• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS. 1. Teori Bauran Pemasaran Menurut Lovelock dan Wright (2002)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS. 1. Teori Bauran Pemasaran Menurut Lovelock dan Wright (2002)"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB 2

TINJAUAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teori

2.1.1 Teori Bauran Pemasaran

1. Teori Bauran Pemasaran Menurut Lovelock dan Wright (2002)

a. Pengertian Bauran Pemasaran

Lovelock dan Wright (2002:13) menjabarkan bauran pemasaran sebagai

kombinasi dari berbagai variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh

perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam

penjualan, sehingga akan dicapai volume penjualan dengan biaya yang

memungkinkannya mencapai tingkat laba yang diinginkan.

b. Elemen Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, dan promotion

(4P) seiring perkembangan jaman dan tuntutan pasar yang senantiasa

mengalami perkembangan telah mengalami evolusi dan terus berkembang

searah dengan perkembangan perilaku konsumen dan kecerdasan para ahli

pemasaran. Lovelock dan Wright (2002:13-15) mengembangkan bauran

pemasaran (marketing mix) menjadi integrated service management

dengan menggunakan pendekatan 8Ps, yaitu: product elements, place,

cyberspace, and time, promotion and education, price and other user outlays, process, productivity and quality, people and physical evidence. 1) Product elements adalah semua komponen dari kinerja layanan yang

(2)

7

2) Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai

kapan, dimana, dan bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada

pelanggan.

3) Promotion and education adalah semua aktivitas komunikasi dan

perancangan insentif untuk membangun persepsi pelanggan yang

dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik yang perusahaan

berikan.

4) Price and other user outlays adalah pengeluaran uang, waktu, dan

usaha yang pelanggan korbankan dalam membeli dan mengkonsumsi

produk dan layanan yang perusahaan tawarkan atau sajikan.

5) Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan

yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik

kepada pelanggan.

6) Productivity and quality, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi

masukan-masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil

layanan yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan

kualitas adalah derajat suatu layanan yang dapat memuaskan

pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan.

7) People adalah pelanggan dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan

memproduksi produk dan layanan (service production).

8) Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam

(3)

8

2. Teori Bauran Pemasaran Menurut Tjiptono (2008) a. Pengertian

Menurut (Tjiptono, 2008;25) bauran pemasaran merupakan

perangkat variabel-variabel pemasaran terkontrol yang digabungkan

perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar

sasaran, (target market). Konsep marketing mix merupakan segala usaha

yang dapat perusahaan lakukan untuk mempengaruhi permintaan akan

produknya. Bauran pemasaranjuga merupakan senjata atau alat pemasaran

tersebut biasanya dipadukan sedemikian rupa oleh pengusaha sehingga

baik secara parsial maupun secara bersama-sama akan dapat

mempengaruhi konsumen untuk menjadi tertarik , senang, kemudian

membeli dan akhirnya puas akan produk yang dipasarkannya itu.

Bauran pemasaran sehingga lebih aplikatif untuk sektor jasa karena

dengan alasan sebagai berikut, (Tjiptono, 2008;30):

1) Karakteristik intangible pada jasa diabaikan dalam kebanyakan analisis

mengenai bauran pemasaran. Sebagai contoh, bahwa bauran produk

seringkali dianalisis berdasarkan desain property fisik yang tidak

relevan untuk diproses.

2) Unsur harga mengabaikan fakta bahwa banyak jasa yang diproduksi

oleh sektor publik tanpa membebankan harga pada konsumen terakhir.

3) Bauran promosi dalam 4P tradisional mengabaikan promosi jasa yang

dilakukan personal produksi tepat pada saat konsumsi jasa.

4) Oversimplikasi terhadap unsur distribusi yang relevan dengan

(4)

9

5) Pendekatan bauran pemasaran tradisional juga dianggap mengabaikan

masalah-masalah mendefinisikan konsep kualitas pada intangible

service dan mengidentifikasi serta mengukur unsur-unsur bauran

pemasaran yang dapat dikelola dalam rangka menciptakan jasa yang

berkualitas.

6) Bauran pemasaran tradisional juga melupakan arti penting orang

(people) baik sebagai produsen, konsumen, maupun co-consumers.

b. Elemen- Elemen Bauran Pemasaran Jasa

Elemen bauran pemasaran jasa menurut (Tjiptono, 2008;47) terdiri dari 8

hal yaitu:

1) Product (produk)

Jasa seperti apa yang ingin ditawarkan. produk jasa merupakan segala

sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta,

dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan

kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang

ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat,

organisasi dan ide. Produk dapat berupa manfaat tangible maupun

intangible yang dapat memuaskan pelanggan. Pelanggan tidak membeli barang atau jasa, tetapi membeli manfaat dan nilai dari

sesuatu yang ditawarkan, “apa yang ditawarkan” menunjukkan

sejumlah manfaat yang dapat pelanggan peroleh dari pembelian barang

atau jasa. sedangkan sesuatu yang ditawarkan itu sendiri dibagi dalam

(5)

10

a) Barang nyata.

b) Barang nyata yang disertai dengan jasa.

c) Jasa utama yang disertai dengan barang dan jasa tambahan.

d) Murni jasa.

Jadi pada dasarnya produk adalah sekumpulan nilai kepuasan yang

kompleks. Nilai sebuah produk ditetapkan oleh pembeli berdasarkan

manfaat yang akan mereka terima dari produk tersebut.

2) Price (harga)

Bagaimana strategi dari penentuan harga. Harga adalah jumlah uang

yang ditagihkan untuk suatu jasa atau produk, jumlah nilai yang

dipertukarkan konsumen untuk manfaat yang dimilki atau

menggunakan produk atau jasa tersebut. keputusan penentuan harga

juga sangat signifikan didalam penentuan nilai atau manfaat yang

dapat diberikan kepada pelanggan dan memainkan peranan penting

dalam gambaran kualitas jasa. Penentuan harga dari sebuah produk

jasa baru harus memperhatikan beberapa hal:

a) Penentuan harga harus sesuai dengan strategi pemasaran secara

keseluruhan.

b) Perubahan berbagai harga di pasar juga harus dipertimbangkan.

