• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pengembangan Kurikulum

Oleh: ATEP IMAN

1103400

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

PADA MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM

Oleh

ATEP IMAN

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

© Atep Iman 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Pembimbing I

Prof. Dr. Munir, M.IT NIP. 196603252001121001

Pembimbing II

Dr. Rusman, M.Pd NIP. 197205051998021001

Diketahui oleh,

Ketua Ketua Program Studi Pengembangan Kurikulum Sekolah Pascasarjana

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Atep Iman, “Implementasi Model Pembelajaran berbasis E-Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum”

Proses pembelajaran Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum belum menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pebelajar. Diskusi kelas masih menjadi andalan dalam setiap proses pembelajaran mata kuliah pengembangan kurikulum, hal ini mengakibatkan rendahnya motivasi dan prestasi belajar mahasiswa. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian yang berusaha menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, yaitu: Bagaimana implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum? Metode yang digunakan adalah penelitian Quasi Exsperiment. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian berupa tes hasil belajar dan menggunakan angket sebagai alat untuk menjaring tanggapan mahasiswa tentang pembelajaran berbasis e-learning. Populasi pada penelitian ini adalah Mahasiswa STAI Siliwangi Bandung Jurusan Pendidikan Guru Madrasar Ibtidaiyah (PGMI). Sampel yang digunakan pada penelitian ini merepresentasikan setiap jurusan yang ada di STAI Siliwangi Bandung, sedangkan program studi yang dipilih dilakukan secara random dengan melihat program studi yang mengontrak mata kuliah Pengembangan Kurikulum pada saat penelitian dilakukan. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji normalitas dan uji homogenitas serta analisis kesamaan dan perbedaan rata-rata. Pembelajaran Pengembangan Kurikulum di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Siliwangi Bandung bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan serta keterampilan tentang tentang pengembangan kurikulum baik secara filosofis, teoritis, dan praktis. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan jika pembelajaran berbasis e-learning dengan menggunakan edmodo memiliki banyak keuntungan jika dibandingkan dengan pembelajaran yang seperti biasa sudah sering dilakukan sebelumnya, artinya pembelajaran berbasis e-learning dengan menggunakan edmodo ini efektif diimplementasikan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum di STAI Siliwangi Bandung.

(5)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi Tesis ... 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PENELITIAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... 8

1. Belajar ... 8

2. Pembelajaran ... 10

B. Model Pembelajaran... 11

C. Hasil Belajar ... 13

D. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 16

E. E-Learning ... 23

(6)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Model Pembelajaran berbasis E-Learning ... 29

H. Kerangka Pemikiran ... 32

G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 40

1. Uji Validitas ... 41

2. Uji Reliabilitas ... 44

3. Analisis Butir Soal ... 45

H. Teknik Analisis Data ... 52

I. Prosedur Penelitian ... 53

J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 54

BAB IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 55

1. Penerapan Model Pembelajaran berbasis E-Learning Dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum ... 55

2. Hasil Belajar Mahasiswa Kelompok Eksperimen ... 73

3. Hasil Belajar Mahasiswa Kelompok Kontrol ... 77

4. Perbedaan Hasil belajar Mahasiswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 81

5. Tanggapan Mahasiswa terhadap Pembelajaran berbasis E-Learning ... 90

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 102

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ... 107

A. Simpulan ... 107

(7)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(8)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan pengaruh pada seluruh sendi kehidupan manusia, baik secara positif maupun negatif. Perubahan tersebut harus diimbangi dengan penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar mampu bertahan dalam arus globalisasi yang sangat kuat, maka sebagai bangsa kita perlu terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ada beberapa kekuatan yang akan mengubah perjalanan hidup kita tentang cara belajar (Learning Revolution) sebagaimana yang dikemukakan Dryen (dalam Rahmawati, 2008, hlm. 1) bahwa dunia sedang bergerak sangat cepat melalui titik balik sejarah yang menentukan. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses pembangunan, jika tidak ingin bangsa ini kalah bersaing dalam menjalani era globalisasi tersebut.

(9)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bidang pendidikan. Salah satu terobosan yang dapat digunakan untuk peningkatan kualitas pembelajaran adalah model pembelajaran e-learning.

Pemanfaatan e-learning di Indonesia masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Philippines dan Singapore atau bila dibandingkan dengan di negara-negara maju. Hal ini bisa dilihat dari data pengguna internet di mana pengguna internet terbesar adalah berada di negara -negara maju. Di Indonesia, dengan populasi sekitar 250 juta penduduk, pada tahun 2013 pengguna internet mencapai 82 juta orang, dan pada tahun 2014, menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Inodnesia (APJII), pengguna internet mencapai 107 juta orang dan pada tahun 2015 menjadi 139 juta orang. (Sumber: apjii.or.id).

Gambar 1.1 Pengguna Internet di Indonesia menurut APJII

(10)

3

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jepang yang tingkat penetrasi pengguna internetnya bisa mencapai 80% (Sumber: internetworldstats).

Pengembangan model e-learning perlu dirancang secara cermat sesuai tujuan yang diinginkan. Jika kita setuju bahwa e-learning di dalamnya juga termasuk pembelajaran berbasis internet, maka pendapat Haughey dkk. (dalam t.n., 2006 hlm. 33) perlu dipertimbangkan dalam pengembangan e-learning. Menurutnya ada tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu web course, web centric course, dan web enhanced course.

