• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN FISKAL REGIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN FISKAL REGIONAL"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KAJIAN

FISKAL

REGIONAL

Penyusun:

Penanggung Jawab : Agus Mirsatya

KANWIL DITJEN

Triwulan I

(2)
(3)

DAFTAR ISI

I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL ... 1

A. Produk Domestik Regional Bruto ... 1

B. Inflasi ... 2

C. Indikator Kesejahteraan ... 3

II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN ... 5

A. Pendapatan Negara ... 5

B. Belanja Negara ... 9

C. Prognosis Realisasi APBN ... 12

III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD ... 13

A. Pendapatan Daerah ... 14

B. Belanja Daerah ... 16

C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun 2018 ... 17

IV. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD) ... 18

A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian ... 18

B. Pendapatan Konsolidasian ... 19

C. Belanja Konsolidasian ... 21

D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam PDRB ... 22

V. BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH ... 24

A. Analisis Pertumbuhan Wilayah Kota Kupang 2012-2016 ... 24

(4)

Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2018

1

I. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS EKONOMI REGIONAL

A. Produk Domestik Regional Bruto

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada triwulan I tahun 2018 tercatat sebesar Rp23,07 triliun atas dasar harga berlaku atau

Rp15,51 triliun atas dasar harga konstan 2010. Perekonomian Provinsi NTT pada

triwulan I tahun 2018 mengalami pertumbuhan sebesar 5,19 persen dibandingkan triwulan I tahun lalu namun mengalami kontraksi sebesar 5,11 persen dibandingkan triwulan sebelumnya. Setelah melemah pada triwulan I tahun 2017, pertumbuhan ekonomi NTT pada triwulan I tahun 2018 dapat melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.

Grafik Pertumbuhan PDRB Provinsi NTT Triwulan I Tahun 2016-2018 (yoy)

Sumber: BPS data diolah

Pertumbuhan sebesar 5,19 persen (yoy) tersebut jika dilihat dari sisi lapangan usaha maka pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang tumbuh sebesar 19,68 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga mencapai pertumbuhan tertinggi sebesar 19,77 persen.

Faktor penyumbang pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tahun 2018 antara lain karena adanya panen padi dan jagung, kenaikan harga produk hortikultura, peningkatan nilai ekspor ikan dan ekspor perdana gurita sebanyak 15,8 ton ke China dan sejumlah negara lainnya.

Kontraksi perkembangan ekonomi NTT pada triwulan I tahun 2018 dibandingkan triwulan sebelumnya (qtq) antara lain karena rendahnya pengeluaran konsumsi pemerintah. TW I 2016 TW I 2017 TW I 2018 NTT 5,06 4,98 5,19 RI 4,92 5,01 5,06 4,5 5 5,5 %

(5)

Grafik Pertumbuhan PDRB Provinsi NTT Triwulan I Tahun 2016-2018 (qtq)

Sumber: BPS data diolah

Secara umum pertumbuhan triwulan I dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (qtq) selalu menurun. Pada triwulan I tahun 2018, lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan menyumbang pertumbuhan tertinggi sebesar 0,58 persen. Sedangkan dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga sebesar 1,05 persen.

B. Inflasi

Pada triwulan I tahun 2018 Provinsi NTT mengalami inflasi sebesar 0,34 persen. Penyumbang inflasi tertinggi dicatat oleh Bahan Makanan sebesar 3,56 persen hal ini disebabkan oleh masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani turun dan adanya panen raya. Penghambat inflasi tertinggi dicatat oleh Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar -4,79 persen, hal ini ditengarai karena perayaan Natal dan Tahun Baru telah usai sehingga di triwulan I transportasi mengalami penurunan.

Grafik Tingkat Inflasi Provinsi NTT dan Nasional Triwulan I Tahun 2016-2018

Sumber: BPS data diolah

TW I 2016 TW I 2017 TW I 2018 NTT -4,88 -5,08 -5,11 RI -0,34 -0,34 -0,42 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 % (1,00) (0,50) 0,50 1,00 1,50

Jan 16 Feb 16 Mar 16 Jan 17 Feb 17 Mar 17 Jan 18 Feb 18 Mar 18

%

(6)

Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2018

3

Inflasi NTT pada triwulan I tahun 2018 masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan nasional, hal ini memberikan efek positif dalam pengendalian inflasi menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri di triwulan II nanti. Pada Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA) Provinsi NTT tahun 2018 target inflasi sebesar 2,48 persen– 4,1 persen, dengan laju inflasi tahun kalender sampai dengan Maret 2018 sebesar 0,34 persen maka inflasi tahun 2018 diperkirakan dapat dikendalikan sesuai target.

Grafik Tingkat Inflasi Provinsi NTT, Kota Kupang dan Kota Maumere Triwulan I Tahun 2016-2018

Sumber: BPS data diolah

Pada triwulan I tahun 2018 Kota Kupang mengalami inflasi sebesar 0,24 persen. Penyumbang inflasi tertinggi adalah Bahan Makanan sebesar 3,75 persen. Penghambat inflasi tertinggi adalah Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar -5,28 persen. Sedangkan Maumere mengalami inflasi sebesar 1,04 persen. Penyumbang inflasi tertinggi adalah Bahan Makanan sebesar 2,13 persen. Penghambat inflasi tertinggi adalah Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar -1,05 persen.

C. Indikator Kesejahteraan

1. Kemiskinan

Jumlah penduduk miskin di NTT pada bulan September 2017 menurun dibanding bulan Maret 2017. Faktor yang mempengaruhi penurunan diantaranya yaitu rendahnya inflasi pada periode Maret 2017 - September 2017 sebesar 0,43 persen dan deflasi pada bahan makanan sebesar -3,65 persen.

(1,00) (0,50) 0,50 1,00 1,50

Jan 16 Feb 16 Mar 16 Jan 17 Feb 17 Mar 17 Jan 18 Feb 18 Mar 18

%

(7)

Grafik Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Provinsi NTT September 2016 – September 2017 (Semesteran)

Sumber: BPS data diolah

Penurunan persentase penduduk miskin pada September 2017 sebesar 0,47 poin diantaranya disumbang oleh penurunan komoditi makanan. Pada September 2017 sumbangan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan sebesar 78,83 persen.

