• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang disajikan pada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang disajikan pada"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang disajikan pada bab sebelumnya, dapat dirumuskan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara umum tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa SMP Negeri 1 Kibin Kabupaten Serang menunjukan kategori tahap Konformitas (KOM). Ini berarti sebagian siswa sudah mampu untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya walaupun belum sepenuhnya, hal ini ditunjukkan oleh skor dibawah 4,00 (SDI). Dari temuan di atas diperoleh informasi bahwa tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa yang tertinggi atau peringkat pertama adalah aspek perkembangan ke 10, yaitu kematangan hubungan dengan teman sebaya dengan skor rata-rata 4,04 pada tahap Sadar diri (SDI). Peringkat ke dua adalah aspek perkembangan ke 7, yaitu Penerimaan Diri dan Pengembangannya dengan skor rata-rata 3,92 pada tahap Konformitas (KOM), peringkat ke 3 aspek ke 6, yaitu Peranan Sosial sebagai Pria atau Wanita dengan skor rata-rata 3,87 (KOM), peringkat ke empat aspek ke 2, yaitu Landasan Perilaku Etis dengan skor rata-rata 3,84 (KOM), peringkat ke lima aspek ke 3, yaitu Kematangan Emosional dengan skor rata-rata 3,72 (KOM), peringkat ke enam aspek ke 5, yaitu Kesadaran Tanggung Jawab, peringkat ke tujuh aspek ke 8, yaitu Landasan Perilaku Ekonomis dengan skor rata-rata 3,65

(2)

(KOM), peringkat ke delapan aspek ke 1, yaitu Landasan Hidup Religius dengan skor rata-rata 3,56 (KOM), peringkat ke sembilan adalah aspek ke 4, yaitu Kematangan Intelektual dengan skor rata-rata 3,51 (KOM), dan peringkat ke sepuluh atau terakhir adalah aspek ke 9, yaitu Wawasan dan Persiapan Karir dengan skor rata-rata 3,46 pada tahap Konformitas (KOM). Dari uraian tadi diperoleh informasi bahwa prioritas pelayanan bimbingan dan konseling diberikan kepada siswa SMP Negeri 1 Kibin terutama yang berkenaan dengan peningkatan pencapaian tugas perkembangan aspek ke 9 yaitu Wawasan dan Persiapan Karir sebagai prioritas, selanjutnya kegiatan layanan bimbingan yang berkenaan dengan pencapaian tugas perkembangan aspek ke 4, yaitu Kematangan Intelektual, selanjutnya pencapaian tugas-tugas perkembangan lainnya dari yang paling rendah skor rata-ratanya sampai ke tugas perkembangan yang skornya paling tinggi, bahkan tertinggi.

2. Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Kibin belum berjalan dengan baik hal ini disebabkan berbagai faktor, yaitu a) dari guru pembimbingnya, baik rasio dengan siswa, maupun pengetahuan dan kemampuannya, b) manejemen sekolahnya, terutama perhatian kepala sekolah dan personil lain terhadap bimbingan dan konseling masih kurang baik, c) keterbatasan anggaran, baik untuk penyelenggaraan bimbingan dan konseling sehari-hari maupun untuk kegiatan pelatihan guru pembimbingnya.

3. Berdasarkan temuan di atas menunjukkan bahwa secara umum tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa SMP Negeri 1 Kibin Kabupaten Serang setelah mendapatkan perlakuan atau pelayanan

(3)

bimbingan dan konseling menunjukkan kategori tahap Konformitas (KOM) dengan skor 3,76. Dengan melihat kenaikan skor artinya ada peningkatan dari rata-rata 3,72 menjadi 3,76. Ini berarti sebagian siswa sudah mampu untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya walaupun belum sepenuhnya, hal ini ditunjukkan oleh skor dibawah 4,00 (SDI). Hal ini dapat dijadikan tolok ukur bagi keberhasilan program bimbingan dan konseling yang disusun oleh peneliti, yaitu dapat meningkatkan pencapaian tugas perkembangan siswa SMP Negeri 1 Kibin. Dari penjelasan di atas diperoleh informasi bahwa tingkat pencapaian tugas perkembangan siswa yang tertinggi atau peringkat pertama adalah aspek perkembangan ke 10, yaitu kematangan hubungan dengan teman sebaya dengan skor rata-rata 4,05 pada tahap Sadar diri (SDI), peringkat ke dua adalah aspek perkembangan ke 7, yaitu Penerimaan Diri dan Pengembangannya dengan skor rata-rata 4,01 pada tahap Sadar diri (SDI), peringkat ke 3 aspek ke 6, yaitu Peranan Sosial sebagai Pria atau Wanita dengan skor rata-rata 3,83 (KOM), peringkat ke empat aspek ke 2, yaitu Landasan Perilaku Etis dengan skor rata-rata 3,82 (KOM), peringkat ke lima aspek ke 3, yaitu Kematangan Emosional dengan skor rata-rata 3,77 (KOM), peringkat ke enam aspek ke 5, yaitu Kesadaran Tanggung Jawab dengan skor rata-rata 3,68 (KOM), peringkat ke tujuh aspek ke 8, yaitu Landasan Perilaku Ekonomis dengan skor rata-rata 3,70 (KOM), peringkat ke delapan aspek ke 1, yaitu Landasan Hidup Religius dengan skor rata-rata 3,61 (KOM), peringkat ke sembilan adalah aspek ke 4, yaitu aspek ke 10, yaitu Wawasan dan Persiapan Karir dengan skor rata-rata 3,57 pada tahap Konformitas (KOM). dan peringkat ke

