• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULIR PENILAIAN RESIKO BBPBAP JEPARA TAHUN 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FORMULIR PENILAIAN RESIKO BBPBAP JEPARA TAHUN 2021"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1. Satuan Kerja : Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara 2. Kebijakan/Aktifitas/Kegiatan : Pengelolaan Perbenihan Ikan (2344)

3. Pagu Anggaran : Rp. 11.169.074.000 4. TA : 2021 Uraian K D K D K D K D K D I II III IV I II III IV K D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 24 25 2344.QEG .003

Bibit Rumput Laut yang didistribusikan ke masyarakat Kebun Bibit Kappaphycus alvarezi hasil Kuljar 1 Menghasilkan bibit Kappaphycus alvarezi

1 Kerusakan bibit serangan hama lumut, hama ikan, hama teritip

rusaknya bibit C Lingkungan Perawatan rutin, penebaran gelondongan ikan kakap, pemagaran dengan jaring

4 5 4 4 4 4 4 4 4 4,25 17 17 Perawatan rutin (pembersihan

jaring dan bibit)

v v v

Musim Rusaknya bibit uc Lingkungan Pemeliharaan pada kondisi lingkungan optimal (menyediakan stock indoor)

4 4 4 4 4 5 4 4 4 4,25 17 17 Pola tanam dan perbanyakan

wadah kultur v v v Perbanyakan Bibit Kappaphycus alvarezi di Laboratorium Kultur Jaringan 2 Menghasilkan bibit siap aklimatisasi 1 Kerusakan Mikropropagul

Kualitas air yang kurang stabil dan optimal

Plantlet tidak berkembang

C Sumber air Penyediaan reservoir dan treatment air

4 4 4 3 5 4 5 5 4,5 4 18 18 Menampung air untuk

persiapan cuaca ekstrim

v v

2344.QEL .002

Benih Ikan Air Payau yang disalurkan ke masyarakat 051 1 Menghasilkan Benih Udang Mergueiensis 1 Serapan di tingkat Pokdakan masih rendah Respon pertumbuhan masih lambat

Produksi udang lokal

masih rendah C Eksternal

Melanjutkan program seleksi dan pengujian pakan & lingkungan

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 16,00 16 Melakukan pendekatan dgn

Pokdakan v v

1 Pengadaan Induk Udang windu

Proses karantina dari Induk Udang (bebas penyakit)

Proses penggunaan induk menjadi terhambat dan induk menjadi stress karena proses distribusi yang memakan waktu

UCEksternal

Pengadaan Induk Udang

Windu 4 4 3 3 3 3 4 4 3,5 3,5 12,25 12

Pengadaan Induk Udang

Windu V

2 Penanganan Induk windu

Kesalahan proses penanganan induk windu karena suara gaduh di sekitar area bak Induk

Kegagalan proses induk bertelur

C Internal

Pemeliharaan Induk Udang Windu sesuai SOP Pemeliharaan

4 3 3 3 3 3 4 4 3,5 3,25 11,38 11

Pemeliharaan Induk Udang Windu sesuai SOP Pemeliharaan V V 3 Penyakit yang menyerang udang windu Serangan penyakit TSV (Taura Syndrom Virus) pada Induk windu dan Serangan penyakit parasiter (protozoa, metazoa dan jamur) pada larva udang windu

Ekor menjadi kemerahan dan muncul bercak hitam sehingga Induk udang windu tidak bisa di gunakan. Serangan pada larva akan menyebabkan fluktuasi produksi larva udang windu menurun.

C Internal

Melakuan pengamatan kualitas air harian (fisik) dan mingguan (kimia dan uji Biomolekuler), mempersiapkan wadah pemeliharaan (pencucian, desinfektan dan pengeringan)

4 3 3 3 4 4 4 3 3,75 3,25 12,19 12

Melakuan pengamatan kualitas air harian (fisik) dan mingguan (kimia dan uji Biomolekuler), mempersiapkan wadah pemeliharaan (pencucian, desinfektan dan pengeringan)

4 Mortalitas pada pemeliharaan udang windu

Kesalahan penanganan pada pemeliharaan naupli, larva dan pengemasan

Mempengaruhi jumlah produksi benih udang windu dan biaya operasional

C Internal

Pengamatan harian pada masa pemeliharaan larva, pengaturan jadual pemberian pakan dan mekanisme pengelolaan kualitas air baku dan air pemeliharaan, mekanisme pemanenan dan pengepakan benur.

3 3 3 3 4 4 3 2 3,25 3 9,75 10

Pengamatan harian pada masa pemeliharaan larva, pengaturan jadual pemberian pakan dan mekanisme pengelolaan kualitas air baku dan air pemeliharaan, mekanisme pemanenan dan pengepakan benur.

5 Kerusakan pada Peralatan Teknis

Frekuensi penggunaan Menghambat kegiatan produksi benih windu

C Internal Melakukan monitoring dan pemeliharaan peralatan operasioanal

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 16,00 16

Melakukan monitoring dan pemeliharaan peralatan operasioanal 6 Fluktuasi Harga

Induk

Musim tangkapan Kualitas induk UCEksternal Koordinasi lebih lanjut dengan Dinas terkait mengenai pokdakan di wilayah setempat

4 3 3 3 3 3 4 4 3,5 3,25 11,38 11

Koordinasi lebih lanjut dengan Dinas terkait mengenai pokdakan di wilayah setempat 7 Fluktuasi Harga

Pakan Alami (pakan segar)

Ketergantungan pakan alami (cumi cumi, cacinng laut dan artemia) pada alam dan musim

Jumlah pasokan pakan alami berbanding lurus dengan peningkatan biaya operasional

UCEksternal

Koordinasi lebih lanjut dengan Dinas terkait mengenai pokdakan di wilayah setempat

4 3 3 3 4 4 4 4 3,75 3,5 13,13 13

Koordinasi lebih lanjut dengan Dinas terkait mengenai pokdakan di wilayah setempat

53 1 Menghasilkan

benih udang Vanamei

1 Pengadaan Induk Udang vanamei

Proses karantina dari Induk Udang (bebas penyakit)

Proses penggunaan induk menjadi terhambat dan induk menjadi stress karena proses distribusi yang memakan waktu

UCEksternal Pengadaan Induk Udang Vanamei

4 4 3 3 3 3 4 4 3,5 3,5 12,25 12

Pengadaan Induk Udang Vanamei

2 Penanganan Induk vanamei

Kesalahan proses penanganan induk vanamei karena suara gaduh di sekitar area bak Induk

Kegagalan proses induk bertelor

C Internal Pemeliharaan Induk Udang Vanamei sesuai SOP

Pemeliharaan 4 3 3 3 3 3 4 3 3,5 3 10,50 11

Pemeliharaan Induk Udang Vanamei sesuai SOP Pemeliharaan

22 23

FORMULIR PENILAIAN RESIKO BBPBAP JEPARA TAHUN 2021

No Kebijakan/Aktifitas

/Kegiatan Tujuan Faktor Risiko Sebab Dampak Sifat Sumber Rencana

Resiko Residual Nama 1 Nama 2 Nama 3 Nama 4

Uraian Permasalah dan Solusi 052 Menghasilkan Benih Udang Windu 1

Jadwal (Triwulan) Jadwal (Triwulan)

Persepsi atas Resiko

Rata-rata Level / Tingkat Resiko

PR

(2)

3 Penyakit yang menyerang udang vanamei

Serangan penyakit TSV (Taura Syndrom Virus) pada Induk vanamei dan Serangan penyakit parasiter (protozoa, metazoa dan jamur) pada larva udang vanamei

Ekor menjadi kemerahan dan muncul bercak hitam sehingga Induk udang vanamei tidak bisa di gunakan. Serangan pada larva akan menyebabkan fluktuasi produksi larva udang vanamei menurun.