E-learning perlu diciptakan seolah-olah peserta didik belajar secara

konvensional, hanya saja dipindahkan ke dalam sistem digital melalui internet. Oleh karena itu e-learning perlu mengadaptasi unsur-unsur yang biasa dilakukan dalam sistem pembelajaran konvensional. Misalnya dimulai dari perumusan tujuan yang operasional dan dapat diukur, ada apersepsi atau pre test, membangkitkan motivasi, menggunakan bahasa yang komunikatif, uraian materi yang jelas, contoh-contoh kongkrit, problem solving, tanya jawab, diskusi, post test, sampai penugasan dan kegiatan tindak lanjutnya. Oleh karena itu merancang e-learning perlu melibatkan pihak terkait, antara lain: pengajar, ahli materi, ahli komunikasi, programmer, seniman, dll.

(11)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan sebagai media kerjasama internet bisa menjadi media untuk melakukan penelitian bersama atau membuat semacam makalah bersama.

Pavlik (dalam Rahmawati, 2008, hlm. 9) mengemukakan bahwa penelitian di Amerika Serikat tentang pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi untuk keperluan pendidikan diketahui memberikan dampak positif. Studi lainya dilakukan oleh Center for Applied Special Technology (CAST), “bahwa pemanfaatan internet sebagai media pendidikan menunjukan positif terhadap hasil belajar peserta didik”.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, Ijaz A. Qureshi (2012, hlm. 311) dalam jurnal yang berjudul Challenges of implementing e-learning in a Pakistani University menyatakan bahwa, “Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran dengan biaya yang lebih murah. E-learning diyakini memungkinkan dapat meningkatkan pendidikan secara efektif.”

(12)

5

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akhirnya menentukan kualifikasi output suatu lembaga pendidikan. Tujuan akhir mata kuliah ini adalah mahasiswa memiliki pemahaman secara filosofis, konseptual dan operasional mengenai kurikulum, penilaian dan pengelolaan kurikulum di madrasah dan sekolah serta kelembagaan pendidikan Islam lainnya.

Realisasi tujuan mata kuliah Pengembangan Kurikulum tersebut memerlukan sumber belajar yang mendukung proses pembelajaran. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di STAI Siliwangi Bandung ditemukan bahwa dalam proses pembelajaran mata kuliah pengembangan kurikulum metode pembelajaran yang digunakan belum sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan pebelajar. Diskusi kelas masih menjadi andalan dalam setiap proses pembelajaran mata kuliah pengembangan kurikulum, hal ini mengakibatkan rendahnya motivasi dan prestasi belajar mahasiswa.

Model pembelajaran e-learning merupakan proses pembelajaran yang memanfaatkan berbagai macam aktivitas dan media baik secara fisik maupun maya. Melihat keunggulan e-learning dalam dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi menjadi bahan kajian dalam penelitian yang akan dilakukan terhadap pengembangan model pembelajaran berbasis e-learning yang dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum di STAI Siliwangi Bandung.

(13)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam pembelajarannya, belum tersedinya website yang menjadi portal mahasiswa untuk menambah hasil belajarnya dalam menempuh mata kuliah ini, sedangkan dalam mata kuliah Pengembangan Kurikulum ini membutuhkan berbagai sumber yang mendukung untuk menambah hasil belajar mahasiswa dan memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam proses pembelajarannya.

Model pembelajaran berbasis e-learning menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam meningkatkan hasil belajar pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum, dengan memanfaatkan berbagai macam aktivitas dan media baik secara fisik maupun maya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Penelitian ini diarahkan untuk melihat implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum di STAI Siliwangi Bandung. Pembelajaran berbasis e-learning yang digunakan adalah aplikasi Edmodo yang dapat diakses melalui alamat http://www.edmodo.com. Edmodo merupakan sebuah platform pembelajaran sosial bagi guru, siswa dan orang tua. Hal ini umumnya

(14)

7

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah penelitian, makan penulis mengajukan masalah penelitian secara umum adalah “Bagaimana implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum?”

D.Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh informasi dan data yang jelas tentang implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum.

E.Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan diharapakan bermanfaat bagi berbagai pihak, diantaranya pengembang pendidikan dan pembelajaran, lembaga pendidikan baik secara formal, nonformal maupun informal. Lebih khusus, penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat bagi:

1. Lembaga

Secara umum bagi STAI Siliwangi Bandung sebagai perguruan tinggi yang sedang berkembang sudah seharusnya menjadikan pembelajaran berbasis e-learning sebagai salah satu andalan, karena kampus yang maju akan sangat produktif dalam memanfaatkan e-learning sebaga penunjang keberhasilan akademik.

2. Praktisi Pendidikan

(15)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran sebagai jawaban dari kebutuhan belajar mahasiswa. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan kajian bagi para pendidik dalam rangka mengembangkan rancangan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

3. Kepentingan Studi Lanjutan

Hasil penelitian ini juga diharapkan menjadi bahan kajian dalam mengembangkan pembelajaran berbasis e-leaning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum di perguruan tinggi.

F. Struktur Organisasi Tesis

Struktur organisis tesis ini berisi rincian urutan penulisan dari setiap bab. BAB I berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah

penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi tesis.

BAB II memaparkan kajian pustaka yang berfungsi sebagai landasan teoritik, serta kerangka penelitian dan hipotesis penelitian.

BAB III menjelaskan metodologi penelitian yang terdiri dari metode penelitian, desain penelitian, definisi operasional, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, pengujian instrumen, teknik analisis data, serta prosedur pelaksanaan penelitian.

BAB IV berisikan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. BAB V menyajikan simpulan dan saran peneliti, berupa penafsiran dan

(16)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum. Maka dari itu, metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen.

Menurut Ali (2010, hlm. 101) mengemukakan,

Pada hakekatnya kuasi eksperimen adalah eksperimen, namun dalam pelaksanaan studi itu ada kendala-kendala pemenuhan kriteria, yaitu terkait pemilihan subyek sampel secara random (random selection) dan penugasan subyek secara random (random assignment).

