• Tidak ada hasil yang ditemukan

MARKET BRIEF: HS 0603 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MARKET BRIEF: HS 0603 FLOWERS Atase Perdagangan Tokyo"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

MARKET BRIEF: HS 0603 FLOWERS

Atase Perdagangan Tokyo

(2)

Daftar Isi

Kata Pengantar 2

I. Pendahuluan 3

1.1 Pemilihan Produk 3

1.2 Profil Jepang 8

II. Potensi Pasar Jepang 12

2.1 Impor Produk HS 0603 Flowers Jepang - Dunia 12 2.2 Potensi Pasar Produk HS 0603 Flowers Jepang - Dunia 18 2.3 Kebijakan Impor Produk HS 0603 Flowers di Jepang 20 2.4 Saluran Distribusi Produk HS 0603 Flowers di Jepang 20

2.5 Hambatan Lainnya 21

III. Peluang dan Strategi 24

3.1 Peluang 24

3.2 Strategi 26

IV. Informasi Penting 29

Referensi 34

(3)

Kata Pengantar

Dengan ucapan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, laporan yang berjudul "Market Brief HS 0603 Flowers" telah selesai disusun. Laporan ini memberikan gambaran potensi pasar produk HS 0603 Flowers di Jepang dengan mengacu pada "Outline Market Intelligence dan Market Brief" yang disampaikan di Hotel Borobudur pada tanggal 8 Maret 2011.

Di tengah dinamika perkembangan pasar dimana tingkat persaingan dengan negara pemasok utama lainnya, yaitu Malaysia, Kolombia, China, Taiwan, dan Thailand, serta negara-negara ASEAN lainnya menjadi semakin kompetitif, informasi terkini terkait kondisi terbaru pasar produk HS 0603 Flowers di pasar tujuan ekspor khususnya Jepang sangatlah dibutuhkan agar Indonesia dapat meningkatkan daya saing dan mengatur strategi bagi peningkatan ekspor produk HS 0603 Flowers ini.

Semoga laporan market brief HS 0603 Flowers ini dapat bermanfaat bagi pengusaha, asosiasi terkait, serta pihak terkait lainnya dalam menentukan strategi pemasaran dan pengambilan kebijakan terkait ekspor produk HS 0603

Flowers ke pasar Jepang sehingga nantinya dapat meningkatkan volume ekspor

Indonesia ke pasar global pada umumnya dan pasar Jepang pada khususnya.

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pemilihan Produk

Bunga adalah produk yang banyak digunakan di Jepang, baik untuk acara-acara khusus, seperti pernikahan, pemakaman, maupun sebagai hiasan di hotel dan tempat-tempat umum lainnya. Gambar 1.1 menunjukkan contoh penggunaan bunga segar untuk meja pengantin di ruang resepsi pernikahan.

Gambar 1.1 Penggunaan bunga di resepsi pernikahan

Gambar 1.2 menunjukkan besar market impor produk HS 0603 Flowers di

Jepang. Market impor produk HS 0603 Flowers di Jepang secara keseluruhan pada tahun 2013 adalah sebesar US$ 386,09 juta.

Tabel 1.1 menunjukkan HS code 6 digit dari produk HS 0603 Flowers yang menjadi cakupan Market Brief ini, dengan definisi sebagaimana tercantum dalam Buku Tarif Kepabeanan Indonesia 2012.

(5)

Gambar 1.2 Market impor produk HS 0603 Flowers di Jepang Tabel 1.1 Produk HS 0603 Flowers yang menjadi cakupan Market Brief ini

HS Code Deskripsi Description

- Segar: - Fresh:

060311 - - Mawar - - Roses

060312 - - Anyelir - - Carnations

060313 - - Anggrek - - Orchids

060314 - - Krisan - - Chrysanthemums

060315 - - Lilies (Lilium spp.) - - Lilies (Lilium spp.)

060319 - - Lain-lain - - Other

060390 - Lain-lain - Other

Jepang merupakan negara produsen dan pengekspor produk HS 0603

Flowers ke berbagai negara di dunia. Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.2,

negara tujuan ekspor produk HS 060311 Fresh cut roses and buds, of a kind

suitable for bouquets or for ornamental purposes Jepang pada tahun 2013

hanyalah Amerika Serikat, dengan total ekspor sebesar US$ 2 ribu, atau menurun

(6)

Tabel 1.2 Ekspor HS 060311 Jepang ke Dunia Periode 2009-2013

(dalam ribu US$)

Rank Importir 2009 2010 2011 2012 2013 Pangsa (%) 2013 PERUB (%) 13-12 1 WORLD Amerika Serikat Korea Selatan China Taiwan Belanda 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 19 0 5 7 0 6 2 2 0 0 0 0 100 100 0 0 0 0 -89,5 - -100 -100 0 0

Sumber: ITC (diolah)

Dari Tabel 1.3 dapat terlihat bahwa negara tujuan ekspor produk HS 060312 Fresh

cut carnations and buds, of a kind suitable for bouquet or for ornamental purposes

Jepang pada tahun 2013 hanyalah Korea Selatan, dengan total ekspor sebesar US$ 19 ribu, atau menurun 93,4% dibanding tahun sebelumnya.

Tabel 1.3 Ekspor HS 060312 Jepang ke Dunia Periode 2009-2013

(dalam ribu US$)

Rank Importir 2009 2010 2011 2012 2013 Pangsa (%) 2013 PERUB (%) 13-12 1 WORLD Korea Selatan Vietnam 0 0 0 0 0 0 5 5 0 288 18 270 19 19 0 100 100 0 -93,4 5,6 -100

Sumber: ITC (diolah)

Dari Tabel 1.4 dapat terlihat bahwa negara-negara tujuan utama ekspor produk HS 060313 Fresh cut orchids and buds, of a kind suitable for bouquet or

for ornamental purposes Jepang adalah Amerika Serikat (72%), dan Rusia (28%).