C Internal Melakuan pengamatan kualitas air harian (fisik) dan mingguan (kimia dan uji Biomolekuler), mempersiapkan wadah pemeliharaan (pencucian,

desinfektan dan pengeringan) 4 3 4 4 3 3 3 3 3,5 3,25 11,38 11

Melakuan pengamatan kualitas air harian (fisik) dan mingguan (kimia dan uji Biomolekuler), mempersiapkan wadah pemeliharaan (pencucian, desinfektan dan pengeringan)

4 Cuaca dalam hal ini suhu udara

vanamei merupakan udang introduksi yang suhu udara negara asal berbeda dengan suhu udara di Indonesia

Larva lemah dan mudah terserang penyakit.

C Internal Pemeliharaan dilakukan Indoor untuk menstabilkan suhu udara.

3 3 4 4 3 3 3 3 3,25 3,25 10,56 11

Pemeliharaan dilakukan Indoor untuk menstabilkan suhu udara. 5 e. Mortalitas pada pemeliharaan udang vanamei Kesalahan penanganan pada pemeliharaan naupli, larva dan pengemasan

Mempengaruhi jumlah produksi benih udang vanamei dan biaya operasional

C Internal Pengamatan harian pada masa pemeliharaan larva, pengaturan jadual pemberian pakan dan mekanisme pengelolaan kualitas air baku dan air pemeliharaan, mekanisme pemanenan dan pengepakan benur.

3 2 4 4 3 3 3 2 3,25 2,75 8,94 9

Pengamatan harian pada masa pemeliharaan larva, pengaturan jadual pemberian pakan dan mekanisme pengelolaan kualitas air baku dan air pemeliharaan, mekanisme pemanenan dan pengepakan benur. 6 f. Kerusakan pada

Peralatan Teknis

Frekuensi penggunaan Menghambat kegiatan produksi benih vanamei

C Internal Melakukan monitoring dan pemeliharaan peralatan operasioanal

4 4 4 4 3 2 3 2 3,5 3 10,50 11

Melakukan monitoring dan pemeliharaan peralatan operasioanal 7 Fluktuasi Harga

Induk

Fluktuasi nilai tukar rupiah

Pembelian jumlah indukan udang vanamei

UCEksternal Sistem Kontrak dengan pemasok Induk Udang

Vanamei 4 3 3 3 3 3 4 4 3,5 3,25 11,38 11

Sistem Kontrak dengan pemasok Induk Udang Vanamei

8 Fluktuasi Harga Pakan Alami (pakan segar)

Ketergantungan pakan alami (cumi cumi, cacinng laut dan artemia) pada alam dan musim

Jumlah pasokan pakan alami berbanding lurus dengan peningkatan biaya operasional

UCEksternal Sistem Kontrak dengan pemasok pakan alami (pakan

segar) 4 3 4 4 3 3 3 3 3,5 3,25 11,38 11

Sistem Kontrak dengan pemasok pakan alami (pakan segar) 54 1 Menghasilkan benih ikan bandeng 1 Telur diproduksi tidak optimal,

Kualitas air laut tidak optimal untuk pemijahan induk bandeng.

Target bantuan benih ikan bandeng tidak tercapai

C Internal Pemindahan bak tandon pengendapan dan perubahan jaringan air laut untuk bak induk bandeng.

4 5 4 4 4 5 4 4 4 4,5 18,00 18

Pemindahan bak tandon pengendapan dan perubahan jaringan air laut untuk bak induk bandeng.

V V

2 Telur yang bisa ditebar kurang berkualitas.

Nutrisi telur belum optimal ditandai dengan nilai FR dan HR belum memenuhi standar SNI

Target bantuan benih ikan bandeng tidak tercapai

C Internal Menetapkan SPO memperkaya pelet induk dengan Spirulina

dengan dosis 0,6 g/kg pakan. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9,00 9

Menetapkan SPO memperkaya pelet induk dengan Spirulina dengan dosis 0,6 g/kg pakan.

V V V V

3 SR benih masih rendah

1. kepadatan rotifer untuk benih bandeng tidak optimal.

Target bantuan benih ikan bandeng tidak tercapai

C Internal 1. Menambah bak kultur

massal fitoplankton 4 4 4 4 3 4 4 4 3,75 4 15,00 15

1. Menambah bak kultur

massal fitoplankton V V

2. Mengganti pakan untuk rotifer dari basic fitoplankton menjadi sistem synbiotik (mimicry)

3 4 4 5 4 4 3 4 3,5 4,25 14,88 15

2. Mengganti pakan untuk rotifer dari basic fitoplankton menjadi sistem synbiotik (mimicry)

V V

3. Menerapkan sistem grading (pindah bak pendederan) pada D15-D18 untuk memutus kebutuhan rotifer pada benih ikan bandeng.

3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 12,00 12

3. Menerapkan sistem grading (pindah bak pendederan) pada D15-D18 untuk memutus kebutuhan rotifer pada benih ikan bandeng.

V V V V

055 1 Menghasilkan

benih ikan nila 1 Produksi benih

terbatas

1.sumber air tawar pada bak pemijahan terbatas,

1. pembuatan sumur bor air tawar dekat dengan bak

pemijahan induk nila salin 3 5 4 5 5 5 4 5 4 5 20,00 20

1. pembuatan sumur bor air tawar dekat dengan bak

pemijahan induk nila salin V

2.fekunditas induk rendah, ,

2. Pengadaan induk baru

2 3 2 3 4 4 4 5 3 3,75 11,25 11

2. Pengadaan induk baru

V

3.kekurangan bak pendederan

3. pembuatan bak pendederan

3 4 2 3 4 3 4 5 3,25 3,75 12,19 12

3. pembuatan bak pendederan

V

4.tenaga kerja kurang untuk menangani pendederan benih

4. penambahan tenaga kerja khusus menangani pendederan

benih 2 3 3 3 3 4 2 4 2,5 3,5 8,75 9

4. penambahan tenaga kerja khusus menangani pendederan

benih V

2 Benih tidak terdistribusi

Tidak ada Pokdakan penerima benih bantuan

tidak tercapainya target bantuan benih.

C internal Koordinasi antara Tim bantuan benih BBPBAP Jepara dengan

pokdakan dan Dinas Perikanan 4 4 3 4 4 4 4 4 3,75 4 15,00 15

Koordinasi antara Tim bantuan benih BBPBAP Jepara dengan pokdakan dan Dinas Perikanan

V V

056 1 1 kanibalisme C Internal inovasi sarpras pembenihan

5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 20,00 20

Teknik pembenihan dengan raceway system

V V V

parasit C Internal meningkatkan kualitas air baku

4 4 3 3 3 3 4 4 3,5 3,5 12,25 12

perbaikan filtrasi dan sistem sirkulasi air. V C internal Menghasilkan benih kepiting untuk bantuan ke masyarakat Kematian benih SR tidak optimal tidak tercapainya target bantuan benih.

(3)

057 1 Menghasilkan calon induk umggul udang merguiensis 1. Gagal produksi tepat waktu

Pertumbuhan lambat Ukuran calon induk tidak tercapai

C Pakan dan Media Pemeliharaan

Pengelolaan pakan dan pengelolaan air

5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 20,00 20

Penggunaan pakan dengan nutrisi yang lebih efisien, manajemen kualitas air yang terukur v v v v 2 Distribusi calon induk udang merguiensis 1. Tidak ada permintaan

Kurang Sosialisasi Belum banyak permintaan benih dan dibudidayakan

c SDM dan Informasi

Peningkatan sosialisasi dan kerjasama

4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 20,00 20

Peningkatan kerjasama dan tim sosialisasi v 059 1. Menghasilkan Calin induk unggul Udang Vanamei

1. Gagal Produksi - Penyakit - Kematian Masal C Benih, dan lingkungan

4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 20,00 20

2. Target tidak tercapai

- Penyakit - Kematian C Benih, dan

lingkungan 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 20,00 20

- Kualitas benih - SR rendah C Induk, pakan dan Lingkungan

Penggunaan benih SPF

2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 6,00 6 Penggunaan benih SPF

- Kurang pakan - SR rendah C Pakan Feeding Program dan control

anco 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2,00 2 Feeding Program dan control

anco - Pertumbuhan lambat - Bobot dan ukuran

tidak tercapai

C Induk, pakan dan Lingkungan

Pengelolaan pakan dengan indeks program, pengelolaan air

dan dasar tambak 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2,00 2

Pengelolaan pakan dengan indeks program, pengelolaan air dan dasar tambak

060 1 Menghasilkan calon induk unggul ikan bandeng 1. Mortalitas pada pendederan ukuran 3-5 cm ketersediaan pakan alami (klekap) kurang memadai SR (tingkat kehidupan) ikan rendah C pakan alami di tambak pendederan tidak tumbuh

pemupukan tanah dasar

tambak 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9,00 9

Pemupukan tanah dasar

tambak V V

salinitas media pemeliharaan sangat rendah (intensitas air hujan tinggi)

SR (tingkat kehidupan)

ikan rendah UC

pendederan dilaksanakan pada saat musim hujan

penggantian air media

pemeliharaan ikan 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3,25 9,75 10

Penggantian air media

pemeliharaan ikan V V

V V

2 Variasi ukuran calon induk ikan bandeng

tingkat pertumbuhan ikan bandeng tidak sama

produksi calon induk ikan bandeng tidak optimal

C benih yang ditebar ukuran tidak seragam

penyeragaman ukuran benih

ikan bandeng yang ditebar 2 3 2 3 3 3 3 3 2,5 3 7,50 8

Penyeragaman ukuran benih ikan bandeng yang ditebar

V V

3 Mortalitas pada pemeliharaan calon induk ikan bandeng

adanya hama pemangsa/predator

populasi ikan bandeng

turun C

masuk dari air sumber /tandon yang kurang ditreatment

pemasangan saringan

air/biosecurity lebih ketat 3 4 2 3 3 3 3 3 2,75 3,25 8,94 9

pemasangan saringan air/biosecurity lebih ketat

V V V V

kondisi lingkungan pemeliharaan (air media) yang tidak stabil

kematian ikan bandeng karena tidak bisa beradaptasi C pergantian musim/perubaha n suhu yang ekstrim

penggantian air media

pemeliharaan ikan 2 3 2 3 3 3 3 3 2,5 3 7,50 8

penggantian air media pemeliharaan ikan

V V V V

061 1 Menghasilkan

calon induk unggul ikan nila salin

1 kematian 1.populasi terlalu padat tidak tercapainya target produksi calon induk ikan nila salin untuk bantuan.

C internal menyediakan wadah pemeliharaan dengan luas sesuai kebutuhan jumlah calon

induk yang akan dipelihara 3 5 4 5 4 5 4 5 3,75 5 18,75 19

menyediakan wadah pemeliharaan dengan luas sesuai kebutuhan jumlah calon induk yang akan dipelihara

V

2 Distribusi Calon induk unggul ikan nila salin

1 Calon induk tidak terdistribusi

Tidak ada Pokdakan penerima calon induk bantuan

tidak tercapainya target bantuan calon induk unggul ikan nila salin.

C internal Koordinasi antara Tim bantuan BBPBAP Jepara dengan

pokdakan dan Dinas Perikanan 4 4 3 4 4 4 3 4 3,5 4 14,00 14

Koordinasi antara Tim bantuan BBPBAP Jepara dengan pokdakan dan Dinas

Perikanan V V

062 1 Menghasilkan

calon induk unggul kepiting

1 kematian 1. Kanibalisme tidak tercapainya target produksi calon induk kepiting untuk bantuan.

C internal menyediakan wadah pemeliharaan dengan luas sesuai kebutuhan jumlah calon

induk yang akan dipelihara 3 5 4 5 4 5 4 5 3,75 5 18,75 19

menyediakan wadah pemeliharaan dengan luas sesuai kebutuhan jumlah calon induk yang akan dipelihara

V

2344.QEL .002

Calon Induk Unggul Ikan Air Payau yang diproduksi 1 Produksi calon induk unggul ikan bandeng 1. Mortalitas pada pendederan ukuran 3-5 cm ketersediaan pakan alami (klekap) kurang memadai SR (tingkat kehidupan) ikan rendah C pakan alami di tambak pendederan tidak tumbuh

pemupukan tanah dasar

tambak 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 9,00 9

Pemupukan tanah dasar

tambak V V

salinitas media pemeliharaan sangat rendah (intensitas air hujan tinggi)

SR (tingkat kehidupan)

ikan rendah UC

pendederan dilaksanakan pada saat musim hujan

penggantian air media

pemeliharaan ikan 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3,25 9,75 10

Penggantian air media pemeliharaan ikan

V V V V

2 Variasi ukuran calon induk ikan bandeng

tingkat pertumbuhan ikan bandeng tidak sama

produksi calon induk ikan bandeng tidak optimal

C benih yang ditebar ukuran tidak seragam

penyeragaman ukuran benih

ikan bandeng yang ditebar 2 3 2 3 3 3 3 3 2,5 3 7,50 8

Penyeragaman ukuran benih ikan bandeng yang ditebar

V V

3 Mortalitas pada pemeliharaan calon induk ikan bandeng

adanya hama pemangsa/predator

populasi ikan bandeng

turun C

masuk dari air sumber /tandon yang kurang ditreatment

pemasangan saringan

air/biosecurity lebih ketat 3 4 2 3 3 3 3 3 2,75 3,25 8,94 9

pemasangan saringan air/biosecurity lebih ketat

V V V V

- Penerapan biosekurity secara ketat, pengelolaan air yang baik, penggunaan benih SPF, pengendalian pakan, penyiponan, pengendalian bakteri. - Penerapan biosekurity secara

ketat, pengelolaan air yang baik, penggunaan benih SPF, pengendalian pakan, penyiponan, pengendalian bakteri.