Harga spesifik yang akan ditetapkan akan bergantung pada tipe

pelanggan yang menjadi tujuan pasar tersebut. Nilai jasa ditentukan

(6)

11

3) Place (saluran distribusi)

Bagaimana sistem penghantaran (delivery system) yang akan

diterangkan. Karena jasa tidak dapat diantarkan dan agar jasa mudah

dicapai oleh pelanggan, maka faktor tempat penjual harus mudah

dicapai pelanggan. Terdapat tiga macam tipe interaksi antara penyedia

jasa dan pelanggan yang berhubungan dengan pemilihan lokasi yaitu:

a) Pelanggan Mendatangi Penyedia Jasa.

Dalam hal ini lokasi menjadi sangat penting, karena penyedia jasa

yang menginginkan pertumbuhan dapat mempertimbangkan

penawaran jasa di beberapa lokasi.

b) Penyedia Jasa Mendatangi Pelanggan.

Dalam hal ini letak lokasi menjadi tidak begitu penting meskipun

perlu dipertimbangkan pula kedekatan terhadap pelanggan untuk

menjaga kualitas jasa yang akan diterima.

c) Penyedia jasa dan pelanggan melakukan interaksi melalui

perantara.

Dalam hal ini dapat diabaikan meskipun beberapa media perantara

memerlukan interaksi fisik antara mereka dengan pelanggan.

4) Promotion (promosi)

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu

program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk bila

konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk

tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah

(7)

12

yang merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan

informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar

sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,

membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang

bersangkutan. Bauran promosi terdiri dari:

a) Personal selling

Adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan

calon pelanggan untuk memperkenalkan sutau produk kepada

calon pelanggan. Sehingga mereka akan mencoba dan

membelinya.

b) Mass Selling

Yaitu pendekatan yang dilakukan dengan menggunakan media

komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak

ramai dalam satu waktu.

c) Promosi Penjualan

Bentuk langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat

diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan

atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan

d) Hubungan Masyarakat

Merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan

untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap

berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Dalam hal ini

(8)

13

yang terlibat, mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi

kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.

e) Direct Marketing

Sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu

atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur

dan atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam direct marketing ini

komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen

individual, dan tujuan agar pesan – pesan tersebut ditanggapi

konsumen yang bersangkutan.

f) Word of Mouth

Pentingnya penyerahan (greater importance of referral) dan

komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth) merupakan salah

satu ciri khusus dari promosi dalam bisnis jasa. Pelanggan

seringkali memperhatikan dengan teliti penyerahan jasa dan

kemudian menceritakan pengalamannya pada pelanggan potensial

lainnya. Mereka yang senang dapat memberikan masukan pada

penyedia jasa dan pada kenyataannya beberapa bisnis khususnya

didirikan untuk menawarkan jasa seperti itu.

5) People (orang atau partisipan)

Kualitas dan kuantitas orang yang akan terlibat dalam pemberian jasa.

People dalam jasa adalah semua pelaku yang yang memainkan peranan

dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli.

Elemen – elemen dari people adalah pegawai perusahaan, konsumen,

(9)

14

karyawan, bahkan cara berpakaian karyawan dan penampilan

karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau

keberhasilan penyampaian jasa. Elemen – elemen people memiliki 2

aspek yaitu:

a) Service People

Untuk organisasi jasa, service people biasanya memegang jabatan

ganda, yaitu mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. melalui

pelayanan yang baik, cepat, ramah, teliti, dan akurat dapat

menciptakan kepuasan dan kesetiaan pelanggan terhadap

perusahaan yang akhirnya akan meningkatkan nama baik

perusahaan.

b) Customer

Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada

diantara para pelanggan, pelanggan dapat memberikan persepsi

kepada nasabah lain tentang kualitas jasa yang pernah didapatnya

dari perusahaan.

6) Process (proses)

Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas

yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini

mempunyai arti supaya perusahaan dalam menjalankan dan

melaksanakan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumennya. Elemen – elemen proses ini terdiri dari prosedur –

prosedur, tugas – tugas, jadwal – jadwal, mekanisme – mekanisme,

aktifitas – aktifitas, dan rutinitas – rutinitas dengan apa produk

(10)

15

7) Customer service (layanan pelanggan)

Tingkat servis (service level) yang bagaimana yang akan diberikan

kepada konsumen. Makna pelayanan pelanggan dalam sektor jasa

layanan pelanggan dapat diartikan sebagai kualitas total jasa yang

dipersepsikan oleh pelanggan.

8) Physical evidence (bentuk fisik)

Bentuk fisik yang dimaksud adalah lingkungan fisik dimana jasa

disampaikan oleh perusahaan ke konsumen dengan berinteraksi, serta

setiap komponen tangibel memfasilitasi penampilan atau komunikasi

jasa tersebut.

3. Bauran Pemasaran Menurut Kotler (2007)

a. Pengertian

Bauran pemasaran menurut Kotler (2007;340) merupakan sejumlah

alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk meyakinkan obyek

pemasaran atau target pasar yang dituju. Bauran Pemasaran adalah suatu

program yang terkoordinasi yang dirancang untuk mencapai tujuan

pemasaran perusahaan, disisi lain bauran pemasaran dapat memberlakukan

perusahaan secara taktis guna membangun posisi yang kuat di dalam pasar

sasaran.

b. Elemen-Elemen Bauran Pemasaran

1) Produk (Product)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar

untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga

dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk mencapai obyek

(11)

16

mengembangkan strategi pemasaran untuk produk, perusahaan

mengembangkan strategi pemasaran untuk produk, perusahaan

mengembangkan beberapa klasifikasi produk dimana produk dapat

dibedakan menjadi dua kelas besar berdasarkan pada jenis konsumen

yang menggunakannya yaitu:

a) Produk Konsumen

Adalah produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumen

pribadi. Produk ini akan diklasifikasikan lebih jauh berdasarkan

cara konsumen membelinya, yaitu:

(1) Produk sehari-hari yaitu produk yang biasanya sering dibeli

seketika dan hanya sedikit membanding-bandingkan dan usaha

membelinya minimal.

