11 Maret 2014
invest in
Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia Invest in Invest in Invest in able indonesia Invest © 2014 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reservedPROGRAM/KEGIATAN
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
RPJPN 2005 ‐ 2025
VISI PEMBANGUNAN :
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
PENCAPAIAN VISI PEMBANGUNAN MELALUI : 8 MISI PEMBANGUNAN
1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya dan beradab, 2. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing,
3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum, 4. Mewujudkan Indonesia aman, damai dan bersatu,
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan keadilan, 6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari,
7. Mewujudkan Indonesia menjadi Negara Kepulauan yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, dan
8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional.
TAHAPAN PEMBANGUNAN DALAM RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL
(RPJPN) 2005‐2025
RPJMN 1 (2005‐2009) RPJMN 2 (2010‐2014) RPJMN 3 (2015‐2019) RPJMN 4 (2020‐2025)Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan Iptek, memperkuat daya saing perekonomian.
Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan Iptek.
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif.
Indonesia Investment Coordinating B d
7 (Tujuh) Arah Kebijakan Penanaman Modal
ARAH KEBIJAKAN PENANAMAN MODAL 1. Perbaikan Iklim Penanaman Modal 2. Mendorong Persebaran Penanaman Modal 3. Fokus Pengembangan Pangan, Infrastruktur, dan Energi 4. Penanaman Modal yang Berwawasan Lingkungan (Green Investment) 5. Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) 6. Pemberian Fasilitas, Kemudahan, dan/atau Insentif Penanaman Modal 7. Promosi Penanaman Modal2025
Sampai dengan
5
KERANGKA PEMBANGUNAN IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA
Kebijakan dan Stabilitas Ekonomi Makro Reformasi Birokrasi Kepastian Hukum Ketersediaan Infrastruktur Ketersediaan Energi Kemudahan Berusaha(Ease of Doing Business)
Peningkatan Investment Grade
Jumlah Penduduk Daya Beli Masyarakat
Ketersediaan Sumber Daya Alam
Kebijakan Ketenagakerjaan
Investment Grade Negara Maju Menurun
Faktor Pendorong Investasi Pertumbuhan Ekonomi Negara Emerging Peningkatan Upah Buruh di Negara Emerging Prioritas Nasional 7 IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA PENINGKATAN
INVESTASI
PENINGKATAN USAHA
MP3EI
Deregulasi Pembangunan infrastruktur Pembangunan pembangkit listrikFaktor Penarik Investasi
K e ung gulan K ompe titif p K e ung gulan K o mpar atif
Arah Kebijakan dan Strategi
Pengembangan Penanaman Modal
UU Penanaman Modal (pasal 18 ayat 3)
Integrasi sektor hulu‐antara‐hilir Sektor padat karya
Sektor industri yang memberikan nilai tambah ~ hilirisasi sektor
pertambangan, pertanian, perikanan, kehutanan
Subtitusi impor bahan baku & barang modal
Subtitusi impor barang konsumsi Pengembangan wilayah Luar Jawa
Berbasis penelitian dan pengembangan (R&D) Jasa terkait & Pariwisata Indikator pencapaian:
–Penyerapan tenaga kerja (pengurangan tingkat pengangguran terbuka). –Peningkatan pendapatan
masyarakat,
–Ketahanan energi dan pangan,
–Penciptaan daya saing, –Swasembada pangan, –Ketersediaan SDM berkualitas, –Ketergantungan pembiayaan DN ++, –Infrastruktur, –Pemerataan pembangunan, –Penciptaan kesempatan yang sama dalam berusaha (equal level playing field)
Menyerap banyak tenaga
kerja,
Termasuk skala prioritas
tinggi,
Termasuk pembangunan
infrastruktur,
Melakukan alih teknologi, Melakukan industri pionir Berada di daerah terpencil,