Total ekspor Jepang ke dunia tahun 2013 untuk produk HS 060313 ini adalah sebesar US$ 9 ribu, atau menurun 52,6% dibanding tahun sebelumnya.

(7)

Tabel 1.4 Ekspor HS 060313 Jepang ke Dunia Periode 2009-2013

(dalam ribu US$)

Rank Importir 2009 2010 2011 2012 2013 Pangsa (%) 2013 PERUB (%) 13-12 1 2 WORLD Amerika Serikat Rusia

Uni Arab Emirat Brasil China 13 5 0 4 0 0 202 18 4 0 99 78 10 10 0 0 0 0 19 0 0 0 12 0 9 7 3 0 0 0 100 72 28 0 0 0 -52,6 - - 0 -100 0

Sumber: ITC (diolah)

Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.5, negara tujuan utama ekspor produk HS 060314 Fresh cut chrysanthemums and buds, of a kind suitable for

bouquets or for ornamental purposes Jepang pada tahun 2013 hanyalah China,

dengan total ekspor sebesar US$ 21 ribu.

Tabel 1.5 Ekspor HS 060314 Jepang ke Dunia Periode 2009-2013

(dalam ribu US$)

Rank Importir 2009 2010 2011 2012 2013 Pangsa (%) 2013 PERUB (%) 13-12 1 WORLD China Korea Selatan Belanda Rusia 0 0 0 0 0 6 0 0 3 3 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 21 21 0 0 0 100 100 0 0 0 - - 0 0 0

Sumber: ITC (diolah)

Jepang tidak tercatat sebagai negara pengekspor produk HS 060315 Fresh

(8)

Lima negara tujuan utama ekspor produk HS 060319 Fresh cut flowers and

buds, of a kind suitable for bouquets or for ornamental purposes Jepang adalah

Amerika Serikat (58,2%), Hongkong (16,1%), Belanda (8,5%), Taiwan (5,8%), dan Kanada (4,3%). Sebagaimana dapat terlihat pada Tabel 1.6, total ekspor Jepang ke dunia tahun 2013 untuk produk HS 060319 ini adalah sebesar US$ 988 ribu atau meningkat 28,8% dibanding tahun sebelumnya.

Tabel 1.6 Ekspor HS 060319 Jepang ke Dunia Periode 2009-2013

(dalam ribu US$)

Rank Importir 2009 2010 2011 2012 2013 Pangsa (%) 2013 PERUB (%) 13-12 1 2 3 4 5 WORLD Amerika Serikat Hongkong Belanda Taiwan Kanada Indonesia 573 241 78 178 49 0 0 817 481 106 141 34 0 0 788 597 90 56 15 3 11 767 540 132 32 10 21 0 988 575 159 84 57 42 0 100 58,2 16,1 8,5 5,8 4,3 0 28,8 6,5 20,5 162,5 470 100 0

Sumber: ITC (diolah)

Dari Tabel 1.7 dapat terlihat bahwa lima negara tujuan utama ekspor produk HS 060390 Cut flowers & flower buds for bouquets or ornamental purposes, ex

fresh Jepang adalah China (54,4%), Amerika Serikat (24,2%), Korea Selatan

(10,1%), Hongkong (6,8%), dan Taiwan (2,8%). Total ekspor Jepang ke dunia tahun 2013 untuk produk HS 060390 ini adalah sebesar US$ 673 ribu, atau meningkat 77,1% dibanding tahun sebelumnya.

(9)

Tabel 1.7 Ekspor HS 060390 Jepang ke Dunia Periode 2009-2013

(dalam ribu US$)

Rank Importir 2009 2010 2011 2012 2013 Pangsa (%) 2013 PERUB (%) 13-12 1 2 3 4 5 WORLD China Amerika Serikat Korea Selatan Hongkong Taiwan 614 601 0 0 13 0 520 494 0 10 3 0 366 271 0 33 7 3 380 267 84 20 0 4 673 366 163 68 46 19 100 54,4 24,2 10,1 6,8 2,8 77,1 37,1 94 240 - 375

Sumber: ITC (diolah)

1.2 Profil Jepang

Jepang adalah negara kepulauan yang juga memiliki julukan sebagai negara Matahari Terbit dan negeri Sakura. Jepang yang beribukota di Tokyo merupakan negara industri dengan GDP terbesar ke-3 setelah Amerika Serikat dan China.

Sistem pemerintahan Jepang adalah monarki konstitusional dengan sistem parlementer, dengan kaisar (tennō heika) sebagai kepala negara, dan perdana

menteri sebagai kepala pemerintahan yang dipilih oleh parlemen. Parlemen di Jepang terdiri dari dua majelis: Majelis Rendah Jepang (House of

Representatives) dan Majelis Tinggi Jepang (House of Councillors). Saat ini

pemerintahan Jepang dikuasai oleh koalisi partai LDP dan Komeito.

Gambar 1.3 menunjukkan peta negara Jepang. Menurut Geospatial

Information Authority of Japan, luas negara Jepang yang berpenduduk 126 juta

(10)

Jepang memiliki  6.800 pulau, dengan 4 pulau terbesar yaitu Hokkaidō, Honshū, Shikoku, dan Kyūshū. Jepang secara geografis terletak di kawasan Asia timur yang terpisah dari benua Asia, dan berada di sebelah barat Samudera Pasifik. Adapun batas-batas negara Jepang adalah sebagai berikut: utara adalah Laut Okhotsk, timur adalah Samudera Pasifik, selatan adalah Laut Cina timur dan Laut Filipina, dan barat adalah Laut Jepang dan Selat Korea. Secara keseluruhan, Jepang mempunyai iklim muson laut sedang.

