• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2021 Koordinator Subtansi Perencanaan. Dessy Fitrica Sylviani Laporan Kinerja Bagian Perencanaan Biro PKU 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2021 Koordinator Subtansi Perencanaan. Dessy Fitrica Sylviani Laporan Kinerja Bagian Perencanaan Biro PKU 2"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 2

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja (LKj) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah. Laporan Kinerja juga merupakan komponen dari prinsip "good governance dan clean government" yang menjadi persyaratan bagi setiap instansi, dalam upaya mewujudkan visi dan misi Lembaga yang selaras dengan visi dan misi Presiden. Sejalan dengan itu, penyusunan Laporan Kinerja Bagian Perencanaan Tahun 2020 dimaksudkan untuk melaporkan secara transparan penggunaan seluruh sumber daya yang menjadi kewenangan Bagian Perencanaan- Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum kepada semua pihak yang berkepentingan.

Laporan Kinerja Bagian Perencanaan Tahun 2020 merupakan Laporan Kinerja tahun pertama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024. Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2020 telah mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan BSN Nomor 9 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Badan Standardisasi Nasional Tahun 2020-2024, serta Surat Keputusan Sekretaris Utama BSN Nomor 22/KEP/SESTAMA/11/2019 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di lingkungan BSN.

Laporan Kinerja Bagian Perencanaan Tahun 2020 ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat dan umpan balik bagi perbaikan dan peningkatan kinerja bagi organisasi dan seluruh Unit Kerja di lingkungan BSN di masa yang akan datang.

Jakarta, Januari 2021

Koordinator Subtansi Perencanaan

Dessy Fitrica Sylviani

(3)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 3

RINGKASAN EKSEKUTIF

Perjanjian Kinerja Bagian PerencanaanTahun 2020 telah menetapkan 3 (tiga) sasaran dengan 5 (Lima) indikator kinerja. Sasaran dan indikator kinerja tersebut merupakan perwujudan pelaksanaan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSN yang diamanatkan kepada Bagian Perencanaan dalam mendukung Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum. Berikut disajikan tabel capaian perjanjian kinerja Bagian Perencanaan Tahun 2020 menurut sasaran:

Tabel Sasaran, Indikator Kinerja, Target dan Capaian Tahun 2020

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian*) % 1. Terwujudnya penguatan

akuntabilitas kinerja BSN

1. Jumlah Dokumen SAKIP yang disusun

1 1 100%

2. Terwujudnya SAKIP BSN sesuai tugas dan kewenangan Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum 2. Jumlah Dokumen Perencanaan yang disusun 5 5 100 % 3. Jumlah Dokumen Penganggaran yang disusun 4 4 100 %

4. Jumlah Dokumen Monev dan Pelaporan Kinerja yang disusun

3 3 100%

3. Meningkatnya kepuasan internal unit kerja BSN atas layanan umum yang diberikan Biro

Perencanaan, Keuangan dan umum

5. Indeks kepuasan internal BSN terhadap layanan Bagian Perencanaan

3,7 3.15 85%

Rata-rata capaian Tahun 2020 97%

*) untuk kepentingan perhitungan rata-rata capaian, batas toleransi maksimal % capaian kinerja adalah 100%.

Dari 5 (Lima) indikator kinerja di Bagian Perencanaan hanya satu indikator yang tidak tercapai yaitu indeks kepuasan layanan internal BSN terhadap layanan Bagian Perencanaan yang persentase capaiannya hanya 85%. Sebagai upaya untuk perbaikan berkelanjutan, Bagian Perencanaan akan mengoptimalkan implementasi pemanfaatan aplikasi eperformance BSN terintegrasi untuk memudahkan dalam pelaksanaan perencanaan, penganggaran dan pemantauan kinerja di lingkungan BSN sepagai salah satu upaya menyesuaikan dengan pola kegiatan di masa pandemi covid-19.

(4)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 4

DAFTAR ISI

Halaman Cover ... 1 Kata Pengantar ... 2 Ringkasan Eksekutif ... 3 Daftar Isi ... 4 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang ... 5

I.2 Maksud dan Tujuan ... 5

I.3 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ... 6

I.4 Sumber Daya Manusia ... 7

I.5 Peran Strategis ... 8

BAB II PERENCANAAN KINERJA II.1 Perencanaan Strategis ... 9

II.1.1 Visi dan Misi ... 9

II.1.2 Tujuan dan Sasaran ... 11

II.2 Perjanjian Kinerja ... 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA III.1 Capaian Kinerja ... 15

III.2 Realisasi Anggaran ... 35

BAB IV PENUTUP Penutup ... 36

LAMPIRAN

(5)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 5

BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran. Hal ini telah diatur dalam Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan PermenPANRB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi. Laporan Kinerja tersebut merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) tersebut juga menjadi kewajiban Bagian Perencanaan sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Capaian kinerja Bagian Perencanaan memberikan kontribusi khususnya pada kinerja Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum (Biro PKU) dan secara keseluruhan terhadap BSN. Oleh karena itu, penyusunan Laporan Kinerja Bagian Perencanaan merupakan bahan masukan dalam penyusunan Laporan Kinerja Biro PKU Tahun 2020.

I.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan Laporan Kinerja Bagian Perencanaan adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik atas pelaksanaan program/kegiatan serta akuntabilitas kinerja dalam rangka mencapai visi dan misi Lembaga yang selaras dengan visi dan misi Presiden,dengan tujuan sebagai berikut :

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;

2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

Hasil evaluasi yang dilakukan akan digunakan sebagai dasar penyusunan beberapa rekomendasi untuk menjadi masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kinerja Unit Kerja.

(6)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 6

I.3 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Berdasarkan Peraturan Badan Standardisasi Nasional Nomor 10 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional, tugas Bagian Perencanaan untuk membantu tugas Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum yaitu melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana program dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan kinerja.

Untuk menjalankan tugas pokok tersebut, Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program dan kegiatan;

2. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana anggaran; dan 3. Penyiapan bahan koordinasi pemantauan, evaluasi dan pelaporan

kinerja.

Struktur Bagian Perencanaandapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar I.1

Struktur Organisasi Bagian Perencanaan

Berdasarkan struktur organisasi tersebut, Bagian Perencanaan mempunyai tata kerja yang didukung oleh :

1. Subbagian Perencanaan Program, dengan tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana program dan kegiatan

Subbag Evaluasi

dan Pelaporan

Kinerja

BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN

UMUM

Bagian

Keuangan

Bagian Umum

Bagian

Perencanaan

Subbag

Penganggaran

Subbag

Perencanaan

Program

(7)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 7 2. Subbagian Penganggaran, dengan tugas melakukan penyiapan bahan

koordinasi dan penyusunan anggaran; dan

3. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Kinerja, dengan tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi pemantauan, evaluasi dan pelaporan kinerja.

