• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN JENJANG DOKTOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN JENJANG DOKTOR"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PANDUAN PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN

JENJANG DOKTOR

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TAHUN AKADEMIK 2018/2019

(3)

i DATA PRIBADI Nama : ………... NIM : ………... Alamat : ………... ………... No. Telp / HP : ………... ………... Program Studi : ………... Fakultas : ………...

Alamat Instansi Asal : ………...

………...

Email : ………...

(4)

ii LAMBANG UNIVERSITAS AIRLANGGA

di awal kelahiran Universitas Airlangga, rektor pertama menemukan meterai atau segel prabu airlangga,

di gedung arca, Jakarta

meterai kerajaan tersebut menggambarkan burung garuda tunggangan wisnu, yang membawa guci berisi air amerta konon, air tersebut dapat menghidupkan orang yang telah meninggal dunia dan bersifat abadi tunggangan wisnu itulah : yang disebut garuda muka,

dipakai sebagai lambang universitas airlangga sumber ilmu abadi

BENDERA UNIVERSITAS AIRLANGGA

dengan didahului pembukaan selubung arca wisnu berwarna kuning emas dan biru

Presiden Republik Indonesia pertama

almarhum Ir. Soekarno meresmikan Universitas Airlangga untuk mengabadikan acara tersebut, atas saran Prof. R.M. Soejoenoes, warna selubung ditetapkan

sebagai warna bendera Universitas Airlangga kuning berarti agung

(5)

iii

SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulilah, marilah senantiasa kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas hidayahNya, sehingga Buku Panduan Pendidikan Prodi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga setelah mengalami beberapa perubahan untuk penyempurnaan, sekarang telah disusun dengan baik.

Mudah-mudahan Buku Panduan ini dapat menjadi pegangan atau panduan yang baik dalam pelaksanaan proses belajar mengajar maupun koordinasi pendidikan di Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Atas nama Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, kami memberikan penghargaan kepada semua kontributor yang telah mengorbankan tenaga dan pikiran serta saling bekerja sama dalam penyelesaian Penyusunan Buku Panduan Pendidikan Prodi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya, Agustus 2017 Dekan,

Prof. Dr. Soetojo, dr., Sp.U(K) NIP. 19560608 198612 1 001

(6)

iv

SURAT KEPUTUSAN PANDUAN PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI ILMU KEDOKTERAN JENJANG DOKTOR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(7)
(8)
(9)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Visi, Misi, Dan Tujuan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

1.1.1 Visi FK UNAIR

Menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) yang bermartabat, kompetitif, unggul di tingkat nasional dan internasional berbasis riset dan teknologi terkini dalam menunjang proses pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat pada tahun 2020.

1.1.2 Misi FK UNAIR

1. Menyelenggarakan pendidikan akademik dan profesi berbasis kompetensi global, untuk menghasilkan lulusan yang unggul dan berjiwa

entrepreneur, yang menjunjung tinggi moral dan etik;

2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dasar, terapan, dan kebijakan yang inovatif dan diakui secara nasional dan internasional untuk menunjang pendidikan, pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat; 3. Mendharmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi,

humaniora dan seni kepada masyarakat yang berwawasan kesehatan nasional dan internasional;

4. Mengembangkan kelembagaan yang berorientasi pada mutu dan mampu bersaing di tingkat internasional.

1.1.3 Tujuan FK UNAIR

1. Menghasilkan lulusan yang unggul, bermartabat dan berjiwa

entrepreneur yang diakui di tingkat nasional dan internasional;

2. Menghasilkan riset berbasis iptek yang unggul di tingkat nasional dan internasional;

3. Menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, dan seni yang berbasis riset, bersifat kolaboratif dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat; 4. Menghasilkan tata kelola kelembagaan yang berorientasi pada mutu

(10)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 2

1.2 Visi, Misi, Tujuan dan Kompetensi Program Studi Ilmu Kedokteran

Jenjang Doktor FK UNAIR

1.2.1 Visi Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR

Menjadi pusat pendidikan doktor yang mandiri, inovatif kreatif, terkemuka di tingkat nasional dan internasional, pelopor pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan humaniora berdasarkan moral agama yang akan dicapai pada tahun 2020.

1.2.2 Misi Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR

1. Menyelenggarakan pendidikan, riset dasar, terapan dan riset kebijakan yang inovatif kreatif untuk menunjang pengembangan pendidikan berdasarkan moral agama;

2. Mendharmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu, teknologi, dan humaniora kepada masyarakat;

3. Mengupayakan kemandirian dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengembangan kelembagaan manajemen yang berorientasi pada mutu dan kemampuan bersaing secara internasional.

1.2.3 Tujuan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR

Tujuan pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR adalah menghasilkan ilmuwan yang mempunyai kualifikasi :

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berjiwa Pancasila dan mempunyai integritas kepribadian yang tinggi;

2. Bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan baik ilmu pengetahuan, teknologi dan humaniora, maupun masalah yang dihadapi masyarakat dan dapat bersaing secara international; khususnya yang berhubungan dengan bidang kedokteran;

3. Mampu mengembangkan riset dasar, terapan dan riset kebijakan yang inovatif kreatif dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan humaniora dan dapat bersaing secara international;

4. Mampu menghasilkan konsep ilmu pengetahuan, teknologi dan humaniora baru di bidang kedokteran;

(11)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 3 1.2.4 Capaian Pembelajaran dan Sub Capaian Pembelajaran

Pada akhir pembelajaran, Peserta Didik Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR mampu:

1. Menghasilkan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran, baik tingkat nasional maupun internasional yang berkualitas (Profil Manajer, Pengambil Keputusan, dan Peneliti).

Sub capaian pembelajaran:

a. Menyusun program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran;

b. Memimpin program riset translasional di bidang kedokteran baik di tingkat nasional maupun internasional;

c. Mengambil keputusan dalam mengelola program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran, baik tingkat nasional maupun internasional;

d. Mengelola pengembangan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran, baik tingkat nasional maupun internasional.

2. Menghasilkan konsep baru atau produk yang berguna bagi masyarakat (Profil Manajer dan Peneliti). Sub capaian pembelajaran:

a. Mengaplikasikan konsep baru dibidang kedokteran; b. Menghasilkan publikasi ilmiah nasional dan internasional.

3. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi untuk kegiatan pendidikan, riset dan pengembangan diri dengan benar dan baik (Profil Komunikator). Sub capaian pembelajaran:

a. Memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi untuk berkomunikasi dalam kegiatan pendidikan, riset dan pengembangan diri;

b. Memanfaatkan keterampilan komunikasi ilmiah untuk menyampaikan gagasan ilmiah dan karya tulis ilmiah baik pada tingkat regional, nasional maupun internasional;

c. Memanfaatkan ketrampilan komunikasi untuk menyampaikan penerapan IPTEK di bidang kedokteran baik ditingkat nasional maupun internasional;

(12)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 4 d. Memanfaatkan ketrampilan komunikasi baik tertulis maupun lisan

dalam memimpin dan mengelola program riset.

4. Memecahkan masalah ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran melalui pendekatan inter, multi dan transdisiplin dengan benar dan baik (Profil Pengambil Keputusan dan Pemimpin Masyarakat). Sub capaian pembelajaraan:

a. Mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah IPTEKDOK; b. Memecahkan masalah IPTEKDOK yang ada di dalam masyarakat

melalui pendekatan inter, multi dan transdisiplin.

5. Melaksanakan penerapan IPTEKDOK, baik tingkat nasional maupun internasional dengan benar dan baik (Profil Penyedia Layanan dan Pemimpin Masyarakat). Sub capaian pembelajaran:

a. Memberikan pelayanan pada masyarakat melalui penerapan pengembangan IPTEKDOK;

b. Memimpin komunitas dalam menerapkan IPTEKDOK.

6. Menjadi lebih tanggap terhadap masalah kesehatan yang ada di masyarakat (Profil Pemimpin Masyarakat dan Peneliti). Sub capaian pembelajaran:

a. Mempunyai kepekaan terhadap masalah kesehatan di komunitas; b. Menganalisis masalah kesehatan di komunitas;

(13)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 5 BAB 2

PERSYARATAN PENERIMAAN CALON PESERTA DIDIK

2.1 Persyaratan Pendaftaran Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR

1. Warga Negara Indonesia;

2. Warga Negara Asing yang telah memenuhi ketentuan perundangan yang berlaku;

3. Lulusan S1 dan S2 (salah satu adalah bidang kedokteran) atau program pendidikan spesialis dari PTN/PTS yang terakreditasi atau lulusan dari PT Luar Negeri yang diakui oleh DIKTI;

4. IPK S2 atau pendidikan spesialis minimal 3,00;

2.2 Tata Cara Pendaftaran Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR

Gambar 2.1. Tata Cara Pendaftaran Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR

(14)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 6 Kelengkapan berkas yang harus dibawa pada waktu Verifikasi Dokumen Pendaftaran adalah :

1. Sertakan 2 (dua) lembar salinan/fotokopi ijazah pendidikan S2, yang telah disahkan oleh pihak berwenang (jika belum dilegalisir, ijazah S2 asli & fotocopy ijazah S2 asli diperlihatkan saat verifikasi);

