• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER I TAHUN 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBAHASAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER I TAHUN 2015/2016"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Silakan kunjungi My Website www.mnj.my.id

PEMBAHASAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER I

TAHUN 2015/2016

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Disusun oleh

MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN

NPM. 151000126

KELAS D

Muh_Nur_Jamal

D070AF70

081223956738

16jamal

muh.jamal08

muh.nurjamaluddin UNIVERSITY

KADER HmI KOMHUK UNPAS-BANDUNG

(2)

Silakan follow ya

   muh.jamal85@yahoo.com muhnurjamaluddin.blogspot.co.id mnurjamaluddin.blogspot.co.id creativityjamal.blogspot.co.id muh.jamal1608@gmail.com SAAT INI

Jalan PH. Hasan Mustapa Nomor 23, Gang Senang Raharja, RT 02, RW 15, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul,

ASAL

Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,

Provinsi Jawa Barat, Indonesia

(3)

Renungan

Ya Tuhan, saya lupa

Saya benar-benar lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya Ingat:

Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa? Ya Tuhan, karena saya lupa

Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku

Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini

Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini Ingat:

Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui? Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu? Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik

Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang lainnya

Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini Ingat:

Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku? Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku? Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia

Dan juga kebahagiaan di akhirat

Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan Ingat:

Kebahagian di dunia itu hanya bersifat sementara bagimu Aku akan siapkan 99% lagi kebahagiaan untukmu kelak di akhirat

(4)

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG FAKULTAS HUKUM

Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261 UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2015/2016

MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN HARI, TANGGAL : SELASA, 11 JANUARI 2016

KELAS/SEMESTER : A-B-C-D-E-F-G-H/I WAKTU : 90 MENIT

DOSEN : TIM DOSEN SIFAT UJIAN : CLOSE BOOK

SOAL

1. Perkembangan konsep demokrasi dapat dipahami sebagai bentuk pemerintahan, sistem politik dan sikap atau pandangan hidup. Jelaskan:

a. Demokrasi sebagai sistem politik. Jawaban:

Demokrasi sebagai sistem politik megandung arti:

1) Pada masa sekarang demokrasi dipahami tidak semata suatu bentuk pemerintahan tetapi sebagai sistem politik yang cakupannya lebih luas dari bentuk pemerintahan. 2) Henry B. Mayo, menyatakan demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu

sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan yang berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.

3) Samuel Huntington, menyatakan bahwa sistem politik sebagai demokratis sejauh para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam sistem itu dipilih melalui pemilihan umum yang adil, jujur dan berkala dan di dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara hampir semua penduduk dewasa berhak memberi suara.

4) Sistem politik yang lebih luas pengertiannya dari sistem pemerintahan, termasuk sistem politik non-demokrasi, otoritarian, totalitarian, rezim militer, monarki absolut, kediktatoran, rezim komunis, fasis, dan sistem satu partai politik.

(5)

b. Prinsip atau prosedur sistem politik demokrasi. Jawaban:

Menurut Sukarna prinsip-prinsip atau prosedur dari sistem politik demokrasi adalah sebagai berikut:

1) Pembagian kekuasaan: kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif berada pada badan yang berbeda.

2) Pemerintahan konstitusional. 3) Pemerintahan berdasarkan hukum. 4) Pemerintahan mayoritas.

5) Pemerintahan dengan dialog. 6) Pemilihan umum yang bebas.

7) Partai politik lebih dari satu dan menjalankan fungsinya, yaitu: a) mencalonkan kandidat;

b) membina pendapat masyarakat; c) menarik rakyat untuk memilih; d) mengkritik penguasa;

e) memilih orang-oramg yang akan diangkat dalam pemerintahan; f) melakukan pendidikan politik;

g) memilih pemimpin-pemimpin politik; h) memadukan pemikiran-pemikiran politik; i) melakukan sosialisasi politik;

j) menyelesaikan perselisihan-perselisihan; k) mempersatukan pemerintahan; dan l) mempertanggungjawabkan pemerintahan. 8) Manajemen terbuka (tranfarancy):

a) ikut sertanya masyarakat dalam urusan pemerintahan; b) mempertanggungjawabkan pemerintah terhadap rakyat; c) adanya dukungan rakyat terhadap pemerintah; dan d) adanya pengawasan rakyat terhadap pemerintah. 9) Pers yang bebas.

