• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Suparno, MSIE. Dr. Sri Gunani Pratiwi, MT. Prihono Nrp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Suparno, MSIE. Dr. Sri Gunani Pratiwi, MT. Prihono Nrp"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Dosen Pembimbing:

P f D I S

MSIE

Prof. Dr. Ir. Suparno, MSIE.

Dr. Sri Gunani Pratiwi, MT.

Prihono Nrp. 2506202202

(2)

Agenda

Agenda

Bab 1 : Latar Belakangg

Bab 2 :  Tinjauan Pustaka

Bab 3 : Metodologi Penelitian

Bab 4 : Pengumpulan dan Pengolahan Data

Bab 5 :  Disain Layanan dan Analisa

(3)

Pendahuluan

Pendahuluan

J l h Peningkatan kendaraan pribadi Kualitas Jasa Transportasi Jumlah penumpang wanita

D

i L

Desain Layanan 

Transportasi berbasis 

GENDER

(4)

Penda

huluan

various 

types of 

transport 

system

new 

QFD

Tingkat KEPUASAN

PELANGGAN

menjadi faktor kunci

saha jangka

transport 

system

QFD

usaha jangka

panjang

Gender

MODEL KANO 

mengukur tingkat

kepuasan pelanggan

Gender 

based 

transport 

systems

customer 

req.

kepuasan pelanggan

how to 

improve 

functions

Mode Fuzzy untuk

mengurangi

mengurangi

subyektifitas penilaian

konsumen

(5)

Penda

huluan

Bagaimana menciptakan sistem layanan kendaraan umum yang sesuai dengan penumpang wanita, dan perihal apa saja

yang harus disediakan penyedia jasa

Perumusan Masalah

y g y j

angkutan umum untuk memenuhi kebutuhan penumpang wanita, serta kebijakan apa yang sebaiknya diterapkan

untuk meningkatkan pelayanan kendaraan umum ?

(6)

Penda

huluan

Tujuan Penelitian

Mengidentifikasi kebutuhan sisitem layanan kendaraan umum untuk penumpang wanita

b

k

l

k

l

Membandingkan sistem layanan kendaraan umum pada umumnya dengan sistem layanan

kendaraan umum yang berorientasi pada gender dalam hal ini penumpang wanita

Merancang sistem layanan kendaraan umum untuk penumpang wanita

Manfaat Penelitian

Bagi wanita, diharapkan nantinya memiliki alternatif kendaraan umum

yang sesuai dengan kebutuhan mereka

Bagi Pemerintah Daerah dan DLLAJR, dapat dijadikan acuan dalam

upaya mengantisipasi dan menangani ketidaknyamanan dalam

pelayanan terutama pelayanan kepada penumpang wanita

(7)

Pendahuluan

Batasan Masalah

Menganalisis kasus kendaraan umum yaitu pelayanan bis kota patas di Surabaya dengan

t

k B

ih P

k

trayek Bungurasih‐Perak

Asumsi Penelitian

Layanan kendaraan umum yang menjadi target adalah bis kota patas AC, 

dengan asumsi kendaraan inilah fasilitasnya paling mendekati sistem

g

y p

g

trans Jakarta

Pengolahan Fuzzy‐Kano hanya pada customer requirement, sedangkan

matriks respon teknik tidak difuzzykan.

(8)

Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka

KONSEP DESAIN DAN MANAJEMEN JASA

Jasa (services) adalah transaksi bisnis yang menjembatani antara penyedia

jasa (service provider) dengan penerima jasa (customer) untuk

menghasilkan produk (outcome) dalam rangka memuaskan penerima jasa

Desain (design) merupakan metodologi analitis dan sistematis untuk

membangun proses yang penyampaian jasa yang reliable pada tingkat

kualitas yang memuaskan dan biaya yang rasional

(9)

Quality Function Deployment (QFD)

QFD (Cohen, 1995) adalah metode perencanaan dan 

pengembangan produk yang terstruktur yang mengharuskan tim 

pengembangan produk untuk menentukan secara jelas keinginan 

dan kebutuhan konsumen dan melakukan evaluasi secara 

sistematis tentang kemampuannya dalam menghasilkan produk

sistematis tentang kemampuannya dalam menghasilkan produk 

untuk memuaskan konsumen. 

(10)

Fuzzy‐Kano Model dan Penerapannya pada

Quality Function Deployment (QFD)

Model ini mengkategorikan atribut dari produk atau servis

berdasarkan sebaik mana mereka bisa memuaskan requirement dari

konsumen

(11)

Fuzzy‐Kano Model dan Penerapannya pada

Quality Function Deployment (QFD)

Integrasi kano kedalam qfd mampu menjembatani

kepentingan organisasi dalam memuaskan konsumen

dengan memasukkan kepentingan‐kepentingan

k

d l

di i

d k

konsumen dalam proses disain produk.

