• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta

206

EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI BALAI

BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA

Novita Yuliani1*

1

APIKES Citra Medika Surakarta, yuliani_novita@yahoo.co.id

ABSTRAK

Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang wajib menyelenggararakan rekam medis (Rustiyanto, 2010). Berdasarkan Sabarguna (2008) bahwa rumah sakit merupakan suatu organisasi yang sangat kompleks yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan melalui pendekatan pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku tanpa memandang agama, golongan dan kedudukan. Untuk melakukan tugas dan fungsinya rumah sakit harus mampu membiayai hidupnya, sehingga citra rumah sakit bergeser dari fungsi sosial menjadi fungsi ekonomis. Rumah sakit juga mempunyai SIM yang biasa disebut dengan SIMRS. Salah satu evaluasi yang dapat digunakan untuk menilai kinerja sistem di BBKPM Surakarta adalah dengan evaluasi kinerja berdasarkan persepsi pengguna.

Tujuan dilakukan evaluasi adalah untuk mengetahui evaluasi sistem informasi di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta. Hal-hal yang akan ditanyakan kepada pengguna meliputi performan, informasi, aspek ekonomi, aspek keamanan, aspek efisiensi serta aspek pelayanan.

Metode penelitian ini adalah diskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional. Objek yang diteliti adalah sistem informasi yang sedang berjalan di BBKPM Surakarta, dan subjek yang diamati adalah semua orang yang berkaitan dengan sistem informasi. Acuan yang akan digunakan untuk evaluasi sistem informasi adalah mengunakan metoda PIECES yang terdiri dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, Service.

Hasil dari penelitian ini adalah Persepsi pengguna Persepsi pengguna berdasarkan aspek performance dikategorikan baik 47,5% dan kurang baik 52,5%, aspek information dikategorikan baik 50% dan kurang baik 50%, persepsi pengguna berdasarkan aspek ekonomi dikategorikan baik 60% dan kurang baik 40%, persepsi pengguna berdasarkan aspek kontrol dikategorikan baik 47,5% dan kurang baik 52,5%, persepsi pengguna berdasarkan aspek effisiensi dikategorikan baik 47,5% dan kurang baik 52,5%, serta persepsi pengguna berdasarkan aspek servise dikategorikan baik 60% dan kurang baik 40%. Sedangkan hasil penelitian berdasarkan aspek secara keseluruhan (aspek performance, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi, dan servis) yaitu di kategorikan baik 52,08% dan kurang baik 47,92%.

Kata Kunci: sistem informasi manajemen, persepsi pengguna

PENDAHULUAN Latar Belakang

Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang wajib menyelenggararakan rekam medis (Rustiyanto, 2010). Berdasarkan Sabarguna (2008) bahwa rumah sakit merupakan suatu organisasi yang sangat kompleks yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan melalui pendekatan pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku tanpa memandang agama, golongan dan kedudukan. Rumah sakit harus selalu mengedepankan pelayanan dan mutu didalamnya, serta rumah sakit harus bisa menciptakan citra yang baik terhadap pasien atau pelanggannya. Rumah sakit bisa berdiri dan bisa maju, dengan membutuhkan sebuah strategi tentang pengelolaan atau manajemen yang baik. Manajemen rumah sakit akan menjadi baik apabila didukung dengan adanya SDM, sarana prasarana serta bidang keuangan yang baik pula (Apit Riana, 2006). Oleh karena itu sebuah rumah sakit membutuhkan manajemen yang profesional dibidangnya.

Pengambilan keputusan di tingkat manajemen rumah sakit dapat dilaksanakan dengan bantuan sistem informasi manajemen (SIM). Sistem Informasi Manajemen di rumah sakit dapat mengolah data menjadi informasi sesuai keperluan pimpinan atau direktur rumah sakit, serta pimpinan manajemen dibawahnya (Depkes RI, 2003). Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) dapat dikatakan baik, apabila bisa memberikan dan menyajikan data secara tepat waktu,

(2)

Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta

207

akurat dan sesuai kebutuhan sehingga bisa menunjang proses fungsi manajemen, serta dapat mengambil keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit (Azwar, Asniwan: 1999).