(4)

sepuluh atau terakhir adalah aspek ke 4, yaitu Kematangan Intelektual dengan skor rata-rata 3,55 (KOM). Dari uraian tadi diperoleh informasi bahwa setelah mendapatkan perlakuan atau diberikan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa SMP Negeri 1 Kibin terutama yang berkenaan dengan peningkatan pencapaian tugas perkembangan aspek ke 9 yaitu Wawasan dan Persiapan Karir sebagai prioritas, selanjutnya kegiatan layanan bimbingan yang berkenaan dengan pencapaian tugas perkembangan aspek ke 4, yaitu Kematangan Intelektual, selanjutnya pencapaian tugas-tugas perkembangan lainnya dari yang paling rendah skor rata-ratanya sampai ke tugas perkembangan yang skornya paling tinggi, bahkan tertinggi, didapat bahwa rata-rata tingkat pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa SMP Negeri 1 Kibin meningkat yaitu dari skor rata-rata 3,72 pada tahap Konformitas (KOM) menjadi 3,76 pada tahap konformitas (KOM).Walaupun secara umum meningkat tetapi ada juga aspek-aspek yang menurun yaitu aspek tugas perkembangan ke 2, yaitu Landasan perilaku etis skor rata-rata sebelumnya 3,84 (KOM) menjadi 3,82 (KOM). Dan apek tugas perkembangan ke 6, yaitu aspek tugas perkembangan Peran sosial sebagai pria atau wanita, skor rata-rata sebelumnya 3,87 (KOM) menjadi 3,82 (KOM). Hal ini dapat terjadi karena beberapa kemungkinan alasan, pertama mungkin strategi penyampaian dalam materi tersebut kurang efektif; kedua materi kurang diminati siswa; ketiga kurang diberikan contoh nyata dalam kehidupan siswa, keempat siswa kurang konsisten dalam memberikan tanggapan atau jawaban, sehingga skor rata-ratanya menurun. Sedangkan untuk aspek tugas perkembangan yang lainnya memiliki skor rata-rata meningkat, hal

(5)

ini mungkin disebabkan karena beberapa alasan, pertama materinya menarik atau diminati oleh siswa; kedua strategi pelayanannya efektif, variatif, kreatif dan inovatif; ketiga suasana hati siswa sedang dalam keadaan baik, tenang, damai dan ikhlas; keempat adanya kesungguhan hati dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan dan konseling dan ketika mengerjakan ITP. Sebagaimana ahli agama mengatakan: barang siapa orang yang sungguh-sungguh dalam mengusahakan sesuatu maka insya allah orang itu akan memperoleh apa yang diusahakannya itu. Orang Sunda mengatakan anu keyeng tangtu pareng. Ungkapan lain yang memperkuat alasan tersebut di atas yaitu firman Allah yang artinya “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaun sehingga kaum itu mau berusaha untuk merubah nasibnya sendiri “(Al-Qur’an).

B. Rekomendasi

Bercermin kepada hasil penelitian yang telah dilakukan dan menelaah pembahasan terhadap hasil penelitian tersebut, terdapat beberapa hal yang perlu dijadikan catatan sebagai bahan rujukan bagi 1. Guru pembimbing, 2. Peneliti selanjutnya.

1. Bagi Guru Pembimbing

a. Dari hasil penelitian penulis mencatat beberapa temuan bahwa sebagian siswa SMP Negeri 1 Kibin Kabupaten Serang belum mampu menyelesaikan /menuntaskan pencapaian tugas perkembangannya, hal ini

(6)

dibuktikan bahwa skor rata-rata secara umum menunjukkan 3,72 (KOM) sebelum diberikan layanan Bimbingan dan Konseling, dan skor rata-rata 3,76 (KOM) sesudah diberikan layanan Bimbingan dan Konseling. Sedangkan menurut kriteria penilaian ITP bahwa untuk siswa SMP pencapaian tugas perkembangannya itu baik kalau mencapai tahap sadar diri (SDI) dengan skor 4,00 ke atas dan sangat baik kalau mencapai tahap saksama (SAK) dengan skor 5,00. Pencapaian aspek tugas perkembangan yang paling rendah adalah wawasan dan perencanaan karir, ada yang meningkat ada yang menurun oleh karena itu kepada guru bimbingan dan konseling seyogyanya dapat memanfaatkan hasil temuan ini untuk meningkatkan pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa.

