• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN PENGGARIS BILANGAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN PENGGARIS BILANGAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN PENGGARIS BILANGAN DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH :

BAYU PRIHANDANU NIM F34211744

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK 2015

(2)

PENGGUNAAN PENGGARIS BILANGAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN BAYU PRIHANDANU NIM F34211744 Disetujui, Mengetahui, Pembimbing I Drs. Hery Kresnadi, M.Pd. NIP 196110251987031003 Pembimbing II Dra. Hj. Syamsiati, S.Pd., M.Pd. NIP 195303081981032002 Dekan FKIP Dr. H. Martono, M.Pd. NIP 196803161994031014

Ketua Jurusan Pend. Dasar

Drs. H. Maridjo Abdul Hasjmy. M,Si.

(3)

PENGGUNAAN PENGGARIS BILANGAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DI SEKOLAH DASAR

Bayu Prihandanu, Hery Kresnadi, Syamsiati,

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan, Pontianak email : anandaprihandanu@gmail.com

Abstrak : Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui penerapan

langkah-langkah pembelajaran matematika menggunakan penggaris bilangan pada pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 14 Delta Pawan Ketapang.Subjek Penelitian berjumlah 20 orang yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk Penelitian Tindakan Kelas yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada siklus 1 diperoleh hasil bahwa siswa yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 12 siswa atau 60% dari jumlah siswa. Pada siklus 2 diperoleh hasil bahwa siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal meningkat menjadi 16 siswa atau 80 % dari jumlah siswa.

Kata Kunci : Penggaris Bilangan, Pembelajaran Matematika

Abstract : This research was conducted with the aim of knowing the

application of mathematics learning steps using a ruler numbers in mathematics to improve the learning outcomes of fourth grade students of State Elementary School 14 Delta Pawan Ketapang.Subjek study of 20 people consisting of 9 male students and 11 female students , The method used is descriptive method with the form of classroom action research which includes the planning, implementation, observation and reflection. This study was conducted in two cycles. In cycle 1 showed that the students who have achieved a minimum completeness criteria were 12 students or 60% of the total number of students. In cycle 2 showed that the students who achieve a minimum completeness criteria increased to 16 students or 80% of the total number of students.

Keywords : Ruler Number, Mathematics, Learning outcome

eningkatan, penguasaan, pemanfaatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi merupakan salah satu tujuan yang sangat diinginkan oleh bangsa Indonesia.Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah dan masyarakat pendidikan telah melakukan berbagai upaya pada berbagai jenjang persekolahan sesuai dengan kurikulum yang diberlakukan secara nasional yang memuat berbagai mata pelajaran termasuk matematika

(4)

Materi matematika yang diberikan di Sekolah Dasar (SD) merupakan konsep dasar yang banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Oleh karena itu diperlukan penguasaaan yang memadai terhadap konsep matematika.Pemerintah berupaya meningkatakan mutu pendidikan yang dilakukan secara menyeluruh meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai. Pengembangan aspek-aspek tersebut dilakukan unntuk meningkatkan dan mengembangkan kecakapan hidup (life skill) melalui seperangkat kompetensi agar siswa dapat bertahan hidup, menyesuaikan diri dan berhasil di masa datang.

Matematika memiliki peranan yang sangat penting karena banyak persoalan dalam kehidupan yang memerlukan kemampuan matematika, seperti menghitung, mengukur dan menimbang misalnya untuk menghitung banyaknya benda, mengukur jarak atau luas suatu benda sampai dengan menimbang berat benda tersebut. Matematika berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu mempunyai asal kata mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Menyadari akan peran penting matematika dalam kehidupan, maka belajar untuk selayaknya merupakan kebutuhan dan menjadi kegiatan yang menyenangkan. Namun kenyataannya bahwa belajar matematika seakan menakutkan bagi mereka.

