• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN TAUHID KELAS I SDIT AR-RISALAH KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI PENDIDIKAN TAUHID KELAS I SDIT AR-RISALAH KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN TAUHID

KELAS I SDIT AR-RISALAH KARTASURA

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Saring Marsudi, Fatimah Umi Mutsana

PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura, Surakarta

ABSTRACT

National education serves to develop skills and form the character and civilization of dignity in the context of the intellectual life of the nation, aimed at developing the potential of students to become a man of faith and fear to Allah the Lord, noble, healthy, knowledgeable, skilled, creative, independent, and become citizens of a democratic and responsible ( Education Law , Article 3 ). This means that the education at primary school level should refer to the planting of monotheism in order to achieve educational goals fully. The purpose of this study to determine the level of implementation of mono-theism in the first grade SDIT Ar -Risalah Kartasura. This research is qualitative re-search. The data collection methods include observation, interviews, and documenta-tion. This qualitative descriptive data analysis technique emphasize on deductive and inductive inference .The results showed that the content of Tauhid on SDIT Ar-Risalah Kartasura are summarized in Aqidah Morals compiled based on salafusshalih which is sourced from the Qur’an and Sunnah. Application of monotheism in the learning educa-tion at the first grade conducted with a variety of visual images method , and Shiroh story ( history ). Evaluation of learning is done with the test methods and non test , and complies with the assessment standards based on the achievement of the indicators that have been formulated , including cognitive, affective , and psychomotor .

Keywords: Implementation ; Tauhid Education

PENDAHULUAN

Pendidikan tauhid merupakan landasan pendidikan Islam yang mengarahkan seseorang kepada keselamatan di dunia dan akhirat. Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat An-Nisa’ ayat 48, yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan mengampuni yang lebih ringan daripada itu bagi orang-orang yang Allah kehendaki”.

Panggilan “anakku” pada Al Qur’an surat Luqman ayat 13 merupakan pentingnya

menga-jarkan tauhid sedini mungkin, dengan kelanjutan ayatnya “janganlah menyekutukan Allah”. Makna yang terkandung dalam ayat tersebut menyimpul-kan bahwa ibadah tidak amenyimpul-kan bisa diterima sela-ma sela-masih dalam keadaan musyrik. (Lukluk Sis-miati, 2012: 1). Anak merupakan pondasi dasar terbentuknya masyarakat. Fase paling subur, pan-jang dan dominan bagi murabbi (pendidik) me-nanamkan nilai-nilai pokok yang lurus kedalam jiwa (aqidah) dan kelakuan (akhlak) peserta di-diknya. SDIT Ar-Risalah Kartasura hadir untuk mencetak generasi dengan keselarasan

(2)

intelek-tualitas dan religiusitas yang kaffah. Ustadz Jaufat Rifai, S.Pd.I, salah satu tenaga pendidik yang me-ngampu mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas 1 dan 2 di SDIT Ar-Risalah menjelaskan pentingnya penanaman Aqidah sejak dini dikarenakan pena-naman aqidah tauhid itu pokok bagi anak. Uraian ini menjadi dasar penelitian yang berjudul “Imple-mentasi Pendidikan Tauhid Usia Sekolah Dasar Kelas 1 SDIT Ar-Risalah Kartasura Tahun Pela-jaran 2013/ 2014”.

Rumusan masalah pada penelitian ini ter-fokus pada implementasi pendidikan tauhid usia sekolah dasar di SDIT Ar-Risalah Kartasura Tahun Pelajaran 2013/2014, adalah sebagai beri-kut: (1) bagaimanakah isi atau muatan pendidikan tauhid kelas 1 di SDIT Ar-Risalah Kartasura, (2) bagaimanakah penyusunan materi pembelajaran tauhid kelas 1 dalam RPP di SDIT Ar-Risalah Kartasura, (3) bagaimanakah pendekatan pem-belajaran pendidikan tauhid kelas 1 di SDIT Ar-Risalah Kartasura, (4) apa sajakah evaluasi pem-belajaran yang digunakan dalam pendidikan tau-hid kelas 1 SDIT Ar-Risalah Kartasura, dan (5) bagaimanakah standar penilaian yang diterapkan dalam pendidikan tauhid kelas 1 di SDIT Ar-Risalah Kartasura?

