Strategi Pengelolaan Aset Alat Berat
Strategi Pengelolaan Aset Alat Berat
Pada Dinas PU Kabupaten Kapuas
Pada Dinas PU Kabupaten Kapuas
Tesis
DOSEN PEMBIMBING :
Ir. Wahju Herijanto, M.T
Ir. Wahju Herijanto, M.T
Ir. Soemino, M. MT
Oleh :
Sigit Setyawan
NRP. 3110 207 707
Isi
Isi
1. Aset dan Manajemen Aset 2. Alat Konstruksi 3. Pengelolaan Alat Berat 4. Manajemen 1. Latar Belakang 1. Rancangan Penelitian 2. Kerangka PenelitianBAB 1
PendahuluanBAB 2
Tinjauan PustakaBAB 3
Metodologi Penelitian 1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian 1. Analisis Tingkat Kepentingan (Harapan)BAB 4
Gambaran UmumBAB 5&6
Analisis dan Pembahasan 4. Manajemen Strategis 5. Populasi dan Sampel 6. Analisis Tingkat Kepentingan (Harapan) dan Persepsi (Kenyataan) 7. Analisis SWOT Belakang 2. Permasalahan 3. Tujuan Penelitian 3. Pengumpulan Data 4. Rancangan Kuisioner 5. Validitas dan Realibilitas 6. Analisis Data Penelitian 2. Analisis Kondisi Eksisting : Teknis Pembiayaan Legal Manajemen (Harapan) dan Persepsi (Kenyataan) 2. Analisis SWOT 3. Kesimpulan dan Saran1. Latar Belakang
1. Latar Belakang
38 unit, UT=15th :
17 Baik,
10 Kurang Baik, dan
11 Rusak Berat
oKurangnya dana pemeliharaan alat berat
oHasil penerimaan dari sewa alat-alat berat belum mampu
memberikan kontribusi yang berarti bagi Pendapatan Asli Daerah jika dibandingkan dengan pengeluaran yang
dialokasikan untuk pemeliharaannya.
Peran Stakeholders dalam melakukan kontrol terhadap Dinas PU
yang bertanggungjawab terhadap operasional dan pemeliharaan aset alat berat masih kurang.
Kebijakan dalam keputusan strategis tentang pengelolaan aset
Rumusan Permasalahan
Rumusan Permasalahan
Bagaimana kondisi eksisting alat berat dilihat dari aspek teknis, pembiayaan, legal, dan manajemen
Bagaimana Persepsi dan Harapan
pengguna/penyewa alat berat terhadap pengelolaan alat berat pada DPU
Kapuas
Bagaimana strategi untuk mengoptimalkan pengelolaan aset alat berat agar dapat berfungsi/bermanfaat secara optimal
Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian
Mengidentifikasi & mengevaluasi Kondisi Eksisting
(Aspek Teknis, Pembiayaan, Legal, dan Manajemen)
mengetahui tingkat Persepsi dan Harapan
Merumuskan alternatif strategi
Bab 2. Tinjauan Pustaka
Bab 2. Tinjauan Pustaka
Aset dan Manajemen Aset
Alat Konstruksi
Pengelolaan Alat Berat
Konsep Biaya dan Pendapatan
Operasi dan Pemeliharaan Alat berat
Operasi dan Pemeliharaan Alat berat
Manajemen Strategi
Analisa Tingkat Kepentingan (Harapan) dan
Persepsi (kenyataan)
Bab 3. Metodologi Penelitian
Bab 3. Metodologi Penelitian
Metode penelitian deskriptif.
penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada sekarang danpada masalah-masalah aktual dengan cara menyusun data yang telah dikumpulkan, setelah itu dijelaskan dan kemudian dianalisa. Selanjutnya hasil dari analisis ini dapat digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa yang akan datang.
Rancangan Penelitian
Rancangan Penelitian
Data yang diperlukan Teknik Pengumpulan
Data Metode Analisis Hasil
1 Mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi eksisting aset alat berat yang meliputi aspek teknis, pembiayaan, legal, dan manajemen.
2 Mengetahui tingkat kepentingan dan harapan terhadap pelayanan
Data Sekunder : Inventarisasi alat
berat (jenis, banyaknya, kondisi, dll); Biaya/Anggaran Pemeliharaan yang tersedia dalam DPA; Data Jalan Kabupaten yang terbangun ; Legal Formal = peraturan-peraturan pengelolaan alat berat di kabupaten Kapuas; Tupoksi Dinas PU
Kabupaten Kapuas; Data
Mengidentifikasi dan mengevaluasi kondisi eksisting aset alat berat yang meliputi aspek teknis, pembiayaan, legal, dan manajemen; tingkat kepentingan dan Analisis Statistik Deskriptif, Analisis tingkat kepentingan (harapan) dan persepsi (kenyataan), dan Analisis Perumusan Tujuan Penelitian Data sekunder
didapat dari kajian pustaka, literaratur, dan NSPM. Data sekunder ini digunakan untuk mendapatkan gambaran umum pengelolaan alat terhadap pelayanan
umum dan operasional yang diberikan dan diharapkan dalam pengelolaan alat berat terhadap potensi pendapatan.
