• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemang Point Bldg. 3 rd Fl. Unit III-02 Jl. Kemang Raya No. 3 Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kemang Point Bldg. 3 rd Fl. Unit III-02 Jl. Kemang Raya No. 3 Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Page 1 of 52 UNDANG-UNDANG REPUBLIK

INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016

TENTANG

MEREK DAN INDIKASI GEOGRAFIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang:

a. bahwa di dalam era perdagangan global, sejalan dengan konvensi internasional yang telah diratifikasi Indonesia, peranan Merek dan Indikasi Geografis menjadi sangat penting terutama dalam menjaga persaingan usaha yang sehat, berkeadilan, pelindungan konsumen, serta pelindungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan industri dalam negeri;

b. bahwa untuk lebih meningkatkan pelayanan dan memberikan kepastian hukum bagi dunia industri, perdagangan, dan investasi dalam menghadapi perkembangan perekonomian lokal, nasional, regional, dan internasional serta perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, perlu didukung oleh suatu peraturan perundang-undangan di bidang Merek dan Indikasi Geografis yang lebih memadai;

c. bahwa dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan kebutuhan masyarakat di bidang Merek dan Indikasi Geografis serta belum cukup menjamin pelindungan potensi ekonomi lokal dan nasional sehingga perlu diganti;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Undang-Undang tentang Merek dan Indikasi

LAW OF THE REPUBLIC INDONESIA NUMBER 20 YEAR 2016

CONCERNING

TRADEMARK AND GEOGRAPHICAL INDICATIONS

BY THE GRACE OF GOD ALMIGHTY THE PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF

INDONESIA

Considering:

a. Whereas in the era of global trade, in-line with international convention ratified by Indonesia, the role of Trademark and Geographical Indication is of utmost importance as to protect an equitable and healthy business competition, consumer protection, and to protect Micro, Small, and Medium Businesses and local industry;

b. Whereas in order to strengthen service and to grant legal certainty to the trade, industry, and investment field as to encounter the growth of local, national, regional, and international economy; and international and the growth of technological information and communication, it is deemed necessary to be supported by more adequate law and regulation in the field of Trademark and Geographical Indications.

c. Whereas the provisions under The Law Number 15 Year 2001 concerning Trademark are deemed as inadequate and could not accommodate the society’s needs in the Trademark and Geographical Indications sector, and it also does not suffice to ensure a protection for local and national economy, therefore it has to be replaced; d. Whereas based on the considerations provided by letter a, letter b, and letter c; it is necessary to establish a Law concerning Trademark and Geographical indications.

(2)

Page 2 of 52 Geografis.

Mengingat:

1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 18A ayat (2), Pasal 186 ayat (2), Pasal 20, dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564).

Dengan Persetujuan Bersama: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:

Menetapkan:

UNDANG-UNDANG TENTANG MEREK

DAN INDIKASI GEOGRAFIS BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.

2. Merek Dagang adalah Merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara

Bearing in mind:

1. Article 5 paragraph (1), Article 18A paragraph (2), Article 186 paragraph (2), Article 20, and Article 33 of The Constitutional Law of The Republic of Indonesia Year 1945;

2. The Law Number 7 Year 1994 concerning The Ratification of Agreement Establishing the World Trade Organization (State Gazette of The Republic Indonesia Year 1994 Number 57, Supplementary to The State Gazette of The Republic Indonesia number 3564).

By Mutual Agreement of:

THE PEOPLE’S REPRESENTATIVE COUNCIL OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

And

THE PRESIDENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

Have Decided:

THE LAW CONCERNING TRADEMARK AND GEOGRAPHICAL INDICATIONS

CHAPTER I GENRAL PROVISIONS

Article 1 In this Law, what is meant by:

1. Mark is a sign which can be shown as a graphic in the form of a picture, logo, name, word, number, composition of colors, in the form of 2 (two) dimensionals, and/or 3 (three) dimensionals, voice, hologram, or combinations of 2(two) or more said elements as to differentiate goods and/or services that produced by a person or a legal entity in its goods or services trading activity.

2. Trade Mark is a Mark that is used on goods traded by a person or by several persons collectively or legal entity as to distinguish the goods from other

(3)

Page 3 of 52 bersama-sama atau badan hukum untuk

membedakan dengan barang sejenis lainnya. 3. Merek Jasa adalah Merek yang digunakan

pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa sejenis lainnya. 4. Merek Kolektif adalah Merek yang

digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama mengenai sifat, ciri umum, dan mutu barang atau jasa serta pengawasannya yang akan diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya. 5. Hak atas Merek adalah hak eksklusif yang

diberikan oleh negara kepada pemilik Merek yang terdaftar untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri Merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya.

6. Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan. 7. Hak atas Indikasi Geografis adalah hak

eksklusif yang diberikan oleh negara kepada pemegang hak Indikasi Geografis yang terdaftar, selama reputasi, kualitas, dan karakteristik yang menjadi dasar diberikannya pelindungan atas Indikasi Geografis tersebut masih ada.

8. Permohonan adalah permintaan pendaftaran Merek atau pendaftaran Indikasi Geografis yang diajukan kepada Menteri.

9. Pemohon adalah pihak yang mengajukan Permohonan Merek atau Indikasi Geografis.

10. Pemakai Indikasi Geografis adalah pihak yang mendapat izin dari pemegang Hak atas Indikasi Geografis yang terdaftar untuk

goods of the same kind.

3. Service Mark is a Mark that is used on service which being traded by a person or by several persons collectively or by legal entity as to distinguish it with other goods of the same kind. 4. Collective Mark is Mark that is used on goods

and/or services having the same nature, the same general characteristic, and the same quality of goods or services including its supervision, which will be traded, by several persons or legal entity collectively as to distinguish it with goods and/or services of the same kind.

5. Rights of Mark is an exclusive right, which is given by the state to the registered owner of Mark for a certain period of time by using the Mark personally or by giving permission to other party to use it.

6. Geographical Indication is a sign that shown the region where the goods natively came from based on its geographical environmental factor including its natural factor, human factor, or a combination of both said factors which give reputation, quality and particular characteristic to the produced goods and/or products.

7. Rights of Geographical Indications is an exclusive right that is given by the state to a registered holder of Right of Geographical Indication, given that the reputation, quality, and characteristic of which the protection is based on upon is still available.

8. Application is an application for registration of a Mark or Geographical Indications.

9. Applicant is a party that files the Mark Application or Geographical Indications Application.

10. User of Geographical Indications is a party who obtained permission from a registered holder of Rights of Geographical Indications to process

(4)

Page 4 of 52 mengolah dan/atau memasarkan barang

dan/atau produk Indikasi Geografis.

11. Dokumen Deskripsi Indikasi Geografis adalah suatu dokumen yang memuat informasi, termasuk reputasi, kualitas, dan karakteristik barang dan/atau produk yang terkait dengan faktor geografis dari barang dan/atau produk yang dimohonkan Indikasi Geografisnya.

12. Pemeriksa adalah Pemeriksa Merek sebagai pejabat fungsional yang karena keahliannya diangkat dan diberhentikan oleh Menteri untuk melakukan pemeriksaan substantif terhadap Permohonan pendaftaran Merek. 13. Kuasa adalah konsultan kekayaan intelektual

yang bertempat tinggal atau berkedudukan tetap di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

14. Konsultan Kekayaan Intelektual adalah orang yang memiliki keahlian di bidang kekayaan intelektual dan terdaftar sebagai Konsultan Kekayaan Intelektual, serta secara khusus memberikan jasa di bidang pengajuan dan pengurusan Permohonan kekayaan intelektual.

