T
INJAUAN HUKUM DALAM PRAKTIK AKUISISI TERHADAP
PERUSAHAAN YANG GO
-
PUBLIC
ABSTRAK SKRIPSI
OLEH
BERNADETHY PALEN! BOGART NRP 2890850
NIR~ 89.7.004.12021.47979
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURABAYA
SURABAYA
Su rabaya ,
Mahas i swa yang
Apri
I
1994 be rsangkut anMen g et ahu i
Dani
el
DjokoTarIiman,
S.H.,MS,BERNADETY P
NI
BOGARTEko Sug i
tari
o,
S.H. PembimbingABSTRAKSI SKRIPSI
Tindak
lanjut
yangingin
dicapai
pemerintah dalamrangka
meningkatkan pembangunandi
bidang ekonomi, saatini
pem6rintahlebih
memberi kan dorongan kepadamasyara-kat
khususnya kepadapihak
swastauntuk
berpartisipasi
dalam pembangunan.
Hal
ini
beralasansekali
karena de-ngan meningkatkanhasil-hasi'l
dal am bidang ekonomi, barudapat
tersedia
sumber-sumber pembangunan yanglebih
luasbagi
peningkatan pembangunandi
bidang-bindang Iainnya, Berdasarkanhal
tersebut
di
atas,
maka banyakbermuncul-an usaha-usaha swasta yang berbentuk Perseroan Terbatas,
(selanjutnya
di singkat
PT) .Dengan mengamati perkembangan
dunia
usaha saatini, tidak
jarang
suatu
perusahaan mengadakan kerjasama dengan perusahaanlain,
ada yang mel eburkandiri
dengan membentuk perusahaanbaru,
adakal anyapula
suatu
perusa-haan membeli perusahaan
Iain
yang masihaktif
berjalan
(akuisisi).
Yangsering
terjadi di
Indonesia pada saatini
adalahakuisisi internal,
dimanaakuisisi ini
banyakditsntang
dandikritik
oleh
banyak orang yang menganggap bahwahal ini
hanya sebagaiakal-akalan
atau tipu-tipuan
demi kepent ingan pr'i
badi
perorangan dimana melibatkan perusahaanpublik
yaitu
masyarakat sebagai pemegangsa-ham minoritas. Pada
akuisisi
internal
sering
menimbulkanpertentangan
antara
kepent ingan pemegang saham mayoritasdengan kepent ingan pemegang saham
minoritas.
Adapunper-tentangan
ini
disebabkan masyarakat sebagai pemegangsa-ham
tidak
berdayauntuk
ikut
serta
menentukan kebijaksa-naan perusahaan dan menganggap Rapat Umum Pemegang Sa-ham,
(selanjutnya disingkat
RUPS) hanya mewaki li
peme-gang saham mayoritas.
Berdasarkan
hal
tersebut
di
atas
mut lakdiperlu-kan perl indungan
bagi
pemegang sahamminoritas
(inves-tor) dari
perl akuan se$ren an g-wenangoleh
para
pemegang sahammayoritas
di
dalampraktik
kebi jaksanaan yangha-nya memberi kan keuntungan sepihak.
Di
sampingitu
keberadaandaripada
Iembaga penun-j ang pasar modal,
antara
I ain
akuntan
pub l ik,
not ar i s, perusahaanpenilai,
konsultan
hukum dan sebagainyasa-ngat
penting
di
dalam menjembataniantara
perusahaan(emiten)
denganpara
pemegang sahamminoritas
(inves-tor).
Penul
isan
skripsi ini
lebih
mengarah padapraktik
akuisisi
pada perusahaan go-public
yang melibatkan
in-vestor
danemiten
(perusahaan yang go-public)
dalampro-ses
emisi
saham. D€ngan sendiri
nyatitik
sentral
yangupaya per'l indungan
bagi
pemegang sahamminoritas
selaku oemasok modal.
Adapun upaya yangdiperlukan
untukmelin-dungi
kepentingan pemegang sahamminoritas antara
lain
keterbukaan
informasi
(FulI
Disclosure),
silent
majori-ty,
persetujuan
iebih
dari
5Ox(lima
puluh prosen)
suarapemegang saham yang
tidak
mempunyai benturan kepent ingan danaudit
committe.Di
Indonesia,
masalahakuisisi
antara
perusahaan-perusahaan yang go-publ
ic
yang melibatkan
masyarakatme-rupakan ha1 yang
baru,
karena masyarakat masih belumme-ngenal dan mengetahui
akuisisi
(pengambilalihan),
ter'le-bih
Iagi
mengenaisegi-segi
apa yang harusdiperhatikan
dan aspek hukum dal am
akuisisi.
Adapun landasasan hukumakuisisi
(pengambilalihan)
dapat mengacu padapasal
1457KUHPerdata
tentang
jual
be1i,
pasal
1320 KUHPerdataten-tang syarat-syarat
yangdiperlukan
untuk
sahnya suatupersetujuan
danpasal
1338 KUHPerdatatentang
kebebasanbe rkont rak .
Dari
alasan yang saya kemukakantersebut,
maka yang menjadi permasalahan dalamskripsi
saya adalah:"Bagaimanakah kedudukan pemi
lik
saham yangtelah
dikua-sai
masyarakat pada Perseroan Terbatas yangdiakuisisi"?
