• Tidak ada hasil yang ditemukan

16 Tips Cara Membuat Lagu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "16 Tips Cara Membuat Lagu"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Mahir Menulis Lagu 

16 Tips Cara Membuat Lagu

(berdasar perjalanan mudik ke Malang

saat Idul Fitri 1432 H)

oleh Endy Daniyanto http://mahirmenulislagu.com

Buku ini dirilis dengan lisensi:

(3)

Prolog: Langkah Pertama

Menciptakan lagu karya kita pribadi merupakan salah satu pengalaman yang sangat memuaskan. Jelas, banyak insan terutama pemuda mengekspresikan dirinya lewat mendengarkan dan memainkan musik. Belajar tentang cara menciptakan musik, bagaimana teknik dan alat bantunya, membantu kita menghasilkan musik yang lebih representatif akan hasrat yang muncul dalam hati sehingga lebih memuaskan untuk batin kita.

e-Book gratis “Mahir Menulis Lagu: Episode Mudik ke Malang” ini berisi 16 tips untuk menulis lagu lebih laris. Ke-16 tips saya dapatkan sebagai mutiara hikmah berbagai pengalaman sewaktu mudik ke kampung halaman di kota Malang. Pengalaman tersebut antara lain belanja kue, penerbangan yang ditunda, dan makan kupang! – dan semuanya bisa dianalogikan ke dalam prinsip-prinsip lagu yang bagus.

Silakan membaca tips-tips yang ada dalam e-Book gratis ini. Semoga Anda menemukan manfaat darinya, jika pun Anda bukan seorang penulis lagu. Silakan juga mengirim komentar, saran, dan kritik lewat informasi kontak yang ada di ujung e-Book ini!

Terima kasih.

Jakarta, 17 September 2011 Endy Daniyanto

(4)

Daftar Isi

1. Yanagel dan Spiccu – Bias Budaya sebagai Tanda Khas 2. Khotbah Shalat Ied – Lantang dan Lembut untuk Aksen Kuat 3. Batu Secret Zoo – Perbedaan itu Baik, Jendral!

4. Wareg Tenan, Rek! – Dosis Dinamika untuk Sehat Telinga 5. 6 Jam di Mobil – Hook Lebih Asyik

6. Ziarah Eyang Putri – Syuuu to the Dustak-DumDum 7. Balada Keripik Pisang – Efektivitas Melodi Sederhana

8. Cinta Lagi, Cinta Lagi, yang Lain Kemana? – Menghindari Miskin Tema 9. Kencan Bersama Sushi – Ide yang Bagus Layak Diulang Berulang Kali 10. Menghitung Sampai Delapan – Aksi seperti Petasan dan Kembang Api 11. Selamat pagi, Tetangga! – Dunia Musik itu Sempit, Bung!

12. Khasiat Kupang – Memilih Kawan Tepat untuk Konteks Tepat 13. Siasat Strudel Sedap – Tahap Mixing Dimulai dari Komposisi 14. Singgah di Sidoarjo – Efektivitas Lagu Euphoria

15. Penerbangan Palsu – Tingkatkan Tensi dengan Kadensa Kreatif 16. Rehat di Rumah – Kembali ke Akar Lagu untuk Resolusi 17. Bonus: Curiga Citilink Cacat – Usaha Didukung Doa

(5)

1. Yanagel dan Spiccu – Bias Budaya sebagai Tanda Khas

Malang memiliki toko kue yang terkenal: toko Roti Andalas. Menariknya, nama kue-kue yang dijual berbeda dengan nama yang biasa saya kenal. Contohnya kue Mandarin yang disebut Spiccu, atau kue Almond Biscotti yang disebut Yanagel. Saya bertanya: apakah di daerah yang berbeda, kue yang sama memiliki nama yang berbeda juga? Yang mana yang lebih dikenal umum?

Hikmahnya: kita jadi mengerti Indonesia memiliki kosakata yang luas untuk mengekspresikan hal yang sama. Budaya kita memiliki kekayaan yang sangat dalam untuk dieksplorasi. Berbagai budaya berarti berbagai sudut pandang untuk menceritakan satu peristiwa yang sama.

Karakter

kebudayaan

asli

munculkan

gaya

yang

khas

Seorang penulis lagu Batak mampu menulis rangkaian lirik yang sama sekali berbeda dengan seorang penulis lagu Betawi. Seorang penulis lagu Minang bisa menampilkan tema lagu yang tidak terpikir penulis lagu Minahasa. Penulis lagu Ambon menggunakan ritme dan sinkopasi yang berbeda makna dengan penulis lagu Aceh.

Kita bisa menyebut gejala ini “bias budaya” – menampilkan karakter kebudayaan asli dalam bias sang pencipta lagu untuk mendapatkan gaya yang khas. Bias ini juga terjadi di luar negeri. Contohnya, lagu-lagu bangsa Filipina memiliki karakter dan alunan melodi yang berbeda dengan lagu-lagu bangsa Malaysia, dan lagu-lagu kontinen Timur yang tradisional berbeda dengan nada-nada kontinen Barat yang kontemporer.

Lalu bagaimana kita bisa menggunakan bias budaya untuk menghasilkan karya yang khas gaya kita? Berikut ada beberapa tips untuk dicoba:

(6)

1. Sesuaikan karakter dalam lagu dengan karakter umum bias budaya Anda. Jika budaya Anda lebih dikenal keras dan lantang, atau pandai menawar di pasar, Anda bisa menggunakan analogi itu untuk menceritakan karakter dalam lagu yang pandai bernegosiasi dan terus berjuang terhadap keadaan.

2. Adopsi dan adaptasi intonasi bahasa daerah menjadi motif melodi utama dalam lagu Anda. Masing-masing budaya memiliki intonasi yang berbeda untuk bahasa daerahnya (bisa Anda dengar setiap kali teman Anda ada yang mencoba meniru aksen Batak, Sunda, atau Jawa!). Gunakan intonasi itu dan bentuklah pola intonasi melodi yang menjadi motif lagu Anda.

3. Gunakan sensasi seluruh indera untuk menangkap karakter alam daerah Anda. Kota Malang merupakan kota yang cukup dingin dengan nuansa yang pas untuk makan dan tidur! Tapi pada saat bersamaan, nuansa pagi hari yang sejuk, cerah, dan jernih sayang dilewatkan, sehingga kota Malang untuk saya pribadi berkarakter tenang, ceria, sehat, dan jernih.

Kesimpulan: gunakanlah “bias budaya” untuk mendapatkan karakter yang khas dalam lagu-lagu Anda. Selain budaya, falsafah hidup atau motto juga bisa menjadi bias yang melahirkan karya-karya unik dan sulit dihasilkan pencipta lain!

2. Khotbah Shalat Ied – Lantang dan Lembut untuk Aksen Kuat

Saya lebaran Selasa. Pemerintah lebaran Rabu. Untungnya, ada masjid dekat rumah yang melaksanakan Shalat Ied hari Selasa.