Dalam pelaksanaan pembelajarannya salah satu komponen yang sangat penting adalah guru. Guru adalah ujung tombak pendidikan. Dalam konteks ini guru mempunyai peranan yang sangat besar dan strategis, karena gurulah yang berada di barisan paling depan dalam pelaksanaan pendidikan Guru langsung berhadapan dengan siswa dalam kegiatan pembelajaran yang didalamnya mencakup kegiatan pentranferan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penanaman nilai-nilai positif melalui bimbingan dan tauladan. Untuk itu, guru harus dapat memberikan pembelajaran yang baik kepada seluruh siswa.

Dalam proses belajar siswa, Guru harus menggunakan media yang sesuai dengan pembelajaran agar siswa dapat lebih mudah mengerti. media pembelajaran merupakan alat, metode dan tehnik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antar guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah Oemar Hamalik (1994:12). Media Penggaris Bilangan merupakan media yang digunakan dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat baik itu penjumlahan maupun pengurangan. Penggaris bilangan terdapat garis bilangan yang sebagai dasar penerapan teori.

Menurut Baharim Shamsudin (2007:4) garis bilangan adalah garis lurus yang ditandai dengan sejumlah titik jarak dari satu titik ke titik lain sama panjang. Pada setiap titik tertulis satu bilangan, bilangan-bilangan itu merupakan rangkaian bilangan berurutan dari bilangan negatif terkecil di sebelah kiri nol sampai dengan terbesar di sebelah kanan nol. Menurut Karso (2005:6.15) untuk menjelaskan sebagian pengerjaan hitung pada bilangan bulat, akan kita gunakan garis bilangan.karena dengan garis bilangan ini akan memudahkan siswa dalam memehami pengerjaan hitung.

(5)

METODE

Menurut Wardani, dkk (2003: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

Penelitian ini bersifat kolaboratif yang merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui proses kerja kolaborasi guru (peneliti) dengan teman sejawat. Siswa yang diteliti berjumlah 20 orang siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Sebagai tahap awal peneliti menentukan tujuan penelitian, permasalahan penelitian, dan merencanakan tindakan. Rencana yang telah disusun dilaksanakan peneliti hadir di dalam kelas untuk mengamati dan mencatat segala sesuatu yang terjadi pada saat pembelajaran matematika. Pada saat tindakan segala sesuatu yang terjadi pada saat pembelajaran yaitu segala kegiatan belum mencapai sasaran maka akan dilakukan perbaikan terus menerus sehingga mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tahapan dalam penelitian ini terdiri dari Tahap perencanaan tindakan, Tahap Pelaksanaan tindakan, Tahap Observasi dan Tahap Refleksi.

Tahap perencanaan tindakan.

Perencanaan tindakan muncul dari hasil pembelajaran yang tidak sesuai dengan harapan guru. Peneliti menjajaki kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika tentang operasi bilangan bulat, hasilnya dijadikan kriteria pertama dalam merencanakan tindakan yang akan dikenakan pada tiap –tiap siklus adalah sebagai berikut : 1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk diterapkan pada tindakan kelas pada tiap siklus. 2) Membuat perangkat penilaian. 3). Menyusun lembar observasi yang akan digunakan oleh kolaborator pada saat mengobservasi guru peneliti yang sedang melakukan tindakan. 4) Menyiapkan media pembelajaran

Sebelum tindakan dilakukan peneliti mensosialisasikan pembelajaran materi operasi bilangan bulat dengan menggunakan metode demontrasi kepada guru kolaborator yang akan membantu mengamati proses berlangsungnya pembelajaran.

Secara operasional prosedur penelitian mengikuti prinsip dasar penelitian tindakan yaitu menggunakan prosedur kerja yang dipandang suatu siklus spiral yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi . Perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan masalah ( Arikunto Suharsimi : 2002 : 74 ). Adapun prosedur penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

(6)

Bagan Penelitian Tindakan Kelas

Gambar I

Bagan Penelitian Tindakan Kelas Tahap Pelaksanaan Tindakan.

Tahap pelaksanaan tindakan dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat dengan materi operasi bilangan bulat. Model dan strategi pembelajaran yang disepakati untuk diterapkan dalam pembelajaran yang akan dilakukan menggunakan metode demonstrasi. Setiap pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu : kegiatan awal , kegiatan inti dan kegiatan akhir.

Tahap Observasi.