2. Ketenagakerjaan

Target pengangguran pada KUA Provinsi NTT tahun 2018 sebesar 52,8 ribu orang dengan asumsi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 2,2 persen dengan jumlah angkatan kerja mengacu pada data terakhir 2,4 juta orang.

Grafik Jumlah Penganggur dan TPT Provinsi NTT Februari 2017 – Februari 2018 (Semesteran)

Sumber: BPS data diolah

Dengan realisasi jumlah pengangguran pada pada bulan Februari 2018 sebesar 76,3 ribu orang dan TPT sebesar 2,98 persen maka untuk mencapai target masih perlu penurunan jumlah pengangguran sebesar 23.500 orang (30,8 persen). Rata-rata penurunan jumlah pengangguran pada 1 tahun terakhir rata-rata 2,5 persen, sehingga perlu penyediaan lapangan kerja yang lebih besar untuk dapat menurunkan pengangguran sesuai target TPT sebesar 2,2 persen.

5 10 15 20 25 1.130 1.135 1.140 1.145 1.150 1.155

Sept 2016 Mar 2017 Sept 2017

% Ri b u Ji w a NTT NTT % RI % 1 2 3 4 5 6 74.000 76.000 78.000 80.000 82.000

Feb 17 Ags 17 Feb 18

%

Ji

w

a

(8)

Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2018

5

II. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN

Pada triwulan I tahun 2018 terdapat peningkatan pagu APBN sebesar 13,95 persen dibanding tahun anggaran 2017. Realisasi belanja triwulan I tahun 2018 sebesar 11,99 persen meningkat 2,39 poin dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 yang tercatat sebesar 9,60 persen.

Tabel Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi NTT s.d. Triwulan I Tahun 2017 dan Tahun 2018 (Rp miliar)

URAIAN TAHUN 2017 TAHUN 2018 Pagu Realisasi Pagu Realisasi

A. PENDAPATAN NEGARA

I. PENERIMAAN DALAM NEGERI

1. Penerimaan pajak 362,90 2.970,98 388,94

2. PNBP 263,18 121,37 290,11 199,29

II. HIBAH

B. BELANJA NEGARA

I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 9.096,10 873,42 10.364,96 1.243,18 1. Belanja Pegawai 2.670,62 479,55 2.848,96 502,88 2. Belanja Barang 2.802,15 235,89 3.863,89 357,82

3. Belanja Modal 3.604,59 157,98 3.630,56 382,49

4. Bantuan Sosial 18,74 21,54 0,00

5. Belanja Lain-lain

II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

1. Dana Perimbangan 3.089,61 0,00

2. Dana Otonomi Khusus

3. Dana Transfer lainnya dan Dana Desa

2.549,55 494,95

C. SURPLUS DEFISIT -8.832,92 -389,14 -15.714,01 -1.149,90 Sumber: LKPP TA 2017 dan 2018

Penyerapan anggaran pada triwulan I tahun 2018 masih didominasi belanja pegawai yang telah terealisasi sebesar 17,65 persen meskipun masih lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Realisasi tertinggi kedua dicatat oleh belanja modal yang mencapai 10,54 persen, naik cukup signifikan jika dibandingkan realisasi triwulan I tahun 2017 yang tercatat sebesar 4,38 persen.

A. Pendapatan Negara

1. Penerimaan Perpajakan

a. Pajak Penghasilan (PPh)

Penerimaan PPh per Kabupaten/Kota dalam wilayah pembayaran KPPN adalah sebagai berikut:

(9)

Grafik Realisasi Penerimaan PPh Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi NTT Tahun 2018

Sumber: LKPP TA 2018

Penerimaan PPh pada triwulan I tahun 2018 naik sebesar 4,27 persen dibanding tahun 2017. Meningkatnya PDRB serta menurunnya tingkat penggangguran berimplikasi positif pada capaian PPh.

b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Grafik Realisasi Penerimaan PPN Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi NTT Tahun 2018

Sumber: LKPP TA 2018

PPN pada triwulan I tahun 2018 meningkat sebesar 8,81 persen dibanding periode yang sama tahun 2017. Pertumbuhan lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang tumbuh sebesar 19,68 persen menyumbang peningkatan PPN.

c. Penerimaan Cukai

Grafik Realisasi Penerimaan Cukai Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi NTT Tahun 2018

Sumber: LKPP TA 2018 20.000 40.000 60.000 80.000

Januari Februari Maret

Rp Ju ta Kupang Waingapu Ende Ruteng 10.000 20.000 30.000 40.000

Kupang Waingapu Ende Ruteng

Rp

Ju

ta

Januari Februari Maret

50 100 150

Januari Februari Maret

Rp

Ju

ta

Kupang Ende

(10)

Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2018

7

Penerimaan cukai pada triwulan I tahun 2018 naik sebesar 14,17 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meningkatnya impor pada triwulan I tahun 2018 yang mencapai 39,94 persen berperan dalam meningkatnya penerimaan cukai.

d. Penerimaan Bea Masuk

Grafik Realisasi Penerimaan Bea Masuk Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi NTT Tahun 2018

Sumber: LKPP TA 2018

Penerimaan bea masuk pada triwulan I tahun 2018 meningkat signifikan hingga 17 kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meningkatnya impor barang sebesar 39,94 persen turut berperan dalam meningkatnya bea masuk. e. Penerimaan Lainnya

Grafik Realisasi Penerimaan Lainnya Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi NTT Tahun 2018

Sumber: LKPP TA 2018

Penerimaan pajak lainnya pada triwulan I tahun 2018 meningkat sebesar 15,42 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak

a. Penerimaan PNBP dari Pendapatan Jasa

1.000 2.000 3.000 4.000 5.000

Januari Februari Maret

Rp Ju ta Kupang Ende 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000

Januari Februari Maret

Rp Jut a Kupang Waingapu Ende Ruteng

(11)

Grafik Realisasi PNBP Pendapatan Jasa Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi NTT Tahun 2018

Sumber: LKPP TA 2018

PNBP dari jasa pada triwulan I tahun 2018 sebagian besar disumbang dari KPPN Ruteng yang mencapai 52,91 persen dari total penerimaan jasa.

b. Penerimaan PNBP dari Pendapatan Pendidikan

Grafik Realisasi PNBP Pendapatan Pendidikan Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi NTT Tahun 2018

