• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. menjelaskan secara rinci beberapa hal tentang:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. menjelaskan secara rinci beberapa hal tentang:"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

A. Gambaran Obyek Penelitian

Pembahasan mengenai gambaran objek penelitian ini akan menjelaskan secara rinci beberapa hal tentang:

1. Sejarah singkat berdirinya TPQ al-Falah. 2. Visi TPQ al-Falah.

3. Misi TPQ al-Falah.

4. Letak Geografis TPQ al-Falah. 5. Keadaan Asatidz TPQ al-Falah. 6. Keadaan Santri TPQ al-Falah. 7. Struktur organisasi TPQ al-Falah.

8. Jadwal Pelajaran dan kurikulum TPQ al-Falah. 1. Sejarah Singkat berdirinya TPQ al-Falah

TPQ al-Falah merupakan lembaga pendidikan yang di dirikan oleh keluarga mbah Miaseni dan didirikan pada tahun 1989. Kemudian setelah TPQ ini berkembang, tanah TPQ diwaqfkan pada tahun 1999 dan dikelola oleh para tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat. TPQ al-Falah juga merupakan lembaga pendidikan tertua yang ada di Dusun Purwojati Desa Dukuh Dempok Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember.

Maksud dan tujuan didirikan TPQ al-Falah ini yaitu: untuk memberikan pendidikan Al-Qur’an pada anak yang berasal dari kalangan

(2)

petani desa setempat. Sehingga mereka mampu dalam membaca Al-qur’an sesuai dengan tajwidnya.

(sumber data: hasil interview dengan Hadi Muhsin,S.Ag selaku ketua yayasan TPQ al-Falah)

2. Visi TPQ al-Falah

Mampu dalam membaca Al-qur’an dengan cepat dan tepat. 3. Misi TPQ al-Falah

a. Meningkatkan prestasi.

b. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

c. Meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur`an d. Meningkatkan kemampuan dalam menulis arab.

(sumber data: kantor TPQ al-Falah Purwojati Wuluhan Jember) 4. Letak Geografis TPQ al-Falah

TPQ al-Falah berada di kawasan pedesaan, tepatnya di Dusun Purwojati Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember dengan batasan sebagai berikut:

a. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Pekarangan b. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Rumah c. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Rumah d. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Jalan

(3)

5. Keadaan Asatidz TPQ al-Falah

Tabel 4.1

Keadaan Ustadzah TPQ al-Falah

NO NAMA ALAMAT

1 Siti Malikhah Dukuh Dempok

2 Isti’anah Purwojati

3 Maria Ulfa Purwojati

4 Istiqomah Dukuh Dempok

5 Lilik Sholihah Dukuh Dempok

6 Anisatul Dukuh Dempok

7 Linda Oktavia Dukuh Dempok

8 Dewi Lathifah Dukuh Dempok

9 Intan Sholihah Dukuh Dempok

10 Kammia Rizqa Amalia Purwojati

(Sumber Data : Kantor TPQ al-Falah Purwojati Wuluhan Jember ) 6. Keadaan Santri TPQ al-Falah

Tabel 4.2

Keadaan Santri TPQ al-Falah Purwojati Wuluhan Jember

JILID PUTRA PUTRI JUMLAH

1 20 25 45

2 11 12 23

(4)

4 18 15 33

5 10 9 19

6 10 7 17

TAJWID 2 5 7

(Sumber Data : kantor TPQ al-Falah Purwojati Wuluhan Jember) 7. Struktur Organisasi TPQ al-Falah

Struktur Organisasi yayasan pendidikan Islam al-Falah Ketua Yayasan : Hadi Muhsin, S. Ag.

