• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN RUAS LARAT- LAMDESAR PROVINSI MALUKU. Oleh : Tri Purwanto, *Puji Wiranto, **Hikmad Lukman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN RUAS LARAT- LAMDESAR PROVINSI MALUKU. Oleh : Tri Purwanto, *Puji Wiranto, **Hikmad Lukman"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK 1

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN RUAS

LARAT-LAMDESAR PROVINSI MALUKU

Oleh :

Tri Purwanto, *Puji Wiranto, **Hikmad Lukman

Abstrak

Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih harusnya tepat sehingga proyek/pekerjaan berjalan lancar. Penelitian ini dibatasi pada masalah produktivitas dan perkiraan biaya alat yang berkaitan dari kombinasi alat

bulldozer D 55 AX, excavator PC 50, dan dump truck HINO 260 FM, Adapun Produktivitas excavator

didapat sebesar 59 m3/jam dengan membutuhkan alat sebanyak 1 unit membuang tanah sebesar 23.527 m3 dalam waktu 398 jam. Produktivitas dump truck dari tiap tempat pembuangan berbeda-beda mulai dari Produktivitas dump truck tujuan pembuangan Lokasi Adaut adalah sebesar 19 m3/jam dengan menggunakan 4 unit dump truck. Produktivitas dump truck tujuan pembuangan Lokasi Kandar adalah sebesar 12 m3/jam dengan menggunakan 5 unit dump truck. Produktivitas dump truck tujuan pembuangan Lokasi Lamdesar Timur adalah sebesar 17 m3/jam dengan menggunakan 4 unit dump

truck. Produktivitas bulldozer didapat sebesar 225 m3/jam dengan membutuhkan alat 1 unit untuk

membuang tanah sebesar 23.527 m3.

Kata kunci : excavator, dump truck, bulldozer, produktivitas, harga alat

1. PENDAHUAN 1.1. Latar Belakang

Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat.

Alat yang umum dipakai didalam proyek konstruksi antara lain dozer, alat gali diantaranya backhoe, front shovell, dumshell, alat pemuat diantaranya loader, alat pengangkut seperti truck. Alat pemadat tanah diantaranya roller dan compactor, dan lain-lain.

Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih harusnya tepat sehingga proyek/pekerjaan berjalan lancar. Kesalahan dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan proyek pekerjaan tidak lancar. Dengan demikian keterlambatan penyelesaian pekerjaan dapat terjadi yang menyebabkan biaya akan menbengkak. Produktivitas yang kecil dan tenggang

waktuyang dibutuhkan untuk pengadaan alat lain yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan biaya yang lebih besar.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini adalah memperhitungkan kembali produktivitas dan kebutuhan alat berat yang dipergunakan pada pelaksanaan proyek yang sedang berjalan. Tujuan adalah untuk mendapatkan hasil perhitungan Produktivitas alat, jumlah alat yang dibutuhkan dan harga biaya alat tersebut.

1.3. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Ruang lingkup penulisan ini hanya dibatasi pada masalah manajemen peralatan dan perkiraan biaya alat yang berkaitan dengan Produktivitas dari kombinasi alat bulldozer D

55AX, excavator PC 50, dan dump truck HINO 260 FM, yang di pergunakan pada proyek/pekerjaan ruas jalan Larat-Lamdesar Provinsi Maluku.

(2)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK 2

2.1. Jasa Penjualan

Agen penjual (dealer) yang bonafide

umumnya melengkapi diri dengan tenaga mekanik yang terlatih, peralatan yang cukup, dan fasilitas untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan, serta masa jaminan. Penjual umumnya memiliki instrumen lengkap untuk memeriksa kondisi peralatan dan membandingkannya dengan kriteria atau standar yang ditentukan oleh pabrik peralatan. Oleh karna itu, sebelum menentukan membangun atau tidaknya fasilitas pemeliharaan sendiri, kontraktor atau pemilik proyek hendaknya mensurvai dan mengkaji total biaya dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, seperti merekut dan mengkaji tenaga mekanik, membangun bengkel, persediaan suku cadang, overhead, dan masa perbaikan yang mungkin lebih lama dibanding bila dilakukan oleh bengkel penjual.

2.2. Persedian Suku Cadang

Guna mencegah berhentinya oprasi alat-alat konstruksi berkepanjangan, diperlukan persediaan (inventory) suku cadang. Jenis dan volumenya amat dipengaruhi oleh letak lokasi proyek. Di daerah terpencil yang jauh dari agen penjualan (dealer) ataupun bengkel-bengkel lain, jenis dan volume persedian suku cadang akan meningkat. Bila daerah lokasi proyek berada di daerah yang telah maju, di mana tersedia banyak agen penjual dan bengkel, maka pertama-tama kontraktor hendaknya mengadakan kontrak dengannya untuk mengetahui sejauh mana jasa dan fasilitas yang tersedia. Bila memungkinkan, kontraktor hanya perlu menjaga persedian suku cadang bagi perbaikan sehari-hari, dan bagian-bagian yang sudah diperkirakan akan dipakai dalam waktu dekat.

2.3. Produksi dan Durasi Pekerjaan

Dalam menentu durasi suatu pekerjaan maka hal-hal yang perlu di ketahui adalah volume pekerjaan dan Produktivitas alat tersebut. Produktivitas alat bergantung pada kapasitas dan waktu siklus alat. dasar untuk mencari Produktivitas alat adalah:

Produktivitas =kapasitas CM (Sumber : Joetata Hadihardaja,1998)

Untuk memperoleh cycle time (CM) diperlukan sebagai berikut:

Cm = TL + TH + TD + TR + TW Dimana :

Cm = siklus waktu (cycle time) TL = waktu pemutaran TH = waktu pengangkutan TD = waktu menumpahkan TR = waktu kembali TW = waktu menunggu

Untuk menghitung jumlah alat-alat lainnya gunakan (Sumber : Joetata

Hadihardaja,1998)

