• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jalur Dan Bangunan Kereta API (Pak Amrin)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jalur Dan Bangunan Kereta API (Pak Amrin)"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

JALUR DAN BANGUNAN

JALUR DAN BANGUNAN

KERETA API

KERETA API

DIKLAT DASAR DIKLAT DASAR

JALUR DAN BANGUNAN KERETA API JALUR DAN BANGUNAN KERETA API DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN DIREKTORAT JENDERAL PERKERETAAPIAN

Disusun oleh: Disusun oleh: Amrin Purnomo Amrin Purnomo (Pensiunan PT KAI) (Pensiunan PT KAI) APRIL 2013 APRIL 2013

(2)

I. PENGERTIAN JALUR DAN BANGUNAN

I. PENGERTIAN JALUR DAN BANGUNAN

Jalur kereta api

Jalur kereta api adalah jalur yang terdiri atas

 adalah jalur yang terdiri atas

rangkaian petak jalan rel yang meliputi r

rangkaian petak jalan rel yang meliputi ruang

uang

manfaat jalur kereta api, ruang milik jalur kereta

manfaat jalur kereta api, ruang milik jalur kereta

api, dan ruang pengawasan jalur kereta api,

api, dan ruang pengawasan jalur kereta api,

termasuk bagian atas dan bawahnya yang

termasuk bagian atas dan bawahnya yang

diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api.

diperuntukkan bagi lalu lintas kereta api.

Bangunan

Bangunan adalah bangunan yang berada pada

adalah bangunan yang berada pada

sisi jalur kereta api yang berguna

sisi jalur kereta api yang berguna untuk

untuk

mendukung kegiatan operasi kereta api seperti

mendukung kegiatan operasi kereta api seperti

stasiun, dipo lokomotif/kereta, gardu PJL, dll.

stasiun, dipo lokomotif/kereta, gardu PJL, dll.

(3)

JALUR JALAN REL MELIPUTI :

JALUR JALAN REL MELIPUTI :

1. Alinyemen jalan rel.

1. Alinyemen jalan rel.

a). Lurusan jalan rel a). Lurusan jalan rel

b). Lengkungan horisontal jalan rel b). Lengkungan horisontal jalan rel c). Lengkungan vertikal jalan rel c). Lengkungan vertikal jalan rel 2. Kelandaian

2. Kelandaian

3. Jembatan termasuk gorong-gorong,siphon,box culvert,aquaduct, dan 3. Jembatan termasuk gorong-gorong,siphon,box culvert,aquaduct, dan

sejenisnya. sejenisnya. 4. Perlintasan 4. Perlintasan a) Sebidang a) Sebidang b)

b) Under Under passpass

c)

c) Fly Fly passpass

5. Emplasemen 5. Emplasemen

a)

a) Jalur Jalur sidingsiding

b) Wesel-wesel b) Wesel-wesel 6. Terowongan

6. Terowongan

7. Rumaja, Rumija dan Ruwasja 7. Rumaja, Rumija dan Ruwasja

8. Bangunan-bangunan pendukung operasi seperti bangunan

8. Bangunan-bangunan pendukung operasi seperti bangunan stasiun,stasiun,

dipo, gardu PJL dll dipo, gardu PJL dll

9. Peron dan instalasi pendukung operasi seperti corong air, tiang sinyal, 9. Peron dan instalasi pendukung operasi seperti corong air, tiang sinyal,

tiang aliran atas, dll tiang aliran atas, dll 10. Ruang bebas.

(4)

Seluruh

Seluruh asset

asset yang

yang terdapat

terdapat pada

pada jalur

jalur jalan

jalan rel

rel

digambarkan pada sebuah peta memanjang

digambarkan pada sebuah peta memanjang

yang disebut “lengte profiel” atau profil

yang disebut “lengte profiel” atau profil

memanjang jalan rel dengan skala memanjang

memanjang jalan rel dengan skala memanjang

1

1 :

: 50

50 dan

dan skala

skala tinggi

tinggi 1

1 :

: 1000

1000 seperti

seperti contoh

contoh

dibawah ini.

dibawah ini.

Gambar profil memanjang jalan rel harus selalu

Gambar profil memanjang jalan rel harus selalu

di up date bila terjadi perubahan maupun

di up date bila terjadi perubahan maupun

penambahan asset

(5)

R : 400 R : 400 < : 98º 44' < : 98º 44' L : 567,35 L : 567,35 Lurus panjang Lurus panjang 152,10 m 152,10 m R : 400 R : 400 < : 136º 41' < : 136º 41' L : 302,41

