BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
A.
A. Latar BelakangLatar Belakang
Bencana alam merupakan suatu kejadian atau hal buruk yang tak diinginkan oleh Bencana alam merupakan suatu kejadian atau hal buruk yang tak diinginkan oleh semua orang. Namun bencana bisa terjadi tanpa kita duga dan kita sadari. Bencana alam itu semua orang. Namun bencana bisa terjadi tanpa kita duga dan kita sadari. Bencana alam itu sendiri bisa diakibatkan oleh tingkah laku manusia yang tidak peduli terhadap alam sekitar, sendiri bisa diakibatkan oleh tingkah laku manusia yang tidak peduli terhadap alam sekitar, sehingga sering kali kita melihat bahkan terkena dampak bencana itu sendiri. Dapat kita sehingga sering kali kita melihat bahkan terkena dampak bencana itu sendiri. Dapat kita lihat dalam beberapa tahun belakangan ini, frekuensi bencana alam di pulau jawa lihat dalam beberapa tahun belakangan ini, frekuensi bencana alam di pulau jawa mengalami peningkatan. Dan baru-baru ini telah terjadi bencana banjir di wilayah mengalami peningkatan. Dan baru-baru ini telah terjadi bencana banjir di wilayah Soreang,Kabupaten Bandung Selatan yang harus menenggelamkan ratusan bahkan ribuan Soreang,Kabupaten Bandung Selatan yang harus menenggelamkan ratusan bahkan ribuan rumah.
rumah.
Berdasarkan paparan diatas, usaha pencegahan serta penanggulangan harus cepat Berdasarkan paparan diatas, usaha pencegahan serta penanggulangan harus cepat dan tepat wajib dilakukan. Dalam pencegahan dan penanggulangan itu sendiri, ada hal dan tepat wajib dilakukan. Dalam pencegahan dan penanggulangan itu sendiri, ada hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya, yaitu manajemen logistic dalam yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya, yaitu manajemen logistic dalam penanggulangan
penanggulangan bencana bencana atau atau yang yang kita kita kenal kenal manajemen manajemen logistic logistic bencana. bencana. LogistikLogistik merupakan suatu ilmu atau seni, serta proses mengenai perencanaan dan penentuan merupakan suatu ilmu atau seni, serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat. Sedangkan logistik dalam pengertian manajemen bencana itu sendiri material/alat. Sedangkan logistik dalam pengertian manajemen bencana itu sendiri merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk kebutuhan hidup manusia, baik merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk kebutuhan hidup manusia, baik pangan, sandang, papan, dan turunann
pangan, sandang, papan, dan turunannya.ya.
Ketika saat bencana, sebelum maupun sesudah bencana, ketersediaan logistic Ketika saat bencana, sebelum maupun sesudah bencana, ketersediaan logistic mempunyai peran yang sangat penting dan merupakan syarat mutlak ketika terjadi bencana mempunyai peran yang sangat penting dan merupakan syarat mutlak ketika terjadi bencana karena hal berikut sangat berhubungan langsung dengan kelangsungan hidup korban karena hal berikut sangat berhubungan langsung dengan kelangsungan hidup korban bencana.
bencana. Oleh Oleh karna karna itu, itu, sangat sangat penting penting bagi bagi kita kita mengetahui mengetahui system system dan dan manajemenmanajemen logistic ketika terjadi bencana. Sehingga bisa mencegah atau setidaknya meminimalisir hal logistic ketika terjadi bencana. Sehingga bisa mencegah atau setidaknya meminimalisir hal buruk ketika terjadi bencana.
buruk ketika terjadi bencana. B.
B. Rumusan MasalahRumusan Masalah 1.
1. Apa pengertian logistik pada bencana ?Apa pengertian logistik pada bencana ? 2.
3.
3. Siapa saja pihak yang terlibat dalam logistik penanggulangan bencana?Siapa saja pihak yang terlibat dalam logistik penanggulangan bencana? 4.
4. Bagaimana proses manajemen logistik pada bencana ?Bagaimana proses manajemen logistik pada bencana ? 5.
5. Apa saja faktor yang mendukung berjalanannya sistem manajemen logistik padaApa saja faktor yang mendukung berjalanannya sistem manajemen logistik pada bencana ?
bencana ? 6.
6. Apa saja peralatan dalam manajemen logistik pada bencana ?Apa saja peralatan dalam manajemen logistik pada bencana ? 7.
7. Bagaimana peran penting logistik dalam upaya penanggulangan bencana?Bagaimana peran penting logistik dalam upaya penanggulangan bencana?
8.
8.
Apa pengertian manajemen persediaan pada saat bencana ?Apa pengertian manajemen persediaan pada saat bencana ? C.C. Tujuan PenulisanTujuan Penulisan 1.
