• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berkebun Hidroponik untuk Ketahanan Pangan Selama Pandemi Covid-19 di Perum Cepu Asri Blora

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Berkebun Hidroponik untuk Ketahanan Pangan Selama Pandemi Covid-19 di Perum Cepu Asri Blora"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)

Vol. 5 No. 2 Juli 2021 – e. ISSN: 2550-0821

Dosen Indonesia Semesta (DIS)-DPD Jatim

1

BIDANG PERTANIAN

Berkebun Hidroponik untuk Ketahanan Pangan Selama

Pandemi Covid-19 di Perum Cepu Asri Blora

1

Eva Hertnacahyani Herraprastanti,

2

Agus Dwi Korawan,

3

Suprawikno

1,2

Jurusan Teknik Mesin, Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu, Jl. Kampus Ronggolawe

Blok B No 1 Mentul Cepu Kab. Blora, 58315

3

Jurusan Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe Cepu Kab Blora, Jl. Kampus

Ronggolawe Blok B No 1 Mentul Cepu Kab. Blora, 58315

E-mail:

ev.hertna@gmail.com

Abstrak —Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini dilaksanakan sebagai upaya pemulihan ekonomi masyarakat terdampak Covid-19, yaitu di Perumahan Cepu Asri Kabupaten Blora. Keluarga terdampak covid harus terus tercukupi kebutuhan pangannya selama masa isolasi mandiri. Salah satu cara yang dilakukan adalah memanfaatkan lahan sempit pekarangan rumah dengan berkebun hidroponik. Solusi yang ditawarkan kepada mitra adalah dibuatkan rak tempat menanam sayuran dan memberikan pelatihan bercocok tanam.Agar tujuan program PKM tercapai sesuai target, kegiatan ini lebih menekankan partisipasi aktif dari mitra, sedangkan tim Abdi dari STTR Cepu hanya sebagai pendampingan teknik saja. Partisipasi aktif mitra berupa perencanaan kegiatan, pembelian media dan alat instalasi hidroponik, penjadwalan serta tempat pelaksanaan kegiatan. Partisipasi aktif mitra tersebut berdampak pada kemandirian mitra dalam hal perancangan, pengelolaan dan pengembangan kegiatan walaupun kegiatan PKM sudah berakhir. Pada akhir pelaksanaan PKM, dilakukan evaluasi oleh tim Abdi STTR Cepu yang berguna dalam pengembangan kegiatan lanjutan.Luaran yang dihasilkan adalah mitra memperoleh pengetahuan mengenai perakitan instalasi berkebun sistem hidroponik, dan mitra memperoleh hasil sayuran segar yang bisa dipanen setiap saat sesuai kebutuhan, yang bisa digunakan sendiri maupun dijual sehingga bisa membantu penghematan keuangan keluarga.

Kata Kunci — hidroponik, ketahanan pangan

Abstract — This Community Partnership Program (PKM) was implemented as an effort to restore the economy of the people affected by Covid-19, namely in Cepu Asri Housing, Blora Regency. Covid-affected families must continue to have their food needs fulfilled during the independent isolation period. One way to do this is to take advantage of the narrow land of the house yard with hydroponic gardening. The solution offered to partners was to make shelves for growing vegetables and provide training in farming. In order for the PKM program to be achieved according to the target, this activity emphasized the active participation of partners, while the Abdi team from STTR Cepu was only as technical assistance. Active participation of partners in the form of planning activities, purchasing media and hydroponic installation tools, scheduling and conducting activities. The active participation of these partners has an impact on the independence of the partners in terms of designing, managing and developing activities even though PKM activities have ended. At the end of the PKM implementation, an evaluation was carried out by the Abdi STTR Cepu team which was useful in developing further activities. The resulting output was that the partners obtained knowledge about assembling hydroponic system gardening installations, and partners obtained fresh vegetables that could be harvested at any time as needed, which could be used. alone or sold so that it can help save family finances

Keywords — hydroponic, food devence

1.PENDAHULUAN

Pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020 berdampak secara luas pada masyarakat Indonesia, tidak terkecuali masyarakat Cepu Kabupaten Blora. Berbagai macam pencegahan dilakukan mulai dari pengketatan protokol kesehatan sampai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Meskipun Blora tidak masuk dalam Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah yang diwajibkan menggelar PPKM, namun Pemkab Blora tetap menjalankan pembatasan kegiatan masyarakat tersebut [1]. Dalam penerapannya, PPKM

ini membatasi kegiatan masyarakat mulai dari kegiatan kantor, rumah makan dan tempat ibadah sampai dengan 50% [2], sehingga jelas akan berdampak pada ekonomi masyarakat.