Jumlah jamaahnya tidak ramai – hanya 3 shaf – tetapi itu tidak menyurutkan semangat pengkhotbah memberikan ceramah yang seru. Penceramah yang menarik disimak adalah public speaker yang ulung: mereka menguasai teknik berbicara yang dinamis sehingga pendengar terlibat dengan konten ceramahnya. Penceramah menggunakan perpaduan teriakan lantang dan intonasi lembut untuk menyampaikan pesannya (dan untuk mencegah jamaah tertidur ~).

(7)

Dinamika

dalam

musik

men

jamin

pendengar

tetap

terlibat

Telinga kita secara alamiah dirancang peka terhadap perubahan suara. Jika Anda berada dalam ruangan ber-AC, apakah Anda memperhatikan suara AC-nya? Tentu Anda pasti mendengarnya, tapi apakah Anda memperhatikannya?

Dinamika dalam musik menjamin pendengar tetap terlibat dengan lagu kita – dan lagu yang sedap didengar penuh dengan perubahan besar dan kecil. Lagu yang mengalami sedikit perubahan, akan cepat kehilangan perhatian pendengar sehingga stasiun radio pun berhenti memutar lagu kita. Sebaliknya, lagu yang membuat pendengar menaikkan volume radio akan terus diputar oleh DJ radio.

Tips-tips untuk menghadirkan dinamika lantang dan lembut dalam lagu-lagu kita adalah:

1. Gunakan melodi yang terbatas pada bagian Verse, dan melodi yang lebih bebas pada bagian Chorus. Ini adalah jurus yang ampuh untuk

menciptakan momentum karena bagian Chorus yang lebih meledak dibanding bagian Verse. Melodi dengan rentang terbatas (misal 3 nada do-re-mi) yang lanjut ke melodi lebih bebas (misal 6 nada dengan tambahan fa-sol-la) membuat energi lagu meningkat.

2. Manfaatkan nada staccato untuk Verse, dan legato untuk Chorus. Kalau

rentang melodi dipertahankan sama, maka artikulasi menjadi senjata berikutnya. Nada yang lebih pendek cocok untuk lirik yang deskriptif, sedangkan nada panjang cocok untuk emosi pada puncak lagu. Perpaduan keduanya bisa menghasilkan motif melodi yang sama tetapi dengan ritme yang berbeda.

3. Ubah instrumentasi pada bagian lagu yang berbeda. Salah satu ciri yang sering saya temui dengan band pop rock dalam negeri adalah: semua instrumen berbunyi dari awal sampai akhir. Musisi yang bagus mampu mengaransemen instrumen dalam gudang senjatanya: yang mana yang berfungsi sebagai peledak, yang mana yang berfungsi sebagai perisai. Tidak semuanya harus menyerang.

Kesimpulan: buatlah sebuah alur dinamika dalam lagu Anda! Ciptakan momentum yang bergerak dan bernafas sehingga pendengar mengikuti cerita Anda.

(8)

3. Batu Secret Zoo – Perbedaan Itu Baik, Jendral!

Batu adalah kota di Barat Malang yang fungsinya sama seperti Lembang-nya Bandung: kota pegunungan sejuk yang pas untuk rekreasi. Salah satu objek wisatanya adalah Jawa Timur Park 2, yang menjadi lokasi kebun binatang Batu Secret Zoo.

Secret Zoo ini memiliki koleksi hewan yang beraneka ragam, sehat, dan cantik (favorit saya adalah dua pasang jaguar hitam). Saya temukan justru dengan adanya keanekaragaman hewan-hewan ini mata kita lebih melihat keindahan yang tersedia di alam.

Bentang

musik luas

membantu

ekspresi

emosi

luas

Satu kendala besar yang dihadapi penulis lagu adalah kreasi-kreasi yang cenderung monoton, berakibat lagu-lagu satu album terdengar seragam dan tidak segar. Penulis lagu yang mahir akan berusaha menguasai gaya bermusik seluas dia bisa. Bentang musik yang luas membantu dalam ekspresi emosi manusia yang luas.

Jika lagu-lagu Anda terdengar monoton, berikut tips untuk membuatnya segar:

1. Gunakan instrumen yang tidak lazim Anda gunakan. Sebagian besar

pencipta lagu adalah gitaris. Manfaatkan instrumen keyboard, synthesizer, seruling, cello, dan sebagainya untuk lengkapi aransemen. Atau mulai menciptakan lagu menggunakan instrumen yang tidak Anda kuasai (terkadang tidak tahu cara memainkan suatu instrumen bisa menghasilkan suara yang unik!).

2. Dengarkan dan ambil progresi kord lagu artis lain. Terutama artis yang

bergaya musik sebeda mungkin dengan Anda. Kalau main rock, dengarkan musik klasik; kalau main jazz, dengarkan R&B kontemporer. Ambil progresi kord dari lagu tersebut dan gunakan dalam aransemen serta gaya Anda sendiri.

(9)

3. Ambil jeda antara lagu. Ketika kita mencipta dalam waktu berdekatan,

hasilnya cenderung mirip. Untuk mencegahnya, istirahatlah antara karya. Rentang waktu memberikan kesempatan bagi kita untuk menyerap pengalaman dan pengaruh lain, yang membuat musik kita lebih kaya.

Kesimpulan: perbedaan itu baik! Eksplorasi ekspresi musikal yang berbeda dengan eksperimen progresi kord serta instrumentasi.

4. Wareg Tenan, Rek! – Dosis Dinamika untuk Sehat Telinga

Agama mengajarkan makan secukupnya. Namun, pada hari pertama lebaran saya berhasil melanggar ajaran itu. Walhasil, saya terus-terusan merasa kekenyangan sepanjang kunjungan saya di Malang (atau seperti kata ibu saya: “kaget wetenge”) Agar tubuh tetap sehat, kita perlu menjaga keseimbangan nutrisi dan laju pola makan: tidak hanya apa yang dimakan, tetapi juga kapan memakannya.

Hikmah ini berlaku juga dalam penciptaan lagu: kita perlu memperhatikan detak dinamika dari lagu tersebut. Perhatikan kandungan nutrisi dari lagu untuk pendengar, dan berikan kepada mereka dalam dosis yang sehat.

Tips agar pendengar tidak kekenyangan (dan tidak kelaparan):

1. Berikan cicipan. Lagu yang bagus penuh dengan hook, yaitu bagian lagu yang mudah diingat. Hook bisa berupa motif melodi, ritme yang asyik, atau figur/riff yang khas. Sebarkan cuil hook-hook ini dalam adonan lagu Anda, terutama di bagian Chorus.

2. Ciptakan rasa yang pas. Atur aransemen sehingga momentum semakin

meningkat. Perhatikan bagaimana interaksi dinamika antara bagian Verse dan Chorus. Sama seperti makanan, ada unsur-unsur lagu yang tidak sedap bila dipadu secara salah.