(2) Produk shopping yaitu produk konsumen yang dalam proses

memilih dan membeli ditandai dengan perbandingan

kesesuaian, mutu, dan harga.

(3) Produk khusus yaitu produk konsumen dengan karakteristik

unik atau identifikasi merek yang dicari oleh kelompok besar

pembeli, sehingga mereka bersedia melakukan usaha khusus

untuk membeli.

(4) Produk yang tidak dicari yaitu produk konsumen yang

keberadaannya tidak diketahui oleh konsumen atau kalangan

(12)

17

b) Produk Industri

Adalah produk yang dibeli oleh individu atau organisasi untuk

proses lebih lanjut atau dipergunakan dalam melakukan bisnis.

Produk adalah suatu yang dapat ditawarkan di pasar sasaran untuk

diperhatikan, dimiliki dan dikonsumsi oleh customers untuk

memperoleh customers value. Mengembangkan suatu produk

mencakup manfaat yang akan disampaikan produk. Manfaat ini

dikomunikasikan dan disampaikan melalui unsur-unsur suatu

produk meliputi atribut produk, penetapan merk, kemasan dan

pelayanan.

Adapun unsur produk yang pertama adalah atribut produk, yaitu:

(1) Mutu produk, merupakan, merupakan salah satu hal yang

terpenting bagi pemasar untuk menetapkan posisi. Mutu produk

berarti kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya.

Mutu mempunyai dua dimensi yaitu tingkat dan konsistensi.

(2) Sifat produk, merupakan alat bersaing untuk membedakan

produk perusahaan dari produk pesaing.

(3) Rancangan produk, merupakan proses merancang gaya dan

fungsi produk yang meliputi: menciptakan produk yang

menarik, mudah, aman dan tidak mahal untuk dipergunakan

dan diperbaiki serta sederhana, ekonomis untuk dibuat dan

didistribusikan.

Atribut produk yang ditawarkan kepada konsumen hendaknya

(13)

18

produk yang ditawarkan harus memberikan kepuasan terhadap

manfaat yang dapat diberikan kepada konsumen.

2) Harga

Suatu produk baik barang maupun jasa yang ditawarkan kepada

konsumen mempunyai harga, dimana harga tersebut harus dibayar oleh

konsumen sebagai syarat untuk mengganti hak milik kepada penjual.

Harga merupakan nilai suatu produk yang diukur dengan sejumlah

uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang bersedia melepaskan

produk yang dimiliki kepada pihak lain. Harga merupakan jumlah dari

nilai yang dipertukarkan konsumen untuk mendapatkan, memiliki atau

menggunakan produk barang/jasa.

Jadi, harga adalah sejumlah nilai produk termasuk barang dan jasa

yang ditawarkan untuk mengganti hak milik suatu barang/jasa kepada

pihak lain.

Dalam dunia bisnis harga tidak hanya berfungsi sebagai penentu

jumlah hasil penjualan dan keuntungan, melainkan juga peranan

penting dalam membangun kekuatan bersaing dan memenangkan

persaingan dengan perusahaan lain. Untuk banyak jenis produk

(terutama barang dan jasa konsumtif), harga merupakan salah satu

faktor yang menentukan konsumen memilih produk jasa atau merek

apa yang mereka beli.

3) Saluran Distribusi (Place)

Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat

(14)

19

Keputusan penentuan lokasi dan saluran yang digunakan untuk

memberikan jasa kepada pelanggan melibatkan pemikiran tentang

bagaimana cara mengirimkan atau menyampaikan jasa kepada

pelanggan dan dimana hal tersebut akan dilakukan. Ini harus

dipertimbangkan karena dalam bidang jasa sering kali tidak dapat

ditentukan tempat dimana akan diproduksi dan dikonsumsi pada saat

bersamaan. Saluran distribusi dapat dilihat sebagai kumpulan

organisasi yang saling bergantungan satu sama lainnya yang terlibat

dalam proses penyediaan sebuah produk/pelayanan untuk digunakan

atau dikonsumsi. Penyampaian dalam perusahaan jasa harus dapat

mencari agen dan lokasi untuk menjangkau populasi yang tersebar

luas.

Sebagai salah satu variabel marketing mix, place / distribusi

mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan

memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah

menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh

konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

4) Promosi (Promotion)

Promosi adalah semua aktifitas perusahaan yang mencakup usahanya

dalam mengkomunikasikan dan memasarkan produknya ke target

pasar.

Promotion tools didefinisikan sebagai berikut :

(15)

20

Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal

dilakukan oleh sponsor yang diketahui.

(2) Personal selling (Penjualan perorangan)

Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para wiraniaga yang

mencoba dan membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.

(3) Sales promotion (Promosi penjualan)

Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan

konsumen yang bersedia membeli produk atau jasa suatu

perusahaan.

(4) Public relation (Publisitas)

Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk

atau jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.

5) Partisipan atau Orang

Partisipan adalah merupakan sebagian penyaji jasa dan karenanya

mempengaruhi persepsi pembelian. Untuk itu partisipan atau orang

merupakan elemen yang termasuk di dalamnya adalah personal

perusahaan, konsumen lain dalam lingkungan jasa.