I.4

SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk mendukung pelaksanaan operasional organisasi, sampai dengan 31 Desember 2020 Bagian Perencanaan memiliki personel berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 14 (empat belas) orang, dengan rincian sesuai tabel berikut:

Tabel I.1

Personel ASNBagian Perencanaan

No Uraian Jenjang Pendidikan < S1 S1 S2 Jumlah Orang 1. Kepala Bagian Perencanaan - 1 - 1 2. Subbagian Perencanaan Program - 3 3 6

- Kepala Subbagian - - 1 1 - JFK Perencana Pertama - 2 1 3 - Analis Perencanaan - 1 1 2 3. Subbagian Penganggaran - 4 - 4 - Kepala Subbagian - 1 - 1 - JFK Perencana Muda - 1 - 1 - JFK Perencana Pertama - 1 - 1

- Analis Perencanaan Penganggaran - 1 - 1 - Pengadministrasi Perencanaan & Program - - - - 4. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Kinerja - 2 1 3

- Kepala Subbagian - - 1 1

- JFK Perencana Pertama - 1 - 1

- Analis Monitoring , Evaluasi, dan Pelaporan - 1 - 1

(8)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 8

I.5

PERAN STRATEGIS

Dengan ditetapkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK), BSN diharapkan memberikan kontribusi dalam pemecahan masalah yang dihadapi selama ini.

Bagian Perencanaan mempunyai peran strategis dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN, yaitu dengan menjalankan peran perencanaan, penganggaran, dan evaluasi serta pelaporan kinerja. Untuk itu, sesuai dengan tugas dan fungsinya Bagian Perencanaan telah mengidentifikasi potensi, permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN.

Untuk itu, sesuai dengan tugas dan fungsinya Bagian Perencanaan telah mengidentifikasi potensi, permasalahan yang dihadapi, dan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam mendukung pelaksanaan fungsi BSN.

Tabel I.2

Potensi dan Permasalahan Bagian Perencanaan

POTENSI PERMASALAHAN TINDAK LANJUT

▪ Tersedianya aplikasi eperformance BSN untuk pemantauan kinerja

▪ Pandemi Covid-19 yang merubah pola pelaksanaan kegiatan

▪ Keterbatasan anggaran BSN ditambah lagi adanya penghematan anggaran untuk covid-19

▪ Kinerja BSN masih belum optimal dan belum terukur pencapaiannya dengan tepat

▪ Perubahan pola

penganggaran dengan adanya Redisain Sistem Perencanaan dan Penganggaran ▪ Memaksimalkan penggunaan aplikasi eperformance BSN untuk melakukan pemantauan kinerja

▪ Perubahan pola kerja dengan keterbatasan anggaran dan kondisi karena covid-19 ▪ Penyempurnaan Indikator

Kinerja Utama

▪ Reviu Renstra BSN Tahun 2020-2024

(9)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 9

BAB II PERENCANAAN KINERJA

II.1 PERENCANAAN STRATEGIS

II.1.1 Visi dan Misi

adan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari satu kesatuan pemerintah Republik Indonesia yang harus bekerja secara bersama-sama dan saling bersinergi dengan seluruh Kementerian/Lembaga sesuai dengan tanggung jawab, tugas dan kewenangannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam mewujudkan visi Presiden Republik Indonesia yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia, Kementerian/Lembaga (K/L) hanya memiliki 1 (satu) visi, yaitu visi Presiden Republik Indonesia 2020-2024 yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”. Hal ini berarti bahwa visi BSN harus selaras dengan visi Presiden Republik Indonesia, sehingga visi BSN sebagaimana yang tertuang dalam Renstra BSN Tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:

VISI

“Badan Standardisasi Nasional yang Andal, Profesional, Inovatif, dan

Berintegritas dalam Pelayanan Kepada Presiden dan Wakil Presiden

untuk Mewujudkan Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden:

Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong.”

Secara umum, visi ini bermakna bahwa 5 (lima) tahun ke depan, semua upaya strategis yang dilakukan BSN harus bermuara untuk menggerakkan sektor pembangunan nasional melalui penerapan standardisasi dan penilaian kesesuaian secara komprehensif dan terintegrasi untuk menciptakan produk Indonesia terstandardisasi nasional dan berdaya saing global sehingga dapat turut serta dalam mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri.

(10)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 10 Presiden Republik Indonesia memiliki 9 (sembilan) misi yang dikenal dengan Nawacita Kedua yang harus dilakukan dalam pembangunan Indonesia 5 (lima) tahun (2020-2024) yaitu:

1. Peningkatan kualitas manusia indonesia.

2. Penguatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing. 3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.

4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.

5. Memajukan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa.

6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

7. Perlindungan bagi segenap bangasa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga.

8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya. 9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.

Dalam konteks standardisasi dan penilaian kesesuaian, BSN berkontribusi secara langsung terhadap misi nomor 2, yaitu Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing. Oleh karena itu, misi Badan Standardisasi Nasional yang tertuang dalam Renstra BSN Tahun 2020-2024 yaitu:

MISI

“Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing melalui Pengelolaan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian”

Pengelolaan standardisasi dan penilaian kesesuaian ini meliputi tahapan : 1. Mengembangkan Standar Nasional Indonesia yang berkualitas dan

responsif terhadap perubahan,

2. Menyelenggarakan tata kelola penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara komprehensif dan menyeluruh,

3. Mengelola sistem akreditasi Lembaga Penilaian Kesesuaian dengan berorientasi pada kompetensi, konsistensi dan imparsialitas serta keberterimaan global.

4. Mengelola standar nasional satuan ukuran untuk menjamin ketertelusuran pengukuran nasional ke Sistem Internasional.

5. Mengelola sumber daya manusia di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian berbasis modal manusia.

6. Menerapkan reformasi birokrasi BSN sesuai roadmap reformasi birokrasi nasional.

(11)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 11 Dalam hal ini, Bagian Perencanaan – Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum (Biro PKU) berkontribusi secara langsung terhadap tahapan menerapkan reformasi birokrasi BSN sesuai roadmap reformasi birokrasi nasional.

Sebagai informasi, Renstra Biro PKU Tahun 2020-2024 belum disusun mengingat Renstra BSN Tahun 2020-2024 pada akhir tahun 2020 masih belum mendapatkan persetujuan perubahan Renstra dari Bappenas. Sehingga visi dan misi Biro PKU masih mengacu kepada Renstra BSN Tahun 2020-2024

II.1.2 Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis, serta mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasi misi. Tujuan yang dirumuskan berfungsi juga untuk mengukur sejauh mana visi dan misi telah dicapai mengingat tujuan dirumuskan berdasarkan visi dan misi organisasi. Tujuan Biro PKU mengacu pada salah satu tujuanBSN pada Renstra BSN Tahun 2020-2024 yang terkait dengan tugas dan fungsi Biro PKU mengingat Renstra Biro PKU Tahun 2020-2024 belum disusun yaitu sebagai berikut:

TUJUAN

Tujuan Indikator Tujuan

Terwujudnya produk Indonesia terstandardisasi nasional dan berdaya saing global

1. Nilai reformasi birokrasi BSN, dengan target sd 2024 sebesar 87 (nilai).

Sasaran disini merupakan sasaran di lingkungan Biro PKU selaku Unit Pendukung di lingkungan BSN. Biro PKU dituntut agar dapat mengikuti perkembangan dan dinamika di lingkungan BSN guna meningkatkan kualitas, produktivitas dan kinerja pelaksanaan fungsi BSN. Untuk itu, pencapaian kinerja Biro PKU harus dapat dinilai dari aspek ketepatan penentuan sasaran strategis, indikator kinerja, ketepatan target dan keselarasan antara kinerja output dan kinerja outcome.

