• Tidak ada hasil yang ditemukan

ITN Malang Terima Bantuan Gedung Pendopo dari Alumni

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ITN Malang Terima Bantuan Gedung Pendopo dari Alumni"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ITN Malang Terima Bantuan

Gedung Pendopo dari Alumni

Pendopo yang berlokasi di dekat gedung informatika di Kampus II ITN Malang nantinya akan berfungsi sebagai sekretariat UKM HIMAKPA (Himpunan MahasiswaTeknik Pecinta Alam). Hal ini diungkapkan oleh Dr.Eng.Ir. I Made Wartana, MT., Wakil Rektor III, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/11).

Lokasi pendopo yang strategis dekat dengan alam menjadi daya tarik tersendiri bagi HIMAKPA. Pendopo tersebut telah resmi diserahterimakan oleh Alumni HIMAKPA kepada Rektor ITN Malang Dr.Ir. Lalu Mulyadi, MT., dengan disaksikan oleh Ketua P2PUTN Ir. Kartiko Ardi Widodo, MT., Sabtu 28 Oktober yang lalu.

ITN Malang Terima Bantuan Gedung Pendopo dari Alumni

Menurut WR III, rencananya alumni HIMAKPA juga akan membangun wall climbing dan wahana outdoor untuk outbound di Kampus II. Namun HIMAKPA harus bersabar, karena pembagunan ini akan dilakukan secara bertahap.

(2)

“Alumni HIMAKPA sudah menyerahkan desain untuk semua bangunan yang akan disumbangkan. Tapi berhubung Kampus II akan didesain ulang maka pembangunan tersebut menunggu dulu dan harus disesuaikan dengan desain kampus,” tuturnya.

Sejauh ini menurutnya alumni memang kompak dalam memberikan kontribusi ke ITN Malang. Seperti masjid, kapel dan rencananya pura adalah hasil dari sumbangsih para alumni. Adanya sumbangan pendopo mendapat apresiasi dari ITN Malang dan UKM HIMAKPA khususnya, mengingat sekretariat HIMAKPA di Kampus I kurang representatif. HIMAKPA sebagai UKM pecinta alam butuh tempat outdoor untuk berekspresi.

Riski Kurniawan humas HIMAKPA mengatakan, pendopo seluas 8×6 meter ini nantinya akan digunakan sebagai sekretariat. “Sekretariat di Kampus I akan dipindah ke Kampus II. Soalnya kami merasa Kampus I sudah terlalu padat untuk aktifitas HIMAKPA,” katanya saat dihubungi humas ITN lewat sambungan WhatsApp. Dengan fasilitas ini ia berharap kegiatan HIMAKPA akan semakin maju dan berkualitas. (mer/humas)

Gempita Arsitektur Ajang

Berkreasi

Mahasiswa

Arsitektur se-Malang Raya

Gempar! Seperti singkatan Gempita Arsitektur, begitulah kondisi seketika Hutan Kota Malabar, Sabtu (28/10). Sebanyak 250 mahasiswa arsitektur se-Malang Raya memadati jantung Hutan Kota dalam even yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Arsitektur (HMA) ITN Malang.

(3)

di Malang terpajang mulai dari jalan masuk hingga area sarasehan. Mereka menampilkan karya desain, sketsa, dan maket. Bahkan di dekat pintu masuk ada live mural dengan mendatangkan komunitas mural. Selain itu juga ada sarasehan arsitektur, penanaman pohon, dan live accoustic.

Gempita Arsitektur Ajang Berkreasi Mahasiswa Arsitektur se-Malang Raya

Mengangkat tema “Alam-Ruang-Rasa” kegiatan ini mengajak arsitek menyatu dengan alam dalam berarsitektur. Yosua Erik Prasetyo Ketua HMA ITN Malang menyatakan, dalam aksitektursalah satu penyumbang kerusakan terbanyak ialah para arsitek.

“Dengan kegiatan ini kami ingin memberikan pemahaman kepada calon-calon arsitek, bagaimana nantinya membuat karya tanpa harus menghancurkan alam secara berlebihan,” ungkap Yosua biasa disapa.

