• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam udara dan atau berubahnya tatanan (komposisi) udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.7)

Penciptaan pertumbuhan desektor transportasi dapat dilihat dan dirasakan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Kepadatan arus lalu lintas disebabkan tingginya volume kendaraan yang tidak sesuai dengan ketersediaan ruas jalan yang ada. Kondisi tersebut merupakan faktor utama penyebab kemacetan arus lalu lintas. Dampak negatif yang didapatkan adalah tingginya tingkat polusi udara lingkungan kota, sebagai hasil emisigas pembuangan kendaraan bermotor. Dilihat dari sumbernya, pencemaran udara terbesar memang berasal dari asap buang motor, hasil dari berbagai observasi menyebutkan konstribusi pencemaran udara dari transportasi mencapai 66,34 % dari total pencemaran, sementara kegiatan industri menyumbang 18,90 %, pemukiman 11,12 % dan kegiatan persampahan 3,68 %.5)

Polutan udara primer adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan langsung ke udara yang menyebabkan konsentrasinya meningkat dan membahayakan. Hal ini dapat berupa komponen uadar alamiah, seperrti karbon dioksida, yang meningkat di atas konsentrasi normalnya, atau sesuatu yang tidak biasanya terdapat di udara, seperti senyawa timbal (Pb).8)

Polutan udara sekunder adatah senyawa kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfir melalui reaksi kimia diantara berbagai komponen di udara. Pencemaran udara yang serius biasanya terjadi di suatu kota atau daerah lainnya yang mengeluarkan kadar polutan yang tinggi selama periode stagnasi udara8)

Komposisi udara diatmosfer bumi ini tidak selalu tetap. Bermiliar-miliar tahun yang lalu, udara atmosfer sebagian besar terdiri dari gas hidrogen, metan, dan

(2)

amonia. Scara berangsur-angsur proses fotosintesis dan respirasi aerobik dari organisme hidup merubah komposisi tersebut sehingga saat ini udara atmosfer sesuai dengan volumenya terdiri dari 78 % nitrogen (N2) dan 21 % oksigen (O2), dengan sejumlah kecil dari argon (Ar), karbon dioksida (CO2), uap air (H2O, dan gas-gas lainnya). Presentase dari karbon dioksida dan air diatmosfer bervariasi, namun prosentase gas-gas lainnya relatif konstan.8)

Terdapat 10 kelompok besar polutan udara yaitu 8):

a. Karbon dioksida : Karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2). b. Sulfur oksida : Sulfur dioksida (SO2), sulfur trioksida (SO3).

c. Nitrogen oksida : nitrous oksida (N2O), nitrogen oksida (NO), nitrogen dioksida (NO2).

d. Hidrokarbon (senyawaorganik yang mengandung karbon dan hidrogen) : methan (CH4), butane (C4H10), benzene (C6H6).

e. Oksidan fotokimia : ozone (O3), PAN (suatu kelompok peroxyacylnitrates), dan berbagai senyawa aldehid.

f. Partikulat (droplet partikel atau padat yang tersuspensi didalam udara) : asap (smoke), debu, asbestos, partikel logam (seperti timbal, beryllium, kadmium), minyak, garam-garam sulfat.

g. Senyawa organik lainnya : Asbestos, hidrogen fluorida (HF), hidrogen sulfida (H25), amonia (NH3), asam sulfat (H2SO4), asam nitrat (NHO3).

h. Senyawa organik (mengandung karbon) lainnya : pestisida, herbisida, berbagai jenis alkohol, asam, dan bahan kimia lainnya.

i. Substansi radioaktif : tridum, radon, emisi dari bahan bakar fosil dan pembangkit tenaga listrik, dan

j. Kebisingan (noise).