Sasaran Biro PKU mengacu pada sasaran yang tertuang dalam Renstra BSN Tahun 2020-2024 mengingat Renstra Biro PKU Tahun 2020-2024 belum disusun dan Indikator Kinerja Utama di lingkungan BSN yaitu sebagai berikut:

(12)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 12

SASARAN

Sasaran Biro PKU yang mengacu pada Renstra BSN Tahun 2020-2024 dan Indikator Kinerja Utama di lingkungan BSN:

1. Terwujudnya Penguatan Akuntabilitas Kinerja BSN.

2. Terwujudnya SAKIP BSN sesuai tugas dan kewenangan Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum.

3. Meningkatnya pengelolaan keuangan BSN secara transparan dan akuntabel.

4. Meningkatnya kepuasan internal unit kerja BSN atas layanan umum yang diberikan Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum.

II.2 PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja merupakan Pernyataan Kinerja atau Perjanjian Kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian kinerja dimanfaatkan oleh pimpinan instansi pemerintah untuk menilai keberhasilan organisasi pada akhir tahun.

Berikut adalah Perjanjian Kinerja Biro PKU Tahun 2020 berdasarkan sasaran, indikator kinerja dan target.

Tabel II.1

Perjanjian Kinerja Biro PKU Tahun 2020

Sasaran Indikator Kinerja Target

2020 1. Terwujudnya penguatan

akuntabilitas kinerja BSN

1. Nilai penguatan akuntabilitas kinerja pada kriteria pengungkit

4 Nilai 2. Terwujudnya SAKIP BSN

sesuai tugas dan kewenangan Biro Perencanaan,

Keuangan dan Umum

2. Nilai AKIP BSN diluar nilai

komponen evaluasi internal (90% dari 14%) 8,85 Nilai 3. Meningkatnya pengelolaan keuangan BSN secara transparan dan akuntabel

3. Opini BPK Atas Laporan Keuangan

(13)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 13

Sasaran Indikator Kinerja Target 2020

4. Meningkatnya kepuasan internal unit kerja BSN atas layanan umum yang diberikan Biro Perencanaan,

Keuangan dan Umum

4. Indeks kepuasan internal BSN terhadap layanan Biro

Perencanaan, Keuangan dan Umum

3,75 Indeks

5. Meningkatkan kinerja pengelolaan anggaran

5. Persentase realisasi anggaran Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum

≥97%

Sebagaimana tercantum dalam tabel di atas Biro PKU pada tahun 2020 menetapkan sebanyak 5 (lima) sasaran dimana setiap sasaran memiliki indikator kinerja sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan pada setiap pelaksanaannya.

Sasaran dan indikator kinerja dalam Perjanjian Kinerja Biro PKU Tahun 2020 telah selaras dengan Indikator Kinerja Utama di lingkungan BSN yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel II.2

Indikator Kinerja Utama Biro PKU Tahun 2020

Sasaran Indikator Kinerja

1. Terwujudnya penguatan akuntabilitas kinerja BSN

1. Nilai penguatan akuntabilitas kinerja pada kriteria pengungkit

2. Terwujudnya SAKIP BSN sesuai tugas dan kewenangan Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum

2. Nilai AKIP BSN diluar nilai komponen evaluasi internal (90% dari 14%)

3. Meningkatnya pengelolaan keuangan BSN secara transparan dan akuntabel

3. Opini BPK Atas Laporan Keuangan

4. Meningkatnya kepuasan internal unit kerja BSN atas layanan umum yang diberikan Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum

4. Indeks kepuasan internal BSN terhadap layanan Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum

Untuk memastikan ketercapaian Perjanjian Kinerja Biro PKU telah dilakukan cascading Perjanjian Kinerja pada tingkat Bagian Perencanaan Tahun 2020 sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini.

(14)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 14 Tabel II.3

Perjanjian Kinerja Bagian Perencanaan Tahun 2020

No Sasaran Indikator Kinerja Target 2020

1 Terwujudnya penguatan

akuntabilitas kinerja BSN 1. Jumlah Dokumen SAKIP yang disusun

1 Dokumen 2 Terwujudnya SAKIP BSN

sesuai tugas dan kewenangan Biro

Perencanaan, Keuangan dan Umum

2. Jumlah Dokumen

Perencanaan yang disusun

5 Dokumen 3. Jumlah Dokumen

Penganggaran yang disusun

4 Dokumen 4. Jumlah Dokumen Monev dan

Pelaporan Kinerja yang disusun

3 Dokumen

3 Meningkatnya kepuasan internal unit kerja BSN atas layanan umum yang diberikan Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum

5. Indeks kepuasan internal BSN terhadap layanan Bagian Perencanaan

3,7 Indeks

Dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan, Biro PKU melaksanakan 1 (satu) kegiatan dalam 1 (satu) program. Adapun keseluruhan program dan kegiatan tersebut termasuk output yang akan dihasilkan adalah sebagai berikut :

PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAN TUGAS TEKNIS LAINNYA BSN, melalui kegiatan:

3550 Peningkatan Pelayanan Perencanaan, Keuangan dan Umum, yang akan menghasilkan output dan komponen yang terkait dengan Bagian Perencanaan, yaitu:

Output : 3550.952 Layanan Perencanaan Sub output : 3550.952.001 Dokumen Perencanaan

Komponen : 051. Penyusunan Rencana Kerja

052. Penyusunan Rencana Program dan Anggaran 053. Penyusunan Pemantauan dan Evaluasi

055. Penyusunan Laporan Tahunan Sub output : 3550.952.002 Dokumen RKA-K/L

Komponen : 051. Penyusunan RKA-K/L

Sub output : 3550.952.003 Dokumen Laporan Kinerja Komponen : 051. Penyusunan Laporan Kinerja

(15)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

kuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis instansi dan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi lembaga untuk mendukung visi dan misi Presiden.

Biro PKU berkewajiban untuk melaporkan akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan Kinerja tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun waktu 1 (satu) tahun berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Untuk mendukung pencapaian kinerjanya, Bagian Perencanaan-Biro PKU telah melaksanakan beberapa aktivitas kegiatan yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsinya. Pelaksanaan aktivitas kegiatan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Laporan Kinerja Bagian Perencanaan Tahun 2020.

