• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahasa Inggris bagi Staf ZIAR TRAVEL Bandar Lampung. (Sebuah Analisis Kebutuhan) Oleh. Iwan Kurniawan. Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bahasa Inggris bagi Staf ZIAR TRAVEL Bandar Lampung. (Sebuah Analisis Kebutuhan) Oleh. Iwan Kurniawan. Abstract"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Bahasa Inggris bagi Staf ZIAR TR AVEL Bandar Lampung (Sebuah Analisis Kebutuhan)

Oleh Iwan Kurniawan

Abstract

The aim of this research article is to give information regarding the language skills and language teaching materials that needed by ZIAR TRAVEL staffs in Bandar Lampung. The subject of this research consists of 12 staffs of this travel agent. The research findings reveal that English language is important for their daily job, all language skills are important for them to learn and teaching materials which are important for them such as reading manual, majalah, formulir. For writing, writing letter and form are the most important. Etc.

Kata Kunci: Bahasa Inggris, Analisis Kebutuhan

1. Latar Belakang

Saat ini perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi berkembang dengan sangat cepatnya. Semua sector bersiap untuk menghadapi pasar bebas di Asia tenggara, Asia bahkan global. Perkembangan sumber daya manusia memainkan peranan yang sangat penting, ini berarti bahwa arah pembangunan manusia Indonesia adalah untuk memperbaiki kualitas rakyatnya dalam menghadapi segala kemungkinan dalam pasar bebas tersebut.

(2)

Sebagai usaha untuk mengantisipasi perubahan-perubahan di atas, pemerintah telah menganbil beberapa langkah seperti memperbaiki system pendidikan baik formal maupun non-formal dan membangun pusat-pusat pelatihan. Dalam hal ini, peran pendidikan sangat strategis untuk memperbaiki sumber daya manusia. Pemerintah Indonesia sangat menyadari jika sumber daya manusia tidak dipersiapkan dengan baik maka Indonesia tidak akan siap untuk pasar bebas global untuk bersaing dengan pekerja asing yang banyak menyerang Indonesia.

Salah satu cara untuk menyiapkan sumber daya manusia adalah dengan menguasai bahasa Inggris, sebab bahasa Inggris adalah sebuah alat untuk berkomunikasi dengan orang asing seperti pemilik modal dari luar, wisatawan dan lain- lain. Bahasa Inggris juga digunakan dalam manual-manual operasi alat-alat yangh ditulis dalam bahasa Inggris. Karena bahasa Inggris semangkin meningkat penggunaan dalam dunia bisnis, maka kebutuhan akan kemampuan bahasa Inggris dasar semangkinn meningkat. Pembangunaan masa depan Indonesia mungkin bisa dikatahkan bergantung kemampuan berbisnis dalam bahasa Inggris.

Ada asumsi bahwa bahasa Inggris untuk tujuan tertentu (ESP) adalah jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan di atas, dimana ESP cenderung berhubungan dengan bahasa Inggris dengan situasi tertentu dan kebutuhan tertentu. Isi dari materi ESP biasanya mengambarkan kompetensi yang disebut situasi sasaran (Huteinson dan waters di dalam kurnidinata, 1994). Secara jelas nampak bahwa ESP dapat secara langsung memenuhi kebutuhan angkatan kerja di dalam tempat kerja mereka.

Banyak para pebisnis tidak dapat menghindari penggunaan bahasa Inggris dalam tempat kerja mereka, sebab mereka sering berkomunikasi dengan pebisnis asing, atau mereka harus berhadapan dengan materi yang tertulis dalam bahasa Inggris. Karena itu, Para perancang

(3)

syllabus dan materi ESP harus berhati-hati agar sesuai dengan kebutuhan penggunanya. ZIAR TRAVEL Bandar lampung adalah salah satu perusahaan yang sering berhubungan dengan bahasa Inggris dalam kerja sebab perusaan ini tidak hanya bekerja pada skala local, nasional tapi juga internasional. Berdasarkan pengamatan peneliti, para staf tersebut menguasai bahasa Inggrisnya masih sangat minim dan juga pengetahuan tersebut hanya diperoleh berdasarkan pengalaman semata.