B. Pencemaran Udara Oleh Pb

Timbal adalah logam berat yang terdapat secara alami di dalam kerak bumi dan tersebar ke alam dalam jumlah kecil melalui proses alami, timbale yang ada di lingkungan juga berasal dari kegiatan manusia yang menghasilkan timbal 300 kali lebih banyak dibandingkan timbal yang berasal dari proses alami, timbal terakumulasi

(3)

di lingkungan , tidak dapat terurai secara biologis dan toksisitasnya tidak berubah sepanjang waktu.

Timbal bersifat toksik jika terhirup atau tertelan oleh manusia dan di dalam tubuh akan beredar mengikuti aliran darah, diserap kembali di dalam ginjal dan otak, dan disimpan di dalam tulang dan gigi.

Timbal (Pb) logam yang mendarat perhatian utama dalam segi kesehatan, karena dampaknya pada sejumlah besar orang akibat keracunan makanan atau udara yang terkontaminasi Pb memiliki sifat toksik berbahaya. Timbal bisa terkandung didalam air, makanan dan udara. Pb diatmosfer berasal dari senyawa hasil pembakaran bensin reguler dan premium yang tidak sempurna.5)

Kendaraan bermotor di Indonesia umumnya menggunakan bensin premium ditambahkan timah hitam yang dikenal pula sebagai timbal phlumbum (Pb) dalam bentuk timbal tetraetil dan timbal tatrametil. Penambahan timbal ini meningkatkan bilangan oktan, agar titik bakarnya turun sehingga bensin lebih mudah terbakar. Namun, dalam proses pembakaran 98 % timbal yang terkandung didalamnya akan dilepas dan menimbulkan pencemaran udara.3)

C. Sifat-sifat Pb timbal

Pb adalah logam lunak abu-abu kebiruan, mudah di tempa dan mudah di bentuk serta mudah di cetak, berat atom: 207.2, berat jenis: 11.3, titik lebur : 323O C, exposure limit v (N A B) =0.15 mg/m3 (acgih). Pb banyak di pakai dalam proses industri biasanya terdidiri dari Pb oraganik dan Pb in organic.

Contoh Pb organic: 1 tertra ethyl lead (Pb (C2H2)4), 2 tertra methyl lead (Pb (CH3H)4), Pb acetate, Pb calycilate, Pb stcarate.

Logam ini sangat popular dan banyak di kenal oleh orang awam. Hal tersebut di sebabkan oleh banyaknya timah hitam yang digunakan di pabrik dan paling banyak mcnimbulkan keracunan pada mahluk hidnp adapaun sifat dan kegunanan logam ini adalah ;

1. Mempunyai titik lebur yang rendah sehingga mudah di gunakan dan murah hiaya oprasinnya.

(4)

3. Mempunyai sifat kimia yang aktif sehingga aktifdapat di gunakan untuk melapisi logam untuk mencegah perkaratan;

4. Bila di campur dengan logam lain membentuk logam campuran yang lebih bagus daripada logam yang murninya.

5. Kepadatannya melebihi logam lain. Kegunaan timah hitam ini sering menyebabkan keracunan. Keracunan Pb ini kebanyakan di sebabakan oleh pencemaran linkungan. tau udara, terutama di kota-kota besar.

6. Sifat kimia Pb

Timah hitam dengan symbol Pb, nomor atom 207,19, berat jenis 11,34 berwama kebiru-biruan keperakan; titik lebur,50 derajat celcius, titik didih 1,740 derajat celcius. Logam masuk kedalam system periodic grop metal 4b dan mempunyai valensi 0,+2 Pb (+2) biasa di temukan dalm bentuk garam organic, sedarigkan Pb (+4) adalah unsure utama dalam senyawa organic, Pb di alam mempunyai beberpa isotop.4)

D. Sumber Polusi Timbal

Konsentrasi timbal diudara pada daerah perkotaan kemungkinan mencapai 5 sampai 50 kali dari pada daerah-daerah pedesaan. Semakin jauh dari daerah perkotaan semakin rendah konsentrasi Pb diudara. Timbal yang mencemari udara terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk gas dan partikel-partikel. Gas timbal terutama berasal dari pembakaran bahan aktfi bensin dari kendaraan bermotor yang terdiri dari tetraetal Pb dan tetrametil. Partikel-partikel Pb diudara berasal dari sumber-sumber lain seperti pabrik alkil dan Pb oksida, pembakaran arang. Polusi Pb yang terbesar berasal dari pembakaran dari bensin yang digunakan sebagai bahan bakar motor. Dimana dihasilkan berbagai komponen Pb, terutama Pb BrCl2PbO.9)

