• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerbitan Dan Pendaftaran Obligasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penerbitan Dan Pendaftaran Obligasi"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

CARA PENERBITAN OBLIGASI

Proses yang umum dikenal dalam penerbitan suatu obligasi adalah melalui Penjamin Emisi atau juga dikenal

dengan istilah “underwriting”. Dalam penjaminan emisi, satu atau lebih perusahaan sekuritas akan

membentuk suatu sindikasi guna membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya

kembali kepada para Investor. Pada penjualan Obligasi Pemerintah biasanya melalui proses Lelang.

PROSEDUR PENGISiAN DAN PARA PIHAK YANG TERLIBAT

Obligasi dapat diterbitkan dengan 2 cara:

1. Private Placement;

2. Pasar Modal; harus memenuhi tata cara yang berlaku di pasar modal termasuk tata cara disclosure,

pernyataan pendaftaran, dan juga tata cara jual beli di pasar sekunder (bursa efek) jika memang ingin

diperjual-belikan disitu.

Karena itu penerbitan dalam suatu obligasi perlu ditentukan ratingnya terlebih dahulu yang dilakukan oleh

perusahaan khusus melakukan tugasnya itu, yang di Indonesia dilakukan oleh Perusahaan Pemeringkat Efek

Indonesia (PEFINDO).

Manfaatnya:

1. Membantu untuk menentukan stuktur obligasi; misalnya mengenai jenis dan jangka waktu, besarnya

bunga, dan lain lain;

2. Untuk mengetahui posisi emiten;

3. Alat promosi;

4. Menurunkan biaya perolehan dana.

Mamfaat penentuan peringkat bagi investor:

1. Merupakan informasi atas resiko investasi;

2. Mendapatkan informasi secara lebih mudah dan murah,

3. Membantu dalam melakukan keragaman investasi sesuai dengan risikonya.

DASAR HUKUM BAGI SUATU OBLIGASI

1. Dasar Hukum pengisuan obligasi;

a. UUPT

b. UU Pasar Modal

c. Penjaminan BW

d. Peratuan Pemerintah Khusus untuk perusahaan tertentu

2. Dasar hukum substantial;

a. Hutang-Piutang BW

b. Surat Berharga KUHD

c. Hukum perjanjian dari BW

(2)

3. Dasar hukum penjualan di pasar premier,

a. Hutang-piutang BW

b. UU Pasar Modal

4. Dasar hukum penjualan di pasar sekunder;

a. Hutang-piutang BW

b. UU Pasar Modal

5. Dasar hukum convertible pada convertible bonds;

a. Hutang-piutang BW

b. UUPT

6. Dasar hukum jika ada wansprestasi;

a. Hukum Perjanjian BW tentang wanprestasi;

b. Hutang Piutang BW

c. Surat Berharga KUHD

d. Hukum Acara Perdata HIR

e. UU Hak Tanggungan

7. Dasar hukum jika ada repurchase.

a. Hukum Perjanjian BW

b. Hukum Surat berharga KUHD

Dokumentasi terpenting dalam penerbitan sesuatu obligasi adalah Perjanjian Perwaliamatan” yang

mengandung (KUH Perdata pasal 1317- hukum positif untuk perjanjian kepentingan pihak ke-3 ):

dasar dan tujuan penerbitan obligasi bagi perusahaan yang bersangkutan,

jumlah seluruh pinjaman,

tingkat bunga dan jumlah lembar kupon,

kewajiban wali amanat,

imbalan jasa abgi wali amanat;

syarat, kondisi dan jenis dari obligasi,

jangka waktu pinjaman dan cara-cara pelunasan;

pengaturan mengenai sinking fund;

kewajiban emiten;

Pemberian kuasa dari pemegang obligasi kepada wali amanat;

Pernyataan/ jaminan wali amanat;

Wanprestasi emiten;

Rapat umum pemegang obligasi;

Jaminan hutang (kebendaan dan atau garansi)

Pernyataan dan jaminan dari emiten;

Tentang daluwarsa dan pengeluaran duplikat obligasi beserta kuponnya,

Dll.

Sistem Perwaliamanatan menurut versi UU Pasar Modal 8 (1995):

1. Dilakukan oleh bank umum dan pihak lain;

2. Perusahaan penyelenggara perwaliamanatan (termasuk bank) harus terdaftar di Bapepam,

3. Wali amanat tidak boleh punya hubungan affiliasi dengan emiten;

4. Mewakili kepentingan investor surat hutang, di dalam atau di luar pengadilan;

(3)

6. Hubungan dengan emiten ditentukan dalam suatu kontrak Perwaliamanatan,

7. Wali amanat tidak boleh menjadi penanggung atas surat hutang yang sama.

Beberapa tindakan hukum yang dilakukan untuk melindungi pihak pemegang obligasi ini adalah:

1. Kewajiban disclosure dari perusahaan penerbit obligasi;

2. Pemakaian jaminan-jaminan terhadap obligasi tersebut baik jaminan kebendaan jaminan perorangan

ataupun jaminan perusahaan,

3. Pemberian peringkat terhadap obligasi yang dilakukan oleh perusahaan pemeringkat,

4. Peraturan yang ketat dalam listing di Bursa Efek. Dalam hal ini bursa efeklah yang mesti membuat

peraturan tersebut,

5. Memperketat aturan tentang emisi obligasi, yang dalam hal ini dilakukan oleh Bapepam/ Menteri

Keuangan,

6. Dilengkapunya penerbitan suatu obligasi dengan akta-akta yang lebih mudah dalam eksekusinya jika

terjadi wanprestasi. Misalnya dilengkapi dengan akta pengakuan hutang murni yang dibuat oleh

notaris dan mempunyai irah-irah “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa”

Jika perusahaan mempunyai dua jenis saham, yaitu saham preferen dan saham biasa, maka

perhitungan nilai buku per lembar untuk dua jenis saham itu adalah sebagai berikut:

(4)

TATA CARA

PENDAFTARAN OBLIGASI DI KSEI

1. Pendaftaran Obligasi

a. Calon Perusahaan Terdaftar yang bermaksud menerbitkan Obligasi segera menghubungi PT KSEI, u.p: Divisi Jasa Kustodian Sentral (Bagian Hubungan Pemakai Jasa), untuk memperoleh beberapa penjelasan mengenai pendaftaran Obligasi di KSEI.

b. Calon Perusahaan Terdaftar mengajukan permohonan pendaftaran Obligasi melalui surat kepada KSEI

(Lampiran 1).

c. PT KSEI akan mengirimkan undangan kepada calon Perusahaan Terdaftar untuk bertemu dengan pihak PT KSEI terkait dengan rencana pendaftaran Obligasi yang akan didaftarkan di PT KSEI.

2. Kelengkapan Dokumen

Calon Perusahaan Terdaftar diwajibkan menyerahkan beberapa dokumen pendukung kepada KSEI, meliputi: a. Anggaran Dasar beserta perubahannya;

Anggaran Dasar yang diserahkan kepada KSEI adalah AD terakhir yang memuat keterangan mengenai kewenangan pengurus perseroan.

b. Akta susunan direksi dan komisaris terakhir;

c. Fotokopi identitas dari pejabat yang akan menandatangani perjanjian dengan KSEI; d. Fotokopi NPWP yang terakhir;

e. Fotokopi surat keterangan domisili;

f. Surat Kuasa dari Direksi kepada pejabat berwenang yang ditunjuk untuk mewakili Perusahaan Terdaftar dalam berhubungan dengan KSEI (Lampiran 2);

Kuasa tersebut umumnya diberikan kepada Corporate Secretary dan atau pejabat terkait lainnya. g. Fotokopi identitas (KTP), contoh (spesimen) tanda tangan dan paraf pejabat berwenang (Lampiran 3)

h. Contoh (spesimen) cap perusahaan (Lampiran 3).

i. Fotokopi draft Perjanjian Perwaliamanatan (PWA) yang dibuat antara calon Perusahaan Terdaftar dan Wali Amanat.

Dokumen-dokumen tersebut harus diserahkan kepada PT. KSEI, u.p: Divisi Jasa Kustodian Sentral (Bagian Pemakai Jasa) selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal penandatanganan perjanjian dengan KSEI.

3. Penandatanganan Perjanjian

Pada tanggal penandatanganan Perjanjian Perwaliamanatan berikut perjanjian penerbitan Obligasi lainnya, calon Perusahaan Terdaftar juga akan menandatangani perjanjian dengan KSEI, yang meliputi:

a. Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI (Lampiran 4); dan b. Perjanjian Agen Pembayaran (Lampiran 5).

(5)

Mengingat terdapat keterkaitan antara perjanjian KSEI dengan Perjanjian Perwaliamantan, calon Perusahaan Terdaftar harus memberikan informasi mengenai nomor Perjanjian Perwaliamanatan kepada KSEI selambat-lambatnya pada tanggal yang sama dengan tanggal penandatanganan. Nomor akta Perjanjian Perwaliamanatan tersebut selanjutnya akan di-insert ke dalam Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI dan Perjanjian Agen Pembayaran.