Karena itu dalam usaha meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya para staf telkom tersebut perlu memiliki seorang pengajar yang kemampuan bahasa Inggrisnya cukup mumpuni. Pengajar tersebut tidak bisa mengajarkan langsung bahasa Inggris tapi dia harus mencari tahu dahulu, bahasa Inggris bagaima yang dibutukan, keteramapilan apa saja yang dibutuhkan, dengan kata lain pengajar tersebut harus melakukan survey analisis kebutuhuan (Need analysis) terhadap ZIAR TRAVEL Bandar lampung. Berdasarkan fenomena ini, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mencari tahu kebutuhan-kebutahan bahasa Inggris bagi staf ZIAR Travel. Tujuan dari penelitian adalah untuk :

1. Mencari tahu pendapat akan pentingnya bahasa Inggris dan kemampuan bahasa Inggris Staf Ziar Travel.

2. Mencari tahu keterampilan bahasa apa yang dibutuhkan staf Ziar Travel. 3. Mencari tahu materi ajar yang dibutuhkan oleh S taf Ziar Travel.

2. Metodelogi Penelitian

Studi ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dianggap cocok untuk menggambarkan kondisi sekarang dari subjek penelitian berdasarkan fakta (Gay, 1980:190).

(4)

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mencari tahu Bahasa Inggris yang dibutuhkan oleh para staf ZIAR TRAVEL Bandar lampung untuk kebutuhan kerja mereka sesuai dengan kondisi sekarang.

Populasi dari penelitian ini adalah para staf ZIAR TRAVEL Bandar lampung yang berjumlah sekitar 12 orang. Dari jumlah tersebut peneliti menggambil semua populasi sebagai sample dikarenakan terbatasnya jumlah populasi

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah menggunakan Angket. Peneliti akan merancang angket berdasarkan variable yang sedang diteliti, yaitu, keterampilan bahasa, subketerampilan bahasa, pengetahuan bahasa yang dibutuhkan dan materi- materi ajar apa yang dibutuhkan oleh para pembelajar bahasa.

Sebelum digunakan dalam penelitian yang sesunggunya, angket tersebut terlebih dahulu akan diuji coba (try out) untuk mencari tahu validitas dan reabilitas. Angket sebuah instrument dikatakan valid jika ia dapat mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui tingkat validitas angket maka akan digunakan rumus product moment dan untuk mencari tahu reabilitas angket maka akan digunakan rumus product moment split half.

Setelah mengumpulkan data, peneliti akan menghitung secara kuantitatif frakwensi dan persentase data, kemudian secara kwantitatif mentabulasi dan mengklasifikasikan data. Kesimpulan akan diambil berdasarkan persentase variable dan dapat menggambarkan beberapa interpretasi tentang jenis keterampilan, sub-keterampilan, pengetahuan dan materi bahasa yang dibutuhkan oleh para siswa. Dalam menganalisis data, peneliti akan menggunakan rumus persentase sebagai berikut:

(5)

P = --- x 100 %

N

(Kasiram, 1994)

P = Persentase responden yang memberikan jawaban yang sama n = Jumlah jawaban tertentu

N = Jumlah sample

3.Hasil dan diskusi

Studi ini membagi subjek penelitianya menjadi kelompok pimpinan atau manajer dan s taf biasa. Kelompok menajer berjumlah dua orang serta staf biasa 10 orang. Umumnya mereka telah bekerja di Ziar Travel Bandar lampung antara 2 s.d. 6 tahun.

Penelitian ini akan menampilkan satu persatu item dari tiap pertanyaan di angket dan menghadirkan hasil dan diskusinya seperti table 1 berikut.

