• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dengan melakukan analisis data ini, maka data sudah dapat dibaca dan berguna dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dengan melakukan analisis data ini, maka data sudah dapat dibaca dan berguna dalam"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

75

HASIL PENELITIAN

4.1 Penyajian Data Penelitian

Pada bab ini, setelah semua data terkumpul maka dilakukan analisis data. Dengan melakukan analisis data ini, maka data sudah dapat dibaca dan berguna dalam menjawab semua permasalahan peneliti. Adapun peneliti menyajikan hasil penelitian berupa hasil wawancara dengan narasumber pihak internal yaitu dari Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat dan pihak eksternal (khalayak umum) yang menggunakan jasa angkutan umum.

4.1.1 Deskripsi Identitas Infroman

Tabel 4.1

Profil Informan Pihak Internal

Keterangan Informan 1 Informan 2

Nama Umbul Ahmad Gunawan, SH Subhan, ST

Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki

Usia 43tahun 40 tahun

Jabatan/Divisi Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) Suku Dinas Perhubungan Kota

Administrasi Jakarta Barat

Staff Humas Bidang Angkutan Darat Dalam

▸ Baca selengkapnya: apabila nic sudah terinsall dengan baik, maka dapat dilihat melalui

(2)

Sumber : hasil pengolahan penulis, 2012.

Peneliti melakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara mendalam (in-depth interview) dengan pihak internal Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat. Terdapat 2 sumber informan utama,yaitu Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) dan Staff Humas Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat. Alasan peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Umbul Ahmad Gunawan, SH dan Subhan, ST adalah karena mereka yang lebih mengerti dengan permasalahan yang sering terjadi di angkutan umum dan dari hasil wawancara dengan kedua beliau sesuai dengan topik skripsi yang di bahas oleh peneliti.

Tabel 4.2

Profil Informan Pihak Eksternal

Keterangan Informan 1 Informan 2 Informan 3

Nama Ichsan Marlis Windie Theresia

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Perempuan

Usia 29 tahun 21tahun 28 tahun

(3)

Keterangan Informan 4 Informan 5

Nama Elvinda Esteria

Jenis Kelamin Perempuan Perempuan

Usia 22 tahun 24 tahun

Jabatan/Divisi Mahasiswi S1 Accounting

Sumber : pengolahan penulis, 2012.

Selain melakukan wawancara mendalam (in-depth interview) dengan pihak internal Suku Dinas Perhubungan, peneliti juga melakukan wawancara mendalam (in-depth interview) secara langsung dengan pihak eksternal. Terdapat lima partisipan sebagai informan wawancara dari pihak eksternal yang menggunakan jasa angkutan umum. Alasan peneliti melakukan wawancara dengan pihak eksternal adalah karena mereka yang merasakan secara langsung pelayanan dari angkutan umum dan sebagai data pendukung dalam penelitian.

(4)

4.1.2 Strategi Kehumasan Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat

Gambar 4.1 Strategi Humas

Strategi Operasional Pendekatan Persuasif dan Edukatif Pendekatan Tanggung Jawab Sosial Strategi Humas Menginformasikan Pendekatan Kerja Sama Menerangkan Menyarankan Pendekatan Koordinatif dan Integratif Membujuk Mengundang Meyakini

(5)

Di dalam strategi humas terdapat lima hal penting yang akan di jelaskan dalam penelitian ini, yaitu: Strategi Operasional, Pendekatan Persuasif dan Edukatif, Pendekatan Tanggung Jawab Sosial, Pendekatan Kerja Sama, dan Pendekatan Koordinatif dan Integratif.

a. Strategi Operasional

Sesuai dengan teori strategi operasional humas yang terdapat di Bab 2, peneliti menjelaskan bahwa strategi operasional yang dilakukan Humas Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat melalui program humas yang ditujukan untuk khalayak umum dengan mendengar aspirasi yang keluarkan oleh masyarakat

b. Pendekatan Persuasif dan Edukatif

Sesuai dengan teori pendekatan persuasif dan edukatif humas yang terdapat di Bab 2, peneliti menjelaskan bahwa pendekatan persuasif dan edukatif yang dilakukan Humas Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat adalah dengan mendidik dan memberikan penerangan kepada masyarakat, sehingga tercipta saling pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi dan lain sebagainya

c. Pendekatan Tanggung Jawab Sosial Humas

Sesuai dengan teori pendekatan tanggung jawab sosial humas yang terdapat di Bab 2, peneliti menjelaskan bahwa sikap tanggung jawab sosial Humas

