• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN. Persentase endapan limbah padat = x 100%

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE PENELITIAN. Persentase endapan limbah padat = x 100%"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar, Sukamandi dan Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan April 2011 sampai bulan Juni 2011.

Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap. Tahap I untuk mengukur produksi endapan limbah padat dari budidaya ikan nila baik kuantitas, kualitas serta kontinyuitasnya. Tahap II untuk menganalisa pengaruh pemberian limbah padat terhadap kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan fekunditas Daphnia sp. Tahap III dilakukan untuk menganalisa pekembangan populasi Daphnia sp. dan

dinamika kualitas air. Sedangkan tahap IV untuk menganalisa kualitas Daphnia sp. yang dihasilkan.

Tahap I : Limbah padat budidaya ikan nila

Ikan nila dengan bobot awal 8,4 g, dipelihara dalam wadah pemeliharaan dengan volume air 60 liter sebanyak 5 buah dengan padat tebar 1 ekor/3 liter dan diberi pakan komersil secara at satiation selama 7 hari dan dicatat penggunaan pakan per harinya. Pengambilan endapan limbah padat dilakukan setiap hari mulai pada hari ketiga melalui saluran pembuangan limbah padat sebanyak kurang lebih 100 ml, kemudian air dibuang dan endapan dikeringkan di bawah sinar matahari (2 s/d 3 hari). Limbah padat tersebut kemudian di timbang untuk kemudian dilakukan uji proksimat sehingga didapatkan data persentase endapan limbah padat yang dihasilkan dan kandungan nutrisinya, menurut perhitungan berikut :

Persentase endapan limbah padat = x 100%

Kualitas air juga diukur dan parameter yang diamati meliputi suhu, pH, oksigen terlarut, amonia, amonium dan Total amonia Nitrogen (TAN), diukur

(2)

setiap dua hari sekali selama penelitian. Di akhir penelitian dilakukan pengukuran bobot ikan, jumlah ikan dan jumlah pakan sampai hari terakhir penelitian untuk menghitung laju pertumbuhan, kelangsungan hidup dan konfersi pakan menggunakan rumus dibawah ini :

Laju pertumbuhan bobot ikan harian dihitung berdasarkan rumus :

          t 1 wo wt x 100 dengan:

 = laju pertumbuhan bobot ikan harian (%) wt = bobot rata-rata ikan pada waktu t (g) wo = bobot rata-rata ikan pada waktu t0 (g) t = lama percobaan (hari)

Food Conversion Ratio (Rasio Konversi Pakan) dihitung menurut rumus :

FCR = D Wo Wt F   ) ( dengan :

FCR = Food Conversion Ratio (Rasio Konversi Pakan) F = Jumlah total pakan (g)

Wt = Bobot total ikan akhir pemeliharaan (g) Wo = Bobot total ikan awal pemeliharaan (g)

D = Bobot total ikan yang mati selama pemeliharaan (g)

Kelangsungan hidup SR = No Nt x 100 dengan : SR = Kelangsungan hidup (%)

Nt = Jumlah udang pada waktu t (ekor)

(3)

Tahap II : Uji Respon pada Individu Daphnia sp.

Penelitian terdiri dari 4 perlakuan, masing-masing diulang sebanyak sepuluh kali menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan adalah pemberian beberapa takaran endapan limbah padat budidaya ikan nila yang sudah dikeringkan, terdiri dari :

a. 0 gr/liter b. 2 gr/liter c. 4 gr/liter, dan d. 6 gr/liter Prosedur Penelitian Tahap persiapan

Daphnia sp. yang diperoleh dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong, Bogor-Jawa Barat diencerkan agar kepadatan tidak terlalu tinggi, kemudian dituangkan ke dalam cawan petri dan diamati di bawah mikroskop. Daphnia sp. dewasa diambil dengan bantuan pipet tetes dan dimasukkan dalam wadah pengembangan yang telah dicuci dan dikeringkan, kemudian diisi air tawar sebanyak ± 10 liter. Pemberian pakan Daphnia sp. menggunakan pakan ikan komersial sebanyak 2 s/d 4 g/l dengan cara dibungkus dengan kain (totoron) dan digantung di dalam media pengembangan tersebut dan diaerasi.