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) terus berkembang sejalan berkembangnya teknologi informasi yang ada di dunia. SIMRS yang berkembang dan sudah dilaksanakan di rumah sakit diantaranya adalah sistem rekam medis, sistem penagihan pembayaran, sistem farmasi, sistem akutansi rumah sakit, dan sebagainya (Muninjaya, 2004).

Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta (BBKPM Surakarta) pada tahun 2013 telah mengaplikasikan SIMRS berbasis komputer. Sistem informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) ini meliputi data pasien (nama, alamat, nama orang tua, tanggal lahir serta nomor medical record), sedangkan diagnosa dan terapi dimasukkan secara manual di rekam medis. Output yang dihasilkan dari sistem ini meliputi laporan harian (jumlah pasien, jumlah pendapatan), laporan bulanan (seperti BOR, TOI, LOS dll), serta laporan strategik (seperti jenis penyakit yang paling banyak pada waktu tertentu, pendapatan rumah sakit, dll). Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta ini merupakan rumah sakit khusus di bidang paru, akan tetapi sekarang sudah melayani pasien umum juga (tidak hanya penyakit paru). Dengan melihat banyaknya RS yang ada di karisidenan surakarta, maka BBKPM ini perlu meningkatkan mutu pelayananan, salah satunya adalah dalam bidang SIMRS nya, karena dengan pengaplikasian sistem informasi manajemen berbasis komputer ini sangat diharapkan untuk dapat menunjang kelancaran proses pelayanan kesehatan. Metoda PIECES (Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, Service) adalah salah satu evaluasi yang bisa digunakan untuk menilai kinerja sistem informasi berdasarkan persepsi pengguna.

Perumusan Masalah

BBKPM ini belum pernah melakukan evaluasi secara resmi terhadap sistem ini, baik aspek teknis maupun aspek non teknis. BBKPM ini memerlukan informasi tentang bagaimana kinerja sistem informasi yang berjalan selama ini agar dapat dikembangkan sistem yang lebih baik dari sebelumnya, salah satu informasi yang diperlukan adalah persepsi pengguna dalam hal ini dari pihak manajemen dan pelaksana terhadap kinerja sistem informasi manajemen yang ada sekarang. Sehingga didapatkan pertanyaan penelitian sebagai berikut: "Bagaimanakah evaluasi sistem informasi di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta ?”

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

Kumpulan elemen yang saling berintegrasi dalam pencapain tujuan tertentu adalah pengertian sistem menurut Jogiyanto (2000), sedangkan informasi adalah data yang sudah diolah dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit dibutuhkan oleh rumah sakit, karena akan memberikan keputusan yang berkaitan dengan pelayanan di rumah sakit. SIMRS dibuat sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dalam usaha menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan rumah sakit (Edhy Sutanta, 2004).

Evaluasi Kinerja Sistem Informasi

Evaluasi kinerja sistem informasi adalah mengetahui sejauh mana pencapain program yang telah dilaksanakan oleh sistem informasi yang berjalan. Evaluasi sistem informasi SIMRS adalah dengan menggunakan metode dengan metoda PIECES yang terdiri dari Performance, Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, Service (Whitten,2000).

METODE Desain Penelitian

Jenis Penelitian adalah penelitian deskriptif evaluatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dengan pendekatan coss sectional adalah penelitian yang memberikan gambaran tentang persepsi pengguna terhadap sistem informasi yang sedang berjalan di BBKPM Surakarta, dimana penelitian ini hanya dilakukan pada suatu saat tertentu (Sukidjo Notoadmodjo, 2010).

Unit Pengamatan

Objek pengamatan: objek yang diteliti adalah sistem informasi yang sedang berjalan di BBKPM Surakarta.

