DESA LOCERET
KECAMATAN LOCERET
PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK
KECAMATAN LOCERET
DESA LOCERET
Jl. P. Tendean No. 08 Loceret Kode Pos 64471
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmannirahim
Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena atas limpahan RahmatTaufik dan Hidayahnya serta berkenannya, maka laporan keterangan Pertanggung jawaban Akhir MasaJabatan Kepala Desa Loceret Kecamatan Loceret Kabupaten NganjukTahun Periode 2013 s/d 2018 yang merupakan amanat dari masyarakat dapat diselesaikan. Laporan ini kami susun dengan maksud sebagai Laporan Kepala Desa kepada BPD dan Masyarakat di bidang Penyelenggaraan Pemerintahan, Bidang Penyelenggaraan Pembangunan, dibidang Pembinaan Kemasyarakatan dan dibidang Pemberdayaan Masyarakat yang diselenggarakan selama periode
2013 Sampai dengan 2018 disamping itu, Laporan Pertanggung jawaban ini
diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi yang membutuhkan Informasi serta sebagai sarana evaluasi di masa Jabatan Kepala Desa untuk Pelaksanaan Tugas Kepala Desa yang akan datang.
Penyusunan laporan keterangan pertanggung jawaban Akhir Masa Jabatan Kepala Desa Periode 2013-2018 ini berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2016 tentang Laporan Kepala Desa dan Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 1 Tahun 2016 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 Nomor 2), yang merupakan upaya bersama seluruh Aparatur Desa dengan lembaga-Lembaga Desa lainnya melalui pengumpulan data dan kompilasi dari seluruh laporan yang terkait dengan penyelenggaraan Pemerintahan selama kurun waktu 6 (Enam) tahun.
Kepada seluruh aparatur Desa dan semua pihak yang telah memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dengan ini disampaikan terima kasih
Demikianlah penyusunan Laporan pertanggung jawaban Akhir Masa Jabatan ini kami buat dan mohon maaf atas segala kelemahan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas, semoga di tahun yang akan datang akan lebih baik dari tahun ini.
Wabillaahitaufieq walhidayah
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Loceret, 1 Oktober 2018 Kepala Desa Loceret
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ... 1
B. DASAR HUKUM ... 1
C. SEJARAH DESA ... 3
D. GAMBARAN UMUM DESA ... 6
1. Kondisi Geografis ... 6
2. Gambaran Umum Demografis ... 7
3. Kondisi Ekonomi ... 10
E. MAKSUD DAN TUJUAN ... 11
BAB II : RENCANA PEMBANGUNAN A. VISI DAN MISI ... 12
B. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM ... 14
C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DESA ... 15
D. PRIORITAS DESA ... 18
BAB III : PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DESA A. URUSAN HAK ASAL USUL DESA ... 19
1. Pelaksanaan Kegiatan ... 19
2. Tingkat Pencapaian ... 19
3. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa ... 19
4. Data Perangkat Desa ... 20
5. Data Lembaga Desa ... 20
6. Alokasi dan Realisasi Anggaran ... 21
7. Proses Perencanaan Pembangunan ... 21
8. Sarana dan Prasarana ... 21
9. Permasalahan dan penyelesaian ... 22
B. URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN KABUPATEN/KOTA ... 22
1. Pelaksanaan Kegiatan ... 22
3. Realisasi Program dan Kegiatan ... 32
4. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa ... 33
5. Alokasi dan Realisasi Anggaran ... 33
6. Permasalahan dan penyelesaian ... 34
BAB IV : PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA ... 35
1. Dasar Hukum ... 35
2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan ... 35
3. Pelaksana kegiatan ... 36
4. Realisasi Pelaksanaan Program kegiatan ... 36
5. Sumber dan Jumlah Anggaran yang digunakan ... 36
B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN ... 36
1. Dasar Hukum ... 37
2. Urusan Pemerintahan yang ditugas pembantuankan .... 37
3. Sumber dan Jumlah Anggaran ... 37
BAB V : PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA A. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana ... 39
1. Bencana yang terjadi dan penanggulangannnya ... 39
2. Status Bencana ... 39
3. Sumber dan Jumlah anggaran ... 39
4. Antisipasi Desa ... 39
5. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa ... 39
6. Kelembagaan yang Dibentuk ... 40
B. Penyelenggara Ketentraman dan ketertiban Umum ... 40
1. Gangguan Yang Terjadi ... 40
2. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa ... 40
3. Penanggulangan dan kendalanya ... 40
4. Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam Penanggulangan ... 40
5. Sumber dan jumlah anggaran ... 41
BAB VI : KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA 1. Tahun 2013 ... 42
A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA ... 42
B. PENGELOLAAN BELANJA DESA ... 43
2. Tahun 2014 ... 45
A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA ... 45
B. PENGELOLAAN BELANJA DESA ... 45
3. Tahun 2015 ... 47
A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA ... 47
B. PENGELOLAAN BELANJA DESA ... 48
4. Tahun 2016 ... 50
A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA ... 50
B. PENGELOLAAN BELANJA DESA ... 51
5. Tahun 2017 ... 54
A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA ... 54
B. PENGELOLAAN BELANJA DESA ... 54
6. Tahun 2018 ... 58
A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA ... 58
B. PENGELOLAAN BELANJA DESA ... 58
BAB VII : PENYELENGGARAAN DI BIDANG SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN A. PEMBINAAN GENERASI MUDA DAN OLAHRAGA ... 63
B. PEMBINAAN KAMTIBMAS ... 63
C. PENGEMBANGAN SENI BUDAYA LOKAL/MODERN ... 63
BAB VIII : PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DAN UPAYA – UPAYA PEMECAHANNYA A. PANDANGAN UMUM ... 64
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG PEMBANGUNAN ... 64
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT PEMBANGUNAN . 64 D. PELUANG – PELUANG YANG DAPAT DIKEMBANGKAN ... 65
E. LANGKAH STRATEGIS PEMBANGUNAN ... 65
BAB IX : PENUTUP A. KESIMPULAN ... 67
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang- undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang dimaksud Desa adalah Kesatuan masyarakat Hukum yang memiliki batas - batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa serta Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 1 Tahun 2016 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 Nomor 2).
Dengan dibentuknya Badan Permusyawaratan Desa (BPD) pada Tahun 2013 merupakan langkah awal dalam mewujudkan demokrasi dalam pelaksanakan kegiatan Pemerintahan Desa di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan, di mana BPD berfungsi sebagai lembaga yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan desa, menampung aspirasi masyarakat, serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Kepala Desa ini merupakan upaya kami dalam memberikan laporan pelaksanaan kegiatan Pemerintah Desa kepada masyarakat melalui BPD, dan guna memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
B. DASAR HUKUM
Dasar hukum pembuatan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa adalah,
1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 );
2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara No. 4437), sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang – Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
3. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Peraturan Peraturan Presiden Nomor I Tahun 2007 tentang Pengesahan Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana dari APBN;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2016 Tentang Laporan Kepala Desa:
10. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 1 Tahun 2016 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2016 Nomor 2);
C. SEJARAH DESA LOCERET 1. Sejarah Nama Desa Loceret
Konon jaman dahulu kala menurut cerita mulut ke mulut dari para orang tua, bahwa ada sekelompok pengembara/jajah desa, jajah alas diwilayah kaki gunung wilis maka terjadilah suatu panggilan nama desa/dusun dimana para pengembara beristirahat.
Nama Desa Loceret sendiri konon bermula dari perjalanan seorang pemgembara yang sekedar beristirat atau menetap di suatu tempat. Dalam perjalanannya beliau selalu membawa sebuah wadah untuk persediaan air minum sebangsa Guci/morong/ceret, karena dirasa perjalanannya sudah jauh dan merasa capek perlu istirahat dia disuatu tempat yang dirasa nyaman dan teduh, kebetulan di sekitar situ ada pohon yang rindang dipilhnya tempat tersebut untuk istirahat, tempat guci/ceret tempat air persediaan air minum yang selalu di bawanya di gantungkan di salah satu ranting pohon tersebut dan dalam waktu sekejap sudah tertingungan dur. Ketika bangun dan merasa haus ingin minum, tapi kebingungan lupa menaruh guci/ceretnya karena begitu mendapat tempat istirahat yang nyaman terus tertidur. Dicarinya guci / ceret tersebut kesana kemari, ketika guci/ceret tersebut di ketemukan eee ternyata pohon untuk menggantungkan guci/ ceret adalah pohon Loo sehingga terucap kata kata LOO dan CERET yang dihubungkan menjadi LOCERET.
