• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun oleh: Ressy Rustanuarsi ( ) Bertu Rianto Takaendengan ( ) Mega Puspita Sari ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun oleh: Ressy Rustanuarsi ( ) Bertu Rianto Takaendengan ( ) Mega Puspita Sari ( )"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun oleh:

Ressy Rustanuarsi (16709251033)

Bertu Rianto Takaendengan (16709251034) Mega Puspita Sari (16709251035)

Diresume oleh: Sumbaji Putranto

A. PENGERTIAN ANALISIS DATA

Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan yang dilakukan dalam analisis data kuantitatif antara lain mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, maka langkah terakhir tidak perlu dilakukan.

B. TUJUAN ANALISIS DATA

Adapun tujuan dari proses analisis data adalah sebagai berikut :

1. Menjawab masalah penelitian dan membuktikan hipotesis penelitian (Faisal, 2001) 2. Menyusun dan menginterpretasikan data (kuantitatif) yang sudah diperoleh (Prasetyo dan

Jannah, 2005)

3. Memudahkan pembaca dalam memahami hasil penelitian 4. Menjelaskan kesesuaian teori dan temuan di lapangan 5. Menjelaskan argumentasi atas hasil temuan di lapangan

(Martono, 2011 : 144)

C. LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DATA

Langkah-langkah analisis data menurut Wagiran (2014: 328) adalah sebagai berikut: 1. Coding

Dalam tahap ini seorang peneliti memberi kode pada setiap variabel atau item dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitiannya. Tahap ini dilakukan untuk

(2)

2

mempermudah peneliti melakukan rekapitulasi data yang telah terkumpul serta mendeteksi kesalahan pemasukan data.

2. Scoring

Pemberian skor dilakukan dalam rangka menyesuaikan dengan tujuan penelitian dan alat yang digunakan dalam analisis. Misalnya, pada skoring angket jawaban sangat setuju diberi skor 4, setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2, dan tidak setuju diberi skor 1. 3. Tabulating

Tabulasi dimaksudkan untuk melakukan rekap skoring dari masing-masing variabel hingga siap untuk dianalisis lebih lanjut

4. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui lebih lanjut karakteristik masing-masing variabel serta dapat melakukan representasi obyektif masalah penelitian. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif akan meliputi penyajian: (a) distribusi frekuensi setiap variabel, (b) ukuran tendensi sentral (mean, median, modus) dan (c) ukuran dispersi (penyebaran) meliputi standar deviasi dan varian. Selain itu dengan memperhatikan nilai-nilai tendensi sentral dan skor masing-masing variabel serta berpedoman pada distribusi normal dapat disusun kriteria kecenderungan masing-masing variabel.

D. BENTUK-BENTUK ANALISIS DATA KUANTITATIF

Analisis data kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat analisis bersifat kuantitatif, yaitu analisis yang menggunakan model-model, seperti model matematika (misalnya fungsi multivariat), model statistik, dan ekonometrik. Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian. Dalam Sugiyono (2013: 147) disebutkan bahwa kegiatan dalam analisis kuantitatif meliputi:

1. Mengelompokan data berdasarkan variabel dari jenis responden, 2. Mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, 3. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti,

4. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan

5. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah ini tidak dilakukan)

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik

(3)

3

deskriptif dan statistik inferensial. 1. Statistik Deskriptif

Sugiyono (2013: 147) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

2. Statistik Inferensial

Sugiyono (2015) juga menjelaskan bahwa statistik inferensial (sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas) adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random.

Pada statistik inferensial terdapat statistik parametris dan non parametris a. Statistik Parametris

Statistik parametris digunakan untuk parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Parameter populasi meliputi: rata-rata (µ), simpangan baku dan varians . Sedangkan statistiknya adalah meliputi rata-rata ( ̅), simpangan baku s, dan varians s2. Jadi parameter pupulasi yang berupa μ diuji melalui ̅, selanjutnya simpangan baku (σ) diuji melalui s dan varians diuji melalui s2. Dalam statistik, pengujian parameter melalui statistik (data sampel) tersebut dinamakan uji hipotesis statistik. Oleh karena itu penelitian yang berhipotesis statistik adalah penelitian yang menggunakan sampel. Penggunaan statistik parametris memerlukan terpenuhinya banyak asumsi.

Adapun persyaratan untuk dapat menguji dengan statistik parametrik adalah 1) Jumlah sampel cukup besar untuk dapat di proses

2) Sampel diambil secara acak

3) Sampel tersebut berdistribusi normal

4) Bila ingin melakukan uji beda, kedua sampel harus memiliki varian yang sama 5) Data yang ada berskala interval atau rasio

(4)

4

b. Statistik Non Parametris

Berbeda dengan statistik parametris, statistik non parametris tidak menuntut terpenuhinya banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal. Oleh karena itu statistik non parametris sering disebut “distribustion free” (bebas distribusi) dan kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal dan data ordinal.