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑙𝑎𝑡 =𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑉𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑡 Setelah jumlah masing-masing alat diketahui maka selanjutnya perlu dihitung durasi pekerjaan alat-alat tersebut. Salah satunya cara dengan menentukan berapa Produktivitas total alat setelah dikalikan jumlahnya. Kemudian dengan menggunakan Produktivitas jumlah alat maka durasi dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut. (Sumber

: Joetata Hadihardaja,1998)

𝑑𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

2.4. Elevasi Letak Proyek

Elevasi berpengaruh terhadap hasil kerja mesin, karena kerja mesin dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur udara luar. Berdasarkan pengalaman, kenaikan 1000 ft (300 m) pertama dari permukaan laut, tidak akan berpengaruh pada mesin-mesin empat tak; tetapi untuk selanjutnya setiap kenaikan 1000 ft ke dua (dihitung dari permukaan laut) HP rata-rata berkurang sebesar + 3%; sedangkan pada mesin-mesin dua tak, penurunannya sebesar 1%.

2.5. Efisiensi Operator

Faktor manusia sebagai operator alat sangat sukar ditentukan dengan tepat, sebab selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu, bahkan dari jam ke jam, tergantung pada keadaan cuaca, kondisi alat yang dikemudikan, suasana kerja dan lain-lain. Biasanya memberikan perangsang dalam bentuk bonus dapat mempertinggi efisiensi operator alat.

(3)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK 3 Dalam kerja seorang operator tak akan dapat

bekerja selama 60 menit secara penuh, sebab selalu ada hambatan-hambatan yang tak dapat dihindari seperti pergantian komponen yang rusak, memindahkan alat ke tempat lain, dan sebagainya. Pada Tabel 2.6 di bawah ini diberikan beberapa nilai efisiensi operator.

2.6. Klasifikasi Alat

Alat berat dapat dikategorikan ke dalam beberapa klarifikasi. Klarifikasi tersebut adalah klarifikasi alat berat dan klarifikasi operator alat berat.

2.7. Klarifikasi Fungsional Alat Berat

Klarifikasi fungsional adalah pembagian alat berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsi alat berat dapat dibagi sebagai berikut :

a. Alat penggali, sepeti excavator, front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell. b. Alat pengangkut material, seperti balt truck

dan wagon.

c. Alat pemindah material. Seperti loader dan dozer.

d. Alat pemadat, seperti tamping roller, pneumatic-tired roller, compactor, dan

lain-lain.

2.8. Klasifikasi Operasional Alat Berat

Alat-alat berat dalam pengoprasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau tidak dapat digerakan (statis). Jadi klarifikasi alat berdaasarkan penggerakanya dapat dibagi menjadi berikut :

a. Alat dengan penggerak, seperti crawler atau roda kelabang dan ban karet.

b. Alat statis, seperti tower crane, batching

plant, dan crasher plant.

2.9. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan alat berat

Pemiihan alat berat yang tepat pada tahap peracanaan merupakan faktor penentu. Tidak semua jenis alat berat dapat digunakan unutk setiap tahap konstruksi. Kesalahan pemilihan alat berat dapat berakibat terlambatnya pelaksanaan proyek yang mengakibatkan membengkaknya biaya konstruksi. Untuk itu pengetahuan atas fungsi dan spesifikasi alat

berat memegang peranan penting dalam pemeliharan alat berat yang benar-benar tepat. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan alat berat antar lain:

1. Fungsi yang akan dilaksanakan, alat berat yang digunakan disesuaikan dengan funginya terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan.

2. Kapasitas peralatan, kesesuaian kapasitas pekerjaan dengan kapasitas alat merupakan hal yang penting untuk meminimalisir biaya konstruksi.

3. Cara pengoperasian, alat berat disesuaikan dengan mobilitas (arah gerak, kecepatan, siklus gerak dll) yang telah ditetapkan.

4. Ekonomi, pemilihan alat juga harus mempertimbangkan biaya investasi atau sewa, biaya operasional, dan biaya pemeliharaan.

5. Jenis proyek, pada jenis proyek yang berbeda, akan digunakan jenis alat berat yang berbeda pula.

6. Lokasi proyek, lokasi proyek juga akan mempengaruhi pemilihan alat berat yang digunakan.

7. Jenis dan kekuatan tanah, kekuatan tanah serta jenis tanah yang akan diolah juga mempengaruhi pemilihan alat berat yang digunakan.

8. Kondisi lapangan, kondisi lapangan yang sulit akan berbeda dengan kondisi lapangan yang standar dalam pemilihan alat.

2.10. Efisiensi kerja

Dalam merencanakan suatu proyek, Produktivitas per jam dari suatu alat yang diperlukan adalah Produktivitas standar dari alat tersebut dalam kondisi ideal dikalikan dengan suatu faktor. Faktor tersebut dinamakan efisiensi kerja. Efisiensi kerja tergantung pada banyak faktor seperti: topografi, keahlian, oprator, pemilihan standar pemeliharaan dan sebagainya yang menyangkut operasi alat. Dalam kenyataanya memang sulit untuk menentukan besarnya efisiensi kerja, tetapi dengan dasar pengalaman-pengalaman dapat ditentukan efisiensi kerja yang mendekati kenyataan . Kondisi kerja kergantung dari hal-hal berikut dan keputusan terakhir harus diambil dengan memperhitungkan semua hal tersebut dibawah ini:

(4)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK 4 a. Apakah alat sesuai dengan tofografi yang

bersangkutan

b. Kondisi dan pengaruh lingkungan seperti ukuran medan dan peratan cuaca saat itu dan penerangan pada tempat dan waktu yang diperlukan.

c. Pengaturan kerja dan kombinasi kerja antara peralatan dan mesin.

d. Metode operasional dan perencanaan persiapan.

e. Pengalaman dan kepandaian operator dan pengawas untuk pekerjaan termasud. Hal-hal berikut harus diperhatikan dalam pelaksanaan pemeliharaan peralatan:

a. Penggantian pelumas dan grease (gemuk) secara teratur.

b. Kondisi peralatan pemotong (blade,

bucket, bowl, dan sebagainya).

c. Persedian suku-suku cadang yang sering diperlukan untuk peralatan yang bersangkutan.