Bank sentral di Jepang adalah Bank of Japan. Jumlah bank yang mendapatkan izin usaha dari Financial Service Agency, Jepang ada 197 bank, dan 56 bank di antaranya adalah bank negara asing.

Jepang memiliki infrastruktur transportasi yang baik. Berdasarkan data 1 April 2011, total panjang jalan darat yang dapat dilalui kendaraan di Jepang adalah 1.271.572,2 km. Untuk transportasi darat, kereta juga memegang peran yang sangat penting. Menurut data 31 Maret 2009, total panjang rel di seluruh Jepang adalah 27.342,4 km, 2.369,7 km di antaranya khusus untuk shinkansen. Jepang memiliki 82 bandara untuk penerbangan domestik, dan 32 di antaranya juga berfungsi sebagai bandara untuk penerbangan internasional. Jepang memiliki 994 pelabuhan, dengan pelabuhan Nagoya sebagai pelabuhan internasional terbesar.

Jepang memiliki mata uang Yen (¥). Kegiatan ekonomi utama Jepang adalah industri, pertanian, perikanan, pertambangan, perhubungan, dan perdagangan. Rasio swasembada pangan di Jepang adalah 40%, sehingga Jepang sangat tergantung pada impor bahan makanan dari luar negeri.

(11)

Kota-kota perdagangan utama di Jepang adalah Tokyo, Osaka, dan Nagoya. Tokyo adalah kota perdagangan terbesar di dunia, dengan GDP lebih dari US$ 1 triliun.

(12)
(13)

BAB II

POTENSI PASAR JEPANG 2.1 Impor Produk HS 0603 Flowers Jepang - Dunia

Jepang merupakan negara pengimpor produk HS 0603 Flowers dari berbagai negara di dunia. Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1, lima negara utama pengekspor produk HS 060311 Fresh cut roses and buds, of a kind

suitable for bouquets or for ornamental purposes ke Jepang adalah Kenya

(41,8%), Kolombia (16,5%), Ekuador (8,8%), Korea Selatan (8,8%), dan India (8,1%). Indonesia (1,9%) berada di urutan ke-10. Total impor Jepang tahun 2013 untuk produk HS 060311 adalah sebesar US$ 23,48 juta, atau menurun 14,8% dibanding tahun sebelumnya.

Tabel 2.1 Impor HS 060311 Jepang dari Dunia Periode 2009-2013

(dalam ribu US$)

Rank Importir 2009 2010 2011 2012 2013 Pangsa (%) 2013 PERUB (%) 13-12 1 2 3 4 5 6 10 13 WORLD Kenya Kolombia Ekuador Korea Selatan India ASEAN Vietnam Indonesia Thailand Malaysia 23.236 5.120 2.024 1.857 3.996 4.489 1.197 357 0 0 27.358 6.563 2.851 2.237 6.074 3.972 1.250 535 0 0 23.751 9.198 2.628 2.335 3.882 2.204 1.387 728 8 51 27.556 10.548 3.679 2.718 3.698 2.791 1.389 695 3 4 23.477 9.818 3.877 2.059 2.058 1.910 1.437 436 4 0 100 41,8 16,5 8,8 8,8 8,1 6,1 1,9 0,0 0 -14,8 -6,9 5,4 -24,2 -44,3 -31,6 3,5 -37,3 33,3 -100

(14)

Dari Tabel 2.2 dapat terlihat bahwa lima negara utama pengekspor produk HS 060312 Fresh cut carnations and buds, of a kind suitable for bouquet or for

ornamental purposes ke Jepang adalah Kolombia (74,6%), China (17,5%),

Ekuador (4,1%), Vietnam (2,3%), dan Kenya (0,7%). Indonesia tidak tercatat sebagai pengekspor produk HS 060312 ke Jepang. Total impor Jepang tahun 2013 untuk produk HS 060312 adalah sebesar US$ 92,53 juta, atau menurun 7,1% dibanding tahun sebelumnya.

Tabel 2.2 Impor HS 060312 Jepang dari Dunia Periode 2009-2013

(dalam ribu US$)

Rank Importir 2009 2010 2011 2012 2013 Pangsa (%) 2013 PERUB (%) 13-12 1 2 3 4 5 WORLD Kolombia China Ekuador Vietnam Kenya ASEAN Malaysia 60.308 42.520 13.877 983 1.879 16 18 77.518 57.783 15.189 1.652 1.665 157 3 82.288 61.346 15.490 2.308 1.984 390 0 99.571 74.612 17.598 3.892 2.072 575 0 92.534 69.068 16.212 3.765 2.128 618 0 100 74,6 17.5 4,1 2,3 0,7 0 -7,1 -7,4 -7,9 -3,3 2,7 7,5 0

Sumber: ITC (diolah)

Dari Tabel 2.3 dapat terlihat bahwa lima negara utama pengekspor produk HS 060313 Fresh cut orchids and buds, of a kind suitable for bouquet or for

ornamental purposes ke Jepang adalah Thailand (42,7%), Taiwan (31,5%),

Selandia Baru (11,3%), Vietnam (6,9%), dan Malaysia (6,2%). Indonesia tidak tercatat sebagai pengekspor produk HS 060313 ke Jepang. Total impor Jepang tahun 2013 untuk produk HS 060313 adalah sebesar US$ 64,4 juta, atau

(15)

Tabel 2.3 Impor HS 060313 Jepang dari Dunia Periode 2009-2013

(dalam ribu US$)

Rank Importir 2009 2010 2011 2012 2013 Pangsa (%) 2013 PERUB (%) 13-12 1 2 3 4 5 6 WORLD Thailand Taiwan Selandia Baru Vietnam Malaysia ASEAN Singapura Filipina 61.489 31.900 13.238 8.891 1.678 4.479 954 3 74.493 35.476 18.287 10.297 2.872 5.955 945 0 74.925 33.171 19.619 10.064 4.151 6.607 884 0 79.894 33.879 25.731 8.586 4.865 5.669 776 0 64.395 27.509 20.273 7.245 4.433 3.962 658 0 100 42,7 31,5 11,3 6,9 6,2 1 0 -19,4 -18,8 -21,2 -15,6 -8,9 -30,1 -15,2 0