6) Bukti Fisik

Bukti fisik ini merupakan elemen substansi dalam konsep jasa oleh

karena itu para pemasar jasa semestinya terlibat di dalam desain,

perencanaan dan pengawasan bukti fisik dimana jasa disampaikan dan

dimana perusahaan dan konsumennya dapat berinteraksi.

(16)

21

Proses dalam pemasaran ini merupakan obyek utama untuk dapat

mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar. Untuk itu jasa harus

didesain dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan desain jasa

mencakup desain dari proses jasa dan bagaimana jasa itu disampaikan.

2.1.2 Perilaku Konsumen

Para pemasar membutuhkan informasi yang andal mengenai para

konsumennya dan keterampilan khusus untuk menganalisis dan

menginterpretasikan informasi tersebut. Kebutuhan ini berkontribusi pada

pengembangan perilaku konsumen sebagai bidang studi spesifik dalam

pemasaran. Secara sederhana, istilah perilaku konsumen mengacu pada perilaku

yang ditunjukkan oleh para individu dalam membeli dan menggunakan barang

dan jasa.

1. Teori Perilaku Konsumen Menurut Mangkunegara (2002)

a. Pengertian

Perilaku konsumen menurut menurut Mangkunegara (2002;4) adalah

tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu atau organisasi yang

berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan,

menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi dapat dipengaruhi

lingkungannya.

b. Model Perilaku Konsumen

Model perilaku konsumen menggambarkan bagaimana proses

pengambilan keputusan konsumen dalam membeli suatu barang atau jasa

termasuk didalamnya. Faktor-faktor apa saja yang turut

(17)

22

menggambarkan sebuah rancangan yang tujuannya untuk memeriksa

efek-efek relatif dari sikap pengaruh sosial.

Terdapat lima macam model perilaku konsumen yaitu :

1) The Howard and Sheth Model of Buyer Behavior

Model ini menunjukkan suatu proses dan variabel yang mempengaruhi

perilaku konsumen sebelum dan sesudah terjadinya pembelian. Ada

tiga variabel utama pada model ini yaitu persepsi, belajar dan sikap.

2) The Shet Model of Industrial Buyer Behavior

Model ini merupakan pengembangan terhadap model perilaku

konsumen dari Howard dan Sheth. Secara umum model ini berbeda

dari model aslinya. Model ini merupakan model asli yang

diaplikasikan untuk kelompok pembuat keputusan membeli dalam

suatu organisasi.

3) The Engel, Kollat and Black Well Model of Customer Behavior

Model ini membedakan tipe-tipe perilaku konsumen atas dasar situasi

yang dihadapinya, apakah pilihan membeli berlangsung secara rutin

atau hanya pada saat tertentu saja. Hal ini merupakan pengembangan

dari model Howard dan Shet mengenai situasi pemecahan secara

otomatis.

4) The Kirby Model of Customer Behavior

Merupakan model perilaku konsumen paling sederhana yang

dikembangkan oleh Joe Kent Kirby. Kesederhanaan model ini sangat

bermanfaat untuk mengetahui dasar-dasar perilaku konsumen.

(18)

23

Suatu model perilaku konsumen dari Francesco Nicosia. Dasar model

perilaku ini yaitu penjual membangkitkan stimulus. Sedangkan

variabel eksogennya adalah kepribadian, posisi ekonomis dan desakan.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Mengambil

Keputusan

Ada dua kekuatan dari faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen,

yaitu kekuatan sosial budaya dan kekuatan psikologis. Kekuatan sosial

budaya dan kekuatan psikologis tersebut akan diuraikan sebagai berikut :

1) Kekuatan Sosial Budaya

a) Faktor Budaya

Budaya dapat didefinisikan sebagai hasil kreativitas manusia dari

suatu generasi ke generasi berikutnya yang sangat menentukan

bentuk perilaku dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.

Kebudayaan merupakan suatu hal yang kompleks yang meliputi

ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni moral, kebiasaan dan

norma-norma yang berlaku pada masyarakat.

b) Faktor Kelas Sosial

Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari

sejumlah orang yang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam

masyarakat. Kelas sosial berbeda dengan status sosial walaupun

seiring kedua istilah ini diartikan sama. Sebenarnya kedua istilah

tersebut merupakan dua konsep yang berbeda.

(19)

24

Mendefinisikan sebagai suatu kelompok orang yang

mempengaruhi sikap, pendapat, norma dan perilaku konsumen.

Kelompok anutan merupakan kumpulan keluarga, kelompok atau

organisasi tertentu. Pengaruh kelompok anutan terhadap perilaku

konsumen antara lain dalam menentukan produk yang mereka

gunakan yang sesuai dengan aspirasi kelompok.

d) Faktor Keluarga

Didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil yang

perilaku sangat mempengaruhi dan menentukan dalam

pengambilan keputusan. Keluarga dapat berbentuk keluarga inti

yang terdiri dari tokoh ayah, ibu, nenek serta warga keturunannya.

2) Kekuatan Faktor Psikologis

a) Faktor Pengalaman Belajar

Belajar didefinisikan sebagai suatu perubahan perilaku akibat

pengalaman sebelumnya. Perilaku konsumen dapat dipelajari

karena sangat dipengaruhi oleh pengalaman belajarnya.

