• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar Alkitabiah Adopsi / Pengangkatan Anak ADOPSI MENURUT AGAMA NON-MUSLIM. Hak Waris Anak Adopsi terhadap Orang Tua Biologis dan Orang Tua Angkat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dasar Alkitabiah Adopsi / Pengangkatan Anak ADOPSI MENURUT AGAMA NON-MUSLIM. Hak Waris Anak Adopsi terhadap Orang Tua Biologis dan Orang Tua Angkat"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ADOPSI MENURUT AGAMA NON-MUSLIM

Anggota :

Chyndra Supriyanto 155010100111033 (No. Absen : 5)

Miranda Widyawati 155010101111009 (No. Absen : 12)

Maria Meideline Simanungkalit 155010101111078 (No. Absen : 17)

Bramastyo Endar Santoso 155010107111089 (No. Absen : 25)

Rahma Widjna Ning Ristiti 155010107111206 (No. Absen : 29)

1

Dasar Alkitabiah Adopsi / Pengangkatan Anak

a. Perjanjian Lama

Istilah Adopsi tidak disebut dalam Perjanjian Lama. Yang ada ialah cerita mengenai Musa yang diangkat oleh putri Firaun ( Keluaran 2 : 1 – 10 ). Dalam ayat 10 diceritakan putri Firaun mengangkat Musa menjadi anaknya dan menamai dia Musa sebab katanya : “ Karena aku telah menariknya dari air.”

b. Perjanjian baru

Dalam Perjanjian Baru istilah Adopsi ( Yunani : huiothesia ) disebutkan lima kali, tetapi bukan menunjuk pada pengertian adopsi atau pengangkatan anak yang sesungguhnya. Istilah huiothesia ( adopsi ) menunjuk pada ‘pengangkatan sebagai anak’ dalam hal ini Roh yang menjadikan kamu anak Allah ( Roma 8:15,23; 9:4; Galatia 4:5; Efesus 1:5).

Yang ada hanyalah kisah tentang Paulus yang menyapa Timotius sebagai “anakku yang sah” di dalam iman ( I Timotius 1 : 2 ). Disini tersirat hubungan yang baik antara Paulus dan Timotius bagaikan orangtua angkat dan anak angkat, sekalipun Timotus bukan anak kandung Paulus. Paulus memberikan motivasi agar Timotius yang sudah ia anggap anaknya ( anak angkat dalam iman ) menjadi kuat oleh kasih karunia Kristus ( 2 Timotius 2 : 1 ).

2

AKIBAT HUKUM

 Hubungan Hukum Anak dan Orang Tua Biologis

Pada prinsipnya Gereja tidak melarang adanya adopsi atau pengangkatan anak. Namun, gereja mengkehendaki adanya adopsi yang legal sesuai dengan aturan yang dibuat oleh negara. Maka hubungan hukum anak dan orang tua biologis tidak terputus. Hal ini juga sesuai dengan Pasal 39 UU Perlindungan Anak yang menjelaskan tentang keharusan orang tua angkat untuk tidak menutup-nutupi atau memutuskan hubungan darah si Anak Angkat dengan Orang Tua Kandungnya

3

 Hak Waris Anak Adopsi terhadap Orang Tua

Biologis dan Orang Tua Angkat

Bagi Gereja, Anak adopsi legal memiliki status yuridis yang analog sama dengan anak kandung. Dengan demikian anak adopsi memiliki hak yang sama dalam Gereja, termasuk penerimaan sakramen - sakramen seperti anak kandung dengan jaminan bahwa orang tua asuh bertanggung jawab atas perkembangan iman dan moral si anak sesuai dengan ajaran Gereja.

Hal ini serirama dengan peraturan yang baru yaitu SEMA No. 6/1983 Jis UU No. 23/1992 Jo. PP No. 54/2007 yang dikaitkan dengan pengertian BW mengenai kedudukan anak diluar kawin, maka anak angkat merupakan suatu anak luar kawin yang diakui oleh hukum. Yang mempunyai konsekuensi bahwa anak tersebut mempunyai kedudukan sebagai ahli waris sebagaimana yang telah ditentukan dalam Pasal 852 BW

(2)

Jika Hubungan Anak Adopsi dan Kedua Orang

Tua Angkat Memburuk

Apabila terjadi kondisi dimana hubungan anak angkat dengan orang tua angkat memburuk maka harus dilihat terlebih dahulu persoalan apa yang menyebabkan hubungan tersebut memburuk. Jika menilik dari tujuan pengadopsian anak maka kepentingan anak yang diutamakan untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagian. Terkait kondisi yang memburuk bahkan dalam suatu kondisi berdampak negatif dari kedua belah pihak maka disini peran gereja sebagai fasilitator dan conselor untuk bisa menghadirkan solusi diantara kedua belah pihak.