Adapun nama-nama Kepala Desa yang pernah menjabat hingga sekarang adalah sebagai berikut :
SASTRO DIMULYO : Menjabat Tahun 1930 – 1951 MARDOYO : Menjabat Tahun 1952 – 1985 SUWITO : Menjabat Tahun 1985 – 2001 TRI ANTIMALAISYAWATI : Menjabat Tahun 2001 – 1006 AMIEN MACHFUD MUSLIM : Menjabat Tahun 192007 – 2013 WITRI JANUARISTA : Menjabat Tahun 2013-Sekarang
DAFTAR KUNJUNGAN KERJA KE DESA LOCERET DARI 2013 S/D 2018
NO TGL.
KUNJUNGAN NAMA INSTANSI ALAMAT
1. 24-4-2013 Drs. JOKO SLAMET
Inspektorat daerah Kab Nganjuk Nganjuk ROCHZEDY JUWONO. SP DEWI ANAWATI, SE
2. 25-05-2013 SARWO WIDODO P2KAD Moh Zaini
HARI SANTOSO
3. 02-06-2014 EDY SUNTYO R Inspektorat Nganjuk Drs NURCAHYO Nganjuk AGUNG S Drs LIS AGUSTINING RENY P. SE DWI TRISTANTI
4. 16-06-2014 ELOK SUSWATI Kecamatan Loceret 5. 20-05-2015 AKP. M.
SUDARMAN, SH
POLSEK LOCERET Loceret IPDA H. KUNTO
BASWORO AIPTU GATOT S. BRIPKA SUGENG ARIADI
6. 06-07-2015 SARNO Kecamatan Loceret
SUPRIYANTO
7. 09-07-2015 Suntoro, SPd Inspektorat Nganjuk Sutanto, SPd
TITIK S, SE BUDI F, SE SUMARYANA SE ARI W, SE
8. 15-02-2016 SARJI KORAMIL Loceret
9. 28-042016 Drs SUYANTO Inspektorat Nganjuk HERU S.Sos, MM
Deddy, SE, MSi WITRI SE. INTAN. ST
10. 07-02-201 7 ALI WASIIN ADVOKAT Nganjuk 11. 12-04-2017 PRAYITNO KORAMIL Loceret 12. 19-04-2016 RUSMINAH Dinas Kearsipan dan
Perpustakaan Nganjuk LIS A WARTINEM SLAMET R SAMSUL DAMARI
13. 10-05-2017 Ir. KUSNO. H Inspektorat Nganjuk Drs. NURCAHYO
RENY
14. 27-10-2017 UONNY R Dinas PMD Nganjuk SUDARNO
SUPRIANTO NURDIAN
15. 01-03-2018 TRI W POLRES Nganjuk
IMAM W AGUS JAROT EKO 24 -07- 2018 DEDY Inspektorat Nganjuk. NURCAHYO TANTI ANAS Maryana
D. GAMBARAN UMUM DESA LOCERET 1. Kondisi Geografis
Secara Geografis Desa Loceret terletak pada posisi 7◦31menit 409 detik Lintang Selatan dan 112◦ 4 menit 462 detik Bujur Timur.Topografi ketinggian desa ini adalah daratan sedang yaitu 598 m diatas permukaan air laut.
Secara Administratif, Desa Loceret terletak di wilayah Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk dengan Posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga :
Sebelah Utara : Desa Kwagean
Sebelah Barat : Desa Tekenglagahan Sebelah Selatan : Desa Jatirejo
Sebelah Timur : Desa Patihan
Jarak tempuh Desa Loceret ke ibukota Kecamatan Loceret adalah 500 meter yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 5 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibukota kabupaten adalah 5 Km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit.
Data kependudukan Desa Loceret berdasarkan profil Desa Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut :
No Tahun KK Laki-laki Perempuan Jumlah
1. 2013 767 1.174 1.234 2408 2. 2014 781 1.182 1252 2434 3. 2015 801 1.171 1342 2513 4. 2016 739 1.253 1.303 2.556 5. 2017 736 1.249 1.296 2.545 6. 2018 742 1.237 1.290 2.527
2. Gambaran Umum Demografis
Data Pendidikan Desa Loceret berdasarkan profil Desa Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut :
Tahun 2013
No Tingkatan Pendidikan Jumlah
1. Jumlah penduduk Usia 3-6 tahun yang masuk TK dan kelompok bermain
32 orang
2. Jumlah penduduk sedang SD /sederajat 29 orang 3. Jumlah penduduk tamat SD/sederajat 21 orang 4. Jumlah penduduk tidak tamat SD/sederajat 0 orang 5. Jumlah penduduk sedang SLTP/sederajat 25 orang 6. Jumlah penduduk tamat SLTP/sederajat 18 orang 7. Jumlah penduduk sedang SLTA/sederajat 19 orang 8. Jumlah penduduk tamat SLTA/sederajat 29 orang 9. Jumlah penduduk tamat D-2 2 orang 10. Jumlah penduduk tamat D-3 5 orang 11. Jumlah penduduk tamat S 1 7 orang 12. Jumlah penduduk tamat S 2 0 orang 13. Jumlah penduduk sedang SLB A 0 orang
Tahun 2014
No Tingkatan Pendidikan Jumlah
1. Jumlah penduduk Usia 3-6 tahun yang masuk TK dan kelompok bermain
42 orang
2. Jumlah penduduk sedang SD /sederajat 31 orang 3. Jumlah penduduk tamat SD/sederajat 26 orang 4. Jumlah penduduk tidak tamat SD/sederajat 0 orang 5. Jumlah penduduk sedang SLTP/sederajat 27 orang
6. Jumlah penduduk tamat SLTP/sederajat 31 orang 7. Jumlah penduduk sedang SLTA/sederajat 21 orang 8. Jumlah penduduk tamat SLTA/sederajat 19 orang 9. Jumlah penduduk tamat D-2 1 orang 10. Jumlah penduduk tamat D-3 2 orang 11. Jumlah penduduk sedang S 1 5 orang 12. Jumlah penduduk tamat S 1 4 orang 13. Jumlah penduduk tamat S 2 0 orang 14. Jumlah penduduk sedang SLB A 0 orang 15. Jumlah penduduk sedang SLB C 0 orang
Tahun 2015
No Tingkatan Pendidikan Jumlah
1. Usia 3-6 tahun yang sedang TK/Play groub 18 orang 2. Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah 0 orang 3. Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 92 orang 4. Usia 18-56 Tahun tidak pernah sekolah 0 orang 5. Usia 18-56 Tahun tidak Tamat Sd 0 orang 6. Usia 18-56 Tahun tidak tamat SLTP 3 orang 7. Usia 18-56 Tahun tidak tamat SLTA 1 orang
8. Tamat Sd/sederajat 34 orang
9. Tamat SMP/sederajat 23 orang
10. Tamat SMA /sederajat 18 orang
11. Tamat D-2 /sederajat 0 orang
12. Tamat S 1/sederajat 3 orang
13. Tamat S 2 /sederajat 0 orang
14. Tamat SLB B 1 orang
Tahun 2016
No Tingkatan Pendidikan Jumlah
1. Usia 3-6 tahun yang sedang TK/Play groub 22 orang 2. Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah 0 orang 3. Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 73 orang 4. Usia 18-56 Tahun tidak pernah sekolah 0 orang 5. Usia 18-56 Tahun tidak Tamat Sd 0 orang 6. Usia 18-56 Tahun tidak tamat SLTP 2 orang 7. Usia 18-56 Tahun tidak tamat SLTA 5 orang
8. Tamat Sd/sederajat 32 orang
9. Tamat SMP/sederajat 24 orang
10. Tamat SMA /sederajat 18 orang
11. Tamat D-2 /sederajat 0 orang
12. Tamat D-3 /sederajat 0 orang
13. Tamat S 1/sederajat 3 orang
14. Tamat S 2 /sederajat 0 orang
15. Tamat SLB B 0 orang
16. Tamat SLB C 0 orang
Tahun 2017
No Tingkatan Pendidikan Jumlah
1. Usia 3-6 tahun yang belum TK/Play groub 72 orang 2. Usia 3-6 tahun yang sedang TK/Play groub 22 orang 3. Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah 0 orang 4. Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 98 orang 5. Usia 18-56 Tahun tidak pernah sekolah 0 orang 6. Usia 18-56 Tahun tidak Tamat Sd 0 orang
7. Usia 18-56 Tahun tidak tamat SLTP 1 orang 8. Usia 18-56 Tahun tidak tamat SLTA 5 orang
9. Tamat Sd/sederajat 9 orang
10. Tamat SMP/sederajat 29 orang
11. Tamat SMA /sederajat 21 orang
12. Tamat D-2 /sederajat 0 orang
13. Tamat D-3 /sederajat 1 orang
14. Tamat S 1/sederajat 3 orang
15. Tamat S 2 /sederajat 1 orang
16. Tamat SLB B 0 orang
17. Tamat SLB C 0 orang
Tahun 2018
No Tingkatan Pendidikan Jumlah
1. Jenjang pendidikan TK/RA swasta 45 orang 2. Jenjang pendidikan SD/MI Negeri 51 orang 3. Jenjang pendidikan SD/MI swasta 12 orang 4. Jenjang pendidikan SMP/MTs negeri 17 orang 5. Jenjang pendidikan SMP/MTs swasta 2 orang 6. Jenjang pendidikan SMU/MA swasta 9 orang
3. Kondisi Ekonomi
No Desa Luas ( Ha ) Ket.