10) Pengakuan terhadap hak-hak minoritas. 11) Perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia. 12) Peradilan yang bebas dan tidak memihak.

(6)

13) Pengawasan terhadap administrasi negara.

14) Mekanisme politik yang berubah antara kehidupan politik masyarakat dan kehidupan politik pemerintah.

15) Kebijaksanaan negara dibuat oleh badan perwakilan politik tanpa paksaan dari badan lain. 16) Penempatan pejabat-pejabat dalam pemerintahan dengan merit sistem bukan spoil sistem. 17) Penyelesaiaan perpecahan secara damai atau secara kompromi.

18) Jaminan terhadap kebebasan individu dalam batas-batas tertentu, seperti: a) kebebasan berbicara atau mengemukakan pendapat dan pikiran; b) kebebasan beragama;

c) kebebasan dari rasa takut; dan

d) kebebasan dari pada kebutuhan (bekerja/berusaha).

19) Konstitusi / Undang-Undang Dasar / Peraturan Perundang-undangan yang demokratis. 20) Adanya persetujuan.

c. Demokrasi sebagai sikap hidup dan nilai-nilai kehidupan demokrasi. Jawaban:

Demokrasi sebagai sikap hidup dan nilai-nilai kehidupan demokrasi mengandung arti: 1) Adanya perasaan saling mengahargai.

2) Adanya perasaan saling memiliki hak.

3) Bebas mengemukakan pendapat dan mengahargai pendapat orang lain. 4) Memahami keberagaman dalam masyarakat.

5) Terbuka dalam berkomunikasi.

6) Menjunjung tinggi nilai-nilai dan martabat kemanusiaan.

7) Timbulnya kepercayaan diri dan tidak menggantungkan diri pada orang lain. 8) Mampu mengekang diri.

(7)

2. Menurut David Betham dan Kevin Boyle, terdapat 5 (lima) faktor yang menentukan kehidupan demokrasi suatu negara, jelaskan 5 (lima) faktor tersebut!

Jawaban:

Menurut David Betham dan Kevin Boyle bahwa 5 (lima) faktor yang menentukan kehidupan demokrasi suatu negara terdiri atas:

a. negara hukum;

b. masyarakat madani (civil society); c. infrastruktur politik (political party); d. pers bebas yang bertanggung jawab; e. adanya pemilihan langsung.

Menurut Betham dan Boyle, persoalan demokrasi adalah merupakan permasalahan ukuran, yaitu proses prinsip-prinsip kendali rakyat dan kesetaraan politis diwujudkan, dan seberapa besar partisipasi rakyat (masyarakat) dalam pengambilan/pembuatan keputusan kolektif. Secara konvensional, suatu negara dapat disebut demokratis bila pemerintahannya terbentuk atas kehendak rakyat yang diwujudkan lewat pemilihan umum yang kompetitif untuk memilih orang-orang yang akan menduduki jabatan publik, dengan ketentuan semua orang-orang dewasa mempunyai hak yang sama untuk memilih dan dipilih, kemudian hak-hak politis dan sipil dijamin oleh hukum. Disebutkan juga bahwa dalam praktiknya tidak satupun negara yang mampu mewujudkan prinsip kendali rakyat dan kesetaraan politis ini dengan sepenuhnya.

3. Hampir setiap negara di dunia saat ini mendeklair sebagai negara hukum yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia. Jelaskan:

a. Pengertian dan ciri-ciri negara hukum. Jawaban:

Negara hukum adalah negara yang mengambil tindakan didasarkan pada aturan hukum yang telah ada, jadi dalam tugas negara adalah menjalankan kesadaran hukum berdasarkan hukum yang berlaku yang harus ditaati oleh seluruh warga negara tersebut. Kemudian ciri-ciri negara hukum, yaitu:

1) Kekuasaan berjalan sesuai dengan hukum positif yang berlaku.