Sumber: LKPP TA 2018

PNBP dari pendidikan pada triwulan I tahun 2018 menurun sebesar 70,92 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

c. Penerimaan dari Pendapatan Administrasi dan Penegakan Hukum Grafik Realisasi PNBP Pendapatan Lain-Lain Kabupaten/Kota

Lingkup Provinsi NTT Tahun 2018

Sumber: LKPP TA 2018 0 1.000 2.000 3.000 4.000

Januari Februari Maret

Rp Ju ta Kupang Waingapu Ruteng Ende Atambua Larantuka 5.000 10.000 15.000 20.000

Juli Agustus September

Rp Ju ta Kupang Atambua 0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000

Januari Februari Maret

Rp Ju ta Kupang Waingapu Ruteng Ende Atambua Larantuka

(12)

Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2018

9

PNBP dari administasi dan penegakan hukum pada triwulan I tahun 2018 disumbang terbesar oleh Kupang dengan capaian hingga 59,57 persen dari seluruh capaian.

d. Penerimaan PNBP dari Pendapatan Lain-Lain

Grafik Realisasi PNBP Pendapatan Lain-Lain Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi NTT Tahun 2018

Sumber: LKPP TA 2018

PNBP dari pendapatan lain-lain pada didominasi oleh penerimaan dari Kupang yang mencapai 93,73 persen pada triwulan I tahun 2018.

3. Pendapatan Hibah

Tabel Realisasi Pendapatan Hibah s.d. Triwulan I Lingkup Provinsi NTT Tahun 2018 (dalam juta Rp)

Uraian Pagu Realisasi s.d. Triwulan III (%) Realisasi atas Pagu Hibah 4.978.328.000 1.679.687.900 33,74% Hibah Langsung 146.463.918.000 3.966.147.500 2,71% Total Hibah 151.442.246.000 5.645.835.400 3,73% Sumber: MONEV PA

Pada triwulan I tahun 2018 tercatat kenaikan hibah dibandingkan tahun sebelumnya dimana tahun sebelumnya tidak ada realisasi. Di triwulan I tahun 2018 tercatat hibah sebesar Rp5,65 miliar.

B. Belanja Negara

1. Belanja Pemerintah Pusat

Grafik Tren Realisasi Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Bantuan Sosial Lingkup Provinsi NTT Triwulan I Tahun 2018

Sumber: LKPP TA 2018 0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000

Januari Februari Maret

Rp Ju ta Kupang Waingapu Ruteng Ende Atambua 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00%

Jan Feb Mar

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Bantuan Sosial

(13)

Pada akhir triwulan I tahun 2018, belanja pemerintah pusat di Provinsi NTT telah terealisasi sebesar 11,99 persen, meningkat 2,39 poin dibandingkan triwulan I tahun 2017 yang tercatat sebesar 9,60 persen. Realisasi tertinggi dicapai oleh belanja pegawai sebesar 17,65 persen, diikuti belanja modal sebesar 10,54 persen dan belanja barang sebesar 9,26 persen.

2. Transfer ke Daerah dan Dana Desa

Grafik Transfer ke Daerah dan Dana Desa Lingkup Provinsi NTT Triwulan I Tahun 2018

Sumber: OM SPAN, Monev PA data diolah

Pada akhir triwulan I tahun 2018, dari total nilai pagu Transfer ke Daerah dan Dana desa sebesar Rp19,47 triliun terealisasi Rp5,03 triliun (25,83 persen). DBH terealisasi Rp52 miliar (15,06 persen), Dana Alokasi Umum terealisasi sebesar Rp4,48 triliun (33,23%), Dana Desa terealisasi Rp 495 miliar (19,41 persen) dari pagu masing-masing. Adapun DAK Fisik dan Non Fisik belum terdapat realisasi pada triwulan I 2018.

3. Pengelolaan BLU

Grafik Pengelolaan BLU RS. Bhayangkara Lingkup Provinsi NTT Triwulan I Tahun 2018

Sumber: Monev PA, data diolah

0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00%

Jan Feb Mar

Transfer Dana Bagi Hasil

Transfer Dana Alokasi Umum

Dana Alokasi Khusus Fisik

Dana Alokasi Khusus Non Fisik Dana Desa 20 40 60 80 100 120 140

Aset Pagu PNBP/BLU Pagu Rupiah Murni

Rp

M

ili

ar

(14)

Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2018

11

Pada triwulan I tahun 2018 nilai aset RS Bhayangkara Kupang naik 0,20% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kemandirian BLU ditengarai semakin meningkat dengan adanya kenaikan pagu PNBP 5 persen dan pengurangan pagu RM sebesar 6,36 persen, sehingga porsi pagu PNBP menjadi 85,14 persen sedangkan pagu RM sebesar 14,86 persen.

4. Manajemen Investasi Pusat

Grafik Akad dan Outstanding KUR Per Kab/Kota Provinsi NTT s.d. Triwulan I Tahun 2018

Sumber: SIKP, data diolah

Pada triwulan I tahun 2018, penyaluran KUR tertinggi di Kota Kupang sebesar Rp27,35 miliar (18,82 persen) diikuti Kab. Sumba Timur sebesar Rp12,47 miliar (8,58 persen), sedangkan outstanding tertinggi di Kab. Sikka sebesar Rp342,36 juta (20,84 persen) diikuti oleh Kab. Kupang sebesar Rp325,06 juta (19,79 persen).

Sumber: SIKP, data diolah

0 50 100 150 200 250 300 350 400 0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 K o ta K u p an g K ab . K u p an g TTS TTU Belu Alor FLO TI M Si kk a En d e Ng ad a M an gg ar ai SUM TI M SUM B AR Le mb at a R o te Nd ao M A B AR Na ge ke o SUM TENG SB D M A TI M Sa b u R ai ju a Rp Ju ta Rp Ju ta AKAD OUTSTANDING

KUR per Skim

Mikro Ritel

KUR per Sektor

Pertanian Perikanan Pengolahan Konstruksi Perdagangan Akomodasi Transportasi & Komunikasi Real Estate

Kesehatan & Sosial

(15)

Pada triwulan I tahun 2018, penyaluran KUR di Provinsi NTT terbesar oleh KUR Ritel sebesar Rp77,61 miliar (54 persen) dan sisanya KUR Mikro sebesar Rp66,37 miliar (46 persen). Dilihat dari sisi sektor usaha, penyaluran tertinggi di sektor perdagangan sebesar Rp83,38 miliar (57 persen) diikuti sektor pertanian sebesar Rp24,27 miliar (17 persen). Outstanding KUR tertinggi di sektor perdagangan sebesar Rp1,38 miliar (83,74 persen) diikuti sektor akomodasi Rp125 juta (7,61 persen).