Sumber: ITC (diolah)

Dari Tabel 2.4 dapat terlihat bahwa lima negara utama pengekspor produk HS 060314 Fresh cut chrysanthemums and buds, of a kind suitable for bouquets

or for ornamental purposes ke Jepang adalah Malaysia (68,4%), China (15%),

Vietnam (10,5%), Korea Selatan (3,7%), dan Taiwan (1,2%). Indonesia (0,02%) berada di urutan ke-10. Total impor Jepang tahun 2013 untuk produk HS 060314 adalah sebesar US$ 139,12 juta, atau menurun 7,9% dibanding tahun sebelumnya.

Lima negara utama pengekspor produk HS 060315 Fresh cut lilies and

buds, of a kind suitable for bouquets or for ornamental purposes ke Jepang

adalah Korea Selatan (93,1%), Vietnam (2,2%), Israel (2,1%), Taiwan (0,1%), dan Ekuador (0,1%). Indonesia tidak tercatat sebagai pengekspor produk HS 060315 ke Jepang pada tahun 2013. Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.5, total impor Jepang tahun 2013 untuk produk HS 060315 adalah sebesar US$ 7,39 juta, atau

(16)

Tabel 2.4 Impor HS 060314 Jepang dari Dunia Periode 2009-2013

(dalam juta US$)

Rank Importir 2009 2010 2011 2012 2013 Pangsa (%) 2013 PERUB (%) 13-12 1 2 3 4 5 9 10 14 WORLD Malaysia China Vietnam Korea Selatan Taiwan ASEAN Filipina Indonesia Thailand 90,13 63,06 11,54 8,56 5,52 1,08 0,04 0,03 0,03 119,12 80,74 16,38 9,09 8,02 2,33 0,15 0,03 0,03 136,43 94,29 18,89 10,72 8,02 2,33 0,19 0,05 0,01 151,02 104,97 22,92 12,47 6,14 2,18 0,15 0,04 0 139,12 95,13 20,87 14,64 5,21 1,6 0,26 0,03 0,01 100 68,4 15 10,5 3,7 1,2 0,2 0,0 0,0 -7,9 -9,4 -8,9 17,4 -15,1 -26,6 73,3 -25 -

Sumber: ITC (diolah)

Tabel 2.5 Impor HS 060315 Jepang dari Dunia Periode 2009-2013

(dalam ribu US$)

Rank Importir 2009 2010 2011 2012 2013 Pangsa (%) 2013 PERUB (%) 13-12 1 2 3 4 5 WORLD Korea Selatan Vietnam Israel Taiwan Ekuador ASEAN Indonesia 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8.881 8.065 33 412 155 35 5 7.391 6.881 159 152 70 55 0 100 93,1 2,2 2,1 0,1 0,1 0 -16,8 -14,7 381,8 -63,9 -54,8 57,1 -100

(17)

Lima negara utama pengekspor produk HS 060319 Fresh cut flowers and buds, of

a kind suitable for bouquets or for ornamental purposes ke Jepang adalah Taiwan

(36,3%), Belanda (17,4%), Selandia Baru (7.8%), Australia (7.7%), dan Afrika Selatan (6.9%). Indonesia tidak tercatat sebagai negara pengekspor produk HS 060319 ke Jepang. Sebagaimana terlihat pada Tabel 2.6, total impor Jepang tahun 2013 untuk produk HS 060319 adalah sebesar US$ 38,68 juta, atau menurun 20,6% dibanding tahun sebelumnya.

Tabel 2.6 Ekspor HS 060315 Jepang ke Dunia Periode 2009-2013

(dalam ribu US$)

Rank Importir 2009 2010 2011 2012 2013 Pangsa (%) 2013 PERUB (%) 13-12 1 2 3 4 5 9 16 18 22 WORLD Taiwan Belanda Selandia Baru Australia Afrika Selatan ASEAN Malaysia Vietnam Filipina Thailand 43.695 9.618 6.519 4.603 6.586 1.767 197 20 139 44 52.975 13.846 8.319 5.330 5.249 2.828 147 37 196 89 51.953 15.854 8.432 4.505 4.587 2.858 180 42 268 9 48.685 19.258 9.520 4.160 3.777 3.259 501 49 205 280 38.676 14.024 6.743 3.017 2.996 2.666 669 284 153 18 100 36,3 17,4 7,8 7,7 6,9 1,7 0,7 0,0 0,0 -20,6 -27,2 -29,2 -27,5 -20,7 -18,2 33,5 479,6 -25,4 -93,6

(18)

Dari Tabel 2.7 dapat terlihat bahwa lima negara utama pengekspor produk HS 060390 Cut flowers & flower buds for bouquets or ornamental purposes, ex

fresh ke Jepang adalah Kolombia (35,9%), China (24,5%), Ekuador (20,5%),

Thailand (11,2%), dan Amerika Serikat (4%). Indonesia tidak tercatat sebagai negara pengekspor produk HS 060390 ke Jepang. Total impor Jepang tahun 2013 untuk produk HS 060390 adalah sebesar US$ 20,5 juta, atau menurun 15,4% dibanding tahun sebelumnya.