2. Sertakan 2 (dua) lembar salinan/fotokopi transkrip akademik pendidikan S2 yang telah disahkan oleh pihak berwenang (jika belum dilegalisir, transkip S2 asli & fotocopy transkip S2 asli diperlihatkan saat verifikasi); 3. Sertakan 2 (dua) lembar salinan/fotokopi ijazah pendidikan sarjana (S1),

yang telah disahkan oleh pihak berwenang (jika belum dilegalisir, ijazah S1 asli & fotocopy ijazah S1 asli diperlihatkan saat verifikasi);

4. Sertakan 2 (dua) lembar salinan/fotokopi transkrip akademik pendidikan sarjana (S1) yang telah disahkan oleh pihak berwenang (jika belum dilegalisir, transkip S1 asli & fotocopy transkip S1 asli diperlihatkan saat verifikasi);

5. Fotokopi karya ilmiah yang dihasilkan selama 5 tahun terakhir (apabila ada), terutama yang berhubungan dengan bidang ilmu yang sedang/akan dikembangkan;

6. Menyertakan form SP3 yang telah diisi dan bermaterai dan rekomendasi dari dua orang yang pernah membimbing dalam studi dan atau atasan yang bersifat rahasia, bisa dikirim langsung maupun melalui perantara calon peserta didik pada sampul tertutup;

7. Melampirkan 1 lembar salinan tanda bukti pembayaran biaya pendaftaran (slip setoran bank mandiri atau slip transfer ATM);

8. Satu lembar pasfoto 4 x 6 berwarna;

9. Kerangka usulan riset ditulis secara singkat dan jelas dengan bobot setara untuk Program Pendidikan Doktor. Minimal 10 halaman, meliputi:

1. Judul;

2. Pendahuluan (latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat riset);

3. Tinjauan kepustakaan; 4. Hipotesis (bila ada); 5. Materi dan metode riset; 6. Daftar pustaka;

(15)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 7 7. Rencana sumber biaya;

8. Calon Penasehat Akademik (bila ada).

Bagi yang mengajukan Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia - Dalam Negeri (BUDI-DN) dari Direktorat Jendral Sumber Daya IPTEK dan DIKTI harus melengkapi:

1. Pernyataan sebagai dosen tetap dan mempunyai NIP Yayasan pada PTS/PTN yang bersangkutan;

2. Surat Pernyataan bersedia memenuhi kewajiban dan menandatangani surat perjanjian yang berlaku di Program Doktor UNAIR berkenaan dengan penerimaan BUDI-DN;

3. Mata kuliah yang diasuh;

4. Fotokopi Karpeg/Kartu Identitas Yayasan; 5. Fotokopi NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional);

6. Surat Rekomendasi/persetujuan untuk menerima BUDI-DN yang diajukan Rektor kepada Direktur BUDI-DN (untuk Perguruan Tinggi Swasta juga harus menyertakan rekomendasi/persetujuan dari KOPERTIS);

7. Surat pernyataan bebas tugas dari Rektor atau Pembantu Rektor pelamar;

8. Surat izin melanjutkan studi dari atasan langsung pelamar;

9. Surat rencana penugasan dan disiplin ilmu yang akan dikembangkan dari atasan pelamar.

Melampirkan surat jaminan pembiayaan pendidikan bagi mereka yang mendapat bantuan pembiayaan dari sponsor.

Mengisi surat pernyataan yang telah ditentukan oleh Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR (setelah lulus seleksi) dan bersedia menandatangani dan mengikuti semua peraturan yang berlaku di UNAIR bila yang bersangkutan diterima sebagai Peserta Didik Program Doktor.

Persyaratan Bagi calon peserta didik warga negara asing sesuai ketentuan yang berlaku.

(16)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 8 2.3 Status Peserta Didik Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor

Setiap calon Peserta Didik Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR yang dinyatakan diterima sebagai Peserta Didik Program wajib:

1. Menyatakan kepastian mengikuti pendidikan Program Doktor dengan cara mendaftarkan diri di Direktorat Pendidikan UNAIR sesuai prosedur dan jadwal yang ditetapkan;

2. Melunasi pembayaran semua biaya pendidikan untuk 1 (satu) semester.

2.4 Sebutan Peserta Didik Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR

Sebutan Peserta Didik Program Doktor Ilmu Kedokteran adalah :

1. Sebutan bagi Peserta Didik Program Doktor yang lulus seleksi penerimaan adalah Peserta Program Doktor;

2. Sebutan bagi Peserta Program Doktor yang lulus ujian kualifikasi adalah Calon Doktor;

3. Sebutan bagi Calon Doktor yang dinyatakan lulus Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup) adalah Promovendus.

2.5 Materi Ujian Seleksi Penerimaan Peserta Didik Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR

Materi Ujian untuk Program Doktor terdiri dari: 1. Tes Potensi Akademik yang terdiri atas;

a. Kemampuan Verbal; b. Kemampuan Numerik; c. Kemampuan Penalaran. 1. Bahasa Inggris;

2. Wawancara tentang motivasi, pengalaman kerja yang ada relevansinya dengan bidang yang akan diteliti serta rencana riset untuk disertasi, latar belakang finansial, dan dukungan keluarga.

(17)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 9 BAB 3

PROSES PENDIDIKAN

Peserta Program Doktor Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR akan menjalani proses pendidikan atau kegiatan pembelajaran sesuai dengan aturan dan ketentuan yang dijelaskan dalam bab ini.

3.1 Kalender Akademik

Kalender akademik ditentukan oleh FK UNAIR yang mengacu pada kalender akademik UA yang mempunyai pola sebagai berikut :

Tahun akademik :

Semester gasal : Juli s.d. Agustus Semester genap : Januari s.d. Juni

3.2 Persyaratan Akademik

Sebelum memulai proses kegiatan akademik, setiap peserta didik dipersyaratkan :

1. Bebas dari sanksi akademik;

2. Melakukan daftar ulang pada setiap akhir semester (untuk peserta didik lama);

3. Melunasi biaya pendidikan dan memiliki Kartu Tanda Peserta Didik; 4. Mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) pada tiap awal semester dengan

ketentuan:

1. KRS untuk semester I dan II disetujui oleh Penasihat Akademik (PA) dan diketahui oleh Koordinator Program Studi (KPS);

2. KRS untuk semester III disetujui oleh KPS;

3. Setiap Peserta Program Doktor wajib mengisi Buku Kegiatan Peserta Program selama mengikuti proses pendidikan.

3.3 Penyelenggaraan Pendidikan

Penyelenggaraan pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR mengikuti Sistem Kredit Semester (SKS) dengan beban studi yang diukur dengan satuan kredit semester (sks). Kegiatan pembelajaran diselenggarakan dengan pengajaran, seminar, studi mandiri,

(18)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 10 komunikasi ilmiah, riset, penulisan disertasi, dan karya ilmiah. Beban studi Program Doktor 52 (lima puluh dua) sks yang dijadwalkan untuk 6 (enam) semester dan maksimal 10 (sepuluh) semester.

3.4 Tata Laksana Pendidikan

3.4.1 Evaluasi pada Semester 1 dan 2 :

Pada semester 1 dilakukan pengajaran dengan 5 Mata Kuliah Wajib sebesar 10 sks dan pada semester 2 dilakukan pengajaran Mata Kuliah Penunjang Pilihan sebesar 6 sks. Evaluasi kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh PJMK dapat berupa ujian tertulis dan atau pemberian tugas. Peserta Program Doktor wajib hadir minimal 75% (tujuh puluh lima persen) dari pengajaran yang telah dijadwalkan untuk dapat mengikuti ujian tertulis. Penilaian hasil belajar dinyatakan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Penilaian Hasil Belajar pada Semester 1 dan 2

Nilai Huruf Nilai Angka Nilai Mutu

A 86 -100 4 AB 78 - < 86 3,5 B 70 - < 78 3 BC 62 - <70 2,5 C 54 - < 62 2 D 40 - < 54 1 E < 40 0

Nilai lulus Mata kuliah semester 1 dan 2 minimal B. PJMK diperkenankan menyelenggarakan ujian perbaikan dengan nilai maksimal B.

3.4.2 Penetapan Hasil Studi

Penetapan hasil studi ditentukan dalam rapat penetapan hasil studi pada akhir semester 2 dan dipimpin oleh KPS Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor. Keputusan yang ditetapkan dalam rapat penetapan hasil studi adalah:

1. Peserta Program Doktor, wajib melaksanakan ujian kualifikasi, jika IP semester 1 dan 2 lebih besar atau sama dengan 3 (tiga) dengan nilai tiap mata kuliah minimal B;

(19)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 11 2. Peserta Program Doktor, wajib memperbaiki nilai mata kuliah bagi yang mempunyai IP < 3 atau ada mata kuliah dengan nilai < B, dengan mengikuti ujian perbaikan. Nilai pada ujian perbaikan maksimal adalah B. Peserta Program Doktor boleh mengikuti ujian perbaikan maksimum dalam 6 bulan berikutnya dan boleh dilaksanakan lebih dari satu kali.

3.4.3 Ujian Kualifikasi

Ujian kualifikasi adalah ujian komprehensif yang wajib ditempuh Peserta Program Doktor untuk memperoleh status Calon Doktor. Ujian ini dapat dilaksanakan setelah Peserta Program Doktor dinyatakan lulus pada penetapan hasil studi semester 1 dan 2.