Wakil Yayasan : H. Suyanto, S. Pd. Sekertaris : M. Ribut

Bendahara : Nur Wahid

Struktur Organisasi TPQ al-Falah Pengasuh : KH. Nur Syamsu, S. Pd. Kepala TPQ : Siti Malikhah

Sekertaris : Lilik Sholihah Bendahara : Isti’anah

(Sumber Data : kantor TPQ al-Falah Purwojati Wuluhan Jember) 8. Jadwal pelajaran dan kurikulum TPQ al-Falah

Isi Kurikulum dan Jadwal TPQ al-Falah Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember

Setiap hari Senin seluruh santri al-Falah membaca klasikal bersama sesuai dengan jadwal yang ditentukan sbb:

(5)

1. Senin I : Nadhom Tajwid Dirosati 2. Senin II : Surat Pendek dan Surat Pilihan 3. Senin III : Do’a Harian

4. Senin IV : Praktek Sholat

Sedangkan selain hari tersebut baris bersama dengan membaca asma’ul husna, surat al-Fatihah, syahadat, dan do’a ijazah. Sebelum masuk kelas, perkelas ditunjuk membaca surat pilihan, do’a harian dan fasholatan sesuai dengan materi per jilid.

1. Jilid I

14.15 – 14.30 : Baris

14.30 – 14. 45 : Klasikal Dirosati

14.45 – 15.45 : Individual Dirosati dan Lamar

15.45 – 16.00 : Klasikal Surat Harian ( al-Fatihah – al-Falaq ), Do’a Harian ( kedua orang tua dan dunia akhirat), dan Fasholatan ( niat wudlu’, ruku’ dan i’tidal ) dan baca do’a pulang.

2. Jilid II

14.15 – 14.30 : Baris

14.30 – 14. 45 : Klasikal Dirosati

14.45 – 15.45 : Individual Dirosati dan Lamar

15.45 – 16.00 : Klasikal Surat Harian ( al-Ikhlas – al-Kafirun ), Do’a Harian ( mau makan dan setelah makan), dan Fasholatan ( sujud dan duduk diantara dua sujud ) dan baca do’a pulang.

(6)

3. Jilid III

14.15 – 14.30 : Baris

14.30 – 14. 45 : Klasikal Dirosati

14.45 – 15.45 : Individual Dirosati dan Lamar

15.45 – 16.00 : Klasikal Surat Harian ( al-Kautsar – al-Fiil ), Do’a Harian ( masuk masjid, keluar masjid dan keluar rumah), dan Fasholatan ( niat-niat sholat dan do’a iftitah ) dan baca do’a pulang.

4. Jilid IV

14.15 – 14.30 : Baris

14.30 – 14. 45 : Klasikal Dirosati

14.45 – 15.45 : Individual Dirosati dan Lamar

15.45 – 16.00 : Klasikal Surat Harian ( al-Humazah – al-Kautsar dan surat pilihan : ayat kursi ), Do’a Harian ( mau tidur, bangun tidur dan berbuka puasa), dan Fasholatan ( tahiyyat dan qunut ) dan baca do’a pulang.

5. Jilid V

14.15 – 14.30 : Baris

14.30 – 14. 45 : Klasikal Dirosati

14.45 – 15.45 : Individual Dirosati dan Lamar

15.45 – 16.00 : Klasikal Surat Harian ( al-Qari’ah – al-Zalzalah dan surat pilihan : akhir surat al-Baqarah ), Do’a Harian ( masuk wc, keluar wc dan istinjak), dan Fasholatan ( do’a hendak wudlu’ dan do’a selesai wudlu’ ) dan baca do’a pulang.