Aplikasi model kano sangat bermanfaat untuk

membedakan kebutuhan konsumen, sedangkan

penggabungan kano dalam matrik qfd akan menolong

disainer untuk mengambil keputusan dalam

pengembangan produk dalam usaha untuk memuaskan

konsumen

konsumen.

Chaudha et al (2010)

Penggunaan logika fuzzy didalam kano mampu

menggolongkan atribut‐atribut yang diinginkan secara

tepat yang dihasilkan dari respon kuisioner yang 

membingungkan.

membingungkan.

(12)

Penelitian sebelumnya

No Author Title Problem Spesification Approach / Method

1 Paul Cozens, Richard

Neale Jeremy Whitaker Managing crime and the fear of crime at Pengguna kereta api di UK, mengalamipeningkatan resiko untuk menjadi Penelitian ini membuatrancangan berupa Neale, Jeremy Whitaker

and David Hillier, (2003),

International Journal of Transport Management,

Vol. 1, Issue 3, Pages : 121-132

the fear of crime at railway stations – a case study in South Wales (UK)

peningkatan resiko untuk menjadi korban kejahatan ternyata kenyataanya jauh lebih banyak dari pada studi statistik yang ada di UK, penelitian ini membahas apakah pendekatan

E i t l d i bi i

rancangan berupa virtual reality untuk menentukan stasiun kereta yang dianggap ‘representatif’ sebagai

ti l li k

132. Enviromental design bisa mengurangi

jumlah resiko tersebut.

stimulus lingkungan.

2 Meng Zhang, Quanxin Sun, Jinchuan Chen, and Jifu Guo (2008)

Travel Behavior Analysis of the F l i B iji

Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penyebab perubahan model perjalanan

dil k k l h it it di

Behaviour Model Guo, (2008),

Journal of Transportation Systems Engineering and Information Technology,

Vol. 8, Issue 2, Pages 19-26.

Females in Beijing yang dilakukan oleh wanita-wanita di Cina, konsumsi perjalanan dan mode perjalanannya.

3 Murdiono, Jatmiko, (2006),

Jurnal Ekubank, Vol.3, 11,

hal. 27-40.

Persepsi Konsumen Terhadap Pelayanan

Mengangkat permasalahan pelayanan yang terjadi pada busway trans Jakarta

Statistik Deskriptif dan Statistik Inferential

“Busway” Trans Jakarta

(13)

Penelitian sebelumnya

No Author Title Problem Spesification Approach / Method

4 Robin Law, (2008),

Progress in Human

Beyond ‘women and transport’: towards

Jurnal ini menjawab kritikan dari pihak feminis yang menganggap terjadi gap

Analisi literatur

Progress in Human Geography,

Vol. 4. No. 32, Pages: 275 -283.

transport : towards new geographies of gender and daily mobility

feminis yang menganggap terjadi gap yang besar antara pengaturan layanan transportasi yang tidak memperhatikan kebutuhan penumpang wanita

5 Nurmianto, Eko, (2007), “Evaluasi Kualitas Industri Jasa Transportasi”,

Prosiding Seminar Nasional Teknik Industri

Evaluasi Kualitas Industri Jasa Transportasi

Mengidentifikasi atribut-atribut pelayanan dan peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai dengan keinginan pengguna terminal angkutan umum.

Quality Function Deployment (QFD)

Waluyo Jatmiko I, UPN,

Surabaya, hal. A1-A6.

6 Penelitian ini Desain Layanan Kendaraan Umum

Mengetahui sistem layanan kendaraan umum yang sesuai dengan kebutuhan

Penelitian ini menggunakan metode Terhadap Penumpang Wanita Berbasis Fuzzy Kano-QFD y g g

penumpang wanita, dan perihal apa saja yang harus disediakan oleh penyedia jasa angkutan umum untuk memenuhi kebutuhan penumpang wanita serta kebijakan yang akan diterapkan untuk

gg Fuzzy KANO-QFD untuk pengukuran performansi layanan kendaraan umum j y g p

meningkatkan pelayanan kendaraan umum.

