• Tidak ada hasil yang ditemukan

batuan piroklastik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "batuan piroklastik"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang

Petrografi merupakan salah satu cabang dari ilmu geologi. Petrografi ini juga Petrografi merupakan salah satu cabang dari ilmu geologi. Petrografi ini juga merupakan tingkat lanjutan dari mata kuliah sebelumnya yaitu mineral optik. Dalam merupakan tingkat lanjutan dari mata kuliah sebelumnya yaitu mineral optik. Dalam  prakteknya,

 prakteknya, petrografi petrografi mengamati mengamati sayatan sayatan tipis tipis batuan batuan menggunakan menggunakan mikroskopmikroskop  polarisasi.

 polarisasi. Pengamatan Pengamatan yang yang dilakukan dilakukan berupa berupa pengamatan pengamatan keseluruhan keseluruhan komponenkomponen yang terdapat pada sayatan tipis tersebut. Keseluruhan komponen yang telah di amati yang terdapat pada sayatan tipis tersebut. Keseluruhan komponen yang telah di amati nantinya akan menjadi acuan untuk penamaan batuan.

nantinya akan menjadi acuan untuk penamaan batuan. Pa

Pada da prpraktaktikikum um petpetrorogrgrafafi i kalkali i inini, i, sasayayatatan n titipipis s babatutuan an yayang ng di di amamatatii merupa

merupakan kan sayatsayatan an tipis batuan tipis batuan piroklpiroklastik. Pada astik. Pada pengamatpengamatan an mikromikroskopisskopisnya, nya, didi amati beberapa kompone

amati beberapa komponen n dasar pada batuan piroklastidasar pada batuan piroklastik, misalnya kandungank, misalnya kandungan ashash,, crystal 

crystal ,, rock fragmenrock fragmen, dan lain – lain. Dari komponen – komponen tersebut nantinya, dan lain – lain. Dari komponen – komponen tersebut nantinya dapat menjadi acuan untuk penamaan batuan.

dapat menjadi acuan untuk penamaan batuan.

1.2 Maksud dan Tujuan 1.2 Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud

1.2.1 Maksud

Maksud dilakukan praktikum ini yaitu sebagai salah satu metode atau cara Maksud dilakukan praktikum ini yaitu sebagai salah satu metode atau cara untuk membantu praktikan dalam menentukan batuan piroklastik.

untuk membantu praktikan dalam menentukan batuan piroklastik.

1.2.2

1.2.2 TuTujuanjuan

Tujuan dilakukan praktikum ini yaitu : Tujuan dilakukan praktikum ini yaitu : .

. PrPrakaktitikakan n dadapapat t memengngetetahahui ui cacara ra memenenentntukukan an nanama ma babatutuan an pipiroroklklasastitik k   berdasarkan analisis petrografi.

(2)

!.

!. PraPraktiktikan dapkan dapat meat menentnentukan peukan persersentantase mise minerneral,al, ashash, dan, dan rock fragmenrock fragmen pada pada suatu sayatan tipis batuan.

suatu sayatan tipis batuan.

1.3 Alat dan Bahan 1.3 Alat dan Bahan 1.3.1 Alat

1.3.1 Alat

"lat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu "lat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu .

. MiMikrkrososkop kop polpolararisisasasii !

!.. ##aap kp kaassaar r  $

$.. ##aap hp haalluuss %

%.. PPeennggggaarriiss &

&.. PPeenngghhaappuuss ' '.. PPuullppeenn ( (.. PPeennssiill ) ).. KKeerrttaas s ""%% *.

*. +u+uku ku penpenuntuntun un prprakaktitikumkum .

. +uku -oc+uku -ocks and ks and MineraMinerall .

. Pensil Pensil arna, arna, dandan !.

!. #KP /##KP /#embar Kerjembar Kerja Praktia Praktikum0kum0

1.3.2 Bahan 1.3.2 Bahan

"lat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu "lat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu .

. 1ampel 1ampel sayatsayatan tipian tipis 2"13s 2"131T ), 1T ), 1T ' 1T ' TuTufa, 1T fa, 1T ! T! Tufsufs

1.4 Prsedur !erja 1.4 Prsedur !erja

Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam melaksanakan praktikum ini yaitu Tahapan – tahapan yang dilakukan dalam melaksanakan praktikum ini yaitu sebagai berikut :

sebagai berikut : .

. TTaahahap Pp Perersisiapapanan Mel

Melengkengkapi api alaalat t dan dan bahabahan n yanyang g akan akan digdigunakunakan an pada praktipada praktikumkum kemudian menyiapkan alat – alatnya yang akan digunakan dalam praktikum. kemudian menyiapkan alat – alatnya yang akan digunakan dalam praktikum. !.

!. TTaahahap p PrPrakaktitikukumm

Meletakkan sayatan tipis pada meja preparat kemudian menggunakan Meletakkan sayatan tipis pada meja preparat kemudian menggunakan nik

nikol ol sejsejajaajar r dan dan niknikol ol silsilang. ang. KemKemudiudian an menmenententukan ukan matmaterierial al – – matmaterierialal yan

(3)

 presentase material – material yang terkandung pada sayatan tipis batuan tersebut.

$. Tahap Pengerjaan #aporan

Membuat laporan setelah kegiatan praktikum selesai. #aporan  pertama diasistensikan di laboratorium petrografi kemudian asistensi

selanjutnya kepada asisten masing – masing kelompok.

BAB II

TIN"AUAN PU#TA!A 2.1 Batuan P$rklast$k 

+atuan piroklastik adalah suatu batuan yang berasal dari letusan gunungapi, sehingga merupakan hasil pembatuan daripada bahan hamburan atau pecahan magma yang dilontarkan dari dalam bumi ke permukaan. 4tulah sebabnya dinamakan sebagai  piroklastika, yang berasal dari kata  pyro berarti api /magma yang dihamburkan ke  permukaan hampir selalu membara, berpendar atau berapi0, dan clast   artinya fragmen, pecahan atau klastika. Dengan demikian, pada prinsipnya batuan  piroklastika adalah batuan beku luar yang bertekstur klastika. 2anya saja pada proses  pengendapan, batuan piroklastika ini mengikuti hukum5hukum di dalam proses  pembentukan batuan sedimen. Misalnya diangkut oleh angin atau air dan membentuk 

struktur 5 struktur sedimen, sehingga kenampakan fisik secara keseluruhan batuannya seperti batuan sedimen. Pada kenyataannya, setelah menjadi batuan, tidak selalu

(4)

mudah untuk menyatakan apakah batuan itu sebagai hasil kegiatan langsung dari suatu letusan gunungapi /sebagai endapan primer piroklastika0, atau sudah mengalami pengerjaan kembali /reworking 0 sehingga secara genetik dimasukkan sebagai endapan sekunder piroklastika atau endapan epiklastika. +erdasarkan ukuran  butir klastikanya, sebagai bahan lepas /endapan0 dan setelah menjadi batuan  piroklastika.

+om gunungapi adalah klastika batuan gunungapi yang mempunyai struktur5 struktur pendinginan yang terjadi pada saat magma dilontarkan dan membeku secara cepat di udara atau air dan di permukaan bumi. 1alah satu struktur yang sangat khas adalah struktur kerak roti /bread crust structure0. +om ini pada umumnya mempunyai bentuk membulat, tetapi hal ini sangat tergantung dari keenceran magma  pada saat dilontarkan. 1emakin encer magma yang dilontarkan, maka material itu  juga terpengaruh efek puntiran pada saat dilontarkan, sehingga bentuknya dapat  ber6ariasi. 1elain itu, karena adanya pengeluaran gas dari dalam material magmatik   panas tersebut serta pendinginan yang sangat cepat maka pada bom gunungapi juga

terbentuk struktur 6esikuler serta tekstur gelasan dan kasar pada permukaannya. +om gunungapi berstruktur 6esikuler di dalamnya berserat kaca dan sifatnya ringan disebut batuapung / pumice0. +atuapung ini umumnya berarna putih terang atau kekuningan, tetapi ada juga yang merah daging dan bahkan coklat sampai hitam. +atuapung umumnya dihasilkan oleh letusan besar atau kuat suatu gunungapi dengan magma berkomposisi asam hingga menengah, serta relatif kental. +om gunungapi yang juga berstruktur 6esikuler tetapi di dalamnya tidak terdapat serat kaca, bentuk  lubang melingkar, elip atau seperti rumah lebah disebut scoria / scoria0. +om