C. Prognosis Realisasi APBN

Tabel Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Nusa Tenggara Timur s.d. Triwulan IV Tahun 2018 Uraian Pagu Realisasi s.d. Triwulan I Perkiraan Realisasi s.d. Triwulan IV Rp % Rp % Pendapatan Negara 3.261 588 18,04% 3.002 92,07% Belanja Negara 16.004 1.738 10,86% 14.746 92,14% Surplus/Defisit -1.150 -11.744

Sumber: SPAN, data diolah

Realisasi penerimaan Negara triwulan I tahun 2018 di NTT tercatat naik hingga 61,98 persen dibandingkan tahun 2017. Adapun untuk realisasi pajak secara nasional untuk triwulan I 2018 tumbuh 9,94 persen sedangkan di NTT tercatat tumbuh 7,18 persen, dengan demikian pertumbuhan pajak lebih rendah jika dibanding nasional. Namun demikian, memperhatikan penerimaan triwulan ini yang naik siginifikan, dan kecenderungan pendapatan negara 3 (tiga) tahun terakhir maka diproyeksikan penerimaan pada akhir tahun akan mencapai kisaran angka 92,07 persen.

Realisasi belanja pada triwulan I 2018 sebesar 10,86 persen tercatat sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 yang tercatat sebesar 9,59 persen. Tahun 2018 merupakan tahun politik dimana terdapat agenda pemilihan kepala daerah di beberapa daerah, serta persiapan untuk agenda pemilihan presiden maka ditengarai realisasi belanja pemerintah akan cenderung meningkat. Selain pembangunan infrastruktur belanja untuk kesejahteraan sosial juga diperkirakan meningkat. Dengan memperhatikan kecenderungan beberapa tahun terakhir diproyeksikan akan mencapai kisaran 92,14 persen.

(16)

Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2018

13

III. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBD

Tabel Realisasi APBD Lingkup Provinsi NTT s.d. Akhir Triwulan I Tahun 2017 dan Tahun 2018

(dalam miliar Rp)

URAIAN 2017 2018

Pagu Realisasi Pagu Realisasi

PENDAPATAN

PAD 2.810,31 397,52 2.615,35 304,09

Pajak Daerah 1.000,19 154,27 1.243,70 202,02

Retribusi Daerah 221,29 27,87 256,21 24,80

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

273,22 1,84 235,43 0,00

Lain-Lain PAD yang Sah 1.315,61 213,54 880,02 77,26 Pendapatan Transfer 23.149,63 4.512,48 22.802,96 4.296,89 Dana Perimbangan 19.313,82 4.244,24 19.152,98 3.911,71

Dana Bagi Hasil 797,53 220,37 309,23 156,09

Dana Alokasi Umum 12.716,56 3.573,86 12.830,30 3.348,30 Dana Alokasi Khusus 5.799,73 450,01 6.013,45 407,32 Transfer Pemerintah Pusat Lainnya 2.044,25 144,95 2.561,43 382,27 Dana Penyesuaian dan Otsus 2.044,25 144,95 2.561,43 382,27 Transfer Pemerintah Provinsi 602,74 49,84 413,19 0,00 Dana Hasil Pajak Prov/Pemda lain 602,74 49,84 413,19 0,00

Transfer Bantuan Keuangan 0,00 0,00 0,00 0,00

Bantuan Keuangan Prov/Pemda lain

Lain-Lain pendapatan daerah yg Sah 1.188,82 73,45 675,36 2,91

Pendapatan Hibah 136,79 0,31 675,36 0,45

Pendapatan Dana Darurat 41,08 0,16

Pendapatan Lainnya 1.010,94 72,98 2,46

JUMLAH PENDAPATAN 25.959,94 4.910,00 25.418,32 4.600,99

BELANJA 24.745,74 2.303,38 26.923,61 2.971,37

Belanja Pegawai 9.650,52 1.516,39 10.375,90 1.663,60 Belanja Barang dan Jasa 4.685,19 227,05 5.495,02 351,29

Belanja Bunga 4,50 0,00

Belanja Subsidi 5,20 0,00 16,27 0,00

Belanja Hibah 1.605,61 328,86 2.014,91 828,61

Belanja Bantuan Sosial 64,90 6,10 95,26 8,32

Belanja Bantuan Keuangan Kepada Prov/Kab/Kota/Desa dan Partai Politik

2.372,58 33,96 3.708,71 38,17

Belanja Modal 5.868,80 176,58 5.158,17 75,30

Belanja Tidak Terduga 488,45 14,45 59,37 6,10

TRANSFER PEMERINTAH DAERAH 909,56 0,38 407,70 0,21

Transfer / Bagi Hasil ke Desa 909,56 0,38 407,70 0,21 Belanja Bagi Hasil Prov/Kab/Kota/Des 25.655,31 2.303,76 27.331,30 2.971,58 JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER 304,64 2.606,24 -1.912,99 1.629,41

SURPLUS/DEFISIT 2.810,31 397,52 2.615,35 304,09

Sumber : BPPKAD, data diolah

Pada triwulan I tahun 2018, realisasi pendapatan APBD Pemda di Provinsi NTT sebesar Rp304 miliar, menurun 23,50 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama

(17)

tahun 2017. Menurunnya realisasi pendapatan ini disebabkan oleh menurunnya nilai Lain-Lain PAD Yang Sah hingga 63,82 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian pendapatan dari Pajak Daerah tercatat naik 30,95 persen dibandingkan triwulan I tahun 2017.

A. Pendapatan Daerah

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) a. Penerimaan Pajak Daerah

Grafik Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan I Tahun 2018

Sumber : BPPKAD, data diolah

Penerimaan pajak daerah tertinggi dicapai oleh Pemprov NTT yang mencapai Rp146,94 miliar, diikuti oleh Kota Kupang sebesar Rp16,87 miliar dan Manggarai Barat sebesar Rp9,41 miliar.

b. Penerimaan Retribusi Daerah

Grafik Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan I Tahun 2018

Sumber : BPPKAD, data diolah

Penerimaan retribusi daerah yang tertinggi dicapai oleh Pemprov NTT sebesar Rp5,22 miliar, diikuti oleh Kota Kupang sebesar Rp2,69 miliar dan Kab. Lembata Timur sebesar Rp2,57 miliar.