(14)

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian

Perumusan Masalah Studi Lapangan StudiPustaka

Tahap Identifikasi Variabel Penelitian

Perumusan Masalah

Penetapan Tujuan Penelitian

Studi Lapangan StudiPustaka

Tahap Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian

Pembuatan Kuisioner (Model Kano ) Penyebaran Kuisioner 

Pengumpulan Data 

Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data Analisis Hasil Kuisioner :

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Analisis Hasil Kuisioner dengan Menggunakan Metode Fuzzy Kano Pemetaan voice of customer  dan Penentuan atribut yang paling 

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

berpengaruh pada kepuasan konsumen

(15)

1

M b k R P l

Tahap Pengembangan Model Layanan Mengembangkan Rancangan Pelayanan

dengan Metode QFD

D i d A li i Tahap Disain dan Analisis Desain dan Analisis

Kesimpulan dan Saran

Tahap Disain dan Analisis

(16)

(E)  Matrix for correlating  the How Technical Requirement (How) (C) (D) Relation matric Re le va n ce  of  W (A) Customer attributes  (What)

Weight of the How (F)

W

ha

t (B)

(17)

Pengembangan Model

Model Kano Standar

CR1 like must be neutral live with dislike Berkaitan dengan layanan

keamanan kendaraan umum, apakah layanan keamanan pada kendaraan umum yang anda naiki kendaraan umum yang anda naiki sudah baik?

Berkaitan dengan layanan keamanan kendaraan umum, apakah layanan keamanan pada kendaraan umum yang anda naiki

ih b k?

CR 1

LOADING 

CONTENT Disfunctional (negative question) like Must be Neutral Live with dislike masih buruk? Functional  (Positive  Question) Like Q A A A O Must be R I I I M Neutral R I I I M Live with R I I I M dislike R R R R Q

CUSTOMER A O M I R CATEGORY (A+O)/30 (O+M)/30

REQUIREMENT 400 A+O+M+I A+O+M+I

CR1 107 0 0 256 19 I 0,295 0,0 CR2 93 0 20 268 19 I 0,244 ‐0,1 CR2 93 0 20 268 19 I 0,244 CR3 68 0 10 284 29 I 0,188 0,0 CR4 9 19 60 265 38 I 0,079 ‐0,2 CR5 39 0 10 246 67 I 0,132 0,0 CR6 0 0 0 336 46 I 0 000 0,0 CR6 0 0 0 336 46 I 0,000 CR7 0 0 9 345 28 I 0,000 0,0 CR8 0 0 9 315 67 I 0,000 0,0 CR9 29 0 76 275 10 I 0,076 ‐0,2

(18)

Pengembangan Model

Model Fuzzy‐Kano

Like must be neutral live with Dislike

CR1 H M L H M L H M L H M L H M L

Berkaitan dengan layanan keamanan kendaraan umum, apakah layanan keamanan pada kendaraan umum yang anda naiki sudah baik?

 naiki sudah baik?

Berkaitan dengan layanan keamanan kendaraan umum, apakah layanan keamanan pada kendaraan umum yang anda

iki ih b k?

 naiki masih buruk?

CR1 Like Must be Neutral Live With Dislike

H M L H M L H M L H M L H M L

CUSTOMER A O M I R CATEGORY Lee et al (2008) Development

Functional Questionnaire

1 0,8 0,6 1 0,8 0,6 1 0,8 0,6 1 0,8 0,6 1 0,8 0,6

Dysfunctional Questionnaire 1 0,8 0,6 1 0,8 0,6 1 0,8 0,6 1 0,8 0,6 1 0,8 0,6

CUSTOMER A O M I R CATEGORY Lee et al (2008) Development

REQUIREMENT 400 CR1 107 0 0 256 19 I A A CR2 93 0 20 268 19 I A A CR3 68 0 10 284 29 I A A CR4 9 19 60 265 38 I M M CR5 39 0 10 246 67 I A A CR5 39 0 10 246 67 I A A CR6 0 0 0 336 46 I I I CR7 0 0 9 345 28 I I I CR8 0 0 9 315 67 I I I CR9 29 0 76 275 10 I I M

(19)

Pengumpulan dan Pengolahan

Data

1. Keamanan

2. Ongkos / Tarip

Pengumpulan Data

g

p

3. Tempat Duduk

4. Kebersihan

5. Udara Bersih

6 Fasilitas Halte

6. Fasilitas Halte

7. Fasilitas Terminal

8. Fasilitas Toilet

9. Ketepatan Waktu

10. Perilaku Sopir

11. Perilaku Kondektur

(20)

Validitas dan Reliabitas

Pengujian validitas dilakukan dengan internal validity, dihitung

g j

g

y,

g

dengan rumus :

  



1/2

y

x

xy

N

r

 

 

2 2 2 2

1/2

y

y

N

x

x

N

r

Berdasarkan perhitungan, nilai r hitung semuanya lebih besar dari

nilai r tabel (0.082), sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil kuesioner

(

),

gg

p

p

adalah valid.

Pengujian reliabilitas dapat dihitung dengan rumus :

1/21/21/21/2

11

r

1

r

x

2

r

g j

p

g

g

6

30303459,2

1

5763152

x

2

r

11

= 0,190181324

Berdasarkan perhitungan, nilai r hitung (0.190) lebih besar dari nilai r

tabel (0.082), sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil kuesioner adalah

reliabel.