Komponen Pb yang mengandung hologen terbentuk selama pembakaran bensin sering ditambahkan cairan anti letupan yang mengandung seavenger kimia. Bahan anti letupan terdiri dari tetraetil Pb atau tetra metil Pb (C2H5)4, atau kombinasi keduanya. Seavenger ditambahkan supaya dapat reaksi dengan komponen Pb yang ditinggal dalam mesin sebagai akibat dari pembakaran bahan antiletupan tersebut. Komponen-komponen Pb yang dapat meruwsak mesin jika tertinggal

(5)

bereaksi dengan seavenger dan membentuk gas pada suhu tertentu saat mesin dijalankan sehingga akan keluar bersama dengan bahan lainnya dan tidak merusak mesin. Dua macam seavenger yang sering digunakan adalah etilen dibromide (C2H4Br2) dan etilen dikloride (C2H4C12). Bahkan adetif yang ditambahkan dalam bensin terdiri dari 62 % tetraetil Pb 18 % etilen abromide 18 % etilen dikloride dan 2 % bahan-bahan lain.10)

Sumber poluasi timbal yang lain :

1 Timbal di udara terutama berasal dari penggunaan bahan baker bertimbal yang dalam pembakarannya melepaskan timbale oksida berbentuk debu / partikulat yang dapat di hidup oleh manusia. Debu timbale juga dapat mengkontaminasi tanah pertanian. Mobil berbahan baker timbale melepaskan 95 % timbale yang mencemari udara dinegara berkembang.

2 Debu timbale menempel padapintu atau jendela yang dapat terhirup kedalam saluran pernafasan dan masuk kedalam mulut.

3 Timbal dalam air minum dapat berasal dari kontaminasi pipa, g/1 dianggap sebagai µ solder dan kran air. Kandungan timbal dalam air sebesar 15 konsentrasi yang aman untuk dikonsumsi

4 Timbal dalam makanan berasal dari kontaminasi kaleng makanan dan minuman dan solder yang bertimbal. Kandungan timbal yang tinggi ditemukan dalam sayuran terutama sayuran hijau

5 Timbal dalam cat adalah sumber utama timbal di rumah tangga. Tanah kebun dapat terkontaminasi cat yang tercuci oleh air hujan dan mencemari air tanah.

E. Manfaat Pb timbal

Pengguanaan timbal terbesar adalah dalam produksi baterai penyimpanan untuk mobil, dimana di gunakan Timbal inertalik dan komponen-komponennya. Elektroda dari beberapa baterai mengandung inaktif yang di sebut grid yang di buat dari alloy timbal mengandung 93% timbale dan 7% Sb (antimony). Pb ini sangat baik untuk pengantar arus listrik, PbO2 dan Pb logam. Sepeni amunisi, kabel .dan solder, solder bias mengandung Pb 50-59% Pb logam. L.ogam Pb juga digunakan dalam

(6)

industri percetakan (tinta). Karena titik lebarna yamg rendah Pb juga mudah putus bila terkena panas.4)