Pengalaman belajar konsumen akan menentukan tindakan dan

pengambilan keputusan.

b) Faktor Kepribadian

Diidefinisikan sebagai bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri

individu yang sangat menentukan perilakunya. Kepribadian

konsumen sangat ditentukan oleh faktor internal dirinya (motif, IQ,

emosi, cara berpikir, persepsi) dan faktor eksternal dirinya

(20)

25

alam), kepribadian konsumen akan mempengaruhi persepsi

(21)

26

c) Faktor Sikap dan Keyakinan

Sikap didefinisikan sebagai suatu penilaian kognitif seseorang

terhadap suka atau tidaknya, perasaan emosional yang tindakannya

cenderung kearah berbagai obyek atau ide. Sikap sangat

mempengaruhi keyakinan, begitu pula sebaliknya, keyakinan

menentukan sikap. Dalam hubungannya dengan perilaku

konsumen sikap dan keyakinan sangat berpengaruh dalam

menentukan suatu produk maupun pelayanan.

d) Konsep Diri atau Self Concept

Konsep didefinisikan sebagai cara kita melihat diri sendiri dan

dalam waktu tertentu sebagai gambaran tentang apa yang kita

pikirkan. Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen perlu

diciptakan situasi yang sesuai dengan yang diharapkan oleh

konsumen. Begitu pula menyediakan dan melayani konsumen

dengan produk yang sesuai dengan yang diharapkan.

2. Teori Perilaku Konsumen Menurut Engel (2001)

a. Pengertian

Pengertian perilaku konsumen menurt Engel (2001;3 adalah sebagai

tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan

(22)

27

b. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu : lingkungan,

perbedaan individu, dan proses psikologi. Lebih lanjut akan diuraikan

elemen-elemen diatas sebagai berikut :

1) Lingkungan

a) Budaya

Kontras yang luar biasa dengan dunia Barat adalah contoh yang

jelas dari bagaimana nilai budaya membentuk perilaku konsumen.

Budaya seperti digunakan di dalam studi perilaku konsumen,

mengacu pada nilai, gagasan, artefak, dan simbol-simbol lain yang

bermakna yang membantu individu untuk berkomunikasi,

melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat.

b) Kelas sosial

Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri

dari individu-individu yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang

sama. Mereka dibedakan oleh perbedaan status sosial ekonomi

yang berjajar dari yang rendah hingga yang tinggi.

c) Pengaruh Pribadi

Sebagai konsumen, perilaku kita kerap dipengaruhi mereka yang

berhubungan erat dengan kita. Kita mungkin berespons terhadap

tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan diri dengan norma

dan harapan yang diberikan oleh orang lain. Kita pun menghargai

orang-orang di sekeliling kita untuk nasehat mereka mengenai

(23)

28

d) Keluarga

Keluarga kerap merupakan unit pengambilan keputusan utama,

Tentu saja, dengan pola peranan fungsi yang kompleks dan

bervariasi.

e) Situasi

Adalah jelas bahwa perilaku berubah ketika situasi berubah.

Kadang perubahan ini tidak menentu dan tidak dapat diramalkan

pada kesempatan lain.

2) Perbedaan Individu

a) Sumber daya konsumen

Setiap orang membawa tiga sumber daya kedalam setiap situasi

pengambilan keputusan yaitu waktu, uang, dan perhatian

(penerimaan informasi dan kemampuan pengolahan).

b) Motivasi dan keterlibatan

Keterlibatan konsumen merupakan faktor pengarah yang begitu

potensial, para peneliti percaya bahwa keterlibatan paling baik

dipahami sebagai pengaruh pemotivasi yang utama.

c) Pengetahuan

Pengetahuan, hasil belajar, dapat didefinisikan secara sederhana

sebagai informasi yang disimpan dalam ingatan. Pengetahuan

konsumen mencakupi susunan luas informasi, seperti ketersediaan

dan karakteristik produk dan jasa, di mana dan kapan untuk

membeli,dan bagaimana menggunakan produk.

(24)

29

Sikap adalah situasi menyeluruh yang memungkinkan orang

berespons dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan

secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang

diberikan. Bila semua yang lain sama, orang biasanya berperilaku

dengan cara yang konsisten dengan sikap dan maksud mereka.

e) Kepribadian

Penelitian kepribadian selalu penting di dalam psikologi klinis,

tetapi sebuah konsep yang menarik diperkenalkan oleh Pierre

Martineau pada tahun 1950-an ketika ia mengajukan hipotesis

bahwa produk juga mempunyai kepribadian dalam bentuk citra

merek. Suatu deduksi logis pada titik itu adalah bahwa strategi

pemasaran harus berfokus pada pencocokan kepribadian konsumen

dengan kepribadian produk.

f) Gaya hidup

Gaya hidup adalah pola yang digunakan orang untuk hidup dan

menghabiskan waktu serta uang. Para peneliti seperti William

Wells merancang inventaris yang ekstensif dari aktivities

(kegiatan), Interest (Minat), dan Opinions (Opini) (ukuran AIO)

yang mengukur beberapa ciri kepribadian, nilai, kepercayaan,

(25)

30

g) Demografi

Sasarannya adalah mendeskripsikan pangsa konsumen dalam

istilah seperti pendapatan dan pendidikan. Penekananya selalu pada

trend di dalam perilaku dan pengeluaran . Bila disertai dengan

penelitian psikografik, demografi dapat memberikan keterangan

mengenai mengenai sifat dan komposisi pasar.

3) Proses psikologi

a) Pengolahan informasi Komunikasi

Adalah kegiatan pemasaran inti. Oleh karena itu penelitian

konsumen sudah lama berkepentingan dengan penemuan

bagaimana orang menerima, pengolah, dan mengerti komunikasi

pemasaran.

b) Pembelajaran

Adalah proses di mana pengalaman menyebabkan perubahan

dalam pengetahuan, sikap, dan/atau perilaku. Oleh karena itu,

proses belajar harus dimengerti bila pemasaran diharapkan untuk

membujuk.

c) Perubahan sikap dan perilaku

Perubahan dalam sikap dan perilaku adalah sasaran pemasaran

yang lazim. Proses ini mencerminkan pengaruh psikologis dasar

yang menjadi subjek dari beberapa dasawarsa penelitian yang

(26)

31 Gambar 1

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Sumber : Engel et al (2001 : 60)

c. Model Perilaku Konsumen

Berbicara mengenai perilaku konsumen, pada akhirnya akan sampai pada

bagaimana implikasinya terhadap langkah-langkah strategi pemasaran.

