3
TIM PENYUSUN
Tim Editor dan Tata Letak
Aldi Nugroho Setyopambudi; 4611416037 Laila Noor Afifah; 3312416042 Setiyo Adi Pambudi; 1511416086
Desain Sampul
Nur Khoeriyah; 2411416047
Penyelaras Akhir
Friska Ulfalia Fipti; 1511416016
Penulis
Mochammad Faadhilah RG; 3312416073 Eva Amalia Alvionita; 5213416070
Ellenia Annisa; 6411416115 Tiyas Nurma Vidianingrum; 7211416028
Eri Kholifah; 7311416019 Topandito Dewangga; 7311416193 Febrina Tiurma BR Sinaga; 8111416060
Lutfi Salsabila; 8111416186
Dosen Pendamping
4
KATA PENGANTAR KEPALA DESA
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan akhir Kuliah Kerja Nyata (KKN) Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo dengan lancar. Sholawat serta salam tidak lupa tercurah kepada junjungan kita, nabi agung, Baginda Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi umat seluruh alam.
Laporan akhir Kuliah Kerja Nyata Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo ini secara umum membahas tentang kegiatan atau program kerja yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN selama 45 hari. Laporan penulis susun guna memenuhi tugas mata kuliah KKN, serta sebagai bentuk pertanggungjawaban mahasiswa KKN dalam pelaksanaan kegiatan atau program kerja KKN yang telah dilaksanakan di Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo pada tanggal 17 Juli 2019 sampai 28 Agustus 2019.
Laporan KKN ini tidak dapat diselesaikan dengan baik, tanpa bantuan berbagai pihak, untuk itu disampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rochman, M.Hum., selaku Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Martin Sudarmono, S.Pd., M.Pd., selaku DPL Desa Keseneng. 3. Mugiharto, S.IP., selaku Kepala Desa Keseneng.
4. Seluruh masyarakat Desa Keseneng.
5. Rekan-rekan KKN yang telah bekerjasama dalam menyelesaikan laporan.
6. Orang tua yang telah memberi dukungan baik secara moril maupun materiil.
5
7. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan KKN ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Akhir kata, kami bersedia menerima baik kritik maupun saran yang dapat membangun agar dapat menyelesaikan laporan dengan lebih baik lagi. Selain itu, kami meminta maaf apabila terdapat kekurangan dalam laporan KKN ini. Semoga laporan KKN ini dapat berguna bagi seluruh pihak, terutama bagi mahasiswa KKN dan seluruh mahasiswa Unnes.
Wonosobo, 11 September 2019 Kepala Desa
6
RINGKASAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu mata kuliah sebuah program perguruan tinggi yang menjalankan fungsi sebagai perwujudan dari tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian. KKN menjadi sarana pendukung bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan sebelumnya, selama di bangku perkuliahan, khususnya KKN yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Unnes memiliki tujuh jenis KKN, yaitu KKN Lokasi, KKN Alternatif, KKN Mandiri, KKN Keilmuan, KKN Kemitraan, KKN Antar Bangsa, dan KKN Penyetaraan. Tahun 2019 UNNES menyelenggarakan KKN menjadi beberapa tahap yang berbeda yang disesuaikan dengan kurikulum yang telah dibuat. Dari beberapa tahap KKN tersebut salah satunya adalah KKN Lokasi Tahap I yang dilaksanakan di Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah selama 45 hari, yang dimulai dari tanggal 17 Juli 2019 sampai 28 Agustus 2019.
Dalam kegiatan KKN tersebut, mahasiswa KKN menyusun dan melaksanakan berbagai macam program kerja yang dikelompokkan menjadi berbagai macam bidang meliputi: bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, serta lingkungan dan infrastruktur. Terdapat 14 program kerja yang telah dirancang dan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Unnes di Desa Keseneng, yaitu:
Sosialisasi Sembilan Nilai Anti Korupsi (SEMAI) Fun Education, Sosialisasi Anti Kekerasan Seksual terhadap Anak (KSA), Pengembangan Website Desa, Bimbingan Belajar (Bimbel), Ngaji Bersama (Jiber), Sinau Terbangan, Ekstra Kurikuler (Ekskul) Pramuka,
7
Pelatihan Pembuatan Nugget Singkong (Si Gentong), Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Penyuluhan Gosok Gigi, Gerakan Anak Sigap (Garansi) dan Posyandu, Bersih Desa, Penanaman Bibit Pohon, dan Main Bersama (Mabar) Agustusan.
Selain melaksanakan 14 program kerja tersebut, mahasiswa KKN juga berpartisipasi dalam pengajian dan kegiatan keagamaan, partisipasi dalam Perkumpulan Organisasi Masyarakat (PKK, Arisan RT, FKD, dan sebagainya), partisipasi dalam kegiatan pendampingan Posyandu, partisipasi dalam kegiatan belajar mengajar di TK Pertiwi, SDN Keseneng, turut menjadi juri lomba K3 (Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan) Desa Keseneng, mengikuti Bursa Inovasi Desa (BID) yang dilaksanakan oleh pihak Kecamatan Mojotengah, melatih tim Perlindungan Masyarakat (Linmas) Desa Keseneng untuk mempersiapkan perlombaan PBB Linmas, serta ikut dalam kepanitiaan Jalan Sehat Desa Keseneng tahun 2019.
Adapun seluruh program kerja yang direncanakan oleh mahasiswa KKN Alhamdulillah telah terlaksana dengan baik dan lancar. Akan tetapi, tentu didapati berbagai macam hambatan yang terjadi. Hambatan-hambatan tersebut diantaranya ada dalam bentuk materil dan nonmateril. Sehingga, langkah yang ditempuh untuk menanggulangi hambatan yang ada yaitu dengan cara koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait sehingga tercapai solusi yang tepat sehingga program kerja dapat terlaksana dan berjalan dengan lancar dan maksimal.
8
DAFTAR ISI
Halaman Sampul Utama ... 1
Halaman Sampul Kedua ... 2
Halaman Penyusun Buku ... 3
Kata Pengantar Kepala Desa ... 4
Ringkasan ... 6
Daftar Isi ... 8
Gambaran Umum Desa Keseneng ... 10
A. Sejarah Desa ... 10 B. Letak Geografis ... 11 C. Batas-Batas Desa ... 13 D. Peruntukan Lahan ... 13 E. Kependudukan ... 14 F. Pendidikan ... 18 G. Ekonomi ... 20 H. Kesehatan ... 21
I. Lingkungan dan Infrastruktur ... 23
J. Kebudayaan dan Pariwisata ... 24
Program Kerja Bidang Pendidikan ... 25
A. Pengembangan Website Desa ... 25
B. SEMAI Fun Education ... 28
C. Penyuluhan Anti Kekerasan Seksual terhadap Anak (KSA) 31 D. Bimbingan Belajar (Bimbel) ... 34
E. Ngaji Bersama ... 37
F. Sinau Terbangan ... 40
G. Ekstrakulikuler Pramuka ... 42
9
A. Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) ... 44
B. Penyuluhan Gosok Gigi ... 47
C. Gerakan Anak Sigap (Garansi) dan Posyandu ... 50
Program Kerja Bidang Ekonomi ... 53
A. Pelatihan Pembuatan Nugget SIngkong (Si Gentong) ... 53
Program Kerja Bidang Lingkungan dan Konservasi ... 56
A. Bersih Desa ... 56
B. Main Bersama (Mabar) Agustusan ... 59
C. Penanaman Pohon ... 62
Penutup ... 65
A. Simpulan ... 65
B. Saran ... 67
10
GAMBARAN UMUM DESA KESENENG
A. Sejarah DesaDesa Keseneng berdiri pada tahun yang tidak diketahui sejarahnya. Diperkirakan berdiri pada abad 18 ketika terjadi perang Diponegoro melawan Belanda. Sehingga Desa Keseneng ini lahir sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Hingga saat ini pemerintah Desa Keseneng belum menemukan dokumen dan bukti sejarah yang menyebutkan tahun berdirinya Desa Keseneng. Sejarah Desa Keseneng hanya bisa dirunut berdasarkan cerita lisan yang berkembang secara turun menurun di tengah masyarakat, bahwa Desa Keseneng didirikan oleh seorang prajurit pengikut Pangeran Diponegoro pada abad ke 18 yang berasal dari Yogyakarta. Siapa nama prajurit tersebut, hingga saat ini belum ada dokumen dan bukti sejarah yang menorehkan nama pendiri Desa Keseneng pada saat itu.