3. Tutup dengan pencuci mulut lezat. Berikan ganjaran yang memuaskan

bagi pendengar Anda di akhir lagu – karena mereka telah setia mendengar hingga akhir lagu! Pada bagian Coda lah semua jurus kita keluarkan untuk menciptakan momen klimaks. Resep ini selalu berhasil.

(10)

Kesimpulan: jaga porsi yang seimbang antara elemen dalam lagu untuk mendapatkan rasa yang pas!

5. 6 Jam di Mobil – Hook Lebih Asyik

Hari ke-2 lebaran keluarga saya bersilaturahmi ke Ponorogo. Perjalanan butuh lebih dari 6 jam. Dalam mobil, 2 kemenakan saya harus terus dihibur untuk mencegah mereka bosan dan rewel.

Berbicara tentang hook, kita mencegah pendengar jenuh dan rewel dengan memasukkan dosis hook yang tepat. Waktu penyampaiannya diatur agar ekstasinya tersedia sepanjang lagu. Seperti anak-anak yang diberi makanan atau mainan secara bertahap, telinga dan hati pendengar juga dimanja dengan instrumen musik yang menarik untuk telinga.

Analoginya: dalam sebuah novel, hook-nya adalah drama, laga, dan juga humor untuk membuat pembaca berada di ujung kursi dan tak sabar segera memutar halaman untuk kelanjutan ceritanya. Begitu pula di film, hook-nya adalah sinematografi yang memukau mata dan akting penuh penjiwaan dari aktor/aktris sehingga penonton terhanyut dalam alur cerita dan tak ingin melepaskan pandangan dari layar kaca.

Hook

ibarat

berlian

yang

bersinar cemerlang

Mary Dawson menyebut hook sebagai “satu baris musik dan lirik yang dirancang untuk menangkap ketertarikan pendengar, menggenggam dan menyangga ketertarikan itu selagi lagu berlanjut, dan menarik pendengar menuju “ide berharga” yang menjadi cikal bakal lagu.”1

Deskripsi selanjutnya, Dawson menyebut hook sebagai “sebuah berlian, dan sisa

1 Build-A-Song Part II: From the Idea to the Hook (Mary Dawson) http://www.writerswrite.com/journal/jan00/dawson7.htm

(11)

lagunya adalah latar belakang beludru hitam yang digunakan penjual perhiasan untuk memajang permatanya. Kalau ada berlian indah 10-karat pada latar belakang kaca pecah, kita tidak bisa melihatnya sama sekali. Namun, berlian yang sama dipajang pada latar belakang beludru hitam, akan membuat berliannya terlihat bersinar cemerlang.”

Lagu-lagu yang hits (dari era terdahulu hingga musik electronic dance saat ini) penuh dengan hook-hook yang membuat lagu itu mudah diiingat dan mudah dinyanyikan. Dan ingat satu hal penting: biasanya hook yang sederhana dan mudah adalah hook yang paling efektif (bahkan untuk lagu jazz sekalipun!).

Kesimpulan: tawan hati para pendengar Anda dengan hook-hook yang indah cemerlang! Sisipkan melodi-melodi khas, motif yang berepetisi, atau garis bass yang meliuk untuk menarik telinga pendengar!

6. Ziarah Eyang Putri – Syuuu to the Dustak-DumDum

Alasan berikutnya kami ke Ponorogo adalah mengunjungi tempat peristirahatan terakhir eyang putri saya dari sisi ayah. Ponorogo memang kota yang sepi (kakak saya bilang seperti kota hantu di film koboi), dan saat di pemakaman tidak ada suara bising sedikit pun kecuali angin yang berdesir dan awan yang bergerak pelan. Benar-benar jernih dan transparan, kontras dengan hiruk-pikuk ibukota yang lantang.

Berbicara tentang electronic dance music, salah satu teknik yang wajib digunakan dalam gaya itu disebut dengan drop – yaitu bagian hening sesaat sebelum kembali berdentum hebat. Seperti suasana hening di pemakaman, drop ini berfungsi sebagai umpan bagi pendengar: karena kontras antara pre-drop yang syuuu dengan pasca-drop yang dustak-dumdum membuat bagian itu berlipatganda lebih orgasmik (apalagi dipadu dengan narkoba dan miras << sayangnya budaya ini erat melekat dengan electronic dance).

(12)

Manfaatkan

sifat

drop

yang

orgasmik

Saya sendiri senang mendengar electronic dance music; karakternya beda, dan saya sedang eksplorasi dari segi aransemen, struktur, serta sound yang digunakan. Tapi Anda tidak harus menjadi seorang DJ untuk bisa memanfaatkan sifat drop yang orgasmik; Anda juga bisa menggunakannya dalam lagu apapun aliran Anda.

1. Misal dengan bagian Chorus yang meledak (disebut Coda). Musik rock

menggunakan bagian ini untuk berteriak-teriak bersama para pendengarnya ketika mereka konser live (makanya disebut chorus, yaitu bagian untuk dinyanyikan secara choir atau paduan suara). Terbayang grup-grup musik contemporary rock saat ini yang menggunakan teriakan a la mantra atau tantrum dalam bagian Coda mereka: “Oo Wow Oo Wow” seperti yang dilakukan Kings of Leon – Use Somebody.

2. Atau dengan teknik yang sama: diam sebentar sebelum kembali rusuh.

Buat Anda yang tidak familiar dengan electronic dance music, contoh lagu berikut menggunakan drop yang sangat efektif. Perhatikan bagaimana teksturnya menipis sebelum dia masuk ke drop dengan elemen drum dan bass yang berat: Modestep – Feel Good.

3. Bagian hening sementara juga bisa Anda masukkan sebagai sebuah Middle Eight. Middle Eight adalah bagian yang berpola sama dengan Verse yang dimasukkan biasanya setelah Bridge. Efek kembali ke Verse sejenak ini menenangkan telinga pendengar sebelum akhirnya kembali berasyik ria di bagian Chorus. Contoh lagu yang menggunakan Middle Eight: Hugh Grant and Drew Barrymore – Way Back Into Love

Kesimpulan: mungkin hanya musik heavy metal yang bisa bertahan kencang dari awal sampai akhir (itupun dalam konteks satu album biasanya ada lagu yang slow). Gunakan rehat atau prinsip drop dalam komposisi Anda untuk menambah gelombang dinamika!

(13)

7. Balada Keripik Pisang – Efektivitas Melodi Sederhana

Kuis tebak lagu!

“Keripik singkong, keripik singkong, (nama artis) paling doyan!”

Siapa yang bisa menebak berhak mendapatkan satu pak keripik singkong (di toko terdekat ~). Jawabannya adalah: http://youtu.be/7OJrJA3Hj24

Berbicara tentang melodi sederhana, salah satu cara saya tetap nge-hook-in kemenakan saya selama perjalanan 6 jam Malang-Ponorogo (dan sebaliknya!) adalah dengan menyanyikan lagu di atas. Saat di Ponorogo, kami bertemu dengan relasi lama keluarga yang saat ini sedang bisnis keripik pisang. Sambil mengunyah satu pak di mobil, saya mengganti lirik keripik singkong dengan keripik pisang. Kedua kemenakan saya langsung terdiam dari sebelumnya lompat-lompat di jok tengah. Mereka seperti tersihir nada-nada lagu anak yang belum mereka dengar sebelumnya. Tapi, cukup sekali dengar dan mereka langsung hafal (dan langsung membuat versi remix mereka sendiri dengan berteriak “Keripik pisang, Om Endy jadi pisang!”).

