• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. Tanpa adanya suatu pemasaran yang baik, maka kecil. kemungkinannya untuk perusahaan bisa mencapai puncak keberhasilan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. Tanpa adanya suatu pemasaran yang baik, maka kecil. kemungkinannya untuk perusahaan bisa mencapai puncak keberhasilan."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Dalam dunia perdagangan,pemasaran merupakan ujung tombak suatu perusahaan dalam berkembang dan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Tanpa adanya suatu pemasaran yang baik, maka kecil kemungkinannya untuk perusahaan bisa mencapai puncak keberhasilan. Oleh karena itu,sangat diperlukan strategi-strategi khusus dalam pemasaran guna mencapai tujuan perusahaan yang diharapkan. Pemasaran dalam suatu perusahaan merupakan sebuah sistem yang harus dilaksanakan dalam tugasnya untuk menentukan target pasar yang akan diraih oleh suatu perusahaan serta untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar. Berikut adalah beberapa pengertian tentang pemasaran:

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (William J. Stanton dalam Basu Swasta,1990:5)

Pemasaran merupakan suatu proses perencanan manjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi (Mc Daniel, 2001:6)

(2)

Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai pelanggan sebagai imbalannya (Gary Amstrong, 2008:6)

Menurut Earl S. Fullbork (dalam buku Amir, MS, 2000:53) mengatakan bahwa pemasaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan pengusaha dalam menyampaikan suatau komoditi maupun jasa dari produsen ke konsumen.

Menurut W. Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

Dalam beberapa pengertian dari para ahli sebenarnya semua sama, intinya dalam pemasaran adalah kegiatan usaha mengenalkan suatu produk dari perusahaan dengan tujuan mendapatkan pelanggan yang lebih banyak supaya tujuan perusahaan tercapai.

Pemasaran yang berjalan pada suatu perusahaan dapat melalui bermacam-macam cara, baik itu pemasaran secara langsung, melalui surat kabar, melalui internet, baliho, dll. Keberadaan Teknologi Informasi yang semakin luas saat ini juga memudahkan suatu perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya.

2. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan sistem yang harus dijalankan oleh commit to user

(3)

berbeda dengan penjualan, perdagangan ataupun transaksi lainnya namun, pemasaran merupakan bagian dari perdagangan. Adapun pengertian strategi pemasaran menurut para ahli :

Strategi pemasaran adalah sebuah keseluruhan program perusahaan untuk menentukan target pasar dan memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari bauran pemasaran: produk, distribusi, promosi, harga.(Kurtz 2008:p42)

Menurut Kotler dan Amstrong (2001:p45) strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan mendapatkan keuntungan dari hubungannya dengan konsumen.

Menurut Guiltinan dan Paul (1992) strategi pemasaran adalah pernyataan poko tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut,maka disimpulkan bahwa strategi pemasaran dapat didefinisikan suatu program perusahaan dalam menentukan kebijakan sasaran pasar yang akan dituju untuk memperoleh pelanggan sebanyak-banyaknya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

(4)

3. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu dimana perusahaan menjalankan strategi ini dalam rangka penentuan harga,bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen tertentu yang merupakan sasaran pasarnya. Dalam bauran pemasaran dikenal istilah marketing mix, marketing mix menurut William J. Stanton adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan kombinasi empat besar pementuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi.Keempat sistem tersebut adalah penawaran produk/jasa, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan inti yang harus dilakukan dalam suatu proses pemasaran, variabel mana yang dikendalikan untuk memperoleh tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Dengan langkah seperti itu maka perusahaan tidak hanya melakukan langkah terbaik saja namun juga lebih efektif dalam melakukan kegiatan pemasaran. Marketing mix dijalankan harus sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan,maka variabel-variabel marketing mix dapat dijelaskan sedikit lebih mendalam sebagai berikut:

a. Product (Produk)

Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang

(5)

dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide. Produk dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu:

1) Produk inti, yang merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya dari produk yang ingin diperoleh atau didapatkan oleh seorang pembeli atau konsumen dari produk tersebut.