Menurut Wagiran (2014: 325), dalam memilih teknik statistik untuk analisis data, perlu dipertimbangkan faktor-faktor berikut :

1) Karakteristik problem atau permasalahan penelitian dan hipotesis yang diajukan 2) Karakteristik data yang dikumpulkan

3) Karakteristik sampel atau cuplikan

4) Karakteristik hubungan dan banyaknya variabel

Dengan demikian, sebelum peneliti melakukan dan memilih teknik analisis data yang digunakan, terlebih dahulu ia harus menjawab pertanya-pertanyaan sebagai berikut :

1) Apakah penelitian termasuk jenis deskripsi, komparasi, atau asosiasi ?

2) Apakah data penelitian yang diamati diukur dalam level nominal, ordinal, interval, atau rasio ?

3) Berapakah jumlah kelompok yang akan dikomparasikan dan apakah kelompok-kelompok tersebut berkaitan ?

4) Berapakah jumlah variabel yang terlibat dan bagaimana hubungan antar variabel tersebut ?

(5)

5

Tabel 1 : Penggunan Statistik Parametris dan Non Parametris untuk Menguji Hipotesis (Sugiyono, 2013 : 151) Macam Data BENTUK HIPOTESIS Deskriptif (1 variabel atau 1 sampel)** Komparatif (2 sampel) Komparatif (>2 sampel) Asosiatif (Hubungan ) Related Independen Related Independen

Nominal Binomial Mc Nemar Fisher Exact Probability Cochran Q χ2 k sampel Contingency

χ2 1 sampel χ2 2 sampel χ2 k sampel Coefficient C

Ordinal Run Test

Sign Test Median Test Friedman Two - Way Anova Median Extension Spearman Rank Correlation Mann - Whitney Utest Wilcoxon Matched Pairs Kolomogorov Smirnov Kruskal - Wallis One

Way Anova Kendall Tau Wald -

Woldfowitz

Interval

atau Rasio t - test*

t - test of Related

t - test * Independent

One- Way

Anova* One - Way Anova*

Korelasi Product Moment* Korelasi Parsial* Two- Way Annova* Two - Way Annova* Korelasi Ganda* Regresi Sederhana & Ganda * * statistik parametris

** deskriptif untuk parametris artinya 1 variabel dan untuk nonparametris artinya 1 sampel.

(6)

6

Berdasarkan tabel di atas dapat dikemukakan bahwa :

1. Untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel (unisample) bila datanya berbentuk nominal, maka digunakan teknik statistik:

a. Binomial

b. Chi kuadrat satu sampel

2. Untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel bila datanya berbentuk ordinal, maka digunakan teknik statistik:

a. Run Test

3. Untuk menguji hipotesis deskriptif satu variabel (univariabel) bila datanya berbentuk interval atau ratio, maka digunakan t-test satu sampel.

4. Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berpasangan bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik:

a. McNemar

5. Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel berpasangan bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik:

a. Sign Test

b. Wilcoxon matched pairs

6. Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel berpasangan, bila datanya berbentuk interval atau ratio, digunakan t-test dua sampel.

7. Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik:

a. Fisher exact probability b. Chi Kuadrat Dua sampel

8. Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik:

a. Median Test

b. Mann-Whitney U Test c. Kolmogorov Smirnov d. Wald-Wolfowitz

(7)

7

interval dan ratio, digunakan t-test sampel berpasangan (related)

10. Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel berpasangan, bila datanya berbentuk nominal, digunakan teknik statistik:

a. Chocran Q

11. Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel berpasangan, bila datanya berbentuk ordinal, digunakan teknik statistik:

a. Friedman Two-way Anova

12. Untuk menguji hipotesis komparatif sampel berpasangan bila datanya berbentuk interval atau ratio digunakan analisis varians satu jalan maupun dua jalan (One Way dan Two Way Anova)

13. Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel independen, bila datanya berbentuk nominal, digunakan teknik statistik:

a. Chi Kuadrat k sampel

14. Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel independen, bila datanya berbentuk ordinal, digunakan teknik statistik:

a. Medoam Extension

b. Kruskal-Wallis One Way Anova

15. Untuk menguji hipotesis assosiatif/hubungan (korelasi) biloa datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik:

a. Koefisien Kontingensi

16. Untuk menguji hipotesis assosiatif/hubungan (korelasi) bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik:

a. Korelasi Spearman Rank b. Korelasi Kendall Tau

17. Untuk menguji hipotesis assosiatif/hubungan bila datanya berbentuk interval atau ratio, digunakan:

a. Korelasi Produk Moment: untuk menguji hipotesisi hubungan antara satu variabel independen dengan satu dependen.

(8)

8

independen atau lebih secara bersama sama dengan satu variabel dependen.

c. Korelasi Parsial digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antara dua variabel atau lebih, bila terdapat variabel yang dikendalikan.

d. Analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nila variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainya (dimanipulasi).

E.