3 Merumuskan alternatif strategi untuk
mengoptimalkan aset alat berat.
Kabupaten Kapuas; Data
Pegawai/Personil di Workshop; Tarif sewa alat berat; Realisasi PAD dari
sewa Alat berat, dll.
Data Primer : Observasi/
pengamatan/ dokumentasi langsung di lapangan; Wawancara untuk mendapatkan Faktor-faktor internal dan Eksternal; Kuisioner ke pejabat/ praktisi/masyarakat pengguna jasa/ penerima manfaat/ Kontraktor.
kepentingan dan persepsi ;
dan Merumuskan Strategi pengelolaan alat berat agar berfungsi secara optimal Perumusan Strategi (SWOT) pengelolaan alat berat.
Data primer didapat
dari hasil observasi, kuisioner dan wawancara, data ini digunakan untuk menjelaskan kondisi riil di lokasi
Analisis Kondisi Eksisting
Analisis Kondisi Eksisting
Analisis ini dilakukan untuk menganalisis kondisi eksisting
pada empat aspek yaitu :
aspek teknis,
aspek pembiayaan,
aspek legal, dan
aspek manajemen.
Dari analisis ini akan diperoleh gambaran secara umum
pengelolaan aset alat berat di Kabupaten Kapuas. Hasil yang
dicapai dari analisis ini juga merupakan proses pengkajian
isu-isu utama yang harus direspon dalam penyusunan
Analisa Tingkat Kepentingan
Analisa Tingkat Kepentingan
(harapan) dan Kenyataan (Persepsi)
(harapan) dan Kenyataan (Persepsi)
Analisis data yang dilakukan berupa analisa persepsi
berdasarkan tingkat kinerja dan kepentingan dengan
menggunakan metode skala likert. Dalam menganalisis
faktor-faktor yang mempengaruhi berdasarkan pada kajian pustaka
yang ada, sehingga didapatkan variabel yang akan dijadikan
yang ada, sehingga didapatkan variabel yang akan dijadikan
dasar dalam pembuatan kuisioner dan analisis selanjutnya
(SWOT).
Analisa SWOT
Analisa SWOT
Dengan menggunakan analisa SWOT diharapkan dapat
ditentukan langkah-langkah yang harus di tempuh
Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas dalam merumuskan
kebijakan atau strategi yang dapat diambil guna
mengoptimalkan fungsi alat berat berdasarkan persepsi dari
pengguna jasa alat berat atau pihak yang berkepentingan.
Dalam analisis SWOT dilakukan perbandingan antara
faktor-faktor strategis internal maupun eksternal untuk
memperoleh strategi. Terhadap masing-masing faktor
tersebut dilakukan skoring, berdasarkan hasil yang diperoleh
kemudian ditentukan fokus rekomendasi strategi.
Bab.3
Bab.3
Gambaran Umum dan
Analisis Kondisi Eksisting
Kondisi Eksisting
Kondisi Eksisting
lahan 30.000 m
2Kondisi Eksisting Alat Kondisi Eksisting Alat
Umur alat (teknis) tertua = Macadam roller, tandem
roller, dan pneumatic tire roller yaitu 31 th (th.1980)
& termuda 3 th (th.2008). umur ekonomis alat = 6-7 tahun (Asiyanto, 2008). Jadi rata-rata umur teknis alat sudah mencapai±3 kali umur ekonomis alat.
22;
58%
10;
26%
Kondisi Alat Berat
Baik
Kurang
Baik
2; 5% 1; 2% 3; 8% 1; 3% 2; 5% 3; 8% 1; 3%Inventaris Alat Berat
DPU Kapuas 2011
Motor Grader Excavator On Track Macadam Roller/ Three Wheel Roller Tandem Roller Vibration Plate
8; 21%
15; 40%
15;
39%
Penggunaan Alat
Disewakan
Operasional
Idle
6; 16%
Rusak
Berat
5; 13% 3; 8% 3; 8% 1; 3% 11; 29% 2; 5% 1; 3% Vibration Plate Tamper/Stamper Loader On Wheel Pneumatic Tire Roller Dump TruckTruck Crane /Truk Generator Trans Mobil Tangki (Pertamanan) Pick Up
Electric Generating Set lain-lain
Analisis Kondisi Eksisting
Analisis Kondisi Eksisting
Utilitas alat Th.2009 -2011 cenderung meningkat, dan rata-rata
utilitas alat per tahun adalah 9,6%. Sedangkan berdasarkan lama
alat disewa atau dioperasikan maka rata-rata alat hanya beroperasi
selama 35 hari di setiap tahunnya. Operasi alat pada umumnya
antara bulan Mei sampai dengan Desember (per tahun).