Tabel 2.7 Impor HS 060390 Jepang dari Dunia Periode 2009-2013

(dalam ribu US$)

Rank Importir 2009 2010 2011 2012 2013 Pangsa (%) 2013 PERUB (%) 13-12 1 2 3 4 5 20 WORLD Kolombia China Ekuador Thailand Amerika Serikat ASEAN Vietnam Filipina 24.554 8.595 8.042 3.934 1.526 598 55 0 21.656 9.150 5.615 3.400 1.641 561 37 7 21.797 8.040 6.197 4.067 1.703 595 62 4 24.218 9.502 6.461 4.748 2.096 613 8 0 20.499 7.360 5.014 4.201 2.305 821 5 0 100 35,9 24,5 20,5 11,2 4 0,0 0 -15,4 -22,5 -22,4 -11,5 10 33,9 -37,5 0

Sumber: ITC (diolah)

Gambar 2.1 menunjukkan lima negara pengekspor utama ke Jepang dari kawasan ASEAN untuk produk HS 0603 Flowers. Dalam 5 tahun belakangan ini, Indonesia berada di urutan ke-5 untuk kawasan ASEAN.

(19)

Gambar 2.1 Lima negara pengekspor ke Jepang dari

kawasan ASEAN untuk produk HS 0603 Flowers

2.2 Potensi Pasar Produk HS 0603 Flowers Jepang - Dunia

Dilihat dari perbandingan nilai ekspor dan impor Jepang, dapat terlihat perbedaan yang sangat besar yang menunjukkan bahwa Jepang memiliki potensi pasar impor yang sangat besar.

Gambar 2.2 menunjukkan pangsa pasar eksportir, khususnya lima negara eksportir utama produk HS 0603 Flowers ke Jepang pada tahun 2013. Lima negara eksportir utama produk HS 0603 Flowers ke Jepang adalah Malaysia (25,8%), Kolombia (21,6%), China (11,2%), Taiwan (9,3%), dan Thailand (7,7%).

ribu USD ribu USD

(20)

Gambar 2.2 Pangsa Pasar Eksportir produk HS 0603 Flowers

ke Jepang Tahun 2013

Tabel 2.7 memperlihatkan potensi ekspor Indonesia untuk produk HS 0603

Flowers pada tahun 2013. Dengan kapasitas ekspor produk HS 0603 Flowers

Indonesia ke dunia sebesar US$ 8,19 juta dan nilai impor Jepang dari dunia sebesar US$ 386,09 juta, maka terlihat bahwa Indonesia masih memiliki potensi sebesar US$ 7,72 juta untuk mengekspor produk HS 0603 Flowers ke Jepang pada tahun 2013.

Tabel 2.7 Potensi Ekspor produk HS 0603 Flowers Indonesia ke Jepang tahun 2013

(dalam ribu US$)

HS code Impor Jpn dr Ina Ekspor Ina ke

Dunia Impor Jpn dr Dunia

Potensi Perdagangan Ina 060311 060312 060313 060314 060315 436 0 0 34 0 482 0 21 772 1 23.477 92.534 64.395 139.119 7.391 46 0 21 738 1 Thailand (7,7%) Malaysia (25,8%) China (11,2%) Kolombia (21,6%) Taiwan (9,3%) Others (24,3%)

(21)

2.3 Kebijakan Impor Produk HS 0603 Flowers di Jepang

Untuk impor produk HS 0603 Flowers, regulasi yang berlaku di Jepang adalah sebagai berikut.

(1) Plant Protection Act. Berdasarkan Plant Protection Act, produk yang masuk

ke Jepang harus disertai dengan Phytosanitary Certificate dengan format yang sesuai dengan ketetapan International Plant Protection Convention dari negara asal yang menyatakan bahwa produk tersebut tidak mengandung bakteri penyakit dan hama. Bila pemeriksaan oleh karantina Jepang menemukan adanya bakteri penyakit atau hama pada produk, maka pengimpor bertanggung-jawab untuk memusnahkan produk tersebut. Selain itu, tidak boleh ada tanah yang melekat pada produk impor HS 0603.

(2) Export Trade Control Order. Regulasi ini akan berlaku bila produk yang

diimpor termasuk dalam daftar spesies yang terancam punah yang dikeluarkan oleh Convention on International Trade in Endangered Species (CITES). Produk HS 0603 yang perlu mendapat perhatian terutama adalah produk yang termasuk famili Orchidaceae (HS 060313) dan famili Liliaceae (HS 060315).

2.4 Saluran Distribusi produk HS 0603 Flowers di Jepang

Gambar 2.3 mendeskripsikan alur distribusi produk HS 0603 Flowers dari produsen, lalu diekspor dan sampai kepada konsumen. Produsen produk HS 0603 Flowers dapat mengekspor melalui eksportir atau langsung bertransaksi dengan importir di Jepang.

(22)

Importir untuk produk HS 0603 di Jepang umumnya bukan general trading yang besar karena nilai transaksi untuk produk HS 0603 ini tidak terlalu besar. Importir umumnya memiliki jaringan untuk mendistribusikan produk HS 0603

Flowers ke wholesalers dan mass retailers, seperti supermarket dan sebagainya

melalui central market. Namun, ada juga importir yang bertransaksi langsung dengan wholesalers. Produk HS 0603 yang masuk ke wholesalers akan tersalur ke toko bunga atau florists, dan beberapa wholesalers ada yang langsung menjual kepada konsumen. Kemudian, produk yang masuk ke mass retailers akan tersalur langsung kepada konsumen.

Gambar 2.3 Saluran distribusi produk HS 0603 Flowers dari luar negeri

2.5 Hambatan Lainnya

Beberapa hal yang dapat menghambat peningkatan ekspor produk HS

0603 Flowers ke Jepang adalah sebagai berikut.

Foreign Manufacturers Exporters Importers Wholesalers Retailers Consumers

(23)

(a) Pemasaran dan promosi. Pengusaha-pengusaha produk HS 0603 Flowers perlu ikut dalam pameran dagang di Jepang sehingga keberadaan mereka dapat dikenal oleh pengusaha-pengusaha Jepang.

(b) Meningkatnya demand dalam negeri. Semakin besarnya demand lokal di Indonesia terhadap produk HS 0603 Flowers ini tentunya akan menjadi penghambat peningkatan ekspor ke luar negeri bila tidak diiringi dengan peningkatan kapasitas produksi secara keseluruhan.