15. Tim Ahli Indikasi Geografis adalah tim yang terdiri atas orang yang memiliki keahlian yang melakukan penilaian mengenai Dokumen Deskripsi Indikasi Geografis dan memberikan pertimbangan/rekomendasi kepada Menteri sehubungan dengan pendaftaran, pengubahan, pembatalan, pembinaan teknis dan/atau pengawasan Indikasi Geografis nasional.

16. Tanggal Penerimaan adalah tanggal penerimaan Permohonan yang telah memenuhi persyaratan minimum.

17. Hak Prioritas adalah hak Pemohon untuk mengajukan Permohonan yang berasal dari negara yang tergabung dalam Konvensi Paris tentang Pelindungan Kekayaan Industri (Paris Convention for the Protection of Industrial Property) atau Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia (Agreement Establishing the World Trade

and/or to market the goods and/or the products of Geographical Indications.

11. Geographical Indications Description Document is a document, which contain information, including reputation, quality, and goods and/or products characteristic related to the geographical factor of goods and/or products that is being submitted for its Geographical Indication.

12. Examiner is the Mark Examiner, a functional officer that based on its expertise is appointed or dismissed by the Minister, and has a duty to conduct a substantive examination one the Mark registration Application.

13. Proxy is an intellectual property consultant who lives or domiciles in the region of The Republic of Indonesia.

14. Intellectual Property Consultant is a person who has expertise in the field of intellectual property and is registered as an Intellectual Property Consultant, and specifically provides services in filling and handling intellectual property Application.

15. Geographical Indication Experts Team is a team, which consists of people who have expertise to conduct assessment of the Geographical Indications Description Document and provides consideration/recommendation to the Minister in relation to application, amendment, annulation, and technical development and/or supervision of national Geographical Indication.

16. Receival Date is the date of Application receival, which has met the minimum requirements.

17. Priority Right is a right of an Applicant to file an Application which originated from a Member State of The Paris Convention for the protection of Industrial Property or Agreement Establishing the World Trade Organization in order to obtain a recognition that the Filling Date in the country of origin is the priority date in designated country which is also a Member State in one of the said

(5)

Page 5 of 52 Organization) untuk memperoleh pengakuan

bahwa Tanggal Penerimaan di negara anal merupakan tanggal prioritas di negara tujuan yang juga anggota salah satu dari kedua perjanjian itu, selama pengajuan tersebut dilakukan dalam kurun waktu yang telah ditentukan berdasarkan perjanjian internasional dimaksud.

18. Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemilik Merek terdaftar kepada pihak lain berdasarkan perjanjian secara tertulis sesuai peraturan perundang-undangan untuk menggunakan Merek terdaftar.

19. Orang adalah orang perseorangan atau badan hukum.

20. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum.

21. Tanggal Pengiriman adalah tanggal stempel pos dan/atau tanggal pengiriman surat secara elektronik.

22. Hari adalah hari kerja.

23. Komisi Banding Merek adalah badan khusus independen yang berada di lingkungan kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum.

24. Berita Resmi Merek adalah media resmi yang diterbitkan secara berkala oleh Menteri melalui sarana elektronik dan/atau non-elektronik dan memuat ketentuan mengenai Merek menurut Undang-Undang ini.

agreements hereto, provided that the Filing is made within the period as determined by the aforementioned international conventions hereto.

18. License is a permit given by the owner of registered Mark to other party to use the Mark hereto based on a written agreement in accordance to the law and regulations.

19. Person is an individual person or a legal entity. 20. Minister is a minister who establishes the

governmental administration in the field of law. 21. Delivery Date is the post-stamped date and/or

electronic letter delivery date. 22. Day is a working day.

23. Mark Appellate Commission is a special independent body within the scope of ministry which establishing the governmental affairs in the field of law.

24. Official Gazette of Marks is the official media, which is published periodically by The Ministry through electronic means and/or non-electronic means and accommodating provisions concerning Mark according to this Law.

BAB II LINGKUP MEREK

Pasal 2

(1) Lingkup Undang-Undang ini meliputi: a. Merek; dan

b. Indikasi Geografis.

(2) Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:

a. Merek Dagang; dan b. Merek Jasa.

(3) Merek yang dilindungi terdiri atas tanda

CHAPTER II THE SCOPE MARK

Article 2 (1) The scope of this law is including:

a. Mark; and

b. Geographical Indications;

(2) Mark as abovementioned by Article (1) letter a is including:

a. Trade Mark; and b. Service Mark.

(6)

Page 6 of 52 berupa gambar, logo, nama, kata, huruf,

angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.

Pasal 3

Hak atas Merek diperoleh setelah Merek tersebut terdaftar.

BAB III

PERMOHONAN PENDAFTARAN MEREK Bagian Kesatu

Syarat dan Tata Cara Permohonan Pasal 4

(1) Permohonan pendaftaran Merek diajukan oleh Pemohon atau Kuasanya kepada Menteri secara elektronik atau non-elektronik dalam bahasa Indonesia.

(2) Dalam Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mencantumkan:

a. tanggal, bulan, dan tahun Permohonan;

b. nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat Pemohon;

c. nama lengkap dan alamat Kuasa jika Permohonan diajukan melalui Kuasa; d. warna jika Merek yang dimohonkan

pendaftarannya menggunakan unsur warna;

e. nama negara dan tanggal permintaan Merek yang pertama kali dalam hal Permohonan diajukan dengan Hak Prioritas; dan

f. kelas barang dan/atau kelas jasa serta uraian jenis barang dan/atau jenis jasa. (3) Permohonan ditandatangani Pemohon atau

Kuasanya.

(4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan label Merek dan

picture, logo, name, words, letter, number, composition of colors, in a form of 2 (two) dimensional and/or 3 (three) dimensional, sound, hologram, or combination of 2 (two) or more aforementioned elements as to distinguish goods and/or services produced by a person or legal entity in goods and/or services trade activity.

Article 3

Right of Mark is obtained subsequent to the registration of Mark hereto.

CHAPTER III

APPLICATION FOR MARK REGISTRATION Part I

Requirements and Application Procedures Article 4

(1) An Application for Mark Registration shall be submitted by the Applicant or its Proxy to Minister electronically or non-electronically in Bahasa Indonesia.

(2) Application as mentioned by paragraph (1) shall contain:

a. Date, month, and year of Application;

b. Full name, nationality, and Applicant address; c. Full name, and address of Proxy if the

Application is submitted through Proxy; d. Colors; if the Mark applied for registration is

utilizing colors;

e. Country name and date of Mark request for the first time in the case of Application is

submitted with Priority Right; and f. Goods classification and/or services

classification and elucidation for goods types and/or services classification.

(3) The Applicant or its Proxy must sign application. (4) Application as mentioned by paragraph (1) shall be

(7)

Page 7 of 52 bukti pembayaran biaya.

(5) Biaya Permohonan pendaftaran Merek ditentukan per kelas barang dan/atau jasa. (6) Dalam hal Merek sebagaimana dimaksud

pada ayat (4) berupa bentuk 3 (tiga) dimensi, label Merek yang dilampirkan dalam bentuk karakteristik dari Merek tersebut.