Nada

dan

lirik

lugu

mudah

diingat

Lagu anak punya satu mantera: melodinya harus sederhana. Dari “Bintang Kecil”, “Balonku Ada Lima”, hingga “Helly (Kemari)”, semua melodi lagu anak yang bertahan bergenerasi lamanya memiliki melodi yang sederhana dan mudah diingat. Dan kalau kita ingat kembali, disebut apakah melodi yang mudah diingat?

Yap, sebuah hook!

Bisa kita bilang keseluruhan satu lagu anak adalah satu hook besar, selain melodi juga karena durasinya yang singkat. Karena singkat, diulang dua kali biar lama,

(14)

jadilah kita lebih mudah menghafalnya. Hikmah dari lagu anak adalah kita harus bekerja dalam keterbatasan dan menemukan melodi yang efektif, original, dalam rentang nada yang terbatas!

Kesimpulan: Coba dengarkan kembali lagu anak-anak yang tak lekang waktu dan urutkan melodinya untuk mendapatkan contoh melodi sederhana dan mudah diingat!

8. Cinta Lagi, Cinta Lagi, yang Lain Kemana? – Menghindari Miskin Tema

Musik itu kebanyakan lagu cinta ya? Memang sih, tema best-seller saat ini adalah cinta. Sayangnya tema cinta sudah sampai tahap hampir mematikan kreativitas dan perbendaharaan tema lagu musisi-musisi dalam negeri.

Masih ada harapan dengan adanya musisi seperti Cupumanik dengan lagunya “Luka Bernegara” atau Tika and the Dissidents dengan lagunya “Pol Pot”, tapi hampir semua artis baik senior atau pendatang baru dan terutama dari “jebolan” major label bermain aman dan menggunakan tema cinta dalam lagunya. Simpel memang, tetapi jadi sangat mengurangi warna palet musik Indonesia. Contohnya, artis sinetron Sheza Idris yang meluncurkan single perdana “Pacarmu”.

Dari judulnya saja sudah terlihat, betapa jauh perbedaan “Pol Pot” dengan “Pacarmu” walau sama-sama berawalan P.

Lebih

kaya

ketika

kita

mencoba

menulis lagu

dengan

tema

yang

tidak biasa

Waktu saya dalam perjalanan dari Ponorogo ke Malang, terlihat arus balik menuju Ponorogo sangat padat dan nyaris tidak merayap. Jalanan pun sebagian besar halus tetapi masih ada beberapa yang lubang-lubang.

Begitu pula dengan hidup: jalan tak selamanya mulus. Yang membuat hidup kita berwarna bukanlah ketika kita naik jalan tol dan tiba di tujuan dalam 2 jam tertidur

(15)

di mobil; melainkan jalur petualangan yang meliuk-liuk naik turun penuh dengan pemandangan pegunungan, rumah makan tepi jalan, dan persinggahan wisata pemancingan kolam air panas.

Ketika kita memilih tema cinta ulang, kita memilih jalan tol berulang-ulang. Mungkin bisa membantu kita cepat sampai di tujuan, tetapi jalan petualang lebih padat pengalaman. Akan lebih kaya ketika kita mencoba menulis lagu dengan tema yang tidak biasa; salah satu yang selalu saya usulkan ke teman-teman adalah “kebebasan finansial”! Kapan Anda pernah dengar lagu tentang cara memperbesar portfolio saham Anda?

Dalam satu album 12 lagu, 11 lagu cinta pun tetap boleh. Tapi cobalah 1 lagu dengan tema yang bukan cinta. Itu akan membuat kita dan pendengar lebih kaya << apalagi kalau lagunya tentang cara menanam saham yang menguntungkan ~

Beberapa contoh tema yang jarang dibuat lagu:

1. Semakin meningkatnya biaya sekolah untuk anak-anak << target market keluarga muda usia 30 – 40 tahun

2. Ketika mahasiswa jadi aktivis, setelah berpolitik jadi tersangka korupsi << target market mahasiswa/penggemar teori konspirasi

3. Secangkir teh hangat dengan rasa mint << target market pecandu teh

4. Suka duka kehidupan sebagai programmer komputer << target market profesi programmer

Anda pikir susah? Tema yang ke-4 ada lagu benarnya, ditulis oleh seorang musisi independen yang menghasilkan $3,000 per bulan dari musik ciptaannya: Jonathan Coulton – Code Monkey.

Kesimpulan: satu lagi lagu cinta di industri musik Indonesia tidak semenarik satu lagu baru tentang berlayar ke Pulau Rote. Temukanlah sesuatu yang belum atau jarang disentuh dan jadikan itu ciptaan unik Anda!

(16)

Saya punya teman online yang belum pernah bertemu fisik selama 6 – 7 tahun. Kami berteman karena dia tinggal di Malang. Baru kemarin kami menyempatkan untuk bertemu, sambil makan siang sushi.

Sushi? Jauh-jauh di Malang makan sushi? Di Jakarta mah sushi banyak atuh! Ya. Untungnya saya suka sushi. Sushi itu familiar dan selalu enak.

Dalam lagu, menciptakan rasa familiar dicapai melalui elemen yang diulang-ulang. Makanya ketika kita mendengar lagu baru sama sekali, biasanya lirik yang diulang-ulang kita asumsi sebagai judulnya. Melodi yang berdiulang-ulang-diulang-ulang bertujuan membuat pendengar cepat hafal dengan lagu kita.

Lagu

hits

itu

bukan

hits

dari

dengar

kali yang

pertama,

melainkan

hits karena didengar berulang kali

selanjutnya

Sama seperti penulis buku non-fiksi: ide utama dari bukunya dia ulang berkali-kali, sering dengan kalimat dan redaksi yang sama, dalam interval periodik sepanjang bukunya. Kalau hanya ditulis sekali, pembaca sulit menangkap ide utamanya.

Ada banyak kasus lagu yang semakin diputar semakin sedap di telinga. Didengar sekali biasa, didengar dua kali baru ketemu bagian yang enak dinyanyikan, didengar tiga kali sudah hafal chorusnya. Makanya penting untuk memahami, lagu hits itu bukan hits dari dengar kali yang pertama, melainkan hits karena didengar berulang

kali selanjutnya.

Karenanya, banyak major label mengeluarkan biaya promosi mewah agar lagu artis-artisnya diputar terus di radio (terkadang dalam dosis berlebihan).