(5)

gunungapi jenis ini arnanya merah, coklat sampai hitam, sifatnya lebih berat daripada batuapung dan dihasilkan oleh letusan gunungapi lemah berkomposisi basa serta relatif encer. +om gunungapi berarna hitam, struktur masif, sangat khas  bertekstur gelasan, kilap kaca, permukaan halus, pecahan konkoidal /seperti botol  pecah0 dinamakan obsidian. +lok atau bongkah gunungapi dapat merupakan bom gunungapi yang bentuknya meruncing, permukaan halus gelasan sampai hipokristalin dan tidak terlihat adanya struktur – struktur pendinginan. Dengan demikian blok  dapat merupakan pecahan daripada bom gunungapi, yang hancur pada saat jatuh di  permukaan tanah3batu. +om dan blok gunungapi yang berasal dari pendinginan

magma secara langsung tersebut disebut bahan magmatik primer, material esensial atau / juvenile0. +lok juga dapat berasal dari pecahan batuan dinding /batuan gunungapi yang telah terbentuk lebih dulu, sering disebut bahan aksesori0, atau fragmen non5gunungapi yang ikut terlontar pada saat letusan /bahan aksidental0.

%+atuan – batuan piroklastik adalah batuan yang dihasilkan oleh proses litifikasi  bahan – bahan lepas yang dilemparkan dari pusat 6ulkanik selama erupsi yang  bersifat e7plosif. +ahan tersebut jatuh kemudian mengalami litifikasi baik sebelum di

transport maupun 8reorking9 oleh media air atau es9.

+atuan piroklastik adalah batuan yang tersusun atas fragmen – fragmen hasil erupsi 6ulkanik secara e7plosi6e, illiams, Turner and ;uilbert /*&%0. Menurut 2einrich /*&'0, batuan piroklastik terdiri atas bahan rombakan yang diletuskan dari lubang 6ulkanik, diangkut melalui udara sebagai bahan maupun aan pijar, kemudian diendapkan di atas tanah yang dalam kondisi kering ata dalam tubuh air.

(6)

<isher /*'0 lihat =aro>i /*(&0, mengartikan batuan piroklastik sebagai bagian dari  batuan 6ulkanoklastik.

• Pembagian bahan5bahan piroklastik 

Pembagian bahan5bahan piroklastik yang berikut didasarkan atas macam  proses5proses yang dialaminya sejak pelemparan dari pusat erupsi. +ahan5bahan  piroklastik dapat terjadi dalam ' cara sebagai berikut :

Tipe 4 : +ahan5bahan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat 6ulkanik jatuh langsung ke darat yang kering melalui udara saja. ?ikalau bahan tersebut  jatuh pada lereng kerucut gunung api yang curam, maka dapat terjad  pergerakan yang disebabkan oleh gra6itasi /misalnya longsor 

8avalanche90. @nggokan dari jatuhan piroklastik tersebut kalau mengalami litifikasi akan menghasilkan batuan beku 6ulkanik 8fragmental9.

Tipe 44 : +ahan5bahan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat 6ulkanik, diangkut ketempat pengendapan di dalam medium gas yang dihasilkan dari magma sendiri : maksudnya bahan5bahan piroklastik tersebut di baa oleh mekanisme5mekanisme 8 glowing avalanche9 atau aliran abu.

Tipe 444 : +ahan5bahan piroklastik setelah dilemparkan dari pusat 6ulkanik yang dapat terletak di baah muka laut3danau atau didarat, jatuh langsung ke dalam air tenang. +ahan5bahan tersebut tidak bercampur dengan bahan5  bahan yang bukan bahan piroklastik dan juga tidak mengalami

8reworking 9.