(21)

Fuzzy ‐ KANO

Kategori Kepentingan Customer untuk Penumpang Umum

Customer Requirement A O M I R Q KANO Traditional Category FUZZY-KANO Development

g

p

g

p

g

Keamanan 12 1 0 12 3 2 A/I A Ongkos/Tarip 9 1 0 19 1 0 I A Tempat Duduk 5 1 0 18 3 3 I A Kebersihan 11 33 55 1515 55 11 II MM Udara Bersih 3 1 0 17 6 3 I A Fasilitas Halte 1 0 0 24 4 1 I I Fasilitas Terminal 0 0 1 27 2 0 I I Fasilitas Toilet 0 0 0 21 8 1 I I Fasilitas Toilet 0 0 0 21 8 1 I I Ketepatan Waktu 2 1 5 20 1 1 I M Perilaku Sopir 3 1 5 19 1 1 I I Perilaku Kondektur 2 2 3 20 2 1 I I

(22)

Fuzzy ‐ KANO

Kategori Kepentingan Customer untuk Penumpang Wanita

g

p

g

p

g

Customer Requirement A O M I R Q KANO Traditional Category FUZZY-KANO Development Keamanan 107 0 0 256 19 18 I A Ongkos/Tarip 93 0 20 268 19 0 I A Tempat Duduk 68 0 10 284 29 9 I A Kebersihan 9 19 60 265 38 9 I M Kebersihan 9 19 60 265 38 9 I M Udara Bersih 39 0 10 246 67 38 I A Fasilitas Halte 0 0 0 336 46 18 I I Fasilitas Terminal 0 0 9 345 28 18 I I F ilit T il t 0 0 9 315 67 9 I I Fasilitas Toilet 0 0 9 315 67 9 I I Ketepatan Waktu 29 0 76 275 10 10 I M Perilaku Sopir 10 0 156 224 10 0 I M Perilaku Kondektur 10 115 60 197 9 9 I M

(23)

KANO

Satisfaction Index dan Dissatisfaction Index Portofolio

1 0,9 0,8 0,7 0 6 ATTRACTIVE ONE DIMENSIONAL

Penumpang

Umum

0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 Keamanan Ongkos/Tarip Tempat Duduk Kebersihan Udara Bersih Perilaku Sopir INDIFFERENT MUST BE SI 0,1 0,0 - 0,1 - 0,2 - 0,3 - 0,4 - 0,5 - 0,6 - 0,7 - 0,8 - 0,9 - 1 Kebersihan Udara Bersih Fasilitas Halte Fasilitas Terminal Fasilitas Toilet Ketepatan Waktu Perilaku Kondektur DI 1

Penumpang

1 0,9 0,8 0,7 0 6 ATTRACTIVE ONE DIMENSIONAL

Penumpang

Wanita

0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 Keamanan Ongkos/Tarip Tempat Duduk Perilaku Kondektur INDIFFERENT MUST BE SI 0,1 0,0 - 0,1 - 0,2 - 0,3 - 0,4 - 0,5 - 0,6 - 0,7 - 0,8 - 0,9 - 1 Tempat Duduk Kebersihan Udara Bersih

Fasilitas HalteFasilitas TerminalFasilitas Toilet

Ketepatan Waktu Perilaku Sopir

(24)

House of Quality

Tingkat Kepentingan :

No Atribut Skala Kepentingan Urutan

Kepentingan

1 Keamanan 4,65 3

2 Ongkos/Tarip 4,55 4

3 Tempat Duduk 4,75 1

4 Kebersihan 4,32 6

5 Udara Bersih (AC) 4 66 2

5 Udara Bersih (AC) 4,66 2

6 Fasilitas Halte 3,01 11 7 Fasilitas Terminal 3,44 7 8 Fasilitas Toilet 3,28 10 9 Ketepatan Waktu 4,44 5

Penumpang

Umum

10 Perilaku Sopir 3,32 9 11 Perilaku Kondektur 3,34 8 No Atribut Skala  Kepentingan Urutan Kepentingan 1 Keamanan 4,70 2 2 Ongkos/Tarip 4,65 5 3 Tempat Duduk 4,67 4 4 Kebersihan 4,78 1 d h ( )

Penumpang

5 Udara Bersih (AC) 4,77 3 6 Fasilitas Halte 3,87 6 7 Fasilitas Terminal 3,76 8 8 Fasilitas Toilet 3,77 7 9 K W k 4 00 11

Penumpang

Wanita

9 Ketepatan Waktu 4,00 11 10 Perilaku Sopir 4,10 10 11 Perilaku Kondektur 4,13 9

(25)

House of Quality

Target Value:

No Atribut Inovasi Layanan Bis Umum

Layanan Bis

Kota Patas Layanan Bis Trans Jakarta

Target Value

Bis Umum

Surabaya Trans Jakarta Value

1 Keamanan 4,65 4,75 4,85 4,85 2 Ongkos/Tarip 4,55 4,65 4,34 4,65 3 Tempat Duduk 4,75 4,85 4,87 4,87 4 Kebersihan 4 32 3 41 4 44 4 44

Penumpang

Umum

4 Kebersihan 4,32 3,41 4,44 4,44

5 Udara Bersih (AC) 4,66 4,76 4,85 4,85

6 Fasilitas Halte 3,01 2,43 2,85 3,01 7 Fasilitas Terminal 3,44 2,44 2,87 3,44 8 Fasilitas Toilet 3,28 2,22 2,34 3,28 k 9 Ketepatan Waktu 4,44 3,44 4,43 4,44 10 Perilaku Sopir 3,32 3,23 4,23 4,23 11 Perilaku Kondektur 3,34 3,25 4,35 4,35 N At ib t Inovasi Layanan Layanan Bis

K t P t Layanan Bis Target

Penumpang

No Atribut y

Bis Wanita Kota Patas Surabaya y Trans Jakarta g Value 1 Keamanan 4,70 4,85 4,95 4,95 2 Ongkos/Tarip 4,65 4,95 4,65 4,95 3 Tempat Duduk 4,67 4,87 4,44 4,87

Penumpang

Wanita

p , , , , 4 Kebersihan 4,78 3,43 3,95 4,78

5 Udara Bersih (AC) 4,77 4,55 4,85 4,85

6 Fasilitas Halte 3,87 2,34 3,85 3,87 7 Fasilitas Terminal 3,76 2,28 3,43 3,76 8 Fasilitas Toilet 3 77 2 31 2 85 3 77 8 Fasilitas Toilet 3,77 2,31 2,85 3,77 9 Ketepatan Waktu 4,00 3,25 3,85 4,00 10 Perilaku Sopir 4,10 3,28 4,34 4,34 11 Perilaku Kondektur 4,13 3,35 4,25 4,25

(26)

House of Quality

Improvement Rate:

A ib l

No Atribut Target Value Improvement Rate

1 Keamanan 4,85 1,04 2 Ongkos/Tarip 4,65 1,02 3 Tempat Duduk 4,87 1,03 4 K b ih 4 44 1 03

Penumpang

Umum

4 Kebersihan 4,44 1,03

5 Udara Bersih (AC) 4,85 1,04

6 Fasilitas Halte 3,01 1,00 7 Fasilitas Terminal 3,44 1,00 8 Fasilitas Toilet 3,28, 1,00, 9 Ketepatan Waktu 4,44 1,00 10 Perilaku Sopir 4,23 1,27 11 Perilaku Kondektur 4,35 1,30 N At ib t T t V l I t R t

Penumpang

No Atribut Target Value Improvement Rate

1 Keamanan 4,95 1,05 2 Ongkos/Tarip 4,95 1,06 3 Tempat Duduk 4,87 1,04 4 Kebersihan 4 78 1 00

Penumpang

Wanita

4 Kebersihan 4,78 1,00

5 Udara Bersih (AC) 4,85 1,02

6 Fasilitas Halte 3,87 1,00 7 Fasilitas Terminal 3,76 1,00 8 Fasilitas Toilet 3,77, 1,00, 9 Ketepatan Waktu 4,00 1,00 10 Perilaku Sopir 4,34 1,06 11 Perilaku Kondektur 4,25 1,03

(27)

House of Quality

Relative Importance Index:

Relative Importance Index

menunjukkan prioritas dari atribut‐

atribut layanan diharapkan konsumen. Dasar perhitungannya

berasal dari perhitungan Satisfaction Index dan Dissatisfaction

Index yang dipangkatkan hasil klasifikasi dari kategori KANO (Lee et

Index yang dipangkatkan hasil klasifikasi dari kategori KANO (Lee et

al, 2008 dan Chaudha et al, 2010)

Adapun persamaan yang digunakan adalah :

Relative Importance Index

Dimana :

m = max ( |SI| , |DI| )

IR

00

= traditional improvement ratio

p

(28)

House of Quality

Relative Importance Index:

No Atribut RII 1 Keamanan 9 65 1 Keamanan 9,65 2 Ongkos/Tarip 7,34 3 Tempat Duduk 6,33 4 Kebersihan 2,03

5 Udara Bersih (AC) 5 71

Penumpang

Umum

5 Udara Bersih (AC) 5,71

6 Fasilitas Halte 1,04 7 Fasilitas Terminal 1,04 8 Fasilitas Toilet 1,00 9 Ketepatan Waktu 1 80 9 Ketepatan Waktu 1,80 10 Perilaku Sopir 1,21 11 Perilaku Kondektur 1,19 No Atribut RII