Upaya menjadi mayarakat Desa Loceret sebagai masyarakat yang beriman dan bertaqwa, berbudaya, mempunyai mental yang kokoh dan menjadi masyarakat yang sentosa adalah sebuah prioritas dalam pelaksanaan Pemerintahan Desa.
Berbagai upaya dan usaha telah dan terus dilaksanakan oleh mayarakat yang diwakili oleh Pemerintah Desa dengan membangun suatu kesadaran masing-masing individu masyarakat dalam mewujudkan harapan tersebut. Kesadaran yang akhirnya akan melahirkan sikap positif terhadap pembangunan yang dilaksanakan.
Upaya–upaya tersebut dilakukan melalui suatu perencanaan Pembangunan Partisipatif, melalui musyawarah dan mufakat masyarakat sehingga agenda Pembangunan yang dilaksanakan benar– benar akan menyentuh apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Seiring dengan itu ketertiban masyarakat secara langsung dalam mengolah dan melaksanakan Pembangunan mutlak dilaksanakan, sehingga Pembangunan masyarakat bukanlah harapan semata, akan tetapi benar – benar di wujudkan dengan mengoptimalkan peran dan fungsi Lembaga serta masyarkat yang ada, secara tidak langsung telah mendukung terlaksananya tugas – tugas Pemerintah Desa
E. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari adanya laporan Penyelenggaraan Pemerintah Desa ini adalah :
1. Sebagai laporan yang memberikan gambaran tentang pelaksanaan Program – program kerja Pemerintah Desa selama 6 (Enam) Tahun. 2. Sebagai bahan untuk mengevaluasi sejauh mana program yang sudah
direncanakan dapat dilaksanakan secara baik oleh Pemerintah Desa 3. Sebagai bahan referensi, acuan untuk Pembangunan di masa
BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN
A. VISI DAN MISI
1. Visi Program Kerja Desa Loceret
Perencanaan pembangunan dimasa yang akan datang disesuaikan dengan paradigma yang sedang terjadi dan perkembangan masyarakat baik pada tatanan masyarakat global, Nasional, dan Daerah. Dalam perencanaan pembangunan Desa Loceret memperhatikan keseimbangan dan kesatuan Pembangunan baik secara ekonomi, sosial, budaya, lingkungan hidup, politik dan pemerintahan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Pendekatan juga perlu mengalami perubahan yaitu dari pendekatan top down ke pendekatan bottom up atau dari - oleh - untuk rakyat , Berdasarkan pendekatan tersebut maka aspek yang dominan dalam pembangunan Desa Loceret adalah aspek kehidupan beragama, derajat kesehatan, pendidikan, ekonomi, serta lingkungan hidup tanpa mengurangi pentingnya aspek-aspek pembangunan lainnya.
VISI
“Terwujudya Tata Pemerintahan Desa Yang Baik, Bersih Dan Terbuka Serta Mewujudkan Masyarakat Yang Sejahtera, Agamis, Aman, Tenteram
Dan Produktif Di Bidang Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Sosial Kemasyarakatan Dengan Infrastruktur Yang Memadai Untuk Terciptanya
Desa Loceret Yang Mandiri”
MISI
1. Mewujudkan dan mengembangkan kegiatan keagamaan untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Menyelenggarakan urusan pemerintahan desa secara terbuka, bertanggung jawab sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan;
3. Meningkatkan mutu kesejahteraan masyarakat untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik dan layak sehingga menjadi Desa yang maju dan mandiri;
4. Membangun dan meningkatkan hasil pertanian dengan jalan penataan pengairan, perbaikan jalan sawah / jalan usaha tani, pemupukan, dan pola tanam yang baik.;
5. Meningkatkan pelayanan masyarakat secara terpadu dan serius; 6. Pembinaan dan pengembangan organisasi kemasyarakatan dan
kepemudaan;
7. Menumbuh Kembangkan Kelompok Tani;
8. Menumbuh kembangkan usaha kecil dan menengah;
9. Membangun dan mendorong majunya bidang pendidikan baik formal maupun informal yang mudah diakses dan dinikmati seluruh warga masyarakat tanpa terkecuali yang mampu menghasilkan insan intelektual, inovatif dan enterpreneur (wirausahawan);
10. Membangun dan mendorong usaha-usaha untuk pengembangan dan optimalisasi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, baik tahap produksi maupun tahap pengolahan hasilnya;
11. Meningkatkan kualitas prasarana jalan dan media penghubung transportasi;
12. Memberdayakan masyarakat dalam peroses pembangunan dan mental spiritual, melalui pelatihan, penyuluhan, penguatan ekonomi kerakyatan dan optimalisasi potensi lokal.
Penjabaran lebih lanjut dari misi tersebut ditampilkan dalam tiga aspek sesuai dengan tugas dan fungsi Pemerintah Desa yakni Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan.
1. Aspek Pemerintahan
Meningkatkan pendayagunaan Aparatur Desa
Membangun sarana dan prasarana pendukung lancarnya roda Pemerintahan Desa
Koordinasi dan kerja sama dengan lembaga tehnis di Desa
Meningkatkan kwalitas dan kwantitas dakwah para tokoh agama termasuk sarananya
2. Aspek Pembangunan
Pembangunan Paving Gang untuk Meningkatkan kebersihan Lingkungan
Peningkatan jalan usaha tani untuk meningkatkan prekonomian masyarakat
Penaludan saluran irigasi untuk melancarkan pengairan dan meningkatkan hasil pertanian
Pembangunan dan rehabilitasi jalan Desa dan Dusun Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni
Pembangunan TPT
Pengadaan Peralatan Sumercible untuk sumur dalam. 3. Aspek Kemasyarakatan
Olah Raga dan Pemuda Posyandu
Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan
Pemberdayaan Masyarakat dalam bidang Pembangunan Desa
B. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM
Meningkatkan Aparatur Pemerintah Desa
Tercapainya percepatan pelayanan yang optimal dan memuaskan
Tugas pokok dan fungsi aparat berjalan sesuai bidang masing - masing Terciptanya tata Administrasi Desa yang baik
Terciptanya Lingkungan Kantor Desa yang baik, bersih dan teratur Harmonisnya hubungan kerja aparatur Desa dengan Pemerintah
Kecamatan dan kabupaten
Terciptanya Pembangunan yang sesuai dengan jadwal dan target Berputarnya roda ekonomi masyarakat.
C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DESA
Program ADD (Alokasi Dana Desa ) yang mulai dilaksanakan sejak tahun 2015 dan DD (Dana Desa) mulai dilaksanakan pada tahun 2015 merupakan permulaan baru bagi Desa dalam menjalankan ataupun mendukung program kerja pemerintah kabupaten dan Pusat. Semua Dana dari Pemerintah baik Daerah Tingkat I maupun Tingkat Pusat sangat mendukung dalam upaya pembiayaan bidang Pemerintahan Desa, Bidang Pembangunan, Bidang Kemasyarakatan dan di bidang Pemberdayaan masyarakat, yang akan menghasilkan beberapa jenis kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan oleh Desa dari dana APBDes maupun pemerintah kabupaten dari APBD Kabupaten, Pemerintah provinsi dari APBD Propinsi dan Pemerintah pusat dari dana APBN.
