• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN KEPALA PPATK TENTANG SISTEM INFORMASI PENGGUNA JASA TERPADU (SIPESAT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN KEPALA PPATK TENTANG SISTEM INFORMASI PENGGUNA JASA TERPADU (SIPESAT)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN KEPALA PPATK TENTANG SISTEM

INFORMASI PENGGUNA JASA TERPADU (SIPESAT)

Oleh:

Direktorat Hukum PPATK

Disampaikan Pada Acara “DISEMINASI PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR: PER-02/1.02/PPATK/02/2014

TENTANG SISTEM INFORMASI PENGGUNA JASA TERPADU (SIPESAT)”

(2)

SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Latar Belakang

Tujuan

Tugas, Fungsi, dan Wewenang PPATK

Landasan Hukum

(3)

SIPESAT …

Sistem Informasi Pengguna Jasa Terpadu (SIPESAT) merupakan pengelolaan secara elektronis dan

terintegrasi atas informasi spesifik Pengguna Jasa pada PJK

Tidak mencakup

informasi saldo dan

(4)

LATAR BELAKANG (1)

Atensi masyarakat terhadap penerapan UU TPPU semakin meningkat.

Penerapan “pasal-pasal pencucian uang” oleh penegak hukum

Pemanfaatan pendekatan follow the money

Penguatan rezim APU/PPT melalui sistem informasi pengguna jasa yang terpadu atau terintegrasi.

penelusuran aliran dana para pelaku tindak pidana dapat

dilakukan secara lebih ”targated”, waktu yang relatif lebih singkat, dan cenderung low cost.

(5)

LATAR BELAKANG (2)

Sulit dan lamanya melakukan penelusuran harta kekayaan hasil tindak pidana di perbankan dan lembaga keuangan lainnya.

Tidak diketahuinya berada di bank mana rekening seseorang yang diduga menyimpan dana yang didapatkan dari hasil tindak pidana.

PPATK untuk mendapatkan informasi mengenai rekening seorang tersangka harus mengirimkan surat yang bersifat rahasia ke banyak lembaga keuangan, baik bank maupun non bank (sistem tebar jala).

Mekanisme perolehan informasi melalui jalur ini, membuka peluang terjadinya kebocoran informasi.

(6)

TUJUAN

Pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK, khususnya dalam pelaksanan analisis, pemeriksaan, pengawasan kepatuhan, dan kegiatan administratif lain sebagaimana diatur

dalam UU TPPU dan peraturan pelaksananya.

PPATK dapat mengkonfirmasi keikutsertaan nasabah/pengguna jasa dari PJK yang bersangkutan dalam layanan jasa keuangan lainnya.

memperkuat penerapan prinsip mengenali pengguna jasa.

Membantu PJK memproteksi diri sendiri dari berbagai risiko akibat digunakannya layanan jasa keuangan yang diberikan oleh PJK untuk sarana dan sasaran

(7)

TUGAS, FUNGSI, DAN WEWENANG

TUGAS (Pasal 39)

Mencegah dan memberantas tindak pidana Pencucian Uang

a. Pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang;

b.Pengelolaan data dan

informasi;

c. Pengawasan kepatuhan Pihak Pelapor

d. Analisis/pemeriksaan laporan dan informasi Transaksi Keuangan yang berindikasi TPPU dan TP lain.

(8)

Landasan Hukum SIPESAT

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kewenangan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberatasan Korupsi (PPK) Tahun 2014

Peraturan Kepala PPATK Nomor: PER-02/1.02/PPATK/02/2014 tentang Sistem Informasi Pengguna Jasa Terpadu (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 258)

Surat Edaran Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Nomor: SE-02/1.02/PPATK/03/2014 tentang Tata Cara Penyampaian nformasi Pengguna Jasa

(9)

LANDASAN HUKUM

Peraturan Kepala PPATK merupakan salah satu

jenis peraturan perundang-undangan yang diakui

berdasarkan UU No.12 tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

Sesuai ketentuan Pasal 8 ayat (2) UU tersebut,

Peraturan Kepala PPATK diakui keberadaanya

dan mempunyai kekuatan hukum mengikat

sepanjang diperintahkan oleh Peraturan

Perundang-undangan yang lebih tinggi atau

dibentuk berdasarkan kewenangannya.