Pertumbuhan ekonomi dapat berpengaruh terhadap kebutuhan pangan [3] yang merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Upaya yang bisa dilakukan dalam mempertahankan keadaan ekonomi keluarga adalah mengoptimalkan ketahanan pangan dengan memaksimalkan potensi yang ada [4]. Pekarangan rumah

(2)

Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)

Vol. 5 No. 2 Juli 2021 – e. ISSN: 2550-0821

Dosen Indonesia Semesta (DIS)-DPD Jatim

2

BIDANG PERTANIAN

merupakan potensi yang bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian demi menjaga ketersediaan pangan.

Ketahanan pangan diartikan sebagai tersedianya pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup, terdistribusi dengan harga terjangkau dan aman dikonsumsi bagi setiap warga untuk menopang aktivitasnya sehari-hari sepanjang waktu [5]. Ketahanan pangan tersebut mencakup tingkat rumah tangga dan tingkat nasional [6].

Ketersediaan pangan, lapangan kerja dan pendapatan merupakan tiga hal penentu suatu rumah tangga memiliki ketahanan pangan, artinya dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi bagi setiap anggota keluarganya [7].

2.ANALISIS SITUASI

Di Perumahan Cepu Asri Kec Sambong Kab Blora, terdapat salah satu warga yang positif covid sehingga memaksa keluarga tersebut melakukan isolasi mandiri. Walaupun segala kebutuhan pokok dipenuhi oleh tetangga sekitar, namun untuk menjaga keberlangsungan pangan keluarga terdampak Covid tersebut diperlukan upaya dalam pemulihan ekonomi masyarakat dengan tetap menjalankan program yang sudah ditetapkan pemerintah.

Kecukupan pangan bisa berasal dari hasil pertanian yang bisa ditanam dan dipanen oleh warga sendiri. Misalnya dengan berkebun yang bisa ditanam di pekarangan rumah seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, yang hasil panennya cukup untuk konsumsi keluarga sehingga selain bisa mengurangi pengeluaran kebutuhan pokok sehari-hari, juga bisa menjaga ketahanan pangan rumah tangga.

Diperlukan metode bercocok tanam yang lebih modern, yaitu metode yang mampu memberikan hasil lebih baik, ditinjau dari waktu tanam, bobot hasil, maupun biaya perawatan. Hidroponik merupakan metode bercocok tanam dengan menggunakan media tanam selain tanah, seperti batu apung, kerikil, pasir, sabut kelapa, potongan kayu atau busa [8] dan bisa dilakukan di pekarangan rumah warga perumahan. Tim Abdimas STT Ronggolawe Cepu mengusulkan kegiatan berkebun dengan metode hidroponik ini dan disambut baik oleh Ketua RT 01 RW 05 Perumahan Cepu Asri, Bpk Suprawikno, S.T., M.T.

Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah pemanfaatkan lahan pekarangan perumahan untuk ditanami sayuran, yang hasilnya bisa digunakan untuk menjaga ketahanan pangan keluarga selama pandemi Covid-19. Untuk jangka waktu mendatang bisa dipertimbangkan sebagai usaha bersama dalam menambah penghasilan pada wadah koperasi.

3. SOLUSI DAN LUARAN

Berdasarkan situasi dan kondisi yang dihadapi mitra seperti yang telah disebutkan, maka solusi dan target luaran yang ditawarkan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah :

1. Dibuatkan rak tempat menanam sayuran. 2. Memberikan pelatihan bercocok tanam sistem

hidroponik

Dari program ini diharapkan dapat diperoleh luaran sebagai berikut :

1. Sayuran yang dihasilkan dari sistem hidroponik yang lebih sehat.

2. Luaran-luaran lain seperti adanya peningkatan pemahaman dan ketrampilan masyarakat Perum Cepu Asri Blora, dan produk/barang berupa rak tempat menanam sayuran sebanyak 2 set sebagai percontohan yang nantinya bisa dikembangkan sendiri oleh warga.