F. Pencemaran Timbal (Pb) Pada Makanan

Asap kendaraan bermotor dapat mengeluarkan partikel Pb yang kemudian dapat masuk / mencemari kedalam makanan yang dijajakan dipinggir jalan atau dapat diserap manusia secara langsung melalui pernafasa. Biasanya kadar Pb dalam tanah berkisar 5 – 25 ppm, dalam air tanah 1 – 60 ppm dan agak lebih rendah dalam air permukaan. Air minum dapat tercemar cukup tinggi oleh Pb karena menggunakan pipa berlapis Pb, peralatan makanan keramik berglasur merupakan sumber Pb yang lain yaitu dari makanan atau minuman jajanan yang dijual di pinggir jalan. Hasil penelitian The National Foot Processors Association mengungkapkan, kehadiran partikel Pb merupakan salah satu sumber kontaminasi di dalam produk makanan atau minuman yang dikalengkan, keberadaan partikel Pn ini didapat berasal dari kaleng yang dilakukan pematrian pada proses penyambungan antara kedua bagian sisi dari tin plate untuk membentuk badan kaleng atau antara bagian badan kaleng dan tutupnya yang terpatri.5)

(7)

Table 2.1

Variasi ekstrim kandungan timbale dalam beberapa sayuran11)

Jenis sayuran Satuan Kandungan normal dalam bpj bobot basah Selada mg/kg 0,25 Kubis mg/kg 0,10 Kentang mg/kg 0,40 Kacang -kacangan mg/kg 0,24 Wortel mg/kg 0,22 Bit mg/kg 0,20 Sumber : Warren Tabel 2.2

Standar kandungan pb dalam air minum yang diperbolehkan 12) Parameter Satuan Kadar maksimum yang diperbolehkan

Timbal mg/l 0,05

G. Factor-faktor yang berhubungan dengan kandungan Pb makanan jajanan. Kandungan Pb dalam makanan yang dijajanan dipinggir jalan maupun beberapa hal : a. Waktu / lama paparan

Efek toksik atau efek tidak diinginkan dalam sistem biologis tidak dihasilkan oleh bahan kimia kecuali bahan kimia tersebut atau produk biotransformasinya mencapai tempat yang sesuai didalam tubuh pada konsentrasinya dan lama waktu yang cukup untuk menghasilkan manifestasi toksik. Terjadi tidaknya respon toksik tergantung pada sifat kimia dan fisik dari bahan tersebut, situasi pemaparan dan kerentanan sistem biologis dari subyek. Pemaparan bahan kimia dibagi dalam empat kategori akut sub skut, sub kronik dan kronik. Pemaparan akut diberi batasan sebagai pemaparan terhadap suatu bahan kimia selama kurang dari 24 jam. Lama pemaparan dapat menimbulkan efek yang berat dan bisa berbahaya. Lama pemaparan dapat menimbulkan efek yang berat dan bisa berbahaya. Dosis ditentukan oleh konsentrasi dan lamanya pemaparan seperti jam kerja dan waktu kerja.8)

(8)

b. Penyajian makanan

Penyajian makanan yang diolah sangat dipengaruhi oleh suhu dimana terdapat titik rawan perkembangan bakteri patogen. Ruang lingkup penyajian meliputi tempat penyajian, alat-alat penyajian dan tenaga penguji, berdasarkan sifat penyajian makanan terbagi menjadi 2 yaitu :

1 Penyajian makanan terbuka

Makanan yang dihidangkan atau disajikan tidak diberi tutup selama penyajian. Hal ini biasanya dilakukan oleh penyaji karena dianggap lebih praktis, sehingga mudah dalam mengambil makanan.

2 Penyajian makanan tertutup

Makanan yang dihidangkan atau disajikan akan diberi tutup selama penyajian. Hal ini biasanya dilakukan oleh penyaji yang telah mengetahui pentingnya sanitasi.

c. Jarak antara tempat penyajian makanan dengan jalan raya

Pedagang kaki lima biasanya menyajikan jajanannya dipinggir jalan, mereka biasanya tidak memperhatikan antara tempat yang mereka gunakan untuk berdagang dengan jalan raya. Jarak lokasi berdagang yang terlalu dekat dengan jalan raya dapat membahayakan misalnya kecelakaan. Selain itu jarak yang terlalu dekat dengan jalan raya dapat menyebabkan pencemaran pada makanan akibat asap dan debu kendaraan.

d. Kepadatan kendaraan yang melintas didepan lokasi penjualan.