1. Untuk mengetahui pengertian Logistik pada BencanaUntuk mengetahui pengertian Logistik pada Bencana 2.
2. Untuk mengetahui lingkup logistik bantuan kemanusiaanUntuk mengetahui lingkup logistik bantuan kemanusiaan 3.
3. Untuk mengetahui pihak yang terlibat dalam logistik penanggulangan bencanaUntuk mengetahui pihak yang terlibat dalam logistik penanggulangan bencana 4.
4. Untuk mengetahui proses Manajemen Logistik pada bencanaUntuk mengetahui proses Manajemen Logistik pada bencana 5.
5. Untuk mengetahui faktor yang mendukung berjalanannya sistem Manajemen LogistikUntuk mengetahui faktor yang mendukung berjalanannya sistem Manajemen Logistik pada bencana
pada bencana 6.
6. Untuk mengetahui peralatan dalam Manajemen Logistik pada bencanaUntuk mengetahui peralatan dalam Manajemen Logistik pada bencana 7.
7. Untuk mengetahui peran penting Logistik dalam Upaya Penanggulangan BencanaUntuk mengetahui peran penting Logistik dalam Upaya Penanggulangan Bencana
8.
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN
A.
A. Pengertian Logistik pada BencanaPengertian Logistik pada Bencana
Menurut Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) No. 13 Menurut Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) No. 13 Tahun 2008 tentang Pedoman Manajeman Logistik dan Peralatan Penanggulangan Tahun 2008 tentang Pedoman Manajeman Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana, pengertian logistik adalah segala sesuatu yang berwujud dan dapat digunakan Bencana, pengertian logistik adalah segala sesuatu yang berwujud dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia yang terdiri dari sandang, pangan, dan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia yang terdiri dari sandang, pangan, dan papan
papan atau atau turunannya. turunannya. Termasuk Termasuk dalam dalam kategori kategori logistik logistik adalah adalah barang barang habis habis pakai pakai atauatau dikonsumsi, misalnya sembilan bahan pokok (sembako), obat-obatan, pakaian dan dikonsumsi, misalnya sembilan bahan pokok (sembako), obat-obatan, pakaian dan kelengkapan, air, tenda, jas tidur dan sebagainya
kelengkapan, air, tenda, jas tidur dan sebagainya
Bencana dan tindakan destruktif menuntut upaya logistik yang lebih tinggi dalam Bencana dan tindakan destruktif menuntut upaya logistik yang lebih tinggi dalam hal pengetahuan dan biaya karena kejadian bencana mendadak memerlukan respon yang hal pengetahuan dan biaya karena kejadian bencana mendadak memerlukan respon yang sangat cepat di daerah-daerah yang hancur. Berbagai jenis bencana perlu dikelola dengan sangat cepat di daerah-daerah yang hancur. Berbagai jenis bencana perlu dikelola dengan cara pendekatan solusi yang berbeda. Logistik adalah unsur yang paling penting dalam cara pendekatan solusi yang berbeda. Logistik adalah unsur yang paling penting dalam setiap upaya bantuan kemanusiaan atau bantuan bencana dan bagaimana cara kita setiap upaya bantuan kemanusiaan atau bantuan bencana dan bagaimana cara kita mengelola logistik bantuan kemanusiaan akan menentukan apakah operasi penanggulangan mengelola logistik bantuan kemanusiaan akan menentukan apakah operasi penanggulangan bencana
bencana tersebut tersebut sukses sukses atau atau gagal gagal (Van (Van Wassenhove, Wassenhove, 2006). 2006). Namun Namun demikian, demikian, logistiklogistik juga
juga menjadi menjadi aktivitas aktivitas yang yang paling paling mahal mahal dari dari setiap setiap bantuan bantuan bencana. bencana. Berdasarkan Berdasarkan studi,studi, diperkirakan bahwa biaya logistik untuk penanggulangan bencana sekitar 80% dari total diperkirakan bahwa biaya logistik untuk penanggulangan bencana sekitar 80% dari total biaya dalam bantuan bencana (Van Wassenhove, 2006).
biaya dalam bantuan bencana (Van Wassenhove, 2006).
Manajemen logistik untuk penanggulangan bencana dikenal dengan logistik Manajemen logistik untuk penanggulangan bencana dikenal dengan logistik kemanusiaan (
kemanusiaan (humanitarian logisticshumanitarian logistics) atau sering disebut juga dengan logistik bantuan) atau sering disebut juga dengan logistik bantuan kemanusiaan. Logistik kemanusiaan merupakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan kemanusiaan. Logistik kemanusiaan merupakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
pengendalian aliran aliran bantuan bantuan kemanusiaan kemanusiaan secara secara efisien, efisien, hemat hemat biaya biaya dan dan penyimpananpenyimpanan bantuan
bantuan kemanusiaan kemanusiaan serta serta informasi terkait, informasi terkait, dari dari titik titik asal asal ke ke titik titik konsumsi konsumsi untuk untuk tujuantujuan mengurangi penderitaan korban bencana (Thomas dan Kopczak, 2005).
mengurangi penderitaan korban bencana (Thomas dan Kopczak, 2005).