Penelitian tindakan semua siklus dilakukan oleh guru mata pelajaran sebagai peneliti dan diobservasi oleh teman sejawat dengan menggunakan instrumen observasi yang telah disepakati antara peneliti dan kolaborator. Guru sebagai peneliti langsung melakukan pembelajaran tindakan dan pemantauan terhadap kegiatan-kegiatan siswa dengan instrumen yang telah dipersiapkan pada akhir siklus. Siswa diberi tes formatif untuk mengukur tindakan penelitian yang dilakukan.

Tahap Refleksi.

Setelah dilakukan tindakan dalam proses penelitian setiap siklus, hasil pemantauan berupa lembar observasi terhadap siswa, hasil pengukuran tes siswa, lembar pengamatan guru, didiskusikan dalam bentuk dialog antar guru dan kolaborator. Dengan dialog diharapkan diperoleh suatu kesepakatan tentang perbaikan langkah mengajar sesuai dengan isi hipotesis tindakan yang dilakukan. Dari hasil kesepakatan itu dijadikan dasar pelaksanaan penelitian tindakan siklus berikutnya.

Tehnik yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi Teknik observasi langsung dan Studi Dokumenter. Dalam tehnik observasi langsung, dilakukan

Refleksi Awal Masalah Perencanaan Siklus 1 Perencanaan Siklus 2 Observasi Siklus 1 Pelaksanaan Siklus 1 Masalah Pelaksanaan Siklus 2 Observasi Siklus 2 Refleksi Siklus 1 Refleksi Siklus 2 Laporan

(7)

melalui pengamatan pencatatan gejala-gejala yang terjadi pada siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah ditetapkan.

Menurut Margono (2004 : 158) observasi diartikan sebagaipengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampakpada obyek penelitian. Pengumpulan data melalui observasi dilakukan olehpeneliti dibantu oleh seorang guru pada kelas yang dipakai untuk penelitianagar diperoleh gambaran secara langsung proses pembelajaran di kelas

Dalam studi dokumenter pengumpulan data didapat dari dokumen dan arsip. Dokumen berupa daftar nilai, daftar hadir siswa, kurikulum KTSP dan arsip-arsip lain yang dimiliki guru kelas IV.

Sedangkan untuk Alat Pengumpul Data adalah Tes Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah diadakan tindakan. Tes diberikan pada awal kegiatan penelitian untuk mengidentifikasi kelemahan siswa dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dan setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan kemampuan menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada siswa. Tes disusun dan dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan berhitung bilangan bulat pada siswa sesuai dengan siklus yang ada.

Pada penelitian tindakan kelas ini analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan dengan metode alur yaitu data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilaksanakan, dikembangkan selama proses pembelajaran. Selanjutnya apabila terjadi kekurangan data atau kesalahan sehingga kesimpulan yang diambil kurang sesuai dapat dilakukan proses ulang dengan melalui tahapan yang sama. Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

Kegiatan ini mulai dilakukan dalam setiap tindakan terhadap sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Informasi yang dimaksud adalah uraian proses kegiatan pembelajaran, kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa pada setiap siklus tindakan serta hasil yang diperoleh sebagai akibat dari pemberian tindakan. Sedangkan penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap, dalam penelitian ini penarikankesimpulan dilakukan sampai 65% siswa mampu memperoleh nilai minimal 65. Dengan demikian langkah analisis data kualitatif dalam tindakan ini dilakukan semenjak tindakan-tindakan dilaksanakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 14 Delta Pawan Ketapang tahun pelajaran 2014/2015. Pada tahap perencanaan siklus 1 ini, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut :1). Melakukan pertemuan dengan kolaborator dengan kolaborator sebelum pelaksanaan tindakan untuk membahas danmendiskusikan tindakan-tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti dan kolaborator. 2). Melakukan analisis kurikulum yang akan disampaikan. 3). Menyusun RPP tentang materi operasi bilangan bulat. 4).Membuat instrumen yang digunakan

(8)

dalam siklus 1 yaitu lembar observasi dan soal tes. 5).Mempersiapkan media pembelajaran yang diperlukan yaitu penggaris bilangan pada materi operasi bilangan bulat.

Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilakukan pada hari Rabu tanggal 18 Februari 2015 dengan materi operasi penjumlahan bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN 14 Delta Pawan.

Pada Tahap Observasi, hasil observasi yang dilakukan oleh kolaborator dituliskan pada lembar pengamatan penilaian dan implementasi RPP terhadap peneliti yang melaksanakan pembelajaran matematika materi tentang operasi bilangan bulat dengan menggunakan media papan bilangan.

Tabel 1

Hasil Belajar Siswa Pada Tindakan Siklus 1

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Agustinus Agung Laksono 60 Tuntas 2 Arwinda Nugroho 50 Tidak Tuntas 3 Anggita 50 Tidak Tuntas 4 Barcunda Sturja 80 Tuntas 5 Bima Reyhan Wibowo 50 Tidak Tuntas 6 Dimas Putra Atmaja 70 Tuntas 7 Dicky Wahyudi 80 Tuntas 8 Dhiya Rahmadina 50 Tidak Tuntas 9 Eko Susanto 70 Tuntas 10 Fazira Azuba Razak 50 Tidak Tuntas 11 Fedrik Setiawan 80 Tuntas 12 Febby Monica Andani 90 Tuntas 13 Feby Savitri 50 Tidak Tuntas 14 Indra Yuda 50 Tidak Tuntas 15 Lulu Atikah 80 Tuntas 16 Muhammad Sholeh 70 Tuntas 17 Nadia Nur Aviani 50 Tidak Tuntas 18 Nurlinda Putri 90 Tuntas 19 Roni Wahyuda 70 Tuntas 20 Widya Lestari 80 Tuntas

Jumlah 1320

Rata-rata 66

Jumlah Ketuntasan 12 Jumlah Tidak Tuntas 8 Persentase Ketuntasan 60% Persentase Tidak Tuntas 40%

(9)

Berdasarkan data pada tabel 1 tersebut, hasil tindakan pada siklus 1 terhadap 20 orang siswa kelas IV SDN 14 Delta Pawan menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa adalah 66 ( dalam skala 0 – 100 ). Hasil tindakan pada siklus 1 memberikan gambaran bahwa dari 20 orang siswa kelas IV SD Delta Pawan terdapat 8 siswa atau 40 % siswa belum mencapai ketuntasan belajar karena tidak mencapai nilai 60, sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan 12 siswa atau 60 % siswa telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) sebagaimana yang diharapkan dan telah ditentukan oleh sekolah ( dalam hal ini adalah SDN 14 Delta Pawan).

Dari hasil refleksi dan diskusi, diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa belum mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan siswa masih bingung menggunakan media penggaris bilangan dan masih banyak siswa yang belum mengerti menjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan papan garis bilangan,sehingga masih banyak siswa yang belum memahami materi yang disampaikan. Demikian juga dengan kegiatan pelaksanaan yang dilakukan oleh guru sebagai peneliti belum sepenuhnya dilaksanakan dengan baik karena guru dalam menyampaikan materi terlalu cepat dan terburu-terburu, demikian juga dalam menerangkan cara menggunakan penggaris bilangan kurang dipahami oleh siswa.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1, dilaksanakan tindakan siklus lanjutan pada siklus II pada hari Rabu tanggal 25 Februari 2015 dengan tujuan memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Pada tahap perencanaan siklus II ini, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut : 1). Melakukan pertemuan dengan kolaborator sebelum pelaksanaan tindakan untuk membahas dan mendiskusikan tindakan-tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti dan kolaborator pada siklus ke II. 2). Melakukan analisis kurikulum yang akan disampaikan. 3). Menyusun RPP tentang materi operasi bilangan bulat. 4). Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus II yaitu lembar observasi dan soal tes. 5).Mempersiapkan media pembelajaran yang diperlukan yaitu garis bilangan pada materi operasi bilangan bulat.

