• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

59 4.1 Profil Perusahaan

Sekilas tentang PT. Triky Jaya Abadi yang merupakan perusahaan kawat stitching yang telah berjalan lebih dari 30 tahun. Perusahaan nasional yang dengan perjuangannya telah memberikan kontribusi bagi pertumbuhan perekonomian nasional, terutama di sektor riil. Disamping itu komitmennya pada produk dalam negeri, menjadikan pilar bagi kesinambungan sistem perdagangan di dalam negeri khususnya pada industri kawat. Pasang surutnya industri kawat di Indonesia telah di rasakan dan menjadikan perusahaan semakin dewasa dalam menapak kedepan tentang komitmen perusahaan pada usaha dengan berbasis kawat

4.1.1. Sejarah Umum perusahaan

PT Triky Jaya Abadi didirikan pada tahun 1983. Didirikan oleh Bapak Ricky Ong / Bapak Hasan Djaja sebagai pemegang saham utamanya. Ide untuk mendirikan perusahaan ini di mulai dari tahun 80-an, karena pada saat itu masih sangat jarang sekali perusahaan yang memproduksi kawat stitching, maka Bapak Hasan Djaja mendirikan sebuah perusahaan yaitu “ PT TRIKY JAYA ABADI “ . Office dan Factory PT Triky Jaya Abadi pertama kali di bangun di daerah Jakarta Pusat, yaitu di Jl. C1 no.22 Karang Anyar RT/RW 003/003 Ds.Karang Anyar Kec.Sawah Besar.

PT Triky Jaya Abadi bergerak di bidang manufaktur, yaitu mengolah kawat seng BWG 16 menjadi kawar stitching berbentuk roll / gulungan. Kawat stitching tersebut selanjutnya di kirim ke pabrik pabrik untuk kemudian di jadikan steples karton box atau biasa juga di gunakan untuk paku pantek kardus. Pertama kali memproduksi kawat stitching, perusahaan ini menggunakan mesin yang sederhana , yaitu mesin yang di rancang sendiri oleh Bapak Hasan Djaja. Karena pada waktu itu, mesin yang asli untuk membuat kawat stitching berasal dari Jerman dan harganya terlalu mahal, sehingga pemilik perusahaan ini membuat suatu ide untuk merancang sendiri

(2)

mesin pembuat kawat stitching. Dan hasilnya terbukti mampu membuat kawat stitching yang berkualitas, dan sampai saat ini masih menggunakan mesin rancangan sendiri.

Pertama kali berdiri, perusahaan ini masih tergolong perusahaan kecil yang hanya memiliki beberapa karyawan saja. Karena kegigihan dan keuletan pemilik perusahaan, perusahaan ini mulai berkembang dan produknya mulai tersebar di beberapa daerah di Indonesia baik dalam kota maupun luar kota. Perusahaan ini terus berusaha menjadi perusahaan yang terbaik, dan hasilnya terbukti sekitar tahun 1993, PT Triky Jaya Abadi menanda tangani kontrak dengan perusahaan perusahaan besar yang tergabung dalam “SINAR MAS GROUP”. Sampai saat ini perusahaan perusahaan ini masih aktif dan menjadi customer rutin yang setiap bulannya membeli kawat stitching dengan jumlah yang cukup banyak. Guna memberikan layanan terbaik kepada customernya dalam memproduksi kawat stitching, PT Triky Jaya Abadi memberikan garansi anti kusut dan anti patah sebelum gulungan habis. Untuk lebih mengembangkan usahanya, sekitar tahun 2000 pemilik perusahaan membangun kantor sekaligus pabrik baru untuk PT Triky Jaya Abadi yang berlokasi di Jl. Sumur Bor Raya No.31, Jakarta Barat 11730 Indonesia.

4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Di dalam mencapai tujuannya guna mengembangkan usaha PT Triky Jaya Abadi mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut :

1. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan yang memiliki kualitas produk No.1 dan memiliki kinerja perusahaan yang baik.

2. Misi perusahaan

a) Mengutamakan mutu, kualitas produk dan pelayanan demi kepuasan pelanggan

b) Bekerja keras dan terus berusaha untuk menjadi perusahaan yang terbaik

(3)

4.1.3. Struktur Organisasi

4.1 Gambar Struktur Organisasi PT. Triky Jaya Abadi

Struktur organisasi dalam suatu perusahaan memiliki arti yang sangat penting sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu mengatur tugas, tanggung jawab, dan wewenang pada setiap bagian dalam perusahaan sehigga perusahaan dapat berjalan dengan baik. Struktur oragnisasi dan job description pada PT. Triky Jaya Abadi di susun berdasarkan fungsi-fungsi yang di butuhkan di dalam perusahaan.

Guna membagi seluruh pekerjaan dengan tepat, maka PT. Triky Jaya Abadi memiliki struktur oraganisasi yang memiliki pekerjaan masing masing di setiap jabatannya. Berikut ini adalah tugas dari setiap jabatan :

1. Dewan Komisaris

Melakukan pengawasan atas jalannya perusahaan serta mengawasi dan memberikan nasihat kepada direktur dan bertanggung jawab sepenuhnya atas jalannya perusahaan.