Menurut riwayat dari cerita yang berkembang di masyarakat, Desa Keseneng merupakan desa pindahan dari Desa Bantir. Perpindahan itu dikarenakan Desa Bantir mengalami wabah penyakit dan bencana alam tanah longsor yang mengakibatkan sebagian rumah hilang. Kemudian setelah terjadi tanah longsor ada penduduk yang menggembala kambing sampai lokasi Desa Keseneng pada saat ini. Mereka yang berpindah ke Desa Keseneng merasa cocok (seneng) dengan lokasi tersebut. Sehingga mereka memutuskan untuk berpindah dan menetap ke tempat yang sekarang menjadi Desa Keseneng.
Sejarah ini ditulis berdasarkan cerita secara turun-temurun. Salah satu narasumber yang menjadi rujukan penulisan sejarah Desa Keseneng adalah Sekdes Keseneng periode 1977-1987 yaitu Bapak Prapto Diharjo.
11 B. Letak Geografis
Desa Keseneng merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. Desa Keseneng memiliki ketinggian sekitar 1.100 mdpl, sedangkan untuk topografisnya berada di sebelah barat lereng Gunung
Sindoro dengan suhu udara 15-30 ⁰C yang terdiri dari 2 dusun, yaitu Dusun Keseneng dan Dusun Bugel. Sedangkan jarak Desa Keseneng dengan ibu kota Kabupaten Wonosobo sekitar 9 km dan jarak dengan Kecamatan Mojotengah sekitar 8 km. Desa Keseneng terbagi dalam 20 RT dan 5 RW, dengan masing-masing RW terdiri atas 4 RT.
12
Gambar 2. Peta Perumahan Dusun Keseneng, Desa Keseneng
Gambar 3. Peta Perumahan Dusun Bugel, Desa Keseneng
U
13 C. Batas-Batas Desa
Batas Desa Keseneng Kecamatan Mojotengah sebagai berikut:
- Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Lengkong, Kecamatan Garung
- Sebelah Timur: Berbatasan dengan tanah Perhutani
- Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Sojopuro dan Desa Candirejo, Kecamatan Mojotengah
- Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kelurahan Mudal, Kecamatan Mojotengah
D. Peruntukan Lahan
Desa Keseneng merupakan desa dengan kondisi pemukiman yang berbukit-bukit. Sedangkan untuk kondisi lahan mayoritas tegalan seluas 300.3 Ha. Masyarakat Desa Keseneng mayoritas mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Maka dari itu seluruh lahan tegalan yang ada dikelola untuk pertanian. Pada umumnya masyarakat Desa Keseneng bercocok tanam berupa sayur-mayur dan hortikultura. Namun masih ada sebagian warga yang mengolah perkebunan seperti menanam tembakau dan kopi.
14
Sebagian besar penggunaan lahan di Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo diperuntukkan buat lahan pertanian. Dari total luas wilayah administratif desa Keseneng sejumlah 320.5 Ha, seluas 93.7% nya digunakan untuk lahan pertanian dan perkebunan. Sisanya 6.3% diperuntukan bagi sarana umum dan pemukiman penduduk.
E. Kependudukan
Jumlah penduduk Desa Keseneng sampai dengan Tahun 2018 adalah 2.143 jiwa, terdiri dari laki-laki 1.123 jiwa dan perempuan 1.020 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 616 KK. Dari sejumlah jiwa tersebut, pemerintah desa telah melakukan kategorisasi berdasar rumah tangga mencapai sejumlah 616 rumah tangga. Pemerintah Desa Keseneng telah melakukan pemetaan sosial secara partisipatif untuk mengukur tingkat kesejahteraan keluarga per / rumah tangga tersebut dengan hasil pemetaan sosial sebagai berikut.
15
Berdasar peta sosial yang telah dilakukan secara partisipatif oleh kelompok warga Desa Keseneng, jumlah rumah tangga pra sejahtera sebanyak 19 %, rumah tangga sejahtera 1 sebanyak 25 %, rumah tangga sejahtera 2 sebanyak 18 %, rumah tangga sejahtera 3 sebanyak 19 %, sedangkan rumah tangga dalam kategori sejahtera 3 plus (kaya) sebanyak 19 %. Pra Sejahtera yang dimaksud adalah kondisi perekonomian pada rumah tangga yang masuk kategori keluarga miskin, sejahtera 1, sejahtera 2, sejahtera 3 adalah rumah tangga yang dinilai mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup, sedang sejahtera 3 plus adalah rumah tangga yang dinilai masuk dalam kategori keluarga kaya.
Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Kerja.
Tenaga Kerja Laki-Laki Perempuan
Penduduk usia produktif 18 – 56
tahun 634 603
Penduduk usia 18 – 56 tahun
yang bekerja 628 592
Penduduk usia 18 – 56 tahun
yang belum atau tidak bekerja 6 11
Penduduk usia 0 – 6 tahun 102 94
Penduduk masih sekolah 7 – 18 th 231 172 Penduduk usia 56 tahun ke atas 186 175
Berdasarkan data tersebut, jumlah penduduk yang belum/ tidak bekerja hanya 1.37 % dari total jumlah penduduk usia produktif. Sementara jumlah penduduk usia lansia mencapai 16.84 % dari total jumlah penduduk. Penduduk dalam kategori anak balita mencapai 9.14
16
% dari total jumlah penduduk. Sedangkan penduduk dalam usia sekolah mencapai 18.80 % dari total jumlah penduduk.
Lapangan pekerjaan pada ias r pertanian di Desa Keseneng, sudah ias menjadi sumber penghidupan bagi warga Keseneng. Hampir semua warga Keseneng terlibat dalam kegiatan pertanian yang yang menjadi sumber pendapatan dan penghidupan.
Tabel 1. Penduduk Berdasarkan Profesi/ Pekerjaan.
Pekerjaan Laki-laki Perempuan
Petani 636 471
Buruh Tani 7 5
Buruh Migran 2 4
Pegawai Negeri Sipil 5 2
Pedagang Kelontong 4 15
Guru Swasta 2 4
Pedagang Keliling 0 1
Tukang Kayu 5 0
Tukang Batu 1 0
Pembantu Rumah Tangga 0 11
Dukun Tradisional 0 1
Karyawan Perusahaan Swasta 13 5
Karyawan Perusahaan Pemerintah 2 0
Wiraswasta 6 1
Konsultan Manajemen dan Teknis 1 0
Tidak Mempunyai Pekerjaan Tetap 9 2
17
Pelajar 241 170
Ibu Rumah Tangga 0 198
Purnawirawan / Pensiunan 1 0
Perangkat Desa 6 0
Buruh Harian Lepas 9 0
Buruh Jasa Perdagangan Hasil Bumi 10 2
Sopir 2 0 Tukang Anyaman 1 0 Karyawan Honorer 1 1 Pemuka Agama 1 0 Satpam / Security 4 0 Akuntan 0 1
Dari total usia produktif sejumlah 1.237 jiwa, sejumlah 89.49 % warga Keseneng berprofesi sebagai petani. Selebihnya adalah buruh tani, pegawai negeri sipil, karyawan swasta, pedagang, tukang batu dan lain sebagainya.
Data tersebut menunjukan bahwa potensi pertanian di Desa Keseneng mampu memenuhi kebutuhan hidup masyarakat, tanpa harus menjadi buruh migran dan atau merantau ke daerah lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sektor pertanian di Desa Keneneng adalah potensi ekonomi utama untuk peningkatan kesejahteraan warga. Sektor pertanian menjadi sumber utama dalam hal perekonomian warga. Maka pertanian di Desa Keseneng akan terus ditingkatkan kualitasnya, untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Desa Keseneng.