Adapun langkah-langkah yang dilaksanakan pada program ini sebagai berikut :

1. Perencanaan.

Kegiatan ini meliputi mencari informasi tentang kebutuhan masyarakat akan sayuran hidroponik yang semakin diminati. Tim Abdi STTR Cepu meminta izin pejabat setempat untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dan berkoordinasi dengan tim pelaksana kegiatan untuk mensosialisasikan rencana pelaksanaan kegiatan kepada mitra. 2. Pelaksanaan

Kegiatan ini dimulai dengan pembelian media dan alat instalasi hidroponik, penjadwalan, tempat pelaksanaan kegiatan. membuat rak tempat menanam sayuran beserta pompa sirkulasi dan bak penampung nutrisi, penyemaian benih sayuran, penanaman sayuran dan pemanenan.

3. Evaluasi.

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui antara perencanaan dengan realisasi, kesesuaian antara luaran yang diharapkan dengan capaian pelaksanaan, serta pengembangan kegiatan lanjutan berkaitan dengan kegiatan yang sudah dilaksanakan maupun program yang baru direncanakan oleh Tim Abdi STTR Cepu. Evaluasi yang dilakukan yaitu melakukan survey lapangan di lokasi mitra, yaitu untuk mengetahui apakah program pengabdian ini berdampak pada perekonomian mitra. Survey lapangan ke tempat mitra diakukan setelah 1 bulan program ini selesai.

Agar tujuan program PKM tercapai sesuai target, kegiatan ini lebih menekankan partisipasi aktif dari mitra, sedangkan tim Abdi dari STTR Cepu hanya sebagai pendampingan teknik saja. Partisipasi aktif mitra berupa perencanaan kegiatan, pembelian media dan alat instalasi hidroponik, penjadwalan serta tempat pelaksanaan kegiatan. Partisipasi aktif mitra tersebut nantinya akan membuat mitra menjadi lebih mandiri dalam hal perancangan,

(3)

Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)

Vol. 5 No. 2 Juli 2021 – e. ISSN: 2550-0821

Dosen Indonesia Semesta (DIS)-DPD Jatim

3

BIDANG PERTANIAN

pengelolaan dan pengembangan kegiatan walaupun kegiatan PKM dari tim Abdi STTR Cepu sudah berakhir.

Kegiatan PKM berkebun hidroponik untuk ketahanan pangan selama pandemi Covid-19 di Perum Cepu Asri Blora telah terlaksana dengan baik sesuai target dan rencana. Adapun solusi dari permasalahan ketahanan pangan warga di Perum Cepu Asri selama pandemi Covid-19 tertangani dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam sistem hidroponik. Sedangkan luaran yang sudah tercapai yaitu produk berupa rak tempat menanam sayuran yang dibuat oleh Tim Abdi STTR Cepu bersama mitra seperti terlihat pada gambar 1.

Gambar 1. Rak Hidroponik di Rumah Mitra

Instalasi berupa rangkaian pipa paralon yang ukuran diameter dan panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan seperti pada gambar 2.

Gambar 2. Instalasi Perpipaan

Peralatan hidroponik ini dilengkapi dengan perabot lain seperti tutup pipa, sambungan L atau T dan lainnya (gambar 3).

Gambar 3. Paralon dan sambungan paralon merupakan bahan pembuatan rak

Pada pipa paralon di beri lubang dengan ukuran sesuai dengan net pot (gambar 4), dimana nantinya lubang ini digunakan untuk memasukkan net pot sehingga bagian bawah terendam oleh air nutrisi. Bak air digunakan untuk menampung nutrisi, sedangkan untuk mensirkulasikan ke dalam rangkaian pipa, digunakan pompa submersibel.

Gambar 4. Netpot, busa dan kain flannel merupakan tempat menanam sayuran

Adapun peralatan yang digunakan dalam pembuatan rak yaitu bor listrik seperti pada gambar 5.

Gambar 5. Alat Bor Listrik

Kegiatan yang lebih menekankan pada partisipasi aktif mitra ini terlihat pada saat pelatihan bercocok tanam sistem hidroponik. Metode pelatihan yang dipakai adalah “learning by doing”, artinya mitra belajar dengan mempraktekkan secara langsung (gambar 6).

Gambar 6. Mitra Mempraktekkan Berkebun Secara Hidroponik

(4)

Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)

Vol. 5 No. 2 Juli 2021 – e. ISSN: 2550-0821

Dosen Indonesia Semesta (DIS)-DPD Jatim

4

BIDANG PERTANIAN

Pada tahap awal pelatihan, mitra diajari dan langsung mempraktekkan cara penyemaian benih. Benih yang disemai oleh mitra adalah sayuran yang singkat waktu tanamnya yaitu kisaran 20-30 hari (gambar 7). Berdasarkan data dari Puslitbang Pertanian bayam siap dipanen pada umur 3 samapi 4 minggu setelah tanaman tumbuh [9], sedangkan selada [10] dan sawi [11] bisa dipanen antara 25-30 hari.

