PT SEKAWAN INTIPRATAMA TBK
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2015 DAN 2014 (TIDAK DIAUDIT)
SERTA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (DIAUDIT)
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
ooo
---6 - 53
5
4
3
2
1
Halaman
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Persediaan
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Pajak dibayar dimuka
Uang muka dan biaya dibayar dimuka
Aset Tidak Lancar
Piutang lain-lain - pihak berelasi
Aset pajak tangguhan
Beban eksplorasi dan pengembangan ditangguhkan
Aset tetap
Goodwill
Aset tidak lancar lainnya
JUMLAH ASET
LIABILITAS DAN EKUITAS
Liabilitas Jangka Pendek
Utang usaha
Uang muka pelanggan
Pajak yang masih harus dibayar
Utang lain-lain pihak ketiga
Biaya yang masih harus dibayar
Utang bank
Utang sewa pembiayaan, bagian jangka pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Utang sewa pembiayaan, bagian jangka panjang
Imbalan kerja karyawan
Utang lain-lain, pihak berelasi
Ekuitas
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal saham
Agio saham
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Laba ditahan
Total ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Catatan
31-Mar-15
31-Des-14
2d, 5
18.983.455
46.383.094
6
24.101.404
26.181.732
2g, 8
13.508.463
12.120.473
7
204.045
121.956
16a
-
6.260
9
6.860.167
652.838
63.657.535
85.466.352
7
16.581.285
16.930.549
16c
15.777.987
12.621.751
10
62.754.753
61.494.421
11
3.828.037
6.882.566
13
4.792.989.300
4.792.989.300
12
3.614.699
3.250.985
4.895.546.061
4.894.169.572
4.959.203.596
4.979.635.925
14
11.028.859
846.208
15
-
17.367.875
16
4.671.111
5.588.224
19
13.311.342
13.311.342
20
6.801.126
3.598.519
17
15.801.085
17.285.945
18
224.990
224.990
51.838.514
58.223.102
18
363.411
419.148
21
3.741.762
3.529.408
19
149.478.158
159.445.513
153.583.331
163.394.070
22
2.400.000.000
2.400.000.000
23
2.343.005.454
2.343.005.454
(204.853)
(204.853)
10.124.313
12.433.931
4.752.924.914
4.755.234.532
24
Penjualan
Beban pokok penjualan
Laba kotor
Beban usaha
Laba usaha
Pendapatan (beban) di luar usaha
Laba sebelum pajak
Pajak penghasilan
Laba bersih
Pendapatan komprehensif lain
Jumlah laba komprehensif
Laba komprehensif diatribusikan ke :
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
Laba per saham dasar
Laba bersih yang diatribusikan
ke pemilik entitas induk
Jumlah saham beredar
Catatan
31-Mar-15
31-Mar-14
25
48.227.309
80.217.073
26
40.586.047
71.772.791
7.641.262
8.444.282
27, 28
10.744.725
8.891.939
(3.103.463)
(447.658)
29
(4.170.002)
(3.218.858)
(7.273.465)
(3.666.515)
3.036.464
559.540
(4.237.001)
(3.106.975)
-(2.309.618)
(2.008.394)
(4.237.001)
(3.106.975)
(2.309.618)
(2.008.394)
(1.927.383)
(1.098.581)
24
24.000.000
600.000
(0,10)
(3,35)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
(4.237.001)
Saldo 1 Januari 2014
Laba komprehensif periode berjalan Saldo 31 Maret 2014
Saldo 1 Januari 2015
Laba komprehensif periode berjalan Saldo 31 Maret 2015
2.400.000.000
2.343.005.454 (204.853) 12.433.931 2.784.220 4.758.018.752 Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk
Selisih nilai transaksi
restrukturisasi Kepentingan
Modal saham Agio saham entitas sepengendali Saldo laba non-pengendali Jumlah ekuitas 60.000.000 10.505.454 - 7.835.829 21.672.896 100.014.179 - - (2.008.394) (1.098.581) (3.106.975) 60.000.000 10.505.454 - 5.827.434 20.574.316 96.907.204 - - (2.309.618) (1.927.383) (4.237.001) 2.400.000.000 2.343.005.454 (204.853) 10.124.313 856.837 4.753.781.751
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas dihasilkan dari operasi
Pendapatan bunga/jasa giro Pembayaran beban bunga Pembayaran beban di luar usaha Penerimaan pendapatan lain-lain Pembayaran pajak penghasilan Arus kas bersih dari aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi
Piutang pihak berelasi Perolehan aset tetap Reklasifikasi aset lain-lain
Arus kas bersih dari aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Utang pihak berelasi Penerimaan pinjaman bank Pembayaran pinjaman bank
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas Kas dan setara kas awal periode
Kas dan setara kas akhir periode
31-Mar-15 31-Mar-14 50.307.637 78.225.516 (65.928.588) (68.741.955) (15.620.951) 9.483.561 76.050 187.574 (462.157) (4.513.432) (7.438) (18.828.899) 58.500 1.376.397 (5.878) (512.072) (15.961.874) (12.806.870) (349.265) (83.092) 363.714 40.183 14.450 (42.910) (9.967.355) 28.491.458 (1.484.860) (11.019.986) (11.452.215) 17.471.472 (27.399.639) 4.621.693 46.383.094 5.329.638 18.983.455 9.951.331
a. Pendirian Perseroan -Dewan komisaris : Komisaris utama : Komisaris Independen : Komisaris Independen Komisaris : Direksi Direktur utama : Direktur : Direktur :
PT Sekawan Intipratama Tbk (”Perseroan”) didirikan berdasarkan akta notaris Lilia Devi Indrawati, SH. No. 68 tanggal 5 November 1994, yang diubah dengan akta No. 266 tanggal 28 Desember 1994 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan akta perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2 -179 HT.01.01.TH.95 tanggal 5 Januari 1995 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 19 Tambahan No. 1466 tanggal 5 Maret 1999.
Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali diubah dengan perubahan penting sebagai berikut :
Akta notaris Maria Tjandra, SH, No.42 tanggal 16 Mei 2008 mengenai penyesuaian anggaran dasar Perseroan dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.IX.E.1 tanggal 14 Mei 2008 mengenai Pokok-pokok Anggaran Dasar Perusahaan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Atau Perusahaan Publik. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-37192.AH.01.02.TH.2008 tanggal 1 Juli 2008.