20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00 160,00 P ro vi n si NTT K o ta K u p an g K ab . K u p an g TTS Belu TTU En d e M an gg ar ai M A B AR Si kk a FLO TI M SUM TI M SUM B AR Le mb at a R OND A Al o r SB D Sa b u Ng ad a Na ge ke o M A TI M SUM TEN G M al ak a Rp M ili ar 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 P ro vi n si NTT K o ta K u p an g K ab . K u p an g TTS Belu TTU En d e M an gg ar ai M A B AR Si kk a FLO TI M SUM TI M SUM B AR Le mb at a R O ND A Al o r SB D Sa b u Ng ad a Na ge ke o M A TI M SUM TENG M al ak a Rp M ili ar

(18)

Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2018

15

c. Penerimaan Kekayaan Negara Yang Dipisahkan

Grafik Realisasi Penerimaan Kekayaan Negara Yang Dipisahkan Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi NTT Triwulan I Tahun 2018

Sumber : BPPKAD, data diolah

Penerimaan tertinggi dari kekayaan Negara yang dipisahkan dicatat oleh Kota Kupang sebesar Rp1,79 miliar, sedangkan dari daerah lain belum tercatat penerimaan.

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah

Grafik Realisasi Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi NTT s.d. Triwulan I Tahun 2018

Sumber : BPPKAD, data diolah

Penerimaan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah yang tertinggi dicapai oleh Pemprov NTT sebesar Rp34,65 miliar, diikuti oleh Kab. Alor sebesar Rp6,95 miliar.

2. Pendapatan Transfer

Realisasi Pendapatan Transfer

Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi NTT s.d. Triwulan I Tahun 2018

Sumber : BPPKAD, data diolah

0,50 1,00 1,50 2,00 P rov ins i N TT K ot a K upa ng K ab. Kupang TT S B elu TTU Ende M ang ga rai M A B A R Si kk a FL O TIM SU M TIM SU M B A R Lembat a R O N D A A lor SBD Sa bu N ga da N ag ekeo M A TIM SU M TE N G M al ak a Rp M ili ar 10 20 30 40 Rp M ili ar 0% 10% 20% 30% 40% 1.000 2.000 3.000 4.000 Rp M ili ar

(19)

Realisasi pendapatan transfer yang tertinggi oleh dicatat oleh Pemprov NTT dengan realisasi sebesar Rp754,20 triliun diikuti Kab. TTS sebesar Rp250,97 miliar. Namun dari sisi persentase realisasi terbesar dicatat oleh Kab. Ende sebesar 29 persen diikuti Kab. Nagekeo sebesar 28 persen.

3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah

Grafik Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi NTT s.d. Triwulan I Tahun 2018

Sumber : BPPKAD, data diolah

Penerimaan tertinggi dari Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah dicatat oleh Kab. Manggarai Barat sebesar Rp76,74 miliar, diikuti Kab. TTS sebesar Rp46,74miliar.

B. Belanja Daerah

1. Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal

Grafik Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi NTT s.d. Triwulan I Tahun 2018

Sumber : BPPKAD, data diolah

0% 10% 20% 30% 40% 50% 50 100 150 200 250 300 350 P ro v. N TT K o ta K u p an g K ab . K u p an g TTS Belu TTU En d e M an gg ar ai M A B AR Si kk a FLO TI M SUM TI M SUM B AR Le mb at a R O ND A Al o r SB D Sa b u Ng ad a Na ge ke o M A TI M SUM TENG M al ak a Rp M ili ar

Pagu Realisasi Persentase

16,03% 6,39% 1,46% 8,73% 0,00% 2,00% 4,00% 6,00% 8,00% 10,00% 12,00% 14,00% 16,00% 18,00% 0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa

Belanja Modal Belanja Bantuan Sosial R p Mi liar PAGU REALISASI Persentase

(20)

Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2018

17

Pada triwulan I tahun 2018, realisasi belanja pada APBD Pemda di Provinsi NTT telah terealisasi sebesar Rp2,97 triliun, dengan realisasi terbesar dari belanja pegawai Rp1,66 triliun (16,03 persen), diikuti belanja barang Rp351 miliar (6,39 persen) dan belanja modal Rp75 miliar (1,46 persen).

2. Belanja Daerah Berdasarkan Klasifikasi Urusan

Grafik Pagu dan Realisasi Belanja Berdasarkan Urusan Provinsi Nusa Tenggara Timur s.d. Triwulan I Tahun 2018

Sumber: BPPKAD, data diolah

Urusan pelayanan umum dalam APBD TA 2018 Pemerintah Provinsi NTT memperoleh alokasi pagu terbesar senilai Rp2,45 triliun yang telah realisasi Rp86,83 miliar(3,54 persen), diikuti urusan pendidikan umum sebesar Rp1,19 triliun terealisasi Rp159,4 miliar (13,39 persen).

C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir Tahun 2018

Tabel Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Nusa Tenggara Timur s.d. Triwulan I tahun 2018 (dalam miliar Rp) Uraian Pagu Realisasi s.d. Triwulan III Perkiraan Realisasi s.d. Triwulan IV Rp % Rp % Pendapatan Daerah 25.418 4.601 18,10% 23.890 93,99% Belanja Daerah 27.331 2.972 10,87% 24.824 90,83% Surplus/Defisit 1.629 -934

Sumber: BPPKAD, data diolah

Dengan memperhatikan realisasi pendapatan maupun belanja APBD dalam tiga tahun terakhir, dapat diproyeksikan bahwa realisasi pendapatan daerah akan berada di kisaran 93 persen dan realisasi belanja di kisaran 90 persen.