Kuasi eksperimen yang digunakan dalam peneltian ini melibatkan dua kelompok, yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kepada masing-masing kelompok terlebih dahulu dilakukan pre test untuk mengukur tingkat hasil belajar belajar mahasiswa. Pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan, yakni pembelajaran berbasis e-learning dengan menggunakan Edmodo. Edmodo merupakan sebuah platform pembelajaran sosial bagi guru, siswa dan orang tua. Hal ini umumnya dianggap sebagai “Facebook” dari sekolah, seperti yang disebut oleh siswa dan guru (http://en.wikipedia.org/wiki/Edmodo), sementara pada kelompok kontrol diterapkan pembelajaran konvensional.

(17)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal para mahasiswa di setiap kelompok dan mengukur hasil belajar belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum dengan materi Model Pengembangan Kurikulum. Setelah perkuliahan berlangsung selama beberapa kali pertemuan, kemudian diberikan pre test kedua untuk mengukur hasil belajar belajar mahasiswa pada mata kuliah pengembangan kurikulum dengan materi Perkembangan Kurikulum di Indonesia. Pre test kedua tersebut diberikan sebelum materi yang dimaksud disampaikan. Setelah materi tersebut selasai dibahas, kemudian diselenggarakan post test untuk semua materi. Pada akhir perkuliahan diselenggarakan kembali post test untuk mengukur kemampuan akhir mahasiswa.

B.Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen Matching-Only Pre Test-Post Test Control Group Design, yang dapat dilihat pada gambar berikut:

Kelompok Eksperimen M---O---X---O

Kelompok Kontrol M---O---C---O

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Keterangan: M = Penentuan subjek penelitian dengan cara matching O = Pre Test dan Post Test

X = Pembelajaran berbasis e-learning dengan menggunakan Edmodo

C = Pembelajaran konvensional

(18)

35

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan secara acak, kemudian dilakukan pre test dan post tes untuk menjaring data-data yang dibutuhkan dari masing-masing kelompok.

C.Definisi Operasional

Berdasarkan permasalahan yang telah ditemukan pada bab sebelumnya, maka ada beberapa istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini yang perlu ditegaskan secara operasional, sehingga dapat diperoleh sasaran yang jelas dalam penelitian ini. Adapun definisi operasional adalah sebagai berikut: 1. Pembelajaran Berbasis E-learning

Menurut Riyana (2013, hlm. 1) dalam artikel yang berjudul

E-Learning (Konsep dan Aplikasi) menyebutkan bahwa E-Learning

merupakan bagian dari modus pembelajaran melalui pemanfaatan IT. Deskripsi ini sangat umum dan meliputi berbagai kegiatan pendidikan meliputi: self-belajar, line ceramah, diskusi dan kerja kelompok on-line yang dilakukan dengan menggunakan berbagai teknologi dan peralatan

(pelatihan internet, intranet perusahaan, CD, perangkat portable, dll). Ada tiga jenis pembelajaran berbasis e-learning, diantaranya adalah: web course, web centric course, dan web enhanced course. Pembelajaran berbasis e-learning yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang

memanfaatkan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas, atau dengan istilah lain disebut Web Enhanced Course (pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas belajar

(19)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Hasil Belajar Mahasiswa

Hasil belajar mahasiswa adalah sejumlah pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dikuasai oleh mahasiswa pada mata kuliah tertentu. Indikator hasil belajar yang digunakan pada penelitian ini adalah meliputi mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), evaluasi (C5) pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum.

D.Subjek Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan pada mahasiswa STAI SIliwangi Bandung Jurusan . Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa STAI Siliwangi Bandung yang mengontrak Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum pada semester genap tahun akademik 2012/2103 Jurusan Pendidikan Guru Madrasar Ibtidaiyah (PGMI). Dasar pertimbangan populasi penelitian adalah bahwa angkatan 2011 Jurusan PGMI merupakan mahasiswa yang sama-sama sedang mengontrak Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum pada semester genap.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Sampling. Pedoman terhadap cluster atau kelompok dilaksanakan dalam

penyampelan cluster. Teknik ini biasanya digunakan karena kelompoknya telah ada atau telah terbentuk (intact group).

(20)

37

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1 Sampel Penelitian

No. Kelas Kelompok Jumlah

L P Total

1. 2011 A Eksperimen 4 26 30

2. 2011 B Kontrol 9 21 30

E.Teknik Pengumpulan Data

Data utama yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data mengenai efektivitas pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum. Data tersebut bukan hanya berupa data hasil belajar mahasiswa setelah dilakukan pembelajaran, tapi juga data kemampuan awal mahasiswa sebelum pembelajaran dimulai, dengan demikian untuk menjaring data yang diperlukan tersebut, disiapkan seperangkat pre test dan post tes untuk mengukur hasil belajar belajar mahasiswa pada mata kuliah pengembangan kurikulum. Penelitian ini menggunakan dua kali pre test dan post test.

Penelitian ini juga membutuhkan data pendukung berupa teori, data dan informasi yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti dalam rangka menjawab permasalah, serta membuat sebuah kesimpulan. Data-data tersebut didapat melalui studi dokumentasi atau kepustakaan. Selain itu juga, data dapat diperoleh melalui respon mahasiswa mengenai pembelajaran berbasis e-learning. Untuk mendapatkan data tersebut, maka dilakukan penyebaran angket pada mahasiswa yang berada dikelompok eksperimen. Penyebaran angket ini dilakukan setelah pembelajaran selesai.

(21)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini memiliki dua buah instrumen yang digunakan, karena terdapat dua kali pre test dan post test. Kedua instrumen tersebut berupa tes yang berbentuk tes objektif. Kedua tes tersebut berupa seperangkat pertanyaan yang mengukur hasil belajar belajar mahasiswa pada mata kuliha pengembangan kurikulum. Tes pertama terdiri dari 17 butir pertanyaan bentuk tes objektif pilihan ganda, dan untuk tes kedua terdiri dari 29 butir pertanyaan berbentuk pilihan ganda.

