• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB TV PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB TV PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA"

Copied!
100
0
0

Teks penuh

(1)

BAB TV

PEMBAHASAN DAN ANALISA DATA

Pembahasan

yang dimaksudkan dalam Bab ini adalah pembahasan

mengenai

pengelompokan

pekerjaan

dari hasil pengumpulan

data dan pemberian

kode pekerjaan beserta suatu studi kasus untuk penerapan

hasil pengelompokan

pekerjaan.

4.1 PENGELOMPOKAN PEKERJAAN

Data - datayang didapatkan

dari beberapa

kontraldor, konsultan,

dan

pemilik proyek dikumpulkan

dan dilihat pengelompokan

pekerjaan

dan satuan

pekerjaan yang terdapat didalamnya. Pengelompokan pekerjaan yang

dilakukan dari beberapa data hasil survei memiliki kesamaan,

antara lain

pekerjaan

persiaparq

pekerjaan

beton, pekerjaan

pasangan

dan plesteran.

Setelah itu dilakukan pembandingan

terhadap kedua acuan yang

dipakai yaitu CESMM dan Singaporean Standard. Pada CEfuIM pekerjaan

konstruksi secara umum terdapat 24 kelas pekerjaan yang tidak mencakup

pekerjaan mekanikal

dan elektrikal.

Pekerjaan

diluar bangunan

yang terdapat dalam CESMM adalah pekerjaan

jalan, paving, rel kereta api, terowongan. Sedangkan pada Singaporean

Standard terdiri atas 22 kelompok pekerjaan

yang meliputi semua pekerjaan

kontruksi bangunan,

termasuk

mekanikal elektrikal. Kelebihan dari CESMM

(2)

1 0 6

yang sistematis

dan umum yang disertai dengan sistem pengkodean

untuk

mempermudah

proses

komputerisasi

dalam penyusunan

BQ.

Singaporean Standard dengan jelas membagi pekerjaan yang harus

dihitung dalam setiap kelompoknya

dengan cukup teliti dan spesifilg tetapi

tidak disertai dengan kode pekerjazn. Pada Singaporean Standard hanya

dituliskan pekerjaan - pekerjaan yang termasuk dalam ruatu kelompok

pekerjaan

beserta

satuan

dan cara pengukurannya.

Pengelompokan

yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan

menggabungkan

kedua acuan (CESMM dan Singaporean Standardl dan

diadaptasikan

dengan

pengelompokan

yang didapat

dari hasil survei.

Penelitian ini menghasilkan

13 kelompok pekerjaan

yang terdiri dari

pekerjaan persiaparq penghancuran,

pondasi tiang, pondasi, tanalU struktur

betoq struktur beton pracetalq pasangan, penyelesaian dinding & lantai,

instalasi

pemipaag dan lain-lain.

4.1.1 Pekerjaan

Persiapan

Pekerjaan

persiapan

ini pada CESMM tetdapat

dalam Kelas d

yang menceritakan

tentang general item, bensikan prasyarat kontralc,

penyiapan

gudang proyelq dan pekerjaan

lain yang dipersiapkan

pada

awal masa konstruksi. Satuan pekerjaan

yang dipergunakan

adalah

Iump sum.

Kelengkapan

dari proyek konstruksi

yang berupa pagar proyelg papan

(3)

107

Singaporean

Standard menuliskan semua item pekerjaan yang

berkaitan dengan pekerjaan yang dipersiapkan sebelum masa

konstruksi yang kemudian diperhitungkan sampai masa konstruksi

berakhir. Pekerjaan

ini termasuk

dalam Preliminaries.

Item pekerjaan

ini meliputi air kerja, keamanan,

kunjunga4 pagar proyelg alat kerj4

pompq dan lain-lain. Yang termasuk

pula dalam kelompok ini adalah

kelengkapan kontrak yaitu nama pemilik proyelg konsultan" dan

deskripsi

pekerjaan.

Dengan melihat kedua perbandingan

diatas maka kelompok

pekerjaan yang akan dibuat harus meliputi semua pekerjaan yang

dipersiapkan sebelum masa konstruksi, dan dipersiapkan pula

pekerjaan

yang mungkin timbul selama masa konstruksi. Kelompok

Pekerjaan

Persiapan

ini menggabungkan

antara Kelas A dan X pada

CESMM, dan dilengkapi dengan Kelompok Preliminqies pada

Singaporean Standard. Untuk kelengkapan

kontrak tidak dimasukkan

dalam kelompok ini karena

kelengkapan

kontrak dijadikan satu dengan

dokumen

kontrak.

4.1.2 Pekerjaan Penghancuran/Pembongkaran

dan Pemindahan

Pekerjaan

penghancuran

pada CESMM terdapat dalam I kelas

pekerjaan

(Kelas D). Dalam kelas ini dibahas

mengenai

penghancuran

dan pembersihan

lokasi kontruksi.

Singaporean Standard meletakkan pekerjaan penghancuran

pada kelompok penghancuran dan alternatifrrya. Kelompok ini

(4)

108

menjelaskan tentang penghancurarq pemindahan sebagian atau

keseluruhan

struktur instalasi

yang ada sebelumnya.

Dalam penelitian ini

pekerjaan penghancuran yang

dimaksudkan

adalah

pekerjaan

penghancuran

baik dari segi arsitektural

bangunan ataupun struktural beserta instalasi yang terdapat

didalamnya. Kelompok ini dapat digunakan untuk mengerjakan

renovasi ataupun penghancuran bangunan secara total sebelum

pembangunan

kembali.

4.1.3 Pekerjaan

Pondasi

Tiang

Kelas P dan Q dalam CESMM menjelaskan

tentang pekerjaan

pemancangan.

GESMM membagi

pekerjaan

pemancangan

menjadi dua

kelompok, dimana kelompok yang pertama menjelaskan tentang

pemancangan sedangkan yang kedua menjelaskan tentang

kelengkapannya.

Pekerjaan pemancangan

pada singaporean snndard

termasuk

dalam kelompok pemancangan

dan dinding diafragma.

Pengelompokan

pada penelitian ini meliputi pondasi

tiang dan

dinding diafragm4 dengan

asumsi

bahwa pekerjaan

dinding diafragma

ini bersamaan

dengan pekerjaan pondasi tiang, khususnya turap.

Pondasi tiang ini dipisahkan berdasarkan jenis tiang yang

dipergunakan.

(5)

1 0 9

4.1.4 Pekerjaan Pondasi

Pekerjaan

pondasi selain pondasi pancang (sloof, dan poer),

dalam Singaporean Standard, dimasukkan dalam kelompok

pemancangan

dan dinding diafragma.

CESMM memasukkan

pekerjaan

tersebut menurut jenis struktur yang dipergunakan.

. Pekerjaan pondasi dalam kelompok ini hanya terdapat dalam

hasil penelitian.

Pemisahan

ini dari kelompok pekerjaan

pondasi

tiang

adalah karena pembagian struktur data tidak serasi dengan yang lain.

Sistem pengelompokan

data yang dilakukan adalah untuk setiap

pekerjaan

terdiri dari tiga b4gian yang saling berkaitan.

Tiga bagian ini

tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Jika pekerjaan

pondasi masuk

dalam kelompok pondasi tiang maka pada bagian p€rtama diisikan

jenis pekerjaan, pondasi beton (selain pondasi tiang), bagian kedua

menunjukkan jenis pondasi yang dipilitL misalnya pondasi pelat

setempat. Pada bagian III diisikan jenis material yang dihitung,

misalnya betorl bekisting, tulangan. Ternyat4 masih dibutuhkan

keterangan

lagi yang berupa kuat tekan beton, diameter

tulangan

yang

dipakai. Oleh karena itu dipisahkan antara kelompok pekerjaan

pondasi

tiang dengan

pondasi

beton.

