• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI TAHUN"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

SEKRETARIAT

BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI

TAHUN 2015-2019

SEKRETARIAT

BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI

2014

(2)

Kata Pengantar i

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Badan Pengkajian Kebijakan Iklim Dan Mutu Industri (BPKIMI) 2015-2019, perlu dilakukan penyempurnaan karena perubahan Struktur Organisasi Kementerian Perindustrian sesuai Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara

Renstra BPKIMI 2015-2019 dimaksudkan untuk merencanakan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pencapaian sasaran pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, Kebijakan Industri Nasional (Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008), serta draft Renstra Kementerian Perindustrian dan BPKIMI 2015-2019.

Dalam rangka untuk mendukung dan mewujudkan visi menjadi lembaga penyedia rumusan kebijakan yang visioner dan pelayanan teknis teknologis terkini yang profesional bagi sektor industri nasional, Sekretariat BPKIMI yang tugasnya melaksanakan pelayanan teknis dan administratif maka akan melakukan Penyusunan dan Evaluasi Program Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri dengan outcome kegiatan terwujudnya kualitas program yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya termasuk dalam implementasinya.

Diharapkan Renstra Sekretariat BPKIMI 2015-2019 diharapkan mampu meningkatkan perencanaan program dan kegiatan di seluruh Satuan kerja di lingkungan BPKIMI dalam rangka mencapai kinerja yang tinggi sebagaimana yang digariskan pada indikator kinerja dari masing-masing unit kerja di lingkungan BPKIMI.

Jakarta, Desember 2014 Sekretaris BPKIMI,

(3)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ... 1 BAB I ... 2 PENDAHULUAN ... 2 A. Kondisi Umum ... 2

B. Potensi dan Permasalahan ... 4

BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN SEKRETARIAT BPKIMI ... 12

A. VISI ... 12

B. MISI ... 13

C. Tujuan ... 13

D. Sasaran Strategis ... 14

BAB IIIARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN... 19

A. Arah Kebijakan Dan Strategi BPKIMI ... 19

B. Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat BPKIMI ... 20

C. Kerangka Regulasi ... 20

D. Kerangka Kelembagaan ... 23

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ... 27

A. Target Kinerja ... 27

B. Kerangka Pendanaan ... 29

(4)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Kondisi Umum

Dalam Undang-Undang (UU) No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025 pun telah ditetapkan bahwa visi pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur. Di dalamnya disebutkan bahwa struktur perekonomian diperkuat dengan mendudukkan sektor industri sebagai motor penggerak yang didukung oleh kegiatan pertanian dalam arti luas, kelautan, dan pertambangan yang menghasilkan produk-produk secara efisien, modern, dan berkelanjutan serta jasa-jasa pelayanan yang efektif yang menerapkan praktik terbaik dan ketatakelolaan yang baik agar terwujud ketahanan ekonomi yang tangguh. Pembangunan industri diarahkan untuk mewujudkan industri yang berdaya saing dengan struktur industri yang sehat dan berkeadilan.

BPKIMI mendapatkan tugas untuk melaksanakan sasaran strategis pada Tingginya Kemampuan Inovasi dan Penguasaan Teknologi Industri. Inovasi dimaksud adalah kreativitas untuk menciptakan produk baru sebagai hasil penelitian dan pengembangan teknologi terapan, dan penelitian dari berbagai sektor lainnya. Indikator Kinerja Utama (IKU) dari sasaran strategis ini adalah terkait dengan jumlah hasil penelitian dan pengembangan (litbang) yang siap diterapkan, diukur melalui penghitungan jumlah hasil penelitian dan pengembangan dan jumlah hasil litbang yang telah diimplementasikan, diukur melalui penghitungan jumlah teknologi sebagai hasil penelitian yang sudah diterapkan dan dimanfaatkan industri atau IKM dan telah masuk dalam skala pabrik/manufaktur.

Dalam hubungan ini maka BPKIMI harus dapat memberikan

kontribusinya yang signifikan dan memiliki komitmen yang lebih kuat

terutama dalam berbagai kegiatan yang terkait dengan:

1. Pelaksanaan inovasi dan riset-riset yang dibutuhkan industri;

(5)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 3

3. Revitalisasi fungsi litbang teknologi dalam rangka peningkatan penguasaan teknologi/percepatan alih teknologi dan kemandirian bangsa;

4. Peningkatan aplikasi hasil-hasil litbang nasional dan perlindungan HKI.

Sejauh ini litbang teknologi industri yang dilaksanakan oleh seluruh Balai Besar dan Baristand Industri masih banyak yang hasilnya belum bisa dirasakan manfaatnya oleh dunia industri atau masih bersifat kepentingan internal. Namun demikian beberapa hasil litbang teknologi industri sudah ada yang dimanfaatkan oleh dunia industri. Kita menyadari bahwa memang menjadi sumbangan yang tepat apabila kita akan mengembangkan litbang yang betul-betul dapat diaplikasikan oleh industri ditengah keterbatasan sarana dan prasarana dan sumber daya. Namun demikian kita harus berupaya semaksimal mungkin dalam mendorong penguasaan teknologi dalam mewujudkan kemandirian bangsa.

Sejalan dengan kondisi tersebut, sekretariat sebagai salah satu unsur penunjang dalam melaksanaan BPKIMI harus turut mendukung dan mewujudkan visi dan misi BPKIMI mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri.

1. Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kelembagaan Litbang 3. Peningkatan Sarana dan Prasarana Kelembagaan Litbang

4. Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat BPKIMI

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran serta evaluasi dan pelaporan di lingkungan BPKIMI;

2. koordinasi dan pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi di lingkungan BPKIMI;

3. koordinasi dan pelaksanaan administrasi kerja sama dilingkungan BPKIMI; 4. pelaksanaan urusan administrasi keuangan di lingkungan BPKIMI;

5. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian dan manajemen kinerja di lingkungan BPKIMI.

(6)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 4

B. Potensi dan Permasalahan

Potensi

a) Kelembagaan

Aspek kelembagaan ini menjadi suatu potensi yang perlu dikembangkan secara berkelanjutan untuk memperkuat peran BPKIMI sebagai pusat rujukan kebijakan industri. Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No.105/M-IND/PER/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, BPKIMI (BPKIMI) terdiri atas 5 (lima) unit setingkat eselon II di pusat, 11 (sebelas) Balai Besar dan 11 (sebelas) Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand Industri) yang tersebar di 15 provinsi di Indonesia, secretariat memiliki peran koordinasi dalam upaya pengembangan industri nasional, yaitu Penyusunan dan Evaluasi Program Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri dengan outcome kegiatan terwujudnya kualitas program yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya termasuk dalam implementasinya yang indikatornya terdiri dari :

a. Terlaksananya pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan BPKIMI;

b. Tersusunnya Program Kegiatan BPKIMI; c. Tersusunnya Evaluasi Program BPKIMI.

b) Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam rangka mendukung BPKIMI untuk mewujudkan industri yang berdaya saing dan inovatif yang berbasis Riset dan Teknologi, mutlak diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, berkualitas dan kompeten sebagai aset strategis.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretariat BPKIMI memiliki 4 (empat) bagian dan 4(empat) sub bagian dengan dukungan SDM berjumlah 60(enam puluh) orang pegawai. Banyaknya jumlah pegawai di Sekretariat BPKIMI berdasarkan pendidikan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1. SD = 2 Orang 2. SMP = 2 Orang

(7)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 5 3. SLTA = 9 Orang 4. D.III = 4 Orang 5. S1 = 31Orang 6. S2 = 12 Orang 7. S3 = 0 Orang Jumlah 60 Orang

Berdasarkan klasifikasi kompetensinya SDM aparatur di lingkungan BPKIMI secara keseluruhan terbagi menjadi 28,33 % berlatar pendidikan SD, SMP, SMA dan D3 serta 71,67 % berlatar belakang pendidikan S1, S2, dan S3.