5

Tanggung Jawab Orang Tua Angkat terhadap Anak

Adopsi

a. Orang tua angkat bertanggung jawab atas penerimaan sakramen-sakramen seperti halnya anak kandung serta atas perkembangan iman dan moral anak sesuai dengan ajaran Gereja.

b. Orangtua juga berkewajiban membentuk apa yang disebut Eugenia yaitu kebaikan, tabiat anak. Orangtua harus sadar bahwa anak-anak adalah karunia Tuhan. Oleh karena itu mereka dipanggil untuk mendidik anak-anak untuk berhasil. Pendidikan yang berhasil karena kasih karunia, tuntunan dan berkat Allah karena sesuai dengan hidup orang Kristen yaitu menjalankan tugas panggilan iman demi kemuliaan Allah dan demi kebahagiaan dan keberuntungan mereka.

6

Tanggung Jawab Anak Adopsi terhadap Kedua

Orang Tua Angkat

Sesuai ajaran Alkitab dalam ajaran Sepuluh Hukum Tuhan, salah satunya ialah “Hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu” (Keluaran 20:12). kemudian makna hormat di sini sendiri mengandung makna :

 Hormat berarti bersikap santun dan patuh terhadap orangtua. Dalam Firman Tuhan Imamat Pasal 20 Ayat 9 berfirman "Apabila ada seseorang yang mengutuki ayahnya atau ibunya, pastilah ia dihukum mati; ia telah mengutuki ayahnya atau ibunya, maka darahnya tertimpa kepadanya sendiri"

 Hormat berarti bertanggung jawab memelihara kelangsungan hidup

orangtua. Tuhan menginginkan kita untuk bertanggung jawab

memelihara kelangsungan hidup orangtua kita

7

Syarat-syarat Sah Material Adopsi :

 Bagi calon orang tua angkat :

a. Pengangkatan anak yang langsung dilakukan antara orang tua kandung dengan

orang tua angkat dengan didasarkan pada persetujuan bersama

b. Pengangkatan anak yang dilakukan oleh seorang yang tidak terikat dalam

perkawinan sah atau belum menikah diperbolehkan  Bagi calon anak angkat :

a. Dalam hal calon anak tersebut berada dalam asuahan suatu yayasan sosial

harus dilampirkan. Surat ijin tertulis Menteri Sosial bahwa yayasan yang bersangkutan telah diijinkan bergerak dibidang kegiatan pengangkatan anak

b. Calon anak angkat yang berada dalam asuhan Yayasan Sosial yang dimaksud

diatas harus pula mempunyai ijin tertulis dari Menteri sosial atau pejabat yang ditunjuk bahwa anak tersebut diijinkan untuk diserahkan sebagai anak angkat.

(3)

Syarat-syarat formil bagi calon orang tua angkat :

a. sehat jasmani dan rohani;

b. berumur paling rendah 30 (tiga puluh) tahun dan paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun;

c. beragama sama dengan agama calon anak angkat;

d. berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak kejahatan;

e. berstatus menikah paling singkat 5 (lima) tahun; f. tidak merupakan pasangan sejenis;

g. tidak atau belum mempunyai anak atau hanya memiliki satu orang anak; h. dalam keadaan mampu ekonomi dan sosial;

i. memperoleh persetujuan anak dan izin tertulis orang tua atau wali anak; j. membuat pernyataan tertulis bahwa pengangkatan anak adalah demi kepentingan

terbaik bagi anak, kesejahteraan dan perlindungan anak; k. adanya laporan sosial dari pekerja sosial setempat;

l. telah mengasuh calon anak angkat paling singkat 6 (enam) bulan, sejak izin pengasuhan diberikan; dan

m. memperoleh izin Menteri dan/atau kepala instansi sosial. 9

Syarat-syarat Formil Bagi Anak Angkat :

• Bagi anak yang akan diangkat, syaratnya meliputi:

a. belum berusia 18 (delapan belas) tahun; b. merupakan anak terlantar atau ditelantarkan;

c. berada dalam asuhan keluarga atau dalam lembaga pengasuhan anak; dan d. memerlukan perlindungan khusus.

• Usia anak angkat sebagaimana dimaksud di atas meliputi: a. anak belum berusia 6 (enam) tahun, merupakan prioritas utama; b. anak berusia 6 (enam) tahun sampai dengan belum berusia 12 (dua belas)

tahun,

c. sepanjang ada alasan mendesak; dan

d. anak berusia 12 (dua belas) tahun sampai dengan belum berusia 18 (delapan belas)

e. tahun, sepanjang anak memerlukan perlindungan khusus.

10

Lembaga Yang Mengesahkan Adopsi

Terkait tata cara adopsi anak sendiri sudah ada ketentuan yang

tertuang dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak (UU Perlindungan Anak ) dengan peraturan pelaksana berupa Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak (PP Adobsi) dan dijelaskan lebih rinci dalam Peraturan Menteri Sosial Nomor 110 Tahun 2009 (PERMEN) tentang Persyaratan Pengangkatan Anak.

11

Lebih lanjut dijelaskan mengenai tata cara pengangkatan anak,

dari mulai proses pengajuan hingga penetapan Pengadilan

Negeri :

1. Tahap Menyiapkan dokumen

2. Tahap Uji Kelayakan Orang Tua Angkat 3. Tahap Pengasuhan Sementara

4. Tahap Rekomendasi Dinas Sosial 5. Tahap Pertimbangan Oleh KEMENSOS 6. Tahap Penetapan Pengadilan

(4)

 Peran gereja dalam hal pengangkatan anak

Peran gereja dalam berperan serta mengatasi permasalahan anak

yaitu dengan jalan mengambil bagian dalam berbagai bentuk

keterlibatan. Hal ini dapat dimaknai dengan segala fasilitasnya gereja dapat menjadi “penasihat rohani” dan pembawa pesan Allah tentang permasalahan anak. Gereja dapat ikut ambil bagian menjadi kekuatan moral bagi pelayanan kepedulian anak apapun bentuknya. Dalam hubungannya dengan Pengangkatan Anak (Adopsi) gereja perlu membuat program khusus seperti seminar tentang Keluarga Kristen. Pastoral khusus kepada orangtua angkat dan anak angkat, pemberian dana pendidikan, kerjasama dengan pemerintah membuat program pembuatan akte kelahiran bagi anak angkat yang belum memilikinya.

13

Hasil Diskusi Tanya Jawab

1. Nabilla azzara (15)

Dengan adanya syarat kesediaan tidak mengetahui latar belakang anak, bagaimana bila anak tersebut hasil dari pencurian atau penculikan? Lalu bagaimana jika anak tersebut sudah diadopsi oleh orang tua angkat lalu bertemu dengan orang tua kandungnya ?

• Dalam persyaratan secara formil dan materiil sudah ada langkah-langkah preventif agar tidak terjadi “kecolongan” dalam maksud pengadopsian anak yang ilegal, bagi pihak gereja sendiri yang berafiliasi dengan panti asuhan sudah ada pengawasan rutin, sehingga apabila masih terjadi praktik-praktik ilegal seperti pengadopsian anak hasil curian, maka hal tersebut akibat ulah oknum-oknum yang jelas melanggar ketentuan-ketentuan yang di atur, dalam permensos juga mengatur secara ketat prasyarat dan tahapan pengesahan anak sehingga tidak sembarang orang bisa secara legal mengadopsi anak.

2. Harby Reza (24)

Apakah bisa bila anak kandung dan anak angkat, menikah ?

• Bisa selama anak angkat itu tidak diadopsi dari keluarga sedarah karena yang dilarang hanyalah anak yang sedarah (incest). 3. Aulia Akbar (1)

Apakah hubungan dapat terputus bila anak angkat melakukan perbuatan Pidana yg merugikan ortu angkatnya? • Gereja akan berperan sebagai fasilitator, untuk membimbing agar hubungan anak dan ortu angkatnya dapat

menyelesaikan perkara tersebut, namun bila perbuatan pidana tersebut fatal maka ortu angkat dapat meminta atau mengajukan permohonan pada pengadilan agar dilakukan pemutusan.

14

Lanjutan...

4. Devi (26)

Apakah boleh anak angkat mendapatkan nama belakang atau marga dari orang tuanya ? Apakah dalam pengangkatan anak, agama orang tua dan calon anak angkat haruslah sama ? Bagaimana jika orang tua angkat adalah pasangan beda agama ?

