• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. PERANCANGAN TAPAK. Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. PERANCANGAN TAPAK. Universitas Kristen Petra"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

2. PERANCANGAN TAPAK

2.1 Pertimbangan Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi di kota Surabaya didasarkan pada : • Dapat ditempuh melalui perjalanan darat, udara, dan laut. • Kota terbesar kedua di Indonesia setelah kota Jakarta.

Fakta tentang masih kurangnya sarana fasilitas pemancigan dan club house yang mewadahi komunitas pemancing yang lengkap juga disertai dengan banyak fasilitas pendukung lainnya yang berfungsi juga sebagai sarana rekreasi keluarga.

• Surabaya belum memiliki banyak tempat yang mengoptimalkan potensi pantai sebagai tempat pelaksanaan resespi pernikahan bernuansa laut juga wadah bagi komunitas pemancing itu sendiri sebagai konsep dasar dari terpilihnya tapak ini.

Demi mencapai tujuan dan manfaat yang sesuai dengan yang telah ditentukan, maka tapak untuk ”Janapada Pemancing Di Surabaya” memiliki kriteria sebagai berikut :

• Sesuai dengan pola perencanaan kota, termasuk rencana pengembangan di masa yang akan datang.

• Aksesibilitas tinggi, baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.

View yang positif juga memiliki potensi dari segi pasang surut air laut yang

di kemudian hari dapat dikembangkan menjadi rekreasi dan pusat budidaya kerang juga.

• Memiliki kemungkinan untuk diakses tidak hanya dari satu sisi saja (misalnya hanya dari sisi depan saja), mengingat beberapa ragam kegiatan pada fasilitas ini membutuhkan akses tersendiri.

• Kemudahan untuk bekerja sama dengan instansi-instansi yang dapat menunjang program-program dari fasilitas ini.

(2)

2.2 Data Lokasi Terpilih

Berdasarkan berbagai pertimbangan yang telah disebutkan diatas, maka tapak yang dipilih untuk proyek ini berlokasi di kawasan Surabaya Timur, Unit Distrik Pamurbaya, dalam Komplek Wisata Pantai Ria Kenjeran (Ken Park). Pemilihan ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, yaitu :

• Menurut pola perencanaan kota, Ken Park merupakan daerah tujuan wisata bagi Surabaya dan Madura sehingga memiliki potensi pengunjung yang besar

• Saat ini aksesibilitas Ken Park sudah cukup tinggi, antara lain karena:

- Telah tersedia jaringan jalan dengan kondisi yang cukup baik dan ukuran yang cukup lebar, sehingga mudah dicapai berbagai jenis kendaraan, mulai sepeda, sepeda motor, mobil, bus, hingga truk

Selain itu, pangkalan angkot eksisting terletak cukup dekat dengan lokasi Ken Park , yaitu di Jl. Abdul Latief (di samping main entrance perumahan Pantai Mentari). Rute bemo yang melewati kawasan ini terbagi 3 yaitu :

a. menuju Terminal Joyoboyo, Bratang, Rungkut Barata, dan Gebang Putih melalui Jalan Tempurejo

b. menuju Terminal Ujung dan Kalimas Barat melalui Jalan Tambak Deres, Kejawan Lor, Nambangan, dan seterusnya

c. menuju Terminal Joyoboyo, Dukuh Kupang, dan Manukan Kulon melalui jalan Kenjeran

• Pada masa yang akan datang, aksesibilitas kawasan Ken Park akan semakin tinggi. Hal ini karena adanya Jembatan Suramadu dan Rencana Jalan Tol Lingkar Timur, yang letak pintu keluar tolnya dekat dengan lokasi Ken Park. (Lihat Gambar Rencana Jaringan Jalan pada Tinjauan RTRK UD Pamurbaya)

• Ada banyak sekolah di kawasan Surabaya Timur, mulai tingkat SD sampai SMA / sederajat. Bahkan, cukup banyak sekolah favorit yang berlokasi di kawasan Surabaya Timur (seperti terlihat pada gambar di bawah ini).

(3)

Gambar 2.1 Situasi tapak

Sebenarnya masih banyak sekolah lainnya yang termasuk pada gambar ini, namun tidak dicantumkan agar gambar tidak menjadi terlalu rumit.

• Lokasi Ken Park cukup dekat dengan kawasan Keputih, tempat pemukiman dan tempat kerja para pemulung

• Ada cukup banyak universitas / perguruan tinggi di kawasan Surabaya Timur yang dapat menunjang program-program dari fasilitas ini, misalnya ITS yang memiliki jurusan Teknik Lingkungan. Selain itu, Surabaya Timur juga memiliki cukup banyak bangunan yang merupakan pusat kegiatan masyarakat, misalnya Galaxy Mall, GOR Kertajaya, dll

(4)

Berikut ini adalah gambar lokasi tapak di dalam Ken Park, yang penentuannya didasarkan pada beberapa pertimbangan :

• Menghidupkan kawasan lahan kosong yang belum terolah dan bangunan yang mangkrak (tidak terawat, sepi, bahkan sudah tidak digunakan lagi) • Tidak mengganggu bangunan eksisting sekitar, namun justru saling

mendukung satu sama lain (misalnya Multifunction Hall Edutainment) • Bisa diakses dari Jalan Sukolilo (jalan umum) maupun dari dalam Ken Park.