Efektifitas alat dari tahun 2009 -2011 cenderung meningkat, dan
rata-rata efektifitas alat per tahun adalah 10,17%. Besarnya
rata-rata efektifitas alat per tahun adalah 10,17%. Besarnya
efektifitas menunjukkan besarnya jam operasi alat yang dihasilkan
terhadap jam yang disediakan alat dalam kurun waktu 1 tahun.
Asumsi jam operasi alat per bulan adalah 200 jam atau 2400
jam/th. Asumsi ini berdasarkan jam operasi kontrak sewa alat.
Kondisi Eksisting
Kondisi Eksisting
Aspek Pembiayaan
Alokasi dana operasional dan pemeliharaan alat berat terus meningkat setiap tahunnya, tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan kondisi alat berat dan pencapaian PAD dari hasil retribusi sewa alat berat. Perhitungan potensi maupun target PAD masih belum jelas karena
mengalami perubahan yang signifikan pada tahun 2011.
Aspek Legal
Peraturan yang terkait pengelolaan aset alat berat sudah banyak, namun dalam Peraturan yang terkait pengelolaan aset alat berat sudah banyak, namun dalam
pelaksanaannya masih terjadi kendala, khususnya dalam kebijakan penghapusan alat berat.
Aspek Manajemen
Organisasi pengelolaan alat berat masih kurang fokus seperti terlihat dalam Tupoksi organisasi dan fungsi manajemen dalam pemberdayaan pengelolaan alat berat masih perlu ditingkatkan.
Profil Responden Kuesioner I Profil Responden Kuesioner I
47 ; 80% 12 ; 20% a. Laki-laki b. Perempuan a. < 20 tahun -0% b. 20 – 24 tahun -0% c. 25 – 30 tahun 4 7% d. 31 – 35 tahun 13 22% e. 36 – 40 tahun 8 14% f. 41 – 45 tahun 12 20% g. 46 – 50 tahun 12 20% h. >50 tahun 10 17% a. < 20 tahun b. 20 – 24 tahun c. 25 – 30 tahun d. 31 – 35 tahun e. 36 – 40 tahun f. 41 – 45 tahun g. 46 – 50 tahun h. >50 tahun
59 Responden
a. SMP 1 2% b. SMA 41 69% c. D3 1 2% d. S1 16 27% a. SMP b. SMA c. D3 d. S1 a. PT 5 8% b. CV 54 92% a. PT b. CVUji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas dan Reliabilitas
dengan program sederhana Microsof Office Excel 2007.
membandingkan koefisien korelasi terhadap skor total untuk setiap item pernyataan dibandingkan dengan nilai kritis koefisien korelasi (r) product moment.
Responden dengan N sama dengan 59 responden taraf signifikasi 5%, t tabel = 1,672 sehingga t hitung harus > t tabel.
Hasil Uji Validitas Responden Pengguna Alat berat :
Variabel Validitas Keterangan
Kenyataan (Persepsi) 5,409 Valid Kepentingan (Harapan) 5,734 Valid
formula untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode Alpha (Riduwan 2010).