(4)

dari Wakil Dekan III FTSP ITN Malang. Menurutnya kegiatan mahasiswa yang positif dan menunjang ilmu perkuliahan perlu ditingkatkan.

“Di sini ada aplikasi ilmu yang didapat di perkuliahan untuk diterapkan. Kegiatan inovatif seperti ini perlu didukung,” ujar Dr. Hardianto ST.MT., Wakil Dekan III Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) ITN Malang.

Hal senada disampaikan oleh Ir. Kuncahyani Kepala Bidang Pertamanan, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Malang. “Saya bangga sekali area publik dimanfaatkan untuk kegiatan positif, inisiatif seperti saat ini. Selanjutnya bisa dikembangkan dan diadakan di area publik yang lain,” katanya.

Kuncahyani juga mengapresiasi kepedulian mahasiswa kepada hutan kota. Lima bibit pohon trembesi ditanam secara simbolis oleh Wakil Dekan III, Kaprodi Arsitektur, Ketua HMA, Ketua Panitia, dan dari sponsor. (mer/humas)

Peringati Sumpah Pemuda, ITN

Malang Satukan Mahasiswa

dengan Alam

Banyak cara memperingati hari Sumpah Pemuda, salah satunya seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Arsitektur ITN Malang. Bertempat di Hutan Kota Malabar, Sabtu (28/10) Himpunan Mahasiswa Arsitektur (HMA) ITN Malang menghadirkan kreatifitas mahasiswa se-Malang dalam ajang Gempita Arsitektur 2017.

(5)

bersatu, berkegiatan bersama dan berbicara tentang arsitektur berkelanjutan. Mereka mengenang kembali sumpah pemuda dengan lebih mendekatkan diri dan menyatu dengan alam,” terang Ir. Suryo Tri Harjanto, MT., Kepala Program Studi Arsitektur.

Kepala Prodi juga mengingatkan, pemuda seyogyanya tidak melupakan sejarah. Sudah waktunya mahasiswa bergerak menunjukkan jati diri. “Saya salut, diantara kesibukan akademik mahasiswa tidak kehilangan kepekaan nasionalisme,” ungkapnya.

Lebih jauh Suryo mengatakan, kegiatan di hutan mengajak mahasiswa untuk berfikir tentang alam dan peka terhadap lingkungan. Di sini juga diajarkan bagaimana seorang arsitek dalam berkarya tidak merusak alam.

“Kalau alamnya rusak maka rusaklah semua. Sebenarnya arsitektur tidak menentang alam, yang menentang alam adalah orangnya,” tambahnya.

(6)

Alam

Ketua Panitia Gempita Arsitektur, I Putu Wisnu Wira Atmaja mengatakan, kegiatan bertema “Alam Ruang dan Rasa” ini diisi dengan beberapa rangkaian acara. Seperti, sarasehan, pameran arsitektur karya mahasiswa UB, UIN, UNMER, STT Malang, ITN Malang (sebagai penyelenggara, Red), dan diikuti pula oleh Badan Pekerja Rayon (BPR) V, serta Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Timur.

“Kami ingin mengajak mahasiswa khususnya mahasiswa arsitektur untuk kembali ke alam, bukanya malah merusak alam,” kata Wisnu Wira biasa disapa. (mer/humas)

Tim Robot Terbang ITN Malang

Berlaga di Kontes Robot

Terbang Indonesia (KRTI) 2017

Pesawat Uber Alles Roboplane Team (U.A.R.T.) ITN Malang melayang di atas Lapangan Terbang Aeromodelling, Detasemen TNI AU Raci, Pasuruan, Jawa Timur. Ini merupakan kali kedua U.A.R.T. ITN Malang mengikuti Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2017 yang diselenggarakan oleh Belmawa Ristekdikti pada tanggal 16 s.d 21 Oktober 2017 di ITS Surabaya.

Tim U.A.R.T. harus merancang, membuat, dan menerbangkan pesawat tanpa awak untuk beradu dengan tim dari berbagai universitas di Indonesia dalam Divisi Racing Plane. Ada empat divisi yang diperlombakan di KRTI 2017 yaitu, Divisi Racing Plane (Fast and On Track), Divisi Fixed Wing (Monitoring dan

(7)

Mapping Area Konstruksi), Divisi Vtol (Pick and Drop Survival Kits), dan Divisi Technology Development (Innovate UAV Technology).