Dengan demikian, masyarakat bisa masuk ke tapak tanpa harus membayar tiket masuk Ken Park. Di sisi lain, dapat menarik pengunjung dari berbagai fasilitas lain di Ken Park.

(5)

2.3 Data-data Ketentuan Lahan

Gambar 2.3 Tapak proyek

Lokasi : Pantai Ria Kenjeran Baru (Ken Park)

Kelurahan : Sukolilo

Kecamatan : Bulak

Unit Distrik : Pamurbaya Unit Pengembangan : Tambak Wedi

Kawasan : Surabaya Timur

Kota / Propinsi : Surabaya / Jawa Timur Luas Tapak : ±46.000 m2

Batas Utara : Pantai Kenjeran (Selat Madura) dan Perkampungan Batas Selatan : Pagoda Multifuction

Batas Timur : Pantai Kenjeran (Selat Madura)

Batas Barat : Lahan Kosong dan Bangunan Mangkrak Bangunan eksisting : Jalan Akses masuk dan Arena Pacuan Kuda.

(6)

Kondisi Iklim

• Suhu : 26,2 – 31,3 ºC

• Temperatur minimum : 19 ºC (terjadi pada bulan September) • Temperatur maksimum : 35,2 ºC (terjadi pada bulan Januari) • Kelembaban minimum : 39 % (terjadi pada bulan September) • Kelembaban maksimum : 98% (terjadi pada bulan Mei) • Kelembaban rata-rata : 64-85%

• Kecepatan angin : rata-rata 0,7 km / jam • Curah hujan rata-rata : 117,67 mm / tahun

• Curah hujan tertinggi : bulan Februari 532 mm selama 15 hari • Curah hujan terendah : bulan September 5 mm selama 3 hari • Tekanan udara maksimum : 1.013,6 mbs (terjadi pada bulan Januari) • Tekanan udara minimum :1.007,3 mbs (terjadi pada bulan Desember)

Kondisi Fisik Dasar: • Topografi

Secara topografi, tapak yang terpilih merupakan daerah dataran rendah yang terletak pada ketinggian antar 1-3 m diatas permukaan air laut dengan kemiringan tanah 0-2 %.

• Hidrologi

Di wilayah UD Pamurbaya, terdapat beberapa saluran drainase yang menuju ke laut. Salah satunya adalah Sungai Larangan yang berada pada batas barat tapak, saluran ini mengalirkan air dari bagian selatan ke arah utara (ke laut). • Kemampuan tanah

Kemampuan tanah pada tapak meliputi keadaan tekstur tanah, kedalaman efektif, dan kemampuan drainase tanah, yang rinciannya adalah :

- Wilayah UD Pamurbaya tergolong wilayah yang bertekstur halus

- Pada wilayah UD Pamurbaya hampir semua arealnya mempunyai kedalaman efektif lebih dari 90%

- Wilayah UD Pamurbaya kemampuan drainase tanahnya kurang baik, sehingga mengalami genangan pada sekitar 30% dari luas arealnya

(7)

• Vegetasi

Vegetasi di wilayah ini banyak terdapat di luar wilayah perkampungan. Tanaman seperti pisang, mangga, jambu dan belimbing banyak tumbuh di areal tanah kosong, komplek perumahan TNI-AL, dan komplek perumahan TNI-AU. Luas area tanaman bakau (mangrove) relatif tinggal sedikit, dengan ketebalan sekitar 30 meter dan panjang 50 meter di pinggir pantai kawasan Ken Park. Pada lokasi tapak dan sekitarnya tidak terdapat tanaman bakau maupun tanaman buah-buahan, namun terdapat cukup banyak pohon peneduh pada jalan di sekitar tapak.

• Infrastruktur

Infrastruktur yang sudah tersedia pada ini meliputi jaringan jalan, air bersih, listrik, telepon, gas, pembuangan sampah, pematusan dan pembuangan limbah.

2.4 Tapak dan Lingkungan 2.4.1 Jaringan Jalan

• Pola Jaringan Jalan

Pola jaringan jalan yang ada pada kawasan ini berupa pola grid. Jaringan jalan tersebut menjangkau seluruh kawasan yang terbangun.

• Fungsi Jaringan Jalan

Berdasarkan kapasitas pelayanannya, jaringan jalan di kawasan Pamubaya fungsinya terstruktur menjadi jalan arteri primer, jalan kolektor, dan jalan lingkungan.

Jalan arteri primer dengan skala kota adalah Jl. Kenjeran yang menghubungkan kawasan Kenjeran (sebagai kawasan pinggiran kota) dengan kawasan pusat kota.