(6)

Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat adalah untuk mencapai tujuan atau sasaran bersama dan bukan untuk mengambil keuntungan sepihak dari publik sasarannya (masyarakat).

d. Pendekatan Kerjasama

Sesuai dengan teori pendekatan kerjasama humas yang terdapat di Bab 2, peneliti menjelaskan bahwa pendekatan kerja sama yang di lakukan oleh Humas Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat adalah dengan membina hubungan yang baik antara organisasi dengan masyarakat.

e. Pendekatan Koordinatif dan Integratif

Sesuai dengan teori pendekatan koordinatif dan integratif humas yang terdapat di Bab 2, peneliti menjelaskan bahwa konsep pendekatan koordinatif dan integratif yang dilakukan Humas Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat teraplikasi dalam peran aktifnya dalam program yang di buat oleh organisasi.

(7)

4.1.3 Tingkat Pelayanan Jasa Transportasi Angkutan Umum di Jakarta Barat

Gambar 4.2 Tingkat Pelayanan Transportasi

1. 2.

1. Sesuai dengan teori tingkat pelayanan transportasi mengenai kapasitas yang terdapat di Bab 2, peneliti menjelaskan bahwa kapasitas adalah berapa banyak jumlah penumpang atau barang yang dapat dipindahkan dalam satuan waktu tertentu. Batasan kapasitas yang harus di perhatikan adalah kenyamanan ruang gerak, keselamatan, kenyamanan dan lain-lain. Tingkat Pelayanan Transportasi: Kapasitas Aksesibilitas Kualitas Pelayanan Keselamatan Keandalan Fleksibilitas Kenyamanan Kecepatan Dampak

(8)

2. Sesuai dengan teori tingkat pelayanan transportasi mengenai aksesibilitas yang terdapat di Bab 2, peneliti menjelaskan bahwa aksesibilitas adalah kemudahan masyarakat dalam mengakses angkutan umum di berbagai tempat (wilayah) dan setiap saat dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan angkutan umum dengan lebih mudah.

3. Sesuai dengan teori tingkat pelayanan transportasi mengenai kualitas pelayanan yang terdapat di Bab 2, peneliti menjelaskan bahwa Di dalam meningkatkan kualitas pelayanan angkutan umum terdapat 6 point penting yang harus diperhatikan: a) keselamatan penumpang, b) keandalan angkutan umum , c) fleksibilitas, d) kenyamanan penumpang, e) kecepatan dari angkutan umum untuk mencapai tempat tujuan dan f) dampak yang ditimbulkan dari angkutan umum.

4.2Pengolahan Data

1. Strategi kehumasan Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat

a. Strategi operasional

Strategi operasional yang dilakukan oleh humas Suku Dinas Perhubungan Kota Adminitrasi Jakarta Barat belum berjalan dengan baik karena masih banyak perencanaan yang berhubungan dengan angkutan umum yang belum berjalan atau masih dalam tahap perencanaan dikarenakan dana yang kurang mencukupi dari pemerintah.

(9)

b. Pendekatan persuasif dan edukatif

Pendekatan persuasif dan edukatif yang dilakukan oleh humas Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat sudah berjalan dengan baik, tapi harus lebih ditingkatkan lagi. Hal ini bertujuan agar kriminalitas yang sering terjadi di angkutan umum dapat berkurang.

c. Pendekatan tanggung jawab sosial humas

Pendekatan tanggung jawab sosial humas yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan bersama sudah berjalan cukup baik, tapi masih banyak

hambatan yang sering terjadi seperti kurangnya dana untuk pemeliharaan fasilitas umum dan kurangnya disiplin dari diri sendiri sebagai masyarakat untuk ambil bagian dalam pemeliharaan fasilitas umum yang ada.

d. Pendekatan kerja sama

Pendekatan kerja sama sudah berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari kerja sama yang baik antara Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat dengan polisi dan DLLAJ untuk mengatasi kriminalitas yang sering terjadi di angkutan umum.

e. Pendekatan koordinatif dan integratif

Pendekatan koordinatif dan integratif tidak berjalan dengan baik, karena peranan humasnya sendiri tidak terlihat secara jelas. Hal ini terjadi karena

(10)

sistem pembagian dan pendelegasian tugas yang kurang jelas dan tidak terperinci dengan baik.