b. Guru bimbingan dan konseling seyogyanya cepat tanggap untuk segera menangani/membantu siswa yang memperoleh skor di bawah 4,00 (SDI) yaitu siswa yang berada pada tahap Konformitas (KOM) dan Perlindungan diri (PLD), karena ketidak tuntasan dalam pencapaian tugas perkembangan pada masa sekarang dapat menyebabkan terhambatnya pencapaian tugas-tugas perkembangan berikutnya. Jadilah guru pembimbing/konselor yang profesional, bermakna dan bermartabat tinggi.

c. Dalam menyusun program bimbingan dan konseling seyogyanya memperhatikan kebutuhan nyata siswa, dan dalam pelaksanaannya menggunakan teknik, metode yang menarik, kreatif, inovatif, menyenangkan siswa, membuat siswa aktif dan memotivasi siswa untuk terus belajar atau mengikuti kegiatan bimbingan dan konseling, walaupun dengan fasilitas yang terbatas. Sebagai contoh menggunakan dinamika

(7)

kelompok, kalau ada menggunakan in focus atau power point, layar, LCD, atau permainan lain yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.

d. Sebelum mengisi inventori tugas perkembangan (ITP) seyogyanya siswa diberi pengarahan atau penegasan bahwa kegiatan tersebut bukan main-main, melainkan akan dijadikan bahan untuk pemberian layanan bimbingan dan konseling berikutnya, sehingga diharapkan siswa dapat mengerjakan ITP tersebut dengan seksama dan bertanggung jawab.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Penelitian dengan topik tugas perkembangan ini sangat menarik, karena merupakan kebutuhan primer bagi siswa oleh karena itu penulis menyarankan untuk meneliti secara rinci tentang tugas perkembangan ini, misalnya membahas tentang program untuk meningkatkan pencapaian aspek tugas perkembangan landasan hidup religius, atau meningkatkan pencapaian aspek tugas perkembangan wawasan dan perencanaan karir siswa SMP, dan lain-lain.

b. Dalam penelitian ini penulis mengimplementasikan program ini dalam kelas seperti biasa, jadi tidak terpisah antara sampel dengan yang bukan sampel, tetapi lembar jawaban ITP yang telah dijawab oleh siswa dipisah antara jawaban sampel dengan yang bukan sampel, kemudian yang jawaban sampel dianalisis sehingga menghasilkan skor untuk penyusunan program dan seterusnya sampai diperoleh skor akhir setelah diberikan layanan bimbingan dan konseling. Bagi yang akan meneliti hal serupa penulis menyarankan seyogianya dibuat kelas khusus sampel dari mulai pretest, penyusunan program, pelaksanaan program , postest, sampai evaluasi

(8)

program secara keseluruhan. Dengan cara demikian diharapkan akan dapat meningkatkan pencapaian tugas perkembangan siswa SMP yang signifikan/berarti.

c. Kalau akan meneliti seyogyanya ditambah dengan variabel lain, misalnya faktor penyebab atau faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian tugas-tugas perkembangan siswa SMP.

d. Penelitian pencapaian tugas perkembangan siswa dengan menggunakan strategi Layanan Bimbingan dan Konseling tertentu, misalnya Program bimbingan kelompok untuk meningkatkan pencapaian tugas perkembangan siswa SMP.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendapatkan gambaran sanitasi untuk sub sektor air limbah, drainase, persampahan, air bersih dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang bersumber

Kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan menyiapkan peserta didik untuk bekerja pada pekerjaan jasa perawatan dan perbaikan didunia usaha / industri. smk bisa,

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI

Oleh karena itu tujuan fisioterapi dalam hal ini adalah untuk membandingkan efek penambahan intervensi Trunk Control Exercise pada intervensi Standing Frame dengan

Berdasarkan penuturan dari bapak Mailul bahwa kendala-kendala yang menghambat kelancaran proses penyelenggaraan program layanan bimbingan konseling Islam ialah

Dapat disimpulkan bahwa peranan pemerintah Kabupaten/Kota dalam pembiayaan pendidikan dasar di kabupaten/kota di Provinsi Riau di era otonomi daerah mengalami

Kemunculan spesies Aspergillus dan Penicillium dari jamur pada biji cokelat dengan disinfeksi permukaan adalah 65,6% dan 36,4% lebih sedikit dibandingkan pada

Tanda positif dalam hipotesis penelitian tentang pengaruh jumlah penduduk dan pengangguran terhadap kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2005 – 2010 adalah