Jalan kolektor yang menghubungkan kawasan Kenjeran dengan kawasan sekitarnya adalah Jl. Tambak Deres – Sukolilo – Tempurejo.

Ruas jalan lainnya berfungsi sebagai jalan lingkungan yang melayani lingkup intern perumahan seperti jalan-jalan di dalam perumahan TNI-AL, perumahan TNI-AU, perumahan Pantai Mentari dan perkampungan.

(8)

JARINGAN JALAN EKSISTING UD PAMURBAYA

Gambar 2.4 Jaringan jalan

Sumber : Rencana Teknik Ruang Kota Unit Distrik Pamurbaya 2005 hal.III-18

• Dimensi jalan

Lebar ruas-ruas jalan yang ada di wilayah perencanaan beragam antara 1 meter sampai dengan 35 meter. Ruas jalan dengan lebar (ROW) 1-3 meter terdapat di perumahan kampung, ruas jalan dengan lebar (ROW) 6-10 meter terdapat di perumahan TNI-AL, perumahan TNI-AU, dan perumahan Pantai Mentari. Jl. Tambak Deres – Sukolilo – Tempurejo yang merupakan jalan kolektor mempunyai lebar (ROW) 6-8 meter dan Jl. Kenjeran sebagai jalan arteri primer mempunyai lebar (ROW) 35 meter.

(9)

• Jenis material jalan

Jenis material pada ruas-ruas jalan di wilayah perencanaan terdiri dari perkerasan aspal, perkerasan paving, perkerasan beton dan jalan tanah. Jalan dengan perkerasan aspal adalah Jl. Kenjeran, Jl. Tambak Deres – Sukolilo – Tempurejo, dan jalan lingkungan di perumahan TNI-AL, perumahan TNI-AU, dan perumahan Pantai Mentari.

Jalan dengan perkerasan paving adalah sebagian ruas jalan di Perumahan Pantai Mentari.

Jalan dengan perkerasan beton terdapat di perumahan kampung, baik di kampung Sukolilo, Larangan, Tambak Deres, maupun Kejawan Lor.

Jalan yang belum mendapatkan perkerasan (jalan tanah) adalah Jl. Lebak Timur yang berada di perbatasan antara UD Pamurbaya dengan UD Gading. Jalan lingkungan di dalam Ken Park cenderung masih cukup baik dengan menggunakan material aspal dengan terdapat beberapa polisi tidur untuk membatasi kecepatan para pengendara di dalam kawasan ini.

• Kondisi fisik jaringan jalan

Secara umum kondisi fisik jaringan jalan di UD Pamurbaya dapat dikategorikan baik. Satu-satunya jalan yang dikategorikan buruk adalah jalan yang masih belum mendapat perkerasan, yakni Jl. Lebak Timur. Kondisi fisik jalan yang buruk semakin terasa pada saat musim penghujan. • Pencapaian Tapak

a. Dari Surabaya Barat Jl. Raya Mayjen Sungkono Jl. Raya Darmo

Jl. Ngagel Jl. Kertajaya

Jl. Raya Kertajaya Indah Jl. Raya Mulyosari Jl. Sukolilo

(10)

b. Dari Surabaya Selatan Jl. Ahmad Yani Jl. Wonokromo Jl. Raya Darmo Jl. Ngagel Jl. Kertajaya

Jl. Raya Kertajaya Indah Jl. Raya Mulyosari Jl. Sukolilo

Tapak

c. Dari Surabaya Utara Jl. Rajawali Jl. Kembang Jepun Jl. Kapasan Jl. Kenjeran Jl. Sukolilo Tapak

d. Dari Malang dan Sidoarjo Tol Surabaya-Gempol

Rencana Jalan Lingkar Timur e. Dari Pulau Madura

Jembatan Suramadu Jl. Tanah Kali Kedinding Jl. Kedung Cowek Jl. Kenjeran Jl. Sukolilo Tapak

Saat ini, sebenarnya pencapaian dari Malang dan Sidoarjo (setelah turun dari Tol Surabaya-Gempol) masih harus melalui Surabaya Selatan, sebab Jalan Lingkar Timur masih belum ada.

(11)

Pencapaian dari Pulau Madura saat ini masih melalui Surabaya Utara, karena orang Madura masih harus menyeberang ke Ujung (Pelabuhan Tanjung Perak) untuk pergi ke Surabaya. Namun, sekarang Jembatan Suramadu sudah hampir selesai, sehingga pencapaian dari Pulau Madura akan segera jadi semakin mudah, seperti yang tertulis di atas.