III.1 CAPAIAN KINERJA

Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Untuk mewujudkan visi dan misi Lembaga yang mendukung visi dan misi Presiden, maka telah ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran dan target kinerja tersebut dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan serta aktivitas kegiatan sebagaimana telah disampaikan pada Bab II. Pencapaian masing-masing sasaran dan target indicator kinerja yang terkait Bagian Perencanaan yang direncanakan dalam Tahun 2020 berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat pada tabel berikut.

(16)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 16 Tabel III.1

Pencapaian Kinerja Bagian Perencanaan Tahun 2020

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian% 1. Terwujudnya penguatan

akuntabilitas kinerja BSN 1. Jumlah Dokumen SAKIP yang disusun

1 1 100%

2. Terwujudnya SAKIP BSN sesuai tugas dan kewenangan Biro Perencanaan,

Keuangan dan Umum

2. Jumlah Dokumen Perencanaan yang disusun 5 5 100 % 3. Jumlah Dokumen Penganggaran yang disusun 4 4 100 % 4. Jumlah Dokumen Monev dan Pelaporan Kinerja yang disusun

3 3 100%

3. Meningkatnya kepuasan internal unit kerja BSN atas layanan umum yang diberikan Biro Perencanaan,

Keuangan dan umum

5. Indeks kepuasan internal BSN terhadap layanan Bagian Perencanaan

3,7 3,13 85%

Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja Bagian Perencanaan untuk masing-masing sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.

Pencapaian sasaran tersebut dijelaskan sebagai berikut.

SASARAN 1

Terwujudnya Penguatan Akuntabilitas Kinerja BSN

Tabel III.2

Capaian Kinerja Sasaran 1

Indikator Kinerja Satuan

Realisasi

2019 Capaian 2020 Capaian s.d. 2024 (kumulatif) Target Realiasi % *) Target capaian %

1. Jumlah dokumen SAKIP yang disusun

Dokumen 1 1 1 100% 5 20%

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran terwujudnya penguatan akuntabilitas kinerja BSN terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yaitu jumlah dokumen SAKIP yang disusun dengan persentase capaian tahun 2020 sebesar 100%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 1.

(17)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 17 a. Jumlah Dokumen SAKIP yang disusun

SAKIP adalah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan, dimana sistem ini merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja, yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan. Dalam hal ini, setiap organisasi diwajibkan mencatat dan melaporkan setiap penggunaan keuangan negara serta kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku.

Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) merupakan penerapan manajemen kinerja pada sektor publik yang sejalan dan konsisten dengan penerapan reformasi birokrasi, yang berorientasi pada pencapaian outcomes dan upaya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Pada tahun 2020 realisasi atas indikator kinerja jumlah dokumen SAKIP yang disusun adalah 1 dokumen atau persentase capaiannya sebesar 100% dari target 1 dokumen. Realisasi target tahun 2020 ini jika dibandingkan dengan tahun 2019 masih sama yaitu 1 dokumen. Jika target capaian tahun 2020 dibandingkan dengan target s/d tahun 2024 adalah sebesar 20% yaitu dari total rencana 5 dokumen yang akan dihasilkan.

Pencapaian target tahun 2020 ini yaitu dengan menghasilkan dokumen SAKIP untuk bahan evaluasi SAKIP tahun 2020. Selain itu ditahun 2020 juga telah dibuat menu monitoring SAKIP di lingkungan BSN. Fitur menu monitoring SAKIP ini terintegrasi dengan aplikasi eperformance BSN yang telah digunakan selama ini untuk memonitor kinerja di BSN. Menu monitoring SAKIP ini tujuannya untuk memudahkan unit kerja melengkapi dokumen kinerja yang dibutuhkan sebagai bahan evaluasi SAKIP oleh Inspektorat dan Kemenpanrb serta memudahkan pemantauan kelengkapan data yang telah disampaikan. Selama ini data kinerja masih tersebar dan menyulitkan dalam pengumpulan data kinerja serta pengumpulan data kinerja dilakukan tidak terjadwal mengingat tidak terdapat personel khusus yang menangani SAKIP.

Dengan adanya menu monitoring SAKIP ini adalah upaya efisiensi penggunaan sumber daya yaitu dari aspek metode dan alat yaitu perubahan pemantauan secara online dengan sistem terintegrasi aplikasi eperformance BSN yang memudahkan dalam penggunaan dimana saja mengingat adanya perubahan pola kerja di masa pandemi covid-19 dan aspek SDM yaitu tidak memerlukan petugas khusus yang harus melakukan pemantauan. Sedangkan untuk target jangka menengah harapannya dengan adanya menu monitoring SAKIP ini dapat meningkatkan penilaian atas akuntabilitas kinerja BSN.

(18)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 18 Gambar 3.1 Menu Monitoring SAKIP

SASARAN 2

Terwujudnya SAKIP BSN Sesuai Tugas Dan Kewenangan Biro Perencanaan Keuangan dan Umum

Tabel III.3

Capaian Kinerja Sasaran 2

Indikator Kinerja Satuan

Realisasi

2019 Capaian 2020 2024 (kumulatif)Capaian s.d. Target Realiasi % *) Target %

2. Jumlah Dokumen Perencanaan yang disusun Dokumen 5 5 5 100% 25 20% 3. Jumlah Dokumen Penganggaran yang disusun Dokumen 4 4 4 100% 20 20% 4. Jumlah Dokumen Monev dan Pelaporan Kinerja yang disusun Dokumen 3 3 3 100% 15 20%

Indikator kinerja untuk mengukur tercapainya sasaran terwujudnya SAKIP BSN sesuai tugas dan kewenangan Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum terdiri dari 3 (tiga) indikator kinerja. Capaian kinerja untuk indikator kinerja tersebut rata-rata capaian sebesar 100%. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 2.

(19)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 19

2. Jumlah Dokumen Perencanaan yang Disusun

Target dari indikator Jumlah Dokumen Perencanaan yang disusun adalah 5 dokumen, yaitu (a) Draft Rencana Kerja BSN: (b) Draft Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Utama BSN 2020-2024; (c) Draft Perjanjian Kinerja BSN; (d) bahan Rapat Kerja BSN dan (e) bahan sosialisasi refreshment IKU.

Pada tahun 2020 realisasi atas indikator kinerja ini adalah 5 dokumen atau persentase capaiannya sebesar 100% dari target 5 dokumen. Realisasi target tahun 2020 ini jika dibandingkan dengan tahun 2019 masih sama yaitu 5 dokumen, mengingat dokumen yang dihasilkan ini merupakan dokumen yang setiap tahun harus disiapkan BSN. Jika target capaian tahun 2020 dibandingkan dengan target s/d tahun 2024 adalah sebesar 20% yaitu dari total rencana 25 dokumen yang akan dihasilkan.

