• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. PENDAHULUAN. Arsitektur merupakan suatu seni dan pengetahuan mendesain bangunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. PENDAHULUAN. Arsitektur merupakan suatu seni dan pengetahuan mendesain bangunan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Arsitektur merupakan suatu seni dan pengetahuan mendesain bangunan yang memiliki kualitas dalam estetika, geometri, emosi dan kekuatan spiritual, kecerdasan dan kompleksitas, konstruksi, perencanaan yang efektif,

Dari definisi di atas dapat dilihat betapa kompleksnya seni arsitektur bukan hanya sebuah bangunan. Bangunan pada suatu daerah selain menunjukkan sejarah juga secara tidak langsung menunjukkan perkembangan maupun kemujuan yang telah dicapai oleh daerah tersebut. Seperti arsitektur yang ekologis dan berkelanjutan merupakan salah satu perkembangan terakhir di bidang arsitektur.

Latar belakang timbulnya desain yang berkelanjutan adalah banyaknya masalah yang timbul di dunia akibat perbuatan manusia. Seperti pemanasan global, peningkatan populasi yang sangat pesat terutama diperkotaan, yang jika tidak ditanggulangi akan sangat merugikan. Contohnya dalam sebuah bangunan biaya operasional yang paling besar adalah untuk pencahayaan dan penghawaan buatan. Penggunaan AC seperti yang kita ketahui dapat menyebabkan pemanasan global akibat penggunaan freon. Perhatian tentang masalah lingkungan dan ekologi dalam desain inilah alasan utama timbulnya desain yang berkelanjutan.

Masalah lingkungan yang terjadi di Indonesia lainnya antara lain disebabkan perencanaan site planing yang tidak memperhitungkan besarnya lahan hijau, yang mengakibatkan kurangnya bidang penyerapan tanah Dengan berkurangnya bidang penyerapan tanah akan menimbulkan dampak seperti banjir yang baru-baru ini terjadi. Selain itu berkurangnya tanaman hijau dapat meningkatkan polusi terutama di daerah perkotaan dimana terdapat banyak kendaraan bermotor sehingga dapat mengakibatkan penipisan ozon yang menimbulkan penyakit kanker kulit dan katarak.

Dewasa ini perkembangan arsitektur di Surabaya cukup lambat dan ketinggalan jauh dengan negara-negara lainnya. Baik dari segi perancangan

(2)

maupun dari segi penggunaan material yang kurang inovatif. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan atau kurang memasyarakatnya perkembangan arsitektur dunia. Selain itu sepinya bidang properti di Surabaya juga disebabkan oleh krisis monoter yang berkepanjangan sehingga pangsa pasar yang berkembang adalah pada bangunan sekunder. Sekolah Tinggi Arsitektur dengan pendekatan perancangan bioklimatik ini dimaksudkan untuk menambah Perbendaharaan langgam arsitektur di Surabaya.

Tema bioklimatik di sini dkemukakan dengan alasan banyaknya bangunan yang menggunakan ban yak energi untuk penerangan dan penghawaan buatan padahal di iklim tropis penghawaan dan pengcahayaan dapat dipenuhi secara pasif. Serta timbulnya berbagai macam masalah lingkungan di dunia. Hal ini juga meninjau pusat pendidikan arsitektur yang kegiatannya berlangsung pada siang hari.

Sekolah Tinggi Arsitektur ini dimaksudkan selain sebagai fasilitas pendidikan arsitektur juga sebagai wadah bagi pameran dan seminar yang mengenalkan perkembangan di dunia arsitektur. Seperti misalnya perkembangan arsitektur yang ekologis maupun meterial bangunan yang baru dan lebih ramah lingkungan. Dengan tersedianya wadah bagi kegiatan di atas diharapkan sekolah ini juga dapat mendorong pertumbuhan arsitektur di Surabaya.

Untuk memicu berkembangnya arsitektur di Surabaya dibutuhkan suatu tempat untuk memperkenalkan teknologi-teknologi baru di bidang arsitektur dan sebuah wadah di mana para arsitek di surabaya dapat saling bertukar ilmu yang didapatnya baik dalam bentuk seminar maupun pameran.