Spesifikasi Lokasi Proyek

Gambar 2.5 Spesifikasi tapak 1 Entrance Gate Pantai Ria Kenjeran

(12)

Jalur Pejalan Kaki

Jalur Sepeda Motor

Lahan kosong; banyak di pakai untuk

tempat mesum

Loket karcis masuk

Lahan kosong

Areal pacuan kuda & motor cross

Gerbang Guest House

(13)

Gambar 2.7 Spesifikasi tapak 3

Jalan menuju tapak proyek Gerbang menuju ke tepi pantai

Tempat peribadatan di dekat tapak proyek

Ekosistem bakau (mangrove); yang sekarang tinggal sedikit keberadaannya

Sisi Timur Lokasi Tapak

Dermaga tempat berlabuhnya kapal-kapal nelayan

(14)

Keadaan Tapak Eksisting

(15)

2.4.2 Rencana Tata Bangunan

• Tata Guna Lahan (Rencana Penggunaan Lahan)

Gambar 2.9 Rencana tata ruang kota

Sumber : Rencana Teknik Ruang Kota Unit Distrik Pamurbaya 2005 hal. II-9

Pada gambar di atas, terlihat bahwa lokasi tapak memang merupakan kawasan Perdagangan Jasa Kegiatan Pariwisata.

• Rencana Tata Bangunan a. Pengaturan KDB dan KLB

KDB (Koefisien Dasar Bangunan) untuk kawasan wisata maksimum 40% KLB (Koefisien Luas Bangunan) untuk kawasan wisata maksimum 120%

(16)

b. Pengaturan Garis Sempadan Bangunan (GSB)

Berdasarkan Rencana Teknik Ruang Kota UD Pamubaya 2005

Ketentuan GSB bagi lokasi tapak yang terpilih adalah sebagai berikut : - GSB pada jalan dengan damija (ROW) 8 m : 3-4 m

- GSB pada jalan dengan damija (ROW) 12 m : 5-6 m - GSB pada jalan dengan damija (ROW) 15 m : 7-8 m - GSB pada jalan dengan damija (ROW) 20 m : 8-10 c. Ketinggian dan Lantai Bangunan

Ketinggian minimum lantai dasar bangunan dari muka jalan ditentukan untuk pengendalian keselamatan bangunan seperti bahaya banjir, pengendalian bentuk estetika bangunan secara keseluruhan, serta aspek aksesbilitas dan kondisi lahan setempat.

Batas ketinggian maksimum bisa diwujudkan dalam bentuk batasan jumlah lantai bangunan atau batasan dalam satuan ketinggian (meter); baik untuk ketinggian lantai yang digunakan, maupun yang tidak digunakan (seperti antena, dll).

Batasan ketinggian bangunan dalam satuan ketinggian meter didasarkan pada pertimbangan estetika, faktor keselamatan udara/penerbangan dan faktor keselamatan bangunan itu sendiri.

Ketinggian bangunan dalam tingkat bangunan didasarkan pada pertimbangan kebutuhan ruang yang dikaitkan dengan kemampuan daya dukung dan daya tampung lahan serta potensi sarana/prasarana lingkungan yang bersangkutan.

Jumlah lantai bangunan di kawasan perencanaan ±98% adalah 1 lantai, hanya sekitar 2% yang merupakan bangunan 2 lantai. Bangunan fasilitas umum rata-rata memiliki 1 lantai, meski jika diukur dalam satuan ketinggian bisa mencapai 12 meter.

(17)

• Rencana Jaringan Jalan

Menurut perencanaan Pemerintah Kota Surabaya, akan dibangun sebuah jalan tol simpang susun Waru – Perak yang melewati jalan Kenjeran, serta ada banyak pembangunan jalan baru.

Gambar 2.10 Rencana jaringan jalan

Sumber : Rencana Teknik Ruang Kota Unit Distrik Pamurbaya 2005 hal. V-14

Pada gambar di atas terlihat bahwa yang termasuk jalan arteri primer adalah Jalan Tol Simpang Susun Waru-Perak dan Jl. Kenjeran. Jalan kolektif sekunder masih kurang lebih sama dengan kondisi eksisting. Jalan lingkungan jumlahnya semakin banyak, mengikuti semakin banyaknya jumlah lahan yang terbangun (terutama pada komplek perumahan TNI-AL dan komplek perumahan TNI-AU). Jalan dalam Ken Park jumlahnya juga semakin banyak dan ada sedikit perubahan pola jalan (karena adanya bagian lahan yang terpotong Jalan Tol).

(18)

• Rencana Jalur dan Pangkalan Angkot

Gambar 2.11 Rencana jalur angkot

Sumber : Rencana Teknik Ruang Kota Unit Distrik Pamurbaya 2005 hal. V-22

2.4.3 Tinjauan Perda No. 7 tahun 1992 a. Jarak Antar Bangunan

Untuk dua bangunan dengan ketinggian yang sama, jarak antar bangunan ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

Y = 0,5 H – 1

Y = jarak antar bangunan (meter) H = ketinggian bangunan (meter) RENCANA JALUR ANGKOT

(19)

Untuk dua bangunan dengan ketinggian yang tidak sama, jarak antar bangunan ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

Y = (0,5 H1 – 0,5 H2) : 2

Y = jarak antar bangunan (meter)