Penandatanganan perjanjian-perjanjian dengan KSEI akan dilakukan secara terpisah (circular). Perjanjian yang telah ditandatangani akan menjadi salah satu dokumen pendukung yang harus disampaikan kepada Bapepam dalam rangka permohonan untuk memperoleh Pernyataan Pendaftaran atas penerbitan Obligasi. Permohonan kepada Bapepam umumnya dilaksanakan selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah penandatanganan perjanjian-perjanjian tersebut.

Jika dalam jangka waktu 6 (enam) bulan dihitung sejak ditandatanganinya perjanjian pendaftaran Obligasi dan Agen Pembayaran dengan KSEI efeknya belum tercatat di KSEI, maka perjanjian tersebut dinyatakan batal dan apabila lewat dari jangka waktu tersebut efeknya baru dicatatkan di KSEI, maka akan dibuat perjanjian baru. 4. Prospektus Ringkas

Selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum Prospektus Ringkas dimuat dalam media massa, Perusahaan Terdaftar harus mengirimkan final draft Prospektus Ringkas tersebut kepada KSEI. Hal tersebut dimaksudkan agar KSEI dapat mempersiapkan pembuatan pengumuman rencana penerbitan Obligasi kepada Pemegang Rekening KSEI (Perusahaan Efek dan Bank Kustodian) yang akan dikirimkan keesokan harinya bersamaan dengan dimuatnya Prospektus Ringkas di media massa. Disamping itu, informasi mengenai tanggal, nama media massa serta nomor halaman yang memuat Prospektus Ringkas tersebut juga harus disampaikan kepada KSEI.

5. Pendaftaran Obligasi dalam Sistem KSEI (C-BEST)

KSEI akan mendaftarkan Obligasi kedalam C-BEST setelah PT Bursa Efek Surabaya (BES) tempat Obligasi tersebut dicatatkan (listed) menerbitkan kode Obligasi dan telah diterimanya Formulir Pendaftaran Efek (Obligasi) yang telah diisi secara lengkap oleh Perusahaan Terdaftar (Lampiran 6), yaitu selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal distribusi.

BES akan menerbitkan kode Obligasi sesuai dengan jumlah seri Obligasi yang diterbitkan Perusahaan Terdaftar. Catatan:

Jumlah formulir yang harus diisi dan diserahkan kepada KSEI harus sesuai dengan jumlah seri Obligasi yang diterbitkan Perusahaan Terdaftar.

6. Penjatahan (allotment)

Prosedur penjatahan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang disepakati Perusahaan Terdaftar dan Penjamin Emisi. Hasil penjatahan dibuat dalam bentuk Rekapitulasi Instruksi Distribusi Obligasi Hasil IPO yang dibuat pada disket atau sarana elektronik lainnya sesuai dengan format MS Excel yang ditetapkan (Lampiran 7). Data hasil penjatahan harus terlebih dahulu disampaikan oleh Penjamin Emisi kepada KSEI untuk diperiksa kebenaran mengenai pengisian data pada format yang ditetapkan.

1. External Reference [kode obligasi-yyyymmdd-nomor

urut] :

diisi dengan:

 [kode Obligasi] : kode obligasi dari BES

 [yyyymmdd] : tanggal distribusi

 [nomor urut] : urutan penerima Obligasi

(6)

3. Participant Account

: diisi dengan nomor Rekening Efek Pemegang Rekening

4. Counterpart Code : diisi dengan kode REG01 5. Security Code : diisi dengan kode Obligasi 6. Number of

Securities :

diisi dengan jumlah Obligasi yang diperoleh 7. Settlement date : diisi dengan tanggal distribusi

8. Description (50

karakter) :

diisi dengan nama calon pemegang Obligasi

Hasil penjatahan (dalam bentuk hardcopy) yang telah diperiksa KSEI harus diserahkan oleh Penjamin Emisi kepada KSEI dengan menggunakan surat pengantar sesuai format yang ditetapkan (Lampiran 8).

Untuk distribusi hasil penjatahan tersebut, Perusahaan Terdaftar wajib menyampaikan surat pemberian Instruksi distribusi Obligasi secara elektronik kepada KSEI yang telah diberikan meterai Rp 6.000,- (Lampiran 9).

Instruksi dan hardcopy hasil penjatahan harus diserahkan kepada KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal distribusi Obligasi secara elektronik.

Diharapkan tidak terjadi keterlambatan dalam pemberian instruksi distribusi Obligasi tersebut agar KSEI input data hasil penjatahan ke C-BEST dapat segera dilakukan, sehingga pendistribusian secara elektronik dapat dilakukan tepat waktu, yaitu pada awal hari tanggal distribusi (tanggal emisi) yang telah ditetapkan Perusahaan Terdaftar.

Catatan:

Dalam hal penjaminan emisi Obligasi diberikan oleh gabungan beberapa penjamin emisi, maka disket atau file serta hardcopy hasil penjatahan yang diberikan kepada KSEI harus diserahkan oleh Lead

Underwriter.

Jika Obligasi yang diterbitkan terdiri dari beberapa seri yang memiliki kode obligasi berbeda, maka Rekapitulasi Instruksi Distribusi Obligasi Hasil IPO dibuat dalam 1 (satu) disket atau file yang sama dengan worksheet yang terpisah untuk masing-masing seri/kode obligasi.

7. Sertifikat Jumbo Obligasi

Sebagai bukti atas penerbitan Obligasi secara elektronik, Perusahaan Terdaftar wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan disimpan di KSEI sampai dengan berakhirnya jangka waktu penerbitan Obligasi tersebut.

Sertifikat Jumbo Obligasi ini tidak disyaratkan untuk dicetak pada security paper, cukup menggunakan kertas HVS atau kertas jenis lainnya dengan ukuran A4. Namun demikian, Sertifikat Jumbo Obligasi tersebut harus diberikan meterai Rp 6.000,- dan dibubuhi tanda tangan asli dari pengurus perseroan yang berwenang mewakili Perusahaan Terdaftar sesuai anggaran dasarnya.

Sertifikat Jumbo Obligasi harus diserahkan oleh Perusahaan Terdaftar kepada KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal distribusi obligasi secara elektronik, dengan menggunakan surat pengantar

(Lampiran 10).

Jumlah Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan harus sesuai dengan jumlah seri Obligasi yang diterbitkan Perusahaan Terdaftar yang dibuat sesuai format yang ditetapkan KSEI (Lampiran 11).

Apabila Obligasi yang diterbitkan memuat ketentuan dan persyaratan amortisasi, dimana jumlah pokok Obligasi akan menurun/berkurang sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, maka sertifikat jumbo yang digunakan

(7)

harus memuat tabel amortisasi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan sertifikat jumbo tersebut, sesuai format yang ditetapkan KSEI (Lampiran 12).

8. Pendistribusian Obligasi

Pendistribusian Obligasi secara elektronik dilakukan pada tanggal yang sama dengan tanggal distribusi yang dijadwalkan Perusahaan Terdaftar.

KSEI akan mendistribusikan Obligasi berdasarkan instruksi pendistribusian yang disampaikan oleh Perusahaan Terdaftar dan diterimanya Rekapitulasi Instruksi Distribusi Obligasi Hasil IPO dari Penjamin Emisi.

Pendistribusian Obligasi akan dilakukan hingga ke tingkat Sub Rekening Efek. Untuk itu Perusahaan Terdaftar harus mensyaratkan Pemegang Rekening KSEI untuk terlebih dahulu membukakan Sub Rekening Efek atas nama pemesan Obligasi (calon Pemegang Obligasi) di KSEI sebelum tanggal pendistribusian.

9. Laporan

Atas pelaksanaan distribusi Obligasi secara elektronik pada tanggal distribusi, KSEI akan menyampaikan laporan kepada Perusahaan Terdaftar selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal distribusi.

10. Prospektus

Prospektus final dari Obligasi yang didaftarkan di KSEI harus segera diserahkan Perusahaan Terdaftar kepada KSEI sebanyak 2 (dua) buah setelah Prospektus tersebut selesai dicetak. Data Obligasi dalam Prospektus final, antara lain: tingkat suku bunga dan jadwal pembayaran bunga Obligasi, akan menjadi acuan untuk input data Obligasi di dalam C-BEST.