2.11. Macam-macam alat berat pada proyek konstruksi

Pada setiap proyek atau pekerjaan ada keunikan dimana tidak semua alat berat perlu dipakai di proyek tersebut. Jenis-jenis proyek yang pada umumnya menggunakan alat berat adalah proyek gedunng, pelabuhan, jalan, dam, irigasi, dan lain-lain.

2.12. Proyek Gedung

Alat berat yang umum dipakai di dalam proyek gedung adalah

a. pemancang tiang (pile driving),

b. alat penggali excavator yang digunakan untuk penggalian basement,

c. crane untuk pemindahan material secara vertikal,

d. truck untuk pengangkutan material secara horizontal,

e. Concrete mixer truck sebagai pengangkut campuran beton.

f. Alat pemadat juga sering digunakan untuk memadatkan tanah di sekitar basement. g. concrete mixer, dan lain-lain.

2.13. Proyek jalan

Proyek jalan pada umumnya mengunakanalat gali, truck, dozer, grader, alat pemadat, loader, dan lain-lain. Alat gali digunakan untuk menggali saluran disekitar badan jalan.

Bulldozer berfungsi untuk mengupas tanah dan grader untuk membentuk permukaan tanah. Loader digunakan sebagai pemuat tanah ke dalam truck. Untuk jalan dengan pekerasan lentur digunakan asphalt mixing plant yang berfungsi untuk mencampurkan bahan campuran aspal yang kemudian disebarkan, diratakan, dan dipadatkan dengan mengunakan asphalt finisher. Sementara itu, untuk pekerasan kaku beton diolah dengan mengunakan concrete bacthing plant yang kemudian dipindahkan dengan mengunakan truck mixer.

2.14. Koordinasi alat-alat berat yang digunakan

a Excavator atau backhoe

Excavator/backhoe termasuk alat penggali hidraulis memiliki backet yang dipasang di depannya, yang dimaksud dengan alat penggali hidraulis adalah alat yang bekerja karena adanya tekanan hidraulis pada mesin di dalam pengoprasiannya. Alat penggeraknya adalah traktor dengan roda ban atau crawler. Backhoe bekerja dengan cara mengerakan bucket ke arah bawah dan kemudian menariknya menuju badan alat.

Dengan demikian dikatakan bahwa backhoe menggali material yang berada di bawah permukaan tempat alat tersebut berada. Pada perhitungan dalam mencari Produktivitas backhoe dipakai ( Sumber : Joetata

Hadihardaja, 1998)

𝑄 = 𝑞 𝑥 3600 𝑥 𝐸 𝐶𝑚 Dimana :

Q = Produktivitas per jam (m3/jam) q = Produktivitas per siklus (m3)

q = ql x k

q1 = kapasitas penuh backet backhoe (m3) k = faktor bucket

Cm = waktu (detik) E = efisiensi kerja

b Dump truck

Alat pengangkut atau lebih sering disebut dump truck mempunyai fungsi untuk mengangkut material seperti tanah, pasir, batuan untuk proyek konstruksi. Pemilihan jenis pengangkutan bergantung pada kondisi lapangan, volume material, waktu dan

(5)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK 5 biaya.kapasitas bak penampung truck terdiri

dari struck capacity (kapasitas peres) dan heaped capacity (kapasitas menunjang). Struck campacity adalah kapasitas alat yang muatannya mencapai ketinggian dari bak penampung. Jenis material yang lepas dengan daya letak rendah seperti pasir dan krikil umumnya tidak bisa menggunung, jadi pengangkutannya dalam kapasitas peres. Heaped capacity adalah kondisi muatan mencapai ketinggian lebih dari ketinggian bak. Karena tanah liat mempunyai daya lekat antar butir yang cukup besar maka kapasitas pengangkutan tanah liat dapat mencapai kapasitas.

Untuk menghitung jumlah produksi per jam dari dump truck yang melakukan pekerjaan secara terus menerus digunakan sebagai berikut (sumber Joetata Hadihardaja, 1998)

𝑄 = 𝐶 𝑥 60 𝑥 𝐸 𝐶𝑚

Dimana untuk mencari nilai c maka digunakan :

𝐶 = 𝑞 𝑥 𝑘 Keterangan :

Q = Produktivitas (m3/jam) C = Produktivitas per siklus E = efisiensi kerja dump truck Cm = waktu siklus dump truck (min) M = jumlahdump truck yang bekerja q = kapasitas bucket

k = faktor bucket

Untuk menghitung cycle time dibutuhkan beberapa perhitungan terlebih dahulu seperti (Sumber : Joetata Hadihardaja,1998)

waktu muat (TL)

𝑇𝐿 = 𝐶𝑑

𝑞𝐼 𝑥 𝑘 𝑥 𝐶𝑚... ( 2.18.) (Sumber : Joetata Hadihardaja,1998) Dimana:

Cm = siklus waktu (cycle time) Cd = kapasitas damp truck (m3) ql = kapasitas bucket alat pemuat (m3) K = faktor kapasitas bucket

waktu tempuh

TH = D/V1... ( 2.19.)

(Sumber : Joetata Hadihardaja,1998) Dimana:

D = jarak angkut (meter)

V1 = kecepatan rata-rata saat muatan penuh (menit)

waktu bongkar muat (TD)

Dimana bisa diperkirakan dan ini tergantung dari lokasi penumpahan.

waktu untuk kembali (TR)

TH = D/V2... ( 2.20.)

(Sumber : Joetata Hadihardaja,1998) Dimana:

D = jarak angkut (meter)

V2 = kecepatan kembali saat muatan kosong (menit)

Beberapa pertimbangan (keuntungan dan kerugian) yang harus diperhatikan dalam pemilihan ukuran truk adalah sebagai berikut :

Truk kecil

Beberapa pertimbangan penting untuk menentukan pemilihan truk besar atau kruk kecil yang akan digunakan antara lain :

1. Lebih lincah dalam beroperasi. 2. Lebih mudah mengoperasikannya. 3. Lebih fleksibel terhadap jalan kerja lebih

sederhana.