Dengan perkataan lain, mempelajari perilaku konsumen bertujuan untuk

mengetahui dan memahami berbagai aspek yang ada pada konsumen, yang

akan digunakan dalam menyusun strategi pemasaran yang berhasil. Oleh

karena itu kerangka berpikir dari pembahasan perilaku konsumen harus

didasarkan pada tujuan tersebut.

Model perilaku konsumen dapat digambarkan sebagai berikut :

Pengaruh Lingkungan • Budaya • Kelas Sosial • Pengaruh Pribadi • Keluarga • Situasi Perbedaan Individu Proses

Keputusan Psikologis Proses

Strategi Pemasaran

(27)

32

Gambar 2

Model Pembelian Dan Hasilnya

Sumber : Engel et al (2001 : 200)

Tindakan pembelian adalah tahap besar terakhir di dalam model perilaku

konsumen kita. Sekarang konsumen harus mengambil tiga keputusan : (1)

kapan membeli; (2) di mana membeli ; dan (3) bagaimana membayar.

Model di dalam Gambar 5 mengilustrasikan bahwa pembelian merupakan

fungsi dari dua determinan : (1) niat dan (2) pengaruh lingkungan dan /

atau perbedaan individu. Dari banyak variabel yang masuk ke dalam

kategori yang belakangan, situasi menonjol karena memiliki kepentingan

khusus. Masukan Pemrosesan Informasi Stimulus Didominasi Pemasar Lain-lain Pemaparan Perhatian Pemahaman Penerimaan Retensi Ingatan Pengenalan Kebutuhan Pencarian Evaluasi Alternatif Pembelian Hasil Ketidakpuasan Kepuasan Kepercayaan Sikap Niat Pengaruh Lingkungan Budaya Kelas sosial Pengaruh Pribadi Keluarga Situasi Perbedaan Individu

Sumber Daya Konsumen Motivasi dan Keterlibatan Pengetahuan Sikap Kepribadian Gaya Hidup Demografi Pencarian Eksternal Pencarian Internal

Proses Keputusan Variabel yang

Mempengaruhi Proses Keputusan

(28)

33

3. Teori Perilaku Konsumen Menurut Kotler dan Armstrong (2003)

a. Pengertian

Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh

individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses

pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang

atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan, (Kotler &

Amrstrong, 2003:103).

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen sebagai

berikut :

1) Faktor Budaya

Faktor budaya memiliki pengaruh yang terluas dan terdalam dalam

perilaku konsumen yang dibagi 3 hal, yaitu : budaya, sub budaya,

kelas sosial.

2) Faktor Sosial

Dalam kelompok ini dibedakan atas :kelompok kecil, keluarga,

peranan dan status.

3) Faktor Pribadi

Dalam kelompok ini dibedakan atas : usia dan tahap siklus hidup,

pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.

4) Faktor Psikologis

Dalam kelompok ini dibedakan : motivasi, persepsi, pembelajaran,

(29)

34

c. Model Perilaku Konsumen Menurut Kotler

Kotler menggambarkan model perilaku konsumen sebagai berikut :

Gambar 3

Model Perilaku Konsumen

Sumber : Kotler (2003 : 183)

Dari gambar diatas memperlihatkan titik tolak untuk memahami pembeli,

yaitu model rangasangan tanggapan. Rangsangan dan lingkungan mulai

memasuki kesadaran pembeli karakteristik pembeli dan proses

pengambilan keputusan menimbulkan keputusan pembeli tertentu. Tugas

pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembelian

mulai dari adanya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan

pembelian pembeli.

2.1.3 Pengambilan Keputusan Konsumen

1. Teori Pengambilan Keputusan Menurut Sutisna (2002)

a. Pengertian

Pengambilan keputusan adalah pengambilan keputusan oleh konsumen

untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh adanya kesadaran

atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan, (Sutisna, 2002;15)

b. Pendekatan Keputusan konsumen

Terdapat empat teknik-teknik pendekatan keputusan konsumen yaitu : Rangsangan Pemasaran - Produk - Harga - Saluran - Pemasaran - Promosi Rangsangan Lain - Ekonomi - Teknologi - Politik - Budaya Ciri-ciri Pembeli - Cultur Budaya - Sosial Pribadi - Psikologi Proses Keputusan Pembeli - Pemahaman Masalah - Pencarian Informasi - Pemilihan Alternatif - Keputusan Pembelian - Perilaku Paska Pembelian Keputusan Pembelian - Pemilihan Produk - Pemilihan Merek - Pemilihan Saluran Pembelian - Jumlah Pembelian

(30)

35

1) Teknik Pendekatan Stimulus Respons

Teknik ini merupakan teknik penyampaian ide-ide atau pengetahuan

tentang suatu produk dan merek kepada konsumen agar konsumen

tertarik atau termotivasi untuk mengambil keputusan membeli

produk-produk yang disampaikan itu. Dengan kata lain, pemilik toko atau

pramuniaga memberikan stimulus berupa produk-produk yang ada

dalam toko, kemudian diharapkan konsumen dapat meresponsnya

dengan positif.

2) Teknik Pendekatan Humanistik

Teknik ini merupakan teknik pendekatan yang bersifat manusiawi.

Dalam teknik ini keputusan membeli sepenuhnya diserahkan kepada

konsumen yang bersangkutan. Pemilik toko atau pramuniaga hanya

lebih bersifat menyediakan berbagai jenis produk, merek, warna,

kualitas dan memberikan informasi tentang manfaat, kebaikan dan

kelemahan yang terdapat pada masing-masing produk yang tersedia.