2) Produk formal, yang merupakan bentuk, model, kualitas/mutu, merk, dan kemasan yang menyertai produk tersebut.

3) Produk tambahan, adalah tambahan produk formal dengan berbagai jasa yang menyertainya, seperti pemasangan, pelayanan, pemeliharaan, dan pengangkutan secara cuma-cuma.

b. Price (Harga)

Bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen. Dalam penetapan harga perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi secara langsung adalah harga bahan-baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan pemerintah dan faktor lainnya. Faktor yang tidak langsung, namun erat hubungannya dalam penetapan harga, adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan antara produk

(6)

subtitusi dan komplementer, serta potongan untuk para penyalur dan konsumen.

Oleh karena itu, seorang produsen harus memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor tersebut di atas di dalam penentuan kebijakan harga yang akan ditempuh, sehingga nantinya dapat memenuhi harapan produsen itu untuk dapat bersaing dan kemampuan perusahaan mempengaruhi konsumen.

c. Promotion (Promosi)

Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen. Variabel promosi meliputi antara lain:

1) Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.

2) Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa.

3) Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individual yang dihasilkan.

4) Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.

(7)

5) Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lain.

d. Place (Saluran Distribusi)

Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk. Permasalahan yang diutamakan dalam mata rantai saluran distribusi adalah kelancaran penyampaian dan pemindahan barang serta hak milik atas penguasaan produk tersebut, mulai dari pedagang besar, pedagang menengah, dan pengecer sampai akhirnya ke tangan konsumen. Jadi saluran distribusi menyangkut aliran produk dan hak milik atau penguasaan atas produk tersebut.

4. Strategi Pemasaran global

Pemasaran global merupakan langkah suatu perusahaan untuk memasuki pasar global. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, memang suatu perusahaan dituntut untuk melakukan pemasaran global supaya tidak tertinggal dengan perusahaan lain yang sudah melakukan perdagangan secara internasional dan perusahaannya mampu bersaing. Selain untuk mencapai tujuan perusahaan dalam hal financial, pemasaran yang dilakukan juga dapat

(8)

menjadikan jalan pintu masuk bagi importer dalam memenuhi permintaan barang yang tidak tersedia di negaranya. Strategi pemasaran global dapat didefinisikan sebagai salah satu cara perusahaan yang ingin memasuki bisnis global dengan cara menpengaruhi pelanggan yang berasal dari luar negeri dan skala internasional supaya tertarik terhadap produk yang dihasilkannya. Keegan (1995) mendefinisikannya sebagai proses memfokuskan sumber daya manusia (manusia, uang dan asset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisaasi untuk memperoleh kesempatan dan menanggapi ancaman pasar global.

Dalam bukunya, Griffin dan Pustay (1996) menegaskan bahwa dalam menyusun strategi pemasaran global ada tujuh factor kunci yang perlu dipertimbangkan, yaitu :

a. Standarisasi atau kustomisasi

b. Hukum dan ketentuan yang berlaku di suatu Negara c. Faktor ekonomi

d. Nilai tukar mata uang e. Pelanggaran sasaran f. Pengaruh budaya g. Persaingan

Dengan berdasar faktor kunci tersebut maka perusahaan dapat mengetahui hal apa yang harus dilakukan dalam melakukan pemasaran global termasuk langkah apa saja yang bisa diambil supaya lebih efektif dalam melakukan pemasaran global.

(9)

B. Ekspor

1. Pengertian Ekspor dan Istilah-Istilah dalam Ekspor

Ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi-dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi ekspor. Perusahaan yang ada di Indonesia mulai berlomba-lomba untuk melakukan perdagangan luar negeri. Memang perdagangan luar negeri sangat menguntungkan dilihat dari berbagai aspek,salah satu dan yang utama adalah aspek financial. Tentu dengan adanya perdagangan luar negeri semacam ekspor keuntungan perusahaan akan semakin bertambah karena nilai jual luar negeri lebih besar daripada nilai jual pada pasar domestic. Istilah-istilah perdagangan luar negeri atau ekspor adalah sebagai berikut:

1. Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean (pasal 1 butir 14 UU Kepabeanan).