Pelaksanaan Penelitian

Daphnia sp. betina dewasa sebanyak 22 individu yang sehat dengan kantong induk dipilih untuk menghasilkan neonatus (keturunan), kemudian neonatus berumur kurang dari 24 jam dipindahkan ke wadah uji yang berisi air sebanyak 30 ml dengan penambahan limbah padat yang sudah dipersiapkan sebanyak 0, 2, 4 dan 6 g/l untuk diamati kapan dimulainya produksi neonatus, pertumbuhan Daphnia sp. dan kelangsungan hidup (Loh, How, Hii, Khoo dan Ong 2009). Anakan yang dihasilkan dihitung, diukur panjang totalnya di bawah mikroskop dan kemudian dibuang. Pengamatan pertumbuhan dilakukan di bawah mikroskop sekaligus juga dilakukan pengukuran panjang total, helmet, tubuh dan

(4)

spine (Gambar 7). Media perlakuan diperbaharui tiap hari. Pengamatan dilakukan untuk didapatkan data kesintasan harian, fekunditas harian dan laju reproduksi bersih seperti tertera pada Tabel 3. Penelitian tahap ini dilakukan selama 14 hari.

Tabel 3. Perhitungan Kesintasan harian, dan Fekunditas Harian, serta Laju reproduksi bersih Daphnia sp. (Soetopo, Aditya dan Indrasari 2007; Loh, How, Hii, Khoo dan Ong (2009).

Perhitungan Rumus Keterangan

Kesintasan harian (Survivorship, Ix)

Ix = x 100%

A = Jumlah Induk yang hidup B = Jumlah Induk awal

C = Jumlah neonate yang lahir Ix = Kesintasan

mx = Fekunditas harian

Fekunditas harian

(Age Spesific Fecundity, mx)

mx =

Laju reproduksi bersih (Net Reproductive Rate, Ro)

Ro = ∑ Ix mx

Morfologi (Stabell, Ogbebo dan Primicerio 2003; Swaffar dan O'Brien 1996)

Gambar 7. Pengukuran panjang Total, helmet, tubuh dan spine

Pengukuran karakter morfologi dilakukan dengan menggunakan mikroskop yang dilengkapi kamera yang terhubung komputer dengan bantuan software analySIS. Parameter yang diukur adalah panjang helmet (HL), panjang

(5)

badan (BL) dan panjang spine (SL). HL diukur sebagai jarak antara margin anterior dari mata majemuk dan ujung helmet (Gambar 7). BL diukur sebagai jarak antara pinggiran bagian belakang titik penyisipan antena kedua dan pinggiran bagian belakang dari karapas. SL diukur dari margin posterior karapas ke ujung tulang belakang.

Untuk menentukan variasi dalam ukuran antara individu, maka data juga disajikan sebagai berikut :

- indeks spine (SI), SI = SL / BL - indeks helmet (HI),

HI = HL / BL

Pertumbuhan panjang rata-rata harian Daphnia sp. kemudian dihitung berdasar rumus berikut (Hülsmann dan Weiler. 2000) :

gL = (Lf – Li) / ∆t (mm/hari)

Dimana :

gL : Pertumbuhan panjang rata-rata harian

Lf : Panjang akhir

Li : Panjang awal

∆t : lama pemeliharaan

Tahap III : Uji respon terhadap populasi Daphnia sp.

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan adalah pemberian beberapa takaran limbah padat budidaya ikan nila. Faktor Pemberian limbah padat budidaya ikan nila yang berbeda diulang sebanyak empat kali, terdiri dari empat taraf yaitu :

a. 0 gr/liter b. 2 gr/liter c. 4 gr/liter d. 6 gr/liter

(6)

Parameter yang diamati adalah Laju Peningkatan Populasi per hari yang dihitung berdasarkan rumus berikut (Johnson dan Havel, 2001) :

r = (ln Nt - ln No) t-1

dengan

r = Laju Peningkatan Populasi per hari Nt = jumlah Daphnia sp. pada saat t

N0 = Jumlah Daphnia sp. pada awal penebaran t = Waktu

Tahap persiapan

Ember plastik berwarna biru dibersihkan dengan menggunakan sabun, dan dikeringkan. Limbah padat yang sudah dipersiapkan pada tahap sebelumnya ditimbang 2 gr, 4 gr dan 6 gr dan dibungkus dengan menggunakan kain. Limbah yang sudah dibungkus tersebut dimasukkan dalam ember yang telah berisi air sebanyak 1 liter. Kemudian 10 ekor Daphnia sp. dimasukkan pada masing-masing ember.

Pelaksanaan Penelitian

Ember-ember tersebut disusun secara acak menggunakan metode RAL. Pemeliharaan dilakukan selama 14 hari atau sampai melewati puncak populasi. Setiap dua hari sekali dilakukan pengamatan terhadap jumlah individu Daphnia sp. Perhitungan kepadatan Daphnia sp. dilakukan menyeluruh dengan cara pengambilan air pada wadah pemeliharaan secara bertahap sehingga dapat dihitung jumlah total Daphnia sp. dalam wadah pemeliharaan serta dapat diketahui kapan mencapai puncak populasi.