3) Teknik Pendekatan Kombinasi antara Stimulus Respons dan

Humanistik

Teknik ini merupakan teknik pendekatan dari hasil kombinasi antara

teknik stimulus-respons dan teknik humanistik. Pemilik toko atau

pramuniaga dalam menghadapi konsumen lebih bersifat

mengkondisikan perilaku yang memungkinkan konsumen termotivasi

untuk membeli, namun keputusan membeli sepenuhnya diserahkan

(31)

36

4) Teknik Pendekatan dengan Komunikasi Yang Persuasif

Teknik ini merupakan teknik pendekatan dengan menggunakan

komunikasi persuasif melalui rumus AIDDAS : A = Attention

(perhatian), I = Interest (minat), D = Desire (hasrat), D = Decision

(keputusan), A = Action (tindakan), S = Satisfaction (kepuasan).

Pertama kali perlu dibangkitkan perhatian konsumen terhadap suatu

produk agar timbul minatnya, kemudian kembangkan hasratnya untuk

membeli produk tersebut. Setelah itu arahkan konsumen untuk

mengambil keputusan membeli produk yang sesuai dengan

kebutuhannya dengan harapan konsumen merasa puas setelah

membeli.

2. Teori Pengambilan Keputusan Menurut Kotler dan Armstrong (2003)

Proses pengambilan keputusan pembelian konsumen melewati tahap-tahap

tertentu yang digambarkan sebagai berikut, (Kotler dan Armstrong (2003 :

224) :

a. Pengenalan kebutuhan

Dimana konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli

merasakannya adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah

keadaan yang diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipicu oleh stimulan

internal ketika salah satu kebutuhan normal lapar, haus, sex , sehingga

naik ketingkatan yang cukup tinggi sehingga menjadi pendorong.

b. Pencarian Informasi

Konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin pula tidak

(32)

37

yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia cenderung akan

membelinya. Jika tidak, konsumen akan menyimpan kebutuhan itu ke

dalam ingatan atau mengerjakan pencarian informasi yang berhubungan

dengan kebutuhan itu. Konsumen dapat memperoleh informasi dari

berbagai sumber. Sumber itu meliputi sumber pribadi (keluarga, teman,

tetangga, rekan kerja), sumber komersial (iklan, penjual, pengecer dan

situs), sumber publik (media masa, organisasi pemberi peringkat) dan

sumber berdasarkan pengalaman (memegang, meneliti, menggunakan

produk).

c. Evaluasi alternatif

Tahap ketiga dari proses keputusan pembelian konsumen dimana

konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai merk

alternatif di dalam serangkaian pilihan.

d. Keputusan pembelian

Tahap proses keputusan pembelian oleh konsumen dimana konsumen

secara aktual melakukan pembelian. Ada dua faktor yang muncul di antara

kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian yaitu faktor pertama

adalah sikap orang lain dan faktor kedua adalah situasi yang tak terduga.

e. Perilaku setelah pembelian

Tahap proses keputusan pembeli konsumen melakukan tindakan lebih

lanjut setelah pembelian berdasarkan pada kepuasan atau ketidakpuasan

mereka. Yang menentukan pembeli puas atau tidak puas terhadap

pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan kinerja

(33)

38

maka konsumen kecewa, jika produk memenuhi harapannya, konsumen

terpuaskan, jika melebihi harapannya, maka konsumen akan sangat

senang.

2.1.4 Keterlibatan Konsumen dan Pembuatan Keputusan Konsumen

Untuk memahami pembuatan keputusan konsumen, terlebih dahulu harus

dipahami sifat – sifat keterlibatan konsumen dengan produk. Memahami tingkat

keterlibatan konsumen terhadap produk berarti pemasar berusaha mengidentifikasi

hal-hal yang menyebabkan seseorang merasa harus terlibat atau tidak dalam

pembelian suatu produk.

1. Teori Keterlibatan Konsumen dan Pembuatan Keputusan Konsumen Menurut Sutisna (2002)

a. Pengertian

Sutisna (2002 : 11) mengemukakan bahwa tingkat keterlibatan konsumen

dalam suatu pembelian dipengaruhi oleh kepentingan personal yang

dirasakan yang ditimbulkan oleh stimulus. Dengan perkataan, apakah

seseorang merasa terlibat atau tidak terhadap suatu produk ditentukan oleh

apakah dia merasa penting atau tidak dalam pengambilan keputusan

pembelian produk. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa ada konsumen

yang mempunyai keterlibatan tinggi (high involvement) dalam pembelian

suatu produk, dan ada juga konsumen yang mempunyai keterlibatan yamg

(34)

39

b. Tipe-tipe Keterlibatan

Terdapat dua keterlibatan konsumen yaitu keterlibatan situasional

(situational involvement) dan keterlibatan tahan lama (enduring

involvement).

1) Keterlibatan situasional hanya terjadi seketika pada situasi khusus dan

temporer sifatnya. Misalnya saja mahasiswa yang ingin melakukan

praktek kerja di perusahaan. Keterlibatannya berakhir sejalan dengan

berakhirnya praktek kerja.

2) Keterlibatan tahan lama berlangsung lebih lama dan lebih permanent

sifatnya. Misalnya saja konsumen yang selalu membeli pakaian

dengan merek tertentu, karena dia merasa bahwa pakaian itu mampu

mengekspresikan citra dirinya dan konsep dirinya.

c. Model Keterlibatan Konsumen

Tingkat dan jenis keterlibatan konsumen dalam pembelian suatu merek

produk dipengaruhi oleh beberapa kondisi yang melingkupi konsumen.

Sementara itu kondisi utama terciptanya keterlibatan situasional yaitu

adanya simbol-simbol nilai-nilai kelompok rujukan pada suatu produk

(badge value), serta adanya resiko dalam pembelian. Konsumen akan

terlibat secara situasional pada produk-produk yang ada hubungannya

dengan simbol-simbol dan nilai-nilai kelompok rujukan (reference group).