11. Biaya-biaya

Untuk pendaftaran Obligasi di KSEI, Perusahaan Terdaftar harus membayar biaya-biaya sebagai berikut: a. Biaya Pendaftaran Awal (Joining Fee)

Biaya ini dibebankan hanya satu kali pada saat Perusahaan Terdaftar mendaftarkan Efeknya pertama kali di KSEI (baik dalam bentuk Efek Bersifat Ekuitas atau Efek Bersifat Hutang), sebesar Rp 15.000.000,- (lima belas juta Rupiah). Bagi Perusahaan Terdaftar yang Efeknya sudah pernah terdaftar di KSEI, biaya ini tidak akan dikenakan lagi.

b. Biaya Tahunan (Annual Fee)

Biaya ini dibebankan untuk setiap seri Obligasi berdasarkan jumlah seri (kode Obligasi yang diterbitkan Bursa Efek), masing-masing sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta Rupiah).

Untuk tahun pertama, Annual Fee dihitung secara pro rata berdasarkan tanggal distribusi Obligasi ke dalam C-BEST. Untuk tahun-tahun selanjutnya, biaya tahunan akan dikenakan penuh setiap awal tahun (awal bulan Januari) selama Obligasi masih terdaftar di KSEI.

c. Pelaksanaan tugas Agen Pembayaran (Paying Agent Fee)

Selain kedua biaya tersebut, Obligasi yang terdaftar di KSEI akan dibebankan biaya pelaksanaan tugas agen pembayaran, sebesar 0,05% dari bunga Obligasi yang dibayarkan (min Rp 2.500.000,- dan max Rp 10.000.000,-).

Biaya tersebut juga dibebankan untuk setiap seri Obligasi berdasarkan jumlah seri (kode Obligasi yang diterbitkan Bursa Efek), yang dibebankan untuk setiap periode pembayaran bunga obligasi.

(8)

Biaya-biaya tersebut tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan kewajiban perpajakan lainnya, jika ada, yang wajib dibayar Perusahaan Terdaftar selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kalender terhitung sejak tanggal diterimanya penagihan (invoice) yang lengkap oleh Perusahaan Terdaftar dari KSEI. Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda sebesar 0,5% (nol koma lima persen) per hari kalender yang dihitung dari jumlah tagihan.

12. Fasilitas Emiten Area

Perusahaan Terdaftar dapat memantau kepemilikan serta mutasi atas Obligasi yang telah terdaftar di KSEI setiap waktunya dengan menggunakan fasilitas Emiten Area yang disediakan KSEI. Fasilitas tersebut dapat diakses oleh Perusahaan Terdaftar melalui internet dengan alamat situs: https://online.ksei.co.id/

Untuk penggunaan fasilitas tersebut, Perusahaan Terdaftar wajib terlebih dahulu mendaftar dengan mengisi Formulir Pendaftaran Emiten Area (Lampiran 13) yang harus diserahkan bersamaan dengan penyerahan formulir pendaftaran obligasi, yaitu selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal distribusi.

Beberapa persyaratan umum penggunaan fasilitas Emiten Area adalah sebagai berikut: a. Memiliki PC dengan kualifikasi minimum sbb:

i. Intel Pentium

ii. Memory (RAM) 32 MB b. Memiliki jaringan internet

Akses fasilitas Emiten Area akan efektif dan dapat digunakan oleh Perusahaan Terdaftar pada 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal distribusi.

Catatan:

Dalam hal Perusahaan Terdaftar telah terlebih dahulu terdaftar dan memperoleh fasilitas Emiten Area di KSEI untuk akses atas Efek Perusahaan Terdaftar lainnya, maka pengisian formulir pendaftaran Efek tidak diperlukan. Akses untuk Efek baru akan secara otomatis dapat digunakan pada 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal distribusi.

(9)

Lampiran 1

Surat Permohonan Pendaftaran Obligasi Di KSEI

No : ___<no surat>___ ___<nama Kota>__, ___<dd/mm/yyyy>___ Lamp : ---

Kepada :

Yth. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190

Up: Direktur Utama

Perihal : Permohonan Pendaftaran Obligasi di KSEI

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan rencana perusahaan untuk menerbitkan Obligasi melalui Penawaran Umum Perdana serta dalam rangka mengajukan permohonan Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam,

dengan ini kami sampaikan permohonan untuk mendaftarkan Obligasi yang akan diterbitkan tersebut di KSEI.

Dalam kesempatan ini, dengan ini disampaikan beberapa informasi berkenaan dengan rencana penerbitan Obligasi tersebut, sebagai berikut:

1. Nama Perusahaan : __<nama perusahaan>__ 2. Bidang Usaha : __<bidang usaha>__

3. Alamat : __<alamat>__

4. Telepon dan Fax : __<nomor telp & fax>__

5. Contact person : __<nama yg akan berhubungan dgn KSEI>__ 6. E-mail : __<alamat email contact person>__

6. Penjamin Emisi : __<nama lead underwriter>__ 7. Jumlah nominal yang akan diterbitkan : __<jumlah emisi obligasi>__ 8. Rencana penerbitan obligasi : __<perkiraan tanggal emisi>__

Demikian kami sampaikan dan selanjutnya kami menunggu konfirmasi dari Bapak sehubungan dengan permohonan kami ini.

Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

PT ___<nama calon Perusahaan Terdaftar>___

(___<nama>___) ___<Jabatan>___

(10)

Lampiran 2

Surat Kuasa Penunjukan Pejabat Berwenang

Kepada Yth.

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190

u.p. : Kadiv. Jasa Kustodian Sentral

Perihal : Surat Kuasa Penunjukan Pejabat Berwenang

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Jabatan :

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ___<nama Perusahaan Terdaftar>___ (selanjutnya disebut Pemberi Kuasa) dengan ini memberikan kuasa dan menunjuk nama-nama tersebut di bawah ini:

No. Nama - Jabatan No. Kartu Identitas

(copy terlampir) Specimen Tanda Tangan Kelompok

1.

A

2.

B

3.

C

Masing-masing atau bersama-sama selanjutnya disebut “Pejabat Berwenang”

---KHUSUS---

(11)

1. Kelompok A :

Menandatangani Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas dan atau Pendaftaran Efek Bersifat Utang antara Perusahaan Terdaftar dengan KSEI termasuk perubahan-perubahannya.

2. Kelompok B :

- Menandatangani dokumen-dokumen, memberikan instruksi, dan melakukan aktivitas lain berkenaan dengan pelaksanaan pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas dan atau Efek Bersifat Utang Perusahaan Terdaftar di KSEI serta pelaksanaan Corporate Action Perusahaan Terdaftar, antara lain : memperoleh informasi Daftar Pemegang Rekening dari KSEI;

- Memperoleh dokumen-dokumen perpajakan dari KSEI terkait dengan Efek Bersifat Utang yang didaftarkan di KSEI.

3. Kelompok C :

Menandatangani Bukti Potong Pajak terkait dengan pelaksanaan pembayaran bunga atau pendapatan bagi hasil atau pendapatan lain-lain atas Efek Bersifat Utang yang didaftarkan di KSEI.

Surat Kuasa Penunjukan Pejabat Berwenang ini mulai berlaku secara efektif sejak ditandatangani dan akan terus berlaku sampai adanya pencabutan tertulis dari Pemberi Kuasa.

__ < nama kota > ____, _____ < dd/mm/yyyy > _____

Pemberi Kuasa

Meterai Rp 6.000,-

(………) nama, tanda tangan, cap

Catatan :

(12)

Lampiran 3

SPECIMEN TANDA TANGAN & PARAF

No Nama/Jabatan Paraf Tanda Tangan

1.

2.

3.

(13)

Lampiran 4

Perjanjian

P

ENDAFTARAN

O

BLIGASI

D

I

KSEI

Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

Perjanjian ini dibuat pada hari ini, ___<hari>___, tanggal ___<tanggal>___, bulan ___<bulan>___ tahun

___<tahun>___ (dd-mm-yyyy), antara:

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lantai 5, Jl. Jend. Sudirman Kav.

52-53, Jakarta 12190 (selanjutnya disebut “KSEI”) dan

PT ___<nama perusahaan>___, ___<alamat>___ (selanjutnya disebut “Perusahaan Terdaftar”).

Selanjutnya KSEI dan Perusahaan Terdaftar secara bersama-sama disebut "Para Pihak." Para Pihak dalam perjanjian ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa KSEI adalah perseroan yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal berikut peraturan pelaksanaannya.

2. Bahwa Perusahaan Terdaftar bermaksud menerbitkan Obligasi yang akan didaftarkan di KSEI.

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut, selanjutnya Para Pihak setuju untuk membuat dan menandatangani Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi Di KSEI (untuk selanjutnya disebut "Perjanjian") dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

PASAL 1 DEFINISI

Kecuali secara tegas dinyatakan lain, maka semua kata atau istilah dalam Perjanjian ini mempunyai pengertian yang sama dengan yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan

pelaksanaannya termasuk peraturan KSEI berkenaan dengan layanan jasa Kustodian sentral, serta Perjanjian Perwaliamanatan.