Tabel. 1

Pentingnya bahasa Inggris untuk kerja

(6)

Sangat Penting 2 (100%) 2 (20%)

Penting - 8 (80%)

Kurang Penting -

-Tidak Penting -

-Tidak penting sama sekali -

-Tabel.1 menunjukan bahwa 100% dari 2 manajer menilai bahwa bahasa Inggris adalah sangat penting dalam pekerjaan mereka. Tapi hanya 20% atau 2 orang staf biasa yang menilai bahwa bahasa Inggris sangat penting untuk kerja mereka. 80% atau 8 orang berpikir bahwa bahasa Inggris hanya penting. Tidak ada staf di Ziar Travel Bandar Lampung yang memilih bahasa Inggris kurang penting, tidak penting atau tidak penting sama sekali. Pernyataan di atas menunjukan bahwa semua staf di Ziar Travel membutuhkan bahasa Inggris dalam pekerjaan mereka sehari- hari. Bahasa Inggris masih penting bagi mereka.

Tabel. 2

Keterampilan bahasa untuk kerja

Keterampilan Bahasa Manaje r Staf Biasa

(7)

Mendengar 100% 100%

Membaca 100% 100%

Menulis 100% 100%

Tabel. 2 menunjukan bahwa semua keterampilan bahasa Inggris seperti berbicara, membaca, mendengar, dan menulis semuanya dibutuhkan oleh semua staf Ziar Travel baik pada level manajer maupun staf biasa. Kesemua keterampilan bahasa di atas dipilih 100 % oleh semua staf Ziar Travel dan hal ini menunjukan bahwa dalam kerja sehari- hari di kantor, mereka menggunakan bahasa Inggris seperti berbicara dengan orang asing, menulis tiket dalam bahasa Inggris, membaca manul pariwisa yang ditulis dalam bahasa Inggris dan lain- lain.

Tabel. 3

Keterampilan bahasa yang perlu diperbaiki

Keterampilan Manaje r Staf Biasa

(8)

Mendengar 100% 100%

Membaca 1(50%) 8(80%)

Menulis 100% 8(80%)

Tabel. 3 menunjukan bahwa dari empat keterampilan bahasa, level manajer masih mengungkapkan bahwa mereka masih perlu memperbaiki keterampilan bahasa mereka dimana tiga keterampilan bahasa yaitu berbicara, mendengar, dan menulis harus diperbaikai 100%. Hanya pada keterampilan membaca 50% manajer merasa perlu memperbaiki keterampilan ini. Pada level staf biasa, ada 2 keterampilan bahasa yang semua staf merasa perlu perbaiki yaitu berbicara dan mendengar 100%. Sementara, pada keterampilan membaca dan menulis hanya 80% dari para staf biasa yang merasa perlu memperbaiki. Kesimpulan dari tabel 3 ini, mayoritas staf Ziar travel masih merasa perlu belajar lagi empat keterampilan bahasa Inggris dengan penekanan terbesar pada keterampilan berbicara dan mendengar.

Tabel. 4

Cara belajar bahasa Inggris

Respon Manaje r Staf biasa

(9)

Belajar dibantu pihak lain 1 (50%) (50%)

Tabel.4 menampilkan informasi bahwa kedua belah pihak yaitu manajer dan staf biasa sebahagian belajajar mandiri dan sebahagian lagi belajar dibantu pihak lain. Level manajer 50% berkata belar mandiri dan 50% belajar dibantu orang lain. Hal yang hampir sama ditunjukan oleh staf biasa Ziar Travel yang berkata 50% mereka belajar mandiri dan 50% belajar dibantu orang. Informasi ini mengindikasikan bahwa Staf Ziar Travel Bandar lampung baik level manajer dan staf biasa masih bisa mendapat pelajaran dari luar karena sebagian dari mereka biasa belajar dari pihak lain.

Dalam hubungan belajar mandiri, para staf tersebut menunjukan bahwa mereka belajar dengan cara membaca buku pelajaran, majalah, Koran yang ditulis dalam bahasa Inggris. Mereka juga berlatih berbicara dengan teman di luar dan dalam kantor. Mereka juga sering berlatih materi mendengar TOEFL, menterjemah teks bahasa Inggris dan memperkaya kosakata dengan belajar dari kamus dan lain- lain.