Pada instrumen tes pertama mahasiswa menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan Model Pengembangan Kurikulum (Materi 1). Pada instrumen kedua mahasiswa diharuskan menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan materi Perkembangan Kurikulum di Indonesia.

2. Angket

Angket digunakan untuk menjaring tanggapan mahasiswa tentang pembelajaran berbasis e-learning. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berfungsi sebagai pendukung instrumen utama, agar data yang didapatkan menjadi lebih kaya dan dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara menyeluruh.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari

Constructivist Online Learning Environment Survey (COLLES) yang

dikembangkan oleh Taylor dan Maor (2009, hlm. 1) dari Curtin University of Technology Australia dalam rangka mengukur sejauh mana pembelajaran berbasis web dapat memperkaya pengetahuan mahasiswa. COLLES ini cocok untuk diterapkan dalam mengembangkan peran internet dalam pembelajaran di universitas.

(22)

39

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbasis web. Dalam mengukur respon mahasiswa, angket ini menggunakan Skala Likert dengan 4 tingkatan, yaitu Tidak Pernah (dengan skor 1), Jarang (dengan skor 2), Sering (dengan skor 3), dan Selalu (dengan skor 4). Pertanyaan-pertanyaan dalam angket COLLES ini mengukur persepsi mahasiswa dalam hal relevansi, refleksi, interaksi, dukungan pengajar, dukungan rekan, dan interpretasi terkait pembelajaran secara online.

COOLLES memiliki tiga jenis survey, yaitu (1) preferred form, (2) actual form, dan (3) kombinasi dari preferred dan actual form. Preferred

Form menekankan pada opini ideal yang dimiliki mahassiswa dalam

pembelajaran online, sementara Actual Form menanyakan pengalaman aktual/nyata yang dialami mahasiswa dalam pembelajaran online. Dari ketiga jenis survey yang dimiliki COLLES tersebut, penelitian ini menggunakan bentuk ketiga, yaitu kombinasi dari preferred dan actual form. Tujuan pemilihan bentuk ketiga ini adalah agar segala opini mahasiswa, baik ideal maupun aktual, mengenai pembelajaran online dapat terkumpulkan.

Angket ini mencakup pertanyaan-pertanyaan yang mengukur pendapat mahasiswa mengenai kualitas pembelajaran online. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dikelompokkan menjadi enam aspek, yaitu:

1. Relevansi, untuk mengukur apakah pembelajaran berbasis e-learning relevan dengan bidang keilmuan mahasiswa.

2. Refleksi, untuk mengukur apakah pembelajaran berbasis e-learning menstimulasi mahasiswa dalam berpikir reflektif kritis dalam kaitannya dengan diskusi online antar mahasiswa.

(23)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Dukungan Pengajar, untuk mengukur bagaimana peran dosen dalam mendukung mahasiswa selama berlangsungnya pembelajaran berbasis e-learning.

5. Dukungan Rekan Pebelajar, untuk mengukur apakah dalam pembelajaran berbasis e-learning terjadi juga dukungan dari rekan sesama mahasiswa dalam belajar.

6. Interpretasi, untuk mengukur apakah komunikasi yang terjadi selama pembelajaran berbasis e-learning bermakna bagi mahasiswa.

Keenam aspek di atas kemudian masing-masing diuraikan dalam empat sub pernyataan, sehingga total pernyataan yang dimiliki angket ini berjumlah 24 butir pernyataan. Kepada setiap butir pernyataan tersebut mahasiswa diminta untuk menentukan sikapnya sesuai dengan opini yang dimilikinya. Karena angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk gabungan antara ideal dan aktual, maka total butir pernyataan yang dimiliki angket dalam penelitian ini berjumlah 24 butir dengan setiap butir pernyataan terdiri dari dua penyataan tentang opini ideal dan aktual.

G.Pengujian Instrumen Penelitian

(24)

41

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Validitas dari suatu instrumen menunjukkan tingkat atau derajat kecocokkan antara instrumen dan sasaran yang diukur (Shihabuddin, dalam Permana, 2010, hlm. 98) dan bukanlah menunjukkan bahwa instrumen tersebut valid atau tidak valid (Sukmadinata, 2007, hlm. 229). Sedangkan reliabilitas suatu instrumen meunjukkan derajat ketetapan/keterandalan instrumen yang digunakan dalam mendapatkan hasil yang dicapai seseorang. Reliabilitas juga berhubungan dengan konsistensi instrumen (Johnson, dalam Permana, 2010, hlm. 98), artinya jika suatu tes diberikan pada suatu subjek yang sama dalam waktu yang berbeda dan ternyata menghasilkan hasil yang serupa, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut memiliki derajat reliabilitas yang tinggi.

Instrumen tes yang akan digunakan perlu dilakukan analisis butir soal yang mencakup analisis tingkat kesukaran dan analisis daya pembeda. Analisis tingkat kesukaran bertujuan untuk mengukur apakah butir soal yang diteskan tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit untuk kemlompok yang dites (Shihabuddin, dalam Permana, 2010, hlm. 98). Sementara analisis daya pembeda mengukur apakah butir soal dapat membedakan antara individu yang pandai dan yang kurang pandai (Shihabuddin, dalam Permana, 2010, hlm. 98).

