• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran

2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran dan Pemasaran

Definisi manajemen pemasaran menurut Boyd Walker Larreche yang diterjemahkan oleh Iman Nurmawan (2008 : 18) menyatakan bahwa :

“Manajemen Pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memlihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.”

Manajemen pemasaran adalah suatu usaha untuk merencanakan, mengimplementasikan (yang terdiri dari kegiatan mengorganisasikan, mengkoordinir) serta mengawasi atau mengendalikan kegiatan pemasaran dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.

Di dalam fungsi manajemen pemasaran ada kegiatan menganalisis yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya, sehingga dapat diperoleh seberapa besar peluang untuk merebut pasar.

Setiap hubungan atau organisasi yang menyebabkan adanya proses saling tukar menukar adalah pemasaran. Pemasaran merupakan manusia yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran. Dalam memenuhi kebutuhannya, ada pihak yang meminta dan ada pihak yang menawarkan. Kegiatan pemasaran mencakup berbagai hal diantaranya: membeli, menjual dengan segala macam cara, mengangkut barang, menyimpan, mensortir dan sebagainya.

Sekarang ini, pemasaran seharusnya dimengerti bukan seperti pengertian lama menciptakan penjualan “memberitahukan dan menjual”, tetapi dengan arti baru yaitu dengan memuaskan kebutuhan konsumen. Penjualan terjadi hanya ketika produk telah diciptakan. Pemasaran adalah pekerjaan yang dikerjakan

(2)

manajer untuk menilai kebutuhan, mengukur tingkat dan intensitasnya, serta menentukan apakah ada peluang yang menguntungkan.

Pemasaran adalah kreasi dan realisasi sebuah standar hidup yang mencakup kegiatan menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen, kemudian merencanakan dan mengembangkan sebuah produk atau jasa yang terbaik untuk menentukan harga, mempromosikan, dan selanjutnya mendistribusikan produk atau jasa tersebut.

Pemasaran menurut Kotler (2007:7) adalah :

“Proses sosial yang didalamnya terdapat individu atau kelompok untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.”

Maka dari pengertian di atas dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang ditujukan untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan konsumen melalui pertukaran.

2. Pemasaran adalah kegiatan perusahaan dalam membuat perencanaan dalam menentukan harga, promosi, serta mendistribusikan barang dan jasa.

3. Pemasaran berorientasikan pada konsumen yang ada dan potensial. 4. Pemasaran tidak hanya bertujuan untuk memuaskan konsumen, tetapi

juga semua pihak yang terkait dengan perusahaan.

5. Untuk mencapai tujuan pemasaran, maka kegiatan dan proses pertukaran harus dapat di kelola dengan baik oleh perusahaan agar dapat menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dan memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk mendapatkan proses pertukaran yang efektif, maka perusahaan membutuhkan manajemen untuk mengelola proses pertukaran tersebut. Manajemen sebagai alat bantu untuk mempengaruhi tingkat permintaan, pemilihan waktu, dan sifat permintaan sehingga dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan.

(3)

“pemasaran adalah proses sosial yang melibatkan aktivitas untuk memungkinkan individu dan organisasi untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan orang lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran yang sedang berlangsung”.

Jadi pemasaran dapat diartikan proses pemenuhan kebutuhan bagi pelanggan tidak hanya sampai penjualan tetapi bagaimana perusahaan atau individu dapat menjalin hubungan yang erat sehingga perusahaan atau individu tersebut tahu betul apa yang diinginkan konsumennya.

Ada beberapa konsep yang sering digunakan pemasar dalam menjalankan bisnisnya, yaitu memahami betul apa itu kebutuhan, keinginan dan permintaan. Serta konsep bauran pemasaran sebagai penunjang pemasar.

2.1.2 Konsep Pemasaran

Filosofi pemasaran mengalami evaluasi dari orientasi internal menuju orientasi eksternal. Orientasi internal tercermin dalam konsep produksi, konsep produk dan konsep penjualan. Sedangkan orientasi eksternal direfleksikan dalam konsep pemsaran dan konseppemasaran sosial. Kendati demikian, setiap konsumen memiliki keunikan dan konteks aplikasinya masing-masing. Seperti yang telah dikemukakan Tjiptono, Gregorius dan Adriana (2008:21) :

• Konsep produksi berkeyakinan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Penganut konsep ini akan berkonsentrasi pada upaya menciptakan efisiensi produk, biaya rendah, dan distribusi massal. Dengan demikian, fokus utama konsep ini adalah distribusi dan harga. Konsep ini masih banyak dijumpai di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, apalagi dalam situasi moneter saat ini.

• Konsep produk berpadangan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang memberikan kualitas, kinerja atau fitur inofativ terbaik. Penganut konsep ini akan berkonsentrasi pada upaya penciptaan produk superior dan penyempurnaan kualitasnya. Jadi fokus utamanya adalah pada aspek produk. • Konsep penjualan berkeyakinan bahwa konsumen tidak akan tertarik untuk

(4)

bahkan bila perlu dibujuk. Penganut konsep ini akan berkonsentrasi pada usaha-usaha promosi dan penjualan yang agresif.