Dewan komisaris

Direktur

Staff accounting Purchasing Marketing

Supervisor

QC1 QC2

(4)

2. Direktur

Memimpin perusahaan sesuai dengan kebijakan kebijakan perusahaan, memilih, menetapkan, mengawasi tugas karyawan, staff, supervisor, QC.

3. Staff Accounting

• Melakukan pencatatan dan dokumentasi yang berhubungan dengan kegiatan keuangan

• Bertanggung jawab atas laporan aktifitas keuangan secara tertulis serta laporan perpajakan di perusahaan

4. Purchasing

• Membuat dan mencetak purchase order

• Membuat laporan pembelian dan pengerluaran barang

• Bertanggung jawab sepenuhnya atas pengelolaan persediaan barang

5. Marketing

• Menangani kegiatan pemasaran, pengembangan bisnis dan penjualan produk kepada para customer.

• Bertanggung jawab sepenuhnya atas terpenuhinya target penjualan produk perusahaan

6. QC

Terdiri dari 2 orang QC yaitu mengawasi dan mengendalikan mutu barang dari bahan baku, proses pembuatan, sampai barang jadi , serta mengontrol dan memeriksa barang yang akan di kirim ke customer dan barang yang di terima dari supplier.

7. Supervisor

• Menangani dan mengawasi karyawan yang bertugas di bidang produksi

(5)

8. Karyawan

Karyawan di PT. Triky Jaya Abadi terdiri dari 3 bagian :

• Bagian pertama, bertugas menjalankan mesin tarik yaitu proses dimana bahan baku kawat stitching di tarik agar sedikit gepeng. • Bagian kedua, bertugas menjalankan mesin gencet, yaitu kawat

yang selesai di tarik , di proses dalam mesin gencet agar lebih gepeng lagi dan menjadi kawat stitching yang sudah jadi ( Sudah dalam bentuk roll ).

• Bagian ketiga, bertugas untuk mengemas kawat yang sudah jadi atau berbentuk roll ke dalam kardus.

4.1.4 Perumusan Strategi Bisnis PT Triky Jaya Abadi

Dalam merumuskan strategi bisnis PT Triky Jaya Abadi di perlukan beberapa langkah yaitu pengumpulan data dan membuat kerangka perumusan strategi yang komprensif. Pengumpulan data yang di butuhkan mengenai lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Kerangka perumusan strategi yang komprensif terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap masukan, tahap pencocokan, dan tahap keputusan.

4.1.5. Analisis Persaingan Model Lima Kekuatan Porter

Analisis lima kekuatan porter di gunakan untuk mengembangkan strategi PT. Triky Jaya Abadi. Lima elemen kekuatan porter adalah persaingan antar perusahaan saingan potensi masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk – produk pengganti, daya tawar pemasok dan daya tawar konsumen. Berikut ini adalah analisis lima kekuatan porter untuk PT. Triky Jaya Abadi :

(6)

4.2 Gambar Model Lima Kekuatan Porter PT Triky Jaya Abadi Sumber: PT Triky Jaya Abadi dan dikembangkan dari Fred R. David

2011

1. Persaingan antar perusahaan saingan

Persaingan dalam industri kawat di Indonesia cukup sengit karena jumlah pemain yang cukup banyak dan tentu saja hal tersebut sangat berpengaruh terhadap perusahaan karena terdapat persaingan harga, dan kualitas produk.

Terdapat tiga perusahaan sejenis seperti : PT. Sembilan Saudara, PT. Gemilang Perkasa, dan PT. Daily.

2. Potensi masuknya pesaing baru

Belum di temukan adanya pesaing baru yang masuk sampai saat ini.

Potensi pengembangan produk-produk pengganti: Tidak ada Persaingan antarperusahaan saingan: - PT.Sembilan Saudara - PT.Gemilang Perkasa - PT.Daily

Potensi masuknya pesaing baru:

Belum ada Daya tawar pemasok: Supplier bahan baku kawat stitching Daya tawar konsumen: - PT.Purinusa Eka Persada - PT.Primacorr Mandiri - PT.KreasKotak Megah

(7)

3. Potensi pengembangan produk-produk pengganti Tidak adanya produk pengganti Kawat Stitching

4. Daya tawar pemasok

Untuk pemasok bahan baku Kawat Stitching, PT. Triky Jaya Abadi mengambil bahan baku dari luar kota, yaitu Surabaya ( PT. New Simo ). Perusahaan hanya menggunakan 1 pemasok karena perusahaan tahu bahwa PT. New Simo memiliki kualitas bahan baku kawat yang berkualitas tinggi.

5. Daya tawar konsumen

Konsumen dari PT Triky Jaya Abadi adalah perusahaan manufaktur, yaitu mengolah kawat BWG16 menjadi kawat stitching yang berbentuk roll. Dengan memproduksi beberapa macam ukuran berat, maka konsumen dapat membeli produk sesuai dengan kebutuhan konsumen.

4.1.6. Analisis Strategi Bisnis PT Triky Jaya Abadi saat ini

Saat ini, PT Triky Jaya Abadi menjalankan strategi pengembangan pasar yaitu dengan memasarkan produk ke berbagai wilayah di Indonesia,

Pengembangan pasar yang dilakukan merupakan salah satu cara untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Selain itu pengembangan pasar adalah salah satu cara untuk memperkuat posisi PT. Triky Jaya Abadi dalam persaingan industri.