Instrumen penelitian yang akan diterapkan, sebelumnya terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap beberapa mahasiswa di luar kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Data dari hasil uji coba ini kemudian digunakan untuk kepentingan pengujian validitas dan reliabilitas yang dimiliki oleh instrumen penelitian. Selain uji validitas dan reliabilitas, dilakukan juga analisis butir soal instrumen tes. Pengujian-pengujian ini dilakukan sebagai bahan pertimbangan layak atau tidaknya instrumen penelitian ini digunakan dan juga sebagai pertimbangan dalam melakukan revisi yang diperlukan terhadap instrumen penelitian, jika sekiranya perlu diadakan revisi. Hasil pengujian tersebut secara rinci diuraikan sebagai berikut:

(25)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Validitas suatu instrumen terdiri dari validitas isi (content validity) dan validitas konstruk (construct validity). Brown (dalam Permana, 2010, hlm. 99) menyatakan bahwa validitas isi suatu instrumen umumnya dapat ditentukan berdasarkan pengamatan atau logika, jika instrumen yang digunakan tersebut sudah jelas mengukur apa yang akan diukur.

Pengujian validitas konstruk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara statistik. Dalam hal ini hasil uji coba dari setiap instrumen dilakukan analisis butir soal secara keseluruhan. Setelah mengkalkulasi jawaban benar dan salah dari mahasiswa, kemudian dilakukan pengujian tingkat validitas tiap butir soal dengan cara mengkorelasikan setiap butir soal tersebut dengan hasil keseluruhan yang diperoleh mahasiswa dengan menggunakan rumus korelasi Pearson & Product Moment.

Koefisien korelasi di atas di uji tingkat signifikansinya dengan rumus:

t = 1 2

Kriteria batasan interpretasi koefisien korelasi untuk menentukan derajat validitas didasarkan pada kriteria yang diberikan oleh Sugiyono (2008, hlm. 257) yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Acuan Validitas Soal

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

(26)

43

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen diujicobakan pada mahasiswa diluar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka terkumpullah data-data yang akan diuji validitas dan reliabitas instrumen. Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan penghitungan uji validitas instrumen, hasilnya sebagai berikut:

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Validitas Instrumen

(27)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30. ZS 16 4,0 4,0 16,0 16,0 16,0

∑ 606 131 173 610 1052 777

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson & Product Moment, kemudian koefisien korelasi tersebut di uji tingkat signifikansinya, sehingga diperoleh data pada tabel berikut:

Tabel 3.4 Tabel Interpretasi Validitas Instrumen

r Kriteria t-hitung t-tabel Keterangan

0,5 Sedang 3,05 1,313 Signifikan

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa koefisien korelasi yang dihasilkan adalah 0,5 dengan menggunakan t-hitung 3,05 dan t-tabel 1,313 dan menginterpretasikan instrumen penelitian dengan kategori cukup, artinya instrumen tersebut cukup valid untuk digunakan.

Berikut merupakan hasil perhitungan data hasil uji coba instrumen untuk validitas butir soal, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 3.5 Validitas Butir Soal Uji Coba Instrumen

No. Soal N Std.

Deviation r tabel Keterangan

(28)

45

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(29)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uji validitas butir soal menggunakan program SPSS diketahui ada beberapa soal yang tidak valid. Soal-soal yang tidak valid yaitu soal-soal yang nilai standar deviasinya lebih kecil dari r tabel, yaitu soal nomor 3, 15, 17 dan 40. Soal-soal tersebut tidak akan digunakan dalam penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan teknik split half dari Spearman Brown. Berdasarkan perhitungan validitas diketahui r = 0,5. Berikut rumus perhitungan realibilitas dengan teknik split half dari Spearman Brown:

Kriteria batasan interpretasi koefisien korelasi untuk menentukan reliabilitas didasarkan pada kriteria yang diberikan oleh Arikunto (2003, hlm. 75) yang disajikan dalam tabel berikut:

(30)

47

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan perhitungan, maka reliabilitas instrumen penelitian ini tinggi karena berada pada 0,61 < r ≤ 1,80. Setelah itu dibandingkan dengan Tabel Product Moment dengan tingkat kepercayaan 95% dan Derajat Kebebasan (dk) = N-2, diperoleh r tabel 0,3061. Melihat hasil perhitungan ternyata r hitung (0,67) > r tabel (0,3061), sehingga dapat dikatakan bahwa angket penelitian ini adalah reliabel.

3. Analisis Butir Soal

Analisis butir soal yang dilaksanakan dalam penelitian ini terdiri dari tingkat kesukaran dan analisis daya pembeda butir soal. Hasil perhitungan tingkat kesukaran dan analisis daya pembeda dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Tingkat Kesukaran Soal (Difficulty Index)

Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Suatu soal hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah.

Instrumen penelitian ini menggunakan soal bentuk objektif, maka untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk objektif dapat menggunakan rumus:

WL = jumlah mahasiswa yang menjawab salah dari kelompok bawah

(31)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu nL = jumlah kelompok bawah

nH = jumlah kelompok atas

Sebelum menggunakan rumus diatas, harus ditempuh terlebih dahulu langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menyusun lembar jawaban mahasiswa dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah.

2) Mengambil 27% lembar jawban dari atas yang selanjutnya disebut kelompok atas (higher group), dan 27% lembar jawaban dari bawah yang selanjutnya disebut kelompok bawah (lower group). Sisa sebanyak 46% disisihkan.

3) Membuat tabel untuk mengetahui jawaban (benar atau salah) dari setiap peserta didik, baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah.