4.1.5 Pekerjaan Tanah

Pada kedua acuarL penjelasan

dan isi dari pekerjaan tanah

adalah sama, yaitu meliputi galian, urugarL pemadatan. Yang

(6)

l l 0

pembersiharq

dimana dalam CESMM pekerjaan ini sudah termasuk

dalam pekerjaan penghancuran. Selain itu Singaporean Standetrd

memasukkan

pemompaan,

pemberian

anti rayap ke dalam kelompok

ini.

Penelitian ini mengambil pemisahan yang serupa dengan

Singaporean Snndard, dengan anggapan bahwa pekerjaan

pembersihan dilakukan bersama - sama dengan pekerjaan tanah.

Sedangkan

pemompaan

sudah termazuk dalam pekerjaan

persiapan.

4.1.6 Pekerjaan

Struktur Beton

Pekerjaan struktur beton pada CESMM terdapat dalam dua

kelas. Yang pertama berisikan komposisi beton sedangkan

yang kedua

berisikan tentang kelengkapannya seperti pekerjaan pembesian,

bekisting, alat penyambung.

Singaporean

Stondard menjelaskan

tentang pekerjaan struktur

beton dalam satu kelas termasuk didalamnya pekerjaan struktur beton

pracetak.

Penelitian ini hanya menghasilkan

satu kelompok pekerjaan

yang mencakup beto4 pembesia4 bekisting, dan kelengkapannya.

Pembagian

yang terdapat didalamnya

dibagi - bagi atas komponen

-komponen struktur, untuk memudahkan deskripsi pekerjaan dan

mempermudah penyusunan struktur daa. Untuk beton hanya

dibedakan menurut jenis kuat tekan beton saja, untuk site mix dan

komposisi

lain dapat dituliskan dalam keterangan.

(7)

l l l

Jika dalam CESMM bekisting dibagi atas permukaannya

beserta ketebalannya,

maka dalam penelitian ini bekisting ini

merupakan bagian dari struktur beton, dan hanya dibedakan menurut

permukaan

yang diinginkan. Untuk ketebalannya

dapat dimasukkan

dalam keterangan.

4.1.7 Pekerjaan

Struktur Beton Pracetak

llka Singaporean Standsrd menggabungkan struttur beton

pracetak ke dalam kelompok struktur beton, maka sebaliknya

memisahkannya.

CESITIM

mengelompokkan

struktur beton pracetak ke

dalam satu kelas tersendiri, dimana struktur beton pracetak ini dapat

digunakan

untuk beton bertulang

biasa maupun

beton dengan

tulangan

pratekan.

Pengelompokan

pada struktur beton pracetak

dalam penelitian

ini mengambil

dari pengelompokan

yang terdapat

dalam CESMM dan

Singaporean

Standard. Masing - masing acuan memberikan

data yang

sama mengenai struktur beton pracetalg yaitu pembagian dan

satuannya

dalam satuan komponen struktur. Alasan pemisahan

dari

kelompok strulctur beton adalah mengenai penyusunan struktur

datanya

tidak seragam

karena

jenis konstruksi yang digunakan

tidak

sama.

(8)

rt2

4.1.8 Pekerjaan

Struktur Baja

Pekerjaan

struktur baja pada CES IM terdiri dari dua kelas

yang berisikan tentang fabrikasi pekerjaan

baja untuk struktur dan

pekerjaan baja yang lain misalnya railing tangg4 tangki. Dalam

Singaporean Standard, hanya terdapat satu kelompok pekerjaan

struktur baja. Kelompok ini dipisahkan

atas struktur

yang dikerjakan.

Dalam penelitian ini memilih pengelompokan

berdasarkan

komponen struktur (seperti pada struktur beton). Jika CESMM

membagi pekerjaan

baja berdasarkan

luasan

penampang

yang dipakai,

maka penelitian ini membaginya atas penampang profil yang

digunakan.

Untuk pekerjaan

lain selain pekerjaan

struktur bangunan

(tangki) tidak dimasukkan

dalam kelompok

ini.

Sebenarnya

untuk membuat

pengelompokan

struktur baja yang

serupa dengan pengelompokan

pada struktur beton dibutuhkan empat

bagian yang saling berkaitaq dimana bagian pertama menjelaskan

tentang fabrikasi atau pemasangarL

bagian yang kedua menunjukkan

komponen struktur (baloh kolom), bagian ketiga menunjukkan

jenis

profil yang dipergunakan,

dan yang terakhir menunjukkan

penampang

profil

yang

dipergunakan. Untuk

menjaga keseragaman

pengelompokan

pekerjaan

maka bagian terakhir (penampang

profil)

(9)

1 1 3

4.1.9 Pekerjaan Struktur dan Penutup Atap

CESMM tidak membahas mengenai penutup atap. Untuk

struktur atap tergantung dari jenis struktur yang digunakan, jika

menggunakan

struktur baja, dimasukkan

ke dalam kelompok

pekerjaan

struktur baja. Begitu pula untuk struktur kayu dan material

yang lain.

Singaporean Standord memiliki satu kelompok untuk

pekerjaan

atap, yang meliputi pekerjaan

penutup atap yang dilengkapi

dengan

instalasi

pemipaan

untuk air hujan.

Kelompok pekerjaan

struktur dan penutup

atap dalam penelitan

ini membahas

struktur atap di luar material baja dan disertai dengan

jenis penutup atap yang digunakan.

4.1.10 Pekerjaan

Pasangan

'

Pekerjaan

pasangan

yang terdapat dalam Singaporean

Standord

dibagi dalam kelompok pekerjaan pasangan bata, dan kelompok

pekedaan pasangan

batu (dua kelompok). Pada CESMM, pekerjaan

pasangan

bata, dan batu dijadikan dalam satu kelompok, dan disertai

dengan penyelesaian

pasangan

yang dikehendaki

misalnya plesteran,

ekspos pasangan

bata, pemberian lapisan kedap air. CESMM juga

memasukkan

pemasangan

pipa untuk air hujan dalam kelompok ini.

Penelitian ini menggabungkan

pekerjaan

pasangan

untuk bat4

dan batu dalam satu kelompok pekerjaan

pasangarL

yang dibedakan

(10)

tt4

4.1.11 Pekerjaan

Penyelesaian

Dinding dan Lantai

Pekerjaan penyelesaian

dinding dan lantai pada CESMM

menyatu dengan struktur yang dikerjakan, sedangkan pada

Singaporean

Standard, penyelesaian

dinding menjadi satu dengan

kelompok pekerjaan penyelesaian

dinding dan plafond. Pekerjaan

penyelesaian

lantai dimasukkan

dalam kelompok tersendiri.

Penelitian

ini menggabungkan

pekerjaan

penyelesaian

dinding

dan lantai dalam satu kelompolg karena memiliki kemiripan jenis

penyelesaian.

Misalnya penyelesaian berupa plesteran, keramik.

Plesteran

dapat digunakan

baik untuk dinding maupun lantai (pelat),

begitu pula untuk keramik.

Jika dalam CESMM memberikan kelas tersendiri untuk

pekerjaan water proofing yang dipisahkan atas material yang

dipergunakan

untuk pelapisarq

maka penelitian

memasukkan

pekerjaan

water proofng dalam pekerjaan penyelesaian

dinding dan lantai.

Sedangkan material yang dipergunakan dimasukkan ke dalam

keterangan.

4.1.12 Pekerjaan

Instalasi

Pemipaan

Pada CESMM, pekerjaan pemipaan tidak dibagi menurut

fungsiny4 melainkan dibagi menurut jenis pipa yang dipakai.

Pekerjaan

pemipaan

ini dijabarkan

dalam empat kelas, yang terdiri dari

(11)

I t 5

Singaporean Standard memiliki satu kelompok pekerjaan

pemipaan dengan berbagai macam fungsi, kecuali drainase dan air

hujan. Pemipaan

untuk drainase

dimasukan

dalam kelompok pekerjaan

drainase, sedangkan

pemipaan untuk air hujan dimasukkan dalam

kelompok pekerjaan

atap.