Percepatan pertumbuhan disektor transportasi dapat dilihat dan dirasakan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Kepadatan arus lalu lintas disebabkan tingginya volume kendaraan yang tidak sesuai dengan ketersediaan ruas jalan raya yang ada. Kondisi tersebut merupakan faktor utama penyebab kemacetan arus lalu lintas. Dampak negatif yang didapatkan adalah tingginya tingkat polusi udara, sebagai emisi gas pembuangan kendaraan bermotor. Gas timbal terutama berasal dari pembakaran bahan aktif bensin dari kendaraan bermotor yang terdiri dari tetraetal Pb dan tetrametil. 5)

Tabel 2.3 Kandungan senyawa Pb dalam gas buang kendaraan bermotor

(9)

Persen dari total partikel Pb didalam asap Komponen Pb

Segera setelah distater 18 jam setelah distater PbBrCl PbBrC12PbO PbCl Pb(OH)Cl PbBr2 PbCl22PbO Pb(OH)Br PbO PbCO2 PbBr22PbO PbCO3PbO 320 31.4 10.7 7.7 5.5 5.2 2.2 2.2 1.2 1.1 1.0 12.0 1.6 8.3 7.2 0.5 5.6 0.1 21.2 13.8 0.1 29.6 Sumber : 8)

H. Pengaruh Timbal (Pb) Terhadap Kesehatan

Timbal (Pb) dapat masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran pernafasan dan pencemaran dalam bentuk senyawa organomeal serta mampu menembus kulit sehingga dapat menimbulkan keracunan. Gejala orang yang mengalami keracunan Pb antara lain : mudah marah, lesu, sakit kepala, depresi, sembelit, melemahnya otot-otot kerja dalam konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan kerusakan saraf, ginjal hati, lambung, menurunkan kesuburan dan kehamilan tidak normal juga diduga dapat menyebabkan kanker.10)

Tidak semua Pb yang terisap atau kedalam tubuh akan tertinggal didalm tubuh, kira-kira 5 – 10 % dari jumlah yang tertelan akan diabsorbsi melalui saluran pencernaan dan sekitar 30 % dari jumlah yang terisap melalui pernafasan. Hanya sekitar 15 % dari 30 % yang terabsorbsi melalui pernafasan akan tertinggal didalam tubuh, karena dipengaruhi oleh ukuran partikel-partikelnya. Sisanya ikut terbuang bersama sisa metabolisme seperti urine dan feses.7)

Gejala dan tanda-tanda secara klinis akibat terpapar Pb yang timbul akan berbeda seperti, tersebut dibawah ini 5):

(10)

1 Terpapar secara akut

Timbal diudara yang dihirup manusia dapat menimbulkan gejala-gejala gastroestinal, seperti kram perut, kolik dan biasanya diawali dengan sembelit, mual, muntah-muntah, sedangkan manifestasi secara neurologi adalah enchephalopaty seperti sakit kepala, bingung atau pikiran kacau, sering pingsan dan koma. Pada beberapa khasus akibat terpapar Pb, oliguria dan gagal ginjal yang akut dapat berkembang dengan cepat.

2 Terpapar secara kronik

Intoksikasi Pb secara kronik berjalan lambat, kelelahan, kelesuan, iritabilitas dan ganggua gastrointestinal merupakan tanda awal dari intoksikasi Pb secara kronis. Secara epidemologi paparan dengan dosis rendah sudah menimbulkan efek yang merugikan pada perkembangan dan fungsi dari sistem saraf pusat. Gejala lainnya adalah kehilangan libida, infertilitas pada laki-laki, gangguan menstruasi, serta aborsi spontan pada wanita.

Akibat terakumulasinya Pb dalam organ-organ tubuh tersebut dapat menimbulkan bermacam-macam penyakit, diantarnaya yaitu kerusakan syaraf, ginjal sistem reproduksi, sistem endokrin dan jantung, setiap bagian yang diserang oleh racun Pb akan memperlihatkan efek yang berbeda-beda diantaranya sebagai berikut :13)

1. Efek pada sistim saluran cerna

Kolik usus (spasme halus) gejala ini biasanya di dahului dan hampir selalu disertai konstipasi berat serta nyeri di sekitar atau di bawah umbilikus.