Penumpang

1 Keamanan 6,76 2 Ongkos/Tarip 6,22 3 Tempat Duduk 5,71 4 Kebersihan 1 82

Penumpang

Wanita

4 Kebersihan 1,82

5 Udara Bersih (AC) 5,13

6 Fasilitas Halte 1,00 7 Fasilitas Terminal 1,03 8 Fasilitas Toilet 1 03 8 Fasilitas Toilet 1,03 9 Ketepatan Waktu 1,78 10 Perilaku Sopir 2,17 11 Perilaku Kondektur 2,29

(29)

House of Quality

Pembobotan:

No Atribut RII Weight Weight (%) Ranking

1 Keamanan 9,65 10,07 25,14 1

2 Ongkos/Tarip 7,34 7,50 18,72 2

3 Tempat Duduk 6,33 6,49 16,20 3

4 Kebersihan 2,03 2,09 5,21 5

5 Udara Bersih (AC) 5 71 5 94 14 83 4

Penumpang

Umum

5 Udara Bersih (AC) 5,71 5,94 14,83 4

6 Fasilitas Halte 1,04 1,04 2,60 9 7 Fasilitas Terminal 1,04 1,04 2,60 10 8 Fasilitas Toilet 1,00 1,00 2,50 11 9 Ketepatan Waktup 1,80, 1,80, 4,49, 6 10 Perilaku Sopir 1,21 1,54 3,85 7 11 Perilaku Kondektur 1,19 1,55 3,87 8 Jumlah 40,05

No Atribut RII Weight Weight (%) Ranking

Penumpang

g g ( ) g 1 Keamanan 6,76 6,76 7,12 1 2 Ongkos/Tarip 6,22 6,22 6,62 2 3 Tempat Duduk 5,71 5,71 5,95 3 4 Kebersihan 1,82 1,82 1,82 7

Penumpang

Wanita

4 Kebersihan 1,82 1,82 1,82 7

5 Udara Bersih (AC) 5,13 5,13 5,21 4

6 Fasilitas Halte 1,00 1,00 1,00 11 7 Fasilitas Terminal 1,03 1,03 1,03 9 8 Fasilitas Toilet 1,03 1,03 1,03 10 9 Ketepatan Waktu 1,78 1,78 1,78 8 10 Perilaku Sopir 2,17 2,17 2,42 5 11 Perilaku Kondektur 2,29 2,29 2,23 6 Jumlah 36,23

(30)

House of Quality

Respon Teknis:

No Atribut Score Prosentase Prioritas

1 Kecukupan waktu naik/turun bis 145 3,37 13

2 Petugas keamanan 332 7,73 2

3 Kondisi bis (interior dan eksterior) 322 7,48 4

4 CCTV dalam bis 230 5,35 9 5 Karcis berlangganan 60 1 40 20 5 Karcis berlangganan 60 1,40 20 6 Kepastian tarif 203 4,73 10 7 Kelebihan ongkos 12 0,27 26 8 penggolongan tarip 165 3,84 12

9 Ketersediaan tempat duduk 415 9,64 1

9 Ketersediaan tempat duduk 415 9,64 1

10 Tersediannya Tempat sampah 108 2,52 16

11 Tersediannya AC 305 7,07 5

12 Pengharum ruangan 136 3,16 14

13 Bebas pedagang asongan, pengemis, pengamen, asap rokok 186 4,33 11

14 CCTV di Halte dan Terminal 51 1,19 22

15 Dekat jembatan penyebrangan 47 1,09 23

16 Informasi dan pengaduan 330 7,66 3

17 jumlah toilet lebih dari 3 kamar 55 1,27 21

18 k t di i d ti 69 1 61 19

18 ketersediaan air dan tisu 69 1,61 19

19 Jalur Khusus 240 5,57 8

20 Kecukupan Armada Bis 40 0,94 24

21 Disiplin waktu 110 2,56 15

22 Tidak ugal-ugalan 261 6 07 7

22 Tidak ugal ugalan 261 6,07 7

23 Ramah dan sopan 69 1,62 18

24 Komunikative 39 0,90 25

25 Berseragam 296 6,88 6

(31)
(32)
(33)

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Untuk menciptakan sistem layanan kendaraan umum yang sesuai dengan kebutuhan penumpang wanita hal    

terpenting dan menjadi prioritas kebutuhannya yaitu rasa aman. Hal ini bisa diusahakan dengan 

menugaskan petugas keamanan, baik didalam bis maupun ditempat‐tempat pemberhentian. Juga bisa 

dengan CCTV di dalam bis maupun ditempat pemberhentian.