18
Dalam data kependudukan yang dimiliki oleh pemerintah Desa Keseneng, jumlah warga Desa Keseneng yang merantau keluar daerah menjadi tenaga buruh migran di luar negeri hanya sejumlah 6 orang. Selebihnya memilih bekerja sebagai petani dengan mengolah lahan pertanian yang dimiliki oleh penduduk Desa Keseneng.
F. Pendidikan
Dari sejumlah 2043 jiwa warga Keseneng, 363 jiwa diantaranya masuk dalam kategori usia sekolah dasar. Pada tahun 2019 ini, anak-anak Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo sedang bersekolah di PAUD/TK 91 anak (25.06 %), di SD 170 anak (46.83 %), dan SLTP 102 anak (28.09 %).
Kondisi gedung TK/ Play Group di Keseneng, sudah cukup untuk menampung semua anak-anak usai TK/ Play Group. Gedung ini menampung sejumlah 100 anak didik.
Sedangkan untuk pendidikan Sekolah Dasar, di Desa Keseneng telah ada 1 Sekolah Dasar dengan 9 lokal/ kelas yang mampu menampung sejumlah 254 siswa. Sarana pendidikan ini cukup memadai guna memenuhi kebutuhan pendidikan tingkat Sekolah Dasar di Desa Keseneng.
Sementara itu, lokasi SMP berjarak 2,5 km dari Desa Keseneng dengan kondisi jalan yang rusak dan tidak ada sarana angkutan umum yang menuju SMPN 2 Mojotengah. Tantangan bagi pemerintah desa untuk membantu peningkatan pendidikan di Desa Keseneng adalah penyediaan sarana jalan penghubung yang memadai untuk lalu lintas/ jalan anak menuju SLTP. Pemenuhan sarana jalan tersebut
19
membutuhkan kerjasama dengan pemerintah desa lain dan dukungan pemerintah kabupaten Wonosobo.
Dalam hal pendidikan non formal, khususnya pendidikan keagamaan. Desa Keseneng belum memiliki sarana khusus TPA/ TPQ (Taman Pendidikan Agama/ Taman Pendidikan Al-Quran) sebagai tempat belajar keagamaan bagi anak-anak Desa Keseneng.
Tabel 3. Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan.
Pendidikan Laki-laki Perempuan
Belum Masuk TK/Kelompok Bermain 115 104
Sedang TK/Kelompok Bermain 54 40
Tidak Pernah Sekolah 0 7
Sedang SD/Sederajat 102 69
Tamat SD/Sederajat 426 457
Tidak Tamat SD/Sederajat 170 167
Sedang SLTP/Sederajat 54 46 Tamat SLTP/Sederajat 130 86 Sedang SLTA/Sederajat 24 13 Tamat SLTA/Sederajat 31 14 Sedang D-3/Sederajat 3 1 Sedang S-1/Sederajat 6 7 Tamat S-1/Sederajat 7 7 Sedang SLB C/Sederajat 1 0
Tidak Dapat Membaca Dan Menulis Huruf Latin/Arab
0 1
20
Berdasarkan data tersebut, tingkat pendidikan penduduk di Desa Keseneng masih sangat rendah. Berdasarkan data kependudukan tersebut, jumlah penduduk usia produktif (18-56 tahun) yang tidak pernah sekolah, pernah sekolah SD tapi tidak tamat, dan yang tamat sekolah SD/ sederajat mencapai 63.72 %. Sementara penduduk yang tamat SLTP/ sederajat dan SLTA/ sederajat mencapai 21.09 %. Sedangkan jumlah penduduk yang tamat perguruan tinggi/ sederajat hanya 2.58 %. Sisanya masih dalam proses pendidikan di tingkat PAUD/ TK.
Peningkatan tingkat pendidikan menjadi tantangan bagi Desa Keseneng. Kedepan, warga Keseneng harus memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik, untuk secara tidak langsung membantu peningkatan kualitas produksi pertanian yang menjadi sumber utama pendapatan warga Desa Keseneng.
G. Ekonomi
Mata pencaharian masyarakat Desa Keseneng, sebagian besar berprofesi sebagai petani dengan luas lahan mencapai 340 hektare. Komoditas hasil pertanian di Desa Keseneng sebagian besar adalah sayur-sayuran serta palawija, antara lain; a) Buncis mencapai 450 ton/tahun, b) Kubis mencapai 720 ton/tahun, c) Tomat mencapai 68 ton/tahun, d) Cabe mencapai 1.640 ton/tahun, e) Sawi mencapai 690 ton/tahun, f) Bawang Daun mencapai 73 ton/tahun, g) Ketela pohon mencapai 1.650 ton/tahun dan h) Jagung mencapai 171 ton/tahun.
Sejumlah komoditas hasil pertanian tersebut, telah mampu menjadi penopang hidup bagi masyarakat Desa Keseneng. Lahan pertanian yang luas dan subur menjadi kekuatan dan potensi yang menopang ekonomi
21
perdesaan di Keseneng. Cabe adalah komoditas unggulan Desa Keseneng.
Gambar 5. Foto Pemanenan Hasil Bumi
Cabe adalah komoditas yang menjadi andalan warga petani Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. Sebelumnya petani di Keseneng menanam tanaman tembakau. Namun, beberapa tahun terakhir para petani di Keseneng memilih menanam komoditas sayuran, khususnya cabe yang kadang diselingi dengan tanaman Hortikultura.
H. Kesehatan
Desa Keseneng memiliki tempat pelayanan kesehatan berupa 1 gedung posyandu dengan kegiatan posyandu balita 3, dan posyandu lansia 2. Kegiatan posyandu di Desa Keseneng memiliki kader sejumlah 25 orang dengan 1 bidan desa. Saat ini, Posyandu di Desa Keseneng melayani pemberian makanan tambahan (PMT) sejumlah 203 balita.
22
Fungsi posyandu di Desa Keseneng telah berjalan dengan baik. Selain memberikan layanan kepada ibu hamil, dan anak-anak dibawah lima tahun. Posyandu lansia di Desa Keseneng juga berjalan untuk memberikan layanan keseharan terhadap orang tua/lansia, khususnya berkait dengan pemeriksaan kesehatan sebagai langkah preventif memerika kesehatan warga sebelum ia jatuh sakit yang lebih serius.
Gambar 6. Posyandu Lansia Desa Keseneng
Di Desa Keseneng juga ada 1 Poliklinik Desa (PKD) dengan peralatan pemeriksaan dasar yang berfungsi untuk memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat. Desa Keseneng juga telah memiliki FKD (Forum Kesehatan Desa) yang bertugas untuk memonitoring implementasi pembangunan kesehatan di tingkat desa. FKD ini terdiri dari perwakilan organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, kelompok perempuan, dll sejumlah 26 orang (21 laki-laki dan 5 perempuan).
Pemerintah Desa Keseneng melalui FKD memiliki program 'Dana Sehat' yang diperoleh dari swadaya masyarakat dan bantuan pihak lain
23
(pengusaha lokal) yang dipergunakan untuk bantuan transportasi bagi warga yang sakit dan membutuhkan perawatan di rumah sakit melalui bidan/ tenaga kesehatan desa. Khusus untuk warga yang tidak mempunyai BPJS Kesehatan (jaminan kesehatan), FKD memberikan pinjaman lunak bagi warga yang membutuhkan biaya kesehatan.
I. Lingkungan dan Infrastruktur
Desa Keseneng memiliki sumber daya alam berupa kawasan pertanian yang luas dan subur serta dikelilingi Gunung Kembang yang masih alami. Pemukiman di Desa Keseneng terbagi dalam 2 (dua) wilayah dusun. Yakni Dusun Keseneng dengan 392 rumah dan Dusun Bugel dengan 123 rumah. Tipe pemukiman di Desa Keseneng adalah rumah permanen (tembok) 498 rumah dan semi permanen (tembok dan kayu) 17 rumah. Perumahan di Keseneng saling berdekatan satu dan lainnya.