(4)

kondisi lingkungan pemeliharaan (air media) yang tidak stabil

kematian ikan bandeng karena tidak bisa beradaptasi C pergantian musim/perubaha n suhu yang ekstrim

penggantian air media

pemeliharaan ikan 2 3 2 3 3 3 3 3 2,5 3 7,50 8

penggantian air media pemeliharaan ikan

V V V V

2 Produksi calon induk unggul ikan nila salin

1 kematian 1.populasi terlalu padat tidak tercapainya target produksi calon induk ikan nila salin untuk bantuan.

C internal menyediakan wadah pemeliharaan dengan luas sesuai kebutuhan jumlah calon

induk yang akan dipelihara 3 5 4 5 4 5 4 5 3,75 5 18,75 19

menyediakan wadah pemeliharaan dengan luas sesuai kebutuhan jumlah calon induk yang akan dipelihara

V

3 Produksi Calin induk unggul Udang Vanamei

1. Gagal Produksi - Penyakit - Kematian Masal C Benih, dan lingkungan

4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 20,00 20

2. Target tidak tercapai

- Penyakit - Kematian C Benih, dan

lingkungan 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 20,00 20

- Kualitas benih - SR rendah C Induk, pakan dan Lingkungan

Penggunaan benih SPF

2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 6,00 6 Penggunaan benih SPF

- Kurang pakan - SR rendah C Pakan Feeding Program dan control

anco 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2,00 2 Feeding Program dan control anco

- Pertumbuhan lambat - Bobot dan ukuran tidak tercapai

C Induk, pakan dan Lingkungan

Pengelolaan pakan dengan indeks program, pengelolaan air

dan dasar tambak 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2,00 2

Pengelolaan pakan dengan indeks program, pengelolaan air dan dasar tambak

4 Produksi calon induk umggul udang merguiensis 1. Gagal produksi tepat waktu

Pertumbuhan lambat Ukuran calon induk tidak tercapai

C Pakan dan Media Pemeliharaan

Pengelolaan pakan dan pengelolaan air

5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 20,00 20

Penggunaan pakan dengan nutrisi yang lebih efisien, manajemen kualitas air yang terukur

v v v v

5 Produksi calon induk unggul kepiting

1 kematian 1. Kanibalisme tidak tercapainya target produksi calon induk kepiting untuk bantuan.

C internal menyediakan wadah pemeliharaan dengan luas sesuai kebutuhan jumlah calon induk yang akan dipelihara

3 5 4 5 4 5 4 5 3,75 5 18,75 19

menyediakan wadah pemeliharaan dengan luas sesuai kebutuhan jumlah calon induk yang akan dipelihara

V

Jepara, 4 Januari 2021

Sugeng Raharjo, A.Pi

NIP. 19620118 198902 1 001

- Penerapan biosekurity secara

ketat, pengelolaan air yang baik, penggunaan benih SPF, pengendalian pakan, penyiponan, pengendalian bakteri.

- Penerapan biosekurity secara ketat, pengelolaan air yang baik, penggunaan benih SPF, pengendalian pakan, penyiponan, pengendalian bakteri.

(5)

1. Satuan Kerja : Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara 2. Kebijakan/Aktifitas/Kegiatan : Pengelolaan Kawasan dan Kesehatan Ikan

3. Pagu Anggaran : Rp. 4. TA : 2021 Uraian K D K D K D K D K D I II III IV I II III IV K D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20,00 21 24 25 2345.BAH. 001 1 Menekan insiden serangan penyakit 1 Terjadi serangan penyakit Infeksi virus,bakteri dan parasit Kegagalan kegiatan budidaya C Kualitas lingkungan menurun, keberadaan pathogen Peningkatan frekuensi monitoring, pengambilan dan pengujian sampel

5 5 4 4 4 5 4 5 4,25 4,75 20,19

Peningkatan frekuensi monitoring, pengambilan dan pengujian sampel

v v v v 2 Tecapainya target layanan laboratorium 1Jumlah sampel eksternal yang masuk ke laboratorium sedikit. Kurangnya info kepada pengguna jasa

Tidak tercapainya target jumlah sampel

UC Ekternal, pelanggan eksternal Melakukan promosi 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3,75 11,25 Melakukan promosi v v v v 2 Sampel tidak dapat dilakukan pengujian Kekurangan bahan/reagent untuk analisa

Target tidak tercapai C Internal, keterlambatan datangnya bahan uji

Mengusahakan pengadaan bahan lebih awal,menyediakan bahan cadangan 4 5 4 4 3 5 4 4 3,75 4,5 16,88 Mengusahakan pengadaan bahan lebih awal,menyediakan bahan cadangan v v 2345.BJC.0 01

Sampel Obat dan Residu 1 Kepuasan pengguna jasa layanan uji laboratorium Ketidakpuasan pelanggan/pengun a jasa

1. Hasil uji tidak sesuai dengan keinginan pelangan

pelanggan kecewa C Internal, Sampel tidak memenuhi standar pengujian

Sosialisasi SNI pengambilan dan pengiriman sampel kepada pelanggan

2 3 3 3 2 2 2 3 2,25 2,75 6,19 6

Sosialisasi SOP pengambilan dan pengiriman sampel kepada pelanggan

v v v v

2.waktu uji lama Hasil tidak dapat digunakan untuk penyelesaian masalah dengan cepat C Internal, Metode pengujian untuk beberapa parameter uji membutuhkan waktu lama Peningkatan SDM Laboratorium dengan pelatihan 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 6,00 6 Peningkatan SDM Laboratorium dengan pelatihan v v 3. Keterlambatan penyampaian hasil Kerugian pelanggan/pengguna jasa C Internal, jaringan internet lambat, kerusakan alat pengolah data Perbaikan jaringan internet, pengadaan cadangan alat pengolah data

1 4 1 3 2 2 1 4 1,25 3,25 4,06 4

Perbaikan jaringan internet, pengadaan cadangan alat pengolah data

v v v v

4. Parameter uji kurang lengkap

Tidak bisa memenuhi permintaan uji

C Internaal, Metode pengujian belum tersedia

Menambah metode uji

yang dibutuhkan 2 3 1 3 3 3 3 2 2,25 2,75 6,19 6 Menambah metode uji yang dibutuhkan v v

2 Tecapainya target layanan laboratorium

1 Kerusakan alat Usia alat > 5 tahun Analisa tidak terlaksana/terganggu

UC eksternal Perawatan rutin oleh

suplier 2 5 2 5 3 5 3 4 2,5 4,75 11,88 12 Perawatan rutin oleh

suplier v v

Beban kerja alat tinggi Analisa tidak terlaksana/terganggu

C Internal Perawatan dari suplier

2 4 3 4 2 4 3 4 2,5 4 10,00 10 Perawatan alat v v

Operator kurang handal

Analisa tidak terlaksana/terganggu

C internal Pelatihan 2 4 2 3 2 4 2 3 2 3,5 7,00 7 Pelatihan v

2 Bahan belum tersedia

Proses lelang dan indent

Analisa tertunda C Internal Percepatan penga daan

barang melalui PL 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3,75 11,25 11 Percepatan pengadaan bahan melalui PL v v 2345.BJC.0 02 Sampel Kualitas Air Tecapainya target layanan laboratorium

1 Kerusakan alat Usia alat > 5 tahun Analisa tidak terlaksana/terganggu

UC eksternal Pengadaan alat baru

1 4 2 3 2 3 2 4 1,75 3,5 6,13 6 Pengadaan alat baru v

Beban kerja alat tinggi Analisa tidak terlaksana/terganggu

C Internal Perawatan dari suplier

2 3 2 4 2 4 2 3 2 3,5 7,00 7 Perawatan alat v v

Operator kurang handal

Analisa tidak terlaksana/terganggu

C internal Pelatihan 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3,25 6,50 7 Pelatihan v

2 Bahan belum tersedia

Proses lelang dan indent

Analisa tertunda C Internal Percepatan penga daan

barang melalui PL 1 3 2 4 1 4 1 4 1,25 3,75 4,69 5 Percepatan pengadaan bahan melalui PL v Kepuasan pengguna jasa layanan uji laboratorium 1 Ketidakpuasan pelanggan/pengun a jasa

1. Hasil uji tidak sesuai dengan keinginan pelangan

pelanggan kecewa C Internal, Sampel tidak memenuhi standar pengujian

Sosialisasi SNI pengambilan dan pengiriman sampel kepada pelanggan

1 3 1 3 1 2 1 3 1 2,75 2,75 3

Sosialisasi SOP pengambilan dan pengiriman sampel kepada pelanggan

v v v v

2.waktu uji lama Hasil tidak dapat digunakan untuk penyelesaian masalah dengan cepat C Internal, Metode pengujian untuk beberapa parameter uji membutuhkan waktu lama Peningkatan SDM Laboratorium dengan pelatihan 2 3 2 3 1 2 2 2 1,75 2,5 4,38 4 Peningkatan SDM Laboratorium dengan pelatihan v 3. Keterlambatan penyampaian hasil Kerugian pelanggan/pengguna jasa C Internal, jaringan internet lambat, kerusakan alat pengolah data Perbaikan jaringan internet, pengadaan cadangan alat pengolah data

1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 3,00 3

Perbaikan jaringan internet, pengadaan cadangan alat pengolah data

v v

4. Parameter uji kurang lengkap

Tidak bisa memenuhi permintaan uji

C Internaal, Metode pengujian belum tersedia

Menambah metode uji

yang dibutuhkan 2 3 1 3 2 3 2 3 1,75 3 5,25 5 Menambah metode uji yang dibutuhkan v v

2345.BJC.0 03

Sampel Patologi 1 Melakukan diagnosa penyakit secara histopatologi

1 sampel jaringan yang masuk lab. dalam kondisi rusak

Kesalahan dalam melakukan preparasi sampel

Sampel tidak dapat dilakukan analisa

C Eksternal : kurangnya informasi tentang teknik preparasi dan pengiriman sampel untuk analisa histopatologi

Sosialisasi SNI teknik pengambilan dan pengiriman sampel kepada

pelanggan 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4,5 18,00 18

Sosialisasi SNI teknik pengambilan dan pengiriman sampel kepada

pelanggan v v v v 2 Bahan preparasi sampel ( Formalin ) Sulit didapat/indent dalam waktu yang cukup lama

Suplier sulit mendapatkan ijin import bahan kimia formalin dari pemerintah

sampel tidak bisa dilakukan analisa /terjadi keterlambatan kegiatan analisa C Eksternal : Adanya peraturan dari pemerintah pelarangan penggunaan formalin secara meluas /ilegal, karena formalin termasuk dalam kategorei obat berbahaya.

Mencari alternatif bahan lain untuk membuat larutan fiksasi ( untuk preparasi sampel)

4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 20,00 18

Mencari alternatif bahan lain untuk membuat larutan fiksasi ( untuk preparasi sampel)

v v v v

1 Terjadi kontaminasi sampel uji

1. wadah sampel tidak steril

Sosialisasi SNI teknik pengambilan dan pengiriman sampel kepada pelanggan

4 5 4 4 4 5 4 4 4 4,5 18,00 18

Sosialisasi SNI teknik pengambilan dan pengiriman sampel kepada pelanggan

v v v v

1. Lama waktu

pengiriman sampel v v v v

4,5 18,00 18

Sosialisasi SNI teknik pengambilan dan pengiriman sampel kepada pelanggan 4 4 5 4 4 2345.BJC.0 04 Sampel Mikrobiologi 1 Melakukan diagnosa penyakit secara

bakteriologi sampel tidak dapat dianalisa sesuai dengan kondisi yang sebenarnya 2Kerusakan sampel uji 22 23 C Eksternal : kurangnya informasi tentang teknik preparasi dan pengiriman sampel untuk analisa histopatologi

Sosialisasi SNI teknik pengambilan dan pengiriman sampel kepada pelanggan

4 5 4 4

Nama 4

Uraian

Jadwal (Triwulan) Jadwal (Triwulan)

Persepsi atas Resiko

Rata-rata Level / Tingkat Resiko

PR

Respon terhadap Resiko/Rencana Kegiatan Pengelndalian Realisasi Kegiatan pengendalian Permasalaha n dan Solusi

Kesehatan Ikan

FORMULIR PENILAIAN RESIKO BBPBAP JEPARA TAHUN 2021

No Kebijakan/Aktifitas/Kegiatan Tujuan Faktor Risiko Sebab Dampak Sifat Sumber Rencana

Resiko Residual Nama 1 Nama 2 Nama 3

(6)

2. Kesalahan dalam pengemasan dan pengiriman sampel

v v v v

3Kontaminasi media uji siap pakai

Sterilisasi ruang peyimpanan media siap pakai kurang optimal 1. Pengujian sampel tertunnda Internal : 1. Kurangnyan investigasi/pengecerk an ruang penyimpanan media jadi/siap pakai . 1. Meningkatkan frekwensi pengecekan dan

sterilisasi ruangan

. 4 4 3 5 3 4 4 4 3,5 4,25 15,00 15

1. Meningkatka.frekwensi pengecekan dan sterilisasi

ruangan

. v v v v

2. Media tidak dapat di pakai untuk analisa /mibazir/boros bahan uji

2.Terdapat penempelan jamur pada dinding /eternt ruangan karena lembab/ bocor

1. Meningkatkan frekwensi pengecekan dan

sterilisasi ruangan .

3 4 3 3 3 4 4 4 13 15 14,00 11

1. Meningkatkan frekwensi pengecekan dan

sterilisasi ruangan . v v v v Sampel Biologi Molekuler 1 Melakukan analisa deteksi penyakit viral/bakterial dengan metode PCR konvensuonal dan Real-Time PCR 1Jumlah sampel dari custumer yang diubawa ke ke laboratorium kurang/hanya sedikit tidak mengetahui persyaratan jumlah minimal sampel untuk uji biologi molekuler

Hasil uji kurang maksimal sehingga bisa terjadi false negatif maupun false positif C Eksternal : kurangnya informasi tentang persyaratn jumlah minimal sampel untuk uji biologi molekuler

Sosialisasi SNI teknik pengambilan dan pengiriman sampel kepada pelanggan

V V V V

2Kesalahan preparasi dalam pengiriman sampel untuk uji AHPND

Custumer tidak mengetahui cara preparasi sampel untu uji AHPND Sampel tidak dapat

dilakukan pengujian C

Eksternal : kurangnya informasi tentang teknik preparasi sampel untuk uji penyakit AHPND

Sosialisasi SNI teknik pengambilan dan pengiriman sampel kepada pelanggan 3Keterlambatan pengadaan bahan analisa belum dilakukan kegiatan pengadaan

bahan/lelang Analisa sampel tertunda C

Eksternal : pengadaan bahan/proses lelang oleh PPBJ terlambat Percepatan pengadaan bahan oleh PPBJ 4 4 3 5 3 4 4 4 3,5 4,25 15,00 15 V V 4Kobtaminasi terhadap media uji siap pakai

Sterilisasi ruang peyimpanan media siap pakai kurang optimal 1. Pengujian sampel tertunnda UC Internal : 1. Kurangnyan investigasi/pengecerk an ruang penyimpanan media jadi/siap pakai . 2.Mengajukan pengecatan dinding ruangan rutin minimal 1

tahun sekali 4 4 3 5 3 4 4 4 3,5 4,25 15,00 15

2.Mengajukan pengecatan dinding ruangan rutin

minimal 1 tahun sekali V V

2. Media tidak dapat di pakai untuk analisa /mibazir/boros bahan uji

UC 2.Terdapat penempelan jamur pada dinding /eternt ruangan karena lembab/ bocor

2.Mengajukan pengecatan dinding ruangan rutin minimal 1 tahun sekali

3 4 3 3 3 4 4 4 13 15 14,00 11

2.Mengajukan pengecatan dinding ruangan rutin

minimal 1 tahun sekali V

2Melakukan analisa Sekuensing dan Mikrosatelit 1Bahan analisa tidak bisa disimpan dalam waktu lama /cepat rusak Masa kadaluarsa bahan analisa sekuensing/mikrosateli t pendek apabila sdh dibuka dari kemasan/botol

1 Sampel tidak bisa di analisa dengan cepat, karena harus dikumpulkan dahulu baru di uji bersama sama 2. Keluar hasil lama, custemer kurang puas C

Ektern : Jenis media pengujia mudah rusak/ Masa kadaluarsanya pendek terutama apabila sudah dibuka dari kemasan/botol.

1. Pengadaan bahan dari Tim PPBJ mohon bisa di sesuaikan dengan waktu pengerjaan sampel. 2. mencari alternatif merk lain yang punya masa kadaluarsa lebih panjang.

4 4 5 5 4 4 4 4 4,25 4,25 18,00 18

1. Pengadaan bahan dari Tim PPBJ mohon bisa di sesuaikan dengan waktu pengerjaan sampel. 2. mencari alternatif merk lain yang punya masa kadaluarsa lebih panjang.

V V V V V V 2345.RBQ. 001 Kluster UPT udang vaname 1. Produksi udang vaname konsumsi size 90 - 25 sejumlah 30 ton

1. Gagal Produksi - Penyakit - Kematian Masal C 0

4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 20,00

2. Target tidak tercapai

- Penyakit - Kematian C 0

- Kualitas benih - SR rendah C Induk, pakan dan lingkungan

Penggunaan benih SPF

2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 6,00 6 Penggunaan benih SPF

- Kurang pakan - SR rendah C Pakan Feeding Program dan

control anco 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2,00 2 Feeding Program dan control anco

- Pertumbuhan lambat - Bobot dan ukuran tidak tercapai

C Benih, pakan dan lingkungan

Pengelolaan pakan dengan indeks program, pengelolaan air dan dasar tambak

1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2,00 2

Pengelolaan pakan dengan indeks program, pengelolaan air dan dasar tambak

Jepara, 4 Januari 2021

Sugeng Raharjo, A.Pi

NIP. 19620118 198902 1 001

2345.BJC.0

05

- Penerapan biosekurity secara ketat, pengelolaan air yang baik, penggunaan benih SPF, pengendalian pakan, penyiponan, pengendalian bakteri.

20

- Penerapan biosekurity secara ketat, pengelolaan air yang baik, penggunaan benih SPF, pengendalian pakan, penyiponan, pengendalian bakteri. 5 4 4 4 4,5 4 5 4 4 4 4,5 18,00 18

Sosialisasi SNI teknik pengambilan dan pengiriman sampel kepada pelanggan 4

Sosialisasi SNI teknik pengambilan dan pengiriman sampel kepada

pelanggan 18,00 18 UC 4 5 4 4 2345.BJC.0 04 Sampel Mikrobiologi 1 Melakukan diagnosa penyakit secara

bakteriologi sampel tidak dapat dianalisa sesuai dengan kondisi yang sebenarnya 2Kerusakan

sampel uji

Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

C

Eksternal : kurangnya informasi tentang teknik preparasi dan pengiriman sampel untuk analisa histopatologi

Sosialisasi SNI teknik pengambilan dan pengiriman sampel kepada pelanggan

(7)

1. Satuan Kerja : Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara 2. Kebijakan/Aktifitas/Kegiatan :Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya DJPB

3. Pagu Anggaran : Rp. 4. TA : 2021 Uraian K D K D K D K D K D I II III IV I II III IV K D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20,00 21 24 25 2348.950.0 01 Layanan SDM Aparatur dan Organisasi 52 Tata Usaha SDM Aparatur ULP Terpenuhinya salah satu persyaratan dokumen pengadaan barang dan jasa

HPS yang tidak valid dan salah memilih calon penyedia

Pelaksanaan survei HPS yang tidak valid dan ketidakcermatan verifikasi calon penyedia

Tidak mendapatkan kualitas barang dan jasa yang berkualitas

C Internal Peningkatan kompetensi Pokja ULP 3 3 4 4 2 2 4 4 3,25 3,25 10,56 11 Diklat pengadaan barang/jasa √ √ √ √ Subbag. Kepegawaian Peningkatan kualitas DUPAK Masih terdapat kesalahan dan kekurangan penyusunan DUPAK

Masih terdapat pejabat fungsional yang belum memahami penyusunan DUPAK Tertundanya PAK (Penetapan Angka Kredit) C Internal Peningkatan kompetensi jabfung 4 4 3 3 1 1 3 3 2,75 2,75 7,56 8 Diklat dasar dan penjenjangan jabatan fungsional √ √ √ √ Terpenuhinya administrasi penilaian angka kredit sebagai syarat kenaikan pangkat/jabatan Pejabat Fungsional Terjadinya revisi anggaran Kebijakan efisiensi anggaran dari pusat

Tertundanya proses kenaikan pangkat/jabatan pejabat fungsional

C Eksternal Menyiapkan revisi anggaran dari Program/Kegiatan yang lain 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4,00 4 Menyiapkan alokasi anggaran pada Program/Kegiata n yang dimungkinkan dapat digunakan untuk menanggulangi resiko √ √ 54 Nilai Kompetensi dan Integritas DJPB Subbag Kepegawaian Terlaksananya peningkatan kompetensi SDM Pembangunan Zona Integritas Penerapan zona integritas yang belum optimal SDM yang kurang memiliki kompetensi penarapan zona integritas

Tidak terlaksananya peningkatan kompetensi penerapan zona integritas

C Internal Melaksanakan rencana pemilihan SDM yang akan ditingkatkan kompetensinya dan penerapan standar sistem manajemen mutu 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4,00 Mengusulkan peningkatan kompetensi SDM penerapan zona integritas √ √

Bidang UTAMA 1 Kelancaran pelaksanaan kegiatan di bidang Utama 1 Kegiatan review SOP belum optimal Kurangnya pemahaman metode penyusunan SOP

Update SOP terlambat dilaksanakan C Internal Koordinasi ditingkatkan 4 4 4 5 4 4 5 3 4,25 4 17,00 17 Peningkatan koordinasi V 2 Layanan informasi kurang optimal Sarana penyebaran informasi melalui pameran belum ada

Tidak mengikuti pameran

C Internal Pengadaan sarana

pameran 3 4 4 4 3 2 3 3 3,25 3,25 10,56 11 Mengusulkan anggaran bahan pameran V 3 Kegiatan sertifikasi belum optimal Penambahan ruang lingkup Lab. Uji

Layanan jasa lab. Uji belum optimal

C Internal Jasa surveilance

3 2 3 3 3 3 4 3 3,25 2,75 8,94 9 Mengusulkan anggaran surveilance V Optimalisasi kegiatan sertifikasi kompetensi Layanan sertifikasi kompetensi belum optimal C Internal Administrasi sertifikasi dan koordinasi ke pusat 3 3 4 3 3 4 4 4 3,5 3,5 12,25 12 Mengusulkan anggaran untuk koordinasi dengan LSP-KP dan BNSP V 4 Kegiatan produksi induk unggul kurang optimal Kurangnya pengetahuan tentang pemuliaan udang Produksitifitas induk udang kurang C Internal Koordinasi ditingkatkan secara periodik 4 5 4 5 5 4 4 5 4,25 4,75 20,19 20 Mengusulkan anggaran untuk nara sumber pemuliaan udang V V V V 2348.950.0 02 Layanan Hukum, Kerjasama dan Hubungan Masyarakat 51 Layanan Hubungan Masyarakat 1 Kelancaran pelaksanaan kegiatan di bidang Utama 1. Layanan informasi kurang optimal Optimalisasi pengumpulan informasi hasil kegiatan balai

Informasi kepada stakeholder kurang

C Internal SDM lebih pro aktif

4 4 3 4 3 5 4 4 3,5 4,25 14,88 15 SDM lebih proaktif mencari bahan informasi V V V V 2 Layanan Perpustakaan kurang optimal Penambahan koleksi bahan informasi belum optimal

Tidak ada penambahan koleksi bahan informasi

C Internal Penyusunan bahan

informasi (buletin, prosiding, dll) 4 3 3 3 3 3 3 4 3,25 3,25 10,56 11 Mengusulkan anggaran untuk pencetakan bahan publikasi V V V 2348.950.0 04 Layanan Keuangan dan Umum Pembayaran belanja pegawai 1. Keterlambatan pembayaran belanja pegawai selain gaji Kurangnya integrasi pekerjaan antara Sub.bag kepegawaian dan Sub.Bag. Keuangan

Output yang dihasilkan kurang memenuhi kepuasan para pegawai

C SDM dan SOP Dibuat SOP untuk pembayaran belanja

pegawai selain gaji 3 3 3 4 2 3 2 3 2,50 3,25 8,13 8

Membuat SOP untuk pekerjaan yang terintegrasi dengan bagian terkait V V 2. Fasilitas kerja tidak memadai

Jaringan internet yang kurang optimal

Menjadikan keterlambatan dalam entry data belanja pegawai

C Komputer dan jaringan internet Penambahan sinyal jaringan 3 2 2 3 3 3 2 2 2,50 2,50 6,25 6 Sinyal jaringan disesuaikan dengan kebutuhan V V 2348,951Layanan Sarana dan Prasarana Internal 2348.951.0 01 Pengadaan Kendaraan Bermotor 0 0 0,00 22 23

Uraian Jadwal (Triwulan) Jadwal (Triwulan)

Persepsi atas Resiko

Rata-rata Level / Tingkat Resiko

PR

Respon terhadap Resiko/Rencana Kegiatan Pengelndalian Realisasi Kegiatan pengendalian Permasalaha n dan Solusi

FORMULIR PENILAIAN RESIKO BBPBAP JEPARA TAHUN 2021

No Kebijakan/Aktifitas

/Kegiatan Tujuan Faktor Risiko Sebab Dampak Sifat Sumber Rencana

Resiko Residual Nama 1 Nama 2 Nama 3 Nama 4

(8)

2348.951.0 02 Pengadaaan Perangkat Pengolah Data 0 0 0,00 2348,994Layanan Perkantoran 2348.994.0 01 Gaji dan Tunjangan Kinerja 1. Tidak sinkronnya data rekap kepegawaian. Kurang koordinasi antar unit kepegawaian dan unit keuangan

Keterlambatan pembayaran C Kepegawaian Meningkatkan koordinasi antar subbagian. 2 3 2 4 2 4 2 3 2,00 3,50 7,00 7 Meningkatkan koordinasi antar subbagian. V V V V 2. Perubahan secara cepat sistem aplikasi penggajian Ketidaktahuan operator. Keterlambatan pembayaran C Keuangan Meningkatkan pengetahuan operator terhadap perubahan yang terjadi. 1 3 2 4 2 4 2 4 1,75 3,75 6,56 7 Meningkatkan pengetahuan operator terhadap perubahan yang terjadi. V V V V 2348.994.0 01 Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran. 0 0 0,00

Jepara, 4 Januari 2021

Sugeng Raharjo, A.Pi

NIP. 19620118 198902 1 001

Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

Pembayaran gaji

dan tunjangan tepat waktu

(9)

1. Satuan Kerja : Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara 2. Kebijakan/Aktifitas/Kegiatan : Pengelolaan Pakan dan Obat Ikan

3. Pagu Anggaran : Rp. 4. TA : 2021 Uraian K D K D K D K D K D I II III IV I II III IV K D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20,00 21 24 25 5747.QEG .002

Pakan Ikan yang disalurkan ke masyarakat 051 1 Produksi Pakan Terapung 1 Keterlambatan bahan baku Sistem pengadaan bahan baku Keterlambatan dalam produksi.

C Internal Proses pengadaan

lebih awal. 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2,75 8,25 Proses pengadaan lebih awal. V V 2 Kualitas bahan baku tidak sesuai standar.

Tidak berasal dari satu produsen.

Penurunan kualitas produk pakan.

C Internal Survey pemeriksaan

bahan baku 3 3 3 4 2 4 3 4 2,75 3,75 10,31 Survey pemeriksaan bahan baku V V 3 Kerusakan mesin produksi.

Beban kerja mesin tinggi.

Produksi pakan terganggu.

C Internal Pengadaan suku

cadang mesin. 3 5 4 4 3 5 3 5 3,25 4,75 15,44 Pengadaan suku cadang mesin. V V 052 1 Produksi pakan tenggelam 1 Keterlambatan bahan baku Sistem pengadaan bahan baku Keterlambatan dalam produksi.

C Internal Proses pengadaan

lebih awal. 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2,75 8,25 Proses pengadaan lebih awal. V V 2 Kualitas bahan baku tidak sesuai standar.

Tidak berasal dari satu produsen.

Penurunan kualitas produk pakan.

C Internal Survey pemeriksaan

bahan baku 3 3 3 4 2 4 3 4 2,75 3,75 10,31 Survey pemeriksaan bahan baku V V 3 Kerusakan mesin produksi.

Beban kerja mesin tinggi.

Produksi pakan terganggu.

C Internal Pengadaan suku

cadang mesin. 3 5 4 4 3 5 3 5 3,25 4,75 15,44 Pengadaan suku cadang mesin. V V

Jepara, 4 Januari 2021

Sugeng Raharjo, A.Pi

NIP. 19620118 198902 1 001

22 23

Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara

Uraian Jadwal (Triwulan) Jadwal (Triwulan)

Persepsi atas Resiko

Rata-rata Level / Tingkat Resiko

PR

Respon terhadap Resiko/Rencana Kegiatan Pengelndalian Realisasi Kegiatan pengendalian Permasalahan dan Solusi

FORMULIR PENILAIAN RESIKO BBPBAP JEPARA TAHUN 2021

No Kebijakan/Aktifitas

/Kegiatan Tujuan Faktor Risiko Sebab Dampak Sifat Sumber Rencana

Resiko Residual Nama 1 Nama 2 Nama 3 Nama 4

(10)

1. Satuan Kerja : Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara 2. Kebijakan/Aktifitas/Kegiatan : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

3. Pagu Anggaran : Rp. 4. TA : 2021 Uraian K D K D K D K D K D I II III IV I II III IV K D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20,00 21 24 25 2346.BAB.0 01 Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik

051 Sertifikasi CBIB 1 Pemeliharaan sistem Mutu LS-Pro 1 Pembentukan LSPro IndoGAP belum optimal Peningkatan Pemahaman manajemen LSPro IndoGAP Akreditasi terhambat C Kebutuhan akreditasi

Jasa akreditasi 4 4 4 4 4 4 5 4 4,25 4 17 17 Pelatihan/

koordinasi dengan lembaga akreditasi

V

Diseminasi Teknologi 1 Indoaqua-APA- 2021 1 Kegiatan promosi inovasi teknologi kurang optimal

Sarana penyebaran informasi melalui pameran belum ada

Tidak mengikuti pameran

C Sarana pameran Pengadaan sarana pameran

4 4 3 4 3 4 4 4 3,5 4 14 14 Pengadaan

sarana pameran

B Kegiatan Sistem

Informasi

01:00 Kegiatan Bidang Utama 01:00 Layanan informasi kurang optimal

Sarana penyebaran informasi melalui pameran belum ada

Tidak mengikuti pameran

C Sarana pameran Pengadaan sarana pameran 4 4 3 4 3 4 4 4 3,5 4 14 14 Pengadaan sarana pameran V 2 Kegiatan sertifikasi belum optimal Penambahan ruang lingkup Lab. Uji

Layanan jasa lab. Uji belum optimal

C Kebutuhan surveilance

Jasa surveilance 4 5 3 4 3 4 4 4 3,5 4,25 14,88 15 Penambahan

ruang lingkup V Optimalisasi kegiatan sertifikasi kompetensi Layanan sertifikasi kompetensi belum optimal C Kebutuhan sertifikasi Administrasi sertifikasi 4 4 4 4 3 3 4 4 3,75 3,75 14,06 14 Promosi Tempat Uji Kompetensi V 3 Kegiatan standarisasi belum optimal Optimalisasi Review SOP teknis

Pelaksanaan review SOP belum optimal

C Bahan SOP teknisSarana SOP teknis 4 3 4 5 5 4 3 4 4 4 16 16 Percepatan review SOP V 4 Pembentukan LSPro IndoGAP belum optimal Peningkatan Pemahaman manajemen LSPro IndoGAP Akreditasi terhambat C Kebutuhan akreditasi

Jasa akreditasi 4 4 4 4 4 4 5 4 4,25 4 17 17 Pelatihan/

koordinasi dengan lembaga akreditasi V 2346.QGE. 001

Budidya Ikan Lele Sistem Bioflok 1 1 Adanya wabah pandemik (COVID 19) sehingga adanya karantina wilayah dan pembatasan sosial skala besar.

Kualitas hasil pekerjaan bisa berbeda satu lokasi dengan lokasi lainnya C eksternal Preventif 3 3 4 3 4 3 3,67 3 3 3 11,0 Dalam melaksanakan semua tahapan kegiatan harus menerapkan Protokol Covid-19 sesuai peraturan April Juli 2

Pasar tidak kondisif, harga barang tidak pasti, meningkat harga suku bunga atau melemahnya nilai tukar mata uang rupiah (Rp.)

HPS bahan dan alat setiap lokasi/ daerah/kab/kota berbeda C eksternal Preventif 3 3 2 3 2 3 2,33 3 3 3 7,0 Menyiapkan Dokumen perencanaan dan dokumen tender dengan baik April

Sugeng Raharjo, A.Pi

NIP. 19620118 198902 1 001

Tersalurkannya sarana

parasarana budidaya bioflok ikan lele/nila kepada calon penerima, tepat waktu sesuai dengan juknis

Terhambatnya pekerjaan karena perbedaan kondisi lokasi (12 kab/kota) 22 23

Jadwal (Triwulan) Jadwal (Triwulan)

Persepsi atas Resiko Rata-rata Level /

Tingkat Resiko

PR

Respon terhadap Resiko/Rencana Kegiatan Pengelndalian Realisasi Kegiatan pengendalian

FORMULIR PENILAIAN RESIKO BBPBAP JEPARA TAHUN 2021

No Kebijakan/Aktifitas/K

egiatan Tujuan Faktor Risiko Sebab Dampak Sifat Sumber Rencana

Resiko Residual

Referensi

Dokumen terkait

Gate dielectric Gate dielectric p-Gate Poly-Si n-Gate Poly-Si Photoresist Insulator Etching Stopper(ES) BM W- Contact Gate Spacer Cu Hard Mask(HM) Insulator Cu M1 (ES/HM)

• Proses ekstraksi diawali dengan mencampur 200 mg sampel dengan buffer lysis sebanyak 320 μl, RNase A sebanyak 16 μl, proteinase-K sebanyak 16 μl dan DTT sebanyak 3.2 μl

Namun analisis statistika yang hendak kita gunakan dalam membedah lonjakan harga minyak dunia pada paruh kedua tahun 2004 ini tidaklah sama sebagaimana analisis statistika data

Organisasi Lini dan Fungsional adalah organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih

Seiring dengan peningkatan jumlah unit kesehatan yang telah dijalankan oleh Kemenkes RI, peningkatan kesehatan masyarakat juga dapat dilihat dari prosentase jumlah

Penulis diberikan kesempatan oleh pihak pengelola Tebing Breksi untuk bertemu dengan Bapak Mohammad Haliem selaku Bagian Hukum, Humas, dan Informasi dari Tebing

Ketika informasi pada karakter tambahan berkorelasi positif dengan variable penelitian, maka metode rasio merupakan metode yang cocok untuk menaksir variansi populasi... Jika

3 Kota Probolinggo - Membantu melakukan pendataan peserta pelatihan tahun 2012 yang mempunyai usaha mandiri untuk dilakukan pendampingan. - Melakukan pendataan peserta