• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang tidak diambil secara langsung di lapangan tetapi merupakan data sekunder yang telah diolah dan dipublikasi oleh instansi yang berkompeten dan relevan dengan penelitian.Data diambil dari Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id, annual report, dan finance.yahoo.com.

Dalam penilitian ini yang menjadi objek adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 – 2013.

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh adopsi IFRS terhadap return saham di perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Tabel4.1

Daftar Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 2 AGRO PT. Bank Agroniaga Tbk

3 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 4 ALKA PT. Alaska Industrindo Tbk 5 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk 6 ARNA PT. Arwana Citra Mulia Tbk 7 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk

(2)

8 BRNA PT. Berlina Tbk

9 BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk 10 CNTX PT. Centex Tbk

11 CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk 12 CTBN PT. Citra Turbindo Tbk

13 ERTX PT. Eratex Djaja Tbk

14 ETWA PT. Eterindo Wahanatama Tbk 15 FPNI PT. Titan Kimia Nusantara Tbk 16 GGRM PT. Gudang Garam Tbk

17 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk

18 HDTX PT. Panasia Indo Resources Tbk 19 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 20 IGAR PT. Champion Pasific Indonesia Tbk 21 IKAI PT. Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk 22 INAF PT. Indofarma Tbk

23 INCI PT. Intan Wijaya International Tbk 24 INDF PT.Indofood Sukses Makmur Tbk 25 INKP PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 26 INRU PT. Toba Pulp Lestari Tbk 27 JECC PT. Jembo Cable Company Tbk 28 JPFA PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk 29 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk

30 KAEF PT. Kimia Farma Tbk 31 KBLI PT. KMI Wire & Cable Tbk 32 KBLM PT. Kabelindo Murni Tbk 33 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 34 LION PT. Lion Metal Works Tbk 35 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk 36 MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk 37 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 38 MERK PT. Merck Indonesia Tbk

39 MRAT PT. Mustika Ratu Tbk 40 MYOR PT. Mayora Indah Tbk

41 NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk 42 PRAS PT. Prima alloy steel Universal Tbk 43 PSDN PT. Prashida Aneka Niaga Tbk 44 RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk

45 RMBA PT. Bentoel International Investama Tbk 46 SCPI PT. Merck Sharp Dohme Pharma Tbk 47 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk

(3)

49 SSTM PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk 50 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk

51 TFCO PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk 52 TIRT PT. Tirta Mahakam Resources Tbk 53 TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 54 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk 55 TPIA PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk 56 ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trad 57 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk 58 UNIT PT. Nusantara Inti Corpora Tbk 59 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk 60 VOKS PT. Voksel Electric Tbk

Sumber : diolah dari www.idx.co.id atau finance.yahoo.com

2. Gambaran Umum BEI (Bursa Efek Indonesia)

Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah salah satu bursa saham yang dapat

memberikan peluang investasi dan sumber pembiayaan dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi nasioanal.Bursa Efek Indonesia (BEI)

juga berperan dalam upaaya mengembangkan pemodal local yang besar solid untuk menciptakan pasar modal Indonesia yang stabil.

Bursa Efek Indonesia (BEI) berawal dari berdirinya Bursa Efek di Batavia, yang dikenal sebagai Jakarta pada saat ini, oleh pemerintah

Hindia-Belanda pada tanggal 14 Desember 1912.Sekuritas yang diperdagangkan saat itu adalah saham dan obligasi perusahaan-perusahaan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Hindia-Belanda, dan sekuritas-sekuritas lainnya.

Bursa Efek Indonesia adalah penggabungan dari Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta digabungkan pada tahun 2007. Penggabungan kedua Bursa Efek ini dilakukan sebagai suatu upaya untuk menciptakan kondisi

(4)

perekonomian di Indonesia menjadi lebih baik, dimana nama Bursa Efek Indonesia (BEI) ini masih berlaku sampai saat ini.