Hasil MUSRENBANGDES dibagi 2 (dua) kegiatan, yaitu ; Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Rencana Pembangunan Tahunan Desa
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Rencana Pembangunan Jangka Menengah merupakan perencanaan penting untuk kegiatan strategis Desa dalam melaksanakan kegiatan pembangunan selama 5 (lima) tahun kedepan yang mengacu pada APBN, APBD Provinsi APBD Kabupaten dan APB Desa Prioritas pembangunan Jangka Menengah Desa Loceret periode tahun 2014 sampai dengan 2019 diarahkan kepada pembangunan infrastruktur diantaranya adalah ; Penataan Lingkungan Paving Gang, pembangunan jalan Desa , Saluran Drainase, Pengaspalan jalan Desa, pembangunan Boogplat, Jalan Usaha Tani, dan Jaringan Irigasi Pertanian lainnya. Karena infrastruktur yang memadai merupakan salah satu unsur utama penyangga memajukan perekonomian warga masyarakat Desa Loceret khususnya dan masyarakat sekitar Kecamatan Loceret pada umumnya.
2. Rencana Kerja Tahunan Desa
Rencana Kerja Tahunan Desa merupakan Rencana Kerja Pembangunan Desa yang dilaksanakan dalam jangka waktu pendek
atau bersifat tahunan yang kegiatannya berdasarkan APBDesa yang telah disetujui oleh BPD dan disahkan dari Kabag Hukum Kabupaten untuk dikerjakan pada tahun anggaran tersebut yang didanai oleh Desa dengan dana PAD, dana ADD dan dana lainnya yang sah. Kegiatan ini merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang kegiatannya per tahun, kegiatan yang dilaksanakan Pembangunan Jangka Pendek yaitu ; perawatan jalan-jalan kampung, perawatan kantor kepala Desa , bantuan pendidikan meliputi pendidikan formal yaitu ; Paud, MTs dan MA, kemudian pendidikan non formal diantaranya, TPQ, Kepemudaan, dan tempat-tempat ibadah.
3. Arah Kebijakan Keuangan Desa
Sesuai Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa disebutkan sebagai berikut ;
- Penyelenggaran urusan Pemerintah Desa yang menjadi kewenangan Desa didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa ), Bantuan Pemerintah dan Pemerintah Kabupaten.
- Penyelengara urusan Pemerintah Daerah yang diselengarakan oleh Pemerintah Desa didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
- Penyelengara urusan Pemerintah Pusat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa didanai dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara.
Keuangan Desa merupakan semua hak dan kewajiban Desa dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang dapat dinilai dengan uang. Kemudian keuangan Desa merupakan bagian dari proses Musrenbangdes. Kebijakan Pemerintah Desa Loceret dilakukan dengan mempertimbangkan keuangan Desa yang ada dengan Pendapatan Asli Desa (PAD). PAD Desa Loceret tiap tahunnya untuk kegiatan penyelenggara Pemerintahan Desa. Untuk itu harapan dari Pemerintah Desa Loceret mengharapkan dana-dana bantuan dari Pemerintah Kabupaten terus diperbesar guna menyelesaikan beberapa kegiatan pembangunan-pembangunan fisik maupun non fisik.
4. Pengelolaan Pembiayaan
Semua sumber pembiayaan di Pemerintahan Desa Loceret didanai sepenuhnya dengan dana sebagai berikut ;
Pendapatan Asli Desa (PAD)
Alokasi Dana Desa (ADD) dari Pemerintah Kabupaten Nganjuk Dana Desa
Bagi Hasil Pajak & Retbusi Daerah Kabupaten / Kota
Bantuan lain yang tidak mengikat dan sah menurut Undang-undang Swadaya masyarakat dan Gotong-royong
Pengelolaan pembiayaan Belanja Desa dituangkan dalam APBDesa yang disusun secara bersama-sama lembaga-lembaga Desa yang terdiri dari unsur Pemerintah Desa, BPD, Tokoh Masyarakat, tokoh Agama, Tokoh Perempuan serta unsur lainnya yang telah mendapatkan persetujuan peserta Musrenbangdes yang ditetapkan dalam berita acara Musrenbangdes.
Pembiayaan semua Pelaksanaan pembangunan dikelola oleh Bendahara Desa dan Tim Teknis,Kebijakan umum Anggaran, baik langsung maupun tidak langsung sepenuhnya mengacu pada kemampuan keuangan Desa Loceret yang tertuang dalam APBDesa yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan keuangan Desa serta memperhatikan hasil Musrenbangdes dan skala prioritas.
Kegiatan-kegiatan ini dilakukan dengan melihat indek anggaran kegiatan yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Nganjuk , dan tidak boleh bertentangan dengan kebijakan Pemerintah. Mengingat dana yang ada di Alokasi Dana Desa (ADD), Dana Desa, Bagi hasil Pajak & Retrebusi Daerah Kabupaten /Kota merupakan dana stimulan yang harus didukung dengan Pendapatan Asli Desa (PAD) serta partisipasi masyarakat sepenuhnya. Karena prinsip pembangunan Desa adalah dari masyarakat oleh masyarakat dan semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat Desa Loceret Program-program pembangunan Desa dilakukan dengan memperhatikan serta menampung usulan-usulan musyawarah dari tingkat RT dan segenap aspirasi segenap lapisan warga masyarakat Desa Loceret.
D. PRIORITAS DESA
Pelaksanaan pembangunan dalam Desa selama periode tahun 2014 sampai 2019 cukup banyak yang dilaksanakan bersumber dari dana Pemerintah yaitu ADD, Dana Desa Bagi Hasil Pajak & Restribusi Daerah Kabupaten/Kota priorirtas Desa selalu dimusyawarahkan dalam Musrenbangdes disetiap tahun dan mengacu pada RPJMDes. Semua pelaksanaan pembangunan di Desa menggunakan ketentuan skala prioritas, setelah pembangunan fisik umum, Jalan Desa, Penataan Lingkungan, Saluran Sanitasi Rumah Tangga, Saluran Drainase, dan lain sebagainya.
BAB III
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DESA
A. URUSAN HAK ASAL USUL DESA
Dalam konteks penyelengaraan Pemerintah Desa dalam melaksanakan tugas pelayanan, pembangunan Desa, serta pembinaan masyarakat Desa selain memiliki sumber Pendapatan Asli Desa (PAD) sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dan Pereturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa juga berhak untuk mendapatkan Alokasi Dana Umum yang diterima oleh Daerah.
1. Pelaksanaan Kegiatan
Program-program pembangunan Desa dilakukan dengan usulan-usulan hasil musyawarah dari tingkat RT dan ditampung pada kegiatan dusun yang kemudian dibawa dalam Musrenbangdes.
2. Tingkat Pencapaian
Keberhasilan suatu pembangunan di Desa tidak lepas dari peran serta masyarakat, namun jika hanya mengandalkan dukungan swadaya juga belum mampu berhasil maksimal. Di Desa Loceret tingkat pencapaian pembangunan infrastruktur mencapai 100 % baik pembangunan yang bersumber dari APBDes, ADD, Dana Desa Bagi Hasik Pajak & Restribusi Daerah Kabupaten/Kota, APBD Proivinsi dan didukung partispasi serta gotong-royong masyarakat Desa baik berupa materiil maupun non materiil, baik berupa jasa maupun barang.
3. Satuan Pelaksanaan Kegiatan Desa
Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Aparatur Pemerintah Desa , BPD, LKMD, Kasun dan RT, LINMAS, PKK, Karang Taruna berjalan dengan baik dan sudah sesuai Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, Peraturan Bupati, Peraturan Daerah.
4. Data Perangkat Desa
Desa Loceret dibagi menjadi 2 wilayah Dusun yang terdiri dari 18 RT, berikut data Perangkat Desa Loceret Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk :
a. Kepala Desa : WITRI JANUARISTA b. Sekretaris Desa : -
c. Kasi Pemerintahan : SUROYO d. Kaur Keuangan : IMAM AS’AD e. Kaur Tata Usaha dan Umum : -
f. Kasi Pelayanan dan Kesejahteraan : MASNUR HADI
g. Kasun Loceret : SUGENG KAMDANI
h. Kasun Ngelan : SETYO PAMBUDI
5. Data Lembaga Desa a. BPD Desa Loceret
Ketua : EDI PRIYANTO
Wakil Ketua : ZAINAL AKSIN Sekretaris : ALI DAUM
Anggota : KUSTARI Anggota : SUMARNO Anggota : LASIADI Anggota : M. SODIG b. KPMD Desa Loceret Ketua : SINAH
Anggota : ALI DAUM
Anggota : SOEHARJANTO
Anggota : SUGENG KAMDANI
6. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Anggaran yang telah dituangkan dalam APBDes bisa sesuai rencana walaupun adakala defisit anggaran, semua itu dikarenakan pendapatan lebih kecil dari belanja baik langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya terjadi di PAD dan untuk ADD, Dana Desa Bagi Hasil Pajak & Retrebusi Daerah Kabupaten/Kota, tepat dan tidak ada masalah, semua pelaksanaan kegiatan di Desa Loceret lebih difokuskan pada skala prioritas yang dianggap urgent dan darurat. Jenis pekerjaan yang pelaksanaannya menggunakan dana yang besar diajukan ke Pemerintah Kabupaten Nganjuk dan Pemerintah Propinsi Jawa timur.