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan isi atau muatan pendidikan tauhid kelas 1 di SDIT Ar-Risalah Kartasura, (2) mendeskripsikan penyusunan materi pembe-lajaran tauhid kelas 1 dalam RPP di SDIT Ar-Risalah Kartasura, (3) mendeskripsikan pen-dekatan pembelajaran pendidikan tauhid kelas 1 di SDIT Ar-Risalah Kartasura, (4) mendeskripsi-kan evaluasi pembelajaran yang digunamendeskripsi-kan dalam pendidikan tauhid kelas 1 SDIT Ar-Risalah Kar-tasura, dan (5) mendeskripsikan standar penilaian yang diterapkan dalam pendidikan tauhid kelas 1 di SDIT Ar-Risalah Kartasura.

Sistem pendidikan, nilai dan norma yang dimiliki adalah nilai dan norma yang berasal dari Tuhan yaitu wahyu atau agama disebut dengan

ilmu illahi. Pendidikan tauhid merupakan poros terwujudnya tujuan pendidikan Islami. Tauhid berasal dari kata wahhada-yuwahhidu-taw-hidan, secara harfiyah diartikan menyatukan, me-negaskan atau mengakui bahwa sesuatu itu satu. Makna harfiyah diatas adalah menegaskan atau mengakui dan meyakini akan keesaan Allah SWT (Mahasri. dkk, 2006: 13)

Maka kedudukan dan fungsi tauhid ter-dapat pada posisi utama dalam kehidupan se-orang muslim. Tauhid merupakan dasar dalam beraqidah, bersyari’at, dan berakhlak. Penjelasan tauhid sebagai dasar dalam beraqidah, bersyari’at dan berakhlak, tertulis dalam ayat kursi, QS Al Baqarah ayat 225: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunya-an-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka ti-dak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melain-kan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meli-puti langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (Al Qur’an Tarjamah Tafsiriyah, 2013:50).

Pendidikan tauhid ditujukan kepada setiap orang atau anak-anak agar memiliki kesadaran dalam diri diawasi oleh Allah dimanapun berada, sehingga menjadi pemicu dalam beramal baik dan benteng dari perbuatan dosa. Ramadi menjelas-kan kecintaan kepada Allah amenjelas-kan melahirmenjelas-kan rasa takut yang disertai penghormatan dan pengagung-an, baik di tengah kesepian atau keramaian. Pena-naman ini akan menjadi penentram jiwa dan ben-teng dari dosa-dosa. (DR. Amani Ar-Ramadi, 2006: 16). Pandangan ini menguatkan akan pentingnya penanaman tauhid bagi anak-anak usia sekolah dasar.

Sekolah Dasar adalah masa kanak-kanak akhir dengan rentan usia antara 6/7 sampai

(3)

de-ngan 9/10 untuk kelas rendah dan rentas usia 9/ 10 sampai dengan 12/13 untuk kelas tinggi. Masa usia sekolah dasar inilah merupakan masa yang sebaik-baiknya untuk menanamkan tauhid secara mendasar sebagai landasan pembentukan ke-imanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpul-kan bahwa tingkat pendididisimpul-kan sekolah dasar menjadi pondasi dasar dalam menanamkan nilai-nilai tauhid kepada peserta didik. SDIT Ar-Risalah Kartasura adalah lembaga pendidikan is-lam yang mempunyai peran penting dais-lam pena-naman nilai-nilai tauhid melalui proses pembe-lajaran secara integral. Kurikulum yang sistemik, cakupan materi pendidikan tauhid, dukungan pendidik yang professional dan islami menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi. Adapun caku-pan materi pendidikan tauhid terdiri dari empat macam yaitu: (1) Tauhid Rububiyah yaitu keyaki-nan seorang muslim bahwa alam semesta ini dicip-takan oleh Allah Swt dan selalu mendapat penga-wasan dan pemeliharaan Allah, (2) Tauhid Uluhi-yah atau UbudiUluhi-yah yaitu merupakan tekad yang bulat dari seorang muslim bahwa segala pujian, doa dan harapan, amal dan perbuatannya hanya semata untuk pengabdian dan kebaktian kepada Allah SWT., (3) Tauhid Sifat yaitu segala sifat Allah SWT sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran dan Hadits harus tertanam dalam jiwa, ke-pribadian, dan kehidupan sehari-hari, (4) Tauhid Qauli Tauhid Amali dimaksudkan bahwa tauhid tidak hanya terhujam dalam hati (itikad belaka) tapi harus diikrarkan (diucapkan) dengan lisan dan dibuktikan dengan amal dan perbuatan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini teramasuk jenis penelitian ku-alitatif, yaitu merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan menggunakan analisis dan pen-dekatan induktif. (Pupu Saeful Rahmat. 2009. “Penelitian Kualitatif”. Equilibrium, 9: 1-8).