Penelitian

ini membagi

kelompok pekerjaan

instalasi

pemipaan

mengikuti pengelompokan menurut Singaporean Standard, dan

dengan pembagian

yang menyerupai

CESMM. Walaupun pemipaan

untuk air hujan tidak termasuk dalam kelompok pekerjaan

pemipaan

menurut kedua acuan, tetapi pemipaan untuk air hujan tersebut

dimasukkan

dalam kelompok instalasi

pemipaan

dalam penelitan

ini.

4.1.13 Pekerjaan Lain - lain

Pekedaan lain - lain yang dibahas dalam CESMM adalah

pekerjaan - pekerjaan lain yang diluar pengelompokan

yang telah

dilakukan. Contohnya pagar pengaman,

papan nama proyelg dan

lainlain. Singaporean Standard tidak menuliskan tentang pekerjaan lain

-lain.

Pekerjaan

lain-lain yang termasuk dalam penelitian ini adalah semua

pekerjaan

diluar pengelompokan

yang sudah ada. Misalnya pekerjaan

tandon stainless,

taman. Dalam kelompok ini tidak berisi pekerjaan

(12)

l 1 6

BAGTAN I

BAGIAN II

BAGIAN III

l.

PrasyaratKonhak

l.

Jaminan

ls

l.

BidBotd

2.

Pedornare Bord

3.

PancntBond

2. Asuransi

ls

l.

Pekeriaan

2.

l,okasi Konstruksi

3.

Keselamatan keria

l.

Suwei lokasi proyck

ls

l.

Kunjungan Proyek

Z. Psmetaan

l.

Pengukuran

Alat kerja

LS

l.

Scfiolding

2.

Towercrorc

3. Alat gali

4.

Alat pemadatan

5.

Alat transportasi

6.

Molen

7.

Vibrator

8.

Pompa beton

9. Alatpemadamkebakaran

lO. Trovel

I l. Alat bantu lain

Bansunan dan akomodas

l.

l-aboratorium

2.

Mess pekerja

3. Kantin

4. Gudangorovek

ls

ls

ls

ls

5. Kantorproyek

l.

Meia

2.

Kursi

3. AC

4.

Komputer

5.

Telepon

6.

Mesin faksimili

7.

Papan tulis

8.

Kamar mandi / WC

bh

bh

bh

bh

ls

ls

ls

ls

5.

Pekerjaan sementara

l.

Jalan akses

2.

Papannama

3.

Pagar

4.

l,alu lintas

5.

Jembatan

6.

Bendungan

7.

Det'atering

8.

Drainase sementara

.s

s

s

s

s

s

s

s

6.

Contoh material

7.

Penguiian material

8.

Penguiian

peke{aan

ls

ls

ls

). Site matngenrent

ls

Transportasi untuk staf teknik

Administrasi Proyek

Raoat orovek

z.

l .

l.

Mobil

2.

Se@a motor

(13)

t 1 7

BAGIAN I

BAGIAN II

BAGIAN III

10. Pelaksanaan

l

2.

3 .

4.

5 .

6.

Keamanan

Listrik dan penerangan kerja

Air kerja

Dokumentasi

kernajuan

proyek

Gambar ke{a dan arsip

Pembersihan selama masa

konstruksi

ls

ls

ls

ls

ls

ls

I l. Kerja

sama

dengar

kontraktor pernberi tugal

ls

12. Kompensasi

ls

l.

Perbaikanialan

umum

2.

Pembuatan

Mushola

3.

Pembuatan WC

4.

Pembuatan Pos Kcamanan

ls

ls

1s

ls

(14)

1 1 8

Trhel 4-2- Kelommk 2 dan

Beei.n I

Baeirn II

Beeian III

l.

Struktur bangunan

Beton

m

l.

Pondasi

2.

Pelat

3.

Kolom

4.

Balok

5.

Dinding

6.

Tangga

7.

Listplank

2.

Baja

3.

Kayu

kC

m'

l.

Pelat

2.

Kolom

3. Balok

4.

Dinding

5.

Tangga

6.

Listplank

7.

Railing

8.

Kuda - kuda

9.

Gording

10. Usukdan reng

Penutup atap

m'

l.

Genrcng

2. Fiber glass

3.

Galvalum

4.

Seng

5.

Asbes

2.

Arsitekturbangunan

l.

Pasangan dinding

2.

Penutupdinding

3.

Penutup lantai

4.

Kusen Pintu

5.

Kusen jendela

6.

Kusr;n bavenligh

7.

Daun pintu

8.

Dauniendela

9.

Daun bovenligh

m'

,n'

m'

bh

bh

bh

bh

bh

bh

3.

Pemipaan

Pipa

m'

I.

PVC

2. Galvanis

3. Tembaga

2.

Alat penyambung

bh

l.

Sock

2.

V-Sock

3.

Double nepple

4.

Knee

5. Elbow

3.

Penyangga

bh

4.

Aksesoris

bh

l.

Stop kran

2.

Kmn

5.

Meteran air

6.

Tandon air

7.

Bakkontrol

8.

Septik tank

9.

Sumur Peresap

ls

bh

bh

bh

bh

ME

(15)

1 1 9

Tabel 4.3.

BAGTAN I

BAGTAN II

BAGIAN III

l.

Mobilisasi

dan

demobilisasi alat pancang

2.

Mobilisasi

dan

dcmobilisasi czane

ls

ls

3.

Tiang kayu

4.

Tiang betonpracetak

5.

Tiang baja

m'

l.

Suplai

2.

Transportasi

3. Hotdling

4.

Pernancangan

5.

Penyambungan

m

m

m

m

bh

Cast in situ in driven

casing

l.

Suplai

2.

Transportasi

3. Hodling

4. Pcmancangan

5. Penarikan selubung (casag)

mt mt

Bcton

mt

l.

Kr25

2. KrTs

,. K225

f. K300

t . K 3 5 0

t. K,rcO

Besi beton polos

qg

l . a 6

2 . o 8

3 . a 9

4 . s l 0

5 . s l 2

6 . s l 3

7 . s 1 6

8 . s l 9

9. o22

10. s25

l l . s 2 8

12. s 32

13. s36

Besi beton ulir

I . D I O

2 . D 1 3

3 . D 1 6

4 . D 1 9

5. D22

6. D25

7. D29

8. D32

9 . D 3 6

7.

Tiang bor

l.

Pengeboran

m'

2.

Beton

m'

l . K t 2 5

2. Kt75

3. K22s

4. K300

5. K 350

6. K400

(16)

t20

BAGIAN I

BAGIAN II

BAGIAN III

7.

Tiang bor

3.

Bcsi bcmn potos

KS

l . s 6

Z . s E

3 . a 9

4 . s l 0

5 . s l 2

6 . s l 3

f . s 1 6

8 . s 1 9

) . s 2 2

lO. a25

l l . s 2 8

12. s32

13. o36

4.

Besi beton ulir

Kg

t .

D l 0

D 1 3

D 1 6

D 1 9

D22

D25

D29

D32

D 3 6

6

I

8

9

8.

Steel sheer pile

l.

Suplai

2.

Transportasi

3. Hordl@

4.

Pernancangan

5.

Penarikan kembali

.ot m2 m' a m m'

Static loading test

,s

10. Perpanjangan

tiang

l.

Beton

m3

K 125

K 1 7 5

K225

K300

K 350

K400

2.

3 .

4.

5 .

6.

Besi beton polos

kc

l .

2 .

5 .

4 .

5 .

6.

7.

8.

9.

10.

l t .

12.

1 3 .

a 6

s 8

o 9

o l 0

s 1 2

a 1 3

o 1 6

s 1 9

s 2 2

a 2 5

s28

o32

a36

3.

Besi beton ulir

kS

l .

2.

3 .

4.

5 .

6.

7 .

8 .

9.