H 1 = ketinggian bangunan pertama (meter) H 2 = ketinggian bangunan kedua (meter)

b. Ketentuan Parkir

Karena proyek ini merupakan gabungan dari beberapa fungsi bangunan, standar kebutuhan parkir yang bisa dijadikan pedoman antara lain :

• Kebutuhan parkir bangunan perdagangan = 1 mobil tiap 60 m2 bruto • Kebutuhan parkir bangunan wedding hall = 1 mobil tiap 40 m2 bruto • Kebutuhan parkir bangunan pertemuan = 1 mobil tiap 10 m2 bruto Luas lantai bruto termasuk WC, Gudang, Tangga, dll

1 mobil = 25 m2 (termasuk sirkulasi)

Dari seluruh luas ruang parkir, 30% disediakan untuk parkir sepeda motor 1 sepeda motor = 2,1 m2

(20)
(21)

2.5 Analisis Tapak 2.5.1 Angin

Letak tapak berada di pinggir laut, sehingga selain angin di Surabaya, anin laut juga sangat berpengaruh

1. Arah Angin di Surabaya Barat Æ Timur

Timur Æ Barat 2. Angin Darat Bertiup dari darat ke laut Terjadi pada malam hari 3. Angin Laut

Bertiup dari laut ke darat Terjadi pada pagi hari

Adanya angin laut yang cukup kencang bertiup ke dalam tapak. Angin ini kurang baik karena membawa uap air dari laut sehingga menyebabkan kelembaban udara tinggi. Kondisi kelembaban tinggi dapat menimbulkan keadaan tidak nyaman bagi manusia (sumuk karena uap air tidak dapat menguap)

Selain itu, binatang-binatang kecil juga ikut terbawa terbang. Karena angin yang kencang, binatang-binatang ini tidak tahu arah dan bisa menabrak apapun termasuk kulit manusia yang bisa menyebabkan iritasi.

Sisi timur tapak tidak memiliki penghalang, sehingga angin laut dapat langsung masuk. Sisi Barat tapak terdapat deretan dinding berlubang dan pepohonan yang tidak menghalangi arah angin.

Solusi:

1. Bukan ke arah barat dan timur untuk cross ventilation.

2. Bukan ke arah timur diberi penghalang sehingga angin laut tidak langsung masuk dalam tapak.

3. Mengatur ketinggian peletakkan bukan agar angin tidak langsung mengenai badan manusia

(22)

2.5.2 Kebisingan KEBISINGAN TINGGI :

A. Jalan di sisi barat tapak

Jalan ini merupakan jalan teramai di kawasan Ken Park. Hal ini disebabkan fasilitas Ken Park yang utama (kelenteng, Race Track, Budha 4 Face, Kya-kya Kenjeran berada di sepanjang jalan ini.

B. Race Track dan Arena Pacuan Kuda

Area ini berupa lahan terbuka dengan lintasan motor dan pacuan kuda. Kebisingan yang ditimbulkan cukup tinggi akibat suara dari mesin kendaraan dan derap langkah kuda serta suara penonton.

Meski jarang dipakai lomba, area ini masih aktif digunakan sebagai tempat latihan dan memelihara kuda.

KEBISINGAN SEDANG : C. Kelenteng Sanggar Agung

Kelenteng Sanggar Agung termasuk dalam kebisingan sedang. Pada hari biasa, kelenteng ini rutin selalu dikunjungi umat Budha, hanya intensitas pengunjungnya rendah. Sedangkan pada saat terdapat event (imlek, Cap Go Meh) kelenteng ini sangat ramai dan kebisingan yang ditimbulkan sangat tinggi.

D. Kya-kya Kenjeran

Merpakan tempat makan pengunjung di bibir laut. Area ini cukup ramai oleh pedagang makanan, tetapi kurang laku dan pengunjungnya sedikit karena kebersihannya kurang terawat.

E. Taman

Berupa lahan terbuka dengan tempat duduk – duduk. Disediakan pula area bermain dan pelataran, hanya saja pengunjung yang datang relatif sedikit KEBISINGAN RENDAH :

F. Kursus Bahasa Mandarin Sanggar Agung

Kursus berlangsung hanya pada hari Minggu di dalam kelas – kelas tertutup, sehingga kebisingan yang ditimbulkan rendah.

Selain itu, adanya bangunan di depannya yang tidak difungsikan secara jelas.

(23)

G. Pagoda Sky Dome

Pagoda ini belom selesai dibangun, sehingga keadaanya sepi. Ditambah lagi di sekitar pagoda hanya berupa lahan kosong tidak terbangun.

Solusi :

1. Memanfaatkan area kebisingan tinggi sebagai space penangkap ke dalam bangunan

2. Area kebisingan rendah dapat digunakan untuk perembesan ruang luar

(24)

2.5.3 Matahari

Sisi Utara dan Timur tapak berupa hamparan laut Kenjeran. Terdapat Kya-kya Kenjeran dapat yang beratap dapat dimanfaatkan untuk mengurangi panas matahari. Tetapi inipun tidak terlalu berpengaruh mengingat panas matahari bersifat menyebar. Perbedaannya yaitu pada sisi Utara, intesitas panas matahari tidak menguntungkan sedangkan pada sisi Timur, sinar matahari pagi berguna bagi kesehatan.