Tabel.5

Ditawarkan kursus bahasa Inggris

Respon Manaje r Staf Biasa

(10)

Tidak _ _

Saat ditanya apakah mereka masih berminat jika kantor mereka menawarkan kursus bahasa Inggris, maka semua manajer dan staf biasa Ziar Travel berkata mereka setuju 100% dan hal ini menunjukan bahwa minat mereka untuk memperbaiki bahasa Inggris mereka untuk meningkatkan kinerja di kantor masih tinggi.

Tabel. 6

Jenis Teks Membaca yang dibutuhkan

Jenis Teks Menejer Staf Biasa

Manual 100% 70% Jurnal/Majalah 100% 80% Formulir 100% 100% Tabel 50% 50% Diagram 100% 50% Aturan 50% 60% Laporan 100% 70% Pengumuman 100% 70% Surat bisnis 100% 90% Feksimil 100% 80%

Tabel.6 menampilkan jenis teks membaca yang dibutuhkan atau sering dibaca saat bekerja di kantor. Untuk manajer hampir membaca semua jenis teks seperti manual, majalah, formulir, diagram, aturan, laporan, pengumuman, surat bisnis, feksimil mencapai 100% kecuali pada teks diagram hanya 50% yang membaca. Sementara pada level staf biasa memberikan jawaban yang beragam. Hanya jenis teks formulir yang semua staf membaca 100%, manual hanya 70%,

(11)

majalah 80%, tabel 50%, diagram 50%, aturan 60%, laporan 70 %, pengumuman 70%, surat bisnis 90% dan feksimil 80%. Hasil temuan ini menginformasikan bahwa semua jenis teks bacaan penting bagi kedua belah pihak karena hampir semuanya dibaca dan bagi para penyedia jasa kursus bahasa Inggris hendaknya mengajarkan teknik yang tepat untuk memahami semua teks di atas.

Tabel. 7

Aktivitas Membaca yang disukai

Aktivitas Membaca Menejer Staf Biasa

Membaca Pemahaman 100% 100%

Membaca dan meringkas 50% 50%

Membaca dan menerjemah 100% 90%

Membaca dan menjelaskan isi teks _ _

Membaca dan mempraktikan isi teks 50% 50%

Tabel. 7 mengindikasihkan bahwa manajer sangat menyukai membaca dengan pemahaman 100%, tetapi hanya sebagian yang menyukai membaca dan meringkas 50%. Para menejer juga semuanya menyukai membaca dan menerjemah 100% tapi tidak satupun yang menyukai membaca dan menjelaskan isi teks 0% sementara hanya 50% yang membaca dan mempraktikan isi teks. Pada level staf biasa, mereka juga menyukai membaca pemahman 100%, tapi hanya 50% yang suka membaca dan meringkas. Pada aktivitas membaca dan menerjema kesukaan para staf biasa hampir sama dengan para manajer yaitu 90%. Hal yang sama terjadi pada aktivitas membaca dan menjelaskan isi teks dimana tidak ada satupun para staf yang

(12)

menyukainya. Hal yang sama berikutnya juga terjadi pada aktivitas yang terakhir yaitu membaca dan mempraktikan isi teks dimana hanya 50% staf biasa yang suka aktivitas ini. Kesimpulan yang bisa diambil dari temuan ini adalah penyedia jasa kursus bahasa Inggris bisa menggunakan semua aktivitas belajar untuk digunakan kecuali membaca dan menjelaskan isi teks karena tidak disukai semua pihak.

Tabel. 8

Aktivitas Menulis yang disukai/perlu

Aktivitas Menulis Menejer Staf Biasa

Menulis surat 100% 80%

Mengisi Formulir 100% 80%

Menulis Laporan 100% 70%

Menulis Ringkasan _ _

Menulis perjanjian Bisnis 50% _

Taking Note 100% 50%

Menulis manual peralatan/mesin _ _

Tabel.8 menunjukan informasi bervariasi tentang aktivitas menulis yang disukai atau dianggap perlu. Untuk aktivitas menulis surat, mengisi formulir, menulis laporan, taking note semua menejer 100% menjawab mereka menyukai. Hanya menulis perjanjian bisnis yang 50% dan tidak ada satupun menejer yang menyukai dan berpikir perlu untuk menulis ringkasan dan menulis manual peralatan dan mesin 0%. Bagi staf biasa menulis surat dan mengisi formulir dianggap perlu hanya oleh 80%, 70% berpikir menulis laporan penting, 50% juga berpikir taking note penting tapi tidak satupun berkata menulis ringkasan, perjanjian bisnis dan menjulis manual