Pembangunan infrastruktur di Desa Keseneng telah banyak dilakukan pada periode pemerintahan sebelumnya melalui berbagai program seperti PNPM, Bantuan Gubernur, Alokasi Dana Desa, Dana Desa, Imbal Swadaya, serta berbagai program pembangunan infrastruktur yang berasal dari APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten.
Masyarakat Desa Keseneng memiliki potensi gotong royong dan partisipasi swadaya dalam pembangunan desa. Beberapa program pembangunan infrastruktur di desa seperti pembangunan masjid, dan pembangunan jalan ke lahan pertanian dilakukan dengan partisipasi warga dalam proses pembangunannya. Potensi ini menjadi kekuatan yang penting dalam pembangunan di tingkat desa.
24
J. Kebudayaan dan Pariwisata
Desa Keseneng berada di bawah kaki Gunung Kembang yang masih sangat alami dengan jarak tempuh kurang lebih 5 km dari Desa Keseneng. Wisata alam di Gunung Kembang masih sangat indah berupa pemandangan alam, perkebunan teh dan air terjun. Potensi wisata alam ini bisa menjadi kekuatan dalam program pembangunan pariwisata desa. Dalam pembangunan pariwisata perdesaan, potensi wisata alam ini bisa dikembangkan sebagai potensi wisata alam bagi wisawatan sebelum atau sesudah para wisatawan berkunjung ke dataran tinggi Dieng.
Warga Keseneng memiliki upacara ritual 2 (dua) tahun sekali berupa Sedekah Bumi. Adapun kegiatannya adalah peringatan Maulid Nabi, dilanjutkan dengan acara pembersihan lokasi pemakaman (nyadran) dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit dalam rangka syukuran atas rahmat dan rizki yang diterima dari Allah SWT. Kegiatan kebudayaan ini sepenuhnya didukung dan dibiayai oleh swadaya masyarakat Desa Keseneng melalui iuran warga desa.
Salah satu 'tradisi' yang telah berkembang di Desa Keseneng adalah adanya iuran warga yang diperuntukan bagi warga yang meninggal dunia. Besaran iuran untuk membantu keluarga yang berduka ini adalah per kepala keluarga Rp.10.000, Dana ini untuk membantu meringankan beban ahli waris/ keluarga yang meninggal dunia.
25
PROGRAM KERJA BIDANG PENDIDIKAN
A. Pengembangan Website Desa
Pengembangan website desa merupakan salah satu program yang diunggulkan mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo di bidang pendidikan. Alasan mengambil program kegiatan ini sebagai program unggulan karena Desa Keseneng sudah memiliki website, akan tetapi belum dikelola dengan baik. Mahasiswa KKN mencoba membantu
26
untuk mengelola website desa dengan mengisi berbagai macam konten tentang kegiatan desa dan potensi desa sehingga dapat dikenal oleh masyarakat luas. Mahasiswa KKN juga membantu perangkat desa dalam mengelola website dengan baik, sehingga perangkat desa dapat secara mandiri membuat konten dan mempublishkan di web desa.
Selain melakukan pengembangan website desa, mahasiswa KKN juga memberikan sarana berupa pembelajaran aplikasi Microsoft Word, Microsoft Excel, dan pelatihan desain menggunakan aplikasi Corel Draw kepada perangkat desa. Hal ini bertujuan untuk memudahkan perangkat desa dalam mengolah data-data desa, serta dalam memberikan informasi kepada masyarakat yang lebih luas dengan menggunakan beberapa aplikasi desain membuat pamflet maupun poster yang informatif dan menarik. Kegiatan pengembangan website desa dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Kondisional pada minggu kedua dan keempat Pukul : Kondisional
Tempat : Balai Desa dan Posko Utama Sasaran : Perangkat Desa Keseneng
Kendala dari kegiatan pengembangan website desa adalah sulitnya mengumpulkan perangkat desa dan mahasiswa KKN yang sudah paham dengan website menjadi satu, sehingga proses pembelajaran hanya bisa dilakukan secara kondisional.
Hasil dari kegiatan pengembangan website desa adalah meningkatnya soft skill perangkat desa dalam bidang teknologi dan informatika dan berkembangnya website Desa Keseneng, sehingga dapat mengenalkan potensi dan cerita Desa Keseneng secara lebih luas melalui kemajuan teknologi.
27
Tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu perangkat desa atau Kader desa dapat secara mandiri dan rajin dalam membuat dan mempublish konten di web desa sehingga website desa menjadi lebih hidup.
28
B. SEMAI Fun Education
SEMAI Fun Education merupakan kegiatan yang berupa game (permainan) edukasi dengan menggunakan alat yang dibuat langsung oleh Komisi Anti Korupsi (KPK) untuk mengenalkan kepada sasarannya tentang Sembilan Nilai Anti Korupsi (SEMAI). Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah tindak korupsi sejak dini. Kegiatan sosialisasi SEMAI FUN EDUCATION dilaksanakan pada:
Hari : Kamis, 25 Juli 2019 Waktu : 08.00 - 11.00 WIB. Tempat : SDN Keseneng
Sasaran : Siswa SD Kelas 5-6
Kendala yang dialami dari kegiatan SEMAI FUN EDUCATION yaitu adanya kegiatan belajar mengajar sasaran pada waktu pelaksanaan, serta jumlah alat SEMAI yang hanya terdapat satu set. Dari kendala tersebut, solusi yang diberikan yaitu dengan melakukan perencanaan dan
29
perizinan dengan pihak sekolah yaitu menentukan jam dan kelas mana yang memang dirasa tepat untuk disasar.
Hasil dari kegiatan penyuluhan SEMAI FUN EDUCATION yaitu anak-anak lebih mudah memahami sembilan nilai anti korupsi dibandingkan hanya menggunakan nasehat dan ucapan semata. Dampak dari adanya kegiatan belajar bersama yaitu melatih anak lebih sportif, terwujudnya kerjasama antar sasaran dan sembilan nilai anti korupsi (SEMAI).
Tindak lanjut dari kegiatan Sosialisasi SEMAI FUN EDUCATION yaitu dengan memberikan materi SEMAI agar dapat diingat berkelanjutan oleh sasaran. Hal ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi dan mengurangi tingkat stress anak karena pola belajarnya yaitu belajar dengan bermain dan menyediakan fasilitas tempat untuk melakukan kegiatan belajar di luar kurikulum sebagai pencegahan sejak dini tindakan korupsi. Kegiatan dapat dilanjutkan oleh kaderisasi atau tentor yang bersedia memberikan ilmunya untuk membimbing anak-anak.
30 Dokumentasi
31
C. Penyuluhan Anti Kekerasan Seksual terhadap Anak
(KSA)
Penyuluhan Anti Kekerasan Seksual terhadap Anak (KSA) merupakan kegiatan yang berupa edukasi untuk mengenalkan kepada siswa apa saja bagian-bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain. Kegiatan ini bertujuan untuk melindungi diri dari tindak laku kekerasan seksual terhadap anak.
Kegiatan penyuluhan anti KSA dilaksanakan pada: Hari : Sabtu, 27 Juli 2019
Waktu : 08.00 – 11.30 Tempat : SDN Keseneng Sasaran : Siswa SD Kelas 3-4
Kendala yang dialami dari kegiatan Penyuluhan Anti KSA yaitu hanya terdapat satu LCD, sehingga penyuluhan anti KSA harus dilakukan sebanyak 2 sesi. Yaitu untuk kelas 3, dan untuk kelas 4.
Selebihnya, pada pelaksanaan program ini, anak- anak merasa sangat antusias, terutama ketika penampilan video ‘ayo jaga diri’ yang
32
mana video tersebut merupakan video penyuluhan tentang sex education yang bersumber dari youtube.
Hasil yang diharapkan dari program ini adalah, siswa dapat memahami cara untuk melindungi diri dari tindak laku kekerasan seksual terhadap dirinya, selain itu, siswa dapat berhati-hati dan lebih menjaga dirinya dalam mencegah tindak laku kekerasan seksual yang ada di lingkungannya.