(3)

Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta

208

Subjek pengamatan: Subjek yang diamati adalah semua orang yang berkaitan dengan sistem informasi.

Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner (berdasarkan metoda PIECES yaitu Performance,Information/Data, Economic, Control/Security, Efficiency, Service), dan checklist (Adri Kristanto. 2004).

Cara Pengumpulan Data

Cara Pengumpulan data adalah dengan : angket, kuesioner meliputi tentang pendapat dan persepsi karyawan terhadap SIM (Sistem Informasi Manajemen) yang sedang berjalan, pedoman wawancara, pengamatan (Adri Kristanto. 2004).

Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan menilai kinerja sistern informasi tentang bagaimana persepsi pengguna tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang sedang berjalan di BBKPM Surakarta. Data tentang persepsi penguna terhadap SIMRS (berdasarkan PIECES) kemudian dilakukan analisis statistik dengan bantuan SPSS for windows (Sopiyudin Dahlan, 2013).

HASIL

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta (BBKPM) Surakarta dengan responden berjumlah 40 responden.

1. Jenis Kelamin Responden

Tabel 1.Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di BBKPM Surakarta

No Jenis Kelamin Jumlah (Responden) Prosentase (%) 1 Laki-laki 11 27,50 2 Perempuan 29 72,50 Jumlah 40 100,00 2. Pendidikan

Distribusi responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan di BBKPM Surakarta

No

Pendidikan

Jumlah

(Responden)

Prosentase (%)

1

D3

26

65,0

2

3

D4

S1

1

13

2,5

32,5

Jumlah

40

100,00

3. Umur Responden Berdasarkan Persepsi Pengguna dalam Mendukung Evaluasi di BBKPM Surakarta

Distribusi responden berdasarkan umur, lama bekerja, dan lama penggunaan komputer dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3. Diskripsi karakteristik responden Berdasarkan Umur, Lama bekerja, dan penggunaan Komputer di BBKPM Surakarta

No Variabel Mean (Rata-Rata) Standar Deviasi (SD) Minimum Maksimum

(4)

Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta

209

1 Umur (tahun) 32,75 9,11 20 53 2 3 Lama Bekerja (tahun) Lama Pengunaan Komputer (tahun) 8,00 5,70 5,17 3,41 1 1 20 17 Jumlah Responden 40 100,0 % 4. Aspek Performance

Gambaran mengenai performance tentang sistem informasi manajemen rumah sakit yang ada di BBKPM Surakarta, disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 4. Aspek Performan Sistem nformasi manajemen di BBKPM Surakarta

No Performance Jumlah (Responden) Prosentase (%) 1 Persepsi Baik 19 47,5 2 Persepsi Kurang Baik 21 52,5 Jumlah 40 100,0 5. Aspek Information

Gambaran mengenai Information tentang sistem informasi manajemen rumah sakit yang ada di BBKPM Surakarta, disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 5. Aspek Informasi Sistem Informasi manajemen di BBKPM Surakarta

No Aspek Informasi Jumlah

(Responden)

Prosentase (%)

1 Persepsi Baik 20 50,0

2 Persepsi Kurang Baik 20 50,0

Jumlah 40 100,0

6. Aspek Economics

Gambaran mengenai economics tentang sistem informasi manajemen rumah sakit yang ada di BBKPM Surakarta, disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 6. Economics Sistem Informasi manajemen di BBKPM Surakarta

No Aspek Ekonomi Jumlah (Responden) Prosentase (%) 1 Persepsi Baik 24 60,00 2 Persepsi Kurang Baik 16 40,00 Jumlah 40 100,00 7. Aspek kontrol

Gambaran mengenai kontrol tentang sistem informasi manajemen rumah sakit yang ada di BBKPM Surakarta, disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 7. Aspek kontrol Sistem Informasi manajemen di BBKPM Surakarta

No Aspek Kontrol Jumlah (Responden) Prosentase (%) 1 Persepsi Baik 19 47,50 2 Persepsi Kurang Baik 21 52,50 Jumlah 40 100,00 8. Aspek Effisiensi

Gambaran mengenai aspek effisiensi tentang sistem informasi manajemen rumah sakit yang ada di BBKPM Surakarta, disajikan dalam tabel dibawah ini.