L : 302,41 Lurus panjang 453,80 mLurus panjang 453,80 m

R : 400 R : 400 < : 130º 57' < : 130º 57' L : 342 L : 342

GAMBAR PROFIL MEMANJANG JALUR REL GAMBAR PROFIL MEMANJANG JALUR REL

99 99 99 99 100100 10 10 6.00 6.00 0.200.20 2.20 2.20 1.301.30 5.15 5.15 2.00 2.00 5.75 5.75 1.20 1.20 0.500.50 99.82 99.82 00.04 00.04 1010 SITUASI SITUASI SKALA 1:20000 SKALA 1:20000 R R 400 400 R R 400 400 KM 99 KM 99 KM 100 KM 100 23 23    P    P  e  e  r  r    l    l    i    i  n  n    t    t  a  a  s  s   a   a   n   n   n   n   o   o    2    2    1    1    9    9 81,40 81,40    B    B    H    H  n  n   o   o . .    3    3    1    1    5    5 31 31   P    P  e  e   r   r    l    l   i    i   t   t  n  n   a   a   s   s   a   a   n   n   n   n   o   o    2    2    2    2    0    0    B    B    H    H  n  n   o   o . .    3    3    1    1    5    5    A    A + 86,20 + 86,20   B   B    H    H  n  n   o   o . .    3    3    1    1    6    6 96.46 96.46    B    B    H    H  n  n   o   o . .    3    3    1    1    7    7 39 39    P    P  e  e  r  r    l    l    i    i  n  n    t    t  a  a  s  s   a   a   n   n   n   n   o   o    2    2    1    1    9    9    l    l  e  e    b    b  a  a  r  r    1    1 . .    5    5    0    0  m  m    B    B    H    H  n  n   o   o . .    3    3   1    1   5    5  g  g   o   o   r   r   o   o   n   n   g   g   -  g   g   o   o   r   r   o   o   n   n   g   g    0    0    0    0 . .    2    2    0    0    P    P  e  e   r   r    l    l    i    i  n  n    t    t  a  s  a  s   a   a  n   n  n   n  o   o    2    2    2    2    0    0    l    l  e  e    b    b  a  a  r  r    1    1 . .    5    5    0    0  m  m    B    B    H    H  n  n   o   o . .    3    3    1    1    5    5    A    A    k    k  o  o    k    k  e  e  r  r    0    0    0    0 . .    3    3    0    0    B    B    H    H  n  n   o   o . .    3    3    1    1    6    6    k    k  o  o    k    k  e  e  r  r    0    0    0    0 . .    3    3    0    0    B    B    H    H  n  n   o   o . .    3    3    1    1    7    7    k    k  o  o    k    k  e  e  r  r    0    0    0    0 . .    7    7    0    0 56.34 56.34 8.408.40 10.90 10.90 65 65 9 9 9 9 1212.5.500 12.50 12.50 20 20 20 20 12 12 12 12 50 50 50 50 5 50 0 5500 12 12 50 50 50 50 20 20 20 20 15 15 1818 12 12 1515 20 20 13 13 12 12 22 22 3 35 5 3355 1 2 3 1 2 3 44 55 66 77 88 99

(6)

BANGUNAN ATAS JALUR JALAN REL

BANGUNAN ATAS JALUR JALAN REL

Bangunan Atas Jalur Jalan Rel dilihat dari trace

Bangunan Atas Jalur Jalan Rel dilihat dari trace //

alignment dan kondisi lapangan sepanjang jalur

alignment dan kondisi lapangan sepanjang jalur

meliputi:

meliputi:

a

a Ruang

Ruang Bebas

Bebas dan

dan Ruang

Ruang Bangun

Bangun

b

b Lengkung

Lengkung horisontal

horisontal

c

c Lengkung

Lengkung vertikal

vertikal

d Kelandaian

d Kelandaian

e Emplasemen

e Emplasemen

f Wesel

f Wesel

(7)

a1

a1 RUANG

RUANG BEBAS

BEBAS

•• Ruang Bebas adalah ruangan yang terletak

Ruang Bebas adalah ruangan yang terletak

diatas jalan rel dan harus selalu dalam

diatas jalan rel dan harus selalu dalam keadaan

keadaan

kosong untuk keperluan lalu-lintas kereta api.

kosong untuk keperluan lalu-lintas kereta api.

•• Ruang Bebas terdiri dari keadaan:

Ruang Bebas terdiri dari keadaan:

a

a Terletak

Terletak pada

pada jalan

jalan lurus

lurus

b

b Terletak

Terletak pada

pada jalan

jalan lengkungan:

lengkungan:

b1

b1 lengkungan

lengkungan dengan

dengan jari-jari

jari-jari antara

antara

300

300 –

 – 3000 m

 3000 m

b2

b2 lengkungan

lengkungan dengan

dengan jari-jari <

jari-jari < 300

300 m

m

•• Ukuran lebar diukur dari sumbu jalan rel dan

Ukuran lebar diukur dari sumbu jalan rel dan

ukuran tinggi diukur dari permukaan kepala rel.

ukuran tinggi diukur dari permukaan kepala rel.

(8)

+ 1000 + 1000 + 750 + 750 + 450 + 450 + 200 + 200 + 40 + 40 + 5000 + 5000 + 4845 + 4845 + 4320 + 4320 + 4020 + 4020 + 4500 + 4500 + 4700 + 4700 + 5500 + 5500 + 5900 + 5900 + 6045+ 6045 + 3550 + 3550 2500 2500 1300 1300 1100 1100 1950 1950 + 6200 + 6200 + 4050 + 4050 2550 2550 1 1995500 11995500 1600 1600 1530 1530 1300 1300 1000 1000 1000 1000 1300 1300 BATAS IV BATAS IV BATAS III BATAS III BATAS II BATAS II BATAS I BATAS I

Tinggi kawat aliran listrik terbesar  Tinggi kawat aliran listrik terbesar  Tinggi normal kawat aliran listrik Tinggi normal kawat aliran listrik

Tinggi kawat aliran listrik terendah Tinggi kawat aliran listrik terendah

Peron Tinggi

Peron Tinggi Peron RendahPeron Rendah

KR KR± 0± 0

Batas

Batas I I Untuk Untuk jembatan jembatan dengan dengan kecepatan kecepatan sampai sampai 60 60 km/jamkm/jam Batas

Batas II II Untuk „viaduk‟ Untuk „viaduk‟ dan dan terowongan terowongan dengan dengan kecepatan kecepatan sampaisampai 60 km/ jam60 km/ jam dan untuk jembatan tanpa pembatasan kecepatan.