4.2.Tahap Masukan

Tahap Masukan terdiri dari Matriks IFE, Matriks EFE, dan Matriks CPM. Data Matriks IFE dan Matriks EFE didapatkan dari SWOT PT Triky Jaya Abadi yang didapat dari hasil wawancara dan kuesioner oleh wakil pimpinan PT Triky Jaya Abadi, sedangkan data Matriks CPM didapatkan dari kuesioner yang diisi oleh wakin pimpinan PT Triky Jaya Abadi.

(8)

4.2.1. Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) 4.2.1.1 Identifikasi Lingkungan Internal

Berikut ini adalah hasil rekapitulasi faktor kekuatan internal perusahaan:

Tabel 4.1 Rekapitulasi Faktor Kekuatan PT Triky Jaya Abadi No Faktor Kekuatan PT Triky Jaya Abadi 1. Internal yang kompak

2. Harga yang sesuai dengan kualitas produk 3. Mesin produksi yang baik

4. Tenaga listrik yang besar 5. Bahan baku yang baik

Sumber: Data primer diolah tahun 2014 1. Internal yang kompak

Perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik jika tidak adanya kerja sama tim yang baik antara pemimpin dan karyawan. PT. Triky Jaya Abadi memiliki karyawan karyawan atau tenaga kerja yang mempunyai kerja sama tim yang baik serta pemimpin yang tekun dan giat membantu karyawan karyawannya. Sehingga kinerja perusahaan di internal maupun eksternal menjadi baik.

2. Harga yang sesuai dengan kualitas produk

Dalam suatu penjualan yang di perdagangkan, setiap perusahaan memiliki harga dan kualitas yang berbeda-beda. Produk kawat yang di jual oleh PT. Triky Jaya Abadi mempunyai kualitas produk yang baik yang di sesuaikan dengan harga agar tidak mengecewakan para konsumen konsumen kami.

3. Mesin Produksi yang baik

Mesin produksi adalah alat mekanis yang di tenagai dan juga sebagai alat yang di gunakan untuk menciptakan barang produksi. PT. Triky Jaya Abadi memiliki mesin produksi yang baik di karenakan mesin yang di buat oleh perusahaan sendiri sehingga dapat menciptakan kawat stitching yang baik dan berkualitas tinggi.

(9)

4. Tenaga listrik yang besar

Dalam memproduksi barang dalam suatu pabrik, perusahaan harus memiliki tenaga listrik yang besar untuk menjalankan semua mesin produksi. PT. Triky Jaya Abadi memiliki daya atau tenaga listrik yang besar agar semua mesin produksi dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya dan masih cukup untuk menambah daya mesin lagi.

5. Bahan baku yang baik

Bahan baku merupakan suatu unsur yang paling aktif di dalam perusahaan yang secara terus menerus di peroleh, diubah yang kemudian di jual kembali. PT Triky Jaya membeli bahan baku yang berkualitas tinggi yang di ambil dari luar kota yaitu Surabaya pada perusaan bahan baku kawat yang bernama PT New Simo.

Berikut ini adalah hasil rekapitulasi faktor kelemahan internal perusahaan:

Tabel 4.2 Rekapitulasi Faktor Kelemahan PT Triky Jaya Abadi No Faktor Kelemahan PT Triky Jaya Abadi 1. Lahan pabrik yang sempit

2. Lahan kerja yang sempit

3. Jumlah mesin untuk bekerja minim 4. Jumlah pekerja minim

5. Jumlah transportasi untuk mengirim barang kurang memadai Sumber: Data primer diolah tahun 2014

1. Lahan pabrik yang sempit

Lahan pabrik adalah tempat dimana perusahaan menciptakan produk dan tempat karyawan bekerja. PT Triky Jaya Abadi bertempat di daerah yang luas tanahnya 12 x 25 dan bukan untuk kawasan pabrik atau semacamnya, sehingga lahan pabrik untuk yang di gunakan untuk

(10)

menjadi tempat produksi sangatlah sempit dan semakin sempitnya ruang untuk menyetok barang. Hal itu di karenakan sulitnya mencari tempat yang cocok yang di inginkan perusahaan.

2. Lahan kerja yang sempit

Lahan kerja adalah dimana para karyawan memproduksi barang. Salah satu kelemahan PT Triky Jaya Abadi adalah di lahan kerjanya yang luasnya hanya setengah dari luas tanahnya. Karena lahan kerja yang sempit mengakibatkan pengurangan dalam jumlah produksi dan terjadinya penumpukan pesanan oleh para konsumen.

3. Jumlah mesin untuk bekerja minim

Hal ini berpengaruh dengan lahan kerja yang sempit, karena lahan kerja yang sempit mengakibatkan jumlah mesin untuk bekerja pun menjadi sedikit yang terdiri dari 8 mesin penarik kawat dan 13 mesin penggencet kawat sehingga jumlah dalam produksi pun menjadi tidak maksimal. Hal ini mengakibatkan jumlah pesanan yang di inginkan konsumen menjadi bertahap.