(5)

Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta

210

Tabel 8. Aspek Effisiensi Sistem Informasi manajemen di BBKPM Surakarta

No Aspek Efisiensi Jumlah

(Rsponden) Prosentase (%) 1 Persepsi Baik 19 47,50 2 Persepsi Kurang Baik 21 52,50 Jumlah 40 100,00 9. Aspek Service

Gambaran mengenai aspek servicetentang sistem informasi manajemen rumah sakit yang ada di BBKPM Surakarta, disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 9. Aspek Servise Sistem Informasi manajemen di BBKPM Surakarta

No Aspek Servis Jumlah

(Responden)

Prosentase (%) 1 Persepsi Baik 24 60,00

2 Persepsi Kurang Baik 16 40,00

Jumlah 40 100,00

PEMBAHASAN

1. Aspek Performan (aspek Penamilan) berdasarkan persepsi pengguna dalam mendukung evaluasi di BBKPM Surakarta

Performance dalam sistem informasi menurut Whitten (2004,87) adalah melihat suatu sistem informasi apakah sudah bisa berjalan dengan baik sesuai dengan permintaan rumah sakit atau yang dibutuhkan oleh rumah sakit itu. Performance sistem informasi ini melihat jumlah kerja selama periode tertentu dan waktu respon sistem informasi ketika bekerja. Dari 40 responden yang telah dilakukan penelitian, menunjukkan bahwa aspek performance dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu kategori persepsi baik dan kurang baik. Hasil penelitian terhadap 40 responden didapatkan bahwa performance dikategorikan persepsi baik sebesar 47,5% (19 orang) dan kategori persepsi kurang baik sebesar 52,5% (21 orang). Hasil penelitian performan ini dikuatkan dengan melihat dari jawaban responden yang menyatakan bahwa 25% menjawab out putnya jelek, sedangkan yang menjawab outputnya agak baik sebesar 30% dan yang menjawab baik sebesar 45%.

2. Aspek Informasi berdasarkan persepsi pengguna dalam mendukung evaluasi di BBKPM Surakarta

Aspek informasi ini melihat dari output, input dan data tersimpan.6 Out put melihat dari kurangnya informasi yang relevan, kurangnya informasi yang diperlukan, terlalu banyak informasi ataupun informasi yang kurang akurat. Sedangkan untuk input berupa data yang tidak di capture secara akurat atau data error, terlalu banyak data atau data ilegal.

Aspek informasi, dilihat dari data tersimpan memuat tentang: data disimpan terlalu berlebihan dalam banyak file, mudah atau tidaknya data yang bisa diakses, serta sistem sudah sesuai format atau tidak.

Berdasarkan hasil penelitian dari persepsi aspek informasi bahwa, aspek ini dikategorikan menjadi dua yaitu kategori baik dan kurang baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden menyatakan dalam kategori persepsi baik sebesar 50% dan persepsi kurang baik sebesar 50%.

3. Aspek Ekonomi berdasarkan persepsi pengguna dalam mendukung evaluasi di BBKPM Surakarta

Berdasarkan hasil dari penelitian tentang persepsi pengguna ini dikategorikan menjadi dua, yaitu persepsi baik dan persepsi kurang baik. Sebagian besar responden menjawab persepsi baik yaitu 60% (40 responden), dan kurang baik sebesar 40% (16 responden).