4. Penyesuaian terhadap kemampuan backhoe lebih mudah

5. Jika salah satu truk dalam unit angkut tidak bekerja, tidak ada masalah terhadap total produksi.

6. Lebih banyak supir operatornya.

Truk besar

Keuntungan yang didapat dengan menggunakan truk berukuran besar adalah sebagai berikut :

1. Untuk kapasitas yang sama dengan truk kecil, jumlah unit truk besar lebih sedikit. 2. Sopir atau crew yang digunakan lebih

sedikit.

3. Cocok untuk angkutan jarak jauh.

4. Pemuatan dari backhoe lebih mudah sehingga waktu yang diperlukan lebih sedikit.

5. Waktu yang dibutuhkan damp truk untuk mengambil posisi dimuat kembali (TW), dimana bisa dipekirakan dan ini tergantung dari lokasi pemuatan.

(6)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK 6 Dalam melaksanakan pekerjaan pemindahan

tanah mekanis dengan mengunakan alat-alat berat. Bulldozer adalah suatu alat dimana traktor menjadi alat penggerak sekaligus juga tempat dudukan alatnya. Kadang-kadang bulldozer juga disebut traktor yang diberikan suatu alat tambahan yang berupa pisau pendorong. Berdasarkan bladenya dozer dapat dibagi menjadi :

1. Universal blade (U-Blade)

Universal Blade pada umumnya digunakan untuk keperluan reklamasi tanah (land reclamation) dan pekerjaan penyediaan bahan (stock pile work). Hal ini dimungkinkan karna bentuk blade aga melengkung sehingga bulldozer dapat mendorong muatan lebih banyak, cocok untuk mendorong tanah non kohesif. 2. Stright Blade (S-Blade)

Blade ini paling cocok untuk digunakan di segala macam medan (heavy duty

blade)banyak di gunakan untuk mendorong material cohesive, penggalian struktur dan penimbunan dengan memiringkan blade, ujung blade dapat berfungsi untuk menggali tanah keras atau boulder dan lain-lain.

3. Angling Blade (A-Blade)

Angle blade biasanya digunakan untuk

membuang muatan kesamping, pembukan jalan perintis, menggali saluran. Sangat efektif untuk pekerjaan

side hill cut atau back filling.

4. Cushion Blade (C-Blade)

Blade ini dilengkapi dengan rubber cushion atau bantalan karet untuk

meredam tumbukan. Biasanya blade ini digunakan untuk pemeliharaan jalan dan pekerjaan dozing lainnya.

Untuk menghitung jumlah produksi per jam dari bulldozer yang melakukan pekerjaan secara terus menerus digunakan sebagai berikut (sumber Joetata Hadihardaja, 1998)

𝑄 =𝑞 𝑥 60 𝑥 𝑘 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝐶𝑚

Produksi per siklus

Produksi kerja bulldozer pada saat penggusuran adalah sebagai berikut :

Produksi (q) = L x H² x a Dimana :

L = lebar blade/ sudut (m/yd) H = tinggi blade (m)

a = faktor blade

Untuk menghitung Produktivitas standar dari

bulldozer, volume tanahyang dipindahkan

dalam satu siklus dianggap sama dengan lebar sudu x (tinggi sudut)². Pada kenyataannya dilapangan produksi persiklus akan berbeda-beda tergantung dari jenis tanah sehingga faktor sudu perlu disesuaikan karena pengaruh tersebut. 1. Waktu siklus 𝑐𝑚 = 𝐷 𝐹 𝑥 𝐷 𝑅+ 𝑍 (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡) Dimana :

D = jarak angkut/gusur (meter) F = kecepatan maju (m/menit) R= kecepatan mundur (m/menit) Z= waktu ganti persnelling (menit)

Kecepatan maju berkisar antara 3-5 km/jam dan kecepatan mundur berkisar antara 5-7 km/jam. jika menggunakan mesin dengan

torqflow, kecepatan maju diambil 75%

maksimum, dan mundur 85% kecepatan maksimum.

2.15. Analisa Biaya

Dalam memperoleh alat berat ada tiga cara yang umum digunakan yaitu: membeli, sewa beli (leasing) dan menyewa. Perbedaan diantara cara-cara tersebut terdapat biaya total untuk memperoleh alat dan bagaimana cara pembayaran biaya tersebut selama priode tertentu.

2.16. Cara sewa

Menyewa suatu peralatan dapat dikatakan ekonomis bila jumlah pekerjaan terbatas/sedikit atau bila alat tersebut dibutuhkan hanya sesekali saja. Perhitungan biaya dilakukan dengan mengalikan biaya sewa dengan jumlah peralatan dan lama waktu sewa. Untuk cara ini biasanya terdapat minimal sewa alat, misalnya minimal sewa 200 jam/bln.

2.17. Cara leasing

Merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk kepemilikan alat yang dilakukan secara berkala dan biasanya dilakukan setiap bulan, kuartal dan setiap setengah tahun selama jangka waktu tertentu. Apabila jangka waktu leasing tersebut telah habis, maka kontraktor

(7)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK 7 (pihak lease) mempunyai hak pilih untuk

memiliki peralatan tersebut atau tidak selama berlangsung perjanjian leasing, pihak lease tidak diperkenankan mengakhiri perjanjian sebelum waktunya. Jika hal tersebut sampai terjadi, pihak lease harus mengganti rugi kepada pihak lessor. Pada akhir perjanjian leasing, pihak lease mempunyai hak pilih untuk membeli barang tersebut seharga nilai sisa atau mengembalikan barang tersebut pada pihak lessor untuk juga mengadakan perjanjian leasing lagi untuk tahap kedua atau barang yang sama.