Akta Notaris Humberg Lie, SH, MKn, No.117 tanggal 4 Juli 2014 untuk mengubah tempat kedudukan, maksud dan tujuan, serta permodalan Perseroan. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-05082.40.20.2014 tanggal 4 Juli 2014.
Pada bulan Oktober 2008 Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 240.000.000 saham (40% dari 600.000.000 saham yang ditempatkan dan disetor penuh). Penawaran kepada masyarakat ini dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Oktober 2008.
Pada bulan Juli 2014 Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada para pemegang saham sebanyak 23.400.000.000 saham (97,50% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 24.000.000.000 saham). Penawaran kepada para Pemegang Saham ini telah dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 24 Juli 2014. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan meliputi bidang pertambangan batubara dan jasa-jasa pertambangan. Ruang lingkup entitas anak juga meliputi pertambangan dan jasa-jasa-jasa-jasa pertambangan.
Perseroan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2003. Perseroan berdomisili di Jakarta dan berlokasi kantor di Gedung Menara Global, Lantai 15, Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 27, Jakarta Selatan.
Susunan pengurus dan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut : 31-Mar-15 & 31-Des-14 31 Mar 14
Akta 62 tanggal 21 Nov 2014 Akta 42 tanggal 16 Mei 2008 Humberg Lie, SH Maria Tjandra, SH Rennier A.R. Latief Teguh Luntoro
Chandra Purwanto Jusuf Herjanto Erry Firmansyah
Yuli Soedargo Vern Subagya M. Suluhuddin Noor Onny Soendjaja
C. Jeffrey Messakh Oei Denny Kurniawan Agustanzil Sjachroezah
a. Pendirian Perseroan - Lanjutan
Komite Audit
Ketua : :
Anggota : :
Anggota : :
b. Entitas anak yang dikonsolidasikan
Kepemilikan langsung
PT Zensei Indonesia
RITS Ventures Limited PT Mahaputra Adi Nusa
Kepemilikan tidak langsung
Melalui RITS Ventures Ltd Reach Point Offshore Ltd Melalui
Reach Point Offshore Ltd Golden View Offshore Inc Melalui
Golden View Offshore Inc PT Wana Bara Prima Coal Melalui
PT Wana Bara Prima Coal PT Indo Wana Bara Mining Coal
Susunan Komite Audit Perseroan sebagai berikut :
31-Mar-15 & 31-Des-14 31 Mar 14 Chandra Purwanto Vern Subagya Herlina Kumalasari Herlina Kumalasari
Fredy Winanto Fredy Winanto Pembentukan komite audit Perseroan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No.IX.1.5.
Jumlah gaji dan kesejahteraan dewan komisaris dan direksi Perseroan dan Entitas Anak periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp504.051.091 (31 Des 2014 sebesar Rp2.016.204.363) selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing adalah sebesar Rp 2.016.204.363 dan Rp 1.429.932.172. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perseroan dan Entitas Anak memiliki masing-masing 91 orang dan 201 orang karyawan (tidak diaudit).
Jumlah aset Kepemilikan (%) sebelum eliminasi
Entitas anak Kedudukan Status Bidang usaha 03/15 03/14 03/15 03/14
Gresik 2006 Industri alat - 65,00 - 40.670.236 kesehatan dan
rumah tangga
BVI, UK Belum Investasi 100,00 100,00 98.063.075 86.109.354 beroperasi
Jakarta 1995 Distribusi 80,00 - 71.534.435 -Pelumas
Pertamina
BVI, UK Belum Investasi 77,78 77,78 76.273.460 87.637.921 beroperasi
BVI, UK Belum Investasi 100,00 100,00 76.273.460 87.637.691 beroperasi
Jakarta Belum Pertambangan 95,00 95,00 72.459.787
90,00 65.213.808 77.218.274 beroperasi 70.818.411 beroperasi
b. Entitas anak yang dikonsolidasikan - Lanjutan
PT Zensei Indonesia (Zensei)
RITS Ventures Limited (RITS)
Direktur :
PT Mahaputra Adi Nusa
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur
Reach Point Offshore Limited (RPO)
Berdasarkan persetujuan para pemegang saham melalui RUPSLB tanggal 30 Juni 2014, kepemilikan saham Perseroan atas Zensei telah didivestasi pada tanggal 4 Juli 2014 kepada PT Sakti Unggulan Perdana.
Zensei didirikan di Gresik, Jawa Timur, berdasarkan akta No.47 tanggal 19 Oktober 2015 dari Maria Tjandra, SH, notaris di Surabaya, dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-32330.HT.01.01.TH.2005 tanggal 6 Desember 2006. Akta pendirian Zensei ini telah diumumkan melalui Berita Negara Indonesia No.23, Tambahan Berita Negara No.3165 tanggal 6 Desember 2005.
RITS Ventures Limited ("RITS") merupakan perusahaan swasta yang berdiri berdasarkan BVI Business Companies Act 2004 tanggal 9 Pebruari 2011 dengan tanda daftar Nomor 1631193.
Alamat terdaftar RITS adalah Portcullis Trust Net Chambers, P.O. Box 3444 Road Town Tortola British Virgin Islands. Susunan pengurus RITS adalah sebagai berikut :
31-Mar15 & 31-Des-14 31-Mar-14 Albela Anthony Jonathan Scholten
MAN didirikan berdasarkan akta No.53 tanggal 25 Oktober 1995 dari notaris Machrani Moertolo Soenarto dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-4306.HT.01.01.Th.96 tanggal 6 Maret 1996. MAN merupakan distributor pelumas Pertamina dengan wilayah distribusi Kalimantan Selatan, Jakarta Regional III, dan Pandeglang. Kepemilikan MAN diakuisisi (80%) oleh Perseroan berdasarkan akta No.237 tanggal 12 Desember 2014 dari notaris B.Andy Widyanto, SH.
Susunan pengurus MAN sebagai berikut :
31-Mar-15 & 31- Des-14 31-Mar-14
Nurhadi MSc
-Chandra Purwanto Nurhadi, MSc
Zakie M Yos
-Ir Rita Marina Ir Rita Marina
Reach Point Offshore Limited ("RPO") merupakan perusahaan swasta yang berdiri berdasarkan BVI Business Companies Act 2004 tanggal 18 Pebruari 2011 dengan tanda daftar Nomor 1632708 yang kemudian diamandemen pada tanggal 23 Agustus 2011.
b. Entitas anak yang dikonsolidasikan - Lanjutan
Direktur :
Direktur :
Direktur :
Golden View Offshore Incorp. (GVO)
Direktur :
Direktur :
Direktur :
PT Wana Bara Prima Coal (WBPC)
Komisaris :
Direktur :
PT Indo Wana Bara Mining Coal (IWBMC)
Alamat terdaftar RPO adalah Portcullis Trust Net Chambers, P.O. Box 3444 Road Town Tortola British Virgin Islands. Susunan pengurus RPO adalah sebagai berikut :
31-Mar15 & 31-Des-14 31-Mar-14 Albela Wee Kim Leng Clinton
- Anthony Jonathan Scholten - Michael Andrew Scholten
Golden View Offshore Incorporation ("GVO") merupakan perusahaan swasta yang berdiri berdasarkan BVI Business Companies Act 2004 tanggal 8 Juni 2011 dengan tanda daftar Nomor 1652897.
