• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM KARYAWAN SEBAGAI UPAYA DALAM PENGAMBILALIHAN DI ERA PANDEMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM KARYAWAN SEBAGAI UPAYA DALAM PENGAMBILALIHAN DI ERA PANDEMI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM KARYAWAN SEBAGAI UPAYA

DALAM PENGAMBILALIHAN DI ERA PANDEMI

EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP STRATEGY PROGRAM AS AN EFFORTS IN TAKING

IN THE ERA OF PANDEMIC

Fatimah Alamsyah,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga Email: falamsyah8@gmail.com

ABSTRACT

Financial performance is fundamental to assessing the good or bad of a company. So that it can assess the company's performance by looking at all the information in the financial statements. However, information that is often linked by management does not cause agency conflicts between shareholders and managers. So that one alternative solution to overcome this problem is with companies that take corporate action with employee share ownership plans. Researchers believe that with ESOP. The implementation of the ESOP / MESOP in Indonesia is arguably not new because in fact the implementation of the ESOP / MESOP in Indonesia itself was carried out in the late 2000s but the effectiveness of this implementation is said to be too minimal when we compare it to companies abroad. You could say that many companies have launched ESOP / MESOP during a pandemic like this, these companies appreciate the hard work of their employees so that they are given their appreciation. The implementation of the ESOP / MESOP can be said to have been carried out for a long time, but only a few companies where the initial ESOP / MESOP was carried out was recorded on April 26, 2002 by Astra Graphia (ASGR). However, in 2018 ASGR did not have this program anymore. From there, the company to maintain the sustainability of its company's performance will be better if it does not only focus on shareholders, but the company must also care about its employees because employees are also entitled to be given incentives as well as one of the risks if the company does not implement this MESOP / ESOP the company can be used as target in the acquisition by the acquirer.

Keyword: ESOP, MESOP, Financial Performance, Takeover, Agency conflict

ABSTRAK

Kinerja keuangan merupakan hal yang sangat mendasar untuk menilai baik atau buruknya suatu perusahaan. Sehingga pemegang saham bisa menilai kinerja perusahaan dengan melihat segala informasi dalam laporan keuangan. Namun informasi yang sering ditampilkan oleh pihak manajemen yang tidak eksplisit menyebabkan terjadinya konflik keagenan antara pemegang saham dan manajer. Sehingga salah satu solusi alternatif untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan perusahaan melakukan aksi korporasi dengan rencana kepemilikan saham karyawan. Peneliti yakin bahwa dengan ESOP. pelaksanaan ESOP/MESOP di Indonesia bisa dibilang bukan hal yang baru karena sebenarnya pelaksanaan ESOP/MESOP di Indonesia itu sendiri sudah dilakukan pada akhir tahun 2000-an namun untuk keefektifan dalam pelaksanaan ini dibilang masih terlalu minim bila kita bandingkan dengan perusahaan – perusahaan di luar negeri. Bisa dibilang sudah banyak perusahaan yang meluncurkan ESOP/MESOP di saat pandemi seperti ini,

(2)

perusahaan – perusahaan ini menghargai kerja keras karyawannya sehingga mereka diberi apresiasi. Pelaksanaan ESOP/MESOP bisa dibilang sudah lama dilakukan namun hanya dilakukan oleh oleh sedikit perusahaan dimana awal dilakukan ESOP/MESOP itu tercatat pada tanggal 26 April 2002 oleh Astra Graphia (ASGR). Namun pada tahun 2018 ASGR sudah tidak memiliki program ini lagi. Dari situlah kesadaran perusahaan untuk tetap menjaga keberlangsungan kinerja perusahaannya menjadi lebih baik ialah jangan hanya berfokus kepada para pemegang saham, tetapi perusahaan juga harus peduli kepada karyawannya karena karyawan juga berhak diberi insentif juga apalagi salah satu risiko jika perusahaan tidak menerapkan MESOP/ESOP ini perusahaan bisa dijadikan sebagai sasaran dalami pengambilalihan, oleh pihak pengakuisisi.