Subjek penelitian adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian yang didalamnya ter-dapat objek penelitian. (Afdhol, A. M, dkk. 2011-:1). Subjek penelitian adalah guru dan peserta didik kelas I (A, B, C, dan D) SDIT Ar-Risalah Kartasura, sedangkan objek penelitian adalah proses dan hasil pembelajaran tauhid.

Sumber data meliputi sumber data primer dan sekunder. Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data sekunder adalah sumber tidak langsung memberikan data kepada pengumpulan data (Sugiyono, 2010: 308-309). Data primer mengacu pada data hasil wawancara dengan guru. Data sekunder berdasarkan data wawan-cara dengan beberapa sampel siswa kelas 1 di SDIT Ar Risalah. Metode pengumpulan data da-lam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Metode wawancara, menurut Sukardi

(2008: 79) adalah cara mengumpulkan data dengan cara tanya jawab secara langsung berha-dapan muka, peneliti bertanya secara lisan dan responden menjawab secara lisan juga. (Rubino Rubianto, 2013: 89). Wawancara dengan nara-sumber siswa kelas I, guru mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas I, wakasek kurikulum, dan kepala sekolah.

Metode observasi, menurut Margono (2007:158) merupakan cara mengumpulkan data dengan mengamati langsung terhadap objek yang diteliti. (Rubino Rubiyanto, 2013: 90). Penelitian dilakukan pengamatan proses dan evaluasi pem-belajaran Aqidah Akhlak kelas I SDIT Ar-Risalah.

Metode dokumentasi, untuk mengeta-hui data yang akan dijadikan rujukan berupa Prota, Promes, Silabus, RPP, presensi dan daftar nilai siswa.

Untuk mengetahui keabsahan data dalam penelitian ini dengan mneggunakann teknik tri-angulasi data yang memanfaatkan sesuatu yang

(4)

lain dalam membandingkan hasil wawancara ter-hadap objek penelitian (Moloeng, 2004: 330). Teknik ini artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh.

Metode analisis data, data

mengguna-kan analisis deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif adalah pengolahan data hasil penelitian berupa data deskriptif dan penekanan pada penyimpulan deduktif dan induktif. Jalur analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (Miles dan Huber-man, 1992). Reduksi data merupakan proses pe-milihan, pemusatan perhatian pada penyederha-naan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di la-pangan, dilakukan selama penelitian berlangsung. Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpu-lan informasi disusun, sehingga kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Upaya penarikan kesimpulan dilakukan peneliti secara terus-menerus selama berada di lapangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian di SDIT Ar-Risalah Kartasura, di Dukuh Dregan RT.03/ RW.VI Pebelan Kar-tasura Sukoharjo menghasilkan ulasan mengenai isi muatan pendidikan tauhid kelas I di SDIT Ar-Risalah Kartasura, proses penyusunan materi pembelajaran tauhid, pendekatan dalam pene-rapan pendidikan tauhid, evaluasi yang digunakan dalam mengukur tingkat keberhasilan pendidikan tauhid, dan standar penilaian dalam penerapan nilai pada pendidikan tauhid kelas I di SDIT Ar-Risalah Kartasura.