Tahap IV : Uji Produksi Daphnia sp.

Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan adalah jumlah limbah padat dengan takaran terbaik berdasarkan hasil penelitian tahap III dibandingkan dengan jumlah yang sama kotoran ayam.

(7)

Faktor Pemberian jenis pakan yang berbeda, yang terdiri dari dua taraf yaitu :

a. Limbah padat budidaya ikan nila b. Kotoran ayam

Perlakuan diulang sebanyak lima kali ulangan. Pemanenan dilakukan pada puncak populasi berdasar pada hasil penelitian sebelumnya.

Parameter yang diamati adalah jumlah Daphnia sp disaat panen serta kualitas Daphnia sp. yang dihasilkan disaat pemanenan berdasarkan analisis proksimat terhadap kandungan protein, lemak dan karbohidrat.

Tahap persiapan

Ember plastik berwarna biru dibersihkan dengan menggunakan sabun, dan dikeringkan. Limbah padat yang sudah dipersiapkan pada tahap sebelumnya dan kotoran ayam ditimbang sebanyak takaran terbaik berdasarkan hasil penelitian tahap III dan dibungkus dengan menggunakan kain, kemudian dimasukkan dalam ember yang telah berisi air sebanyak 1 liter. Kemudian 10 ekor Daphnia sp. dimasukkan pada masing-masing ember.

Pelaksanaan Penelitian

Ember-ember tersebut disusun secara acak menggunakan metode RAL. Pemeliharaan dilakukan sampai satu hari sebelum waktu mencapai puncak populasi berdasar penelitian tahap III. Kemudian dilakukan pemanenan dan dihitung berat total dan dilakukan analisis proksimat untuk mengetahui kualitas Daphnia sp. yang dihasilkan.

(8)

Analisis Data

Data persentase endapan limbah padat yang dihasilkan dibandingkan dengan data hasil estimasi menggunakan uji t untuk mengetahui ketepatan estimasi, sedangkan data yang diperoleh pada penelitian uji terhadap individu Daphnia sp. Berupa kesintasan harian, pertama kali menghasilkan anakan, dan jumlah anakan kumulatif, serta laju reproduksi bersih dianalisis secara deskriptif. Rerata jumlah anakan dianalisis menggunakan uji Brown-Fosythe and Welch yang kemudian dilakukan uji lanjut menggunkan uji Tukey, sedangkan data panjang total dari anakan dilakukan analisis varian. Analisis dilakukan untuk membantu mengetahui pengaruh dari perlakuan dan untuk membantu menentukan perlakuan yang memberikan respon terbaik. Begitu juga data yang dihasilkan pada penelitian uji terhadap respon populasi yang berupa perkembangan populasi, laju peningkatan populasi per hari, dan kualitas air dianalisis secara deskriptif. Jumlah individu disaat puncak populasi dilakukan analisis varian dengan uji lanjut Duncan. Analisis data menggunakan bantuan software SPSS 17 dan Microsoft office Exell 2007.

Gambar

Tabel 3.   Perhitungan  Kesintasan  harian,  dan  Fekunditas  Harian,  serta  Laju  reproduksi  bersih  Daphnia  sp

Referensi

Dokumen terkait

Secara khusus penulis menghaturkan rasa terima kasih tak terhingga kepada saudara-saudara penulis yaitu Abangda Kompol Pria Premos, SIK dan Kakanda Dokter Meity

Senyawa hasil ekstraksi dari isolat Streptomyces yang diperoleh dari tanah rizosfer Familia Poaceae Imperata cylindrica L, Pennisetum purpureum Schumach dan

Matriks nilai prioritas rehabilitasi bendung dinormalkan dengan membagi nilai kondisi prasarana yang diperoleh dari hasil survei dengan jumlah dari nilai kondisi

Lokasi reklamasi terletak pada zona III dari ujung timur laut sampai timur yang berada pada wilayah Kecamatan Bulak, kawasan reklamasi pantai ini sebagaimana telah dijelaskan di

Untuk dapat mengetahui hal tersebut, penulis perlu mengadakan penelitian dengan judul : “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Berbasis Eksperimen Riil

Dari penelitian ini diperoleh nilai R 2 sebesar 64 %, hal tersebut berarti variable OCB dapat dijelaskan oleh variabel independennya yaitu Kepuasan Kerja Karyawan,

Gambar 4.22 Pembebanan pada Gelagar Memanjang Akibat Beban Angin Gambar diatas sebagai acuan dalam perhitungan tekanan angin pada kendaraan, dimana tekanan tersebut harus