• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN PENGELOLA KOPERASI TERHADAP VOLUME USAHA KOPERASI UNIT DESA DI KABUPATEN TANAH DATAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN PENGELOLA KOPERASI TERHADAP VOLUME USAHA KOPERASI UNIT DESA DI KABUPATEN TANAH DATAR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN PENGELOLA KOPERASI

TERHADAP VOLUME USAHA KOPERASI UNIT DESA DI KABUPATEN

TANAH DATAR

Pretty Mellyanisa ,Kasman Karimi1 , Firdaus SY2

Jurusan Ekonomi Pembangunan, FakultasEkonomiUniversitas Bung Hatta E-mail : Pretty_09022@yahoo.com

ABSTRACT

This study aims to analyze the effect of graduate education chairman of the cooperative, the cooperative effect of graduate education secretary, treasurer of the cooperative effect of graduate education, graduate education and chairman of the supervisory influence on the volume of business in the District village cooperatives flat ground. Based on the background and formulation issues examined in this study, the authors use a quantitative approach in general to perform statistical testing and free from the influence of the researcher and the subject of the data used in this study is primary data.

From the results of hypothesis testing can be concluded that the chairman of the graduate education have positive and significant, positive impact graduate education secretary and not significant, positive effect treasurer graduate education and not significant, chairman of the graduate supervisor and no significant positive effect on the volume of business in the District of village cooperatives flat ground.

Keywords: business volume of village cooperatives, graduate education chairman, secretary, treasurer, and chairman of the supervisory

PENDAHULUAN

Koperasi Unit Desa adalah suatu Koperasi serba usaha yang beranggotakan penduduk desa dan beralokasi di daerah pedesaan, daerah kerjanya biasanya mencangkup satu wilayah kecamatan. Pembentukan KUD ini merupakan penyatuaan dari beberapa koperasi pertanian

yang kecil dan banyak jumlahnya di pedesaan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pengembangan sumber daya manusia, pendidikan tidak hanya menambah cara-cara melaksanakan kerja yang baik dan juga dapat mengambil keputusan dalam pekerjaan atau dengan kata lain pendidikan memberikan pengetahuan yang langsung dengan pelaksanaan tugas

(2)

2 akan tetapi juga merupakan landasan untuk pengembangan diri serta kemampuan untuk memanfaatkan semua sarana dan prasarana yang ada disekitar kita untuk kelancaran pelaksanaan tugas. Semakin tinggi tamatan seseorang, maka semakin tinggi pula kemampuan dan kesempatan kerja. Berdasarkan Pusat koperasi dinas Koperindagpastam di Kab.Tanah Datar pada tahun 2012 bahwa terdapatnya 26 KUD.

Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang tersebut maka penulis merumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu :

1. Seberapa besar pengaruh tamatan pendidikan ketua koperasi terhadap volume usaha koperasi unit desa di Kabupaten Tanah Datar ?

2. Seberapa besar pengaruh tamatan pendidikan sekretaris koperasi terhadap volume usaha koperasi unit desa di Kabupaten Tanah Datar ?

3. Seberapa besar pengaruh tamatan pendidikan bendahara koperasi terhadap volume usaha koperasi unit desa di Kabupaten Tanah Datar ?

4. Seberapa besar pengaruh tamatan pendidikan ketua pengawas terhadap

volume usaha koperasi unit desa di Kabupaten Tanah Datar?

KajianTeori

Volume usaha ialah perhitungan secara keseluruhan dari berbagai unit kegiatan usaha koperasi yang ada, yang merupakan bentuk atau wujud nyata dari usaha koperasi sebagai perusahaan, dan juga merupakan partisipasi anggota maupun bukan anggota.

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh tamatan pendidikan ketua koperasi

2. Untuk menganalisis pengaruh tamatan pendidikan sekretaris koperasi

3. Untuk menganalisis pengaruh tamatan pendidikan bendahara koperasi

4. Untuk menganalisis pengaruh tamatan pendidikan ketua pengawas koperasi

METODOLOGI PENELITIAN

Data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh dengan melakukan survey ke daerah penelitian dan melakukan wawancara lansung terhadap responden atau KUD Kabuapaten Tanah Datar.