“Kontes kali ini yang lolos seleksi tingkat nasional ada 74 tim untuk semua kelas, sedangkan Divisi Racing Plane lolos 24 tim termasuk dari Malang ada ITN Malang, Universitas Brawijaya, dan Politeknik Negeri Malang,” terang Kiki Darmawan ketua tim U.A.R.T. ITN Malang, Jumat (27/10).

Pesawat tanpa awak jenis Fixed Wing tipe Racer yang dikendalikan oleh Pilot Egie Hendra Jaya dan Kopilot Siti Umami Pernamasari memiliki jangkauan mesin kendali dan pesawat 2 km lebih. Berkecepatan 100km/jam U.A.R.T. buatan mahasiswa Teknik Mesin S-1 ini sempat mendapat best time di hari pertama kontes, dengan total waktu 55 detik untuk jarak tempuh 1km. “Penilaian balapan ditentukan berdasarkan siapa yang lebih cepat mencapai finish. Menggunakan pengendali mandiri atau secara autonomous dan semi autonomous. Pas posisi di atas pesawat mengoptimalkan terbang secara autonomous,” ujar pilot yang juga mahasiswa semester lima tersebut.

Egie biasa disapa menceriterakan betapa sulitnya waktu lomba karena faktor cuaca. Ketidakpastian tekanan angin menyulitkan pilot dalam mendaratkan pesawat, bahkan baterai sampai habis karena harus berputar lagi sebelum landing. “Di race pertama saat pesawat akan landing tiba-tiba ada angin bertiup kencang, maka saya putar lagi sampai kehabisan baterai dan pesawat jatuh. Sempat hancur sih, syukurnya tetap dapat nilai dan dinyatakan lolos. Total dalam lomba ini pesawat kami empat kali jatuh,” imbuhnya.

Dengan berbagai kendala akhirnya U.A.R.T. lolos KRTI 201. Kesulitan dalam proses pembuatan sempat dialami oleh tim, seperti pemotongan gambar harus menggunakan mesin laser di Surabaya, servo motor harus inden karena didatangkan dari Taiwan. Bahkan oleh juri pesawat U.A.R.T. dikira membeli,

(8)

karena pesawat paling rapi diantara yang lain.

“Kami covering pesawat memakai MonoKote jadi kelihatan halus menempel di badan pesawat. Untuk seterikanya juga seterika khusus yang kami pinjam dari alumni,” ungkap ketua tim.

Perjuangan Tim Robot Terbang ITN Malang belum usai. Di bawah dukungan pembimbing Arif Kurniawan ST.MT., Tim U.A.R.T. yang terdiri dari Kiki Darmawan (Ketua Tim), Egie Hendra Jaya (Pilot), Siti Umami Pernamasari (kopilot), Aswar Hakim, Ananda Putra, dan Andreas Kelfin T. (Tim Mekanik), berharap menjadi terbaik dan meraih prestasi dikontes selanjutnya. (mer/humas)

Universitas Panca Bhakti

Pontianak Belajar Manajemen

ke ITN Malang

Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menerima kunjungan Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak Kalimantan Barat. Kunjungan dalam rangka study banding dan pelatihan manajemen ini dipimpin oleh Pembantu Rektor II UPB Ir. H. Sri Andayani M.MA. Rombongan sebanyak 19 orang tersebut diterima oleh Rektor ITN Malang Dr.Ir. Lalu Mulyadi MT., di gedung serbaguna Kimia Kampus I ITN Malang, Kamis (25/10).

ITN Malang sebagai kampus yang sedang giat-giatnya meningkatkan sistem manajemen, berharap bisa sharing ilmu untuk diterapkan di Universitas Panca Bhakti. Ada empat bidang pelatihan yang dilakukan yakni, administrasi umum dan kepegawaian, administrasi akademik dan kemahasiswaan, pusat informasi dan komputer serta perpustakaan.

(9)

“Kami sekarang sedang pembenahan penyusunan borong. Mulai dari bidang tata kelola, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta bidang kemahasiswaan,” jelas Rektor dalam sambutannya.