2) Menuntut pembagian kekuasaan, meliputi legislatif, eksekutif dan yudikatif. 3) Kegiatan negara dikontrol oleh kekuasaan kehakiman.

4) Adanya pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia (HAM). 5) Adanya legalitasi dalam arti hukum.

(8)

b. Negara hukum klasik dengan negara hukum modern beserta ciri-cirinya. Jawaban:

Negara hukum klasik merupakan seperangkat norma moral dan norma sosial yang berfungsi sebagai pengarah, sebagai kontrol dan merupakan ukuran terhadap perilaku manusia yang orientasinya adalah keselamatan hidup baik di dunia maupun di akhirat. Adapun ciri-cirinya, yaitu:

1) Adanya seperangkat norma.

2) Mempunyai tujuan yang mengarah kepada keselamatan dunia dan akhirat.

Kemudian hukum meodern merupakan suatu norma yang dibuat oleh manusia dan lahir dari sebuah kesepakatan-kesepakatan antara manusia dalam sebuah bentuk musyawarah untuk mufakat yang diproses secara otonom, logis-rasional, secara mekanis dan teratur. Kemudian ciri-cirinya, yaitu:

1) Adanya persetujuan.

2) Terjadinya proses yang sistematis.

3) Kekuasaan berjalan sesuai dengan hukum positif yang berlaku.

4) Menuntut pembagian kekuasaan, meliputi legislatif, eksekutif dan yudikatif. 5) Kegiatan negara dikontrol oleh kekuasaan kehakiman.

6) Adanya pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia (HAM). 7) Adanya legalitasi dalam arti hukum.

c. Hakikat Hak Asasi Manusia. Jawaban:

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasa 1 menyebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak

yang melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”. Berdasarkan rumusan-rumusan hak asasi manusia tersebut, dapat disimpulkan

bahwa HAM merupakan hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat, atau negara. Jadi, hakikat Hak Asasi Manusia (HAM) bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan

(9)

Salah satu kesempurnaan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia adalah "akal

dan pikiran" yang membedakannya dengan makhluk lain. Sejak diciptakan dan dilahirkan

manusia telah dianugerahi hak-hak yang melekat pada dirinya dan harus dihormati oleh manusia yang lain.

4. Wawasan Nusantara merupakan wawasan nasional bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita tujuan nasional. Jelaskan:

a. Pengertian wawasan nusantara. Jawaban:

Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografisnya menurut Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dalam mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.

b. Unsur dasar wawasan nusantara. Jawaban:

Unsur dasar dan perwujudan wawasan nusantara terdiri atas: 1) Wadah (Contour)

Wadah (countur) adalah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta keanekaragaman budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik.

2) Isi (Content)

Isi (content) adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional yang berupa politik, ekonomi, sosial, dan budaya serta pertahanan dan keamanan.

(10)

Hal tersebut menyangkut dua hal, pertama realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional persatuan, kedua persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.

3) Tata Laku (Conduct)

Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan nusantara menjadi sebuah tata laku yang terdiri atas:

a) Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia.

b) Tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tidakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia.

Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

c. Implementasi wawasan nusantara dalam pembangunan nasional. Jawaban:

Implementasi wawasan nusantara dalam pembangunan nasional, terdiri atas: a. Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Bidang Politik

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu:

1) Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam indang-undang, seperti Undang-undang Partai Politik, Undang-Undang-undang Pemilihan Umum, dan Undang-Undang-undang Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa. Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.

2) Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian.

(11)

Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.

3) Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.

4) Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.

5) Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps diplomatik sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.

b. Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, implementasi wawasan nusantara akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu, juga dapat mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri. Prinsip-prinsip implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi, yaitu:

1) Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.

2) Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah masing-masing dalam pengembangan kehidupan ekonominya.

3) Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya. Contoh implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi diantaranya dengan menyeimbangkan Keuangan Pusat dan Daerah dengan keluarnya Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah. Pembagian keuangan yang semula hampir 80% anggaran daerah harus menunggu didatangkan dari pusat, padahal 90% hasil-hasil daerah diserahkan pada pemerintahan pusat, kini pada undang-undang tersebut diubah menjadi:

(12)

a) Hasil Pajak Bumi dan Bangunan, 10% untuk pemerintah pusat dan 90% untuk daerah.

b) Hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, 20% untuk pusat, 80% untuk daerah.

c) Hasil kehutanan, pertambangan umum dan perikanan, 20% untuk pusat dan 80% untuk daerah.

d) Hasil minyak bumi, 85% untuk pusat, 15% untuk daerah dan gas alam, 70% untuk pusat dan 30% untuk daerah.

e) Bahkan, porsi daerah ditambah lagi dengan adanya Dana Alokasi Umum yang dialokasikan untuk daerah-daerah dengan perimbangan tertentu, yang jumlah totalnya adalah 25% dari penerimaan dalam negeri, sebagai perimbangan.

c. Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Kehidupan Sosial Budaya Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu:

1) Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal. 2) Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.

d. Implementasi Wawasan Nusantara Dalam Kehidupan Pertahanan dan Keamanan Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu: 1) Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara. Contohnya memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.

2) Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi daerah lain. Contohnya rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.

(13)

3) Membangun Tentara Nasional Indonesia yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.

5. Ketahanan nasional merupakan faktor hakiki bagi kehidupan suatu negara, karena eksistensi keutuhan dan kedaulatan negara akan sangat ditentukan oleh sejauh mana negara tersebut mampu menghadapi hakikat ancaman. Jelaskan:

a. Pengertian ketahanan nasional. Jawaban:

Ketahanan nasional adalah kondisi hidup dan kehidupan nasional yang harus senantiasa diwujudkan dan dibina terus-menerus secara sinergi. Hal demikian itu, dimulai dari lingkungan terkecil yaitu pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara dengan modal dasar keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional.

b. Fungsi ketahanan nasional. Jawaban:

Menurut Srijanti dkk bahwa fungsi ketahanan nasional, yaitu:

1) Sebagai daya tangkal, dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, ketahanan nasional Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan negara Indonesia dalam aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

2) Sebagai pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.

3) Pengarah dalam menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja intersektor, antarsektor, dan multidisipliner. Cara kerja ini selanjutnya diterjemahkan dalam rencana jangka panjang yang dibuat oleh pemerintah yang memuat kebijakan dan strategi pembangunan dalam setiap sektor untuk mencapai tujuan nasional mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

(14)

c. Implementansi ketahanan nasional dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (ilmu politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan).

Jawaban:

1) Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Ilmu Politik

Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Adapun proses perwujudannya, yaitu:

a) Ketahanan pada aspek politik dalam negeri yaitu dengan cara sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat.

b) Ketahanan pada aspek politik luar negeri yaitu degan cara meningkatkan kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan saksama, memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak warga negara Indonesia di luar negeri perlu ditingkatkan.

2) Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Ekonomi

Ketahanan Ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Dan juga segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup meliputi kegiatan produksi barang dan jasa serta mendistribusikannya kepada konsumen atau pemakai.

(15)

3) Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Sosial Budaya

Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.

4) Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa membran kitosan sulfat yang dihasilkan dengan metoda konvensional memiliki sifat termal dan kapasitas penukar proton yang lebih

Beberapa keuntungan yang dapat diambil dari proses pemisahan dengan membran yaitu pemakaian energi yang relatif rendah karena pada proses pemisahan tersebut, biasanya tidak

Hukum Tanah Nasional yang diatur dalam Undang-Undang No.5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA) Undang-Undang No 5 tahun 1960, pada Penjelasan

Kualifikasi guru dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab IV Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bagian Kesatu tentang Pendidik

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusunSkripsi Penelitian Tindakan Kelas dengan judul

Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia oleh para remaja di Kota Palu terinterferensi pada tataran sintaksis yaitu adanya pemakaian preposisi yang

Menurut Kotler dan Keller (2009:4) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa,

Latar Belakang: Pada penderita HIV/AIDS, infeksi dari virus HIV menjadi bagian dari penyakit kronis yang menimbulkan tekanan psikologis yang tinggi, Kecemasan itu