2.18. Cara membeli

Pembelian alat berat meliputi pembiayaan awal oleh pembeli untuk memperoleh hak pemilikan atas alat. Pembiayaan awal meliputi pembayaran tunai untuk :

1. Harga pembelian alat.

2. Pembayaran bea atau pajak impor bila diperlukan.

3. Pembayaran ongkos angkut ke tempat pemesanan.

4. Pembayaran ongkos pemeriksaan awal bila diperlukan.

5. Pembayaran untuk modifikasi, perbaikan awal atau perakitan bila diperlukan.

2.19. Biaya Kepemilikan

Biaya kepemilikan adalah jumlah biaya dalam rupiah yang harus diterima kembali oleh pemilik alat karna telah mengeluarkan biaya untuk pembelian alat, angkutan, pajak, asuransi, setiap jam selama umur ekonomis alat. Bunga modal juga harus diterima pemilik alat setiap jam selama umur ekonomis alat. Biaya kepemilikan terdiri dari

1. Biaya penyusutan (Depresiasi) Jangka waktu penyusutan biasanya diberikan oleh pabrik pembuat sesuai jenis alat dan kondisi kerja.

2. Bunga pinjaman bank

Besarnya suku bunga disesuaikan dengan suku bunga yang berlaku. Biaya bunga per-jam dihitunng dengan :

𝑖 (1+𝑖)ᶺ

(1+𝑖)ᶺ −1 ...( 2. 25.) (Sumber : Joetata Hadihardaja,1998) Dimana :

A = umur ekonomis alat

i = suku bunga bank 3. Angsuransi alat-alat berat

Angusran alat-alat berat dimaksudkan untuk melindungi terjadinya resiko-resiko cukup besar, adapun biaya untuk mengansuransikan peralatan tersebut diberlakukan sebagai berikut:

𝐴𝑐 = [2 𝑥 𝑁𝑁+1 𝑥 𝐸 𝑥 𝐴𝑖] 𝑥 1 (Sumber : Joetata Hadihardaja,1998) Dimana :

Ac = biaya asuransi N = umur ekonomis alat E = harga peralatan murni Ai = bunga asuransi

h = jam kerja peralatan per-jam

karena hanya pembelian, bunga modal, pajak, asuransi serta umur ekonomis alat merupakan bilangan tetap/konstan, maka biaya kepemilikan disebut biaya tetap

4. Biaya operasi

Biaya operasi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan-keperluan pengoprasian alat. Untuk mengitung biaya operasi tersebut adalah (sumber: Joetata

Hadihardaja,2009)

T = F + G + H + J + K Yang terdiri dari biaya-biaya untuk : a. Bahan bakar dan pelumas (H)

Pengunaan bahan bakar dan pelumas sangat tergantung dari daya dukung mesin alat. Bahan bakar dan pelumas tersebut yang dimaksudkan adalah biaya untuk fuel dan oil + grease. (Sumber : Joetata Hadihardaja,1998)

Untuk bahan bakar :

𝑓𝑢𝑒𝑙 = (12% − 15%) 𝑥 𝑃𝑤 𝑥 𝑀𝑠 Sedangkan :

𝑜𝑖𝑙 + 𝑔𝑟𝑒𝑎𝑠𝑒 = (2,5% − 3%)𝑥 𝑃𝑤 𝑥 𝑀𝑝 b. Workshop (G)

Biaya workshop untuk operasi alat per-jam efektif dapat dihitung sebagai berikut (sumber:

Joetata Hadihardaja,1998)

𝐺 = (6,25%@8,75%) 𝑥 𝐵𝑊 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐺 =𝐹2. c. Perawatan dan perbaikan (F)

(8)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK 8 Biaya perbaikan dapat diperkirakan sesuai

dengan jam penggunaannya. Tetapi, pada umumnya, biaya perbaikan merupakan biaya rata-rata seluruh total biaya perbaikan selama waktu tertentu. (Sumber: Joetata Hadihardaja,1998)

𝐹 = (12,5% − 17,5%) 𝑥 𝐵 𝑊

Dimana :

B = biaya setempat (Rp)

W = jumlah jam kerja yang digunakan secara efektif setahun (jam)

d. Gaji / upah operator / mekanik

Besarnya sangat tergantung dari tempat/lokasi pelaksanaan pekerjan, perusahaan yang bersangkutan dan peraturan peraturan yang ada, yang berlaku di lokasi tersebut dan yang berlaku antara operator dan perusahaan yang bersangkutan.

3. PEMBAHASAN DAN ANALISA 3.1. Data Pekerjaan Proyek

Pada pelaksanaan proyek pembangunan ruas jalan larat-lamdesar yang berlokasi di provinsi maluku utara di peroleh data sebagai berikut : Volume tanah galian : 18.821,75 m³ Faktor konversi tanah : padat 0,90 , asli 1,00 lepas 1,25

Waktu pelaksanaan : 240 hari kerja kalender

Jam kerja/hari : 7 jam/hari

3.2. Analisa Data Alat penggali Data Alat excavator/backhoe Tipe alat : PC50 Volume bucket : 0,5 m³ Kondisi alat : baik

Faktor Bucket : 80% = 0,8 (Tabel 2.9)

Efisiensi kerja : 0,75 (tabel 2.7)

Tabel data waktu siklus excavator Komatsu PC 50

perhitungan :

volume tanah hasil galian atau yang harus dikeruk

= 18.821,75 𝑥 1.25 = 23.527,18 𝑚³ Produktivitas per jam :

𝑄 = 𝑞 𝑥 3600 𝑥 𝐸 𝐶𝑚 Mencari q: q = ql x k 𝑞 = 0,5 𝑥 0,8 = 0,40 𝑄 = 0,40 𝑥 3600 𝑥 0,75 18,33 Q = 58,919 m³/jam ~ 59 m³/jam Produksi per hari

= 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑥 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 = 59 𝑥 7 𝑗𝑎𝑚 = 413 𝑚³/ℎ𝑎𝑟𝑖 Waktu yang dibutuhkan Siklus

Pengamatan waktu (menit) Gali Isi+putar Buang

putar (kosong) total 1. 3 6 5 5 19 2. 3 7 5 3 18 3. 4 7 4 3 18 Jumlah 55 rata-rata 3,33 6,67 4,67 3,67 18,33