(7) Dalam hal Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berupa suara, label Merek yang dilampirkan berupa notasi dan rekaman suara.

(8) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilampiri dengan surat pernyataan kepemilikan Merek yang dimohonkan pendaftarannya.

(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai biaya Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 5

(1) Dalam hal Permohonan diajukan oleh lebih dari satu Pemohon yang secara bersama-sama berhak atas Merek tersebut, semua nama Pemohon dicantumkan dengan memilih salah satu alamat sebagai alamat Pemohon.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh salah satu dari Pemohon yang berhak atas Merek tersebut dengan melampirkan persetujuan tertulis dari para Pemohon yang mewakilkan.

(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang salah seorang Pemohonnya atau lebih warga negara asing dan badan hukum asing yang berdomisili di luar negeri wajib diajukan melalui Kuasa.

(4) Dalam hal Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan melalui Kuasanya, surat kuasa untuk itu ditandatangani oleh semua pihak yang berhak atas Merek tersebut.

payment.

(5) Application for Mark registration fee is determined by classification of goods and/or services.

(6) In the event that a Mark as stipulated by paragraph (4) is in the form of 3 (three) dimensional, Mark label shall be attached in the form of its characteristic from the Mark hereto.

(7) In a condition of that a Mark as stipulated by paragraph (4) is in the form of sound, the Mark label shall be enclosed in the form of sounds note and record.

(8) Application as mentioned by paragraph (1) shall be enclosed with a statement letter of Mark ownership that is being applied for its registration.

(9) Further provisions regarding the Application fee as mentioned paragraph (5) shall be regulated by Governmental Regulation.

Article 5

(1) In the event that a Mark is submitted by more than one Applicants that are collectively have the rights for a Mark hereto, the entire Applicants name shall be written by choosing one address as the Applicant address.

(2) Application as stipulated by paragraph (1) shall be signed by one of the Applicants that have the rights for Mark hereto by attaching written agreements from all of the Applicants which are being represented.

(3) Application as stipulated by paragraph (1) where one or more of the Applicants are foreign nationals and foreign legal entity that domiciled abroad shall be submitted through the Proxy.

(4) In the event the Application as mentioned under paragraph (1) submitted through its Proxy, all the rightful parties for such Mark shall signed the power of attorney for it.

(8)

Page 8 of 52 Pasal 6

(1) Permohonan untuk lebih dari 1 (satu) kelas barang dan/atau jasa dapat diajukan dalam satu Permohonan.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menyebutkan jenis barang dan/atau jasa yang termasuk dalam kelas yang dimohonkan pendaftarannya.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kelas barang dan/atau jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 7

(1) Permohonan dan hal yang berkaitan dengan administrasi Merek yang diajukan oleh Pemohon yang bertempat tinggal atau berkedudukan tetap di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib diajukan melalui Kuasa.

(2) Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyatakan dan memilih alamat Kuasa sebagai domisili hukum di Indonesia.

Pasal 8

Ketentuan lebih lanjut mengenai Syarat dan Tata Cara Permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 6 diatur dengan Peraturan Menteri.

Bagian Kedua

Permohonan Pendaftaran Merek dengan Hak Prioritas.

Pasal 9

Permohonan dengan menggunakan Hak Prioritas harus diajukan dalam waktu paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak Tanggal Penerimaan permohonan pendaftaran Merek yang pertama kali diterima di negara lain yang merupakan anggota Konvensi Paris tentang Pelindungan Kekayaan Industri (Paris Convention for the Protection of Industrial Property) atau anggota Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia (Agreement Establishing the

Article 6

(1) Application for more than 1 (one) class of goods and/or services may be submitted under single Application.

(2) Application as stipulated on paragraph (1) shall mention the type of goods and/or services, which included under class that are being submitted its registration.

(3) Further provisions regarding the class of goods and/or services as mentioned paragraph (1) shall be regulated by Minister Regulation.

Article 7

(1) Application and matter that related with Mark administration that submitted by an Applicant who lives or domiciles outside the region of The Republic of Indonesia shall be submitted through Proxy.

(2) Applicant as mentioned under paragraph (1) shall declare and choose Proxy’s address as legal domicile in Indonesia.

Article 8

Further provisions regarding the Requirements and Procedures of Application as mentioned under Article 4 to Article 6 shall be regulated under the Minister Regulation.

Part 2

Application for Mark Registration with Priority Right

Article 9

Application with Priority Right shall be submitted within 6 (six) months started from Receival Date of application for Mark registration firstly approved by another country which is a Member State of Paris Convention for Protection of Industrial Property or a Member State of Agreement Establishing the World Trade Organization

(9)

Page 9 of 52 World Trade Organization).

Pasal 10

(1) Selain harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 7 Permohonan dengan menggunakan Hak Prioritas wajib dilengkapi dengan bukti penerimaan permohonan pendaftaran Merek yang pertama kali menimbulkan Hak Prioritas tersebut.

(2) Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

(3) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak dipenuhi dalam waktu paling lama 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya hak mengajukan Permohonan dengan menggunakan Hak Prioritas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Permohonan tersebut tetap diproses tetapi tanpa menggunakan Hak Prioritas.

Bagian Ketiga

Pemeriksaan Kelengkapan Persyaratan Pendaftaran Merek

Pasal 11

(1) Permohonan diajukan dengan memenuhi semua kelengkapan persyaratan pendaftaran Merek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7, Pasal 9, dan Pasal 10.

(2) Dalam hal terdapat kekurangan kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, dan/atau Pasal 7, dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) Hari sejak tanggal penerimaan, kepada Pemohon diberitahukan agar kelengkapan persyaratan tersebut dipenuhi dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan terhitung sejak Tanggal Pengiriman surat pemberitahuan untuk memenuhi kelengkapan persyaratan.

(3) Dalam hal kekurangan menyangkut kelengkapan persyaratan sebagaimana

Article 10

(1) Apart from complying provisions as stipulated under Article 4 to Article 7, Application by utilizing Priority Right shall be furnished by a receipt of application for Mark registration which firstly generated the Priority Right hereto.

(2) Evidence as stipulated under paragraph (1) shall be translated into Bahasa Indonesia.

(3) In the event that the provisions as stipulated by paragraph (1) and paragraph (2) could not be complied within 3 (three) months after the right to submit an Application with Priority Right has ended as stipulated by Article 9, the Application hereto can still be processed without any Priority Right.

Part Three

Examination on the Completeness of Requirements for Mark Registration

Article 11

(1) Application is submitted by complying all of the requirements as stipulated under Article 4, Article 5, Article 6, Article 7, Article 9, and Article 10.

(2) In the event that there is an absence of requirements as stipulated under Article 4, Article 5, Article 6, and/or Article 7, within 30 (thirty) Days since the receival date, the Applicant will be notified in order to complete the Requirements within 2 (two) months at the latest since the Delivery Date of notification letter concerning Requirements compliance.

(3) In the event that the absence is regarding requirements stipulated by Article 10, the time

(10)

Page 10 of 52 dimaksud dalam Pasal 10, jangka waktu

pemenuhan kekurangan kelengkapan persyaratan tersebut paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak berakhirnya jangka waktu pengajuan Permohonan dengan menggunakan Hak Prioritas.