Bila sampai awal semester 3 ujian kualifikasi belum terlaksana, maka KPS dapat menjadwalkan ujian tersebut dengan mengirimkan surat teguran atau peringatan. Peserta program diminta untuk menyerahkan perkembangan studinya maksimal 2 (dua) minggu setelah surat teguran diterima. Bila Peserta Program Doktor tidak menyerahkan laporan perkembangan studi, maka Peserta Program Doktor tersebut diusulkan oleh KPS kepada Dekan untuk diteruskan kepada Rektor sebagai Peserta program gagal studi.

Ujian kualifikasi diusulkan oleh dosen PA dengan mengisi format Usulan Ujian Kualifikasi, melalui KPS kepada Dekan FK UNAIR dengan melampirkan transkrip akademik. Ujian kualifikasi dilaksanakan oleh Panitia Ujian Kualifikasi yang terdiri atas 7 (tujuh) orang staf akademik dari UNAIR, yaitu terdiri atas PA sebagai ketua dan staf akademik dari bidang disiplin ilmu terkait yang salah satu anggota memahami metodologi riset. Susunan Panitia Ujian Kualifikasi sebaiknya mengikut sertakan Dosen Pengajar Mata kuliah terkait dan hanya dapat dilaksanakan dan memberi keputusan, apabila dihadiri oleh minimal 5 (lima) orang Panitia Ujian Kualifikasi.

Penguji wajib mengisi formulir kesediaan sebagai penguji dan tidak diperkenankan menguji di tempat lain pada hari dan jam yang sama.

Ujian kualifikasi dipimpin oleh PA. Bila PA berhalangan hadir, maka ujian kualifikasi dapat dijadwal ulang maksimal dua bulan dan bila dalam

(20)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 12 kurun waktu tersebut belum dilaksanakan, maka PA dipertimbangkan untuk diganti. Materi ujian kualifikasi meliputi:

1. Pemahaman filsafat dan Penguasaan metodologi riset di bidang ilmunya;

2. Penguasaan materi (teori, substansi) bidang atau disiplin ilmunya, baik yang bersifat dasar maupun khusus;

3. Kemampuan penalaran, termasuk kemampuan untuk mengadakan abstraksi dan ekstrapolasi; dan

4. Kemampuan sistematisasi dan perumusan hasil pemikiran.

Peserta Program Doktor dinyatakan lulus ujian kualifikasi apabila memperoleh nilai minimal B. Peserta program yang lulus ujian kualifikasi memperoleh status Calon Doktor yang dinyatakan dalam Surat Keterangan Lulus Ujian Kualifikasi. Bagi Peserta Program Doktor yang belum lulus pada kesempatan pertama, diberi kesempatan mengikuti ujian perbaikan 1 (satu) kali dalam waktu maksimal 1 (satu) bulan. Peserta program yang tidak lulus pada ujian perbaikan dinyatakan gagal studi.

Calon Doktor wajib mengajukan Promotor, dan 1 atau 2 (jika diperlukan) Ko-Promotor. Jika diperlukan boleh mengajukan konsultan.

3.4.4 Pengajaran MKPD (Mata Kuliah Penunjang Disertasi)

MKPD merupakan mata kuliah wajib bagi Calon Doktor untuk pendalaman kajian Disertasi dan dilaksanakan pada Semester 3, setelah Peserta program doktor lulus ujian kualifikasi. MKPD dilaksanakan secara terstruktur sebagaimana pengajaran lainnya dengan Beban studi MKPD adalah 6 (enam) sks yang terdiri atas 3 (tiga) mata kuliah wajib masing-masing setara dengan 2 (dua) sks. Materi MKPD berbeda dengan materi MKW dan MKPP, terutama dalam keluasan cakupan dan kedalaman pemahaman yang diperlukan Calon Doktor.

MKPD ditetapkan oleh Promotor dan Calon Doktor yang selanjutnya dilaporkan kepada KPS dengan mengisi KRS pengajaran MKPD yang disediakan oleh Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR.

Dosen MKPD diperkenankan menjadi penguji pada mahasiswa yang diajar. Jabatan dosen MKPD minimal Lektor atau memiliki kepakaran yang sesuai.

(21)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 13 Calon Doktor wajib hadir kuliah paling sedikit 75% (tujuh puluh lima persen) dari jadwal pengajaran yang telah ditentukan untuk dapat mengikuti ujian MKPD. Penilaian hasil belajar dinyatakan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Penilaian Hasil Belajar pada Semester 3

Nilai Huruf Nilai Angka Nilai Mutu

A 86 -100 4 AB 78 - < 86 3,5 B 70 - < 78 3 BC 62 - <70 2,5 C 54 - < 62 2 D 40 - < 54 1 E < 40 0

Nilai kelulusan MKPD minimal adalah B. PJMK diperkenankan menyelenggarakan ujian perbaikan dengan nilai maksimal B.

3.4.5 Proposal

Proposal adalah ujian penilaian kelayakan usulan riset disertasi. Ujian ini dilaksanakan setelah menyelesaikan pengajaran MKPD. Proposal dilaksanakan pada akhir semester 3 dan maksimal pada awal semester 4, dengan syarat calon doktor telah menyelesaikan penyusunan usulan riset untuk disertasi yang disetujui oleh Promotor dan Ko-Promotor.

Panitia Penilai Proposal dipimpin oleh Promotor sebagai Ketua Penguji. Panitia Penilai Proposal terdiri atas 7 (tujuh) orang staf akademik, 2 (dua) orang (satu penguji metodologi) ditentukan KPS. Panitia Penilai lainnya diusulkan Promotor dan ditetapkan oleh Dekan FK UNAIR setelah mendapat pertimbangan KPS.

Penguji wajib mengisi formulir kesediaan sebagai penguji dan tidak diperkenankan menguji di tempat lain pada hari dan jam yang sama.

Penilaian Proposal hanya dapat dilaksanakan dan memberi keputusan, jika dihadiri oleh minimal 6 (enam) orang Panitia Penilai apabila jumlah pembimbing 2 (dua) orang; minimal 7 (tujuh) apabila jumlah pembimbing 3 (tiga) orang; termasuk Promotor dan Ko-Promotor. Bila Promotor atau Ko-promotor berhalangan hadir (karena sebab yang bersifat darurat), agar dikomunikasikan kepada KPS setelah diperoleh kesepakatan antara Promotor dan Ko-Promotor.

(22)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 14 Satu anggota Panitia Penilai Proposal harus staf akademik yang berasal dari luar UNAIR (Penguji Eksternal) dan bukan dari Institusi asal Calon Doktor, dengan jabatan minimal Lektor Kepala bergelar Doktor.

Proposal diusulkan oleh Calon Doktor dengan mengisi format Ujian Usulan Riset Disertasi (Proposal).

Materi penilaian Proposal mencakup:

1. Masalah yang akan diteliti (didahului oleh kerangka konseptual); 2. Tujuan riset;

3. Kerangka penulisan;

4. Pendekatan dan metodologi; 5. Kepustakaan; dan

6. Fisibilitas pelaksanaan riset.

Hasil Proposal menyatakan usulan riset diterima (dengan atau tanpa perbaikan) atau usulan riset ditolak. Proposal ditolak apabila nilai Proposal kurang dari B.

Dalam hal Proposal dinyatakan ditolak, maka Calon Doktor diberi kesempatan 1 (satu) kali mengikuti penilaian kedua dengan batas waktu maksimal 3 (tiga) bulan setelah penilaian yang pertama. Bila dalam jangka waktu tersebut Calon Doktor belum melaksanakan Proposal maka KPS dapat memberikan surat peringatan.

Proposal yang dinyatakan diterima, naskah Proposal yang telah direvisi harus diserahkan ke KPS maksimal 3 (tiga) bulan sejak ujian terakhir. Naskah Proposal yang dikumpulkan harus telah mendapatkan persetujuan dar i Promotor dan Ko-Promotor serta mengetahui KPS.

Naskah Proposal tersebut harus dipergunakan sebagai acuan dalam melaksanakan riset dan dalam penyusunan disertasi. Perubahan naskah Proposal harus mendapatkan persetujuan tertulis Promotor dan Ko-Promotor.

Naskah Proposal wajib dibawa oleh Calon Doktor pada setiap konsultasi dengan Promotor dan Ko-Promotor serta pada saat mengikuti Penilaian Naskah Disertasi dan Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup).

(23)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 15 3.4.6 Penilaian Naskah Disertasi

Penilaian Naskah Disertasi bertujuan untuk memastikan disertasi yang akan diajukan dalam Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup) telah memenuhi standar kualitas disertasi.

Penilaian Naskah Disertasi ini dapat dilakukan apabila naskah disertasi mendapatkan persetujuan dari Promotor dan Ko-Promotor dan dapat dilakukan paling cepat 3 (tiga) bulan dan maksimal 12 (duabelas) bulan setelah Proposal. Bila setelah 12 bulan Calon Doktor belum melaksanakan ujian Kelayakan Naskah Disertasi, KPS dapat memberikan surat peringatan.