3,54% 21,94% 18,48% 24,89% 11,24%10,25% 20,22% 13,39% 18,82% 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 M ili ar PAGU REALISASI Persentase

(21)

IV. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN

KONSOLIDASIAN (APBN DAN APBD)

A. Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian

Laporan realisasi anggaran konsolidasian tingkat wilayah Provinsi NTT sebagaimana tabel berikut:

Tabel Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi NTT Triwulan I tahun 2018

(Rp miliar)

Uraian 2018 2017 Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi

Pendapatan Negara 586,89 4.509,49 -400,03 -144,39% 901,16 Pendapatan perpajakan 388,94 192,28 581,22 14,65% 506,97 Pendapatan Bukan Pajak 197,95 19,87 217,82 -45,54% 399,95 Hibah 0,45 0,45 -74,15% 1,73 Transfer 4.296,89 -1.199,51* - -7,50 Belanja Negara 1.243,18 2.669,41 3.912,59 38,80% 2.818,86 Belanja Pemerintah 1.243,18 2.639,70 3.882,88 37,81% 2.817,53 Transfer 5.496,41 29,71 29,71 - 1,33 Surplus / (Defisit) -1.149,90 1.428,18 278,28 -127,29% -1.019,69 Pembiayaan 0,00 533,16 533,16 18,74% 449,01 Penerimaan Pembiayaan Daerah 0,00 562,41 562,41 19,41% 471,01 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 0,00 29,25 29,25 32,95% 22,00

Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan Anggaran

(1.149,90) 1.961,34 811,44 (155,25%) (1.468,70)

Sumber: LKPK

* Pengeluaran Transfer Pemerintah Pusat di eliminasi dengan penerimaan transfer pemerintah daerah. Adapun angka minus di atas disebabkan adanya Pemda yang belum mencatat penerimaan transfer pemerintah pusat.

Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian pada triwulan I tahun 2018 mengalami penurunan dari sisi pendapatan negara dan mengalami peningkatan dari sisi belanja negara. Dari sisi pendapatan mengalami penurunan sebesar 144,39 persen sedangkan dari sisi belanja mengalami kenaikan sebesar 38,80 persen. Penerimaan perpajakan terhadap yang mengalami peningkatan 14,65 persen merupakan catatan positif seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang juga mengalami peningkatan.

(22)

Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2018

19

B. Pendapatan Konsolidasian

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian Provinsi NTT Triwulan I tahun 2018 dan 2017

Sumber: LKPK Kanwil DJPb NTT (diolah)

Pada tahun 2018 pendapatan pajak mengalami kenaikan sebesar 14,65 persen, namun demikian apabila melihat penerimaan pajak nasional yang mencapai 16,2 persen dari target maka capaian ini perlu untuk mendapat perhatian.

Grafik Perbandingan Penerimaan Pusat dan Daerah Terhadap Penerimaan Konsolidasian Provinsi NTT Triwulan I tahun 2018

Sumber: LKPK Kanwil DJPb NTT (diolah)

Pada triwulan I tahun 2018, komposisi pendapatan relatif didominasi oleh penerimaan Pemerintah Pusat dan daerah yaitu penerimaan pusat 73,41 persen sedangkan penerimaan daerah 26,59 persen. Pada pendapatan pajak komposisi yang diperoleh oleh pusat lebih besar dibanding daerah yaitu 66,92 persen berbanding 33,08 persen. Komposisi pendapatan bukan pajak yang diperoleh pusat yaitu 90,88 persen sedangkan daerah 9,12 persen.

2018 2017

Hibah 447.775.000 1.732.340.160

Pendapatan bukan pajak 217.816.351.840 399.953.069.651 Pendapatan perpajakan 581.222.783.837 506.970.322.529 72,70% 55,79% 27,24% 44,02% 0,06% 0,19% 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1.000 Rp M ili ar Pendapatan Negara Pendapatan perpajakan Pendapatan bukan pajak Hibah Daerah 212,59 192,28 19,87 0,45 Pusat 586,89 388,94 197,95 0,00 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 Rp M ili ar

(23)

2. Analisis Perubahan

Grafik Perbandingan Penerimaan Perpajakan Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap Penerimaan Perpajakan Konsolidasian Provinsi NTT

Triwulan I Tahun 2018

Sumber: LKPK Kanwil DJPb NTT (diolah)

Sampai dengan Triwulan I Tahun 2018, komposisi pajak dalam negeri lebih dominan pajak yang diperoleh pusat yaitu 67 persen dibanding dengan penerimaan pajak daerah sebesar 33 persen. Pajak perdagangan internasional hanya dipungut oleh pemerintah pusat dan nilainya relatif kecil dibandingkan dengan peneriman pajak secara keseluruhan.

3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan Konsolidasian

Tabel Realisasi Pendapatan Konsolidasian Pempus dan Pemda di Wilayah Provinsi NTT Tahun 2017 dan 2018

Uraian 2017 2018

Konsolidasi Perubahan Konsolidasi Perubahan

Pendapatan perpajakan 506,97 6,64% 581,22 14,65% Pendapatan bukan pajak 399,95 23,94% 217,82 -45,54%

Total 906,92 13,64% 799,04 -11,90%

PDRB 21.040 6,86% 23.070 9,65%

Sumber: LKPK Kanwil DJPb NTT (diolah)

Pada triwulan I tahun 2018 penerimaan pajak yang tercatat naik 8,01 poin dibandingkan kenaikan pada periode yang sama tahun lalu. Namun total pendapatan mengalami penurunan, hal ini disebabkan menurunnya PNBP dan juga adanya pendapatan transfer yang belum dicatat oleh pemerintah daerah. Walaupun demikian ekonomi NTT triwulan I-2018 tumbuh sebesar 5,19 persen PDRB juga tercatat naik 9,65% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017. Pertumbuhan ini salah satunya disebabkan Konsumsi Rumah Tangga LNPRT yang bertumbuh sebesar 19,77 persen.