Populasi merupakan jumlah seluruh objek yang diteliti atau diwawancarai dimana akan menarik suatu kesimpulan dari objek

(3)

3 tersebut sesuai dengan tujuan penelitiannya. Adapun distribusi besaran sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini hanya diambil 26 responden yang mewakili KUD Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuatitatif. Secara umum, pendekatan kuatitatif lebih fokus pada tujuan untuk generalisasi, dengan melakukan pengujian statistic dan steril dari pengaruh subjektif peneliti diantaranya: Uji Asumsi Klasik, Uji Normalitas, Autokorelasi, Multikolinieritas, Koefisien Determinasi (R2),Uji Hipotesis, Uji T, Uji F.

Model regresi

Y = α + b1X1+ b2X2 + b3X3+…..+bkXk+ е

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal. Dalam penelitian ini, normalitas diuji dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dasar pengambilan keputusannya, jika nilai probabilitas lebih besar dari tingkat kekeliruan 5% (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa nilai residual dari model regresi berdistribusi normal. (Suliyanto, 2011).

Tabel 5.1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardi zed Residual N 26 Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000 Std. Deviation ,41786330 Most Extreme Differences Absolute ,256 Positive ,256 Negative -,213 Kolmogorov-Smirnov Z 1,304 Asymp. Sig. (2-tailed) ,067

Sumber : data diolah dengan mengunakan SPSS 15.

Autokorelasi

Dari Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Masalah autokorelasi umumnya terjadi pada regresi yang datanya time series. Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin

Watson. secara umum panduan mengenai angka

Durbin-Watson dapat diambil patokan sebagai berikut: (Suliyanto, 2011).

(4)

4 Tabel 5.2 Hasil Durbin Watson Test Dw Dl Du 4-Dl 4-Du 1,763 1,14 1,65 2,86 2,35 Sumber : Data diolah dengan mengunakan SPSS. 15,0

Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem Multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkanpada saat pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor)dan

Tolerance-nya. Nilai dari VIF yang kurang

dari 10 dan toleranceyang lebih dari

0,10 maka menandakan bahwa tidak terjadi adanyagejala multikolinearitas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terkena multikolinieritas.

Tabel 5.3 Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) Logketua ,141 1,147 Logsekretaris ,982 1,019 Logbendahara ,972 1,029 Logketuapengawas ,873 1,146 Sumber : Data diolah dengan mengunakan

SPSS. 15,0

Hasil Estimasi Data

Persamaan regresi linear berganda diperoleh hasil sebagai berikut :

Y = 2,318 + 1,200 LogX1 + 0,629 Log X2 + 0,577Log X3 + -0,401 LogX4

t-hitung = (2,995) (0,588) (0,574) (-0,489) t-tabel = 2,073 F- hitung = 15,248 F-tabel = 3,094 R2 = 0,645 α = 5% Pembahasan

Beberapa pengujian telah dilakukan sebelumya ternyata menunjukan bahwa model regresi yang digunakan sudah baik, terbebas dari penyakit asumsi klasik.

(5)

5 Interprestasi ekonomi dari persamaan yang diperoleh adalah Nilai konstanta sebesar 2,318 menunjukan bahwa jika variabel tamatan pendidikan ketua, tamatan pendidikan sekretaris, dan tamatan pendidikan Bendahara, dan Tamatan Pendidkan Ketua Pengawas dianggap konstan/nol. Maka volume usaha KUDdi Tanah Datar adalah sebesar 2,318 persen yang disebabkan oleh faktor-faktor diluar model.

1. Koefisien dari tamatan pendidikan ketua adalah 1,200 dan nilai tersebut positif, maka tamatan pendidikan ketua Koperasiberpengaruh positif terhadap volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar. Artinya setiap kenaikan tamatan pendidikan ketua Koperasisebesar 1 Persen, volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar akan meningkat sebesar 1,200 Persen.

2. Koefisien dari tamatan pendidikan sekretaris adalah 0,629 dan nilai tersebut adalah positif, maka tamatan pendidikan sekretaris berpengaruh positif terhadap volume usaha KUDdi Kabupaten Tanah Datar. Jika tamatan pendidikan sekretaris meningkat sebesar 1 Persen, maka volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar turun sebesar 0,629 Persen.