Dampak dari adanya kegiatan Penyuluhan Anti KSA yaitu anak- anak tahu bagaimana cara untuk melindungi diri dari tindak kekerasan seksual dari orang lain sejak dini mungkin, selain itu mereka memahami bagian tubuh manakah yang seharusnya boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain. Kegiatan ini mungkin dapat dilanjutkan oleh pihak dari sekolah, maupun dari kader PKK mengingat pentingnya untuk menjaga diri dari kekerasan seksual pada anak.
34
D. Bimbingan Belajar (Bimbel)
Bimbingan belajar merupakan kegiatan tambahan diluar kegiatan sekolah yang bertujuan memberikan edukasi kepada anak-anak lebih khusus kepada anak yang berada di tingkatan Sekolah Dasar. Kegiatan ini dapat berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada anak dengan melakukan pendampingan belajar pada siswa SD. Kegiatan bimbingan belajar dilaksanakan pada:
Hari : Rabu dan Kamis (satu pekan 2 kali) Waktu : 13.00 – 15.00 WIB.
Tempat : Sanggar belajar Sasaran : Siswa SD Kelas 1-6
Kendala yang dialami dari kegiatan bimbel yaitu adanya kegiatan lain pada waktu yang sama. Terkadang bertabrakan dengan agenda lain, misalnya anak-anak datang meminta bantuan untuk mengerjakan tugas sekolah ketika mahasiswa KKN akan melakukan rapat dengan organisasi
35
masyarakat atau yang lain. Dari kendala tersebut, solusi yang diberikan yaitu dengan membagi tim menjadi beberapa orang. Sehingga agenda yang sudah direncanakan tetap berjalan.
Hasil dari kegiatan bimbel yaitu anak-anak lebih memahami pelajaran yang telah didapatkan di sekolah dan membantu siswa rajin menyelesaikan tugas sekolah serta lebih semangat lagi untuk belajar.
Dampak dari adanya kegiatan bimbel yaitu melatih anak rajin membaca, anak menjadi semangat untuk belajar dan menyelesaikan tugas sekolah, serta membantu anak menjadi anak yang lebih pandai dan mampu berfikir dengan cepat. Tindak lanjut dari kegiatan bimbingan belajar yaitu dengan membentuk kelompok-kelompok belajar sesuai dengan tingkatannya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan minat anak belajar dan mengurangi tingkat stress anak karena pola belajarnya yaitu belajar dengan bermain dan menyediakan fasilitas tempat untuk melakukan kegiatan bimbingan belajar. Kegiatan ini mungkin dapat dilanjutkan oleh kaderisasi atau tentor yang bersedia memberikan ilmunya untuk membimbing anak-anak.
36 Dokumentasi
37
E. Ngaji Bersama
Ngaji Bersama yaitu kegiatan kerohanian yang dilaksanakan setelah sholat Asar hingga sebelum Maghrib. Bentuk kegiatannya yaitu mengaji dan sholat bersama anak-anak di Dusun Keseneng dan Dusun Bugel. Tujuan dari kegiatan ngaji bersama yaitu mengajak anak-anak Desa Keseneng untuk belajar agama dan meningkatkan spiritualitas pada anak. Kegiatan ngaji bersama dilaksanakan pada:
Hari : Selasa dan Sabtu (satu pekan 2 kali) Waktu : 16.00 – 17.30 WIB.
Tempat : Rumah Ustadz dan Mushola
Sasaran : Anak-anak TPQ Dusun Keseneng dan Dusun Bugel
Kendala yang dialami selama kegiatan ngaji bersama yaitu adanya agenda lain pada waktu yang sama. Solusi yang diberikan yaitu dengan membagi tim menjadi beberapa orang. Hasil dari kegiatan ngaji bersama yaitu anak-anak menjadi rajin mengaji Al-Qur’an, mampu memahami huruf hijaiyah dengan baik, dan mampu mengaji dengan lancar.
38
Dampak dari adanya kegiatan ngaji bersama yaitu anak menjadi rajin dan semangat untuk belajar tentang keagamaan, meningkatkan spiritual anak, serta anak tumbuh menjadi manusia dengan moral yang berlandaskan agama dan bertingkah laku sopan santun, selain itu, terdapat keseimbangan antara belajar pendidikan formal dengan pendidikan non formal yaitu agama dan spritual anak menjadi baik. Tindak lanjut dari kegiatan ngaji bersama yaitu memberikan motivasi kepada anak untuk terus mengaji dan rajin sekolah TPQ. Kegiatan ini mungkin dapat dilanjutkan oleh ustadz-ustadz yang mengajar.
40
F. Sinau Terbangan
Sinau Terbangan yaitu kegiatan yang berupa pelatihan vokal dan melatih kekompakan rebana untuk mempersiapkan lomba MAPSI (Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami). Tujuan dari kegiatan Sinau Terbangan yaitu membantu para tenaga pendidik dalam memberikan edukasi kepada anak melalui keterampilan vokal dan rebana guna meningkatkan kreativitas pada anak. Kegiatan Sinau Terbangan dilaksanakan rutin pada:
Hari : Senin – Rabu (satu pekan 3 kali) Waktu : 18.30 s.d 19.30 WIB
Tempat : SDN Keseneng
Sasaran : Anak-anak yang terpilih di lomba MAPSI
Kendala yang dialami pada kegiatan Sinau Terbangan yaitu terkadang adanya agenda lain pada waktu yang sama, serta keterlambatan waktu saat memulai, karena bertepatan dengan sholat Maghrib. Solusi yang diberikan pada kegiatan Sinau Terbangan yaitu
41
membagi mahasiswa KKN dan mengawalkan lagi ibadah sholat Maghrib.
Hasil dari kegiatan Sinau Terbangan yaitu anak menjadi lebih berani dalam mengeluarkan suaranya (vokal) dan mampu mengasah dirinya dalam belajar rebana, meningkatkan keberanian dan kekompakan siswa dalam vokal dan rebana, serta meningkatkan kesiapan siswa dalam menghadapi perlombaan MAPSI.
Dampak dari kegiatan Sinau Terbangan yaitu anak menjadi lebih siap menghadapi perlombaan MAPSI. Tindak lanjut dari kegiatan Sinau Terbangan yaitu menambah kemampuan anak dalam proses belajar sehingga anak-anak menjadi lebih bersemangat mempersiapkan perlombaan. Kegiatan ini mungkin dapat dilanjutkan oleh tenaga pendidik yang ahli di bidang pendidikan vokal dan rebana.
42
G. Ekstrakulikuler Pramuka
Ekstra Kurikuler Pramuka merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan di SDN Keseneng, khususnya untuk kelas 4, 5 dan 6. Bentuk dari kegiatan ini yaitu pemberian kepramukaan seperti dasa darma pramuka, tri satya, sejarah pramuka dunia, sejarah pramuka Indonesia, Peraturan Baris Berbaris (PBB), menggambar, permainan, dan sebagainya. Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari : Sabtu dan Minggu (satu pekan 2 kali) Waktu : 13.00 – 14.30 WIB
Tempat : SDN Keseneng
Sasaran : Siswa SDN Keseneng (Kelas 4, 5, dan 6)
Kendala dari kegiatan Ekstra Kurikuler Pramuka yaitu adanya kegiatan lain, misalnya pelatihan PBB untuk Perlindungan Masyarakat (Linmas), serta waktu yang singkat, dikarenakan pada sore hari, siswa harus mengikuti kegiatan mengaji di masjid/ mushola dan rumah Ustadz.
43
Hasil dari adanya kegiatan Ekskul Pramuka yaitu besarnya minat siswa berpartisipasi dalam kegiatan kepramukaan, siswa menjadi bertambah pengetahuannya tentang kepramukaan, yang mana belum pernah diadakan kegiatan kepramukaan selama di sekolah, serta lebih mengenal kegiatan kepramukaan. Dampak dari adanya kegiatan Ekskul Pramuka yaitu dapat tertanam jiwa kepramukaan di dalam diri siswa.