Kata Kunci: ESOP, MESOP, Kinerja Keuangan, pengambialihan, konflik keagenan

PENDAHULUAN

Loyalitas karyawan sangat penting bagi keberlangsungan perusahaan. Dimana perusahaan harus menyediakan fasilitas yang bisa membuat karyawannya untuk dapat bertahan. Apalagi di era pandemi sekarang ini banyak perusahaan yang memberhentikan karyawan mereka karena tidak omset perusahaan sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan karyawan, dan juga banyak karyawan yang hanya mendapatkan upah yang sudah tidak sesuai dengan UMR. Padahal sumber daya manusia yang ada di perusahaan merupakan asset yang paling berharga dalam sebuah perusahaan. Sukses atau tidaknya perusahaan tergantung dari inovasi dan skill dari tenaga kerja inilah yang bisa membentuk brand yang ada di perusahaan agar dapat dikenal di pasar. Ketika mereka tidak diberikan fasilitas dan juga apresiasi kepada karyawan hal ini bisa berdampak terhadap produktivitas mereka yang kian lama akan mengalami penurunan.

Oleh karena itu kinerja perusahaan sangat ditentukan dari pengelolaan sumber daya manusia dan bagaimana karyawan bisa mengelola perusahaan dan menjaga hubungan baik dengan para pemegang saham. Namun, terkadang sering terjadi konflik antara karyawan yakni disini berperan sebagai pihak agent dan pemegang saham yang berperan sebagai principal sering terlibat dalam konflik yang disebut dengan konflik agensi yang bisa berdampak pada free cash flow perusahaan.

Agensi free cash flow ini terjadi Ketika terdapat konflik kepentingan antara manajer (agen) dan pemegang saham (principal) berkaitan dengan penggunaan free cash flow di perusahaan. Dalam hal ini free cash flow merupakan didefinisikan sebagai arus kas arus kas tetap yang ada di perusahaan setelah semua proyek investasi dengan NPV positif telah dilaksanakan semua. Dengan kata lain, free cash flow ini merupakan arus kas yang benar – benar “bebas” , yang seharusnya dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen (Setiawan, 2015).

Apabila konflik ini terjadi secara terus – menerus maka akan menyebabkan kinerja perusahaan juga mengalami penurunan berdasarkan prediksi saya, sehingga pihak manajemen juga disini merasa kenapa selalu mereka yang disalahkan seperti itu. Banyak penelitian – penelitian terdahulu dimana menurut saya mereka lebih terlalu berpihak kepada pihak stakeholder tetapi tidak memperhatikan bagaimana nasib pihak manajemen yakni karyawan di perusahaan tersebut. Sehingga di paper inilah saya ingin menuangkan ide saya yakni solusi alternatif yang bisa menyelamatkan karyawan kita adalah dengan menawarkan strategi ESOP atau Employee Stock Ownership Program (ESOP). Program Kepemilikan Saham Karyawan (ESOP) adalah

(3)

program saham kepemilikan karyawan atas saham perusahaan tempat karyawan berada dipekerjakan (Ismiyanti & Mahadwartha, 2017).

ESOP ini sendiri merupakan salah satu masalah perusahaan yang harus disediakan sebuah insentif untuk bisa menyelaraskan antara hak manajemen dan juga hak pemegang saham. Dimana ini bisa dijadikan solusi untuk mengurangi adanya konflik kepentingan itu sendiri. Apalagi penerapan ESOP di Indonesia masih terbilang cukup minim sehingga disinilah kita perlu menyadarkan perusahaan untuk lebih giat dalam melalakukan aksi korporasinya dengan menerapkan ESOP maupun MESOP itu sendiri.

Selain ESOP/MESOP digunakan sebagai kompensasi bagi karyawan dalam kepemilikan yang terbatas, denga adanya kepemilikan saham tersebut karyawan diharapkan dapat termotivasi untuk berkontribusi secara maksimal dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Karena kinerja perusahaan akan linear terhadap kompensasi yang diterima. ESOP/MESOP sendiri juga dapat dijadikan sebagai benteng pertahanan dari adanya pengambilalihan perusahaan.

Apalagi era Covid-19 ini sendiri juga membuat banyak perusahaan yang ingin mengambil alih dan menghancurkan benteng pertahanan perusahaan. Sehingga perusahaan harus bergiat dalam meluncurkan ESOP sendiri. Apalagi bila perusahaan sudah tidak memaksmalkan kinerjanya, sering menjadi sasaran akuisisi. Strategi ESOP/MESOP seperti yang diterapkan oleh Manajemen Polaroid dapat menjadi salah satu strategi sehingga perusahaan mereka sulit untuk diakuisisi oleh acquirer.