2. Efek pada sistim hemotopoietik

Timbal menghambat aktivitas enzim data aminolevulimat dehidratase (ALAD) dalam eritoblas sumsum tulang dan eritrosit, menghambat sengketa Hb dan memperpendek umur sel darah merah sehingga menyebabkan orang yang terpapar Pb akan menderita anemia.

3. Efek sistem saraf

Tindakan tiga manifestasi ensafalopati akut yang paling serius konvulsif, komatosa dan delrrium. Efek timbal ini meningkat pada paparan berulabg.

(11)

Kelainan yang paling menonjol pada senselopati kronik meliputi kelambanan dalam bertindak, gangguan psikomotor, perubahan kepribadian dan penurunan intelegensi.

4. Efek pada sistem ginjal

Selama fase akut keracunan timbal, seringkali ada keterlibatan ginjal fungsional tetapi tidak dapat dipastikan kerusakan ginjal permanent.

5. Efek pada sintesa hemoglobin

Keracunan yang terjadi sebagai akibat kontaminasi dari logam Pb dapat menimbulkan hal-hal sebagai berikut : meningkatkan kadar ALA (Amino Levulinic Aicid) dalam darah dan urine, meningkatkan kadar protoporhisin dalam sel darah merah, menurunkan jumlah sel darah merah, memperpendek umur sel darah merah, menurunkan kadar retikulosit (sel darah merah yang masih muda) meningkatkan kandungan logam Fe dalam plasma darah.

I. Upaya Pencegahan Pencemaran Pb

Berbagai upaya dan tindakan pengamanan perlu dilakukan dalam rangka mengurangi dan mencegah pencemaran Pb, baik yang berasal dari hasil pembakaran mesin mobil / motor maupun hasil industri atau dari makanan / minuman yang tercemar Pb. Upaya-upaya tersebut diantaranya adalah : 5)

1 Melalui tes medis (misal tes kandungan Pb dalam darah) terutama bagi seseorang / pekerja yang terpapar Pb.

2 Selalu mewaspadai terhadap pencemaran Pb dengan menghindari atau tidak berada lama ditempat-tempat yang udaranya terkena polusi gas buangan kendaraan maupun industri, khususnya bagi anak-anak dan ibu hamil.

3 Mengontrol lingkungan sebagai tempat beradanya unsur Pb bebas diudara dan pengurangan bensin tanpa Pb merupakan salah satu alternatif yang perlu segera direalisasikan.

4 Memberikan informasi / penyuluhan tentang cahaya cemaran Pb terhadap kesehatan kepada pedagang makanan / minuman jajanan dan harus selalu dengan keadaan tertutup rapat pada produk dagangannya.

(12)

5 Menghindari penggunaan peralatan-peralatan dapur atau tempat makanan atau minuman yang diduga mengandung Pb (misalnya keramik bergelasur, wadah yang dipatri atau mengandung cat, dan lain-lain).

6 Pemantauan terhadap kadar Pb diudara maupun dalam makanan / minuman secara kesinambunga, dengan melibatkan instansi yang terkait dan suatu lembaga-lembaga penelitian.

J. Makanan Jajanan

Makanan jajanan atau juga dikenal sebagai food adalah jenis makanan yang dijual dikaki lima, pinggir jalan, distasiun, dipasar ditempat pemukiman serta lokasi yang sejenis. Makanan banyak sekali jenisnya dan sangat bervariasi dalam bentuk, keperluan, dan harga. Pada umumnya makanan jajanan dapat dibagi menjadi 4 kelompok yaitu pertama makanan utama atau main dish contoh nasi rames, pecel, nasi rawon dan sebagainya, yang kedua panganan atau snack contohnya onde-onde, kue-kue, gethuk dll, kelompok yang ketiga adalah golongan minuman contohnya es teler, teh, kopi, dan sebagainya dan yang keempat adalah buah-buahan segar contohnya jeruk, mangga dan sebagainya.14)