CONTOH ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN

Berikut akan disajikan beberapa contoh analisis data dalam penelitian kuantitatif :

Rumusan Masalah Hipotesis Statistik Untuk

Menguji Hipotesis

Masalah Deskriptif

1. Seberapa baik penguasaan materi matriks oleh siswa kelas X

2. Apakah kecenderungan siswa memilih pembelajaran di dalam atau di luar kelas adalah sama

Masalah Asosiatif

1. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara nilai UAS matematika dan UN

matematika

2. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara minat dan motivasi terhadap prestasi belajar matematika

Hipotesis Deskriptif

1. H0 = Penguasaan materi matriks oleh siswa kelas XI tidak mencapai 70%

H1 = Penguasaan materi matriks oleh siswa kelas XI mencapai 70%

2. H0 =Kecenderungan siswa memilih pembelajaran di dalam dan di luar kelas adalah sama

H1 = Kecenderungan siswa memilih pembelajaran di dalam dan di luar kelas adalah berbeda

Hipotesis Asosiatif

1. H0 = Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara nilai UAS matematika dan UN matematika

H1 = Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara nilai UAS matematika dan UN matematika

2. H0 = Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat dan motivasi terhadap prestasi belajar matematika H1 = terdapat hubungan yang positif

dan signifikan antara minat dan motivasi terhadap prestasi belajar matematika

3. H0 = Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat kesenangan siswa pada

t-test satu sampel

Uji binomial

Korelasi Product Moment dan bisa dilanjutkan dengan regresi sederhana

(9)

9

3.Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat kesenangan siswa pada matematikan tehadap jenis olahraga yang di sukai

Masalah Komparatif

1. Apakah terdapat perbedaan nilai pretest-posttest antara sebelum dan sesudah diterapkan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT

matematika terhadap jenis olahraga yang disukai

H1 = Ada hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat

kesenangan siswa pada matematika terhadap jenis olahraga yang disukai

Hipotesis Komparatif

1. H0 = Tidak terdapat perbedaan rata-rata skor kemampuan komunikasi matematis dan pemecahan masalah pada pretest dan posttest H1 = Terdapat perbedaan

rata-rata skor kemampuan komunikasi matematis dan pemecahan masalah pada pretest dan posttest

Korelasi Kontingensi

t-test 2 sampel

F.

INTERPRETASI HASIL

Langkah terakhir dalam penelitian adalah menafsirkan penemuan-penemuan berdasarkan hitoptesis atau rumusan masalah yang sudah dirancang diawal penelitian. Dalam laporan interpretasi ini, akan dijelaskan apakah hipotesis atau rumusan masalah tersebut disetujui (signifikan) atau ditolak (tidak signifikan). Jelaskan juga apakah proses treatment yang diimplementasikan benar-benar menciptakan suatu perbedaan bagi para partisipan yang diteliti. Berikan alasan mengapa hasil penelitian signifikan atau tidak signifikan berdasarkan literatur-literatur yang telah direview, teori-teori yang digunakan, atau logika persuasif lain yang dapat menjelaskan hasil tersebut. Jelaskan adakah hasil penelitian yang muncul disebabkan prosedur eksperimental yang tidak tepat, seperti kehadiran ancaman terhadap validitas, dan jelaskan pula bagaimana menggeneralisasikan hasil tersebut pada orang tertentu, ranah tertentu, dan waktu tertentu. Pada akhirnya, juga harus ditunjukkan dampak-dampak dari hasil ini terhadap populasi yang diteliti atau bagi penelitian-penelitian selanjutnya (Creswell, 2016: 238-239).

(10)

10

DAFTAR PUSTAKA

Creswell, John W. (2016). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Martono, Nanang.( 2010). Metode Penelitian Kuantitatif (Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Prasetyo, Bambang dan Jannah, Miftahul. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sandjaja., Heriyanto,A. (2011). Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung : Alfabeta.

Wagiran.(2014). Metodologi Penelitian Pendidikan (Teori dan Implementasi). Yogyakarta: Deepublish.

Gambar

Tabel 1 : Penggunan Statistik Parametris dan Non Parametris untuk Menguji  Hipotesis (Sugiyono, 2013 : 151)  Macam  Data  BENTUK HIPOTESIS Deskriptif (1 variabel atau  1 sampel)**  Komparatif (2 sampel)  Komparatif (>2 sampel)  Asosiatif  (Hubungan )  R

Referensi

Dokumen terkait

Media Audiovisual dalam Meningkatkan Motivasi dan Belajar Siswa ”. Menyimpulkan bahwa hasil belajar dengan menggunakan media audiovisual memiliki skor yang jauh lebih

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung probabilitas kesalahan klasifikasi adalah APER (Apparent Error Rate) yaitu perhitungan kinerja hasil klasifikasi

[r]

[r]

Karakteristik energi gelombang Kelvin di tropopause pada kondisi La Nina hampir sama dengan saat kondisi Normal yaitu menguat di atas wilayah sekitar kepulauan Indonesia, tetapi

Bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya pemiliki kendaraan menambah permintaan akan ruas jalan untuk kegiatan lalu lintas. Fasilitas parkir untuk umum juga

[r]

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI SAPTA