2. Barang ekspor adalah barang yang dikeluarkan dari daerah pabean. 3. Eksportir adalah orang yang mengeluarkan barang dari daerah pabean.

4. Pemberitahuan pabean ekspor adalah pernyataan yang dibuat oleh orang dalam rangka melaksanakan kewajiban kepabeanan dibidang ekspor dalam bentuk tulisan di atas formulir atau data elektronik. Bentuk dan isi pemberitahuan pabean ekspor ditetapkan oleh Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

5. Kawasan Pabean adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di pelabuhan laut, bandar udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan

(10)

6. Nota Pelayanan Ekspor yang selanjutnya disingkat dengan NPE adalah nota yang diterbitkan oleh Pejabat Pemeriksa Dokumen Ekspor atau Sistem Komputer Pelayanan atas PEB yang disampaikan, untuk melindungi pemasukan barang yang akan diekspor ke Kawasan Pabean dan/atau pemuatannya ke sarana pengangkut.

Dasar-dasar dalam perdagangan luar negeri tersebut adalah:

· Undang-undang No.17 Tahun 2006 tentang Perubahan Undang-Undang No.10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan

· Peraturan Menteri Keuangan Nomor 145/PMK.04/2007 tentang Ketentuan Kepabeanan di Bidang Ekspor

· Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 40/BC/2008 jo. P-06/BC/2009 jo. P-30/BC/2009 jo. P-27/BC/2010 tentang Tata Laksana Kepabeanan di Bidang Ekspor

· Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-41/BC/2008 tentang Pemberitahuan Pabean Ekspor.

Dalam proses ekspor memang semua diatur dan ketentuan ekspor tergantung dari suatu Negara pemberlakuan ekspor impor barang. Aturan-aturan tersebut sudah ditetapkan oleh Negara guna mengkontrol system perdagangan yang beralku pada Negara tersebut.

2. Manfaat Ekspor

Dalam suatu perdagangan,tentu salah satu yang ingin didapatkan adalah suatu keuntungan atau bisa disebut manfaat dari perdagangan yang dijalankan. Seperti yang kita lihat dalam perdagangan luar negeri, tentu sudah memiliki commit to user

(11)

target-target pasar guna memperoleh manfaat yang sudah dipikirkan terlebih dahulu. Adapun manfaat-manfaat yang diperoleh dari ekspor antara lain:

a. Memperluas pasar bagi produk Indonesia

Bisa kita lihat dengan adanya ekspor, tentu produk-produk yang kita hasilkan bisa menjadi lebih luas jangkauan pasarnya sehingga produk Indonesia bisa dikenal di beberapa Negara. Contoh: Adanya ekspor batik akan membuat batik dikenal di beberapa Negara importer batik sehingga pasar bagi produk Indonesia bisa tersedia di luar negeri.

b. Menambah Devisa Negara

Perdagangan antar negara memungkinkan eksportir Indonesia untuk menjual barang kepada masyarakat luar negeri. Transaksi ini dapat menambah penerimaan devisa negara. Dengan demikian, kekayaan negara bertambah karena devisa merupakan salah satu sumber penerimaan negara.

c. Memperluas Lapangan Kerja

Dengan adanya ekspor, tentu kebutuhan pasar meningkat. Dengan adanya peningkatan permintaan pasar akan semakin membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak di dalam negeri untuk memenuhi permintaan paar. Sehingga hal ini tentu akan memperluas lapangan pekerjaan karena dengaa begitu kesempatam kerja akan semakin luas untuk masyarakat.