daerah tertinggal, daerah perbatasan, dan daerah lain yang dianggap perlu, Menjaga kelestarian lingkungan hidup Melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, dan inovasi
Bermitra dengan UMKMK Industri yang menggunakan
barang modal atau mesin atau peralatan yang diproduksi DN RPJPN 2005‐2025 RUPM 2010‐2025 Perbaikan Iklim Penanaman Modal Persebaran Penanaman Modal Fokus Pengembangan Pangan, Infrastruktur, dan Energi Penanaman Modal yang Berwawasan Lingkungan (green investment) Pemberdayaan UMKMK Pemberian Fasilitas, Kemudahan, dan/atau Insentif Penanaman Modal Promosi Penanaman Modal
Ketahanan pangan dan energi Infrastruktur
Teknologi ramah lingkungan
Strategi Pengembangan Penanaman Modal
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
7
1‐2 tahun
5 tahun
10‐15 tahun
Visi Penanaman Modal
2025
“Penanaman Modal yang
Berkelanjutan dalam rangka Terwujudnya Indonesia Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur”
Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM)
Roadmap Penanaman Modal
Pengembangan Penanaman Modal yang Relatif Mudah dan Cepat Menghasilkan Mendorong dan memfasilitasi penanam modal yang siap menanamkan modalnya. Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Energi Membangun infrastuktur lunak (pendidikan dan kesehatan) dan infrastrukturkeras (jembatan, bandara, dll) melalui skema Kerjasama
Pemerintah‐Swasta (KPS). Mendorong percepatan diversifikasi, efisiensi, dan konservasi energi berwawasan lingkungan. Pengembangan Industri Skala Besar
Membangun industri skala besar melalui pendekatan
klaster industri (a.l: petrokimia dan turunannya
terintegrasi, pengolahan hasil laut, agribisnis, alat transportasi, dan pertahanan nasional). Pengembangan Ekonomi Berbasis Pengetahuan (Knowledge‐Based Economy) Mengembangkan kemampuan ekonomi ke arah pemanfaatan teknologi tinggi dan inovasi.
8
TANTANGAN INVESTASI
Tantangan eksternal:
Ketidakpastian ekonomi global
Persaingan antar negara di ASEAN, India, dan China
Tantangan internal:
Proses perijinan investasi dan berusaha yang masih perlu
dipercepat dan lebih transparan
Kepastian regulasi dan biaya ekonomi tinggi
Keterbatasan infrastruktur
Implementasi KEK
Indonesia Investment Coordinating B d SASARAN INVESTASI JUMLAH INVESTASI SUMBER PENDANAAN PMDN DI INDONESIA KE LN (IDENTIFIKASI NEGARA) PMA KE INDONESIA (IDENTIFIKASI NEGARA) SEKTORAL PANGAN, ENERGI, INFRASTRUKTUR PADAT KARYA, TEKNOLOGI DAN BERBASIS SDA DISTRIBUSI WILAYAH KUALITAS INVESTASI KESEMPATAN KERJA PENGUATAN STRUKTUR INDUSTRI GREEN INVESTMENT KNOWLEDBASE ACUAN PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEGIATAN UNIT KERJA BKPM PERENCANAAN PERBAIKAN IKLIM PM PROMOSI PELAYANAN KERJASAMA LN PENGENDALIAN PENDUKUNG KEBIJAKAN PENDUKUNG PERPAJAKAN MONETER PERDAGANGAN SPASIAL KEIMIGRASIAN KETENAGAKERJAAN PENDIDIKAN TRANSFER TEKNOLOGI
Uraian Sasaran Renstra BKPM
Indonesia Investment Coordinating B d
Identifikasi Isu‐Isu dalam Perumusan Target Investasi 2015‐2019
TARGET INVESTASI 2015‐2019 Potensi Investasi Dalam NegeriAntara lain:
1. Belum adanya arsitektur Ekonomi 2. Peta Kemampuan Pengusaha
Nasional 3. Pertumbuhan Ekonomi belum didorong oleh efisiensi (TFP) 4. Sumber pendanaan: utamanya modal sendiri keterbatasan finansial institusi dan tingginya suku bunga
5. Promosi belum intensif 6. Regulasi
7. Fiskal
8. Instrumen pendanaan investor dalam negeri ke luar negeri
9. Pemberdayaan BUMN/BUMD
Potensi Investasi Asing
Antara lain:
1. Peta potensi negara sumber investasi 2. Pemanfaatan P4M / BIT
(optimalisasi) 3. Isu‐isu global
4. Trend permintaan komoditi SDA
5. Demography – Megapolitan City