Dalam konteks bencana, tentu penting untuk memastikan pengiriman bantuan Dalam konteks bencana, tentu penting untuk memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang efisien dan efektif, sehingga kebutuhan jenis bantuan kemanusiaan yang kemanusiaan yang efisien dan efektif, sehingga kebutuhan jenis bantuan kemanusiaan yang sesuai dan relawan dapat mencapai ke lokasi korban dengan cepat dan tepat. Optimalisasi sesuai dan relawan dapat mencapai ke lokasi korban dengan cepat dan tepat. Optimalisasi
kinerja logistik bantuan kemanusiaan mensyaratkan bahwa semua hubungan antara pihak kinerja logistik bantuan kemanusiaan mensyaratkan bahwa semua hubungan antara pihak atau pelaku yang terlibat dalam penanggulangan bencana dikelola melalui pendekatan atau pelaku yang terlibat dalam penanggulangan bencana dikelola melalui pendekatan terpadu secara efisien dan efektif dalam mengkoordinasikan kinerja antar-organisasi, terpadu secara efisien dan efektif dalam mengkoordinasikan kinerja antar-organisasi, menghilangkan redundansi, dan memaksimalkan
menghilangkan redundansi, dan memaksimalkan efisiensi seluruh rantai pasok darurat.efisiensi seluruh rantai pasok darurat. B.
B. Lingkup Logistik Bantuan KemanusiaanLingkup Logistik Bantuan Kemanusiaan
Manajemen bencana sering digambarkan sebagai proses yang terdiri dari beberapa Manajemen bencana sering digambarkan sebagai proses yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu: (1) mitigasi; (2) persiapan; (3) respon; dan (4) rekonstruksi.
tahap, yaitu: (1) mitigasi; (2) persiapan; (3) respon; dan (4) rekonstruksi.
Keempat tahapan itu merupakan siklus manajemen bencana. Fokus pada logistik Keempat tahapan itu merupakan siklus manajemen bencana. Fokus pada logistik dan manajemen rantai pasokan, proses yang melibatkan logistik terutama menyangkut dan manajemen rantai pasokan, proses yang melibatkan logistik terutama menyangkut persiapan,
persiapan, respon, respon, dan dan rekonstruksi rekonstruksi secara secara bersama-sama bersama-sama merupakan merupakan aliran aliran logistiklogistik kemanusiaan.
kemanusiaan.
Tahapan mitigasi mengacu pada identifikasi dan sistem hukum, sosial, dan Tahapan mitigasi mengacu pada identifikasi dan sistem hukum, sosial, dan infrastruktur untuk mengurangi dampak risiko bencana. Mitigasi bencana berhubungan infrastruktur untuk mengurangi dampak risiko bencana. Mitigasi bencana berhubungan dengan tanggung jawab
dengan tanggung jawab pemerintah dan tidak melibatkan partisipasi langsung logistik.pemerintah dan tidak melibatkan partisipasi langsung logistik. Tahapan persiapan mengacu pada berbagai operasi yang terjadi selama periode Tahapan persiapan mengacu pada berbagai operasi yang terjadi selama periode sebelum bencana terjadi. Tahap ini menggabungkan berbagai strategi yang memungkinkan sebelum bencana terjadi. Tahap ini menggabungkan berbagai strategi yang memungkinkan pelaksanaan
pelaksanaan respon oprespon operasional erasional penanggulangan penanggulangan bencana bencana yang sukses. yang sukses. Tahapan Tahapan ini ini sangatsangat penting
penting karena karena untuk untuk menghindari menghindari konsekuensi konsekuensi kemungkinan kemungkinan bencana. bencana. Tahapan Tahapan ini ini jugajuga mencakup upaya yang dibuat dan pengalaman dalam beradaptasi dari kejadian bencana di mencakup upaya yang dibuat dan pengalaman dalam beradaptasi dari kejadian bencana di masa lalu sehingga dapat memenuhi tantangan baru.
masa lalu sehingga dapat memenuhi tantangan baru.
Tahapan respon mengacu pada berbagai operasi yang langsung diimplementasikan Tahapan respon mengacu pada berbagai operasi yang langsung diimplementasikan setelah bencana terjadi. Pada tahap respon, koordinasi dan kolaborasi antara semua pihak setelah bencana terjadi. Pada tahap respon, koordinasi dan kolaborasi antara semua pihak yang terlibat dalam darurat bantuan kemanusiaan perlu dilakukan. Tahapan ini memiliki yang terlibat dalam darurat bantuan kemanusiaan perlu dilakukan. Tahapan ini memiliki dua tujuan utama (Cozzolino et al, 2012), yaitu:
dua tujuan utama (Cozzolino et al, 2012), yaitu: 1.