Adapun pencapaian kinerja Bagian Perencanaan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Draft Rencana Kerja BSN 2021

Rencana Kerja (Renja) berupa rencana kegiatan yang dilakukan oleh di Kementerian/Lembaga untuk jangka waktu 1 tahun ke depan yang didasarkan pada Rencana Kerja Pemerintah. Tahun 2020 Bagian Perencanaan menyusun draft Renja BSN 2021. Draft Renja BSN 2021 telah disusun berbasis Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran (RSPP) dengan rincian 12 Kegiatan, 54 Klasifikasi Rincian Output (KRO) dan 174 RIncian Output (RO). Draft Renja BSN tersebut selanjutnya diinput pada Aplikasi KRISNA RENJA yang terintegrasi dengan Aplikasi SAKTI Kemenkeu yang kemudian menghasilkan Renja BSN 2021 dan telah ditetapkan dalam Pagu Alokasi 2021 pada bulan November 2020.

(20)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 20 Gambar 3.3 Rencana Kerja BSN 2021

b. Draft Rencana Strategis BSN dan Indikator Kinerja Utama BSN Tahun 2020-2024

Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan suatu organisasi. Sebelum menyusun Rencana Strategis (Renstra) perlu menetapkan IKU, yang nantinya IKU tersebut dijabarkan dalam Renstra. Renstra merupakan rencana kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian/Lembaga untuk jangka 5 tahun ke depan yang didasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Bagian Perencanaan telah mengkoordinasikan dan menyiapkan draft Renstra BSN serta IKU BSN Tahun 2020-2024. Draft Renstra BSN tersebut telah diharmonisasikan dan ditetapkan menjadi Peraturan Kepala BSN Nomor 9 Tahun 2020 tentang Rencana STrategis Badan Standardisasi Nasional Tahun 2020-2024.

Adanya kebijakan Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran secara nasional dan pelaksanaan evaluasi SAKIP oleh Kemenpanrb pada tahun 2020, mengakibatkan adanya perubahan Rencana Strategis yang telah disusun menjadi draft Rencana Strategis BSN 2020-2024 perubahan.

(21)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 21 Gambar 3.4 Rencana STrategis BSN 2020-2024

(22)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 22 c. Draft Perjanjian Kinerja BSN Tahun 2021

Perjanjian Kinerja merupakan kontrak kinerja yang dilakukan oleh pejabat tinggi utama, pejabat tinggi madya dan pejabat tinggi pratama. Bagian Perencanaan telah menyusun draft Perjanjian Kinerja BSN Tahun 2021 berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) BSN yang telah ditetapkan. Perjanjian Kinerja Tahun 2021 telah ditandatangani dan disepakati secara bersama-sama dalam forum evaluasi kinerja BSN pada tanggal 15 Desember 2020. Hasil dari capaian perjanjian kinerja tersebut nantinya akan dimonitoring dan evaluasi pada tahun 2021.

Gambar 3.6 Perjanjian Kinerja Tahun 2021

d. Bahan Rapat Kerja Tahun 2020

Rapat kerja BSN dilakukan untuk mensinkronasikan program dan anggaran antar unit kerja Eselon I dan Eselon II di BSN. Rapat kerja Tahun 2020 telah dilaksanakan pada tanggal 26-27 Februari 2020. Rapat Kerja BSN tersebut juga menjadi wadah dalam penyampaian aspirasi terkait rencana kegiatan BSN di tahun 2020, serta arahan dan prioritas BSN akan dilaksanakan pada tahun 2020. Hasil dari rapat kerja tersebut telah ditetapkan rumusan Rapat Kerja BSN Tahun 2020.

(23)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 23 Gambar 3.7 Rapat Kerja BSN 2020 dan Rumusan Hasil Raker

e. Bahan Refreshment IKU

Kegiatan Refreshment Indikator Kinerja Utama (IKU) BSN 2020-2024 telah dilakukan untuk mensosialisasikan IKU BSN yang telah ditetapkan. Bahan yang disiapkan Bagian Perencanaan untuk refreshment berupa hasil target IKU dan manual IKU dari masing-masing unit kerja serta perbandingan indikator, target dan capaian dari tahun sebelumnya.

Gambar 3.8 Refreshment IKU Bersama Kemenpanrb

Walaupun secara keseluruhan pencapaian target indikator kinerja ini tercapai 100% tetapi masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya antara lain penerapan pola penganggaran dengan adanya Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran (RSPP) yang mulai diberlakukan pada tahun 2021 menuntut untuk melakukan penyesuaian pada Renja BSN Tahun 2021, namun hal ini masih dapat terselesaikan dengan koordinasi aktif antara BSN dengan Bappenas, serta kerjasama yang baik dari unit kerja. Selain perubahan pola penganggaran, berdasarkan hasil evaluasi

(24)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 24 dari Kemenpanrb pada tahun 2020 teridentifikasi bahwa IKU BSN masih kurang SMART. Untuk menindaklanjuti hasil evaluasi Kemenpanrb tersebut, maka telah dilakukan perubahan IKU BSN dan penyusunan draft perubahan Renstra BSN 2020-2024.

Dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target indikator kinerja ini telah dilaksanakan efisiensi penggunaan sumber daya yaitu dari aspek metode pelaksanaan kegiatan sepanjang adanya pandemi covid-19 kegiatan sebagian besar dilaksanakan secara daring, selain itu hal ini juga terkait dengan adanya penghematan anggaran cukup besar pada kegiatan ini di tahun 2020.

3. Jumlah Dokumen Penganggaran yang Disusun

Target dari indikator Jumlah Dokumen Penganggaran yang disusun pada tahun 2020 adalah 4 (empat) dokumen yaitu: (a) Pagu Anggaran, (b) Pagu Alokasi, (c) Revisi Anggaran Eksternal, dan (d) Revisi Anggaran Internal. Pada tahun 2020 realisasi atas indikator kinerja ini adalah 4 dokumen atau persentase capaiannya sebesar 100% dari target 4 dokumen. Realisasi target tahun 2020 ini jika dibandingkan dengan tahun 2019 masih sama yaitu 4 dokumen, mengingat dokumen yang dihasilkan ini merupakan dokumen yang setiap tahun harus disiapkan BSN. Jika target capaian tahun 2020 dibandingkan dengan target s/d tahun 2024 adalah sebesar 20% yaitu dari total rencana 16 dokumen yang akan dihasilkan.

Adapun pencapaian kinerja Bagian Perencanaan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pagu Anggaran

Pada tahun 2021. BSN memperoleh pagu anggaran sebesar Rp.265.996.133.000,- yang terdiri dari anggaran yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp.32.484.724.000,- dan Rupiah Murni sebesar Rp.233.511.409.000,-, termasuk didalamnya alokasi anggaran untuk Perioritas Nasional sebesar Rp.75.670.421.000,-. Pada proses penyusunan Pagu Anggaran telah menggunakan aplikasi SAKTI yaitu Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi dari Kementerian Keuangan (K/L) dan penyusunan Pagu Anggaran ini telah selaras dengan program BSN yg tercantum dalam Renstra BSN 2020-2024 dan Renja BSN 2021.