Hasil Uji Reliabilitas Responden Pengguna Alat berat : Variabel Reliabilitas Keterangan
Kenyataan (Persepsi) 0,713 Reliabel
Analisis
Analisis Tingkat Tingkat KesesuaianKesesuaian && KesenjanganKesenjangan antaraantara KeKenyataannyataan ((PersepsiPersepsi) ) KepentinganKepentingan ((HarapanHarapan) ) PenggunaPengguna
1. ASPEK TEKNIS
1 Jumlah (banyaknya) Alat Berat yang bisa disewa 3,136 4,034 77,731 -0,898 2 Kondisi/Kelayakan alat berat yang ada 3,153 4,085 77,178 -0,932 3 Jenis peralatan yang ada pada Workshop Dinas
PU Kab. Kapuas
3,085
4,051 76,151 -0,966 4 Dukungan Operator dan Mekanik yang ada 3,475 4,051 85,774 -0,576 5 Kondisi Workshop/bengkel 3,153 4,034 78,151 -0,881 6 Proses Pemeliharaan alat berat 3,186 4,237 75,200 -1,051 7 Layanan untuk Mobilisasi alat berat yang disewa 3,169 3,729 85,000 -0,559 2. ASPEK PEMBIAYAAN
1 Anggaran Operasional dan Pemeliharaan yang tersedia
3,153
4,034 78,151 -0,881 2 Pengelolaan Keuangan berkaitan dengan setoran
retribusi sewa alat berat
3,136
4,051 77,406 -0,915 3 Biaya-biaya lain yang dibebankan kepada
Penyewa seperti (Biaya BBM, Olie/Pelumas dan Operator)
3,356
3,847 87,225 -0,492
4 Potensi PAD yang ada dari alat berat Dinas PU 3,119 4,034 77,311 -0,915 5 Kesesuaian tarif sewa dengan kondisi alat berat 3,136 4,153 75,510 -1,017
Tingkat Kesesuaian
Nilai Kesenjangan No. Aspek Variabel/ Item Pernyataan Tingkat
Persepsi (X)
Tingkat Harapan (Y)
5 Kesesuaian tarif sewa dengan kondisi alat berat 3,136 4,153 75,510 -1,017 3. ASPEK LEGAL
1 Kebijakan Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat Berat
3,153
4,068 77,500 -0,915 2 Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat berat 2,898 4,034 71,849 -1,136 3 Kebijakan Pemakaian/Penggunaan alat berat 3,102 4,034 76,891 -0,932 4 Kebijakan Pembiayaan/pendanaan alat berat dari
sumber-sumber lain (kerjasama dengan swasta)
3,000
4,034 74,370 -1,034 5 Ketentuan tentang Prosedur dan persyaratan sewa 3,407 4,051 84,100 -0,644 6 Ketentuan tentang Perjanjian Sewa Alat Berat 3,525 4,136 85,246 -0,610 4. ASPEK MANAJEMEN
1 Perencanaan Kebutuhan 3,153 4,034 78,151 -0,881 2 Pengawasan alat berat 3,153 4,203 75,000 -1,051 3 Promosi/informasi alat berat 2,983 4,051 73,640 -1,068 4 Pengaturan (administrasi) sewa alat 3,220 4,000 80,508 -0,780 5 Kinerja Organisasi pengelolaan alat berat 3,186 4,034 78,992 -0,847 6 Pengadaan Barang/jasa untuk alat
berat/sukucadangnya
3,220
4,034 79,832 -0,814 7 Proses Penghapusan alat berat 2,644 3,508 75,362 -0,864 8 Staffing (pengaturan pegawai/ karyawan pada
Dinas PU dalam pengelolaan alat berat)
3,102
4,153 74,694 -1,051 3,154
4,027 78,310 -0,874 Rata-rata
Analisis
Analisis Tingkat Tingkat KesesuaianKesesuaian dandan KesenjanganKesenjangan antaraantara KepentinganKepentingan ((HarapanHarapan) ) dandan KeKenyataannyataan ((PersepsiPersepsi) ) Pengguna
Pengguna AlatAlat beratberat
Tingkat Kenyataan Responden Pengguna Alat berat
Tingkat kenyataan (Persepsi) responden dihitung berdasarkan nilai rata-rata variabel yang ditanyakan kepada responden pengguna alat berat. Variabel yang ditanyakan adalah yang telah lolos uji validitas dan realibilitas.
Hasil :
tingkat persepsi responden dengan variabel tertinggi adalah pada item ketentuan tentang perjanjian sewa alat berat dan variabel terendah pada item proses penghapusan alat berat.
tingkat Harapan responden dengan variabel tertinggi adalah pada item tingkat Harapan responden dengan variabel tertinggi adalah pada item ketentuan tentang perjanjian sewa alat berat dan variabel terendah pada item proses penghapusan alat berat.
•Rata-rata tingkat persepsi sebesar 3,154, rata-rata tingkat harapan sebesar 4,027, dan nilai kesenjangan antara persepsi dan harapan sebesar -0,874. Nilai rata-rata persepsi masih lebih rendah daripada nilai rata-rata tingkat harapan, serta kesenjangan persepsi dan harapan menghasilkan kesenjangan negatif. Dengan demikian menunjukkan bahwa pengelola belum mampu memberikan pelayanan dengan baik atau pengguna alat berat belum menerima kinerjanya sesuai apa yang diharapkan.
