A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antara variabel independent dan variabel dependent. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross
sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara
faktor dan resiko dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada satu saat itu juga (Notoatmodjo, 2005).
Penelitian ini mencari hubungan antara ventilasi ruang tidur dengan kejadian ISPA yang dilakukan dengan cara mengukur ventilasi tempat tidur dan melihat kejadian ISPA pada anak sekaligus pada satu saat itu juga.
B. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007).
Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang mempunyai balita di desa Klepu Kecamatan Keling Kabupaten Jepara sebanyak 363 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan metode sampling tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Nursalam, 2008). Sampel penelitian ini berdasarkan pada kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
a. Keluarga yang mempunyai balita di desa Klepu Kecamatan Keling Kabupaten Jepara
b. Bersedia menjadi responden
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
a. Anak meninggal dunia saat dilakukan penelitian. b. Responden yang sakit saat dilakukan penelitian
Menurut Notoatmodjo (2005), untuk populasi kecil atau lebih kecil dari 10.000, maka untuk menetapkan jumlah sampel dapat menggunakan formulasi yang lebih sedikit yaitu :
n = ) d ( N 1 N 2 + Keterangan : N = Besar populasi n = Besar sampel
d = Tingkat kemaknaan yang diinginkan sebesar 0,05
n = ) d ( N 1 N 2 +
= ) 0,05 363( 1 363 2 + =
(
)
0025 , 0 63 , 3 1 363 + = 9075 , 0 1 363 + = 9075 , 1 363 = 190,3 = 190 orang 3. Teknik SamplingTeknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
proportional random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara
acak dengan memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi berdasarkan proporsi jumlah di masing-masing RW menggunakan cara undian (Notoatmodjo, 2005).
Pada penelitian ini peneliti mengambil sampel dengan memperhatikan jumlah keluarga tiap RT kemudian diundi untuk memperoleh sampel. Jumlah sampel masing-masing RT adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jumlah Sampel di Desa Klepu Kecamatan Keling Kabupaten Jepara No RW RT Jumlah Sampel 1 I I II III IV V VI 18 16 22 19 20 24 18 / 363 x 190 = 9 16 / 363 x 190 = 8 22 / 363 x 190 = 12 19 / 363 x 190 = 10 20 / 363 x 190 = 10 24 / 363 x 190 = 13 2 II I II III IV V VI 21 22 19 20 25 16 21 / 363 x 190 = 11 22 / 363 x 190 = 12 19 / 363 x 190 = 10 20 / 363 x 190 = 10 25 / 363 x 190 = 13 16 / 363 x 190 = 8 3 III I II III IV V VI 19 24 23 16 17 22 19 / 363 x 190 = 10 24 / 363 x 190 = 13 23 / 363 x 190 = 12 16 / 363 x 190 = 8 17 / 363 x 190 = 9 22 / 363 x 190 = 12 Jumlah 363 190
Peneliti mencari data jumlah anak balita di Desa Klepu Kecamatan Keling Kabupaten Jepara kemudian mencari data anak pada masing-masing RW dan RT. Jumlah ibu dan anak pada masing-masing-masing-masing RT ditulis dalam kertas kecil kemudian diundi sebanyak jumlah sampel yang telah ditetapkan.
C. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas : ventilasi ruang tidur b. Variabel terikat : kejadian ISPA
2. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel diamati / diteliti, perlu sekali variabel-variabel-variabel-variabel tersebut diberi batasan (Notoadmodjo, 2005).
Tabel 3.2 Definisi Operasional
No Variabel Definisi
Operasional
Alat ukur & Cara ukur
Hasil Ukur Skala 1 Ventilasi
ruang tidur Tempat sebagai proses penyediaan udara segar ke dalam dan pengeluaran udara kotor di ruang tidur
Alat rollmeter dan
lembar observasi 1. Baik (3-5) 2. Kurang baik (0-2)
Nominal
2 Kejadian
ISPA Infeksi saluran pernafasan akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari Kuesioner dengan pilihan jawaban ya atau tidak dengan melihat tanda dan gejala ISPA yang telah dialami balita selama satu bulan terakhir.
1. Tidak ISPA
2. ISPA Nominal
D. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Klepu Kecamatan Keling Kabupaten Jepara.
E. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu mulai bulan Juli – Agustus 2011 (Jadwal Terlampir).
F. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2009), masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Informed Consent atau lembar persetujuan
Lembar persetujuan diberikan kepada sampel penelitian yang setuju berpartisipasi dalam penelitian ini untuk ditandatangani. Sebelum sampel penelitian menandatangani lembar persetujuan penelitian, peneliti memberikan informasi kepada sampel penelitian tentang tujuan dan sifat sukarela dalam mengikuti penelitian ini.
2. Confidentiality atau kerahasiaan
Peneliti menjaga rahasia identitas penelitian dengan tidak mencantumkan nama (cukup dengan kode responden) pada setiap kuesioner. Peneliti juga menjaga kerahasiaan data penelitian dengan menyimpannya pada file/komputer pribadi yang tidak memungkinkan diakses orang lain.
3. Kerahasiaan nama (anonimity)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
G. Alat Pengumpul Data 1. Alat Penelitian
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kuesioner I berisi data karakteristik responden yang terdiri atas: kode responden, umur, pendidikan, dan pekerjaan
b. Kuesioner II berisi kejadian ISPA yang pernah dialami anak
Kuesioner berisi tanda dan gejala ISPA yang pernah dialami oleh balita selama 1 bulan terakhir.
c. Alat ukur rollmeter untuk mengukur luas lantai kamar tidur, dan luas ventilasi dan lembar observasi untuk mencatat hasil pengukuran ventilasi tempat tidur.
Cara mengukur :
1) Mengukur luas ventilasi tetap, ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup, dan membandingkanya dengan luas tempat tidur balita.
Cara menghitung luas ventilasi : Persegi = sisi x sisi
Persegi panjang = panjang x lebar Lingkaran = π x (jari-jari)2
Luas ventilasi dikatakan baik jika luas ventilasi tetap minimal 5 % dari luas lantai ruangan, sedangkan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimal 5 % dari luas lantai. Jika
jumlah luas ventilasi keduanya 10% dari luas lantai ruangan maka diberi nilai 1
Luas ventilasi dikatakan kurang baik jika luas ventilasi tetap dan insidentil kurang dari 10% luas ruangan maka diberi nilai 0.
2) Mengobservasi apakah ventilasi sering di buka untuk keluar masuk udara
Jika ventilasi sering dibuka setiap hari untuk keluar masuk udara maka diberi nilai 1. Jika ventilasi tidak pernah dibuka setiap hari maka diberi nilai 0.
3) Mengobservasi udara yang masuk ruang tidur bersih, tidak dicemari asap dari sampah atau pabrik, knalpot kendaraan, debu dan lain-lain.
Jika udara yang masuk ruang tidur tidak tercemar maka diberi nilai 1. Jika udara yang masuk ruang tidur tercemar maka diberi nilai 0. 4) Mengobservasi aliran udara tidak terhalang oleh barang-barang
besar, misalnya lemari, dinding, sekat dan lain-lain.
Jika aliran udara tidak terhalang benda besar maka diberi nilai 1. Jika aliran udara terhalang benda besar maka diberi nilai 0.
H. Prosedur Pengumpulan Data
Tahap-tahap pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Setelah memperoleh surat ijin untuk melakukan penelitian dari Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang, peneliti mendatangi di Desa Klepu Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. 2. Peneliti mendatangi responden secara door to door untuk mendapatkan
data penelitian.
3. Peneliti memberikan informasi tentang tujuan penelitian dan keikutsertaan dalam penelitian ini kepada calon responden, bagi yang setuju berpartisipasi dalam penelitian ini diminta untuk menandatangani lembar persetujuan penelitian (informed consent).
4. Peneliti membagikan lembar persetujuan penelitian (informed consent) kepada responden penelitian yang bersedia berpartisipasi dalam penelitian untuk ditandatangani, dengan menggunakan proportional random
sampling
5. Peneliti melakukan observasi ventilasi tempat tidur balita 6. Peneliti membagikan kuesioner tentang kejadian ISPA.
7. Kuesioner dan lembar observasi yang telah dikumpulkan dicek kelengkapan jawabannya.
I. Analisis Data 1. Pengolahan Data
Menurut Suyanto dan Salamah (2009), setelah kuesioner dan lembar observasi diisi oleh responden, maka data diolah melalui tahapan sebagai berikut :
a. Editing
Editing adalah meneliti kembali apakah isian dalam lembar kuesioner
sudah lengkap dan diisi, editing dilakukan ditempat pengumpulan data, sehingga jika ada kekurangan data dapat segera dikonfirmasikan pada responden yang bersangkutan.
b. Scoring
Scoring adalah suatu kegiatan mengubah data berbentuk huruf
menjadi data berbentuk angka atau bilangan. Scoring pada penelitian ini jika ya diberi skor 1, dan tidak diberi skor 0.
c. Coding
Coding adalah suatu kegiatan memberi kode pada masing-masing
varaibel. Variabel pada penelitian ini adalah : 1) Ventilasi tempat tidur
a) Baik : kode 1 b) Kurang Baik : kode 2 2) Kejadian ISPA
a) Tidak ISPA : kode 1 b) ISPA : kode 2 d. Tabulating
Tabulating adalah langkah memasukkan data-data hasil penelitian
e. Entry Data
Entry data adalah proses memasukkan data kedalam kategori tertentu
untuk dilakukan analisis data. f. Cleaning
Cleaning adalah mengecek kembali data yang sudah di entry apakah
ada kesalahan atau tidak. 2. Analisis Data
a. Analisis Deskriptif (Univariat)
Penelitian analisis univariat adalah analisa yang dilakukan menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian. Setelah dilakukan pengumpulan data kemudian data dianalisa menggunakan statistik deskriptif untuk mendapatkan dalam bentuk tabulasi, dengan cara memasukkan seluruh data kemudian diolah secara statistik deskriptif yang digunakan untuk melaporkan hasil dalam bentuk distribusi frekuensi dan prosentase (%) dari masing-masing variabel yaitu ventilasi ruang tidur dan kejadian ISPA (Notoatmodjo, 2005).
Selanjutnya data dianalisa secara deskriptif (univariate) dengan menggunakan distribusi frekuensi dan prosentase, yaitu (Machfoed, 2007): % 100 x N f P= Keterangan : P : Presentase
f : Frekuensi tiap kategori N : Jumlah sampel
b. Analisis Bivariat
Analisa data bivariat adalah analisa yang dilakukan untuk menjelaskan hipotesis hubungan variabel bebas dengan variabel terikat (Notoadmodjo, 2005).
Analisa bivariat penelitian ini menggunakan uji statistik
Chi-Square. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
X2 =
∑
(
−)
fe fe fo
Keterangan :
X2 : Nilai Chi Square
fo : Nilai hasil pengamatan untuk tiap kategori fe : Nilai hasil yang diharapkan untuk tiap kategori
Berdasarkan uji statistik dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima bila didapatkan nilai p ≤ 0,05 dan Ho diterima dan Ha ditolak bila didapatkan nilai p > 0,05.