(25)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 25

Gambar 3.9 Aplikasi Sakti dan Konsep DIPA dari Pagu Anggaran 2021

b. Pagu Alokasi

Setelah Pagu Anggaran K/L menyusun Pagu Alokasi 2021 yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2020. Pagu Alokasi ini disusun dengan menyesuaikan kebijakan – kebijakan baru, seperti penyesuaian dengan Standar Biaya Masukan (SBM) Tahun 2021 dan pola kerja yang terdampak dari pandemi Covid-19. Pagu Alokasi BSN pada prosesnya telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui Komisi VI DRP RI dan ditetapkan menjadi DIPA BSN 2021 tanpa ada perubahan dari Pagu Alokasi.

(26)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 26

Gambar 3.11 Pagu Alokasi BSN 2021

Besaran anggaran pada Pagu Alokasi BSN 2021 untuk program Dukungan Manajemen adalah sebesar Rp.154.342.268.000,- yang didalamnya melekat Belanja Gaji Pegawai, Operasional kantor, PNBP dan Pelaksanaan Dukungan Manajemen lainnya. Pada Program Standardisasi Nasional alokasi anggaran sebesar Rp. 116.653.865.000,- yang didalamnya mengakomodir kegiatan Prioritas Nasional (PN), PNBP dan pelaksanaan tugas dan fungsi BSN lainnya.

c. Revisi Anggaran Eksternal

Pada tahun 2020 proses pelaksanaan kegiatan menyesuaikan dengan adanya pandemi Covid-19, dampak dari adanya pandemi Covid-19 ini secara langsung berpengaruh dengan pola kerja dan pelaksanaan kegiatan di BSN, hal ini tergambar dari realisasi pelaksanaan kegiatan. Untuk itu, dalam rangka mendukung program pemerintah dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah dilakukan penyesuaian pada alokasi anggaran melalui revisi anggaran baik itu revisi anggaran eksternal (dengan persetujuan Kementerian Keuangan) atau revisi anggaran internal yang menjadi kewenangan Satker atau Kuasa Pengelola Anggaran (KPA).

Pada proses revisi anggran eksternal tahun 2020 dilakukan revisi sebanyak 8 (delapan) kali dan hal ini terjadi tak lepas dari dampak pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Dari 8 (delapan) kali proses revisi tersebut menghasilkan perubahan anggaran dengan tema sebagai berikut:

(27)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 27 • Revisi Anggaran ke-1, pengadaan Barang (alat lab SNSU)

• Revisi anggaran ke-2, perubahan Halaman III DIPA untuk Buka Blokir • Revisi Anggaran ke-3, penyesuain MAK Covid-19

• Revisi Anggaran ke-4, penyesuaian pola kerja New Normal

• Revisi Anggaran ke-5, pelaksanaan dukungan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan Percepatan Penanganan Covid-19

• Revisi Anggaran ke-6, perubahan kebijakan dan prioritas kebutuhan BSN

• Revisi Anggaran ke-7, penurunan/perubahan target PNBP • Revisi Anggaran ke-8, pemutakhiran data.

d. Revisi Anggaran Internal

Selain melakukan revisi anggaran eksternal, BSN juga melakukan revisi anggaran internal yang menjadi kewenangan Satker / Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Revisi ini dilakukan sebanyak 8 (delapan) kali, yang dilakukan untuk menyesuaikan kegiatan – kegiatan pada pandemi ini. Pada proses pelaksanaan revisi telah menggunakan aplikasi eperformence BSN yang dapat dipantau prosesnya sampai dengan selesai secara online.

Gambar 3.12 Proses Revisi melalui Aplikasi Eperformance BSN

Walaupun secara keseluruhan pencapaian target indikator kinerja ini tercapai 100% tetapi masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya antara lain penerapan pola penganggaran dengan adanya Redesain Sistem Perencanaan dan Penganggaran (RSPP) yang mulai

(28)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 28 diberlakukan pada tahun 2021 sehingga proses input RKAKL TA. 2021 pada tahap Pagu Anggaran dan Pagu Alokasi harus menyesuaikan dengan pola anggaran RSPP yang sangat berbeda dengan RKAKL TA. 2020. Namun hal ini masih dapat terselesaikan dengan baik dengan koordinasi aktif antara BSN dengan Bappenas dan Kementerian Keuangan, serta kerjasama yang baik dari unit kerja. Selain itu banyaknya perubahan revisi anggaran baik eksternal dan internal yang mengindikasikan bahwa proses perencanaan di BSN masih belum baik. Namun perubahan anggaran ini dapat meningkatkan serapan anggaran di BSN, sehingga sampai dengan akhir tahun 2020 realisasi anggaran BSN mencapai 99,37%.

Dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target indikator kinerja ini telah dilaksanakan efisiensi penggunaan sumber daya yaitu dari aspek anggaran yang mengalami pemotongan/penghematan untuk penanganan covid-19 dan aspek metode pelaksanaan kegiatan sepanjang adanya pandemi covid-19 juga dilakukan penyesuaian dengan pelaksanaan secara kegiatan secara daring mulai dari koordinasi dan sosialisasi, selain itu dengan mengoptimalkan penggunaan aplikasi eperformance BSN dalam proses pengajuan revisi anggaran di BSN.

4. Jumlah Dokumen Monev dan Pelaporan Kinerja yang Disusun

Target dari indikator Jumlah Dokumen Monev dan Pelaporan Kinerja yang disusun adalah 3 (tiga) dokumen, yaitu (a) laporan monev: (b) evaluasi capaian kinerja triwulanan; dan (c) laporan kinerja BSN.

Pada tahun 2020 realisasi atas indikator kinerja ini adalah 3 dokumen atau persentase capaiannya sebesar 100% dari target 3 dokumen. Realisasi target tahun 2020 ini jika dibandingkan dengan tahun 2019 masih sama yaitu 3 dokumen, mengingat dokumen yang dihasilkan ini merupakan dokumen yang setiap tahun harus disiapkan BSN. Jika target capaian tahun 2020 dibandingkan dengan target s/d tahun 2024 adalah sebesar 20% yaitu dari total rencana 15 dokumen yang akan dihasilkan.

Adapun pencapaian kinerja Bagian Perencanaan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Laporan Monitoring dan Evaluasi

Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan (PEPP) membantu memastikan pencapaian tujuan pembangunan. Pemantauan, evaluasi dan pengendalian pembangunan merupakan bagian tidak terpisahkan dari tahapan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. PEPP secara legal diatur melalui Peraturan Pemerintah

(29)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 29 No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (PP 39/2006). PEPP merupakan serangkaian kegiatan manajemen yang dimaksudkan untuk menjamin agar suatu program/kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan atau dengan kata lain PEPP merupakan upaya untuk memastikan tercapainya sasaran pembangunan.