Sisi Barat tapak berupa deretan dinding dan jalan jalan kendaraan utama. Sisi ini dirasa tidak menguntungkan akibat intensitas panas matahari yang tinggi dapat masuk ke dalam tapak tanpa adanya penghalang apapun. Potensi deretan pepohonan di sepanjang dinding dapat dimanfaatkan sebagai barrier.

Sisi Selatan tapak berubah lahan terbuka berupa taman. Hal ini dapat menjadi potensi tapak, di mana keadaan taman tersebut terdiri dari pepohonan dan vegetasi yang dapat menghasilkan oksigen.

Solusi:

1. Pada sisi utara tapak intensitas panas matahari sebaiknya dihindari dengan pemberian barrier, jarak ataupun bangunan dengan aktivitas rendah.

2. Potensi sinar matahari pagi di sisi timur dapat dimanfaatkan sebagai penunjang kegiatan olahraga di pagi hari dan fasilitas kesehatan.

3. Memberikan barrier, jarak, ataupun meletakkan bangunan dengan aktivitas rendah di sisi barat tapak.

4. Memanfaatkan potensi sisi Selatan tapak, dengan menempatkan bangunan dengan aktivitas tinggi di sisi ini.

2.5.4 Sirkulasi

ARUS SIRKULASI :

Akses kendaraan utama memiliki 2 jalur dengan urutan sirkulasi:

Jl. Kenjeran Æ gerbang Ken Park Æjalan dengan deretan gerbang Æ jalan sepanjang deretan dinding beronamen oriental Æ kemudian dapat dipilih jalan di samping patung Budha 4 face atau jalan terus melewati kampung nelayan Æ jalan sepanjang waterpark Æ jalan dengan deretan gerbang Æ keluar gerbang Ken Park.

(25)

Akses pendestrian tidak terncana dengan baik, terlihat tidak adanya trotoar di sepanjang kawasan ini.

Pada titik ini, kendaraan cenderung memutar, melewati jalan masuk karena pencapaian dirasa lebih dekat.

Solusi :

1. Perlu adanya point of interest sehingga dapat menjadi pemutus kejenuhan berjalan sepanjang koridor.

2. Akses jalan pulang diperjelas dengan menambahkan elemen tertentu yang dapat menghantar pengunjung melintasi jalan pulang.

3. Tidak adanya jalur pendestrian sepanjang kawasan dapat menimbulkan potensi yaitu ketika mendesain proyek menyediakan fasilitas pendestrian sehingga pengunjung.

Gambar 2.14 Arus sirkulasi Arus kendaraan Utama

Arus kendaraan Sekunder Arus Pedestrian

(26)

2.5.5 View

View Positif :

1. Kelenteng Sanggar Agung

Tempat ibadah umat Budha. Adanya patung dewi Kwan In di pinggir laut menambah keindahan kelenteng ini.

2. Selat Madura

View laut dan kapal nelayan terbentang luas dengan background pulau Madura

3. Pagoda Sky Dome

Pagoda terlihat samar menjulang di atas laut 4. Patung Budha 4 Face

Letaknya agak jauh di sisi barat sehingga dari tapak kurang terlihat.

View Negatif : 5. Guest House

Kondisinya kurang terawat dan sepi

6. Jalan Kendaraan Utama, Race Track, dan Pacuan Kuda

Kegiatan di dalamnya berupa kegiatan bergerak dan senantiasa berpindah (movement)

7. Taman

Taman kondisinya kurang terawat dan tidak terdapat point of interest Solusi :

1. Orientasi bangunan diarahkan pada Best View untuk menangkap potensi view. 2. Untuk view --, perlu adanya sesuatu menarik sehingga dapat menciptakan view

yang baik dalam tapak.

2.5.6 Distrik

1. Tanah Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran

Tanah yang digunakan untuk areal wisata pantai Kenjeran tersebut mempunyai luas sekitar 2,44 Ha. Pada areal tersebut dimanfaatkan untuk Kantor Dinas THP Kenjeran dan fasilitas wisata pantai

2. Tanah Komplek AL dan Tanah Komplek Pusdiklat Hanudnas

(27)

tersebut dimanfaatkan untuk komplek perumahan dinas / jabatan Angkatan Laut yang dilengkapi dengan fasilitas pendidikan, kesehatan, peribadatan, perdagangan jasa, dan angkatan umum ; sedangkan selebihnya dimanfaatkan untuk tegalan, kolam ikan, kolam pancing dan masih ada yang kosong.