3. Koefisien dari tamatan pendidikan bendaharaadalah 0,577 dan nilai tersebut positif, maka tamatan pendidikan bendahara berpengaruh positif terhadap volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar. Jika tamatan pendidikan bendahara meningkat sebesar 1 persen, maka volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar naik sebesar 0,577 Persen. 4. Koefisien dari tamatan pendidikan ketua

pengawas adalah -0,401 dan nilai tersebut negatif, maka tamatan pendidikan ketua pengawas berpengaruh negatif terhadap volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar. Jika tamatan pendidikan ketua pengawas meningkat sebesar1persen, maka volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar turun sebesar-0,401 Persen

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar proporsi sumbangan seluruh variabel bebas/ independen terhadap naik turunya variabel bebas/dependen yang dilihat melalui koefisien determinasi (R2).

Untuk mengetahui volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar disebabkan beberapa faktor antara lain tamatan pendidikan ketua, tamatan sekretaris, bendahara, dan ketua pengawas dapat dilihat

(6)

6 melalui koefisien determinasi. Dari perhitungan nilai koefisien determinasi (R2)adalah 0,645. Variansi naik turunnya volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar dapat dijelaskan oleh tamatan pendidikan ketua koperasi, tamatan sekretaris koperasi, bendahara koperasi, dan ketua pengawas koperasi sebesar 64,50 persen sedangkan 35,50 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model.

Uji Parsial (Uji t-test)

Pada uji statistik secara parsial dengan nilai kritis (critis Value) pada df = (n-k-1), di mana n = jumlah sempel/ jumlah tahun penelitian dan k = Jumlah variabel.Untuk menguji koefisien regresi parsial secara individual dari masing-masing variabel bebas akan di uji sebagai berikut :

1. Pengaruh tamatan pendidikan ketua KUD terhadap perkembangan volume Usaha Koperasi di Tanah Datar.

Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk tamatan pendidikan ketua koperasi sebesar 2,995 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%) ,df = 22diperoleh 2,073. Terlihat t- table lebih kecil dari t-hitung, maka H0 ditolak, Ha diterima yang berarti bahwa tamatan pendidikan ketua koperasi berpengaruh signifikan terhadap

volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar pada tingkat kepercayaan 95%.

2. Pengaruh tamatan pendidikan sekretaris KUD terhadap volume usaha KUD di Tanah Datar.

Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk tamatan pendidikan sekretaris koperasi sebesar 0,588 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%) ,df = 22diperoleh 2,073. Terlihat t- table lebih besar dari t-hitung, maka H0 diterima, Ha ditolak yang berarti bahwa tamatan pendidikan sekretaris koperasi berpengaruh tidak signifikan terhadap volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar pada tingkat kepercayaan 95%.

3. Pengaruh tamatan pendidikan bendahara KUD terhadap volume usaha KUD di Tanah Datar.

Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk tamatan pendidikan bendahara koperasi sebesar 0,574 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%) , df = 22 diperoleh 2,073. Terlihat t- tabel lebih besar dari t-hitung, maka H0 diterima, Ha ditolak yang berarti bahwa tamatan pendidikan Bendahara berpengaruh tidak signifikan terhadap volume usaha KUD di

(7)

7 Kabupaten Tanah Datar pada tingkat kepercayaan 95%.

4. Pengaruh tamatan pendidikan ketua pengawas KUD terhadap volume usaha KUD di Tanah Datar.

Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai t-hitung untuk tamatan pendidikan ketua pengawas koperasi sebesar -0,489 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%) , df = 22 diperoleh 2,073. Terlihat t- tabel lebih besar dari t-hitung, maka H0 diterima, Ha ditolak yang berarti bahwa tamatan pendidikan ketua pengawas koperasi berpengaruh tidak signifikan terhadap volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar pada tingkat kepercayaan 95%.

Uji Signifikan Parameter Simultan (Uji F-test) Uji F-test ini digunakan untuk mengetahui apakah varabel independen/bebas secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen/terikat.

Uji F- hitung/statistik secara serempak ditunjukan oleh perbandingan F-hitung dengan F-tabel. F-tabel (F α/2 k-1(n-k), dengan derajat kepercayaan sebesar 95%. Adalah F0,025,(3)(22) = 3,094. Sedangkan F-hitung sebesar 15,248. Karena F-hitung lebih besar dari F-tabel (15,248>3,094). Ini berarti bahwa tamatan pendidikan ketua, tamatan sekretaris,

bendahara, dan ketua pengawas berpengaruh signifikan dalam menjelaskan volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil temuan empiris yang diperkuat oleh hasil perhitungan statistik, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

 hitung sebesar 15,248 karena F-hitung lebih besar dari F-tabel (15,248>3,094). Ini berarti bahwa tamatan pendidikan ketua, tamatan sekretaris, bendahara, dan ketua Pengawas berpengaruh signifikan dalam menjelaskan volume usaha KUD di KabupatenTanah Datar. Dari perhitungan nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,645. Variansi naik turunya volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar dapat dijelaskan oleh tamatan pendidikan Ketua, tamatan sekretaris, bendahara, dan Ketua Pengawas sebesar 64,50 persen sedangkan35,50 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model.

 Koefisien dari tamatan pendidikan ketua adalah1,200 dan nilai tersebut positif, maka tamatan pendidikan ketua

(8)

8 berpengaruh positif terhadap volume usaha KUD di KabupatenTanah Datar. Artinya setiap kenaikan tamatan pendidikan ketua sebesar 1 Persen, volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar akan meningkat sebesar 1,200 Persen. nilai t-hitung untuk tamatan pendidikan ketua sebesar 2,995 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%) , df = 22diperoleh 2,073. Terlihat t- table lebih kecil dari t-hitung, maka H0 ditolak, Ha diterima yang berarti bahwa tamatan pendidikan ketua berpengaruh signifikan terhadap volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar pada tingkat kepercayaan 95%.

Koefisien dari tamatan pendidikan sekretaris adalah 0,629 dan nilai tersebut adalah positif, maka tamatan pendidikan sekretaris berpengaruh positif terhadap volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar. Jika tamatan pendidikan sekretaris meningkat sebesar 1 Persen, maka volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar turun sebesar 0,629 Persen. nilai t-hitung untuk tamatan pendidikan Sekretaris sebesar 0,588 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%) , df = 22 diperoleh 2,073. Terlihat t- tabel lebih besar dari t-hitung, maka H0

diterima, Ha ditolak yang berarti bahwa tamatan pendidikan Sekretaris berpengaruh tidak signifikan terhadap volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar pada tingkat kepercayaan 95%.

 Koefisien dari tamatan pendidikan bendahara adalah 0,577dan nilai tersebut positif, maka tamatan pendidikan bendahara berpengaruh positif terhadap volume usaha KUD di KabupatenTanah Datar. Jika tamatan pendidikan bendahara meningkat sebesar 1 persen, maka volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar naik sebesar 0,577 Persen.nilai t-hitung untuk tamatan pendidikan bendahara Koperasi sebesar 0,574 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%) , df = 22diperoleh 2,073. Terlihat t- table lebih besardari t-hitung, maka H0 diterima, Ha ditolak yang berarti bahwa tamatan pendidikan bendahara berpengaruh tidak signifikan terhadap volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar pada tingkat kepercayaan 95%.

 Koefisien dari tamatan pendidikan ketua pengawas adalah-0,401 dan nilai tersebut negatif, maka tamatan pendidikan ketua pengawas berpengaruh negatif terhadap volume

(9)

9 usaha KUD di KabupatenTanah Datar. Jika tamatan pendidikan ketua pengawas meningkat sebesar 1 persen, maka volume usaha KUD di Kabupaten Tanah Datar turun sebesar 0,401 Persen. nilai t-hitung untuk tamatan pendidikan Ketua pengawas koperasi sebesar -0,489 dan t-tabel dengan tingkat kepercayaan 95% (α =5%) , df = 22diperoleh 2,073. Terlihat t- table lebih besar dari t-hitung, maka H0 diterima, Ha ditolak yang berarti bahwa tamatan pendidikan ketua pengawas koperasi berpengaruh tidak signifikan terhadap volume usaha KUD di KabupatenTanah Datar pada tingkat kepercayaan 95%.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous., 2012., Padang Dalam Angka., Padang.