Berikut adalah data mahasiswa dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah:

Tabel 3.7 Skor Tertinggi - Terendah

No Mahasiswa Skor

1. ES 32

2. MFT 32

3. NN 29

4. AY 24

5. KD 24

6. YA 24

7. AW 23

8. HF 23

9. AAP 21

10. DA 21

11. N 21

(32)

49

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

13. BH 20

Adapun kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal adalah: 1) Jika Jumlah persentase sampai dengan 27% termasuk mudah 2) Jika jumlah persentase 28% - 72% termasuk sedang

3) Jika jumlah persentase 73% ke atas termasuk sukar

Berdasarkan kriteria di atas, maka hasil perhitungan tingkat kesukaran instrumen yang diujicobakan kepada 30 mahasiswa, ditafsirkan sebagai berikut:

Tabel 3.8 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal

(33)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(34)

51

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42 7 1 8 6 50% Sedang

b. Analisis Daya Beda (Discriminating Power)

Perhitungan daya beda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan mahasiswa yang sudah menguasai hasil belajar dengan mahasiswa yang belum/kurang menguasai hasil belajar berdasarkan kriteria tertentu. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan mahasiswa yang menguasai hasil belajar dengan mahasiswa yang kurang menguasai hasil belajar. Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal dapat digunakan rumus sebagai berikut:

n

WL = jumlah mahasiswa yang gagal dari kelompok bawah

WH = jumlah mahasiswa yang gagal dari kelompok atas

n = 27% x N

Interpretasi koefisien daya pembeda tersebut dapat digunakan kriteria yang dikembangkan oleh Ebel (dalam Arifin, 2012, hlm. 274) sebagai berikut:

(35)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Index of Discrimination Item Evaluation

0,40 and up Very good items

0,30 – 0,39 Reasonably good, but possibly subject to improvement

0,20 – 0,29 Marginal items, usually needing and being subject to improvement

Below – 0,19 Poor item, to be rejected or improved by

revision

Berdasarkan tabel diatas, dapat ditafsirkan bahwa terdapat empat kategori berdasarkan index of discrimination, yaitu sangat baik, baik (tapi memungkinkan untuk perbaikan), cukup baik (membutuhkan perbaikan), dan buruk (harus dibuang atau diperbaiki). Berdasarkan hasil uji coba dengan melibatkan 30 mahasiswa diperoleh hasil perhitungan analisis daya pembeda tersaji dalam tabel berikut:

Tabel 3.10 Hasil Analisis Daya Pembeda

(36)

53

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(37)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H.Teknik Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efektivitas pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa dalam Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum. Setelah data dari masing-masing kelompok kemudian dilakukan serangkaian pengujian statistik dalam rangka mengukur efektivitas. Pengujian meliputi uji normalitas dan uji homogenitas, yang merupakan salah satu syarat dalam analisis kuantitatif. Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data yang diperoleh itu berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, sedangkan uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah data tersebut bersifat homogen atau tidak.

Perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diketahui, maka selanjutnya dilihat mana nilai rata-rata yang lebih besar untuk melihat metode pembelajaran mana yang lebih efektif dengan melakukan perbandingan rata-rata yang diperoleh oleh masing-masing kelompok. Jika rata-rata pada kelompok eksperimen lebih baik maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis e-learning dengan menggunakan Edmodo, lebih efektif dalam upaya meningkatkan hasil belajar belajar mahasiswa pada mata kuliah pengembangan kurikulum. Selain itu dicari pula indeks gain untuk mengukur peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran berlangsung. Indeks gain ini dicari dengan menggunakan rumus indeks gain ternormalisasi dari Melter (2003:3) sebagai berikut:

gain = Skor Post Test – Skor Pre Test Skor Maksimum – Skor Pre Test

Kriteria interpretasi indeks gain tersebut berpedoman pada standar indeks gain Hake (dalam Permana, hlm. 113) sebagai berikut:

(38)

55

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nilai Indeks Gain Interpretasi

Gain > 0,7 Tinggi

0,3 < gain ≤ 0,7 Sedang

Gain ≤ 0,3 Rendah

Tabel di atas berfungsi sebagai pedoman penafsiran indeks gain yang dihitung dengan rumus yang telah dikemukakan sebelumnya. Kriteria interpretasi gain terdiri dari tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah.

I. Prosedur Penelitian

Langkah yang ditempuh dalam penelitian ini dapat diuraikan lebih rinci sebagai berikut:

1. Melakukan kajian teoritis terhadap kurikulum dan pembelajaran terkait masalah-masalah yang berhubungan dengan penelitian.

2. Merancang rencana pembelajaran dan menyiapkan isntrumen penelitian. 3. Melakukan uji coba dan revisi instrumen penelitian.

4. Melakukan penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian melakukan pre test pertama dan kedua pada kedua kelompok untuk mendapatkan data kondisi awal sebelum pembelajaran dimulai. 5. Menyelenggarakan pembelajaran secara online dengan menggunakan

Edmodo pada kelompok eksperimen, dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.

6. Melakukan pre test dan post test kedua pada masing-masing kelompok. Pre test dan post test kedua ini berhubungan dengan materi perkuliahan yang menjadi pokok bahasan pada saat itu.

(39)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Menyebarkan angket kepada mahasiswa kelompok eksperimen untuk menjaring informasi bagaimana respon dan pandangan mereka terhadap pembelajaran berbasis e-learning.

9. Melakukan perhitungan dan analisis data secara statistik dari semua data yang telah diperoleh.

10. Menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan analisis data dan mendeskripsikan beberapa temuan yang diperoleh selama melakukan penelitian.