Dokumentasi
44
PROGRAM KERJA BIDANG KESEHATAN
A. Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun yaitu kegiatan yang berupa pengenalan cara cuci tangan memakai sabun yang baik dan benar. Tujuan dari kegiatan Penyuluhan CTPS yaitu membantu para tenaga pendidik dalam memberikan edukasi kepada anak dengan media film animasi dan lagu.
Kegiatan Penyuluhan CTPS dilaksanakan pada: Hari : Rabu, 24 Juli 2019
45 Waktu : 08.00 s.d 09.30 WIB Tempat : SDN Keseneng Sasaran : Siswa Kelas 1 dan 2
Kendala yang dialami pada kegiatan Penyuluhan CTPS yaitu kurangnya fasilitas berupa LCD. Solusi yang diberikan pada kegiatan Penyuluhan CTPS yaitu dengan menggabungkan siswa kelas 1 dan 2 untuk memudahkan penyuluhan.
Hasil dari kegiatan Penyuluhan CTPS yaitu bertambahnya pengetahuan siswa tentang pentingnya mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir, siswa juga menjadi lebih peduli dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dirinya sendiri meskipun melalui hal-hal yang ringan/ kecil, misalnya dengan membiasakan diri mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir sebelum makan, setelah makan, setelah buang air, maupun setelah melakukan aktivitas.
Dampak dari kegiatan Penyuluhan CTPS yaitu anak menjadi terbiasa mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir, serta terhindar dari kuman yang dapat menimbulkan penyakit. Selain itu, siswa dapat lebih memahami dan mudah mengingat langkah-langkah cuci tangan memakai sabun dengan metode pembelajaran menggunakan lagu/ nyanyian sekaligus mempraktekkannya secara langsung.
Program ini dapat dilanjutkan dan terus dipantau oleh guru pengajar, karena sabun cuci tangan ditambahkan dan wastafel telah tersedia di depan setiap ruang kelas.
46 Dokumentasi
47
B. Penyuluhan Gosok Gigi
Penyuluhan Gosok Gigi yaitu kegiatan yang berupa pengenalan cara menggosok gigi kepada siswa SDN Keseneng. Tujuan dari kegiatan Penyuluhan Gosok Gigi yaitu membantu para tenaga pendidik dalam memberikan edukasi kepada anak dengan media film animasi dan lagu cara menggosok gigi yang baik dan benar.
Kegiatan Penyuluhan Gosok Gigi dilaksanakan pada: Hari : Senin dan Selasa, 29-30 Juli 2019
Waktu : 08.00 s.d 09.30 WIB Tempat : SDN Keseneng Sasaran : Siswa Kelas 1 dan 2
Kendala yang dialami pada kegiatan Penyuluhan Gosok Gigi yaitu kurangnya koordinasi antara kepala sekolah dengan guru kelas, sehingga siswa kelas 2 pada hari Senin, 29 Juli 2019 tidak membawa sikat gigi dan gelas plastik untuk berkumur. Solusi yang dilakukan pada kegiatan Penyuluhan Gosok Gigi yaitu dengan mengganti jadwal penyuluhan
48
untuk kelas 2 yang seharusnya bisa digabung dengan kelas 1 pada hari Senin, menjadi hari Selasa, 30 Juli 2019.
Hasil dari kegiatan Penyuluhan Gosok Gigi yaitu meningkatnya pengetahuan siswa tentang pentingnya menggosok gigi, siswa menjadi lebih peduli dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dirinya sendiri dengan membiasakan diri menggosok gigi minimal 2 kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan, dan malam sebelum tidur.
Dampak dari kegiatan Penyuluhan Gosok Gigi yaitu siswa memiliki kebiasaan baik berupa rutin menggosok gigi minimal 2 kali sehari, serta terhindar dari kuman penyakit di gigi. Selain itu, siswa juga lebih memahami dan mudah mengingat langkah-langkah menggosok gigi yang baik dan benar dengan metode pembelajaran menggunakan lagu/nyanyian sekaligus mempraktekkannya secara langsung.
49
50
C. Gerakan Anak Sigap (Garansi) dan Posyandu
Program Gerakan Anak Sigap (Garansi) serta Posyandu yaitu kegiatan yang dilakukan bekerjasama dengan posyandu desa, untuk membantu menjaga kesehatan anak-anak di Desa Keseneng. Tujuan dari kegiatan Program Garansi dan Posyandu yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Kegiatan Gerakan Anak Sigap (Garansi) dan Posyandu dilaksanakan pada:
Hari : Senin, 19 Agustus 2019 Waktu : 09.00 - selesai
Tempat : Posyandu
Sasaran : Balita di Desa Keseneng
Kendala yang dialami pada kegiatan Garansi dan Posyandu yaitu kurangnya sumberdaya manusia baik dari kader desa sendiri maupun
51
dari mahasiswa KKN yang memang sering bertabrakan waktu dengan kegiatan lainnya.
Solusi yang dilakukan pada kegiatan Garansi dan Posyandu yaitu dengan pembagian tugas dan penanganan tugas ganda. Seperti, hanya perwakilan dari anggota KKN yang telah disepakati sebelum acara posyandu dilaksanakan. Selain itu, contoh penugasan ganda yaitu satu mahasiswa KKN menangani pendataan buku perkembangan, pencatatan, dan pengukuran sekaligus, sisanya menangani tugas lainnya di posyandu.
Hasil dari kegiatan Garansi dan Posyandu yaitu kegiatan dapat terlaksana dengan efektif dan efisien. Waktu pelaksanaan lebih singkat dan pendataan lebih tepat dibanding waktu lalu.
Dampak dari kegiatan Garansi dan Posyandu yaitu, setiap anak, ibu hamil, dan lansia dapat tertangani dengan baik karena adanya tenaga tambahan dengan kata lain penanganaannya dapat lebih cermat.
Luaran yang dihasilkan dari program Garansi dan Posyandu yaitu anak-anak di Desa Keseneng tetap sehat jasmani dan rohaninya, serta terhindar dari stunting, meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Desa Keseneng dengan adanya edukasi di setiap kegiatan posyandu, serta pemeriksaan rutin dan berkala.
52 Dokumentasi
53
PROGRAM KERJA BIDANG EKONOMI
A. Pelatihan Pembuatan Nugget Singkong (Si Gentong)
Pelatihan Pembuatan Nugget Singkong yaitu kegiatan yang berupa pengenalan suatu produk inovasi yang berbahan dasar singkong sebagai salah satu hasil pertanian dari warga kepada ibu – ibu PKK di Desa Keseneng.
Tujuan kegiatan ini dilakukan adalah untuk mengoptimalkan dan memanfaatkan hasil pertanian lokal di Desa Keseneng, salah satunya singkong. Luaran yang dihasilkan dari pelatihan potensi lokal ini yaitu produk makanan berupa nugget singkong. Produk ini dapat digunakan untuk membantu meningkatkan hasil pendapatan masyarakat Desa
54
Keseneng. Setelah pemberian pelatihan, mahasiswa KKN memberikan edukasi cara memasarkan produk dari potensi lokal tersebut. Kegiatan pelatihan Nugget Singkong dilaksanakan pada:
Hari/ tanggal : Selasa, 20 Agustus 2019 Waktu : 16.00 – 17.00 WIB
Tempat : Rumah Ibu Rina, Dusun Bugel Sasaran : Sasaran Ibu-ibu PKK Dusun Bugel
Kendala yang dialami pada kegiatan Pelatihan Pembuatan Nugget Singkong adalah waktu yang terlalu singkat, karena mayoritas ibu – ibu PKK kegiatan sehari-harinya bekerja sebagai seorang petani yang melakukan pekerjaannya dari pagi hingga sore, sehingga mahasiswa KKN tidak bisa mempraktekan pembuatan nugget singkong secara langsung. Berdasarkan kendala tersebut, maka solusinya adalah dengan mencari waktu efektif untuk melakukan pelatihan Nugget Singkong.