4. Jumlah pekerja yang minim

Dengan kurangnya mesin dalam memproduksi berarti berpengaruh juga dengan halnya jumlah pekerja, PT Triky Jaya Abadi memiliki tidak cukup banyak karyawan dan jumlahnya 30 orang karyawan. Karena dengan banyaknya jumlah pekerja berarti semakin cepat dan banyak juga hasil produksi yang akan di buat. PT Triky Jaya Abadi hanya memiliki 30 orang karyawan

5. Jumlah transportasi untuk mengirim barang kurang memadai Untuk melakukan pengiriman, perusahaan harus mempunyai sarana transportasi yang cukup dan memadai agar pengiriman menjadi lancer atau tidak terhambat. PT. Triky Jaya Abadi hanya memiliki 2 kendaraan untuk mengirim pesanan kawat stitching. Hal ini mengakibatkan penundaan pengiriman kawat secara berangsur angsur.

(11)

4.2.1.2 Hasil Matriks IFE

Matriks IFE dibuat dengan memberikan bobot dan peringkat, pemberian bobot didasarkan pada relatif bagi keberhasilan industri, sedangkan pemberian peringkat didasarkan pada keberhasilan perusahaan. Berikut ini adalah hasil Matriks IFE PT Triky Jaya Abadi :

Tabel 4.3 Hasil Matriks IFE

Faktor-faktor Internal Utama Bobot Peringkat Total Kekuatan

1 Internal yang kompak 0.0807 3 0.242100

2 Harga yang sesuai dengan kualitas produk 0.1039 4 0.415600

3 Mesin produksi yang baik 0.0723 1 0.072300

4 Tenaga listrik yang besar 0.0567 2 0.113400

5 Bahan baku yang baik 0.2125 4 0.850000

Kelemahan

1 Lahan pabrik yang sempit 0.0813 4 0.325200

2 Lahan kerja yang sempit 0.0752 2 0.150400

3 Jumlah mesin untuk bekerja minim 0.0687 3 0.206100

4 Jumlah pekerja minim 0.1303 3 0.390900

5 Jumlah transportasi untuk mengirim barang kurang

memadai 0.1184

3

0.355200

Jumlah 1 3.121200

Sumber: Data primer diolah tahun 2014

Dari tabel Matriks IFE diatas, diketahui bahwa jumlah total peringkat bobot PT Triky Jaya Abadi adalah 3.1212. Nilai ini menujukkan bahwa perusahaan memiliki posisi internal yang cukup kuat, karena nilai yang diperoleh di atas nilai rata-rata yaitu 3.12 .

4.2.2Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) 4.2.2.1 Identifikasi Lingkungan Eksternal

(12)

Berikut ini adalah hasil rekapitulasi faktor peluang eksternal perusahaan: Tabel 4.4 Rekapitulasi Faktor Peluang PT Triky Jaya Abadi

No Faktor Peluang PT Triky Jaya Abadi 1. Mempunyai konsumen yang cukup banyak 2. Kualitas produk pesaing yang kurang baik

3. Pasar domestik masih terbuka lebar karena masih adanya perusahaan baru yang membutuhkan kawat stitching.

4. Adanya kerja sama dengan perusahaan bahan baku 5. Tinggi kesetiaan

Sumber: Data primer diolah tahun 2014

1. Mempunyai konsumen yang cukup banyak

PT. Triky Jaya Abadi selalu berusaha untuk mencari dan memperkenalkan kualitas produknya kepada perusahaan perusahaan yang membutuhkan kawat stitching. Maka, PT Triky Jaya Abadi memiliki kurang lebih 100 konsumen yang memesan kawat stitching pada perusahaan ini diantaranya adalah PT. Primacorr Mandiri, PT. Kreasi Kotak Megah, PT. Kati Kartika Murni.

2. Kualitas produk pesaing yang kurang baik

Menurut Dedy dalam blog yang mengatakan bahwa “Salah satu nilai utama yang diharapkan oleh pelanggan dari produsen adaalh kualitas dan jasa yang tertinggi. Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.” Akan tetapi pesaing PT. Triky Jaya Abadi yang tidak meningkatkan kualitas produknya. Hal tersebut menjadikan peluang bagi PT Triky Jaya Abadi dalam memasarkan produknya. Bahkan PT. Triky Jaya Abadi terus meningkatkan kualitas produk kawat stitching..

3. Pasar domestic yang masih terbuka lebar karena adanya perusahaan baru yang membutuhkan kawat stitching

(13)

Peluang pasar memang selalu terbuka bagi semua pelaku usaha. Maka dari itu PT. Triky Jaya Abadi terus mencari konsumen baru di berbagai tempat. Dengan terus mencari maka perusahaan akan mendapatkan konsumen konsumen baru yang membutuhkan kawat stitching.

4. Adanya kerja sama dengan perusahaan bahan baku

Perusahaan perusahaan biasanya memiliki hubungan kerja sama dengan perusahaan perusahaan lainnya, salaha satunya adalah kerjasama dengan perusahaan bahan baku. PT. Triky Jaya Abadi memiki hubungan baik dengan perusahaan bahan baku yang berlokasi di Surabaya, PT New Simo. PT Triky Jaya Abadi melakukan hubungan kerja sama dengan perusahaan bahan baku dalam pembelian bahan baku.

5. Tinggi kesetiaan

PT. Triky Jaya Abadi memiliki beberapa konsumen baik (loyal customer) dalam membeli kawat stitching. Salah satunya adalah perusahaan yang tergabung dalam Sinar Mas Group. PT Triky Jaya Abadi menjaga hubungan baik dengan konsumen, baik itu konsumen baru ataupun konsumen lama (loyal costumer). Menjaga hubungan baik agar para konsumen tetap membeli kawat stitching di PT Triky Jaya Abadi. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga keutuhan konsumen.