(7)

6. Jilid VI

14.15 – 14.30 : Baris

14.30 – 14.45 : Klasikal Dirosati

14.45 – 15.15 : Klasikal al-Qur’an Juz 1 - 15 15.15 – 15.45 : Individual Dirosati

15.45 – 16.00 : Klasikal Surat Harian ( al-Bayyinah – al-‘Alaq ), Do’a Harian ( melewati kuburan, tertimpa musibah, bersin, bercermin dan ijazah), dan Fasholatan ( do’a mendengar adzan ) dan baca do’a pulang. 7. Jilid Tajwid/Finishing

14.15 – 14.30 : Baris

14.30 – 14.45 : Klasikal Nadhom Tajwid beserta keterangan dan contoh 14.45 – 15.15 : Klasikal al-Qur’an Juz 15 - 30

15.15 – 15.45 : Individual Dirosati

15.45 – 16.00 : Klasikal Surat Harian ( al-Tiin – al-Dluha ), Do’a Harian ( melihat bintang, mendengar petir, do’a Nabi Adam, do’a Nabi Yunus, do’a Nabi Sulaiman dan do’a Nabi Yusuf), dan Fasholatan ( seluruh bacaan sholat ) dan baca do’a pulang.

Sumber Data : kantor TPQ al-Falah Purwojati Wuluhan Kabupaten Jember tanggal 19 Juni 2015)

B. Penyajian Data Dan Analisis

Setiap penelitian haruslah disertai dengan penyajian data sebagai penguat dalam penelitian. Sebab data inilah yang akan dianalisis, sehingga

(8)

dari data yang dianalisis tersebut akan menghasilkan suatu kesimpulan dalam penelitian ini. Sesuai dengan tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti akan menyajikan pengumpulan data yaitu hasil observasi yang dilakukan penelitian yang kemudian akan diperkuat dengan data hasil interview.

Berdasarkan observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan peneliti untuk mengetahui Bagaimana implementasi metode dirosati dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di TPQ al-Falah Purwojati Wuluhan Jember. Baik dari segi kurikulum dan metode. Maka penelitian akan menyajikan data yang didapat dari penelitian yang telah terlaksana.

Adapun data-data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi terkait dengan implementasi metode dirosati dalam meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an dengan Fasih dan Tartil di TPQ al-Falah Purwojati Wuluhan Jember adalah sebagai berikut :

1. Implementasi Metode Dirosati dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan fasih di TPQ al-Falah Purwojati Wuluhan Jember Tahun Pelajaran 2014/2015

Salah satu aspek pendidikan agama yang kurang mendapat perhatian adalah pendidikan membaca Al-Qur’an. Pada umumnya orang tua lebih menitik beratkan pada pendidikan umum saja dan kurang memperhatikan pendidikan agama termasuk pendidikan membaca Al-Qur’an.

(9)

Sebagai langkah awal adalah meletakkan dasar agama yang kuat pada anak sebagai persiapan untuk mengarungi hidup dan kehidupannya. Dengan dasar agama yang kuat, maka setelah menginjak dewasa akan lebih arif dan bijaksana dalam menentukan sikap, langkah dan keputusan hidupnya karena pendidikan agama adalah jiwa (spiritualitas) dari pendidikan. Sesuai dengan hal ini peneliti juga manginterview kepala TPQ al-Falah yang menyatakan bahwa:

“Keberhasilan suatu program, terutama pengajaran dalam proses belajar mengajar tidak lepas dari pemilihan metode dan menggunakan metode itu sendiri. Banyak sekali metode pengajaran oleh para pendidikan Islam, karna dengan adanya metode ini kemudian banyak berdirinya lembaga-lembaga pendidikan pengajaran Al-Qur’an seperti TPA, TPQ yang semuanya itu bertujuan untuk memberikan pengajaran terhadap anak-anak dalam membaca Al-Qur’an. Diantaranya Metode Dirosati, dan metode ini yang di terapkan di TPQ al-Falah ,karena metode ini lebih menekankan pada pendekatan keterampilan membaca cepat dan tepat, baik pada makhorijul hurufnya dan bacaan tajwidnya”

(Sumber: hasil interview dengan kepala TPQ al-Falah yaitu Siti malikhah pada tanggal 20 Juni 2015).