Begitu banyak manfaat yang dirasakan jika perusahaan dapat menerapkan ESOP/MESOP di Indonesia, keberlangsungan karyawan dapat terpenuhi dan bisa memberikan dampak yang baik bagi kinerja perusahaan dan sebagai salah satu cara untuk mencegah terjadinya pengambilalihan perusahaan. Sehingga pada paper ini saya ingin mengajak perusahaan – perusahaan di Indonesia untuk lebih menegakkan aksi korporasinya bagi keberlangsungan sumber daya perusahaan yakni meluncurkan praktik ESOP/MESOP di Indonesia.

METODE

Metode dalam penelitian ini menggunakan data deskriptif terkait dengan penerapan ESOP/MESOP di Indonesia dengan seach engine data aksi korporasi di website www.idx.co.id

dan search engine lebih spesifik pada ESOP/MESOP itu sendiri. Disitulah kita akan menemukan sudah berapa banyak perusahaan yang menerapkan ESOP/MESOP di Indonesia beserta dampak kelanjutannya bagi perusahaan – perusahaan di era pandemi ini. Penulis akan memberikan gambaran bahwa betapa pentingnya ESOP/MESOP diterapkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

DATA PELAKSANAAN ESOP/MESOP DI INDONESIA

pelaksanaan ESOP/MESOP di Indonesia bisa dibilang bukan hal yang baru karena sebenarnya pelaksanaan ESOP/MESOP di Indonesia itu sendiri sudah dilakukan pada akhir tahun 2000-an namun untuk efektif dalam pelaksanaan ini dibing masih terlalu minim bila kita bandingkan dengan perusahaan – perusahaan di luar negeri. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil data yang ditemukan oleh penulis di website Bursa Efek Indonesia terkait dengan aksi korporasi ESOP/MESOP itu sendiri dengan historis datanya sebagai berikut.

(4)

Tabel diatas merupakan penerapan aksi korporasi di Indonesia dengan tipe korporasi ESOP/MESOP ini merupakan data keseluruhan dari semua perusahaan di Indonesia bahwa selama dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan ESOP di Indonesia masih terbilang minim di mana kurang lebih ada 700 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) hanya 10 perusahaan yang rutin melaksanakan ESOP/MESOP.

Pelaksanaan ESOP/MESOP bisa dibilang sudah lama dilakukan namun hanya dilakukan oleh oleh sedikit perusahaan dimana awal dilakukan ESOP/MESOP itu tercatat pada tanggal 26 April 2002 oleh Astra Graphia (ASGR). Namun pada tahun 2018 ASGR sudah tidak memiliki program ini lagi. Untuk alasannya ini sampai Sekarang belum diketahui kenapa banyak perusahaan selain Astra Graphia mereka mengakhiri terkait dengan ESOP/MESOP ini.

Selain Astra Graphia yang mencatatkan 6 kali aksi korporasinya berulang kali terkait dengan ESOP/MESOP nya ternyata, ada perusahaan yang sudah memiliki kontribusi banyak sekali terhadap program ESOP/MESOP ini dimana diantaranya Astra Agro Lestrai (AALI) yang mencatatkan aksi korporasinya 2 kali dan Astra Motor (ASII) yang mencatatkan aksi korporasinya 2 kali. Jika kita berbicara mengenai diluar data mungkin saya tidak tahu tapi dari data yang saya ambil di BEI hasilnya menunjukkan seperti ini, sehingga ukuran praktik ESOP/MESOP di Indonesia masih dibilang terlalu minim.

Itulah mengapa di negara kita konflik keagenan di Indonesia itu sering terjadi di perusahaan karena banyak perusahaan di Indonesia belum menerapkan terkait ESOP/MESOP ini. Apalagi di era pandemi ini, perusahaan harus memberikan insentif terhadap karyawan yang terdampak covid-19 yang mungkin membuat penghasilannya dipotong 50% atau dirumahkan karena adanya pandemi ini.

Sehingga solusi yang dapat ditawarkan adalah perusahaan harus memberikan ESOP/MESOP kepada karyawan atau pihak manajemen pada perusahaan. Bisa dibilang sudah banyak perusahaan yang meluncurkan ESOP/MESOP di saat pandemi seperti ini, perusahaan –

(5)

perusahaan ini menghargai kerja keras karyawannya sehingga mereka diberi apresiasi. Contohnya BRI Syariah sebagai bank Syariah anak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) di pandemi.