(13)

untuk peralatan dan mesin penting 0%. Kesimpulan yang bisa diambil dari temuan ini adalah penyedia jasa kursus bahasa Inggris bisa menggunakan semua aktivitas belajar untuk menulis yang penting digunakan kecuali menulis ringkasan dan manual untuk peralatan dan mesin tidak penting karena tidak dipilih.

Tabel. 9

Aktivitas berbicara yang disukai/perlu

Aktivitas berbicara Menejer Staf Biasa

Percakapan Langsung 100% 100%

Rapat, Seminar, Konferensi 100% 50%

Diskusi 50% 50%

Public Speaking 100% 80%

Taking Notes 50% _

Lain- lain….

Tabel. 9 juga member hasil bervariasi terhadap aktivitas berbicara bahasa Inggris yang disukai atau dianggap perlu. Level menejer berkata bahwa aktivitas percakapan langsung, rapat, seminar, konferensi dan public speaking dianggap perlu dan disukai 100%. Untuk aktivitas diskusi dan taking notes masing- masing hanya 50%. Bagi staf biasa hanya percakapan lansung yang dianggap paling perlu dimana 100% menjawab ya. Untuk aktivitas public speaking hanya 80% yang menjawab perlu dan diskusi, rapat, seminar, konferensi masing- masing 50% yang berpikir perlu dan tidak ada staf biasa yang memandang taking notes perlu. Kesimpulan yang

(14)

bisa diambil dari temuan ini adalah penyedia jasa kursus bahasa Inggris bisa menggunakan semua aktivitas belajar untuk berbicara yang penting digunakan.

Tabel. 10

Aktivitas mendengar yang disukai/dibutuhkan

Aktivitas Mendengar Menejer Staf biasa

Mendengar Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan 50% 50% Mendengar Petunjuk penugasaan Pekerjaan 100% 100%

Mendengar Percakapan Umum 100% 100%

Mendengar Percakapan dengan staf senior 50% 90% Mendengar Percakapan dengan Pelanggan

Asing

100% 100%

Lainya:………..

Tabel. 10 menjelaskan tentang aktivitas mendengar yang disukai atau dibutuhkan oleh staf Ziar Travel. Pada level manajer, semua memilih menyukai dan membutuhkan aktivitas mendengar petunjuk penugasaan pekerjaan, mendengar percakapan umum dan mendengar percakapan dengan pelanggan asing 100%. Sementara hanya sebagian atau 50% menejer yang merasa perlu dengan aktivitas, mendengar Petunjuk Pelaksanaan Pelatihan dan mendengar percakapan staf senior. Di pihak staf biasa kondisi yang hampir sama terjadi dimana hanya aktivitas mendengar petunjuk penugasaan pekerjaan, mendengar percakapan umum dan mendengar percakapan dengan pelanggan asing 100%.

(15)

Sementara 90% staf menyukai atau membutukan mendengar Percakapan dengan staf senior dan 50% memilih Mendengar Percakapan dengan staf senior. Kesimpulan yang bisa diambil dari temuan ini adalah penyedia jasa kursus bahasa Inggris bisa menggunakan semua aktivitas belajar untuk mendengar yang penting digunakan.

Tabel. 11

Keuntungan me miliki Bahasa Inggris yang baik

Keuntungan Menejer Staf Biasa

Promosi/naik pangkat lebih baik 100% 100% Memiliki kesempatan belajar ke Luar

negeri

100% 80%

Memiliki kesempatan untuk ikut pelatihan ke luar negeri.