6. Isu lingkungan (climate change) 7. Perbaikan persepsi / rating
8. Ownership
9. Kebijakan Technology Transfer 10. Peraturan Tenaga Kerja
11. Peraturan Imigrasi 12. Intellectual Property Rights / Patent (HAKI) 13. Isu‐isu International Best Practice Sumber Pendana a n Pengembangan Sektor Antara lain: 1. Masih terpusat pada komoditi primer 2. Regulasi belum harmonis antar sektor
3. Dukungan kebijakan perdagangan komoditas untuk meng‐counter kebijakan protektif dari negara mitra
dagang
4. Meningkatkan komunikasi koordinasi dengan stakeholder (sektor) 5. Perlu harmonisasi kebijakan perpajakan sektor prioritas
6. Peta Potensi Sektor
Pengembangan Potensi Daerah
Antara lain:
1. Peningkatan koordinasi dalam perencanaan Renja BKPM dengan
RKP Bahan Musrenbang 2. Data tersebar di berbagai instansi 3. Perbedaan visi/misi daerah dengan
pusat
4. Dukungan fiskal daerah + harmonisasi kebijakan fiskal dan
pembangunan daerah 5. SDM Pemda dan Masyarakat Lokal
(BLK) 6. PTSP Daerah
Kualitas Investasi (nilai tambah tinggi, teknologi, penguatan sumber daya manusia, lingkungan hidup, penguatan
struktur industri)
Antara lain:
1. Pendayagunaan Science Park, Litbang dan industri strategis yang ada, antara lain: perubahan regulasi PNBP untuk litbang 2. Mendorong linkage antara Univ‐Litbang‐
dunia usaha dalam riset 3. Insentif transfer teknologi & diklat
perusahaan dan mendorong pro‐
environment: emission trade
4. Regulasi untuk laboratory factory 5. Mendorong kemitraan PMDN/PMA dengan
UMKM
Dukungan Infrastruktur dan Kebijakan Lainnya
Antara lain:
1. Dukungan Infrastruktur (Hard dan Soft) 2. Pembebasan lahan, RUTRN, & RUTRW 3. Dukungan jaminan energi dan bahan baku
4. Dukungan / jaminan pemerintah 5. Dukungan tenaga profesional pendidikan
formal dan vocational training
Dukungan Sarana dan Prasarana BKPM
Antara lain:
1. Jumlah dan kualitas SDM yang memadai 2. Sarana/prasarana khususnya sistem
informasi pendorong knowledge based
institution
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
11
*) Renstra BKPM 2010 – 2014 **) Terhadap target 2013
Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Triwulan IV Tahun 2013
Triwulan IV dan Januari – Desember 2013 : Dibanding Tahun 2012
Triwulan IV 2013 y‐o‐y q‐o‐q
PMDN 28,7% 1,8% PMA 25,4% 6,3% TOTAL 26,4% 4,8% Jan‐Des 2013 y‐o‐y PMDN 39,0% PMA 22,4% TOTAL 27,3%
TW I TW II TW III TW IV Jan‐Des
2012 71.2 76.9 81.8 83.3 313.2 2013 93.0 99.8 100.5 105.3 398.6 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 Rp T riliun 2012 2013 Target 2013*) Capaian**) TW I TW II TW III TW IV Jan‐Des TW I TW II TW III TW IV Jan‐Des
PMDN 19,7 20,8 25,2 26,5 92,2 27,5 33,1 33,5 34,1 128,2 117,7 108,9%
PMA 51,5 56,1 56,6 56,8 221,0 65,5 66,7 67,0 71,2 270,4 272,6 99,2%
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 12 Pertambangan US$ 4,8 M (16,8%) Industri Alat Angkutan dan Transportasi Lainnya US$ 3,7 M (13,0%) Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik US$ 3,3 M (11,6%) Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi US$ 3,1 M (11,0%) Listrik, Gas dan Air US$ 2,2 M (7,8%) Lainnya US$ 11,5 M (39,8%) Listrik, Gas dan Air Rp 25,8 T (20,2%) Pertambangan Rp 18,8 T (14,6%) Industri Makanan Rp 15,1 T (11,8%) Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi Rp 13,2 T (10,3%) Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi Rp 8,9 T (6,9%) Lainnya Rp 46,4 T (36,2%) Januari–Desember 2013 : Sektor , Lokasi, Negara Asal, dan Koridor Ekonomi
Realisasi Januari–Desember 2013 : Berdasarkan Sektor
PMA PMDN M= Miliar T= TriliunThe Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 13 PMA PMDN