Dalam Perjanjian ini yang dimaksud dengan:

1. “Obligasi” berarti surat hutang yang dikeluarkan oleh Perusahaan Terdaftar kepada Pemegang Obligasi yang

dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi untuk jangka waktu __ (______) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Pasal __ dari Perjanjian Perwaliamanatan, Akta Pengakuan Hutang dan Prospektus, Obligasi ini adalah berjumlah pokok seluruhnya Rp ___<jumlah emisi>___ (___<terbilang>___) dengan nama Obligasi ___<nama obligasi>___, yang akan ditawarkan oleh para

(14)

Penjamin Emisi Efek kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum sesuai dengan Dokumen Emisi dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, serta didaftarkan di KSEI

2. “Perjanjian Perwaliamanatan” berarti perjanjian perwaliamanatan yang dibuat oleh Perusahaan Terdaftar dan

Wali Amanat sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris tertanggal ___<dd/mm/yyyy>___ Nomor ___<no>___, dibuat di hadapan ______, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, berikut lampiran-lampiran dan atau perubahan-perubahannya dan atau penambahan-penambahannya dan atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

PASAL 2

PENDAFTARAN OBLIGASI

1. Perusahaan Terdaftar setuju untuk mendaftarkan Obligasi di KSEI dan KSEI setuju untuk mendaftar Obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan Terdaftar di KSEI, sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat dalam Perjanjian ini.

2. Atas pendaftaran Obligasi tersebut, KSEI dan Perusahaan Terdaftar menyatakan akan tunduk dan mematuhi ketentuan dan syarat-syarat dalam Perjanjian ini serta peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal.

PASAL 3

KEWAJIBAN PERUSAHAAN TERDAFTAR

Dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal, peraturan Bursa Efek, peraturan KSEI, serta Perjanjian Perwaliamanatan, tugas dan kewajiban Perusahaan Terdaftar berkenaan dengan Obligasi yang disimpan di KSEI adalah sebagai berikut:

1. Mengakui dan memperlakukan setiap Pemegang Rekening sebagai pemilik yang sah atas Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI dan karenanya Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi, dan hak-hak lain yang melekat pada Obligasi.

2. Melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi, dan hak-hak lain Pemegang Obligasi sesuai ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang dibuat untuk penerbitan Obligasi.

3. Menyediakan dana yang cukup untuk pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi, dana mana harus telah efektif di rekening KSEI di Bank Pembayaran yang ditetapkan KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi.

4. Untuk pelaksanaan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi, Perusahaan Terdaftar wajib menunjuk KSEI untuk menjalankan tugas sebagai Agen Pembayaran berdasarkan syarat-syarat yang tercantum dalam Perjanjian Agen Pembayaran yang akan dibuat dan ditandatangani secara terpisah oleh KSEI dan Perusahaan Terdaftar.

5. Menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada KSEI atas setiap perubahan material dari data yang diberikan kepada KSEI dengan ketentuan sebagai berikut:

a) perubahan anggaran dasar Perusahaan Terdaftar dan atau hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Obligasi (“RUPO”) disampaikan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah mulai berlakunya perubahan tersebut.

(15)

b) perubahan Perjanjian Perwaliamanatan disampaikan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah penandatanganan perubahan Perjanjian tersebut.

c) perubahan pejabat atau petugas yang ditunjuk atau diberi kuasa untuk menangani urusan dengan KSEI dan hasil keputusan yang berhubungan dengan perubahan alamat atau perubahan pejabat atau petugas tersebut, perubahan disampaikan selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja sebelum tanggal mulai berlakunya perubahan, kecuali untuk perubahan susunan direksi dan atau komisaris yang harus disampaikan 2 (dua) hari kerja setelah perubahan tersebut berlaku efektif.

6. Perusahaan Terdaftar wajib menyampaikan pemberitahuan kepada KSEI seluruh informasi yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan pembagian hak-hak atas Obligasi maupun rencana penyelenggaraan RUPO. 7. Perusahaan Terdaftar wajib menyampaikan pemberitahuan kepada KSEI tentang besarnya tingkat suku bunga

Obligasi berkenaan dengan pembayaran Bunga Obligasi dengan tingkat bunga mengambang pada hari yang sama dengan pengumuman di surat kabar.

PASAL 4 KEWAJIBAN KSEI

Dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal, peraturan Bursa Efek, peraturan KSEI, serta Perjanjian Perwaliamanatan, tugas dan kewajiban KSEI berkenaan dengan Obligasi yang disimpan di KSEI adalah sebagai berikut:

1. Mendistribusikan pembayaran Bunga Obligasi dan atau pelunasan Pokok Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi yang ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dengan ketentuan KSEI telah menerima dana yang cukup untuk pembayaran hak tersebut dari Perusahaan Terdaftar.

2. Menyampaikan Daftar Pemegang Rekening kepada Perusahaan Terdaftar selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, atau tanggal penyelenggaraan RUPO.

3. Menyampaikan pemberitahuan jumlah dana yang wajib dibayar oleh Perusahaan Terdaftar untuk pembayaran Bunga Obligasi dan atau pelunasan Pokok Obligasi, kepada Perusahaan Terdaftar dengan tembusan kepada Wali Amanat selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi.

4. Menyampaikan pemberitahuan kepada Perusahaan Terdaftar dengan tembusan kepada Wali Amanat mengenai pelaksanaan pembayaran Bunga Obligasi atau pelunasan Pokok Obligasi termasuk dalam hal tidak dilaksanakannya pembayaran karena kegagalan atau keterlambatan Perusahaan Terdaftar dalam menyediakan dana yang cukup selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi.

5. Atas permintaan Pemegang Rekening, KSEI wajib menerbitkan Konfirmasi Tertulis Untuk RUPO (KTUR) yang memberikan hak kepada Pemegang Obligasi yang tercantum dalam KTUR untuk menghadiri RUPO atau meminta diselenggarakannya RUPO.

6. Berkenaan dengan penerbitan KTUR, KSEI : a) berkewajiban untuk memastikan bahwa:

i) Permohonan KTUR diajukan oleh Pemegang Rekening;

ii) Data dalam KTUR sesuai dengan permohonan KTUR yang diterima KSEI; dan

iii) Jumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tidak melebihi jumlah Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek pemohon di KSEI.

(16)

b) tidak bertanggung jawab terhadap segala akibat hukum yang timbul berkenaan dengan penerbitan KTUR sepanjang KSEI telah melaksanakan kewajibannya sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 4 ayat 6 a) Perjanjian ini.

c) wajib menyampaikan kepada Wali Amanat daftar yang memuat rincian KTUR berikut spesifikasi dan spesimen KTUR yang dikeluarkan oleh KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja sebelum pelaksanaan RUPO. Dalam hal KTUR diterbitkan untuk keperluan pengajuan permintaan penyelenggaraan RUPO, spesifikasi dan spesimen KTUR harus disampaikan kepada Perusahaan Terdaftar selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penerbitan KTUR.

d) membekukan seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO (R-3) sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat.

e) Untuk keperluan permintaan diselenggarakannya RUPO, KSEI membekukan sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR yang telah diterbitkan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dialihkan/dipindahbukukan terhitung sejak penerbitan KTUR sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat.

PASAL 5 PEMBERITAHUAN

Kecuali ditentukan lain oleh Para Pihak, semua pemberitahuan dan hubungannya dengan Para Pihak berdasarkan Perjanjian ini harus dikirimkan dengan surat tercatat atau faksimili yang kemudian harus disusulkan dengan konfirmasi tertulis. Pemberitahuan tersebut dianggap telah diberikan atau dibuat, bilamana telah diserahkan dengan disertai tanda penerimaan kepada alamat-alamat sebagai berikut.

KSEI:

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lantai 5 Jl. Jendral Sudirman Kav.52-53

Jakarta 12190

Telepon : (021) 5299 1099 Faksimili : (021) 5299 1199

Untuk perhatian : 1. Ananta Wiyogo – Direktur Utama

2. Gusrinaldi Akhyar – Kepala Divisi Jasa Kustodian Sentral

Perusahaan Terdaftar: PT ___<alamat>___ ___<alamat>___ Telepon : _____________ Faksimili : _____________ Untuk perhatian : 1. __________ 2. __________

Dalam hal adanya perubahaan alamat, maka pihak yang melakukan perubahaan alamat wajib memberitahukan kepada pihak yang lainnya dalam waktu selambat-lambat 1 (satu) Hari Kerja sebelum tanggal berlakunya perubahan tersebut.

(17)

PASAL 6 BIAYA-BIAYA

1. Perusahaan Terdaftar wajib membayar kepada KSEI biaya pendaftaran Obligasi serta biaya lainnya berkenaan dengan pelaksanaan Perjanjian ini sesuai ketentuan Daftar Biaya Layanan Jasa yang ditetapkan KSEI sesuai ketentuan peraturan KSEI.