Sebaran Kesenjangan
Sebaran Kesenjangan
antara Persepsi dan Harapan
antara Persepsi dan Harapan
Dipetakan pada area dengan sumbu absis ordinat berdasarkan
variabel Persepsi = sumbu X, dan Variabel Harapan=sumbu Y,
garis pembagi kuadran adalah nilai rata-rata total tiap variabel
untuk sumbu X rata dari variabel kenyataan dan sumbu Y
rata-rata dari variabel kepentingan
Pemetaan tingkat kepentingan dan kenyataan digunakan untuk
menentukan perumusan strategi selanjutnya, yaitu dengan
menentukan perumusan strategi selanjutnya, yaitu dengan
memfokuskan perhatian kepada sub variabel yang dipetakan/berada
di kuadran IV. Pada kuadran IV menunjukkan faktor-faktor yang
dianggap sangat penting, namun tingkat pelaksanaannya masih
belum memuaskan atau kinerja belum seperti apa yang
diharapkan, sehingga sub variabel yang berada di kuadran IV ini
memerlukan prioritas penanganan.
Pemetaan tingkat Kesesuaian Persepsi dan Harapan Pengguna Alat berat
IV
I
Diagram Kartesius Tingkat Kesesuaian Persepsi dan Harapan Pengguna Alat berat (Hasil Olahan)
Prioritas utama (Kuadran IV)
Prioritas utama (Kuadran IV)
Dari diagram kartesius pada klasifikasi kuadran IV yang merupakan prioritas utama, maka dapat diketahui gap yang mempengaruhi belum maksimalnya pengelolaan alat berat dari perspektif pengguna, yaitu:
•1.1. Jumlah Alat Berat yang bisa disewa. •1.2. Kondisi/Kelayakan alat berat yang ada
•1.3. Jenis peralatan yang ada pada Workshop DPU Kab. Kapuas •1.5. Kondisi Workshop/bengkel
•2.1. Anggaran Operasional dan Pemeliharaan yang tersedia
•2.2. Pengelolaan Keuangan berkaitan dengan setoran retribusi sewa alat berat •2.4. Potensi PAD yang ada dari alat berat DPU
•2.4. Potensi PAD yang ada dari alat berat DPU
•2.5. Kesesuaian tarif sewa dengan kondisi alat berat
•3.1. Kebijakan Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat Berat •3.2. Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat berat •3.3. Kebijakan Pemakaian/Penggunaan alat berat
•3.4. Kebijakan Pembiayaan/pendanaan alat berat dari sumber-sumber lain (KPS) •4.1. Perencanaan Kebutuhan
•4.2. Pengawasan alat berat
•4.3. Promosi/informasi alat berat
Analisis Strategi
Analisis Strategi
awal dalam proses penentuan strategi.
menemukan kesesuaian antara kekuatan internal dengan peluang
eksternal dan memperhatikan kelemahan internal dan ancaman eksternal.
I
dari hasil penilaian kinerja organisasi dalam bentuk faktor kekuatan
dan kelemahan untuk mencapai tujuan organisasi.
E
dari lingkungan luar yang berpengaruh pada operasional alat berat yang
E
dari lingkungan luar yang berpengaruh pada operasional alat berat yang
berupa faktor peluang dan ancaman.
Hasil Analisis Faktor
Hasil Analisis Faktor--faktor Strategifaktor Strategi
No. Indikator Internal Uraian Strength (Kekuatan) atau
Weakness (Kelemahan)
1. Teknis Jumlah dan Kondisi alat berat W1
Keberadaan Workshop alat berat S1
Ketersediaan peralatan kerja di workshop S2
2. Pembiayaan Kemampuan pembiayaan investasi,operasional
dan Pemeliharaan
W2
Pengelolaan Keuangan S3
Kesesuaian Tarif Retribusi sewa alat berat S4
3. Manajemen Fungsi Perencanaan S5
Kegiatan Supervisi/Pengawasan W3
Jumlah SDM S6
Kompetensi SDM W4
Sosialisasi dan Publikasi W5
Indikator Opportunity (Peluang)
No. Indikator
Eksternal Uraian
Opportunity (Peluang) atau Threat (Ancaman)
1. Legal Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada
pengelolaan alat berat
O1
Komitmen pemerintah kabupaten O2
Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat berat O3