Realisasi Januari–Desember 2013 : Berdasarkan Lokasi
M= Miliar T= Triliun Januari–Desember 2013 : Sektor , Lokasi, Negara Asal, dan Koridor Ekonomi Jawa Timur Rp 34,8 T (27,2%) Kalimantan Timur Rp 15,8 T (12,4%) Jawa Tengah Rp 12,6 T (9,8%) Jawa Barat Rp 9,0 T (7,0%) Kalimantan Selatan Rp 8,3 T (6,5%) Lainnya Rp 47,7 T (37,1%) Jawa Barat US$ 7,1 M (24,9%) Banten US$ 3,7 M (13,0%) Jawa Timur US$ 3,4 M (11,9%) DKI Jakarta US$ 2,6 M (9,1%) Papua US$ 2,4 M (8,2%) Lainnya US$ 9,4 M (32,9%)The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 14
Realisasi Januari–Desember 2013 : Berdasarkan Negara Asal
M= Miliar Januari–Desember 2013 : Sektor , Lokasi, Negara Asal, dan Koridor Ekonomi Jepang US$ 4,7 M (16,5%) Singapura US$ 4,7 M (16,3%) Amerika Serikat US$ 2,4 M (8,5%) Korea Selatan US$ 2,2 M (7,7%) Inggris US$ 1,1 M (3,8%) Lainnya US$ 13,5 M (47,2%)15
REALISASI INVESTASI PMDN DAN PMA TAHUN 2009‐2013
DI PROVINSI ACEH BERDASARKAN LKPM
Tahun PMDN PMA PROYEK INVESTASI PROYEK INVESTASI Rp. (Juta) US$. (Ribu) 2009 2 79.661,8 2 395,0 2010 5 40.880,0 13 4.565,7 2011 15 259.417,6 30 22.455,5 2012 11 60.188,0 26 172.272,8 2013 46 3.636.419,3 62 94.167,1 Sumber: Pusdatin BKPM16
USULAN PROGRAM/KEGIATAN BKPM
TAHUN ANGGARAN 2015
SEKRETARIAT
UTAMA
• Penyempurnaan Produk Hukum Penanaman Modal serta Peningkatan Pelayanan Hubungan Masyarakat, Keprotokolan dan Tata Usaha Pimpinan (BPPHTP) • Pengembangan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) (Pusdatin) • Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pusdiklat) • Peningkatan Pelayanan Hukum Penanaman Modal (Pusbankum) • Perencanaan dan Evaluasi Program dan Anggaran BKPM (BPPA) • Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Penanaman Modal (Biro Umum) • Pengawasan/Pemeriksaan Fungsional Terhadap Pelaksanaan Tugas di Lingkungan BKPM (Inspektorat) • Pengelolaan Data dan Informasi Penanaman Modal (Pusdatin)I.
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya BKPM
II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur BKPM
• Pembangunan/pengadaan/peningkatan sarana dan prasarana17
USULAN PROGRAM/KEGIATAN BKPM
TAHUN ANGGARAN 2015
DEPUTI BIDANG
PENGEMBANGAN IKLIM
PENANAMAN MODAL
• Peningkatan Deregulasi Kebijakan Penanaman Modal • Pengembangan Potensi Penanaman Modal Daerah • Pemberdayaan Usaha NasionalDEPUTI BIDANG
PERENCANAAN
PENANAMAN MODAL
• Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal Sektor Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya • Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal Sektor Industri Manufaktur • Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal di Bidang Jasa dan Kawasan • Pengembangan Penanaman Modal Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)• Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal di Bidang Infrastruktur
• Fasilitasi Percepatan Investasi Kerjasama Pemerintah Swasta
18
USULAN PROGRAM/KEGIATAN BKPM
TAHUN ANGGARAN 2015
DEPUTI BIDANG
PROMOSI
PENANAMAN MODAL
• Peningkatan Kualitas Strategi Promosi di Bidang Penanaman Modal • Promosi Penanaman Modal Sektoral Terpadu dan Terintegrasi di Dalam dan Luar Negeri • Fasilitasi Daerah dalam rangka Kegiatan Promosi Penanaman Modal • Penyelenggaraan Pameran dan Penyediaan Sarana Promosi Penanaman Modal untuk Kegiatan di Dalam dan di Luar NegeriIII. Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal
• Kerjasama Bilateral dan Multilateral di bidang penanaman modal • Kerjasama Regional di bidang penanaman modal • Kerjasama dengan dunia usaha asing di dalam dan di luar negeri di bidang penanaman modalDEPUTI BIDANG
KERJASAMA
PENANAMAN MODAL
19