Kalau Anda tidak punya dukungan dana besar dari major label (saya juga tidak), ada beberapa cara independen yang bisa kita lakukan untuk memanfaatkan elemen berulang-ulang dalam lagu kita:

1. Nyanyikan judulnya berulang-ulang. Taruh judul lagu di bagian awal atau

(17)

mendengar lagu kita bisa langsung cari tahu judulnya. Ada yang menyetir, ada yang dengar dari kubikel teman, ada yang memang tidak disebut judulnya oleh DJ radio. Judul yang berulang-ulang dan di bagian lagu penting membuat kita mudah muncul di hasil search ketika pendengar meng-Google lirik judul kita di internet.

2. Gunakan motif melodi yang berulang. Selain lirik, melodi yang berulang

membuat pendengar kita cepat hafal dengan lagu kita, sehingga setelah lagu kita usai diputar, mereka tetap menyenandungkannya. Karena melodinya menolak untuk keluar dari kepala mereka, jadilah mereka mencari siapa artis dibalik lagu yang tadi dia dengar sambil menyetir ke rumah.

3. Sisipkan simetri suku kata dalam bait Anda. Bait-bait lagu yang simetris

lebih mudah ditangkap alam bawah sadar. Struktur yang rapi membuat lagu Anda lebih cemerlang dibanding lagu lain yang sedang diputar dalam playlist iPod pendengar ketika dia sedang menyelesaikan tugas kuliah di selasar kampus. Mungkin dia pernah unduh lagu Anda dimana dan belum sempat dengar lagi – ketika dia dengar ulang baru dia temukan ternyata lagu Anda enak juga. Dengar lagi ah.

Kesimpulan: ide yang bagus layak diulang berulang kali. Ide yang bagus, layak diulang berulang kali. Ide yang bagus – apa? - yap, layak diulang berulang kali (tiba-tiba jadi ingat iklan-iklan yang bergaya diulang tiga kali. Tiga kali. Tiga kali)

10. Menghitung Sampai Delapan – Aksi seperti Petasan dan Kembang Api

Seumur hidup baru pertama kali saya bermain petasan libur lebaran kemarin, karena sepupu-sepupu dan keponakan yang masih kecil melihat petasan malam sebelumnya. Ada 2 tipe petasan yang kami beli: yang satu berbentuk tabung dan setiap tabungnya berisi 8 ledakan, sekali dinyalakan kedelapan peluru tersebut meluncur dan meledak hebat. Satu lagi berbentuk rudal yang meluncur seperti roket, tetapi tidak meledak.

Kami mengira yang berbentuk roket akan meledak lebih hebat dibanding yang bentuk tabung. Jelas, melihat roketnya melesat ke angkasa tapi tidak meledak sangat antiklimaks.

(18)

Dalam lagu, dibutuhkan bagian klimaks yang menjadi payoff bagi pendengar: mereka harus mendapatkan imbalan telah mendengar lagu kita! Biasanya bagian klimaks ini adalah bagian yang kita tunggu-tunggu dalam sebuah lagu, tetapi letaknya bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Contohnya, dalam lagu Lala Karmela - “Kamu Aku Cinta”, bagian klimaks untuk saya adalah Chorus terakhir saat strings (biola) mulai bermain – best part of the song!

Lagu

yang

bagus

memiliki

klimaks

-klimaks kecil

sebelum

satu

klimaks

besar

Lagu yang bagus memiliki klimaks-klimaks kecil sebelum satu klimaks besar. Klimaks dicapai melalui mekanika tarik ulur atau tensi – resolusi: satu bagian “menjawab” atau menjadi “solusi” bagian lainnya. Konsekuensinya adalah, tensi – resolusi bisa dicapai secara musikal atau lirikal.

Contoh klimaks kecil adalah:

1. Verse yang menggunakan chord minor dijawab dengan chord mayor di Chorus. Lagu Lala Karmela di atas adalah contoh yang sempurna. Dari Intro dan Verse pertama dia menggunakan progresi yang minor, dan berubah ke progresi mayor saat masuk ke Chorus. Kombinasi minor – mayor ini membuat Chorus yang mayor semakin bersinar ketika dia datang.

Contoh klimaks besar adalah:

2. Overtone pada Coda. Lagu “Kamu, Aku, Cinta” menggunakan overtone pada Chorus terakhirnya. Aransemen musik diperkaya dengan strings yang sebelumnya tidak ada, sehingga terdengar semakin megah. Backing vocal yang menyanyikan lirik yang berbeda dengan vokal utama yang berimprovisasi semakin meningkatkan tensi sebelum di-resolusi pada akhir Chorus dan Outro.

Kesimpulan: tambahkan lebih banyak lagi momentum atau dinamika dengan menggunakan mekanika tensi-resolusi dalam lagu Anda! Buat pendengar Anda tegang lalu berikan mereka kelegaan dengan rekayasa lagu kreatif!

(19)

11. Selamat pagi, Tetangga! – Dunia Musik itu Sempit, Bung!

Selain untuk makan dan tidur, udara kota Malang juga cocok untuk JJP – apa itu? Jack Joseph Puig? Bukan, tetapi Jalan-Jalan Pagi. Kami melewati daerah perumahan, dan salah satu penghuninya menyapa “selamat pagi”. Wah, ramah sekali tetangga di sini ya? Oh bukan, ternyata yang menyapa adalah teman SMA kakak saya dari Jakarta.

What? Jauh-jauh di Malang tetangganya teman SMA juga dari Jakarta? Ditambah

lagi teman kakak saya itu adalah keponakan dari pemilik rumah yang juga teman dari kakak paman saya (jadi 2 generasi saling mengenal).

Kalau ada istilah burung sama bulu terbang serumpun, maka kita bisa menemukan banyak contoh dimana orang-orang dalam lingkungan yang sama akan saling bertemu dalam hidup.

Menariknya, peribahasa itu juga berlaku bagi industri musik. Ketika kita berbicara industri musik internasional – yang saat ini didominasi artis-artis electro-pop seperti Lady Gaga, Katy Perry, LMFAO, dkk – kita menemukan bahwa orang-orang (yaitu produser atau penulis lagu) dibalik kesuksesan mereka adalah sekumpulan orang-orang tertentu yang memiliki asal-usul berdekatan. Contohnya, Max Martin (produser Britney Spears, Backstreet Boys) dan RedOne (produser Lady Gaga, Nicole Scherzinger) sama-sama pernah mengasah skill produser mereka di Swedia.

LCLR

meluluskan

artis tenar

seperti

Chrisye

dan

James F. Sundah

Dalam negeri saya juga menemukan banyak lagu-lagu hits era 90-an berasal dari orang-orang yang saling mengenal sekitar 10 tahun sebelumnya. Saat itu, Lomba Cipta Lagu Remaja yang diadakan radio Prambors (disingkat LCLR) merupakan ajang yang menghasilkan penyanyi dan penulis lagu tenar seperti Chrisye dan James F. Sundah. Dalam lingkungan musik saya sendiri, saya bertemu dengan

(20)

praktisi industri musik yang sama-sama lulus dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ), seperti Ibu Dian HP dan Kak Ubiet Raseuki (pemusik dan pesuara “Komposisi Delapan Cinta”). Saya bahkan pernah ngopi bersama produsernya SM*SH! (sebelum mereka diorbitkan).