3. Gambaran Umum Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang menjalankan proses pembuatan produk. Sebuah perusahaan bisa dikatakan sebagai perusahaan mannufaktur apabila ada tahapan input – proses – output yang akhirnya menghasilkan suatu produk. Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan suatu medium proses untuk suatu transformasi bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Upaya ini melibatkan semua proses antara yang dibutuhkan untuk produksi dan integrasi komponen – komponen suatu produk. Beberapa industry, seperti produsen dan semikonduktor dan baja, juga menggunakan istilah fabrikasi atau pabrikasi.Sektor manufaktur sangat erat terkait dengan rekayasa atau teknik.

Karakteristik utama dalam perusahaan manufaktur adalah mengelola sumber daya menjadi barang jadi melalui proses pabrikasi (Menurut Surat Edaran Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, 2002). Aktivitas perusahaan yang tergolong dalam perusahaan industri manufaktur mempunyai tiga kegiatan utama yaitu :

a. Kegiatan utama memperoleh atau menyimpan input atau bahan baku. b. Kegiatan pengelolaan, pabrikasi atau perakitan atas bahan baku

(5)

c. Kegiatan menyimpan atas memasarkan barang jadi.

Populasi penelitian ini adalah 150 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 – 2013. Dari 150 perusahaan tersebut, diperoleh 60 perusahaan sebagai sampel akhir berdasarkan kriteria-kriteria seperti yang telah dijelaskan pada bab III. Penentuan jumlah sampel secara rinci diuraikan pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Kriteria Pemilihan Sampel

No Kriteria Sampel Penelitian Jumlah perusahaan 1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sejak tahun 2010 - 2013 150

2 Anual report yang tidak ditemukan pada www.idx.co.id (26) 3 Perusahaan yang tidak menampilkan harga saham (64)

Sample 60

Jumlah tahun penelitian : 4 tahun

Total Observasi Keseluruhan : 4 x 60 240 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2016

B. Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif menunjukkan nilai minimun, maksimum, rata-rata dan standar deviasi dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan data olah SPSS yang meliputi return saham maka dapat diketahui nilai maksimum, minimum, mean dan standard deviation dari setiap variable. Hal tersebut seperti yang di tunjukkan pada tabel 4.3 berikut :

(6)

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif return saham

Sumber : Data diolah dengan SPSS 21

Hasil dari statistik deskriptif di atas menunjukkan bahwa jumlah observasi dari penelitian ini adalah 240, analisis ini menggunakan data panel.

Gabungan antara cross section dan time series, dengan cara cross section sebanyak 60 perusahaan dan time series selama empat tahun, yaitu tahun 2010 - 2013. Sehingga di dapat jumlah observasi sebanyak 240. Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan di dalam penelitian ini sebanyak 240 data yang di ambil dari Laporan Keuangan Tahunan yang di terbitkan oleh masing – masing perusahaan pada Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2013 atau harga saham (closing price) yang ada di website www.finance.yahoo.com.

Berdasarkan tabel 4.3 di atas maka dapat dilihat melalui skewness dan

kurtosis data return saham berdistribusi normal atau tidak. Skewness mengukur kemencengan dari data dan kurtosis mengukur puncak dari

(7)

distribusi data.Data yang berdistribusi normal memiliki nilai skewness dan kurtosis mendekati nol. Hasil variable return saham ini tidak berdistribusi normal karena memiliki nilai skewness 2,289 dan nilai kurtosis 6,897.

Berdasarkan pengujian statistik deskriptif, Return saham berdasarkan tabel 4.3 memiliki nilai minimum (terkecil) sebesar -0,87, nilai maksimum (tertinggi) sebesar 4,41, nilai rata – rata return saham (mean) dari sampel perusahaan selama tahun 2010 – 2013 diperoleh sebesar 0,3190 dan standar deviasi 0,79463.