D l 0

D 1 3

D 1 6

D 1 9

D22

D2s

D 2 9

D 3 2

D 3 6

(17)

t2r

: Pondasi

BAGIAN I

BAGIAN TI

BAGIAN ITI

I l. Pernotongan kepala tiang bh

12. Dinding penahan

tanah

l.

Galian tanah

2.

Urugan

m -3 m

Kedalamangalian<5m

l . 5 - l 0 m

2 . l 0 - 1 5 m

3 . l 5 - 2 0 m

4 . 2 0 - 2 5 m

5 . 2 5 - 3 0 m

6 . > 3 0 m

3.

Beton

3 m

l . K 1 2 5

2 . K r 7 5

3. K225

4. K 300

5. K 350

6. K400

4. Bekisting

2 m

l.

Permukaan

kasar

2.

Pcrmukaan

halus

3.

Permukaan

lainnya

5.

Besi beton polos

kg

l . a 6

2 . o 8

3 . s 9

4 . s l 0

5 . s l 2

6 . s l 3

7 . s 1 6

8 . s l 9

9 . a 2 2

lO. a25

l l . o 2 8

12. o32

13. o36

6.

Besi beton ulir

Kg

D l 0

D 1 3

D 1 6

D 1 9

D22

D25

D 2 9

D 3 2

D 3 6

2

3

4

5

6

7

8

9

7.

Water proof.ioint

n'

Penyelesaian

dinding

l.

Plesteran

2. Acian

2

n

(18)

122

Tebel 4.4. Kelompok 4

BAGTAN I

BAGIAN II

BACIAN III

l.

Pondasi

lajur

2.

Pondasi setempal

3.

Pondasi pelat

4. Pile cap (Poer)

5.

Tie Beanr (SlooJ)

Beton

t m

l . K 1 2 5

2. K 175

3. K225

4. K 300

5 . K 3 5 0

6. K400

2.

Bekisting

m'

l.

Permukgsnkssar

2.

Permukaan halus

3.

Permukaan lainnya

3.

Besi beton polos

kC

l .

s 6

a 8

s 9

s l 0

s 1 2

s 1 3

s 1 6

s 1 9

a 2 2

s 2 5

s28

s32

rl36

5 .

6.

7.

8.

9.

10.

l l .

12.

1 3 .

4.

Besi beton ulir

KS

l . D l 0

2 . D t 3

3 . D 1 6

4 . D 1 9

5. D22

6. D25

7. D29

8. D32

9 . D 3 6

6.

Pondasi batu

l.

Pasangan batu kali

2.

Pasanganaanstamping

3.

Betapen pondasi

1

m-m'

m'

(19)

123

t23

Baeirn I

Besian II

Beeirn III

l.

Pernbersihan lahan

l.

Tanah

2.

Rumput/ tanaman

m'

m'

3.

Pohon

Tinggi

l . 0 . 5 - l m

2 . | - 2 m

3 . 2 - 3 m

4 . 3 - 5 m

5 . > 5 m

bh

bh

bh

bh

bh

2.

Galian tanah

l.

Pondasi

2.

Pile cap (poer)

3.

Tie Beon 1Sioofl

4.

Pelat

5.

Basencnt

6.

Pernbcntukan

kerniringan

lahan/ pengafuran tanah

m'

m'

m'

m'

m'

mt

< 0.25

m

0.25

- 0.5 m

0 . 5 0 - l m

l - 2 m

2 - S m

5 - 1 0

m

l 0 - 1 5 m

> 1 5 m

2.

7.

Saluran/drainase

8.

Pemipaan

lcbargalian <3@ mm

lebar galian > 300 mm

m'

m'

Pengurangan

kctinggian tanat

l .

2.

Tebal galian < 300 mm

Tebal galian > 300 mm

m'

m'

13. Urugan material hasi

galian

4.

Urugan Pasir

5.

Urugan sirtu

6.

Urugan batu

7.

Urugan material lainnya

t .

Pondasi

2.

Pile cap (poer)

3.

Tie Bean (Sloofl

4.

Pelat

5.

Pembcntukan

kemiringan

lahan/ pensaturan tanah

m'

m'

,nt

,n'

m'

Saluran/ drainase

Pemipaan

l.

lebarurugan<30Omm

2.

lebar urugan > 300 mm

m'

m'

8.

Penambahan

ketinggian tanah

l.

Tcbal urugan <300 mm

2. Tebal urugan > 300 mm

m'

m'

8.

Pemadatantanah

m

9 .

Urugan pasir (alas)

t^antai kerja

0.

m'

mt

l.

Pondasi

2.

Poer

3.

Pile cap (poer)

4.

TieBeon(Sloofl

5.

Salurar/drainase

6.

Pemiman

ll.

Pernbuangan ke

luar

lokasi proyek

a'

I

Tanah

AIat angkut

l.

Orang

(20)

124

BAGIAN I

BAGIANII

BAGIANIII

ll.

Pernbuangnn ke

lokasi proyek

12. Pernbuangan ke

lokasi proyek

luar

&lanr

13. Antirayap

3

m

,n'

^'

2.

Batu

3.

Kelebihan material lainnya

2. Gerobak

3. Truk

4. Dtottp tttck 5. Alatangkutlainnya

(21)

125

7.

Balok prahis

Tie Beon @ing balk)

10. Tangga

II. Bordes

12. Plat leufel

13. Balok latai

14. List plang

. s 9

. s l 0

. s 1 2

. s 1 3

lO. s25

ll. s28

12. s32

13. a36

4.

Besi beton ulir

D 1 3

D 1 6

D 1 9

D22

D2s

D 2 9

D32

D 3 6

.

Tulanganterfabrikasi

2 . M 5

3 . M 6

Tulangan Pratekan

l .

P a n j a n g < 5 m

2 .

5 - 7 m

3 .

7 - l 0 m

l 0 - 1 5 m

5 .

1 5

- 2 0 m

7 .

2 5 -3 0 m

8 .

> 3 0 m

13. AlatPenyambung

Permukaan

l.

Open sudace plain

2.

Opm surface wirhfiller

3.

Foned s'udace plain

Fomed surface Uthfiller

1.

Kedalaman/lebar < 0,5m

2.

0,5-l

(22)

t26

Slntktur Beton

BAGIAN I

BAGIAN IT

BAGIAN III

13. AlatPenyambung

Bagian dalam

5.

Plastic or ntbbel valer slop

6.

Metal vater stop

l

[.€bar<

150

mm

2 .

1 5 0 - 2 0 0 m m

3 .

2 0 0 - 3 0 0 m m

4 .

> 3 0 0 m m

1 4 .

1 5 .

Plastik cor

Grouting

ls

(23)

m-t 2 7

abel 4.7. Kelom

Baeitn I

Basirn II

Besirn III

I.

Balok

2.

Balok prategang pratarik

3.

Balok prategang pasca .

tarik

4.

Kolom

bh

bh

bh

bh

l . P a n j a n g : < 5 m

2 .

5 - 7 m

3 .

7 - l 0 m

4 .

l 0 - 1 5

m

5 .

l 5 - 2 0 m

6 .

2 0 - 3 0 m

7 .

> 3 0 m

l .

2.

J

-4.

5 .

6 .

7.

8.

Massa

: <250 kS

250 - 500 kg

500 - l0O0 kg

1000 - 2000 ks

2000 - 5000 kg

5000 - 10000 ks

10000

- 20000 kg

> 2@00 ks

5.

Pelat

6. Dnding

bh

bh

l.

Lu"": < I m2

2 .

| - 4 m 2

3 .

4 - r 5 m 2

4 .

l 5 - 5 0 m 2

5 -

> 5 0 m 2

(24)

r28

Brsirn I

Beeien II

Beei.n IU

dar

kg

kc

Kolom

Balok

l .

B€si WF

Bcsi H - Beam

2.

3.

BesiCNP

4.

Besi INP

5.