Hasil penelitian ini, menyatakan bahwa manfaat yang diberikan oleh sistem informasi di BBKPM Surakarta yang berkaitkan dengan biaya yang telah dikeluarkan sebanding dengan

(6)

Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta

211

manfaat yang diberikan adalah 40% menjawab baik, 32,5% menjawab agak baik, menjawab jelek 25%, dan 2,5% sangat jelek. Responden sebagian besar menjawab sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan oleh pihak rumah sakit karena bisa memberikan manfaat data yang cepat dan laporan bulanan yang tepat pada waktunya, dan bisa memantau berapa prosentase kanaikan jumlah pengunjung di rumah sakit (BBKPM) surakarta, sehingga bisa dihitung BOL, LOS dan TOI nya.

4. Aspek kontrol berdasarkan persepsi pengguna dalam mendukung evaluasi di BBKPM Surakarta

Hasil penelitian pengguna berdasarkan aspek kontrol dikategorikan menjadi dua, yaitu persepsi baik dan persepsi kurang baik. Berdasarkan persepsi pengguna di BBKPM Surakarta, kategori persepsi baik sebesar 47,5% dan persepsi kurang baik sebesar 52,5%. Persepsi pengguna berdasarkan aspek kontrol ini menekankan kearah keamanan data dalam sebuah sistem informasi yang ada. Dalam persepsi pengguna, sebagian responden menyatakan bahwa sistem informasi manajemen dikategorikan sudah baik (50%) dalam melakukan kerja integrasi sub sistem antar bagian di BBKPM Suarakarta. Hal ini bisa dilihat bahwa antar bagian bisa bekerja secara sistematis dalam mengolah data yang telah diinputkan dari sistem di awal, yaitu dari pasien masuk dan dilayani oleh petugas rekam medis di bagian pendaftaran sampai mereka mendapatkan obat di apotik.

5. Aspek Efisiensi berdasarkan persepsi pengguna dalam mendukung evaluasi di BBKPM Surakarta

Sistem informasi yang ada di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Surakarta (BBKPM Surakarta) sudah membantu fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan.10 Berdasarkan hasil penelitian ini, bahwa aspek efisiensi dikategorikan menjadi dua yaitu persepsi kategori baik dan persepsi kurang baik. Persepsi pengguna, sebagian besar menyatakan bahwa effisiensinya kurang baik dengan prosentase 52,50%, dan kategori baik dengan prosentase sebesar 47,50%. Hal ini dikuatkan dengan adanya jawaban responden yang menyatakan persepsi agak baik (37,5%) ketika sistem informasi ini melakukan pengoperasian. Karena ada kalanya sistem informasi ini terjadi trouble atau error ketika digunakan.

6. Aspek Servis Berdasarkan Persepsi pengguna dalam mendukung evaluasi di BBKPM Surakarata

Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa persepsi pengguna berdasarkan aspek servis dikategorikan menjadi dua, yaitu baik dan kurang baik. Responden sebagian besar menjawab aspek service dalam kategori persepsi baik 60% dan kategori persepsi kurang baik 40%. Sistem yang baik memang harus dapat memenuhi kepuasan pelanggan, dimana sistem dapat digunakan secara benar, akurat, dan cepat.

Tingkat akurasi data yang dihasilkan oleh sistem ini sebagian besar responden menyatakan akurasi baik sebanyak 47,5 %. Sedangkan responden yang menyatakan agak baik 27,5%, akurasi jelek 17,5%, dan yang menjawab akurasi sangat jelek 7,50%. Tingkat konsistensi data yang dihasilkan oleh sistem ini, sebagian responden menjawab konsistensi data baik dengan prosentase 57,5%, serta sistem mudah dipahami atau dipelajari oleh pengguna sebagian besar responden menjawab baik 47,5%. Hal ini bisa dilihat juga dari tingkat kepercayaan dari data yang ada di BBKPM Surakarta yang baik, serta sistem informasi ini mudah digunakan oleh pengguna.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan evaluasi sistem manajemen ditinjau dari aspek persepsi pengguna dalam mendukung evaluasi di BBKPM Surakarta, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Persepsi pengguna berdasarkan aspek performance dikategorikan baik 47,5% dan kurang baik 52,5%, aspek information dikategorikan baik 50% dan kurang baik 50%, persepsi pengguna berdasarkan aspek ekonomi dikategorikan baik 60% dan kurang baik 40%, persepsi pengguna berdasarkan aspek kontrol dikategorikan baik 47,5% dan kurang baik 52,5%, persepsi pengguna berdasarkan aspek effisiensi dikategorikan baik 47,5% dan kurang baik 52,5%, serta persepsi pengguna berdasarkan aspek servise dikategorikan baik 60% dan kurang baik 40%.