1.2 Maksud dan Tujuan

Tujuan perencanaan proyek Sekolah Tinggi Arsitektur adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan sarana atau fasilitas untuk eksebisi maupun seminar sehingga dapat memacu perkembangan arsitektur di Surabaya secara formal.

2. Menyediakan fasilitas pendidikan tinggi formal yang bagi masyarakat yang ingin mempelajari arsitektur dengan lebih menyeluruh.

(3)

3. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Arsitektur sehingga dapat memicu perkembangan arsitektur di Surabaya.

1.3 Manfaat Proyek 1.3.1 Bagi Masyarakat

Bisa lebih mengenal perkembangan arsitektur baik dari skala lokal maupun internasional.

Masyarakat memiliki lebih banyak alternatif dalam merencanakan atau membeli bangunan dengan menyediakan fasilitas bagi pameran di bidang properti.

Menambah jumlah lembaga pendidikan tinggi di Surabaya, mengingat jumlah lulusan SMA yang kian meningkat di Surabaya dari tahun ke tahun. 1.3.2 Bagi Mahasiswa

Mendorong tumbuhnya arsitek-arsitek muda yang lebih memperhatikan lingkungannya dalam merencanakan suatu bangunan.

Memberi alternatif dalam pemilihan pendidikan tinggi di bidang Arsitektur di Surabaya.

Memberikan suasana belajar dan mengajar yang nyaman dengan iklim sebagai faktor penunjangnya.

1.3.3 Bagi Lingkungan Kota :

Adanya fasilitas umum yang menyediakan sarana pendidikan arsitektur serta tempat yang mewadahi pameran serta perkembangan properti di Surabaya.

Memicu perkembangan arsitektur kota dengan bangunan yang ramah lingkungan.

1.4 Sasaran Proyek

Perencanaan proyek ini memiliki sasaran sebagai berikut :

1. Dengan memperkenalkan perkembangan arsitektur yang ramah lingkungan diharapkan dapat mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah seperti global warming, dll.

(4)

2.

3.

4.

1.

2.

Mengenalkan pada masyarakat tentang perkembangan arsitektur di dunia dan juga arsitektur yang sesuai dengan iklim yang ada di Surabaya.

Menunjang perkembangan arsitektur di Surabaya dengan menyediakan fasilitas untuk eksebisi baik untuk pameran properti maupun karya-karya mahasiswa arsitektur sehingga dapat memicu persaingan yang sehat antar perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitasnya.

Menyediakan pendidikan formal bagi masyarakat yang ingin mendalami arsitektur.

Lingkup pelayanan Sekolah Tinggi Arsitektur antara lain :

Fasilitas pendidikan di jurusan Arsitektur yang dilengkapi dengan fasilitas ruang kuliah, studio, dan laboratorium.

Fasilitas penunjang berupa hall dan perpustakaan yang dapat digunakan oleh masyarakat umum.

1.5 Ruang Lingkup Pembahasan

Yang dibahas dalam laporan perancangan ini meliputi latar belakang proyek beserta proses perancangannya termasuk beberapa sistem utilitas dan strukturnya. Dengan melampirkan produk akhir dari perancangan serta foto maket.

1.6 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh bahan sebagai dasar perancangan Sekolah Tinggi Arsitektur dilakukan beberapa metode penelitian antara lain :

1. Survey lapangan

Survey yang dilakukan antara lain survey keadaan site yang akan digunakan dengan memperhatikan batasan, kendala dan kondisi site pada saat ini. Selain itu juga dilakukan studi banding ke fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan fasilitas Sekolah Tinggi Arsitektur yang akan direncanakan, seperti ke Universitas yang memiliki jurusan arsitektur.

2. Studi Literatur

Studi Literatur yang dilakukan meliputi buku-buku yang memiliki topik perencanaan kampus dan bangunan bioklimatik atau sains. Sehingga dapat

(5)

diperoleh acuan dalam merencanakan Sekolah Tinggi Arsitektur yang bioklimatik.