Sesuai tugas dan fungsi Sekretariat BPKIMI sebagai pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri, dibutuhkan SDM yang mempunyai kompetensi dalam penyusunan rencana, program, anggaran, pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi, evaluasi dan pelaporan, serta administrasi kerja sama untuk mendukung tugas dan pokok fungsi Sekretariat.

c) Jejaring Kerja

Di bidang Sekretariat, telah dibangun berbagai kerja sama yang melibatkan unsur Academic, Bussiness, dan Government (ABG). Beberapa di antaranya adalah kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi/institusi baik di lingkungan Kementerian maupun Non-Kementerian, antara lain:

 Dalam rangka Pengembangan Kompetensi SDM (Program Rintisan Gelar S3 dengan UI, IPB, ITB, UGM, ITS, dan USU;

 Peningkatan Akuntabilitas Kinerja ( Kemenpan dan RB )  Evaluasi Kinerja Pembangunan (Bappenas);

 Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara (Kementerian Keuangan);  Menilai Jabatan Fungsional Peneliti dan memproses Penetapan Angka

Kredit ( LIPI);

(8)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 6

d) Publikasi ilmiah (jurnal, majalah) yang terakreditasi oleh LIPI;

Publikasi jurnal ilmiah di Balai Besar dan Baristand Industri dilakukan melalui penerbitan jurnal ilmiah yang terbit berkala per semester serta majalah ilmiah.

Permasalahan

a) Bidang Penelitian dan Pengembangan Industri

BPKIMI sebagai salah satu lembaga litbang yang berperan aktif dalam policy research dan applied research telah banyak memberikan kontribusi, baik dalam perumusan kebijakan industri nasional maupun memberikan layanan teknis ke dunia industri terutama industri kecil dan menengah. Namun, dengan perkembangan lingkungan strategis yang terjadi demikian pesat, kebijakan-kebijakan tersebut memerlukan penyesuaian untuk dapat menjangkau kepentingan-kepentingan yang beraneka ragam.

Kualitas kelitbangan sudah seharusnya dipandang sebagai penentu keberhasilan pembangunan industri karena apa yang dihasilkan oleh lembaga litbang bisa diukur, baik input maupun output-nya. Meskipun demikian, dalam kenyataannya peranan kelitbangan dalam pembangunan industri masih jauh dari apa yang diharapkan karena berbagai permasalahan mendasar yang selalu menghambat tumbuh dan berkembangnya lembaga kelitbangan di dalam negeri, terutama di lingkungan Kementerian Perindustrian, yaitu sebagai berikut:

1) Keterbatasan Sumber Daya Litbang;

Terbatasnya sumber daya litbang tercermin dari rendahnya kualitas SDM dan kesenjangan pendidikan di bidang iptek. Sebagaimana disadari bahwa untuk mewujudkan industri yang berdaya saing dan inovatif yang berbasis Ristek, mutlak diperlukan SDM yang handal, berkualitas, dan kompeten. Peran strategis SDM yang diharapkan belum dapat dilaksanakan secara optimal dalam proses peningkatan daya saing industri nasional karena masih terdapat kendala dan masalah SDM.

Kendala SDM yang dimaksud antara lain kurangnya kuantitas dan kualitas SDM litbang, kurangnya kompetensi para pejabat struktural dan

(9)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 7

fungsional dalam penyusunan konsepsi kebijakan industri, penyusunan perencanaan/program, kerja sama/kemitraan internal dan eksternal, pengembangan kompetensi lembaga sertifikasi, keterampilan teknis, serta kemampuan manajerial. SDM yang diharapkan harus memiliki kualitas yang cukup tinggi dalam arti mampu melaksanakan program pembangunan secara inovatif, kreatif, serta produktif dengan semangat kerja dan disiplin tinggi serta memiliki kemampuan manajerial, kewirausahaan, dan kepemimpinan yang merupakan persyaratan agar dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja. Berdasarkan komposisi pendidikan SDM di lingkungan BPKIMI dari 2440 orang pegawai, terdiri dari: SD (2,05 %); SLTP (2,58 %); SLTA (29,26 %); D3 (11,52 %), S1(39,18 %); S2 (14,34 %); dan S3 (1,07 %). Meskipun secara kuantitas SDM di lingkungan BPKIMI cukup banyak, namun pegawai yang akan memasuki usia pensiun (usia > 51 tahun) juga memiliki porsi yang cukup besar, yaitu 40,94 %, kemudian usia 46 – 50 tahun 11,07%, usia 35 – 45 18,57%, dan < 35 tahun 29,43%.

Disamping itu, pegawai yang memiliki jabatan fungsional berjumlah 820 orang atau 33,61 % dari total pegawai BPKIMI, fungsional yang dibawah binaannya terdiri dari Peneliti (312 orang), Perekayasa (55 orang), Tenaga Litkayasa (174 orang), Pengendali Dampak Lingkungan (28 orang), dan Penguji Mutu Barang (109 orang).

Disisi lain, prasarana dan sarana untuk mendukung kegiatan kelitbangan terutama di lingkungan Kementerian Perindustrian masih rendah. Selama kurun 5 (lima) tahun belakangan ini, pengadaan alat laboratorium uji lebih banyak difokuskan untuk mendukung kelancaran kegiatan pengujian dalam rangka penerapan SNI wajib, sementara untuk mendukung kegiatan litbang masih sangat rendah.

3) Kerja sama atau kolaborasi litbang antar Lembaga Litbang Pemerintah, Perguruan Tinggi dan Dunia Industri relatif masih rendah;

Seringkali masalah yang dihadapi oleh litbang industri tidak dapat ditangani secara individu oleh litbang industri yang ada. Kerja

(10)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 8

sama antara Peneliti atau antara Lembaga Litbang dapat diwujudkan dalam rangka berbagi sumber daya berupa peneliti maupun fasilitas dan peralatan litbang, atau bahkan dana litbang.

Namun dalam kenyataannya, kegiatan kelitbangan di dalam negeri belum mampu dikoordinasikan dengan baik, sehingga banyak kegiatan litbang yang dilaksanakan sifatnya mengulang, tetapi hasilnya tidak maksimal. Kolaborasi antar lembaga litbang Pemerintah dengan Perguruan Tinggi dan dunia usaha belum menjadi suatu kebutuhan nasional. Yang terjadi selama ini lebih banyak melalui pendekatan konvensional atau dengan kata lain belum terprogramkan secara nasional.

4) Belum berkembangnya budaya Litbang Industri di kalangan masyarakat;

Pada umumnya budaya bangsa Indonesia masih belum mencerminkan nilai-nilai iptek yang mempunyai penalaran obyektif, rasional, maju, unggul, dan mandiri. Pola pikir masyarakat belum berkembang ke arah yang lebih suka mencipta daripada sekedar memakai, lebih suka membuat daripada sekedar membeli, serta lebih suka belajar dan berkreasi daripada sekedar menggunakan teknologi yang ada.

Di sisi lain masyarakat pada umumnya belum termotivasi untuk terjun ke dunia kelitbangan karena pekerjaan di bidang kelitbangan dipandang belum menjanjikan dibandingkan dengan jenis pekerjaan yang lain. Di sisi lain, kebutuhan akan teknologi baru dan maju tidaklah menjadi kendala karena mudah diperoleh dari berbagai sumber di luar negeri.

5) Belum efektifnya penerapan sistem manajemen litbang di lingkungan BPKIMI;

Disadari bahwa penerapan sistem manajemen kelitbangan di lingkungan BPKIMI belum diterapkan di semua lembaga litbang di lingkungan BPKIMI.

(11)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 9

6) Manajemen keuangan yang kurang akomodatif terhadap tuntutan kegiatan litbang.

Manajemen keuangan yang dianut selama ini dirasakan kurang akomodatif untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya lembaga litbang, apalagi anggaran yang dialokasikan masih jauh dari apa yang diharapkan.

Pada umumnya lembaga litbang dikelola oleh Pemerintah dimana struktur kelembagaannya mengikuti sistem organisasi dan tata kelola induknya, yaitu Kementerian maupun Lembaganya. Seringkali sistem organisasi dan tata kelola tersebut tidak cocok untuk diterapkan di lembaga litbang. Sebagai contoh, penerimaan lembaga litbang dari industri ketika melakukan layanan teknis atau penyebarluasan hasil litbang harus masuk ke Pemerintah dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), sehingga lembaga litbang tersebut tidak memiliki lagi dana di akhir tahun untuk melaksanakan kegiatan litbang dan layanan teknis ke industri, sampai dana tersebut turun kembali di tahun berikutnya setelah melalui proses panjang, sementara industri tidak mau tahu dan akhirnya mengeluh lembaga litbang tersebut lamban dalam memberikan pelayanan.

Di sisi lain, unit layanan teknis dituntut untuk mampu memberikan layanan publik secara prima, sementara sistem penganggaran PNBP tidak memungkinkan unit layanan bergerak secara leluasa (kecuali melalui mekanisme Badan Layanan Umum – BLU), sehingga penerimaan yang seharusnya dapat ditarik menjelang akhir tahun terpaksa harus ditolak.

b) Penguasaan Teknologi Industri

1) Umumnya industri masih bersikap sebagai pengguna teknologi;

Jumlah industri di Indonesia yang melakukan inovasi teknologi secara intensif maupun memanfaatkan hasil-hasil inovasi dari penyedia teknologi di dalam negeri relatif masih sangat rendah. Umumnya mereka cenderung memanfaatkan teknologi dari luar yang sudah proven meskipun biayanya sangat mahal. Di sisi lain harus diakui bahwa

(12)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 10

lembaga-lembaga riset di dalam negeri yang berperan sebagai penyedia teknologi masih belum sepenuhnya bertumpu pada kebutuhan riil masyarakat industri dan kurang mampu memenuhi kebutuhan riset yang lebih aplikatif. Akibatnya industri nasional umumnya masih menerapkan diri hanya sebagai pengguna teknologi yang kurang mendukung pengembangan IPTEK maupun peningkatan daya saing dan kemandirian industri nasional di bidang teknologi.

2) Kemampuan akuisisi teknologi dari luar negeri masih rendah;

Teknologi dari luar negeri yang diadakan sendiri oleh industri dalam negeri ternyata belum disertai dengan cara akuisisi yang tepat (mencari, menilai dan mengadakan negosiasi dengan pemasok teknologi, memperoleh teknologi yang sesuai kebutuhan) sehingga biaya yang ditanggung masih besar dan ketergantungan yang masih terus menerus pada pemasok teknologi dari luar negeri. Selain itu pihak pemilik teknologi di luar negeri pada umumnya memberlakukan teknologi sebagai komoditi yang memiliki nilai strategis sehingga bersikap kurang terbuka untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada industri dalam negeri guna menggali, meningkatkan kompetensi, dan akuisisi teknologi dari luar di atas sehingga kemampuan akuisisi teknologi dari luar masih rendah.

3) Terbatasnya lembaga pendidikan dan pelatihan khusus sesuai dengan bidang-bidang keahlian yang dibutuhkan oleh industri;

Sistem pendidikan yang ada sekarang ini belum mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja industrial yang kompeten sesuai dengan harapan industri karena belum memadainya informasi tentang perkembangan dan kebutuhan akan tenaga industrial yang kompeten.

Sementara itu, standar kompetensi tenaga industri belum tersedia secara luas dan lembaga-lembaga pelatihan yang ada pada umumnya belum mendapatkan pengakuan dari lembaga akreditasi resmi.

Permasalahan di atas masih ditambah dengan terbatasnya jumlah lembaga sertifikasi personil yang sudah disertifikasi, dan belum

(13)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 11

adanya sistem untuk mensertifikasi atau mengakreditasi lembaga-lembaga pelatihan yang ada.

c) Kurangnya sosialisasi fasilitasi pemerintah

Dalam mengkaji dan merumuskan suatu kebijakan diperlukan data dan analisis yang akurat, agar kebijakan yang dirumuskan dapat diimplementasikan dan mencapai sasaran yang ditetapkan. Namun, saat ini ketersediaan data dan analisis tersebut masih dirasakan kurang. Perumusan kebijakan belum sepenuhnya didasarkan pada suatu kajian yang mendalam dan komprehensif, sehingga seringkali kebijakan yang telah ditetapkan sulit diimplementasikan atau masih kurang efektif pada tahap implementasinya. Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing industri nasional adalah dengan menyediakan fasilitas bagi industri, yakni berupa pemberian insentif diantaranya adalah bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP), tax allowance, keringanan bea masuk impor mesin dan barang modal, pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPNDTP), serta penurunan tarif bea masuk impor bahan baku keperluan industri. Namun, pemanfaatan beberapa fasilitas tersebut masih relatif minim. Salah satu penyebabnya adalah keterlambatan Kementerian Keuangan dalam menerbitkan peraturan sebagai payung hukum dalam pemberian fasilitas (banyak terjadi pada BMDTP), akibat kurangnya koordinasi antara instansi terkait. Seringkali peraturan tersebut baru terbit setelah semester pertama tahun berjalan, sehingga pelaku industri kurang dapat memanfaatkannya secara optimal.

Penyebab lainnya adalah kurangnya informasi dan pemahaman kebijakan industri terutama di daerah, akibat kurangnya sosialisasi terkait fasilitas dan kebijakan yang diberikan pemerintah. Banyak pelaku industri di daerah yang belum tahu bagaimana cara memanfaatkan fasilitas tersebut. Bahkan ada yang tidak mengetahui bahwa pemerintah telah menyediakan fasilitas insentif guna membantu peningkatan daya saing industri.

(14)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 12

BAB II

VISI, MISI DAN TUJUAN SEKRETARIAT BPKIMI

A. VISI

Visi Pembangunan Industri Nasional Jangka Panjang (2025) yang tertuang dalam Kebijakan Industri Nasional adalah “Indonesia Menjadi Negara Industri

yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan” yang bercirikan:

1. Industri kelas dunia;

2. Memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi;

3. Kemampuan yang berimbang dan merata antara skala usaha (IKM dan industri besar);

4. Memiliki struktur industri yang kuat;

5. Industri menjadi penggerak utama ekonomi;

6. Industri berperan besar dan memberikan kontribusi tinggi bagi perekonomian nasional.

Visi Pembangunan Industri Nasional Jangka Panjang (2025) yang diamanatkan kepada Kementerian Perindustrian, BPKIMI sebagai salah satu unit eselon I mempunyai visi:

Dalam rangka mendukung terwujudnya Visi BPKIMI, maka Sekretariat BPKIMI mempunyai Visi sesuai tugas dan fungsi yang diemban Sekretariat, maka dengan ini menetapkan Visinya adalah:

“Menjadi pusat pelayanan teknis dan administratif yang profesional bagi satuan organisasi BPKIMI”

“Menjadi lembaga penyedia rumusan kebijakan yang visioner dan pelayanan teknis teknologis terkini yang mampu menjadi katalis

peningkatan produktivitas dan daya saing sektor industri di tingkat nasional maupun global”

(15)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 13

B. MISI

Agar dapat mewujudkan visi yang telah ditetapkan seperti tersebut di atas, Sekretariat BPKIMI pada 5 tahun ke depan (2015–2019) mengemban misi sebagai berikut:

1. Mendukung perencanaan program dalam rangka penelitian dan pengkajian serta penyusunan rencana kebijakan makro pengembangan industri jangka menengah dan panjang, kebijakan pengembangan iklim dan mutu industri; 2. Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara;

3. Peningkatan kompetensi SDM Kelitbangan dan reformasi birokrasi dalam rangka mendukung program/kegiatan;

4. Meningkatkan peran Sekretariat dalam pelayanan teknis dan administratif ; 5. Mendorong pengembangan teknologi informasi;

6. Mendukung peran litbang dalam pembangunan industri nasional.

C. Tujuan

Sesuai dengan RPJPN tahun 2005 – 2025 sebagaimana dinyatakan dalam UU No. 17 Tahun 2007, dalam pembangunan jangka panjang, pembangunan industri antara lain diarahkan untuk menjadi wahana peningkatan kemampuan inovasi dan wirausaha bangsa di bidang teknologi industri dan manajemen, sebagai ujung tombak pembentukan daya saing industri nasional menghadapi era globalisasi/liberalisasi ekonomi dunia.

Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi di atas, BPKIMI menetapkan tujuan yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun ke depan sesuai dengan Peta Strategis Kementerian. Adapun, tujuan BPKIMI adalah :

1. Mewujudkan kebijakan di bidang inovasi teknologi, standardisasi, iklim usaha, industri hijau dan kelitbangan dalam rangka mendorong daya saing industri nasional;

2. Mendorong peningkatan pelayanan teknis teknologis dan fokus pada pemecahan masalah yang dihadapi sektor industri;

3. Meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi maju dalam rangka meningkatkan produktivitas dan daya saing

(16)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 14

Sekretariat BPKIMI dalam mendukung hal tersebut, telah menetapkan tujuan, yaitu:

1. Meningkatnya peran penguasaan penyusunan program yang efektif dan efisisen;

2. Meningkatnya kualitas pelayanan teknis dan administratif dalam rangka mewujudkan tujuan BPKIMI;

3. Meningkatnya akuntabilitas kinerja pegawai dan Unit;

4. Meningkatnya kemampuan dan kompetensi SDM di lingkungan BPKIMI

D. Sasaran Strategis

Kementerian Perindustrian memiliki Sasaran Strategis : 1. Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Pertumbuhan Industri;

2. Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Penguasaan Pasar Dalam dan Luar Negeri; 3. Sasaran Strategis 3: Meningkatnya investasi di sektor industri;

4. Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Penyerapan Tenaga Kerja di Sektor Industri;

5. Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Penyebaran dan Pemerataan Industri; 6. Sasaran Strategis 6: Kuatnya Struktur Industri;

Dari Sasaran Strategis Kementerian Perindustrian tersebut, BPKIMI memiliki Sasaran Strategis :

1. Sasaran Strategis 1: Meningkatnya investasi di sektor industri, dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu:

1) Meningkatnya investasi di sektor industri

2. Sasaran Strategis 2: Kuatnya Struktur Industri, dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu:

1) Peningkatan penguasaan teknologi industri;

2) Laju pertumbuhan industri yang menerapkan prinsip-prinsip industri hijau; 3) Penurunan impor produk industri yang SNI, ST dan/atau PTC diberlakukan

(17)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 15

Sekretariat BPKIMI dalam setiap sub kegiatan yang direncanakan, telah ditetapkan sasaran yang akan dicapai beserta indikator pencapaiannya. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah monitoring dan evaluasi keberhasilan implementasi dari Renstra. Jika pencapaiannya masih dirasakan minim, maka akan dengan mudah teridentifikasi permasalahannya sehingga dapat segera ditemukan solusinya.

Dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan bagi setiap misi yang diemban, Sekretariat BPKIMI menjabarkan strategi dan kebijakan yang dikelompokkan dalam strategi dan strategi implementasi, adapun Indikator Kinerja Utama (IKU) berupa Sasaran Strategis yang akan dicapai Sekretariat BPKIMI dalam kurun waktu 2015-2019 adalah sebagai berikut :

1. Perspektif Pemangku Kepentingan

- Sasaran Strategis 1: Terwujudnya Kebijakan dan Program BPKIMI yang Berkualitas dan Berkelanjutan, dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu:

1) Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan

2) Tingkat Kesesuaian Realisasi Anggaran dengan Target yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran

3) Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran

- Sasaran Strategis 2: Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur, dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu:

1) SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang S3 2) SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan

3) Peningkatan SDM Aparatur yang Kompeten di Tupoksi Masing-Masing 4) Menurunnya SDM Aparatur yang Indisipliner

2. Perspektif Proses Intenal

- Sasaran Strategis 1: Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel, dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu:

1) Realisasi Anggaran BPKIMI sesuai Target yang Ditetapkan Kementerian Perindustrian

(18)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 16

3) Tertib Administrasi Pengelolaan BMN

- Sasaran Strategis 2: Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri, dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu:

1) Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan Program,Monitoring, dan Evaluasi

2) Implementasi Kerja Sama Teknis Luar Negeri 3. Perspektif Pembelajaran Organisasi

- Sasaran Strategis 1 : Sistem Informasi yang Handal, dengan indikator kinerja sasaran strategis yaitu:

1) Sistem Elektronik Publikasi Jurnal Kelitbangan Industri

2) Balai yang menerapkan Standar Pelayanan berbasis Kepuasan Masyarakat

3) Publikasi Kemampuan dan Produk Litbang 4) Data base program/kegiatan di lingkungan BPPI

(19)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 17

Gambar 1.1 Peta Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2015 - 2019

PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN PERSPEKTIF PROSES INTERNAL PERSPEKTIF PEMBELAJARAN ORGANISASI

Menjadi pusat pelayanan teknis dan administratif

yang profesional bagi satuan organisasi

BPKIMI”

Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur

Terwujudnya Kebijakan dan Program BPKIMI yang Berkualitas dan

Berkelanjutan

1

2

PERUMUSAN KEBIJAKAN PELAYANAN DAN FASILITASI PELAKSANAAN TEKNIS

1. Pengembangan SDM

2. Pengembangan teknologi informasi

3. Pengembangan Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel Pengembangan akuntabiltas kinerja

INFRASTRUKTUR

5. Penyusunan Perencanaan Program 6. Penyusunan evaluasi dan Pelaporan

7. Meningkatnya kuantitas dan kualitas SDM litbang melalui berbagai program pendidikan/pelatihan

8. Memberikan pelayanan teknis dan administratif 9. Mengembangkan sistem komunikasi, koordinasi, dan pola

kemitraan antar lembaga litbang

10. Penyusunan administrasi keuangan yang akuntabel 11. Fasilitasi kerja sama teknis luar negeri

12. Mengoptimalkan budaya pengawasan pada unsusr pimpinan dan staf

13. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri

PERENCANAAN DAN PELAPORAN AKUNTABILITAS

5. Meningkatnya transparansi, akuntabilitas, dan kualitas tata kelola program dan keuangan

6. Meningkatnya efektivitas penerapan sistem pengendalian internal

7. Meningkatnya implementasi kebijakan industri melalui monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan 1. Meningkatnya penerapan sistem informasi dan teknologi

dalam pelaksanan tugas dan fungsi

2. Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

3. Meningkatnya kualitas perencanaan dan penganggaran 4. Meningkatnya kualitas pelaporan pelaksanaan kegiatan

(20)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 18 Kode

SS Sasaran Strategis (SS) Penjelasan SS Kode IKSS Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS) Penjelasan IKSS Satuan

Target

2015 2016 2017 2018 2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN

S1 Terwujudnya Kebijakan

dan Program BPKIMI yang Berkualitas dan Berkelanjutan

Upaya untuk mewujudkan program/kegiatan yang mendukung visi dan misi BPKIMI

S1.1 Tingkat Persetujuan Rencana

Kegiatan Persentase persetujuan Rencana program dan anggaran yang disetujui Kemenkeu Persentase 98 98 98 99 99 S1.2 Tingkat Kesesuaian Realisasi

Anggaran dengan Target yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran

Persentase anggaran antara target dan realisasi

Persentase 90 91 91 92 92

S1.3 Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran

Pesentase fisik antara target dan realisasi Persentase 92 93 93 93 94

S2 Meningkatnya Kompetensi SDM Aparatur Peningkatan kemampuan, keahlian, dan kompetensi SDM apapratur sesuai dengan tupoksi

S2.1 SDM Aparatur yang Melanjutkan

Pendidikan ke Jenjang S3 Jumlah SDM aparatur yang selesai mengikuti jenjang pendidikan S3 BPKIMI

Orang 4 4 3 3 3

S2.2 SDM Fungsional Tertentu yang

Naik Jenjang Jabatan Persentase antara jumlah pejabat fungsional tertentu yang disetujui untuk naik jenjangnya berdasarkan hasil sidang penilaian AK BPKIMI dengan jumlah pejabat fungsional yang mengajukan usulan penilaian AK pada tahun berjalan

Persentase 80 82 82 82 82

S2.3 Peningkatan SDM Aparatur yang Kompeten di Tupoksi Masing-Masing

Target SDM aparatur yang mengikuti pendidikan/pelatihan baik diklat teknis/fungsional yang mendapat sertifikat. Persentase antara realisasi dengan target SDM aparatur yang mendapatkan sertifikat

Persentase 95 96 96 97 97

S2.4 Menurunnya SDM Aparatur yang

Indisipliner Realisasi jumlah SDM aparatur indisipliner pada berjalan menurun disbanding TA. sebelumnya

(21)

Bab II Visi, Misi, dan Tujuan BPKIMI 19

SS IKSS Strategis (IKSS) 2015 2016 2017 2018 2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN

T1 Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel

Penigkatan tata kelola keuangan dan BMN yang sesuai dengan aturan berlaku dan akutanbel

T1.1 Realisasi Anggaran BPKIMI sesuai

Target yang Ditetapkan

Kementerian Perindustrian

Persentase perbandingan antara target

keuangan dan realisasi Persentase 90 90 91 91 92

T1.2 Penyelesaian Temuan Tertib

Pengelolaan Anggaran Persentase perbandingan antara target keuangan dan realisasi Persentase

Persentase 85 85 86 86 87

T1.3 Tertib Administrasi Pengelolaan

BMN Menindaklanjuti surat usulan pengajuan "Penetapan Status Penggunaan(PSP)" dan usulan "Penghapusan" Barang Milik Negara Satker di lingkungan BPKIMI

Persentase 100 100 100 100 100

T2 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan

Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri

Terlaksananya monitoring dan evaluasi

program/kegiatan yang berkualitas

T2.1 Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan Program,Monitoring, dan Evaluasi

Berdasarkan ketepatan waktu dalam penyusunan kegiatan dan penyampaian laporan

Persentase 100 100 100 100 100

T2.2 Implementasi Kerja Sama Teknis

Luar Negeri Jumlah kerja sama teknis berdasarkan MoU yang telah disepakati baik dalam maupun luar negeri

Kerja Sama 2 2 3 3 3

PERSPEKTIF PEMBELAJARAN ORGANISASI

L1 Sistem Informasi yang

Handal Meningkatkan penerapan aplikasi berbasis sistem informasi dan teknologi

Publikasi Kemampuan dan

Produk Litbang Persentase perbandingan antara target dan realisasi Persentase 100 100 100 100 100

L2 Meningkatnya budaya

kerja Penerapan budaya kerja 5K di

lingkungan Sekretariat

(22)

19

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA

REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

A. Arah Kebijakan Dan Strategi BPKIMI

Arah kebijakan dan strategi BPKIMI dalam mendukung visi dan misi pembangunan industri adalah :

1. Peningkatan kemampuan penguasaan teknologi maju;

2. Peningkatan fasilitasi penerapan teknologi dan perlindungan HKI; 3. Peningkatan kualitas hasil litbang industri;

4. Pengembangan kebijakan regulasi teknis dan kemampuan pelayanan teknis SNI lingkup industri;

5. Pengembangan kebijakan menuju iklim usaha kondusif dan Kebijakan Industri Nasional (KIN) yang efektif;

6. Peningkatan fasilitasi pengembangan industri hijau; 7. Peningkatan pemanfaatan SDA lokal di industri.

Kebijakan BPKIMI dalam mendukung visi dan misi pembangunan industri adalah:

1. Peningkatan kemampuan penguasaan teknologi maju;

2. Peningkatan fasilitas penerapan teknologi dan perlindungan HKI; 3. Peningkatan kualitas hasil litbang industri;

4. Peningkatan pengembangan kebijakan regulasi teknis dan kemampuan pelayanan teknis SNI lingkup industri;

5. Peningkatan pengembangan kebijakan menuju usaha yang kondusif dan KIN yang efektif;

6. Peningkatan fasilitas pengembangan industri hijau; 7. Peningkatan pemanfaatan SDA lokal di industri;

(23)

20 Strategi BPKIMI dalam mendukung visi dan misi pembangunan industri adalah :

1. Mengembangkan jejaring dengan instituisi kebijakan litbang dan teknologi terkemuka melalui organiasi internasional, kerangka kerjasama perdagangan bebas dan kemitraan dengan akademisi;

2. Mendorong pengembangan kerjasama dengan dunia usaha untuk mengembangkan teknologi dan memanfaatkan potensi bahan baku lokal; 3. Mengembangkan bank data yang lengkap dan mutakhir;

4. Meningkatkan kompentensi SDM BPKIMI sesuai perkembangan IPTEK Industri;

5. Mengembangkan kapasitas kelembagaan litbang dan LPK.

B. Arah Kebijakan dan Strategi Sekretariat BPKIMI

Arah kebijakan dan strategi BPKIMI dalam mendukung visi dan misi pembangunan industri adalah :

a. Mengembangkan jejaring dengan lembaga-lembaga pengkajian kebijakan dan litbang teknologi yang terkemuka.

b. Mendorong pengembangan kerja sama litbang industri dengan dunia usaha untuk mengembangkan teknologi dan memanfaatkan potensi bahan baku lokal. c. Mengembangkan bank data yang lengkap dan mutakhir

d. Meningkatkan kompetensi SDM BPKIMI sesuai perkembangan IPTEK industri

C. Kerangka Regulasi

Kerangka regulasi merupakan instrumen yang penting dalam memberikan kepastian dan perlindungan hukum dalam pembangunan industri nasional. Adapun beberapa regulasi yang disusun dan ditetapkan selama periode 2015 – 2019 sebagai berikut:

(24)

21 Tabel 2.2 Kerangka Regulasi

No Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan

Regulasi

Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian dan Penelitian

Bagian

Penanggungjawab Terkait/Instansi Unit

1 Perbaikan pada Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Peraturan Menteri Perindustrian nomor 75/M-IND/PER/9/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

di Lingkungan Kementerian Perindustrian

Bagian Program

dan Kerja Sama Biro Perencanaan dan Kemenpan RB 2 Perbaikan Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 150/M-IND/

PER/12/2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian

Bagian Program

dan Kerja Sama Biro Perencanaan, Bappenas, dan Kemenpan RB

3 Meningkatnya implementasi 5K di lingkungan Sekretariat

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 23/M-IND/

PER/02/2009 tentang Penerapan 5K di lingkungan Deaprtemen Perindustrian

Bagian Umum Biro Hukum dan Organisasi

4 Acuan dalam penataan arsip in aktif Kementerian Perindustrian

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 119.1/M-IND/

PER/11/2014 tentang Petunjuk Teknis Penataan arsip in aktif Kementerian Perindustrian

Bagian Umum Biro Umum

5 Penyusunan SOP di

lingkungan Sekretariat Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 42/M-IND/ PER/08/2013 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi

Pemerintahan di lingkungan Kementerian Perindustrian

Bagian Umum Biro Umum

6 Sosialisasi pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam pengadaan barang/jasa pemerintah

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 15/M-IND/

PER/02/2011 tentang Pedoman Penggunaan Produk Dalam Negeri dalam pengadaan barang/jasa pemerintah

Bagian Umum Pusdatin

7 Sosialisasi Kode Etik PNS Kementerian

Perindustrian

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 30/M-IND/

PER/06/2013 tentang Kode Etik PNS Kementerian Perindustrian

Bagian

(25)

22 No Arah Kerangka Regulasi

dan/atau Kebutuhan Regulasi

Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian dan Penelitian

Bagian Penanggungjawa b Unit Terkait/Instansi 8 Penyesuaian Pedoman Administrasi Pelaksanaan Pemberian Pendidikan Dan

Pelatihan Bantuan Luar Negeri Bagi Pegawai Negeri Sipil

Peraturan

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor : 74/M-IND/PER/8/2011 Tentang Pedoman Administrasi Pelaksanaan Pemberian Pendidikan Dan

Pelatihan Bantuan Luar Negeri Bagi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Perindustrian

Bagian

Kepegawaian Biro Kepegawaian, Direktorat Kerjasama Industri Internasional, Setneg 9 Ketepatan waktu Pemberian Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai Peraturan

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor: 98/M-Ind/Per/Ll/2015 Tentang Mekanisme Pemberian Tunjangan Kinerja Bagi Pegawai Di Lingkungankementerian Perindustrian Bagian

Kepegawaian Biro Kepegawaian, Biro Keuangan, BKN,

Kementerian Keuangan

10 Penerapan Mutasi Jabatan Dan Pengembangan Karir Pegawai

Peraturan

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Nomor : 91/M-Ind/Per/11/2007 T entang

Pedoman Mutasi Jabatan Dan Pengembangan Karir Pegawai Departemen Perindustrian

Bagian

Kepegawaian Biro Kepegawaian, BKN

11 Pendelegasian Kewenangan Selaku Pengguna Barang Kepada Pejabat Struktural di Lingkungan BPPI

Peraturan

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Nomor : 64/M-Ind/Per/8/2015 T entang

Pendelegasian Kewenangan Menteri Perindustrian Selaku Pengguna Barang Kepada Pejabat Struktural di Lingkungan Kementerian Perindustrian

Bagian Keuangan Biro Keuangan

12 Koordinasi mengenai Sistem Akuntasi pada Satker di lingkungan BPPI

Peraturan

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

No.56/M-IND/PER/6/2011 tentang Sistem Akuntasi Kementerian Perindustrian

Bagian Keuangan Biro Keuangan

13 Koordinasi mengenai Tata Kelola DIPA di lingkungan BPPI

Peraturan

Menteri Perindustrian Republik Indonesia No.

109/m-ind/per/12/2015 Tentang Tata Kelola DIPA Anggaran Tahun 2016 di Lingkungan Kemenperin

Bagian Keuangan Biro Keuangan

14 Koordinasi Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan BPPI

Peraturan

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

No.98/M-IND/PER/11/2015 tentang Mekanisme Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai di Lingkungan Kemenperin

(26)

23

D. Kerangka Kelembagaan

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat BPKIMI memiliki Struktur Organisasi sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105/M-IND/PER/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, sebagai berikut :

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Sekretariat

Struktur organisasi Sekretariat BPKIMI terbagi dalam 4 (empat) Bagian Eselon III dan 12 (dua belas) Sub Bagian Eselon IV dengan tugas dan fungsi sebagai berikut: a. Bagian Program dan Kerja Sama;

Bagian Program dan Kerja Sama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran, pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi, evaluasi dan pelaporan, serta administrasi kerja sama di lingkungan Badan. Dalam melaksanakan tugas Bagian Program dan Kerja Sama menyelenggarakan fungsi:

1) Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran di lingkungan Badan;

(27)

24 2) Penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

program di lingkungan Badan; dan

3) Pelaksanaan urusan administrasi kerja sama di lingkungan Badan Bagian Program dan Kerja Sama terdiri atas:

1) Subbagian Program, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran di lingkungan Badan.

2) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program di lingkungan Badan.

3) Subbagian Kerja Sama, mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kerja sama di lingkungan Badan.

b. Bagian Keuangan;

Dalam melaksanakan tugas Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi: 1) Pengelolaan urusan perbendaharaan dan gaji pegawai;

2) Pelaksanaan urusan akuntansi dan verifikasi keuangan; dan 3) Pengelolaan barang milik negara.

Bagian Keuangan terdiri atas:

1) Subbagian Perbendaharaan dan Pengelolaan Gaji, mempunyai tugas melakukan urusan pengelolaan perbendaharaan dan gaji pegawai di lingkungan Badan.

2) Subbagian Akuntansi dan Verifikasi, mempunyai tugas melakukan urusan akuntansi dan verifikasi keuangan di lingkungan Badan.

3) Subbagian Pengelolaan Barang Milik Negara, mempunyai tugas melakukan pengelolaan barang milik negara di lingkungan Badan.

c. Bagian Kepegawaian;

Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan administrasi dan pengembangan kepegawaian serta manajemen kinerja di lingkungan Badan. Dalam melaksanakan tugas, Bagian Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

(28)

25 1) Penyiapan bahan analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan

dan pengembangan karier pegawai serta manajemen kinerja; 2) Pelaksanaan urusan administrasi jabatan fungsional; dan 3) Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian.

Bagian Kepegawaian terdiri atas:

1) Subbagian Pengembangan Kepegawaian dan Manajemen Kinerja, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis kebutuhan pendidikan dan pelatihan dan pengembangan karier pegawai serta manajemen kinerja;

2) Subbagian Administrasi Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melakukan urusan administrasi jabatan fungsional di lingkungan Badan; dan

3) Subbagian Administrasi Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian.

d. Bagian Umum.

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga dan perlengkapan, tata usaha, kearsipan dan dokumentasi, organisasi dan tata laksana, serta informasi dan komunikasi publik di lingkungan Badan. Dalam melaksanakan tugas Bagian Umum menyelenggarakan fungsi:

1) Pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan, tata usaha, kearsipan, dan dokumentasi;

2) Pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksana; dan

3) Pengelolaan informasi dan pelaksanaan urusan komunikasi publik di lingkungan Badan.

Bagian Umum terdiri atas:

1) Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan, mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga, perlengkapan, tata usaha, kearsipan, dan dokumentasi;

2) Subbagian Organisasi dan Tata Laksana, mempunyai tugas melakukan urusan organisasi dan tata laksana; dan

(29)

26 3) Subbagian Informasi dan Komunikasi Publik, mempunyai tugas melakukan pengelolaan informasi dan pelaksanaan urusan komunikasi publik di lingkungan Badan.

(30)

27

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

A. Target Kinerja

Program BPKIMI adalah Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing dan kemandirian industri nasional, untuk mendukung kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri. Adapun sasaran-sasaran kegiatan dan indikator yang ingin dicapai dari pelaksanaan program ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri

No. Sasaran Program /Indikator Satuan

Target

2015 2016 2017 2018 2019

1 Terwujudnya kebijakan dan program BPKIMI yang

berkualitas dan berkelanjutan

- Tingkat Persetujuan Rencana Kegiatan Persen 98 98 98 99 99

- Tingkat Kesesuaian Realisasi Anggaran dengan Target yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran

Persen 90 91 91 92 92

- Tingkat Kesesuaian Realisasi Fisik dengan Target yang Ditetapkan pada Awal Tahun Anggaran

Persen 92 93 93 93 94

2 Meningkatnya Kompetensi SDM Aparatur

- SDM Aparatur yang Melanjutkan Pendidikan ke Jenjang S3

Orang 4 4 3 3 3

SDM Fungsional Tertentu yang Naik Jenjang Jabatan

Persentase 80 82 82 82 82

Peningkatan SDM Aparatur yang Kompeten di

Tupoksi Masing-Masing Persentase 95 96 96 97 97

Menurunnya SDM Aparatur yang Indisipliner Persentase 30 29 28 27 26

3 Sistem Tatakelola Keuangan dan BMN yang Transparan dan Akuntabel

- Realisasi Anggaran BPKIMI sesuai Target yang

Ditetapkan Kementerian Perindustrian Persen 90 90 91 91 92

- Penyelesaian Temuan Tertib Pengelolaan

Anggaran Persen 85 85 86 86 87

- Tertib Administrasi Pengelolaan BMN Persen 100 100 100 100 100

- Realisasi Anggaran BPKIMI sesuai Target yang

Ditetapkan Kementerian Perindustrian Balai

90 90 91 91 92

4 Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan

(31)

28

No. Sasaran Program /Indikator Satuan

Target

2015 2016 2017 2018 2019

- Tingkat Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyusunan Program,Monitoring, dan Evaluasi

Persentase 100 100 100 100 100

- Implementasi Kerja Sama Teknis Luar Negeri Kerja

Sama 2 2 3 3 3

5 Sistem Informasi yang Handal

- Publikasi Kemampuan dan Produk Litbang Persentase 100 100 100 100 100

6 Meningkatnya budaya kerja

- Penerapan Program Kerja 5K Grading Hijau Hijau Biru Biru Biru

- Pertumbuhan infrastruktur pelayanan teknis Persen 5 7 10 13 15

7 Meningkatnya fasilitasi kelembagaan teknologi, industri hijau, sarana dan prasarana dan SDM BPKIMI

- Peningkatan kompetensi SDM BPKIMI orang 275 275 275 275 275

- Tersedianya dukungan manajemen yang

memadai Persen 2 3 3 3 3

Kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri, mencakup komponen-komponen sebagai berikut:

a. Pemantauan Dan Pelaporan Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi Pada Entitas Akuntansi Di Lingkungan Wilayah Unit Kerja Eselon I BPKIMI;

b. Perencanaan Kerja Dan Anggaran BPKIMI;

c. Pembinaan Dan Pemantauan Kepatuhan Terhadap Peraturan Keuangan Dan Perbendaharaan Satker Vertikal BPKIMI;

d. Pengawasan Dan Pengendalian Barang Milik Negara Dalam Rangka Tata Tertib Pengelolaan Di Lingkungan Satker Vertikal BPKIMI;

e. Pembinaan Dan Pemantauan Pengelolaan Pnbp Dan Pemeliharaan BLU Pada Satker Vertikal BPKIMI;

f. Monitoring, Evaluasi Dan Pelaporan Program BPKIMI;

g. Koordinasi Penyiapan Dan Implementasi Kerjasama Teknis Dalam Dan Luar Negeri;

h. Peningkatan Kualitas Reformasi Birokrasi;

i. Penerapan Kerja 5k (keteraturan, Kerapihan, Kebersihan, Kelestarian, Dan Kedisiplinan);

j. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik; k. Kajian Kelembagaan BPKIMI;

(32)

29 m. Publikasi Peran dan Kemampuan Hasil Litbang Dan Layanan Jasa Publik Di Sektor

Industri;

n. Operasional Dan Pemeliharaan Perkantoran; o. Fasilitasi Data Dan Komunikasi;

p. Fasilitasi Peralatan dan Perkantoran.

B. Kerangka Pendanaan

Dalam rangka mencapaia sasaran strategis Sekretariat tahun 2015- 2019, dibutuhkan pendanaan bagi kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri sebagaimana yang dijabarkan di atas. Kebutuhan pendanaan Sekretariat untuk tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Kebutuhan Pendanaan Kegiatan Tahun 2015 – 2019

Dalam Rp Juta NO Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 1 Perencanaan Kerja dan Anggaran BPKIMI 1.218.000 1.975.600 2.271.940 2.499.134 2.874.004 2 Pembinaan dan Pemantauan Kepatuhan terhadap Peraturan Keuangan dan Perbendaharaan Satker Vertikal BPKIMI 631.000 675.170 719.340,00 763.510,00 807.680,00 3 Pembinaan dan Pemantauan Pengelolaan PNBP dan Pemeliharaan BLU 340.000 363.800 387.600,00 411.400 435.200 4 Pemantauan dan Pelaporan Pengelolaan Sistim Akuntansi Instasi 719.000 769.330 819.660,00 869.990,00 920.320,00 5 Pengawasan dan Pengendalian Barang Milik Negara 511.000 546.770 582.540,00 618.310,00 654.080,00 6 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Program BPKIMI 686.000 1.207.009 1.388.061 1.526.867 1.755.897

(33)

30

NO Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019

7 Implementasi kerjasama teknis luar negeri

605.000 1.064.491 1.224.164 1.346.581 1.548.568

8 Publikasi Hasil Litbang dan Layanan Jasa Publik Sektor Industri 1.022.000 1.116.150 1.219.313 1.332.369 1.456.287 9 Penerapan Kerja 5K 396.000 435.600 479.160 527.076 579.784 10 Peningkatan Kualitas Reformasi Birokrasi 1.002.000 1.102.200 1.212.420 1.333.662 1.467.028 11 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 326.000 358.600 394.460 433.906 477.297 12 Pengembangan Peningkatan Kompetensi SDM 2.903.000 3.048.150 3.193.300 3.338.450 3.483.600 13 Pembinaan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional 830.000 871.500 913.000 954.500 996.000 14 Pembinaan Manajemen Kinerja Unit dan SDM 692.000 726.600 761.200 795.800 830.400 15 Peningkatan Pelayanan Administrasi Kepegawaian 404.000 424.200 444.400 464.600 484.800 16 Layanan Perkantoran 25.256.365 27.782.002 30.560.202 33.616.222 36.977.844 TOTAL 37.541.365 42.467.172 46.570.760 50.832.377 55.748.789

Rincian kinerja dan kebutuhan pendanaan untuk masing-masing komponen kegiatan disajikan pada matriks kinerja dan pendanaan sebagaimana terdapat pada lampiran renstra ini.

(34)

31

BAB IV

PENUTUP

Renstra Sekretariat BPKIMI tahun 2015-2019 ini merupakan upaya untuk mendukung visi BPKIMI, yaitu Menjadi pusat pelayanan teknis dan administratif yang profesional bagi satuan organisasi BPKIMI bagi sektor industri nasional, yang disusun dengan mengacu kepada RPJMN dan Renstra BPKIMI 2015-2019, dengan misi sebagai berikut:

1. Mendukung perencanaan program BPKIMI dalam rangka penelitian dan pengkajian serta penyusunan rencana kebijakan makro pengembangan industri jangka menengah dan panjang, kebijakan pengembangan iklim dan mutu industri;

2. Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara;

3. Peningkatan kompetensi SDM Kelitbangan dan reformasi birokrasi dalam rangka mendukung program BPKIMI

4. Meningkatkan peran Sekretariat BPKIMI dalam pelayanan teknis dan administratif di lingkungan BPKIMI;

5. Mendorong pengembangan teknologi informasi;

6. Mendukung peran litbang dalam pembangunan industri nasional;

Untuk mencapai visi dan misi tersebut ditetapkan 5 (lima) Sasaran Strategis yang akan dicapai Sekretariat BPKIMI dalam kurun waktu 2015-2019 adalah : 1. Tersedianya rumusan perencanaan program;

2. Tersedianya akuntabilitas pengelolaan keuangan negara 3. Tersedianya rumusan pengembangan tekologi informasi 4. Meningkatnya kompetensi SDM; dilingkungan BPKIMI 5. Tersedianya rumusan kerjasama Luar Neger

Untuk mencapai sasaran strategis diatas, maka ditetapkan arah kebijakan Sekretariat BPKIMI yaitu peningkatan kemampuan penguasaan Penyusunan perencanaan program; peningkatan kuantitas dan kualitas SDM litbang melalui berbagai program pendidikan; peningkatan pelayanan teknis dan administratif;

(35)

32 peningkatan pengembangan sistem komunikasi, koordinasi dan pola kemitraan antar lembaga litbang; dan peningkatan pengelolaan keuangan.

Dalam rangka menjabarkan arah kebijakan Sekretariat BPKIMI tersebut telah ditetapkan Program, Kegiatan, Sasaran, dan Target yang akan dilaksanakan dan dicapai selama 5 (lima) tahun dari 2015-2019. Penetapan tersebut dimaksudkan untuk mempermudah monitoring dan evaluasi pencapaian keberhasilan dari target yang telah ditetapkan, sehingga dapat secara cepat diambil langkah-langkah koreksi dan perbaikan.

Renstra Sekretariat BPKIMI bersifat dinamis dan adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis, keberhasilan pelaksanaan Renstra Sekretariat BPKIMI memerlukan prasyarat: (1) Konsistensi aktivitas program/kegiatan dengan Renstra; (2) Koordinasi yang lebih intensif antara birokrat, akademisi dan industri; (3) Kolaborasi yang lebih sinergis antara Pusat dan Daerah; (4) Membangun jejaring kerja antara peneliti di lembaga litbang lainnya dan di Perguruan Tinggi; (5) Ketersediaan sarana dan prasarana litbang; (6) Dukungan SDM litbang yang kompeten dan berintegritas. Untuk itu, seluruh satuan kerja di lingkungan BPKIMI baik satker Pusat maupun satker Daerah diharapkan dapat secara konsisten melaksanakan kegiatan yang mengacu pada Renstra Sekretariat BPKIMI Tahun 2015–2019.

(36)

33

(37)

34 Matriks Kinerja dan Pendanaan Kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi

Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri 2015-2019

Jmlh Satuan Pagu Rp(000) Jmlh Satuan Pagu Rp(000) Jmlh Satuan Pagu Rp(000) Jmlh Satuan Pagu Rp(000) Jmlh Satuan Pagu Rp(000) OUTPUT:

1.975.600

2271940 2499134 2.874.004 A. Indikator: - Tingkat kesesuaian rencana

kegiatan dengan dokumen perencanaan minimal 90 %

90% 90% 90% 90% 90%

Aktvitas: 1 Perencanaan Kerja dan

Anggaran BPKIMI 984.000 1.596.051 1.835.459 2.019.005 2.321.856 2 Review Renstra Tahun

2015-2019 234.000 379.549 436.481 480.129 552.149

B. Indikator: - Tingkat kesesuaian

Realisasi anggaran dengan target yang ditetapkan pada awal Tahun Anggaran minimal 90 %

90% 90% 90% 90% 90%

- Tingkat kesesuaian Realisasi fisik dengan target yang ditetapkan pada awal Tahun Anggaran minimal 92%

92% 93% 94% 95% 95%

OUTPUT:

A. Indikator: - Tingkat Penyerapan

Anggaran minimal 90% - Minimal dapat

terselesaikannya 75% temuan tertib pengelolaan anggaran

Aktvitas: 1 Pembinaan dan Pemantauan Kepatuhan terhadap Peraturan Keuangan dan Perbendaharaan Satker Vertikal BPKIMI 1

Keg 631.000 1 Keg 675.170 1 Keg 719.340,00 1 Keg 763.510,00 1 Keg 807.680,00

2 Pembinaan dan Pemantauan Pengelolaan PNBP dan Pemeliharaan BLU

1

Keg 340.000 1 Keg 363.800 1 Keg 387.600,00 1 Keg 411.400,00 1 Keg 435.200,00

3 Pengembangan Sistem Pengelolaan Keuangan Berbasis Teknologi Informasi 1 Paket 375.450

B. Indikator: - Kualitas Laporan Keuangan

BPKIMI mendapat predikat WTP

Aktvitas: 1 Pemantauan dan Pelaporan Pengelolaan Sistim Akuntansi Instasi

1

Keg 719.000 1 Keg 769.330 1 Keg 819.660,00 1 Keg 869.990,00 1 Keg 920.320,00

2 Pengawasan dan Pengendalian Barang Milik Negara

1

Keg 511.000 1 Keg 546.770 1 Keg 582.540,00 1 Keg 618.310,00 1 Keg 654.080,00

3 Peningkatan Sistem Pelayanan Pengelolaan Anggaran dan Penyusunan Laporan Keuangan Dengan Meningkatkan Infrastruktur dan Sarana Penunjang

1

Paket 175.650

OUTPUT:

2.271.500

2.612.225 2.873.448 3.304.465

A. Indikator: - Jumlah rekomendasi

perbaikan Program/Kegiatan 6

rekom 686.000 6 rekom 1.207.009 6 rekom 1.388.061 6 rekom 1.526.867 6 rekom 1.755.897

Aktvitas: 1 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Program BPKIMI

B. Indikator: - Implementasi kerjasama

teknis luar negeri

2

implementasi605.000 2 implementasi1.064.491 3 implementasi1.224.164 3 implementasi1.346.581 3 implementasi 1.548.568

Aktvitas: 1 Koordinasi Penyiapan dan Implementasi Kerja Sama Teknis Dalam dan Luar Negeri

OUTPUT:

A. Indikator: - Publikasi karya riset

industri

1.022.000

1.116.150 1.219.313 1.332.369 1.456.287 Aktvitas: 1 Publikasi Hasil Litbang dan

Layanan Jasa Publik Sektor Industri

4

PUBLIKASI 861.000 PUBLIKASI4 947.100 PUBLIKASI4 1.041.810 PUBLIKASI4 1.145.991 4 PUBLIKASI 1.260.590

2 Pembinaan Elektronik Jurnal Berkala Ilmiah

- - E-JOURNAL2 100.000 E-JOURNAL3 110.000 E-JOURNAL2 121.000 2 E-JOURNAL 133.100

B. Indikator: - Publikasi kemampuan dan

produk litbang Aktvitas: 1 Pameran Hasil Litbang dan

Layanan Jasa Teknis Unggulan

1

PUBLIKASI 161.000 PUBLIKASI1 169.050 PUBLIKASI1 177.503 PUBLIKASI1 186.378 1 PUBLIKASI 195.697

2018 2019

1. Terwujudnya kebijakan dan program BPKIMI yang berkualitas dan berkelanjutan

2. Sistem tatakelola keuangan dan BMN yang

3. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan

4. Sistem informasi yang handal

KINERJA TARGET KINERJA DAN PAGU ANGGARAN

(38)

35

Jmlh Satuan Pagu Rp(000) Jmlh Satuan Pagu Rp(000) Jmlh Satuan Pagu Rp(000) Jmlh Satuan Pagu Rp(000) Jmlh Satuan Pagu Rp(000)

C. Indikator: - Jumlah infrastruktur yang

dikembangkan

Aktvitas: 1 Kajian Kelembagaan BPKIMI 500.000

2 Penerapan Kerja 5K 24 SATKER 396.000 24 SATKER 435.600 24 SATKER 479.160 24 SATKER 527.076 24 SATKER 579.784 3 Peningkatan Kualitas

Reformasi Birokrasi

2

DOKUMEN 1.002.000 DOKUMEN2 1.102.200 DOKUMEN2 1.212.420 DOKUMEN2 1.333.662 2 DOKUMEN 1.467.028 4 Peningkatan Kualitas

Pelayanan Publik

3

INDEKS 326.000 3 INDEKS 358.600 4 INDEKS 394.460 4 INDEKS 433.906 4 INDEKS 477.297 OUTPUT:

A. Indikator: - SDM aparatur yang

kompeten di bidang litbang - SDM fungsional tertentu

yang naik jenjang jabatan Aktvitas: 1

Pengembangan Peningkatan Kompetensi SDM

322

orang 2.903.000 322 orang 3.048.150 322 orang 3.193.300 322 orang 3.338.450 322 orang 3.483.600

2 Pembinaan dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional

493

orang 830.000 493 orang 871.500 493 orang 913.000 493 orang 954.500 493 orang 996.000

B. Indikator: - Terlaksananya pembinaan

kinerja Unit dan SDM

- -- Terlaksananya proses adm

kepegawaian yang tepat waktu

-

-1. Pembinaan Manajemen Kinerja Unit dan SDM

12

Laporan 692.000 28 unit kerja 726.600 28 unit kerja 761.200 28unit kerja 795.800 28 unit kerja 830.400 2. Peningkatan Pelayanan

Administrasi Kepegawaian 2.426

orang 404.000 2.426 orang 424.200 2.426 orang 444.400 2.426 orang 464.600 2.426 orang 484.800 OUTPUT:

22 Unit 365.000

A. Indikator: - Tersedianya perangkat pengolah data dan komunikasi yang dapat diandalkan dan menunjang tupoksi

Aktvitas: 1

Pengadaan Sarana Mebeler

dan Elektronik 170.000

2

Renovasi Ruang Perkantoran

dan Perlengkapannya 195.000 OUTPUT:

2 Unit 150.000

A. Indikator: - Tersedianya peralatan dan fasilitas perkantoran yang dapat diandalkan dan menunjang tupoksi Aktvitas: 1 Pengadaan Perangkat

Pengolah data dan Perlengkapannya

150.000

OUTPUT:

12 Bulan 22.382.130 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan

A. Indikator: - Terbayarnya gaji dan tunjangan pegawai BPKIMI sesuai dengan peraturan berlaku

-Terlaksananya pelayanan operasional rutin dan perkantoran BPKIMI yang

optimal 25.256.365 27.782.002 30.560.202 33.616.222 36.977.844 Aktvitas: 1 Pembayaran Gaji dan

Tunjangan

12

Bulan 21.447.000 12 Bulan 23.591.700 12 Bulan 25.950.870 12 Bulan 28.545.957 12 Bulan 31.400.553 2 Pemeliharaan Sarana dan

Perlengkapan Perkantoran 12

Bulan 935.130 12 Bulan 1.028.643 12 Bulan 1.131.507 12 Bulan 1.244.658 12 Bulan 1.369.124 3 Layanan Operasional

Pimpinan

12

Bulan 1.137.831 12 Bulan 1.251.614 12 Bulan 1.376.776 12 Bulan 1.514.453 12 Bulan 1.665.898 4 Layanan Operasional

Perkantoran

12

Bulan 1.437.136 12 Bulan 1.580.850 12 Bulan 1.738.935 12 Bulan 1.912.828 12 Bulan 2.104.111 5 Layanan Operasional Arsip

dan Dokumentasi

12

Bulan 299.268 12 Bulan 329.195 12 Bulan 362.114 12 Bulan 398.326 12 Bulan 438.158 6 Layanan Operasional Teknologi Informasi - -12 Bulan 100.000 12 Bulan 110.000 12 Bulan 121.000 12 Bulan 133.100 6 UNIT A. Indikator: - Tersedianya Kendaraan

Operasional pimpinan, rutin yang dapat diandalkan dan menunjang tupoksi

6

Unit 2.400.000 Aktvitas: 1 Pengadaan Kendaraan

Dinas dan Operasional 6 Unit 2.400.000

5. Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur

6. PERANGKAT PENGOLAH DATA DAN

7. PERALATAN DAN FASILITAS PERKANTORAN

8. LAYANAN PERKANTORAN

9. Kendaraan Bermotor

10. Gedung/Bangunan

2018 2019

KINERJA TARGET KINERJA DAN PAGU ANGGARAN

(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)

Gambar

Gambar 1.1 Peta Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2015 - 2019
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Sekretariat
Tabel 4.3 Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan Penyusunan Rencana Dan Evaluasi  Program Kebijakan Iklim Usaha, Dan Mutu Industri
Tabel 4.4 Kebutuhan Pendanaan Kegiatan  Tahun 2015 – 2019

Referensi

Dokumen terkait

Erwin Harris Rahman : Tindak Pidana Penggelapan Yang Dilakukan Pejabat Notaris Dikaitkan Dengan Sumpah Jabatan Notaris (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Medan 2601/Pid.B/2003/

Oleh karena itu, dengan adanya sistem informasi geografis (SIG) berbasis web merupakan salah satu cara efektif dan efisien untuk mengolah data pondok pesantren karena

produksi nata, maka mulai terbentuknya pelikel (lapisan tipis nata) dapat di lihat di permukaan media pada hari ke 5 setelah inokulasi yaitu pada konsentrasi

Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan

Kode-kode ZA, ZB, ZC dan seterusnya tidak secara langsung menunjukkan warna part, melainkan warna dapat dilihat dari kode HONDA pada kolom &#34;Part Number&#34; di

Hasil tes bangun ruang sisi datar dilakukan penganalisisan berdasarkan indikator- indikator kesalahan. Berdasarkan hasil identifikasi kesalahan siswa dalam setiap subjek

Fasilitas Gedung (Wing Baru=Konstruksi Baru, Renovasi Wing Eksisting) Lahan Pemindaian Sterilisasi / Disinfektan Katering Pemindahan Pasien Laboratorium Tes Fisiologis Linen

Dengan membandingkan teori dan hasil penelitian pada pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh latihan Core Stability terhadap penurunan nyeri leher