7. Proses Perencanaan Pembangunan
Dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Loceret, sistem gotong-royong masih berjalan dan akan terus dipertahankan dan dilestarikan, karena gotong-royong masih menjadi sarana kerjasama antar warga dalam menjalin kerukunan serta kebersamaan dalam pelaksanaan pembangunan. Proses perencanaan pembangunan Desa dilakukan bertahap dari musyawarah di tingkat RT dan Tingkat Dusun dalam menentukan lokasi rencana pembangunan lalu hasil musyawarah tersebut dilaporkan ke tingkat Desa dan kemudian dalam Musrenbangdes dimasukan dalam agenda pembangunan dan didata menjadi Rencana Kerja Tahunan Desa.
Selanjutnya dimasukan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) dengan usulan dari masyarakat dan diprioritaskan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan kemampuan Desa .
8. Sarana dan Prasarana
Dalam rangka pemerataan pembangunan Desa menuju kemandirian dan meningkatkan kesejahteraan masyaratkat Desa Loceret, diperlukan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat melalui pembangunan skala Desa. Sumber utama dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Loceret masih mengandalkan Alokasi Dana Desa (ADD), Dana Desa Bagi Hasil Pajak & Restribusi Daerah
Kabupaten/Kota, menghasilkan kegiatan yang bermanfaat antara lain sebagai berikut :
Pemerintahan Desa lebih optimal dalam melayani warga masyarakat
Lembaga-lembaga kemasyarakatan di Desa dapat meningkatkan kemampuan dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan sarana dan prasarana Desa
Partispasi swadaya masyarakat dan gotong-royong tenaga lebih optimal
Berikut ini data sarana dan prasarana yang ada di Desa Loceret adalah sebagai berikut :
No Nama Jumlah No Nama Jumlah
1 Kantor Desa 1 Unit 8 TPQ 2 Unit 2 Poskesdes 1 Unit 9 Masjid 2 Unit 3 Posyandu 6 Unit 10 Mushola 11 Unit 4 SLTA / MA 1 Unit 11 Pondok Pesantren 0 Unit 5 MTs /SMP 2 Unit
6 SD Negeri 2 Unit 7 Paud 1 Unit
9. Permasalahan dan Penyelesaian
Setiap pelaksanaan kegiatan pasti ada kendala baik kendala teknis maupun non teknis, guna mengantisipasi dan menyelesaikan masalah tersebut diadakan musyawarah agar dapat dukungan sekaligus partisipasi dari masyarakat kemudian diharapkan seluruh warga masyarakat merasa ikut memiliki terhadap pekerjaan tersebut dan nantinya kegiatan dapat berjalan sesuai rencana.
B. URUSAN PEMERINTAH YANG DISERAHKAN KABUPATEN/KOTA 1. Pelaksanaan Kegiatan
Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah kabupaten yang terkait dalam pelayanan dasar. Keadaan
geografis Desa Loceret yang berjarak 500 M apabila ditempuh menggunakan kendaraan membutuhkan waktu 5 menit ke Ibukota Kecamatan Loceret yang relatif dekat dan tidak menemui kendala dalam pelaporan-pelaporan data bisa tepat waktu.
Terkait perencanan kegiatan Desa yang berskala besar maka diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten melalui RPJMDes, dengan harapan semua perencanaan pembangunan yang tertuang dalam RPJMDes dapat terlaksana dan didukung oleh Pemerintah Kabupatean Nganjuk dan Pemerintah Propinsi Jawa Timur, sedangkan kegiatan yang berskala kecil pelaksanaannya dilakukan oleh Desa sendiri.
Mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2015 sampai Tahun 2016 urusan pemerintah yang diserahkan kabupaten merupakan tugas desentralisai yang dilaksanakan pemerintah desa meliputi berbagai bidang yang telah ditentukan dan diwujudkan dalam bentuk program dan kegiatan desa yang disesuaikan dengan kondisi serta kemendesakan kebutuhan masyarakat Yaitu :
a. Bidang Pertanian Ketahanan Pangan
Pertanian ketahanan pangan merupakan sektor unggulan bagi percepatan pertumbuhan dan perkembangan perekonomian masyarakat desa Loceret hal ini didukung dengan wilayah pertanian berupa sawah yang sangat luas
Usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas untuk mewujudkan ketahanan pangan yang terkait dengan sistim usaha tani antara lain :
1. penyediaan sarana dan prasarana hasil produksi untuk nilai tambah bagi peningkatan pendapatan petani dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
2. Pemasyarakatan penggunaan alat mesin pertanian,kampanye dan penyediaan benih unggul.
3. Melakukan pembinaan pada beberapa kelompok tani bekerjasama dengan dinas pertanian ppl.
b. Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan adalah merupakan hak setiap warga negara. kualitas sumber daya manusia suatu daerah dapat ditentukan dengan parameter tingkat pendidikannya dan merupakan salah satu indikator bagi keberhasilan pembangunan Oleh karena itu pembangunan bidang pendidikan merupakan perioritas pembangunan dalam rangka terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas sebagai insan pembangunan pedesaan .sebagai wujud tanggung jawab pemerintah bersama masyarakat telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan dan aksesbilitas pendidikan dalam bentuk program dan kegiatan-kegiatan antara lain :
1. Turut serta mensukseskan program wajib belajar 9 tahun dan peningkatan mutu pendidikan.
2. Mengupayakan pembentukan Perpustakaan Desa kemudian mengusahakannya sebagai pusat kegiatan belajar masyarakat
c. Bidang Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan hak dasar bagi masyarakat, dan dalam pelayanan kesehatan serta peningkatan derajat kesehatan masyarakat pemerintah pusat maupun pemerintah kabupaten untuk mewujudkan diluncurkan program sehat dan cerdas dan lain lain.walaupun demikian gangguan kesehatan masyarakat tidak dapat dihindari banyak penyakit yang menimpa masyarakat antara lain demam berdarah, muntaber dll. yang sangat perlu mendapat penanganan yang lebih serius dari pemerintah dan pemerintah desa.
Kegiatan kegiatan yang dilakukan antara lain :
1. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan seperti kelengkapan pelayanan Poskesdes Desa Loceret harus didukung dengan fasilitas yang cukup dan dengan tenaga yang cukup pula seperti tenaga bidan desa.
Pelayanan kesehatan balita, ibu pada posyandu di masing masing dusun , pelayanan kesehatan masyarakat miskin, pemberian makanan pendamping bagi bayi kurang gizi, pengelolaan jamkesmas.
3. Merencanakan pembangunan posyandu di Dusun.
4. Mengupayakan dan memperjuangkan insentif kader posyandu.
d. Bidang Sosial
Banyaknya warga masyarakat desa yang tergolong miskin , pengangguran, anak terlantar, hal ini merupakan dampak dari krisis yang telah menimpa bangsa Indonesia tahun 1997 yang masih dirasakan sampai dengan saat ini. kita tidak boleh tinggal diam, melainkan harus bekerja keras agar segera keluar dari permasalahan tersebut. program dan kegiatan yang dilakukan mengusulkan bantuan rumah sehat ke dinas sosial dan tenaga kerja, menyalurkan program beras miskin kepada rumah tangga sasaran penerima manfaat .
e. Bidang Pekerjaan Umum
Dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pembangunan desa urusan pekerjaan umum adalah satu urusan yang sangat penting dan strategis dalam mendukung dan menunjang peningkatan pendayagunaan dan pengelolaan potensi desa yang dimiliki guna sepenuhnya meningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa.