Tabel 4.4

Return Saham 60 Perusahaan Manufaktur Peride 2010 – 2013

No Kode Nama Perusahaan Return Saham (%)

2010 2011 2012 2013

1 ADES PT. Akasha Wira International Tbk 1.5313 -0.3765 0.9010 0.0417

2 AGRO PT. Bank Agroniaga Tbk 0.1915 0.0000 -0.1310 -0.1918

3 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 1.1667 -0.3654 1.1818 0.3241

4 ALKA PT. Alaska Industrindo Tbk 0.0000 -0.3125 0.0000 0.0909

5 APLI PT. Asiaplast Industries Tbk 0.4516 -0.1667 0.1467 -0.2442

6 ARNA PT. Arwana Citra Mulia Tbk 0.9463 0.2586 3.4932 -0.5000

7 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk 2.1043 -0.8095 0.0882 -0.0135

8 BRNA PT. Berlina Tbk 1.6667 0.1063 0.9774 -0.3500

9 BUDI PT. Budi Acid Jaya Tbk 0.0000 0.0909 -0.5250 -0.0439

10 CNTX PT. Centex Tbk 0.0000 2.0189 -0.1625 0.1642

11 CPIN PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk 3.0889 0.1685 0.6977 -0.0753

12 CTBN PT. Citra Turbindo Tbk -0.1935 0.7000 0.0353 0.0227

13 ERTX PT. Eratex Djaja Tbk -0.3059 2.3898 0.6250 -0.1385

14 ETWA PT. Eterindo Wahanatama Tbk 0.1220 0.8696 -0.2791 0.1774

15 FPNI PT. Titan Kimia Nusantara Tbk -0.2900 0.1056 -0.2675 -0.0348

16 GGRM PT. Gudang Garam Tbk 0.8561 0.5513 -0.0975 -0.2500

17 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk 4.4118 0.3043 -0.2583 -0.2449

18 HDTX PT. Panasia Indo Resources Tbk 0.3889 -0.2400 4.0000 -0.5632 19 HMSP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 1.7067 0.3854 0.5359 0.0417

(8)

20 IGAR PT. Champion Pasific Indonesia Tbk 0.5108 1.2619 -0.2105 -0.2133 21 IKAI PT. Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk -0.8664 -0.0340 0.0000 -0.0141

22 INAF PT. Indofarma Tbk -0.0361 1.0375 1.0245 -0.5364

23 INCI PT. Intan Wijaya International Tbk 0.2500 -0.1429 0.1667 -0.0204 24 INDF PT.Indofood Sukses Makmur Tbk 0.3732 -0.0564 0.2717 0.1282 25 INKP PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk -0.0575 -0.2500 -0.4472 1.0588

26 INRU PT. Toba Pulp Lestari Tbk 2.2857 0.9420 0.0448 -0.2143

27 JECC PT. Jembo Cable Company Tbk 0.2653 2.0645 0.0000 0.5000

28 JPFA PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk 1.4286 0.1250 0.5948 -0.8000

29 JPRS PT. Jaya Pari Steel Tbk 1.1887 -0.1638 -0.3196 -0.1818

30 KAEF PT. Kimia Farma Tbk 0.2520 1.1384 1.1765 -0.2027

31 KBLI PT. KMI Wire & Cable Tbk 0.4286 0.3000 0.8365 -0.2565

32 KBLM PT. Kabelindo Murni Tbk -0.0435 0.0364 0.1228 0.2344

33 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk 1.5000 -0.7908 0.5588 0.1792

34 LION PT. Lion Metal Works Tbk 0.8095 0.3816 0.9810 0.1538

35 LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk 1.0000 0.0417 1.1000 -0.2381

36 MAIN PT. Malindo Feedmill Tbk 2.5556 -0.6938 1.3214 0.3956

37 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 0.2927 0.2642 0.3433 -0.1333

38 MERK PT. Merck Indonesia Tbk 0.2063 0.3731 0.1472 0.2434

39 MRAT PT. Mustika Ratu Tbk 0.6456 -0.2308 -0.0200 -0.0510

40 MYOR PT. Mayora Indah Tbk 1.3889 0.3256 0.4035 0.3000

41 NIKL PT. Pelat Timah Nusantara Tbk 0.6226 -0.4047 -0.1289 -0.2108 42 PRAS PT. Prima alloy steel Universal Tbk -0.2185 0.4194 0.9318 -0.2745 43 PSDN PT. Prashida Aneka Niaga Tbk -0.2000 2.8750 -0.3387 -0.2683 44 RICY PT. Ricky Putra Globalindo Tbk 0.1242 0.0166 -0.0652 0.0058 45 RMBA PT. Bentoel International Investama Tbk 0.2308 -0.0125 -0.2658 -0.0172 46 SCPI PT. Merck Sharp Dohme Pharma Tbk -0.0282 -0.3404 0.2500 -0.0720

47 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk 0.4267 0.2710 0.8566 0.3663

48 SPMA PT. Suparma Tbk 0.1220 0.0435 0.1250 -0.2222

49 SSTM PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk -0.1000 -0.2000 -0.2556 -0.4104

50 TCID PT. Mandom Indonesia Tbk -0.1111 0.5278 -0.1000 0.2020

51 TFCO PT. Tifico Fiber Indonesia Tbk 0.6452 -0.0196 0.2400 -0.1935 52 TIRT PT. Tirta Mahakam Resources Tbk 0.0986 -0.1795 0.0938 -0.2571 53 TKIM PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk 0.6667 -0.2917 -0.0682 -0.0909

54 TOTO PT. Surya Toto Indonesia Tbk 3.5882 0.2821 -0.8670 0.1579

55 TPIA PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk 0.4577 -0.2479 0.8138 -0.3200 56 ULTJ PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trad 1.1607 -0.1074 0.2778 2.2609

57 UNIC PT. Unggul Indah Cahaya Tbk -0.2375 0.0929 0.0000 -0.0450

58 UNIT PT. Nusantara Inti Corpora Tbk 0.1301 1.1583 0.1500 -0.2754

(9)

60 VOKS PT. Voksel Electric Tbk 0.0976 0.8222 0.2561 -0.2816 Sumber : Data yang sudah diolah, 2016

Dalam tabel 4.4, data return saham menunjukkan bahwa nilai return saham terendah (minimum) sebesar -0,87 yaitu PT. Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk pada periode 2010, nilai tertinggi (maksimum) sebesar 4,41 yaitu PT. Gajah Tunggal Tbk pada periode 2010. Perhitungan rata – rata return saham (mean) dari sampel perusahaan selama tahun 2010 – 2013 diperoleh

sebesar 0,3190. Sedangkan standar deviasi 0,79463 menunjukkan data variabel return saham belum baik karena nilainya yang lebih besar daripada

nilai mean-nya.

C. Uji Asumsi dan Kualitas Variabel Penelitian Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Model regresi

yang baik adalah memiliki distribusi data normal dan tidak dengan uji statistik non-parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Uji statistik Kolmogrov-Smirnov (K-S) pada penelitian ini untuk memastikan data yang ada memenuhi asumsi uji paired t-test yaitu asumsi normalitas pada variabel return saham untuk periode sebelum dan sesudah pengadopsian penuh IFRS. Berikut hasil uji normalitas yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

(10)

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data diolah dengan SPSS 21

Analisi kenormalan berdasarkan metode Kolmogrov-Smirnov menyatakan kurva normal apabila nilai Asymp. Sig. berada di atas batas maximum error, yaitu 0,05. Tabel 4.5 menunjukkan bahwa return saham

sebelum (SBL) Pengadopsian penuh IFRS berdistribusi tidak normal 0,001< 0,005 dan pada periode setelah (SSD) pengadopsian penuh IFRS berdistribusi tidak normal karena 0,000 < 0,005.

Oleh karena data di atas menunjukkan bahwa terdapat beberapa data yang berdistribusi tidak normal maka salah satu alternatif untuk menjawab hipotesis adalah Uji Wilcoxon Rank Test.

(11)

D. Pengujian Hipotesis

1. Uji Wilcoxon Signed Rank Test

Wilcoxon Signed Rank Test adalah uji nonparametris untuk mrngukur signifikansi perbedaan antara 2 kelompok data berpasangan berskala ordinal atau interval tetapi berdistribusi tidak normal. Uji Wilcoxon Signed Rank Test

merupakan uji alternatif dari uji pairing t test atau t paired apabila tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji ini dikenal juga dengan istilah Wilcoxon

Match Pair Test.

Dalam penelitian ini, Wilcoxon Signed Rank Test digunakan untuk

menguji apakah terdapat perbedaan pada besarnya return saham antara periode sebelum dan sesudah pengadopsian penuh IFRS. Pengujian dilakukan

terhadap komponen return saham yang di bagi menjadi dua kelompok sampel. Kelompok sampel „sebelum‟ terdiri dari data dua tahun sebelum pengadopsian

penuh IFRS dan kelompok „sesudah‟ terdiri dari dua tahun setelah pengadopsian penuh IFRS.

Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan return saham di perusahaan manufaktur sebelum dan sesudah mengadopsi penuh IFRS, salah

satu cara yang digunakan adalah dengan melihat return saham sebelum dan sesudah mengadopsi penuh IFRS. Hasil pengujian menggunakan

(12)

1. Return saham sebelum mengadopsi penuh IFRS (2010) dan sesudah mengadopsi penuh IFRS (2012).

Tabel 4.6

Sumber : Data diolah dengan SPSS 21

Berdasarkan hasil perhitungan Wilxocon Signed Rank Test pada tabel 4.6, maka nilai Z yang di dapat sebesar -2,400 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,016 dimana lebih kecil dari batas kritis penelitian 0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah menerima Ha atau berarti terdapat perbedaan return sahamsebelum pengadopsian penuh IFRS tahun 2010 dengan return sahamsesudah pengadopsian penuh IFRS tahun 2012. Hasil di atas menunjukkan bahwa investor terpengaruh terhadap pengadopsian IFRS di Indonesia terutama di bidang manufaktur.

RETURNSSD - RETURNSBL

Z -2.400b

Asymp. Sig. (2-tailed) .016

Test Statisticsa

a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on positive ranks.

(13)

2. Return saham sebelum mengadopsi penuh IFRS (2011) dan sesudah mengadopsi penuh IFRS (2013).

Tabel 4.7

Hasil Uji Wilxocon Signed Rank Test

Sumber : Data diolah dengan SPSS 21

Berdasarkan hasil perhitungan Wilxocon Signed Rank Test pada tabel 4.7 maka nilai Z yang di dapat sebesar -2,886 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,004 dimana lebih kecil dari batas kritis penelitian 0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah menerima Ha atau berarti terdapat perbedaan return sahamsebelum pengadopsian penuh IFRS tahun 2011 dengan return sahamsesudah pengadopsian penuh IFRS tahun 2013. Hasil di atas menunjukkan bahwa investor terpengaruh terhadap pengadopsian IFRS di Indonesia terutama di bidang manufaktur.

(14)

3. Return saham sebelum mengadopsi penuh IFRS (2010) dan sesudah mengadopsi penuh IFRS (2013).

Tabel 4.8

Hasil Uji Wilxocon Signed Rank Test

Sumber : Data diolah dengan SPSS 21.00

Berdasarkan hasil perhitungan Wilxocon Signed Rank Test pada tabel 4.8 maka nilai Z yang di dapat sebesar -4,789 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000 dimana lebih kecil dari batas kritis penelitian 0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah menerima Ha atau berarti terdapat perbedaan return sahamsebelum pengadopsian penuh IFRS tahun 2010 dengan return sahamsesudah pengadopsian penuh IFRS tahun 2013. Hasil di atas menunjukkan bahwa investor terpengaruh terhadap pengadopsian IFRS di Indonesia terutama di bidang manufaktur.

(15)

4. Return saham sebelum mengadopsi penuh IFRS (2011) dan sesudah mengadopsi penuh IFRS (2012).

Tabel 4.9

Hasil Uji Wilxocon Signed Rank Test

Sumber : Data diolah dengan SPSS 21.00

Berdasarkan hasil perhitungan Wilxocon Signed Rank Test pada tabel 4.9 maka nilai Z yang di dapat sebesar -0,692 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,489 dimana lebih besar dari batas kritis penelitian 0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah menerima Ho atau berarti tidak terdapat perbedaan return sahamsebelum pengadopsian penuh IFRS tahun 2011 dengan return sahamsesudah pengadopsian penuh IFRS tahun 2012. Hasil di atas menunjukkan bahwa investor tidak terpengaruh terhadap pengadopsian IFRS di Indonesia terutama di bidang manufaktur.

(16)

5. Return saham sebelum mengadopsi penuh IFRS (2010-2011) dan sesudah mengadopsi penuh IFRS (2012-2013).

Tabel 4.10

Hasil Uji Wilxocon Signed Rank Test

Sumber : Data diolah dengan SPSS 21.00

Berdasarkan hasil perhitungan Wilxocon Signed Rank Test pada tabel 4.10 maka nilai Z yang di dapat sebesar -3,719 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000 dimana lebih kecil dari batas kritis penelitian 0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah menerima Ha atau berarti terdapat perbedaan return saham dua tahunsebelum pengadopsian penuh IFRS tahun 2010-2011 dengan return sahamdua tahun sesudah pengadopsian penuh IFRS tahun 2012-2013. Hasil di atas menunjukkan bahwa investor terpengaruh terhadap pengadopsian IFRS di Indonesia terutama di bidang manufaktur.

(17)

E. Pembahasan

Hipotesis pertama diterima, sehingga return saham antara perusahaan manufaktur yang belum mengadopsi penuh IFRS berbeda dengan return saham perusahaan manufaktur yang telah mengadopsi penuh IFRS. Terjadinya pergerakan harga saham tidak lepas dari hasil publikasi laporan keuangan, hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Barth et al. (2008) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang tinggi antara angka akuntansi dengan harga saham dan return saham. Jika return saham antara perusahaan manufaktur yang belum mengadopsi penuh IFRS berbeda dengan

return perusahaan manufaktur yang telah mengadopsi penuh IFRS, hal ini

menunjukkan bahwa pada periode tersebut angka akuntansi yang tampak pada laporan keuangan yang merefleksikan fundamental/ kinerja perusahaan mengalami perubahan, sehingga hasil analisis yang dilakukan oleh investor pun juga ikut mengalami perubahan, akibatnya permintaan saham pada periode ini mengalami perbedaan. Keadaan ini membuat harga saham perusahaan tersebut mengalami perubahan, sehingga return sahamnya pun mengalami perbedaan.

Gambar

Tabel 4.5  Hasil Uji Normalitas

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau system operasi baru) baru, atau

[r]

Untuk kegiatan lawan penyelidikan, pos kotaraja tetap melaksanakan kegiatan pengamanan kedalam baik materiil maupun personel, agar tetap aman dari ancaman lawan

Perlakuan kolkisin juga mempengaruhi fenotip tanaman cabe keriting yang dilihat dari karakter morfologi, seperti tinggi tanaman, diameter batang, ukuran daun dan

Ketika koneksi jaringan komputer lokal ke server sudah kembali tersambung, maka sistem akan mengirimkan SMS notifikasi seperti yang tampak pada gambar 4.32. Ketika server

&lt; T tabel (0&lt;52) maka dapat diperoleh T hitung = 0 lebih kecil dari T tabel = 52 sehingga pada penelitian ini hipotesis (Ha) diterima yang menyatakan

Mari kita kembali kepada Tuhan, biarlah diri kita berada dalam kuasa Yesus untuk mengalahkan iblis.. Jangan pernah menyerah terhadap iblis karena Yesuslah yang lebih

Oleh karena itu, setiap orang memiliki keterkaitan yang erat antara satu sama lain dalam sebuah kekerabatan, baik secara biologis, spiritual, maupun secara fisik dalam