2. Tingkat pelayanan jasa transportasi angkutan umum di Jakarta Barat

a. Kapasitas

Jumlah penumpang angkutan umum yang berlebihan dapat membuat penumpang merasa tidak nyaman karena terbatasnya ruang gerak yang ada. Supir angkutan umum sebaiknya tidak memuat penumpang angkutan umum yang melebihi kapasitas, agar penumpang merasa nyaman saat menggunakan jasa angkutan umum.

b. Aksesibilitas

Masyarakat masih kurang mudah untuk mengakses angkutan umum, dikarenakan angkutan umum yang belum menjangkau beberapa wilayah yang ada di Jakarta Barat dan adanya supir yang tidak melewati trayek yang sudah ditetapkan atau cenderung melewati jalan pintas.

c. Kualitas Pelayanan

1. Keselamatan

Kecelakaan masih sering terjadi karena supir angkutan umum yang dengan sengaja mengebut tanpa memperdulikan keselamatan

(11)

penumpangnya dan masih sering terjadi tindak kejahatan yang mengancam keselamatan pengguna angkutan umum.

2. Keandalan

Angkutan umum bisa menjadi andalan bagi masyarakat, karena dengan menggunakan angkuta umum seseorang bisa sampai ke tempat tujuan. Selain itu biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar angkutan umum lebih murah dibandingkan menggunakan mobil pribadi.

3. Fleksibilitas

Angkutan umum memudahkan seseorang untuk sampai ke tempat tujuan, tapi masih sering mengalami keterlambatan karena supir angkutan umum yang sengaja mengetem untuk memenuhi angkutan umum dengan penumpang. Keterlamabatan juga terjadi karena kemacetan yang sering terjadi di jalan.

4. Kenyamanan

Kenyamanan angkutan umum masih sangat kurang. Terlihat dari kebersihan dan kondisi fisik angkutan umum. Angkutan umum yang kotor dan bau dapat membuat pengguna angkutan umum merasa tidak nyaman. Sebaiknya pengelola dan supir angkutan umum lebih

(12)

memperhatikan kebersihan dan kondisi fisik angkutan umum, agar penumpang merasa nyaman saat menggunakan angkutan umum.

5. Kecepatan

Angkutan umum masih kurang cepat untuk mencapai tempat tujuan, karena supir yang dengan sengaja mengetem untuk memenuhi angkutan umum dengan penumpang dan supir yang menyetir mobil angkutan umum dengan lama. Kecepatan angkutan umum untuk sampai tujuan juga dipengaruhi oleh kondisi mesin angkutan umum tersebut.

6. Dampak

Dampak dari pelayanan angkutan umum yang tidak bagus menyebabkan banyak pengguna angkutan umum yang merasa kecewa dengan jasa pelayanan angkutan umu, takut untuk menggunakan angkutan umum karena sering terjadi kriminalitas di angkutan umum dan menilai negatif pelayanan jasa angkutan umum.

(13)

4.3Pembahasan

1. Strategi kehumasan Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat

a. Strategi operasional

Strategi operasional yang dilakukan oleh humas Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat sudah dijalankan dengan sangat baik. Humas Suku Dinas Perhubungan sudah bersikap dan berkemampuan untuk mendengar keluhan atau tanggapan dari masyarakat.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan Staff Humas Bidang Angkutan Darat Dalam Trayek, yaitu Bapak Subhan, ST pada tanggal 8 Mei 2012, beliau mengungkapkan bahwa terdapat beberapa media massa yang digunakan humas Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat untuk membantu dalam strategi operasional adalah seperti: koran Kompas, media Indonesia dan Warta Kota. Media elektronik seperti: televisi dan koran. Contoh saluran televisi, seperti: Metro Tv dan Jak Tv.

b. Pendekatan persuasif dan edukatif

Pendekatan persuasif dan edukatif yang sudah dilakukan oleh humas Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat adalah dengan mengadakan kegiatan penyuluhan dan seminar untuk supir angkutan umum agar lebih berhati-hati ketika mengendarai mobil angkutan umum, agar tidak

(14)

terjadi lagi kriminalitas dalam angkutan umum seperti kecelakaan, pemerkosaan, pembunuhan, pencurian dan lain-lain.

c. Pendekatan tanggung jawab sosial humas

Humas Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat sudah berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kepentingan bersama. Salah satu pendekatan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh humas Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat adalah dengan memelihara fasilitas umum seperti halte, angkutan umum, dan lain-lain serta peremajaan bagi angkutan umum yang sudah tua.

d. Pendekatan kerja sama

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Kepala Seksi Wasdal Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat, yaitu Bapak Umbul Ahmad Gunawan, SH pada tanggal 7 Mei 2012, beliau mengungkapkan upaya yang sudah dilakukan oleh humas Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat untuk membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan pihak internal seperti polisi dan staff yang bekerja di Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat dan berkerja sama dengan Polisi dan DLLAJ untuk mengatasi kriminalitas yang sering terjadi di angkutan umum.