Tipe 4A : +ahan5bahan piroklastik setelah dikeluarkan dari pusat 6ulkanik /baik di darat maupun di baah muka laut3danau0 jatuh langsung melalui air yang

(7)

aktif. 1ebelum mengalami litifikasi, bahan5bahan tersebut mengalami 8reworking 9 dan dapat bercampur dengan bahan yang bukan bahan  piroklastik.

Tipe A : +ahan5bahan piroklastik yang telah jatuh, kemudian sebelum litifikasi dia diangkut dan kemudian diendapkan kembali di tempat lain oleh air /misal aliran lumpur3lahar, sungai dll0.

Tipe A4 : +ahan5bahan piroklasik yang jatuh ke baah mengalami litifikasi, kemudian mengalami pelapukan dan tererosi, selanjutnya di angkut dan diendapkan kembali ditempat lain.

Dari proses ini akan membentuk ! endapan piroklastik yaitu :

. Piroklastik flo deposit. a0 +reksi aliran piroklastik 

Menurut fisher /*'0 breksi dengan penyusun utama terdiri atas fragmen runcing – runcing hasil endapan piroklastik.

 b0 elded tuff 

elded tuff yang istilah biasa digunakan di "merika dan "ustralia diartikan sebagai

 bagian dari ignimbrit yang terelaskan.

(8)

4gnimbrit menurut MacDonald /*(!0, adalah suatu batuan yang terbentuk dari aliran abu panas, yang dalam sayatan tipis terlihat kristal5kristal yang rusak /broken crystal0 terelaskan oleh gelas satu dengan lainnya.

!. Pyroklastik fall dimana pada endapan ini akan membentuk batuan :

a0 "glomerat : menurut <isher /*'0 sebagai batuan yang terbentuk dari hasil konsolidasi material yang mengandung bom, /tuff5aglomerat merupakan batuan yang jumlah kandungan bom dan abu sebanding atau dominan terdiri atas abu 6ulkanik.

 b0 +reksi piroklastik menurut Mac Donald /*(!0 dan <isher /*&)0 diartikan sebagai batuan yang mengandung blok lebih dari &B.

c0 Tuff pyroclastic breccia : penamaan ini diberikan oleh Corton /*(0 dan Mac Donald /*(!0 sebagai batuan yang mengandung blok sebanding dengan dengan abu 6ulkanik atau, lebih dominan tersusun atas abu 6ulkanik.

d0 #apillistone : menurut <isher /*'0, batuan yang penyusun utamanya terdiri atas ukuran lapili /!5'% mm0

e0 #apilli tuff, menurut <isher /*'0 dan Mac Donald /*(!0, batuan yang kandungan lapilli – abu 6ulkanik hampir sama atau abu 6olkanik lebih dominan. f0 Tuff : batuan yang tersusu atas abu 6ulkanik /!mm0, yang dapat dibagi lagi

menjadi tufa kasar dan halus.

(9)

5 -ock <ragmen

<ragmen pada batuan pyroklastik bisa berupa batuan kristalin dan rock  fragmen yang bersumber dari berbagai jenis batuan.

<oto -ock fragmen pada tufa lapili.

5 Matri7

Merupakan bahan detrital halus yang terendap bersama5sama dengan fragmen, dan selalunya terletak di ruang yang terdapat di antara fragmen. 5 Aitric

1emen pada batuan piroklastik bisa berupa gelas 6ulkanik.

2.1.2 TE!#TU' BATUAN PI'&!LA#TI!  1. )l*an$* +re**$a

RF RF

(10)

This breccia is composed of fragments of a 6ariety of 6olcanic materials.

2. #,herul$tes $n rh-l$te

1pherulites are radiating masses of fibrous crystals in a glassy matri7. These spherulites are probably composed of alkali feldspars and some polymorph of  1i@!, and in this cross5polari>ed shot, appear as round objects ith dark  crosses. Cote the large phenocryst hich forms the nucleus of one of the spherulites at center5left.