(9)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK 9 =𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑎𝑙𝑖

𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 =23.527,18

59 = 398,76 𝑗𝑎𝑚 Waktu yang disediakan = ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑥 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎

= 90 𝑥 7 = 630 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 Excavator yang dibutuhkan = 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎

𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 =398,76

630 = 0,632 𝑎𝑡𝑎𝑢 1 𝑢𝑛𝑖𝑡 Site out put per hari

= 1 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑥 59 𝑚³/𝑗𝑎𝑚 𝑥 7 𝑗𝑎𝑚 = 413 𝑚³/ℎ𝑎𝑟𝑖

Alat pemuat dan pengangkut

Data Alat :

Dump truck

Tipe Alat : Hino FM 260 JD Volume vassel (Cd) : 22 m³ Status alat : Baik

Efisiensi kerja (E) : 0,75 (tabel 2.9) Jarak angkut dump truck : Liat tabel (4.2)

Kecepatan rata-rata saat muatan penuh (V1) : 30 km/jam

Kecepatan kembali saat muatan kosong (V2) : 50 km/jam

Faktor bucket (K) : 0,80

Kapasitas dump truck (q) : 22 m³ Kapasitas bucket excavator (q1): 0,5 m³ Cycle time excavator (Cm) 18,33 detik Tabel data waktu siklus dan perjalanan pembuangan tanah dumptruk

Perhitungan a. Lokasi Adaut Waktu pemuat (T1) 𝑇1 = 𝑐𝑑 𝑞1 𝑥 𝐾 𝑥 𝐶𝑚 𝑇1 = 22 0,5 𝑥 0,80 𝑥 18,33 = 645,216 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 10,754 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 Waktu pengangkutan 𝑇ℎ = 𝐷 𝑉𝐼 𝑉𝐼 = 30 𝐾𝑚 𝑗𝑎𝑚= 500 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑇ℎ = 8500 500 = 17 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 Waktu kembali 𝑇𝑟 = 𝐷 𝑉2 𝑉2 = 50 𝐾𝑚 𝑗𝑎𝑚= 833,33 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/ 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑇𝑟 = 8500 833,33= 10,20 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 Waktu buang + waktu tunggu = 3 menit

Waktu bagi dump truck untuk mengambil posisi muat

=1 menit

Waktu siklus dump truck

Cm = 10,754 + 17 + 10,20 + 3 + 1 = 41,954 menit siklus Lokasi Pengamatan waktu (menit) Jarak (km) berangkat (30km/jam) kembali (50 km/jam) loading 1 Adaut 8,5 17,00 10,20 0,200 2 Kandar 16,4 32,80 19,68 0,233 3 Lamdesar Timur 10 20,00 12,00 0,183 Jumlah 34,9 69,80 49,20 0,616 rata-rata 11,333 23,27 16,40 0,205

(10)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK 10 Produksi per siklus

= 𝑞 𝑥 𝑘

= 22 𝑥 0,80 = 17,6 𝑚³ Produktivitas dump truck 𝑄 = 𝑞 𝑥 60 𝑥 𝐸

𝐶𝑚

𝑄 =17,6 𝑥 60 𝑥 0,75

41,954 = 18,877 𝑚³/𝑗𝑎𝑚 Produksi dump truck per hari

= 18,877 𝑥 7 𝑗𝑎𝑚 = 132,14 𝑚³/ℎ𝑎𝑟𝑖 Jumlah dump truck yang dibutuhkan = 𝑠𝑖𝑡𝑒 𝑜𝑢𝑡 𝑝𝑢𝑡 𝑒𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘 = 413 132,14= 3,12 𝑢𝑛𝑖𝑡 ~ 4 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘 b. Lokasi Kandar Waktu pemuat (T1) 𝑇1 = 𝑐𝑑 𝑞1 𝑥 𝐾 𝑥 𝐶𝑚 𝑇1 = 22 0,5 𝑥 0,80 𝑥 18,33 = 645,216 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 10,754 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 Waktu pengangkutan 𝑇ℎ = 𝑉1𝐷 𝑉1 = 30 𝑗𝑎𝑚𝐾𝑚 = 500 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/ 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑇ℎ = 16400 500 = 32,8 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 Waktu kembali 𝑇𝑟 = 𝐷 𝑉2 𝑉2 = 50 𝐾𝑚 𝑗𝑎𝑚= 833,33 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/ 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑇𝑟 = 16400 833,33= 19,68 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 Waktu buang + waktu tunggu = 3 menit

Waktu bagi dump truck untuk mengambil posisi muat

= 1 menit

Waktu siklus dump truck

Cm = 10,754 + 32,8 + 19,68 + 3 + 1 = 67,234 menit

Produksi per siklus = 𝑞 𝑥 𝑘

= 22 𝑥 0,80 = 17,6 𝑚³ Produktivitas dump truck : 𝑄 = 𝑞 𝑥 60 𝑥 𝐸

𝐶𝑚

𝑄 =17,6 𝑥 60 𝑥 0,75

67,234 = 11,779 𝑚³/𝑗𝑎𝑚 Produksi dump truck per hari

= 11,779 𝑥 7 𝑗𝑎𝑚 = 82,458 𝑚³/ℎ𝑎𝑟𝑖 Jumlah dump truck yang dibutuhkan = 𝑠𝑖𝑡𝑒 𝑜𝑢𝑡 𝑝𝑢𝑡 𝑒𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘 = 413 82,458= 5 𝑢𝑛𝑖𝑡 c. Lamdesar Timur Waktu pemuat (T1) 𝑇1 = 𝑐𝑑 𝑞1 𝑥 𝐾 𝑥 𝐶𝑚 𝑇1 = 22 0,5 𝑥 0,80 𝑥 18,33 = 645,216 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 10,754 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 Waktu pengangkutan 𝑇ℎ = 𝐷 𝑉1 𝑉1 = 30 𝐾𝑚 𝑗𝑎𝑚= 500 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/ 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑇ℎ = 10.000 500 = 20 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 Waktu kembali

