• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH VARIASI PENGAJARAN PAK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH VARIASI PENGAJARAN PAK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2019/2020"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH VARIASI PENGAJARAN PAK TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN

2019/2020

Sariarta Ritonga

Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Sariarta.ritonga.nando2607@gmail.com

Abstract

This study aims to determine the effect of Christian Religion Education teaching variations on students’ learning outcomes of Class VIII of SMP Negeri 2 Balige Academic Year 2019/2020, with the hypothesis that there is a positive and significant influence on Christian Religion Education teaching variations on students’ learning outcomes of class VIII of SMP Negeri 2 Balige Academic Year 2019/2020.

This study uses inferential quantitative descriptive approach, with a population of all Protestant Christian students in class VIII of SMP Negeri 2 Balige, totaling 221 people with a sample of 60 people. Data were collected with a closed questionnaire of 20 items and a test of 20 items compiled by the author based on variable indicators according to expert theory.

The research instrument trials were conducted on 30 students who were not research respondents, and its validity and reliability were tested. The results of the data analysis showed that there was a positive and significant influence on Christian Religion Education teaching variations on students’ learning outcomes of class VIII of SMP Negeri 2 Balige Academic Year 2019/2020 with a coefficient of determination (r²) = 25.90% and a significance test of influence obtained tcoun > ttable =

6.097 > 2,000 , meaning that H0 is rejected and Ha is accepted.

Keywords: Christian Religion Education teaching variations, Learning Outcomes.

PENDAHULUAN

Guru merupakan salah satu unsur di bidang pendidikan yang harus berperan aktif dan menjalankan proses pendidikan karena memiliki peran yang sangat menentukan keberhasilan proses belajar.

Sebagai pendidik profesional, Guru mempunyai citra yang baik di hadapan peserta didik yang menjadi panutan bagi peserta didik serta dapat memberikan arahan dan dorongan bagi peserta didik. Sehingga dari cara guru mengajar, berbicara bahkan berpakaian dan bergaul dengan sesama guru, peserta didik sering memberi perhatian. terhadapnya. Guru yang profesional juga

mengetahui bagaimana seharusnya bersikap dan mengembangkan mutu pengajaran.

Guru yang terampil serta berkompeten dalam kegiatan mengajar akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta akan lebih mampu mengolah kelas sehingga tercipta proses belajar mengajar yang kondusif. Berkaitan dengan peran guru dalam pengelolaan kelas untuk menciptakan proses pembelajaran yang kondusif,

Proses belajar mengajar tidak terlepas dari kedudukan seorang guru yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk

(2)

mendidik. Dalam hal ini, seorang guru harus memiliki berbagai keterampilan dasar mengajar untuk menjalankan tugasnya. Selain itu guru juga harus mampu mengadakan variasi pengajaran dalam proses pembelajaran. Djamarah (2010:124) mengatakan bahwa: “Demikian juga dalam proses belajar mengajar, bila guru dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan variasi, maka akan membosankan siswa, perhatian siswa berkurang, mengantuk, akibatnya tujuan belajar tidak tercapai.

Menurut Hasibuan dan Moedjiono (2009;64), Variasi diartikan sebagai perbuatan guru dalam konteks proses belajar-mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan, sehingga dalam proses belajarnya siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan secara aktif. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Abdul Majid yang mengutip dari Mulyasa (2015:263) mengemukakan bahwa tujuan mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran yaitu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya Bafirman (2016:178) mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil dari proses, apabila peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik maupun mental dalam proses belajar mengajar.

Menurut Sumartini (2017:136), Guru harus Kreatif dalam mengadakan variasi pengajaran agar siswa dapat mencapai hasil yang optimal. Hal ini juga dapat dipahami bahwa variasi ini sangat

menetukan dalam memperoleh hasil belajar yang baik.Menurut Djamarah dan Azwan Zain (2015 :167-171),

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, variasi mengajar merupakan gaya mengajar guru atau keterampilan yang harus di kuasai guru yang bertujuan untuk menghilangkan kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa senantiasa menunjukan ketekunan, antusias, aktif dan termotivasi untuk belajar. Hal ini akanmemacu siswa untuk tetap terlibat dalam proses belajar mengajar yang akan membawa dampak positif bagi keberhasilan belajar.

komponen-komponen variasi pengajaran yakni: 1). Variasi gaya mengajar, 2). Variasi media dan bahan ajaran, 3). Variasi interaksi. Untuk itu variasi gaya mengajar yang dilakukan guru juga harus disesuaikan dengan materi pelajaran sehingga dapat mempermudah siswa untuk menerima dan memahami materi yang diberikan.