3. )$tr,h-re

" 6itrophyre is another name for a phenocryst5bearing obsidian. The  phenocrysts in the abo6e photomicrograph are mostly  plagioclase. The

groundmass is obsidian glass. =an you think of some possible e7planations to account for the e7tremely large difference in grain si>e in this rock

(11)

4n this sample, the glass shards are starting to get deformed. Cote the  phenocrysts of Euart> /clear0 and biotite /dark red0 in this rock.

. L$ghtl-*,a*ted tu00 

4n this tuff, the irregularly5shaped glass shards are still relati6ely undeformed. "lso note the phenocryst of Euart> /clear0 and biotite /dark red0 in this slide.

2.1.3 !LA#II!A#I BATUAN PI'&!LA#TI! 

a. Klasifikasi batuan piroklastik berdasarkan ukuran dari fragmen.

Klasifikasi batuan piroklastik dari entorth dan illiams /*$!0 lihat  pettijohn /*(&0 banyak dipakai oleh para ahli geologi. 1kala ukuran yang dipakai,

skala ukuran batuan sedimen yang dibuat oleh entorth, hanya saja batas kisaran yang dipakai tidak sama antara batuan sedimen dan piroklastik.

+reksi Aulkanik : tersusun dari fragmen5fragmen diameter lebih besar $! mm.  bentuk fragmen meruncing.

"glomerat : fragmen berupa bom5bom dengan ukuran lebih besar $! mm. #apili3tufa lapilli : fragmen tersusun atas lapili yang berukuran antara % mm

(12)

Tufa kasar : fragmen5fragmen tersusun atas abu kasar dengan ukuran butir  terletak antara .!& mm sampai %mm.

Tufa halus : f ragmen5fragmen berupa a bu h alus, d engan u kuran b utir   lebih kecil dari .!& mm.

 b. Klasifikais berdasarkan komposisi material.

Klasifikasi yang mendasarkan pada komposisi dari fragmen, telah dibuat untuk tufa. Tufa dapat diklasfikasi pada klasifikasi /Pettijohn,*(&0 menjadi sebagai berikut lihat gambar di baah:

. Aitric tuff : tufa dengan penyusun utama terdiri dari gelas. Tufa 6itric umumnya bertekstur 96itroclastic9, yaitu kepingan5kepingan gelas terletak  dalam matriks yang berupa abu gelas yang sangat halus.

Macam5macam tufa 6itric :

5 Tufa palagonit, tersusun terutama gelas basa, dengan arna kuning kehijauan sampai coklat tua. Tufa palagonit umumnya mengandung kristal5kristal plagioklas, oli6in, piroksin dan biji besi, lubang5lubang  banyak terisi kalsit dan >eolit.

5 Tufa Porselanit atau batu cina, tersusun atas abu gelas yang sangat 5 halus, sering juga disebut tufa lempungan.

(13)

5 9elded tuff atau ignimbrit, tersusun atas kepingan5kepingan gelas yang terelaskan.

5 Tufa pisolit, tersusun atas pisolit5pisolit abu gelas yang sangat halus. !. #ithic tuff : tufa dengan penyusun utama fragmen batuan.;elas dijumpai

dalam jumlah yang relatif sedikit. <ragmen biasa menyusun batuan ini yaitu fragmen5fragmen basalt scoria, obsidian, andesit, basalt. +atuan  beku ini hipo5abisik bertekstur porpiritik atau halus. Kadang5kadang

didapatkan juga fragmen5fragmen batuan plutonik.

$. =ristal tuff: tufa dengan penyusun utama kristal dan pecahan5pecahan kristal. ;elas dijumpai dalam jumlah sedikit. Tufa kristal riolitik, kristal5 kristal terdiri dari kuarsa, sanidin, biotit, hornblende kadang dijumpai juga augit. +eberapa tufa kristal mengandung tridimik. Tufa kristal dasitik, kristal5kristalnya yaitu hornblende, hipersten, andesin, magnetit. Tufa  basaltik tersusun atas oli6in, augit, dan labradorit.