Adanya badge value pada suatu produk juga tidak hanya mampu

menciptakan keterlibatan situasional, tetapi juga bisa menciptakan

keterlibatan yang lebih permanent (enduring involvement). Hal itu bisa

(35)

40

terpisahkan dari kelompok rujukan yang didalamnya dia menjadi anggota

kelompok itu.

2. Teori Teori Keterlibatan Konsumen dan Pembuatan Keputusan Konsumen Menurut Assael (2003)

Assael mengidentifikasi kapan konsumen mempunyai keterlibatan

tinggi terhadap suatu produk sebagai berikut (Assael, 2003;70) :

a. Apakah produk itu penting bagi konsumen. Dalam hal ini apakah produk

itu menjadi citra diri bagi konsumen (misalnya : pemilikan mobil

merupakan simbol status dan identitas diri).

b. Apakah produk itu secara terus-menerus menarik bagi konsumen.

Misalnya kesadaran konsumen pada mode menyebabkan pembelian

terhadap pakaian.

c. Apakah produk itu membawa / menimbulkan resiko. Produk-produk yang

mempunyai resiko tinggi, baik resiko keuangan maupun resiko sosial,

misalnya pembelian rumah, pembelian mobil, pembelian

komputer dan sebagainya bisa dikategorikan produk keterlibatan tinggi.

d. Mempunyai daya tarik emosional. Misalnya konsumen yang menyenangi

musik akan terdorong untuk membeli sistem stereo baru.

e. Apakah produk-produk itu bisa diidentifikasi pada norma-norma

kelompok. Misalnya produk-produk yang menjadi simbol kelompok,

seperti Harley Davidson, mobil Mercedez, mobil BMW dan lain

(36)

41 2.1.5 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil dua sumber referensi dari

penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan konsumen. Penelitian pertama Komalasari (2009) yang mengambil

judul “Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap keputusan Pembelian Produk

Handphone Nokia Eseries. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari 100 responden yang pernah menggunakan atau sedang

menggunakan produk handphone Nokia Eseries. Data yang diperoleh dianalisis

menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari

produk, harga, distribusi/tempat, dan promosi secara simultan berpengaruh

terhadap keputusan pembelian. Secara parsial, hanya harga dan distribusi/tempat

yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk handphone

Nokia Eseries.harga merupakan variable yang paling dominan pengaruhnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran yaitu produk,

harga, distribusi/tempat dan promosi mampu mempengaruhi konsumen untuk

membuat keputusan membeli suatu produk..

Peneliti kedua dilakukan oleh Noerhappy (2012) dengan judul ” Pengaruh Bauran

Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Kartu Prabayar 3 Di Surabaya”. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh variabel product, price, channel distribution, promotion, people, proces dan physical evidence secara simultan maupun parsial terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar 3

di Surabaya. Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan purposive

(37)

42

pengujian menunjukkan bahwa variabel Product, Price, Channel Distribution,

Promotion, People, Process dan Physical Evidence secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen membeli kartu prabayar 3

di Surabaya.

2.2 Rerangka Pemikiran

Rerangka pemikiran disusun atas dasar tinjauan teoritis, untuk kemudian

melakukan analisis dan pemecahan masalah yang dikemukakan penelitian.

Rerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 4 Rerangka Pemikiran

Sumber Data : Tjiptono(2008;25) Product (X1) Price (X2) Place (X3) Promotion (X4) People (X5) Keputusan Nasabah ( Y ) Physical Evidence (X6) Process (X7) Customer Service (X8)

(38)

43 2.3 Hipotesis

Berdasarkan pada landasan teori yang berupa teori-teori dan pendapat

para ahli di atas maka hipotesis yang dikemukakan penulis adalah sebagai berikut:

1. Diduga variabel product, price, place, promotion, people, pyshical evidence,

process, customer service berpengaruh secara simultan terhadap keputusan nasabah atas permintaan kredit pada PT Bank BTN (Persero) Cabang Ahmad

Yani Sidoarjo.

2. Diduga variabel product, price, place, promotion, people, pyshical evidence,

process, customer service berpengaruh secara parsial terhadap keputusan nasabah atas permintaan kredit pada PT Bank BTN (Persero) Cabang Ahmad

Yani Sidoarjo.

3. Diduga variabel price merupakan factor yang berpengaruh dominan terhadap

keputusan nasabah atas permintaan kredit pada PT Bank BTN (Persero)

Gambar

Gambar 4  Rerangka Pemikiran  Sumber Data : Tjiptono(2008;25)   Product  (X1) Price  (X2) Place  (X3) Promotion  (X4) People  (X5)  Keputusan Nasabah ( Y ) Physical Evidence   (X6) Process  (X7) Customer Service (X8)

Referensi

Dokumen terkait

Animasi adalah urutan frame yang ketika diputar dalam frame dengan kecepatan yang cukup dapat menyajikan gambar bergerak lancar seperti sebuah film atau video,

 TANGGAL ANGGAL KETERA KETERANGAN NGAN RE RE... NAMA REKENING

8.640.000,- (Delapan Juta Enam Ratus Empat Puluh Ribu rupiah).. Panitera

Secara umum status gizi anak penderita karies gigi berdasarkan BB/U, TB/U, BB/TB berada pada kategori normal, pola konsumsi baik, tetapi frekuensi makanan pokok (nasi) dari

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penilaian konsumen terhadap pelaksanaan bauran pemasaran dan implikasi strateginya pada masa yang akan datang di Bali

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas nilai circuit breaker, ukuran penampang kabel, tegangan jatuh, dan rugi-rugi daya, serta perbandingangannya dengan

Mobile Ad – Hoc Network adalah sebuah jaringan yang terdiri dari kumpulan node – node dengan sifat mobilitas yang fleksibel, di mana node – node tersebut dapat

Agar tenaga perpustakaan dapat lebih berkembang dan terampil perlu dukungan sarana yang memadai untuk mengembangkan pelayanan informasi, terutama bagi pengguna setempat,