(10)

LANDASAN HUKUM

Pasal 42 UU TPPU Juncto Pasal 12 Peraturan

Presiden Nomor 50 Tahun 2011 tentang Tata

Cara Pelaksanaan Kewenangan PPATK, telah

memberikan

kewenangan kepada

PPATK untuk menyelenggarakan

suatu sistem informasi

dalam rangka

pencegahan dan pemberantasan tindak

pidana pencucian uang, yang diatur lebih

lanjut dalam Peraturan Kepala PPATK.

(11)

INPRES No. 2 Tahun 2014

1. SIPESAT yang dikelola oleh PPATK mendapat dukungan pemerintah cq Presiden RI, dengan dikeluarkannnya INPRES Nomor 2 Tahun 2014 tentang PPK Tahun 2014 yang ditetapkan pada tanggal 21 Maret 2014.

2. Salah satu program aksi PPK 2014 adalah

penyelenggaraan SIPESAT yang menjadi bagian dari aksi terkait strategi penegakan hukum.

3. PPATK ditetapkan sebagai penanggung jawab

aksi ini, dan dalam pelaksanaannya melibatkan PJK sebagai sumber informasi untuk mewujudkan

(12)

PASAL 45 UU TPPU

Dalam melaksanakan kewenangannya

sebagaimana dimaksud dalam UU TPPU,

terhadap PPATK tidak berlaku ketentuan

peraturan perundang-undangan dan kode

etik yang mengatur kerahasiaan.

(13)

POKOK-POKOK PENGATURAN

PPATK telah menyusun dan menetapkan Peraturan Kepala PPATK dan Surat Edaran yang akan menjadi dasar

penyelenggaraan SIPESAT:

• Peraturan Kepala PPATK Nomor:

PER-02/1.02/PPATK/02/2014 tentang Sistem Informasi Pengguna Jasa Terpadu (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 258); dan

• Surat Edaran Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Nomor: SE-02/1.02/PPATK/03/2014 tentang Tata Cara Penyampaian nformasi Pengguna Jasa Terpadu.

(14)

POKOK-POKOK PENGATURAN

Beberapa hal yang menjadi substansi dan fokus pengaturan PERKA antara lain sebagai berikut:

Ruang lingkup SIPESAT.

Pengecualian bagi PPATK terhadap peraturan

perundang-undangan dan kode etik yang mengatur

kerahasian.

Informasi spesifik yang disampaikan kepada PPATK untuk PJK bank

dan PJK non bank.

Mekanisme penyampaian informasi pengguna

(15)

POKOK-POKOK PENGATURAN

Ruang lingkup sistem informasi Pengguna Jasa terpadu meliputi informasi Pengguna Jasa pada PJK Bank dan Non

Bank.

Dalam meminta informasi Pengguna Jasa, sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan

Pemberantasan TPPU, terhadap PPATK tidak berlaku

peraturan perundang-undangan dan kode etik yang mengatur kerahasian.

Ketentuan mengenai pengecualian kerahasiaan dan perlindungan terhadap PJK berdasarkan Undang-Undang

Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU berlaku mutatis mutandis dalam pelaksanaan penyampaian informasi menurut Peraturan ini.

(16)

INFORMASI YANG DISAMPAIKAN

OLEH PJK NON BANK (Perseorangan)

nama tanggallahir alamat

nomor induk kependudukan/n omor dokumen identitas Nomor rek/no polis/no lain kepemilikan atau keikutsertaan Tempat lahir

(17)

INFORMASI YANG DISAMPAIKAN OLEH PJK NON BANK

(Korporasi)

Nama Alamat NPWP Nomor rek/no polis/no lain

kepemilikan atau keikutsertaan pengguna jasa

(18)

POKOK-POKOK PENGATURAN

Penyampaian Informasi Pengguna Jasa dalam bentuk elektronis secara

online atau offline

Penyampaian informasi Pengguna Jasa secara

online dilakukan melalui aplikasi yang disediakan

oleh PPATK.

Penyediaan aplikasi dilaksanakan paling lambat 2

(dua) tahun setelah Peraturan SIPESAT

(19)

POKOK-POKOK PENGATURAN

Penyampaian informasi Pengguna Jasa secara offline dilakukan dalam hal: aplikasi secara online belum tersedia dan juga keadaan lain termasuk force majeur (vide Pasal 10 Perka SIPESAT)

Format penyampaian informasi: XML, Plain Text dgn pemisah antar field menggunakan tanda pipe (I); atau Microsoft Excel.