Pettijohn /*(&0 membuat klasifikasi tufa, dengan membandingkan  persentase gelas dan kristal, lihat gambar di baah ini :

Glass Crystal Rock Fragmen Vitric tuf  Cristal tuf  Lithic tuf  50 50 50

(14)
(15)

BAB III

HA#IL DAN PEMBAHA#AN 3.1 #a,el 1

 Comor Peraga : 2"1 3 1T. ) Cama : Dian Di P "cara : +atuan Piroklastik C4M : D' $ $ T$,e Batuan  Rock Type5 6 +atuan Piroklastik 

T$,e #tuktur Type of Structure5 6 Massif 

!las$0$kas$ Classification5 6 Pettijohn, *(& M$krsk,$s  Microscopic5 6

arna absorbsi colorless- coklat, arna interferensi coklat kehitaman, tekstur  poorly welded tuff , ukuran ,! mm – ,% mm, komponen terdiri dari kristal yang berupa kuarsa *B dan ash B

Deskr$,s$ Mater$al !,s$s$ Mater$al "ulah

 Amount  75

!eterangan &,t$k $neral  Description of Optical Mineralogy

!uarsa 89

arna absorbs tidak berarna , nikol silang abu kecoklatan, pleokroisme 5, belahan  arah, relief  rendah, indeks bias CminFCcb, sudut gelapan !o,

 jenis gelapan miring

Ash 19 arna absorbsi colorless, arna interferensi berarna hitam

+erdasarkan pen gamatan mineral pada sampel 4 diketahui baha komposisi material yang terdapat pada sampel batuan ini antara lain kristal yang berupa kuarsa dan Ash dengan persentase mineral sebagai berikut:

Material 4 /B0 44 /B0 444 /B0 -ata5-ata

/B0

Kuarsa * *& )& *

(16)

Pada kenampakan mikroskopik dari batuan ini, hampir sebagian besar  komponen penyusun batuan terdiri dari kristal yaitu sekitar * B, selebihnya disusun oleh gelas 6ulkanik, dengan bentuk umum euhedral 5 anhedral dan sebagian  broken. Proses pembentukan batuan ini dimulai dengan terjadinya pembekuan magma pada suhu sekitar $(&o= membentuk mineral kuarsa. Pada saat terjadi

letusan gunung berapi yang berupa letusan eksplosif material5material ini terlempar  keluar dan terakumulasi pada sutau cekungan terendapkan dan terlitifikasi membentuk Crystal Tuff . +erdasarkan proses yang dialaminya maka material5 material 6ulkanik ini terbentuk berdasarkan cara yang ketiga dimana material 6ulkanik setelah dilemparkan dari pusat 6ulkanik jatuh langsung diatas darat atau di dalam air yang tenang dan tidak mengalami percampuran dengan material5material non 6ulkanik yang terdapat dalam cekungan tersebut. 2al ini dapat diamati pada kenampakan mikroskopis nampak jelas baha material5material 6ulkanik penyusun  batuan ini tidak memperlihatkan 3 menunjukkan adanya gejala reworking  oleh air. ;elas 6ulkanik yang merupakan salah satu komponen penyusun batuan ini terbentuk  dari ash3debu 6ulkanik. Material5material 6ulkanik yang telah terakumulasi tadi kemudian disemen oleh debu 6ulkanik 

(17)

3.2 #a,el 2

 Comor Peraga : 1T 3 T< Cama : Dian Di P "cara : +atuan Piroklastik C4M : D' $ $ T$,e Batuan  Rock Type5 6 +atuan Piroklastik 

T$,e #tuktur Type of Structure5 6 Massif 

!las$0$kas$ Classification5 6 Pettijohn, *(& M$krsk,$s  Microscopic5 6

arna absorbsi colorless-orange, arna interferensi kehitaman, tekstur lightly compacted tuff , ukuran , mm – ,% mm, komponen terdiri dari kristal yang berupa piroksen !B, ortoklas &B dan ash '&B

Deskr$,s$ M$neral !,s$s$ M$neral "ulah

 Amount  75

!eterangan &,t$k $neral  Description of Optical Mineralogy

P$rksen 29

arna absorbs tidak berarna, nikol silang orange –  hijau, pleokroisme monokroik, belahan  arah,  pecahan une6en, indeks bias CminFCcb, sudut

gelapan $&o, jenis gelapan miring

&rtklas 1

arna absorbs tidak berarna, nikol silang kecoklatan, pleokroisme 5, belahan  arah, relief  rendah, pecahan une6en, indeks bias CminFCcb, sudut gelapan !o, jenis gelapan miring