B€siUNP

6.

Bcsi Kanal

Pelat

l.

B€si Pclat Setrip

Z. Besi Pelat Hitam

].

Besi Pelat Bordes

4.

Rafter

l .

Besi CNP

Besi INP

Besi UNP

Besi Kanal

7

5.

Rangkabatang

l .

B€si WF

Besi CNP

Bcsi INP

B€si UNP

Besi Kanal

Bcsi Siku

2.

3 .

5 .

6.

5. Sagrod

l.

Besi Beton Polos

Regel

l.

Besi CNP

2.

Bcsi LJNP

3.

Besi Kanal

4.

Besi Siku

8.

Trclutang

l.

Besi

CNP

2. Besi Siku

3. Besi Beton Polos

9.

Ikatan angin dinding

10. Ikatan angin atap

l.

Besi Bcton Polos

I l. Gording

12. Listplank

1. B€si CNP

2.

Besi Siku

13. Tangga

l.

Besi CNP

2.

Besi Siku

3.

Platbordes

4.

Pipabesi

3. Alatpenyambung

bh

l.

Bautbiasa

2.

BautHTB

3. Paku

keling

4. tas

5. Ansk€r

l.

Diamater

< 16 mm

2 .

l 6 - 2 0 m m

3.

2O

-24 nwr

4 .

2 4 - 3 0 m m

5 .

3 0 - 3 6 m m

6 .

3 6 - 4 2 m m

7 .

> 4 2 m m

(25)

t29

BAGIANI

BAGIANII

BAGIANIII

4.

Pelapisan struktur

m'

l.

Blast cleaning

2.

Pickling

3.

Florc cleoing

4.

Wire brushing

5.

Metal spraying

6.

GalvanEing

7.

Painting

(26)

1 3 0

4.9

9

Struktur dan

Basian I

Baeian II

Bacian III

l .

Struktur atap kayu

Struktur atap aluminium

2.

l .

2.

5

-4 .

Kuda - ktrda

Gording

Usuk dan reng

Papan nok

m'

mt

^'

nt

3.

Penutup atap

m'

l.

Genteng

2.

Fiber glass

3. Galvalum

4.

Seng

5. Asbes

(27)

l 3 l

'l'ebel

4.10. Kelomook l0

an

Baeim I

Baeien II

Beeien UI

li

Pasangan

bata I :3

Pasanganbatal:5

Pasangan

bata I :6

Pasangan

bata I :8

Pasangan bata tahan api

Pasangan bata yang biasr

diekspos

Pasangan bata dengan

spck yang lain

l

Tebal l/2 batu

2.

Tebal I batu

3.

Tebal lll2 batu

4.

Tebal2batu

5.

Ketebalan pasangan < lm

6.

Ketebalan pasangan l-2 m

7.

Ketebalan pasangan 2-3 m

8.

Ketebalan pasangan > 3 m

2 m m2 m' mt at m-m! 3 m

l.

Dinding vertikal

2.

Battercdwall

3.

Dinding lrngkung

4.

Pilar, kolom

5.

Berpasangan

dengan

material lain

6. Massvo*

7. Busur

8.

Parapet

m

m

m

m

m

m

m

^'

9.

Permukaan pasangan

L

Coping otd sills

2.

Rebates ord chases

3.

Comices

4.

Bord courses

5.

Corbels

6.

Pilaster

7.

Plinths

8.

Fairfacing

10. Kelengkapan

ll.

Tulanganpenyambung

12. Dottp pttof courxs

ll.

Pengikat ke

pasangar

t "

I

sebelumnva

I

14. Pengecoran sambungar

I

dengan ketebalan tertentu

5.

Pemasangan pipa

dal

saluran

dengan

penampang

<0,025 m2

6.

Pemasangan pipa

dan

saluran

dengan

penampang

0,0254,25 m2

7.

Pemasangan pip"

dan

saluran

dengan

penampang

> 0,25 m"

Centering to arches

m

m

^'

m'

bh

bh

bh

m'

8.

Pasangan batako

9.

Pasangan tooster

10. Pasangan beton ringan

I l. Pasangan

glass DIoc&

12. Pasangan

materia

lainnya

l.

Tebal I batu

2.

Ketebalan pasangan < lm

3.

Ketebalan pasangan l-2 m

4.

Ketebalan pasangan 2-3 m

5.

Ketebalan pasangan > 3 m

m

mt

1

m-m'

m'

l.

Dnding vertikal

2.

Batteredwall

3.

Dinding kngkung

4.

Pilar, kolom

5.

Berpasangan

dengar

material lain

6. Mass work

7. Busur

8.

Paraoet

5.

Permukaan pasangan

l.

Coping md sills

2.

Rebales ord chases

3.

Comices

4.

Bandcourses

5. Corbels

6. Pilaster

m

m

m

m

m

m

(28)

a

t32

BAGTAN I

BAGIAN II

BAGIAN III

Pasangan batako

Pasangan rooster

Pasangan beton ringan

Pasangan glass block

l 0

l l .

12.

l.

Plinths

3. Fairfacing

n

n'

7.

Kelengkapan

Tulangan penyambung

Damp proof courses

Pengikat ke

pasangan

sebelumnya

.Pcngoooran sambungan

dengan ketcbalan tertentu

Pemasangan pip"

dan

saluran

dengan

penampang < 0,025 m2

Pcmasangan pipu

dan

saluran

dengar:

penampang

0,0254,25 m2

Pemasangan ptpa

dal

saluran

dengan

penampang > 0,25 m2

Centering to orches

m

m

^'

m

bh

bh

bh

m2

(29)

1 3 3

abel 4.

an

dan Lantai

Baeien I

Beeian II

Beeian III

l.

Plesteran

I :3

2.

Plestsranl:5

3.

Plesteran

I :6

4 . P l e s t e r a n l : 8

5.

Plesteran lainnya

6.

Acian

m'

m

2 m 2 m m 2 m

l.

Dinding

2.

Kolom

3.

Balok

4.

Pelat

5.

Tangga

7.

Benangan

m'

l.

Tali air

2.

Sudut

8.

Cat

2

m

l.

Dinding

2. Plafon

t

-2.

Eksterior

Inlerior

Keramik

m'

l.

Dinding

2.

lantai

10. Waterprcofing

ll. Floorhardener

12. Trowel

13. Screeding

2

m

m'

m'

m'

(30)

t34

Tebel 4.12.

Bepien I

Beeirn II

Bepian III

Instalasi air bersih

l"

Pipa

m'

I.

PVC

2. Galvanis

3. Baja

4.

Beton pracetak

2.

Alat penyambung

bh

l.

Srck

2.

V-Sock

3. Double nepple

4. Knee

5. Elbow

3.

Penyangga

bh

l . T i n g g i < l m

2 .

l - 1 , 5 m

3 .

t , 5

- 2 m

4 .

2 - 3 m

5 .

3 - 4 m

6 .

4 - 5 m

7 .

5 - 6 m

8 .

> 6 m

Aksesoris

bh

l.

Stop kran

2.

Kran

5.

Meteran air

6.

Tandon air

ls

bh

2.

Saluran airkotor

I

Pipa

m'

l. Pvc

2.

Galvanis

3.

Baja

4.

Beton pracetak

2.

Alatpenyambung

bh

l.

Sock

2.

V-Sock

3.

Double nepple

4. Krce

5. Elbow

3.

Penyangga

rh

l . T i n g g i c l m

2 .

l - 1 , 5 m

3 .

1 , 5

- 2 m

4 .

2 - 3 m

5 .

3 - 4 m

6 .

4 - 5 m

7 .

5 - 6 m

8 .

> 6 m

4.

Bakkonhol

bh

l.

Pasangan bata

2.

Pasangan bata dengan

penebalan

3.

Beton cor di tsrnpat

4.

Beton cor

di

tempal

dengan penebalan

5-

Beton pracetak

6.