3. Tujuan Ekspor

Tujuan kegiatan ekspor dapat dilihat dari dua pengertian yaitu secara makro ekonomi dan mikro ekonomi. Tujuan ekspor secara makro ekonomi

(12)

tentunya untuk mendaptkan tambahan devisa bagi suatu negara, sedangkan tujuan secara mikro yang dilihat dari suatu perusahaan yang melakukan ekspor adalah: 1. Meningkatkan keuntungan atau laba perusahaan. Karena dengan penjualan

ekspor tentu harga jual tinggi sehingga keuntungan juga semakin besar. 2. Membuka pasar baru di luar negeri. Dengan adanya perluasan pasar di luar

negeri tentu saja jaringan yang diperoleh lebih luas sehingga akan lebih memudahkan dalam proses pemasaran selanjutnya.

3. Membiasakan diri bersaing dalam pasar internasional. Dengan terbiasa bersaing dalam pasar internasional kita bisa terlatih untuk menghadapi persaingan perdagangan global yang ketat

4. Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya ekspor, kita dapat memperoleh ilmu dan teknologi apa yang ada dari negara lawan ekpor kita atu negara yang bertindak sebagai importir.

C. Tahapan Ekspor

Kegiatan ekspor pada dasarnya adalah suatu kegiatan menjual barang ke luar negeri atau suatu kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean,dimana barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri, barang dari luar negeri, maupun barang bekas ataupun barang baru. Hal ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia yang didalamnya berisi Undang-Undang Kepabeanan Nomor 17 tahun 2006. Strategi ekspor ini biasa digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di tingkat internasional. commit to user

(13)

Dalam terjadinya transaksi ekspor pada umumnya melalui lima tahap,yaitu promosi, inquiry, offersheet, ordersheet, dan kontrak dagang ekspor (Amir,M.S; Kontrak Dagang Ekspor; 2002).

Promosi merupakan bentuk penawaran atas barang produk yang dihasilkan perusahaan kepada calon buyer yang menjadi segmentasi pasarnya.

Inquiry yaitu surat balasan dari calon importir yang menunjukkan ketertarikan atas suatu barang yang dipromosikan. Dengan adanya inquiry tersebut berarti telah ada minat dari calon importir akan barang yang ditawarkan. Calon importir mengirimkan inquiry guna memperoleh keterangan lebih lanjut mengenai harga barang, mutu barang, contoh barang, serta apa saja informasi yang dibutuhkan calon importir mengenai barang yang dipromosikan. Penyampaian inquiry ini dapat melalui email, faksimili, surat langsung atau bahkan percakapan langsung antara calon importir dengan eksportir.

Offersheet merupakan salah satu dokumen yang sangat menentukan dalam suatu proses transaki ekspor. Offersheet merupakan suatu dokumen yang dikeluarkan oleh eksportir guna menganggapi permintaan calon importir yang berisi surat penawaran harga dan kesanggupan dari eksportir untuk melayani permintaan dari calon importir. Biasanya dengan pengajuan beberapa syarat harga, waktu penyerahan,dan proses pembayaran yang telah ditentukan oleh eksportir. Tujuan dikeluarkannya offersheet ini untuk memberikan informasi secara lengkap kepada calon importir supaya dapat menjadikan referensi untuk mengambil keputusan dalam menentukan arang yang akan dipesan. Setelah offersheet ini disetujui oleh calon importir, maka akan menuju terjadinya suatu

(14)

proses kesepakatan jual beli yang mengikat kedua belah pihak secara hukum dan bisa dipertanggungjawabkan.

Ordersheet merupakan surat persetujuan dari calon importir atas barang yang ditawarkan eksportir. Ordersheet dikeluarkan setelah offersheet. Ordersheet birisi tentang jumlah barang, kualitas yang diminta, waktu penyerahan, dan persyaratan lain yang telah diminta calon importir. Dengan keluarnya ordersheet ini maka secara hukum telah terjadi kontrak dagang.