Tidak hanya pembenahan ke dalam namun ITN juga sedang memperbanyak MoU dan MoA baik dengan pemerintah daerah, universitas dalam dan luar negeri. Ini merupakan upaya ITN untuk menaikkan status akreditasi institusi dari B ke A. “Semoga bisa terwujud menjadi akreditasi A, sehingga bisa berkontribusi lebih kepada negara,” katanya.

Universitas Panca Bhakti Pontianak Belajar Manajemen ke ITN Malang

Rektor mengapresiasi kunjungan UPB. Mengingat banyaknya universitas di Malang namun UPB memilih berkunjung ke ITN Malang. Meskipun menurut Rektor antara universitas dan institut berbeda namun tidak menutup kemungkinan untuk sharing ilmu.

(10)

“Posisi ITN sekarang dirangking 70 dari kurang lebih 4.500 PTN dan PTS

se-Indonesia. Kategori institut, ITN rangking ke 4 setelah ITB, IPB, ITS dan ITN. Untuk kategori institut swasta ITN nomor pertama, jadi tidak salah Universitas Panca Bhakti datang ke ITN. Tinggal mana yang baik dari ITN silahkan diterima dan yang buruk dibuang,” paparnya.

Sedangkan Pembantu Rektor II UPB menyampaikan, bahwa kunjungan ke ITN Malang merupakan kali kedua. “Tahun 2012 kami pernah ke ITN Malang namun hanya sekitar 4-6 orang. Semoga dengan kunjungan kami ke dua ini bisa belajar lebih banyak dari ITN,” harapnya.

Ditemui disela-sela acara Sri Andayani mengungkapkan, ada kedekatan tersendiri antara UPB dengan ITN Malang. Dari kunjungan kali pertama UPM sudah merasa cocok. Kalau dulu yang datang hanya kepala biro, kali ini ditambah staf sehingga bisa langsung belajar aplikasi di lapangan.

“Kami melihat manajemen lembaga ITN Malang sudah baik. ITN untuk menjadi besar dan berprestasi bagus dengan proses yang bertahap. Dan kami kira, kami bisa mencontoh dan mengikuti jejak ITN,” aku mantan Kepala Biro BAAK UPB ini.

Ia berharap selanjutnya bisa kerjasama lebih jauh dengan ITN Malang. Seperti dalam bidang kemahasiswaan dan penelitian.

“Kami ingin mengembangkan Program Studi Teknik. Jadi nanti bisa bekerjasama dalam penelitian dan laboratorium. ITN memiliki laboratorium teknik yang memadai, harapannya kami bisa kerjasama nantinya. Untuk saat ini belajar manajemen dulu,” tandasnya. (mer/humas)

Referensi

Dokumen terkait

(2) Calon anggota BPD terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh Lurah Desa kepada Bupati melalui Camat paling lama 7 (tujuh) hari sejak

• 8uru meminta peserta didik untuk megajukan pertanyaan "erdasarkan apa yang tela# diamati, pertanyaan yang di#arapkan ;apa yang akan terjadi ketika campuran kapur

pertandingan klub/ panitia pelaksana pertandingan setiap kompetisi PSSI, Liga Super, Divisi Satu, Divisi dua, Divisi tiga yg diselenggarakan di daerahnya.. Membentuk

Identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Identitas nasional tersebut pada

Bacalah kembali teks yang berjudul “ Paduan Suara Anak Indonesia Jadi Juara di Italia “ kemudian lengkapilah tabel hasil identifikasi unsur berita berikut?. Unsur-Unsur Berita

Jika kamu adalah calon siswa yang mempertimbangkan untuk menghadiri sekolah kami, kamu       mungkin ingin tahu mengapa kami tidak menyatakan angka penempatan 99% seperti beberapa    

Website di Desa Subaim Kecamatan Wasile sebagai berikut : 1) Aplikasi ini telah selesai dibangun sebagai solusi dari rumusan masalah yang diangakat yaitu membangun

Khusus untuk komoditas biji kakao yang mengalami penurunan nilai ekspor akibat perbedaan perlakuan oleh Malaysia yang mengekspor kembali olahan biji kakao kepada