Beton pracetak dengan

penebalan

3.

Saluran air hujan

Pipa

m'

l. Pvc

2.

Galvanis

3. Baia

(31)

1 3 5

BAGIAN I

BAGIAN II

BAGIAN III

3.

Saluran air huian

{.

Beton pracetak

Alat penyambung

bh

l.

Sock

2.

V$ock

3.

Double nepple

4. Knee

5. Elbow

3.

Penyangga

bh

l.

Tinggi< I m

2 .

l - 1 , 5 m

3 .

1 , 5 - 2 m

4 .

2 - 3 m

5 .

3 - 4 m

6 .

4 - 5 m

7 .

5 - 6 m

8 .

> 6 m

4.

Bakkontol

bh

l.

Pasangan

bata

2.

Pasangan bata dengar

penebalan

3.

Beton cor di tempat

4.

Beton cor

di

tempal

dengan penebalan

5.

Beton pracetak

6.

Beton pracetak dengar

penebalan

5.

Talang air hujan

n'

t.

Seng

2.

Karel

3. PVC

4.

Saluran kotoran

Pipa

m'

I.

PVC

2.

Galvanis

3.

Baja

4.

Beton pracetak

Alat pcnyambung

bh

l.

Sock

2.

VSock

3.

Double nepple

4. Knee

5. Elbov

3.

Penyangga

bh

l . T i n g g i c l m

2 .

l - 1 , 5 m

3 .

1 , 5

- 2 m

4 .

2 - 3 m

5 .

3 - 4 m

6 .

4 - 5 m

7 .

5 - 6 m

8 .

> 6 m

4.

Bak kontrol

bh

l.

Pasangan bata

2.

Pasangan bata dengan

penebalan

3.

Beton cor di ternpat

4.

Beton cor

di

tempal

dengan penebalan

5.

Beton pracetak

6.

Beton pracetak dengan

penebalan

(32)

1 3 6

BAGTAN I

BAGIAN II

BAGIAN III

Saluran kotoraa

5.

Sumurperesap

6. S€ptiktank

bh

bh

(33)

t37

4.2 KODE PEKERJAAN DAN DATA BASE

Untuk memudahkan

penyusunan

data base,

pembagian

pekerjaan

yang

terdapat dalam Tabel 4.t sampai Tabel 4.12 diberi kode pekerjaan.

Mengingat yang dipakai adalah CESAIM dan Singryorean Snndnrd maka

pemberian

kodenya menyerupai

CESMM.

Untuk kelompok pekerjaan diberi kode berupa angka. Sedangkan

pembagian

kelompok pekerjaan

menjadi jenis pekertaan,

item pekeqaan,

dan

sub-item pekerjaan

seperti yang terdapat dalam tabel (3 bagian) diberi kode

berupa angkq sehingga untuk safri item pekerjaan diberikan 4 angka sebagai

kode pekerjarrnya.

Masing * masing angka dipisahkan

dengan

tanda "titik"

untuk menghindari

kerancuan

pemakaian

angka.

Misalnya untuk mendefinisikan balok betoq maka kode yang

menunjukkan

pekerjaan beton dengan K 300 adalah 6.1.1.4. Angka 6

menunjukkan

Kelompok 6, Pekerjaan

Struktur Beton" angka I yang pertama

menunjukkan struklur yang dihitung adalah struktur balok. Angka I yang

kedua menunjukkan pekerjaan yang dipakai, dan angka 4 menunjukkan

spesifikasi

kuat tekan beton yang digunakan

adalah

K300.

Pekerjaan Bekisting dituliskan dengan 6.1.2.1, angka 6 dan I

menunjukkan

keterangan

yang serupa

dengan

sebelumnya

sedangkan

ang$a2

menunjukkan

pekerjaan bekisting, dan angka 1 menunjukkan permukaan

bekisting

yang dipergunakan

adalah

permukaan

kasar.

Sedangkan

pekerjaan

pembesian

dikode dengan

dengan

mengganti

dua

angka terakhir, dengan

jenis tulangan yang dipakai beserta

diameternya.

Jika

(34)

1 3 8

6.1.3.5. Angka 3 menunjukkan

jenis tulangan besi polos dan angka 5

menunjukkan

diameter

tulangan

yang dipakai.

Pada sebagian

pekerjaan,

dibutuhkan

keterangan

tambahaq misalnya

jika dibutuhkan keterangan

tentang WF 200 x 100 x3.2 x 4.5, maka dalam

keterangan

dituliskan jenis penampang

baja yang dipergunakan.

Keterangan

ini dilengkapi

dengan

kode yang bebas

dan tidak berpengaruh

pada kode yang

lain, dan diisikan pada BQ serial.Kegunaan

kode ini adalah untuk menjaga

integritas data antara item pekerjaan dengan keterangan yang dibutuhkan.

Kegunaan lainnya adalah jika keterangan ini selalu sama maka untuk

pengembangan

klasifi kasi pekerj

aan ini dapat dipergunakan.

Untuk membuat suatu integrasi data pada suatu perusahaan

diberikan

tambahan

berupa kode proyek danobject id. Kode proyek dapat berupa angka

atau huruf yang menunjukkan jenis bangunan yang dikerjakan. Kode

pekerjaan ini tergantung dari masing - masing perusahaan.

Misalnya saja

untuk bangunan

perkantoran

diberi kode huruf

'K", gudang "G', dan lain

-lain. Kemudian dibelakang

kode jenis bangunan

dapat diberikan angka yang

menunjuk

jumlah bangunan

yang dikerjakan.

Dalam studi kasus,

kode proyek

yang dipakai adalah

K001. Huruf K menunjukkan

bahwa

jenis bangunan

yang

dihitung adalah perkantoran,

sedangkan

001 menunjuk pada nomor urut

proyek.

Object id membantu

untuk mendefinisikan

posisi dari pekerjaan

yang

dilakukan suatu pekerjaan yang berkaitan dengan penampang

struktur lokasi

komponen yang akan dihitung dan penjelasan

lain yang berkaitan dengan

(35)

139

Object id ini akan sangat membantu

jika terdapat beberapa

pekerjaan

yang serupa dengan lokasi pengerjaan

yang berbeda

- beda dalam satu proyek

konstruksi.

Untuk membedakannya

dapat dilihat pada contoh dibawah

ini :

Jika terdapat satu proyek besar dengan tiga bangunan di dalamny4 dan

diinginkan

menuliskan

pekerjaan

pasangan

bata trasrar4 maka dalam object id

dituliskan pasangan

bata untuk bangunan d lantai 3, Sedangkan pada

keterangan

dapat disertakan

kode suplier batu bata yang dikehendaki,

jika

memang

direkomendasikan.

Untuk memudahkan

dalam penyusunan

BQ dan

penelusuran

kembali, object id diusahakan

diberi kode tersendiri. Dengan

pemberian kode pada object id seorang estimator akan berusaha

mengidentifikasikan

suatu posisi atau lokasi komponen

struktur dengan

tepat

dan identifikasi

ini akan dipakai seterusnya.

Selain

keterangan

terdapat

suatu

kolom yang harus diisi yaitu kolom referensi.

Referensi ini menunjukkan tentang komponen struktur yang dikerjakan,

misalnya tentang penampang

balo( kolonq atau gambar yang digunakan

sebagai referensi pengukuran. Dalam contoh kode balok sebelumnya,

deskripsi pekerjaan

beton balok beton adalah penampang

dari balok beton

tersebut.

Gambar 4.1 menunjukkan

suatu struktur data pembuatan

BQ, dimana

dalam BQ terdapat kode, deskripsi pekerjaa4 satuarL volume, harga satuarg

serta

jumlah yang merupakan

hasil perkalian

antara

volume pekerjaan

dengan

harga satuan.

(36)

t40

Kode yang dimaksud dalam Gambar 4.1 adalah kode yang

menunjukkan

pada bentuk fisik dari proyek itu, yaitu kode proyek dan object

id. Kode proyek ini ditentukan

oleh masing

- masing perusahium

konstruksi.