Hal‐hal yang harus perhatikan oleh penyedia jasa layanan kendaraan umum dalam hal ini untuk memenuhi 

kebutuhan penumpang wanita yaitu :

• Menyediakan petugas keamanan.

• Adanya kecukupan waktu untuk penumpang (naik dan turun bis).

• Ketersediaan tempat duduk.

• Sopir yang tidak ugal‐ugalan dijalan

• Sopir yang tidak ugal ugalan dijalan.

• Tidak adanya pedagang asongan, pengamen, pengemis dan orang merokok.

• Tersedianya air conditioner (AC) dan pengharum ruangan.

• Adanya tempat informasi dan pengaduan.

• Disiplin waktu

• Adanya informasi secara langsung tanpa diminta penumpang (misalnya display pengumuman).

• Tersedianya tempat sampah.

• Adanya karcis berlangganan.

(34)

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Penerapan metode fuzzy‐KANO dapat digunakan menjadi solusi alternatif dalam mengurangi ambiquous

(kerancuan) hasil kategori KANO. Hal ini menandakan bahwa KANO masih belum bisa sepenuhnya

(

)

g

p

y

mengurangi subyektivitas dari kuisioner yang dikembangkan.

Terdapat 11(sebelas) kriteria kebutuhan layanan / Voice of Customer (what) dan 26 (dua puluh enam) 

atrib t respon teknis (ho ) ang dikembangkan nt k dig nakan meng k r performansi la anan dalam

atribut respon teknis (how) yang dikembangkan untuk digunakan mengukur performansi layanan dalam

memenuhi kepentingan kunsumen.

Voice of Customer (what) yang dihasilkan kuisioner setelah dihitung dihasilkan bahwa prioritas tertinggi

untuk bis penumpang umum maupun bis penumpang wanita yaitu atribut keamanan dengan skor 25 14

untuk bis penumpang umum maupun bis penumpang wanita yaitu atribut keamanan dengan skor 25,14 

untuk bis penumpang umum dan 19,67 untuk bis penumpang wanita.

Dengan membuat House of Quality didapatkan nilai bobot untuk setiap respon teknis (how). Masing‐

masing atribut dinilai berdasarkan bobot respon teknis (how) dan menghasilkan skor atau ranking. Nilai

tertinggi pada atribut ketersediaan tempat duduk, dengan skor 9,64 untuk bis penumpang umum. 

gg p

p

,

g

,

p

p

g

Berbeda dari bis penumpang umum, untuk bis penumpang wanita nilai tertinggi pada atribut petugas

keamanan dengan skor 8,45.

(35)

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan Saran

Saran

Dari pengolahan Kano, dikarenakan hasil kuieioner yang relatif pada posisi netral sehingga hanya

menghasilkan kategori Kano yang hanya menunjukkan I (Indifferent), maka logika fuzzy bisa

Untuk atribut‐atribut yang masuk dalam kategori I (Indifferent) seperti : fasilitas terminal fasilitas

menghasilkan kategori Kano yang hanya menunjukkan I (Indifferent), maka logika fuzzy bisa

memberikan kategori Kano lebih baik.

Untuk atribut‐atribut yang masuk dalam kategori I (Indifferent) seperti : fasilitas terminal, fasilitas

halte, fasilitas toilet. Agar dilakukan penelitian lebih lanjut, melihat atribut‐atribut tersebut tidak

mempengaruhi terhadap pemenuhan kepuasan konsumen bis penumpang umum, hal ini

(36)

Daftar Pustaka

Anita Susanti dan RAA Soemitro (2006). “Analisa Persepsi Penumpang Terhadap Tingkat Kinerja KA

Komuter Surabaya-Sidoarjo” Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV Program Studi Komuter Surabaya Sidoarjo , Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IV, Program Studi

MMT-ITS, Surabaya 5 Agustus 2006.

Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Bevilacqua, M. Ciarapica, F, E. dan Giacchetta, G. (2006). “A Fuzzy-QFD Approach to Supplier Selection”.

Journal of Purchasing & Supply Management,Vol.12, Pages 14-27.f g pp y g , , g

Chaudha, Ankur, Jain, Rajeev, Singh, A. R., “Integration of Kano’s Model into quality function deployment (QFD)”, Journal Adv Manuf Technol, Vol.9, Pages 1-10.

Ciptomulyono, U. (1996), “Model Fuzzy Goal Programming Untuk Perencanaan Produksi Terpadu”,

IPTEK, Vol. November, Hal: 116-127.

Cohen, Lou (1995), Quality Function Deployment, How To Make QFD Work For You, Addison-Wesley Publishing Company, Mass.

Faure, Leste Munro dan Macom Munro (1996), Implementing Total Quality Management, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Hsu, H. M., dan Chen, Y. C. (2001). “A Fuzzy reasoning based diagnosis system for control charts”,

Journal of Intelligent Manufacturing, Vol. 3, Pages 11-15.