Dampak dari kegiatan sosialisasi pengenalan produk Nugget Singkong diantaranya, masyarakat memiliki wawasan yang luas tentang adanya inovasi pengolahan makanan berbahan singkong, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan bahan-bahan yang ada di lingkungan mereka sebagai produk yang berkualitas yang dapat dipasarkan di masyarakat. Selain itu, masyarakat juga bertambah pengetahuannya tentang cara pengemasan dan desain kemasan sebuah produk yang baik serta pengelolaan pemasarannya. Kelanjutan dari program ini diserahkan kepada ibu-ibu PKK untuk kemudian disosialisasikan ke organisasi kemasyarakatan yang lain di Desa Keseneng.
55 Dokumentasi
56
PROGRAM KERJA BIDANG LINGKUNGAN DAN
INFRASTRUKTUR
A. Bersih Desa
Kegiatan Bersih Desa merupakan salah satu rangkaian kegiatan Desa yang dilakukan di wilayah Desa Keseneng. Bentuk dari kegiatan ini yaitu pengumpulan sampah yang dipusatkan di beberapa lokasi yang telah ditentukan, kemudian sampah tersebut akan diambil oleh tim Forum Kesehatan Desa (FKD) Keseneng dengan menggunakan mobil
57
sampah yang sudah disediakan oleh desa. Kegiatan ini dilaksanakan rutin pada:
Hari : Minggu
Waktu : 05.30 – 07.00 WIB Tempat : Desa Keseneng
Sasaran : Seluruh Masyarakat Desa Keseneng
Kendala dari program Bersih Desa, antara lain, cuaca desa yang cukup dingin pada pagi hari, sehingga tidak semua masyarakat kuat untuk melakukan bersih desa. Akan tetapi, masyarakat lebih memilih untuk melakukan bersih desa ketika matahari sudah terbit.
Hasil dari adanya kegiatan Bersih Desa yaitu besarnya minat masyarakat Desa Keseneng untuk berpartisipasi dalam kegiatan Bersih Desa, serta lingkungan menjadi bersih dan rapi. Dampak dari adanya kegiatan Bersih Desa yaitu dapat tertanam jiwa konservasi dan kebersihan lingkungan di dalam masyarakat
59
B. Main Bersama (Mabar) Agustusan
Kegiatan Mabar Agustusan merupakan salah satu rangkaian kegiatan Desa berupa perlombaan-perlombaan yang dilakukan di wilayah Desa Keseneng. Adapun lomba yang diselenggarakan dalam kegiatan ini yaitu lomba balap karung dengan menggunakan helm, lomba memasukkan pensil di dalam botol, lomba makan kerupuk, lomba kelereng, dan lomba pecah air. Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari : Rabu – Jumat, 14-16 Agustus 2019 Waktu : 13.00 – 15.00 WIB
Tempat : Depan Balai Desa Keseneng
Sasaran : Siswa SD yang ada di Desa Keseneng
Kendala dari kegiatan Mabar Agustusan yaitu banyaknya siswa SD yang mendaftar, sehingga mahasiswa KKN sedikit kesulitan untuk mendata dan mengkondisikan anak-anak. Solusi dari kendala tersebut yaitu membagi mahasiswa KKN untuk mengatur kelompok lomba kelas 1,2, dan 3 serta 4, 5, dan 6.
60
Hasil dari adanya kegiatan Mabar Agustusan yaitu besarnya minat masyarakat Desa Keseneng untuk berpartisipasi dalam kegiatan Mabar Agustusan. Selain itu dampak lain dari adanya Mabar Agustusan yaitu dapat tertanam nilai-nilai sosial, seperti solidaitas kebersamaan, sportifitas, dan tertanamnya jiwa patriotisme khususnya di kalangan anak-anak (siswa SD) di Desa Keseneng.
62
C. Penanaman Pohon
Penanaman Pohon yaitu kegiatan yang berupa penanaman bibit pohon di jalur pendakian Bismo, Desa Slukatan. Tujuan dari kegiatan Penanaman Pohon yaitu merealisasikan semboyan ‘UNNES Konservasi’ sebagai wujud peduli lingkungan diantara mahasiswa dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata. Kegiatan penanaman pohon ini dilaksanakan pada:
Hari : Sabtu, 24 Agustus 2019 Waktu : 10.00 s.d 14.00 WIB
Tempat : Pos 1 Gunung Bismo, Desa Slukatan Sasaran : Masyarakat Desa Slukatan
Kendala yang dialami pada kegiatan Penanaman Pohon yaitu adanya agenda lain pada waktu yang sama, serta jauhnya lokasi dan susahnya mobilitas menuju lokasi penanaman pohon sendiri. Solusi yang diberikan pada kegiatan penanaman pohon adalah pendelegasian perwakilan pada setiap mahasiswa KKN yang ada di desa (perwakilan). Hasil dari kegiatan Penanaman Pohon yaitu bertambahnya bibit-bibit
63
pohon sebagai solusi penanganan masalah pemanasan global dan pencegahan bencana alam buatan.
Dampak dari kegiatan Penanaman Pohon yaitu mahasiswa lebih peduli terhadap lingkungan serta mengabdi di masyarakat yang berdampak langsung pada lingkungan. Tindak lanjut dari kegiatan Penanaman Pohon yaitu pemberdayaan lanjutan oleh masyarakat desa tempat kegiatan penanaman pohon dilaksanakan dengan tanpa mengurangi tujuan penting penanaman pohon.
65
PENUTUP
A. Simpulan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu mata kuliah sebuah program perguruan tinggi yang menjalankan fungsi sebagai perwujudan dari tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian. KKN menjadi sarana pendukung bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapatkan sebelumnya, selama di bangku perkuliahan.
Pada tahun 2019, Unnes menyelenggarakan KKN dalam beberapa tahap. Salah satunya adalah KKN lokasi tahap 1 yang diselenggarakan di Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo selama 45 hari mulai tanggal 17 Juli 2019 sampai 28 Agustus 2019.
Dalam kegiatan KKN tersebut, mahasiswa KKN menyusun dan melaksanakan berbagai macam program kerja yang dikelompokkan menjadi berbagai macam bidang meliputi: bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, serta lingkungan dan infrastruktur. Terdapat 14 program kerja yang telah dirancang dan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Unnes di Desa Keseneng, yaitu:
Sosialisasi Sembilan Nilai Anti Korupsi (SEMAI) Fun Education, Sosialisasi Anti Kekerasan Seksual terhadap Anak (KSA),
66
Pengembangan Website Desa, Bimbingan Belajar (Bimbel), Ngaji Bersama (Jiber), Sinau Terbangan, Ekstra Kurikuler (Ekskul) Pramuka, Pelatihan Pembuatan Nugget Singkong (Si Gentong), Penyuluhan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Penyuluhan Gosok Gigi, Gerakan Anak Sigap (Garansi) dan Posyandu, Bersih Desa, Penanaman Bibit Pohon, dan Main Bersama (Mabar) Agustusan.
Selain melaksanakan 14 program kerja tersebut, mahasiswa KKN juga berpartisipasi dalam pengajian dan kegiatan keagamaan, partisipasi dalam Perkumpulan Organisasi Masyarakat (PKK, Arisan RT, FKD, dan sebagainya), partisipasi dalam kegiatan pendampingan Posyandu, partisipasi dalam kegiatan belajar mengajar di TK
Pertiwi, SDN Keseneng, turut menjadi juri lomba K3 (Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan) Desa Keseneng, mengikuti Bursa Inovasi Desa (BID) yang dilaksanakan oleh pihak Kecamatan Mojotengah, melatih tim Perlindungan Masyarakat (Linmas) Desa Keseneng untuk mempersiapkan perlombaan PBB Linmas, serta ikut dalam kepanitiaan Jalan Sehat Desa Keseneng tahun 2019.