Setelah langkah-langkah tersebut diselesaikan, yang terakhir adalah terjadinya kontrak dagang. Kontrak dagang timbul dengan mengacu pada kesepakatan dari klausul-klausul yang timbul dari langkah sebelumnya. Maka dari itu, isi dari kontrak dagang itu sendiri adalah suatu kesepakatan yang berupa persyaratan yang diminta dari masing-masing pihak dan bersifat mengikat diri untuk melaksanakan kewajiban yang ditimbulkan. Di dalam kontrak dagang, ada 3 asaz yang harus ada yaitu:

a. Asaz konsensus: kesepakatan yang timbul dari kedu belah pihak secara sukarela.

b. Asaz obligator : mengikat kedua belah pihak untuk menjalankan semua hak dan kewajiban masing-masing.

c. Asaz penalti: pihak yang melanggar klausul dalam kontrak dagang harus bersedia memberikan ganti rugi kepada pihak lain jika tidak melaksanakan kewajiban yang telh ditentukan dan menjadi tanggungannya.

(15)

D. Cara Memasuki Pasar Global

Pasar global selalu menjadi incaran bagi para pengusaha saat ini,hal ini memang sangat potensial sekali mengingat pasar yang sangat luas dan sangat menjanjikan bagi seorang pengusaha dalam memasuki pasar global. Dengan masuknya suatu produk ke pasar internasional, tentu keuntungan sangat mudah untuk diperoleh, selain itu tujuan perusahaan akan terasa lebih dapat dicapai hal ini terbukti dari harga yang ditawarkan di pasar internasioanal tentu lebih tinggi dibandingkan pasar domestik.

Namun semua itu tidak bisa diperoleh dengan mudah. Semua perlu proses yang tidak mudah untuk menjadi seorang pebisnis global. Dalam memasuki pasar global, perlu adanya tahap-tahap maupun cara yang harus ditempuh supaya lebih efektif. Langkah yang harus dilakukan antara lain adalah: 1. Menganalisa lingkungan internasional. Dengan adanya analisa lingkungan

internasional maka perusahaan akan lebih tahu peluang apa yang ada pada calon negara tujuan.

2. Sasaran pasar internasional. Dengan pemnetapan pasar yang akan dituju maka kegiatan pemasaran global akan lebih efektif daripada perusahaan harus menuju semua pasar yang belum jelas permintaan barang yang akan ditawarkan.

3. Program pemasaran. Program pemasaran harus dirancang sedemikian rupa sebelum terjun ke dalam pemasran global, hal ini dilakukan supaya semua yang dilakukan lebih terarah pada tujuan suatu perusahaan. Program pemasaran internasional meliputi produk, promosi, harga, dan distribusi,

(16)

menyangkut pertimbangan antara persoalan standardisasi atau adaptasi terhadap kehidupan Negara tujuan.

4. Penetapan tujuan dan kebijakan. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk memudahkan dalam suatu negosiasi sebelum terjadinya kontrak dagang. 5. Evaluasi dan pengendalian. Hal ini dimaksudkan supaya ada peningkatan

setiap apa yang telah dilakukan perusahaan karena dengan adanya evaluasi ini pasti ada solusi pula yang muncul apabila terjadi suatu kesalahan baik itu intern maupun ekstern perusahaan.

E. Hambatan Pemasaran Global

Dalam pemasaran global, tidak semuanya yang kita harapkan bisa berjalan dengan mulus. Pemasaran global seperti juga hal lain dalam perdagangan juga melalui banyak hambatan. Hambatan sering dianggap masalah yang tidak mungkin bisa diatasi dalam waktu instan karena memang hambatan juga berkembang seiring dengan berkembangnya pula perdagangan yang telah dijalankan pada suatu Negara. Hambatan tersebut terbagi dalam 2 masalah kelompok utama, yaitu:

1. Eksternal

Masalah eksternal perusahaan merupakan masalah yang muncul dari eksternal perusahaan yang dapat menghambat terjadinya proses pemasaran global, antara lain meliputi:

a. Sistem kuota dan kondisi hubungan perdagangan dengan negara lain Keinginan Eksportir dan importir untuk mencari, memelihara atau

(17)

kondisi negara kedua pihak yang bersangkutan. Bilamana terdapat pembatasan seperti ketentuan kuota barang dan kuota negara, maka upaya meningkatkan transaksi yang saling menguntungkan tidak sepenuhnya dapat terlaksana.