Tempe adalah jenis makanan ringan yang biasanya dikonsumsi antara waktu makan. Makanan ini pada umumnya merupakan makanan yang terolah dengan baik dengan cara pengawetan maupun tidak. Dengan kata lain tempe merupakan makanan yang siap dikonsumsi dijual ditempat umum. Tempe dapat juga berfungsi sebagai makanan pada waktu senggang, walaupun jajanan tidak ditujukan semata-mata untuk mengurangi rasa lapar meskipun jajanan berfungsi untuk menambah zat-zat makanan yang tidak ada atau kurang pada makanan utama. Untuk penjualan atau penjaja makanan dibagi menjadi 3 macam yaitu : penjaja diam yang disebut juga penjual yang tempatnya menetap, ada juga penjaja yang berjualan secara menetap pada waktu tertentu biasanya cara ini dilakukan kalau ada acara (pertunjukkan musik, hajatan dan lain-lain). Penjaja yang berjualan seperti biasa disebut penjaja setengah diam / penjaja musiman. Penjaja keliling yaitu penjaja yang tidak mempunyai tempat untuk menjual barang dagangannya sehingga menggunakan cara berjualan secara keliling dari satu tempat ketempat berikutnya.15)

(13)
(14)

K. Kerangka Teori

Berdasarkan teori-teori tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa faktor determinan kontaminan Pb pada makanan jajanan sebagai berikut :

AIR Pb AIR Pemasakan

Jenis BBM arah kekencangan angin

Perilaku penjual

Udara Pb udara Kandungan Pb

makanan

Tumbuhan

hijau penjualanJarak Cara penyajian Jenis pipa

Sumber : 5,11)

L. Kerangka Konsep

Waktu lama paparan

Cara penyajian

Jarak tempat penjualan

kepadatan kendaraan

Kandungan Pb pada makanan jajanan

Variabel bebas Variabel terikat

(15)

1 Ada hubungan antara waktu lama paparan dengan kandungan Pb pada makanan yang dijajakan dijalan Peterongan Kota Semarang.

2 Ada hubungan antara cara penyajian dengan kandungan Pb pada makanan yang dijajakan dijalan Peterongan Kota Semarang.

3 Ada hubungan antara jarak tempat penjualan dengan kandungan Pb pada makanan yang dijajakan dijalan Peterongan Kota Semarang.

4 Ada hubungan antara kepadatan kendaraan yang melintas berdasarkan lokasi panjualan dengan kandungan Pb pada makanan yang dijajakan dijalan Peterongan Kota Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

Masyarakat primitif yang umum-nya menghadapi tantangan keras yang mereka jalani dengan melakukan pengembaraan diluar kota yang menyandarkan hidupnya lewat menggembalakan binatang

The process took place with coal compound heating and water at temperature 350 o C, high pressure causing the water vaporization naturally in coal pores.. Slurry Dewatering

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan rumah tangga nelayan obor bersumber dari kegiatan penangkapan ikan serta aktivitas

(4) Calon yang Berhak Mengikuti Ujian yang lulus dan memperoleh nilai tertinggi oleh Panitia Peneliti dan Penguji diajukan kepada Kepala Desa dengan dilampiri

Sistematika penulisan artikel hasil penelitian empiris (berbasis riset) terdiri dari Judul, Nama Penulis, Abstrak, Pendahuluan, Metode, Hasil dan Pembahasan, Simpulan dan

Dalam rangka menciptakan rasa persaudaraan dan kebersamaan yang mencerminkan persatuan para generasi muda pecinta otomotif khususnya roda dua, dalam hal ini yaitu

Semakin tingginya pertambahan penduduk di suatu negara maka akan meningkatkan bisnis ini di suatu negara yang kemudian akan meningkatkan jumlah investor yang akan menanamkan