1.7 Pengertian Judul

Judul yang akan dikemukakan sebagai proyek tugas akhir adalah Sekolah Tinggi Arsitektur dengan pendekatan Bioklimatik, dengan pengertian judul sebagai berikut :

SEKOLAH TINGGI

Bangunan atau lembaga untuk belajar dan memberi pelajaran di tingkat pendidikan tinggi atau setelah sekolah menengah umum.

(Kamus Umum Bahasa Indonesia,) Suatu bentuk pendidikan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademis dan atau profesional dalam lingkup atau disiplin ilmu tertentu.

(Peraturan Pemerintah RI No. 30 tahun 1991 tentang Pendidikan Tinggi) ARSITEKTUR

Seni bangunan; gaya bangunan.

(Kamus Umum Bahasa Indonesia,) Seni dan pengetahuan mendesain bangunan yang memiliki kualitas dalam estetika, geometri, emosi dan kekuatan spiritual, kecerdasan dan kompleksitas, konstruksi, perencanaan yang efektif,

(Oxford : Dictionary of Architecture, ) BIOKLIMATIK

Salah satu cabang dalam Arsitektur yang mendesain bangunan sesuai dengan keadaan iklim di mana bangunan tersebut berada.

(Bioclimatic Skyscraper, ) SURABAYA

Nama ibukota propinsi Jawa Timur.

SEKOLAH TINGGI ARSITEKTUR BIOKLIMATIK di SURABAYA

Lembaga pendidikan tinggi yang menyelenggarakan kegiatan proses belajar mengajar di bidang teknik Arsitektur yang menggunakan bangunan yang didesain

(6)

dengan memperhatikan keadaan iklim di Surabaya di mana bangunan sekolah tinggi tersebut berada.

1.8 Konsep Awal Proyek

Sekolah tinggi arsitektur ini terletak di kawasan Surabaya Barat dengan pertimbangan di kawasan tersebut banyak terdapat universitas lain dan juga pencapaiannya yang mudah. Selain itu kawasan ini merupakan kawasan perumahan sehingga cukup tenang untuk sarana pendidikan. Dan dengan tidak adanya gedung pencakar langit di sekitar tapak maka tidak terdapat daerah bayangan angin pada tapak dan tidak ada yang menghalangi sinar matahari.

Arsitektur bioklimatik digunakan sebagai pendekatan perencanaan berkaitan dengan fungsi bangunan sebagai sekolah tinggi arsitektur dan juga untuk mengenalkan bentuk arsitektur baru khususnya di kawasan Surabaya. Konsep biokimatik pada bangunan ini ditampilkan baik melalui site planning, pengaturan denah dan juga tampak dalam usaha untuk memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami dalam bangunan.

Konsep arsitektural yang ditampilkan pada bangunan ini adalah kesimbangan antara alam dan manusia yang ditampilkan dalam bentuk geometis maupun kesimbangan antara solid dan void.

Referensi

Dokumen terkait

Tetapi, jika nilai kotak [i][y] tidak sama dengan 0, kita panggil method taruhRatu dengan tidak sama dengan 0, kita panggil method taruhRatu dengan memasukkan nilai i,y, dan

dan Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, Konsil Kedokteran Indonesia memiliki tugas untuk mengesahkan Standar

Upaya yang dapat dilakukan untuk men- gatasi masalah kebisingan dan getaran mekanis pada traktor tangan adalah perbaikan konstruksi, diantaranya dengan perbaikan rancangbangun

masih menggunakan sistem manual dan waktu yang dibutuhkan pimpinan dalam mendapatkan informasi keuangan perusahaan belum maksimal. Analisis terhadap sistem lama yang masih

memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks meminta informasi terkait tindakan/kegiata n/kejadian yang akan ,sedang, dan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan mengenai pengelolaan area bermain outdoor pada anak usia 4-5 tahun di TK LKIA Pontianak, maka

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data hasil wawancara berupa tanya jawab langsung dengan Kepala Kantor Bank Indonesia Sulawesi

7 Penelitian ini akan melihat bagaimana strategi pengelolaan pemandian alam berbasis masyarakat di sumber maron, wisata yang memberikan nilai lebih,