Upaya yang dapat dilakukan oleh setiap negara adalah dengan meningkatkan hubungan antar negara baik yang bersifat bilateral, multilateral, regional maupun internasional, guna menciptakan suatu aturan dalam hal pembatasan barang (kuota) bagi transaksi perdaganga. Hal ini membuktikan bahwa pembatasan terhadap barang-barang yang masuk ke suatu negara serta hubungan antara negara tempat terjadinya perdagangan menjadi faktor penentu kelancaran proses ekspor impor

b. Keterkaitan dalam keanggotaan organisasi internasional

Keikutsertaan suatu negara dalam organisasi internasional dimaksudkan untuk mengatur stabilitas harga barang ekspor di pasar internasional. Namun terlepas dari manfaat yang diperoleh dari keanggotaan organisasi tersebut, keanggotaan didalamnya tak jarang merupakan penghambat untuk dapat melakukan tindakan tertentu bagi peningkatan transaksi komoditi yang bersangkutan, seperti contoh ICO dengan kuota kopi, serta penentuan harga yang lebih bersaing yang sering dihadapi anggota-anggota OPEC.

c. Kurangnya pemahaman akan tersedianya kemudahan-kemudahan Internasional

Kemudahan-kemudahan internasional seperti ASEAN Preferential Trading Arrangement yang menyediakan kemudahan trarif sangat berguna

(18)

bagi pengembangan perdagangan antara negara ASEAN. Kemudahan tarif yang disediakan bersifat timbal balik dan pemanfaatannya dilakukan dengan menerbitkan Formulir C oleh negara asal barang. Juga adanya tax treaty antar negara-negara tersebut.

d. Pemasaran

Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam masalah ongkos adalah ke negara mana barng akan dipasarkan untuk mendapatkan harga yang sebaik-baiknya. Sebaliknya bagi importir yang penting diketahui adalah dari mana barang-barang tertentu sebaiknya akan diimpor untuk memperoleh kondisi pembayaran yang lebih baik. Dalam hal penetapan harga komoditi ekspor dan konsep pemasarannya, eksportir perlu mengetahui apakah dapat bersaing dalam penjualannya di luar negeri, dengan mengetahui informasi mengenai :

1) biaya barang

2) sifat dan tingkat persaingan 3) luas dan sifat permintaan 2. Internal

Masalah yang bersifat internal adalah masalah yang berasal dari internal perusahaan itu sendiri. Masalah tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

a. Pembiayaan

Pembiayaan transaksi merupakan masalah yang penting yang tidak jarang dihadapi oleh para pengusaha eksportir/importir kita. Biasanya

(19)

pembiayaan dana yang dapat di peroleh serta bagaimana cara memperolehnya. Dalam hal ini para pengusaha harus mampu mengatur keuangannya secara bijak dan mempelajari serta memanfaatkan kemungkinan fasilitas-fasilitas pembiayaan untuk pelaksanaan transaksi-transaksi yanmg dilakukan.