Berikut ini adalah hasil rekapitulasi faktor ancaman eksternal perusahaan: Tabel 4.5 Rekapitulasi Faktor Ancaman PT Trky Jaya Abadi

No Faktor Ancaman PT Triky Jaya Abadi 1. Persaingan dengan perusahaan lain yang cukup sengit 2. Turunnya jumlah (volume) pesanan terhadap hasil produksi 3. Harga bahan baku yang meningkat

4. Konsumen baru (New Customer) yang menuntut harga murah 5. Jalan yang semakin macet

(14)

1. Persaingan dengan perusahaan lain yang cukup sengit

Dalam dunia usaha selalu adanya persaingan dalam bisnis, baik secara kuantitas maupun kualitas. PT Triky Jaya Abadi memiliki beberapa pesaing dalam berbisnis, yaitu PT. Sembilan Saudara, PT. Gemilang Perkasa, PT. Daily. Maka, PT Triky Jaya Abadi berusaha untuk meningkatkan jumlah konsumen dan mempertahankan kualitas produknya.

2. Turunnya jumlah (volume) pesanan terhadap hasil produksi

Dalam jumlah pemesanan terhadap hasil produksi, terdapat beberapa hal yang mungkin akan menghambat jalur pemesanan. Kendala yang dihadapi oleh perusahaan yaitu kendala teknis dan non-teknis.

a) Kendala Teknis: Halanngan atau gangguan ketika sedang melakukan sesuatu pekerjaan.

b) Kendala Non-Teknis: Gangguan yang datangnya dari luar saat akan melakukan pekerjaan.

3. Harga bahan baku yang meningkat

Kenaikan harga merupakan suatu keadaan dimana barang barang secara umum mengalami kenaikan harga dan itu akan berlangsung dalam waktu yang lama dan terus menerus. Ketika bahan baku naik maka barang – barang hasil produksi di PT. Triky Jaya Abadi akan mengalami kenaikan harga juga dan hal ini akan berpengaruh dengan permintaan konsumen konsumen yang pernah membeli di PT. Triky Jaya Abadi.

4. Konsumen baru (New Customer) yang menuntut harga murah

Perusahaan yang akan tumbuh dan berkembang pasti akan mengalami tantangan , di antaranya adalah konsumen yang menuntut harga yang murah. PT. Triky Jaya Abadi mempunyai beberapa konsumen baru, salah satunya adalah PT. Indah Kiat Pulp & Paper.Tbk. Perusahaan tersebut menuntut harga yang lebih murah daripada perusahaan perusahaan yang setia (loyal) kepada PT. Triky Jaya Abadi.

(15)

5. Jalan yang semakin macet

Pada saat ini, banyak kendala kendala non- teknis yang tidak terduga seperti macet dan banjir yang melanda pada saat ini, dan membuat proses pengiriman mengalami keterlambat terhadap produk maupun bahan baku. Hal semacam itu akan menghambat PT. Triky Jaya Abadi dalam proses pengiriman barang kepada konsumen dan juga terhambatnya proses pengiriman bahan baku untuk PT. Triky Jaya Abadi sehingga terjadinya penurunan jumlah produksi dan jumlah pada pesanan.

4.2.2.2 Hasil Matriks EFE

Matriks EFE dibuat dengan memberikan bobot dan peringkat, pemberian bobot didasarkan pada faktor terhadap keberhasilan perusahaan, sedangkan pemberian peringkat didasarkan pada seberapa efektif strategi perusahaan untuk merespon faktor tersebut. Berikut ini adalah hasil Matriks IFE PT Triky Jaya Abadi:

Tabel 4.6 Hasil Matriks EFE

Faktor-faktor Eksternal Utama Bobot Peringkat Total Peluang

1 Mempunyai konsumen yang cukup banyak 0.0602 4 0.240800

2 Kualitas produk pesaing yang kurang baik 0.0354 4 0.141600 3 Pasar domestik masih terbuka lebar karena masih adanya

perusahaan baru yang membutuhkan kawat stitching.

0.1176 3

0.352800

4 Adanya kerja sama dengan perusahaan bahan baku 0.0944 4 0.377600

5 Tinggi kesetiaan 0.067 4 0.268000

Ancaman

1 Persaingan dengan perusahaan lain yang cukup sengit 0.1516 2 0.303200

2 Turunnya jumlah pesanan terhadap hasil produksi 0.0515 1 0.051500

3 Harga bahan baku yang meningkat 0.1732 1 0.173200

4 Konsumen baru (New Customer) yang menuntut harga murah

0.0846 2

0.169200

(16)

Jumlah 1 2.406700

Sumber: Data primer diolah tahun 2014

Dari tabel Matriks EFE diatas, diketahui bahwa jumlah total peringkat bobot PT Triky Jaya Abadi adalah 2.4067. Nilai ini menujukkan bahwa perusahaan lumayan berhasil, mampu menarik keuntungan dari peluang eksternal dan menghindari ancaman yang menghadang perusahaan.