Penilaian Naskah Disertasi diusulkan oleh Promotor dengan mengisi form Pengajuan Penilaian Naskah Disertasi, kepada Dekan dan mendapat persetujuan dengan KPS. Calon Doktor wajib membuat surat pernyataan orisinalitas Disertasi sebelum ujian Penilaian Naskah Disertasi.

Penilaian Naskah Disertasi dilaksanakan oleh Panitia Penilai naskah Disertasi yang terdiri atas 7 (tujuh) orang staf akademik, termasuk Promotor dan Ko-Promotor yang diusulkan oleh KPS dan Promotor dan ditetapkan oleh Dekan FK UNAIR dengan pertimbangan KPS. Seyogyanya penguji adalah tim penguji proposal.

Penguji wajib mengisi formulir kesediaan sebagai penguji dan tidak diperkenankan menguji di tempat lain pada hari dan jam yang sama.

Penilaian Naskah Disertasi hanya dapat dilaksanakan dan memberi keputusan, jika dihadiri oleh minimal 6 (enam) orang Panitia Penilai apabila jumlah pembimbing 2 (dua) orang, minimal 7 (tujuh) apabila jumlah pembimbing 3 (tiga) orang, termasuk Promotor dan Ko-Promotor. Bila Promotor atau Ko-promotor berhalangan hadir (karena sebab yang bersifat darurat), agar dikomunikasikan kepada KPS setelah diperoleh kesepakatan antara Promotor dan Ko-Promotor.

Penilaian dilakukan oleh Tim Penilai secara tertulis. Hasil penilaian Tim Penilai disampaikan kepada Calon Doktor untuk dilakukan perbaikan sesuai dengan saran tertulisnya dalam jangka waktu tertentu sebelum naskah disertasi dinyatakan layak. Apabila perbaikan disertasi dinilai

(24)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 16 sangat mendasar, maka Tim Penilai dapat memutuskan agar naskah dapat diseminarkan kembali, setelah dilakukan revisi mendasar.

Bila Calon Doktor tidak mampu untuk menyelesaikan perbaikan naskah Disertasi sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka KPS bersama dengan Promotor dan Ko-Promotor akan melakukan evaluasi khusus untuk menentukan langkah membantu penyelesaian disertasi dan apabila diperlukan melakukan evaluasi kemampuan Calon Doktor dalam menyelesaikan disertasinya.

Calon Doktor yang telah menyelesaikan perbaikan naskah disertasinya harus meminta persetujuan dari semua anggota Tim Penilai yang menyatakan bahwa naskah disertasinya telah layak. Naskah Disertasi tersebut dapat diajukan sebagai materi Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup).

3.4.7 Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup)

Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup) adalah ujian akhir tahap pertama yang bersifat komprehensif dan tertutup. Tujuannya adalah untuk menentukan bahwa disertasi yang dihasilkan dari proses pendidikan doktor telah memberikan bukti bahwa Calon Doktor telah memiliki kompetensi sebagai seorang doktor dan layak memperoleh gelar Doktor.

Ujian ini dilaksanakan setelah naskah disertasi dinilai layak oleh Tim Penilai kelayakan naskah disertasi dan diusulkan oleh Promotor dengan menggunakan form Pengajuan Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup), kepada Dekan dengan persetujuan KPS.

Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup) dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah Penilaian Naskah Disertasi. Berita acara perbaikan Penilaian Naskah Disertasi wajib dilampirkan pada permohonan Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup).

Peserta program doktor diwajibkan untuk menyerahkan minimal 1 (satu) artikel ilmiah accepted di Jurnal Ilmiah Internasional bereputasi yang akan diterbitkan di Jurnal Ilmiah Internasional sebagai First Author dengan menyertakan nama Promotor, Ko-Promotor dan Afiliasi Doctoral Program of Medical Science, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, Indonesia. Materi artikel ilmiah tersebut berhubungan dengan

(25)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 17 naskah Disertasi Promovendus dan dilampirkan pada Disertasi setelah halaman uji statistik.

Peserta program doktor juga diwajibkan memiliki skor TOEFL/ELPT minimal 500 dari PinsLab UNAIR

Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup) dipimpin oleh Ketua Penguji. Ketua penguji Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup) adalah bukan Promotor, Ko-Promotor dan Penguji Eksternal yang ditetapkan oleh Ko-Promotor.

Penguji wajib mengisi formulir kesediaan sebagai penguji dan tidak diperkenankan menguji di tempat lain pada hari dan jam yang sama.

Panitia Penguji Disertasi Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup) terdiri atas 7 (tujuh) orang staf akademik dan seorang diantaranya berasal dari luar Universitas Airlangga (penguji eksternal) yang tidak berstatus sebagai tenaga pengajar di Program Studi Program Doktor Universitas Airlangga dan bukan dari institusi Calon Doktor, dengan jabatan minimal adalah Lektor Kepala bergelar Doktor yang diusulkan oleh Promotor dan dilengkapi dengan daftar riwayat hidup. Selanjutnya Dekan FK UNAIR dengan Pertimbangan KPS menetapkan Panitia Penguji akhir Tahap pertama yang sedapat mungkin sama dengan Panitia Penilaian Naskah Disertasi. Kriteria penguji Ujian Disertasi tertutup sebagai berikut: berjabatan Guru Besar/Profesor, atau bergelar Doktor yang mempunyai keahlian sesuai dengan bidang keilmuan materi yang diujikan.

Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup) hanya dapat dilaksanakan dan memberi keputusan, jika dihadiri oleh minimal 7 (lima) orang Panitia Penguji Disertasi termasuk Promotor, Ko-Promotor, seorang penguji dari luar Universitas Airlangga dan salah satu dosen paham mengenai metodologi riset. Materi Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup) mencakup:

1. Kecermatan menyusun alur pikir ilmiah; 2. Identifikasi masalah;

3. Kesesuaian kajian pustaka dengan masalah riset; 4. Kemampuan argumentasi dalam ilmu yang ditekuni; 5. Kecanggihan metodologi terkait;

6. Originalitas; dan

(26)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 18 Hasil Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup) dapat memutuskan salah satu dari tiga keputusan berikut ini bahwa Calon Doktor dinyatakan:

1. Lulus;

2. Lulus dengan perbaikan yang wajib dilaksanakan maksimal 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup); atau

3. Tidak lulus dan diberi kesempatan mengulang satu kali ujian maksimal 6 (enam) bulan.

Calon Doktor yang dinyatakan lulus memperoleh status

Promovendus.

Calon Doktor yang dinyatakan lulus dengan perbaikan wajib melaksanakan perbaikan tersebut maksimal 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup). Perbaikan naskah disertasi meliputi substansi dan format bahasa Indonesia.

Calon Doktor yang dinyatakan tidak lulus diberi kesempatan mengulang dan menyempurnakan naskah Disertasi, yang dilaksanakan maksimal 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup). Bila Calon Doktor tidak mampu untuk menyelesaikan perbaikan naskah Disertasi sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka KPS bersama dengan Promotor dan Ko-Promotor akan melakukan evaluasi khusus untuk menentukan langkah membantu penyelesaian disertasi dan apabila diperlukan melakukan evaluasi kemampuan Calon Doktor dalam menyelesaikan disertasinya.

Perbaikan yang telah dituangkan dalam Naskah Disertasi wajib mendapat persetujuan dari semua anggota Panitia Penguji Naskah Disertasi tahap pertama yang dibuktikan dengan mengisi lembar persetujuan perbaikan yang disediakan oleh Program Doktor. Promotor menandatangani lembar persetujuan sebagai orang terakhir. Naskah Disertasi yang telah diperbaiki dan mendapat persetujuan Promotor dapat diajukan sebagai materi Ujian Akhir Tahap 2 (Terbuka).

(27)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 19 3.4.8 Ujian Akhir Tahap 2 (Terbuka)

Ujian Akhir Tahap 2 (Terbuka) bertujuan untuk menentukan evaluasi akhir terhadap disertasi guna menentukan predikat kelulusan dan pemberian gelar doktor. Ujian Akhir Tahap 2 (Terbuka) merupakan forum penyanggahan terhadap hasil disertasi.

Ujian Akhir Tahap 2 (Terbuka) dilaksanakan maksimum 6 (enam) bulan setelah Promovendus dinyatakan lulus pada Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup). Jika Ujian Akhir Tahap 2 (Terbuka) tidak dapat dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan setelah Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup) disebabkan ketidaksiapan Promovendus, maka hasil Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup) dinyatakan tidak berlaku lagi. Jika hasil Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup) dinyatakan tidak berlaku lagi dan Promovendus masih berminat menyelesaikan pendidikannya, maka Promovendus wajib mengikuti kembali Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup), maksimal 1 (satu) kali sebagai kesempatan terakhir, maksimal 3 bulan sejak ditetapkan mengulang Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup). Jika Ujian Akhir Tahap 2 (Terbuka) tidak dapat dilaksanakan dalam kurun waktu 2 (dua) semester setelah Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup) yang disebabkan oleh tidak kesiapan Promovendus maka KPS mengusulkan kepada Dekan untuk diteruskan ke Rektor bahwa Promovendus gagal studi.

Ujian Akhir Tahap 2 (Terbuka) dilaksanakan setelah naskah Disertasi diperbaiki dan mendapatkan persetujuan Promotor dan Ko-Promotor untuk diajukan sebagai materi Ujian Akhir Tahap 2 (Terbuka).