Ash : arna absorbsi colorless, arna interferensi berarna hitam

+erdasarkan pengamatan mineral pada sampel 44 diketahui baha komposisi material yang terdapat pada sampel batuan ini antara lain kristal yang berupa  piroksen, ortoklas dan Ash dengan persentase mineral sebagai berikut:

(18)

/B0

Piroksen !& & ! !

@rtoklas & !  &

"sh ' '& ( '&

Pada kenampakan mikroskopik dari batuan ini, hampir sebagian besar  komponen penyusun batuan terdiri dari gelas 6ulkanik yaitu sekitar '& B, selebihnya disusun oleh kristal5kristal mineral yang ukurannya relatif kecil, dengan bentuk  umum euhedral 5 anhedral dan sebagian broken. Proses pembentukan batuan ini dimulai dengan terjadinya pembekuan magma pada suhu sekitar o= 5 !o=

membentuk mineral "ugite, disusul pembentukan @rtoklas pada suhu sekitar &o= – 

'o=.. Pada saat terjadi letusan gunung berapi yang berupa letusan eksplosif 

material5material ini terlempar keluar dan terakumulasi pada sutau cekungan terendapkan dan terlitifikasi membentuk Vitric Crystal Tuff .. +erdasarkan proses yang dialaminya maka material5material 6ulkanik ini terbentuk berdasarkan cara yang ketiga dimana material 6ulkanik setelah dilemparkan dari pusat 6ulkanik jatuh langsung diatas darat atau di dalam air yang tenang dan tidak mengalami  percampuran dengan material5material non 6ulkanik yang terdapat dalam cekungan tersebut. 2al ini dapat diamati pada kenampakan mikroskopis nampak jelas baha material5material 6ulkanik penyusun batuan ini tidak memperlihatkan 3 menunjukkan

(19)

adanya gejala reorking oleh air. ;elas 6ulkanik yang merupakan salah satu komponen penyusun batuan ini terbentuk dari ash3debu 6ulkanik. Material5material 6ulkanik yang telah terakumulasi tadi kemudian disemen oleh debu 6ulkanik 

(20)

3.3 #a,el 3

 Comor Peraga : 1T '3Tufa Cama : Dian Di P "cara : +atuan Piroklastik C4M : D' $ $ T$,e Batuan  Rock Type5 6 +atuan Piroklastik 

T$,e #tuktur Type of Structure5 6 Massif 

!las$0$kas$ Classification5 6 Pettijohn, *(& M$krsk,$s  Microscopic5 6

arna absorbsi colorless-orange, arna interferensi kehitaman, tekstur welded tuff , ukuran , mm  – ,% mm, komponen terdiri dari kristal yang berupa piroksen &B, dan ash )&B

Deskr$,s$ Mater$al !,s$s$ Mater$al "ulah

 Amount  75

!eterangan &,t$k $neral  Description of Optical Mineralogy

P$rksen 1

arna absorbs tidak berarna, nikol silang orange –  hijau, pleokroisme monokroik, belahan  arah,  pecahan une6en, indeks bias CminFCcb, sudut

gelapan $&o, jenis gelapan miring

Ash ; arna absorbsi colorless, arna interferensi berarna hitam

+erdasarkan pengamatan mineral pada sampel 44 diketahui baha komposisi material yang terdapat pada sampel batuan ini antara lain kristal yang berupa  piroksen, dan Ash dengan persentase mineral sebagai berikut:

:

Material 4 /B0 44 /B0 444 /B0

-ata5-ata /B0

Piroksen & & & &

(21)