Menyangkut bagaimana para eksportir/importir membiayai transaksi perdagangan.

b. Kebijaksanaan dalam pelaksanaan Ekspor Impor

Kelancaran transaksi ekspor impor sangat tergantung pada peraturan-peraturan yang mendasarinya. Peraturan-peraturan yang apabila sering berubah-ubah dapat membingungkan dan menimbulkan salah pengertian dan kekeliruan, baik di pihak pengusaha di dalam negri maupun pengusaha d luar negri. Diperlukan penjelasan yang cukup tentang latar belakang perubahan-perubahan dan tujuannya, sehingga masing-masing pihak memaklumi dan mengetahui aturan main dalam transaksi selanjutnya.

c. Kekurangsempurnaan dalam mempersiapkan barang

Khusus dalam transaksi ekspor, kurang mampunya eksportir dalam menanggulangi penyiapan barang dapat menimbulkn akibat yang tidak baik bagi kelangsungan hubungan transaksi dengan rekannya di luar negri. Masalah-masalah yang timbul adalah akibat dari hal-hal berikut :

1) Pengiriman barang terlambat disebabkan oleh kesulitas administrasi dan pengaturan pengangkutan, peraturan-peraturan pemerintah dan sebagainya.

(20)

2) Mutu barang yang tidak dapat dipertahankan sesuai dengan perjanjian 3) Kelangsungan penyediaan barang sesuai dengan perjanjian tidak dapat

dipenuhi.

4) Pengepakan yang tidak memenuhi syarat

5) Keterlambatan dalam pengiriman dokumen-dokumen pengapalan. d. Kemampuan dan Pemahaman Transaksi Luar Negeri

Keberhasilan transaksi ekspor impor sangat didukung oleh sejauhmana pengetahuan atau pemahaman eksportir/importir menyangkut dasar-dasar transaksi ekspor impor, tata cara pelaksanaan, pengisian dokumen serta peraturan-peraturan dalam dan luar negri.

e. Menyangkut persyaratan-persyaratan dasar untuk pelaksanaan transaksi ekspor impor berupa :

1) status badan hukum perusahaan

2) adanya izin usaha seperti Surat Ijin Usaha Perdagangan seta izin ekspor maupun impor seperti Angka Pengenal Impor dan Angka Pengenal Ekspor

3) kemampuan meyiapkan persyaratan-persyaratan antara lain seprti dokumen penghapalan, realisasi penghapalan serta kejujuran dan kesungguhan berusaha termasuk itikad baik

Dari sisi eksportir terkadang masalah yang timbul adalah kemampuang yang bersangkutan dalam menyiapkan dokumen-dokumen pengapalan serta itikad baik dan kejujuran untuk mengirimkan barangnya.

Perusahaan ekspor impor haruslah menjaga reputasi perusahannya, disamping itu untuk menjamin kelangsungan izin usahanya maka commit to user

(21)

kontinuitas aktivitas-aktivitas transaksinya harus dipertahankan dan ditingkatkan.

Referensi

Dokumen terkait

Kesulitan lain yang ditemukan adalah kemampuan dalam mengembangkan indikator pencapaian kompetensi; materi yang disusun hanya dari buku guru saja; sulit mencapai

Menurut Soekanto (2002), proses pembentukan lembaga kemasyarakatan yaitu suatu proses yang dilewati oleh suatu norma yang baru untuk menjadi bagian dari salah

Meskipun terdapat satu item yang berada pada kriteria cukup gambaran secara keseluruhan kemampuan TPCK mahasiswa calon guru Biologi FKIP Universitas Riau dapat disimpulkan

Tekno park, merlukan (Perguruan Tinggi) yang bisa dijadikan/digunakan untuk pengembangannya. Untuk SDM litbang perlu di up grade melalui sekolah, training dan lainnya. Tekno park

Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil dari Rasio Kecukupan Modal, Pendapatan Operasional Biaya Operasional, dan rasio rentabilitas terhadap

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran berbasis proyek dengan berbantuan perangkat

Masing-masing reaktor berukuran sama dengan penutup ulir serta dimodifikasi dengan dua pipa udara (0.5 inci) dan tiga lubang sampel dengan diameter 2 cm. Pipa dalam

Dilihat dari pemikiran-pemikiran beliau yang sesuai dengan konsep yang masih diimplementasikan yaitu pendidikan dan pengajaran di Indonesia saat ini mengenai budi