Pajak Dalam Negeri Pajak Perdagangan Internasional

Daerah 192,28 M 0,00 M Pusat 384,39 M 4,55 M 67% 100% 33% 0% 0 100 200 300 400 500 600 700 Rp M ili ar

(24)

Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2018

21

C. Belanja Konsolidasian

1. Analisis Proporsi dan Perbandingan

Grafik Perbandingan Belanja dan Transfer Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Terhadap Belanja dan Transfer Konsolidasian

Provinsi NTT Tahun 2018

Sumber: LKPK Kanwil DJPb NTT (diolah)

Pada triwulan I tahun 2018 komponen belanja pegawai Pemda lebih besar daripada pemerintah pusat sedangkan belanja barang dan belanja modal lebih rendah daripada pemerintah pusat. Hal ini menunjukkan belanja operasional Pemda masih tinggi sedangkan pembangunan infrastruktur yang bersifat strategis dan bernilai tinggi masih mengandalkan kucuran dana dari pemerintah pusat. 2. Analisis Perubahan

Sumber: LKPK Kanwil DJPb NTT (diolah)

Pada triwulan I tahun 2018 realisasi belanja pegawai berkontribusi sebesar 50 persen terhadap penyerapan belanja lebih rendah dibanding tahun 2017 yang tercatat sebesar 64 persen, belanja barang berkontribusi sebesar 17 persen sedikit lebih rendah dengan tahun sebelumnya. Sedangkan belanja modal berkontribusi sebesar 12 persen, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang berkontribusi sebesar 8 persen. 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Bayar Bunga

Subsidi Hibah Bantuan Sosial Belanja Lain-Lain Rp M ili ar Pusat Daerah

Grafik Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan I 2018

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Bayar Bunga Subsidi Hibah Belanja Bansos

Grafik Komposisi Belanja Konsolidasian Provinsi Nusa Tenggara Timur Triwulan I 2017

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Bayar Bunga Subsidi Hibah Belanja Bansos

(25)

3. Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Kepada Indikator Ekonomi Regional Tabel Dampak Kebijakan Fiskal Kepada Indikator Ekonomi Regional

Provinsi NTT Tahun 2017 dan 2018

Uraian 2017 2018

Konsolidasi Perubahan Konsolidasi Perubahan

Belanja Pusat Daerah (Rp miliar)

2.818,86 -1,45% 3.912,59 38,80%

PDRB (Rp miliar) 21.040 6,86% 23.070 9,65%

Pertumbuhan Ekonomi 4,98 (0,08) 5,19 0,21

Inflasi 0,1 0,46 0,34 0,24

Kemiskinan (ribu jiwa) 1.150,79 0,08% 1.134,74 -1,39%

Pengangguran (ribu) 78,55 -2,12% 76,33 -2,83%

Sumber: LKPK Kanwil DJPb NTT, BPS, data diolah

Peningkatan belanja triwulan I 2018 di NTT sebesar 38,8 persen berkontribusi dalam peningkatan PDRB, penurunan kemiskinan dan pengangguran sedangkan inflasi masih terkendali.

D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam PDRB

Laporan Operasional Laporan Statistik Keuangan Pemerintah Tingkat Wilayah Provinsi NTT Triwulan I Tahun 2018

Transaksi yang mempengaruhi kekayaan neto (Rp Miliar)

Pendapatan 3.043,31 a. Pajak 580,56 b. Kontribusi Sosial 0,00 c. Hibah 2.168,70 d. Pendapatan Lainnya 294,05 Beban 13.094,39 a. Kompensasi Pegawai 4.602,76

b. Penggunaan Barang dan Jasa 341,82

c. Konsumsi Aset Tetap 0,00

d. Bunga 0,00

e. Subsidi 0,00

f. Hibah 8.136,10

g. Manfaat Sosial 0,00

h. Beban Lainnya 13,71

Keseimbangan Operasi Bruto/Neto -10.051,08

Transaksi Aset Non Keuangan Neto 0,00

a. Aset Tetap 382,42

b. Perubahan Persediaan 0,00

c. Barang Berharga 0,00

d. Aset Non Produksi 7,46

Net Lending/Borrowing -10.440,96

Transaksi Aset Keuangan dan Kewajiban -3.340,53

a. Akuisisi Neto Aset Keuangan -3.314,53

- Dalam Negeri -3.314,53

- Luar Negeri 0,00

b. Keterjadian Kewajiban -26,00

- Dalam Negeri -26,00

- Luar Negeri -

(26)

Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2018

23

Dari Laporan Operasional dapat diketahui nilai kompensasi pegawai, penggunaan barang dan jasa dan konsumsi aset tetap untuk melakukan perhitungan kontribusi Pemerintah terhadap PDRB.

Tabel Perhitungan Kontribusi pemerintah Terhadap PDRB Provinsi NTT tahun 2018 (Rp miliar)

No. Uraian Nilai

1 Kompensasi Pegawai 4.602,76

2 Penggunaan Barang dan Jasa 341,82

3 Konsumsi Aset Tetap 0,00

a Konsumsi Pemerintah 4.944,57 1 Aset Tetap 382,42 b PMTB 382,42 c PDRB 23.070,00 a/c 21,43% b/c 1,66%

Sumber: LKPK Kanwil DJPb NTT, BPS, data diolah

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa kontribusi belanja Pemerintah terhadap PDRB adalah 21,43 persen sedangkan kontribusi investasi pemerintah sebesar 1,66 persen. Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa belanja pemerintah mempunyai kontribusi 11,9 kali lebih besar dibandingkan investasi Pemerintah. Pembangunan infrastruktur di Provinsi NTT yang sangat besar dan dianggarkan secara tahun jamak mempunyai efek jangka panjang. Belanja Pemerintah mempunyai kontribusi yang relatif besar dan berdampak dalam jangka yang lebih pendek sedangkan investasi pemerintah cenderung berkontribusi dalam waktu yang lebih panjang. Dengan kondisi ekonomi NTT yang dalam kondisi baik maka peningkatan nilai investasi pemerintah akan lebih baik untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang.

(27)

V. BERITA/ISU FISKAL REGIONAL TERPILIH

A. Analisis Pertumbuhan Wilayah Kota Kupang 2012-2016

Dengan adanya desentralisasi fiskal dan prioritas Pemerintah dalam membangun dari pinggiran memberikan Kota Kupang peningkatan dana APBN dan Dana Transfer ke Daerah. Hal ini menuntut pengelolaan sektor-sektor ekonomi yang baik untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan perkembangan PDRB Kota Kupang tahun 2012 – 2016 sektor ekonomi yang bukan unggulan adalah pertanian, pertambangan dan administrasi pemerintah. Kondisi geografis Kota Kupang memang tidak mendukung untuk pertanian dan pertambangan sedangkan konsumsi Pemerintah meskipun dananya cukup besar namun kontribusinya masih kalah jika dibandingkan konsumsi rumah tangga dan investasi.