4.2.3 Matriks Profil Kompetitif (CPM)

Matriks Profil Kompetitif (CPM) digunakan untuk mengidentifikasi pesaing-pesaing utama perusahaan serta kekuatan dan kelemahan khususnya. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui pesaing utama PT Triky Jaya Abadi adalah PT. Sembilan Saudara, PT. Gemilang Perkasa.

4.2.3.1 Hasil Matriks CPM

Setelah diketahui hasil peringkat dan bobot CPM, maka dapat dibuat matriks CPM. Berikut ini adalah hasil matriks CPM PT Triky Jaya Abadi, dengan dua pesaingnya PT. Sembilan Saudara, PT. Gemilang Perkasa.

Tabel 4.7 Hasil Matriks CPM

PT Triky Jaya Abadi PT Sembilan Saudara PT Gemilang Perkasa Faktor-faktor

keberhasilan penting

Bobot Peringkat Skor bobot

Peringkat Skor bobot

Peringkat Skor bobot

Kemasan 0.0492 4 0.1968 3 0.1476 3 0.1476 Kualitas produk 0.0883 4 0.3532 3 0.2649 3 0.2649 Daya saing harga 0.109 3 0.327 2 0.218 2 0.218 Loyalitas konsumen 0.0634 4 0.2536 3 0.1902 3 0.1902 Pangsa pasar 0.0846 3 0.2538 3 0.2538 2 0.1692 Distribusi penjualan 0.1239 3 0.3717 2 0.2478 2 0.2478

(17)

Kapasitas produksi 0.097 3 0.291 3 0.291 2 0.194 Brand yang sudah dikenal 0.1433 3 0.4299 2 0.2866 2 0.2866 Sistem persediaan 0.0562 2 0.1124 1 0.0562 2 0.1124 Promosi produk 0.1234 4 0.4936 3 0.3702 2 0.2468 Fasilitas 0.0619 3 0.1857 3 0.1857 3 0.1857 Total 1 3.2687 2.512 2.2632

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2014

Dari tabel Matriks CPM diatas diketahui bahwa total skor bobot PT Triky Jaya Abadi adalah 3.2687 , total skor bobot PT Sembilan Saudara adalah 2.512, sedangkan total skor bobot PT Gemilang Perkasa adalah 2.2632. Hal ini menunjukkan bahwa posisi PT Triky Jaya Abadi jika dibandingkan kedua pesaing utamanya menang dalam profil kompetitifnya.

4.3 Tahap Pencocokan

Pada tahap pencocokan PT Triky Jaya Abadi menggunakan Matriks SWOT, Matriks IE, dan Matriks Strategi Besar. Sedangkan Matriks BCG tidak digunakan karena PT Triky Jaya Abadi bukan merupakan perusahaan multidivisional dan Matriks SPACE tidak di gunakan di karenakan perusahaan tidak memberikan data penjualan perusahaan.

4.3.1 Matriks SWOT

Matriks SWOT digunakan untuk mengembangkan strategi SO (kekuatan-peluang), WO (kelemahan-(kekuatan-peluang), ST (kekuatan-ancaman), dan WT (kelemahan-ancaman). Berikut ini adalah hasil Matriks SWOT PT Triky Jaya Abadi :

(18)

Tabel 4.8 Hasil Matriks SWOT

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

1. Internal yang kompak 2. Biaya yang sesuai dengan

kualitas produk

3. Packaging barang yang baik

4. Tenaga listrik yang besar 5. Bahan baku yang

berkualitas

1. Lahan pabrik yang sempit

2. Lahan kerja yang sempit

3. Jumlah mesin untuk bekerja minim 4. Jumlah pekerja yang

minim

5. Jumlah transportasi untuk mengirim barang kurang memadai

Peluang (O) Strategi SO Strategi WO

1. Mempunyai konsumen tetap yang cukup banyak 2. Kualitas produk

pesaing yang kurang baik

3. Pasar domestik masih terbuka lebar karena masih adanya perusahaan baru yang membutuhkan kawat stitching. 4. Adanya kerja sama

dengan perusahaan bahan baku

5. Tinggi kesetiaan

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produk karena masih adanya perusahaan baru yang membutuhkan kawat stitching. (S2,S5,O1,O2,O3.O5) Pengembangan Pasar 1. Menambah fasilitas (mesin) bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan para konsumen (W3,O3,O5) Diversifikasi terkait

(19)

Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT

1. Persaingan dengan perusahaan lain yang cukup sengit

2. Turunnya jumlah pesanan terhadap hasil produksi 3. Harga bahan baku

meningkat 4. Konsumen baru

menuntut harga murah

5. Jalan yang semakin macet

1. Membuat suatu kepercayaan agar

pembeli (customer) dapat mengetahui kualitas produk dari PT. Triky Jaya Abadi

(S2,S5,T4) Penetrasi Pasar

1. Menambah SDM dan memperluas lahan bekerja agar dapat memenuhi jumlah pesanan terhadap hasil produksi (W2,W3,W4,T2) 2. Menambah alat transportasi (W5,T5) Pengembangan produk

Sumber: Hasil pengolahan data

Dari hasil Matriks SWOT diatas dapat diketahui alternatif strategi untuk PT Triky Jaya Abadi yaitu:

1. Pengembangan pasar 2. Diversifikasi terkait 3. Penetrasi pasar

4. Pengembangan produk

4.3.3 Matriks Internal-Eksternal (IE)

Matriks IE didasarkan pada skor bobot IFE total pada sumbu X dan skor bobot EFE pada sumbu Y. Berikut ini adalah hasil Matriks IE PT Triky Jaya Abadi :

(20)

4.3.Hasil Matriks IE

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2014

Berdasarkan hasil dari tabel Matriks IFE dan EFE PT Triky Jaya Abadi, diketahui nilai IFE adalah 3.1212 dan nilai EFE adalah 2.4067 . Dengan demikian dapat disimpulkan PT Triky Jaya Abadi berada pada kuadran IV (kuat) yang berarti tumbuh dan membangun dengan strategi alternatifnya yaitu Penetrasi pasar , Pengembangan pasar, Pengembangan Produk, Integrasi ke depan, belakang, atau horizontal.

4.3.4 Matriks Strategi Besar (Grand Strategy)

Matriks Strategi Besar bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan pada salah satu kuadaran yang didasarkan pada dua penilaian yaitu posisi kompetitif yang dapat dilihat dari hasil Matriks Profil Kompetitif (CPM) dan pertumbuhan PT. Triky Jaya Abadi

(21)

pasar industri kawat stitching di Indonesia. Berikut ini adalah hasil Matriks Strategi Besar PT Triky Jaya Abadi :

Gambar 4.4 Hasil Matriks Strategi Besar Sumber: Data primer yang di olah tahun 2014

Berdasarkan hasil dari tabel Matriks CPM PT Triky Jaya Abadi diketahui nilai CPM PT Triky Jaya Abadi adalah 3.2687, PT Sembilan Saudara adalah 2.512 dan PT Gemilang Perkasa adalah 2.2632. Nilai CPM PT Triky Jaya Abadi lebih tinggi dibandingkan dua pesaing utamanya yaitu PT Sembilan Saudara dan PT Gemilang Perkasa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PT Triky Jaya Abadi berada pada posisi kompetitif yang kuat.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa PT Triky Jaya Abadi berada di kuadran IV. Alternatif strategi pada kuadran IV adalah:

PT. Triky Jaya Abadi

(22)

1. Diversifikasi terkait 2. Usaha patungan

3. Diversifikasi tak terkait

4.4 Tahap Keputusan

Setelah melakukan analisis dan mengetahui alternatif strategi yang muncul pada tahap analisis dengan empat macam matriks, yaitu Matriks SWOT, Matriks IE, dan Matriks Strategi Besar. Selanjutnya membuat keputusan tentang alternatif strategi mana yang paling cocok diterapkan oleh PT Triky Jaya Abadi.

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Alternatif Strategi

Alternatif Strategi Metode pencocokan Frekuensi Penetrasi pasar Matriks SWOT, IE, 2

Pengembangan pasar Matriks SWOT 1

Pengembangan produk Matriks SWOT, IE 2 Integrasi ke depan Matriks Grand Strategy,

IE

1

Integrasi ke belakang Matriks Grand Strategy, IE

1

Integrasi horizontal Matriks Grand Strategy, IE

1

Diversifikasi terkait Matriks Grand Strategy 2 Diversifikasi tak terkait Matriks Grand Strategy 1 Usaha Patungan Matriks Grand Strategy 1

Sumber: Data primer yang di olah tahun 2014

Berdasarkan perhitungan frekuensi alternatif strategi diatas, maka diketahui alternatif strategi yang paling banyak muncul adalah: Penetrasi pasar, Pengembangan produk , dan Diversifikasi terkait. Selanjutnya alternatif strategi tersebut dianalisis untuk tahap keputusan dengan menggunakan Matriks QSPM.

(23)

4.4.1 Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)

Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) digunakan untuk

menentukan alternatif strategi terbaik yang sebaiknya diterapkan oleh PT Triky Jaya Abadi. Berikut ini adalah hasil Matriks QSPM PT Triky Jaya Abadi:

Tabel 4.10 Hasil Matriks QSPM

Alternatif strategi I Pengembangan produk II Penetrasi pasar III Diversivikasi terkait

Faktor-faktor utama Bobot AS TAS AS TAS AS TAS

Peluang 1. Mempunyai konsumen yang cukup banyak 0.0602 3 0.1806 4 0.2408 3 0.1806 2. Kualitas produk pesaing yang kurang baik 0.0354 4 0.1416 3 0.1062 4 0.1416 3. Pasar domestik masih terbuka lebar karena masih adanya perusahaan baru yang membutuhkan kawat stitching. 0.1176 2 0.2352 4 0.4704 3 0.3528 4. Adanya kerja sama dengan perusahaan bahan baku 0.0944 2 0.1888 3 0.2832 2 0.1888 5. Tinggi kesetiaan 0.067 3 0.201 3 0.201 3 0.201 Ancaman 1. Persaingan dengan perusahaan 0.1516 2 0.3032 3 0.4548 3 0.4548