(11)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK 11 𝑇𝑟 = 𝐷 𝑉2 𝑉2 = 50 𝐾𝑚 𝑗𝑎𝑚= 833,33 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟/ 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑇𝑟 = 10.000 833,33= 12 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 Waktu buang + waktu tunggu = 3 menit

Waktu bagi dump truck untuk mengambil posisi muat

= 1 menit

Waktu siklus dump truck

Cm = 10,754+ 20 + 12 + 3 + 1 = 46,754 menit Produksi per siklus

= 𝑞 𝑥 𝑘

= 22 𝑥 0,80 = 17,6 𝑚³ Produktivitas dump truck : 𝑄 = 𝑞 𝑥 60 𝑥 𝐸

𝐶𝑚

𝑄 =17,6 𝑥 60 𝑥 0,75

46,754 = 16,939 𝑚³/𝑗𝑎𝑚 Produksi dump truck per hari

= 16,939 𝑥 7 𝑗𝑎𝑚 = 118,578 𝑚³/ℎ𝑎𝑟𝑖 Jumlah dump truck yang dibutuhkan =

𝑠𝑖𝑡𝑒 𝑜𝑢𝑡 𝑝𝑢𝑡 𝑒𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘 = 413 118,578 = 3,48 𝑢𝑛𝑖𝑡 ~ 4 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘 Alat perata Data Alat : Bulldozer

Tipe Alat :komatsu D155Ax Lebar blade (L) :0,90 meter

Tinggi blade (H) : 1,90 meter Faktor blade (a) : 0,80 (tabel 2.12) Status alat : Baik

Kondisi operator : Baik

Efisiensi kerja (E) : 0,75 (tabel 2.9) Jarak angkut (D) : 31,67 meter Kecepatan maju (F) : 3,50 km/jam Kecepatan mundur (R) : 5,47 km/jam Waktu ganti persnelling (Z) : 0,12 menit

Tabel data waktu siklus bulldozer komatsu D 155AX Perhitungan Produksi persiklus 𝑞 = 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑢𝑑𝑢 𝑥 (𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑠𝑢𝑑𝑢)2𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑠𝑢𝑑𝑢 = 1,90 𝑥 ( 0,90)2 𝑥 0,80 = 1,23 𝑚³ Waktu siklus (Cm)

Kecepatan maju (F) = 3,5 km/jam = 58,33 m/menit

Kecepatan mundur (R) = 5,47 km/jam = 91,17 m/menit

Waktu ganti persnelling (Z) = 0,12 menit 𝐶𝑚 =𝐷 𝐹 𝑥 𝐷 𝑅+ 𝑍, 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝐶𝑚 = 31,67 58,33 𝑥 31,67 91,17+ 0,12 siklus Pengamatan waktu (menit) kecepatan rata-rata maju (km/jam) kecepatan rata-rata mundur (km/jam) jarak gusur (meter) waktu tukar persenelling (menit) 1 2,77 4,15 20 0,10 2 3,12 7,14 35 0,12 3 4,61 5,12 40 0,15 jumlah 10,5 16,41 95 0,37 rata-rata 3,50 5,47 31,667 0,123

(12)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK 12 𝐶𝑚 = 0,308 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 Produktivitas bulldozer 𝑄 = 𝑞 𝑥 60 𝑥 𝐸 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ 𝐶𝑚 𝑄 =1,23 𝑥 60 𝑥 0,75 𝑥 1,25 0,308 𝑄 = 224,635 𝑚³/𝑗𝑎𝑚 Produksi bulldozer per hari = 224,635 𝑥 7 𝑗𝑎

= 1.572,445 𝑚³/ℎ𝑎𝑟𝑖

Jumlah bulldozer yang dibutuhkan = 𝑠𝑖𝑡𝑒 𝑜𝑢𝑡 𝑝𝑢𝑡 𝑒𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟

𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑢𝑙𝑙𝑑𝑜𝑧𝑒𝑟 = 413

1.572,445= 0,262 𝑢𝑛𝑖𝑡 ~ 1 𝑢𝑛𝑖𝑡 4. Analisa biaya

Dari perhitungan analisa alat didapatkan biaya pasti perjam, dan total biaya alat sebagai berikut :

4.1. Excavator

Biaya operasi per jam = 𝑅𝑝. 465.187,50 Jumlah jam kerja excavator = 23.527,18 ∶ 59 = 398,76 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎

Sehingga biaya oprasi yang dibutuhkan =𝑅𝑝. 465.187,50 𝑥 398,76 𝑗𝑎𝑚 =

𝑅𝑝. 185.498.167.50

Harga satuan alat untuk mengeruk 1 meter³ material tanah adalah = 𝑅𝑝. 185.498.167,50 ∶ 23.527,18 = 𝑅𝑝. 7.884,41

4.2. Dump truck 4.2.1 Lokasi Adaut

Biaya operasi per jam = 𝑅𝑝. 564.743,75 Jumlah jam kerja dump truck = 23.527,18 ∶ 18,877 = 1246,34 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎

Sehingga biaya oprasi yang dibutuhkan =𝑅𝑝. 564.743,75 𝑥 1246,34 𝑗𝑎𝑚 =

𝑅𝑝. 703.863.318,30

Harga satuan alat untuk mengeruk 1 meter³ material tanah adalah = 𝑅𝑝. 703.863.318,30 ∶ 23.527,18 = 𝑅𝑝. 29.917,02

4.2.2 Lokasi Kandar

Biaya operasi per jam = 𝑅𝑝. 564.743,75 Jumlah jam kerja dump truck = 23.527,18 ∶ 11,779 = 1997,38 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎

Sehingga biaya oprasi yang dibutuhkan =𝑅𝑝. 564.743,75 𝑥 1997,38 𝑗𝑎𝑚 =

𝑅𝑝. 1.128.009.836,00

Harga satuan alat untuk mengeruk 1 meter³

material tanah adalah =

𝑅𝑝. 1.128.009.836,00 ∶ 23.527,18 = 𝑅𝑝. 47.944,96

4.2.3 Lokasi Lamdesar Timur

Biaya operasi per jam = 𝑅𝑝. 564.743,75 Jumlah jam kerja dump truck 23.527,18 ∶ 16,939 = 1388,93 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎

Sehingga biaya oprasi yang dibutuhkan =𝑅𝑝. 564.743,75 𝑥 1388,93 𝑗𝑎𝑚 =

𝑅𝑝. 784.392.695,00

Harga satuan alat untuk mengeruk 1 meter³ material tanah adalah 𝑅𝑝. 784.392.695,00 ∶ 23.527,18 = 𝑅𝑝. 33.339,85

4.3. Bulldozer

Biaya operasi per jam = 𝑅𝑝. 745.687,60 Jumlah jam kerja bulldozer = 23.527,18 ∶ 224,635 = 104,735 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎

Sehingga biaya oprasi yang dibutuhkan 𝑅𝑝. 745.687,60 𝑥 104,735 𝑗𝑎𝑚 =

𝑅𝑝. 78.099.701,24

Harga satuan alat untuk mengeruk 1 meter³ material tanah adalah 𝑅𝑝. 78.099.701,24 ∶ 23.527,18 = 𝑅𝑝. 3319,55

jumlah biaya alat yang dibutuhkan dalam pekerjaan ruas jalan larat-lamdesar adalah :

(13)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL, FT - UNPAK 13 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Produktivitas excavator didapat sebesar 59 m3/jam dengan membutuhkan alat 1 unit untuk membuang tanah sebesar 23.527,18 m3 dalam waktu 398,76 jam

2. Produktivitas dump truck dari tiap tempat pembuangan berbeda-beda mulai dari:

a. Produktivitas dump truck tujuan pembuangan lokasi Adaut adalah sebesar 18,887 m3/jam dengan menggunakan alat sebanyak 4 unit

dump truck

b. Produktivitas dump truck tujuan pembuangan lokasi Kandar adalah sebesar 11,779 m3/jam dengan menggunakan alat sebanyak 5 unit

dump truck

c. Produktivitas dump truck tujuan pembuangan lokasi Lamdesar Timur adalah sebesar 16,939 m3/jam dengan menggunakan alat sebanyak 4 unit

dump truck

3. Produktivitas buldozer didapat sebesar 224,635 m3/jam dengan membutuhkan alat sebanyak 1 unit untuk membuang tanah sebesar 23.527,18 m3.

4. jumlah biaya alat yang dibutuhkan dalam pekerjaan ruas jalan Larat-Lamdesar adalah sebesar Rp. 3.390.134.000,00,-

5.2 Saran

1. Hasil galian sebagian bisa digunakan untuk timbunan di lokasi sekitar agar tidak memakan waktu untuk pembuangan tanah, dengan lokasi yang cukup jauh dari lokasi pekerjaan. 2. Dalam mengoptimalisi jumlah alat

berat yang dipakai harus dipikirkan bagaimana suatu pekerjaan proyek, dapat berjalan dengan waktu yang cepat tetapi dengan biaya minim. 3. Alat-alat berat yang akan dipakai,

harus diketahui jelas fungsi dari masing-masing alat.

4. Alat yang digunakan untuk excavator hanya 1 unit dengan cadangan 2 unit, dan tidak perlu dipergunakan semuanya

DAFTAR PUSTAKA

1 Hadihardaja, Joestata, Pemindahan Tanah Mekanik, ITN Malang, 1998 2 Rochman Hadi, Pengantar dan

Dasar-dasar Pemindahan Tanah Mekanis,

Departemen PU. Jakarta. 1982

3 Rochman Hadi, Kapasitas dan Produksi Alat Berat, Departemen PU.

Jakarta. 1992

4 Anonim, jenis alat berat untuk proyek bangunan (http:// ilmusipil.com/jenis-alat-berat-untuk-proyek-bangunan, diakses pada tanggal 20 januari 2016 pukul 20:30)

RIWAYAT

1. Tri Purwanto. (alumni 2016) Program

Studi Teknik Sipil, Falkultas Teknik Universitas Pakuan Bogor.

2. Ir. Puji Wiranto, MT. Pembing

I/Dosen Program Studi Teknik Sipil, Falkultas Teknik Universitas Pakuan Bogor.

3. Ir Hikmad Lukman, MT. Pembimbing

II/Dosen Program Studi Teknik Sipil, Falkultas Teknik Universitas Pakuan Bogor.

Gambar

Tabel data waktu siklus excavator Komatsu PC  50
Tabel data waktu siklus bulldozer komatsu D  155AX  Perhitungan  Produksi persiklus

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai macam alat-alat berat yang digunakan pada proyek pemeliharaan berkala ruas jalan Sungai Lakum Pasar Kamis Kertak Hanyar sehingga menjadi proyek yang

Berdasarkan analisa perhitungan produktivitas, jumlah alat dan waktu yang diperlukan alat berat yang digunakan pada pekerjaan tanah pada Pematangan Lahan untuk

Pekerjaan proyek ini terutama pada kegiatan penggalian, pemindahan, dan pemadatan tanah, untuk melakukan aktivitas ini maka diperlukan pemilihan dan penentuan

Analisis yang dilakukan yaitu perhitungan perhitungan produktivitas masing-masing alat berat yang digunakan, dengan menentukan waktu siklus alat, penentuan factor

Batasan Masalah Dalam penulisan ini, agar lebih terarah maka penulis membatasi permasalahan pada proyek akhir ini yaitu menghitung produktivitas dan biaya pengoperasian alat berat

Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan proyek, alat berat yang dipakai haruslah tepat sehingga proyek berjalan lancar, kesalahan

Perhitungan Volume Pekerjaan Galian Dan Timbunan Saluran sekunder Sumber : Penulis, 2021 4.2 Perhitungan Produktivitas Alat Berat Pada analisis produktivitas alat berat yang

TUGAS AKHIR ANALISA PRODUKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT BERAT PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN DI SURABAYA Studi Kasus Proyek Apartemen Allessandro