• Tidak ada hasil yang ditemukan

P. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BUDIDAYA PERIKANAN SMALB TUNARUNGU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BUDIDAYA PERIKANAN SMALB TUNARUNGU"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

P. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BUDIDAYA PERIKANAN SMALB TUNARUNGU

KELAS: X

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleran, gotong royong, kerja sama), dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini. KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. Memahami, menerapkan,

menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar/prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang pekerjaan pada tingkat teknis, spesifik, dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks

pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, mengolah informasi, dan

mengikuti prosedur yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan dan kemasyarakatan melalui menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif pada ranah abstrak dan konkret sehingga

(2)

KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)

internasional sesuai dengan standar terkait

pengembangan dari sekolah dan masyarakat global

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Mengklasifikasikan jenis-jenis komoditas & karakteristik perairan yang memiliki nilai

ekonomi tinggi (lokal, regional dan internasional)

4.1 Merumuskan jenis-jenis komoditas & karakteristik komoditas perairan yang memiliki nilai ekonomi tinggi (lokal, regional dan

internasional) 3.2 Menganalisis sistem morfologi dan

anatomi biota air

4.2 Mengobservasi sistem

morfologi dan anatomi biota air 3.3 Menerapkan prosedur observasi

parameter kualitas air

4.3 Melakukan observasi parameter kualitas air 3.4 Menerapkan pengukuran

parameter kualitas air

4.4 Melakukan pengukuran parameter kualitas air 3.5 Menerapkan pengelolaan

parameter kualitas air

4.5 Melakukan pengelolaan parameter kualitas air 3.6 Mengidentifikasi jenis hama &

penyakit ikan

4.6 Mepresentasikan jenis hama & penyakit ikan

3.7 Menganalisis tindakan

pencegahan dan pengobatan hama penyakit ikan

4.7 Melakukan tindakan

pencegahan dan pengobatan hama penyakit ikan

3.8 Mengidentifikasi jenis jenis pakan alami

4.8 Mempresentasikan jenis jenis pakan alami

3.9 Menerapkan kultur massal pakan alami

4.9 Melaksanakan kultur massal pakan alami

3.10 Menganalisis jenis-jenis bahan baku pakan buatan

4.10 Memilih jenis-jenis bahan baku pakan buatan

3.11 Menentukan formulasi pakan buatan

4.11 Melakukan formulasi pakan buatan

3.12 Menerapkan produksi pakan buatan

3.12 Melakukan produksi pakan buatan

(3)

KELAS: XI

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleran, gotong royong, kerja sama), dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini. KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. Memahami, menerapkan,

menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar/prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang pekerjaan pada tingkat teknis, spesifik, dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks

pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, mengolah informasi, dan

mengikuti prosedur yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan dan kemasyarakatan melalui menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif pada ranah abstrak dan konkret sehingga

menampilkan kinerja dan terukur sesuai dengan standar terkait pengembangan dari sekolah dan

(4)

masyarakat global

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menerapkan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)

4.1 Melakukan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) 3.2 Menerapkan persiapan dan

rekayasa wadah media pembenihan ikan

4.2 Melakukan persiapan dan rekayasa wadah media pembenihan ikan 3.3 Menganalisis pengelolaan induk

ikan

4.3 Melakukan pengelolaan induk ikan

3.4 Menganalisis pemijahan ikan 4.4. Melakukan pemijahan ikan

3.5 Menerapkan pemeliharaan larva 4.5. Melakukan pemeliharaan larva

3.6 Menganalisis pengelolaan kualitas air, pakan, dan pengendalian penyakit pada pemeliharaan larva komoditas perikanan

4.6 Melakukan pemantauan pengelolaan kualitas air, pakan, dan pengendalian penyakit pada pemeliharaan larva komoditas perikanan 3.7 Menerapkan pemanenan hasil

pembenihan ikan

4.7 Melakukan pemanenan hasil pembenihan ikan

3.8 Menganalisis teknik pengemasan dan transportasi hasil budidaya perikanan

4.8 Menganalisis teknik

pengemasan dan transportasi hasil budidaya perikanan 3.9 Menganalisis penyusunan

laporan kegiatan pembenihan ikan

4.9 Melakukan penyusunan laporan kegiatan pembenihan ikan

(5)