Kesimpulan: bergaullah dengan sesama musisi! Main musik bersama, cipta lagu bersama, karena jaringan yang Anda bangun akan membuka banyak pintu bagi Anda di masa depan!

12. Khasiat Kupang – Memilih Kawan Tepat untuk Konteks Tepat

Menu paling beda sendiri yang saya coba di Malang adalah kupang – hewan semacam kerang yang direbus dan dimasak dengan gula Jawa. Rasanya manis, dan kawan makan kupang ini es kelapa dan lento (singkong yang diurai dan digoreng kering).

Beberapa makanan memang memiliki cara tertentu untuk dikonsumsi. Cara makan yang beda membuat rasa tidak keluar maksimal. Jadi, makan pun lebih lezat ketika sesuai konteks.

Menulis lagu juga membutuhkan konteks. Konteks menjaga agar pesan tersampaikan dengan distorsi seminimal mungkin. Elizabeth Corin menyebutnya, “somethings are meant to be experienced properly” – beberapa hal harus dialami dengan cara yang benar.

Setiap gaya musik memiliki karakter inheren. Setiap instrumen, melodi, dan lirik, memiliki nuansa alamiah yang membuatnya lebih cocok menyampaikan satu pesan dibanding pesan lainnya. Dengan menjaga lagu dalam konteks, kita mencapai perpaduan maksimal dalam musik kita.

“somethings

are

meant

to

be

(21)

Beberapa tips menjaga lagu dalam konteks:

1. Lirik adalah Raja. Beberapa lagu saya dengar memiliki musik yang upbeat dan ceria tetapi dengan lirik yang sedih seperti “kita tidak mungkin bersama” atau “kau khianati janjimu”. Musik yang bertolak belakang dengan lirik bisa menjadi salah satu metode menghadirkan kontras, tetapi ide yang bertolak belakang membuat pendengar lebih lama menerima pesan.

2. Gunakan progresi kord yang sesuai. Saya pernah menciptakan lagu

hadiah untuk dua sahabat yang berpasangan. Dalam komposisi saya menghindari kord minor karena ingin memberi kesan bahagia. Verse digubah dengan progresi I – V – IV, dan kord minor dipakai sesaat di Pre-Chorus dengan progresi ii7 – I/III – IV – V. Hasil komposisinya terdengar lebih bahagia apalagi dipadu dengan lirik yang cerah.

3. Manfaatkan timbre alami instrumen. Piano termasuk instrumen yang

lembut walau bisa keras juga. Gitar listrik lebih sering digunakan untuk efek distorsi. Setiap instrumen punya bakat alamiahnya masing-masing, seperti saksofon yang cenderung melankolis dan kontemplatif. Gunakan instrumen sesuai dengan timbre alamiahnya untuk memperkaya aransemen Anda dengan aksen yang tepat.

Kesimpulan: peraturan (dalam menulis lagu) ada untuk dilanggar, tetapi hanya setelah kita memahami apa fungsi peraturan tersebut pada awalnya. Menulis lagu dalam konteks membantu kita lebih cepat memahami alat bantu dalam bermusik!

13. Siasat Strudel Sedap – Tahap Mixing Dimulai dari Komposisi

Warm bollen. Satu lagi makanan yang khas dicoba dari Malang. Toko Oen yang menjualnya juga menjual apel strudel, yang sedap dipandang tapi setelah dicoba kurang sedap di lidah. Kurang sedap karena rasa-rasanya memisah. Gula, apel, dan rotinya tidak menyatu sempurna.

Salah satu elemen lagu hits adalah mixing yang bagus. Mix yang bagus mengeluarkan cita rasa lagu tersebut, seperti hasil masakan matang yang mengeluarkan rasa dan aroma dari bahan-bahannya. Mix yang bagus membuat masing-masing instrumen dan vokal dalam lagu menyatu dengan proporsi yang pas.

(22)

Pilih

tessitura

yang

tepat

untuk

vokalis

Mixing engineer yang bagus tidak harus mahal; Anda cukup menemukan rekan atau relasi Anda yang punya skill memadai dan dalam anggaran yang mencukupi. Hasil kualitas audionya pun akan bersaing dengan hits yang kita dengar di radio, saat kita menemukan engineer yang bisa mengeluarkan karakter lagu kita dalam media rekaman.

Namun, bila Anda belum memiliki anggaran untuk seorang mixing engineer, ada hal-hal dari segi komposisi yang bisa kita lakukan untuk membuat proses mixing lebih mudah nantinya:

1. Gunakan chord voicing yang lebar. Chord voicing adalah memainkan

bentuk chord selain bentuk dasar agar nada-nada yang bersuara mengisi spektrum frekuensi lebih penuh. Contohnya, chord dasar C adalah C – E – G tetapi bisa juga dimainkan E – G – C (inversi pertama). Keyboard bermain chord C inversi pertama, dan gitar bas menekan not C dasar sehingga saling melengkapi tanpa bertabrakan di frekuensi rendah.

2. Pilih tessitura yang tepat untuk vokalis. Tessitura adalah rentang nada

alamiah vokalis. Terkadang kita mendengar lagu yang dinyanyikan terlalu rendah atau terlalu tinggi. Tessitura yang tepat membuat lagu lebih bernyawa karena vokalis bernyanyi dengan tenaga yang pas untuknya.

3. Perhatikan timbre instrumen. Ada lebih dari satu nada C3 di gitar, dan

semuanya memiliki timbre yang sedikit berbeda. C3 di senar 3 berbeda timbre dengan C3 di senar 2. Manfaatkan perbedaan ini untuk mendapatkan timbre yang muat secara audio dalam aransemen Anda.

Kesimpulan: tahap mixing dimulai dari awal penulisan lagu. Memilih skala yang tepat dan not yang tepat membantu elemen lebih memadu saat tahap mixing!

(23)

14. Singgah di Sidoarjo – Efektivitas Lagu Euphoria

Penerbangan yang ditempuh keluarga saya tiba di Surabaya, dilanjutkan perjalanan mobil ke Malang. Rute yang kami tempuh melewati daerah Porong, Sidoarjo, lokasi bencana lumpur Sidoarjo beberapa tahun silam. Menariknya, kawasan lumpur itu sekarang menjadi “objek wisata” lumpur Sidoarjo, dan kita bisa mendaki tanggul untuk melihat danau lumpur yang masih ada.

Keluarga saya hampir berhenti untuk melihat, tetapi batal karena tidak ada dalam rencana perjalanan. Ayah saya bilang kami bisa melihatnya saat pulang dari Malang, tetapi kami juga tidak melakukannya dalam perjalanan pulang. Euphoria melihat lumpur hanya terjadi saat kami melintasinya pertama kali, sehingga tidak menarik lagi di kemudian hari.