Pelaksanaan tindakan Siklus 2 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 25 Februari 2015 dimulai dengan proses pembelajaran sesuai rancangan RPP dengan kegiatan awal, salam, berdo’a dan mengabsen siswa, melakukan kegiatan apersepsi dan memulai pelajaran matematika materi operasi bilangan bulat. Untuk siklus ke 2 media yang digunakan masih sama dengan Siklus I yaitu penggaris bilangan yang melambangkan bilangan positif dan negatif. Pada kegiatan inti guru ( peneliti ) menjelaskan cara mengurangkan bilangan bulat dengan menggunakan penggaris bilangan. Guru menuliskan satu contoh soal pengurangan bilangan bulat dipapan tulis, kemudian meminta beberapa siswa kedepan kelas untuk menentukan hasil pengurangan bilangan bulat. Kemudian guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. Tiap-tiap kelompok diberikan penggaris bilangan dan juga soal dan diminta mengerjakan soal pengurangan bilangan bulat dengan cara berdiskusi bersama kelompoknya menggunakan penggaris bilangan, kemudian

(10)

guru memberikan bimbingan kepada tiap-tiap kelompok dalam melakukan diskusi.

Hasil Observasi pada pelaksanaan pembelajaran siklus 2 oleh kolaborator terhadap pelaksanaan pembelajaran dikelas terdapat peningkatan hasil belajar siswa, peningkatan juga terjadi pada pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan , Guru sudah dapat memberikan penjelasan tentang cara mengurangkan bilangan bulat sehingga siswa sudah banyak yang memahami materi yang disampaikan. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai pelaksanaan pembelajaran pada siklus ke 2 dengan nilai rata-rata sebesar 3,73.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus ke 2 , secara umum diperoleh hasil kesimpulan sebagai berikut : 1). Terjadi peningkatan hasil belajar siswa. 2). Ketuntasan belajar dialami oleh 16 orang siswa. 3). Dari hasil catatan pengamatan, diketahui hanya 4 orang siswa yang mengalami kesulitan belajar dalam menjawab soal-soal yang diberikan. Adapun hasil penelitian pada tindakan siklus ke 2seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 2

Nilai Hasil Belajar Tindakan Siklus 2

No Nama Siswa Nilai Keterangan 1 Agustinus Agung Laksono 80 Tuntas 2 Arwinda Nugroho 70 Tuntas 3 Anggita 50 Tidak Tuntas 4 Barcunda Sturja 80 Tuntas 5 Bima Reyhan Wibowo 70 Tuntas 6 Dimas Putra Atmaja 80 Tuntas 7 Dicky Wahyudi 90 Tuntas 8 Dhiya Rahmadina 50 Tidak Tuntas 9 Eko Susanto 80 Tuntas 10 Fazira Azuba Razak 70 Tuntas 11 Fedrik Setiawan 80 Tuntas 12 Febby Monica Andani 90 Tuntas 13 Feby Savitri 50 Tidak Tuntas 14 Indra Yuda 70 Tuntas 15 Lulu Atikah 80 Tuntas 16 Muhammad Sholeh 70 Tuntas 17 Nadia Nur Aviani 50 Tidak Tuntas 18 Nurlinda Putri 80 Tuntas 19 Roni Wahyuda 70 Tuntas 20 Widya Lestari 80 Tuntas

(11)

Rata-rata 72

Jumlah Ketuntasan 16 Jumlah Tidak Tuntas 4 Persentase Ketuntasan 80% Persentase Tidak Tuntas 20%

Hasil penilaian akhir siklus 2 terhadap nilai hasil belajar siswa seperti disajikan dalam tabel, ada 4 orang siswa yang tidak mencapai nilai ketuntasan atau 20% dan yang mencapai nilai ketuntasan sebanyak 16 orang siswa atau 80 & dengan nilai rata-rata 72 .