__________., 1998, Undang-undang nomor 2

Tahun 1998 Tentang Pendidikan Nasional.

__________.,1992,Undang-Undang RI No.25

Tahun 1992 Tentang Perkopersian,

Penerbit Aneka Ilmu, Semarang. __________., 1984, Latar Belakang Sejarah

dan Sendi Dasar Koperasi, Departemen Koperasi dan UKM., Jakarta.

Daeli Atozisochi, dkk., 2004. Pengaruh

Kualitas Sumber Daya Manusia Pengeloa Koperasi Terhadap Perkembangan Koperasi Unit Desa Di Kabupaten Nias.

Gujarati, Damodar,N., 2006. Dasar dasar

Ekonometrika, Erlangga: Jakarta.

Hanel A.,1989, Organisasi Koperasi,

Universitas Pedjajaran,Bandung. Hasan, Iqbal., 2002. Pokok-pokok Materi

Statistik 2 (Statistik Inferensif)Edisi Kedua, Bumi Aksara, Jakarta.

Hendrojogi., 2004, Azas-azas Teori dan

Praktek,Edisi Revisi 2002., Raja Grafindo Persada., Jakarta.

Karimi, Kasman., 1995. Analisis Faktor

Harga,Pendapatan,dan Promosi Pendapatan Terhadap Permintaan Pupuk Dari Petani Padi Anggota KUD Serta Kaitanya Dengan SHU Kabupaten Tanah Datar Propinsi Sumbar,Tesis Program Megister, Universitas Padjajaran, Bandung. Kuncoro, Mudrajad. 2004). “Metode

Kuantitatif: Teori dan Aplikasi untuk bisnis dan ekonomi”. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Mulyadi., 2003, Ekonomi Sumber Daya

Manusia dalam Respektif

Pembangunan ,jilid 2,PT.Raja Grafindo Persada.Jakarta

Rahmadona,Yestina., 2006, Analisa Perkembangan Usaha Koperasi Unit Desa Di Kabupaten Tanah Datar,

Skripsi pada Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta.

Sudantoko,H.ojoko,Anoraga., 2002,

pengertian organisasi dan badan usaha koperasi

Suliyanto., 2011.Ekonomertika Terapan :

Teori & Aplikasi dengan SPSS. Andi Yogyakarta.Yogyakarta

Tjakrawerdadaja,Subiakto., 1994, wajah baru

pembinaan Koperasi Dalam Pelita III,Dalam Hendrojogi dan Salim Siagian(ed),”koperasi

Masalah,Pengembangan dan

Pembinaannya,”pusat latihan Koperasi dan Pengusaha Kecil Departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil,Jakarta.

http://retnoki.blogspot.com/2011/11/tugas-pengurus-badan-pememriksa-dan.htm

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, membuat profil ancaman dengan mengidentifikasi aset kritis pada Wisma Intra Asia. Pada e-performance, akses jaringan e-performance , adalah kelalaian pegawai dalam

Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data melalui pengamatan langsung tentang pelaksanaan pembelajaran fiqih di kelas XI IPA dan XI IPS dengan menggunakan

(1) Terhadap hasil hutan yang masuk di daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 wajib dilakukan pemeriksaan, pengukuran dan pengujian fisik hasil hutan untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat belum mendaftarkan tanahnya yang masih berupa Letter C dan upaya

Vitamin C, vitamin E dan karoten diketahui merupakan sumber nutrisi dalam makanan yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan, namun banyak juga senyawa lain yang memiliki

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang akan memahami dan menggali secara mendalam data-data sekunder yang berupa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

Jumlah individu (ekor) dan berat (kg) dan hasil tangkapan bubu lipat pada pagi dan sore hari.. bubu lipat dari yang tertinggi hingga yang terendah pada pagi dan sore hari di

Senam atau latihan selama kehamilan memberikan efek positif terhadap pembukaan serviks dan aktivitas uterus yang terkoordinasi saat persalinan yang lebih awal dan