(c) Persaingan harga. Dari data yang terdapat di Trade Statistics of Japan, dapat terlihat bahwa rata-rata harga CIF untuk produk HS 060311 Roses dari Vietnam sebagai negara pesaing dari ASEAN adalah senilai US$ 10,46/kg, sementara rata-rata harga CIF produk dari Indonesia adalah senilai US$ 13,48/kg. Rata-rata harga CIF produk dari Kenya sebagai negara pemegang pangsa pasar terbesar untuk produk ini adalah US$ 12,29/kg. Untuk produk HS 060314 Chrysanthemums, rata-rata harga CIF produk dari Malaysia sebagai pemegang pangsa pasar terbesar untuk produk ini adalah US$ 7,39/kg, sementara produk dari Indonesia senilai US$ 9,02/kg. Harga produk dari negara-negara pesaing yang lebih murah ini dapat menjadi penghalang peningkatan ekspor Indonesia ke Jepang.

(d) Jarak. Pengiriman jarak dekat seperti dari Taiwan dan Korea Selatan masih memungkinkan menggunakan kapal laut. Namun, pengiriman bunga segar dari Indonesia harus menggunakan transportasi udara. Biaya pengiriman dengan transportasi udara ini tentunya lebih mahal dibanding dengan kapal laut, sehingga akan menaikkan harga CIF produk HS 0603 dari Indonesia.

(24)

(e) Kendala bahasa/komunikasi. Ada kendala bahasa/komunikasi antara produsen/pengusaha produk HS 0603 Flowers di Indonesia dengan konsumen di Jepang karena keterbatasan pihak Jepang dalam penggunaan bahasa Inggris, dan hal ini dapat menghambat proses transaksi.

(f) Menyusutnya market impor produk HS 0603 Jepang. Sebagaimana terlihat pada Gambar 1.1, market impor produk HS 0603 Jepang pada tahun 2013 lebih kecil dibanding tahun 2011 dan tahun 2012.

(g) Reputasi pesaing. Produk turunan HS 0603 yang paling besar nilai impornya di Jepang ini adalah produk HS 060314 Chrysanthemums. Malaysia memegang 68,4% pangsa pasar impor untuk produk ini. Kualitas produk dari Malaysia ini sudah diakui oleh masyarakat Jepang. Gambar 2.4 menunjukkan contoh produk Chrysanthemums dari Malaysia yang masuk ke market Jepang.

(25)

BAB III

PELUANG DAN STRATEGI 3.1 Peluang

a. Bentuk Kerjasama

Dengan hubungan bilateral yang terbina baik antara Indonesia dan Jepang, Indonesia memiliki keuntungan untuk mengundang lebih banyak investor dari Jepang untuk mengembangkan produk HS 0603 Flowers di Indonesia.

b. Hubungan bilateral Jepang dengan negara pesaing

Sejak tahun 2012, hubungan bilateral Jepang dengan China tidaklah baik. Kondisi ini sedikit banyak menimbulkan keengganan dari perusahaan- perusahaan Jepang untuk bertransaksi dengan China. Perusahaan-perusahaan Jepang yang saat ini bertransaksi dengan China pun tidak sedikit yang sedang mencari supplier di luar China. Kondisi ini merupakan momentum yang baik bagi Indonesia untuk mereguk pasar/share yang lebih besar di Jepang.

c. Perbaikan ekonomi dalam negeri Jepang

Dengan perbaikan ekonomi dalam negeri Jepang, dapat diharapkan market impor untuk produk HS 0603 Flowers akan kembali meningkat.

e. Kapasitas produksi Indonesia

Gambar 3.1 menunjukkan kapasitas produk bunga anggrek, krisan, dan mawar di Indonesia, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik.

(26)

Dari Gambar 3.1 ini dapat terlihat bahwa kapasitas produksi produk HS 060314 Chrysanthemums atau bunga krisan mengalami peningkatan yang cukup besar sampai dengan tahun 2012. Pada tahun 2013, kapasitas produksi bunga krisan di seluruh Indonesia mencapai lebih dari 380 juta tangkai bunga per tahun. Kapasitas produksi produk HS 060311 Roses atau bunga mawar di seluruh Indonesia adalah sebanyak lebih dari 74 juta tangkai. Sementara kapasitas produksi produk HS 060313 Orchids atau bunga anggrek di seluruh Indonesia adalah sebanyak lebih dari 15 juta tangkai. Dengan kapasitas produksi yang besar, Indonesia memiliki peluang yang baik untuk meningkatkan ekspor ke Jepang.

Gambar 3.1 Kapasitas produksi anggrek, krisan, dan mawar di Indonesia

(27)

3.2 Strategi

Dengan melihat fenomena secara umum dan mempertimbangkan peluang-peluang yang tertera di atas, hal-hal berikut direkomendasikan bagi dunia usaha Indonesia untuk dapat meningkatkan pangsa pasar untuk produk HS 0603 Flowers di Jepang.

a. Berpartisipasi dalam pelatihan. Petani produk HS 0603 Flowers kiranya dapat proaktif mengikuti pelatihan-pelatihan yang ada untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk.

b. Berpartisipasi dalam pameran dagang di Jepang. Pameran-pameran yang terkait produk HS 0603 Flowers dilaksanakan setiap tahunnya di Jepang. Para pengusaha produk HS 0603 Flowers di Indonesia kiranya dapat proaktif untuk berpartisipasi mengikuti pameran sehingga keberadaan perusahaan mereka dapat dikenal di Jepang.