KELAS: XII

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli (toleran, gotong royong, kerja sama), dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya serta cinta tanah air”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini. KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 3. Memahami, menerapkan,

menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar/prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang pekerjaan pada tingkat teknis, spesifik, dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks

pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional

4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, mengolah informasi, dan

mengikuti prosedur yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sesuai dengan bidang pekerjaan dan kemasyarakatan melalui menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif pada ranah abstrak dan konkret sehingga

menampilkan kinerja dan terukur sesuai dengan standar terkait

(6)

pengembangan dari sekolah dan masyarakat global

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis lokasi pembesaran komoditas perikanan yang

ramah lingkungan

4.1 Melakukan naturalisasi lokasi pembesaran komoditas

perikanan yang ramah lingkungan

3.2 Menerapkan desain dan tata letak wadah pembesaran komoditas perikanan

4.2 Melakukan manipulasi desain dan tata letak wadah

pembesaran komoditas perikanan

3.3 Menerapkan persiapan media pembesaran komoditas

perikanan

4.3 Melakukan persiapan media pembesaran komoditas perikanan

3.4 Menganalisis kualitas benih pada pembesaran komoditas perikanan

4.4 Melakukan seleksi benih pada pembesaran komoditas

perikanan 3.5 Merencanakan padat tebar benih

ikan pada kolam pembesaran

4.5 Menentukan padat tebar benih ikan pada kolam pembesaran 3.6 Menerapkan pemeliharaan benih

pada pembesaran ikan

4.6 Melakukan pemeliharaan benih pada pembesaran ikan

3.7. Menerapkan pemantauan

kualitas air, pengelolaan pakan, dan pengendalian hama penyakit pada pembesaran komoditas perikanan

4.7 Melaksanakan pemantauan kualitas air, pengelolaan pakan, dan pengendalian hama

penyakit pada pembesaran komoditas perikanan

3.8. Menerapkan teknik sampling dan menghitung laju

pertumbuhan pada pembesaran komoditas perikanan

4.8 Melakukan teknik sampling dan menghitung laju

pertumbuhan pada pembesaran komoditas perikanan

3.9 Menerapkan pembesaran ikan secara polikultur

4.9 Melakukan pembesaran ikan secara polikultur

3.10 Menerapkan diversifikasi pengolahan produk hasil perikanan

4.10 Melakukan diversifikasi pengolahan produk hasil perikanan

(7)

3.11 Menerapkan analisis usaha hasil perikanan

4.11 Melakukan analisis usaha hasil perikanan

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan ini dibutuhkan Kepala Unit Departemen Sales dalam memahami informasi yang disampaikan oleh pelanggan saat memesan barang dan menjelaskan pesanan tersebut

Program Visual Basic berfungsi untuk menampilkan data serial yang diterima oleh radio modem sehingga memudahkan pemantau mengetahui ketinggian dari sistem objek.. PC sebagai

(5) Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang memeriksa, mengadili, memutus, dan menyelesaikan sengketa tata usaha negara sesuai

Dampak Kebijakan terhadap Output Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai NPCO usahatani kentang di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah sebesar 1,765 (NPCO>1), artinya

Untuk Kebutuhan Bored Pile, peralatan ini berfungsi untuk menyambungkan atau kelebihan (over lapping) keranjang besi serta pada pembuatan over lapping spiral pada

Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi, dokumentasi atas aplikasi produksi maupun aplikasi dengan misi yang kritis, sekuriti logika, dan fisik

Universitas Sriwijaya Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pengurangan kandungan air melalui pemanasan dengan gelombang mikro telah terbukti dapat mengurangi

H O 2 Tidak terdapat perbezaan yang signifikan dalam peningkatan ujian pencapaian pelajar di antara kumpulan rawatan dan kumpulan kawalan dalam kalangan pelajar