dan untuk jembatan tanpa pembatasan kecepatan. Batas

Batas III III Untuk Untuk „viaduk‟ baru „viaduk‟ baru dan dan bangunan lama bangunan lama kecuali terowongan kecuali terowongan dandan  jembatan

 jembatan Batas

Batas IV IV Untuk Untuk lintas lintas kereta kereta listriklistrik

RUANG BEBAS PADA BAGIAN LURUS RUANG BEBAS PADA BAGIAN LURUS

(9)

+ 3550 + 3550 KR KR ± 0± 0 + 1000 + 1000 + 750 + 750 + 450 + 450 + 200 + 200 + 40 + 40 1600 1600 1530 1530 1300 1300 1000 1000 1000 1000 1300 1300 1475 1475 1375 1375 1275 1275 2150 2150 2050 2050 1950 1950 P

Peerroon n TTiinnggggii PePerroon n RReennddaahh 1950 1950

RUANG BEBAS PADA LENGKUNGAN RUANG BEBAS PADA LENGKUNGAN

Batas ruang bebas pada lintas lurus dan pada bagian lengkungan Batas ruang bebas pada lintas lurus dan pada bagian lengkungan dengan jari-jari > 3000 m

dengan jari-jari > 3000 m Batas ruang bebas

Batas ruang bebas pada lengkungan dengan jari-jari pada lengkungan dengan jari-jari 300 m 300 m sampaisampai dengan 3000 m

dengan 3000 m

Batas ruang bebas pada lengkungan dengan jari-jari < 300 m Batas ruang bebas pada lengkungan dengan jari-jari < 300 m

+ 4050 + 4050

(10)

+ 5500 + 5500 + 5900 + 5900 + 4050 + 4050 1950 1950 1000 1000 1300 1300 BATAS IV BATAS IV BATAS III BATAS III BATAS II BATAS II BATAS I BATAS I

Tinggi kawat aliran listrik terbesar  Tinggi kawat aliran listrik terbesar 

Tinggi normal kawat aliran listrik Tinggi normal kawat aliran listrik

Tinggi kawat aliran listrik terendah Tinggi kawat aliran listrik terendah

KR KR ± 0± 0 + 200+ 200 + 40 + 40 + 5000 + 5000 + 4845 + 4845 + 4320 + 4320 + 4020 + 4020 + 4500 + 4500 + 4700 + 4700 + 5500 + 5500 + 5900 + 5900 + 6045+ 6045 + 3550 + 3550 + 6200 + 6200 + 4050 + 4050 1950 1950 1300 1300 1000 1000 4000 4000

RUANG BEBAS PADA JALUR LURUS UNTUK JALUR GANDA RUANG BEBAS PADA JALUR LURUS UNTUK JALUR GANDA

(11)

4000 4000

RUANG BEBAS PADA LENGKUNGAN UNTUK JALUR GANDA RUANG BEBAS PADA LENGKUNGAN UNTUK JALUR GANDA

(12)

a2 RUANG BANGUN

a2 RUANG BANGUN

•• Ruang Bangun adalah ruang di sisi jalan rel yang harus

Ruang Bangun adalah ruang di sisi jalan rel yang harus

bebas dari semua bangunan tetap diukur dari

bebas dari semua bangunan tetap diukur dari sumbu

sumbu

 jalan rel pada tin

 jalan rel pada tinggi 1 m sampa

ggi 1 m sampai 3,55 m

i 3,55 m

•• Jarak-jarak ruang bangun sbb;

Jarak-jarak ruang bangun sbb;

a

a Pada Pada lintas lintas bebas bebas : : 2,352,35 – – 2,53 kiri/kanan sumbu jalan rel 2,53 kiri/kanan sumbu jalan rel b

b Pada Pada emplasemen: emplasemen: 1,951,95 – – 2,35 kiri/kanan sumbu jalan rel 2,35 kiri/kanan sumbu jalan rel c

(13)

b

b LENGKUNG

LENGKUNG HORISONTAL

HORISONTAL

•• Terdapat beberapa jenis lengkung horisontal yaitu:Terdapat beberapa jenis lengkung horisontal yaitu: a

a Lengkung Lengkung tunggal tunggal / / sederhanasederhana b

b Lengkung Lengkung majemukmajemuk c

c Lengkung Lengkung bolak-balik bolak-balik (lengkung (lengkung S)S)

•• Secara teoritis lengkung dapat dibuat dengan atau tanpaSecara teoritis lengkung dapat dibuat dengan atau tanpa lengkung peralihan

lengkung peralihan

•• Pada lengkung dengan jari-jari < 600 m Pada lengkung dengan jari-jari < 600 m perlu diberi pelebaranperlu diberi pelebaran sepur, pelebaran maksimum = 20 mm

sepur, pelebaran maksimum = 20 mm

••  lengkung peralihan adalah lengkung yang berubah secara lengkung peralihan adalah lengkung yang berubah secara beraturan dari R ∞ ke

beraturan dari R ∞ ke R tertentu sepanjang lengkung peralihan,R tertentu sepanjang lengkung peralihan, dan dipasang di awal dan

dan dipasang di awal dan akhir lengkung.akhir lengkung.