Beberapa lagu paling tenar memanfaatkan momen euphoria untuk menggalang ketenaran. Contoh lagu-lagu ini seperti “Andai Aku Jadi Gayus Tambunan” yang merupakan reaksi terhadap kasus tersangka korupsi Gayus Tambunan dan “Kami Tidak Takut” yang bereaksi terhadap kasus pemboman ke-2 JW Marriot. Ke-2 lagu tersebut cepat diserap oleh masyarakat, dan cepat juga digantikan ketika peristiwa berikut yang lebih heboh datang menggempar.

Gempa bumi yang melanda Jepang tahun 2011 melahirkan album kompilasi “Songs for Japan” yang dilancarkan artis kolektif untuk menggalang dana amal. Contoh lain adalah “Dear New Orleans” yang merupakan album kompilasi untuk dana amal kota New Orleans yang dilanda angin topan Katrina tahun 2005. Album-album religi yang dirilis puluhan artis dalam negeri saat bulan Ramadlan juga merupakan contoh lagu berdasarkan euphoria.

Lagu

euphoria

melatih

komposisi

tema

spesifik

(24)

waktu yang terbatas. Saya sendiri sebenarnya ingin menulis sebuah lagu ketika gempa bumi Jepang kemarin, tetapi tidak sempat. Akibat kalau merilis lagu berdasar euphoria setelah jendela waktu berlalu adalah reaksi masyarakat tidak seramai ketika dalam jendela tersebut.

Beberapa kelemahan lagu reaksi/euphoria:

1. Biasanya bukan komposisi baru. Karena waktu yang terbatas, artis-artis

yang mengirim karya mereka ke album kompilasi biasanya menggunakan lagu lama yang sudah beredar.

2. Aransemen cepat hanya bisa sederhana. Kalaupun komposisinya original,

biasanya aransemennya minimalis karena tidak sempat membuat yang lebih kaya atau rumit.

3. Setengah mulia, setengah oportunis. Sulit memurnikan niat ketika kita

mendapat profit atau publisitas dari sesuatu yang dilabel “amal” – tetapi memang itu niatnya, bukan?

Kesimpulan: lagu reaksi atau euphoria merupakan kesempatan untuk melatih komposisi dengan tema spesifik. Syaratnya Anda harus cepat, atau dampak puncak lagu Anda akan terlewat!

15. Penerbangan Palsu – Tingkatkan Tensi dengan Kadensa Kreatif

Rupanya Citilink tidak seprofesional Air Asia: kalau ada tunda, Air Asia memberitahu penumpang via telpon atau SMS beberapa jam sebelumnya. Citilink baru memberitahu 30 menit sebelum jadwal terbang, ketika penumpang sudah duduk manis di ruang tunggu. Waktu tunda 5 jam membuat semua penumpang gelisah, dan ternyata perusahaan maskapai wajib menyediakan penerbangan atau mengoper ke maskapai lain bila tunda lebih dari 3 jam (peraturan sesuai Undang-Undang).

Saya sih menarik hikmahnya saja – saya jadi dapat satu poin lagi untuk tips #menulislagu! Penerbangan yang ditunda menciptakan ketegangan lebih lanjut untuk penumpang, sama seperti sebuah kadensa palsu memperpanjang ketegangan dalam lagu. Ketegangan yang diperpanjang berguna ketika kita ingin “menipu”

(25)

pendengar dan meningkatkan momentum lebih tinggi supaya dampak resolusi selanjutnya lebih kuat.

Kadensa

menutup

sempurna melodi

atau

memperpanjang

ketegangan

dalam

lagu

Kadensa adalah “suatu rangkaian harmoni sebagai penutup pada akhir melodi atau di tengah kalimat, sehingga bisa menutup sempurna melodi tersebut atau setengah menutup (sementara) melodi tersebut”2. Nah, menutup sempurna atau sementara

itulah caranya kita menyelesaikan lagu atau menggantungnya lebih lama lagi. Karena kadensa adalah rangkaian harmoni, rasa tutup atau menggantung bergantung progresi kord yang kita gunakan.

Beberapa contoh progresi kord yang merupakan kadensa palsu:

1. Kord I diganti dengan vi. Contoh dalam skala C Mayor, progresi yang tutup adalah C – F – G – C, sedangkan yang menggantung adalah C – F – G – Am. Kord Am membuat karakter progresi kord terdengar belum selesai, sehingga kita bisa melanjutkan lagu.

2. Kord I diganti dengan iv. C – F – G – C diganti C – F – G – Fm. Karakter progresi ini lebih menipu dibanding sebelumnya, karena Fm merupakan kord “pinjaman” (sedangkan Am kord diatonis).

3. Kord I diganti dengan VI. Mirip dengan progresi pertama, namun kord VI

atau A Mayor merupakan kord pinjaman dan mayor, sehingga karakternya lebih tegang dan memungkinkan kita bertransposisi ke versi Mayor skala relatif minor dari C Mayor yaitu A Mayor.

Kesimpulan: untuk perluasan karakter lagu, gunakan kadensa yang tepat. Kadensa palsu bermanfaat untuk mengekspresikan cerita lirik Anda lebih fasih!

16. Rehat di Rumah – Kembali ke Akar Lagu untuk Resolusi

(26)

Seperti Ramadlan yang mengantar kita kembali fitri (kesucian), pulang ke kampung halaman merayakan lebaran menjadi kelegaan tersendiri bagi kita yang sibuk di kota perantauan. Ada rasa tenang dan selesai ketika momentum Idul Fitri kita manfaatkan untuk merenung kembali pencapaian setahun terakhir. Begitu pula yang saya rasakan setelah libur sepekan di Malang dan kembali ke Jakarta.

Kita sudah bicara tentang cara-cara menciptakan tensi atau ketegangan dalam lagu sebagai alat membangun momentum. Tapi, tensi yang terus menerus terbangun tanpa dilepaskan tidak sehat, seperti rasa marah yang terus dipendam atau uap dalam jerigen bensin yang rentan meledak. Tensi ini harus dilepaskan energinya dengan resolusi: dataran stabil momentum kita mendarat.

Dalam novel, resolusi ada di setiap ujung bab (dipadu dengan tensi tahap selanjutnya agar pembaca tetap penasaran). Dalam film, setiap alur cerita utama dan sampingan harus dijawab resolusinya di bagian akhir film (contohnya ada konflik sekunder antara tokoh pendukung, isu itu harus dijawab sebelum konflik utama selesai). Dalam lagu, ada resolusi-resolusi mini yang biasanya terletak di bagian Chorus, sebelum berakhir di satu resolusi klimaks di Coda.

Tensi

harus

dilepas

energi

nya

dengan

resolusi

Beberapa contoh instrumen dalam tulis lagu yang menyediakan resolusi:

1. Kembali ke kord tonik. Dalam skala C Mayor, C Mayor adalah kord toniknya. Setiap progresi kord kembali ke kord ini, maka lagu akan terdengar “pulang” ke rumah. Karenanya, ketika kita ingin karakter lagu stabil, maka hadirkan kord tonik sesering perlu, dan lakukan sebaliknya ketika ingin karakter labil.