• Orang tua diperbolehkan untuk memberikan nama belakang atau marga kepada anak angkatnya. Gunanya adalah untuk meneruskan keturunan. Hal ini dapat kita jumpai pada kasus, apabila sepasang suami dan istri tidak dapat memiliki anak, maka untuk meneruskan keturunannya jalan keluarnya adalah melakukan pengangkatan anak.

15

Lanjutan

• Agama orang tua angkat dan anak angkat haruslah sama. Hal ini dapat kita dapati saat pasangan suami istri mengangkat anak yang didapatnya dari sebuah panti asuhan, dan anak yang diasuh masih bayi, maka secara otomatis anak tersebut seagama dengan orang tua angkatnya. Lalu disamping itu, saat orang tua angkat melakukan pengangkatan anak jika anak tersebut didapat dari panti asuhan maka kita bisa melihat dari naungan mana panti/yayasan tersebut. Misalnya saja Yayasan Panti Anak Cacat di Malang yang langsung dinaungi oleh Yayasan Katolik. • Jika orang tuanya berbeda agama pastilah dalam memilih agama si anak angkat

orang tua angkat berunding dan bersepakat, apakah anak ini seagama dengan ibu atau bapaknya. Jika anak angkat sudah dewasa, maka anak angkat tersebut dapat memilih keyakinan yang ingin ia percayai. Tidak usah jauh-jauh membicarakan anak angkat. Sering kita jumpai pada kasus anak kandung yang mana orang tuanya beda agama, pastilah orang tuanya bersepakat terlebih dahulu anaknya ikut kepada siapa.

(5)

5. Mia Louisa

Seharusnya yang dapat mengadopsi anak apakah syaratnya adalah menikah atau single juga?apakah anak angkat mendapatkan warisan?

• Dalam Kristen adopsi anak dapat dilakukan bagi orang yang sudah menikah dan single selama mereka mampu memenuhi kebutuhan anak tersebut karna anak merupakan titipan dari Tuhan untuk itu harus di jaga. Kalau tidak menyanggupi kebutuhan anak tersebut maka akan timbul dosa. Mengenai pewarisan berhak atau tidak itu semua tergantung dari keluarga

17

Daftar Pustaka

• Alkitab

• Kitab Hukum Kanonik

• Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (UU Perlindungan Anak ) • Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak (PP Adobsi) • Peraturan Menteri Sosial Nomor 110 Tahun 2009 (PERMEN) tentang Persyaratan Pengangkatan Anak

• Internet:

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl107/anak-angkat,-prosedur-dan-hak-warisnya diakses pada tanggal 23 Februari 2018 pukul 13.07

https://gemawarta.wordpress.com/2006/03/30/adopsi-dan-hubungannya-dengan-gereja/ diakses pada tanggal 23 Februari 2018 pukul 13.08

https://id.theasianparent.com/langkah-adopsi-anak-menurut-hukum-indonesia/ diakses pada tanggal 23 Februari 2018 pukul 13.10

https://id.theasianparent.com/langkah-adopsi-anak-menurut-hukum-indonesia/diakses pada tanggal 24 Februari 2018 pukul 19.45

http://www.telaga.org/audio/tanggung_jawab_anak_kepada_orang_tuadiakses pada tanggal 24 Februari pukul 13.10

Referensi

Dokumen terkait

¾ It is more detailed than the audit strategy and includes the nature, timing and extent of audit procedures to be performed by the engagement team members in order to obtain

analysis. menurut Altman, terdapat angka-angka cut off nilai Z yang dapat menjelaskan apakah perusahaan akan mengalami kegagalan atau tidak pada masa mendatang dan ia membaginya

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Surakarta III-44 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan. Dalam peraturan tersebut, dijelaskan bahwa RTBL disusun pada

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan. © Asep Cahyawan Sugiandi 2016

Dengan menggunakan data harian dari tahun 2008-2010, kenaikan harga minyak memiliki pengaruh jangka panjang terhadap harga saham pada negara-negara GCC karena pasar

Lower life cycle costs, higher quality pavements Lower life cycle costs, higher quality pavements?. Keeping good pavements good Keeping good

Mangunwijaya, yaitu: (1) Konflik antarkelas sosial yang meliputi: (a) konflik antara utusan ternate dengan kepala kampung dowing-jo, (b) konflik antara petinggi

Di Kabupaten Pelalawan, setiap kecamatan pasti terjadi sengketa/konflik lahan antara masyarakat adat dengan perusahaan terkait dengan tanah ulayat milik masyarakat adat yang berada