Penyampaian informasi menggunakan metode

pengamanan/enkripsi yg disediakan PPATK--- download melalui web registrasi GRIPS

Informasi dikirimkan dalam Compact Disk, flash disk, atau sarana penyimpanan lain. Pengiriman langsung ke PPATK Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengembangan SIPESAT

(20)

PENYAMPAIAN INFORMASI…

1. Data pertama kali (Initial data), meliputi seluruh informasi Pengguna Jasa yang telah ada (existing) termasuk yang telah ditutup;

a. informasi Pengguna Jasa yang telah ada (existing) pada posisi 31 Januari 2014; dan

b. informasi Pengguna Jasa yang telah ditutup pada posisi 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Januari 2014.

Initial data disampaikan paling lambat 10 Maret 2014

2. Penambahan Pengguna Jasa Baru setiap posisi akhir bulan Maret, Juni, September, Desember. penyampaian paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.

*cat: penyampaian penambahan informasi pengguna jasa baru melalui Secure Email

Communication (SEC) atau offline dalam hal SEC tidak memungkinkan (selama masa transisi

(21)

POKOK-POKOK PENGATURAN

Penunjukan petugas dapat dirangkap oleh petugas yang berkaitan dengan pelaporan ke PPATK, dengan memperhatikan

aspek pengendalian intern dalam kegiatan operasional PJK

Pejabat yang ditunjuk turut bertanggungjawab atas pemenuhan penyampaian informasi.

Pimpinan PJK dapat menunjuk pejabat dibawahnya untuk melaksanaan pemenuhan penyampaian informasi.

Pimpinan PJK bertanggung jawab atas pemenuhan penyampaian informasi.

(22)

Sanksi Administratif

Pelanggaran kewajiban penyampaian informasi dikenakan sanksi berupa:

a. Teguran tertulis

b. Pengumuman kepada publik mengenai sanksi

Pengumuman kepada publik dilakukan melalui website

(23)

LAIN-LAIN

Dalam hal PJK belum memiliki fasilitas

SEC, dapat mengajukan permohonan

registrasi SEC kepada Kepala PPATK

dengan mengacu kepada Peraturan

Kepala PPATK Nomor:

Per-09/1.02/PPATK/06/2013 tentang

Pedoman Penggunaan Secured Email

(24)

INFORMASI IMPLEMENTASI…

Pengumpulan data SIPESAT sudah berjalan sejak bulan Maret 2014. Sistem aplikasi untuk penyelenggaraan SIPESAT sudah berjalan sejak

bulan April 2014.

Hingga Akhir Maret 2014, jumlah PJK bank khususnya bank umum yang telah melapor sejumlah 95%

Sebagai informasi awal, data yang berhasil diupload dari 5 bank besar sejumlah lebih dari 102 juta informasi pengguna jasa (102.242.264

informasi)

Terkait implementasi INPRES No. 2 Tahun 2014, PPATK wajib melaporkan kepada Kepala Bappenas dan UKP4 setiap triwulanan mengenai perkembangan atau progres penyelenggaraan SIPESAT.

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menghindari hal-hal yang merugikan baik pihak penyewa maupun yang menyewakan maka perlu diatur lebih jelas hak dan kewajiban dari masing-masing pihak di dalam

SNR ini adalah suatu parameter untuk menunjukkan tingkat kualitas sinyal penerimaan pada sistem komunikasi analog, dimana semakin besar harga SNR maka kualitas akan

lnspektorat Daerah Kola Bogar memiliki tanggung jawab untuk : (i) membantu Wali Kola Bogor dalam mendorong terlaksananya tata kelola pemerintahan yang baik (good

Dari hasil rerata dan persentase menunjukkan bahwa pelatihan lari amplop lebih baik daripada lari zig- zag dalam meningkatkan kelincahan siswa putra peserta ekstra

Peserta dalam kerja praktek ini adalah mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi , Fakultas Teknologi Industri (FTI), Institut Teknologi

Daun jeruk purut (Citrus hystrix D. C.) adalah tanaman dari suku jeruk yang umumnya digunakan sebagai penambah cita rasa pada makanan dan minuman. Tanaman ini merupakan tanaman

Secara umum, jenis-jenis pemilih pada pemilihan umum memiliki 4 karakteristik yaitu: pertama pemilih rasional, pemilih dalam hal ini lebih mengutamakan kemampuan

4.2 Prediksi Lokasi Terjadinya Semburan Gas Baru di Daerah Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan kondisi geologi daerah Serang, khusunya daerah survey dan sekitarnya, maka