Demikian juga yang di sampaikan oleh ustadzah Intan Sholihan:

“Yang dimaksud Kemampuan membaca Al-Qur’an dengan fasih adalah pemahaman santri pada bacaan yang dibacanya. Karena membeca merupakan kunci pertama dalam pelajaran Al-qur’an pada anak. Dan untuk menguasasi membaca Al-qur’an dengan fasih maka beberapa komponen yang harus di kuasai oleh para santri diantranaya santri harus menguasai tempat keluarnya huruf-huruf, sifat-sifat huruf, dan tajwidnya. Kalau santri sudah bisa menguasai tiga komponen tersebut maka santri bisa trampil dalam membaca Al-Qur’an dengan fasih”.

(sumber data: hasil interview dengan ustadzah Intan Sholihah selaku pengajar di TPQ al-Falah. Tanggal 21 Juni 2015)

(10)

Begitu juga yang di sampaikan oleh Barbara Maraqina, salah satu santri TPQ al-Falah :

“untuk bisa membaca al-qur’an dengan fasih maka cara belajar Al-Qur’an yang pertama wajib diketahui oleh kami adalah dapat membaca huruf hijaiyyah dan dapat menghafalkan dengan terang dan jelas sehingga dengan itu kami bisa membaca Al-Qur’an dengan fasih. Di samping itu di perlukan ketekunan dan selalu belajar supaya jelas dan terang dalam melafal huruf demi huruf dengan fasih dan benar”.

(Sumber data: hasil interview dengan Barbara Maraqina selaku santri di TPQ al-Falah tanggal 22 Juni 2015)

Pada hari Senin tanggal 23 Juni2015 sekitar pukul 15.00 peneliti kembali datang ke TPQ al-Falah untuk melihat langsung aktifitas proses belajar mengajar khusus hari ini peneliti mau mengobservasi kemampuan santri TPQ al-Falah dalam membaca Al-Qur’an dengan fasih. Peneliti melihat suasana cukup baik dan sedikit ramai dengan lantunan ayat-ayat suci al-qur’an yang di ajarkan oleh ustadzah Siti Malikhah. Dengan telaten memberikan contoh cara membaca dan melafalkan mahrojil huruf dengan fasih dan benar serta sesekali menguji santri yang dianggap bisa membaca Al-Qur’an dengan baik. Terlihat semangat yang terpancar di wajah ustadzah sampai-sampai suaranya serak karna seringnya mencontohkan cara membaca Al-Qur’an dengan fasih dan benar begitu juga semangat yang terpancar di wajah santri-santri sehingga suasana TPQ al-Falah jadi hidup.

(11)

(sumber data: hasil observasi saat ustadzah Siti Malikhah mengajarkan cara mambaca Al-Qur’an dengan fasih. Tanggal 22 Juni 2015)

2. Implementasi Metode Dirosati dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Tartil di TPQ al-Falah Purwojati Wuluhan Jember Tahun Pelajaran 2014/2015

Al-Qur’an adalah hiasan bagi suara, maka suara bagus akan menebus hati setiap pendengarnya. Hal ini juga di jelaskan dalam Al-Qur’an bahwa dalam membaca Al-Al-Qur’an di anjurkan di baca dengan tartil dan perlahan-lahan supaya jelas dan enak di dengar. Begitu komentar Isti’anah saat peneliti menginterview kemampuan membaca Al-Qur’an dengan tartil.

(sumber data: hasil interview dengan bendahara yayasan TPQ al-Falah. tanggal 23 Juni 2015)

Selajutnya ustadzah Riska menambahkan:

“Dalam membaca tartil ada dua hal yang perlu di perhatikan yaitu: Pertama Al Madduh Wal Qoshr yaitu membaca huruf panjang tidak dari satu alif panjangnya satu alif atau dua harkat. Disamping itu ilmu tajwit harus menguasai karena tajwid merupakan sarana untuk mengetahui bagaimana sebenarnya membunyikan huruf-huruf dengan baik dan benar. Baik huruf yang berdiri sendiri maupun huruf dalam rangkaian. Adapun macam-macam seperti mad tobi’i, mad asli dan mad far’i agar tahu panjang pendeknya bacaan Al-Qur’an. Yang kedua Al

(12)

waqfu wal ibtidak artinya berhenti atau langsung adapun tanda-tanda itu ada beberapa macam di antaranya mim, qof dan seterusnya.