100% 80%

Memiliki kesempatan menghadiri seminar, konferensi di luar negeri

100% 80%

Memiliki kesempatan pergi ke luar negeri 100% 80%

Tabel.11 menunjukan betapa pentingnya bahasa Inggris bagi level manajer. Mereka semuanya memilih ya 100% ketika ditanya manfaat akan bahasa inggris untuk diri mereka seperti, promosi/naik pangkat lebih baik, memiliki kesempatan belajar ke Luar negeri, memiliki kesempatan untuk ikut pelatihan ke luar negeri, memiliki kesempatan menghadiri seminar, konferensi di luar negeri, dan memiliki kesempatan pergi ke luar negeri. Hal yang agak berbeda terjadi dengan staf biasa yang hanya memilih 100% promosi/naik pangkat sebagai hal dapat diraih dengan memiliki bahasa Inggris yang baik. Sementara untuk manfaat yang lain seperti memiliki kesempatan belajar ke Luar negeri, memiliki kesempatan untuk ikut pelatihan ke luar negeri, memiliki kesempatan menghadiri seminar, konferensi di luar negeri, dan memiliki

(16)

kesempatan pergi ke luar negeri hanya dipilih sebagian besar atau 80% dan ini berarti tidak semua staf biasa melihat manfaat ini akan berdampak positif terhadap diri mereka.

Tabel. 12

Kecakapan bahasa Inggris sekarang

Krite ria Menejer Staf Biasa

Sangat Baik _ _

Baik 50% 10%

Cukup Baik 50% 50%

Jelek _ 40%

Sangat Jelek _ _

Tabel. 12 menunjukan kemampuan bahasa Inggris Staf Ziar Travel. Pada level menejer 50% memiliki bahasa Inggris yang baik dan 50% cukup baik. Pada pihak staf biasa hanya ada 10% yang memiliki bahasa Inggris baik, 50% cukup baik, dan 40% jelek. Data ini bisa menjadi acuan bahwa staf Ziar travel travel masih membutuhkan pelatihan bahasa Inggris terutama bagi mereka yang memiliki kompetensi bahasa Inggris pada level cukup baik dan jelek yang berjumlah cukup besar baik pada level menejer dan staf biasa.

3. Kesimpulan

1.Semua menejer mengatakan bahwa bahasa Inggris sangat penting bagi pekerjaan mereka setiap hari 100%. Sementar hanya 20% staf biasa yang berkata bahasa Inggris sangat penting dan 80% hanya berkata bahasa Inggris penting. Kesimpulan yang bias

(17)

ditarik bahwa semua staf Ziar travel menganggap Bahasa Inggris penting dalam mendukung pekerjaan sehari- hari mereka. Mengenai kecakapan bahasa Inggris mereka, 50% menejer berkata bahasa Inggrisnya baik dan 50% cukup baik. Pada level Staf biasa hanya 10% yang berkata baik, 50% cukup baik, dan 40 % jelek. Data ini menunjukan kalau para penyedia jasa kursus bahasa Inggris masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki bahasa Inggris mereka.

2. Semua staf Ziar Travel baik level menejer maupun Staf biasa memerlukan semua keterampilan bahasa seperti membaca, menulis, berbicara dan mendengar. 100% Semuanya berkata bahwa mereka membutuhkan keterampilan tersebut.

3. Materi ajar yang dibutuhkan oleh staf Ziar travel adalah, Untuk manajer hampir membaca semua jenis teks seperti manual, majalah, formulir, diagram, aturan, laporan, pengumuman, surat bisnis, feksimil mencapai 100% kecuali pada teks diagram hanya 50% yang membaca. Sementara pada level staf biasa memberikan jawaban yang beragam. Hanya jenis teks formulir yang semua staf membaca 100%, manual hanya 70%, majalah 80%, tabel 50%, diagram 50%, aturan 60%, laporan 70 %, pengumuman 70%, surat bisnis 90% dan feksimil 80%. Untuk aktivitas menulis surat, mengisi formulir, menulis laporan, taking note semua menejer 100% menjawab mereka menyukai. Hanya menulis perjanjian bisnis yang 50% dan tidak ada satupun menejer yang menyukai dan berpikir perlu untuk menulis ringkasan dan menulis manual peralatan dan mesin 0%. Bagi staf biasa menulis surat dan mengisi formulir dianggap perlu hanya oleh 80%, 70% berpikir menulis laporan penting, 50% juga berpikir taking note penting tapi tidak