Menurut Direktur Bisnis Komersil PT.BRI Syariah Tbk Kokok Alun Akbar bahwa salah satu tujuan mereka IPO (Initial Public Offering) adalah selain memperkuat struktur permodalan, IPO juga meningkatkan loyalitas karyawan karena diterapkan Management Stock Option Program (MESOP) dan Employee Stock Ownership Program (ESOP) meskipun di era pandemic, mereka tetap berinisiatif untuk tetap melakukan IPO karena betapa pentingnya MESOP/ESOP itu.

Dari situlah kesadaran perusahaan untuk tetap menjaga keberlangsungan kinerja perusahaannya menjadi lebih baik ialah jangan hanya berfokus kepada para pemegang saham, tetapi perusahaan juga harus peduli kepada karyawannya karena karyawan juga berhak diberi insentif juga apalagi salah satu risiko jika perusahaan tidak menerapkan MESOP/ESOP ini perusahaan bisa dijadikan sebagai sasaran dalam takeover oleh pihak acquirer. Kita harus banyak belajar dari Polaroid dimana mereka mempertahankan perusahaanya dengan menerapkan MESOP/ESOP akhirnya pihak acquirer sulit dalam mengambil alih perusahaan mereka. ESOP/MESOP ini sendiri

KESIMPULAN DAN SARAN

ESOP/MESOP merupakan strategi yang pas untuk diterapkan pada perusahaan di era pandemi ini karena untuk mempertahankan karyawan yang sudah loyal dan terus – menerus memberikan kontribusi dalam meningkatkan kinerja perusahaan sudah selayaknya mereka diberikan kepemilikan saham dengan prosedur dan kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan. ESOP/MESOP juga sebagai bentuk linier dalam mencapai kinerja perusahaan. Karena apabila ESOP/MESOP meningkat maka akan linier terhadap kinerja perusahaannya. Namun kenyataanya penerapan ESOP/MESOP masih dibilang sangat jarang dilakukan sehingga perlu adanya kesadaran.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pembimbing mata kuliah restrukturisasi keuangan Bapak Dr. Wisudanto,SE., MM., CFP yang sudah memberikan arahan dan bimbingan terkait dengan proseeding.

REFERENSI

Bursa Efek Indonesia. (2020) . Aksi Korporasi. Jakarta

Ismiyanti, F., & Mahadwartha, P. A. (2017). Does employee stock ownership plan matter? An empirical note. Investment Management and Financial Innovations, 14(2), 381–388. https://doi.org/10.21511/imfi.14(3-2).2017.08

Setiawan, R. (2015). Masalah Agensi Free Cash Flow Dan Perilaku Moral Hazard. The 7th NCFB

Gambar

Tabel diatas merupakan penerapan aksi korporasi di Indonesia dengan tipe korporasi ESOP/MESOP ini merupakan data keseluruhan dari semua perusahaan di Indonesia bahwa selama dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan ESOP di Indonesia masih terbilang minim di mana

Referensi

Dokumen terkait

Mer- kittävänä Stadelmann pitää sitä, että Ben Sira ei mai- nitse esi-isien ylistyksessä (44-50) lainkaan kir- janoppineiden "esi-isää" Esraa - joka tosin oli myös

Dalam penggunaannya, teknik kelompok nominal (NGT) dapat digunakan pada tahapan identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko – terutama untuk proses pengambilan keputusan

[r]

sesungguhnya di lapangan. 2) Terjadi peningkatan nilai kapasitas daripada nilai kapasitas yang dikeluarkan MKJI 1997. 3) Terdapat perbedaan nilai kapasitas untuk lajur

Hasil analisis sampel air laut Teluk Gorontalo dicatat sebagai Ci kemudian dibandingkan dengan standar baku mutu [10], yang dicatat sebagai Lij, sehingga dapat

Apabila pada suatu Dokumen Kontrak Proyek Konstruksi terdapat sub klausul yang mengandung hak dan kewajiban yang tidak seimbang, hal tersebut dapat diselesaikan

Berdasarkan beberapa pengertian Teknologi Informasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah,

bersifat variable(berubah-ubah).produksi dalam jangka panjang berarti semua factor produksi yang digunakan bersifat variable(berubah-ubah). Dalam teori ekonomi, setiap proses