Tabel Klasifikasi Ekonomi Kota Kupang Dengan Klassen Typologi Periode 2012 – 2016

Sumber: BPS data diolah

Dengan menggunakan Klassen Typology dapat diketahui gambaran pola dan struktur pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang tahun 2012 – 2016 sebagai berikut: 1. Sektor maju dan tumbuh cepat: real estate, keuangan, transportasi, kesehatan, pengadaan listrik, pengadaan air, industri pengolahan, transportasi, perdagangan, konstruksi, informasi komunikasi, dan jasa lainnya;

2. Sektor berkembang cepat: pertanian dan administrasi pemerintahan;

3. Sektor maju tapi tertekan: jasa pendidikan, jasa perusahaan, dan akomodasi makan minum;

4. Sektor relatif tertinggal: pertambangan. Pertanian Pertambangan Industri Listrik Air Konstruksi Perdagangan Transportasi Akomodasi Infokom Keuangan Real Estate Perusahaan Adm Pem Pendidikan Kesehatan Lainnya 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 1,40 1,60 1,80 - 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 Laju Per tu mb u h an PD R B Kontribusi PDRB

(28)

Kajian Fiskal Regional Triwulan I Tahun 2018

25

B. Pemberdayaan UMKM di NTT

Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan bagian terbesar dari perekonomian masyarakat. Di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 target tingkat kemiskinan sebesar 5-6 persen dan tingkat pengangguran sebesar 4-5 persen. Kondisi terakhir Provinsi NTT yaitu tingkat kemiskinan sebesar 21,38 persen sedangkan tingkat pengangguran sebesar 2,98 persen. Target yang belum tercapai yaitu pengentasan kemiskinan. Menilik dari tingkat pengangguran yang rendah namun tingkat kemiskinan masih tinggi dapat disimpulkan bahwa sektor pekerjaan yang ditekuni belum cukup untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat perlu memberdayakan UMKM. Pemberdayaan UMKM diantaranya dilakukan dengan pemberian kredit program yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Pembiayaan tersebut dapat meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada UMKM sehingga daya saingnya meningkat. Peningkatan daya saing UMKM diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Tabel Perkembangan UMKM yang Diunggah dan Disetujui Kredit Programnya

Provinsi Nusa Tenggara Timur Maret 2018

Sumber: SIKP data diolah

Dalam rangka pengadministrasian pengelolaan kredit program telah dibuat aplikasi Sistem Informasi Kredit Program (SIKP). Pemerintah daerah berperan dalam mengunggah data UMKM ke dalam SIKP yang akan diuji kelayakannya sebagai penerima kredit program baik KUR maupun UMi. Target UMKM secara nasional yang harus diunggah ke dalam SIKP sebesar 6,2 juta UMKM, dari target tersebut NTT mendapat target 52.655 UMKM. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pengunggahan data UMKM di NTT baru mencapai 1,8 persen.

Belu Ende Flores Timur

Kab

Kupang Lembata Nagekeo Rote Ndao Sikka Sumba Barat Diunggah 68 48 261 4 24 365 7 76 87 Disetujui 9 14 63 0 5 55 4 16 8 0 50 100 150 200 250 300 350 400 D e b it u r

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Berita Resmi Statistik Pertumbuhan Ekonomi NTT Triwulan I – 2018. BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kupang

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Triwulan I Tahun 2017 dan 2018. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kupang

Government Financial Statistic Triwulan I Tahun 2018. Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kupang

Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2018. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kupang Prioritas Plafon Anggaran Sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun Anggaran 2018. Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kupang

www.bps.go.id www.bi.go.id www.ntt.bps.go.id http://spanint.kemenkeu.go.id/spanint/app/ http://pa.perbendaharaan.go.id/monev/pagu_realisasi.html https://sikp.kemenkeu.go.id/login https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/07/195518726/ntt-ekspor-gurita-158-ton-ke-china#page1 https://bisnis.tempo.co/read/1080137/sri-mulyani-penerimaan-pajak-triwulan-i-2018-tumbuh-994-persen https://beritaflobamora.com/2018/05/07/pertumbuhan-ekonomi-ntt-triwulan-i-2018-tumbuh-519/ https://kupang.antaranews.com/berita/6035/harga-gabah-di-tingkat-penggilingan-turun https://dokumen.tips/documents/konsep-dasar-tipologi-klassen

Gambar

Grafik Tingkat Inflasi Provinsi NTT, Kota Kupang dan Kota Maumere  Triwulan I Tahun 2016-2018
Grafik Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Provinsi NTT  September 2016 – September 2017 (Semesteran)
Tabel Pagu dan Realisasi APBN Lingkup Provinsi NTT  s.d. Triwulan I Tahun 2017 dan Tahun 2018 (Rp miliar)
Grafik Realisasi Penerimaan PPh Kabupaten/Kota  Lingkup Provinsi NTT Tahun 2018
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya kerjasama dan koordinasi yang baik antara BUMDes Batu Cermin dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat, maka akan memudahkan

Di Kelurahan Tembeling Tanjung banyak dijumpai para istri-istri nelayan yang tidak hanya menjadi ibu rumah tangga saja dalam keluarga, tetapi juga ikut bekerja untuk membantu

Engagement merupakan variabel yang berpengaruh terhadap produktivitas (kinerja) dan kepuasan pelanggan, dan juga mengurangi turnover, sehingga amat penting bagi sebuah

Selain menganalisa dari segi sintaksis, penulis juga menganalisa sosial faktor yang mempengaruhi perubahan bahasa atau variasi bahasa Inggris yang digunakan pemeran utama

Validasi Persamaan Korelasi Antara Nilai International Roughness Index (IRI) dengan Nilai Kerusakan (NK) Jalan: Studi Kasus Jalan Tol Surabaya-Gempol.. Arifin Liputo dan

Aktor-aktor yang terlibat dalam sistem PHBM di KPH Bandung Utara secara umum dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok aktor, yaitu Perum Perhutani Unit III, Lembaga Masyarakat Desa

Kecepatan motor stepper hanya bisa diatur dengan delay ( penundaan Kecepatan motor stepper hanya bisa diatur dengan delay ( penundaan waktu ) antara data sebelum dan sesudahnya..

Penekananya adalah bagaimana suatu kelompok sosial terwujud pada keharmonisan hubungan, saling ketergantungan dan kesatuan dari bagian- bagian yang membentuknya, dengan