Gambar 3.13 Pelaporan Hasil Pemantauan Secara Berjenjang

Pelaksanaan monev di BSN menggunakan aplikasi eperformance BSN yang di tahun 2020 sedang dalam pengembangan untuk diintegrasikan dengan aplikasi e-monev Bappenas dan SMART Kementerian Keuangan. Dengan aplikasi e-performance BSN terintegrasi diharapkan seluruh pimpinan unit kerja secara update dapat mengakses langsung capaian kinerjanya.

(30)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 30 Berdasarkan penilaian Kementerian Keuangan menggunakan aplikasi SMART pada triwulan ke-III BSN, BSN meraih Nilai Kinerja Anggaran (NKA) peringkat 1 (terbaik) dari 53 Kementerian/ Lembaga (K/L). Adapun BSN meraih nilai terbaik pada K/L dengan DIPA kategori Pagu Kecil. BSN berhasil meraih nilai capaian sasaran strategis sebesar 100 dan rerata NKA Unit Esselon I sebesar 65,04, sehingga total Nilai Kinerja Anggaran BSN adalah sebesar 82,52. Sampai dengan Laporan Kinerja ini disusun Nilai Kinerja Anggaran (NKA) triwulan ke-1V belum keluar secara resmi.

Gambar 3.15 Hasil Penilaian Kinerja Anggaran K/L Pagu Kecil

b. Evaluasi Capaian Kinerja Triwulanan

Sementara itu untuk kegiatan monev pada 16 (enam belas) kegiatan di lingkungan BSN dilakukan dengan cara pertemuan berkala triwulanan melalui forum Rapat Pimpinan dan diakhir tahun dilaksanakan evaluasi capaian kinerja akhir tahun yang dihadiri oleh seluruh pimpinan unit Eselon I dan II serta perwakilan tim AKIP BSN.

(31)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 31 c. Laporan Kinerja BSN Tahun 2019

Penyusunan Laporan Kinerja BSN Tahun 2019 mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri PAN RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban BSN atas pencapaian sasaran strategis sebagaimana yang telah dituangkan dalam Perjanjian Kinerja. Laporan kinerja ini juga merupakan upaya berbaikan dan penyempurnaan dari tahun sebelumnya, hasil kerja keras seluruh jajaran BSN, serta bentuk transparansi dan akuntabilitas kinerja dalam kerangka tata pemerintahan yang baik (good governance).

3.17 Laporan Kinerja BSN Tahun 2019

Pada tahun 2020, BSN telah menyusun Laporan Kinerja Tahun 2019 ditingkat lembaga (BSN), Unit kerja Eselon I, II dan III berdasarkan organisasi BSN yang baru. Seluruh laporan kinerja tersebut telah diupload pada website BSN sebagai bentuk pertanggungjawaban ke publik.

(32)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 32 Gambar 3.18 Akses Dokumen Laporan Kinerja pada Website BSN

Walaupun secara keseluruhan pencapaian target indikator kinerja ini tercapai 100% tetapi masih terdapat beberapa kendala diawal pelaksanaan monev mengingat tidak semua tim monev perwakilan unit kerja tidak semua memiliki fasilitas laptop untuk menginput aplikasi emonev Bappenas dan aplikasi eperformance BSN. Namun masalah ini selanjutnya dapat tertangani dengan perpanjangan waktu pelaporan capaian kinerja. Selaln itu adanya perubahan target kinerja dikarenakan terdampak dari pemotongan anggaran tidak dapat segera diupdate di aplikasi e-monev Bappenas dan SMART Kementerian Keuangan karena belum dilakukan trilateral meeting. Untuk itu telah dilakukan upaya dengan mengakomodir perubahan target kinerja pada aplikasi eperformance BSN.

Dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target indikator kinerja ini telah dilaksanakan efisiensi penggunaan sumber daya yaitu dari aspek anggaran yang mengalami pemotongan/penghematan untuk penanganan covid-19 dan aspek metode pelaksanaan kegiatan sepanjang adanya pandemi covid-19 juga dilakukan penyesuaian dengan pelaksanaan secara kegiatan secara daring mulai dari koordinasi dan sosialisasi pelaporan monev bulanan dan triwulanan serta evaluasi capaian kinerja, selain itu dengan mengoptimalkan aplikasi eperformance BSN yang akan diintegrasikan dengan aplikasi e-monev Bappenas dan SMART Kementerian Keuangan.

(33)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 33

SASARAN 3

Meningkatnya kepuasan internal unit kerja BSN atas layanan umum yang diberikan Biro Perencanaan, Keuangan dan

Umum

Tabel III.4

Capaian Kinerja Sasaran 3

Indikator Kinerja Satuan

Realisasi

2019 Capaian 2020 2024 (kumulatif)Capaian s.d. Target Realiasi % Target % 5. Indeks kepuasan internal BSN terhadap layanan Bagian Perencanaan Indeks 3,82 3.7 3.13 85% 3.9 80%

Indikator kinerja untuk mengukur terwujudnya sasaran meningkatnya kepuasan internal unit kerja atas layanan umum yang diberikan Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum yaitu indeks kepuasan internal BSN terhadap layanan Bagian Perencanaan dengan capaian kinerja 85% atau tidak mencapai target. Berikut disampaikan rincian capaian indikator kinerja sasaran 3.

5. Indeks kepuasan internal BSN terhadap Layanan Bagian Perencanaan Bagian Perencanaan dimana dalam salah satu tugas dan fungsinya adalah memfasilitasi dan memberikan layanan kepada internal di lingkungan BSN terkait perencanaan strategis dan rencana kerja, usulan dan revisi penganggaran, serta layanan monitoring dan evaluasi sampai dengan penyusunan laporan kinerja dan laporan tahunan dalam profesionalitasnya dituntut untuk dapat memberikan pelayanan prima dan maksimal kepada pengguna layanan sebagai stakeholder langsung.

Dengan dinamika dan perubahan lingkungan strategis yang cepat untuk berbagai sektor, maka spesialisasi dan macam tuntutan kebutuhan pun semakin meningkat dari pengguna layanan, sehingga unit kerja Bagian Perencanaan senantiasa harus dapat mengimbanginya dengan terus melakukan perbaikan dan inovasi yang berkelanjutan.

Untuk itu, dalam rangka mengetahui kualitas layanan perlu dilakukan suatu instrumen pengumpulan data dan informasi mengenai kepuasan pegawai terhadap layanan yang diberikan melalui survei dengan metode

(34)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 34 penyerabaran kuesioner. Survei layanan di lingkup Bagian Perencanaan dilakukan secara lebih efektif dalam pelaksanaannya.