Gambar 7. Benih sayuran

Mitra juga membuat semaian menggunakan rockwool, memindahkan benih kedalam net pot (gambar 8).

Gambar 8. Mitra Sedang Memindahkan Benih ke dalam Net Pot

Pengaturan pompa dan timer juga dilakukan sendiri oleh mitra dengan arahan dari Tim Abdi STTR Cepu (gambar 8 & 9), begitu juga cara menganalisa pertumbuhan tanaman, serta mengantisipasi adanya hama dan penyakit pun disampaikan dalam pelatihan hidroponik.

Gambar 8. Mitra Sedang Memasang Instalasi Hidroponik

Gambar 9. Mitra Sedang Mengecek Instalasi Hidroponik

Luaran lain dari PKM berkebun hidroponik untuk ketahanan pangan selama pandemi Covid-19 di Perum Cepu Asri Blora adalah sayuran segar yang bisa dipanen setiap hari mulai usia 9 minggu setelah tanam (gambar 10). Sayuran yang dipanen mitra setiap hari berkisar antara 10 sampai 30 ikat setiap hari tergantung luas rak hidroponik. Hal ini dapat menghemat pengeluran rumah tangga sekitar Rp. 10.000 sampai Rp. 30.000 per hari. Mitra juga dapat menjualnya ke pasar Sambong yang letaknya  1 Km dari Perum Cepu Asri dengan harga Rp. 2.000 sampai Rp. 3.000 per ikat sehingga bisa menambah pendapatan.

(5)

Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)

Vol. 5 No. 2 Juli 2021 – e. ISSN: 2550-0821

Dosen Indonesia Semesta (DIS)-DPD Jatim

5

BIDANG PERTANIAN

Kemangi Sawi

Bayam Selada air

Seledri

Gambar 10. Berbaggai Sayuran Hidroponik Hasil Tanam Mitra

Adapun kondisi mitra sebelum dan sesudah pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat oleh tim abdi dari STTR Cepu ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Kondisi sebelum dan sesudah pelaksanaan PKM

Sebelum PKM Setelah PKM

Mitra belum memiliki ketahanan pangan selama Pandemi Covid-19

Mitra memiliki sumber pangan (dalam hal ini sayuran) yang selalu tersedia dan tidak mengandalkan pasokan dari luar.

Mitra mengeluarkan uang untuk membeli sayuran dalam pemenuhan gizi setiap hari

Mitra bisa memanen sayuran bayam, sawi, selada air, kemangi dan seledri sebanyak 1 sampai 3 ikat (tergatung luas rak) dan menghemat Rp 10.000 sampai Rp 30.000 tiap hari. Mitra tidak memiliki

penghasilan tambahan selain dari bekerja.

Peningkatan pendapatan mitra selain dari sumber pendapatan utama yaitu Rp 10.000 sampai Rp 30.000 tiap hari.

4. KESIMPULAN

Kegiatan PKM ini dilaksanakan oleh tim Abdi dari STTR Cepu bersama dengan warga di Perum Cepu Asri Kec. Sambong Kab. Blora. Mitra memperoleh pengetahuan mengenai instalasi bercocok tanam hidroponik, dan hasil sayuran segar yang bisa dipanen setiap saat sesuai kebutuhan. Sayuran tersebut juga bisa digunakan sendiri maupun dijual sehingga bisa membantu penghematan keuangan mitra dan menjaga ketahanan pangan rumah tangga.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam kegiatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

a) UPT Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STTR Cepu melalui hibah Pengabdian Dosen Internal sehingga penulis memiliki kesempatan untuk menyumbangkan pemikirannya.

b) Staf dan asisten laboratorium, instruktur, toolman yang telah menyumbangkan tenaga dan pikiran serta waktu mulai dari awal desain sampai serah terima alat sehingga program pengabdian masyarakat ini dapat terlaksana sesuai tujuan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] M. Nanda, “Kasus Covid-19 Sempat Tinggi, Blora Ikut PPKM,” 2021. https://www.gatra.com/detail/news/5005 82/kebencanaan/-kasus-Covid-19-sempat-tinggi-blora-ikut-ppkm.