Kode pekerjaan yang dipakai dalam pembuatan

BQ adalah sistem

pengkodean

yang telah dijelaskan

diatas. Dengan dibuatnya

suatu basis data

maka rlengan mengisikan kode pekerjaan mulai dari kelompok pekerjaarL

bagian 1,2, dan 3 maka secara

otomatis akan dituliskan deskripsi pekerjaan

yang dipilih beserta satuan yang akan digunakan. Sedangkan volume

pekerjaan

harus diisikan secara

manual

yang merupakan

hasil pengukuran.

Dalam penelitian ini karena tidak dibahas mengenai analisa hnga

satuan maka harga satuan diasumsikan

telah ada, tanpa melalui suatu basis

data dari harga material

konstruksi.

(37)

t4l

Kelengkapan lain yang diperlukan tetapi tidak dimasukkan dalam

struktur data adalah referensi, keterangan. Kedua hal ini telah dijelaskan

sebelumnya

dimana keterangan

melengkapi

dari pembagian

pekerjaan

yang

terdapat

dalam Tabel 4.l-Tabel 4.12. Hal ini terjadi karena

untuk melakukan

generalisasi

terdapat

beberapa

pilihan yang diambil antaranya

adalah

membuat

suatu pembagian

pekedaan yang lengkap sampai pilihan terkecil sehingga

mengakibatkan

generalisasi itu lengkap dan mencakup semua hal dengan

konsekuensi

pembagian

itu akan semakin.banyak

dan terdapat

kesulitan

untuk

menuliskan

kode pekerjaan

karena

terlalu banyak (tidak praktis). Pilihan yang

kedua adalah membuat suatu pembagian pekerjaan seumum mungkin dan

memungkinkan pembuatan BQ secara mudah dengan pengkodean yang

gampang

diingat tetapi mengakibatkan

terdapat

beberapa

pekerjaan

yang tidak

didefinisikan seca^ra

terperinci. Oleh karena itu dalam penelitian ini diambil

pilihan kedua dan untuk mengantisipasinya

dibuat suatu kolom keterangan

yang berisi kelengkapan

pekerjaarl dan diharapkanjika keterangan

ini sering

dipakai akan dapat dibuat suatu generalisasi yang merupakan perluasan dari

sebelumnya.

Untuk menjelaskan

tentang spesifikasi pekerjaan disediakan kolom

referansi,

dimana kolom ini hanya berisi spesifikasi

penampang

dan gambar

acuan

yang dipakai dalam perhitungan

volume pekerjaan.

4.3 STUDI KASUS

Pada Bab III, telah dituliskan bahwa studi kasus dari penelitian ini

(38)

r42

basement.

Perhitungan

yang akan dilakukan meliputi perhitungan

pekerjaan

persiapan"

pekerjaan

galian dan urugarq pekerjaan pondasi, pekerjaan struktur

betor\ pekerjaan struktur atap dan penutupny4 dan ditambah lagi dengan

pekerjaan

pasangan

bata beserta

pekerjaan

penyelesaian

dinding.

Untuk menghitung

volume masing - masing pekerjaan

tersebut

diatas,

dibutuhkan beberapa

gambar, antara lain : gambar struktur lengkap, gambar

arsitektur (denah, potongan" detail kusen), gambar site plan, garnbar kontur

tanah (hasil survei). Gambar - gambar tersebut dilengkapi dengan beberapa

spesifikasi yang harus dipenuhi, misalnya kuat tekan beton yang

dipergunakan"

jenis batu batayang dipakai, jenis mortar yang dipakai untuk

plesterarq

dan lain-lain.

Pengukuran didasarkan pada metode pengukuran pada Bab II,

sedang pembagian kelompok pekerjaan berdasarkan

pengelompokan

yang

terdapat

dalam Tabel 4.L-Tabel 4.12.

Hasil pengukuran dituliskan dalam lembar dimensi, baik berupa

master slip maupun slave s/lp untuk masing - masing item pekerjaan

dilengkapi

dengan

beberapa

gambar

untuk memperjelas

hasil pengukuran.

4.3.L Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan

persiapan

dilakukan sebelum proyek dilaksanaka4

sebagian

dari pekerjaan

dalam kelompok ini merupakan

syarat dari

kontrak kerja antara pemilik proyek dan kontraktor. Pekerjaan

persiapan ini meliputi pekerjaan sebelum pelaksanaan

konstruksi,

(39)

143

dalam pekerjaan persiapan ini diperhitungkan semua kemungkinan

yang mungkin terjadi.

Dalam pembahasan

pekerjaan

persiapan

ini diasumsikan

bahwa

syarat - syarat kontrak yang meliputi jaminan dan asuransi telah

ditentukan

oleh pemilik proyek. Besarnya nilai Bid Bond diambil 5%

dari nilai keseluruhan

proyelg Pedormance

Bond diambil sebesar

nilai

kontrak kerja (nilai total proyek). Asuransi poyek diasumsikan

sebesar

2.5 ol*. Kunjungan ke lokasi proyek dianggap sebagai biaya

transportasi

untuk menuju proyek selama masa persiapan proyek.

Sedangkan

pekerjaan

- pekerjaan yang mungkin dilakukan sebelum

konstruksi

adalah

pengukuran.

Pemetaan

tidak perlu dilakukan karena

tanah lokasi konstruksi

diasumsikan

relatif rata.

Alat kerja yang dipakai dimasukkan

semua

jenis alat kerj4 dan

jika ternyata masih terdapat lagi alat kerja diluar dari yang telah ada

dimasukkan

dalam alat kerja lainnya.

Scaffolding untuk pelaksanaan

proyek baik untuk mengerjakan

pekerjaan

struktur beton atau diluar pekerjaan

tersebut

diperhitungkan

dipekerjaan persiapan. Untuk memudahkan biasanya kebutuhan

rcaffolding diukur dari area yang akan menjadi tempat perletakan

scaffolding kemudian dibagi dengan luasan yang dibutuhkan untuk

satu set rcaffolding.

Untuk area pekerjaan pembangunan Graha Wonokoyo

diasumsikan

hanya membutuhkan

satu buah towercrane,

satu buah alat

(40)

t44

membantu untuk memindahkan

material. Untuk kebutuhan molen

diasumsikan

hanya satu buah, karena

pengecoran

beton menggunakan

readymix. Sedangkan

pompa beton menjadi satu bagian dengan

redy

rzx. Untuk vibrator diasumsikan

dibutuhkan

tiga buah vibrator, begitu

juga dengan alat pemadam

kebakaran

dibutuhkan

tiga buah. Untuk

trowel hanya dibutuhkan

dua buah.

Bangunan

dan akomodasi

yang disediakan

di lokasi kontruksi

adalah mess pekerj4 gudang proyek, untuk kantin dan laboratorium

tidak perlu disediakan, karena pengujian material di lakukan

dilaboratorium yang telah ditentukarg sedangkan

disekitar lokasi

terdapat beberapa

penjaja makanan

sehingga

tidak perlu disediakan

kantin bagi para pekerja.

Kantor proyek, dilengkapi dengan perabotan

dan alat kantor,

sehingga

memudahkan

hubungan

antar masing - masing pihak yang

terkait selama

masa konstruksi.

Kantor proyek ini berisi satu set sofa,

beberapa meja tulis (lima) lengkap dengan kursi, satu buah meja

gambar, satu buah mesin fax, satu buah line telepon lengkap, satu set

AC, dan satu buah KM dan WC.

Mess pekerja berupa bangunan sementara

yang terbuat dari

rangka kayu dengan penutup triple( begitu pula gudang proyek dibuat

dengan

material yang sama.

Pekerjaan

sementara

yang dilakukan dalam proyek ini adalah

pembuatan

pagar sementara,

papan nama" dewatering,

dan drainase.