2. Kondisi Ekonomi PAD O4
Harga Alat dan Bahan/Sparepart T1
Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi di Daerah O5
Hubungan Kerjasama (Penyedia dan Pelaksana jasa Kontruksi)
O6
4. Teknologi Kemajuan Teknologi T2
3. Konsumen/ Pengguna
Tabulasi Bobot Faktor Internal & Eksternal
Tabulasi Bobot Faktor Internal & Eksternal
Faktor-faktor
Internal 1 2 3 4 5 6 7 8
(1) (2) (3) (5) (6)
1 Jumlah dan Kondisi alat berat W1 4 4 4 4 4 3 4 4 31 0,100 2 Keberadaan Workshop alat berat S1 4 3 3 4 4 3 3 4 28 0,090 3 Ketersediaan peralatan kerja di workshop S2 3 4 4 4 4 3 4 4 30 0,096 4 Kemampuan pembiayaan
investasi,operasional dan Pemeliharaan
W2 3 4 4 4 3 3 4 4 29 0,093 5 Pengelolaan Keuangan S3 4 3 3 4 3 3 3 4 27 0,087 6 Kesesuaian Tarif Retribusi sewa alat
berat S4 4 3 4 4 3 3 3 3 27 0,087 7 Fungsi Perencanaan S5 4 3 4 4 3 3 4 4 29 0,093 8 Kegiatan Supervisi/Pengawasan W3 4 3 4 4 3 3 3 3 27 0,087 9 Jumlah SDM S6 4 4 4 4 3 4 4 3 30 0,096 10 Kompetensi SDM W4 4 3 3 4 3 3 4 3 27 0,087 Jumlah Bobot (4) Strength (Kekuatan) /Weakness (Kelemahan)
No. Responden Faktor-faktor Eksternal 1 2 3 4 5 6 7 8
(1) (2) (3) (5) (6)
1 Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada pengelolaan alat berat
O1 3 4 4 4 3 3 4 3 28 0,128
2 Komitmen pemerintah kabupaten pada Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat Berat
O2 4 3 4 4 3 3 3 4 28 0,128
3 Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat berat
O3 4 4 4 4 3 3 4 3 29 0,133
4 PAD O4 4 3 4 3 3 4 4 3 28 0,128
5 Harga Alat dan Bahan/Sparepart T1 4 3 4 4 3 4 4 3 29 0,133
6 Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi di Daerah
O5 4 3 4 3 3 3 4 3 27 0,124
7 Hubungan Kerjasama (Penyedia dan Pelaksana jasa Kontruksi)
O6 4 3 3 2 3 3 4 3 25 0,115
8 Kemajuan Teknologi T2 3 3 3 3 3 3 3 3 24 0,110
Responden
Jumlah Bobot
Opportunity (Peluang)
atau Threat (Ancaman) No.
(4)
10 Kompetensi SDM W4 4 3 3 4 3 3 4 3 27 0,087 11 Sosialisasi dan Publikasi W5 4 3 3 3 3 3 4 3 26 0,084
311 1,000 Total
8 Kemajuan Teknologi T2 3 3 3 3 3 3 3 3 24 0,110
218 1,000 Total
Tabulasi Rating Faktor Internal & Eksternal
Tabulasi Rating Faktor Internal & Eksternal
Faktor-faktor
Internal 1 2 3 4 5 6 7 8
(1) (2) (3) (5) (6)
1 Jumlah dan Kondisi alat berat W1 2 2 3 2 1 2 2 2 16 (2,000) 2 Keberadaan Workshop alat berat S1 3 2 3 3 1 2 3 2 19 2,375 3 Ketersediaan peralatan kerja di workshop S2 2 3 3 3 1 2 3 2 19 2,375 4 Kemampuan pembiayaan
investasi,operasional dan Pemeliharaan
W2 1 2 3 2 1 2 2 2 15 (1,875) 5 Pengelolaan Keuangan S3 2 2 3 2 1 2 3 2 17 2,125 6 Kebijakan Tarif Retribusi sewa alat berat S4 2 3 3 3 2 2 3 2 20 2,500 7 Fungsi Perencanaan S5 1 2 3 3 2 2 3 2 18 2,250 8 Kegiatan Supervisi/Pengawasan W3 1 3 3 3 2 2 2 2 18 (2,250) 9 Jumlah SDM S6 2 3 3 3 1 2 2 2 18 2,250 Jumlah Rating (4) Responden Strength (Kekuatan) atau Weakness No. Faktor-faktor Eksternal 1 2 3 4 5 6 7 8 (1) (2) (3) (5) (6)
1 Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada pengelolaan alat berat
O1 1 2 2 2 1 2 2 2 14 1,750
2 Komitmen pemerintah kabupaten O2 2 2 3 3 1 2 2 2 17 2,125 3 Kebijakan tentang penghapusan/lelang
alat berat
O3 1 2 2 2 1 2 1 2 13 1,625
4 PAD O4 1 2 3 1 1 2 2 2 14 1,750
5 Harga Alat dan Bahan/Sparepart T1 3 3 3 3 1 2 2 3 20 (2,500) 6 Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi
di daerah
O5 1 2 3 1 2 2 2 3 16 2,000
7 Hubungan Kerjasama (Penyedia dan Pelaksana jasa Kontruksi)
O6 1 2 3 1 2 2 3 2 16 2,000 Jumlah Rating
(4) Responden Opportunity (Peluang)
atau Threat (Ancaman) No.