Isi atau muatan pendidikan tauhid kelas I di SDIT Ar-Risalah Kartasura termuat dalam ma-ta pelajaran Aqidah Akhlak. Materi disajikan da-lam buku Aqidah Akhlak yang terdiri dari Rukun Iman, Rukun Islam, asma’ul khusna pada

se-mester I dan syahadat pada sese-mester II. (1) Rukun iman; artinya suatu perkara yang

wa-jib dikerjakan. Iman artinya yakin dan per-caya. Rukun iman terbagi atas: (a) iman, (b) iman kepada Allah, (c) iman kepada malai-kat, (d) iman kapada kitab Allah, (e) iman kepada rasul, (f) iman kepada hari akhir, dan (g) iman kepada takdir. (Aqidah Akhlak Kelas I, 2010: 3-5)

(2) Rukun Islam; rukun Islam adalah hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang muslim: (a) mengucapkan dua kalimat syahadat, (b) menegakan sholat lima waktu, (c) membayar zakat, (d) berpuasa di bulan Ramadhan, (e) ibadah haji bagi yang mampu, (Aqidah Akh-lak Kelas I, 2010:10-14)

(3) Asma’ul khusna, Asma artinya nama-nama dan Khusna artinya baik, jadi asma’ul khusna artinya nama-nama Allah yang baik, antara lain: (a) Al khaliq, artinya sang pen-cipta, (b) Ar razaaq, artinya sang pemberi rezeki, (c) As sami’ artinya sang maha men-dengar, (d) Al bashiir, artinya sang maha me-lihat, (e) An nashiir, artinya maha peno-long.(Aqidah Akhlak Kelas I, 2010:20-22 )

(4) Syahadat, terdiri dari syahadat tauhid bunyi-nya “…asyhadu alla ilaha illallah”, artibunyi-nya aku bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesem-bahan) yang berhak disembah selain Allah. Syahadat rasul berbunyi “…wa asyhadu an-na muhammadar rasulullah”, artinya dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW itu utusan Allah. (Aqidah Akhlak Kelas I, 2010: 49-53)

Penyusunan materi pembelajaran tauhid kelas 1 dalam RPP di SDIT Ar-Risalah Karta-sura. Hasil wawancara dengan pihak guru dan wakasek kurikulum menyebutkan penyusunan materi bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah yang sesuai dengan kurikulum Konsorsium Pendi-dikan Islam Al Ummah. Penyusunan materi oleh pihak Asyatidz dan Asytidzah serta praktisi

(5)

pen-didikan. Guru juga dituntut untuk menggali kom-petensi guru dalam penyampaianya.

Pendekatan pembelajaran pendidikan tau-hid kelas 1 di SDIT Ar-Risalah Kartasura.

Meto-de dominan Meto-dengan menggunakan ceramah. Gambar visual, kisah-kisah shiroh juga menjadi salah satu metode pendekatan.

Aktivitas belajar SDIT Ar-Risalah Kartasura Tahun Pelajaran 2013/ 2014

NO KOMPONEN ASPEK YANG DIAMATI

A Kegiatan awal

Membuka Pelajaran

Mengucap salam

Meminta siswa untuk berdoa bersama Presensi siswa

Menanyakan keadaan siswa Motivasi Melakukan ice breaking

Mengajak siswa untuk

menyanyi/bermain yang berkaitan dengan pelajaran

apersepsi Mengulang materi sebelumnya Menggali pengetahuan awal siswa Mengaitkan pengetahuan awal siswa dengan materi pelajaran

Penyampaian tujuan

pembelajaran

Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas

Mengaktifkan siswa Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya

Meminta siswa untuk menyampaikan materi di depan kelas

Mendorong siswa untuk memberi tanggapan

B Kegiatan inti

Eksplorasi

Mengadakan Variasi mengajar Menunjukkan sikap bersahabat dan adil kepada semua siswa

Menghargai setiap perbedaan pendapat siswa

Menekankan bagian-bagian penting pada materi pelajaran

Elaborasi Menumbuhkan kepercayaan diri

Memberi tugas dengan petunjuk yang jelas Membimbing siswa yang mengalami kesulitan Menumbuhkan inisiatif siswa

Tugas diarahkan dengan jelas Menuntut tanggung jawab siswa

Konfirmasi Membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari

(6)

Evaluasi pembelajaran yang digunakan da-lam pendidikan tauhid kelas 1 SDIT Ar-Risalah Kartasura. Evaluasi pembelajaran menggunakan metode tes untuk memberikan informasi keber-hasilan peserta didik memahami materi tauhid dalam bentuk akademik melalui ulangan harian, UTS dan UAS. Keberhasilan implementasi pen-didikan tauhid diketahui dari metode nontes. Bu-ku penghubung dan buBu-ku monitoring (mutaba’-ah) merupakan instrument penilaian yang bersifat nontes.