2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas biaya-biaya tersebut menjadi tanggungan yang harus dibayar oleh Perusahaan Terdaftar dengan memperhatikan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku di bidang perpajakan.

3. Biaya-biaya dan PPN tersebut wajib dibayar oleh Perusahaan Terdaftar kepada KSEI selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kalender terhitung sejak tanggal diterimanya penagihan (invoice) yang lengkap oleh Perusahaan Terdaftar dari KSEI.

4. Apabila pada tanggal pembayaran biaya-sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 3 Perjanjian ini, Perusahaan Terdaftar lalai melaksanakan kewajibannya, kelalaian mana cukup dibuktikan dengan lewatnya waktu seperti tersebut di atas, sehingga tidak diperlukan surat tegoran juru sita atau surat-surat lain yang sejenis maka tiap-tiap hari kelalaian Perusahaan Terdaftar dikenakan denda sebesar 0,5% (nol koma lima persen) per hari kalender yang dihitung dari jumlah biaya yang terlambat dibayar, terhitung 1 (satu) hari kalender setelah tanggal jatuh temponya pembayaran, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari atau 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari.

PASAL 7

JAMINAN DAN GANTI RUGI

1. Para Pihak dengan ini saling memberikan jaminan kepada pihak lainnya bahwa selama berlangsungnya Perjanjian ini:

a) Para Pihak (pejabat yang mewakili Para Pihak) memiliki kewenangan untuk menandatangani Perjanjian ini.

b) Para Pihak (pegawai atau agen yang ditunjuk) memiliki kewenangan untuk melaksanakan Perjanjian ini dan menandatangani dokumen-dokumen pelaksanaannya.

c) Telah memenuhi semua persyaratan hukum yang diperlukan (termasuk tetapi tidak terbatas pada pemenuhan ketentuan anggaran dasar Perusahaan Terdaftar dan atau perizinan pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku) dalam rangka pelaksanaan Perjanjian ini.

d) Ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat Perjanjian ini tidak bertentangan dan melanggar setiap kewajiban yang mengikat Para Pihak baik yang diatur dalam anggaran dasar Perusahaan Terdaftar, perjanjian, maupun ketentuan hukum yang berlaku bagi Para Pihak.

2. KSEI dengan ini memberikan jaminan kepada Perusahaan Terdaftar bahwa selama berlangsungnya Perjanjian ini, KSEI mematuhi ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal termasuk segala ketentuan yang diatur dalam peraturan maupun prosedur operasional yang dikeluarkan oleh KSEI dari waktu ke waktu.

3. Perusahaan Terdaftar dengan ini memberikan jaminan kepada KSEI bahwa selama berlangsungnya Perjanjian ini, Perusahaan Terdaftar mematuhi ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku termasuk segala ketentuan yang diatur dalam peraturan maupun prosedur operasional yang dikeluarkan oleh KSEI dari waktu ke waktu, serta Perjanjian Perwaliamanatan.

4. Baik Perusahaan Terdaftar maupun KSEI bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan semua informasi dan konfirmasi yang disampaikan dan bertanggung jawab atas setiap kerugian yang diderita pihak lain sesuai

(18)

Perjanjian ini sebagai akibat dari kelalaian atau kesalahannya berkenaan dengan informasi atau konfirmasi tersebut.

5. Perusahaan Terdaftar wajib bertanggung jawab dan membebaskan KSEI atas setiap kerugian, tuntutan, biaya yang timbul berkenaan dengan pelaksanaan kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian ini termasuk tetapi tidak terbatas pada pelaksanaan hak-hak yang melekat pada Obligasi sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang dibuat dalam rangka penerbitan Obligasi, kecuali hal-hal tersebut sebagai akibat dari kelalaian atau kesalahan KSEI.

6. KSEI bertanggung jawab dan membebaskan Perusahaan Terdaftar atas setiap kerugian, tuntutan, biaya yang timbul berkenaan dengan pelaksanaan kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian ini termasuk tetapi tidak terbatas dengan Daftar Pemegang Rekening yang disampaikan kepada Perusahaan Terdaftar dalam rangka pelaksanaan hak-hak yang melekat pada Obligasi, kecuali hal-hal tersebut sebagai akibat dari kelalaian atau kesalahan Perusahaan Terdaftar.

7. Baik KSEI maupun Perusahaan Terdaftar dibebaskan dari kewajiban membayar ganti rugi apabila terjadinya kelalaian atau keterlambatan dipenuhinya ketentuan dalam Perjanjian ini disebabkan oleh Keadaan Memaksa (force majeure) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Perjanjian ini baik secara langsung maupun tidak langsung dapat memberi pengaruh tidak baik terhadap Para Pihak dalam Perjanjian ini dalam memenuhi kewajibannya.

PASAL 8

PEMBATALAN PENDAFTARAN OBLIGASI

1. KSEI, atas permohonan Perusahaan Terdaftar atau Wali Amanat dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku di Pasar Modal dan keputusan RUPO dapat membatalkan pendaftaran Obligasi Perusahaan Terdaftar sesuai ketentuan peraturan KSEI.

2. Perusahaan Terdaftar yang bermaksud membatalkan pendaftaran Obligasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat 1 Perjanjian ini harus menyampaikan permohonan pembatalan kepada KSEI dalam waktu selambat-lambatnya 15 (lima belas) Hari Kerja sebelum tanggal berlakunya pembatalan pendaftaran Obligasi.

3. Apabila Obligasi Perusahaan Terdaftar dibatalkan pendaftarannya di KSEI, Perusahaan Terdaftar atas biayanya sendiri, setuju untuk menerbitkan sertifikat Obligasi yang dibatalkan dan menyerahkan sertifikat Obligasi tersebut kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dalam jangka waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja sejak tanggal pembatalan.

4. Segera setelah KSEI mendapat informasi dari Perusahaan Terdaftar bahwa Pemegang Rekening telah menerima sertifikat Obligasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat 3 Perjanjian ini, KSEI wajib mengembalikan Sertifikat Jumbo Obligasi kepada Perusahaan Terdaftar.

PASAL 9

HUKUM YANG BERLAKU

Untuk pelaksanaan Perjanjian ini berlaku dan harus ditafsirkan sesuai ketentuan hukum yang berlaku di Republik Indonesia.

PASAL 10

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(19)

1. Para Pihak setuju bahwa setiap perselisihan atau perbedaan pendapat yang timbul dari atau berkenaan pelaksanaan Perjanjian ini, sepanjang memungkinkan, diselesaikan dengan cara musyawarah.

2. Setiap perselisihan atau perbedaan pendapat yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah oleh Para Pihak dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak mengenai perselisihan tersebut (“Masa Tenggang”), maka perselisihan atau perbedaan pendapat tersebut harus diselesaikan melalui Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia ("BAPMI") dengan menggunakan Peraturan dan Acara BAPMI dan tunduk pada Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa berikut semua perubahannya.

3. Para Pihak setuju bahwa pelaksanaan Arbitrase akan dilakukan dengan cara sebagai berikut: a) Proses Arbitrase diselenggarakan di Jakarta, Indonesia dan dalam bahasa Indonesia;

b) Arbiter yang akan melaksanakan proses Arbitrase berbentuk Majelis Arbitrase yang terdiri dari 3 (tiga) orang Arbiter, dimana sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Arbiter tersebut merupakan konsultan hukum yang telah terdaftar di Bapepam dan LK selaku profesi penunjang pasar modal;

c) Penunjukan Arbiter dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak berakhirnya Masa Tenggang. Masing-masing pihak yang berselisih harus menunjuk seorang Arbiter; d) Selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak penunjukan kedua Arbiter oleh

masing-masing pihak, kedua Arbiter tersebut wajib menunjuk dan memilih Arbiter ketiga yang akan bertindak sebagai Ketua Majelis Arbitrase;

e) Apabila jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 10 ayat 3 d) Perjanjian ini telah lewat dan tidak tercapai kesepakatan dalam menunjuk Arbiter ketiga tersebut, maka pemilihan dan penunjukkan Arbiter tersebut akan diserahkan kepada Ketua BAPMI sesuai dengan Peraturan dan Acara BAPMI; f) Putusan Majelis Arbitrase bersifat final, mengikat dan mempunyai kekuatan hukum tetap bagi pihak yang

berselisih dan wajib dilaksanakan oleh Para Pihak. Para Pihak setuju dan berjanji untuk tidak menggugat atau membatalkan putusan Majelis Arbitrase BAPMI tersebut di pengadilan manapun juga;

g) Untuk melaksanakan putusan Majelis Arbitrase BAPMI, Para Pihak sepakat untuk memilih domisili (tempat kedudukan hukum) yang tetap dan tidak berubah di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di Jakarta;

h) Semua biaya yang timbul sehubungan dengan proses Arbitrase akan ditanggung oleh masing-masing pihak; dan

i) Semua hak dan kewajiban Para Pihak berdasarkan Perjanjian ini akan terus berlaku selama berlangsungnya proses Arbitrase tersebut.