1. Tujuan pertama adalah untuk segera merespon dengan mengaktifkan jaringanTujuan pertama adalah untuk segera merespon dengan mengaktifkan jaringan sementara atau jaringan darurat;
sementara atau jaringan darurat; 2.
2. Tujuan kedua adalah untuk mengembalikan dalam waktu sesingkat mungkinTujuan kedua adalah untuk mengembalikan dalam waktu sesingkat mungkin layanan dasar dan pengiriman barang ke penerima bantuan bencana;.
Tahap rekonstruksi mengacu pada operasi yang berbeda setelah terjadinya bencana. Tahap rekonstruksi mengacu pada operasi yang berbeda setelah terjadinya bencana. Tahapan ini melibatkan rehabilitasi dan bertujuan untuk mengatasi masalah dampak Tahapan ini melibatkan rehabilitasi dan bertujuan untuk mengatasi masalah dampak bencana
bencana dari dari perspektif perspektif jangka jangka panjang. panjang. Efek Efek dari dari bencana bencana dapat dapat terus terus berdampak berdampak untukuntuk jangka
jangka waktu waktu yang yang panjang panjang dan dan memiliki memiliki konsekuensi konsekuensi parah parah pada pada penduduk penduduk yang tyang terkenaerkena bencana.
bencana.
Dalam penanggulangan bencana, logistik memainkan peran penting. Logistik Dalam penanggulangan bencana, logistik memainkan peran penting. Logistik memberikan layanan antara kesiapsiagaan dengan penanggulangan bencana, antara memberikan layanan antara kesiapsiagaan dengan penanggulangan bencana, antara pengadaan
pengadaan dan dan distribusi distribusi bantuan bantuan kemanusiaan kemanusiaan dengan dengan peralatan, peralatan, antara antara BNPB BNPB dengandengan BPBD, dan logistik juga memainkan peran penting dalam efektivitas dan tanggap dalam BPBD, dan logistik juga memainkan peran penting dalam efektivitas dan tanggap dalam hampir semua program bantuan kemanusiaan, seperti: kesehatan, makanan,
hampir semua program bantuan kemanusiaan, seperti: kesehatan, makanan, shelter shelter , air, dan, air, dan sanitasi.
sanitasi.
C.
C. Pihak yang Terlibat dalam Logistik Penanggulangan BencanaPihak yang Terlibat dalam Logistik Penanggulangan Bencana
Logistik bantuan kemanusiaan mencakup beberapa aktivitas dan melibatkan banyak Logistik bantuan kemanusiaan mencakup beberapa aktivitas dan melibatkan banyak pihak,
pihak, mulai mulai dari dari aktivitas aktivitas persiapan, persiapan, perencanaan, perencanaan, pengadaan, pengadaan, transportasi transportasi & & distribusi,distribusi, penyimpanan,
penyimpanan, tracking tracking , dan pelalubeaan (, dan pelalubeaan (customs clearancecustoms clearance). Umumnya para pihak yang). Umumnya para pihak yang terlibat dalam serangkaian aktivitas rantai pasok bantuan kemanusian,
terlibat dalam serangkaian aktivitas rantai pasok bantuan kemanusian, antara lain:antara lain: 1.
1. Donor dari dalam negeri maupun luar negeri, donor dari pemerintah, perusahaan,Donor dari dalam negeri maupun luar negeri, donor dari pemerintah, perusahaan, warga, maupun NGO.
warga, maupun NGO. 2.
2. NGO nasional, PMI, dan BNPB/BPBD. NGO nasional, PMI, dan BNPB/BPBD. 3.
3. Penyedia jasa transportasi: darat, udara, laut, sungai, dan kereta api.Penyedia jasa transportasi: darat, udara, laut, sungai, dan kereta api. 4.
4. Penyedia jasa pergudangan.Penyedia jasa pergudangan. 5.
5. Perusahaan pengurusan jasa transportasi (Perusahaan pengurusan jasa transportasi ( freight forwarding freight forwarding ).). 6.
6. Bea cukai.Bea cukai. 7.
7. Penerima bantuan.Penerima bantuan.
D.
D. Proses Manajemen Logistik dalam Penanggulangan BencanaProses Manajemen Logistik dalam Penanggulangan Bencana
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 13 Tahun 2008 Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana No. 13 Tahun 2008 tentang Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana telah tentang Pedoman Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana telah
menetapkan bahwa proses manajemen logistik dalam penanggulangan bencana ini meliputi menetapkan bahwa proses manajemen logistik dalam penanggulangan bencana ini meliputi delapan tahapan sebagai berikut:
delapan tahapan sebagai berikut: 1.