Alamat terdaftar GVO adalah Portcullis Trust Net Chambers, P.O. Box 3444 Road Town Tortola British Virgin Islands. Susunan pengurus GVO adalah sebagai berikut :
31-Mar15 & 31-Des-14 31-Mar-14 Albela Wee Kim Leng Clinton
- Anthony Jonathan Scholten - Michael Andrew Scholten
PT Wana Bara Prima Coal ("WBPC") didirikan berdasarkan akta No. 31 tanggal 16 Oktober 2010 dari Titi Indrasari SH, notaris di Bekasi. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Sural Keputusannya No. AHU-51248.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 1 Nopember 2010. Anggaran dasar Perusahaan telah diubah berdasarkan akta No. 31 tanggal 12 Agustus 2011 dari Veronika Sri Hartati SH, notaris di Serang. Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-45814.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 20 September 2011.
Susunan pengurus WBPC adalah sebagai berikut :
31-Mar15 & 31-Des-14 31-Mar-14 Rendy Diego Soedarjo Rendy Diego Soedarjo
Iwan Bogananta Iwan Bogananta
PT Indo Wana Bara Mining Coal ("IWBMC") didirikan berdasarkan akta No. 16 tanggal 23 Oktober 2006 dari Rita Imelda Ginting SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-92346.AH.01.01 tanggal 2 Desember 2008.
b. Entitas anak yang dikonsolidasikan - Lanjutan
Komisaris :
Direktur :
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian
b.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta No. 51 tanggal 28 Maret 2011 dari notaris yang sama. Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.01.14904 tanggal 19 Mei 2011.
IWBMC memiliki izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP-OP) atas wilayah seluas 5.000 hektar di wilayah kecamatan Mook Manaar Bulatn, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Susunan pengurus IWBMC adalah sebagai berikut :
31-Mar15 & 31-Des-14 31-Mar-14 Rendy Diego Soedarjo Rendy Diego Soedarjo
Iwan Bogananta Iwan Bogananta
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup. Kebijakan ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain.
Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang telah dimodifikasi untuk instrumen derivatif tertentu, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia memerlukan penggunaan estimasi akuntansi penting tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area-area yang memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau kompleks, atau area dimana asumsi dan estimasi yang berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 3.
Standar dan interpretasi standar akuntansi baru beserta revisi
Tidak ada pernyataan standar akuntansi keuangan atau interpretasi standar akuntansi keuangan yang berlaku efektif untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2014 yang memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup, kecuali Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) No. 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Tambang Terbuka”.
Interpretasi ini menetapkan akuntansi untuk biaya pemindahan material sisa tambang (pengupasan lapisan tanah) dalam tahap produksi pada pertambangan terbuka. Interpretasi ini mengubah praktik penggunaan pendekatan “rata-rata umur tambang” yang diterapkan sesuai dengan Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum”.
b.
1. 2. 3.
- PSAK No. 1 (Revisi 2013), "Penyajian Laporan Keuangan" - PSAK No. 4 (Revisi 2013), "Laporan Keuangan Tersendiri"
- PSAK No. 15 (Revisi 2013), "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama" - PSAK No. 24 (Revisi 2013), "Imbalan Kerja"
- PSAK No. 46 (Revisi 2014), "Akuntansi Pajak Penghasilan" - PSAK No. 48 (Revisi 2014), "Penurunan Nilai Aset"
- PSAK No. 50 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Penyajian"
- PSAK No. 55 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" - PSAK No. 60 (Revisi 2014), "Instrumen Keuangan: Pengungkapan"
- PSAK No. 65 "Laporan Keuangan Konsolidasian" - PSAK No. 66 "Pengaturan Bersama"
- PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” - PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”
- ISAK No. 26 (Revisi 2014), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
Entitas pertambangan dapat mengidentifikasi komponen badan bijih yang aksesnya telah ditingkatkan; dan Biaya yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah atas komponen tersebut dapat diukur secara andal.
Sebelumnya, biaya pengupasan lapisan tanah pada periode berjalan biasanya dicatat sebagai biaya produksi berdasarkan rasio rencana nisbah kupas tahunan. Rencana nisbah kupas tahunan ditentukan berdasarkan rata-rata rencana tambang lima tahunan. Dalam keadaan dimana nisbah kupas aktual tidak berbeda jauh dengan rasio rencana nisbah kupas, biaya pengupasan lapisan tanah yang terjadi selama tahun tersebut diakui sebagai biaya produksi. Dalam hal nisbah kupas aktual jauh lebih besar dari rasio rencana nisbah kupas, kelebihan biaya pengupasan dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai biaya pengupasan lapisan tanah yang ditangguhkan. Biaya pengupasan lapisan tanah yang ditangguhkan akan dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana nisbah kupas aktual jauh lebih kecil dari rasio rencana nisbah kupas.
Interpretasi ini mengharuskan entitas pertambangan untuk mengakui aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, jika dan hanya jika, seluruh kriteria berikut terpenuhi:
Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomik masa depan (peningkatan akses menuju badan bijih) yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir kepada entitas pertambangan;
Terdapat dua perubahan utama atas kebijakan akuntansi Grup sebelumnya sebagai hasil dari penerapan ISAK No. 29. Pertama, pengakuan awal aset pengupasan lapisan tanah dan penyusutan setelahnya ditentukan oleh referensi dari komponen badan batubara yang dapat diidentifikasi dan bukan dari keseluruhan daerah operasi tambang. Kedua, pengukuran selanjutnya dari aset disusutkan menggunakan basis unit produksi, dan bukan dibebankan ke laba rugi ketika rasio aktual nisbah kupas lebih kecil secara signifikan dari ekpektasi rasio rencana nisbah kupas.
Interpretasi ini mengharuskan entitas pertambangan untuk menghapus aset aktivitas pengupasan lapisan tanah yang ada ke saldo laba awal jika aset tersebut tidak dapat dikaitkan dengan komponen badan batubara yang teridentifikasi. Interpretasi tersebut juga mungkin mengharuskan entitas pertambangan yang saat ini mengalokasikan biaya pengupasan lapisan tanah mereka sebagai biaya produksi untuk meninjau kembali pendekatan mereka dan mengkapitalisasi sebagian dari biaya mereka.
Standar baru dan revisi atas standar yang berlaku berikut telah diterbitkan dan bersifat wajib bagi laporan keuangan konsolidasian Grup untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015:
b.
c.
i. i.1.
i.2.
Pada saat penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, maka semua keuntungan/ (kerugian) aktuaria dari kewajiban imbalan pasca kerja Grup harus diakui secara langsung di dalam pendapatan komprehensif lainnya. Kebijakan akuntansi Grup saat ini yang masih menangguhkan keuntungan/(kerugian) aktuaria dengan metode koridor tidak lagi diperbolehkan. Dengan demikian, Grup memperkirakan akan ada perubahan jumlah kewajiban imbalan pasca kerja. Pada saat ini, pihak manajemen masih menghitung dampak dari penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013).
Pada saat penerbitan laporan keuangan kosolidasian, Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar baru, termasuk revisi yang lain.
Prinsip-prinsip konsolidasi
Entitas anak Konsolidasi
Entitas anak merupakan semua entitas (termasuk entitas bertujuan khusus), yang mana Grup memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional dan pada umumnya disertai dengan kepemilikan lebih dari setengah hak suara suatu entitas. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Grup juga menilai apakah terdapat pengendalian ketika Grup tidak memiliki lebih dari 50% hak suara tetapi dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional berdasarkan pengendalian de-facto. Pengendalian de-facto dapat timbul dalam situasi dimana hak suara Grup, relatif terhadap besaran dan sebaran kepemilikan pemegang saham lainnya, memberikan Grup kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional, dan lain-lain.
Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian telah beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal hilangnya pengendalian.
Saldo, transaksi, penghasilan, dan beban intra kelompok usaha dieliminasi. Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi intra kelompok usaha yang diakui dalam aset juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak telah diubah seperlunya untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan oleh Grup.
Akuisisi
Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat setiap kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk mengakuisisi entitas anak adalah nilai wajar seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui oleh pihak pengakuisisi kepada pemilik sebelumnya dari entitas yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar setiap aset dan liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi dan liabilitas dan liabilitas kontinjensi yang diambil alih, yang diperoleh dalam kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar tanggal akuisisi.
Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan non-pengendali atas aset neto teridentifikasi pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
Biaya terkait akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.
c.
ii.
iii.
iv.
-Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, Grup akan mengukur kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pada pihak yang diakuisisi sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan, jika ada, dalam laba rugi.
Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, Grup akan mengukur kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pada pihak yang diakuisisi sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan, jika ada, dalam laba rugi.
Prinsip-prinsip konsolidasi - Lanjutan
Selisih lebih antara imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali dalam pihak yang diakuisisi, dan nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepemilikan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi, dibandingkan dengan nilai wajar bagian Grup atas aset bersih teridentifikasi yang diakuisisi, dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah tersebut lebih kecil dari nilai wajar atas aset bersih teridentifikasi entitas anak yang diakuisisi dan pengukuran atas seluruh jumlah tersebut telah ditelaah, dalam hal pembelian dengan diskon, selisih tersebut diakui secara langsung dalam laba rugi.
Perubahan kepemilikan atas entitas anak tanpa kehilangan pengendalian
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayarkan dan bagiannya atas jumlah tercatat aset neto yang diperoleh dicatat dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian atas pelepasan kepada kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas.
Pelepasan entitas anak
Ketika Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak, Grup menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada nilai tercatatnya ketika pengendalian hilang. Jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya juga direklasifikasi ke laba rugi atau dialihkan secara langsung ke saldo laba jika disyaratkan oleh PSAK lain. Sisa investasi pada entitas anak terdahulu diakui sebesar nilai wajarnya. Setiap perbedaan antara nilai tercatat sisa investasi pada tanggal hilangnya pengendalian dan nilai wajarnya diakui dalam laba rugi.
Entitas asosiasi dan ventura bersama
Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan, dan Grup memiliki 20% atau lebih hak suara, tetapi tidak melebihi 50% hak suara. Investasi pada entitas asosiasi dicatat pada laporan keuangan konsolidasian menggunakan metode ekuitas dikurangi kerugian penurunan nilai, jika ada.
Ventura bersama merupakan pengaturan bersama antara beberapa pihak yang melakukan kesepakatan pengendalian bersama yang memiliki hak atas aset neto pengaturan tersebut. Ventura bersama ini menggunakan metode ekuitas dikurangi kerugian penurunan nilai, jika ada.
Akuisisi
Investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan diukur berdasarkan nilai wajar aset yang diserahkan, instrumen ekuitas yang diterbitkan atau liabilitas yang timbul atau diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berhubungan langsung dengan akuisisi. Goodwill pada entitas asosiasi atau ventura bersama merupakan selisih lebih yang terkait dengan biaya perolehan investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama dengan bagian Grup atas nilai wajar neto aset teridentifikasi dari entitas asosiasi atau ventura bersama dan dimasukkan dalam jumlah tercatat investasi.
c.
-d.
i.
Prinsip-prinsip konsolidasi - Lanjutan
Metode ekuitas
Dalam menerapkan metode ekuitas, bagian Grup atas laba rugi entitas asosiasi atau ventura bersama setelah perolehan diakui dalam laba rugi, dan bagian Grup atas pendapatan komprehensif lainnya setelah tanggal perolehan diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya. Perubahan dan penerimaan distribusi dari entitas asosiasi atau ventura bersama setelah tanggal perolehan disesuaikan terhadap nilai tercatat investasi. Jika bagian Grup atas rugi entitas asosiasi atau ventura bersama sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi atau ventura bersama, termasuk piutang tidak lancar tanpa jaminan, maka Grup menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut, kecuali Grup memiliki kewajiban untuk melakukan pembayaran atau telah melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi atau ventura bersama.
Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi atau ventura bersama dieliminasi sebesar bagian Grup dalam entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi atau ventura bersama akan disesuaikan, apabila diperlukan, agar konsisten dengan kebijakan akuntansi Grup.
Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi atau ventura bersama diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama dan mengakui selisih tersebut pada laba rugi.
Pelepasan
Investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama dihentikan pengakuannya apabila Grup tidak lagi memiliki pengaruh signifikan. Grup mengukur investasi yang tersisa sebesar nilai wajar. Selisih antara jumlah tercatat investasi yang tersisa pada tanggal hilangnya pengaruh signifikan dan nilai wajarnya diakui dalam laba rugi.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari pelepasan sebagian atau dilusi yang timbul pada investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama dimana pengaruh signifikan masih dipertahankan diakui dalam laba rugi dan hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada pendapatan komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laba rugi.
Penjabaran mata uang asing
Mata uang fungsional dan penyajian
Akun-akun yang disertakan dalam laporan keuangan setiap entitas anggota Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas tersebut beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah Indonesia, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan penyajian Grup.
d. ii. US$.1 JPN¥.1 iii. (a) (b) (c) e. f.
Penjabaran mata uang asing - Lanjutan
Transaksi dan saldo
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan menjadi mata uang fungsional menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun diakui dalam laba rugi.
Kurs yang digunakan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut:
Dalam Rupiah
31-Mar-15 31-Des-14 31-Mar-14 13.084
12.440 11.404 109
104 112 Entitas dalam Grup
Hasil usaha operasi dan posisi keuangan dari entitas anak Grup (tidak ada yang mata uang fungsionalnya mata uang dari suatu ekonomi hiperinflasi) yang memiliki mata uang fungsional yang berbeda dengan mata uang penyajian Perusahaan, ditranslasikan dalam mata uang penyajian Perusahaan sebagai berikut:
Aset dan liabilitas yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dijabarkan pada kurs penutup tanggal laporan posisi keuangan konsolidasi tersebut;
Penghasilan dan beban untuk setiap laba rugi dijabarkan menggunakan kurs rata-rata (kecuali jika rata-rata tersebut bukan perkiraan wajar efek kumulatif dari kurs yang berlaku pada tanggal transaksi, maka penghasilan dan beban dijabarkan menggunakan kurs tanggal transaksi); dan
Seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya.
Kas dan setara kas
Kas dan setara kas termasuk kas, kas di bank, dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam jangka waktu tiga bulan atau kurang pada saat penempatan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Piutang
Piutang usaha adalah jumlah terutang dari pelanggan atas penjualan batubara dan listrik atau jasa yang diberikan dalam kegiatan usaha biasa. Piutang non-usaha merupakan jumlah terutang yang timbul dari transaksi di luar kegiatan usaha biasa. Jika piutang diperkirakan tertagih dalam satu tahun atau kurang, piutang tersebut diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar.
Piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, jika efek pendiskontoan signifikan, dikurangi dengan provisi atas penurunan nilai.
f. g. h. h.1. h.2. Piutang - Lanjutan
Piutang non-usaha kepada pihak berelasi pada awalnya disajikan sebagai aset tidak lancar kecuali jika ada alasan tertentu untuk disajikan sebagai aset lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Persediaan
Persediaan batubara dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi neto. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang yang mencakup biaya penambangan, biaya tenaga kerja langsung, biaya langsung lainnya, dan alokasi bagian biaya tidak langsung variabel dan tetap yang berkaitan dengan kegiatan panambangan. Biaya tersebut tidak termasuk biaya pinjaman. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Persediaan suku cadang, bahan bakar, minyak pelumas, perlengkapan dan bahan pendukung dinilai dengan harga perolehan dikurangi dengan provisi persediaan usang dan bergerak lambat. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Provisi persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Bahan pendukung kegiatan pemeliharaan dicatat sebagai beban produksi pada periode digunakan.
Aset keuangan
Klasifikasi, pengakuan dan pengukuran
Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori berikut ini: (i) nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) dimiliki hingga jatuh tempo, (iii) pinjaman dan piutang, dan (iv) tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan perolehan aset keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuan.
Pada tanggal 31 Maret 2015, Grup hanya memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang (31 Maret 2014: pinjaman dan piutang dan instrumen keuangan derivatif - lindung nilai arus kas).
Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Mereka dimasukkan sebagai aset lancar kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir tahun pelaporan. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman dan piutang Grup terdiri dari kas dan setara kas, kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman ke pihak ketiga, dan pinjaman ke pihak berelasi.
Pinjaman dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Lihat Catatan 2i untuk kebijakan akuntansi Grup atas instrumen keuangan derivatif. Penghentian pengakuan
Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset.
h.
h.3.
h.4.
i.
Aset keuangan - Lanjutan
Saling hapus antar instrumen keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Penurunan nilai aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa kerugian), dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Bukti penurunan nilai termasuk indikasi bahwa debitur atau kelompok debitur sedang mengalami kesulitan keuangan signifikan, terjadi wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, terdapat kemungkinan bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya, dan dimana data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan, seperti perubahan dalam tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi dan jumlah kerugian diakui dalam laba rugi. Jika suatu pinjaman memiliki tingkat bunga mengambang, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif saat ini yang ditentukan berdasarkan kontrak. Untuk alasan praktis, Grup dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (misalnya meningkatnya peringkat kredit debitur), pemulihan atas jumlah penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya diakui dalam laba rugi.
Instrumen keuangan derivatif aktivitas lindung nilai
Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui sebesar harga wajar tanggal kontrak derivatif dimulai dan selanjutnya dinilai kembali sebesar nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung apakah derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai dan jika demikian sifat objek yang dilindungi nilainya. Grup mengelompokkan derivatif tertentu sebagai (a) lindung nilai atas nilai wajar aset atau liabilitas yang diakui atau komitmen pasti yang belum diakui (lindung nilai wajar); atau (b) lindung nilai risiko tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas atau transaksi yang diperkirakan kemungkinan besar terjadi (lindung nilai arus kas).
i.
(i)
(ii)
j.
Instrumen keuangan derivatif aktivitas lindung nilai - Lanjutan
Pada saat terjadinya transaksi, Grup mendokumentasi hubungan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Grup juga mendokumentasikan penilaiannya, pada saat terjadinya dan secara berkesinambungan, apakah derivatif yang digunakan untuk transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam rangka saling hapus perubahan nilai wajar atau arus kas item yang dilindung nilai. Nilai penuh derivatif lindung nilai dikelompokkan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang apabila jatuh tempo item yang dilindung nilai tersebut melebihi 12 bulan dan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek apabila jatuh tempo item lindung nilai tersebut kurang dari 12 bulan.
lindung nilai atas nilai wajar
Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria sebagai lindung nilai atas nilai wajar, dicatat dalam laba rugi, bersamaan dengan perubahan yang terjadi pada nilai wajar aset atau liabilitas yang dilindung nilai terkait dengan risiko yang dilindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian efektif lindung nilai atas nilai wajar diakui dalam laba rugi, di baris yang sama dengan perubahan nilai wajar item yang dilindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif diakui dalam laba rugi.
lindung nilai arus kas
Bagian efektif perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria sebagai lindung nilai arus kas, diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya. Keuntungan atau kerugian yang terkait bagian yang tidak efektif diakui dalam laba rugi.
Jumlah yang diakumulasikan dalam pendapatan komprehensif lainnya di ekuitas direklasifikasi ke laba rugi pada saat item yang dilindung nilai mempengaruhi laba rugi. Keuntungan atau kerugian terkait bagian efektif lindung nilai arus kas diakui dalam laba rugi, di baris yang sama dengan item yang dilindung nilai. Akan tetapi, ketika prakiraan transaksi yang dilindungi nilai menimbulkan aset non-keuangan (contohnya persediaan atau aset tetap), keuntungan dan kerugian yang sebelumnya ditangguhkan di ekuitas akan dialihkan dari ekuitas dan dimasukkan di dalam pengukuran awal harga perolehan aset tersebut. Jumlah yang ditangguhkan pada akhirnya diakui dalam akun beban pokok pendapatan apabila terkait dengan persediaan atau dalam akun beban penyusutan apabila terkait dengan aset tetap.
Ketika instrumen lindung nilai kadaluarsa atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang ada di ekuitas saat itu tetap berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat prakiraan transaksi yang pada akhirnya diakui dalam laba rugi. Apabila prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan akan terjadi, keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah dicatat di bagian ekuitas segera dialihkan dalam laba rugi.
Perubahan nilai wajar dari derivatif yang tidak ditetapkan atau tidak memenuhi kriteria untuk akuntansi lindung nilai diakui secara langsung dalam laba rugi.
Aset tetap
Hak atas tanah diakui sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan.
j.
Bangunan
Mesin dan peralatan Instalasi listrik Alat pengangkutan Inventaris kantor dan pabrik
k.
Aset tetap - Lanjutan
Pada awalnya, semua aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Aset tetap, kecuali aset tetap Perusahaan, disusutkan hingga mencapai estimasi nilai sisa menggunakan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya sebagai berikut:
Masa manfaat Tarif
20 tahun 5,00
8 tahun 12,50
8 tahun 12,50
8 tahun 12,50
4 tahun 25,00
Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomik di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat komponen yang digantikan dihapuskan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan dalam laba rugi dalam periode keuangan ketika biaya-biaya tersebut terjadi.
Masa manfaat, nilai sisa dan metode penyusutan aset ditelaah, jika diperlukan, setidaknya disesuaikan, pada setiap akhir tahun buku. Dampak dari setiap revisi diakui dalam laba rugi, ketika perubahan terjadi.
Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah yang dapat dipulihkan apabila nilai tercatat aset lebih besar daripada estimasi jumlah yang dapat dipulihkan (Catatan 2l).
Nilai tercatat aset tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual atau diserahkan pada Pemerintah, dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian, dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat pelepasan aset tetap tersebut diakui dalam laba rugi.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik, fasilitas produksi serta pemasangan mesin, dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan manajemen.
Goodwill
Goodwill timbul dari akuisisi entitas anak dan merupakan selisih imbalan yang ditransfer terhadap kepemilikan dalam nilai wajar neto atas aset, liabilitas, dan liabilitas kontinjensi teridentifikasi dan nilai wajar kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi.
Untuk pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis dialokasikan pada setiap unit penghasil kas, atau kelompok unit penghasil kas, yang diharapkan dapat memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis tersebut. Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh alokasi goodwill menunjukkan tingkat terendah dalam entitas yang goodwill-nya dipantau untuk tujuan manajemen internal. Goodwill dipantau pada level segmen operasi.
l. m. -(i) (ii)
Penurunan nilai dari aset non-keuangan
Aset yang memiliki umur manfaat tidak terbatas-misalnya goodwill atau aset takberwujud yang belum siap digunakan-tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun, atau lebih sering jika terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkannya. Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi. Aset non-keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai, pada setiap tanggal pelaporan.
Pembalikan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pembalikan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi. Pembalikan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset melebihi biaya perolehan disusutkan sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pembalikan dilakukan. Rugi penurunan nilai atas goodwill tidak dibalik lagi.
Aset eksplorasi dan evaluasi
Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian sumber daya mineral setelah Grup memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu, penentuan kelayakan teknis, dan penilaian komersial atas sumber daya mineral spesifik.
Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi meliputi biaya yang berhubungan langsung dengan: perolehan hak untuk eksplorasi;
kajian topografi, geologi, geokimia, dan geofisika; pengeboran eksplorasi;
pemaritan dan pengambilan contoh; dan
aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral.
Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area dan biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan ekploitasi di area of interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau kegiatan ekplorasi dalam area of interest tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut.
Biaya yang dikapitalisasi mencakup biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada area of interest yang relevan, tidak termasuk aset berwujud yang dicatat sebagai aset tetap. Biaya umum dan administrasi dialokasikan sebagai aset eksplorasi atau evaluasi hanya jika biaya tersebut berkaitan langsung dengan aktivitas operasional pada area of interest yang relevan. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi dihapusbukukan ketika kondisi tersebut di atas tidak lagi terpenuhi.
m.
n.
Aset eksplorasi dan evaluasi - Lanjutan
Aset eksplorasi dan evaluasi teridentifikasi yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset pada nilai wajar pada saat akusisi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dikurangi kerugian penurunan nilai. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang terjadi setelah perolehan aset eksplorasi dalam suatu kombinasi bisnis dicatat dengan mengacu pada kebijakan akuntansi di atas.
Oleh karena aset eksplorasi dan evaluasi tidak tersedia untuk digunakan, maka aset tersebut tidak disusutkan.
Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika fakta dan kondisi mengindikasikan adanya penurunan nilai. Aset eksplorasi dan evaluasi juga diuji penurunan nilainya ketika terjadi penemuan cadangan komersial, sebelum aset tersebut ditransfer ke “properti pertambangan - tambang dalam pengembangan”.
Pengeluaran yang terjadi sebelum entitas memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu area spesifik dibiayakan pada saat terjadinya.
Properti pertambangan
Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait, tidak termasuk biaya aset berwujud dan hak atas tanah (seperti hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai) yang dicatat sebagai aset tetap.
Ketika keputusan pengembangan telah diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi pada area of interest tertentu dipindahkan sebagai “tambang dalam pengembangan” pada akun properti pertambangan dan digabung dengan pengeluaran biaya pengembangan selanjutnya.
“Tambang dalam pengembangan” direklasifikasi ke “tambang yang berproduksi” pada akun properti pertambangan pada akhir tahap komisioning, ketika tambang tersebut dapat beroperasi sesuai dengan maksud manajemen.
“Tambang dalam pengembangan” tidak diamortisasi sampai direklasifikasi menjadi “tambang yang berproduksi”.
Ketika timbul biaya pengembangan lebih lanjut atas properti pertambangan setelah dimulainya produksi, maka biaya tersebut akan dicatat sebagai bagian dari “pertambangan yang berproduksi” apabila terdapat kemungkinan besar tambahan manfaat ekonomi masa depan sehubungan dengan biaya tersebut akan mengalir ke Grup. Apabila tidak, biaya tersebut dibebankan sebagai biaya produksi. “Tambang yang berproduksi” (termasuk biaya eksplorasi, evaluasi dan pengembangan, serta pembayaran untuk memperoleh hak penambangan dan sewa) diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi, dengan perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap area of interest. “Tambang yang berproduksi” dideplesi mengunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti dan cadangan terduga.
Properti pertambangan teridentifikasi yang diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset sebesar nilai wajarnya. Pengeluaran pengembangan yang terjadi setelah akuisisi properti pertambangan dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan di atas.
“Tambang dalam pengembangan” dan “tambang yang berproduksi” diuji penurunan nilainya dengan mengacu pada kebijakan akuntansi pada Catatan 2l.
o.
1. 2. 3.
Biaya pengupasan tanah
Biaya pengupasan lapisan tanah merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membuang tanah penutup suatu tambang. Biaya pengupasan lapisan tanah yang terjadi pada tahap pengembangan tambang sebelum dimulainya produksi diakui sebagai biaya pengembangan tambang dan akan dideplesi menggunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti dan cadangan terduga.
Aktivitas pengupasan lapisan tanah yang terjadi selama tahap produksi mungkin memiliki dua manfaat untuk kepentingan Grup: (i) batubara yang dapat diproses untuk menjadi persediaan dalam periode berjalan dan (ii) peningkatan akses ke badan batubara di periode berikutnya. Sepanjang manfaat dari aktivitas pengupasan lapisan tanah dapat direalisasikan dalam bentuk persediaan yang diproduksi dalam periode tersebut, Grup mencatat biaya atas aktivitas pengupasan lapisan tanah sesuai dengan prinsip PSAK No. 14, “Persediaan”. Sepanjang biaya pengupasan lapisan tanah memberikan manfaat peningkatan akses menuju badan batubara di periode yang akan datang, Grup mencatat biaya tersebut sebagai aset aktivitas pengupasan lapisan tanah, jika dan hanya jika, memenuhi kriteria berikut:
Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomik masa depan (peningkatan akses menuju badan batubara) yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir kepada Grup;
Grup dapat mengidentifikasi komponen badan batubara yang aksesnya telah ditingkatkan; dan
Biaya aktivitas pengupasan lapisan tanah yang terkait dengan komponen tersebut dapat diukur secara andal.
Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah pada awalnya diukur pada biaya perolehan, biaya ini merupakan akumulasi dari biaya-biaya yang secara langsung terjadi untuk melakukan aktivitas pengupasan lapisan tanah yang meningkatkan akses terhadap komponen badan batubara yang teridentifikasi, ditambah alokasi biaya overhead yang dapat diatribusikan secara langsung. Jika aktivitas insidentil terjadi pada saat yang bersamaan dengan pengupasan lapisan tanah tahap produksi, namun aktivitas insidentil tersebut tidak harus ada untuk melanjutkan aktivitas pengupasan lapisan tanah sebagaimana direncanakan, biaya yang terkait dengan aktivitas insidentil tersebut tidak dapat dimasukkan sebagai biaya perolehan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah.
Ketika biaya perolehan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dan persediaan yang diproduksi tidak dapat diidentifikasi secara terpisah, Grup mengalokasikan biaya pengupasan lapisan tanah dalam tahap produksi antara persediaan yang diproduksi dan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah menggunakan dasar alokasi berdasarkan ukuran produksi yang relevan. Ukuran produksi tersebut dihitung untuk komponen badan batubara teridentifikasi, dan digunakan sebagai patokan untuk mengidentifikasi sejauh mana aktivitas tambahan yang menciptakan manfaat di masa depan telah terjadi. Grup menggunakan ekspektasi volume material sisa tambang yang diekstrak dibandingkan dengan volume aktual untuk setiap volume produksi batubara.
Setelah pengakuan awal, aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dicatat menggunakan biaya perolehan dikurangi dengan amortisasi dan rugi penurunan nilai, jika ada. Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah diamortisasi menggunakan metode unit produksi selama ekspektasi masa manfaat dari komponen badan batubara yang teridentifikasi yang menjadi lebih mudah diakses sebagai akibat dari aktivitas lapisan pengupasan tanah, kecuali terdapat metode lain yang lebih tepat.
Perubahan pada ekspektasi masa manfaat dari komponen badan batubara yang teridentifikasi dinyatakan sebagai perubahan atas estimasi dan dicatat menggunakan basis prospektif.
Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dicatat sebagai penambahan atau peningkatan dari aset yang ada, sehingga disajikan sebagai “properti pertambangan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah dimasukan ke dalam basis biaya perolehan aset saat penentuan unit penghasil kas dalam tujuan pengujian penurunan nilai.
o.
p.
q.
r.
(i)
Biaya pengupasan tanah - Lanjutan
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Grup tidak memiliki biaya pengupasan lapisan tanah selama tahap produksi yang memenuhi kriteria untuk ditangguhkan seperti yang ditetapkan dalam kebijakan akuntansi Grup.
Utang usaha
Utang usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang telah diterima dalam kegiatan usaha normal dari pemasok. Utang usaha diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek apabila pembayarannya jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang. Jika tidak, utang usaha tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang.