PASAL 11 PENGALIHAN

1. Pelaksanaan Perjanjian ini, demikian pula hak dan kewajiban Para Pihak sebagaimana di atur dan ditentukan dalam Perjanjian ini tidak dapat dialihkan oleh KSEI atau Perusahaan Terdaftar kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari pihak lainnya.

2. Dalam hal terjadi merger oleh KSEI atau Perusahaan Terdaftar dengan pihak lain, maka Perjanjian ini tetap berlangsung dan mengikat pihak-pihak yang melakukan merger maupun penggantinya.

PASAL 12

(20)

1. Para Pihak setuju bahwa masing-masing pihak tidak bertanggung jawab atas biaya, kerugian, kegagalan atau keterlambatan dalam memenuhi kewajiban masing-masing pihak berdasarkan Perjanjian ini, yang disebabkan secara langsung maupun tidak langsung oleh kejadian yang berkaitan dengan keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Para Pihak (force majeure), termasuk tetapi tidak terbatas pada banjir, gempa bumi, gunung meletus, kebakaran, perang, pemogokan, bencana nuklir atau radio aktif, atau huru hara di Indonesia, perdagangan efek di bursa efek di Indonesia pada umumnya dihentikan untuk sementara atau dibatasi oleh instansi yang berwenang, perubahan di bidang politik, pasar modal, ekonomi dan moneter, perubahan dibidang yang terkait dengan usaha Perusahaan Terdaftar, terjadinya kegagalan sistem otorisasi perbankan yang bersifat nasional (namun tidak termasuk kejadian yang berkaitan dengan kegagalan sistem KSEI).

2. Dalam hal terjadi peristiwa keadaan memaksa, maka pihak yang mengalaminya wajib memberitahukan kepada pihak lainnya secara tertulis selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah terjadinya peristiwa force majeure tersebut.

PASAL 13

KETENTUAN-KETENTUAN LAIN

1. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani oleh Para Pihak dan akan berakhir dengan sendirinya apabila: a) Perusahaan Terdaftar batal melakukan penawaran Obligasi.

b) Pendaftaran Obligasi telah dibatalkan sesuai ketentuan dalam Pasal 8 Perjanjian ini c) Seluruh Bunga Obligasi dan Pokok Obligasi telah dilunasi oleh Perusahaan Terdaftar.

2. Apabila salah satu ketentuan atau bagian tertentu dari suatu ketentuan dari Perjanjian ini ternyata tidak sah, batal, bertentangan dengan hukum atau tidak dapat dilaksanakan, maka ketentuan tersebut tidak mengakibatkan tidak sahnya ketentuan lain dan ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian ini tetap berlaku dengan sah.

3. Segala sesuatu yang belum cukup diatur dalam Perjanjian ini diatur lebih lanjut dalam peraturan KSEI, prosedur operasional maupun ketentuan pelaksanaan lainnya dengan memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.

4. Ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini dapat disesuaikan dengan ketentuan peraturan KSEI dan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Perusahaan Terdaftar.

Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-masing bermeterai cukup dan mengikat Para Pihak beserta para penggantinya dan atau penerusnya pada tanggal, bulan dan tahun sebagaimana yang telah disebutkan di awal Perjanjian ini setelah ditandatangani oleh Para Pihak atau wakil-wakil yang ditunjuk secara sah oleh Para Pihak di bawah ini.

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia PT ___<nama perusahaan>___

meterai & cap perush

Ananta Wiyogo Nama : ________________

(21)

Lampiran 5

PERJANJIAN

AGEN PEMBAYARAN

Nomor: SP-___/AP/KSEI/mmyy

Perjanjian ini dibuat pada hari ini, ___<hari>___, tanggal ___<tanggal>___, bulan ___<bulan>___ tahun

___<tahun>___ (dd-mm-yyyy), antara:

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lantai 5, Jl. Jend. Sudirman Kav.

52-53, Jakarta 12190 (selanjutnya disebut “KSEI”) dan

PT ___<nama perusahaan>___, ___<alamat>___ (selanjutnya disebut “Perusahaan Terdaftar”).

Selanjutnya KSEI dan Perusahaan Terdaftar secara bersama-sama disebut "Para Pihak." Para Pihak dalam perjanjian ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa Perusahaan Terdaftar bermaksud menerbitkan dan menawarkan Obligasi kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum yang selanjutnya akan dicatatkan di Bursa Efek Surabaya yang diberi nama ___<nama

obligasi>___.

2. Bahwa Perusahaan Terdaftar dan Wali Amanat telah membuat dan menandatangani Perjanjian Perwaliamanatan sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris tertanggal ___<dd/mm/yyyy>___ Nomor ___<no>___, dibuat dihadapan ___<nama notaris>___, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, guna memenuhi ketentuan dalam Pasal 52 Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, dalam mana telah diatur secara terinci segala hak dan kewajiban Perusahaan Terdaftar, Pemegang Obligasi dan Wali Amanat.

3. Bahwa Perusahaan Terdaftar telah mendaftarkan Obligasi ___<nama obligasi>___di KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI yang ditandatangani oleh Perusahaan Terdaftar dan KSEI pada tanggal ___<dd/mm/yyyy>___ sebagaimana dari waktu ke waktu dapat diubah, ditambah dan atau diperbaharui.

4. Bahwa sesuai dengan peraturan KSEI yang mengatur ketentuan layanan jasa Kustodian sentral ditetapkan bahwa pelaksanaan pembayaran bunga dan pelunasan pokok Obligasi dilaksanakan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran.

5. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut, selanjutnya Para Pihak setuju untuk membuat dan menandatangani Perjanjian Agen Pembayaran (untuk selanjutnya disebut “Perjanjian”) dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

PASAL 1 DEFINISI

Kecuali secara tegas dinyatakan lain, maka semua kata atau istilah dalam Perjanjian ini mempunyai pengertian yang sama dengan yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan

(22)

pelaksanaannya termasuk peraturan KSEI berkenaan dengan layanan jasa Kustodian sentral, serta Perjanjian Perwaliamanatan.

Dalam Perjanjian ini yang dimaksud:

1. “Agen Pembayaran” berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia berkedudukan di Jakarta, yang didalam

Perjanjian ini disebut “KSEI”, yang berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran jumlah bunga dan pokok Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening untuk dan atas nama Perusahaan Terdaftar.

2. “Obligasi” berarti surat hutang yang dikeluarkan oleh Perusahaan Terdaftar kepada Pemegang Obligasi yang

dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi untuk jangka waktu __ (______) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Pasal __ dari Perjanjian Perwaliamanatan, Akta Pengakuan Hutang dan Prospektus, Obligasi ini adalah berjumlah pokok seluruhnya Rp. ___<jumlah emisi>___ (___<terbilang>___) dengan nama Obligasi ___<nama obligasi>___, yang akan ditawarkan oleh para Penjamin Emisi Efek kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum sesuai dengan Dokumen Emisi dan dicatatkan di Bursa Efek Surabaya, serta didaftarkan di KSEI.

3. “Perjanjian Perwaliamanatan” berarti perjanjian perwaliamanatan yang dibuat oleh Perusahaan Terdaftar dan Wali Amanat sebagaimana tertuang dalam Akta Notaris tertanggal ___<dd/mm/yyyy>___ Nomor ___<no>___, dibuat dihadapan ___<nama notaris>___, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, berikut lampiran-lampiran dan atau perubahan-perubahannya dan atau penambahan-penambahannya dan atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

4. “Wali Amanat” berarti PT ___<nama wali amanat>___ berkedudukan di Jakarta.

PASAL 2

TUGAS AGEN PEMBAYARAN

1. Berdasarkan peraturan KSEI dan peraturan-peraturan lain yang berlaku di Pasar Modal, KSEI akan menjalankan tugas selaku Agen Pembayaran berdasarkan ketentuan dan syarat-syarat yang tercantum dalam Perjanjian ini.

2. Agen Pembayaran wajib membantu Perusahaan Terdaftar melaksanakan pembayaran bunga serta pelunasan pokok Obligasi sesuai syarat-syarat Obligasi yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

3. Pembayaran bunga dan pelunasan pokok Obligasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 2 Perjanjian ini dilaksanakan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening. Agen Pembayaran wajib menyampaikan pemberitahuan jumlah dana yang wajib dibayar oleh Perusahaan Terdaftar untuk pembayaran bunga dan pelunasan pokok Obligasi, kepada Wali Amanat dengan tembusan kepada Perusahaan Terdaftar selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga dan atau Tanggal Pelunasan Pokok.