2. Kembali ke not tonik. Dalam skala C Mayor, not tonik adalah C. Setiap not

ini muncul dalam melodi, akan ada resolusi mini yang terjadi. Meski begitu not C bisa tetap terdengar labil ketika diharmonisasi dengan kord non-tonik tetapi diatonis seperti Am.

3. Gunakan kadensa autentik. Kadensa autentik berlawanan dengan kadensa palsu karena kadensa autentik membangun momentum ke resolusi. Kita bisa menggunakan kadensa autentik untuk “menarik” pendengar kembali ke “rumah”. Contoh kadensa ini dalam bentuk progresi kord:

IV – V – I atau F – G – C (kord sejuta umat dalam pop) ii – V – I atau Dm – G – C (kord dasar dalam jazz)

(27)

VIb – VIIb – I atau Ab – Bb – C (kord sering dipakai dalam rock)

Kesimpulan: bangun momentum dalam lagu Anda! Sediakan dosis tensi dan resolusi yang tepat untuk membuat drama yang menarik bagi pendengar Anda!

17. Bonus: Curiga Citilink Cacat – Usaha Didukung Doa

Sikap maskapai Citilink yang kurang profesional membuat saya khawatir jangan-jangan pesawatnya belum siap tapi diterbangkan untuk atasi penumpang yang protes. Karenanya, untuk jaga-jaga kalau terjadi sesuatu saya berdoa lebih intensif sebelum dan sepanjang perjalanan. Puji syukur, kami mendarat di Jakarta dengan mulus.

Menciptakan lagu yang hits juga butuh didukung doa. Selain menguasai teknik yang membantu lagu lebih mudah menyampaikan makna dan menyenangkan telinga, kuasa Tuhan merupakan faktor yang turut menentukan. Rezeki diatur oleh Yang Maha Kuasa, dan baiknya kita terus menerus berikhtiar dan memohon kepada Tuhan agar dilancarkan semua urusan, terutama kesehatan.

Penulis lagu sebagai pencipta karya seni memiliki tanggung jawab ketika doanya dijawab, yaitu bertugas meningkatkan karakter dan intelejensia masyarakat melalui karya seni yang bermutu. Karya seni yang hebat membantu penikmatnya meningkatkan kualitas hidupnya. Karena itu penting bagi kita melatih kefasihan menulis sebaik mungkin, agar semakin tinggi tingkat kesuksesan kita membantu orang lain mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik – menjadi pribadi

yang independen, proaktif, dan cerdas! ::

(28)

Epilog: Langkah Selanjutnya

Tips yang sudah dibahas merupakan cicipan dari samudera ilmu menulis lagu. Cuil-cuil yang dibahas hanya merupakan sebagian cuplikan dari potret lebih besar yang senantiasa kita ungkap lukisannya lapis per lapis. Untuk hasil yang efisien, terapkan prinsip-prinsip dalam eBook gratis ini, dan lanjutkan pendidikan Anda.

Ada banyak sumber di internet yang bisa kita kunjungi dan jadikan rujukan. Namun, saya sendiri merasakan untuk sumber yang berbahasa Indonesia atau diciptakan asli produk dalam negeri masih sangat sedikit dibanding sumber impor. Karenanya, saya membuat blog Mahir Menulis Lagu untuk membantu teman-teman berdiskusi tentang teknik mencipta lagu lebih fasih:

http://mahirmenulislagu.com

Dalam blog tersebut Anda bisa membaca artikel mingguan tips membuat lagu yang membahas berbagai aspek, mulai dari struktur, contoh progresi kord, bedah lagu hits, hingga filosofi hidup seorang penulis lagu. Anda juga bisa meninggalkan komentar dan terlibat dalam diskusi yang lebih detail. Namun, jika Anda menginginkan program tutorial yang lebih lengkap, silakan kunjungi link:

http://mahirmenulislagu.com/sistem-mindmap-4-kata

Untuk membantu melanjutkan pendidikan Anda berikut beberapa tips terakhir: 1. Dengarkan lagu karya artis lain – usahakan mendengar lagu baru setiap hari! 2. Menulislah setiap hari – meski hanya satu baris tetaplah menulis!

3. Have fun – pastikan lagu yang Anda tulis menyenangkan bagi batin Anda! Terima kasih sudah membaca!

Cheers, and thanks for the ears,

(29)

Profil Penulis

Nama saya Endy Daniyanto. Saya adalah Sarjana Teknik Kimia yang berubah haluan menjadi penulis lagu dan musisi rekaman berdomisili di Jakarta, Indonesia.

Saya telah memainkan musik – terutama piano – sejak 1999. Secara edukasi, saya adalah seorang insinyur teknik – lulusan Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung, angkatan 2002. Namun, setelah lulus saya menemukan kembali hasrat saya di bidang musik dan memutuskan untuk membangun karir di industri musik.

Sejak melakukan perubahan karir, saya mendaftar di Sekolah Musik Digital Agus Hardiman untuk mengambil kursus singkat produksi musik berbasis digital – dimana kemudian saya diminta menjadi pengajar setelah lulus, hingga hari ini (saya mengajar Paket Advanced Music Production). Saya juga mengambil kesempatan bekerja sebagai Operator Studio untuk DonnyPro – sebuah studio yang fokus di pembuatan musik untuk iklan dan media televisi. Itulah profesi sehari-hari sembari saya terus menciptakan musik untuk usaha pribadi saya, yang sepenuhnya independen.

Untuk informasi lebih lengkap silakan kunjungi: http://mahirmenulislagu.com/tentang-penulis/

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa perlakuan pemberian bahan organik kotoran kambing dan suhu pemanasan secara individu memberikan pengaruh sangat nyata

Penelitian sebelumnya yang terkait dengan motivasi akademik, partisipasi kegiatan ekstrakurikuler dan juga keterikatan siswa di sekolah pada dasarnya secara terpisah telah

Penerapan sistem pengelolaan kehadiran berbasis sidik jari (Finger Print Time Attendance) yang telah dilakukan di lokasi mitra pengabdian dapat menyelesaikan

Bersama ini kami sampaikan bahwa kelompok tani tambak “MERAK SINGA” yang berkedudukan di Gampong Ukee Kecamatan Glumpang Baro Kabupaten Pidie, dalam upaya-upaya proses

adalah 24 ekor mencit galur CH3 betina yang diimplantasikan kanker payudara dan dibagi dalam 4 kelompok dengan kelompok I adalah kelompok kontrol, kelompok II

Dua atau lebih proton dengan lingkungan magnet yang sama akan mempunyai nilai pergeseran kimia yang sama dan hanya menghasilkan satu sinyal proton NMR.. Agenda

This study was conducted to compare fibrin deposit in pregnant mice that infected by Plasmodium berghei (treatment group) to the normal pregnant mice (control group) and

Meskipun aktivitas siswa tergolong tinggi dengan skor 118, namun masih banyak aspek yang belum dilakukan oleh siswa dengan baik, hal itu dapat dilihat pada tiap