(sumber data: hasil interview dengan ustadzah Riska. tanggal 24 Junil 2015)

C. Pembahasan temuan

Berdasarkan dari hasil penyajian data dan analisis yang di dukung oleh observasi, interview dan dokumenter. Kemudian data tersebut disajikan dan di analisis melalui pembahasan temuan yang mana hal ini merupakan jawaban dari pokok-pokok pemikiran atau pernyataan dari bagian pendahuluan serta kerangka tioritik yang telah di bahas sebelunya.

Hal tersebut akan dikomunikasikan dengan temuan-temuan penelitian di lapangan yang dilaksanakan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung berdasarkan pada fokus masalah yang telah dirumuskan sebelumnya yaitu tentang “implemintasi metode dirosati dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di TPQ al-Falah Wuluhan Jember”.

1. Implementasi Metode Dirosati dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Fasih di TPQ al-Falah Wuluhan Jember Tahun Pelajaran 2014/2015

TPQ al-Falah, pendidikan dan model pengajarannya sangat tampak jelas yaitu menitikberatkan pada pendekatan keterampilan proses membaca secara cepat dan tepat, baik pada makhorijul hurufnya maupun bacaan tajwidnya, sehingga diharapkan hasil pengajaran yang efektif tahan

(13)

lama dan dapat dikembangkan sesuai denagan kondisi kemampuan peserta didik. Disamping itu demi lebih efektif dan efisiennya pembelajaran di TPQ al-Falah tenaga pengajar sudah membekali diri dengan pengetahuan terkait dengan prinsip-prinsip yang harus di perhatikan oleh seorang ustsdz/ustadzah seperti Daktun artinya tidak boleh menuntun tetapi hanya mengarahkan, memberi contoh bacaan yang benar dan menegur bacaan yang salah. Untuk mempermudah proses belajar mengajar di TPQ al-Falah kelas di bagi menjadi beberapa jenjang sesuai dengan tingkat pengetahuan santri terhadap ilmu Al-Qur’an.

Pada pembahasan temuan ini diungkapkan tentang kemampuan membaca Al-Qur’an dengan fasih di TPQ al-Falah Wuluhan Jember. Adapun dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan fasih tersebut ada beberapa komponen yang diterapkan di TPQ al-Falah di antaranya Keterampilan membaca huruf hijaiyyah sesuai dengan makhorijul huruf, shifatul huruf dan tajwid yang dikemas dengan metode dirosati yang sudah di sesuaikan dengan kondisi santri/santriwati di TPQ al-Falah.

Respon santri cukup bagus boleh dikatakan keterampilan membaca Al-Qur’an sudah berhasil, karena keterampilan membaca huruf hijaiyyah dengan fasih di TPQ al-Falah menjadi prioritas utama dan terutama pada materi pelajaran dirosati jilid I dan Jilid II akan tetapi bukan berarti keterampilan yang lainnya dinafikkan.

(14)

Keterampilan membaca Al-Quran dengan fasih adalah merupakan keterampilan santri yang sangat diharapkan oleh TPQ al-Falah, para pengurus dan ustadz/ustazah berupaya agar santri mampu untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan fasih tersebut. Disamping itu kemampuan membaca Al-Qur’an dengan tajwid seperti bacaan panjang pendek dan tebal tipisnya suatu bacaan Al-Qur’an diharapkan pula untuk dikuasai oleh seluruh santri sebab santri tidak hanya cukup dengan membaca Al-Qur’an dengan lancar akan tetapi harus bisa membaca Al-Qur’an dengan tajwid secara baik dan benar.

Hasil intervew dengan kepala TPQ al-Falah menyatakan bahwa keberhasilan suatu program, terutama program pengajaran tidak lepas dari pemilihan metode dan penggunaan metode itu sendiri. Banyak sekali metode pengajaran oleh para ahli pendidikan Islam, yang semuanya itu bertujuan untuk memberikan pengajaran terhadap anak-anak dalam membaca Al-Qur’an. Diantaranya Metode Dirosati, dan metode ini yang di terapkan di TPQ al-Falah, karena metode ini lebih menekankan pada pendekatan kemampuan membaca cepat dan tepat, baik pada makhorijul hurufnya dan bacaan tajwidnya.

Demikian juga hasil wawancara dengan ustadzah Intan Sholihah bahwa yang dimaksud Kemampuan membaca Al-Qur’an dengan fasih adalah pemahaman santri pada bacaan yang dibacanya. Karena membaca merupakan kunci pertama dalam pelajaran Al-qur’an pada anak. Dan untuk menguasasi membaca Al-qur’an dengan fasih maka beberapa

(15)

komponen yang harus di kuasai oleh para santri diantaranya santri harus menguasai tempat keluarnya huruf-huruf, sifat-sifat huruf, dan tajwidnya. Kalau santri sudah bisa menguasai tiga komponen tersebut maka santri bisa trampil dalam membaca Al-Qur’an dengan fasih.

Selanjutnya hasil wawancara dengan salah satu santri TPQ al-Falah. bahwa untuk bisa membaca al-qur’an dengan fasih maka cara belajar Al-Qur’an yang pertama wajib diketahui oleh santri adalah dapat membaca huruf hijaiyyah dan dapat melafalkan dengan terang dan jelas sehingga dengan itu kami bisa membaca Al-Qur’an dengan fasih. Di samping itu di perlukan ketekunan dan selalu belajar supaya jelas dan terang dalam melafal huruf demi huruf dengan fasih dan benar.

Adapun hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada hari Senin tanggal 23 Juni 2015, peneliti melihat suasana cukup baik dan sedikit ramai dengan lantunan ayat-ayat suci al-qur’an yang di ajarkan oleh ustadzah Siti Malikhah. Dengan telaten memberikan contoh cara membaca dan melafalkan mahrojil huruf dengan fasih dan benar serta sesekali menguji santri yang dianggap bisa membaca Al-Qur’an dengan baik. Terlihat semangat yang terpancar di wajah ustadzah sampai-sampai suaranya serak karena seringnya mencontohkan cara membaca Al-Qur’an dengan fasih dan benar begitu juga semangat yang terpancar di wajah santri-santri sehingga suasana TPQ al-Falah jadi hidup.

(16)

2. Implementasi Metode Dirosati dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Tartil di TPQ al-Falah Wuluhan Jember Tahun Pelajaran 2014/2015

TPQ al-Falah, pendidikan dan model pengajarannya sangat tampak jelas yaitu menitikberatkan pada pendekatan kemampuan proses membaca secara cepat dan tepat, baik pada tidak hanya membaca secara fasih tetapi juga secara tartil, sehingga diharapkan hasil pengajaran yang efektif tahan lama dan dapat dikembangkan sesuai denagan kondisi kemampuan peserta didik. Disamping itu demi lebih efektif dan efisiennya pembelajaran di TPQ al-Falah tenaga pengajar sudah membekali diri dengan pengetahuan terkait dengan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh seorang ustsdz/ustadzah seperti Daktun artinya tidak boleh menuntun tetapi hanya mengarahkan, memberi contoh bacaan yang benar dan menegur bacaan yang salah. Untuk mempermudah proses belajar mengajar di TPQ al-Falah kelas di bagi menjadi beberapa jenjang sesuai dengan tingkat pengetahuan santri terhadap ilmu Al-Qur’an.