4. Agen Pembayaran wajib melaksanakan pembayaran bunga dan atau pelunasan pokok Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga dan atau Tanggal Pelunasan Pokok selambat-lambatnya pada jam tertentu yang memungkinkan Pemegang Rekening dapat memberikan instruksi transfer dana melalui kliring pada hari yang sama.

5. Sepanjang Perusahaan Terdaftar benar-benar menyetor jumlah dana untuk pembayaran bunga dan pokok Obligasi pada waktu-waktu yang ditentukan dalam Perjanjian ini dan Perjanjian Perwaliamanatan, Agen Pembayaran bertanggung jawab penuh kepada Perusahaan Terdaftar selaku kuasa Perusahaan Terdaftar atas

(23)

pelaksanaan pembayaran bunga dan pelunasan pokok Obligasi yang dilakukan Agen Pembayaran, dan Perusahaan Terdaftar dibebaskan dari segala tuntutan dan atau gugatan sehubungan dengan pembayaran bunga dan jumlah pokok Obligasi.

6. Agen Pembayaran tidak bertanggung jawab atas pembayaran bunga dan pelunasan pokok Obligasi, apabila Perusahaan Terdaftar tidak menyetorkan seluruh jumlah dana yang wajib dibayarkan itu pada waktunya seperti yang ditetapkan pada Pasal 4 ayat 1 Perjanjian ini. Apabila jumlah dana yang disetor oleh Perusahaan Terdaftar kurang dari jumlah bunga dan atau pokok Obligasi yang harus dibayar dan dilunasi oleh Perusahaan Terdaftar, maka KSEI akan menunda pembayaran bunga dan atau pelunasan pokok Obligasi sampai dengan telah disetornya kekurangan dana tersebut oleh Perusahaan Terdaftar dan segala akibat yang timbul berkenaan penundaan pembayaran bunga dan atau pelunasan pokok Obligasi tersebut menjadi tanggung jawab Perusahaan Terdaftar.

7. Agen Pembayaran wajib menyampaikan laporan tentang pelaksanaan pembayaran bunga dan atau pelunasan pokok Obligasi berdasarkan Perjanjian ini kepada Perusahaan Terdaftar dalam waktu selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Bursa setelah Tanggal Pembayaran Bunga dan atau Tanggal Pelunasan Pokok.

PASAL 3

JANGKA WAKTU TUGAS AGEN PEMBAYARAN

1. Tugas Agen Pembayaran sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini berlaku sejak Tanggal Emisi dan akan berakhir dengan sendirinya apabila:

a) Perusahaan Terdaftar batal melakukan penawaran Obligasi.

b) Pendaftaran Obligasi telah dibatalkan berdasarkan permohonan Perusahaan Terdaftar atau Wali Amanat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI.

c) Berlakunya ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal yang melarang KSEI untuk menjalankan tugas sebagai Agen Pembayaran.

d) Seluruh bunga dan pokok Obligasi telah dilunasi oleh Perusahaan Terdaftar sesuai syarat-syarat Obligasi yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

2. Dalam hal tugas Agen Pembayaran berakhir sebelum jatuh waktu Obligasi dan selama masih terdapat Obligasi yang belum lunas pembayarannya, maka Perusahaan Terdaftar harus menunjuk agen pembayaran yang lain, dan Agen Pembayaran wajib memberi pertanggungjawaban mengenai keadaan keuangan dan tata usaha yang telah dijalankan dalam rangka pelaksanaan tugasnya sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian ini. Tugas Agen Pembayaran berakhir setelah agen pembayaran yang baru yang ditunjuk Perusahaan Terdaftar mengambil alih semua tugas dan kewajiban berkenaan dengan pelaksanaan tugas Agen Pembayaran.

3. Pengakhiran tugas Agen Pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 2 Perjanjian ini wajib dilaporkan kepada Bapepam oleh Perusahaan Terdaftar, dan diumumkan dalam harian surat kabar yang berperedaran nasional dengan biaya pengumuman ditanggung oleh Perusahaan Terdaftar.

PASAL 4 PENYEDIAAN DANA

1. Selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga dan atau Tanggal Pelunasan Pokok, Perusahaan Terdaftar wajib menyerahkan kepada Agen Pembayaran, jumlah bunga dan pokok Obligasi, dan dana tersebut harus telah efektif dalam rekening Agen Pembayaran di Bank Pembayaran yang ditunjuk oleh Agen Pembayaran.

2. Berkenaan dengan pembayaran bunga Obligasi dengan tingkat bunga mengambang, Perusahaan Terdaftar wajib menyampaikan pemberitahuan kepada KSEI tentang besarnya tingkat suku bunga Obligasi pada hari yang sama dengan pengumuman di surat kabar.

(24)

3. Apabila Perusahaan Terdaftar tidak menyediakan dana secukupnya untuk pembayaran bunga dan pelunasan pokok Obligasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 Perjanjian ini, maka Perusahaan Terdaftar harus membayar denda atas keterlambatan tersebut menurut ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan.

4. Denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 3 Perjanjian ini merupakan hak Pemegang Obligasi, dan akan diberikan oleh Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi yang berhak menerima bunga dan atau pokok Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga dan atau Tanggal Pelunasan Pokok melalui Pemegang Rekening secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah tersedianya dana untuk pembayaran denda tersebut.

5. Terhitung sejak diterimanya dana oleh Agen Pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 dan ayat 3 Perjanjian ini, maka Perusahaan Terdaftar dibebaskan dari kewajiban untuk melakukan pembayaran bunga dan atau pelunasan pokok Obligasi dan atau denda.

6. Dalam hal terjadi keterlambatan pembayaran bunga dan atau pelunasan pokok Obligasi setelah diterimanya dana oleh Agen Pembayaran dari Perusahaan Terdaftar, maka kewajiban pembayaran denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 3 Perjanjian ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Agen Pembayaran.

PASAL 5

PAJAK ATAS BUNGA OBLIGASI

1. Perhitungan, pemungutan, penyetoran dan pelaporan pajak atas bunga Obligasi akan dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-perundangan yang berlaku.

2. Bagi Pemegang Obligasi berlaku ketentuan perpajakan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Apabila Perusahaan Terdaftar diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan untuk memotong pajak atas setiap pembayaran yang dilakukan oleh Perusahaan Terdaftar kepada Pemegang Obligasi, Perusahaan Terdaftar melalui Agen Pembayaran harus memotong pajak dan membayarkannya kepada instansi yang ditunjuk untuk menerima pembayaran pajak serta melalui Agen Pembayaran akan memberikan bukti pemotongan pajak kepada Pemegang Obligasi.

3. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa sebelum batas akhir tanggal pembayaran pajak yang harus dilakukan oleh Agen Pembayaran kepada instansi yang ditunjuk untuk menerima pembayaran pajak, Perusahaan Terdaftar wajib menyerahkan dana untuk pembayaran pajak kepada Agen Pembayaran dan dana tersebut harus telah efektif dalam rekening Agen Pembayaran di Bank Pembayaran yang ditunjuk oleh Agen Pembayaran.

4. Agen Pembayaran tidak bertanggung jawab atas pembayaran pajak, apabila Perusahaan Terdaftar tidak menyetorkan seluruh jumlah dana yang wajib dibayarkan itu pada waktunya seperti yang ditetapkan pada Pasal 5 ayat 3 Perjanjian ini.

5. Agen Pembayaran wajib menyampaikan laporan pemotongan pajak atas pembayaran bunga Obligasi berikut bukti Surat Setoran Pajak (SSP) kepada Perusahaan Terdaftar selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Bursa setelah tanggal pembayaran pajak.

6. Perusahaan Terdaftar wajib menyampaikan bukti pemotongan pajak yang telah dilaporkan ke kantor pajak kepada Agen Pembayaran selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Bursa setelah tanggal pelaporan pajak dan selanjutnya Agen Pembayaran akan mendistribusikan bukti potong pajak tersebut kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening.

(25)

PASAL 6 HAK WALI AMANAT

Wali Amanat berhak:

1. Sewaktu-waktu pada setiap Hari Kerja Agen Pembayaran, melakukan pemeriksaan atau meminta keterangan atas catatan pembayaran bunga dan atau pelunasan pokok Obligasi yang ada pada Agen Pembayaran yang ada hubungannya dengan Pemegang Obligasi yang diwakili oleh Wali Amanat, dengan ketentuan Wali Amanat harus memberitahukan terlebih dahulu waktu untuk melaksanakan pemeriksaan tersebut selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sebelumnya dengan memperhatikan kerahasiaan catatan Pemegang Rekening sesuai ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal.

2. Memperoleh pemberitahuan mengenai pelaksanaan pembayaran bunga dan atau pelunasan pokok Obligasi termasuk dalam hal tidak dilaksanakannya pembayaran tersebut karena kegagalan atau keterlambatan Perusahaan Terdaftar dalam menyediakan dana yang cukup selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah Tanggal Pembayaran Bunga atau Tanggal Pelunasan Pokok.