•• Lengkung majemuk adalah lengkung yang mempunyai 2 atauLengkung majemuk adalah lengkung yang mempunyai 2 atau lebih jari-jari dan

lebih jari-jari dan saling menyambungsaling menyambung

•• Lengkung S adalah lengkung yang menyambung dengan arahLengkung S adalah lengkung yang menyambung dengan arah berbalik, dan harus diberi antara berupa lurusan dengan

berbalik, dan harus diberi antara berupa lurusan dengan panjang minimum 20 m

(14)

JARI-JARI MINIMUM YANG DIIJINKAN UNTUK BERBAGAI JARI-JARI MINIMUM YANG DIIJINKAN UNTUK BERBAGAI

KECEPATAN KECEPATAN Kecepatan Kecepatan Rencana Rencana (km/jam) (km/jam) Jari-jari minimum Jari-jari minimum Lengkung Lengkung lingkaran lingkaran Tanpa lengkung Tanpa lengkung Peralihan (m) Peralihan (m) Jari-jari minimum Jari-jari minimum Lengkung lingkaran Lengkung lingkaran  Yang diijinkan dengan  Yang diijinkan dengan

menggunakan menggunakan Lengkung peralihan (m) Lengkung peralihan (m) 120 120 2370 2370 780780 110 110 1990 1990 660660 100 100 1650 1650 550550 90 90 1330 1330 440440 80 80 1050 1050 350350 70 70 810 810 270270 60 60 600 600 200200

(15)

Jari-jari Jari-jari Lengkung (m)

Lengkung (m) Pelebaran (mm)Pelebaran (mm)

R R > > 600600 550 < R < 600 550 < R < 600 400 < R < 550 400 < R < 550 350 < R < 400 350 < R < 400 100 < R < 350 100 < R < 350 0 0 5 5 10 10 15 15 20 20

BESAR PELEBARAN SEPUR UNTUK BERBAGAI JARI-JARI < 600 M BESAR PELEBARAN SEPUR UNTUK BERBAGAI JARI-JARI < 600 M

(16)

SKEMA LENGKUNG YANG MENGGUNAKAN

SKEMA LENGKUNG YANG MENGGUNAKAN

PERALIHAN

PERALIHAN

  M   M  B  B A A   M   M  B  B  A  A  B  B A A

L  L a a =  =   L  L e e n  n  g   g  k   k  u  u  n  n  g   g   p   p e e r  r  a 

a l  l  i  i  h h a  a n n  M    M    B   B  A  A  

A B  B  A 

L  L a a  /   /  2  2   A   A   B   B   GB GB R R R R           MBA MBA MB MB AABBAA AABBAA ABAB MBA MBA GRAFIK PERTINGGIAN GRAFIK PERTINGGIAN T = 5,95 V²/R T = 5,95 V²/R   B   B  T  T C C   B   B C C C C E   E  T  T   C   C   E   E  C  C   C   C     T   T  L  L CL CL   T   T C C  L  L T  T  C  C  

(17)

SKEMA LENGKUNG TANPA PERALIHAN

SKEMA LENGKUNG TANPA PERALIHAN

  M   M  B  B A  A  B  B   R R R R           Sudut puncak Sudut puncak Garis tangen Garis tangen Garis tangen Garis tangen A A B B C C Jari-jari / radius Jari-jari / radius Menurut R 13 jilid 1 Menurut R 13 jilid 1 Untuk

Untuk V V = = s/d s/d 45 45 km/jam km/jam a= a= 400400 Untuk V = 45

Untuk V = 45 – –59 59 km/jam km/jam a= a= 600600

Untuk

Untuk V V = = > > 60 60 km/jam km/jam a= a= 10001000 Menurut PD 10 Menurut PD 10 Lt = 0,01.V.T Lt = 0,01.V.T PL PL P PLLtt PPLLtt

Grafik pertinggian pada lengkung tanpa lengkung

Grafik pertinggian pada lengkung tanpa lengkung peralihanperalihan

T = 5,95 V² / R T = 5,95 V² / R

Menurut R 13 jilid 1 Menurut R 13 jilid 1 Untuk

Untuk V V = = s/d s/d 45 45 km/jam km/jam a= a= 400400 Untuk V = 45

Untuk V = 45 – –59 59 km/jam km/jam a= a= 600600

Untuk

Untuk V V = = > > 60 60 km/jam km/jam a= a= 10001000 Menurut PD 10

Menurut PD 10 Lt = 0,01.V.T Lt = 0,01.V.T

(18)

IP IP IP IP L L L L PL PL PL PL    L    L  a  a L La a  L La a     L    L  a  a R‟ R‟ R R R R R R R R R‟ R‟ S  S LL Keterangan Keterangan L

L = = Panjang Panjang Lengkung Lengkung AsliAsli

La

La = = Panjang Panjang Lengkung Lengkung PeralihanPeralihan

PL

PL = = Panjang Panjang Lengkung Lengkung = = La La + + LL

SL

SL = = Sepur Sepur LurusLurus

IP

IP = = Intersection Intersection PointPoint

R1 R1 R2 R2 O1 O1 O2 O2 LENGKUNG MAJEMUK LENGKUNG MAJEMUK

LENGKUNG BOLAK BALIK (S) LENGKUNG BOLAK BALIK (S)

(19)

x x y y yymm ll     A A D D C C B B O O R R R R Koordinat Koordinat φ =1/400=2,5‰φ =1/400=2,5‰ φ =1/200=5‰φ =1/200=5‰ φ =1/100=10‰φ =1/100=10‰ φ =1/67=15‰φ =1/67=15‰ Xm = φ R/2 Xm = φ R/2 Ym = φ²R/8 Ym = φ²R/8 7,5 m 7,5 m 4,7 mm 4,7 mm 15 m 15 m 19 mm 19 mm 30 m 30 m 75 mm 75 mm 45 m 45 m 169 mm 169 mm

Daftar untuk berbagai sudut antara dua landai dengan jari-jari 6000 m Daftar untuk berbagai sudut antara dua landai dengan jari-jari 6000 m

c

(20)

  m   m 0 0 m +/- 0 m +/- 0 n  n    m   m m + nm + n   m   m  n  n m - n m - n   m   m     n     n n - m n - m