Jenis informasi yang ingin digali kualitas layanannya pada pelaksanaan di tahun 2020 yaitu menitikberatkan pada aspek berikut ini:

1. Persyaratan dan prosedur

2. Penyelesaian layanan sesuai dengan waktu yang ditetapkan 3. Sarana dan prasarana layanan

4. Kompetensi, sikap dan perilaku petugas dan terakhir untuk respon layanan. Berdasarkan hasil perhitungan survei layanan tahun 2020 dari unit kerja atas layanan internal yang diberikan Bagian Perencanaan mendapatkan nilai indeks kepuasan internal terhadap layanan sebesar 3,13 (indeks) atau persentase capaian sebesar 85% dari target yang telah ditetapkan yaitu 3,7 (indeks). Ketidaktercapaian realisasi target dikarenakan adanya perubahan perhitungan dengan menggunakan skala 1-4 pada tahun 2020 sedangkan pada tahun 2019 menggunakan skala 1-5. Realisasi target tahun 2020 ini jika dibandingkan dengan tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 0,69 (indeksi) dari realisasi tahun 2019 sebesar 3,82 (indeks). Jika target capaian tahun 2020 dibandingkan dengan target s/d tahun 2024 adalah sebesar 80% yaitu dari total rencana target 3,9 (indeks) yang akan dihasilkan.

Pelaksanaan survei layanan internal di Biro PKU terlambat dari rencana yang seharusnya dilaksanakan maksimal di akhir tahun 2020 tetapi baru dapat dilaksanakan di awal tahun 2021. Namun untuk pelaksanaan survei di Bagian Perencanaan selain yang dilakukan secara bersamaan di Biro PKU tetapi ada juga survei yang telah dilaksanakan di bulan Desember 2020 yaitu terkait dengan pelaksanaan SAKIP di BSN. Sehingga total indeks layanan internal di Bagian Perencanaan merupakan rata-rata dari 2 survei yang telah dilakukan.

Dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai target indikator kinerja ini telah dilaksanakan efisiensi penggunaan sumber daya yaitu dari aspek anggaran dengan tidak adanya anggaran khusus untuk pelaksanaan survei dan aspek metode pelaksanaan survei dengan menggunakan google form yang tidak berbayar.

(35)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 35

1.2 REALISASI ANGGARAN

Berdasarkan DIPA Nomor SP DIPA-084.01-0/2020 tanggal 12 November 2019, pagu anggaran TA 2020 Bagian Perencanaan sampai dengan akhir tahun setelah mengalami pemotongan anggaran adalah sebesar Rp.2.360.233.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.2.338.884.500,- atau 99.10%.

Pagu dan realisasi anggaran Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum TA. 2020 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel III.5

Pagu dan Realisasi Anggaran Bagian Perencanaan TA. 2020 Dalam rupiah

Kode Kegiatan/Output/ Komponen 2020 % Pagu Realisasi

3550.952 Layanan Perencanaan 2.360.233.000 2.338.884.500 99,10 %

3550.952.

001 Dokumen Perencanaan 2.285.493.000 2.264.162.000 99,07%

051 Penyusunan Rencana Kerja 1.257.241.000 1.255.424.500 99,86% 052 Penyusunan Rencana Program

dan Anggaran 270.975.000 270.975.000 99,69% 053 Penyusunan Pemantauan dan

Evaluasi 707.227.000 688.546.500 97,36 055 Penyusunan Laporan Tahunan 50.050.000 50.050.000 100% 3550.952.

002 Dokumen RKA-K/L 56.980.000 56.962.500 99,97%

051 Penyusunan RKA-K/L 56.980.000 56.962.500 99,97% 3550.952.

003 Dokumen Laporan Kinerja 17.760.000 17.760.000 100%

051 Penyusunan Laporan Kinerja 17.760.000 17.760.000 100%

(36)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 36

BAB IV PENUTUP

aporan Kinerja Bagian Perencanaan Tahun 2020 menyajikan pertanggungjawaban dan pencapaian kinerja Bagian Perencanaan Tahun 2020 dalam mendukung pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi.

Berdasarkan hasil pengukuran capaian kinerja kegiatan Bagian Perencanaan Tahun 2020, sebagian besar target indikator kinerja telah mencapai target yang ditetapkan, hanya satu target indikator kinerja yang tidak tercapai yaitu indeks kepuasan internal BSN atas layanan Biro PKU. Sehingga rata-rata persentase capaian kinerja Biro PKU adalah sebesar 97%. Ketidaktercapaian target Bagian Perencanaan dikarenakan adanya perbedaan skala penilaian.

Sebagai upaya untuk perbaikan berkelanjutan secara menyeluruh, Bagian Perencanaan akan mengoptimalkan implementasi pemanfaatan aplikasi eperformance BSN terintegrasi untuk memudahkan dalam pelaksanaan perencanaan, penganggaran dan pemantauan kinerja di lingkungan BSN sepagai salah satu upaya menyesuaikan dengan pola kegiatan di masa pandemi covid-19.

Pelaksanaan kegiatan di Bagian Perencanan - Biro PKU sangat mendukung pelaksanaan kegiatan lingkup BSN khususnya Biro PKU, sesuai tugas fungsi Biro PKU sebagai fasilitasi dan koordinasi lingkup Badan Standardisasi Nasional. Bagian Perencanaan membutuhkan masukan dari pengguna layanan yang akan menjadi input untuk perbaikan kegiatan Bagian Perencanaan - Biro PKU di tahun-tahun berikutnya.

L

(37)

2020| Laporan Kinerja Bagian Perencanaan – Biro PKU 37 LAMPIRAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

BAGIAN PERENCANAAN

(38)
(39)

Gambar

Tabel II.1
Tabel II.2
Tabel III.2
Tabel III.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa kelas VII SMP Negeri di Sokaraja Kabupaten Banyumas menunjukan bahwa Analisis koefisien determinasi

Tetapi ada juga bayi yang tidak BBLR tetapi mengalami kejadian asfiksia neonatorum, hal ini dikarenakan banyak faktor yang menyebabkan bayi lahir dengan keadaan

Keimanan bahawa kewajipan puasa ramadhan dan kewajipan serta sunnah melakukan ibadah di bulan ini merupakan apa yang datang dari Allah dan rasul serta mengimani

Perjalanan Paulus dari Troas ke Miletus menggambarkan bahwa menikmati kesendirian dan kebersamaan dengan teman-teman sepelayanan di dalam sebuah perjalanan; dan merindukan

Total biaya produksi usaha sapi potong di rumah tangga untuk setiap ekor dalam setahun sebesar 67 juta rupiah... Dengan nilai produksi sebesar 3,11 juta per ekor per tahun

Berangkat dari permasalahan tersebut di atas maka peneliti ingin melakukan analisis secara sistematis berkaitan dengan implementasi kebijakan pendidikan dalam hal ini

Saat ini dengan adanya kemajuan media internet dan facebook yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan bersosialisasi maka juga dapat digunakan untuk mencari

Perlu diperhatikan, untuk tidak menempatkan elemen lainnya DI DALAM RUANG MINIMAL yang dapat memberikan kesan sebagai bagian dari identitas perusahaan... CMYK &amp; PANTONE