(15)

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Staff Humas Bidang Angkutan Darat Dalam Trayek, yaitu Bapak Subhan, ST pada tanggal 8 Mei 2012, beliau mengungkapkan bahwa terdapat beberapa usaha yang sudah dilakukan untuk menanggulangi permasalahan angkutan umum:

1) Penertiban kaca film bagi angkutan umum, dimana angkutan umum tidak di perbolehkan menggunakan kaca film atau hanya diperbolehkan

menggunakan kaca film 1/3 dari kaca depan mobil

2) Supir diharuskan memiliki dan menggunakan seragam pengemudi saat menjalankan mobil angkutan umum sesuai dengan kebijakan yang sudah diberikan.

3) Mengecek kelengkapan administrasi dan izin

a. KP (Kartu Pengawasan): Selama melakukan operasi diperiksa. Perpanjangan KP dilakukan 1 tahun sekali

b. KIU (Kartu Izin Usaha), perpanjangan KIU dilakukan 1 tahun sekali KIR sama seperti dengan STUK (Surat Tanda Uji Kendaraan).

Perpanjangan KIR dilakukan 6 bulan sekali. Yang dimaksud dengan KIR adalah kelayakan angkutan umum secara fisik di periksa oleh dinas perhubungan. Pengujian dilakukan di bengkel untuk mengecek apakah angkutan umum tersebut sudah layak jalan atau tidak.

(16)

e. Pendekatan koordinatif dan integratif

Peran humas adalah sebagai mediator atau yang menjembatani antara organisasi, lembaga atau institusi. Pendekatan koordinatif dan integratif yang sudah dilakukan oleh humas Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat adalah dengan mengadakan kegiatan penyuluhan, seminar dan sosialisasi ke supir angkutan umum dan ke masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Staff Humas Bidang Angkutan Darat Dalam Trayek, yaitu Bapak Subhan, ST pada tanggal 7 Mei 2012, beliau mengungkapkan bahwa kebijakan atau aturan dan kinerja Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat disosialisasikan melalui media massa, seperti: Koran Kompas, Media Indonesia dan Warta Kota. Dan juga di sosialisasikan melalui media elektronik, seperti: televisi dan radio. Beberapa contoh saluran televisi yang turut membantu mensosialisasikan kebijakan atau aturan kepada masyarakat adalah Metro Tv dan JakTv. Selain melalui media massa dan elektronik, kebijakan atau aturan dan kinerja Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat juga di sosialisasikan melalui media sosial, seperti: twitter, website dan email.

(17)

2. Tingkat pelayanan jasa transportasi angkutan umum di Jakarta Barat

a. Kapasitas

Muatan penumpang angkutan umum selalu melebihi standar kapasitas, sehingga ada beberapa orang yang bergelantungan di depan pintu. Hal ini bisa mengganggu kenyamanan pengguna angkutan umum karena tempat duduk yang sempit dan sumpek.

b. Aksesibilitas

Kemudahan masyarakat untuk mengakses angkutan umum masih kurang, dikarenakan banyaknya angkutan umum yang belum menjangkau wilayah perumahan atau wilayah komplek. Karena kurang mudahnya masyarakat untuk mengakses angkutan umum, menyebabkan banyak masyarakat terpaksa berjalan jauh untuk mencari angkutan umum.

c. Kualitas Pelayanan

1. Keselamatan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan Kepala Seksi Wasdal Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat, yaitu Bapak Umbul Ahmad Gunawan, SH pada tanggal 7 Mei 2012, beliau mengungkapkan bahwa permasalahan kriminalitas yang sering terjadi di angkutan umum, seperti kecelakaan yang disebabkan supir angkutan umum kurang berhati-hati, pencurian, pemerkosaan, dan

(18)

lain-lain. Hal ini didukung dari hasil wawancara kepada pihak eksternal yang menyatakan bahwa angkutan umum dari segi keselamatannya masih kurang.