Sebelum Ujian Akhir Tahap 2 (Terbuka), Promovendus diwajibkan menyerahkan 1 (satu) artikel ilmiah Published di Jurnal Ilmiah Internasional bereputasi sebagai First Author dengan menyertakan nama Promotor, Ko-Promotor dan Afiliasi Doctoral Program of Medical Science, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga, Indonesia.

Sebelum Ujian Akhir Tahap 2 (Terbuka). Promovendus wajib menyerahkan perbaikan naskah disertasi sebelum ujian disertasi terbuka. Materi Ujian Akhir Tahap 2 (Terbuka) mencakup:

1. Alur pikir ilmiah Promovendus dalam mempertahankan Disertasi terhadap berbagai sanggahan; dan

(28)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 20 2. Sumbangan terhadap bidang ilmu yang ditekuninya dan nilai

penerapannya.

3. Perbaikan substansi dan tidak untuk analisis statistik yang telah diputuskan pada Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup).

Ujian Akhir Tahap 2 (Terbuka) merupakan forum penyanggahan terdiri atas maksimal 10 (sepuluh) Penguji atau Penyanggah termasuk Promotor, Ko-Promotor dan Ketua Penguji Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup) serta dapat dihadiri oleh maksimal 15 (lima belas) orang undangan akademik.

Ujian Akhir Tahap 2 (Terbuka) dilaksanakan dengan Penguji atau Penyanggah yang diprioritaskan kepada staf akademik yang sesuai dengan bidang kajian Disertasi dengan memberi peluang kepada Penguji atau Penyanggah dari disiplin ilmu yang terkait. Staf akademik yang berhak menjadi Penguji atau Penyanggah adalah Guru Besar atau Doktor.

Penguji dan atau Penyanggah tamu diusulkan oleh KPS dan ditetapkan dengan keputusan Dekan Fakultas Kedokteran UNAIR.

Ujian Akhir Tahap 2 (Terbuka) hanya dapat dilaksanakan dan memberi keputusan jika dihadiri oleh minimal 8 (delapan) orang Penguji atau Penyanggah. Penguji atau Penyanggah dapat mengajukan pertanyaan atau sanggahan.

Undangan akademik hanya dapat mengajukan pertanyaan atau sanggahan saja tetapi tidak memberikan penilaian.

Sikap ilmiah Promovendus dalam mempertahankan pendapatnya merupakan dasar penilaian yang mengedepankan objektivitas kemampuan keilmuannya.

3.5 Penilaian Ujian Akhir dan Pemberian Gelar Doktor

3.5.1 Syarat Kelulusan

1. Lama studi tidak lebih dari 14 (empat belas) semester; 2. IPK minimal 3,00;

3. Publikasi pada jurnal internasional bereputasi yang relevan dengan disertasi, sebagai penulis utama.

(29)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 21 3.5.2 Predikat Kelulusan

Predikat kelulusan ditentukan berdasarkan:

INDEKS PRESTASI KUMULATIF yang dihitung berdasarkan: Nilai kumulatif dari nilai semester 1, 2 , 3 dan Disertasi.

Lulusan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR berhak menyandang gelar akademik Doktor (Dr.) dengan predikat kelulusan sebagai berikut:

INDEKS PRESTASI KUMULATIF PREDIKAT KELULUSAN

3,00 – 3,40 Memuaskan

3,41 – 3,74 Sangat Memuaskan

3,75 – 4,00 Dengan Pujian (Cum Laude)

Nilai Disertasi ditentukan berdasarkan rumus :

Rumus IPK:

Keterangan:

(SKS x Nilai) semester 1,2,3,Proposal = SKS dan nilai Semester 1,2,3,Proposal

(SKS x Nilai Mutu) disertasi = SKS dan nilai mutu Ujian Tertutup + Ujian Terbuka

Jumlah SKS = SKS semester 1,2,3,Proposal + SKS Disertasi

(2 x Ujian Tertutup) + (1 x Ujian Terbuka x bobot nilai publikasi) 3

(SKS x Nilai) semester 1,2,3,proposal + (SKS x Nilai Mutu) disertasi

(30)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 22 Predikat kelulusan dengan pujian (Cum Laude) adalah:

1. Masa studi maksimal 4 (empat) tahun, terhitung sampai dengan Ujian Disertasi Terbuka; dan

2. Ditambah dengan 2 (dua) Publikasi internasional bereputasi sebagai penulis utama.

Masa studi ditentukan berdasarkan lama pendidikan yang dimulai dari terdaftar sebagai peserta didik sampai tanggal Ujian Akhir Tahap 2 (terbuka).

Bila timbul permasalahan khusus yang tidak terdapat dalam Buku Panduan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor akan diputuskan tersendiri oleh KPS bersama Pimpinan Fakultas FK UNAIR.

(31)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 23 BAB 4

KURIKULUM

4.1 Kurikulum

Kurikulum Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR disusun berdasarkan visi dan misi FK UNAIR guna menghasilkan lulusan yang berkompetensi tinggi sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan humaniora.

4.2 Pengembangan Kurikulum

1. Pengembangan kurikulum ditetapkan melalui rapat Pimpinan FK UNAIR, KPS, Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah (PJMK), Peer

Group Keilmuan, Pemangku kepentingan, Dosen yang memenuhi

kualifikasi, alumni serta mahasiswa guna menyesuaikan dengan perkembangan keilmuan.

2. Pengembangan kurikulum diawali dengan review kurikulum yang dilakukan dengan memperhatikan tuntutan perkembangan Iptek bidang kesehatan dan kebutuhan masyarakat, minimal sekali dalam 3 (tiga) tahun.

4.3 Lama Pendidikan

Pendidikan diprogramkan dapat diselesaikan dalam waktu 6 semester. Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR harus diselesaikan maksimal 14 (empat belas) semester. Masa studi tidak diperhitungkan bila peserta didik secara sah telah diijinkan oleh Rektor untuk cuti akademik. Peserta Didik dinyatakan harus meninggalkan studinya bila tidak dapat menyelesaikan pendidikannya dalam jangka waktu 14 (empat belas) semester. Keputusan pemberhentian studi ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor.

(32)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 24

4.4 Tahapan Pendidikan

Tabel 4.1 Tahapan Pendidikan

SEMESTER AKTIVITAS PEMBIMBING

1 Mata Kuliah Wajib

Penasehat Akademik 2

Mata Kuliah Pilihan Penetapan Hasil Studi Ujian Kualifikasi

3 Mata Kuliah Penunjang Disertasi

Promotor Ko-Promotor Penilaian Proposal 4 5 6 Riset Disertasi

Penilaian Naskah Disertasi Ujian Akhir Tahap 1 (Tertutup) Ujian Akhir Tahap 2 (Terbuka)

4.5 Bidang Kajian dan Riset

Kajian dan riset pada Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR adalah riset pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam bidang Ilmu Kedokteran dan bidang ilmu yang terkait.

(33)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 25

4.6 Struktur Kurikulum

Tabel 4.2 Struktur Kurikulum

No Mata kuliah Beban Studi

(sks)

Jenis Kompetensi

Kode Nama

1 2 3 4 5 6

Semester 1 Ajar Jumlah

1 PHK801 Filsafat Ilmu 2 2 Utama

2 PHK802 Logika Sains 2 2 Utama

3 KDK802 Patobiologi 2 2 Utama

4 KME807 Epidemologi Kedokteran 2 2 Utama

5 BIS801 Biologi Molekuler 2 2 Utama

Jumlah beban studi pada semester 1 10

Semester 2 Ajar Jumlah

6 Mata Kuliah Penunjang Pilihan 1 2 2 Penunjang

7 Mata Kuliah Penunjang Pilihan 2 2 2 Penunjang

8 Mata Kuliah Penunjang Pilihan 3 2 2 Penunjang

9 Penetapan Hasil Studi

10 Ujian Kualifikasi

Jumlah beban studi pada semester 2 6

Semester 3 Ajar Jumlah

11 PDK804 Mata Kuliah Penunjang Disertasi 1 2 2 Penunjang 12 PDK805 Mata Kuliah Penunjang Disertasi 2 2 2 Penunjang 13 PDK806 Mata Kuliah Penunjang Disertasi 3 2 2 Penunjang

Jumlah beban studi pada semester 3 6

Semester 4 - 6 Ajar Jumlah

14 Disertasi

PNK898 Proposal 6 6 Utama

Penilaian Naskah Disertasi

PNK899 Disertasi 24 24 Utama

Jumlah beban studi pada semester 4-6 30

(34)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 26 Tabel 4.3 Mata Kuliah Wajib

Tabel 4.4 Daftar Mata Kuliah Pilihan

No Mata Kuliah Beban Studi

(sks)

Jenis Kompetensi

Kode Nama

1 2 3 4 6

1 PHK801 Filsafat Ilmu 2 Utama

2 PHK802 Logika & Metode Sains 2 Utama

3 KDK802 Patobiologi 2 Utama

4 KME807 Epidemiologi Kedokteran 2 Utama

5 BIS801 Biologi Molekuler 2 Utama

No Mata Kuliah Pilihan Beban Studi

(sks)