CARA MENGHITUNG BESARNYA

CARA MENGHITUNG BESARNYA

φ

φ

PADA LANDAI

PADA LANDAI

(21)

d KELANDAIAN

d KELANDAIAN

KELANDAIAN DI LINTAS KELANDAIAN DI LINTAS kelandaian

kelandaian antara antara 00  –  –  1010 ‰‰ disebut disebut lintas lintas datardatar kelandaian

kelandaian antara antara 1010 ‰‰ - - 4040 ‰‰ disebut disebut lintas lintas pegununganpegunungan kelandaian

kelandaian antara antara 4040 ‰‰ - - 8080 ‰‰ disebut disebut lintas lintas rel rel gigigigi

KELANDAIAN DI EMPLASEMEN KELANDAIAN DI EMPLASEMEN kelandaian

(22)

TANDA KELANDAIAN PADA SETIAP

TANDA KELANDAIAN PADA SETIAP

TITIK TEKUK

TITIK TEKUK

 1  1  /  /  6  6  5   5 - -  3   3  5  5  0  0  1  1  /  /  6  6  5   5 - -  3   3  5  5  0  0 1   1   /   /   6   6  5  5   -  - 3  3  5  5   0   0   1   1   /   /  6   6  5  5  - -  3   3  5  5  0  0   0 ---- 350 0 ---- 350 0 ---- 350 0 ---- 350 Dilihat ke arah Dilihat ke arah hulu hulu Dilihat ke arah Dilihat ke arah hulu hulu Dilihat ke arah Dilihat ke arah hulu hulu Dilihat ke arah Dilihat ke arah hilir  hilir  Dilihat ke arah Dilihat ke arah hilir  hilir  Dilihat ke arah Dilihat ke arah hilir  hilir  Lengan kiri Lengan kiri

Menjadi lengan kanan Menjadi lengan kanan

Menjadi lengan kanan Menjadi lengan kanan

Menjadi lengan kanan Menjadi lengan kanan Lengan kiri

Lengan kiri

Lengan kiri Lengan kiri

(23)

e EMPLASEMEN

e EMPLASEMEN

WESEL DIBONGKAR WESEL DIBONGKAR JALUR BARU JALUR BARU 215 215 11 22 33 44 44 33 55 66 77 88 99 W

Weesseel l iinnggggrriiss WWeesseel l iinnggggrriiss Sepur luncur 

Sepur luncur  II IIII III III

(24)

Wesel dan Persilangan Sepur merupakan konstruksi yang cukup Wesel dan Persilangan Sepur merupakan konstruksi yang cukup rumit, dibuat untuk memenuhi 2 kebutuhan pokok pada jalan rel

rumit, dibuat untuk memenuhi 2 kebutuhan pokok pada jalan rel yaitu:yaitu:

1.

1. Kebutuhan untuk berpindah arah dari satu jalur rel ke jalur rel Kebutuhan untuk berpindah arah dari satu jalur rel ke jalur rel yang lain.yang lain.

2.

2. Kebutuhan Kebutuhan untuk untuk saling saling berpotongan berpotongan antara antara satu satu jalur jalur rel rel dengan dengan jalur jalur relrel

yang lain.

yang lain.

Kedua konstruksi tersebut dapat berdiri sendiri-sendiri atau bergabung Kedua konstruksi tersebut dapat berdiri sendiri-sendiri atau bergabung bersama sesuai kondisi dan kebutuhan.

bersama sesuai kondisi dan kebutuhan.

Perbedaan antara 2 konstruksi diatas adalah pada konstruksi wesel Perbedaan antara 2 konstruksi diatas adalah pada konstruksi wesel dilengkapi dengan alat yang bernama Lidah Wesel sedangkan pada dilengkapi dengan alat yang bernama Lidah Wesel sedangkan pada Persilangan Sepur tidak dilengkapi dengan Lidah Wesel.

Persilangan Sepur tidak dilengkapi dengan Lidah Wesel.

Wesel dipasang pada setiap Stasiun KA sedangkan Persilangan Sepur Wesel dipasang pada setiap Stasiun KA sedangkan Persilangan Sepur

dipasang pada beberapa Stasiun KA (umumnya pada Stasiun besar) tetapi dipasang pada beberapa Stasiun KA (umumnya pada Stasiun besar) tetapi  juga terdapat diluar Stasiun KA misalnya persilangan sepur an

 juga terdapat diluar Stasiun KA misalnya persilangan sepur antara jalur reltara jalur rel

milik PT KA dengan Perkebunan tebu milik Pabrik gula. milik PT KA dengan Perkebunan tebu milik Pabrik gula.

f WESEL

f WESEL

(25)

GAMBAR BAGIAN PENGARAH WESEL GAMBAR BAGIAN PENGARAH WESEL

( DARI JENIS WESEL R 50 ). ( DARI JENIS WESEL R 50 ).

(26)
(27)

BAGIAN PENGARAH

BAGIAN PENGARAH BAGIAN PENERUSBAGIAN PENERUS BAGIAN PERSILANGANBAGIAN PERSILANGAN

WESEL BIASA KANAN

WESEL BIASA KANAN

SKEMA WESEL SKEMA WESEL a a bb c c

(28)

WESEL BIASA KIRI WESEL BIASA KIRI

WESEL SEARAH LENGKUNG WESEL SEARAH LENGKUNG

R1 R1

R2 R2

(29)

WESEL BERLAWANAN ARAH LENGKUNG WESEL BERLAWANAN ARAH LENGKUNG

R1 R1 R1 R1 R2 R2 R2 R2 WESEL SIMETRI WESEL SIMETRI

(30)