c. Proaktif untuk mengajak investor Jepang masuk ke Indonesia. Pengusaha-pengusaha di Indonesia perlu mendekati investor Jepang untuk mendirikan perusahaan bersama untuk pembudidayaan produk HS 0603 ini. Investor Jepang yang baik akan membantu transfer teknologi budidaya, termasuk memilihkan sub-spesies dari produk-produk turunan HS 0603 yang cocok untuk market Jepang. Usaha ini tentunya perlu ditunjang dengan regulasi yang mendukung dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

(28)

d. Membina terus hubungan yang baik dengan pembeli dari Jepang. Bila berhasil bertransaksi dengan importir Jepang, pengusaha produk HS 0603

Flowers di Indonesia harus berusaha untuk terus menjaga kualitas produk

sehingga tetap terjalin hubungan saling percaya yang baik dengan importir Jepang tersebut.

e. Membina kerjasama dengan peneliti produk HS 0603 Flowers ini. Perlu terus diupayakan penelitian yang dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produk HS 0603 Flowers di Indonesia. Salah satu hal yang perlu diusahakan adalah peningkatan produktivitas untuk dapat menekan biaya, sehingga meningkatkan daya saing harga produk dari Indonesia. Dari data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik, dapat terlihat bahwa masih ada perbedaan tingkat produktivitas yang signifikan antara propinsi yang satu dengan yang lain. Misalnya, untuk produktivitas bunga anggrek di propinsi Sumatera Selatan tercatat 3,2 tangkai per meter persegi. Sementara di propinsi Kalimantan Barat dapat mencapai 21,95 tangkai per meter persegi. Untuk produktivitas bunga krisan di propinsi Bali dapat mencapai 74,52 tangkai per meter persegi, sementara di propinsi Papua hanya mencapai 1,82 tangkai per meter persegi. Upaya peningkatan produktivitas perlu dilakukan bukan saja di daerah yang masih rendah tingkat produktivitasnya, namun juga di daerah-daerah yang sudah baik tingkat produktivitasnya. Pengusaha/petani produk HS 0603 Flowers juga perlu berani membuka diri kepada peneliti dari luar negeri di bidang ini.

(29)

f. Proaktif dengan Perwakilan Dagang di Jepang. Para pengusaha produk HS 0603 Flowers di Indonesia diharapkan dapat secara proaktif menghubungi perwakilan dagang luar negeri Indonesia di Jepang (Tokyo dan Osaka) untuk meminta informasi pameran dan perkembangan terkait produk HS 0603

Flowers ini, maupun untuk bantuan prasarana kerjasama dengan pihak

Jepang.

g. Konsentrasi pengembangan dan promosi produk. Dilihat dari besar pasar market impor produk HS 0603 Flowers di Jepang, dapat terlihat bahwa produk HS 060314 memiliki market impor terbesar dibanding produk-produk turunan HS 0603 yang lain. Pada Tabel 2.27, dapat terlihat bahwa nilai ekspor Indonesia ke dunia untuk produk HS 060314 ini hanya sebesar US$ 772 ribu, di antaranya US$ 34 ribu untuk ekspor ke Jepang, sementara nilai impor Jepang dari dunia untuk produk HS 060314 ini adalah sebesar US$ 139,12 juta. Sebagaimana terlihat pada Gambar 3.1, Indonesia memiliki kapasitas produksi yang cukup besar untuk produk HS 060314

Chrysanthemums ini. Dengan adanya promosi yang gencar untuk produk HS

060314 ini yang diiringi dengan pengembangan produk HS 060314 yang memiliki kualitas ekspor, dapat diharapkan nilai ekspor produk HS 060314 ini dapat meningkat. Pemerintah pusat perlu mendukung konsentrasi pengembangan dan produksi produk ini dengan memberikan sarana dan prasarana untuk pengembangan kualitas dan kuantitas industri yang memproduksi produk HS 060314 ini.

(30)

BAB IV INFORMASI PENTING I. Kamar Dagang Jepang

The Tokyo Chamber of Commerce & Industry

Head Office: 3-2-2, Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005, Japan Phone: +81-3-3283-7523

Fax: +81-3-3216-6497 Website: www.tokyo-cci.or.jp

II. Asosiasi Terkait Produk HS 0603 Flowers di Jepang Japan Cut Flower Association

Fuji Bldg. 40, 5F 15-14, Sakuragaokacho, Shibuya-ku, Tokyo-150-0031, Japan Phone: +81-3-5465-1187 Fax: +81-3-5465-1190 Website: www.jcfa.com

Japan Florists’ Telegraph Delivery Association

4-11-9, Kita Shinagawa, Shinagawa-ku, Tokyo-140-8709, Japan

Phone: +81-3-5496-5829 Fax: +81-3-5496-0396 Website: www.jftd.or.jp

Japan Flower Trade Association

2-1-5-324, Omori-minami, Ohta-ku, Tokyo-143-0013, Japan

Phone: +81-3-5705-7056

Japan Rose Cut Flower Association

Kyowa Bldg. 3F

2-6-5, Shiba Daimon, Minato-ku, Tokyo-104-0012, Japan

(31)

Nippon Flower Designers’ Association 4-5-6, Takanawa, Minato-ku, Tokyo-108-8585, Japan Phone: +81-3-5420-8741 Fax: +81-5420-8748 Website: www.nfd.or.jp

III. Daftar Importir Produk HS 0603 Flowers di Jepang AN Corporation 2-33-5-1F, Kichijoji-honcho, Musashino-shi, Tokyo-180-0004, Japan Phone: +81-422-21-6215 Fax: +81-422-21-6206 Website: www.an-corp.jp Classic Co., Ltd. 3-5-2-6F, Kojimachi, Chiyoda-ku, Tokyo-102-0083, Japan Phone: +81-3-3264-5558 Fax: +81-3-3264-5246 Website: www.classicjapan.co.jp Create Co., Ltd.