10 Kompetensi SDM W4 2 3 3 3 2 2 3 2 20 (2,500) 11 Sosialisasi dan Publikasi W5 1 3 3 2 2 2 3 3 19 (2,375)
Pelaksana jasa Kontruksi)
Matriks EFI (Evaluasi Faktor Internal)
Matriks EFI (Evaluasi Faktor Internal)
No. Evaluasi Faktor-faktor Internal Kode Bobot Rating Skor
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Keberadaan Workshop alat berat S1 0,090 2,375 0,214 2 Ketersediaan peralatan kerja di workshop S2 0,096 2,375 0,229 3 Pengelolaan Keuangan S3 0,087 2,125 0,184 4 Kesesuaian Tarif Retribusi sewa alat berat S4 0,087 2,500 0,217 5 Fungsi Perencanaan S5 0,093 2,250 0,210 6 Jumlah SDM S6 0,096 2,250 0,217
0,550
1,271 Jumlah Strength (kekuatan)
WEAKNESS (KELEMAHAN) STRENGTH (KEKUATAN)
1 Jumlah dan Kondisi alat berat W1 0,100 (2,000) (0,199) 2 Kemampuan pembiayaan
investasi,operasional dan Pemeliharaan
W2 0,093 (1,875) (0,175) 3 Kegiatan Supervisi/Pengawasan W3 0,087 (2,250) (0,195) 4 Kompetensi SDM W4 0,087 (2,500) (0,217) 5 Sosialisasi dan Publikasi W5 0,084 (2,375) (0,199)
0,450
(0,985)
1,000
0,286
Jumlah Weakness (kelemahan)
WEAKNESS (KELEMAHAN)
Jumlah total Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan)
Matriks EFE (Evaluasi Faktor Eksternal)
Matriks EFE (Evaluasi Faktor Eksternal)
No. Evaluasi Faktor-faktor Eksternal Kode Bobot Rating Skor
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada pengelolaan alat berat
O1 0,128 1,750 0,225 2 Komitmen pemerintah kabupaten pada
Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat Berat
O2 0,128 2,125 0,273 3 Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat
berat
O3 0,133 1,625 0,216
4 PAD O4 0,128 1,750 0,225 5 Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi di
Daerah
O5 0,124 2,000 0,248
OPPORTUNITY (PELUANG)
Daerah
6 Hubungan Kerjasama (Penyedia dan Pelaksana jasa Kontruksi)
O6 0,115 2,000 0,229 0,757
1,416 1 Harga Alat dan Bahan/Sparepart T1 0,133 (2,500) (0,333) 2 Kemajuan Teknologi T2 0,110 (1,875) (0,206)
0,243
(0,539)
1,000
0,877
Jumlah Opportunity (Peluang)
Jumlah Threat (Ancaman)
THREAT (ANCAMAN)
Jumlah total Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman)
Diagram Strategi Pengelolaan Alat berat Dinas PU Kabupaten Kapuas (Hasil Analisis) Diagram Strategi Pengelolaan Alat berat Dinas PU Kabupaten Kapuas (Hasil Analisis)
Peluang Eksternal
Kuadran III Kuadran I
Strategi Turn around Strategi Agresif
Meminimalkan kelemahan internal Menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang untuk memanfaatkan peluang
Kelemahan Internal Kekuatan Internal
0,877 1,416
Kelemahan Internal Kekuatan Internal
Kuadran IV Kuadran II
Strategi Defensif Strategi Diversifikasi
Meminimalkan kelemahan internal Menggunakan kekuatan
dan menghindari ancaman untuk mengatasi Ancaman
Ancaman Eksternal -0,539
1,539
Strategi S
Strategi S--O
O
FAKTOR INTERNAL 1 Keberadaan Workshop alat berat
2 Ketersediaan peralatan kerja di workshop 3 Pengelolaan Keuangan
4 Kesesuaian Tarif Retribusi sewa alat berat 5 Fungsi Perencanaan
6 Jumlah SDM
1 Kebijakan Pembiayaan/Pendanaan pada pengelolaan alat berat
a.
STRENGTH (KEKUATAN)
STRATEGI (SO)
OPPORTUNITY (PELUANG)
FAKTOR EKSTERNAL
Memanfaatkan fungsi Workshop dengan berbagai aktivitas alat beratnya yang pengelolaan alat berat
2 Komitmen pemerintah kabupaten pada Penetapan Tarif Retribusi Sewa Alat Berat 3 Kebijakan tentang penghapusan/lelang alat
berat
b. Memperbaiki kualitas pelayanan alat berat dengan orientasi pelayanan prima.