WESEL BERLAWANAN ARAH WESEL BERLAWANAN ARAH

WESEL TIGA JALAN WESEL TIGA JALAN SEARAH TERGESER SEARAH TERGESER

(31)

WESEL INGGRIS WESEL INGGRIS

SKEMA WESEL INGGRIS SKEMA WESEL INGGRIS

(32)

e e ee e e ee ee ee TM TM T TM M BBeellaakkaanng g WWeesseell Belakang Wesel Belakang Wesel Muka Wesel Muka Wesel Muka Wesel Muka Wesel 12 e 12 e Sumbu Jalan Rel

Sumbu Jalan Rel

Sumbu Jalan Rel Sumbu Jalan Rel 1

16655110 0 1177009900

1

17700990 0 1166551100 METODA PENEMPATAN WESEL

(33)

UKURAN TEMPAT - TEMPAT PENTING

UKURAN TEMPAT - TEMPAT PENTING LEBAR JALAN RELLEBAR JALAN REL

Lebar alur rel paksa dengan rel luar  Lebar alur rel paksa dengan rel luar 

SKET WESEL SKET WESEL    1    1    0    0    7    7    1    1    0    0    1    1    4    4    5    5    3    3    3    3    2    2    0    0    6    6    3    3 TITIK MATEMATIS TITIK MATEMATIS 10 10 20 20 30 30 40 40 42 42 Jarak Bantalan Jarak Bantalan

 Pada ujung lidah  Pada ujung lidah

1072 1072 1067 1067 120 120 120 120 1072 1072 1067 1067 1067 1067 1067 1067 1072 1072 1067 1067 35 35 35 35 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 1067 1067 1067 1067 8 8 8 8 8 8 8 8 Kanan Kanan Kiri Kiri 1067 1067 1067 1067 1067 1067 1067 1067 Kiri Kiri Kanan Kanan Kanan Kanan Kiri Kiri Kiri

Kiri KiriKiri K

Kaannaann KKaannaann LURUS

LURUS BELOKBELOK LURUSLURUS BELOKBELOK

   N    N  o  o  .  .    B    B  a  a   n   n    t    t  a  a    l    l  a  a  n  n JARAK JARAK BANTALAN BANTALAN 14 14 4 4 22 22 34 34 44 44 1 1 1067 1067 Ukuran Ukuran seharusnya seharusnya Setelah Setelah Perbaikan Perbaikan KETERANGAN KETERANGAN 1067 1067 Ukuran Ukuran Seharusnya Seharusnya Setelah Setelah Perbaikan Perbaikan Hasil Hasil Pengukuran Pengukuran Siar Rel Siar Rel

Lebar Alur Rel Paksa Lebar Alur Rel Paksa

Siar Rel Siar Rel

Siar Rel Siar Rel

Jarak ujung lidah terbuka dengan rel Jarak ujung lidah terbuka dengan rel lantaklantak

BENTUK

BENTUK PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN WESEL WESEL BARU BARU EX EX CHINA CHINA < < 1:10, R 1:10, R 54, 1067.54, 1067. TELAH DISESUAIKAN DENGAN GAMBAR DESIGN DARI PABRIK “CHINA RAILWAY BAOJI BRIDGE GROUP CO

TELAH DISESUAIKAN DENGAN GAMBAR DESIGN DARI PABRIK “CHINA RAILWAY BAOJI BRIDGE GROUP CO .,.,LTD”LTD”

23 23 18 18 19 19 33 33 43 43 36 36 37 37 55 55 54 54 53 53 52 52 51 51 50 50 49 49 48 48 47 47 46 46 45 45 44 44 43 43 42 42 41 41 40 40 39 39 38 38 37 37 36 36 35 35 34 34 33 33 32 32 31 31 30 30 29 29 28 28 27 27 26 26 25 25 24 24 23 23 22 22 21 21 20 20 19 19 18 18 17 17 16 16 15 15 14 14 13 13 12 12 11 11 10 10 9 9 8 8 7 7 6 6 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1    R    R . .    1    1    9    9    5    5    0    0    0    0    0    0    R    R . .    1    1    9    9    5    5    0    0    0    0    0    0 2 2 3 3 5 5 11 11 7 7 6 6 8 8 9 9 12 12 13 13 298 298 615 615 615 615 615 615 694 694 506 506 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 49 49 35 35        5         5        º       º        4        4        2        2      '      '        3         3         8         8        '       '     ’     ’ 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 55 55

Besarnya ketidaksikuan lantak kiri dan kanan Besarnya ketidaksikuan lantak kiri dan kanan

(34)

UKURAN TEMPAT - TEMPAT PENTING

UKURAN TEMPAT - TEMPAT PENTING LEBAR JALAN RELLEBAR JALAN REL

Lebar alur rel paksa dengan rel luar  Lebar alur rel paksa dengan rel luar 

SKET WESEL SKET WESEL    1    1    6    6    5    5    1    1    0    0    1    1    7    7    0    0    9    9    0    0    2    2 TITIK MATEMATIS TITIK MATEMATIS    R    R    3    3    5    5    0    0    5    5    3    3    3    3 , ,    5    5  m  m    R    R    3    3    5    5    0    0    5    5    3    3    3    3 , ,    5    5  m  m 10 10 20 20 30 30 40 40 50 50 60 60 Jarak Bantalan Jarak Bantalan 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 71 71 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 51 51 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 41 41 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 61 61 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 20 20 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 10 10 30 30 40 40 50 50 60 60 70 70 4 4 9 9 8 8 1 1 6 6 5 5 7 7 72 72 73 73 74 74 70 70 600 600 52 52 53 53 54 54 55 55 56 56 57 57 58 58 59 59 42 42 43 43 44 44 45 45 46 46 47 47 48 48 49 49 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600 592 592 694 694 514 514 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600