J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Persiapan

Studi Pendahuluan Studi Pustaka

Menyusun instrumen tes, uji coba instrumen tes, revisi

Perencanaan pembelajaran berbasis e-learning dan memberikan bimbingan kepada

mahasiswa menggunakan aplikasi Edmodo Identifikasi Masalah

Hasil revisi instrumen tes

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pembahasan Analisis Data

Kesimpulan Kuisioner (Observasi Mahasiswa)

Pembelajaran berbasis e-learning dengan menggunakan

(40)

57

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

(41)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa hal yang terkait dengan efektivitas pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum di STAI Siliwangi Bandung, sebagai berikut: 1. Pembelajaran berbasis e-learning pada Mata Kuliah Pengembangan

Kurikulum di STAI Siliwangi Bandung yang dilaksanakan pada penelitian ini memanfaatkan aplikasi Edmodo yang tersedia di alamat http://www.edmodo.com. Pembelajaran berbasis e-learning yang memanfaatkan aplikasi Edmodo ini mendukung berbagai aktivitas pembelajaran, seperti register atau pendaftaran, penyampaian materi pembelajaran, penilaian tugas dan latihan, pelacakan dan pemantauan aktivitas mahasiswa ketika proses pembelajaran dilaksanakan, komunikasi dan interaksi antara pebelajar atau antara pebelajar dengan pengajar, serta informasi lainnya penunjang proses pembelajaran. Aplikasi ini bersifat online sehingga memudahkan mahasiswa dalam mengakses materi

pembelajaran dan mengerjakan tugas-tugas pembelajaran secara fleksibel atau tidak terikat ruang dan waktu. Berbeda dengan pembelajaran pada kelompok kontrol, mahasiswa sudah ditentukan jika pembelajaran dilaksanakan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan. Apabila ada mahasiswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran pada tempat dan waktu tersebut, maka dapat dipastikan mahasiswa tersebut sudah tertinggal dari mahasiswa yang lain.

(42)

108

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis e-learning dan model konvensional setelah dilaksanakan post test. Perolehan nilai gain yang dimiliki oleh kelompok eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal tersebut menunjukan bahwa pembelajaran berbasis e-learning lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum di STAI Siliwangi Bandung. Pemanfaatan model pembelajaran berbasis e-learning ini lebih efektif dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang digunakan dalam kegitan pembelajaran di STAI Siliwangi Bandung.

(43)

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran berbasis e-learning dengan menggunakan aplikasi Edmodo memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa. Pemanfaatan media online dalam pembelajaran berbasis e-learning ini merangsang motivasi mahasiswa untuk belajar. Mahasiswa dapat secara fleksibel untuk belajar kapan pun dan dimana pun sesuai kondisi kesiapan mereka untuk belajar. Prose pembelajar akan terasa lebih menyenangkan dan proses pembelajaran pun lebih efektif, serta optimal dengan pemanfaatan media online dalam pembelajaran.

Berdasarkan penelitian, diperoleh simpulan bahwa pemanfaatan pembelajaran berbasis e-learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum di STAI Siliwangi Bandung dan dapat dijakadikan sebagai salah satu solusi model pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa.

B.SARAN

Berdasarkan hasil analisis data dan penelitian yang telah dijelaskan, serta teori-teori yang mendasari penelitian ini, maka dapat dipaparkan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi dosen atau pengajar yang akan mengembangkan pembelajaran secara online, pembelajaran berbasis e-learning dapat digunakan sebagai alternatif

(44)

110

Atep Iman, 2014

Implementasi model pembelajaran berbasis e-learning untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

evaluasi secara online harus benar-benar dikuasai karena pembelajaran ini tergantung bagaimana seorang pengajar cermat dalam mengorganisir segala kejadian dan kemungkinan yang akan terjadi selama pembelajaran. Selain itu, hal-hal teknis seperti koneksi internet, penggunaan aplikasi, dan sebagainya harus mendapatkan perhatian yang khusus karena pembelajaran ini sepenuhnya bergantung pada hal-hal tersebut.

2. Bagi pengajar lain yang belum menggunakan atau menerapkan pembelajaran berbasis e-learning hendaknya dapat mencoba pembelajaran seperti yang telah peneliti lakukan, karena dengan menggunakan internet dalam pembelajaran dapat memberikan banyak manfaat bagi proses pembelajaran, diantaranya adalah sumber dan referensi yang melimpah sehingga mahasiswa dapat dengan mudah menemukan pedoman bagi masalah atau kasus yang dihadapinya ketika proses pembelajaran berlangsung. Selain itu juga pembelajaran berbasis e-learning dapat memberikan flesibilitas dalam waktu pembelajaran, sehingga mahasiswa tidak dibebani oleh hal waktu pembelajaran.

(45)

111

Ali, M. (2010). Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Bandung: Pustaka Cendekia Utama.

Andy. (2012). Uji Mann Whitney. [Online]. Tersedia: http://tutorial-spss-statistika.blogspot.com/2012/09/uji-mann-whitney.html. Diakses 02 Juli 2013.

Anwas, Oos M. (2003). Model Inovasi E-Learning dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan. Jakarta: Jurnal Teknodik Depdiknas Edisi

No.12/VII/Oktober/2003.

Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta.

Darmawan, Deni, dan Permasih. (2012). Konsep Dasar Pembelajaran dalam Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: UPI.

Darmawan, Deni, dkk. (2006). Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: UPI Press.

Dimyati, dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.

Gagne.R,M, Briggs,L.J, (1972). Principles of Instructional Design. Second Edition, New York: United States of America.

Hartono, Fajar (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar dan

Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://kompetensibelajar.blogspot.com/2012/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-belajar.html. Diakses 23 April 2013.

Haughey, M. & Anderson, T. (1998). Network Learning: The Pedagogy of the Internet. Montreal: Cheneliere/McGraw-Hill.

Irene Astuti, Siti, (2003). Pengembangan Kecakapan Hidup (Life Skill Melalui

(46)

112

Pendidikan Jurnal Ilmiah Pendidikan, Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat: Universitas Negeri Yogyakarta.