Tanah Komplek Pusdiklat Hanudnas mempunyai luas 187,955 m2 (18,79 Ha), dikuasai oleh TNI AU dengan status Hak atas tanah berupa Hak Pakai. Sampai saat ini, 10% tanah tersebut dimanfaatkan untuk komplek perumahan dinas / jabatan TNI AU, kantor, gedung kelas, dan asrama untuk kegiatan Pusdiklat, fasilitas pendidikan (SD & TK), fasilitas ibadah, fasilitas kesehatan serta lapangan olah raga (tennis & bola voli). Selebihnya tanah sebanyak 90% masih berupa tanah kosong.

3. Tanah Real Estate Pantai Mentari (PT. Jawa Nusantara Wahana)

Tanah yang dimilikiseluas 47,56 Ha, yang sampai saat ini sebanyak 12% sudah dimanfaatkan untuk pembangunan perumahan dan fasilitas olah raga serta taman. Selebihnya dari tanah tersebut masih berupa tanah kosong dan sebagian berupa tambak.

4. Tanah Pantai Ria Kenjeran (PT. Granting Jaya)

Tanah yang digunakan untuk areal wisata Pantai Ria Kenjeran tersebut mempunyai luas sekitar 87,48 Ha dengan status Hak Guna Bangunan (HGB). Pada areal tersebut dimanfaatkan untuk kantor administrasi Pengelola Pantai Ria Kenjeran dan fasilitas wisata pantai. Areal yang sudah dimanfaatkan sebesar 30 %, sedangkan selebihnya masih berupa tanah kosong.

Kesimpulan :

1. Distrik pada kawasan Pamurbaya terdiri dari 2 karakter yang berbeda, yaitu : perumahan dan kawasan wisata.

2. Kedua distrik yang berbeda karakter ini sebagian besar masih berupa tanah kosong yang belum terbangun.

(28)

Gambar 2.15 Distrik

2.5.7 Batas 1. Selat Madura

Merupakan batas akhir dari sisi Timur kota Surabaya. Selat Madura ini membatasi kota Surabaya dengan Pulau Madura.

Di sini tampak jelas adanya batas dari perbedaan kota Surabaya dan Pulau Madura, dimana kota Surabaya memiliki kondisi tanah yang subur dan mayoritas penduduknya bekerja sebagai pedagang dan bertani, sedangkan Pulau Madura kondisi tanahnya kurang subur, mayoritas penduduknya bekerja

(29)

2. Sungai

Sungai ini bercabang menjadi 2 bagian, yang satu berada di luar kawasan Ken Park dan yang satunya berada di dalam kawasan Ken Park.

3. Sungai

Pemanfaatan lahan di kedua sisinya berbeda, di sisi Utara merupakan kawasan hunian menengah ke bawah dan relatif tidak terencana, sedangkan sisi Selatan sebagai kawasan hunian menengah ke atas yang lebih terencana.

Kesimpulan :

1. Selat Madura menjadi edges terkuat kota Surabaya dengan Pulau Madura. Sekaligus menjadi potensi bagi kawasan Ken Park.

2. Edges sungai tidak terlalu berpengaruh karena letaknya jauh dari tapak terpilih.

2.5.8 Penanda 1. Pantai Kejeran Lama

Merupakan kawasan wisata dengan pantai kenjeran menjadi panorama utamanya. Objek wisata ini sekarang kondisinya kurang terawat tetapi masih ramai dikunjungi.

2. Gerbang Ken Park

Merupakan penanda memasuki kawasan Ken Park. Gerbang ini memiliki bentuk bangunan berciri khas Tionghoa menunjukkan bahwa pengunjung memasuki kawasan oriental.

3. Hotel Puspa Asri

Berada di persimpangan Jl. Dharmahusada Indah Timur dan Jl. Kenjeran sehingga dapat menjadi penanda memasuki Jl. Kenjeran.

4. Supermarket Daimaru

Menyediakan kebutuhan sehari – hari. 5. Hotel Legian

Berada di jalan Tempurejo dengan perumahan kumuh di sekitarnya. 6. UNAIR Kampus C

Universitas Airlangga yang merupakan fasilitas pendidikan dengan taman yang besar. Di sini merupakan cabang dari kampus UNAIR Kedokteran di Jl.

(30)

Dharmawangsa, dimana tidak terdapat jurusan kedokteran, melainkan diperuntukkan bagi jurusan ekonomi, dll.

7. Mall Galaxy

Bangunan Mall yang menjadi landmark kawasan Surabaya Timur. 8. Komplek ITS

Terdapat universitas ITS yang merupakan milik negara. Selain itu juga terdapat kompleks perumahan dosen.

Kesimpulan :

1. Letak landmark yang cukup dikenal (Mall Galaxy, ITS, UNAIR) agak jauh dari kawasan Ken Park sehingga kawasan Ken Park membutuhkan landmark tersendiri.

2. Landmark di dekat Ken Park (Hotel, Swalayan) kurang dikenal dan kondisinya kurang baik.

3. Gerbang Ken Park merupakan landmark terpenting, menjadi penanda memasuki kawasan dengan nuansa artapakktur Tionghoa yang kental.