(41)

145

pagar proyek, sedangkan

satunya

dipasangkan

pada tower crane. Pagar

proyek dianggap mengelilingi proyelq dan terbuat dari rangka kayu

dan seng. Dewatering dilakukan selama masa penggalian untuk

memudahkan

pekerjaan.

Pompa air diasumsikan

membutuhkan

tiga

buah, Untuk menunjang pekerjaan dewatering dibutuhkan saluran

drainase,

selain itu saluran ini juga berguna selama masa kontruksi.

Saluran drainase

ini diasumsikan

mulai dari pekerjaan

galian hingga

pemasangan

pipa atau pembuatan

saluran

dan penyambungannya.

Site management

meliputi pemberian

uang bensin untuk staf

teknilq administrasi proyek yang meliputi penggandaan

laporan

kemajuan fisilq laporan kedatangan

material, dan lain - lain, rapat

proyelg yang meliputi konsumsi dari peserta rapat" penggandaan

material

rapat.

Selama masa konstruksi diasumsikan

dibutuhkan keamanarq

listrik dan penerangan

kerja, air kerja, dokumentasi

kemajuan

proyelg

gambar kerja dan arsip serta pembersihan lokasi selama masa

konstruksi.

Keamanan

proyek merupakan biaya yang dikeluarkan untuk

penjaga dan diperhitungkan

untuk jumlah orang yang ada untuk setiap

shift pergantian

dan diberikan tiap bulan. Nilai biaya diperhitungkan

selama

masa

pengerjaan

konstruksi.

Listrik dan penerangan

kerja diasumsikan

sebesar

nilai uang

yang dikeluarkan

untuk membayar

listrik dan instalasinya

selama

masa

(42)

146

konstruksi. Air kerja diasumsikan sebesar instalasi yang dipasang

beserta

rekening

air yang harus

dibayar selama

masa

konstruksi.

Dokumentasi kemajuan proyek diasumsikan sesuai dengan

penarikan

termin sehingga

diperhitungkan

biaya untuk dokumentasi,

pencetakan,

selama

masa

konstruksi.

Biaya untuk gambar kerja dianggap sebagai

biaya pengadaan

gambar serta biaya penggandaan

gambar, dan diperkirakan sebanyak

jumlah gambar

yang akan dikeluarkan

selama

masa

konstruksi.

Oleh karena diasumsikan kontraktor terpilih tidak boleh

memindahkan

sebagian

atau keseluruhan

pekerjaan

kepada

pihak lain,

maka tidak terdapat

item kerja sama

denga

kontrator lain.

Kompensasi untuk proyek Graha Wonokoyo terhadap

pemerintah

kota diasumsikan

tidak ada sehingga

tidak terdapat biaya

untuk pembangunan

gedung

atau lainnya selama

masa

konstruksi.

Biaya lain - lain tetap dimasukkan

untuk mengantisipasi

biaya

yang mungkin timbul dan tidak terprediksi

sebelumnya.

4.3.2 Pekerjaan Pondasi

Tiang

Pekerjaan

pondasi tiang dalam proyek ini termasuk pekerjaan

pemancangan

lembaran

baja (sheet

pile). Pemancangan

lembaran

baja

ditujukan untuk pengamanan terhadap penggalian, mengingat

kedalaman

galian cukup besar (t 3 m). Pemancangan

lembaran baja

(43)

147

boq dinding dan penggalian selesai dilakukan lembaran baja ini

diambil kembali.

Pondasi

tiang bor yang dipergunakan

adalah

pondasi

tiang bor

dengan diameter 40 cm dan kedalaman 8 meter. Pondasi ini

diasumsikan

terhitung dari ketinggian tanah galian (- 4,00 m) sampai

pada kedalaman

yang dikehendaki

(8 m).

Soldier pile dengan diameter 30 cm dan kedalaman 8 m

dimasukkan

pula dalam kelompok ini.

Pekerjaan

pondasi

tiang bor dimulai dari pekerjaan

pengeboran

sampai

pada pekerjaan

pembesian

dan penuangan

beton.

Dinding penahan

tanah dimasukkan

dalam kelompok pondasi

tiang. Dinding yang dipergunakan

dipisahkan

untuk ketebalan

yang

berbeda"

mengingat desain dari dinding penahan

tanah terdapat dua

macam

yaitu ketebalanZl0 mm dan ketebalan

300 mm.

4.3.3 Pekerjaan

Pondasi

Pekerjaan pondasi untuk proyek Graha Wonokoyo, hanya

untuk sloof saj4 karena tidak terdapat pondasi beton yang gunakan,

baik itu poer, pondasi setempat, atau pondasi lainnya. Sloof yang

dipergunakan

hanya satu macarn, dan mengelilingi dinding penahan

tanah.

4.3.4 Pekerjaan Tanah

Pekerjaan tanah dimulai dengan pekerjaan penggalian,

(44)

148

Dalam perhitungan pekerjaan tanah terdapat beberapa

asumsi

yang dipergunakan

antara lairq ketinggian

tanah asal adalah

- 2.60 m

dan kontur tanah adalah datar. Ketinggian

2.60 m diambil

disesuaikan

dengan

ketinggian

jalan. Untuk membantu pelaksanaan

penggalian dibutuhkan sheet pile, dimana pekerjaan sheet pile

termasuk

dalam pekerjaan

pondasi tiang, dan diukur dalam kelompok

tersebut.

Pada pekerjaan galian diukur luasan galian sesuai dengan

gambar

yang

tersedia,sedangkan dalam

pelaksanaannya

memperhitungkan

ruang kerja sebesar

10 cm pada tepi galiarq untuk

memperrnudah

pengerjaan

galian tanah.

Untuk pembuangan material diasumsikan p€mbuangan

dilakukan diluar lokasi proyek dengan

alat angkut dump truk. Material

hasi galian adalah dibuang seluruhny4 karena tidak dibutuhkan

pengurugan

untuk pekerjaan

ini.

Lantai kerja diasumsikan

dengan

ketebalan

8 cm dan dengan

campuran

l:3:5 seperti yang tertulis dalam Peraturan

Beton Indonesia

tahun 1971. Untuk urugan pasir dibawah lantai kerja diambil sebesar

l0 cm.

4.3.5 Pekerjaan Struktur Beton

Pekedaan struktur beton dibedakan menurut jenis struktur

yang dihitung, dan dipisahkan

lagi menurut lokasi pekerjaan

stukfur

beton.

Gambar

Gambar 4.1 Bagan Struktur Data
Gambar  4.2  menunjukkan tampilan dari  komputer dimana terdapat beberapa kolom  yang harus diisikan
Gambar 4.3 Diagram alir untuk pedoman  pembuatan,BQ

Referensi

Dokumen terkait

Sumuodami mūsų pastabas apie Vydūno religinės tapatybės formavi- mosi ypatumus ir religinės raiškos būdingus bruožus turime išskirti tris tam įtaką dariusius istorinius

Temuan lain dari penelitian ini yakni program moving class juga mempunyai pengaruh terhadap kerekatan antar siswa, adanya faktor kerekatan antar tersebut maka

Jika website selalu berada dihalaman pertama mesin pencari untuk banyak “frasa” yang terkait dengan produk dan jasa yang di tawarkan, maka pengunjung website

Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini ceramah dan diskusi, simulasi dan kegiatan jalan kaki serta pendampingan terapi jalan kali seminggu tiga kali

11. Polisi Pamong Praja adalah anggota Satpol PP sebagai aparat pemerintah daerah dalam penegakan Perda dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman

Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh pertumbuhan lapangan usaha Jasa Keuangan dan Asuransi yang tumbuh sebesar 7,17 persen, lapangan usaha

Manajemen cairan adalah suatu hal yang mempengaruhi tekanan darah hal seperti yang dikemukan oleh Lolyta (2012), dalam melakukan kepatuhan banyak faktor yang