(18)

satupun berkata menulis ringkasan, perjanjian bisnis dan menjulis manual untuk peralatan dan mesin penting 0%. Level menejer berkata bahwa aktivitas percakapan langsung, rapat, seminar, konferensi dan public speaking dianggap perlu dan disukai 100%. Untuk aktivitas diskusi dan taking notes masing- masing hanya 50%. Bagi staf biasa hanya percakapan lansung yang dianggap paling perlu dimana 100% menjawab ya. Untuk aktivitas public speaking hanya 80% yang menjawab perlu dan diskusi, rapat, seminar, konferensi masing- masing 50% yang berpikir perlu dan tidak ada staf biasa yang memandang taking notes perlu.

2. Saran

Penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar, lebih banyak variable, dan instrument yang lebih valid dan reliable hendaknya dilakukan untuk penelitian lanjutan sehingga mampu menyumbangkan lebih banyak masukan bagi perkembangan English for Specific Porpuse.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Ho Imran. 1983. Norm Analysis in ESP implications for practitioners : the case of English for Legal studies. ESP Malaysia, A National Journal on English for Specific Purposes, Vol 1. 1983.

Colemen, Hywel. 1968. Analysis language Needs in Large Organization, English for Specific Purposes, Vol. 7 PP.55 Pergamon Press, Inc. U.S.A

Hadi, Sutrisno. 1990. Methodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset Kasiram, Moh. 1994. Teknik analisis Item. Usaha Nasional. Surabaya.

Kurniadinata, Didi. 1994. English for Specific Purposes : Background and definition. Network, The Journal for Teachers of English in Indonesia.

Leoneto, Bambang A. 1994. Do ESP teacher need to learn Specific subject knowledge? Network, The Journal for Teachers of English in Indonesia.

Marison et al . 1994. A Fax interview on ESP Network, The Journal for Teachers of English in Indonesia.

Murcia, Marianne Celce. 2003. Teaching English as a Second or Foreign Language. Collin Books. New Jersey.

(20)

Morrow, Keith. 1977. English for Specific Purposes, Edited by Susan Holden. Modern Ery Publication Limited. Oxford England.

Robinson, P. 1980. ESP (English for Specific Purposes) Oxford: Pergamon Press

Sain. 1997. “English For Bengkulu Telecommunication staff: A Need Analysis”. Bengkulu. Unpublished Thesis Universitas Bengkulu

Selingker et al. 1981. English for Academic and technical purposes: Tarone and Hauzely, Editor. Newbury House Publisher. Inc. Rowley, Massachussets.

Triyanti, Hari. 1994. Controversies in Teaching English for Specific Purposes; Where should an ESP teacher stand? Network, The journal for Teacher of English in Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

(self assessment) , yang membantu seseorang untuk melihat jangkar karir mana yang lebih menonjol.. Self assessment yang realistik dapat membantu seseorang untuk

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat, anugerah, serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir pada Departemen

Parameter komposisi dan suhu media gasifikasi banyak mempengaruhi kese- timbangan massa dan energi dalam proses gasifikasi. Untuk media gasifikasi yang tetap,

Dalam hal Manajer Investasi menerima atau menyimpan permohonan penjualan kembali Unit Penyertaan dalam 1 (satu) Hari Bursa lebih dari 20% (dua puluh per seratus) dari

Perubahan imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin disebabkan respon atas pidato dari Gubernur Bank Sentral Amerika yang menyatakan bahwa rencana Bank Sentral

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa aktivitas antioksidan pada sampel daun sirsak (Annona muricata L.) yang berasal dari daerah Makassar

6. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam penulisan laporan penelitian, agar orang dapat memahami dengan mudah adalah …... a. Menggunakan bahasa yang komunikatif, baik

Kualitas suatu layanan adalah salah satu faktor untuk membuat perpustakaan lebih baik. Jika kualitas layanan sesuai dengan harapan pengguna maka tanggapan mereka tentang