Standar penilaian yang diterapkan dalam pendidikan tauhid kelas 1 di SDIT Ar-Risalah Kartasura. Evaluasi pembelajaran mengacu pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Penilaian akademik mengacu pada indikator pencapaian siswa yang terbentuk dalam kalimat Kata Kerja Operasional sehingga tercapai indikator dari segi akademis dan implementasi. Kurikulum pendidi-kan tauhid SDIT Ar-Risalah Kartasura mengacu Manajemen Lembaga Berkarakter Sistematis untuk tercapainya karakter kebangsaan dengan karakter religious secara sistematis.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Hasil penelitian dan perolehan data menge-nai Implementasi Pendidikan Tauhid Usia Sekolah

Dasar Kelas I SDIT Ar-Risalah Kartasura Tahun Pelajaran 2013/ 2014, yang tertuang dalam BAB IV dapat peneliti simpulkan:

Muatan pendidikan tauhid kelas I di SDIT Ar-Risalah Kartasura yang diajarkan sejak kelas I –VI dapat menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak terputus. Materi tauhid yang terangkum da-lam mata pelajaran Aqidah Akhlak diajarkan pada kelas I SDIT Ar-Risalah terdiri dari rukun iman, rukun Islam, asma’ul khusna pada semester I dan syahadat pada semester II. Materi tersebut telah sesuai dengan ruang lingkup materi ketau-hidan yang terdiri atas Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, Tauhid Sifat, Tauhid Qauli.

85

Materi pembelajaran tauhid disusun guna menanamkan aqidah salafusshalih, yang sumber dari Al Qur’an dan As Sunnah serta ber-sandarkan pada kurikulum KPI, Konsorsium Pendidikan Islam Al Ummah. Penyusunan materi dipercayakan kepada pihak Asyatidz dan Asy-tidzah serta praktisi pendidikan yang lebih mema-hami ullumuddin (ilmu agama) serta konsep pendidikan dengan baik. Sehingga materi dapat tersaji dengan benar dan sesuai dengan tingkat perkembangan pengetahuan anak.

Penerapan pembelajaran tauhid di kelas I dilakukan dengan berbagai metode. Metode ce-ramah yang merupakan metode dominan guru

ke-NO KOMPONEN ASPEK YANG DIAMATI

C Kegiatan akhir Tindak Lanjut

Melakukan evaluasi dan penilaian

Melakukan refleksi dari proses pembelajaran Menyarankan siswa untuk belajar dirumah Meminta siswa berdoa sebelum pulang Mengucap salam

Kesan untuk pelaksanaan pembelajaran

Efektivitas dalam pembelajaran

Kesesuaian dengan indikator materi yang telah dirumuskan

Menguasai situasi kelas

Penampilan guru dalam proses pembelajaran baik

(7)

las rendah, namun variasi metode gambar visual, dan kisah shiroh (sejarah) juga digunakan untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi tauhid.

Evaluasi pembelajaran yang dilakukan dengan metode tes dan nontes. Kedua metode ini telah sesuai dengan standar evaluasi yang harus dilakukan dalam sebuah lembaga pendidikan. Acuan standar penilaian pada ketercapaian dari indikator yang telah dirumuskan. Indikator yang tertuang dalam kalimat berbentuk kata kerja ope-rasional ini berdampak pada pencapaian yang ti-dak hanya bersifat akademis namun juga imple-mentasinya. Standar penilaian yang dilakukan se-hingga mencakup ranah kognitif, afektif, dan psi-komotor.

Saran

Kepada kepala sekolah SDIT Ar-Risalah Kartasura: (1) Perlu sosialisasi dan pelatihan bagi asyatidz dan asyatidzah serta praktisi pendidikan untuk aktif memproduksi panduan pembelajaran yang diarahkan sesuai syari’at Islam, (2) mening-katkan kualitas pembelajaran yang inovasi sesuai syari’at Islam. Upaya sekolah untuk selalu memodifikasi kegiatan pembelajaran yang diselaraskan dengan nilai-nilai dasar tauhid. (3) Mengkondisikan lingkungan sekolah untuk

senan-tiasa menerapkan syari’at Islam didalamnya. Kea-daan lingkngan belajar yang dipisakan antara ke-las putra dan putri, serta kantor ustadz dan usta-dzah yang terpisah pula, merupakan penerapan hijab (pembatas) yang dibenarkan oleh syari’at Islam dan sangat baik untuk terus dijaga keistiqo-mahanya.