Dalam upaya meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana fasilitas umum tersebut pemerintah desa telah melaksanakan program-program sebagai berikut :
Tahun 2013
1. Penyemiran jalan desa, sumber dana ADD 2. Pemasangan jaringan listrik, sumber dana PAD
Tahun 2014
1. Pembangunan irigasi, sumber dana ADD 2. Pembangunan drainase, sumber dana BKK
Tahun 2015
1. Penyemiran jalan desa, sumber dana DD
2. Pembangunan TPT Pasangan Batu, sumber dana DD 3. Pembangunan Jembatan 2 unit, sumber dana DD
4. Pembangunan / Pemasangan Lampu Jalan, sumber dana DD 5. Pembangunan Drainase, sumber dana ADD
6. Renovasi kantor desa, sumber dana BHPRD dan ADD
Tahun 2016
1. Renovasi kantor desa, sumber dana ADD, BHPRD, dan SILPA 2. Pembangunan TPT Pasangan Batu, sumber dana DD/PAD 3. Pembangunan Drainase, sumber dana DD
4. Normalisasi Irigasi, sumber dana DD
Tahun 2017
1. Pembangunan Irigasi 116 M, sumber dana DD
2. Pembangunan gorong-gorong plat beton P = 3,5 L = 1,2 sumber dana PAD
3. Pembangunan Drainase 15 M, sumber dana DD
4. Pembangunan TPT Pasangan Batu P = 250 M, sumber dana DD
5. Pembangunan TPT Pasangan Batu P = 55 M, sumber dana ADD
6. Pembangunan gorong-gorong plat beton P = 3,8 L = 1,2 sumber dana DD
7. Pembangunan Pendopo Sanggar Seni Budaya, sumber dana DD
8. Pembangunan Jalan Paving Blok P = 47 M L = 2,5 M sumber dana DD.
9. Pembangunan Plafon Kantor Desa, sumber dana BHPRD
Tahun 2018
1. Pembangunan TPT Pasangan Batu 164 M, sumber dana DD 2. Pembangunan Drainase RW. 01 68 M, sumber dana DD 3. Pembangunan Drainase RW. 02 55 M, sumber dana DD
4. Pembangunan MCK Pendopo Sanggar Seni Budaya, sumber dana DD
5. Pembangunan Penerangan Jalan Desa, sumber dana DD 6. Pembangunan irigasi, sumber dana DD
f. Bidang Lingkungan Hidup
Pelaksanaan urusan lingkungan hidup tidak terlepas dari suatu upaya untuk pemulihan lingkungan dan pelestarian sumber daya alam. Pembangunan lingkungan hidup juga dapat dijadikan sebagai fungsi kontrol pelaksanaan pembangunan pada bidang lainnya agar terwujud pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Lingkungan hidup juga berperan dalam mengembangkan sumber daya alam dan juga
Dalam menata desa agar tetap indah dan menarik, maka keseimbangan lingkungan hidup sudah sepatutnya dipertahankan dan dilestarikan. Urusan lingkungan hidup difokuskan pada pengawasan dan pengendalian perusakan lingkungan agar tetap lestari.
g. Bidang Politik Dalam Negeri dan Administrasi Publik
Dalam rangka ketertiban dan ketentraman masyarakat serta menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam menjaga ketertiban umum pemerintah desa telah berupaya untuk mensosialisasikan peraturan peratuan pemerintah pada Partai Politik Parpol, Organisasi Masyarakat ( Ormas ) dan atau pada masyarakat desa
pada umumnya untuk diikuti dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya ( low inforcement ) .
h. Bidang Otonomi Desa
Otonomi desa adalah hak, wewenang dan kewajiban desa untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat . dalam hal ini pemerintah desa telah mengadakan proses regulasi atau penyederhanaan peraturan peraturan yang ada, melakukan penelitian dan pendataan potensi desa, melakukan kerjasama antar desa, melakukan penetapan anggaran pendapatan dan belanja desa .
i. Bidang Pertanahan
Kegiatan dalam bidang pertanahan antara lain : Memberikan pelayanan atau memfasilitasi pada masyarakat yang melakukan transaksi jual beli, pembuatan surat keterangan warisan, hibah dll. 1. Memberikan surat keterangan hak atas tanah
2. Memfasilitasi penyelesaian sengketa tanah .
j. Bidang kependudukan dan catatan sipil
Kegiatan yang dilaksanakan dalam bidang kependudukan dan catatan sipil antara lain :
1. Melakukan registrasi jumlah penduduk sesuai jenis kelamin dan mata pencaharian dilaksanakan oleh kepala dusun dan sampai saat ini belum selesai.
2. Melakukan registrasi jumlah penduduk menurut hak pilih dalam pilkada dan oleh PPS.
3. Menerbitkan surat keterangan kartu keluarga untuk penerbitan KTP
4. Melakukan pendataan dan pembinaan dalam kegiatan mutasi penduduk .
5. Membuat surat keterangan untuk penerbitan akte kelahiran . 6. Membuat Data Base Kependudukan.
k. Bidang Kesatuan Bangsa, perlindungan masyarakat dan pemerintahan umum.
Kondisi sosial masyarakat desa Loceret dari tahun 2014 s/d tahun 2019 secara umum masih relatif aman dan terkendali langkah langkah yang dilakukan antara lain :
Melakukan kegiatan sambang desa dan mengikuti kegiatan patroli aparat keamanan.
Bersama BKD tetap memelihara dan menjaga ketertiban dan keamanan desa.
l. Bidang perencanaan
Perencanaan pembangunan desa memiliki peran strategis dalam menentukan arah dan kebijakan serta prioritas pembangunan desa. Perencanaan pembangunan desa diarahkan pada terwujudnya perencanaan pembangunan yang partisipatif, aspiratif dan akuntabel. hal ini akan dapat terlaksana apabila perencanaan
Pembangunan dilandasi prinsip-prinsip dan mekanisme perencanaan pembangunan yang telah diatur dalam peraturan daerah maupun peraturan desa. Penyusun perencanaan pembangunan desa baik rencana pembangunan jangka menengah maupun rencana pembangunan desa satu tahun disusun dan direncanakan secara bersama sama dengan melibatkan semua tokoh masyarakat melalui musyawarah rencana pembangunan desa (musrenbangdes) setiap tahun.
m. Bidang Penerangan, informasi dan komunikasi
Menyampaikan atau mensosialisasikan peraturan perundang-undangan, peraturan pemerintah , peraturan menteri , peraturan daerah dan kebijakan-kebijakan pemerintah untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya serta penegakan hukum . selain dari pada itu juga menyampaikan informasi jenis-jenis pembangunan yang masuk desa .
n. Bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Peran perempuan tidak dapat dipisahkan dalam kesuksesan pembangunan, pemerintah desa menyadari hal tersebut dengan mengikut sertakan perempuan dalam proses pembangunan seperti pada pelaksanaan musrenbangdes , musrenbang kecamatan dan juga keikut sertaannya sebagai pelaku dalam pembangunan desa minimal 30 persen . Melakukan gerakan sayang ibu dan balita , mensosialisasikan pentingnya kesehatan ibu dan balita sehingga mereka akan tetap memelihara kesehatannya dan dapat mencegah kematian yang sering menimpa ibu hamil dan bayinya.
o. Bidang Keluarga berencana dan keluarga sejahtera
Bekerjasama dengan puskesmas menyampaikan informasi pada masyarakat tentang standar keluarga sejahtera, makanan sehat bagi balita, imunisasi dan gizi keluarga, mensosialisasikan gerakan sayang ibu, mensosialisasikan tindakan pencegahan kematian ibu hamil dan melahirkan serta kematian bayi
p. Bidang Pemuda dan olah raga
Pemuda dan olah raga satu kesatuan yang melekat dan tidak dapat dipisahkan sebagai generasi penerus bangsa.pemuda merupakan harapan bangsa, segala potensi dan kreatifitasnya perlu dipacu terus menerus agar terbina generasi yang tangguh dan mandiri serta siap berprestasi baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional. Dalam upaya memacu prestasi pemuda dan keolahragaan , maka pemerintah desa Loceret telah melaksanakan program sebagai berikut :
Peningkatan peran serta kepemudaan dengan pembentukan Karang Taruna kemudian mengusahakan keterlibatannya dalam pembangunan desa.
Pengadaan sarana dan prasarana olah raga.
Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga.