(4) Dalam hal kelengkapan persyaratan Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) belum terpenuhi karena adanya bencana alam atau keadaan memaksa di luar kemampuan manusia, Pemohon atau Kuasanya dapat mengajukan permohonan secara tertulis mengenai perpanjangan jangka waktu pemenuhan kelengkapan persyaratan dimaksud.

Pasal 12

Dalam hal kelengkapan persyaratan tidak dipenuhi dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2), Menteri memberitahukan secara tertulis kepada Pemohon atau Kuasanya bahwa Permohonannya dianggap ditarik kembali.

Bagian Keempat

Tanggal Penerimaan Permohonan Pasal 13

(1) Permohonan yang telah memenuhi persyaratan minimum diberikan Tanggal Penerimaan.

(2) Persyaratan minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. formulir Permohonan yang telah diisi lengkap;

b. label Merek; dan

c. bukti pembayaran biaya. Bagian Kelima Pengumuman Permohonan

Pasal 14

(1) Menteri mengumumkan Permohonan dalam Berita Resmi Merek dalam waktu paling lama 15 (lima belas) Hari terhitung sejak

period to complete the lacking requirements shall be 3 (three) months at the latest since the time period to submit an Application with Priority Right has ended.

(4) In the event that the Requirements to submit an Application as stipulated by paragraph (2) and paragraph (3) could not be completed due to a natural disaster or force majeure, Applicant or its Proxy may submit a written request regarding extension of time period to comply the relevant requirements.

Article 12

In the event that the requirements cannot be met within the time frame as stipulated by Article 11 paragraph (2), the Minister shall notify in writing the Applicant or its Proxy that its Application is deemed as being withdrawn

Part Four

Application Receival Date Article 13

(1) An Application that complied with the minimum requirements shall be given a Receival Date. (2) Minimum requirements as stipulated under

paragraph (1) are consist of: a. Completed Application form; b. Mark label; and

c. Receipt of Fee Payment.

Part Five

Application Announcement Article 14

(1) Minister announces the Application under Official Gazette of Marks within 15 (fifteen) days at the latest since the Application Receival Date as

(11)

Page 11 of 52 Tanggal Penerimaan Permohonan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13. (2) Pengumuman Permohonan dalam Berita

Resmi Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlangsung selama 2 (dua) bulan. (3) Berita Resmi Merek sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) diterbitkan secara berkala oleh Menteri melalui sarana elektronik dan/atau non-elektronik.

Pasal 15

Pengumuman dilakukan dengan mencantumkan: a. nama dan alamat Pemohon, termasuk

Kuasa jika Permohonan diajukan melalui Kuasa;

b. kelas dan jenis barang dan/atau jasa; c. Tanggal Penerimaan;

d. nama negara dan Tanggal Penerimaan permohonan yang pertama kali dalam hal Permohonan diajukan dengan menggunakan Hak Prioritas; dan

e. label Merek, termasuk keterangan mengenai warna dan jika label Merek menggunakan bahasa asing dan/atau huruf selain huruf Latin dan/atau angka yang tidak lazim digunakan dalam bahasa Indonesia, disertai terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia, huruf Latin atau angka yang lazim digunakan dalam bahasa Indonesia, serta cara pengucapannya dalam ejaan Latin.

Bagian Keenam Keberatan dan Sanggahan

Pasal 16

(1) Dalam jangka waktu pengumuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 setiap pihak dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada Menteri atas Permohonan yang bersangkutan dengan dikenai biaya. (2) Keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dapat diajukan jika terdapat alasan yang cukup disertai bukti bahwa Merek yang dimohonkan pendaftarannya adalah Merek

stipulated under Article 13.

(2) Application Announcement under Official Gazette of Marks as stipulated by paragraph (1) take place for 2 (two) months.

(3) Official Gazette of Marks as stipulated by paragraph (2) is published periodically by Minister through electronic means and/or non-electronically.

Article 15

Announcement is conducted by providing:

a. Name and address of Applicant, including Proxy if the Application is submitted by Proxy; b. Class and type of goods and/or service

c. Receival Date;

d. Country name and Receival Date of application firstly submitted if the Application is submitted with Priority Right; and

e. Label of Mark, including information regarding color and if the Label of Mark is in foreign language and/or in letter other than Latin letter and/or number which is not commonly used in Indonesian language, including its translation to Indonesian language, Latin letter, or number which is commonly used in Indonesian language, including its pronunciation in Latin spelling.

Part Six

Objection and Rebuttal Article 16

(1) Within the announcement time period as stipulated by Article 14, any party may file a written objection to the Ministry for the related Application and will be charged for a cost.

(2) Objection as stipulated by paragraph (1) may be filed if there is enough reason accompanied with evidence that the Mark applied for its registration is a Mark that according to this Law is cannot be

(12)

Page 12 of 52 yang berdasarkan Undang-Undang ini tidak

dapat didaftar atau ditolak.

(3) Dalam hal terdapat keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam waktu paling lama 14 (empat belas) Hari terhitung sejak tanggal penerimaan keberatan, salinan surat yang berisikan keberatan tersebut dikirimkan kepada Pemohon atau Kuasanya.

Pasal 17

(1) Pemohon atau Kuasanya berhak mengajukan sanggahan terhadap keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 kepada Menteri. (2) Sanggahan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) diajukan secara tertulis dalam waktu paling lama 2 (dua) bulan terhitung sejak Tanggal Pengiriman salinan keberatan yang disampaikan oleh Menteri.

Bagian Ketujuh

Perbaikan dan Penarikan Kembali Permohonan Pendaftaran Merek

Pasal 18

Perbaikan atas Permohonan hanya diperbolehkan terhadap penulisan nama dan/atau alamat Pemohon atau Kuasanya.

Pasal 19

(1) Selama belum diterbitkannya sertifikat Merek atau surat penolakan dari Menteri, Permohonan dapat ditarik kembali oleh Pemohon atau Kuasanya.

(2) Dalam hal penarikan kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Kuasanya, penarikan itu harus dilakukan berdasarkan surat kuasa khusus untuk keperluan penarikan kembali tersebut.

BAB IV

PENDAFTARAN MEREK Bagian Kesatu

Merek yang Tidak Dapat Didaftar dan Ditolak

registered or shall be rejected.

(3) In the event that there is an objection as stipulated by paragraph (1), within 14 (fourteen) days at the latest since the objection receival date, a copy of letter which comprise the relevant objection shall be delivered to the Applicant or its Proxy.

Article 17

(1) Applicant or its Proxy has the rights to file rebuttal for objection stipulated by Article 16 to the Minister.

(2) Rebuttal as stipulated by paragraph (1) shall be filed in writing within 2 (two) months since the Delivery Date of objection copy letter conveyed by the Minister.

Part Seven

Revision and Withdrawal of Application for Mark Registration

Article 18

Revision of Application can only be allowed for the written name and/or address of Applicant or its Proxy.

Article 19

(1) Given that the Minister has not issued the Mark certificate or rejection letter, Applicant or its Proxy can withdraw Application.

(2) In the event that the withdrawal as stipulated by paragraph (1) conducted by its Proxy, the withdrawal shall be conducted based on a power of attorney letter specifically to conduct such withdrawal.

CHAPTER IV MARK REGISTRATION

Part One

(13)

Page 13 of 52 Pasal 20

Merek tidak dapat didaftar jika:

a. bertentangan dengan ideologi negara, peraturan perundang-undangan, moralitas, agama, kesusilaan, atau ketertiban umum; b. sama dengan, berkaitan dengan, atau hanya

menyebut barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya;

c. memuat unsur yang dapat menyesatkan masyarakat tentang asal, kualitas, jenis, ukuran, macam, tujuan penggunaan barang dan/atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya atau merupakan nama varietas tanaman yang dilindungi untuk barang dan/atau jasa yang sejenis;

d. memuat keterangan yang tidak sesuai dengan kualitas, manfaat, atau khasiat dari barang dan/atau jasa yang diproduksi; e. tidak memiliki daya pembeda; dan/atau

f. merupakan nama umum dan/atau lambang milik umum.

Pasal 21

(1) Permohonan ditolak jika Merek tersebut mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan:

a. Merek terdaftar milik pihak lain atau dimohonkan lebih dahulu oleh pihak lain untuk barang dan/atau jasa sejenis; b. Merek terkenal milik pihak lain untuk

barang dan/atau jasa sejenis;

c. Merek terkenal milik pihak lain untuk barang dan/atau jasa tidak sejenis yang memenuhi persyaratan tertentu; atau d. Indikasi Geografis terdaftar.

(2) Permohonan ditolak jika Merek tersebut: a. merupakan atau menyerupai nama atau

singkatan nama orang terkenal, foto, atau nama badan hukum yang dimiliki orang lain, kecuali atas persetujuan tertulis dari yang berhak;

b. merupakan tiruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera,

Article 20 Mark cannot be registered if:

a. Against the state ideology, the laws and regulations, morality, religion, decency, or public order;

b. The same with, related to, or only mentions goods and/or services that are being applied for its registration;

c. Contains element that can mislead people regarding its origin, quality, kind, size, variety, intention of use of goods and/or services of the same kind;

d. Contains information that does not in accordance with its quality, benefit, or efficacy of the produced goods and/or services;

e. Does not have distinguishing elements; and/or f. It is a public name and/or public symbol.

Article 21

(1) Application will be rejected if the relevant Mark has similarity in its essential part or in its entirety with:

a. A registered Mark owned by another party or applied first by another party for goods and/or services of the same kind.

b. Well-known Mark owned by another party for goods and/or services of the same kind.

c. Well-known Mark owned by another party for goods and/or services not of the same kind which is in compliance to particular requirements; or

d. Registered Geographical Indications.

(2) Application shall be rejected if the relevant Mark: a. Constitutes or resembles name or abbreviation

of a famous person’s name, picture, or a legal entity’s name owned by another person, unless with a written consent from the entitled person; b. Constitutes a name or resembles a name or an abbreviation of name, flag, badge, or symbol or emblem of a country, or a national institution

(14)

Page 14 of 52 lambang atau simbol atau emblem

suatu negara, atau lembaga nasional maupun internasional, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang; atau

c. merupakan tiruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi yang digunakan oleh negara atau lembaga Pemerintah, kecuali atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang. (3) Permohonan ditolak jika diajukan oleh

Pemohon yang beriktikad tidak baik.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penolakan Permohonan Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai dengan huruf c diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 22

Terhadap Merek terdaftar yang kemudian menjadi nama generik, setiap Orang dapat mengajukan Permohonan Merek dengan menggunakan nama generik dimaksud dengan tambahan kata lain sepanjang ada unsur pembeda.

Bagian Kedua

Pemeriksaan Substantif Merek Pasal 23

(1) Pemeriksaan substantif merupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh Pemeriksa terhadap Permohonan pendaftaran Merek. (2) Segala keberatan dan/atau sanggahan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17 menjadi pertimbangan dalam pemeriksaan substantif sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Dalam hal tidak terdapat keberatan dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak tanggal berakhirnya pengumuman, dilakukan pemeriksaan substantif terhadap Permohonan.

(4) Dalam hal terdapat keberatan dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak tanggal berakhirnya batas waktu penyampaian sanggahan sebagaimana

nor international institution, unless with a written consent from the competent authority; or

c. Constitutes an imitation or resemble a sign or seal or official stamp which has been used by a country or governmental institution, unless with a written consent from the competent authority;

(3) Application shall be rejected if an Applicant with a bad faith files it.

(4) Further provisions regarding rejection of Mark Application as stipulated by paragraph (1) letter a to letter c are regulated by Ministry Regulation.

Article 22

For a registered Mark, who becomes a generic name, any people may file a Mark Application by using the generic name hereto by adding another additional wording given that there is a distinguishing element.

Part Two

Substantive Examination of Mark Article 23

(1) Substantive Examination is an examination conducted by Examiner to Application for Mark Registration.

(2) Any objections and/or rebuttals as stipulated by Article 16 and Article 17 shall become a consideration during a substantive examination stipulated by paragraph (1).

(3) In the event that there is no objections within 30 (thirty) days at the longest since the announcement due date, a substantive examination to the Application will be conducted.

(4) In the event that there is an objection within 30 (thirty) days at the longest since the due date of rebuttal submission as stipulated by Article 17, substantive examination shall be conducted to the

(15)

Page 15 of 52 dimaksud dalam Pasal 17, dilakukan

pemeriksaan substantif terhadap Permohonan.

(5) Pemeriksaan substantif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) diselesaikan dalam jangka waktu paling lama 150 (seratus lima puluh) Hari.

(6) Dalam hal diperlukan untuk melakukan pemeriksaan substantif, dapat ditetapkan tenaga ahli pemeriksa Merek di luar Pemeriksa.

(7) Hasil pemeriksaan substantif yang dilakukan oleh tenaga ahli pemeriksa Merek di luar Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (6), dapat dianggap sama dengan hasil pemeriksaan substantif yang dilakukan oleh Pemeriksa, dengan persetujuan Menteri. (8) Ketentuan lebih lanjut mengenai tenaga ahli

pemeriksa Merek di luar Pemeriksa sebagaimana dimaksud pada ayat (6) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 24

(1) Dalam hal Pemeriksa memutuskan Permohonan dapat didaftar, Menteri:

a. mendaftarkan Merek tersebut;

b. memberitahukan pendaftaran Merek tersebut kepada Pemohon atau Kuasanya;

c. menerbitkan sertifikat Merek; dan d. mengumumkan pendaftaran Merek

tersebut dalam Berita Resmi Merek, baik elektronik maupun non-elektronik. (2) Dalam hal Pemeriksa memutuskan Permohonan tidak dapat didaftar atau ditolak, Menteri memberitahukan secara tertulis kepada Pemohon atau Kuasanya dengan menyebutkan alasannya.

(3) Dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak Tanggal Pengiriman surat pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemohon atau Kuasanya dapat menyampaikan tanggapannya secara tertulis dengan menyebutkan alasannya.

Application.

(5) Substantive Examination as stipulated by paragraph (3) and paragraph (4) shall be finished within 150 (hundred fifty) days at the longest. (6) In the event that it is deemed necessary to conduct

substantive examination, it may be appointed expert examiner of Mark aside from Examiner. (7) The result of substantive examination conducted

by expert examiner aside from Examiner as stipulated by paragraph (6) can be deemed as equal to the result of substantive examination conducted by Examiner, with consent from the Minister. (8) Further provisions regarding expert examiner of

Mark aside from Examiner as stipulated by paragraph (6) are regulated by Minister Regulation.

Article 24

(1) In the event that an Examiner decided that the Application can be registered, the Minister shall:

a. register the Mark hereto;

b. notify the registration of Mark hereto to Applicant or its Proxy;

c. issue Mark certificate; and

d. announce the Mark registration under Official Gazette, either electronically or

non-electronically;

(2) In the event that an Examiner decided that the Application cannot be registered or is rejected, the Minister shall notify the Applicant and/or its Proxy in written by mentioning the reason.

(3) Within 30 (thirty) days at the longest since the Delivery Date of notification letter stipulated by paragraph (2), Applicant or its Proxy may submit its response in written by mentioning the reason.

(16)

Page 16 of 52 (4) Dalam hal Pemohon atau Kuasanya tidak

menyampaikan tanggapan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Menteri menolak Permohonan tersebut.

(5) Dalam hal Pemohon atau Kuasanya menyampaikan tanggapan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan Pemeriksa memutuskan tanggapan tersebut dapat diterima, Menteri melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(6) Dalam hal Pemohon atau Kuasanya menyampaikan tanggapan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan Pemeriksa memutuskan tanggapan tersebut tidak dapat diterima, Menteri menolak Permohonan tersebut.

(7) Penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (6) diberitahukan secara tertulis kepada Pemohon atau Kuasanya dengan menyebutkan alasannya.

(8) Dalam hal terdapat keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Menteri menyampaikan tembusan surat pemberitahuan pendaftaran atau penolakan tersebut kepada pihak yang mengajukan keberatan.

Pasal 25

(1) Sertifikat Merek diterbitkan oleh Menteri sejak Merek tersebut terdaftar.

(2) Sertifikat Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat:

a. nama dan alamat lengkap pemilik Merek yang didaftar;

b. nama dan alamat lengkap Kuasa, dalam hal Permohonan melalui Kuasa; c. Tanggal Penerimaan;

Pasal 26

Setiap pihak dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh petikan resmi sertifikat Merek yang terdaftar dengan membayar biaya.

(4) In the event that an Applicant or its proxy does not submit a response as stipulated by paragraph (3), the Minister shall reject the Application hereto. (5) In the event that the Applicant or its Proxy has

submitted a response as stipulated by paragraph (3) and the Examiner decided that the response is accepted, the Minister shall enforce provisions stipulated by paragraph (1).

(6) In the event that the Applicant or its Proxy submitted a response as stipulated by paragraph (3) and the Examiner decided that such response is not acceptable, the Minister shall reject the Application hereto.

(7) Rejection as stipulated by paragraph (4) and paragraph (6) shall be notified in writing to the Applicant or its Proxy by mentioning its reason. (8) In the event that there is a rebuttal as stipulated by

Article 16, the Minister shall deliver a copy of registration notification letter or registration rejection letter hereto to the rebutting party.

Article 25

(1) Mark Certificate issued by the Minister subsequent to the registration of Mark hereto.

(2) Mark Certificate as stipulated by paragraph (1) shall contain:

a. Complete name and complete address of the owner of registered Mark;

b. Complete name and complete address of the Proxy, if the Application is through Proxy; c. Receival Date;

Article 26

Any Party may file a request to obtain official excerpt of registered Mark Certificate by disburse some fees.

(17)

Page 17 of 52 Bagian Ketiga

Perbaikan Sertifikat Pasal 27

(1) Pemilik Merek terdaftar atau Kuasanya dapat mengajukan permohonan perbaikan secara tertulis kepada Menteri dalam hal terdapat kesalahan sertifikat Merek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 tanpa dikenai biaya.

(2) Dalam hal kesalahan sertifikat Merek disebabkan oleh kesalahan Pemohon dalam mengajukan Permohonan pendaftaran Merek, perbaikan sertifikat Merek dikenai biaya. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai perbaikan

sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.

Bagian Keempat Permohonan Banding

Pasal 28

(1) Permohonan banding dapat diajukan terhadap penolakan Permohonan berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dan/atau Pasal 21.

(2) Permohonan banding diajukan secara tertulis oleh Pemohon atau Kuasanya kepada Komisi Banding Merek dengan tembusan yang disampaikan kepada Menteri dengan dikenai biaya.

(3) Permohonan banding diajukan dengan menguraikan secara lengkap keberatan serta alasan terhadap penolakan Permohonan. (4) Alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

bukan merupakan perbaikan atau penyempurnaan atas Permohonan yang ditolak.

Pasal 29

(1) Permohonan banding terhadap penolakan Permohonan diajukan dalam jangka waktu paling lama 90 (sembilan puluh) Hari terhitung sejak Tanggal Pengiriman surat

Part Three Revision of Certificate

Article 27

(1) An owner of registered Mark or its Proxy may file a request of revision in writing to the Minister if there is an error with the Mark Certificate as stipulated by Article 25 no fee will be charge.

(2) In the event that the error caused by an Applicant mistake in filing the Application for Mark registration, revision for the Mark certificate shall be charged with fee.

(3) Further provision regarding certificate revision as stipulated by paragraph (1) and paragraph (2) shall be regulated by Minister Regulation.

Part Four Request of Appeal

Article 28

(1) Request of Appeal may be filed for the Application rejection based on reason as stipulated by Article 20 and/or Article 21.

(2) Request of Appeal shall be filed in writing by Applicant or its Proxy to Mark Appellate Commission with a copy to the Minister and shall be charge with a cost.

(3) Request of Appeal shall be filed by completely descripting the appeal together with its reasoning for Application rejection.

(4) Reasoning as stipulated by paragraph (3) is not a revision or perfection for a rejected Application.

Article 29

(1) Request of appeal for Application rejection shall be submitted within 90 (ninety) days at the latest started from the Delivery Date of Application rejection announcement letter.

(18)

Page 18 of 52 pemberitahuan penolakan Permohonan.

(2) Dalam hal permohonan banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak diajukan, penolakan Permohonan dianggap diterima oleh Pemohon.

Pasal 30

(1) Keputusan Komisi Banding Merek diberikan dalam waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal penerimaan permohonan banding.

(2) Dalam hal Komisi Banding Merek mengabulkan permohonan banding, Menteri menerbitkan dan memberikan sertifikat Merek kepada Pemohon atau Kuasanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24. (3) Dalam hal Komisi Banding Merek menolak

permohonan banding, Pemohon atau Kuasanya dapat mengajukan gugatan atas putusan penolakan permohonan banding kepada Pengadilan Niaga dalam waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal diterimanya keputusan penolakan tersebut.

(4) Terhadap putusan Pengadilan Niaga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diajukan kasasi.

Pasal 31

Dalam hal Merek terdaftar melanggar ideologi negara, peraturan perundang-undangan, moralitas, agama, kesusilaan, dan ketertiban umum, Komisi Banding Merek memberikan rekomendasi kepada Menteri untuk melakukan penghapusan.

Pasal 32

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara permohonan, pemeriksaan serta penyelesaian banding pada Komisi Banding Merek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 sampai dengan Pasal 31 diatur dengan Peraturan Pemerintah.

(2) In the event that a request of Appeal as stipulated by paragraph (1) is not submitted, Application rejection will be deemed accepted by the Applicant.

Article 30

(1) The Mark Appellate Commission Decision shall be rendered within 3 (months) at the latest since the receival date of appellate request.

(2) In the event that the Mark Appellate Commission granted the request of appeal, Minister shall issue and provide the Mark certificate to Applicant or its Proxy as stipulated by Article 24.

(3) In the event that the Mark Appellate Commission rejected the request of appeal, Applicant or its Proxy may file a lawsuit against the decision to reject the appeal request to Commercial Court within 3 (three) months at the latest since the receival date of rejection decision hereto.

(4) Applicant may file cassation for Commercial Court decision as stipulated by paragraph (3).

Article 31

In the event that a registered Mark infringes state ideology, law and regulations, morality, religion, decency, and public order, Mark Appellate Commission shall give a recommendation to the Minister to conduct the deletion.

Article 32

Further provisions regarding the appellate procedures, investigations, and manage the appeal process in Mark Appellate Commission as stipulated by Article 28 to Article 31 shall be regulated by Governmental Decree.

(19)

Page 19 of 52 Bagian Kelima

Komisi Banding Merek Pasal 33

(1) Komisi Banding Merek terdiri atas: a. seorang ketua merangkap anggota; b. seorang wakil ketua merangkap anggota; c. ahli di bidang Merek sebagai anggota; dan

d. Pemeriksa senior sebagai anggota.

(2) Anggota Komisi Banding Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah paling banyak 30 (tiga puluh) orang terdiri atas 15 (lima belas) orang Pemeriksa senior dan 15 (lima belas) orang ahli di bidang Merek yang diangkat dan diberhentikan oleh Menteri untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.

(3) Ketua dan wakil ketua dipilih dari dan oleh anggota Komisi Banding Merek.

(4) Untuk memeriksa permohonan banding, Komisi Banding Merek membentuk majelis yang berjumlah ganjil paling sedikit 3 (tiga) orang, satu di antaranya adalah seorang Pemeriksa senior yang tidak melakukan pemeriksaan substantif terhadap Permohonan.

Pasal 34

Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara pengangkatan anggota, susunan organisasi, tugas, dan fungsi Komisi Banding Merek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Bagian Keenam

Jangka Waktu Pelindungan dan Perpanjangan Merek Terdaftar

Pasal 35

(1) Merek terdaftar mendapat pelindungan hukum untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Penerimaan.

(2) Jangka waktu pelindungan sebagaimana

Part Five

Mark Appellate Commission Article 33

(1) Mark Appellate Commission consists of: a. a chairman and doubled as member; b. a vice chairman and doubled as member; c. Expert in Mark field as member; and d. Senior examiner as member.

(2) Member of Mark Appellate Commission as stipulated by paragraph (1) shall be in the amount of 30 (thirty) persons at most which is consisting of 15 (fifteen) persons senior Examiner and 15 (fifteen) person expert in Mark field who are appointed and dismissed by the Minister for term of 3 (three) years.

(3) Chairman and vice chairman are elected from and by the member of Mark Appellate Comission. (4) In order to examine an appellate request, Mark

Appellate Commission shall establish a council in an odd number with at least 3 (three) person, one of which is a senior Examiner that does not conducting a substantive examination to the Application.

Article 34

Further provisions regarding requirements and procedures for appointment of member, structure of organization, duty, and function of Mark Appellate Commission as stipulated by Article 33, shall be regulated by Governmental Regulation.

Part Six

Time Period of Protection and Extension of Registered Mark

Article 35

(1) Registered Mark shall be legally protected for a time period of 10 (ten) years since the Receival Date.

(20)

Page 20 of 52 dimaksud pada ayat (1) dapat diperpanjang

untuk jangka waktu yang sama.

(3) Permohonan perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan secara elektronik atau nonelektronik dalam bahasa Indonesia oleh pemilik Merek atau Kuasanya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu pelindungan bagi Merek terdaftar tersebut dengan dikenai biaya.

(4) Permohonan perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) masih dapat diajukan dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah berakhirnya jangka waktu pelindungan Merek terdaftar tersebut dengan dikenai biaya dan denda sebesar biaya perpanjangan.

Pasal 36

Permohonan perpanjangan disetujui jika Pemohon melampirkan surat pernyataan tentang:

a. Merek yang bersangkutan masih digunakan pada barang atau jasa sebagaimana dicantumkan dalam sertifikat Merek tersebut; dan

b. Barang atau jasa sebagaimana dimaksud dalam huruf a masih diproduksi dan/atau diperdagangkan.

Pasal 37

(1) Permohonan perpanjangan ditolak jika tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36.

(2) Penolakan permohonan perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberitahukan secara tertulis kepada pemilik Merek atau Kuasanya dengan menyebutkan alasannya.

(3) Keberatan terhadap penolakan permohonan perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diajukan permohonan banding kepada Komisi Banding Merek.

(4) Ketentuan mengenai permohonan banding sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 sampai dengan Pasal 30 berlaku secara

paragraph (1) may be extended for the same period of time.

(3) Request of extension as stipulated by paragraph (2) shall be filed electronically or non-electronically in Bahasa Indonesia by the Right owner or its Proxy 6 (six) months prior to the end of registered Mark protection period, and it will be charged with fees.

(4) Request of extension as stipulated by paragraph (2) still can be filed within 6 (six) months subsequent to the end of registered Mark protection period; and it will be charged with fees, and fines in same amount as extension fees.

Article 36

Request of extension will be approved if Applicant enclosed a statement letter concerning:

a. The relevant Mark is still being used on goods or services as stated under Mark certificate hereto; and

b. Goods and services as stipulated by letter are still being produced and/or traded.

Article 37

(1) Request of extension will be rejected if it does not meet the requirements as stipulated by Article 36. (2) Rejection for request of extension as stipulated by

paragraph (1) shall be conveyed in writing to the Right owner or its proxy by mentioning its reason. (3) An objection for request of extension rejection as

stipulated by paragraph (2) may be filed through a request of appeal to the Mark Appellate Commission.

(4) Further provisions regarding Request of Appeal as stipulated by Article 28 to Article 30 are applicable

mutatis mutandis to the rejection for request of

(21)

Page 21 of 52 mutatis mutandis terhadap penolakan

permohonan perpanjangan. Pasal 38

(1) Perpanjangan Merek terdaftar yang berupa logo atau lambang perusahaan atau badan hukum, tidak memerlukan prosedur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 sampai dengan Pasal 37, akan tetapi cukup dengan melakukan pembayaran biaya perpanjangan Merek terdaftar dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu pelindungan bagi Merek terdaftar, sepanjang tidak terjadi sengketa terhadap perpanjangan Merek dimaksud. (2) Dalam hal terjadi sengketa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), penetapan pendaftaran permohonan perpanjangan Merek ditetapkan setelah memiliki putusan yang berkekuatan hukum tetap.

Pasal 39

(1) Perpanjangan jangka waktu pelindungan Merek terdaftar dicatat dan diumumkan dalam Berita Resmi Merek.

(2) Perpanjangan jangka waktu pelindungan Merek terdaftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberitahukan secara tertulis kepada pemilik Merek atau Kuasanya.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara permohonan perpanjangan jangka waktu pelindungan Merek terdaftar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 40

(1) Permohonan pencatatan perubahan nama dan/atau alamat pemilik Merek terdaftar diajukan kepada Menteri dengan dikenai biaya untuk dicatat dengan disertai salinan yang sah mengenai bukti perubahan tersebut. (2) Perubahan nama dan/atau alamat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan pada saat proses Permohonan pendaftaran Merek.

Article 38

(1) An extension for registered Mark in the form of logo or emblem of company or legal entity, shall not required procedures as stipulated under Article 35 to Article 37, it shall be sufficient by paying the fees for registered Mark extension within 6 (six) months before the protection period is ended for the said registered Mark, given that there is no dispute to the extension of Mark hereto.

(2) In the event that there is a dispute as stipulated by paragraph (1), the decision concerning the request of extension for Mark will be decided after there is a final and binding judgement.

Article 39

(1) A period extension for registered Mark is recorded and announce in Official Gazette of Mark.

(2) A period extension for registered mark as stipulated by paragraph (1) shall be conveyed in writing to the Right owner and its Proxy.

(3) Further provisions regarding requirements and procedures of request of extension for registered Mark protection as stipulated by paragraph (1) and paragraph (2) is regulated by Minister Regulation.

Article 40

(1) A request to record a revision in name and/or address of registered Mark owner shall be filed to the Minister by bearing a cost to be recorded including an official copy regarding the proof of revision hereto.

(2) A name and/or address revision as stipulated by paragraph (1) may be conducted during the Application of Mark registration process.

(22)

Page 22 of 52 (3) Perubahan nama dan/atau alamat pemilik

Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan dalam Berita Resmi Merek. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan

tata cara permohonan pencatatan perubahan nama dan/atau alamat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri.

BAB V

PENGALIHAN HAK DAN LISENSI Bagian Kesatu

Pengalihan Hak Pasal 41

(1) Hak atas Merek terdaftar dapat beralih atau dialihkan karena: a. pewarisan; b. wasiat; c. wakaf; d. hibah; e. perjanjian; atau

f. sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan. (2) Pengalihan Hak atas Merek terdaftar oleh

Pemilik Merek yang memiliki lebih dari satu Merek terdaftar yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya untuk barang dan/atau jasa yang sejenis hanya dapat dilakukan jika semua Merek terdaftar tersebut dialihkan kepada pihak yang sama. (3) Pengalihan Hak atas Merek terdaftar

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dimohonkan pencatatannya kepada Menteri.

(4) Permohonan pengalihan Hak atas Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disertai dengan dokumen pendukungnya.

(5) Pengalihan Hak atas Merek terdaftar yang telah dicatat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diumumkan dalam Berita Resmi Merek.

(3) A name and/or address revision as stipulated by paragraph (1) shall be announced under the Official Gazette of Mark.

(4) Further provisions regarding the requirements and procedures of request to record a revision in name and/or address as stipulated by paragraph (1) to paragraph (3) are regulated by Minister Regulation.

CHAPTER V

TRANSFER OF RIGHT AND LICENSE Part One

Transfer of Right Article 41

(1) Right of a registered Mark can be transferred by reason of: a. inheritance; b. testament; c. charity; d. grant; e. agreement;

f. or other reasons allowed by law and regulations.

(2) Transfer of registered Mark Right by Mark Owner who has more than one registered Mark, which has similarity in its essential part or in its entirerity for goods and/or services of the same kind can only be accomplished if all of the registered Marks are being transferred to the same party.

(3) Transfer of registered Mark Right as stipulated by paragraph (1) and paragraph (2) shall be requested its recording to the Minister.

(4) Transfer of Mark Right as stipulated by paragraph (3) shall be accompanied by supporting documents. (5) Transfer of registered Mark Right that has been

recorded as stipulated by paragraph (3) shall be announced in the Official Gazette of Mark.

(23)

Page 23 of 52 (6) Pengalihan Hak atas Merek terdaftar yang

tidak dicatatkan tidak berakibat hukum pada pihak ketiga.

(7) Pencatatan pengalihan Hak atas Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai biaya.

(8) Pengalihan Hak atas Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan pada saat proses Permohonan pendaftaran Merek. (9) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan

tata cara permohonan pencatatan pengalihan Hak atas Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (8) diatur dengan Peraturan Menteri.

Bagian Kedua Lisensi Pasal 42

(1) Pemilik Merek terdaftar dapat memberikan Lisensi kepada pihak lain untuk menggunakan Merek tersebut baik sebagian maupun seluruh jenis barang dan/atau jasa. (2) Perjanjian Lisensi berlaku di seluruh wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia, kecuali bila diperjanjikan lain.

(3) Perjanjian Lisensi wajib dimohonkan pencatatannya kepada Menteri dengan dikenai biaya.

(4) Perjanjian Lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dicatat oleh Menteri dan diumumkan dalam Berita Resmi Merek. (5) Perjanjian Lisensi yang tidak dicatatkan tidak

berakibat hukum pada pihak ketiga.

(6) Perjanjian Lisensi dilarang memuat ketentuan baik yang langsung maupun tidak langsung yang menimbulkan akibat yang merugikan perekonomian Indonesia atau memuat pembatasan yang menghambat kemampuan bangsa Indonesia dalam menguasai dan mengembangkan teknologi.

(6) Transfer of registered Mark Right that is not recorded shall not have any legal consequences to third party

(7) The recording of transfer of registered Mark Right as stipulated by paragraph (1) shall bear a fee. (8) The transfer of registered Mark Right as stipulated

by paragraph (1) can be conducted during an Application of Mark Registration.

(9) Further provisions regarding requirements and procedures for request of recording transfer of registered Mark Right as stipulated by paragraph (1) to paragraph (8) is regulated by Minister Regulation.

Part Two License Article 42

(1) Owner of a registered Mark may give License to another party to use the relevant Mark either part of it or the whole kind of goods and/or services. (2) License Agreement is applicable in the entire

Republic Indonesia region, unless agreed otherwise.

(3) License Agreement shall be requested it’s recording to the Minister by bearing a cost.

(4) License Agreement mentioned in paragraph (3) shall be recorded by the Minister and announce in the Official Gazzette of Mark.

(5) License Agreement that is not recorded will not have any legal consequences to third party.

(6) License Agreement is prohibited to stipulate provisions, which either expressly or implicitly would harm Indonesia’s economy, or to stipulate limitation, which would hinder Indonesian competence to possess or to develop technology.

Referensi

Dokumen terkait

METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dan menggunakan pendekatan komparatif untuk akan membandingkan antara metode yang

Pada tahap pelaksanaan, metode pengabdian yang digunakan adalah (a) pelatihan dan implementasi pencatatan laporan keuangan sederhana untuk usaha kecil yang dilakukan di rumah

Masing-masing individu menyadari adanya kebutuhan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain karena manusia adalah makhluk sosial ( sosio- politic zoon ) yang tidak mungkin

(1) Usul pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden dapat diajukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat hanya dengan terlebih dahulu

Penentuan urutan prioritas pemeliharaan berkala pada metode pembobotan adalah menjumlahkan semua nilai kriteria yang didapat dari perkalian antara skala dari masing-masing

This is the result of a study involving institutional boards, school committees, school managers (Principals, Vice Deans, Teachers and Program Coordinators) The main issue of

Serat makanan adalah polisakarida non pati yang terdapat dalam semua makanan nabati. Serat tidak dapat dicerna oleh enzim cerna tapi berpengaruh baik untuk

Perlindungan Pernapasan Tidak ada peralatan pelindung diperlukan dalam kondisi penggunaan normal. Skala kecil /