Jenis Kompetensi

Kode Nama

1 2 3 4 6

1. MAS802 Analisis Multivariat 2 Penunjang

2. FIB802 Biofisika Radiasi 2 Penunjang

3. BIT817 Bioteknologi 2 Penunjang

4. BIT818 Bioteknologi Reproduksi 2 Penunjang

5. BIF804 Faal Olahraga 2 Penunjang

6. FAT804 Farmakologi Molekuler 2 Penunjang

7. KIM807 Hubungan Struktur & Aktivitas Obat 2 Penunjang

8. BII803 Imunopatobiologi 2 Penunjang

9. BII804 Imunologi Lanjut 2 Penunjang

10. BII805 Imunologi Terapan 2 Penunjang

11. BII806 Imunopatologi Laboratorium 2 Penunjang

12. KIM805 Kimia Medisinalis 2 Penunjang

13. KDM802 Metode Eksplorasi DNA 2 Penunjang

14. BIM809 Mikrobiologi Lingkungan 2 Penunjang

15. BIM810 Mikrobiologi Kedokteran 2 Penunjang

16. BIM811 Mikrobiologi Air dan Tanah 2 Penunjang

17. KDC801 Onkologi Molekuler 2 Penunjang

18. KDK803 Patobiologi Molekuler 2 Penunjang

19. KDM801 Parasitologi Lingkungan 2 Penunjang

20. KDM803 Pemeriksaan Materi Genetik 2 Penunjang

21. PSC801 Psikoneuroimunologi 2 Penunjang

22. KIM806 Pengembangan Obat Baru 2 Penunjang

23. PNK801 Perancangan Percobaan 2 Penunjang

24. SOA802 Sosio-Antropologi Kedokteran 2 Penunjang 25. KDM804 Stres Sel, Radikal Bebas, Stres

Oksidatif, Stres Protein

(35)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 27 Tabel 4.5 Mata Kuliah Penunjang Disertasi

26. BIT819 Rekayasa Genetika 2 Penunjang

27. BIT816 Rekayasa Protein 2 Penunjang

28. MAS806 Statistik Multivariat 2 Penunjang

29. BIS805 Stem Cell 2 Penunjang

30. FIA801 Teknologi Laboratorium 2 Penunjang

31. BIU804 Teratologi dan Toksikologi 2 Penunjang

32. BIF805 Tumbuh Kembang Manusia 2 Penunjang

33. KDM805 Zoonosis 2 Penunjang

No

Mata kuliah Penunjang Disertasi Beban

Studi ( sks)

Kompetensi

Kode Nama Jenis

1 2 3 4 6

1 PDK804 Mata Kuliah Penunjang Pilihan

Disertasi 1 2 Penunjang

2 PDK805 Mata Kuliah Penunjang Pilihan

Disertasi 2 2 Penunjang

3 PDK806 Mata Kuliah Penunjang Pilihan

(36)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 28

4.7 Diskripsi Mata Kuliah

4.7.1 Filsafat Ilmu

1. Nama Mata Kuliah Filsafat Ilmu 2. Kode Mata Kuliah PHK801

3. Beban Studi 2 sks

4. Semester 1

5. Prasyarat

6. Kompetensi Setelah mengikuti pembelajaran mahasiswa diharapkan mampu menerapkan pola pikir dan perilaku ilmiah yang kritis dan inovatif dalam pemecahan masalah riset

7. Jenis Kompetensi Utama

8. Elemen Kompetensi Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 9. Silabus Pembelajaran fisafat ilmu membahas dan

mengaplikasikan latar belakang dan tujuan pembelajaran filsafat ilmu, perkembangan model berpikir manusia, pengetahuan, teori kebenaran, penalaran, metode ilmiah untuk menjelaskan peristiwa alam dan memecahkan masalah, ilmu sebagai sumber nilai (sikap dan perilaku ilmiah), sarana ilmiah

10. Atribut Soft Skills Pola pikir dan perilaku ilmiah 11. Metode Pembelajaran Ceramah ,Tugas dan Diskusi 12. Media Pembelajaran LCD

13. Penilaian Hasil Belajar UAS ( 50%), Tugas (20%), Presentasi (20%), Soft Skills(10%).

14. Dosen 1. Prof. Dr. Nancy Margarita Rehatta, dr., Sp.AnK

2. Prof. Dr. Djohanzah Marzuki, dr., Sp.BP-RE 3. Dr. H. Mohammad Adib, drs., MA

4. Dr. Purwo Sri Rejeki, dr., M.Kes 5. Viskasari Pintoko Kalanjati,

dr.,M.Kes.,Sp.PA(K)

15. Referensi Wajib 1. Soeparto P, Putra SP, Harjanto, 2010. Filsafat Ilmu Kedokteran. Airlangga University Pers. 2. Suriasumantri JS, 1998. Filsafat Ilmu. Sebuah

Pengantar Populer. Jakarta:Sinar Harapan 3. Bahm AJ, 1980. What is “Science?”. Reprint

.Axiology: The Science Of Values Albuquerque : World Books

(37)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 29 4.7.2 Logika & Metode Sains

1. Nama Mata Kuliah Logika & Metode Sains 2. Kode Mata Kuliah PHK802

3. Beban Studi 2 sks

4. Semester 1

5. Prasyarat

6. Kompetensi Setelah mengikuti pembelajaran mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan Cognitive

Science pada riset untuk disertasi

7. Jenis Kompetensi Utama

8. Elemen Kompetensi Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) 9. Silabus Teori dasar tentang tekhnik analisis dan prinsip

dan konsep berpikir. Validitas, analisis deduksi dan induksi, argumentasi fallacious, symbol logika dan metode ilmiah sebagai aplikasi untuk penulisan disertasi

10. Atribut Soft Skills Displin, Konsep berpikir 11. Metode Pembelajaran Ajar, Tugas dan diskusi 12. Media Pembelajaran LCD

13. Penilaian Hasil Belajar 1. Sofskill 2. Kuis 3. Tugas 4. UAS

14. Dosen 1. Widodo JP, dr,MS, MPH, Ph.D (PJMK)

2. Prof. Dr. M Zainuddin, Apt

15. Referensi Wajib 1. ET Jaynes, 2004. Probability Theory : The Logic of science. Cambridge University Press. 2. Karl Proper, 2005. The Logic of Science

(38)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 30 4.7.3 Patobiologi

1. Nama Mata Kuliah Patobiologi 2. Kode Mata Kuliah KDK802

3. Beban Studi 2 sks

4. Semester 1

5. Prasyarat

6. Kompetensi Pada akhir Mata Kuliah Patobiologi ini, peserta didik Semester 1 Program Studi Ilmu Kedokteran, Program Pendidikan Doktor, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga akan mampu menggunakan paradigma Patobiologi, yaitu perubahan biologis yang menyimpang untuk menyelesaikan masalah riset untuk Disertasi. 7. Jenis Kompetensi Utama

8. Elemen Kompetensi Mata kuliah keilmuan dan ketrampilan (MKK) 9. Silabus Materi Mata kuliah ini disampaikan secara tatap

muka disertai diskusi, yang membahas tentang Pengantar Patobiologi, Alur Pikir Ilmia Patobiologi, Patobiologi Inflamasi, Patobiologi Seluler, Patobiologi Sel Punca, Patobiologi Imunitas Sinyal Transduksi, heat Shock Protein, Patobiologi Molekuler Kanker, Mutasi dan Mutagenesis, Perbaikan Gen dan Gangguan Ekspresi Gen .

10. Atribut Soft Skills Konsep berpikir ilmiah 11. Metode Pembelajaran Ceramah dan diskusi 12. Media Pembelajaran LCD

13. Penilaian Hasil Belajar Ujian Karya ada dua bentuk

1. Tugas Alur Pikir Ilmiah Rencana Riset Disertasi

2. Pembuatan Alur Pikir Ilmiah Patobiologi 3. Soft skill

14. Dosen 1. Prof. Dr. Suhartono TP, dr, MS. (PJMK) 2. Dr. Gondo Mastutik, drh. M.Kes

3. Prof. Dr. Drs. I Ketut Sudiana, MSi. 15. Referensi Wajib 1. Kumar V, Abbas AK Fausto N, Mitchell

RN,2007. Robbins basic Pathology ,8th

Edition, Elsevier Saunders: Philadelphia 2. Kumar V, Abbas AK Fausto N, 2007. Robins

and Cotran Pathologic Basic of Disease , 8th

(39)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 31 4.7.4 Epidemiologi Kedokteran

1. Nama Mata Kuliah Epidemiologi Kedokteran 2. Kode Mata Kuliah KME807

3. Beban Studi 2 sks

4. Semester 1

5. Prasyarat

6. Kompetensi Setelah menyelesaikan Mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu menggunakan prinsip-prinsip epidemiologi dalam berbagai riset, terutama riset Kedokteran.

7. Jenis Kompetensi Utama

8. Elemen Kompetensi Mata kuliah keilmuan dan ketrampilan (MKK) 9. Silabus Mata kuliah ini dirancang untuk Program Doktor

Program Studi Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, menyajikan bahasan tentang distribusi orang sehat, sakit, dan orang dalam risiko, serta determinannya; identifikasi masalah kedokteran secara menyeluruh dan mekanisme yang berkaitan dengan masalah tersebut, metode riset epidemiologi, dan critical appraissal riset epidemiologi.

10. Atribut Soft Skills Disiplin dan kemampuan presentasi (diskusi) 11. Metode Pembelajaran Ceramah, Diskusi, Penugasan dan Presentasi

Paper 12. Media Pembelajaran LCD

13. Penilaian Hasil Belajar 1. Presensi 15%, 2. Tugas 25 %, 3. Aktifis diskusi (soft skill) 20%, 4. Ujian 40 %

14. Dosen PJMK : Dr. Florentina Sustini, dr., MS Dosen : Dr. Florentina Sustini, dr., MS

Dr. Soenarjo ,dr., MS., MSc

Hj. Dr. Susilowati Andajani, dr, MS Dr. H. Budi Utomo, dr, MS

15. Referensi Wajib Buku :

1) Beaglehole R, R Bonita,T Kjellstrom,1993. Basic Epidemiology.Geneva:WHO

2) Crombie Kl,1996.The Pochet Guide to Critical Appraisal: A Handbook for Health Care

Professionals.London: BMJ Publ.Group. 3) Greenberg S R .,et al.1996.Medical

Epidemiology 2nd Ed.,London A Lange

(40)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 32 4.7.5 Biologi Molekuler

1. Nama Mata Kuliah Biologi Molekuler 2. Kode Mata Kuliah BIS801

3. Beban Studi 2 sks

4. Semester 1

5. Prasyarat

6. Kompetensi Setelah mengikuti proses pembelajaran mahasiswa diharapkan mampu peran biomolekul pada pelaksanaan berbagai fungsi kehidupan mkhluk hidup.

7. Jenis Kompetensi Penunjang 8. Elemen Kompetensi MKK

9. Silabus Konsep dasar, gen dan ekspresi gen, replikasi, transkripsi, translasi, pengendalian ekspresi gen, mutasi, mutagenesis dan perbaikan DNA, komunikasi sel, karsinogenesis, reaksi imun alami, humoral dan seluler, kematian sel, nekrosis dan apoptosis, senyawa oksigen reaktif 10. Atribut Soft Skills Keejujuran dan kerjasama

11. Metode Pembelajaran Ajar

12. Media Pembelajaran LCD, White Board

13. Penilaian Hasil Belajar UAS 60%, Karya Ilmiah (30%), Soft skill (10%) 14. Dosen Prof. Purnomo Suryohudoyo ,dr.,Sp.BK

15. Referensi Wajib 1. Bruce Alberts, Alexander Johnson, Julian Lewis and Martin Raff, 2007. Molecular Biology of the Cell.

2. Bruce Alberts, Dennis Bray, Karen Hopkin and Alexander Johnson , 2009. Essential of the Cell.

(41)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 33 4.7.6 Analisis Multivariat

1. Nama Mata Kuliah Analisis Multivariat 2. Kode Mata Kuliah MAS802

3. Beban Studi 2 sks

4. Semester 2

5. Prasyarat

6. Kompetensi Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan metode analisis multivariat dalam riset ilmu kedokteran.

7. Jenis Kompetensi Pendukung 8. Elemen Kompetensi MKK

9. Silabus Konsep vektor dan matrik, pembagian analisis multivariat, manova, analisis regresi ganda, analisis regresi logistik ganda, analisis diskriminaan, analisis jalur dan SEM.

10. Atribut Soft Skills Kejujuran, disiplin dan kerjasama 11. Metode Pembelajaran Ajar dan tutorial

12. Media Pembelajaran LCD, white board

13. Penilaian Hasil Belajar UAS 60%, Tugas 30%, Soft skill 20%

14. Dosen Prof. Kuntoro, dr., MPH.Dr.PH

15. Referensi Wajib 1. Kuntoro, 2002, Pengantar teori probabilitas, Pustaka Melati, Surabaya.

2. Kuntoro, 2002, Pengantar Analisis Multivariat, Pusataka Melati, Surabaya.

3. Kuntoro, 2007, Metode Statistik, Pustaka Melati, Surabaya.

4. Kuntoro, 2008, Metode sampling dan penentuan besar sampel, Pusataka Melati, Surabaya.

(42)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 34 4.7.7 Biofisika Radiasi

1. Nama Mata Kuliah Biofisika radiasi 2. Kode Mata Kuliah FIB802

3. Beban Studi 2 sks

4. Semester 2

5. Prasyarat

6. Kompetensi Setelah mengikuti proses pembelajaran mahasiswa diharapkan mampu menerapkan berbagai prinsip ilmu fisika pada instrumentasi radiasi dan penangannya sehingga aman

7. Jenis Kompetensi Penunjang 8. Elemen Kompetensi MKK

9. Silabus Sifat fisik radiasi, sumber radiasi, radiasi alam dan buatan, jenis dan sifat radiasi, partikel bermuatan, betral dan gelombang elektromagnetik, peluruhan radioaktif, satuan radiasi, interaksi radiasi dengan materi, energy deposisi dan dosimetri radiasi, penghitungan dosis radiasi internal dan eksternal, proses fisika, kimia dan biologi yang berkaitan dengan radiasi, pengaruh radiasi terhadap kesehatan manusia, prinsip proteksi dan keselamatan radiasi: emergency npalnning, regulasi, pengukuran dan dteksi radiasi, radiasi lingkungan, geometri radiasi, penyebaran radiasi dan radiasi pada kanopi daun. Keseimabnagan radiasi pemanfaatan radiasi dalam bidang in dustri, medis dan lingkungan.

10. Atribut Soft Skills Keejujuran dan kerjasama 11. Metode Pembelajaran Ajar

12. Media Pembelajaran LCD, White Board

13. Penilaian Hasil Belajar UAS 60%, Karya Ilmiah (30%), Soft skill (10%) 14. Dosen Prof. Dr. Ir. Suhariningsih

15. Referensi Wajib 1. Krane, Kenneth, 1992. Fisika Modern, UI Press

2. Cember H, 1983. Pengantar Fisika Kesehatan, Blacjwell Scientifis Publ

3. Wiryosimin S, 1995. Mengenal asas proteksi radiasi. Penerbit ITB, Bandung.

(43)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 35 4.7.8 Bioteknologi

1. Nama Mata Kuliah Bioteknologi 2. Kode Mata Kuliah BIT817

3. Beban Studi 2 sks

4. Semester 2

5. Prasyarat

6. Kompetensi Setelah mengikuti proses pembelajaran mahasiswa mampu memilih teknologi yang melibatkan mahkhluk hidup untuk menghasilkan produk yang berguna bagi manusia khususnya dengan melakukan manipulasi/rekayasa gen. 7. Jenis Kompetensi Pendukung

8. Elemen Kompetensi MKK

9. Silabus Berbagai teknologi yang melibatkan mahkhluk hidup untuk menghasilkan produk yang berguna bagi manusia khususnya dengan melakukan manipulasi/ rekayasa gen (genetic engineering). 10. Atribut Soft Skills Disiplin (rajin hadir dan datang tepat waktu),

partisipasi (bertanya, menjawab, mengemukakan pendapat)

11. Metode Pembelajaran Ajar dan tugas membaca (reading assignment) 12. Media Pembelajaran LCD, White Board, OHP

13. Penilaian Hasil Belajar Short essay, open book exam, take home exam (90%), Soft skill (10%)

14. Dosen 1. Prof. Purnomo Suryohudoyo , dr., SpBK 2. Prof. Sutjipto dr., MS.,Ph.D

3. Prof. Dr. Harianto Notopuro, dr., MS

15. Referensi Wajib 1. Kingsman AM., Kingsman AJ, 1998. Genetic Engineering. Blackwell Scientific Publication. 2. Watson JD et al., 1999. Recombinant DNA.

WH Freeman & Co.

3. David F. Clark, 2010. Molecular Biology. Elsevier Inc.

(44)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 36 4.7.9 Bioteknologi Reproduksi

1. Nama Mata Kuliah Bioteknologi Reproduksi 2. Kode Mata Kuliah BIT818

3. Beban Studi 2 sks

4. Semester 2

5. Prasyarat

6. Kompetensi Setelah mengikuti proses pembelajaran mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu reproduksi dan kebidananan dalam riset untuk disertasi.

7. Jenis Kompetensi Pendukung 8. Elemen Kompetensi MKB

9. Silabus Perintisan bank Embrio, Bank Sperma, Alat bantu Reproduksi (ART), pembuatan embrio jantan dan betina, pembuatan kembar identik dan fraternal, sexing embrio dengan tekhnik PCR, FISH dan sitogenetik. Pembuatan embryonic stem cell (ESC). Labeling hormone dengan radioaktif atau enzyme tekhnik anakisa RIA, IRMA, Eisa dan Immunolite, produksi hormone reproduksi invitro. Bentuk dan Jenis patologi pre dan postaprtu. Tatalaksana penanggulangannnya. Tekhnik pembuatan kontrasepsi di luar hormone.