Adapun seluruh program kerja yang direncanakan oleh mahasiswa KKN Alhamdulillah telah terlaksana dengan baik dan lancar. Akan tetapi, tentu didapati berbagai macam hambatan yang terjadi. Hambatan-hambatan tersebut diantaranya ada dalam bentuk materil dan nonmateril. Sehingga, langkah yang ditempuh untuk menanggulangi hambatan yang ada yaitu dengan cara koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait sehingga tercapai solusi yang tepat sehingga program kerja dapat terlaksana dan berjalan dengan lancar dan maksimal.
67
B. Saran
Berdasarkan pelaksanaan program kerja KKN di Desa Keseneng yang telah terlaksana. Terdapat beberapa saran dan masukan yang sesuai untuk diberikan, yaitu sebagai berikut:
• Bagi Mahasiswa KKN
Bagi mahasiswa KKN di tahun-tahun selanjutnya yang akan yang bertempat di Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo disarankan untuk bersosialisasi atau berinteraksi dengan masyarakat walaupun bukan termasuk ke dalam bagian program kerja yang telah dirancang. Hal ini sangat penting, karena masyarakat Desa Keseneng akan sangat senang dan merasa lebih terbantu dengan adanya mahasiswa KKN di Desa Keseneng. Selain itu, juga berguna untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, mengakrabkan diri dengan masyarakat agar masyarakat benar-benar merasakan bahwa adanya manfaat yang diberikan oleh mahasiswa KKN di Desa Keseneng, dan mahasiswa tidak hanya sekedar lewat, memandang, dan menyapa. Tujuan lainnya, yaitu untuk mengetahui kondisi masyarakat secara mendalam, sehingga mahasiswa dapat memahami persoalan-persoalan serta kekurangan yang harus dicari solusinya untuk dijadikan program bagi masyarakat desa di masa mendatang.
Mahasiswa KKN yang bertempat di Desa Keseneng harus memiliki jiwa yang menyukai anak-anak serta memiliki keahlian untuk menangani anak-anak agar anak-anak dapat dikondisikan. Kehadiran mahasiswa KKN juga dapat dijadikan motivasi agar anak-anak di Desa Keseneng memiliki minat untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Selain itu dapat membantu mengubah mindset masyarakat bahwa pendidikan tinggi tidak selalu berakhir sebagai seorang petani.
68
Namun, pendidikan tinggi tetap akan menuai hasil yang baik di dalam masyarakat.
• Bagi Masyarakat Desa
Masyarakat Desa Keseneng tergolong masyarakat yang ramah dan sopan dalam bersikap, hanya saja beberapa masyarakat masih memiliki pemikiran bahwa pendidikan setinggi apapun, pada akhirnya hanya akan kembali bertanu ke sawah. Maka dari itu, akan lebih baik jika masyarakat Desa Keseneng meningkatkan kesadaran terkait arti penting pendidikan. Dengan hal tersebut diharapkan akan terciptanya generasi penerus yang berpendidikan tinggi. Hal ini tentu saja akan berdampak pada kemajuan Desa Keseneng sendiri, sehingga Desa Keseneng dapat menjadi desa yang lebih maju lagi dibandingkan sekarang.
• Bagi UNNES
Secara umum Unnes sudah cukup baik dalam melaksanakan kegiatan KKN. Maka dari itu, saran yang tepat untuk Unnes adalah semakin meningkatkan kerjasama dengan desa-desa binaan atau yang menjadi tempat mahasiswa KKN Unnes tempati. Namun untuk tahun kedepannya kami berharap bila ada KKN bersama yang dilakukan dengan universitas lain harus lebih direncanakan kembali dan kordinasinya ditingkatkan agar dari mahasiswa mampu mempersiapkan untuk KKN agar lebih baik sehingga tidak terkesan terburu-buru dan lebih matang. Selain itu, semakin meningkatkan pula kinerjanya dalam melayani mahasiswa KKN Unnes, baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui portal KKN)
69
BIODATA MAHASISWA KKN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
DESA KESENENG KECAMATAN MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO
TAHUN 2019
Nama Aldi Nugroho Setyopambudi
NIM 4611416037
Tempat, tanggal lahir Kudus, 30 Mei 1999 Program studi Teknik Informatika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Alamat Jekulo Rt 03, Rw 08 Kudus
Nomor telepon 089501359315
Nama Friska Ulfalia Fipti
NIM 1511416016
Tempat, tanggal
lahir Demak, 28 Agustus 1998
Program studi Psikologi
Fakultas Ilmu Pendidikan
Alamat Ds. Sidorejo, RT. 04/RW. 01 Kec. Sayung, Kab. Demak
Nomor telepon 089508768766
Nama Setyo Adi Pambudi
70 Tempat, tanggal
lahir Kebumen, 13 September 1998
Program studi Psikologi
Fakultas Ilmu Pendidikan
Alamat Klegenrejo, RT. 03/RW. 01, Klirong, Kebumen
Nomor telepon 085392945103
Nama Nur Khoeriyah
NIM 2411416047
Tempat, tanggal
lahir Kendal, 19 Juli 1998
Program studi Seni Rupa (DKV)
Fakultas Bahasa dan Sastra
Alamat Ds. Juwiring, RT. 4/RW. 02, Kec. Cepiring, Kab. Kendal
Nomor telepon 085640561900
Nama Laila Noor Afifah
NIM 3312416042
Tempat, tanggal
lahir Kudus, 17 Oktober 1998
Program studi Ilmu Politik
Fakultas Ilmu Pendidikan
Alamat Klumpt, RT. 01/RW. 01, Kec. Gebog, Kab. Kudus
71
Nomor telepon 085741656210
Nama Mochammad Faadhilah Rassyid Gani
NIM 3312416073
Tempat, tanggal
lahir Jakarta, 18 Maret 1998
Program studi Ilmu Politik
Fakultas Ilmu Pendidikan
Alamat Permata Harapan Baru, Blok D3 No. 06, Harapan Indah, Bekasi
Nomor telepon 081330622316
Nama Eva Amalia Alvionita
NIM 5213416070
Tempat,
tanggal lahir Semarang, 1 Oktober 1998
Program studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Alamat Jl. Kenanga Raya, Gedawang, RT 05/RW. 02, Banyumanik, Kota Semarang
Nomor telepon 0895392089344
Nama Ellenia Annisa
72 Tempat, tanggal
lahir Semarang, 25 Januari 1999
Program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Alamat Jl. Gaharu Timur Dalam No. 65, Banyumanik, Semarang
Nomor telepon 089687510592
Nama Tyas Nurma Vidianingrum
NIM 72115416028
Tempat, tanggal
lahir Pacitan, 10 Juli 1998
Program studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Alamat Ds. Pagutan, RT. 03/RW. 01 Kec. Arjosari, Kab. Pacitan
Nomor telepon 082226608797
Nama Eri Kholifah
NIM 7311416019
Tempat,
tanggal lahir Pemalang, 17 November 1997
Program studi Manajemen
Fakultas Ekonomi
Alamat Jl. Si Domba No. 1 RT. 10/RW. 3, Desa Nyamplungsari, Kec. Petarukan Kab. Pemalang
73 Nomor
telepon 087764651094
Nama Topandito Dewangga
NIM 7311416193
Tempat,
tanggal lahir Semarang, 3 Juli 1997
Program studi Manajemen
Fakultas Ekonomi
Alamat Perumahan Taman Bukit Klepu, Blok AC No. 4, RT. 13/RW. 01, Kec. Pringapus, Kab. Semarang Nomor
telepon 085712291034
Nama Febriana Tiurma BR Sinaga
NIM 8111416060
Tempat, tanggal
lahir Medan, 18 Februari 1999
Program studi Ilmu Hukum
Fakultas Ilmu Hukum
Alamat Jl. M. Nawi Harahap Gg. Bersama No. 31, Medan
Nomor telepon 082275797797
Nama Lutfi Salsabila
74 Tempat, tanggal
lahir Brebes, 16 Oktober 1998
Program studi Ilmu Hukum
Fakultas Ilmu Hukum
Alamat Desa Bangbayang, RT. 04/RW. 04, Kec. Bantar Kawung, Kab. Brebes