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Sewa
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa dibuat berdasarkan substansi perjanjian itu sendiri dan penilaian apakah pemenuhan atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset atau aset-aset tertentu, dan apakah perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset.
Sewa dimana porsi signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi dengan insentif yang diterima dari lessor) dibebankan dalam laba rugi dengan metode garis lurus selama periode sewa.
Sewa aset tetap dimana Grup, sebagai lessee, memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewa atau nilai kini pembayaran sewa minimum. Kewajiban sewa yang terkait, dikurangi dengan beban keuangan, dimasukkan ke dalam “utang sewa pembiayaan”.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara utang dan beban keuangan. Elemen bunga dari beban keuangan dibebankan dalam laba rugi selama periode sewa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo utang yang tersisa pada setiap periode.
Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset dan masa sewa, kecuali ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa maka aset sewaan disusutkan secara penuh selama umur manfaatnya.
Provisi
Provisi pembongkaran, reklamasi, dan penutupan tambang
Pemulihan, rehabilitasi, dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan pemulihan atas area yang terganggu selama tahap produksi dibebankan pada beban pokok pendapatan pada saat kewajiban dari pemulihan atas area yang terganggu tersebut timbul selama penambangan
r. (ii) -Provisi - Lanjutan
Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atau konstruktif yang berasal dari aktivitas yang telah dilaksanakan. Kewajiban ini diukur pada saat dan setelah pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak, yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Perubahan pada pengukuran kewajiban yang timbul selama tahap produksi juga dibebankan ke beban pokok pendapatan, sementara peningkatan kewajiban yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
Provisi pembongkaran aset-aset tambang dan kegiatan pascatambang terkait beserta peninggalan dan pembongkaran aset-aset berumur panjang dibentuk sehubungan dengan kewajiban hukum berkaitan dengan penarikan aset tambang terkait dan aset berumur panjang lainnya termasuk pembongkaran bangunan, peralatan, fasilitas peremukan dan pengolahan, infrastruktur, dan fasilitas lainnya yang berasal dari pembelian, konstruksi atau pengembangan aset tersebut. Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atau konstruktif yang berkaitan dengan penarikan sebuah aset, dengan pengukuran pada saat dan setelah pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak, yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Biaya penarikan aset dalam jumlah yang setara dengan jumlah liabilitas tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari suatu aset tertentu dan kemudian disusutkan atau dideplesi selama masa manfaat aset tersebut. Peningkatan kewajiban yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
Perubahan dalam pengukuran kewajiban pembongkaran yang timbul dari perubahan estimasi waktu atau jumlah pengeluaran sumber daya ekonomis (contohnya: arus kas) yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, atau perubahan dalam tingkat diskonto, akan ditambahkan pada atau dikurangkan dari, harga perolehan aset yang bersangkutan pada tahun berjalan. Jumlah yang dikurangkan dari harga perolehan aset tidak boleh melebihi jumlah tercatatnya. Jika penurunan dalam liabilitas melebihi nilai tercatat aset, kelebihan tersebut segera diakui dalam laba rugi. Jika penyesuaian tersebut menghasilkan penambahan pada harga perolehan aset, Grup akan mempertimbangkan apakah hal ini mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset yang baru mungkin tidak bisa dipulihkan secara penuh. Jika terdapat indikasi tersebut, Grup akan melakukan pengujian penurunan nilai terhadap aset tersebut dengan melakukan estimasi atas nilai yang dapat dipulihkan dan akan mencatat kerugian dari penurunan nilai, jika ada.
Provisi lain-lain
Provisi untuk biaya restrukturisasi, tuntutan hukum, hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan yang tidak berkaitan dengan penarikan aset, reklamasi dan penutupan area pertambangan dan lainnya diakui ketika:
Grup memiliki kewajiban hukum atau konstruktif saat kini sebagai akibat dari peristiwa masa lalu; kemungkinan arus keluar sumber daya diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut; dan jumlahnya dapat diestimasi secara andal.
Jika terdapat sejumlah kewajiban serupa, maka kemungkinan arus keluar untuk menyelesaikan kewajiban tersebut ditentukan dengan mempertimbangkan secara keseluruhan kelompok kewajiban. Walaupun kemungkinan arus keluar untuk setiap pos kewajiban tersebut kecil, dapat saja terdapat kemungkinan besar dibutuhkan arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kelompok kewajiban secara keseluruhan. Jika hal itu terjadi, maka provisi diakui.
Provisi diukur pada nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak, yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Peningkatan provisi yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
s.
t.
u.
(i)
Pinjaman
Pinjaman diakui pada awalnya sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya transaksi yang terjadi. Pinjaman kemudian dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara hasil perolehan (dikurangi dengan biaya transaksi) dan nilai penarikan diakui dalam laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Biaya-biaya yang dibayar untuk mendapatkan fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman tersebut, apabila besar kemungkinan akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut. Dalam hal ini, biaya tersebut ditangguhkan sampai dilakukan penarikan. Apabila tidak terdapat bukti bahwa kemungkinan besar akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut, biaya tersebut dikapitalisasi sebagai biaya dibayar dimuka untuk biaya keuangan dan diamortisasi selama periode fasilitas terkait.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Grup memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Biaya pinjaman
Biaya pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat diatribusikan dengan akuisisi, konstruksi atau produksi aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut sampai aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan maksudnya atau dijual. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama tahun berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset kualifikasian. Entitas menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman ketika secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian telah selesai.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Imbalan kerja karyawan
Imbalan pasca kerja
Skema pensiun diklasifikasikan sebagai program iuran pasti atau program imbalan pasti, tergantung pada substansi ekonomi syarat dan kondisi utama program tersebut. Program iuran pasti adalah program pensiun yang mewajibkan Grup membayar sejumlah iuran tertentu kepada entitas terpisah. Grup tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan atas jasa yang diberikan pekerja pada tahun berjalan dan tahun-tahun sebelumnya. Program imbalan pasti adalah program pensiun yang bukan merupakan program iuran pasti. Program imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima seorang pekerja pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu atau lebih faktor seperti usia, masa kerja, dan kompensasi.
Grup harus mencadangkan jumlah minimal imbalan pensiun sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”) atau Kontrak Kerja Bersama (“KKB”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau KKB menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau KKB adalah program imbalan pasti. Program manfaat pasti adalah program pensiun yang ditentukan berdasarkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima seorang pekerja pada saat pensiun, biasanya tergantung oleh satu faktor atau lebih, misalnya usia, masa bekerja dan kompensasi.