Kepada tenaga pendidik SDIT Ar-Risalah Kartasura: (1) menerapkan pola asuh Rasulullah yang tangguh dan penuh kasih sayang kepada pe-serta didiknya agar selalu terjaga. Bentakan dan bullying (kata-kata yang menjatuhkan) yang tidak diberlakukan sangat membantu proses pemben-tukan karakter yang mulia atau akhlakul karimah. (2) Aktif membuat alat peraga. Alat peraga sangat berfungsi untuk mengongkritkan cara pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan. (2) Berinovasi dalam menerapkan metode dan strategi pembelajaran. Metode dan strategi yang menarik akan membuat peserta didik lebih me-nikmati dan berperan aktif proses pembelajaran. Bagi peneliti selanjutnya: perlunya dilaku-kan penelitian lanjutan terkait pentingnya pendidi-kan tauhid sejak dini. Penelitian tersebut diharap-kan dapat menyumbangdiharap-kan pemikiran yang lurus untuk membentuk tauhid yang kokoh akan meng-hasilkan generasi yang sholih, cerdas, bertanggung jawab dan berakhlakul karimah.

DAFTAR PUSTAKA

Heru Mustakim. 2010. “Aqidah Akhlak Kelas I”. Bekasi: Forum Komunikasi Lembaga Pendidikan Islam.

John Santrock. 2011. “Perkembangan Anak Jilid 1”. Jakarta: Erlangga.

Lukluk Sismiati. 2012. “Implementasi Pendidikan Tauhid Usia Dini Di TKIT Al Mukmin Maimunah Hasan. 2011. “Pendidikan Anak Usia Dini”. Jogjakarta: Diva Press.

Margono, S. 2008. “Metodologi Penelitian Pendidikan”. Jakarta: Rineka Cipta.

(8)

Moleong, S. 2008. “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Bandung: Remaja Rosda Karya. Muhammad Suwaid. 2013. “Cinta Nabi untuk Si Buah Hati”. Solo: Pustaka Arafah. Nasution, S. 2003. “Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif”. Bandung: Tarsito.

Partini, S. (2008). Perkembangan masa kanak-kanak akhir. Dalam Izzaty, R.E, dkk. Perkembangan peserta didik. Yogyakarta : UNY Press.

Sayyid Quthb. 2012. “Ma’alim fi Ath Thoriq: Petunjuk Jalan yang Menggetarkan Iman”. Yogyakarta: Darul Uswah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Bandung: Citra Umbara.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang SISDIKNAS”. Bandung: Citra Umbara.

Referensi

Dokumen terkait

Usaha ke arah tersebut sudah banyak dilakukan oleh pihak sekolah terkait, seperti pemenuhan sarana prasarana, media pembelajaran, guru yang profesional serta komponen lain yang

PAIKEM kelas V SD 1 Bae Kecamatan Bae Kabupaten Kudus adalah bahwa guru dan.. kepala sekolah selalu memberikan motivasi dan peringatan kepada siswa

Penyusunan laporan komprehensif ini merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidika program Profesi Ners Jurusan Keperawatan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Penyusunan perangkat penilaian diawali dengan menganalisis kurikulum untuk membuat perangkat penilaian yang sesuai dan dapat menilai kemampuan literasi kuantitatif

research based on qualitative data taken from the movie. Descriptive. qualitative research is the research employing the

A nine-digit number contains each of the digits 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 and 9 exactly once, and every two adjacent digits of this nine-digit number form a two-digit number which is

37 Kabupaten Garut, sebelum tahun 1964 Kabupaten Garut merupakan sentra produksi jeruk terbesar di Jawa Barat dan sejak itu pula Garut merupakan daerah endemis CVPD

Kesimpulan dari penelitian ini adalah strategi Picture and Picture dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan daur hidup hewan di kelas IV