3. Mendapatkan ganti kerugian dari Agen Pembayaran atas kelalaian yang dilakukan oleh Agen Pembayaran sehubungan dengan penyampaian pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 2 Perjanjian ini dengan ketentuan besarnya ganti rugi yang diberikan Agen Pembayaran kepada Wali Amanat sebanyak-banyaknya adalah sama dengan denda yang dikenakan Bapepam kepada Wali Amanat.

PASAL 7

PERHITUNGAN AKHIR

1. Dalam waktu 5 (lima) Hari Bursa terhitung sejak Tanggal Pelunasan Pokok, Agen Pembayaran wajib mengadakan perhitungan akhir dengan Perusahaan Terdaftar mengenai segala hak dan kewajiban masing-masing pihak yang berhubungan dengan pembayaran bunga dan atau pelunasan pokok Obligasi.

2. Selama pertanggungjawaban belum diterima baik dan Agen Pembayaran belum diberi pembebasan tanggung jawab oleh Perusahaan Terdaftar, maka Agen Pembayaran tetap bertanggungjawab secara hukum untuk keuangan dan tata usaha yang dijalankan.

3. Apabila setelah diadakan perhitungan akhir masih terdapat sisa dana pembayaran bunga dan atau pelunasan pokok Obligasi yang tidak dapat dibayarkan oleh Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi karena sebab apapun, maka dana tersebut wajib disimpan oleh Agen Pembayaran untuk kepentingan Pemegang Obligasi yang menerima pembayaran bunga dan atau pelunasan pokok Obligasi. KSEI selanjutnya membebaskan Perusahaan Terdaftar dari tanggung jawab pembayaran bunga dan atau pelunasan pokok Obligasi kepada Pemegang Obligasi.

PASAL 8 IMBALAN JASA

1. Sebagai imbalan untuk jasa-jasa yang diberikan oleh Agen Pembayaran menurut dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Perjanjian ini, Perusahaan Terdaftar wajib membayar kepada Agen Pembayaran imbalan jasa sesuai

(26)

dengan ketentuan biaya layanan jasa yang ditetapkan dalam peraturan KSEI, dengan memperhatikan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku dibidang perpajakan.

2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas imbalan jasa tersebut menjadi tanggungan yang harus dibayar oleh Perusahaan Terdaftar dengan memperhatikan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku dibidang perpajakan.

3. Imbalan jasa dan PPN tersebut wajib dibayar oleh Perusahaan Terdaftar kepada Agen Pembayaran selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kalender terhitung sejak tanggal diterimanya penagihan (invoice) yang lengkap oleh Perusahaan Terdaftar dari Agen Pembayaran.

4. Apabila pada tanggal pembayaran imbalan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat 3 Perjanjian ini, Perusahaan Terdaftar lalai melaksanakan kewajibannya, kelalaian mana cukup dibuktikan dengan lewatnya waktu seperti tersebut diatas, sehingga tidak diperlukan surat tegoran juru sita atau surat-surat lain yang sejenis maka tiap-tiap hari kelalaian Perusahaan Terdaftar dikenakan denda sebesar 0,5% (nol koma lima persen) per hari kalender yang dihitung dari jumlah biaya yang terlambat dibayar, terhitung 1 (satu) hari kalender setelah tanggal jatuh temponya pembayaran, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari atau 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari.

PASAL 9 PEMBERITAHUAN

Kecuali ditentukan lain oleh Para Pihak, semua pemberitahuan dan hubungannya dengan Para Pihak berdasarkan Perjanjian ini harus dikirimkan dengan surat tercatat atau faksimili yang kemudian harus disusulkan dengan konfirmasi tertulis. Pemberitahuan tersebut dianggap telah diberikan atau dibuat, bilamana telah diserahkan dengan disertai tanda penerimaan kepada alamat-alamat sebagai berikut:

Agen Pembayaran:

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lantai 5 Jl. Jendral Sudirman Kav.52-53

Jakarta 12190

Telepon : (021) 5299 1099 Faksimili : (021) 5299 1199

Untuk perhatian : Ananta Wiyogo – Direktur Utama

Gusrinaldi Akhyar – Kepala Divisi Jasa Kustodian Sentral

Perusahaan Terdaftar: PT ___<nama perusahaan>___ ___<alamat>___ ___<alamat>___ Telepon : ____________ Faksmili : ____________ Untuk perhatian : ____________

Dalam hal adanya perubahaan alamat, maka pihak yang melakukan perubahaan alamat wajib memberitahukan kepada pihak lainnya selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja sebelum tanggal berlakunya perubahan tersebut.

(27)

PASAL 10

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Mengenai Perjanjian ini dan segala akibat serta pelaksanaannya, maka:

4. Para Pihak setuju bahwa setiap perselisihan atau perbedaan pendapat yang timbul dari atau berkenaan pelaksanaan Perjanjian ini, sepanjang memungkinkan, diselesaikan dengan cara musyawarah.

5. Setiap perselisihan atau perbedaan pendapat yang tidak dapat diselesaikan secara musyawarah oleh Para Pihak dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak mengenai perselisihan tersebut (“Masa Tenggang”), maka peselisihan atau perbedaan pendapat tersebut harus diselesaikan melalui Badan Arbitrase Pasar Modal ("BAPMI") dengan menggunakan Peraturan dan Acara BAPMI dan tunduk pada Undang Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa berikut semua perubahannya.

6. Para Pihak setuju bahwa pelaksanaan Arbitrase akan dilakukan dengan cara sebagai berikut: a) Proses Arbitrase diselenggarakan di Jakarta, Indonesia dan dalam bahasa Indonesia;

b) Arbiter yang akan melaksanakan proses Arbitrase berbentuk Majelis Arbitrase yang terdiri dari 3 (tiga) orang Arbiter, dimana sekurang-kurangnya 1 (satu) orang Arbiter tersebut merupakan konsultan hukum yang telah terdaftar di Bapepam selaku profesi penunjang pasar modal;

c) Penunjukan Arbiter dilaksanakan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak berakhirnya Masa Tenggang. Masing-masing pihak yang berselisih harus menunjuk seorang Arbiter; d) Selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak penunjukan kedua Arbiter oleh

masing-masing pihak, kedua Arbiter tersebut wajib menunjuk dan memilih Arbiter ketiga yang akan bertindak sebagai Ketua Majelis Arbitrase;

e) Apabila jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 10 ayat 3 d) Perjanjian ini telah lewat dan tidak tercapai kesepakatan dalam menunjuk Arbiter ketiga tersebut, maka pemilihan dan penunjukkan Arbiter tersebut akan diserahkan kepada Ketua BAPMI sesuai dengan Peraturan dan Acara BAPMI; f) Putusan Majelis Arbitrase bersifat final, mengikat dan mempunyai kekuatan hukum tetap bagi pihak yang

berselisih dan wajib dilaksanakan oleh Para Pihak. Para Pihak setuju dan berjanji untuk tidak menggugat atau membatalkan putusan Majelis Arbitrase BAPMI tersebut di pengadilan manapun juga;

g) Untuk melaksanakan putusan Majelis Arbitrase BAPMI, Para Pihak sepakat untuk memilih domisili (tempat kedudukan hukum) yang tetap dan tidak berubah di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di Jakarta;

h) Semua biaya yang timbul sehubungan dengan proses Arbitrase akan ditanggung oleh masing-masing pihak; dan

i) Semua hak dan kewajiban Para Pihak berdasarkan Perjanjian ini akan terus berlaku selama berlangsungnya proses Arbitrase tersebut.

Gambar

TABEL AMORTISASI

Referensi

Dokumen terkait

Status kecamatan kini merupakan perangkat daerah kabupaten/kota yang setara dengan dinas dan lembaga teknis daerah bahkan kelurahan, Camat tidak lagi berkedudukan

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan uji statistik, ternyata secara empirik latihan servis atas menggunakan media audio visual berpengaruh secara berarti

Τι θα συνέβαινε αν αυτό το σπερματοζωάριο βγαίνοντας από τους σεξουαλικούς αδένες όπου προστατεύεται από τα σκοτάδια, μπορούσε να βρεθεί κάτω από

Seperti pengertian yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 pada pasal 1

1) Character, yaitu pihak pengelola pembiayaan harus memperhatikan karakter dari nasabah yang dibiayai seperti, moral dari nasabah apakah nasabah tersebut layak

Porter (1994) menyatakan bahwa daya saing berkembang dari nilai-nilai yang mampu diciptakan oleh perusahaan, sehingga konsumen bersedia untuk membeli produk

Labuhan Haji semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model Course Review Horraypada siklus II telah mencapai tingkat

Kampus UMS sengaja dipilih sebagai wakil dari kampus yang berlandaskan Islam, sedangkan ruang KM/WC dipilih sebagai wakil dari salah satu kunci dalam penerapan