(7)

Prosiding Nasional APIKES-AKBID Citra Medika Surakarta

212

2. Persepsi pengguna berdasarkan aspek secara keseluruhan (aspek performance, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi, dan servis) yaitu di kategorikan baik 52,08% dan kurang baik 47,92%.

DAFTAR PUSTAKA

Adri Kristanto. 2004. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gava Media. Apit Riana. 2006. Evaluasi kinerja sistem informasi manajemen ditinjau dari aspek persepsi

pengguna dalam mendukung proses manajemen di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Semarang: Undip

Azwar Asniwan. 1999. Analisis SIM RSU Tangerang; Thesis Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia.

Depkes RI. 2003. Sistem Informasi Rumah Sakit di Indonesia (Sistem Pelaporan RS Revisi V). Jakarta: Departemen Kesehatan.

Edhy Sutanta. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jogianto. 2000. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Muninjaya. 2004. Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: EGC.

Rustiyanto. 2010. Statistik Rumah Sakit Untuk Pengambilan Keputusan. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sabarguna. 2008. Sistem Bantu Keputusan untuk Rawat Jalan dan Rawat Inap Rumah Sakit. Jakarta: CV. Karya Bakti Mandiri.

Sopiyudin Dahlan. 2013. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Sukidjo Notoadmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Whitten, Bentley, Barlow. 2001. System Analysis and Design Methods. sixth edition. Irwin; Boston;"USA

Gambar

Tabel 1.Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di BBKPM Surakarta  No    Jenis  Kelamin  Jumlah          (Responden)  Prosentase (%)  1  Laki-laki               11          27,50  2  Perempuan               29          72,50  Jumlah               4
Tabel 6. Economics Sistem Informasi manajemen di BBKPM Surakarta  No  Aspek  Ekonomi  Jumlah   (Responden)  Prosentase (%)  1  Persepsi Baik  24  60,00  2  Persepsi Kurang  Baik  16  40,00  Jumlah  40  100,00  7
Tabel 8. Aspek Effisiensi Sistem Informasi manajemen di BBKPM Surakarta  No  Aspek Efisiensi  Jumlah

Referensi

Dokumen terkait

masalah akuntansi keuangan, dalam penelitian yang berjudul “Efektivitas Kualifikasi Audit Memaksimalkan Dampak Corporate Governance Quality Terhadap Manajemen Laba

The Execute Python Script module, shown at the bottom of this experiment, runs code for exploring the data, using output from the Execute Python Script module that transforms the

In a virtual infrastructure, with different types of virtual machines running on the same ESXi host, it’s common to have network traffi c with different patterns merged together on

Dari hasil penelitian ini sedikitnya ada tiga hal yang dapat dicatat dan dapat digunakan sebagai rujukan, baik bagi Pemerintah maupun bagi siapa pun yang

Keimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu pemberian pakan ikan rucah 15% pada P3 pertambahan berat Kepiting Bakau sangat baik dengan rata- rata sebesar

BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur 49   Berdasarkan Neraca per 31 Desember 2012 diketahui terdapat barang inventaris senilai Rp4.294.768.889,00 yang dilaporkan pada pos Aset

“ Create Your Own E-Commerce and How to Protect It from Cybercrime ” yang telah ditentukan, jumlah dan kualitas yang sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh pihak

Penulis melaksanakan (PEH) di Kawasan Danau Lau Kawar Kabupaten Karo, Sumatera Utara dan Praktik Kerja Lapang (PKL) di Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Pekanbaru, di akhir