Hasil belajar merupakan inti dari proses pembelajaran yang diharapkan.

Selanjutnya Bloom yang dikutip oleh Rasyid (2007:13) mengatakan bahwa hasil belajar mencakup peringkat dan tipe prestasi belajar, kecepatan belajar, dan hasil afektif.

Sejalan dengan pendapat di atas, Purwanto (2011:46-47) mengatakan hasil belajar adalah realisasi tercapainya tujuan pendidikan, sehingga hasil belajar yang diukur sangat tergantung kepada tujuan pendidikannya.

(3)

Dari beberapa pendapat ahli yang dipaparkan, Penulis mengemukakan bahwa, hasil belajar adalah ; a). Kemampuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. b). nilai yang diperoleh di atas dari kriteria ketuntasan minimal yang sudah ditentukan. c). Ketercapaian daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan pencapaian atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan yang dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang menunjuk pada penampilan atau keterampilan siswa. Namun ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan peserta didik.Istarani dan Intan Pulungan (2015:28-34) mengatakan: “Pada prinsipnya, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor internal dan eksternal”. Adapun faktor internal yang dimaksud adalah faktor yang dialami siswa yang berpengaruh pada proses pembelajaran seperti: 1). Sikap terhadap belajar, 2). Motivasi belajar, 3). Konsentrasi belajar, 4). Mengolah bahan belajar, 5). Menyimpan perolehan hasil belajar, 6). Menggali hasil belajar yang tersimpan, 7). Kemampuan berprestasi, 8). Rasa percaya diri siswa, 9). Intelegensi dan keberhasilan belajar, 10). Kebiasaan belajar. Sedangkan faktor eksternal yang dimaksud adalah faktor yang berpengaruh pada aktivitas belajar seperti: 1).Guru sebagai Pembina siswa belajar, 2). Prasarana dan sasaran pembelajaran, 3).Kebijakan penilaian, 4).Lingkungan

sosial siswa di sekolah, 5).Kurikulum sekolah. Dari faktor-faktor tersebut di atas, tentu seorang guru merupakan subjek utama yang harus berperan untuk membimbing dan mengarahkan siswa supaya proses dan aktivitas belajar dapat berjalan denga baik. Sehingga hasil belajar siswa dapat diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.

Kenyataan yang terjadi di SMP Negeri 2 Balige tempat penulis melakukan praktek mengajar selama 4 bulan, khususnya kelas VII pada Tahun Ajaran 2018/2019 semester ganjil, hasil belajar yang dicapai oleh siswa tidak sesuai dengan yang diharapakan. Hal ini diketahui dan diperoleh berdasarkan daftar nilai siswa kelas VII SMP Negeri 2 Balige untuk tahun ajaran 2018 /2019 bahwa banyak siswa yang memperoleh hasil belajar di bawah dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang sudah ditetapkan. Dari seluruh jumlah populasi 221 orang siswa yang beragama Kristen Protestan, hanya 138 orang yang mencapai nilai KKM atau persentase setara dengan 62% dan 83 orang yang tidak mencapai nilai KKM atau persentase setara dengan 38 % .(Dengan demikian, persentase hasil belajar yang diperoleh lebih kurang 65% dari keseluruhan populasi berada pada KKM yang sudah ditentukan. Triani (2017:97) mengatakan bahwa keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu memperoleh atau mencapai hasil belajar minimal 70%, sekurang-kurangnya 80% dari jumlah peserta didik yang ada dikelas tersebut. Dengan demikian benar

(4)

bahwa proses pembelajaran dapat disebut kurang berhasil karena persentasi keberhasilan kelas yang diperoleh adalah lebih kurang 65%. Sehingga penulis menyimpulkan bahwa hal ini juga tidak sejalan dengan pendapat Djamarah (2010:126) yang mengatakan bahwa: “ Dari siswa, variasi tersebut dapat dilihatnya sebagai sesuatu yang energik, antusias, bersemangat, dan memiliki relevansi dengan hasil belajar.

Penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui pengaruh yang positif dan signifikan antara Variasi Pengajaran Pendidikan Agama Kristen terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Balige Kabupaten Toba Samosir Tahun Pembelajaran 2019/2020.

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskritif inferensial, dengan Populasi seluruh siswa Kristen protestan kelas VIII SMP Negeri 2 Balige tahun pembelajaran 2019/2020.yang berjumlah 221 orang Penulis mengambil sampel dengan teknik purposive sampling yang nantinya ditentukan atau diambil secara tidak acak yakni dengan pemngambilan sampel secara sengaja dan ditentukan sendiri oleh peneliti yang dianggap mewakili populasi. Dalam hal ini peneliti menentukan sampel yaitu kelas VIII D dan kelas VIII E.

Dengan demikian diperoleh sampel dengan jumlah 60 orang, yang dianggap mewakili populasi.

Data dikumpulkan dengan angket tertutup sebanyak 20 item dan tes sebanyak 20 item soal yang disusun oleh penulis berdasarkan indikator variabel sesuai teori ahli.Uji coba instrument penelitian dilakukan kepada 30 siswa yang bukan responden penelitian.

Untuk mengetahui validitas instrumen angket dilakukan uji koefisien korelasi dengan rumus Product Momen Person yang dikutip Arikunto (2013:92). Dan uji Realiabilitas menggunakan rumus formula Alpha Cronbach yang dikemukakan oleh Arikunto (2010:239).Sementra untuk Untuk menghitung validitas butir soal (item) pada test hasil belajar digunakan rumus koefisien biserial Arikunto (2011:79).uji reliabilitas instrumen pada test belajar merupakan pengujian tingkat konsisten instrumen itu sendiri. Keterandalan instrumen dalam penelitian ini dianalisis dengan rumus K-R20 yang dikemukakan oleh Arikunto (2011 :82).

HASIL

Dari distribusi jawaban responden untuk variabel varisi pengajaran PAK berdasarkan alternatif pilihan jawaban. Secara umum variasi pengajaran PAK sudah dilaksanakan oleh guru PAK dengan baik, hal ini diperoleh dari jawaban angket yang diperoleh dengan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 3,36 dikonsultasikan dengan kategori nilai berada pada kategori baik,

(5)

artinya secara umum guru PAK sudah melaksanakan variasi pengajaran PAK dengan baik.

Nilai rata-rata tertinggi terdapat pada item nomor 1 dengan nilai 3,50 yaitu guru PAK menggunakan vocal suara yang pelan pada saat menerangkan pelajaran. Sedangkan nilai rata-rata terendah terdapat pada item nomor 13 dengan nilai 3,12 yaitu guru PAK menggunakan suatu gambar untuk mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.dandistribusi jawaban siswa tentang hasil belajar berdasarkan jawaban yang dipilih. Supaya data dapat diolah, maka hasil jawaban responden tersebut diberi bobot., dimana jawaban yang benar diberi bobot 1 dan jawaban yang salah diberi bobot 0. Berdasarkan tabel ringkasan data penelitian, maka dicari nilai mean, modus dan median dari Hasil belajar PAK sebagai berikut:

1. Menghitung Jumlah kelas interval K= 1+3,3 log n

K= 1+3,3 log 60 K= 1+3,3x1,778 K=1+5,867r

K=6,867 dibulatkan menjadi 7 kelas 2. Menghitung rentang data

Data terbesar=100, data terkecil= 70 Rentang kelas = 100-70 = 30 + 1 = 31

3. Menghitung panjang kelas

Panjang kelas= 31:7= 4,428 dibulatkan menjadi 5

4. Menyusun Interval kelas Sehingga diperoleh: a. Rata-rata Mean (

X

) (

X

) = 5540 60 = 92,33 b. Median (Me) Me=99,5+5 (30−39 21 ) = 97,35 c. Mo=99,5+5 ( 13 13+0) = 104,5.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Variasi Pengajaran Pendidikan Agama Kristen terhadap Hasil Belajar Siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2019/2020 dengan koefisien determinasi (r²) = 25,90% dan uji signifikan pengaruh diperoleh thitung> ttabel sebesar 6,097>2,000, artinya H0 ditolak dan Ha diterima.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Balige yang menunjukkan bahwa Variasi Pengajaran Pendidikan Agama Kristen berhubungan dengan Hasil Belajar Siswa, hal ini dibuktikan dengan uji hubungan diperoleh rhitung>rtabel sebesar 0,509>0,254 hal ini menunjukkan bahwa hubungan Variasi Pengajaran Pendidikan Agama Kristen dengan Hasil Belajar Siswa, mempunyai hubungan yang positif. Hal ini berarti hasil belajar siswa akan tinggi seiring dengan adanya Variasi Pengajaran Pendidikan Agama Kristen dalam proses PAK.

Berdasarkan uji Pengaruh menunjukkkan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Variasi

(6)

Pendidikan Agama Kristen terhadap Hasil Belajar Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Balige Tahun Pembelajaran 2019/2020, hal ini dibuktikan dengan uji determinasi r² = 25,90% dan Uji signifikan Pengaruh diperoleh thitung> ttabel (α=0.05.60) sebesar 6,097 > 2,000. Hal ini berarti jika Guru PAK menerapkan Variasi Pengajaran Pendidikan Agama Kristen dengan baik akan meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

Hasil Penelitian ini sejalan dengan pendapat Sumartini (2017:136), yang mengatakan bahwa guru harus kreatif dalam mengadakan variasi pengajaran agar siswa dapat mencapai hasil yang optimal.

Variasi Pengajaran Pendidikan Agama Kristen kelas VIII SMP Negeri 2 Balige Tahun Pembelajaran 2019/2020 sudah diterapkan guru dengan baik sebagaimana hasil jawaban responden pada angket dimana nilai rata-rata keseluruhan sebesar 3,36 dikonsultasikan dengan kategori nilai berada pada kategori baik, artinya secara umum guru PAK sudah melaksanakan Variasi Pengajaran Pendidikan Agama Kristen dengan baik, berdasarkan jawaban setiap angket diperoleh nilai rata-rata tertinggi pada item no 1 dengan nilai 3,50 yaitu guru PAK menggunakan vocal suara yang pelan pada saat menerangkan pelajaran. Sedangkan nilai rata-rata terendah terdapat pada item nomor 13 dengan nilai 3,12 yaitu guru PAK menggunakan suatu gambar untuk mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Sedangkan hasil

belajar siswa juga sudah baik sesuai dengan jawaban setiap responden pada tes, dimana nilai rata-rata Test diperoleh 92,33.

KESIMPULAN

Variasi Pengajaran PAK merupakan gaya mengajar atau ketermpilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru PAK yang bertujuan untuk menghilangkan kebosanan .siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusias, aktif dan termotivasi untuk belajar sehingga berdampak kepada hasil belajar Siswa.

a. Hasil Belajar merupakan Pencapaian atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan yang dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang menunjuk pada penampilan atau keterampilan siswa.

Berdasarkan Uji Hubungan diperoleh rhitung sebesar 0,509 > 0,254, Hail tersebut memberikan kesimpulan terdapat hubungan yang positif antara Variasi Pengajaran Pendidikan Agama Kristen terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Balige Tahun Pembelajaran 2019/2020.

a. Berdasarkan Uji Pengaruh diperoleh r² sebesar 25,90 %. Hasil tersebut memberikan kesimpulan terdapat pengaruh yang positif antara Variasi pengajaran Pendidikan Agama Kristen terhadap hasil belajar siswa kelas

(7)

VIII SMP Negeri 2 Balige Tahun Pembelajaran 2019/2020.

b. Berdasarkan uji Signifikan Pengaruh diperoleh thitung > ttabel sebesar 6,097 > 2,0021. Hasil tersebut memberikan kesimpulan terdapat pengaruh yang signifikan antaraVariasiPengajaran

Pendidikan Agama Kristen terhadap Hasil Belajar Siswa kelas

VIII SMP

Negeri2BaligeTahunPembelajaran 2019/2020.