4 PAD c.
5 Perkembangan Usaha Jasa Konstruksi di Daerah
6 Hubungan Kerjasama (Penyedia dan Pelaksana jasa Kontruksi)
d.
berbagai aktivitas alat beratnya yang direkomendasikan sebagai pendukung penyedia prasarana infrastruktur
Memanfaatkan seluruh fasilitas-fasilitas yang tersedia dan memberdayakan SDM pengelola untuk kepentingan bersama
Penyesuaian dalam perencanaan target dengan potensi pendapatan dari retribusi sewa alat berat.
Kesimpulan
Kesimpulan
Hasil identifikasi dan evaluasi kondisi eksisting aset alat berat pada Dinas PU Kabupaten Kapuas adalah sebagai berikut :
Aspek Teknis
Penggunaan alat dari tahun 2009 sampai tahun 2011 cenderung meningkat, dan rata-rata utilitas alat per tahun adalah 9,6%. Sedangkan berdasarkan lama alat disewa atau dioperasikan maka rata-rata dalam satu tahun disewa selama 35 hari, antara bulan Mei - Desember dan berjumlah 8 unit.
Aspek Pembiayaan
Alokasi dana operasional dan pemeliharaan alat berat terus meningkat setiap tahunnya, tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan kondisi alat berat dan pencapaian PAD dari hasil retribusi sewa alat berat. Perhitungan potensi maupun target PAD masih belum jelas karena mengalami perubahan yang signifikan Perhitungan potensi maupun target PAD masih belum jelas karena mengalami perubahan yang signifikan pada tahun 2011.
Aspek Legal
Peraturan yang terkait pengelolaan aset alat berat sudah banyak, namun dalam pelaksanaannya masih terjadi kendala, khususnya dalam kebijakan penghapusan alat berat.
Aspek Manajemen
Organisasi pengelolaan alat berat masih kurang fokus seperti terlihat dalam Tupoksi organisasi dan fungsi manajemen dalam pemberdayaan pengelolaan alat berat masih perlu ditingkatkan.
Kesimpulan
Kesimpulan
• Rata-rata tingkat persepsi sebesar 3,154, rata-rata tingkat harapan sebesar 4,027, dan nilai
kesenjangan antara persepsi dan harapan sebesar -0,874. Nilai rata-rata persepsi masih lebih rendah daripada nilai rata-rata tingkat harapan, serta kesenjangan persepsi dan harapan menghasilkan kesenjangan negatif. Dengan demikian menunjukkan bahwa pengelola belum mampu memberikan pelayanan dengan baik atau pengguna alat berat belum menerima kinerjanya sesuai apa yang diharapkan.
• Rumusan Alternatif Strategi pengelolaan aset alat berat melalui analisis SWOT dengan
berdasarkan perhitungan matriks Evaluasi Faktor-faktor Internal dan Eksternal, hasilnya adalah total skor EFI sebesar 0,286, dan total skor EFE sebesar 0,877, hasil penelitian tersebut diaplikasikan dalam diagram strategi, dimana strategi pengelolaan aset alat berat pada Dinas PU diaplikasikan dalam diagram strategi, dimana strategi pengelolaan aset alat berat pada Dinas PU Kabupaten Kapuas berada pada posisi strategi Agresif (Kuadran I) yang berupaya menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang sebaiknya diterapkan adalah memanfaatkan fungsi Workshop dengan berbagai aktivitas alat beratnya yang direkomendasikan sebagai pendukung penyedia prasarana infrastruktur, memperbaiki kualitas pelayanan alat berat dengan orientasi pelayanan prima, memanfaatkan seluruh fasilitas yang tersedia dalam memberdayakan SDM pengelola, dan menyesuaikan perencanaan target retribusi sewa alat berat dengan potensi pendapatannya.
Saran
Saran
• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai urutan prioritas strategi dari
beberapa strategi yang dihasilkan dalam penelitian ini
• Melakukan promosi pemasaran alat berat melalui, brosur, leaflet, dan iklan di
media lokal.
• Membuat sistem operasi dan prosedur pemakaian alat dengan jangka proses
peminjaman dalam waktu 1 (satu) hari.
• Membuat job description pada masing-masing staf didalam operasional dan
pemeliharaan alat berat.
• Membuat jadual pemeliharaan secara periodik pada masing-masing alat berat
yang masih potensial atau diprioritaskan penanganannya.
• Perlu menganggarkan dan memberikan prioritas penggunaan alat berat pada
• Perlu menganggarkan dan memberikan prioritas penggunaan alat berat pada
pekerjaan-pekerjaan swakelola yang manfaatnya selain memberikan kontribusi PAD, juga menunjang kegiatan DPU Kabupaten Kapuas
• Perlu adanya Pendidikan dan pelatihan tentang manajemen alat berat bagi pegawai