(31)

2.5.9 Simpul

1. Nodes di depan Gerbang Ken Park Kenjeran

Berupa lingkaran taman sebagi peralihan memasuki kawasan Ken Park. Kendaraan dapat berhenti sementara di sini untuk membeli karcis masuk ataupun untuk melihat – lihat.

Pada perencanaan, node ini akan dibuat untuk memasuki jalan tol lingkar timur.

2. Area Parkir di depan gerbang Kya-kya Kenjeran

Terdapat deretan patung naga dengan fasilitas parkir di depannya. Fasilitas parkir ini digunakan untuk pemberhentian kendaraan pengunjung untuk selanjutnya berjalan menuju fasilitas di sekitarnya (Budha 4 wajah, Kya-kya Kenjeran, dll).

3. Node menuju Pagoda Sky Dome

Pertemuan jalan ini merupakan sebenarnya untuk menuju Pagoda Sky Dome, tetapi sekarang kondisinya ditutup dan diberi pagar sehingga banyak pengunjung berhenti di sini untuk berjalan kaki menuju pagoda.

Kesimpulan :

1. Kurangnya node di kawasan Kenjeran, dimana pertemuan antar jalur sirkulasi (perempatan, pertigaan) hanya ditandai dengan rambu lalu lintas.

2. Pada perencanaan jalan tol lingkar timur , akan dibuat node di depan Ken Park, node ini berpotensi menjadi elemen fisik yang kuat.

2.5.10 Jalur 1. Jalan Kenjeran

Berupa jalan kendaraan 2 arah dengan pembatas berem. Jalan ini cukup lebar dan menjadi pencapaian utama menuju kawasan Ken Park.

2. Jalan Dharmahusada Indah Timur

Berupa jalan kendaraan 2 arah dengan pembatas berem. Jalan ini sangat lebar dan bebas hambatan, banyak dilewati oleh kendaraan besar seperti bus, truck dengan kecepatan tinggi.

(32)

3. Tempurejo

Berupa jalan kendaraan 1 arah. Jalan ini sempit dan koridor jalan terbentuk dengan adanya perumahan kumuh di samping kanan – kirinya.

4. Jalan Mulyosari

Jalan 2 arah dengan kondisi jalan sempit dan ramai. Di kanan kirinya merupakan area ruko dan perumahan.

5. Jalan Perumahan Dinal AL Kenjeran 6. Jalan Sukolilo

Merupakan akses menuju Surabaya Utara dan Permahan Pantai Mentari. 7. Jalan kendaraan uatama kawasan Ken Park

Mengelilingi berbagai fasilitas Ken Park dan merupakan pencapaian utama ke dalam tapak.

8. Jalan Tol Lingkar Timur

Pada perencanaan ke depan, akan dibangun jalan tol lingkar timur. Jalan ini menambah mudah pencapaian ke dalam tapak dan mempermudah pencapaian pengunjung dari Pulau Madura (melewati jembatan Suramadu).

Kesimpulan :

1. Terdapat 2 alternatif jalan pencapaian utama ke dalam tapak yaitu melalui Jalan Mulyosari dan melalui Jalan Dharmahusada Indah Timur. Perbedaan utama kedua jalan ini adalah ketika melewati Jl. Mulyosari kondisinya ramai dan padat, sedangkan Jl. Dharmahusada Indah Timur kondisinya lancer dan bebas hambatan.

2. Rencana Jalan Tol Lingkar Timur merupakan potensi mempermudah akses menuju kawasan Ken Park.

Gambar

Gambar 2.1 Situasi tapak
Gambar 2.2 Peta lokasi
Gambar 2.3 Tapak proyek
Gambar 2.4 Jaringan jalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penjajakan awal peniliti dari yang peneliti lihat pembelajaran matematika secara daring menggunakan aplikasi whatsapp kurang berjalan dengan baik

Hasil analisa logam Fe dan Cu yang terdapat di dalam air sungai Siak sebelum dan setelah disaring dengan membran hibrid PMMA/TEOT pada setiap variasi tekanan dapat

penjajahan bangsa Eropa, serta strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) sampai dengan abad ke-20

Hubungan antara proses pembentukan istilah terhadap teknik penerjemahan dan kualitas terjemahannya adalah, untuk semua teknik yang digunakan dalam membentuk istilah

Selama mengidap penyakit bipolar disorder yayuk sunarsih telah menjalani berbagai pengobatan baik secara medis maupun secara non medis oleh keluarga dan suaminya, beberapa

Posisi tapak yang secara garis besar lebih rendah dari jalan berpotensi untuk membuka view yang luas dari luar ke dalam, sehingga bisa menjadi landmark gerbang timur kota Malang

Dari hasil analisis dan keputusan yang sesuai berdasar kriteria dari pertimbangan pemilihan lokasi tapak diatas, maka lokasi tapak yang dipilih sebagai tapak perancangan

Daerah lokasi site (Jl. Metro Tanjung Bunga) merupakan daerah dengan tata guna lahan sebagai daerah perdagangan, meliputi toko, perkantoran, supermarket, warung, kios, showroom,