Berdasarkan hasil penelitian, akhirnya dapat diambil kesimpulan bahwa: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Variasi Pengajaran Pendidikan Agama Kristen terhadap Hasil Belajar Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Balige Tahun Pembelajaran 2019/2020. Semakin baik Variasi Pengajaran Pendidikan Agama Kristen akan semakin meningkatkan Hasil Belajar Siswa.

SARAN

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan ini disarankan 1) Guru PAK disarankan supaya dapat

mempertahankan dan meningkatkan Variasi Pengajaran Pendidikan Agama Kristen yang bertujuan untuk menghilangkan kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa menunjukkan ketekunan, antusias, aktif dan termotivasi untuk belajar serta meningkatkan Hasil Belajarnya.

2) Dalam mempertahankan hasil belajar siswa, disarankan kepada siswa agar turut serta dalam memelihara kondisi belajar yang kondusif dan menyenangkan.

3) Kepada siswa diharapkan tetap giat untuk belajar agar dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan oleh guru PAK sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi.2002.Prosedur

Penelitian, suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta. ________.2013.Prosedur Penelitian.

Jakarta : CV Rineka Cipta

________.2014.Prosedur Penelitian.Jakarta : CV Rineka Cipta

_________2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : CV Rineka Cipta

_________2011.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta : CV Rineka Cipta Darmadi, Hamid.2012. Kemampuan Dasar

Mengajar.Bandung: Alfabeta

Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. 2015. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: CV Rineka Cipta.

Fathurrohman, Pupuh & Sutikno Sobry. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Refika Aditama.

(8)

H. B, Bafirman.2016.Pembentukan Karakter Siswa.Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Hasibuan, J & Moedjino.2009 .Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Istarani,2015. Ensiklopedi Pendidikan.Medan: Media Persada Majid, Abdul.2013. Strategi Pembelajaran.

Bandung: PT. Rosda Karya.

Mulyasa.2011.Menjadi Guru Profesional, menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Meyenangkan. Bandung: Rosda Karya.

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta. Gaung Persada Press.

Pulungan, Intan.2015.Ensiklopedi Pendidikan. Medan: Media Persada Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar.

Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Rasyid, Harun. 2007. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV. Wacana Prima

Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar dan micro Teaching. Ciputat: Quantum Teaching.

Sudjana, Nana.2002. Metode Statistik Edisi Revisi 6, Bandung: Tarsito

Sugiyono.2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Sumartini, Sri (2017). Peningkatan Prestasi dan Motivasi Siswa.Jurnal

Pendidikan Konvergensi, edisi 21/Vol.V/Juli,136.

Suparman, S. 2010. Gaya Mengajar Yang Menyenangkan.Yogyakarta: Pinus Book Publisher

Triani, Erni (2017). Meningkatkan hasil Belajar Siswa di dalam kelas.Jurnal Pendidikan Empirisme,edisi Desember, 97.

Usman,Uzer.2010. Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT.Rosda

Karya.

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses enkripsi pada algoritma OTP diperlukan kunci sepanjang plainteks, sehingga agar hasil dekripsi relevan dan valid, maka cipherteks akan dibandingkan dahulu

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas daya hambat antara dadih dengan yogurt terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.Jenis

Pembelajaran model Teams Games Tournaments (TGT) melalui media Fun Thinkers pada Penelitian Tindakan Kelas ini, bertujuan: meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar kimia.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pada penelitian ini penulis akan melihat hasil daya yang di hasilkan mikro turbin gas dari proses gasifikasi batubara sebagai

Berdasarkan hasil angket, rumusan masalah dapat terjawab: (1) Realitas penggunaan game online di kalangan mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan

2) Penilaian kualifikasi pada huruf a) sampai dengan huruf h) dilakukan terhadap seluruh peserta yang tergabung dalam kerja sama operasi / kemitraan.. Pemda

Rancang bangun alat eksperimen sederhana P2AFF Projectile Launcher telah dilakukan untuk menganalisis gerak proyektil yang dipengaruhi oleh hambatan udara (drag).. Penentuan

Hal inilah yang menjadi perhatian penulis dalam mengambil studi kasus untuk Tugas Akhir, dalam kasus ini penulis merasa tertarik untuk dapat mewujudkan sebuah