Per'l indunganterhadap
investor
(pemegang sahamakan dapat
tercipta
dan membawatingkat
kepuasan bersamamanakala
dari
pihak
emiten (perusahaan) mentaati
semuaperaturan-peraturan
baik
yangdikeluarkan
oleh
pihak
Ba-pepam maupun pemer'i
ntah antara Iain:
a.
Pasal
3
KeputusanMenteri
Keuangan Nomor 1548/KMK.o13/1990
tentang
Pasar Modal yangtelah
mengalamiper-ubahan dengan KeputUSan
Menteri
Keuangan Nomor 1199/KMK.010,/1991
tentang
Perubahan KeputusanMenteri
No-mor 1548/KMK.013,/1990 yang menyatakan bahwa Bapepam
waj
ib
menetapkan ketentuanbagi
terjaminnya
pelaksa-naan perdaganganefek
secaratertib
danwajar
dalamrangka
melindungi
pemodal dan masyarakatantara lain
berupa keterbukaaninformasi
tentang
transaksi
efekdi
bursaefek oleh
semua perusahaanefek
dan semuaP i hak '
Pasal
3
Keputusan Presi denRepublik
Indonesia Nomor53 Tahun 1990
tentang
Pasar Modal yang menegaskan bahwa Bapepam mempunyaitugas
antara
lain
mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efekdapat ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur,
wajar
danefisien
serta
melindungi
kepent inganpemo-dal
dan masyarakat umum.Butir
2
Keputusan Ketua Bapepam Nomor KUP-o1/PMl1993menegaskan bahwa
suatu
transaksj
dimana anggota DewanKomisaris,
anggotaDireksi
atau
pemegang saham utamamenpunyai benturan kepentingan, maka
transaksi
dimak-sud harus mendapat
persetujuan
lebih
dari
50X(lima
puluh prosen)
suara pemegang saham yangtidak
mempu-nyai benturan
kepent ingan sehubungan dengan t ransaksitersebut.
Adapun yang dimaksudkan dengan benturanke-pent ingan adal ah perbedaan
antara
kepent ingan ber-sama .Di
sampingitu
per'lunyadibentuk
Dewan Pengawas(pihak
independen) yangdipilih
oleh
para
pemegang sahamdi
dalam melindungi
pemegang saham minoritas. Pembentuk-an dewan pengawasatau
dewan pert imbangan(pihak
inde-penden)
ini
dapat mengatasi dampaknegatif
dari
akuisisi
yaitu
di
dalam menentukan harga pembelian
suatu
perusa-haan. Harga
akuisisi
yangtidak
wajar
bi asanyaterjadi
pada
akuisisi
antar
perusahaan yang go-public
yaitu
har-ga
akuisisi
yang diumumkan kepada masyarakatter'l
alutinggi jika
dibandingkan dengan harga saham perusahaan yangdiakuisisi di
pasar modal.
Hal
inilah
yangmerugi-kan kepentingan pemegang saham
minoritas.
Dengandemiki-an
perlu
dibentuk suatu
dewan pert imbanganatau
dewanpengawas
(pihak
independen) untuk melindungi
kepentinganPendekatan masalah daiam
skri
psi ini
di I akukandengan metode
yuridis
normatif,
yaitu
suatu
pendekatan masalahdari
aspek hukumnya dengan mendasarkan padaper-aturan
pe rundang-undangan yangberlaku,
Iiteratur,
pen-dapat
para sarjana
danpraktisi
yang adatentang hai-hal
yang
berkaitan
dengan permasalahan yang dibahas.Adapun sumber
data
dalamskripsi ini
adalah data sekunder yangdiperoleh
dari
bahan hukumprimer yaitu
peraturan
pe rundang-undangan dan bahan hukum sekunderyang menjelaskan bahan hukum
primer
yaitu
Iiteratur-literatur,
pendapatpara sarjana
dantulisan-tulisan
yang berhubungan dengan permasal ahan yang dibahas.
Sedangkan prosedur pengumpulan
data
sekunder di-'| akukan dengancara
studi
kepustakaan,yaitu
diperolehdengan membaca dan mempel aj
ari
berbagai macam I i t eratur,
kemudi an diadakan
klasifikasi
secarasistematis
gunamendapatkan konsepsi-konsepsi,
teori-teori
ataupunpen-dapat -pendapat
dari
para
sarjana,Data yang terkumpul
diolah
dengancara deduktif,
artinya
suatu cara untuk
mencari kesimpulandari
keadaanyang umum
untuk
mencapai kesimpulan yangbersifat
khu-sus.
Teknik
analisis
data
yang saya gunakan adalahmenuturkan dan menafsi
rkan
data
yang sudahada,
Sedang-kan metode
analisis
data
adalahdata
yangdiperlukan
da-'lam masalah
ini
dikumpuikan,disusun,
dijelaskan,
diolah
dan kemudian diana'l
isis
agar
dapatdicarikan cara
peme-cahan permasalahan yang dapat di pertanggungjawabkan dan mempunyai
kualitas
yang cukupbaik.
Jadwal waktu