Kano, N., Seraku, K., Takahashi, F., dan Tsuji, S. (1984). “Attractive Quality And Must-Be Quality”, The

Journal of the Japanese Society for Quality Control, Vol.14(2), Pages 39–48.

Kotler, Philip (2000). Marketing Management , Edisi Indonesia, PT Indeks. Jakarta.

Kusumadewi, S. (2004). Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan, Graha Ilmu, Yogyakarta. Lee,Y., Sheu,L., dan Tsou,Y. (2008). “Quality Function Deployment Implementation Based On Fuzzy Kano

Model : An Application In PLM System”, Computers & Industrial Engineering ,

Doi:10.1016/j.cie.2007.11.014.

Martha J. Smith (2008). “Addressing The Security Needs Of Women Passengers On Public Transport”,

(37)

Daftar Pustaka

Meng Zhang, Quanxin Sun, Jinchuan Chen dan Jifu Guo (2008). “Travel Behavior Analysis Of The Females In

Beijing” Journal Of Transportation Systems Engineering And Information Technology Vol 8 Issue 2

Beijing , Journal Of Transportation Systems Engineering And Information Technology. Vol. 8, Issue 2, April 2008, Pages 19-26.

Moloeng, Lexy J. (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif, Cetakan Ke Empatbelas, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Murdiono Jatmiko (2006) “Persepsi Konsumen Terhadap Pelayanan “Busway“ Trans Jakarta” Jurnal Ekubank Murdiono, Jatmiko (2006). Persepsi Konsumen Terhadap Pelayanan Busway Trans Jakarta , Jurnal Ekubank,

Vol. 3, Pages 12-17.

Nugraha, Ficky Aditia (2003), Analisis Tingkat Pelayanan Angkutan Umum Berdasarkan Karakteristik

Pergerakan Penduduk Kecamatan Kaliwungu di Kota Kudus, Tugas Akhir, Teknik Perencanaan Wilayah

dan Kota Universitas Diponegoro, Semarang.

Nurmianto, Eko (2007). “Evaluasi Kualitas Industri Jasa Transportasi”, Prosiding Seminar Nasional Teknik

Industri Waluyo Jatmiko I, UPN, Surabaya, Hal.A1-A6.

Ramaswamy Rohit (1996). Design And Management Of Service Processes” Keeping Customer For Life”, Addison-Wesley Publishing Company,Inc.

Robin Law (2008). “Beyond ‘Women And Transport’: Towards New Geographies Of Gender And Daily Mobility”, Progress in Human Geography, Vol.April 1, 2008; 32(2), Pages 275 - 283.

Sandjaja dan Heriyanto, Albertus (2006), Panduan Penelitian, Prestasi Pustaka, Jakarta.

Sauerwein, E., Bailom, F., Matzler, K., Hinterhuber, H. (1996), The Kano Model : How To Delight Your Customers, Proceeding of International Working Seminar on Production Economics, Pages. 313-327. Smith, M.J. dan Cornish, D.B. (2008). Secure and Tranquil Travel: Preventing Crime and Disorder on Public

Transport. London, UK: UCL Jill Dando Institute of Crime Science.

Sujana, Basukra dan Hergesell, Alexa (2008), Biaya Transportasi Barang Angkutan, Regulasi, dan Pungutan

J l di I d i Th A i F d ti I d i

Jalan di Indonesia, The Asia Foundation, Indonesia.

Temponi C.,Yen J. dan Tiao W.A. (1999). “House of Quality: A fuzzy Logic-Based Requirement Analysis”,

European Journal of Operational Research 117, 340-354.

Referensi

Dokumen terkait

Batang bambu baik yang masih muda maupun yang sudah tua dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, namun demikian tidak semua jenis bambu dapat dimanfaatkan. Secara geris

MySQL merupakan software RDBMS atau (server database) yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak gen yang mengalami crossover akan meningkatkan performance dari algoritma genetika, yang ditunjukkan dalam bentuk whole

Anda dapat juga mengikuti acara tour tambahan (optional) naik Helicopter untuk melihat dapat juga mengikuti acara tour tambahan (optional) naik Helicopter untuk melihat pemandangan

BENGKULU SELATAN TAHUN 2013... BENGKULU UTARA

Metode Scan Statistic adalah suatu metode statistika untuk mendeteksi gerombol (hotspot) dalam suatu wilayah yang signifikan secara statistik terhadap resiko kasus

Data yang telah diperoleh kemudian di analisis dan dilakukan pengujian hipotesis dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu : Terdapat pengaruh latihan arm curl

Dalam Biologi Sel (2011), pada kebanyakan tumbuhan dan hewan respirasi yang berlangsung adalah respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob