• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS DESTILAT, DOUBTFUL EFFLUENT DAN ACTIVE EFFLUENT UNTUK TINDAK LANJUT PELEPASAN PADA TAHUN 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KUALITAS DESTILAT, DOUBTFUL EFFLUENT DAN ACTIVE EFFLUENT UNTUK TINDAK LANJUT PELEPASAN PADA TAHUN 2012"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

399

ANALISIS KUALITAS DESTILAT, DOUBTFUL EFFLUENT DAN ACTIVE EFFLUENT UNTUK TINDAK LANJUT PELEPASAN

PADA TAHUN 2012 Darmawan Aji

Pusat Teknologi Limbah Radioaktif - BATAN

ABSTRAK

ANALISIS KUALITAS DESTILAT, DOUBTFUL EFFLUENT DAN ACTIVE

EFFLUENT UNTUK TINDAK LANJUT PELEPASAN PADA TAHUN 2012. Telah

dilakukan analisis kualitas destilat, doubtful effluent dan active effluent untuk tindak lanjut pelepasan. Dalam proses pengolahan limbah radioaktif cair secara evaporasi sebagai indikator keberhasilannya adalah kualitas destilat yang dihasilkannya, apabila destilat mengandung zat radioaktif dan zat-zat terlarut lainnya maka dianggap telah terjadi kegagalan dalam proses evaporasi. Analisis ini bertujuan untuk melihat unjuk kerja evaporator di dalam mengolah limbah radioaktif cair disamping memantau kualitas destilat yang akan dilepas sehingga aman bagi manusia dan lingkungan, sedangkan kualitas doubtful effluent dan active effluent bertujuan untuk melihat air limbah yang berasal dari kegiatan unit laundry nuklir atau cucian lain apakah perlu diolah atau dapat dilepas langsung ke lingkungan. Kualitas kedua jenis effluent tersebut ditentukan dengan menganalisis kandungan zat radioaktif, pH dan konduktivitasnya. Selama tahun 2012 telah dianalisis doubtful effluent sebanyak 4 (empat) sampel dan active effluent sebanyak 4 (empat) sampel, sedangkan destilat tidak ada sampel yang dianalisis. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa doubtful effluent mengandung radionuklida Se-75, Te-131, Sb-124, Ru-103, J-133, Tb-160, Ba-139, aktivitas rendah dengan umur sangat pendek dan Cs-137 aktivitas sangat rendah dengan umur panjang,sedangkan active effluent mengandung radionuklida Th-227, J-133, Sn-113, Sb-122, Sb-124, Ba-139, Cs-138, Te-131, yang tergolong aktivitas rendah sampai sedang dengan umur sangat pendek dan Cs-137 aktivitas sangat rendah sampai rendah dengan umur panjang. Untuk pelepasan diperlukan rekomendasi dari BKL (Bidang Keselamatan Lingkungan). Kata Kunci : limbah radioaktif, spektrometri gamma, efluen

ABSTRACT

THE QUALITY ANALYSIS OF DESTILATE, DOUBTFULL EFFLUENT AND ACTIVE EFFLUENT FOR FURTHER RELEASE TO ENVIROMENT IN THE YEAR OF 2012. The quality analysis of distillate, doubtful effluent and active effluent for further release to

environment has been done. The successfulness indicator of liquid waste treatment by evaporation method was quality of distillate product. When the distillate contain the radioactive material and other solute of substances, it was indicated that the evaporation process have failed. The objective of the distillate quality analysis was to observe evaporator performance to treat the liquid radioactive waste and also to monitor the distillate quality before release so that it was safe for human and environment, while the objective of doubtful effluent and active effluent quality analysis was to measure the liquid waste generated from the nuclear laundry unit and others washing processes whether it were needed further treatment or it could be released directly. The quality of both types effluents were determined by analyse the radioactivity content, pH and its conductivity.

During the year of 2012, it have been analysed 4 (four) samples of doubtful effluents and 4 (four) samples of active effluent, while the distillate there was no analysed sample. From the results of the analysis indicate that doubtful effluent containing radionuclides Se-75, Te-131, Sb-124, Ru-103, J-133, Tb-160, Ba-139, with low activity and very short life of Cs-137 activity was very low with a long life, while the active effluent containing radionuclides Th-227, J-133, Sn-113, Sb-122, Sb-124, Ba-139, Cs-138, Te-131, which was classified as low to moderate activity with a

(2)

400

Key Word : radioactive waste, gamma spectrometry, effuent

PENDAHULUAN

Salah satu tugas pokok Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) adalah mengolah limbah radioaktif yang ditimbulkan dari aktivitas unit nuklir baik yang ada di kawasan Puspiptek Serpong maupun yang berada diluar kawasan tersebut. Secara umum limbah radioaktif yang diolah di PTLR terdiri dari limbah radioaktif cair dan limbah radioaktif padat. Limbah tersebut diolah dengan menggunakan berbagai macam metode tergantung dari radioaktivitas dan karakteristik limbahnya.

Di dalam pengolahan limbah radioaktif cair, saat ini terdapat dua metode pengolahan yang dimiliki yaitu pengolahan secara evaporasi dan yang lain menggunakan metode pengolahan secara kimia (Chemical Treatment).

Pengolahan limbah dengan metode evaporasi biasanya diperuntukkan bagi limbah radioaktif cair yang mempunyai karakteristik tertentu , diantaranya [2,3]:

1. Aktivitas jenis tidak melebihi dari 7,4x1011 Bq/l 2. pH limbah harus berada dalam daerah netral yaitu 7 3. Kandungan ekstrak kering tidak melebihi dari 5 g/l

4. Tidak terdapat senyawa organik atau zat yang mudah meledak

Pada proses evaporasi tersebut akan dihasilkan konsentrat dan destilat yang secara skematis dapat dilihat pada gambar 1.

Di dalam proses pengolahan secara evaporasi tersebut, sebagai indikator keberhasilannya adalah kualitas destilat yang dihasilkan. Destilat yang dihasilkan tersebut tidak boleh mengandung radionuklida dan zat-zat terlarut lainnya. Apabila hal ini terjadi, maka dianggap telah terjadi kegagalan di dalam proses evaporasi tersebut. Kegagalan tersebut bisa diakibatkan oleh terjadinya carry over

[3]. Hal ini diakibatkan oleh karakteristik limbah cair yang diumpankan ke dalam

evaporator telah melebihi batasan yang diijinkan terutama kandungan senyawa organiknya. Sedangkan apabila destilat yang dihasilkan tidak mengandung radionuklida dan konduktivitasnya rendah (sesuai batas yang diijinkan) maka selanjutnya dapat dilepas ke lingkungan yang terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Bidang Keselamatan Lingkungan (BKL). Dengan demikian diharapkan tidak menimbulkan dampak yang berbahaya baik pada ekosistem setempat dan terlebih bagi lingkungan masyarakat disekitarnya.

(3)

401

Gambar 1. Proses Evaporasi Limbah Radioaktif Cair [2,3]

Limbah cair selain dihasilkan oleh kegiatan evaporasi di Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif (IPLR), juga berasal dari kegiatan unit laundry nuklir, laboratorium, dan shower. Air limbah yang berasal selain dari kegiatan evaporasi digolongkan dalam dua jenis, yaitu doubtfull effluent dan active effluent

[2]. Doubtfull effluent adalah cairan yang diragukan mengandung zat radioaktif

yang berasal dari shower atau tempat mandi pekerja radiasi, dan cairan ini ditampung di tangki R22003 sedangkan active effluent adalah cairan yang mengandung zat radioaktif yang berasal dari kegiatan unit laundry maupun laboratorium, dan cairan ini ditampung di tangki R22002, sedangkan cairan destilat ditampung di tangki R2206 [3]. Air limbah tersebut tidak dapat dilepas

begitu saja ke lingkungan tanpa dilakukan analisis terlebih dahulu, hal ini dikarenakan pakaian kerja yang dicuci pada unit laundry nuklir kemungkinan ada yang terkontaminasi zat radioaktif, demikian juga air yang berasal dari shower atau tempat mandi pekerja radiasi maupun air lepasan dari laboratorium.

Konsentrat Sementasi

KOLOM PEMISAH

KONDENSOR

Cairan Aktif

EVAPORATOR

KOLOM PENENANG

Limbah Cair Uap Panas

(4)

402 Analisis Radionuklida Aktivitas>3,7x10 1 Bq/L Pengolahan (Reduksi Volume) Aktivitas ≤3,7x101 Bq/L Analisis Radionuklida Bak Penampungan Sementara A ≤3,7x101 Bq/L Cairan di Instalasi Gd.50 PTLR LRC Vol << A >3,7x101 Bq/L Aktivitas ≤3,7x101 Bq/L Aktivitas >3,7x101 Bq/L

Gambar 2. Bagan Pengelolaan Doubtfull Effluent di Instalasi PTLR METODOLOGI

Bahan dan Alat

Dalam analisis ini digunakan seperangkat alat Spektrometer gamma MCA (Multi Channel Analyzer) menggunakan detektor HpGe merek ORTEC buatan AMETEK U.S.A., Konduktometer, pH meter dan beberapa peralatan gelas. Sedangkan bahan yang diperlukan antara lain adalah sampel yang akan dianalisis (yaitu sample doubtful effluent dan active effluent) dan beberapa bahan kimia pereaksi seperti NaOH dan HCl.

Cara Kerja

Cairan doubtfull effluent yang berasal dari tangki R22003 dan active effluent dari tangki R22002 diambil sampelnya masing-masing sebanyak 500 ml. Kemudian dilakukan pencacahan menggunakan alat MCA [4] yang dilengkapi

dengan perangkat lunak (software) GAMMA VISION-32[5] untuk mengetahui

aktivitas dan kandungan radionuklida yang terdapat di dalam sampel. Sampel dilakukan pengukuran konduktivitasnya menggunakan alat konduktometer dan untuk mengetahui tingkat keasamannya dilakukan pengukuran pH menggunakan alat pH meter.

(5)

403 Sampel 500 ml

Analisis

MCA (Radionuklida) Bq/L pHmeter (pH) Konduktometer (Konduktivitas) µS/cm Doubtfull Effluent

Tangki R22003 Tangki R22002Aktif Effluent Tangki R2206A,BDestilat

Gambar 3. Proses Analisis Limbah Radioaktif Cair HASIL DAN PEMBAHASAN

Selama tahun 2012 telah dilakukan analisis doubtful effluent sebanyak 4 (empat) sampel dengan pH antara 6,84 – 7,51, konduktivitas antara 130 S/cm – 247 S/cm dan aktivitas untuk nuklida dengan umur panjang Cs-137= 1,48×101 Bq/L tergolong aktivitas sangat rendah[2]. Analisis untuk active effluent

sebanyak 4 (empat) sampel dengan pH antara 6,75 – 7,12, konduktivitas antara 156 S/cm – 259 S/cm, dan aktivitas untuk nuklida dengan umur panjang Cs-137= 2,22×101 Bq/L tergolong aktivitas sangat rendah[2] dan untuk sampel bulan

maret terdeteksi mengandung Cs-137 dengan aktivitas 4,44×101 Bq/L yang tergolong aktivitas rendah (LAR: 3,70x101<A≤3,70x104 Bq/L) [2]. Analisis

dilakukan menggunakan alat MCA dengan batas limit deteksi 3,70x10-1 Bq/L. Menurut standar Baku Tingkat Radioaktivitas di Lingkungan, Keputusan Kepala BAPETEN Nomor : 02/Ka-BAPETEN/V-99 apabila nilai konsentrasi aktivitasnya masih dibawah kadar tertinggi yang diizinkan maka cairan tersebut dapat dilepas ke lingkungan dengan syarat pH netral. Konduktivitas yang besar menunjukkan kadar ekstrak kering yang besar pula, besarnya kadar ekstrak kering merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi jika limbah akan diolah dengan proses pengolahan secara evaporasi. Secara rinci data hasil analisis sampel doubtful effluent dan active effluent dapat di lihat pada tabel hasil analisis terlampir.

KESIMPULAN

Berdasarkan data hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kualitas doubtful effluent dan active effluent yang dihasilkan dari kegiatan unit laundry nuklir, laboratorium, dan tempat mandi pekerja secara keseluruhan pada tahun 2012 menunjukkan kualitas yang aman untuk dilepas, namun sebelum dilepas cairan tersebut perlu dilakukan penetralan pH dengan menambahkan larutan basa

(6)

404 pelepasan[1] (dengan rekomendasi BKL).

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Baku Tingkat Radioaktivitas di Lingkungan, Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nomor : 02/Ka-BAPETEN/V-99, JAKARTA, 1999.

[2]. IAEA,Technical Report Series, Treatment of Low and Intermediate Level Liquid Radioactive Waste, IAEA, Viena, 1984.

[3]. TECHNICATOME, Evaporation Unit System Note, Radioactive Waste Management, Technicatome-BATAN, Serpong.

[4]. ORTEC MCB CONNECTIONS-32, Hardware Property Dialogs Manual, 801 South Illinois Ave, Oak Ridge U.S.A. AMETEK, Inc, 2004.

[5]. GAMMA VISION-32, Gamma-Ray Spectrum Analysis and MCA

Emulator Software User Manual, Advanced Measurement Technology,Inc, 2010.

(7)

405

TABEL DATA HASIL ANALISIS DOUBTFUL EFFLUENT

DAN

ACTIVE EFFLUENT PADA TAHUN 2012

No. Kode Sampel Tanggal Analisis Kandungan Radionuklida Umur Paroh (T½) Konsentrasi Aktivitas (Bq/L) Nilai Batas Radioaktiv itas di Air (Bq/L) pH Konduk tivitas µµµS/cm) Keterangan 1 R22003 (Doubtfull Effluent) 23-2-2012 Se-75 119,8 hari 2,78×104 1,00×104 7,51 245 Pelepasan perlu rekomendasi dari BKL Cs-137 30 tahun 1,48×101 7,00×102 Te-131 25 menit 2,96×103 2,00×103 Sb-124 60,2 hari 4,66×102 7,00×102 2 R22003 (Doubtfull Effluent) 07-3-2012 Ru-103 39,26 hari 1,66×103 - 6,95 247 Pelepasan perlu rekomendasi dari BKL J-133 20,8 jam 1,89×103 3,00×102 Te-131 25 menit 1,70×102 2,00×103 Sb-124 60,2 hari 3,11×102 7,00×102 3 R22003 (Doubtfull Effluent) 05-6-2012 J-133 20,8 jam 2,49×103 3,00×102 6,84 145 Pelepasan perlu rekomendasi dari BKL Tb-160 72,3 hari 8,88×101 1,00×103 4 R22003 (Doubtfull Effluent) 25-9-2012 Ba-139 83,06 menit 8,92×10 3 - 6,99 130 Pelepasan perlu rekomendasi dari BKL 5 R22002 (Active Effluent) 23-2-2012 Th-227 18,72 hari 2,52×102 7,00×102 7,12 259 Pelepasan perlu rekomendasi dari BKL J-133 20,8 jam 2,29×102 3,00×102 Sn-113 115,1 hari 1,99×105 3,00×103 Sb-122 65,37 jam 6,88×104 1,00×103 Sb-124 60,2 hari 3,92×102 7,00×102 Ba-139 83,06 menit 1,01×105 - 6 R22002 (Active Effluent) 07-3-2012 Cs-137 30 tahun 4,44×101 7,00×102 6,75 165 Pelepasan perlu rekomendasi dari BKL Sb-124 60,2 hari 1,59×103 7,00×102 J-133 20,8 jam 9,84×102 3,00×102 7 R22002 (Active Effluent) 05-6-2012 Cs-137 30 tahun 2,22×101 7,00×102 6,86 156 Pelepasan perlu rekomendasi dari BKL Sb-124 60,2 hari 2,29×102 7,00×102 Cs-138 33,41 menit 2,22×101 - 8 R22002 (Active Effluent) 25-9-2012 Cs-137 30 tahun 2,22×101 7,00×102 6,93 160 Pelepasan perlu rekomendasi dari BKL Te-131 25 menit 2,02×103 - Sb-124 60,2 hari 1,99×103 7,00×102

(8)

Gambar

Gambar 1. Proses Evaporasi Limbah Radioaktif Cair  [2,3]
Gambar 2. Bagan Pengelolaan Doubtfull Effluent di Instalasi PTLR
Gambar 3. Proses Analisis Limbah Radioaktif Cair
TABEL DATA HASIL ANALISIS DOUBTFUL EFFLUENT  DAN

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh LKP yang ada ada di SUMUT , Penelitian ini sebagai gambaran Penerapan TQS (Total Quality Services), yang bisa menjadi acuan standar ketercapaian

Keputusan antara memilih menabung di lembaga keuangan syariah dan lembaga keuangan konvensional para pedagang dipasar pekalongan ini dipengaruhi oleh prilaku masyarakat

Data perencanaan yang digunakan dalam penilitian adalah data kajian eksperimental dari penilitian yang sudah ada yaitu “kajian eksperimental pengaruh dinding bata

Kesuksesan implementasi sistem ERP, dapat dianalisis dengan menggunakan model kesuksesan sistem informasi dari DeLone dan McLean (1992) yang telah diperbaharui

Graf 26: Delo opravljam manj kakovostno kot bi ga lahko Od dvajsetih anketiranih jih je ve kot polovica, 55% odgovorila, da delo ob asno opravljajo manj kakovostno kot bi ga lahko,

Tujuan dari penyusunan tugas akhir ini untuk membuat suatu aplikasi pada perangkat bergerak ( mobile ) yang dapat memberikan kemudahan bagi para pengguna handphone

Jiwo Rogo, dkk., (2013), melakukan penelitian tentang pengaruh variasi temperatur tuang terhadap kekerasan dan struktur mikro pada hasil remelting aluminium tromol