[2] VJY, “PPKM Mikro , Upaya Spesifik Menekan Laju Pandemi,” 2021. https://Covid19.go.id/p/berita/ppkm- mikro-upaya-spesifik-menekan-laju-pandemi (accessed Apr. 05, 2021). [3] S. Rusdiana and A. Maesya,

(6)

Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)

Vol. 5 No. 2 Juli 2021 – e. ISSN: 2550-0821

Dosen Indonesia Semesta (DIS)-DPD Jatim

6

BIDANG PERTANIAN

Pangan Di Indonesia,” Agriekonomika, vol. 6,

no. 1, 2017, doi:

10.21107/agriekonomika.v6i1.1795.

[4] Z. Aidha and R. A. Harahap, “Pemberdayaan masyarakat dalam upaya ketahanan pangan selama pandemi COVID-19 di Kecamatan Bilah Barat,” TROPHICO Trop. Public Heal. J., vol. 1, no. 1, pp. 22–30, 2021.

[5] J. Russell, V. Flood, H. Yeatman, and P. Mitchell, “Food Security in Older Australians,” J. Nutr. Educ. Behav., vol. 43, no. 2, pp. 1–4, 2011, doi: 10.1016/j.jneb.2010.12.007. [6] H. P. Saliem and M. Ariani, “Ketahanan

Pangan, Konsep, Pengukuran dan Strategi,” Forum Penelit. Agro Ekon., vol. 20, no. 1, pp.

12–24, 2002, doi:

10.21082/fae.v20n1.2002.12-24.

[7] E. Ariningsih and H. P. Rachman, “Strategi Peningkatan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Rawan Pangan,” Anal. Kebijak. Pertan., vol. 6, no. 3, pp. 239–255, 2016, doi: 10.21082/akp.v6n3.2008.239-255.

[8] I. S. Roidah, “Pemanfaatan Lahan Dengan Menggunakan Sistem Hidroponik,” vol. 1, no. 2, pp. 43–50, 2014, [Online]. Available: https://journal.unita.ac.id/index.php/bon orowo/article/view/14/11.

[9] Puslitbang pertanian, “Budidaya Tanaman Bayam,” 2015, [Online]. Available:

http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id /teknologi-detail-44.html.

[10] C. Ginting, “Kajian Biologis Tanaman Selada dalam Berbagai Kondisi Lingkungan pada Sistem Hidroponik,” Agriplus, vol. 20, no. 02, pp. 107–113, 2010.

[11] Z. Sangaji, “Kajian Sistem Budidaya Tanaman Sawi (Brassica juncea L ) Di Petani Kelurahan Malawele Distrik Aimas Kabupaten Sorong,” Median, vol. IX, no. 1, pp. 16–27, 2017.

Gambar

Gambar 4. Netpot, busa dan kain flannel merupakan  tempat menanam sayuran
Gambar 8. Mitra Sedang Memindahkan Benih ke dalam Net Pot
Gambar 10. Berbaggai Sayuran Hidroponik Hasil Tanam  Mitra

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil perancangan, pengujian serta analisis data dari rancang bangun sistem komunikasi wireless untuk printer konvensional berbasis Wi-Fi yang telah dibuat pada

The Elder Scroll V: Skyrim is an American video game played in personal computer (PC). The video game itself tells story of nobody who will become a hero to save the world

Pengadaanbanng/iasa dllaksanakan secara elektronik dengan mengakses aplikasi Sistem PengadaanSecara Elektronik (aplikasi SpSE) pada alamatwebsite : lpsJ.kalselpiov.go.id.

Berdasarkan hasil percobaan sistem robot vacuum cleaner sudah berjalan dengan baik. hingga mencapai 86,4% dari hasil yang

Pokja II ULP Bidang Kesehatan padaPemefintah Provinsi Kahmantan Selatan akan melaksanakan Pelelangan Umum denganpascakuahfikasi untuk

The most important thing that makes Alex’s desire appears is because Alex needs an acceptance from her society in school. An acceptance is an important thing

telah ditetapkan sebagai pemenang Pengadaan Cetakan Dalam Rangka Crash Program Campak dan Imunisasi Polio , Satuan Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun

Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan data satelit altimetry Jason-2 pada tahun 2012, dengan hasil menunjukkan bahwa pada bulan Januari 2012, di perairan Selatan Pulau