(24)

lain yang cukup sengit 2. Turunnya jumlah pesanan terhadap hasil produksi 0.0515 3 0.1545 4 0.206 2 0.103 3. Harga bahan baku meningkat 0.1732 2 0.3464 3 0.5196 2 0.3464 4. Konsumen baru menuntut harga murah 0.0846 2 0.1692 3 0.2538 2 0.1692 5. Jalan yang semakin macet 0.1644 3 0.4932 2 0.3288 3 0.4932 Total 1 Kekuatan 1. Internal yang kompak 0.0807 2 0.1614 4 0.3228 3 0.2421 2. Biaya yang sesuai dengan kualitas produk 0.1039 2 0.2078 4 0.4156 3 0.3117 3. Packaging barang yang baik 0.0723 2 0.1446 4 0.2892 2 0.1446 4. Tenaga listrik yang besar 0.0567 2 0.1134 4 0.2268 3 0.1701 5. Bahan baku yang berkualitas 0.2125 2 0.425 4 0.85 2 0.425 Kelemahan 1. Lahan pabrik yang sempit 0.0813 2 0.1626 3 0.2439 3 0.2439 2. Lahan kerja yang sempit 0.0752 2 0.1504 3 0.2256 3 0.2256 3. Jumlah mesin untuk bekerja minim 0.0687 2 0.1374 3 0.2061 3 0.2061

(25)

4. Jumlah pekerja yang minim 0.1303 3 0.3909 4 0.5212 3 0.3909 5. Jumlah transportasi untuk mengirim barang yang kurang memadai 0.1184 3 0.3552 4 0.4736 4 0.4736 Total 1 4.6624 6.8394 5.465

Sumber: Data primer yang di olah tahun 2014

Dari hasil Matriks QSPM diatas diketahui bahwa Strategi Pengembangan Produk memiliki total nilai daya tarik sebesar 4.6624, Strategi Penetrasi pasar memiliki total nilai daya tarik sebesar 6.8934, dan Diversifikasi terkait memiliki total nilai daya tarik sebesar 5.465 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai daya tarik Strategi Penetrasi pasar lebih tinggi daripada Strategi Pengembangan produk dan Diversifikasi terkait. Jadi dari ketiga alternatif strategi tersebut yang sesuai untuk diterapkan oleh PT Triky Jaya Abadi adalah Strategi Penetrasi Pasar.

4.5 Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil dari analisis Matriks QSPM PT Triky Jaya Abadi maka didapatkan hasil strategi yang mempunyai daya tarik paling tinggi yaitu Strategi Penetrasi Pasar. Penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk atau jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar.

Kegiatan yang dapat dilakukan PT Triky Jaya Abadi dalam Strategi Penetrasi Pasar adalah:

1. Mempertahankan kualitas produk kawat stitching agar para konsumen tetap percaya dan loyal untuk membeli kawat pada PT. Triky Jaya Abadi.

2. Meningkatkan layanan sesudah penjualan berlangsung, misalnya mengadakan review mengenai kualitas produk dan menerima saran dan kritik dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan.

(26)

3. Menambah jumlah produk yang akan di jual agar ketika banyak

pemesanan produk kawat stitching, agar produk tersebut dapat tersedia. 4. Menambah jumlah tenaga penjualan untuk memperlancar distribusi ke

pelanggan atau konsumen.

5. Menambah jumlah tenaga mesin untuk memperbanyak jumlah produk kawat stitching.

6. Meningkatkan hubungan baik dengan para pelanggan atau konsumen.

Penetrasi pasar dapat menjadi sebuah strategi yang efektif bagi PT. Triky Jaya Abadi dengan memenuhi pedoman bahwa pasar pada saat ini masih banyak yang butuh dengan kawat stitching, bahkan sampai saat ini permintaan produk meningkat, sehingga dapat dikatakan bahwa pemakaian konsumen saat ini dapat dinaikan secarasignifikan.

(27)

Gambar

Tabel 4.1 Rekapitulasi Faktor Kekuatan PT Triky Jaya Abadi  No  Faktor Kekuatan PT Triky Jaya Abadi  1
Tabel 4.2 Rekapitulasi Faktor Kelemahan PT Triky Jaya Abadi  No  Faktor Kelemahan PT Triky Jaya Abadi  1
Tabel 4.3 Hasil Matriks IFE
Tabel 4.4 Rekapitulasi Faktor Peluang PT Triky Jaya Abadi  No  Faktor Peluang PT Triky Jaya Abadi  1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada Tanggal 18 Oktober 1945 Jepang berhasil mematahkan serangan dari para pemuda dan memberikan perintah kepada pemuda untuk menyerahkan senjata yang mereka miliki,

Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya

24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah bentuk peduli Pemerintah kepada Tenaga Kerja di Indonesia agar mendapatkan hak yang layak dalam

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat indeks beranotasi tersebut adalah sebagai berikut: (a) Pengumpulan data tesis dilakukan di Perpustakaan

Dalam penelitian ini dilakukan analisis pola keputusan tata kelola TI, untuk menetapkan suatu rekomendasi yang berupa pemetaan dan penetapan 5 (lima) kunci

Pemerintah mengajukan Rancangan Undang-undang tentang Perubahan atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 1999/2000 berdasarkan Perubahan sebagaimana dimaksud

Pelaporan dari Pengelolaan Keuangan Desa Jurug Kecamatan Sooko berupa Laporan Realisasi Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2016

Daerah dalam Pemungutan Pajak Daerah, Pengertian Pajak BPHTB dan PPh, Dasar hukum BPHTB dan PPh, Objek dan Subjek Pajak, Objek Pajak yang tidak dikenakan BPHTB,