460 mm dari ujung lidah 460 mm dari ujung lidah  Pada ujung lidah  Pada ujung lidah

1067 1067 1069 1069 120 120 120 120 1074 1074 1069 1069 1067 1067 1067 1067 1067 1067 1067 1067 11 11 12 12 13 13 14 14 15 15 19 19 18 18 17 17 16 16 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29 31 31 32 32 33 33 34 34 35 35 36 36 37 37 38 38 39 39 62 62 63 63 64 64 65 65 66 66 67 67 68 68 69 69 1067 1067 1067 1067 1067 1067 1067 1067 35 35 35 35 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 1067 1067 1067 1067 8 8 8 8 8 8 8 8 Kanan Kanan Kiri Kiri 1067 1067 1067 1067 1067 1067 1067 1067 Kiri Kiri Kanan Kanan Kanan Kanan Kiri Kiri Kiri

Kiri KiriKiri K

Kaannaann KKaannaann

LURUS

LURUS BELOKBELOK LURUSLURUS BELOKBELOK

   N    N  o  o  .  .    B    B  a  a   n   n    t    t  a  a    l    l  a  a  n  n JARAK JARAK BANTALAN BANTALAN 14 14 4 4 26 26 34 34 44 44 56 56 65 65 74 74 1067 1067 Ukuran Ukuran seharusnya seharusnya Setelah Setelah Perbaikan Perbaikan KETERANGAN KETERANGAN 1067 1067 Ukuran Ukuran Seharusnya Seharusnya Setelah Setelah Perbaikan Perbaikan Hasil Hasil Pengukuran Pengukuran Siar Rel Siar Rel

Lebar Alur Rel Paksa Lebar Alur Rel Paksa

Siar Rel Siar Rel

Siar Rel Siar Rel

Jarak ujung lidah terbuka dengan rel Jarak ujung lidah terbuka dengan rel lantaklantak

BENTUK

BENTUK PEMERIKSAAN WESEL PEMERIKSAAN WESEL BARU BARU EX EX CHINA CHINA < < 1:12, 1:12, R R 54, 54, 1067.1067.

TELAH DISESUAIKAN DENGAN GAMBAR DESIGN DARI PABRIK

(35)

BANGUNAN BAWAH

BANGUNAN BAWAH

 1  1 : : 1 1 , , 5 5 1,50 1,50    1,501,50 6,00 6,00 5% 5% 5% 5%

TUBUH JALAN DALAM TIMBUNAN TUBUH JALAN DALAM TIMBUNAN

•• Jika penurunan tanah dasar akibat pembebanan timbunan dan Jika penurunan tanah dasar akibat pembebanan timbunan dan bebandiatasbebandiatas timbunan > 50 cm, maka t

timbunan > 50 cm, maka tanah dasar harus diperbaiki.anah dasar harus diperbaiki.

•• Bagian atas timbunan setebal 1 m Bagian atas timbunan setebal 1 m harus merupakan material yang lebih baikharus merupakan material yang lebih baik dari bagian dibawahnya

dari bagian dibawahnya

•• Pada kaki lereng harus ada berm minimum Pada kaki lereng harus ada berm minimum 1,50 m1,50 m

•• Permukaan atas timbunan harus terletak minimum Permukaan atas timbunan harus terletak minimum 0,75 m di atas elevasi muka0,75 m di atas elevasi muka air tanah tertinggi

air tanah tertinggi

•• Pelaksanaan pemadatan timbunan harus dilakukan lapis demi lapisPelaksanaan pemadatan timbunan harus dilakukan lapis demi lapis

KOP REL ± 0 00 KOP REL ± 0 00

(36)

TUBUH JALAN DALAM GALIAN TUBUH JALAN DALAM GALIAN

•• TTanah asli anah asli boleh digunakan bila boleh digunakan bila memenuhi kestabilan yangmemenuhi kestabilan yang disyaratkan

disyaratkan

•• TTanah dasar harus anah dasar harus terletak minimum 0,75 m dari terletak minimum 0,75 m dari elevasi mukaelevasi muka air tanah tertinggi

air tanah tertinggi

•• Bila kedalaman tanah > 10 m Bila kedalaman tanah > 10 m maka setiap 7 m harus dibuatmaka setiap 7 m harus dibuat berm selebar 1,50 m

berm selebar 1,50 m

KOP REL ± 0.00 KOP REL ± 0.00

(37)

PEMATUSAN PEMATUSAN

•• Sistem pematusan adalah sistem pengaliran untukSistem pematusan adalah sistem pengaliran untuk pembuangan air di suatu daerah jalan rel agar tidak

pembuangan air di suatu daerah jalan rel agar tidak terjaditerjadi genangan

genangan

•• Fungsi pematusan:Fungsi pematusan:

1. mengurangi pengaruh air yang dapat merubah konsistensi 1. mengurangi pengaruh air yang dapat merubah konsistensi

tanah sehingga tubuh jalan

tanah sehingga tubuh jalan tetap firm (mantap,padat dantetap firm (mantap,padat dan keras)

keras)

2. menghilangkan genangan air pada jalan rel yang akan 2. menghilangkan genangan air pada jalan rel yang akan

menyebabkan timbulnya mud pumping menyebabkan timbulnya mud pumping

JENIS PEMATUSAN JENIS PEMATUSAN

•• Pematusan permukaan (Surface drainage)Pematusan permukaan (Surface drainage) •• Pematusan bawah tanah (Sub drainage)Pematusan bawah tanah (Sub drainage) •• Pematusan lereng (Drainage of slope)Pematusan lereng (Drainage of slope)