5-27-23, Minami Suita, Suita-shi, Osaka-564-0043, Japan Phone: +81-6-6389-1121 Fax: +81-6-6389-1033 Website: www.create-flower.com Greenwings Japan K.K. Ena Azabudai Bldg. 3F 1-9-19, Azabudai, Minato-ku, Tokyo-106-0041, Japan Phone: +81-3-3568-8601 Fax: +81-3-3560-7416

(32)

Japan Agribio Co., Ltd.

Hamamatsu Dai-ichi Seimei Nittsu Bldg. 12F 110-5, Itayamachi, Naka-ku, Hamamatsu-shi, Shizuoka-430-0928, Japan Phone: +81-53-457-8600 Fax: +81-53-457-8577 Website: japanagribio.co.jp Kosato Co., Ltd. 328, Wasanaka, Wakayama-shi, Wakayama-649-6326, Japan Phone: +81-73-465-2330 Fax: +81-73-465-2335

Otani Trading Co., Ltd.

463, Oyachi, Higashi-ku, Niigata-shi, Niigata-950-0814, Japan

Website: www.otani.biz

Suikoh Topline Co., Ltd.

Topline Bldg. 3-11-10, Yushima, Bunkyo-ku, Tokyo-113-0034, Japan Phone: +81-3-5688-3177 Fax: +81-3-5688-3176 Website: www.suikohtl.com

Takii & Co., Ltd.

180, Umekoji, Inokuma, Shimogyo-ku, Kyoto-600-8686, Japan

Phone: +81-75-365-0123 Fax: +81-75-365-0110

Website: www.takiiseed.com

Yamamoto Engei

(33)

YMS Co., Ltd. 1-11-3, Iguchido, Ikeda, Osaka-563-0023, Japan Phone: +81-72-762-8068 Fax: +81-72-762-8088 Website: www.yms-co.jp

Zapper Japan Co., Ltd.

5-3-6, Nihongi, Kumamoto-shi, Kumamoto-860-0051, Japan Phone: +81-96-211-1780 Fax: +81-96-211-1785 Website: www.zapper.co.jp

IV. Daftar Pameran Terkait Produk HS 0603 Flowers di Jepang Flower Dream

Website: www.flowerdream-tokyo.net Phone: +81-3-5496-0369

International Flower Expo

Website: www.ifex.jp Phone: +81-3-3349-8511

Japan Flower & Garden Show

Website: http://www.kateiengei.or.jp/show/index.html Phone: +81-3-3249-0681

V. Perwakilan Indonesia di Jepang KBRI Tokyo

Duta Besar: Bpk. Yusron Ihza Mahendra Atase Perdagangan: Ibu Julia Gustaria Silalahi

5-2-9, Higashi Gotanda, Shinagawa-ku, Tokyo 141-0022, Japan Phone: +81-3-3441-4201

(34)

KJRI Osaka

Kuasa Usaha Ad Interim: Bpk. Bambang Soegianto Resona Senba Building 6th Floor

4-4-21, Minami Senba, Chuo-ku, Osaka 542-0081, Japan Phone: +81-6-6252-9826

Fax: +81-6-6252-9872

E-mail: kjri-osaka@indonesia-osaka.org Website: www.indonesia-osaka.org

ITPC Osaka

Kepala: Ibu Rosiana Christina Frederick Wakil Kepala: Bpk. Eko Priyantoro Matsushita IMP Bld. 2F

1-3-7, Shiromi, Chuo-ku, Osaka-540-6302, Japan Phone: +81-6-6947-3555

Fax: +81-6-6947-3556 Website: www.itpc.or.jp

(35)

REFERENSI

Badan Pusat Statistik

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=3&tabel=1&daftar=1&id_subyek=55& notab=42

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Buku Tarif Kepabeanan Indonesia, Tahun 2012. International Trade Center.

http://www.trademap.org Japan Customs, Juli 2014, http://www.customs.go.jp

Japan External Trade Organization (JETRO)

http://www.jetro.go.jp/world/japan/qa/importproduct_01/04M-010934

Gambar

Gambar 1.1 Penggunaan bunga di resepsi pernikahan
Gambar 1.2 Market impor produk HS 0603 Flowers di Jepang  Tabel 1.1 Produk HS 0603 Flowers yang menjadi cakupan Market Brief ini
Tabel 1.2    Ekspor HS 060311 Jepang ke Dunia  Periode 2009-2013
Tabel 1.4    Ekspor HS 060313 Jepang ke Dunia  Periode 2009-2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengukuran porositas dari keramik cordierite yang telah dioven pada suhu 200 o C menunjukkan bahwa suhu oven terjadinya densifikasi dan eliminasi pori sepanjang batas

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. b. Direktorat Logistik Penguatan Logistik Hasil Kelautan dan

Lenti–Canina (2005) menyebutkan bahwa pemeriksaan kawat Australia tipe spesial dengan melebur kawat hasil perendaman tersebut menggunakan metode Analysis Activated Neutron (AAN)

241 Gambar 2 Grafik persentase massa kandungan mineral magnetik pasir besi Pantai Sunur 3.2 Hubungan Ukuran Butir Terhadap Nilai Suseptibilitas.. Hasil pengukuran nilai

Untuk n titik data terdapat n-1 selang, maka ada 3(n-1) konstanta yang harus- dicari dan yang memenuhi 3(n-1) persamaan atau kondisi sebagai berikut : 1. Spline harus

Apabila seseorang sudah gabe yang artinya dari segi usia sudah memiliki keturunan baik anak dan cucu bahkan cicit akan menjadi kebanggan bagi orang tersebut,

Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishba>h yaitu gabungan dari beberapa metode, seperti tahlîli karena dia menafsirkan berdasarkan urutan ayat yang ada

Mereka berpendapat naskh adalah suatu hal yang dapat diterima akal dan telah pula terjadi dalam hukum-hukum syara’ berdasarkan dalil-dalil:. a. Perbuatan-perbuatan Allah