• Konsep pemasaran berpandangan bahwa kunci untuk mewujudkan tujuan organisasi terletak pada kemampuan organisasi dalam menciptakan, memberikan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasarannya secara lebih efektif dibandingkan pada pesaing. Sementara itu, konsep pemasaran menekankan pula integrasi antar fungsi pemasaran (seperti wiraniaga, periklaan, langganan pelanggan, manajemen produk, riset pemasaran) dan antar departemen (misalnya, departemen riset dan pengembangan, departemen keuangan, departemen, sumber daya manusia, dan departemen produksi/operasional). Maka dibutuhkan keselarasan antara pemasaran yang ditujukan kepada pihak-pihak di luar pemasaran dan proses merekrut, menyeleksi, melatih, dan memotivasi para karyawan sehingga mereka dapat melayani pelanggan secara memuaskan. Konsep pemasaran sosial berkeyakinan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing sedemikian rupa sehingga dapar mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

2.1.3 Bauran Pemasaran

Perusahaan membutuhkan alat komunikasi yang baik dan efektif dalam memasarkan produknya untuk memberikan informasi mengenai produk perusahaan kepada masyarakat sehingga produk tersebut terkenal dan akhirnya mesyarakat mempunyai keinginan untuk membelinya

Bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007: 23), yaitu : “Perangkat alat pemasaran yang di gunakan perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya

Ada banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam 4 ( empat ) faktor yang disebut the four Ps : product, price, place, and promotion ( Kotler, 2007:92 ):

(5)

Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut: 1. Produk, adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk

dilihat, dipegang, dibeli dan di konsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name, packing, sizes, service, warranties, and returns.

2. Harga, yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terns, and retail price.

3. Tempat, yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang di hasilkan / dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport.

4. Promosi, yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain sales promosion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing.

2.2 Atmosfer

2.2.1 Pengertian Atmosfer

Penataan interior amat mempengruhi konsumen secara visual, sensual, dan mental sekaligus. Semakin bagus dan menarik penataan interior sesuatu gerai semakin tinggi daya tarik pada pancaindra pelanggan : penglihatan, pendengaran, aroma, rasa, sentuhan, konsep ide citra, semakin senagn pelanggan berada di toko tersebut.

Tetapi penataan yang canggih memerlukan penangana yang ahli dan memerlukan bahan baku yang tidak murah. Karena itu penataan yang canggih biasa terjadi pada toko yang mampu menghasilkan banyak penjualan dan keuntungan.Ini terjadi pada toko menengah, besar dan toko kosmetik.

Menurut Kotler dan Amstrong yang dialih bahasakan oleh Molan (2004:570) Suasana toko merupakan unsur lain dalam persenjataan produk. Setiap

(6)

toko mempunyai tata letak fisik yang membuat orang bergerak didalamnya dengan susah dan mudah. Setiap toko mempunyai “perasaan”, salah satu toko suasana kurang nyaman, toko yang lain menawan, toko ketiga mewah, dan toko keempat suram. Toko harus mempunyai suasana yang terencana yang sesuai dengan pasar sasaran dengan menggerakkan para pelanggan untuk membeli.

Dari hal diatas jelas dikemukakan bahwa pentingnya suatu perusahaan untuk dapat mendesain tokonya dengan baik agar para konsumen dapat terus-menerus mendatangi tokonya dan bukan toko pesaing, inovasi dan penemuan baru demi rancangan desain tokonya merupakan pikiran yang kompetitif dan kreatif demi perkembangan tokonya agar lebih dikenal masyarakat luas. Banyaknya organisasi-organisasi yang bermunculan merupakan saingan dan tantangan yang harus dipikirkan oleh perusahaan. Atmosfer toko merupakan salah satu strategi untuk menyiasatinya sehingga dapat bersaing dan menarik konsumen serta mempertahankannya sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan.

Pengertian Atmosfer toko menurut Revars yang dikutip oleh Alma (2005:60) yaitu sebagai berikut :

“Atmosfer adalah suasana toko yang meliputi interior, exterior , tata letak, lalu lintas internal toko, kenyamanan udara, layanan, musik, seragam pramuniaga, pajangan barang disebut yang menimbulkan daya tarik bagi konsumen dan membangkitkan keinginan untuk membeli.”

Pengertian atmosfer menurt Ma’ruf (2005:206) yaitu:

“Atmosfer adalah suasana dalam toko yang menciptalakan perasaan tertentu dalam pelanggan yang ditimbulkan dari penggunaan unsur desain interior, pengaturan cahaya, tata suara sistem pengaturan udara dan pelayanan.”