(38)

PEMATUSAN PERMUKAAN PEMATUSAN PERMUKAAN

•• Jenis Pematusan Permukaan:Jenis Pematusan Permukaan:

1) Pematusan permukaan (side-ditch) 1) Pematusan permukaan (side-ditch)

2) Pematusan melintang (Cross-drainage) 2) Pematusan melintang (Cross-drainage) •• Bentuk saluran pematus:Bentuk saluran pematus:

1) Pematusan memanjang berupa saluran terbuka atau tertutup 1) Pematusan memanjang berupa saluran terbuka atau tertutup 2) Pematusan melintang berupa gorong-gorong (culvert) dapat 2) Pematusan melintang berupa gorong-gorong (culvert) dapat

tunggal atau banyak. Aliran airnya dapat terbuka atau tertutup tunggal atau banyak. Aliran airnya dapat terbuka atau tertutup tergantung dari hasil

tergantung dari hasil analisisnyaanalisisnya 3) Kemiringan / kelandaian saluran

3) Kemiringan / kelandaian saluran tanah harus direncanakantanah harus direncanakan berdasarkan keadaan lapangan dan kecepatan aliran

berdasarkan keadaan lapangan dan kecepatan aliran sehinggasehingga saluran tetap stabil tidak erosi

(39)

PEMATUSAN BAWAH TANAH PEMATUSAN BAWAH TANAH

•• Pematusan bawah tanah bertujuan untuk menjaga Pematusan bawah tanah bertujuan untuk menjaga agar elevasiagar elevasi muka air tanah tidak mendekati permukaan tubuh jalan yang muka air tanah tidak mendekati permukaan tubuh jalan yang harus dilindungi sehingga kepadatan tubuh jalan di bawah harus dilindungi sehingga kepadatan tubuh jalan di bawah balas kondisinya tetap baik

balas kondisinya tetap baik

•• Elevasi muka air tanah dapat naik ke Elevasi muka air tanah dapat naik ke permukaan tanah tubuhpermukaan tanah tubuh  jalan dengan cara

 jalan dengan cara 1) Kapilaritas

1) Kapilaritas

2) Rembesan (seepage) yang mengalir dari tebing sebelah 2) Rembesan (seepage) yang mengalir dari tebing sebelah

tubuh jalan tubuh jalan KOP REL ± 0.00 KOP REL ± 0.00 Minimum 0.75 m Minimum 0.75 m

(40)

PEMATUSAN LERENG PEMATUSAN LERENG

Fungsi Pematusan Lereng Fungsi Pematusan Lereng

1)

1) Mencegah Mencegah air permuair permukaan dari kaan dari punggung lerenpunggung lereng tidakg tidak mengalir deras sehingga menggerus permukaan dan

mengalir deras sehingga menggerus permukaan dan kakikaki lereng

lereng 2)

2) Mencegah aMencegah aliran rembesan liran rembesan (seepage) di (seepage) di dalam tubuh dalam tubuh lerenglereng tanah yang dapat mengakibatkan lereng longsor

tanah yang dapat mengakibatkan lereng longsor secarasecara mendadak dan atau memperlemah tubuh jalan kereta api mendadak dan atau memperlemah tubuh jalan kereta api Jenis-jenis pematusan lereng

Jenis-jenis pematusan lereng 1) Selokan mahkota

1) Selokan mahkota 2) Selokan bangket 2) Selokan bangket

3) Lubang susu (weep hole) 3) Lubang susu (weep hole) 4) Selokan intercepting

4) Selokan intercepting 5) Pematusan mulut ikan 5) Pematusan mulut ikan

(41)

Selokan Mahkota Selokan Mahkota Selokan Bangket Selokan Bangket Lubang susu Lubang susu Selokan Intercepting Selokan Intercepting

Selokan Bawah tanah Selokan Bawah tanah

Pematusan

Pematusan Mulut Mulut ikanikan

KOP REL ± 0.00 KOP REL ± 0.00

(42)

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

Gambar

GAMBAR PROFIL MEMANJANG JALUR RELGAMBAR PROFIL MEMANJANG JALUR REL
Grafik pertinggian pada lengkung tanpa lengkung
GAMBAR BAGIAN PENGARAH WESELGAMBAR BAGIAN PENGARAH WESEL

Referensi

Dokumen terkait

Hasil tabulasi silang data awal antara kategori usia menarche dengan peubah-peubah penjelas yang di duga berhubungan dengan usia menarche, secara umum perempuan dengan

Jadi respon atau pendapat dosen terhadap modul pembelajaran injector tester dan ultrasonic cleaner CNC-601A pada Mata Kuliah Praktik Motor Bensin di Jurusan

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bianca &amp; Susihono (2012) menghasilkan bahwa pengembangan karir berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja.Hal tersebut

Proteksi overload dikembangkan jika dalam semua hal rangkaian listrik diputuskan sebelum terjadi overheating. Jadi disini overload action relatif lebih lama dan mempunyai fungsi

Desa Di Jawa Barat berbeda dengan manfaat dari Direktori Buku Telepon, akan tetapi secara umum direktori ini bermanfaat bagi masyarakat dalam mencari. informasi mengenai

Nilai moral dan akhlak seseorang yang terbentuk dari hasil interbalisasi berbagai kebajikan diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang,

Penyakit ini bervariasi mulai dari hiperemia ringan dengan mata berair sampai konjungtivitis berat dengan banyak sekret purulen kental.Gejala-gejala yang timbul

BPR yang terdapat di desa sebagai pengganti Bank Desa, kedudukannya ditingkatkan ke kecamatan dan diadakan penggabungan Bank desa yang ada dan kegiatannya