10. Atribut Soft Skills Disiplin waktu 11. Metode Pembelajaran Ajar

12. Media Pembelajaran LCD

13. Penilaian Hasil Belajar Take home exam sesuai dengan proposal 14. Dosen 1. Prof. Dr. H. Laba Mahaputra, drh.,M.Sc

(PJMK)

2. Prof. Dr. H. Agus Abadi, dr.,SpOG (K) 3. Prof. Win Darmanto, Drs.M.Si.Ph.D

15. Referensi Wajib Chard T, 1994. Laboratory Techniques in Biochemistry and molecular Biology; an introduction to RIA and related tecqniques. 4th ed.

(45)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 37 4.7.10 Faal Olahraga

1. Nama Mata Kuliah Faal Olahraga 2. Kode Mata Kuliah BIF804

3. Beban Studi 2 sks

4. Semester 2

5. Prasyarat

6. Kompetensi Setelah mengikuti proses pembelajaran mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan konsep faal olahraga pada level molekuler untuk riset disertasi

7. Jenis Kompetensi Penunjang 8. Elemen Kompetensi MPK

9. Silabus Definisi dan konsep latihan olahraga, prinsip latihan olahraga, efefk sistemik latihan olahraga, efek seluler latihan olahraga, efek molekuler latihan olahraga

10. Atribut Soft Skills Pengembangan konsep 11. Metode Pembelajaran Ceramah, Tugas dan Diskusi 12. Media Pembelajaran LCD

13. Penilaian Hasil Belajar Tugas 70%, Presentasi 20%, Soft skill 10% 14. Dosen Prof. Dr. Harjanto JM, dr.,AIF

15. Referensi Wajib 1. Astrand PO, 1986. Textbook of Work Physiology, latest ed.

2. Lamb DR, 1984. physiology of Exercise, latest ed

3. Fox EL, Bowers RW, Foss ML, 1993. The Physiological Basis of Exercise and Sport, latest ed

(46)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 38 4.7.11 Farmakologi Molekuler

1. Nama Mata Kuliah Farmakologi Molekuler 2. Kode Mata Kuliah FAT804

3. Beban Studi 2 sks

4. Semester 2

5. Prasyarat

6. Kompetensi Setelah mengikuti pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat memahami, menjelaskan dan menganalisa interaksi antara obat/toksikan/ xenobiotik/molekul endogen (neurotransmitter, hormone, molekul adesif, cytokine,chemokine, dan lain lainya) pada tingkat reseptor (Ionophore, G-Protein coupled receptor, Tyrosine kinase receptor, nuclear receptor, carrier receptor=transporter dan anti transporter) dan transduksi sinyal yang terjadi, serta factor faktor yang mempengaruhinya.

7. Jenis Kompetensi Pendukung 8. Elemen Kompetensi MKK

9. Silabus 1. Pengantar Farmakologi Molekuler

1.1.Definisi dan Pengertian Farmakololgi Molekuler

1.2.Ruang Lingkup Farmakologi Molekuler (Basic to Clinic)

2. Konsep Teori Reseptor

2.1. Definisi dan Pengertian Konsep Reseptor 2.2. Perkembangan dari Reseptor Klasik

sampai Reseptor Modern (Supramolecular Complex)

2.2.1. Reseptor GABA 2.2.2. Reseptor NMDA

2.3. Tipe Reseptor

2.3.1. Reseptor Saluran Ion (Ionophore) 2.3.2. Reseptor yg berkaitan dgn protein G (G-coupled Receptor)

2.3.3.Reseptor yg berkaitan dengan Tyrosin kinase

2.3.4.Reseptor yg berkaitan dengan transkripsi genetic

2.3.5.Reseptor Enzim

3. Reseptor dan Transduksi Sinyal, 3.1.Mekanisme Transduksi sinyal akibat interaksi obat dengan

(47)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 39 3.3. Reseptor yg berkaitan dgn protein G (G-coupled Receptor)

3.4. Reseptor yg berkaitan dengan Tyrosin kinase

3.5. Reseptor yg berkaitan dengan transkripsi genetik

4. Kinetika interaksi obat dengan reseptor diatas (Farmakokinetik molekuler)

4.1. Aspek kualitatif

Mekanisme interaksi: Interaksi kompetitif , Interaksi non kompetitif, alosterik

4.2. Aspek kuantitatif

Penentuan parameter farmakodinamik: LD50,ED50,IC50,IT

5. Dinamika interaksi obat dengan reseptor : Toleran, Up regulation,Down regulation, Ttachyphylaxsis,

6. Pemahaman beberapa proses yang

menyengkut aspek Farmakologi Molekuler 6.1. Neurotransmisi (SSP dan SSO) 6.2. Apoptosis

6.3. Karsinogenesis 6.4. Sepsis

6.5. Thrombogenesis

10. Atribut Soft Skills Disiplin, kemampuan analisis dan komunikasi tertulis

11. Metode Pembelajaran Ceramah, tugas dan diskusi 12. Media Pembelajaran LCD

13. Penilaian Hasil Belajar UAS (40%), UTS (30%), Tugas (20%), softskill (10%)

14. Dosen 1. Prof, Dr, H. Achmad Basori, MS,Apt 2. Dr, Sunarni Zakaria, dr.,M.Kes 3. Dr. Arifa Mustika,dr.,M.Si

15. Referensi Wajib 1. Brunton LL, Chabner BA, Knollmann BC, 2011. Goodman and Gilman’s the pharmacological basis of therapeutics 12th ed.

McGraw Hill

2. Katzung BG, 2012. Basic and Clinical Pharmacology 12th ed, Lange Publication

3. Foreman JC and Johansen T (eds), 1996. Textbook of receptor Pharmacology, CRC Press.USA

4. Nestler EJ, Hyman SE, Malenka RC, 2001. Molecular Neuropharmacology: A foundation for clinical neuroscience, McGraw Hill.

(48)

Panduan Pendidikan Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor FK UNAIR 2018 40 4.7.12 Hubungan Struktur & Aktivitas Obat

1. Nama Mata kuliah : Hubungan Struktur & Aktivitas Obat 2. Kode Mata kuliah : KIM807

3. Beban Studi : 2 (dua) sks

4. Semester : Semester 2 atau 3

5. Prasayarat :

6. Kompetensi : Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta program diharapkan mampu menerapkan teori-teori hubungan perubahan struktur, sifat kimia fisika dan aktivitas obat, secara kualitatif dan kuantitatif, menerapkan program komputer untuk menentukan nilai parameter sifat kimia fisika dan prediksi ADMET molekul obat, dalam riset pengembangan senyawa obat.

7. Jenis Kompetensi : Pendukung 8. Elemen Kompetensi MKB/MKK

9. Silabus : Materi yang dibahas meliputi: hubungan perubahan struktur dan pengembangan obat, hubungan kualitatif dan kuantitatif struktur-aktivitas turunan obat, analisis model-model HKSA, hubungan struktur dan aktivitas pada proses interaksi obat-reseptor, aplikasi program komputer untuk menentukan nilai parameter sifat kimia fisika, memprediksi bioavaibilitas, metabolisme, toksisitas dan aktivitas secara in

silico, dan menganalisis HKSA (2D dan 3D).

10. Atribut Soft Skills : Kejujuran, disiplin, kerjasama 11. Metode Pembelajaran : Ajar, Tutorial and Praktikum

12. Media Pembelajaran : Power Point, LCD Projector, Papan Tulis dan Komputer (Program QSAR)

13. Penilaian Hasil Belajar : Membuat karya tulis (90%), soft skill (10%) 14. Dosen : Prof. Dr. Siswandono, Apt., M.S.

15. Referensi Wajib : 1. Kubinyi, H., 2002. 3D Quantitative Structure

Activity Relationships, Recent Advanced. Vol

3. NewYork: Kluwer Academic Publishers. 2. Puzyn, T., et al., 2010. Recent Advances in

Gambar

Gambar 2.1. Tata Cara Pendaftaran Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang  Doktor FK UNAIR
Tabel 4.1 Tahapan Pendidikan
Tabel 4.2 Struktur Kurikulum
Tabel 4.4 Daftar Mata Kuliah Pilihan

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN dari analisa adalah walaupun penggunaan Torque Game Builder sebagai sebuah teknologi baru akan mempermudah pekerjaan dalam merancang sebuah game, namun

KESATU : KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN TENTANG PENGANGKATAN DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH PADA PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEDOKTERAN

Penelitian ini merupakan studi eksperimental murni dengan desain pretest-posttest dilanjutkan dengan test perbedaan antar kedua kelompok, tersamar tunggal dengan

Tujuan dilakukannya penelitian mengenai penambahan serat kulit bambu pada bahan baku pembuatan plafon gipsum adalah untuk memperkuat kekuatan plafon gipsum dari

Apa lagi sekarang, internet sangat mudah diakses dan mudah ditemukan seperti tempat mengakses yang tersedia di warnet- warnet (warung internet). Bisa diakses melalui gadget

Reaktivitas : Tidak ada data tes khusus yang berhubungan dengan reaktivitas tersedia untuk produk ini atau bahan

Deteksi asymptomatic malaria pada penderita tidak demam dapat dilakukan dengan menggunakan alat diagnosis yang ada pada layanan kesehatan primer (pemeriksaan

Ucapan terima kasih sebesar-besarnya juga saya sampaikan kepada seluruh staf pengajar Program Studi Ilmu Kedokteran Jenjang Doktor Fakultas Kedokteran Universitas