Menyelenggarakan berbagai kegiatan pertandingan olah raga, seni dll.
q. Bidang Pemberdayaan masyarakat desa
Melakukan identifikasi sumber daya manusia
Peningkatan peran serta masyarakat desa dalam pembangunan Penataan dan pemberdayaan organisasi masyarakat desa
r. Bidang statistik
Bidang statistik sangat penting dan berperan dalam memotret kegiatan kegiatan pembangunan melalui kumpulan angka angka terhadap pembangunan desa. Secara umum urusan dan kegiatan statistik dilakukan kerjasama dengan badan pusat statistik kecamatan dan kabupaten Nganjuk. program yang dilaksanakan antara lain sensus pendataan penduduk, sensus pendataan ekonomi dan lain lain.
s. Bidang arsip dan perpustakaan
Dokumen-dokumen penting desa adalah aset yang perlu diamankan, dilestarikan dan dipelihara secara utuh keberadaannya karena memuat sejarah perkembangan desa.urusan kearsipan berperan penting dalam mengadministrasikan perkembangan desa setiap tahunnya.guna menunjang tata kearsipan tersebut program program yang dilaksanakan pemerintah desa adalah: program pelayanan administrasi perkantoran, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, peningkatan kapasitas sumber daya aparatur , peningkatan pengembangan system pelaporan keuangan desa, dan program penyelamatan dan pelestarian dokumen/ arsip desa. Sementara dibidang perpustakaan seiring dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan tehnologi dewasa ini keberadaan sarana perpustakaan amat dibutuhkan, terlebih pula dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam budaya baca dan Pelatihan Komputer Internet baik dikalangan pelajar maupun masyarakat umum.sebagai upaya mendukung urusan perpustakaan tersebut, program yang dilaksanakan adalah pengembangan budaya baca dan pembentukan perpustakaan desa
serta pengembangannya bekerjasama dengan perpustakaan kabupaten Nganjuk.
2. Tingkat Pencapaian
Keberhasilan pelaksanaan program Desa tidak lepas dari peran serta segenap partisipasi dukungan baik berupa jasa maupun tenaga dalam mensukseskan pembangunan Desa, dalam hal pelaksanaan pembangunan fisik maupun non fisik sudah dirasakan berhasil meskipun masih ada kekurangan.
3. Realisasi Program dan Kegiatan
Dalam rangka mendukung program Pemerintah Kabupaten maupun Provinsisegenap jajaran Pemerintahan Desa beserta lembaga-lembaga Desa senantiasa mendukung dan melaksanakan program tersebut, namun pelaksanaannya tidak seluruhnya mulus sesuai rencana tetap saja ada kendala teknis maupun non teknis.
Berikut kami sampaikan data-data Kegiatan Pembangunan Desa Loceret periode tahun 2013 sampai dengan tahun 2018 adalah sebagai berikut ;
No Jenis Pembangunan Sumber Dana Tahun
1 Penyemiran jalan desa ADD 2013
2 Pemasangan jaringan listrik PAD 2013
3 Pembangunan irigasi ADD 2014
4 Pembangunan drainase BKK 2014
5 Penyemiran jalan desa DD 2015
6 Pembangunan TPT Pasangan Batu DD 2015 7 Pembangunan Jembatan 2 unit DD 2015 8 Pembangunan / Pemasangan
Lampu Jalan
DD 2015
9 Pembangunan Drainase ADD 2015
10 Renovasi kantor desa ADD/BHPRD 2015 11 Renovasi kantor desa ADD/BHPRD/PAD 2016 12 Pembangunan TPT Pasangan Batu DD/PAD 2016
13 Pembangunan Drainase DD 2016
15 Pembangunan Irigasi 116 M DD 2017 16 Pembangunan gorong-gorong plat
beton P = 3,5 L = 1,2
PAD 2017
17 Pembangunan Drainase 15 M DD 2017
18 Pembangunan TPT Pasangan Batu P = 250 M
DD 2017
19 Pembangunan TPT Pasangan Batu P = 55 M
ADD 2017
20 Pembangunan gorong-gorong plat beton P = 3,8 L = 1,2
DD 2017
21 Pembangunan Pendopo Sanggar Seni Budaya
DD 2017
22 Pembangunan Jalan Paving Blok P = 47 M L = 2,5 M
DD 2017
23 Pembangunan TPT Pasangan Batu 164 M, DD 2018 24 Pembangunan Drainase RW. 01 68 M DD 2018 25 Pembangunan Drainase RW. 02 55 M DD 2018 26 Pembangunan MCK Pendopo Sanggar Seni Budaya
DD 2018
27 Pembangunan Penerangan Jalan Desa
DD 2018
28 Pembangunan irigasi DD 2018
29 Pembangunan Plavon Kantor Desa BHPRD 2018
4. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa
Dalam pelaksanaan setiap program Desa dari jajaran Pemerintah Desa Loceret melaksanakan ketentuan yang ada serta melaksnakan tugas pokok dan fungsi masing-masing dengan ketentuan yang ada baik dari jajaran Aparatur Pemerintah Desa , BPD, LKMD, Kasun dan Ketua RT, PKK dan LINMAS, Karang Taruna serta didukung oleh segenap tokoh agama dan tokoh masyarakat.
5. Alokasi dan Realisasi Anggaran
Semua pelaksanaan proyek-proyek fisik maupun non fisik dana yang dianggarkan dari Kabupaten, Propinsi maupun Pusat didata secara detail dan benar. APBDes menganggarkan kegiatan fisik dan non fisik yang skala kecil yang tertuang dalam RPJMDes. Realisasi pelaksanaan program Pemerintah Desa tidak lepas dari tanggungjawab Pemerintah
Kabupaten selaku Pembina dan pembimbing dalam pelayanan pada masyarakat.
6. Permasalahan dan Penyelesaian
Bagi Pemerintaha Desa Loceret terhadap semua masalah yang terjadi dan timbul merupakan suatu pembelajaran untuk menuju suatu kemajuan dan kedewasaan, pada prinsipnya tidak ada suatu masalah yang tak bisa dicarikan penyelesaiaan atau jalan keluarnya selain bermusyawarah.
BAB IV
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA
Pelaksanaan program pemerintah baik pusat maupun daerah dikoordinasikan dengan Pemerintah Desa, karena salah satu fungsi Pemerintah Desa adalah pelayanan dan perlindungan terhadap warga masyarakat.
1. Dasar Hukum
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang telah diganti dengan Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintah Daerah
2. Intansi Pemberi Tugas Pembantuan
Penyelenggara Pemerintah Desa merupakan kepanjangan tangan sekaligus pembinaan dari Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten, sesuai dengan kedudukannya Pemerintah Desa merupakan pelaksana penyelenggara pemerintahan. Dalam melaksanakan kegiatannya tugas-tugas pembantuan dilaksanakan sesuai tugas pokok dan fungsinya. Penyelenggara Pemerintahan Desa dilaksanakan sesuai kewenangannya, karena Desa merupakan bagian dari Pemerintah Kabupaten yang melaksanakan penyelenggaraan tugas umum diantaranya pelaksanaan Pemerintahan, pembangunan, Pembinaan Kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat, penyelenggara ketentraman dan ketertiban umum, pemeliharaan sarana dana
prasarana serta fasilitas pelayanan umum dan pelaksanaan tugas pembantuan yang diberikan oleh instansi yang terkait.
3. Pelaksana Kegiatan
Dengan memperhatikan dampak yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, apabila dampak yang ditimbulkan bersifat lokal maka urusan pemerintahan tersebut menjadi kewenangan pemerintah daerah kabupaten, karena pemerintah Desa melaksanakan kegiatannya mengacu pada peraturan perundangan kabupaten, sedangkan dalam Desa pelaksanaannya mengacu pada peraturan Desa .
4. Realisasi Pelaksanaan Program Kegiatan
Dalam melaksanakan suatu peraturan, permasalahan pasti timbul. Dampak yang timbul dalam pelaksanaan peraturan Desa biasanya selama ini tidak pernah menjadi suatu permasalahan dalam masyarakat, dalam pelaksanaannya program dan kegiatan Desa. kontribusi masyarakat sangat dibutuhkan dalam melaksanakan semua kegiatan.
5. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang Digunakan
Dalam rangka pemerataan pembangunan Desa menuju kemandirian Desa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa , perlu adanya partisipasi dari seluruh lapisan warga masyarakat guna mendukung pelaksanaan pembangunan Desa dan kegiatan lainnya perlu dana sebagai penyangga utama pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa, namun semua pelaksanaan kegiatan pemerintahan Desa sumber pendanaannya ditopang oleh Pemerintah Kabupaten dan Pusat serta sumber pendapatan Desa yang sah lainnya.