Pada kenampakan mikroskopik dari batuan ini, hampir sebagian besar  komponen penyusun batuan terdiri dari gelas 6ulkanik yaitu sekitar )& B, selebihnya disusun oleh kristal5kristal mineral yang ukurannya relatif kecil yaitu sekitar &B, dengan bentuk umum euhedral 5 anhedral dan sebagian broken. Proses  pembentukan batuan ini dimulai dengan terjadinya pembekuan magma pada suhu sekitar o= 5 !o= membentuk mineral "ugit. Pada saat terjadi letusan

gunung berapi yang berupa letusan eksplosif material tersebut terlempar keluar dan terakumulasi pada sutau cekungan terendapkan dan terlitifikasi membentuk Vitric Tuff . +erdasarkan proses yang dialaminya maka material5material 6ulkanik ini terbentuk berdasarkan cara yang ketiga dimana material 6ulkanik setelah dilemparkan dari pusat 6ulkanik jatuh langsung diatas darat atau di dalam air yang tenang dan tidak mengalami percampuran dengan material5material non 6ulkanik  yang terdapat dalam cekungan tersebut. 2al ini dapat diamati pada kenampakan mikroskopis nampak jelas baha material5material 6ulkanik penyusun batuan ini tidak memperlihatkan 3 menunjukkan adanya gejala reorking oleh air. ;elas 6ulkanik yang merupakan salah satu komponen penyusun batuan ini terbentuk dari

(22)

ash3debu 6ulkanik. Material5material 6ulkanik yang telah terakumulasi tadi kemudian disemen oleh debu 6ulkanik 

(23)

BAB I) PENUTUP 4.1 !es$,ulan

+erdasarkan prakktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan baha : 1. Penentuan nama batuan piroklastik pada pengamatan sayatan tipis batuan

didasarkan kepada material yang dikandung oleh batuan tersebut, material tersebut berupa kristal, gelas 6ulkanik, dan rock fragmen.

!. Pada sampel pertama, kedua, dan ketiga tidak ditemukan adanya rock   fragmen tetapi pada sampel pertama komposisi kristal yang dikandung sekitar 

*B dan sisanya gelas 6ulkanik. Pad a sampel kedua komposisi gelas 6ulkanik, yaitu sekita '& B dan sisanya merupakan kristal. Pada sampel ketiga, komposisi gelas 6ulkanik sekitar )&B.

4.2 #aran

4.2.1 #aran Untuk La+ratr$u

Peralatan yang kurang memadai sebaiknya diganti dan yang masih bisa digunakan sebaiknya dijaga dan dipelihara dengan baik 

4.2.1 #aran Untuk As$sten

(24)

DATA' PU#TA!A

"sisten. !&. enuntun praktikum petrografi

;raha, Doddy 1. *)(. !atuan dan "ineral . +andung: Penerbit Co6a.

Pra>ad, -.!$.  !atuan !eku iroklastik. http:33pra>adr.blogspot.co.id3!$ 3 *3batuan5beku5piroklastik.html

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu harus betul-betul menyiapkan tenaga kerja yang siap bersaing dan tidak kalah dari bangsa lain, karena kalau Sumber Daya Manusia lebih rendah dari pada Sumber

Waktu : Akan memulai pembangunan pada 2018 Pemilik : Kementerian

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan tak lupa sholawat serta salam teruntuk Nabi Muhammad yang selalu memberikan

Dalam penelitian ini, Zhixing Wang dan Xujing Wang dari Chinese Academy of Agricultural Sciences, mengevaluasi kemungkinan efek padi transgenik OsrHSA pada mikroba tanah

Pemusnahan psikotropika dilakukan bila berhubungan dengan tindak pidana, diproduksi tanpa memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku dan atau tidak dapat digunakan

Siswa yang tidak termotivasi belajar Geografi di SMAN 1 Sukosari Kabupaten Bondowoso maknanya adalah tidak dimilikinya keluarga yang utuh/memiliki keluarga

application of paints and reiated products - Specifications for metallic blast cleaning abrasives - Part 3: High - carbon cast - steel shot and grit. EN ISO 11125-3 Preparation

Pada film tanah surga katanya, banyak sekali cukilan adegan yang menunjukkan semangat nasionalisme, seperti saat Haris mengajak ayahnya untuk pindah ke Malaysia karena