2.2.2 Aspek-aspek dari Atmosfer

Setiap toko mempunyai karakter atmosfer yang berbeda yang membuat toko tersebut mempunyai ciri khas masing-masing.Dan berikut merupakan aspek-aspek dari atmosfer toko :

1. Visual

(7)

satu faktor penting dalam aspek visual. Warna biru misalnya, memberi dampak psikologis tenang, dampak tempratur dingin, dan memberi kesan jauh. Warna merah memberi dampak perangsangan sehingga berdampak tempratur hangat, dan memberi kesan dekat.sementara warna hijau memberi dampak psikologis sangat tenang, dengan dampak tempratur dingin atau netral, dan memberi kesan jauh. Warna orange sama dengan warna kuning kecuali kesan tempratur hangat, sementara kuning sangat hangat. Cahaya adalah faktor penting lain dalam aspek visual.Cahaya yang penuh menambah kecerahan dan meningkatkan tingkat energi. Penempatan lampu secara tepat akan memberi efek sejuk meski terang. Penataan cahaya yang tepat juga membuat warna menjadi sedikit berubah dari aslinya. Hal ini diperlukan untuk bagian-bagian tertentu dalam sebuah toko atau gerai.

2. Tactile

Yang berkaitan dengan sentuhan tangan atau kulit: softness, smoothness, tempratur. Aspek tactile berkaitan dengan sentuhan tangan atau kulit atau bahkan

kaki jika itu membuat pelanggan ingin merasakan dengan kakinya (misalnya lantai

kayu atau karpet) aspek tactile diwujudkan dalam permukaan yang empuk, lembut,

kaear, atau berupa udara yang sejuk atau dingin. Meski tactile berkaitan dengan tangan atau kulit sebenarnya juga berkaitan dengan mata. Misalnya tembok yang

dibuat kasar tetapi menjadi berseni adalah bagian dari tactile. Tembok itu bisa disentuh, dirasakan jika ada seorang pelanggan yang ingin mengetahui permunkaan tembok tersebut.

3. Olfactory

Yang berkaitan dengan bebauan/aroma: Tujuan penggunaan aroma adalah menciptakan kesan rasa tertentu, misalnya segar atau rasa lainnya seperti kesejukan. Aroma dapat juga digunakan untuk menstimulasi suasana tertentu, misalnya suasana kebun, suasana pesta. Pada jenis gerai tertentu dimana aspek

(8)

olfactory amat mempengaruhi penggunaan wewangian menjadi dominan. 4. Aural

Yang berkaitan dengan suara: volume, pitch, tempo. Suara dan musik menurut volume, pitch, tempo berpengaruh pada suasana hati. Musik yang lembut membuat pengunjung suatu gerai terpengaruh membeli lebih santai dibandingkan dengan musik yang berirama mars membuat bawah sadar pengunjung gerai terdorong menjadi cepat. Musik tidak selalu berarti harus digunakan. Beberapa jenis peritel tidak menggunakan musik di dalam gerainya.

2.2.3 Elemen-Elemen Atmosfer Toko

Lebih jauh dijelaskan bahwa terdapat beberapa elemen dalam penataan atmosfer toko Ma’ruf (2005:204) Diantaranya :

1. Eksterior (bagian luar toko) a. Bangunan luar toko

b. Lambing, logo, papan nama perusahaa c. Lahan parkir

2. General Interior (bagian dalam toko) a. Sistem pencahayaan

b. Temperatur udara c. Musik

d. Aroma

e. Kebersihan toko 3. Store Lay Out

a. Pengelompokan barang b. Penataan barang

Referensi

Dokumen terkait

115 B TREADMIL Rujuk Medan S.Parman.. USG Rujuk

Dalam tulisan tersebut dikemukakan bahwa ruang kelas di era millenium yang akan datang akan jauh berbeda dengan ruang kelas seperti sekarang ini yaitu dalam

1 Teknologi komunikasi dan informasi adalah teknologi yang dibutuhkan untuk mengolah informasi dengan menggunakan komputer elektronik, perangkat komunikasi dan

Perkembangan bangsa kambing di dunia mengarah kepada tiga produk utama yaitu daging, susu dan bulu (mohair). Di Indonesia, daging kambing dihasilkan terutama oleh jenis kambing

Agar permasalahan yang diteliti tidak meluas, maka penulis membatasi penulisan pada masalah Pengaruh partisipasi dan aspirasi karyawan di Organisasi serikat

Setiap tanggal 22-30 setiap bulannya, Komisi Tugas Akhir akan menentukan usulan judul skripsi yang diterima beserta nama dosen pembimbing utama, kedua dan (dosen penguji menjelang

Bila diatas jalur penggalian terdapat tiang-tiang listrik, telepon, atau sarana lainnya, maka Instalatur agar mengamankannya dengan mengadakan dan memasang

Adanya suatu produk yang memiliki manfaat kesehatan dengan harga yang dapat dijangkau dengan mudah oleh target konsumen, dan didukung dengan pelayanan yang baik