B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN
Dalam konteks penyelenggaraan Pemerintahan Desa segala pekerjaan yang telah tertuang dalam APBDes maupun RPJMDes dalam pelaksanaannya banyak membutuhkan bantuan informasi dari instansi
terkait, karena dalam pelaksanaannya seringkali informasi tersebut dibutuhkan karena menyangkut bidang pelayanan masyarakat, bahkan dana-dana yang diperlukan guna mendukung pelaksanaan anggaran dan yang lainnya.
1. Dasar Hukum
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa ;
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan dan Pemerintahan Daerah.
2. Urusan Pemerintahan Yang Ditugas Pembantuankan
Pelaksanaan Anggaran Desa menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan, dalam perencanaan mengandung arti bahwa anggaran Desa menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan dalam pelaksanaannya pengawasan diartikan bahwa anggaran Desa menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan Pemerintahan Desa sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Guna mengantisipasi semua pelaksanaan perencanaan yang tidak berhasil, maka Pemerintah Desa Loceret mengadakan koordinasi dengan instansi Pemerintah Daerah Kabupaten yang berkepentingan untuk mendukung kegiatan Desa tersebut.
3. Sumber dan Jumlah Anggaran
Keuangan Desa dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan akuntabel dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan
manfaat bagi masyarakat Desa Loceret yang kemudian dilaksanakan melalui sistem yang terintegrasi dan diwujudkan dalam APBDes yang setiap tahun ditetapkan dengan Peraturan Desa . Kepala Desa selaku kepala Pemerintah di Desa Loceret adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan Desa dan mewakili pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan Desa. Selama Pemerintahan Desa Loceret periode 2013 –2018, sumber dan pendapatan Desa dalam anggaran perhitungan tercatat sebesar Rp. 5.368.924.549,00 yang bersumber dari ADD, Dana Desa Bagi Hasik Pajak & Restribusi Daerah Kabupaten, PAD Desa.
BAB V
PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN LAINNYA
A. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA 1. Bencana Yang Terjadi dan Penanggulangannya
Untuk penanggulangan bencana alam yang terjadi, Pemerintah Desa berkoordinasi dengan instansi terkait dan sebelumnya mengambil tindakan penanganan pertama yang bersifat sementara bersama warga masyarakat sesuai kemampuan yang ada.
2. Status Bencana
Penanganan bencana dengan melihat status bencana serta bahaya dan penanggulangannya, dalam keadaan demikian koordinasi dengan instansi terkait sangat diperlukan.
3. Sumber dan Jumlah Anggaran
Dalam penanggulangan bencana alam tentu memerlukan biaya, di Desa Loceret untuk anggaran bencana alam belum dianggarkan dalam APBDes, namun apabila terjadi bencana alam maka Pemerintrah Desa mencarikan solusi guna mendapatkan dana darurat, bantuan swadaya masyarakat ditampung dan didistribusikan melalui posko Desa.
4. Antisipasi Desa
Dalam mengantisipasi segala bentuk bencana alam, Pemerintah Desa Loceret serta Lembaga-lembaga Desa bersama masyarakat sering mengadakan sosialisasi pencegahan akan pentingnya antisipasi penanggulangan bencana dilingkungan RT masing-masing.
5. Satuan Pelaksanaan Kegiatan Desa
Pelaksana kegiatan penanggulangan bencana alam, petugas yang melaksanakan kegiatan tersebut terdiri dari unsur Apartur Pemerintah
Desa, Lembaga-Lembaga Desa dan segenap lapisan warga masyarakat Desa Loceret seluruhnya.
6. Kelembagaan Yang Dibentuk
Kepanitian penanggulangan bencana di Desa Loceret dalam kaitannya dengan tugas penanganan bencana alam sudah dibentuk yang diberi nama “Panitia Bhakti Sosial Desa Loceret” yang dipimpin oleh ketua LKMD Desa Loceret dan tiap-tiap masing perdukuhan yang menjadi ketua pelaksana adalah Kepala Dusun masing-masing.
B. PENYELENGARA KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM 1. Gangguan Yang Terjadi
Dalam melaksanakan ketertiban umum di Desa Loceret telah diadakan kegiatan ronda pos malam disetiap lingkungan wilayah RT masing-masing, dan setiap malam di kantor Kepala Desa dijadwalkan piket bagi Perangkat Desa yang terintegrasi dengan Kantor Polisi Sektor Loceret.
2. Satuan Pelaksana Kegiatan Desa
Dalam melaksanakan ketertiban umum, Pemerintah Desa Loceret dibantu oleh BABHINKAMTIBMAS atau POLMAS Kepolisian Sektor Loceret dan BABHINSA, Komandan Koramil Kec. Loceret yang bertugas menyelesaikan permasalahan dan ketertiban umum, baik perselisihan warga maupun kejadian lainnya.
3. Penangulangan dan Kendalanya
Penanggulangan ketertiban umum jarang mendapatkan hambatan, keadaan umumnya kondusif dan apabila ada gejolak-gejolak kecil dilapangan cepat diatasi dengan cara kekeluargaan.
4. Keikutsertaan Aparat Keamanan dalam Penanggulangan
Dalam menyelenggarakan dan penanggulangan ketertiban umum, pihak Pemerintah Desa Loceret selalu berkoordinasi dengan BABHINSA dan BABHINKAMTIBMAS.
5. Sumber dan Jumlah Anggaran
Pelaksanaan penyelenggaraan ketertiban umum dalam APBDes sampai saat ini belum dianggarkan, mengingat sumber dan besarnya anggaran yang masih belum mampu untuk mendanai kegiatan tersebut.
BAB VI
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Belanja Desa Loceret terdiri dari sumber Pendapatan Asli Desa dan Alokasi Dana Desa (ADD) yang sumber dananya dari Pemerintah Kabupaten Nganjuk, dari Pusat, APBD Propinsi Dan APBD Kabupaten. Untuk dipergunakan Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung
Pemerintah telah memberikan bantuan Alokasi Dana Desa (ADD), Dana Desa dan Bagi hasil pajak dan retrebusi Daerah Kabupaten/kota yaitu :
1. Tahun 2013
A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DESA Pendapatan :
1. Pendapatan Asli Desa : Rp. 174.190.000 2. Bagi Hasil Pajak Kabupaten : Rp. 5.159.000
3. ADD : Rp. 96.394.000
4. Bantuan Keuangan Pemerintah Propinsi,Kabupaten dan Desa lainnya
: Rp. 118.540.000
Jumlah Pendapatan : Rp. 394.283.000
Belanja :
1. Belanja Langsung : Rp. 140.423.500 2. Belanja Tidak Langsung : Rp. 242.540.000 Jumlah Belanja : Rp. 382.963.500
B. PENGELOLAAN BELANJA DESA
NO URAIAN KEGIATAN JUMLAH Rp.)
A BELANJA LANGSUNG Rp. 140.423.500
Belanja Pegawai / Honorarium Rp. 4.100.000
Honor tim / panitia Rp. 3.600.000
1 Honor panitia lelang tanah kas desa Rp. 1.000.000 2 Honor PPKBD dan Sub. PPKBD Rp. 1.200.000
3 Honor juru kunci makam Rp. 400.000
4 Honor bendahara desa Rp. 500.000
5 Honor petugas PSN Rp. 500.000
6 Honor Guru PAUD Rp. 500.000
Belanja Barang / Jasa Rp. 85.036.400
1 Perjalanan Dinas Kepala Desa dan Perangkat
Desa Rp. 4.000.000
2 Perjalanan Hansip Rp. 500.000
3 BAO Pemerintah Desa Rp. 22.170.700
4 BAO BPD Rp. 6.747.600
5 Kegiatan pemberdayaan TP PKK Rp. 7.229.600 6 Kegiatan pemberdayaan LPM Rp. 2.891.900 7 Kegiatan pemberdayaan RT/RW Rp. 4.819.700 8 Kegiatan pemberdayaan Karang Taruna Rp. 1.927.900 9 Peningkatan disiplin Kepala Desa dan
Perangkat Desa (Pakaian Dinas) Rp. 1.800.000 10 Penyelenggaraan kegiatan pilkades Rp. 6.500.000 11 Belanja BKK Operasional RT/RW Rp. 19.800.000
12 Belanja TK Rp. 699.000
13 Konsumsi rapat Rp. 1.500.000
14 Pembayaran listrik Rp. 500.000
15 Pemeliharaan dan kebersihan kantor Rp. 1.300.000 16 Perawatan Peralatan Kantor Rp. 1.400.000 17 Belanja kegiatan HUT RI dan Nganjuk Rp. 1.250.000