Jaya Kumar C. Koran. (2002). Aplikasi ‘E-Learning dalam Pengajaran dan Pembelajaran di Sekolah-sekolah Malaysia: Cadangan Perlaksanaan pada Senario Masa Kini, Pasukan Projek Rintis Sekolah Bestari bahagian Teknologi Pendidikan, Kementerian Pendidikan Malaysia.

Kementrian Pendidikan Nasional. (2011). Panduan Implementasi Pembelajaran

Berbasis TIK di Sekolah Menengah Atas. [Online]. Tersedia:

http://sman1sentani.net/wp-content/uploads/2010/11/Panduan_elearning_draft.pdf.

Diakses 18 Januari 2013.

Khoe, Yao Tung. (2000). Pendidikan dan Riset di Internet. Jakarta: Dinastindo. Khosun, Nur. (2011). Belajar, Pembelajaran & Kompetensi Belajar. [Online].

Tersedia: http://nurkhosun.blogspot.com/2011/05/belajar-pembelajaran-kompetensi-belajar.html. Diakses 24 April 2013

Lahinta, Agus. (2012). Berbagai Model Inovasi Pembelajaran dengan dukungan Teknologi Informasi. Seminar Internasional, ISSN 1907-2066 Peran LPTK dalam PEngembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia, hlm. 9-15.

Miarso, Yusuf Hadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Nedia.

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bandung: Alfabeta.

Nurhikmah. (2008). Model Pembelajaran berbasis E-Learning Suatu Tawaran Pembelajaran Masa Kini dan Masa yang Akan Datang. Makalah disajikan

pada Seminar Nasional dalam rangka Dies Natalis ke-47 Universitas Negeri Makasar tanggal 31 Juli 2008. Makasar, tidak diterbitkan, hlm. 4-12.

Permana, Pepen. (2010). Aplikasi Learning Management System (LMS) untuk

Meningkatkan Kemampuan Membaca Mahasiswa Bahasa Jerman. Tesis

(47)

Purbo, Onno W. (1999). Teknologi Warung Internet. Jakarta: Elex Media Computindo.

Purbo, Onno W. dan Antonius AH. (2002). Teknologi e-Learning Berbasis PHP dan MySQL: Merencanakan dan Mengimplementasikan Sistem e-Learning.

Jakarta: Gramedia.

Qureshi, Ijaz. (2012). Challenges of implementing e-learning in a Pakistani University. Knowledge Management & E-Learning: An International

Journal, Vol. 4, No. 3, hlm. 311.

Rahmawati, Fitri. (2008). Model Pembelajaran E-Learning untuk Meningkatkan

Kualitas Pendidikan. [Online]. Tersedia:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/MODEL%20PEMBELAJARAN%20e-LEARNING%20UNTUK%20MENINGKATKAN%20KUALITAS%20PENDIDI

KAN.pdf. Diakses 18 Januari 2013.

Riyana, Cepi. (2013) E-Learning (Konsep dan Aplikasi). Artikel. Prodi Psikologi Pendidikan SPs UPI.

Rosenberg, M. J. (2001). E-learning: Strategies for delivering knowledge in the digital age. New York: McGraw-Hill.

Rosyanto. (2011). Efektivitas Metode Online Collaborative Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan

Pembelajaran. Tesis pada Program Studi Pengembangan Kurikulum SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Rusliana, Ade. (2007). Teori Belajar. [Online]. Tersedia: http://blogs.unpad.ac.id/aderusliana/?cat=3. Diakses 21 Februari 2014. Rusman. (2011). Model- Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

________(2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: ALFABETA.

Sadiman, dkk. (1996). Media pendidikan (Pengertian, Pengembangan, Pemanfaatan). Jakarta: Rajawali Press.

(48)

114

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2007). Metode Penelitian Pendidikan., Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, Sumadi. (2011). Metode Penelitian. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada.

Taylor, Peter Charles and Maor, Dorit. (2009). T h e Constructivist On-Line Learning Environment Survey (COLLES). Curtin University of

Technology, Perth,Western Australia. [Online]. Tersedia:

http://surveylearning.moodle.com/colles/. Diakses: 20 Februari 2014.

Zunaidi, dkk. (2013). Teori Belajar Konstruktivisme. [Online]. Tersedia:

Gambar

Gambar 1.1 Pengguna Internet di Indonesia menurut APJII
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
Tabel 3.2 Kriteria Acuan Validitas Soal
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Validitas Instrumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, setelah dengan seksama meneliti dan mengoreksi skripsi yang bersangkutan

Sebaiknya berpusat pada proses perencanaan karier perusahaan karena penilaian memberikan sesuatu peluang ang baik untuk meninjau rencana karier karyawan itu dilihat dari

Sebagai alat kontrol dari pelaksanaan standar oprasional tersebut, maka dilakukan melalui beberapa cara, antara lain : (1) Buku Kontak Bina Prestasi (Kobinsi), yakni buku penghubung

&gt;= 1 tugas fungsional, setiap tim mempunyai sebuah struktur spesifik yang ditentukan untuk semua tim yang bekerja pada sebuah proyek, koordinasi

1, 3 23, 25 Kebutuhan partner yang bersedia mengambil alih kehidupannya 5, 7 27, 29 Kekuasaan 9, 11 31, 33 Kebutuhan mengeksploitasi orang lain 13, 15 35, 37 Kebutuhan pengakuan

11) Studi Penyusunan Pedoman Pembangunan Fasilitas Penunjang Dalam Rangka Keterpaduan Pelayanan Transportasi Perkotaan, studi ini dikerjakan melalui kerjasama dengan

Bagi mahasiswa Ilmu Keolahragaan yang ingin mendalami tentang permainan futsal, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk memperbaiki teknik dasar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga variabel utama yang harus dititikberatkan dalam pengembangan wisata bahari di Pulau Kaledupa dan sekitarnya, yaitu