2. Keandalan

Dari segi keandalan, angkutan umum menjadi andalan terbaik bagi masyarakat untuk menuju tempat yang mereka tuju. Selain itu dengan menggunakan angkutan masyarakat bisa menghemat pengeluaran mereka, karena tarif angkutan umum yang murah dan mudah dijangkau oleh masyarakat.

3. Fleksibilitas

Dari segi fleksibilitas, angkutan umum memudahkan masyarakat untuk mencapai tempat tujuan mereka, tapi karena banyaknya supir angkutan umum yang suka mengetem menyebabkan banyak pengguna angkutan umum susah mencari angkutan umum dan supir angkutan umum yang tidak akan jalan sebelum angkutan umum mereka penuh dengan penumpang, hal ini bisa menyebabkan pengguna angkutan umum terlambat untuk melakukan aktifitas mereka seperti ke kantor dan ke kampus.

(19)

4. Kenyamanan

Dari segi kenyamanan angkutan umum masih sangat kurang nyaman, karena masih banyaknya angkutan umum yang dari segi fisiknya sudah tidak layak. Mulai dari cat yang sudah pudar, kondisi fisik angkutan umum yang cacat, bangku angkutan umum yang sudah rusak, kaca angkutan umum yang pecah atau tidak terpasang, lampu angkutan umum yang mati, dan lain-lain.

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan Kepala Seksi Wasdal Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Barat, yaitu Bapak Umbul Ahmad Gunawan, SH pada tanggal 7 Mei 2012, beliau mengungkapkan bahwa kenyamanan angkutan umum bisa dilihat dari kondisi dari angkutan umum itu sendiri, apakah layak atau tidak untuk beroperasi. Bisa dilihat dari warna cat angkutan umum masih bagus atau sudah pudar atau terkelupas, ban yang tidak botak, ban yang menggunakan pentil untuk penutup ban angin, kursi untuk penumpang angkutan umum yang masih layak pakai atau tidak, kondisi mesin angkutan yang bagus, dan lain-lain.

5. Kecepatan

Dari segi kecepatan, angkutan umum masih kurang cepat untuk menjangkau tempat yang ingin dituju oleh penumpang hal ini disebabkan banyaknya supir angkutan umum yang suka mengetem. Penyebab lain angkutan umum kurang cepat adalah karena mesin angkutan umum yang

(20)

sudah rusak dan tidak dirawat dengan baik oleh pengelola angkutan umum atau supir angkutan umum.

6. Dampak

Dampak dari pelayanan angkutan umum yang masih sangat buruk menyebabkan banyak pengguna angkutan umum yang menilai negatif angkutan umum. Semakin hari, angkutan umum semakin tidak beraturan dan tidak termanage dengan baik.

Gambar

Gambar 4.1 Strategi Humas
Gambar 4.2 Tingkat Pelayanan Transportasi

Referensi

Dokumen terkait

Pintu cerdas dalam penelitian ini adalah sebuah pintu otomatis dimana pintu tersebut merupakan rangkaian mesin yang rumit yang terdiri dari banyak bagian seperti

Adapun lingkup nilai-nilai kearifan lokal yang dapat menunjang pengembangan karakter anak usia dini, khususnya nilai religius yaitu Tri Kaya Parisudha (berpikir, berkata dan

Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan bahwa dengan ditambahkannya data LiDAR hasil ekstraksi objek bangunan yang diperoleh lebih baik dibandingkan dengan ketika hanya

Berdasarkan hal tersebut maka dapat dirumuskan masalah penelitian adalah sejauh mana efektifitas pemberian oral dan topikal gel ekstrak daun kelor dibandingankan

Pemilihan themes yang kurang sesuai dapat menyebabkan tingkat penggunaan cpu pada hosting akan cukup tinggi, terutama jika themes yang di gunakan tidak compatible dengan versi

Secara umum terungkap bahwa paket program coaching yang telah dikembangkan bisa memenuhi kondisi sebagaimana tercantum pada poin 1-3 (Tabel 3). Satu-satunya aspek yang dirasa

sampai jam 14.15, Bila tidak diselesaikan maka LEMBAR JAWAB Dwipraptono

Untuk di Desa Curug sendiri kemarin saya dan teman-teman sudah mengadakan workshop mengenai pengolahan sampah menjadi barang- barang yang memiliki harga jual, namun masih