1. Perencanaan kebutuhan bantuan kemanusiaan.Perencanaan kebutuhan bantuan kemanusiaan.
Proses perencanaan kebutuhan dalam manajemen logistik penanggulangan bencana Proses perencanaan kebutuhan dalam manajemen logistik penanggulangan bencana merupakan langkah awal untuk mengetahui bantuan apa yang dibutuhkan, siapa yang merupakan langkah awal untuk mengetahui bantuan apa yang dibutuhkan, siapa yang membutuhkan, serta di mana, kapan, dan bagaimana cara menyampaikan kebutuhan membutuhkan, serta di mana, kapan, dan bagaimana cara menyampaikan kebutuhan tersebut. Kegiatan perencanaan kebutuhan ini memerlukan ketelitian dan kemampuan tersebut. Kegiatan perencanaan kebutuhan ini memerlukan ketelitian dan kemampuan untuk mengetahui secara pasti kondisi korban bencana yang akan ditanggulangi.
untuk mengetahui secara pasti kondisi korban bencana yang akan ditanggulangi. 2.
2. Pengadaan dan penerimaan bantuan kemanusiaan.Pengadaan dan penerimaan bantuan kemanusiaan.
Pengadaan merupakan kegiatan penting dalam mendapatkan material bantuan Pengadaan merupakan kegiatan penting dalam mendapatkan material bantuan kemanusiaan dan peralatan untuk memenuhi kebutuhan dalam penanggulangan kemanusiaan dan peralatan untuk memenuhi kebutuhan dalam penanggulangan bencana
bencana secara secara tepat tepat jenis jenis barang, barang, tepat tepat kuantitas, kuantitas, tepat tepat kualitas, kualitas, tepat tepat waktu, waktu, tepattepat harga, dan pelaksanaan prosedur. Selain itu, pengadaan juga menjadi isu penting dalam harga, dan pelaksanaan prosedur. Selain itu, pengadaan juga menjadi isu penting dalam kepatuhan pada peraturan dengan harga yang paling efisien.
kepatuhan pada peraturan dengan harga yang paling efisien.
Proses pengadaan dan penerimaan bantuan untuk penanggulangan bencana dimulai Proses pengadaan dan penerimaan bantuan untuk penanggulangan bencana dimulai dari pencatatan atau inventarisasi termasuk kategori bantuan kemanusiaan, dari mana dari pencatatan atau inventarisasi termasuk kategori bantuan kemanusiaan, dari mana bantuan
bantuan diterima, diterima, kapan kapan diterima, diterima, apa apa jenis jenis bantuannya, bantuannya, seberapa seberapa banyak banyak jumlahnya,jumlahnya, bagaimana
bagaimana cara cara menggunakan menggunakan atau atau mengoperasikan mengoperasikan bantuan bantuan kemanusiaan kemanusiaan yangyang disampaikan, apakah ada permintaan, dan untuk siapa bantuan kemanusiaan ini disampaikan, apakah ada permintaan, dan untuk siapa bantuan kemanusiaan ini ditujukan.
ditujukan. 3.
3. Pergudangan dan/atau penyimpanan bantuan kemanusiaan.Pergudangan dan/atau penyimpanan bantuan kemanusiaan.
Proses penyimpanan dan pergudangan dimulai dari data penerimaan bantuan yang Proses penyimpanan dan pergudangan dimulai dari data penerimaan bantuan yang diserahkan kepada unit pergudangan dan penyimpanan disertai dengan berita acara dan diserahkan kepada unit pergudangan dan penyimpanan disertai dengan berita acara dan bukti penerimaan bantuan kemanusiaan.
bukti penerimaan bantuan kemanusiaan.
Pencatatan data penerimaan antara lain meliputi jenis barang bantuan apa saja yang Pencatatan data penerimaan antara lain meliputi jenis barang bantuan apa saja yang dimasukkan ke dalam gudang, berapa jumlahnya, bagaimana keadaannya, siapa yang dimasukkan ke dalam gudang, berapa jumlahnya, bagaimana keadaannya, siapa yang menyerahkan, siapa yang menerima, cara penyimpanan menggunakan metode barang menyerahkan, siapa yang menerima, cara penyimpanan menggunakan metode barang yang masuk terdahulu dikeluarkan pertama kali atau
yang masuk terdahulu dikeluarkan pertama kali atau FIFO FIFO (first-in first-out)(first-in first-out) dan/ataudan/atau menggunakan metode
menggunakan metode LIFO (last-in first-out) LIFO (last-in first-out).. 4.
Dalam perencanaan pendistribusian bantuan ini dilakukan pendataan: siapa saja Dalam perencanaan pendistribusian bantuan ini dilakukan pendataan: siapa saja yang akan menerima bantuan, prioritas bantuan kemanusiaan yang diperlukan, kapan yang akan menerima bantuan, prioritas bantuan kemanusiaan yang diperlukan, kapan waktu penyampaian, lokasi, cara penyampaian, alat transportasi yang digunakan, siapa waktu penyampaian, lokasi, cara penyampaian, alat transportasi yang digunakan, siapa yang bertanggung jawab atas penyampaian tersebut
yang bertanggung jawab atas penyampaian tersebut 5.
5. Pengangkutan bantuan kemanusiaan.Pengangkutan bantuan kemanusiaan.
Berdasarkan data perencanaan pendistribusian, maka dilaksanakan pengangkutan. Berdasarkan data perencanaan pendistribusian, maka dilaksanakan pengangkutan. Data yang dibutuhkan untuk pengangkutan adalah: jenis bantuan kemanusiaan yang Data yang dibutuhkan untuk pengangkutan adalah: jenis bantuan kemanusiaan yang diangkut, jumlah, tujuan, siapa yang bertanggung jawab dalam keamanan perjalanan, diangkut, jumlah, tujuan, siapa yang bertanggung jawab dalam keamanan perjalanan, dan siapa yang bertanggung jawab menyampaikan kepada penerima.
dan siapa yang bertanggung jawab menyampaikan kepada penerima. 6.
6. Penerimaan bantuan kemanusiaan di tujuan.Penerimaan bantuan kemanusiaan di tujuan.
Aktivitas yang harus dilaksanakan dalam penerimaan bantuan di tempat tujuan Aktivitas yang harus dilaksanakan dalam penerimaan bantuan di tempat tujuan adalah:
adalah: a)
a) Mencocokkan antara data di manifest pengangkutan dengan jenis bantuan yangMencocokkan antara data di manifest pengangkutan dengan jenis bantuan yang diterima.
diterima. b)
b) Memeriksa kembali: jenis, jumlah, berat, dan kondisi bMemeriksa kembali: jenis, jumlah, berat, dan kondisi b antuan.antuan. c)
c) Mencatat tempat pemberangkatan, tanggal waktu kedatangan, sarana transportasi,Mencatat tempat pemberangkatan, tanggal waktu kedatangan, sarana transportasi, pengirim, dan penerima bantuan.
pengirim, dan penerima bantuan. d)
d) Membuat berita acara serah terima dan bukti penMembuat berita acara serah terima dan bukti penerimaan.erimaan. 7.
7. Penghapusan bantuan kemanusiaan.Penghapusan bantuan kemanusiaan.
yaitu tahapan apabila logistik dan peralatan dialihkan kepemilikannya atau tidak yaitu tahapan apabila logistik dan peralatan dialihkan kepemilikannya atau tidak dapat digunakan atau hilang atau musnah. Pengahapusan dilakukan dengan dapat digunakan atau hilang atau musnah. Pengahapusan dilakukan dengan permohonan
permohonan penghapusan penghapusan oleh oleh penjabat penjabat yang berwenang yang berwenang melalui pmelalui proses penghapusanroses penghapusan dan diakhiri dengan berita acara penghapusan.
dan diakhiri dengan berita acara penghapusan. 8.
8. Pertanggungjawaban.Pertanggungjawaban.
Seluruh proses manajemen logistik bantuan kemanusiaan yang telah dilaksanakan Seluruh proses manajemen logistik bantuan kemanusiaan yang telah dilaksanakan harus dibuat pertanggungjawabannya. Pertanggungjawaban penanggulangan bencana, harus dibuat pertanggungjawabannya. Pertanggungjawaban penanggulangan bencana, baik
baik keuangan keuangan maupun maupun kinerja, kinerja, dilakukan dilakukan pada pada setiap setiap tahapan tahapan proses proses dalam dalam bentukbentuk laporan dengan prinsip akuntabilitas dan
E.
E. Faktor yang mendukung berjalanannya sistem Manajemen Logistik pada bencanaFaktor yang mendukung berjalanannya sistem Manajemen Logistik pada bencana 1.
1. Kemampuan infrastruktur.Kemampuan infrastruktur. 2.
2. Ketersediaan dan jumlah alat trasnportasi penanggulangan bencana baik secaraKetersediaan dan jumlah alat trasnportasi penanggulangan bencana baik secara nasional, regional, lokal, maupun setempat.
nasional, regional, lokal, maupun setempat. 3.
3. Perlunya pertimbangan faktor politis dan konflik di Perlunya pertimbangan faktor politis dan konflik di masyarakat.masyarakat. 4.
4. Sistem informasi dan pengendaliannya.Sistem informasi dan pengendaliannya.
F.
F. Peralatan dalam Manajemen Logistik pada BencanaPeralatan dalam Manajemen Logistik pada Bencana 1.
1. Alat transportasi, baik darat, udara, maupun laut.Alat transportasi, baik darat, udara, maupun laut. 2.
2. Alat-alat berat.Alat-alat berat. 3.
3. Tenda yang berukuran kecil maupun besar.Tenda yang berukuran kecil maupun besar. 4.
4. Peralatan medis dan obat-obatan.Peralatan medis dan obat-obatan. 5.
5. Makanan instant.Makanan instant. 6.
6. Alat penyedia air bersih.Alat penyedia air bersih. G.
G. Peran Penting Logistik dalam Upaya Penanggulangan BencanaPeran Penting Logistik dalam Upaya Penanggulangan Bencana
Logistik memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan bencana terutama pada Logistik memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan bencana terutama pada saat prabencana, kesiapsiagaan, dan respon penanganan bencana. Pengelolaan logistik yang saat prabencana, kesiapsiagaan, dan respon penanganan bencana. Pengelolaan logistik yang efektif, efisien, dan andal menjadi faktor penting dalam penanggulangan bencana. Logistik efektif, efisien, dan andal menjadi faktor penting dalam penanggulangan bencana. Logistik penanggulangan
penanggulangan bencana bencana perlu melibatkan perlu melibatkan banyak banyak pihak upihak untuk menntuk mengurangi risiko gurangi risiko dampakdampak bencana. Sinergi dan kolabo
bencana. Sinergi dan kolaborasi dari pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), danrasi dari pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan perusahaan
perusahaan swasta swasta di di sektor sektor penyedia penyedia jasa jasa logistik logistik perlu perlu dibangun. dibangun. Pemanfaatan Pemanfaatan seluruhseluruh kapasitas dan kapabilitas BUMN sektor logistik dapat dilakukan pada setiap tahapan proses kapasitas dan kapabilitas BUMN sektor logistik dapat dilakukan pada setiap tahapan proses logistik penanggulangan bencana, mulai dari prabencana, darurat, dan pascabencana.
logistik penanggulangan bencana, mulai dari prabencana, darurat, dan pascabencana.
Salah satu BUMN sektor logistik yang dapat dimanfaatkan peran dan kapabilitasnya Salah satu BUMN sektor logistik yang dapat dimanfaatkan peran dan kapabilitasnya adalah Pos Indonesia. Ketersebaran dan keterjangkauan kantor-kantor pos di seluruh adalah Pos Indonesia. Ketersebaran dan keterjangkauan kantor-kantor pos di seluruh penjuru nusantara,
penjuru nusantara, yang menghubunyang menghubungkan gkan antara jaringan antara jaringan fisik kantor fisik kantor pos sebapos sebagaigai hubhub atauatau node
node dengan moda transportasi dan sistem teknologi informasi, memungkinkan kantor posdengan moda transportasi dan sistem teknologi informasi, memungkinkan kantor pos dapat secara cepat menginformasikan kebutuhan bantuan kemanusiaan, infrastrutur dapat secara cepat menginformasikan kebutuhan bantuan kemanusiaan, infrastrutur transportasi, dan tempat penyimpanan yang dapat digunakan; jalur, moda, dan kapasitas transportasi, dan tempat penyimpanan yang dapat digunakan; jalur, moda, dan kapasitas transportasi yang tersedia, dan pola distribusi bantuan kemanusiaan
H.
H. Pengertian Manajemen Persediaan pada saat bencanaPengertian Manajemen Persediaan pada saat bencana
Persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam Persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses
proses dan dan barang barang jadi. jadi. Sedangkan Sedangkan manajemen manajemen persediaan persediaan adalah adalah aktivitasaktivitas mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang dikehendaki. Pada produk barang, mempertahankan jumlah persediaan pada tingkat yang dikehendaki. Pada produk barang, pengendalian
pengendalian persediaan persediaan ditekankan ditekankan pada pada pengendalian pengendalian material. material. Pada Pada produk produk jasa,jasa, pengendalian
pengendalian diutamakan diutamakan sedikit sedikit pada pada material material dan dan banyak banyak pada pada jasa jasa pasokan pasokan karenakarena konsumsi sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga tidak memerlukan konsumsi sering kali bersamaan dengan pengadaan jasa sehingga tidak memerlukan persediaan.
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP A. A. KesimpulanKesimpulan
Manajemen logistik untuk penanggulangan bencana dikenal dengan logistik Manajemen logistik untuk penanggulangan bencana dikenal dengan logistik kemanusiaan (
kemanusiaan (humanitarian logisticshumanitarian logistics) atau sering disebut juga dengan logistik bantuan) atau sering disebut juga dengan logistik bantuan kemanusiaan. Logistik kemanusiaan merupakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan kemanusiaan. Logistik kemanusiaan merupakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
pengendalian aliran aliran bantuan bantuan kemanusiaan kemanusiaan secara secara efisien, efisien, hemat hemat biaya biaya dan dan penyimpananpenyimpanan bantuan
bantuan kemanusiaan kemanusiaan serta serta informasi terkait, informasi terkait, dari dari titik titik asal asal ke ke titik titik konsumsi ukonsumsi untuk ntuk tujuantujuan mengurangi penderitaan korban bencana (Thomas dan Kopczak, 2005).
mengurangi penderitaan korban bencana (Thomas dan Kopczak, 2005).
Logistik memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan bencana terutama pada Logistik memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan bencana terutama pada saat prabencana, kesiapsiagaan, dan respon penanganan bencana. Pengelolaan logistik yang saat prabencana, kesiapsiagaan, dan respon penanganan bencana. Pengelolaan logistik yang efektif, efisien, dan andal menjadi faktor penting dalam penanggulangan bencana. Logistik efektif, efisien, dan andal menjadi faktor penting dalam penanggulangan bencana. Logistik penanggulangan
penanggulangan bencana bencana perlu melibatkan perlu melibatkan banyak banyak pihak upihak untuk menntuk mengurangi risiko gurangi risiko dampakdampak bencana. Sinergi dan kolaborasi dari peme
bencana. Sinergi dan kolaborasi dari pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), danrintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan perusahaan
perusahaan swasta swasta di di sektor sektor penyedia penyedia jasa jasa logistik logistik perlu perlu dibangun. dibangun. Pemanfaatan Pemanfaatan seluruhseluruh kapasitas dan kapabilitas BUMN sektor logistik dapat dilakukan pada setiap tahapan proses kapasitas dan kapabilitas BUMN sektor logistik dapat dilakukan pada setiap tahapan proses logistik penanggulangan bencana, mulai dari prabencana, darurat, dan pascabencana.
logistik penanggulangan bencana, mulai dari prabencana, darurat, dan pascabencana.
B.
B. SaranSaran
Diharapkan masyarakat dapat menjaga lingkungan sekitar yang bisa memacu Diharapkan masyarakat dapat menjaga lingkungan sekitar yang bisa memacu terjadinya bencana yang tidak kita inginkan, serta masyarakat dapat memahami dan terjadinya bencana yang tidak kita inginkan, serta masyarakat dapat memahami dan mengetahui pencegahan serta penanggulangan bencana yang dapat berguna bagi korban mengetahui pencegahan serta penanggulangan bencana yang dapat berguna bagi korban bencana tentunya.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Hadi, W. Z., Hadiguna, R. A. (2015).
Hadi, W. Z., Hadiguna, R. A. (2015). Model Kebijakan Penetapan Model Kebijakan Penetapan Institusi Masjid sebagaiInstitusi Masjid sebagai Shelter dalam Sistem Logistik Bencana di Kota Padang
Shelter dalam Sistem Logistik Bencana di Kota Padang . Jurnal. Jurnal Optimasi SistemOptimasi Sistem Industri, 14(1), 16
Industri, 14(1), 16
–
–
3030Pinuji, Srdewanto. 2015. Penanggulangan Bencana: Manajemen Logistik. Pinuji, Srdewanto. 2015. Penanggulangan Bencana: Manajemen Logistik.
http://pinuji.net/2015/04/22/penanggulangan-bencana-manajemen-logistik/.
http://pinuji.net/2015/04/22/penanggulangan-bencana-manajemen-logistik/. (Diakses (Diakses pada tanggal 28 Oktober 2017)
pada tanggal 28 Oktober 2017) Saraswati, Winda. Dkk. 2015.
Saraswati, Winda. Dkk. 2015. Makalah Makalah Tanggap Tanggap Darurat Darurat BencanaBencana.. https://windayuliasaraswati.wordpress.com/2015/05/30/5/.
https://windayuliasaraswati.wordpress.com/2015/05/30/5/. Dakses pada tanggal 28 Dakses pada tanggal 28 Oktober 2017)
Oktober 2017) Setiawan, Eko. 2015.
Setiawan, Eko. 2015. Seri Bencana: Logistik di dalam Konteks Manajemen BencanaSeri Bencana: Logistik di dalam Konteks Manajemen Bencana.. https://www.kompasiana.com/eko_setiawan/seri-bencana-logistik-di-dalam-konteks-manajemen-bencana_54ffb893a33311526350fbd9.
manajemen-bencana_54ffb893a33311526350fbd9. (Diakses pada tanggal 27 Oktober (Diakses pada tanggal 27 Oktober 2017)
2017)
Zaroni, Dr. 2017.
Zaroni, Dr. 2017. Manajemen Manajemen Logistik Logistik Penanggulangan Penanggulangan Bencana Bencana (Bagian (Bagian #1).#1). http://supplychainindonesia.com/new/manajemen-logistik-penanggulangan-bencana- bagian-1/.
bagian-1/. (Dakses pada tanggal 29 Oktober 2017) (Dakses pada tanggal 29 Oktober 2017) Zaroni, Dr. 2017.
Zaroni, Dr. 2017. Manajemen Manajemen Logistik Logistik Penanggulangan Penanggulangan Bencana Bencana (Bagian (Bagian #2).#2). http://supplychainindonesia.com/new/manajemen-logistik-penanggulangan-bencana- bagian-2/.