Pada pembahasan temuan ini di ungkapkan tentang kemampuan membaca Al-Qur’an dengan tartil di TPQ al-Falah Wuluhan Jember. Adapun dalam meningkatkan kemampua membaca Al-Qur’an dengan tartil tersebut ada beberapa komponen yang diterapkan di TPQ al-Falah yaitu al maddu wal qoshru dan al waqfu wal ibtida’ yang dikemas dengan metode dirosati yang sudah disesuaikan dengan kondisi santri/santriwati di TPQ al-Falah. Respon santri cukup bagus boleh dikatakan keterampilan

(17)

membaca Al-Qur’an dengan tartil sudah berhasil, karena meskipun bukan merupakan prioritas utama tetapi juga merupakan kemampuan yang sangat diperhatikan dan harus dikuasai oleh semua santri di TPQ tersebut.

Kemampuan membaca Al-Quran dengan tartil adalah merupakan kemampuan santri yang sangat diharapkan oleh TPQ al-Falah, para pengurus dan ustadz/ustazah berupaya agar santri mampu untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan tartil tersebut. Di samping itu kemampuan membaca Al-Qur’an dengan benar dari segi al maddu wal qoshru dan al waqfu wal ibtida’ diharapkan pula untuk dikuasai oleh seluruh santri sebab santri tidak hanya cukup dengan membaca Qur’an dengan lancar akan tetapi harus bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Al-Qur’an adalah hiasan bagi suara, maka suara bagus akan menebus hati setiap pendengarnya. Hal ini juga di jelaskan dalam Al-Qur’an bahwa dalam membaca Al-Al-Qur’an di anjurkan dibaca dengan tartil dan perlahan-lahan supaya jelas dan enak di dengar. Begitu komentar Isti’anah saat peneliti menginterview kemampuan membaca Al-Qur’an dengan tartil. Selajutnya ustadzah Riska menambahkan bahwa dalam membaca tartil ada dua hal yang perlu di perhatikan yaitu : Pertama Al Madduh Wal Qoshr yaitu membaca huruf panjang tidak dari satu alif panjangnya satu alif atau dua harakat. Di samping itu ilmu tajwid harus dikuasai karena tajwid merupakan sarana untuk mengetahui bagaimana sebenarnya membunyikan huruf-huruf dengan baik dan benar. Baik huruf

(18)

yang berdiri sendiri maupun huruf dalam rangkaian. Adapun macam-macam seperti mad tobi’i, mad asli dan mad far’i agar tahu panjang pendeknya bacaan Al-Qur’an. Yang kedua Al waqfu wal ibtida’ artinya berhenti atau langsung adapun tanda-tanda itu ada beberapa macam di antaranya mim, qof dan seterusnya.

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan nilai wajar dalam menilai aset perusahaan dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian yang tidak direalisasi keuntugan atau kerugian yang tidak

Diperbolehkan untuk menyebarluaskannya dalam bentuk apapun, selama tidak untuk tujuan komersil. dan tetap

Menghitung total cadangan karbon hutan didasarkan pada kandungan biomasa dan bahan organik pada lima carbon pool (biomassa atas permukaan tanah, biomassa bawah permukaan tanah,

Berdasarkan tabel MRP diketahui bahwa jumlah persediaan ekstrak kayumanis di gudang masih dapat memenuhi proses produksi pesanan - pesanan tersebut, sehingga Cokelat

Jika ada pekerjaan galian atau pengerukan yang dilakukan sebelum caisson, palung dan cofferdam terpasang pada tempatnya, maka setelah selesai pembuatan dasar pondasi, Kontraktor

Perhatikan contoh soal berikut ini untuk memahami cara menentukan derajat hasil bagi dan sisa pembagian suku banyak..

Pada hari ini Rabu tanggal Dua Puluh Tujuh bulan Mei tahun Dua Ribu Lima Belas (27-05- 2015) Pukul 16.00 Wib, Selaku Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi Kelompok II Perubahan

[r]