Jumlah siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum meningkat yang pada siklus 1 hanya 12 orang atau 60% dengan nilai rata-rata 68 pada siklus 2 meningkat menjadi 16 orang atau 80%.dengan nilai rata-rata 72. Ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa mengalami kemajuan dan siswa lebih paham menggunakan media papan bilangan dalam menyelesaikan operasi hitung bilangan baik itu penjumlahan maupun pengurangan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan media garis bilangan pada materi penjumlahkan dan pengurangan bilangan bulat untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 14 Delta Pawan, secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut : 1). Berdasarkan RPP yang telah dibuat, proses pembelajaran dengan menggunakan media garis bilangan dilakukan dengan guru mendemonstrasikan penggunaan media garis bilangan untuk menyelesaikan suatu operasi bilangan bulat. 2). Pelaksanaan pembelajaran dengan media garis bilangan pada operasi hitung bilangan bulat kelas IV SDN 14 Delta Pawan berjalan dengan efektif apabila didukung dengan keseriusan guru dan perhatian langsung terhadap siswa dalam penggunaan media garis bilangan. 3). Pada Siklus 1 guru menggunakan media garis bilangan dalam pembelajaran penjumlahan bilangan bulat dan nilai rata-rata kelas yaitu 68 tetapi masih ada 8 orang siswa yang belum memenuhi KKM. 4). Pada Siklus 2 melanjutkan materi pengurangan bilangan bulat berdasarakan perbaikan pembelajaran di siklus 1 nilai rata-rata kelas naik menjadi 72 dan hanya 4 orang yang tidak memenuhi KKM. Dengan demikian penggunaan media garis bilangan dalam pemmbelajaran matematika materi bilangan bulat terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 14 Delta Pawan Kabupaten Ketapang dan penggunaan media garis bilangan dapat diterapkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran matematika kelas IV khususnya materi bilangan bulat.

Saran

Berdasarkan pada temuan-temuan selama berlangsungnya penelitian tindakan kelas dengan menggunakaan mdia garis bilangan dalam pembelajaran

(12)

matematika pada materi operasi bilangan bulat untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 14 Delta Pawan dapat disampaikan beberapa saran sebagai berikut : 1). Dalam penggunaan media garis bilangan untuk menjelaskan penjumlahan maupun pengurangan bilangan bulat sebaiknya guru tetap membimbing siswa agar serius dalam menggunakan media garis bilangan karena kadang siswa lebih suka bermain dengan media garis bilangan daripada menggunakannya untuk memecahkan suatu persoalan. 2). Untuk lebih menarik perhatian dan pemahaman siswa sebaiknya garis bilangan dibuat dengan warna yang cerah sehingga dapat menarik minat siswa untuk mempelajari penggunaan media garis bilangan dalam pembelajaran bilangan bulat.

DAFTAR RUJUKAN

Baharim Shamsudin (2007:4) Kamus Matematika Bergambar untuk SD. Jakarta. Grasindo.

Hamalik, Oemar. (2011), Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara. Karso ( 2005) Pendidikan Matematika I. Jakarta, Universitas Terbuka. Margono (2004) Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta.

Wardani, dkk. (2003). Perspektif Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka Jakarta : Proyek pendidikan Guru Sekolah Dasar, Ditjen Dikti, Depdikbud, Depdiknas.

Referensi

Dokumen terkait

KSPPS BMT Sumber Barokah Mandiri adalah sebuah lembaga keuangan syariah non Bank yang kegiatan operasinalnya berupa menghimpun dana dari anggota dan

Akan tetapi pada kenyataannya, koleksi yang ada di Perpustakaan Keliling Badan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bantul memiliki berbagai kendala, salah satunya adalah

Sequence diagram ini menjelaskan apabila pegawai telah selesai melakukan input data kebutuhan produksi, maka admin melihat data bahan produksi tersebut. Klik

Jika banyaknya kamar hotel 46 kamar dan daya tampung keseluruhan i+8 orang, model matematika dari permasalahan tersebut adalah

Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan menilai kinerja sistern informasi tentang bagaimana persepsi pengguna tentang Sistem Informasi

Hal tersebut senada dengan pendapat Maman ukas (1999:97) mengatakan bahwa para manajer diwajibkan mempunyai keterampilan dasar manajerial yaitu conceptual skills,

Sahabat MQ/ peringatan hari AIDS sedunia akan jatuh pada tanggal 1 Desember mendatang// Komisi Penanggulangan AIDS kota Yogyakarta/ bekerjasama dengan Lembaga

Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits shahih yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau berkata, "Adalah Rasulallah